The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Perpustakaan Brawijaya E-Books, 2022-01-21 20:10:09

Berpikir itu dipraktekin

Berpikir itu dipraktekin

39

Critical Thinking

kini sebuah pendapat atau Mengapa menjadi pemikir
paham tertentu, ia cenderung kritis itu penting? Seseorang
untuk tidak berpikir kritis. yang terbiasa berpikir kritis
Sebab, untuk berpikir kritis, mampu memahami hubung-
seseorang harus memper- an logis dari satu gagasan
tanyakan banyak hal, bahkan ke gagasan atau pemikiran
sesuatu yang sudah ia yakini. yang lain.

Menurut salah satu pakar- Berpikir kritis akan mem-
critical thinking, Robert Ennis, bantu Anda dalam mem-
berpikir kritis adalah model buat keputusan penting,
berpikir secara masuk akal, dan menemukan solusi
rasional, dan reflektif yang terbaik.
bertujuan untuk mengambil
keputusan tentang hal-hal Berpikir kritis juga membantu
yang harus Anda percaya Anda untuk memutuskan
dan yang harus Anda laku- paling tidak dua hal. Pertama,
kan. Melalui pemikiran kritis, memutuskan untuk melaku-
seseorang bisa mengevaluasi kan suatu hal yang bernilai
berbagai fakta dan klaim dan layak diperjuangkan.
kebenaran, kemudian memu- Kedua adalah menemukan
tuskan apakah dia akan cara terbaik untuk melaku-
memercayainya atau tidak. kannya.

http://bacaan-indo.blogspot.com

Berpikiri itu “Dipraktekin” 40

Berpikir itu "Dipraktekin"

“Just when I think I
have learned the way
to live, life changes.”

Hugh Prather

http://bacaan-indo.blogspot.com

41

Critical Thinking

Memahami Induksi
dan Deduksi

Pada awal proses critical thinking, pem-
bentukan landasan pemikiran dan alas-
an, atau lebih dikenal sebagai premis,
punya peran yang sangat penting.

http://bacaan-indo.blogspot.com Ada dua jenis landasan Dari situ kita bisa menen-
pemikiran yang kita kenal, tukan kesimpulan yang
yaitu deduksi dan induksi. lebih spesiik. Contoh,
Deduksi merupakan kata setiap manusia pasti mati
serapan bahasa latin de­ (kebenaran umum). Saya
ducere yang berarti meng- manusia, maka saya pasti
antar dari suatu hal ke hal mati (kesimpulan lebih
yang lain. Dalam proses spesiik). Setiap karyawan
berpikir, deduksi bisa baru harus menjalani
diartikan sebagai proses masa orientasi. Saya kar-
nalar yang berangkat dari yawan baru, oleh karena
suatu proposisi yang su- itu harus menjalani masa
dah ada menuju proposisi orientasi.
baru yang membentuk
kesimpulan. Melalui penalaran de-
duktif, segala sesuatu
Deduksi biasanya berang- menjadi hitam dan putih.
kat dari kebenaran umum. Tak ada area abu-abu,

Berpikiri itu “Dipraktekin” 42

http://bacaan-indo.blogspot.com ketidakyakinan harus dibuang. Yang ada hanya benar atau salah,
tidak ada kata ‘mungkin’ atau ‘tergantung’. Selain itu, tak ada kata
‘tetapi’, tak ada perdebatan atau argumen. Jika premis deduktif-
nya benar, maka kesimpulannya akan selalu benar.

Bertolak belakang dengan deduksi, induksi mengumpul-
kan beberapa pengalaman pribadi atau fenomena indivi-
dual, dari situ kemudian kita membuat kesimpulan yang
bersifat lebih umum atau generalisasi.

Lebih banyak dan semakin sering fenomena individual tersebut
terjadi, maka Anda bakal lebih mudah mengambil kesimpulan
umum. Contoh, setelah berkali-kali ngobrol dengan atasan,
Anda selalu memperoleh tambahan beban pekerjaan. Anda pun
menyimpulkan, setiap kali bertemu dengannya kelak, Anda pasti
dilimpahi pekerjaan.

Hampir semua pemikiran kita dalam kehidupan sehari-hari bersifat
induktif. Kita mengambil kesimpulan dari setiap pengalaman yang
kita jalani. Kesimpulan yang dihasilkan dari penalaran induktif tidak
selalu tepat, atau yang lebih kita kenal dengan probabilitas. Sebab,
bisa jadi suatu saat Anda bertemu dengan atasan, dan dia tidak
melimpahkan pekerjaan tambahan. Pengalaman individual yang
Anda alami, tidak selalu dialami oleh orang lain. Maka, Anda tidak
bisa mengambil kesimpulan mutlak dari penalaran induktif.

Anda bisa menggunakan deduksi atau induksi sesuai dengan
konteks dan kebutuhannya. Jika Anda memakai kebenaran hal
yang secara umum atau sains sudah terbukti, maka deduksi akan
punya peran yang lebih dominan. Namun, kebenaran hanya sedi-
kit kebenaran absolut yang bisa ditemukan, sehingga kita jarang
menggunakan deduksi. Sebagian besar kebenaran masih dikemas
dalam bentuk kemungkinan, sehingga kita lebih sering menggu-
nakan penalaran induksi untuk membuat sebuah kesimpulan.

43

Critical Thinking

Memperkuat premis

Semakin kuat premis atau landasan
pemikiran Anda, maka kemungkinan ke-
simpulan itu benar akan semakin besar.
Ingatlah, semua pemikiran kritis dimulai
dari premis, dan ini adalah pondasi dari
setiap kesimpulan yang Anda buat.

Premis terdiri dari fak- apa yang akan Anda
ta-fakta, pengalaman, yakini. Baru kesimpulan
keyakinan, dan asumsi. akan muncul.

Diagram pada halaman Dalam berpikir kritis, fakta
45 menjelaskan garis be- adalah kebenaran yang
sar proses pembentukan terjadi dan tidak bisa di
kesimpulan. Asumsi Anda debat. Sekarang Anda
dibentuk oleh fakta-fakta, membaca buku ini adalah
observasi, dan pengala- sebuah fakta. Fakta tidak
man. Sebelum asumsi bisa dibantah karena bu-
tersebut menjadi kesim- kan rumor, kabar burung,
pulan, Anda melakukan atau opini.
analisis dan menentukan
http://bacaan-indo.blogspot.com

44

Berpikiri itu “Dipraktekin” Sains sejauh belum ada yang bisa membawa kita pada
bisa membantahnya, dianggap pada solusi atau kesimpulan
sebagai fakta. yang tepat.

http://bacaan-indo.blogspot.com Begitu pula hukum dan Pengalaman juga berperan
peraturan secara umum di- penting dalam proses pem-
anggap sebagai fakta. Jika bentukan asumsi. Ketika Anda
ada dua orang yang masih benar-benar melakukan atau
memperdebatkan suatu terlibat secara langsung da-
fakta, maka yang mereka lam kejadian tertentu, itu ada-
perdebatkan itu bukanlah lah pengalaman. Paling tidak,
fakta. Anda menyaksikan kejadian
tersebut. Sesuatu yang Anda
Berbeda dengan fakta, obser- alami tidak selalu bisa dijadi-
vasi adalah peristiwa, kejadian, kan fakta yang umum, sebab
dan informasi yang belum kita persepsi Anda bisa berbe-
ketahui kebenaran faktanya. da, sehingga dalam proses
Kita tidak mengalami kejadian berpikir kritis, pengalaman
tersebut, informasi tentang tak bisa dijadikan acuan
peristiwa tersebut didapatkan tunggal. Semakin Anda sering
dari sumber kedua. Meskipun mengalami peristiwa tertentu,
kita membaca dari surat kabar premis yang Anda bentuk ten-
terkenal, atau mendengar tang peristiwa tersebut akan
kesaksian dari pakar sehingga semakin kuat.
terlihat mempunyai legitimasi
yang meyakinkan, tidak bisa Satu hal lagi yang paling
disebut fakta. Informasi itu penting, setelah menemu-
mungkin saja benar tapi bisa kan fakta, observasi, dan
pula salah. Observasi membu- pengalaman, Anda perlu me-
tuhkan pemahaman tentang lontarkan pertanyaan ‘terus
situasi yang melatarbelakangi apa?’ (so what?). Pertanyaan
kejadian tersebut, sehingga ini selalu menjadi alat yang
sederhana untuk mencipta-
kan kejernihan berpikir.

45

Berpikir itu "Dipraktekin" Critical Thinking

ASUMSI

fakta2 observasi pengalaman

Keyakinan
dan Nilai

http://bacaan-indo.blogspot.com

{
KESIMPULAN

46

Berpikiri itu “Dipraktekin” Membangun
Asumsi yang Kuat

Setiap hari, Anda bisa membentuk ribu-
an asumsi. Asumsi adalah pemikiran
yang Anda anggap benar. Sebelum sam-
pai pada kesimpulan, Anda harus men-
ciptakan asumsi terlebih dulu.

http://bacaan-indo.blogspot.com Asumsi bisa terbentuk sampai pada asumsi
kapan saja, dan Anda bisa tersebut. Atau jangan
dengan mudah membe- membuat asumsi yang
narkan asumsi tersebut. tidak bisa Anda mengerti.
Sedangkan dalam konteks Kita menciptakan asumsi
critical thinking, Anda berdasarkan fakta,
mempertanyakan, “apa- observasi, dan pengalam-
kah asumsi saya sudah an. Jika Anda membuat
benar?” “Mengapa saya asumsi berdasarkan fakta
membuat asumsi ini?” yang salah, observasi
yang tidak mengindikasi-
Jangan membuat asumsi kan situasi yang sesung-
tanpa mengetahui guhnya, dan hanya
bagaimana Anda bisa berdasarkan pada satu

47

Critical Thinking

http://bacaan-indo.blogspot.com pengalaman saja, maka jelas tumbuh, dan besar. Keyakinan
bahwa asumsi Anda tidak dan nilai tidak bersifat situa-
kuat. sional, ia tidak berubah-ubah
tergantung konteks. Keyakin-
Sebaiknya, jangan menerima an dan nilai itu Anda pegang
asumsi begitu saja. Anda ha- kapanpun dan dalam situasi
rus mengkritisi Asumsi yang apa pun.
telah Anda ciptakan dengan
mengecek ulang fakta, obser- Nilai biasanya berupa hal
vasi, dan pengalaman yang mendasar, seperti men-
menjadi dasar dari asumsi curi itu salah, selalu tepat
Anda. Setiap orang pasti waktu, memberi lebih
punya asumsi yang berbeda, baik daripada meminta.
karena mereka melakukan
observasi yang tidak sama Keyakinan terhadap suatu
dan melakukan pengalaman nilai selalu memengaruhi
yang berbeda pula. proses Anda dalam mengam-
bil keputusan. Setelah Anda
Meskipun begitu, jika Anda membuat asumsi yang kuat,
sudah mempunyai asumsi nilai dan keyakinan bisa digu-
yang kuat, jangan terpengaruh nakan sebagai penyeimbang.
oleh asumsi orang lain. Apakah asumsi tersebut
Sebelum tiba pada kesimpul- akan membawa Anda pada
an, kita biasa mempertemu- keputusan yang selaras de-
kan asumsi dengan keyakinan ngan nilai yang Anda yakini?
nilai yang sudah sudah kita
pegang. Keyakinan sangat
dipengaruhi oleh pengalaman
lingkungan di mana kita lahir,

Berpikiri itu “Dipraktekin” 48

Berpikir itu "Dipraktekin"

“Character is like a
tree and reputation

like a shadow. The
shadow is what we
think of it; the tree is

the real thing.”

Abraham Lincoln

http://bacaan-indo.blogspot.com

49Critical Thinking

http://bacaan-indo.blogspot.com Menuju Kesimpulan

Kesimpulan adalah bagaimana Anda me-
nempatkan semua premis secara bersa-
ma. Anda telah mengombinasikan fakta,
observasi, dan pengalaman, sebagai
pondasi untuk membentuk asumsi.

Kemudian Anda menggunakan keyakinan dan nilai un-
tuk menimbang asumsi Anda, apakah bisa membawa
pada kesimpulan yang tepat. Berikut ini contoh kasus
bagaimana proses pengambilan kesimpulan terjadi.

Fakta: Saya mendapatkan peringatan dari HRD
karena terlambat ke kantor.

Pengalaman: Saya datang terlambat sampai
kantor disebabkan oleh hujan,kendaraan berjalan
lambat, dan menyebabkan kemacetan. Anda sudah
mengalami ini berkali-kali.

Observasi: Setelah mengecek prediksi cuaca, hujan
deras diprediksikan akan terjadi dari pagi subuh
sampai siang dalam seminggu ke depan.

Berpikiri itu “Dipraktekin” 50

Asumsi: Kemungkinan besok terjadi hujan, sehingga
akan membutuhkan waktu perjalanan yang lebih
lama dari rumah menuju kantor (disusun berdasar-
kan fakta, pengalaman, dan observasi).

Keyakinan dan nilai: Tepat waktu adalah hal yang
penting. Maka besok dan seterusnya saya harus tiba
di kantor tepat waktu.

Kesimpulan: Saya akan menyalakan alarm satu jam
lebih awal dari biasanya, sehingga saya bisa sampai
ke kantor tepat waktu.

Tahap kesimpulan bukan akhir dari proses pemikiran
kritis. Kesimpulan harus diikuti dengan tindakan. Tanpa
aksi nyata, maka kesimpulan tersebut tidak mempunyai
arti apa-apa. Percuma jika Anda menyalakan alarm lebih
awal tapi kemudian mematikannya dan meneruskan
tidur pulas yang terinterupsi.

Proses berpikir kritis akan menghasilkan kesim-
pulan yang bermakna dengan tindakan yang
menyertainya.

http://bacaan-indo.blogspot.com

foto diolah dari sumber:
http://patentu.blogspot.com

51

Critical Thinking

Kesimpulan Seperti
Apa yang Benar?

Anda bisa melontarkan pertanyaan,
bagaimana bisa dua orang yang memi-
liki fakta yang sama, bisa membuat
kesimpulan yang berbeda? Kemudian,
kesimpulan mana yang benar?

http://bacaan-indo.blogspot.com Salah satu alasannya membuahkan asumsi
karena bisa saja mereka dan kesimpulan yang
mengalami peristiwa tak sama. Selanjutnya,
yang berbeda dan mela- kita pasti akan memper-
kukan observasi yang tahankan kesimpulan
berbeda pula. Situasi ini masing-masing. Sebisa
pun akan menciptakan mungkin mengajak orang
premis yang berbeda. lain supaya berpindah
mendukung kesimpulan
Bahkan, meskipun kita kita.
mempunyai fakta, ob-
servasi, dan pengalaman Sebenarnya, kita harus
yang sama, kita bisa menerima bahwa proses
punya keyakinan yang berpikir kritis bukanlah
berbeda, sehingga akan semata-mata tentang

52

Berpikiri itu “Dipraktekin” benar atau salah. Melainkan salah. Melainkan, berdiskusi-
tentang bagaimana kita bisa lah mulai dari situasi dan
http://bacaan-indo.blogspot.com menemukan kesimpulan permasalahan yang sedang
yang meyakinkan dan paling dihadapi.
mungkin. Serta mengurai
keruwetan tentang permasa- Anda bisa menyelesaikan per-
lahan yang masih membi- masalahan dengan berbagai
ngungkan dan sepenuhnya macam solusi. Hanya saja,
belum kita pahami. Anda harus mencari solusi
yang terbaik untuk permasa-
Oleh karena itu, perta- lahan yang sedang dihadapi.
nyaan yang tepat bukan Jadi hanya akan buang-
‘kesimpulan siapa yang buang waktu jika Anda dan
benar’, melainkan ‘ke- rekan kerja hanya meributkan
simpulan apa yang paling kesipulan yang benar atau
bermanfaat sebagai pe- salah.
mecah masalah’.
Anda dan rekan kerja tahu
Jika seorang rekan kerja situasi yang dihadapi, periksa
mengatakan “kita harus mel- asumsi-asumsi yang telah
akukan ini”, Anda yang sebe- terbentuk. Temukan perbe-
narnya mempunyai pendapat daan fakta, observasi, dan
berbeda, tidak perlu memban- pengalaman kalian. Evalu-
tahnya dengan mengatakan asilah dan tentukan premis
“tidak, kita harus melakukan kemudian solusi yang paling
sesuatu yang lain”. Sebaiknya, relevan dengan permasalahan
jangan berdebat tentang sia- tersebut. Ada baiknya apa-
pa yang benar dan siapa yang bila Anda mengikutsertakan
rekan kerja yang lain untuk
memberikan pertimbangan
sekunder.

53Critical Thinking

Berpikir itu "Dipraktekin"

“The essence of
the independent
mind lies not in
what it thinks, but
in how it thinks.”

Christopher Hitchens,

dalam
Letters to a Young Contrarian

http://bacaan-indo.blogspot.com

54

Berpikiri itu “Dipraktekin” Mustahil Berpikir Kritis
Tanpa Pengetahuan

Setiap hari, Anda bisa membentuk
ribuan asumsi. Asumsi adalah pe-
mikiran yang Anda anggap benar. Sebe-
lum sampai pada kesimpulan, Anda ha-
rus menciptakan asumsi terlebih dulu.

http://bacaan-indo.blogspot.com Begitu juga ketika kita ferensi. Alhasil, kita seperti
akan melakukan suatu tidak punya banyak pilihan
tindakan, kita berpikir dan menderita karena ke-
dua kali. Pemikiran kritis terbatasan alternatif ber-
tidak bisa muncul begitu pikir. Karena itu, kita akan
saja, harus ada referen- mempunyai peluang untuk
si pengetahuan yang memperkaya pengeta-
menyertainya. huan, jika kita memanfaat-
kannya. Semakin banyak
Pemikiran kritis sebenar- pengetahuan tersimpan
nya bermanfaat secara dalam otak kita, semakin
langsung, sebab mau kokoh kita berpikir. Anda
tidak mau, kita memper- pun akan lebih percaya
kaya referensi. Tanpa diri untuk bersikap lebih
bekal pengetahuan yang otonom.
memadai, kita miskin re-

55

Anda isi dengan 3 daftar ini: Critical Thinking
(1) Buatlah daftar hal-hal
http://bacaan-indo.blogspot.com Pengetahuan berawal dari yang Anda pahami sebagai
hasrat keingintahuan kita. pengetahuan. Contoh: penge-
Dengan mengajukan per- tahuan dasar merawat rumah,
tanyaan, keingintahuan akan berkebun, otomotif, atau
mendorong kita untuk men- elektronika dasar. (2) Buatlah
cari jawaban. Sepert halnya daftar yang sebenarnya bisa
dengan anak kecil yang mulai Anda pahami, tapi saat ini
belajar dengan rasa ingin belum Anda mengerti.Contoh:
tahunya, atau para ilmuwan pemahaman detail tentang
yang antusias memulai pene- tata kota tempat Anda tinggal,
litiannya. sistem transportasi, ilsafat,
bahasa Prancis, atau kebu-
Kita harus bertanya, dayaan suku Maori. (3) Buat-
mempertanyakan apa lah daftar semua hal yang
saja yang kita tidak mungkin tidak akan pernah
pahami. Tanpa kebera- kita pahami. Contoh: Jati diri
nian untuk bertanya, kita Tuhan, kehidupan setelah
hanya menerima infor- kematian, masa depan seribu
masi yang disodorkan ke tahun kemudian.
otak tanpa benar-benar
memahami isinya. Semakin daftar tersebut terisi
dengan lengkap, semakin
Seberapa kaya pengetahuan baik. Tugas Anda selanjutnya
yang kita miliki? Lakukanlah adalah mempelajari pengeta-
pengecekan tentang pengeta- huan yang belum Anda kuasai
huan Anda dengan membuat di kolom kedua sehingga
tiga kolom yang nanti akan bisa dimasukkan ke kolom
pertama.

56

Berpikiri itu “Dipraktekin” Tekun Menyusun Bukti

Seorang pemikir kritis yang andal tidak
akan memercayai suatu hal sebelum
ia berhasil mengumpulkan cukup bukti
untuk menemukan kebenaran.

http://bacaan-indo.blogspot.com Critical thinking meng- tanpa alasan yang jelas.
asumsikan bahwa Alasan selalu dibarengi
kebenaran tidak tergan- pertanyaan “mengapa?”,
tung dari apa yang kita yang membantu Anda
percayai. Sebab, kita pun untuk mempertanyakan
sering meyakini berbagai penyebab atau latar be-
hal yang tidak mempun- lakang suatu hal terjadi.
yai bukti kebenaran. Seberapa kuat kebenaran
yang melandasinya.
Anda mempunyai
kebebasan untuk memer- Sebelum memutuskan un-
cayai apapun yang sesuai tuk memercayai sesuatu
dengan pikiran dan kata yang akan memengaruhi
hati. Bebas untuk percaya keputusan dan tindakan,
bukan berarti Anda bisa Anda harus menguji va-
memercayai apa saja liditas atau kebenarannya.

57

Bukti adalah wujud nyata dari Critical Thinking
unsur-unsur yang memben-
tuk fakta, observasi, dan Bukti yang bisa diguna-
pengalaman. Dengan bukti kan sebagai fakta seperti
yang memadai, ketiga premis kebenaran umum, atau hal
dasar itu bisa semakin kokoh yang terbukti kesahihan-
untuk membentuk asumsi. nya, atau teori. Sedangkan
Bukti bisa diperoleh semudah bukti untuk observasi bisa
Anda mengecek pembayaran dalam bentuk kliping berita,
pembeli online melalui saldo wawancara, atau opini orang
mutasi, namun bisa pula lain. Sedangkan bukti untuk
serumit upaya para astronom pengalaman, adalah kumpul-
menemukan kehidupan di an kejadian-kejadian yang
luar bumi. Anda alami sendiri. Anda
bisa mendokumentasikannya
Yang tak kalah penting, dalam bentuk catatan harian,
adalah bagaimana Anda rekaman suara, atau video
memanfaatkan buk- yang saat ini mudah direkam
ti-bukti yang telah Anda dengan kamera ponsel.
temukan? Tempatkanlah
bukti-bukti itu di awal Memasukkan bukti dalam
proses berpikir, tepat kerangka berpikir sudah
ketika Anda mulai mem- menjadi menjadi keharusan.
bangun kerangka logika. Berpikir kritis membutuhkan
Anda bisa membagi buk- konsep dan kerangka yang
ti-bukti tersebut sebagai jelas.
data yang mendukung
http://bacaan-indo.blogspot.com fakta, observasi, atau
pengalaman.

58

Berpikiri itu “Dipraktekin” Memahami Sebab
dan Akibat

Hidup ini sarat dengan sebab-akibat,
peristiwa satu menjadi penyebab peris-
tiwa lain yang terjadi setelahnya.

http://bacaan-indo.blogspot.com Hujan mengguyur hubungan antara sebab
tiba-tiba dan Anda tidak dan akibat tidak selalu
membawa payung atau sesederhana itu.
mantol,akibatnya Anda
basah kuyup. Jika Anda Aristoteles pernah
terjatuh dari tebing, Anda berpendapat bahwa
akan terluka atau bahkan secara alamiah manu-
meninggal. Aktivitas ma- sia memang dilahirkan
kan, peristiwa hujan, dan tidak setara. Beberapa
terjatuh dari tebing adalah dilahirkan sebagai budak,
penyebab. Sedangkan sedangkan yang lebih
kenyang, basah kuyup, beruntung, dilahirkan
dan terluka atau mening- sebagai tuan.
gal, adalah akibat dari
peristiwa sebelumnya. Aristoteles berpandangan
bahwa “situasi alami-
Terlihat mudah untuk ah” menjadi penyebab,
membedakan peristiwa sedangkan perbudakan
mana yang menjadi sebab adalah akibat.
dan akibat. Sayangnya

59

Namun, menurut ilsuf Pran- peristiwa A. Kesalahan logika Critical Thinking
cis, Jean-Jaques Rousseau, ini disebut post hoc ergo
http://bacaan-indo.blogspot.com pendapat Aristoteles itu propter hoc. Sebab, tidak
meleset. Rousseau berargu- semua peristiwa yang terjadi
men bahwa Aristoteles salah terlebih dulu menyebabkan
menempatkan akibat sebagai peristiwa selanjutnya.
sebab. Menurut Rousseau
perbudakan bukanlah hal Contoh, ayam berkokok
yang natural, melainkan ada sebelum matahari terbit,
karena tindak pemaksaan. maka ayam itulah penye-
Perbudakan adalah sebab. bab terbitnya matahari. Ini
Dan anak-anak yang terlahir jelas salah. Setelah seorang
sebagai budak karena orang tahanan kabur dari penjara,
tuanya budak, adalah akibat terjadi perampokan di sebuah
dari sistem perbudakan. supermarket. Tentu saja kita
tidak bisa langsung menyim-
Perlu kita ketahui, kedua pulkan bahwa tahanan yang
ilsuf tersebut hidup kabur itulah si perampok. Bisa
pada konteks zaman dan benar, bisa pula salah.
budaya yang berbeda.
Aristoteles (384-322) Peristiwa sebab dan akibat
hidup di Yunani, sedang- yang terlihat cukup mudah
kan Rosseau (1712-1778) untuk dicerna ternyata bisa
lahir di Jenewa dan men- membawa Anda pada kesim-
jalani sebagian hidupnya pulan yang salah. Pertama,
di Prancis. Anda harus memastikan bah-
wa A terjadi terlebih dahulu
Akan tetapi, tidak jarang pula sebelum B, kemudian Anda
kita salah menggunakan masih perlu memastikan bah-
logika sebab-akibat ini. Kita wa terjadinya B benar-benar
cenderung menganggap keti- disebabkan oleh A. Setelah itu
ka peristiwa A diikuti dengan Anda baru bisa menyimpulkan
peristiwa B, maka terjadinya kejadian tersebut mempunyai
peristiwa B disebabkan oleh hubungan sebab-akibat.

Berpikiri itu “Dipraktekin” 60

Berpikir itu "Dipraktekin"

“If there was one
life skill everyone on
the planet needed,
it was the ability to

think with critical
objectivity.”

Josh Lanyon

http://bacaan-indo.blogspot.com

61

Critical Thinking

Membuat Pernyataan
yang Jelas dan Akurat

Mengungkapkan pernyataan sejelas dan
seakurat mungkin menunjukkan bahwa
Anda memahami seluk beluk permasa-
lahan.

Penggunaan diksi dan mengetahui bahwa infor-
istilah secara tepat sa- masi tersebut sama sekali
ngat membantu orang tidak akurat, bahkan salah.
laing memahami apa Hal semacam itu banyak
yang Anda utarakan. beredar di sekitar kita.
Jika lawan bicara Anda
membutuhkan penjelasan Seperti peringatan
yang sangat rinci, jelas- “Rokok Membunuhmu”
kan semuanya sedetail yang tertulisdi bungkus
mungkin. rokok misalnya. Tulisan
tersebut sangat tegas
Kadang, Anda mendapat- dan terlihat sangat eisien
kan informasi yang sangat sebagai peringatan. Tapi
meyakinkan, secara tidak akurat.
berulang-ulang, sampai
http://bacaan-indo.blogspot.com Anda meyakininya tanpa

62

Berpikiri itu “Dipraktekin” Dengan berpikir kritis, Anda bisa situasi sesungguhnya.
melontarkan pertanyaan, apa- Mengungkapkan asum-
http://bacaan-indo.blogspot.com kah merokok pasti membunuh si dan argumentasi yang
si perokok? Atau, apakah rokok tidak sesuai dengan fakta
itu memicu terjadinya penyakit akan membawa Anda pada
yang bisa menyebabkan kema- perdebatan yang sia-sia
tian? Atau, apakah merokok itu atau bahkan kesimpulan
tidak berpengaruh buruk pada yang salah. Sebisa mungkin
kesehatan? Anda merangkum bukti-bukti
kebenaran dan menyedia-
Anda harus menemukan kan deskripsi yang gam-
fakta, melakukan observasi, blang tentangnya. Ketika
dan bisa berkaca dari peng- Anda memahami peristiwa
alaman untuk menemukan secara terperinci, Anda akan
tepat tidaknya peringatan lebih mudah mengutara-
tersebut. kan deskripsi secara lebih
gamblang.
Bila Anda menemukan jawaban
bahwa rokok sama sekali tidak Apabila Anda ingin mem-
membunuh tapi berpotensi peroleh pemahaman yang
memunculkan penyakit yang memuaskan tentang
sangat berbahaya bagi nya- peristiwa itu, Anda harus
wa si perokok, peringatan itu mendedikasikan sebagian
pun menjadi tidak akurat lagi. besar waktu Anda untuk me-
Akan lebih tepat jika peringatan lakukan penelitian yang men-
tersebut diganti dengan “Rokok dalam. Membaca kembali
Mungkin Membunuhmu” tentu tulisan para ekonom, melihat
lebih akurat untuk menjelaskan ilm yang mengulas tentang
peristiwa krisis tersebut, me-
lakukan wawancara dengan
para pengamat ekonomi, dan
masih banyak lagi. Menye-
nangkan bukan?

63

Critical Thinking

Hindari Pertimbangan
Bias!

Dalam mengambil keputusan, setiap
orang pasti mempunyai pertimbangan
yang berbeda-beda. Beberapa bisa
menggunakan alasan rasional, namun
banyak pula yang menggunakan pertim-
bangan yang tidak rasional.

http://bacaan-indo.blogspot.com Dasar pertimbangan bias hari-hari. Seperti, ketika
adalah suka tidak suka, sahabat Anda dihukum
simpati, kagum, atau karena terbukti melanggar
berdasar kepentingan peraturan kantor, Anda
pertemanan dan kelom- cenderung membelanya
pok. Pertimbangan-per- karena rasa simpati. Dan
timbangan tersebut bias tentu saja karena Anda
karena bersifat subyektif harus setia kawan. Meski-
dan emosional. pun secara keberpihakan
ini benar, tapi secara
Kita sering menggunakan moral dan peraturan jelas
pertimbangan semacam salah. Apapun keputusan
itu untuk mengambil Anda, tergantung pada
keputusan fundamental nilai dan keyakinan yang
dalam kehidupan se- Anda pegang.

64

Berpikiri itu “Dipraktekin” Sama halnya dengan pertim- Kebenaran adalah jantung dari
bangan pragmastis. Ia memilih critical thinking. Kemudian,
http://bacaan-indo.blogspot.com untuk meyakini sesuatu yang apa batasan dari kebenaran
bisa mempermudah dirinya itu? Kebenaran paling kuat
untuk mencapai tujuannya. adalah fakta dan ilmu penge-
Pertimbangan pragmatis akan tahuan yang telah terbukti
membuat seseorang tidak sahih. Anda juga bisa meng-
loyal, dan dengan mudah gunakan ilmu pengetahuan
berpindah meyakini satu hal sebagai salah satu faktor da-
ke hal yang lain. Ia sama sekali lam membuat pertimbangan.
tidak memperhitungkan ikatan
emosional atau nilai moral. Selain itu,ada moralitas dan
hukum. Kebenaran di dalam-
Idealnya, pertimbangan nya bisa menjaga dan mem-
yang kita pegang adalah beri batasan terhadap tingkah
kebenaran. Alasan un- laku dan tindakan kita.
tuk memercayai sesuatu
adalah karena hal tersebut Dalam berpikir kritis, per-
benar. timbangan yang dilakukan
berdasarkan kebenaran
Untuk mempertimbangkan sua- lebih baik daripada per-
tu hal karena alasan kebenaran, timbangan pragmatis
Anda pun harus menyingkirkan yang cenderung gegabah.
pertimbangan pragmatis dan Ketika Anda menghadapi
emosional yang cenderung situasi apapun, tetaplah
bias. Walaupun memang, Anda berpegang pada pertim-
tetap bebas untuk memercayai bangan yang obyektif dan
sesuatu dengan alasan kenya- berdasarkan pada kebe-
manan dan untuk mencapai naran.
tujuan Anda.

65Critical Thinking

Berpikir itu "Dipraktekin"

“Critical thinking
is thinking about
your thinking while
you’re thinking in
order to make your
thinking better.”

Richard W. Paul

http://bacaan-indo.blogspot.com

66

Berpikiri itu “Dipraktekin” Triangular Thinking un-
tuk Berpikir Lebih Kritis

Kadang kita tidak bisa memberikan
jawaban atau kesimpulan yang tidak
pasti. Seperti ketika kita dituntut menyi-
apkan jawaban yang berupa prediksi un-
tuk mengukur sesuatu, sebagai contoh,
berapa lama sebuah proyek bisa selesai?

http://bacaan-indo.blogspot.com Karena ini adalah perta- berbagai macam jawaban
nyaan tentang masa baik yang mempunyai
yang akan datang, kita kesamaan atau berbeda.
bisa membuat perkiraan,
tapi tak bisa memberikan Jika semua sudut
jawaban yang pasti. pandang menghasilkan
jawaban yang serupa,
Salah satu metode untuk maka Anda mempunyai
menciptakan kesimpulan kesimpulan yang bisa
yang paling mendekati diandalkan. Sebaliknya,
akurat adalah dengan tri- apabila Anda menemu-
angular thinking. Metode kan kesimpulan yang
ini memungkinkan Anda berbeda-beda, Anda
untuk melihat sebuah per- tidak memiliki pema-
masalahan dari berbagai haman yang jelas dari
perspektif. Dengan begitu, permasalahan tersebut.
Anda bisa menemukan

67Critical Thinking

http://bacaan-indo.blogspot.com Suatu ketika Anda dipercaya memimpin sebuah proyek yang akan
segera berjalan. Anda pun harus membuat perkiraan, berapa lama
waktu yang dibutuhkan proyek ini sampai selesai. Supaya bisa
menyelesaikan tugas tersebut sesuai dengan tenggat, Anda pun
merancang jadwal yang masih sebatas prediksi.

Triangular thinking membantu Anda untuk menyusun jadwal
seakurat mungkin. Dengan metode ini, Anda bisa menyusun sudut
pandang sebagai berikut.

Anda menggunakan sudut pandang prediksi berapa lama
waktu yang dibutuhkan oleh setiap tahap pengerjaan.
Mungkin tahap 1 membutuhkan waktu dua minggu, tahap 2
memerlukan satu minggu, tahap 3 butuh satu minggu, tahap
4 hanya memakan waktu tiga hari, dan seterusnya. Di sini
Anda akan mendapatkan satu jawaban dan perkiraan.

Sudut pandang yang lain adalah dengan memperkirakan
kemampuan setiap anggota tim. Anda bisa melihatnya
dari rekam jejak dan reputasi mereka dalam mengerjakan
proyek-proyek sebelumnya.

Proyek Anda membutuhkan fasilitas yang memadai.
Jadi,sangat penting apabila Anda menginventarisasi keleng-
kapan peralatan dan fasilitas.

Sudut pandang lain yang bisa Anda gunakan adalah
melakukan perbandingan proyek yang akan Anda laku-
kan dengan proyek-proyek serupa yang pernah berjalan
sebelumnya. Anda pun bisa memperkirakan jangka waktu
proyek Anda berjalan nanti.

Anda juga bisa melakukan tes pra-proyek, untuk mem-
prediksikan kelancaran proses nanti. Di situ Anda bisa
menemukan cacat atau penyimpangan yang bisa memen-
garuhi kelancaran proses. Dari situ Anda bisa melakukan
pengukuran untuk memprediksi waktu yang dibutuhkan.

http://bacaan-indo.blogspot.com Berpikiri itu “Dipraktekin”

68

http://bacaan-indo.blogspot.com

69

Logika
dan Deduksi
Logika dan Deduksi

70

Berpikiri itu “Dipraktekin” Anda pasti mengingat Sherlock Holmes, so-
sok detektif rekaan Sir Arthur Conan Doyle.
Sherlock Holmes tak pernah gagal dalam
menangani kasus-kasusnya. Dalam me-
mecahkan setiap kasus kriminalnya, Sher-
lock menggunakan metode yang dikenal
dengan deduksi.

Bagaimana Saya
Membuat Deduksi?

http://bacaan-indo.blogspot.com Metode deduksi ini sangat pada pemecahan kasus.
mengandalkan kekuatan Observasi adalah awal
observasi dan logika. dari rangkaian analisis
Dalam setiap kasusnya, yang membutuhkan keter-
Sherlock menjadi obser- libatan logika.
van yang sangat andal. Ia
melihat fakta-fakta yang Tak harus menjadi detektif
terjadi, menggabungkan- untuk bisa melakukan
nya dengan ilmu penge- deduksi. Anda pun bisa,
tahuan dan kebenaran bahkan memerlukannya.
umum. Mengamati situasi sekitar
dan merangkainya dalam
Dari situ, Ia bisa mene- logika berpikir, membuat
mukan berbagai macam otak Anda terus berak-
petunjuk yang mengarah tivitas dan berkembang.

71Logika dan Deduksi

http://bacaan-indo.blogspot.com Bagaimana proses deduksi berjalan?

Mengumpulkan data, informasi, dan bukti. Sama seperti
detektif yang sedang menyusun bukti, sebelum membuat
analisis, Anda perlu mengumpulkan data dan informasi ter-
lebih dulu. Sebisanya, informasi didapatkan melalui penga-
matan sendiri.
Ajukan pertanyaan yang tepat dan relevan. Dari informasi
yang berhasil dikumpulkan, Anda bisa membuat pertanyaan
yang jelas dalam pikiran, dalam bentuk kalimat. Dari ob-
servasi, Anda menemukan harga bawang merah naik 50%.
Anda pun bisa bertanya, di pasar mana saja harga bawang
naik? Seberapa besar penurunan pembeli dari kenaikan
harga ini?
Membangun hipotesis. Tahap mengawali hipotesis ini bisa
dilakukan dengan merangkai pertanyaan yang lebih dalam
dan lebih mengerucut pada pencarian sebab atau pembuk-
tian kesimpulan. Dalam kasus kenaikan harga bawang me-
rah, Anda bisa merangkai pertanyaan seperti, apakah gagal
panen menyebabkan harga bawang merah naik?
Mengevaluasi hipotesis. Setelah itu, Anda perlu mengeval-
uasi dan mencari pembuktian dari pertanyaan-pertanyaan
hipotesis ini. Jika Anda tak bisa mendapatkan jawaban dari
internet (yang memang sebagian besar tidak meyakinkan),
Anda bisa turun langsung ke lapangan. Sebab itulah yang
dilakukan oleh para detektif.
Mengambil kesimpulan. Dari hasil evaluasi hipotesis, Anda
akan mendapatkan informasi yang lebih komprehensif
daripada ketika Anda hanya melakukan observasi. Anda pun
bisa mengambil kesimpulan dari hasil investigasi Anda.

Berpikiri itu “Dipraktekin” 72

Berpikir itu "Dipraktekin"

“The logic of validation
allows us to move

between the two limits
of dogmatism and
skepticism.”

Paul Ricoeur

http://bacaan-indo.blogspot.com

73

Logika dan Deduksi

Menggunakan Deduksi
untuk Sehari-hari

Setiap hari, Anda melakukan deduksi.
Ketika malam hari, Anda memencet sak-
lar tapi lampu tidak menyala, deduksi
bermain bahwa Anda mengganti lampu
baru atau memang sedang terjadi pe-
madaman listrik bergilir.

http://bacaan-indo.blogspot.com Untuk mendapatkan jelas dan memungkinkan
jawabannya, Anda tidak untuk terjadi. Data, fakta,
perlu melakukan investi- dan bukti yang berlimpah
gasi yang sangat rumit. akan mempermudah
Cukup dengan mengecek pengujian hipotesis Anda.
bohlam, melihat sekering, Dan kadang,menemukan
dan bertanya kepada te- bukti yang berarti tidak
tangga mengenai kondisi mudah. Sebab bukti yang
listriknya. paling detail dan tak ter-
lihat, kadang menyimpan
Inti dari deduksi adalah kebenaran yang selama
kemampuan Anda untuk ini Anda cari.
berimajinasi, kemudi-
an mengurai imajinasi Contohnya, Anda mem-
tersebut dalam proses bandingkan warung kopi
dengan tahap-tahap yang A dan B. Warung kopi A

74

Berpikiri itu “Dipraktekin” memasang harga espresso masih belum puas, Anda berta-
dan cappuccino lebih mahal nya kepada pengunjung lain,
daripada B. Namun, meskipun mewawancarai para barista,
mahal, warung kopi A yang atau bahkan pemilik kedai kopi
letaknya tak jauh dari B cukup tersebut.
ramai oleh pengunjung. Anda
bertanya-tanya, apa yang Pertanyaan selanjutnya pun
membuat warung kopi A ramai muncul. Apa yang membuat
walaupun harganya lebih cappuccino warung A enak?
mahal? Bisa jenis kopi yang dipilih,
mesin pemroses kopi, atau
Untuk memastikannya, Anda keahlian para barista. Untuk
perlu mengunjungi warung mendapatkan jawaban dari
kopi A dan mencoba sendiri hipotesis tersebut, Anda perlu
cappuccinonya. Ternyata enak, melanjutkan penelitian mela-
bahkan lebih enak daripa- lui obrolan dengan barista,
da cappuccino di warung B. mengamati bagaimana barista
Anda sudah mendapatkan meracik kopinya, atau de-
jawabannya, cappuccino A ngan cara-cara lain. Lakukan
ternyata lebih enak. Karena penelitian sedetail mungkin,
sebab hal kecil bisa menyimpan
jawaban.

foto diolah dari sumber:
http://travel-wonders.com

http://bacaan-indo.blogspot.com

75

Logika dan Deduksi

Libatkan Intuisi

Kadang Anda mengalami hal semacam
ini, lebih mudah mengerti suatu hal
daripada harus menjelaskan mengapa
Anda mengerti? Dan bagaimana Anda
memahaminya? Itu adalah intuisi. Seti-
ap orang memilikinya.

Intuisi kerap menggiring Jangan sampai proses
Anda untuk melihat berb- deduksi Anda dihalangi
agai kemungkinan. Anda oleh prasangka yang
bisa memercayai intuisi cenderung bias. Sesuai-
sejauh tidak membias- kan teori dengan fakta
kan interpretasi terhadap yang Anda temukan,
fakta dan bukti yang telah jangan sebaliknya me-
ditemukan. Oleh karena maksakan fakta sesuai
itu, Anda perlu men- dengan teori yang telah
ganalisis subyek intuisi terbentuk. Anda sangat
sedetail mungkin. mungkin menemukan

http://bacaan-indo.blogspot.com

76

Berpikiri itu “Dipraktekin” fakta yang malah melemahkan Deduksi bukanlah ilmu pasti
kerangka teori. Anda pun perlu yang sempurna, begitu pula
berbesar hati untuk mengu- dengan hasil kesimpulan-
bah teori Anda, menggunakan nya. Pastikan bahwa kesim-
fakta-fakta yang ada ke dalam pulan Anda benar sebelum
kerangka baru yang mungkin membagikannya kepada
lebih relevan. orang lain.

Intuisi juga bisa membawa Anda Dari observasi langsung
pada sebuah kesimpulan yang dan deduksi, Anda bisa
sangat aneh, bahkan tampaknya membuat diagnosa yang
tak masuk akal. Namun, itu tidak tepat dari permasalahan
berarti salah. Sebab banyak hal dan kasus yang Anda
yang bersifat asing bahkan aneh, tangani, namun jangan
belum ditemukan oleh pemikiran lupa untuk melakukan
manusia. Maka, jangan merasa veriikasi atau klariikasi.
ragu dan malu dengan keanehan
hipotesis jika setiap fakta dan
bukti mendukungnya.

foto diolah dari sumber:
http://planetoddity.com

http://bacaan-indo.blogspot.com

77Logika dan Deduksi

Berpikir itu "Dipraktekin"

“I believe in
intuitions and
inspirations...I
sometimes FEEL that
I am right. I do not
KNOW that I am.”

Albert Einstein

http://bacaan-indo.blogspot.com

Berpikiri itu “Dipraktekin” 78

Melatih deduksi

Deduksi perlu dilatih dengan baik. Salah
satunya adalah dengan mencermati
beberapa kasus.

Mari kita berlatih deduksi dengan membaca beberapa
cerita di bawah ini. Anda bisa berdeduksi, dan menemu-
kan apa yang sebenarnya terjadi.
1. Di dalam kamarnya, Pak Hadi ditemukan

tergantung. Badannya sudah beku, mati. Di
sekitarnya tak ada perabot apa pun, hanya
air tergenang di bawah kakinya. Apa yang
sebenarnya terjadi?

http://bacaan-indo.blogspot.com

79Logika dan Deduksi

2. Suatu malam, Anda mengendarai motor untuk berke-
liling kota. Anda melewati beberapa SPBU dan me-
lihat banyak orang antri mengisi bensin. Antriannya
luar biasa panjang, beberapa orang membawa jerigen
besar. Apa kemungkinan yang terjadi?

3. Seorang berpakaian lengkap ditemukan tewas di
tengah-tengah gurun pasir dengan posisi tengkurap.
Sebuah tas ransel masih terpasang di punggungnya.
Tak ada botol air dan tak ada tanda-tanda penga-
niayaan sedikitpun. Apa yang terjadi?

http://bacaan-indo.blogspot.com

http://bacaan-indo.blogspot.com Berpikiri itu “Dipraktekin”

80

http://bacaan-indo.blogspot.com

81

Negative Thinking
Negative Thinking

82

Berpikiri itu “Dipraktekin” Mengapa Berpikir
Negatif?

Anda bisa berpikir negatif secara natu-
ral. Pada saat-saat tertentu, pikiran
negatif bisa muncul dengan sendirinya.
Meskipun begitu, berpikir negatif tetap
memerlukan proses yang tepat. Anda
tetap harus mempunyai fakta-fakta un-
tuk mendukung hipotesis yang kuat.

http://bacaan-indo.blogspot.com Misal, suatu hari Anda memutuskan untuk ma-
dan keluarga melakukan kan di restoran tersebut,
perjalanan ke luar kota. Anda berpikir bahwa
Setelah perjalanan yang bukankah restoran yang
lama dan melelahkan, sepi pengunjung biasanya
Anda pun merasa lapar tidak enak?
dan memutuskan untuk
mencari restoran. Pemikiran negatif tersebut
bisa muncul karena dari
Anda merasa lega mene- hampir semua rumah
mukan restoran dengan makan sepi yang Anda
parkiran yang masih singgahi, masakannya
kosong. Sebelum Anda tidak enak. Atau berdasar-

83

kan fakta dari teori tentang Untuk mencapai suatu tujuan Negative Thinking
perilaku konsumen bahwa yang terukur, Anda memang
produk yang bagus pasti akan harus selalu optimistis.
dicari oleh pembeli, makanan Tanamkan pikiran bahwa
yang enak pasti akan dicari Anda pasti bisa mencapai
oleh pecinta kuliner. Meskipun tujuan tersebut kelak. Dalam
untuk memastikan bahwa menjalankan langkah-lang-
restoran tersebut enak atau kah yang telah disiapkan,
tidak, Anda tetap harus men- optimisme Anda tetap harus
cobanya. dibarengi dengan perhitungan
dan kehati-hatian.
Berpikir negatif bisa
menyelamatkan Anda dari Untuk itu Anda tidak bisa
makan malam yang tidak melihat semua hal secara
enak. Begitu pula dengan positif. Ada saat di mana
hal-hal lain yang lebih penting Anda perlu melihatnya dari
dalam hidup. sudut pandang negatif. Terlalu
positif bisa menimbulkan
Anda pasti telah sikap sembrono dan berbaha-
memasang peta menuju ya. Kemampuan Anda untuk
masa depan yang indah di melakukan antisipasi pun
dalam pikiran. Membuat berkurang.
setiap tahap, langkah,
dan strategi secara detail. Berpikir negatif de-
Anda akan melihat masa ngan kadar yang wajar
depan yang positif. Wa- bisa menjadi alat untuk
laupun Anda menyadari mengantisipasi banyak
bahwa kenyataan tidak hal-hal negatif di masa
seindah bayangan Anda. depan.

http://bacaan-indo.blogspot.com

Berpikiri itu “Dipraktekin” 84

Berpikir itu "Dipraktekin"

“Think twice before
you speak, because

your words and
influence will plant
the seed of either
success or failure in
the mind of another.”

Napoleon Hill

http://bacaan-indo.blogspot.com

85

Negative Thinking

Jangan Gampang Puas

Orang yang terbiasa berpikir positif
cenderung cepat merasa puas ketika
sudah mencapai target yang ia inginkan.
Mereka merayakan sebagai kemenang-
an besar.

Sedangkan orang dengan Namun, setiap orang
negative thinking tidak berhak merayakan ke-
menganggap pencapa- menangan. Anda patut
ian satu target menjadi mendapatkannya setelah
kemenangan besar, ia menuntaskan pekerjaan
akan cepat melupa- dengan baik.
kan kemenangannya
dan memilih mengejar Bahkan, seorang pela-
target-target yang lain tih wajib memberikan
atau mengerjakan tugas pujian kepada timnya
selanjutnya yang lebih yang mampu meraih
menantang. kemenangan dalam

http://bacaan-indo.blogspot.com

86

Berpikiri itu “Dipraktekin” pertandingan. Setelah Ketika Anda merasa was-was
itu, ia tetap berkewajiban dan berpikir negatif tentang
http://bacaan-indo.blogspot.com untuk memberi kritikan dan suatu permasalahan, mau
mencela timnya jika ber- tidak mau Anda harus meng-
main buruk, entah menang hadapinya. Cara terbaik untuk
atau kalah. Permainan yang menyelesaikan sebuah masa-
buruk, jika tidak segera lah adalah mempersiapkan
dibenahi bisa menjadi an- solusi yang terbaik. Anda pun
caman untuk pertandingan harus bekerja lebih keras.
berikutnya.
Negative thinking berfungsi
Pelatih dengan sudut untuk menyingkirkan kesa-
pandang negatif selalu lahan, dan mengantisipasi
memacu konsentrasi halangan-halangan apa yang
pemain, dan memak- kira-kira kelak akan terjadi.
sa para pemain untuk Negative thinking mendo-
berlatih lebih keras. rong orang untuk berpikir
Seperti halnya apabila bahwa keberhasilan tidak
Anda akan menjalani diukur dari kemenangan yang
ujian, Anda pasti belajar telah diraih.
mati-matian terutama
ketika menghadapi mata Keberhasilan adalah men-
pelajaran yang tidak capai kemenangan-ke-
Anda kuasai dan paling menangan selanjutnya, entah
tidak Anda sukai. seberapa banyak. Kepuas-
an selalu bersifat jangka
panjang. Maka kita pun
harus melakukan pekerjaan
secara konsisten dan sebaik
mungkin.

87Negative Thinking

Berpikir itu "Dipraktekin"

“My attitude is that if
you push me towards
something that you
think is a weakness,
then I will turn that
perceived weakness

into a strength.”

Michael Jordan

http://bacaan-indo.blogspot.com

88

Berpikiri itu “Dipraktekin” Berani Berpikir “Tidak”
“Tidak Bisa”, dan “Jangan”

Kata “tidak” dan “jangan” adalah bagi-
an yang paling akrab dengan negative
thinking. Bahkan, ketika Anda harus
mengatakan “tidak bisa”, itu adalah hal
yang lumrah ketika Anda menghadapi
situasi yang tidak memungkinkan.

http://bacaan-indo.blogspot.com Tidak, tidak bisa, dan “Tidak bisa” menunjukkan
jangan, jelas adalah frasa ketidakmampuan seseo-
negatif. Namun, yang rang. Menurut mereka hal
harus kita lakukan adalah ini kontraproduktif. Orang-
menempatkan kata-kata orang positif selalu selalu
itu pada konteks yang bersikap optimistis dan
tepat akan membuahkan mendorong dirinya untuk
hasil positif. bisa dan berhasil. Bahkan,
kadang tanpa menghirau-
Sebenarnya tidak ada kan batasannya.
yang salah dengan kata
“tidak bisa”. Hanya saja, Melakukan penolakan
kata tersebut sangat di- dengan berkata “tidak”,
hindari oleh para “pemikir “jangan”, dan “tidak bisa”,
yang positif dan optimis”. itu wajar bahkan sifatnya


Click to View FlipBook Version