The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul 3.3.a.10 Aksi Nyata- Pengelolaan Program yang Berdampak pada MuriD

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by alisodikin051, 2023-06-30 11:59:02

Modul 3.3.a.10 Aksi Nyata- Pengelolaan Program yang Berdampak pada MuriD

Modul 3.3.a.10 Aksi Nyata- Pengelolaan Program yang Berdampak pada MuriD

Modul 3.3.a.10 Aksi Nyata- Pengelolaan Program yang Berdampak pada MuriD 1 Ali Sodikin, S.Pd.SD SD Negeri 2 Tegowanu Wetan Calon Guru Penggerak Angkatan Tujuh Kabupaten Grobogan "Gerakan Literasi Sekolah SDN 2 Tegowanu Wetan Hidupkan Literasi (GLS Dua Hati)"


Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) membuat kondisi kelas terlihat tidak terurus. Hal ini berdampak pada proses pembelajaran saat diterapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Saat PTM terbatas, kelas belum mendukung proses pembelajaran yang menyenangkan bagi murid. Hal ini membuat lingkungan kelas belum bisa bertumbuh dan berpusat pada murid. Oleh karena itu membutuhkan sentuhan dari murid selaku modal manusia untuk mengelola lingkungan kelas sebagai aset fisik dan lingkungan/alam Melalui pembentukan tim literasi kelas, murid bisa belajar mengorganisir kegiatan terkait literasi membaca di kelas. Program ini akan diawali dengan pengelompokan jenis bahan bacaan oleh tim pelaksana kegiatan A. LATAR BELAKANG RANCANGAN AKSI NYATA


B. TUJUAN PROGRAM Meningkatkan kompetensi belajar murid melalui budaya positif membaca dengan membuat resume untuk menghasilkan sebuah buku.


C. TOLAK UKUR Terbentuknya tim literasi kelas yang diwujudkan dalam bentuk Surat Keputusan Kepala Sekolah dengan murid selaku pelaksana, guru sebagai pengarah, dan kepala sekolah sebagai penanggung jawab; Tersedianya beragam bahan bacaan di pojok-pojok kelas sesuai minat murid di kelas; Tersedianya kesepakatan murid terkait pelaksanaan literasi membaca buku, artikel baik dari interner atau sumber lain di kelas; Kegiatan literasi membaca berjalan lancar dengan koordinator kegiatan sebagai pemimpin sesuai jadwal harian yang disepakati, baik durasi maupun waktu pelaksanaannya; Adanya pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan oleh murid untuk murid dan dari murid kepada murid denganmelibatkan guru dan kepala sekolah; Adanya pertemuan rutin mingguan tim literasi membahas kemajuan pelaksanaan literasi berdiferensiasi; Tersedianya lembar monitoring dan evaluasi terkait catatan kemajuan membaca masing-masing murid;


D. LINIMASA TINDAKAN B-uat Pertanyaan Utama (Minggu III Oktober) Bagaimana menumbuhkan minat baca siswa melalui budaya positif membaca dengan membuat resume untuk menghasilkan sebuah buku? A-mbil Pelajaran (Minggu III Oktober) Murid yang suka membaca mengajak beberapa teman-temannya ke perpustakaan G-ali Mimpi (Minggu III Oktober) Murid yang memiliki jiwa atau minat dalam membaca adalah murid yang mampu menjadi teladan dan menggerakkanmurid lain dalam kegiatan membaca; Guru mempunyai kebiasaan membaca serta mengarahkan murid untuk rajin membaca; Kepala sekolah mendukung jiwa kepemimpinan dalam membaca murid dengan memberikan kepercayaan terhadap langkah perbaikan dan pengembangan guru dan murid; Orang tua memotivasi untuk selalu menjadi pemimpin dalam membaca pada keluarga di rumah Komunitas literasi sekitar sekolah memberikan dukungan dan terlibat dalam literasi membaca di sekolah; Alumni memberikan kontribusi dalam kegiatan


J-abarkan Rencana (Minggu III Oktober) Program ini dapat berjalan dengan baik dengan keterlibatan semua komunitas sekolah, seperti kepala sekolah sebagai penanggung jawab, para guru sebagai pengarah dan murid sebagai tim pelaksana (koordinator, penanggung jawab harian, penanggung jawab buku). Murid yang menjadi pelaksana kegiatan mempunyai kebebasan untuk membuat jadwal petugas harian siapa yang memimpin dan menyiapkan buku untuk kegiatan membaca sesuai petunjuk dan arahan dari guru/wali kelas. Orang tua dan komunitas literasi sekitar memberikan dukungan dan motivasi. Monitor dilakukan oleh murid kepada murid dan untuk murid sendiri. Evaluasi melibatkan guru/wali kelas, kepala sekolah, dan masyarakat/orang tua


A-tur Eksekusi (Minggu IV Oktober - Minggu III November) Melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah; (Minggu IV Oktober) Melakukan kolaborasi dengan sejawat dalam komunitas praktisi sekolah terutama wali kelas terkait rencana pelaksanaan program; (Minggu IV Oktober) Melakukan kolaborasi dengan komunitas literasi sekitar untuk terlibat dalam pelaksanaan program; (Minggu IV Oktober) Memberikan pembekalan awal kepada murid dalam satu kelas terkait arti penting literasi dan bentuk-bentuk kegiatan literasi yang bisa dilakukan; (Minggu IV Oktober) Menyampaikan gambaran keberhasilan kegiatan yang telah dilakukan komunitas lain; (Minggu IV Oktober) Menggali minat dan potensi murid untuk memimpin gerakan literasi membaca dengan membuat resume untuk menghasilkan sebuah buku contoh; (Minggu I November) Melakukan pemetaan kebutuhan murid di kelas berdasarkan minat, yaitu agama, olahraga, fiksi, sains, keterampilan, dan sebagainya; (Minggu I November) Melibatkan murid sebagai tim pelaksana program kegiatan literasi berdiferensiasi dan dewan guru sebagai pengarah dalam bentuk Surat Keputusan Tim Pelaksana. Struktur tim meliputi penanggung jawab, pengarah, koordinator utama, koordinator harian, dan koordinator penyiapan buku; (Min Minggu I November) Melakukan pengambilan kesepakatan kelas terkait pelaksanaan pembiasaan membaca dalam literasi membaca dengan membuat resume untuk menghasilkan sebuah buku dalam bentuk pembagian jadwal piket tim pelaksana harian; (Minggu I November) Melakukan kolaborasi dengan orang tua untuk memberikan dukungan kepada anaknya yang memiliki kompetensi berliterasi berupa pengadaan buku bacaan yang variatif dan dorongan kepada anaknya bahwa anaknya mampu melaksanakan tugas dengan baik; (Minggu II November) Menyiapkan beberapa rak buku yang diletakkan di sudut-sudut kelas dengan masing-masing rak untuk satu jenis bahan bacaan sesuai minat murid di kelas; (Minggu II November) Pelaksanaan literasi berdiferensiasi di kelas dipimpin ketua kelas selaku koordinator utama dan petugas jadwal harian selaku koordinator harian; (Minggu II November) Monitoring oleh murid dilakukan selama proses literasi membaca dengan membuat resume untuk menghasilkan sebuah buku berlangsung (Minggu II November) Evaluasi dilakukan murid setelah satu minggu pelaksanaan kegiatan; (Minggu III November) Melakukan promosi hasil pelaksanaan program ke komunitas/masyarakat sekitar melalui media sosial milik sekolah; (Minggu IIII November) Rapat rutin tim pelaksana dilakukan seminggu sekali. (Oktober - November)


E. DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN Dukungan kepala sekolah terkait izin pelaksanaan dan penyiapan Surat Keputusan bagi Tim Pelaksana Literasi membaca dengan membuat resume untuk menghasilkan sebuah buku; Dukungan dari pihak sekolah terutama terkait pengadaan sarana dan prasarana berupa pengadaan rak buku atau meja kecil untuk tempat buku serta kertas kado, double tape, gunting, dan lain-lain; Dukungan dari sekolah terkait penyediaan buku bahan bacaan berbagai jenis; Dukungan dari sejawat dalam komunitas praktisi di sekolah untuk pelaksanaan literasi membaca denganmembuat resume untuk menghasilkan sebuah buku di kelas; Dukungan dari pihak murid untuk pengadaan kardus sebagai tempat menaruh buku sekaligus pengerjaan membentuk dan menghiasnya; Dukungan orang tua dalam memberikan dorongan kepada anaknya agar aktif mengikuti kegiatan literasi membaca dengan membuat resume untuk menghasilkan sebuah buku di kelas; Dukungan dari komunitas literasi sekitar untuk memberikan penguatan arti penting membaca sekaligus berbagi pengalaman membaca.


ARTIKEL REFLEKSI MODEL 4F FACT Pembelajaran yang didapat dari program pengembangan literasi membaca dengan membuat resume untuk menghasilkan sebuah buku dengan baik serta dapat berkolaborasi dalam kegiatan tersebut. Salah satu dampak lain yang dapat diamati adalah murid memiliki nilai-nilai tambah yang baik, disiplin dalam melakukan kegiatan, kepemimpinan dan mandiri, serta melanjutkan Literasi membaca di rumah masingmasing, serta dapat memahami makna yang terkandung sehingga dapat dijadikan pedoman dalam kehidupannya baik disekolah, dirumah maupun dimasyarakat


ARTIKEL REFLEKSI MODEL 4F FEELINGS Saya sangat senang ketika program Literasi membaca dapat dilakukan kembali di sekolah, meski dalam suasana pembelajaran terbatas. Memulai pagi dengan literasi/membaca buku- buku cerita, atau buku mata pelajaran. Kegiatan tersebut dimulai pada pukul tujuh lima belas pagi dan berakhir pada pukul tujuh lewat tiga puluh menit. Semua kegiatan ini dilakukan oleh murid yang bertugas sesuai jadwal yang telah disusun.


ARTIKEL REFLEKSI MODEL 4F FINDINGS Pembelajaran yang saya peroleh pada kegiatan ini mengajarkan saya banyak hal, antara lain bagaimana seorang guru mampu menyusun dan mengelola program yang berdampak pada murid. Rencana program yang sesuai dengan Visi dan Misi sekolah, kemudian diterapkan dalam praktek dan perubahan nyata di sekolah, dengan memamanfaatkan segala aset yang dimiliki sekolah dan dalam pelaksanaannya menerapkan tahapan BAGJA


ARTIKEL REFLEKSI MODEL 4F FUTURE Aksi dan tindakan yang akan saya lakukan setelah mempelajari materi ini adalah mulai merencanakan dan melaksanakn program yang berdampak pada murid dengan menggali segala aset dan kekuatan yang dimiliki sekolah. Sehingga menjadi sebuah program dan kegiatan yang berdampak pada murid. Program yang telah direncanakan dan sudah berjalan antara lain, jum’ber (Program Jumat Bersih), PLB (Program Literasi Baca) sholat berjama’a yaitu setiap hari semua guru, siswa dan kepala sekolah melaksanakan sholat lohor dan dhuha secara berjamah. Semua program ini di laksanakan sepenuhnya oleh siswa melalui wadah Osis, dibimbing, dikoordinasikan dan dievaluasi pelaksanaan oleh siswa, guru dan kepala sekolah.


Dokumentasi 13 Konsultasi Dengan Kepala Sekolah Rapat evaluasi kegiatan Sosialisasi kegiatan kepada stap dewan guru


Dokumentasi 14 Kegiatan literasi membaca


15


16


Click to View FlipBook Version