Tali Menali
E-BOOK
TALI MENALI
PUSDIKLAT PENANGGULANGAN KEBAKARAN
DAN PENYELAMATAN PROVINSI DKI JAKARTA
TAHUN 2021
PusdiklatPenanggulanganKebakarandanPenyelamatan Prov. 1
DKI Jakarta
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Seperti kita ketahui, di antara tugas pokok institusi pemadam
kebakaran di mana pun, adalah pemadaman dan penyelamatan (Rescue).
Baik untuk melaksanakan tugas-tugas pemadaman maupun penyelamatan
kita memerlukan bermacam peralatan. Peralatan itu bisa merupakan
peralatan pokok maupun peralatan penunjang.
Peralatan dalam operasi pemadaman di antaranya adalah: unit mobil
dan perlengkapannya, seperti selang, pipa pemancar (nozzle), tangga jinjing
(portable), kampak, gaetan, alat pendobrak, gergaji potong, tali/tambang,
Breating Apparatus dan lain-lain. Sedangkan peralatan dalam operasi
penyelamatan meliputi: Tali/Tambang, Breathing Apparatus, alat pendobrak,
kampak, gergaji potong, alat pengangkat beban, Tandu/Brandcar, peralatan
medis darurat (Tabung Oksigen, Obat P3K, Bandage/perban, peralatan Bidai,
dll.).
Di antara bermacam-macam peralatan tersebut, Tali/tambang
merupakan alat yang diperulakan baik pada operasi pemadaman maupun
pada operasi penyelamatan. Pada operasi pemadaman kebakaran,
tali/tambang lebih berfungsi sebagai peralatan penunjang. Sedangkan pada
operasi penyelamatan, pada kebanyakan kasus, tali/tambang merupakan
peralatan pokok. Misalnya saja pada kasus penyelamatan korban kebakaran
dari luar gedung atau untuk mengangkat atau menurunkan korban dari
tempat yang berbeda ketinggian.
1
Dalam prakteknya, petugas pemadam kebakaran seringkali harus
menggunakan tali/tambang, baik untuk operasi pemadaman maupun untuk
operasi penyelamatan. Oleh karena itu, agar tugas-tugas mereka dapat
berjalan lancar dan berhasil, para petugas perlu mengenal dengan baik hal-
ihwal mengenai tali dan cara menggunakannya untuk berbagai keperluan
pada situasi kebakaran maupun situas lainnya yang menuntut peran mereka.
Untuk itu, Modul ini akan menjelaskan mengenai macam-macam Tali, Cara
Penggunaan dan Cara Perawatannya.
B. Tujuan Instruksional
Tujuan Instruksional Umum:
Setelah mengikuti meteri ini peserta diklat diharapkan dapat memahami
tentang cara atau teknik mengaplikasikan tali, untuk menunjang kegiatan
operasi penyelamatan.
Tujuan Instruksional Khusus:
Setelah mengikuti materi peserta diklat diharapkan mampu:
1) Menjelaskan tentang tali, tali menali, simpul dan ikatan
2) Melakukan pemeliharaan dan perawatan tali dengan baik dan benar
3) Jenis ikatan dan simpul dalam penyelamatan
4) Mengaplikasikan fungsi Simpul dan ikatan dalam penyelamatan
2
BAB I
TALI, IKATAN DAN SIMPUL
1. Pengertian-Pengertian
1.1 Tali
Adalah seutas serat bahan yang di anyam/dipintal dan mempunyai
kekuatan yang dapat diandalkan, tali juga sebagai alat yang serba guna
dan sangat baik digunakan untuk menurunkan, manarik, menambat,
mengikat ataupun sebagai penunjuk jalan ( guide line ) dalam pencarian
korban dalam suatu ruangan
1.2 Tali-Temali
Adalah ilmu yang mempelajari tentang tali dan hal-hal yang
berkaitan dengannya, seperti jenis, bahan, karakteristik, kekuatan dan
cara pembuatannya serta perawatn/pemeliharannya
1.3 Tali-Menali
Adalah ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang berkaitan
dengan penggunaan tali, yang meliputi berbagai cara membuat ikatan,
simpul-simpul, jerat sesuai dengan kebutuhan
1.4 Ikatan
Adalah pertemuan atau hubungan antara tali dengan benda atau
objek lainnya sehingga keduanya saling menyatu.
3
1.5 Simpul
Adalah hasil rekayasa yang menggunakan objek tali melalui
lengkungan, lingkaran, lilitan dan tarikan sesuai dengan kebutuhan
tertentu.
Salah satu bentuk simpul
1.6 Jerat
Adalah salah satu bentuk ikatan yang apabila mendapat beban tarik
atau beban kejut menjadi semakin kencang.
2. Istilah – Istilah Tali
Untuk keperluan praktis di lapangan, kita akan diperkenalkan dengan
berbagai nama atau istilah berkenaan dengan tali-temali. Berbagai nama tali
itu semata-mata adalah ditetapkan untuk memudahkan penggunaan tali
sesuai dengan fungsinya. Berikut ini nama-nama tali tersebut berikut
fungsinya masing-masing:
4
2.1 TALI LUNCUR
Adalah tali yang berguna untuk naik dan turun dari ketinggian atau
berpindah tempat dari suatu tempat ke tempat lain.
Ciri-ciri:
* Tali Manila panjang tak terbatas diameter : 5/8 s/d 7/16 inch
* Tali Kernmantle panjang 50–200 m diameter : 9 - 12 mm
2.2 TALI TUBUH
Adalah tali yang perlengkapan perorangan. Tali ini merupakan
perlengkapan yang harus ada pada setiap anggota penyelamat (rescue)
yang akan bertugas di tempat kejadian insiden.
Ciri-ciri :
* Tali manila panjang ± 4 m dan diameter 3/8 inch
* Webbing panjang 4 s/d 4,5 m lebar 2,5 cm
5
2.3 TOUGLE ROPE
Adalah tali yang digunakan sebagai alat bantu untuk menyeberang
(dodent ride)secara perorangan, biasaya tali yang terbuat dari manila dan
diberi pasak kayu.
2.4 TALI BILAY
Adalah tali yang berfungsi untuk memandu korban yang diturunkan
atau dinaikkan yang dikendalikan oleh petugas bleyer dari atas atau dari
bawah
6
2.5 TAG LINE / GUIDE LINE
Adalah tali pemandu yang diikatkan pada korban yang diturunkan
dengan tujuan untuk menghindari rintangan yang dikendalika petugas
bleyer dari bawah
2.6 DODEN RIDE
Adalah tali yang berfungsi untuk turun penyeberangan
3. Jenis Bahan Baku Tali dan Karakteristiknya
Ditinjau dari jenis bahan bakunya, tali yang ada di pasaran dari
berbagai jenis. Secara umum, bahan baku tali dikelompokkan menjadi 2
macam, yakni:
3.1 Tali Serabut alam (Natural Fiber Rope),
Tali yang terbuat dari serat tumbuhan atau lapisan dari pangkal
tumbuhan. Tali yang termasuk dalam kelopmpok ini adalah:
▪ Tali manila (Serat Sisal)
▪ Tali Cotton (Serat Kapas)
▪ Tali ijuk
▪ Tali Serabut Kelapa, dan lain-lainnya.
7
Jenis Tali Cotton Jenis Tali Manila
(Serat Kapas) (Serat Sisal)
3.2 Tali Serabut Buatan (Syntetic Rope)
Tali ini terbuat dari serat syntetic yang diproduksi oleh pabrik. Tali
seperti ini kualitasnya jauh lebih baik dan kuat dari pada tali yang dibuat
secara manual. Tali yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
▪ Tali Nylon
▪ Tali Kernmantel (statis dan dinamis).
Contoh Jenis-jenis Tali nylon dan Tali Kern
Mantel
8
4. Dasar – dasar Simpul dan Ikatan
Setelah memahami teori atau pengetahuan tentang tali – temali, pada
initinya kemampuan yang diharapkan dari para peserta diklat adalah mampu
mempraktekkan untuk membuat berbagai jenis ikatan maupun simpul.
Karena kemampuan ini sangat berguna pada saat menjalankan operasi
pemadaman maupun penyelamatan.
Agar dapat berhasil dengan baik dalam membuat ikatan atau simpul,
para peserta diklat harus cukup familiar (akrab) dengan istilah-istilah yang
berkaitan dengan tali-temali. Beberapa istilah yang seringkali digunakan
dalam praktek adalah sebagai berikut:
4.1 Bight
adalah tali berbentuk lengkung dan apabila tali berbalik arah tetapi
tidak saling menyilang
4.2 Loop
adalah mata tali yang berbentuk lingkaran dan tali saling menyilang
4.3 Runing End
Adalah tali yang bergerak biasanya ujung tali dipakai untuk
membentuk ikatan atau simpul
4.4 Standing End
Adalah tali yang tidak bergerak atau disebut juga pangkal tali
4.5 Bend (penyatuan)
Adalah simpul yang digunakan untuk menyatukan dua ujung tali
yang berbeda
9
4.6 Hitch (simpul penambat)
Adalah simpul yang digunakan untuk mengikat tali pada sebuah
obyek lainnya
4.7 Over Hand
Adalah tali yang melingkar di atas tangan
4.8 Under Hand
Adalah tali yang melingkar di bawah tangan
.
10
BAB II
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN TALI
Fungsi tali bagi para petugas pemadam kebakaran maupun petugas
penyelamat adalah sangat penting, karena keberadaannya sangat membantu
dalam memperlancar tugas-tugas mereka, oleh karena itu perawatan dan
pemeliharaan serta pengecekan tali secara rutin harus dilakukan secara seksama
dan intensif.
Berikut ini diuraikan cara-cara melakukan perawatan dan pemeliharaan
serta pengecekan terhadap tali.
1. Untuk tali baru sebelum digunakan sebaiknya dicuci terlebih dahulu
2. Pada saat menggulung tali jangan sampai ada yang patah
3. Tali tidak boleh terkena debu, pasir, oli, gemuk, zat-zat kimia Karena debu
dan pasir yang melekat pada tali lama-kelamaan akan dapat mempengaruhi
kekuatan tali
4. Jangan menggulung tali yang masih dalam keadaan basah. Karena tali yang
basah dan dalam keadaan tergulung akan menjadi lembab dan
mengakibatkan rapuh.
5. Simpanlah tali ditempat yang mudah diambil dan di tempat yang kering
dengan temperature yang sedang
6. Penempatan tali sebaiknya digantung, usahakan tidak menempel pada
dinding
7. Bebas dari gesekan benda keras yang berpenampang tajam
8. Apabila terkena air laut segera dicuci dengan air tawar dan dikeringkan tanpa
terkena sinar matahari langsung
11
9. Setiap pemakaian perlu dicatat :
- Berapa lama pemakaian.
- Penggunaannya untuk apa.
- Dalam keadaan kering atau basah.
- Menggunakan alat apa, dll.
10. Jangan menginjak tali, karena dapat menekan butiran pasir masuk ke dalam
tali yang dapat merusak struktur tali
11. Setiap habis pemakaian sebaiknya tali dicuci dan disikat menggunakansikat
yang halus atau menggunakan sikat khusus pencuci tali (janga menggunakan
detergen).
Dibawah ini adalah tekhnik mengemas tali.
12
13
BAB III
JENIS – JENIS IKATAN DAN SIMPUL DITINJAU DARI FUNGSINYA
Pada saat melaksanakan tugas pemadaman maupun penyelamatan para
petugas harus terpaksa menggunakan tali. Untuk operasi pemadaman kebakaran,
penggunaan tali ini bisa untuk keperluan mengangkat selang, pipa pemancar,
kampak, gaetan ataupun bisa untuk mengangkat tangga jinjing (portable).
Sedangkan untuk operasi penyelamatan, tali dapat digunakan untuk keperluan
menurunkan korban dari tempat ketinggian atau atau untuk menaikkan korban dari
lokasi insiden yang berada di bawah permukaan tanah.
Untuk berbagai keperluan dalam mendukung dan memperlancar tugas-tugas
pemadaman maupun penyelamatan pada prakteknya di lapangan, terdapat
berbagai jenis ikatan dan simpul. Masing-masing ikatan dan simpul tersebut dibuat
sesuai dengan kebutuhan. macam-macam ikatan dan simpul adalah sebagai
berikut:
3.1 Half-Hitch (Ikatan Setengah)
Ikatan jenis ini akan sangat lemah dan tidak akan berfungsi untuk
mengikat objek atau benda yang diikat tersebut. Untuk itu, agar ikatan ini
berfungsi dengan baik, maka ikatan-setengah ini harus diulang dengan
beberapa ikatan-setengah yang lain. Fungsi dari jenis ikatan-setengah bagi
petugas pemadam kebakaran adalah untuk menegakkan peralatan, misalnya:
nozzle, pike pole, kampak yang hendak ditarik/diangkat ke tempat yang lebih
tinggi.
14
3.2 Overhand Knot (Ikatan Satu)
Ikatan Ini merupakan yang paling dasar dan ikatan jenis ini dapat
digunakan untuk berbagai keperluan, seperti:
▪ Untuk mengikat objek yang hanya bersifat sementara;
▪ Untuk memberi tanda pada selang yang bocor;
▪ Untuk membuat tangga tali.
3.3 Two Half Hitch (Ikatan Dua Jerat Sauh)
Pada umumnya ikatan jenis ini dipakai sebagai pengunci bagi sebuah
simpul utama atau yang membuatnya dengan dua kali putaran ikatan
setengah.
Ikatan jenis ini dapat digunakan, misalnya untuk: mengunci ikatan atau
simpul yang lain; atau untuk membuat tandu darurat.
15
3.4 Clove hitch (Ikatan Tiga)
Ikatan jenis ini dapat digunakan, misalnya untuk mengikat objek atau
benda yang berpenampang bulat, seperti ikatan pada batang pipa, nozzle ,
selain itu juga dapat digunakan sebagai ikatan pangkal (penambat tali
luncur,anchor, dll) dan menentukan titik ikatan.
3.5 DRAW HITCHS (Ikatan Lepas)
Ikatan yang apabila telah selesai digunakan dapat dilepas degan menarik
ujung tali secara bergantian tanpa harus menyentuh Ikatan yang ada. Biasanya
ikatan ini digunakan apabila tali penyelamatan tidak menyentuh tanah sehingga
rescuer turun perlantai
16
3.6 Ikatan Pokok
Ikatan jenis ini dapat digunakan sebagai pengganti HARNESS bagi orang
atau petugas yang akan naik atau turun dengan menggunakan tali, Foto-foto
berikut ini memperlihatkan urutan membuat ikatan pokok.
17
Selain cara diatas terdapat juga cara lain untuk membuat ikatan pokok,
dibawah ini adalah cara membuatnya.
Dalam membuat sit harnest darurat banyak cara membuatnya, begitu
juga dengan membuat full body harnest darurat, dibawah ini adalah cara
membuat full body hardnest darurat yang dapat dilakuka oleh seorang
18
penyelamat atau pemadam kebakaran. Dibawah ini ada beberapa cara
membuat full body harnest darurat .
19
20
3.7 Reef Knot (Simpul Mati)
Simpul yang dapat digunakan untuk menyambung dua utas tali yang
masing-masingnya sama besar
3.8 Fisherman Knot (Simpul Nelayan)
Adalah simpul yang dapat digunakan untuk menyambung dua utas tali
atau menghubungkan dua ujung tali yang yang sama yang sifatnya permanent
21
3.9 Water Knot (Simpul Air)
Adalah simpul Yang berguna untuk menyambung tali Pita Webbing
3.10 Figure Of Eight Bend (Simpul angka 8)
Adalah Simbul yang digunakan Untuk Menyambungkan Dua utas tali dengan
angka 8
22
3.11 Singgle Sheet Bend (Simpul Anyam Tunggal)
Simpul yang berguna untuk menyambung tali beda ukuran diameter
3.12 Double Sheet Bend (Simpul Anyam rangkap)
Simpul yang berguna untuk menyambung tali beda ukuran diameter yang
signifikan, sebagai catatan bahwa tali yang lebih kecil adalah tali yang melilit
kepada tali yang lebih besar.
3.13 Singgle Loop Bowline
Simpul yang berguna untuk menempatkan cincin kait, pengganti safety
belt dan untuk evakuasi korban
23
3.14 Figuare Of Eight Loop (Simpul angka 8)
Sebuah Simpul untuk mengurangi beban pada tali dengan membagi pada
dua loop
3.15 Butterfly (Simpul Kupu- Kupu)
Simpul yang berfungsi sebagai pembagi tengah tali dan pengaman tali
rusak juga dapat sebagai tambahan loop bantalan untuk Menghubungkan lebih
dari satu penyelamat atau beban ke sistem tali
3.16 Inline Figure Of Eight (Simpul angka 8 inline)
Simpul yang berfungsi sebagai tambahan loop bantalan untuk
Menghubungkan lebih dari satu penyelamat atau beban ke sistem tali
24
3.17 Double Loop Bowline
Adalah Simpul yang berfungsi untuk menahan beban lebih berat dan dapat
di gunakan untuk evakuasi korban. Pengembangan dari Simpul Gelung Satu.
3.18 Sangkurdi
Adalah Simpul yang berfungsi sebagai pengaman korban pada tandu
25
3.19 Double Figuar Of Eight Loop (Simpul angka 8 Rangkap)
Adalah simpul serbaguna dimana bisa di gunakan untuk terminal anchor
dan bisa digunakan untuk evakuasi korban
3.20 Triple Loop Bowline
Adalah Simpul yang berfungsi sebagai tali kursi untuk menahan beban.
Pengembangan dari Simpul Gelung Dua
26
BAB IV
MENGAPLIKASIKAN IKATAN DAN SIMPUL
DALAM PENYELAMATAN
27
28
29
30
31
32
EVALUASI
1. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan Tali-Menali ?
2. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan Ikatan ?
3. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan Simpul ?
4. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan Jerat ?
5. Tali dibuat dari berbagai jenis bahan. Sebutkan ada berapa jenis bahan untuk
membuat tali ?
6. Sebutkan macam-macam Ikatan yang telah saudara ketahui ?
7. Sebutkan macam-macam simpul dan fungsinya ?
8. Apa sajakah prinsip-prinsip dalam menggunakan tali sebagai alat bantu dalam
operasi pemadaman maupun penyelamatan?
9. Sebutkan, teknik apa saja yang saudara ketahui dalam menggunakan tali ?
10. Agar tali selalu siap dan aman digunakan, khususnya untuk keperluan
penyelamatan korban, tali harus dirawat dengan sebaik-baiknya. Coba
sebutkan, apa saja yang harus dilakukan untuk merawat tal-tali tersebut ?
33
Daftar Pustaka
1. Bahan ajar Diklat mountainering Sandi Yudha Batujajar, 1976.
2. CMC Rope Rescue Manual, CDA Library
3. Essentials OF Fire Fighting, International Fire Service Training Association
(IFSTA)
4. Engineering Practical Rope Rescue System, CDA Library
5. Handbook Of Fire Fighting
6. Rope Rescue 2000, CDA Library
7. Akademi Bomba dan Penyelama Malaysia Edisi 6
34