The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by pusdiklat.learning, 2021-09-01 11:07:34

PENGENALAN DASAR TANGGA NADA

TANGGA NADA

PENGETAHUAN DASAR TANGGA NADA
DIKLAT DASAR KORPS MUSIK

PUSDIKLAT PENANGGULANGAN
KEBAKARANDAN PENYELAMATAN

PROVINSI DKI JAKARTA
TAHUN 2021

TANGGA NADA

Apa Itu Tangga Nada
Tangga nada sendiri dapat dipahami sebagai satu urutan nada-nada yang
digunakan dalam menyusun sebuah musik. Karena disebut tangga, maka tentu
urutan yang muncul adalah nada rendah hingga nada tinggi.

Tangga nada yang paling mudah dipahami adalah urutan nada do, re, mi,fa,
sol, la, si, dan do tinggi. Untuk urutan yang disebutkan barusan Anda sudah
pernah mendengarnya bukan?

Ada juga urutan yang tingkatannya serupa, namun disebut dengan cara urutan
yang berbeda. Nada C, D, E, F, G, A, B, dan C tinggi. Meski terdapat
perbedaan penyebutan, namun urutan dan ketinggian nadanya serupa.

Secara definitif, tangga nada merupakan rangkaian notasi musik yang diurutkan
berdasarkan frekuensi dasar atau pitch. Ini adalah pengertiannya secara
teoritis.

Tangga Nada Mayor dan Minor

Ketika Anda membaca tangga nada, mungkin Anda juga akan menemui istilah
nada mayor dan minor. Nah, kedua istilah ini adalah penyebutan tangga nada
untuk nada yang berbeda pola intervalnya. Interval Nada sendiri merupakan
perbedaan nada antara yang pertama dan kedua, dan seterusnya.

Nada mayor, interval yang ada adalah 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½. Jadi gambarannya,
do ke re berjarak satu tingkatan nada. Lalu re ke mi berjarak satu tingkatan
nada, dan mi ke fa berjarak setengah, begitu seterusnya. Jarak dan urutan ini
berulang setiap tujuh nada, dan nada ke delapan adalah pengulangan nada
pertama dengan tingkat oktaf yang lebih tinggi.

Pada Nada Minor, intervalnya sedikit berbeda. Interval yang ada pada nada ini
adalah 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1. Jika dilafalkan, maka nada yang muncul akan
terdengar sangat berbeda dengan nada mayor. Well, meski yang tertulis hanya
berbeda ½ saja, namun sensasi musik yang diberikan atas susunan nada-nada
tersebut bisa sangat-sangat berbeda.

Perbedaan Musik Mayor dan Minor
Musik dengan nada-nada dominan mayor biasanya memiliki suasana yang
lebih gembira, positif, bersemangat, dan menyenangkan. Musik dengan
dominan nada mayor biasanya akan diawali dengan nada do.

Pada musik dengan dominan nada minor, maka suasana yang diberikan akan
berbeda. Mulai dari sedih, kurang bersemangat, negatif, lesu, dan emosi
negatif lainnya (meski tidak dapat dikatakan seluruhnya demikian). Biasanya
nada yang digunakan untuk memulai adalah nada la.

Nah, sedikit penjelasan mengenai tangga nada, serta nada mayor dan minor di
atas semoga bisa jadi pengetahuan baru yang berguna, dan memicu Anda
untuk terus belajar mengenai musik dan nada.
Tangga Nada Mayor

Tangga Nada Minor

Tanda kunci ini memang digunakan pada Garis Paranada untuk menunjukkan letak
titinada. Tanda kunci ini akan menentukan kekuatan nada-nada dalam Lagu. Unsur
Musik yang berupa tanda kunci ini, menjadi sangat penting jika sudah dihadapkan
pada kekuatan seorang penyanyi. Seorang pencipta lagu harus mengerti betul
penyanyinya. Ada yang suka menulis lagu dengan nada-nada yang tinggi, ada pula
yang menulis lagu dengan nada-nada yang sedang, dan ada pula yang menulis lagu
dengan nada-nada yang rendah. Tergantung selera Composer (penulis lagu). Jika
Mereka memiliki pita suara yang luar biasa maka biasanya mereka menulis lagu
dengan nada-nada yang tinggi. Walaupun pengarang lagu tidak memiliki suara
tinggi, namun penyanyi yang akan menyanyikan lagu memiliki suara yang tinggi,
maka seorang pencipta lagu akan menggunakan tanda kunci yang tinggi.
Pembagian Tanda Kunci dan Simbolnya

1. Kunci G (Kunci Treble). Kunci G adalah tanda yang menunjukkan Nada G
dari Paranada. Kunci G biasa digunakan untuk menulis nada-nada yang
tinggi. Kunci G biasa disebut dengan kunci Biola.

2. Kunci C (Kunci Alto). Orang terkadang suka dengan kunci C karena nadanya
sedang. Namun bagi yang memiliki kapasitas lebih dalam suara yang tinggi,
Maka jarang seorang penyanyi menggunakan tanda kunci ini. Persoalannya
adalah seorang penyanyi harus mampu dengan suara bas (rendahnya) dan
tidak kedodoran, Juga harus bisa memaniskan lagu pada nada-nada sedang.

3. Kunci F (Kunci Bass) adalah menunjukkan nada F pada garis keempat
dari Paranada. Kunci F biasanya untuk menuliskan nada-nada yang rendah.
Oleh karena itu Kunci F sering disebut kunci Bass.

Dalam seni musik, tanda sukat menjadi hal penting yang perlu diperhatikan. Tanda
sukat biasanya terdiri atas dua angka berbentuk pecahan yang melambangkan
jumlah ketukan serta nilai not. Sangat penting untuk mempelajari tanda sukat,
karena tanda ini digunakan untuk menghitung jumlah ketukan pada tiap jenis not
serta tanda istirahat.
Pengertian tanda sukat Menurut Thursan Hakim dalam buku Teknik Paling Praktis
Belajar Memainkan Biola & Gitar (2004), tanda sukat merupakan bilangan dalam
bentuk pecahan yang menunjukkan jumlah ketukan di dalam satu birama serta jenis
not yang mendapat satu ketukan. Biasanya tanda sukat yang dipakai dalam musik
ialah 4/4, 2/4, 6/8, 3/4, dan lain sebagainya. Bilangan angka yang terletak di atas
melambangkan jumlah ketukan dalam satu birama. Sedangkan angka di bawahnya
melambangkan nilai not yang mendapat satu ketukan.
Tanda sukat dikenal sebagai time signature. Dilansir dari Study.com, time signature
juga berperan dalam menunjukkan nuansa musik sebuah lagu yang didasarkan
pada pembagian ketukan. Tanda sukat umumnya diletakkan di pinggir lagu atau
garis paranada. Penulisannya hanya di waktu awal sebuah lagu atau tidak perlu
berulang. Fungsi tanda sukat Mengutip dari Lumen Learning, time signature atau
tanda sukat memiliki peranan penting dalam mengidentifikasi jenis nada yang
digunakan. Artinya tanda sukat berfungsi sebagai penghitung ketukan dalam tiap
hitungan serta seberapa banyak ketukan yang digunakan dalam setiap hitungan.
Tanda sukat juga berfungsi untuk menentukan jumlah ketukan dalam sebuah
birama. Contohnya tanda sukat 2/4, artinya dalam satu birama terdapat dua ketukan
dengan not 1/4. Tanda sukat 3/4, artinya dalam satu birama terdapat tiga ketukan
dengan nilai not 1/4. Selain itu, tanda sukat juga berfungsi untuk menentukan
nuansa musik dari ketukannya. Artinya musik yang dimainkan dan didengarkan
tergantung pada penggunaan tanda sukatnya.

[email protected]


Click to View FlipBook Version