The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Keisha Kinanti Anindita, 2024-02-01 22:23:06

kelompok 2.kelas X8_Kerajaan Sriwijaya

kelompok 2.kelas X8_Kerajaan Sriwijaya

KERAJAAN SRIWIJAYA by kelompok 2


1.Amelia Putri Prihandini 2.Aura Putri Syawalia 3.Dwi Ulfa Mahyati 4.Fatih FaizDzamir 5.ShevaAulia Ulinnuha TEAM (2) (7) (10) (13) (32)


Nama Sriwijaya atau Sriwijaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata Sri yang berarti bercahaya atau gemilang dan Wijaya yang berarti kejayaan atau kemenangan bila kedua istilah itu disatukan artinya cahaya kemenangan. Kerajaan Sriwijaya diperkirakan berdiri pada abad ke-7 Masehi dan terus berkembang sampai sekitar abad ke 14 pusat pemerintahan. Kerajaan Sriwijaya terletak di tepi sungai Musi di daerah Palembang. Wilayah kekuasaan Sriwijaya dimulai dari ekspedisi militer yang dipimpin oleh dapunta hyang Kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai seluruh jalur perdagangan di Asia tenggara. Wilayah kekuasaan kerajaan Sriwijaya meliputi Sumatera, Jawa, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam dan Filipina. PENDAHULUAN


Faktor-faktor pendukung tumbuh dan berkembangnya sriwijaya sebagai negara maritim yang besar antara lain : FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG Letak sriwijaya strategis. Kerajaan sriwijaya berhasil menguasai selat malaka yang merupakan tempat berhentinya kapal dagang. 1. Runtuhnya kerajaan funan di indo cina. Pada abad 5 dan 6, kerajaan funan merupakan kerajaan terkuat di asia tenggara. 2. Sriwijaya memiliki angkatan laut yg kuat. Perdagangan laut Sriwijaya berkembang karena keamanannya. 3. kekayaan alam Sriwijaya. Sejak awal masehi pulau sumatera dikenal sebagai pulau yang kaya dengan kekayaan alamnya sehingga 4. mendapat sebutan swarnadwipa atau swarnabhumi yang berarti negeri emas. 5.


Struktur pemerintahan sriwijaya dapat di ketahui dari beberapa prasasti yang memberikan keterangan tentang kadatuan, vanua,samaryyada,Mandala dan bhumi. Kedudukan bukit bertahun 605 saka (683 M) bentuk pemerintahan Sriwijaya adalah kedatuan dan di pimpin oleh seorang datu. Kedatuan dapat bermakna kawasan datu (tanah rumah) tempat tinggal bini baji, tempat di simpan emas dan hasil cukai (drawy) sebagai kawasan yang mesti di jaga, kedatuan ini di kelilingi oleh vanua, yang dapat di anggap sebagai kota dari Sriwijaya yang terdapat vihara untuk tempat beribadah. Kedatuan dan vanua merupakan satu kawasan inti bagi Sriwijaya. Menurut casparis, samaryyada merupakan kawasan yang berbatasan dengan vanua (samaryyada-patha), Mandala merupakan kawasan otonom dari bumi yang berada dalam pengaruh kekuasaan kadatun Sriwijaya. Penguasa Sriwijaya atau dapunta hyang atau Maharaja, pewaris tahta secara berurutan yaitu yuvaraja (putra mahkota), pratiyuvaraja (putra mahkota kedua) dan rajakumara (pewaris berikutnya). Pembantu (senapati yang bertugas sebagai panglima perang). SISTEM PEMERINTAHAN


KEHIDUPAN SOSIAL Masyarakat Sriwijaya di perkirakan sangat majemuk. Mereka mengenal pembagian (stratifikasi) sosial walaupun tidak begitu tegas, istilah dalam prasasti kota kapur yang menunjukkan kedudukan para bangsawan terdiri dari para putera raja dan kerabat istana adanya yuwaraja(putra mahkota), pratiyuwaraja(putra raja kedua), dan rajakumaran(putra raja ketiga). Ditemukan istilah yang berkaitan dengan pekerjaan seperti jabatan nahkoda kapal disebut puhavam atau puhawan, Bupati dan Senopati. Prasasti kota kapur menggambarkan kelompok masyarakat profesi tertentu sebagai tenaga kerja, seperti saudagar, tukang cuci, juru tulis, dan budak belian yang dipekerjakan oleh raja. Letak Sriwijaya yang strategis dalam lalu lintas perdagangan internasional menyebabkan masyarakatnya bersikap terbuka terhadap berbagai pengaruh asing. Mereka mudah mengadopsi kebudayaan India seperti nama nama India, adat istiadat, serta tradisi dalam agama Hindu Budha. Masyarakat Sriwijaya mampu mengembangkan bahasa komunikasi dalam dunia perdagangannya. Bahas melayu kuno digunakan sebagai bahasa pengantar terutama dengan para pedagang dari Jawa Barat, Bangka, Jambi, dan Semenanjung Malaysia dan wilayah wilayah perngaruh dari kerajaan Sriwijaya.


KEHIDUPAN EKONOMI Sriwijaya berkembang menjadi pelabuhan transito bagi para pedagang yang baik dari dalam maupun luar negeri kerajaan sriwijaya uga membangun bandar di Ligor untuk mengontrol aktivitas perdagangannya di selat malaka. Sriwijaya menghasilkan beberapa kekayaan alamnya diantaranya cengkeh, kapulaga, pala, pinang, kayu gaharu, kayu cendana, kapur barus, gading timah, emas, perak, kayu hitam, kayu sapan, rempah rempah, dan penyu. Barang-barang tersebut dijual atau di barter dengan kain katun, sutra dan porselen melalui relasi dagangnya dengan china, india, arab dan madagaskar. Adanya berdagang pedagang pedagang dari luar yang singgah maka kemakmuran sriwijaya meningkat dengan pesat.


Walaupun kerajaan sriwijaya dikenal sebagai pusat agama buddha tetapi tidak banyak peninggalan purbakala seperti candi-candi dan arca arca. Peninggalan-peninggalan kerajaan sriwijaya banyak ditemukan di daerah palembang, jambi, riau dan thailand. Ini disebabkan karena sriwijaya merupakan kerajaan maritim selalu berpindah-pindah tidak menetap tempat dalam kurun waktu yang lama. Peninggalan-peninggalan suci seperti setupa candi atau arca budha seperti ditemukan di jambi, muaratakus (riau), gunung tua (padang lawas) dan di bukti siguntang (palembang). peninggalan sejarah kerajaan sriwijaya lainnya yang ditemukan di jambi, sumatera selatan dan bengkulu yaitu Candi Kotamahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong 1, Candi Gedong 2, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Kembar batu, Candi Astono, Kolam Telagorajo, dan Situs Muarojambi. Selain itu juga ditemukan berbagai jenis arca Budha yang ditemukan di Bukit Seguntang (Palembang). Arca arca ini menampilkan langgam yang sama yang disebut langgam sriwijaya yang memiliki kemiripan dengan lagam amarawati, india dan logam syailendra dari jawa tengah, sekitar abad ke 8 sampai ke 9. Dengan demikian kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat sriwijaya sangat baik dan makmur diikuti dengan kemajuan dalam bidang kebudayaan. KEHIDUPAN BUDAYA


Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang, Sungai Musi terkenal sebagai sarana transportasi utama masyarakat. Pada masa Kerajaan Sriwijaya, Sungai Musi memiliki peranan ekonomi yang besar bagi Kerajaan Sriwijaya.kerajaan ini disebut kerajaan nasional ertama, Banyak pendapat tentang pusat pemerintahan Sriwijaya. G. Coedes memperkirakan Sriwijaya berada diPalembang. Sementara R.C. Majumdar menyatakan di Pulau Jawa dan selanjutnya Ligor; H.G. Quatrich Wales menyatakan di Chaiya atau Perak; J.I. Moens mengatakan diawali di Kedah dan berpindah ke Muara Takus, Soekmono di Jambi, serta Boechari di Mukha Upang, Palembang KERAJAAN SRIWIJAYA SEBAGAI KERAJAAN NASIONAL PERTAMA


BUKTI SEJARAH 1.Prasasti Ligor (775 M), prasasti berupa pahatan dua sisi: prasasti ligor A, prasasti ligor B Prasasti Nalanda oleh Raja Dewa Paladewa tahun 860 M menceritakan pembebasan sebidang tanah untuk pembangunan sebuah wihara 2. Prasasti Palas Pasemah ditulis dengan aksara Pallawa dan bahasa Melayu Kuno 13 baris.diperkirakan prasasti itu berasal dari akhir abad ke-7 M. 3. Prasasti Leiden ditulis pada lempengan tembaga tahun 1005 dari bahasa sansekerta dan bahasa tamil. 4. Prasasti Kedukan Bukit (605 S/683 M) menerangkan seseorang bernama Dapunta Hyang yang mengadakan perjalanan suci menggunakan perahu. 5. Prasasti Palang Tuo (606 S/684 M) berisi 14 baris tulisan dalam bahasa Melayu Kuno dengan huruf Pallawa tentang pembuatan untuk kemakmuran semua makhluk. 6. Prasasti Telaga Batu berbahasa Melayu Kuno berhuruf Pallawa tentang kutukankutukan yang sangat seram yang melakukan kejahatan. 7. Prasasti Kota Kapur (608 S/686 M) isinya permintaan kepada para dewa untuk menjaga kesatuan. 8. Prasasti Hujung Langit (919 S atau 997 M) adalah sebuah prasasti batu aksara Pallawa bahasa Melayu Kuna. 9. 10.Prasasti Karang Berahi (608 S/686 M),isi prasasti ini sama dengan isi Prasasti Kota kapur


faktor penyebab mundurnya Kerajaan Sriwijaya di antaranya sebagai berikut : KEMUNDURAN KERAJAAN SRIWIJAYA Faktor geografis, berupa perubahan letak Kerajaan Sriwijaya. Perubahan ini erat kaitannya dengan pengendapan lumpur Sungai Musi yang mengakibatkan letak ibu kota Kerajaan Sriwijaya tidak lagi dekat dengan pantai. Akibatnya ibu kota Sriwijaya kurang diminati lagi oleh pedagang internasional. 1. 2.Lemahnya kontrol pemerintahan pusat sehingga banyak daerah yang melepaskan diri. Berkembangnya kekuatan politik di Jawa dan India. Sriwijaya mendapat serangan dari Raja Rajendracola dari Colamandala tahun 1017 dan 1025. Pada tahun 1025, serangan itu diulangi sehingga Raja Sriwijaya, Sri Sanggramawijayattunggawarman ditahan oleh pihak Kerajaan Colamandala. Tahun 1275, Raja dari Singhasari melakukan ekspedisi Pamalayu. Hal itu menyebabkan daerah Melayu lepas dari kekuasaan Sriwijaya. Akhir dari Kerajaan Sriwijaya terjadi saat armada laut Majapahit menyerang Sriwijaya tahun 1377. 3.


RAJA RAJA KERAJAAN SRIWIJAYA 1. Dapunta Hyang Sri Jayanasa (683 M) 2. Indrawarman (702 M) 3. Rudra Wikrama (728-742 M) 4. Sangramadhananjaya (775 M) 5. Dharanindra/Rakai Panangkaran (778 M) 6. Samaragrawira/Rakai Warak (782 M) 7. Dharmasetu (790 M) 8. Samaratungga/Rakai Garung (792 M) 9. Balaputradewa (856 M) 10. Sri Udayadityawarman (960 M) 11. Sri Wuja atau Sri Udayadityan (961 M) 12. Hsiae-she (980 M) 13. Sri Cudamaniwarmadewa (988 M) 14. Malayagiri/Suwarnadwipa (990 M) 15. Sri Marawijayottunggawarman (1008 M) 16. Sumatrabhumi (1017 M) 17. Sri Sanggrama Wijayatunggawarman (1025 M) 18. Sri Dewa (1028 M) 19. Dharmawira (1064 M) 20. Sri Maharaja (1156 M) 21. Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa (1178 M)


DOCUMENTATION


DAFTAR PUSTAKA Dari buku Sejarah Indonesia 1 kelas X karya Supardi Dari buku Sejarah 2 Perminatan Ilmu Ilmu Sosial kelas XI karya Hermawan dkk https://daerah.sindonews.com/read/1204801/174/daftarnamarajakerajaan-sriwijaya dari-masa-ke-masa-1695092958? showpage=all https://images.app.goo.gl/obbXRWS9LLfTZYMT9 https://images.app.goo.gl/d9jXdfiC42FGBzFP9 https://images.app.goo.gl/bSaqeudfLL3csksT8


Sekian yang dapat kami sampaikan... Malu bertanya sesat dijalan, karena ini dikelas bukan dijalan, jadi jangan banyak bertanya


THANK YOU SO MUCH


Click to View FlipBook Version