The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Majalah Salus - Edisi 53 / Tahun XIV
Maret 2023
Media Komunikasi Paroki Alam Sutera
Gereja St. Laurensius
Tangerang, Banten, Indonesia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Salus - Gereja St. Laurensius, 2023-03-18 21:50:44

Majalah Salus 53

Majalah Salus - Edisi 53 / Tahun XIV
Maret 2023
Media Komunikasi Paroki Alam Sutera
Gereja St. Laurensius
Tangerang, Banten, Indonesia

Keywords: majalah,salus,kaj,gereja katolik,paroki,paroki alam sutera,gereja st. laurensius,gereja spmbg,gading serpong,alam sutera

MEMPERSIAPKAN ABU EDISI CETAK 53| TAHUN XIV MARET 2023 UNTUK KALANGAN SENDIRI


PENANGGUNG JAWAB DPH Paroki Alam Sutera PEMIMPIN UMUM RD Victorius Rudy Hartono PEMIMPIN REDAKSI Fidensius Gunawan REDAKSI Elisabeth Wong, Imelda, Michael Jason, Leo Hans Adrianus EDITOR Orchiyadi, Patricia Bing Yuwono KONTRIBUTOR Andre Budi Wiryawan, Belicia, Natalia Adinda dan Lupita DESIGN & ARTISTIK Brigita Maria, Evan Zasli, Nadine Ong REDAKTUR FOTO Dasa Didiaja, Samuel Daven Farrel, Damien Dammy Pratama USAHA Lina Soedjoto, Eleonora Brigita Paurina SIRKULASI Ignatius Bambang Bekti Sugiyo W, Indrawan ALAMAT REDAKSI Gereja Santo Laurensius Jl.Sutera Utama 2, Alam Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan EMAIL [email protected] www.santo-laurensius.org @santolaurensius @santolaurensius www.santo-laurensius.org DAFTAR 04 10 14 18 20 24 26 34 42 ABU DI DAHI PERJALANAN PROYEK PEMBANGUNAN GEREJA SPMBG MISA ULANG TAHUN PAROKI MENGENAL GEMBALA BARU ROMO VINCEN SAMPAI JUMPA ROMO HARDIJANTAN PELANTIKAN KORWIL/KALING PELAYAN PILIHAN TUHAN CERPEN: ANGELS ON DUTY MENGENAL DIAKON YUDI ISI JADWAL MISA Misa Harian Senin - Jumat pk 06.00 Misa Minggu Sabtu pk 17.00 Minggu pk 06.00 pk 08.30 pk 17.00 SEKRETARIAT PAROKI: 021-53120587 081257578970 (hanya WA) Misa di Sekolah Tarakanita Gading Serpong Minggu pk 07.30 English Mass Setiap Minggu ke-3 pk 19.30 DAFTAR ISI Jam operasional sekretariat: Selasa - Minggu pk 08.00 - 16.00 Kecuali hari libur nasional MARET 2023 | 1


PENGANTAR REDAKSI Syalom pembaca Salus terkasih, Saat majalah ini tiba di tangan pembaca, kita sedang dalam masa retret agung, masa persiapan memasuki Paskah. Semoga beberapa artikel dalam Salus ini membantu para pembaca menjalani masa retret agung, guna mengalami pertobatan sejati. Ada katekese dari Romo Rudy, ada permenungan dari Romo Hardijantan, tentu yang selalu ada Pesan Gembala dari Romo Hadi tercinta. Juga ada liputan ibadat pembakaran daun palma, mempersiapkan abu yang telah ditorehkan di dahi kita pada Rabu Abu kemarin. Maret ini, kita melepas Romo Hardijantan yang mendapat perutusan baru sebagai Kepala Paroki Bintaro Jaya Gereja Santa Maria Regina. Selamat bertugas di ladang baru Romo. Sebagai gantinya, KAJ telah menunjuk Romo Vincensius Rosihan Arifin sebagai pastor rekan. Selamat datang Romo Aan, selamat melayani paroki Alam Sutera. Yang kedua, seorang diakon yang baru ditahbiskan tanggal 8 Februari lalu, Diakon Ignatius Wahyudi Palewing ditugaskan membantu di paroki kita. Selamat berkarya Diakon Yudi, semoga pelayanan di Alam Sutera makin menguatkan menuju tahbisan imamat. Sejatinya kasih Allah terus menerus melingkupi paroki kita. Ada diakon Bernard asal paroki kita yang ikut ditahbiskan pada 8 Februari kemarin. Ada peristiwa ulang tahun paroki ke sebelas. Ada upacara topping off Gereja SPMBG, menandakan progres pembangunan berjalan sesuai rencana. Ada pelantikan 26 korwil dan 107 kaling periode 2023-2026, yang tidak hanya dilantik tapi juga dibekali dengan baik melalui dua kali pertemuan. Puji Syukur atas Kasih Allah yang luar biasa ini. Adik-adik terkasih, ada TTS berhadiah loh. Ayo diisi dan dikirim ya, siapa tahu beruntung memperoleh kenangan dari Salus. Selamat menikmati. PENGANTAR REDAKSI 2 | MARET 2023


PESAN GEMBALA Para Saudara yang Dikasihi Tuhan, Tanggal 22 Februari 2023, Gereja memasuki masa Pra Paskah yang akan dijalani selama 40 hari sebelum Paskah. Seluruh umat Katolik akan menjalani retret agung (di tengah segala kesibukan tugas masing-masing) untuk merenungkan kembali sejarah keselamatan Allah bagi manusia melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus. Masa Pra Paskah dibuka dengan penerimaan Abu. Penerimaan Abu yang dioleskan dengan membentuk tanda salib pada dahi, menandai masa pertobatan kita bersama. Abu juga menjadi tanda kesedihan, penyesalan, dan pertobatan. Dari mana abu itu berasal? Abu yang kita terima, berasal dari daun-daun palma kering yang dikumpulkan dari seluruh umat, dibakar melalui suatu ibadat. Daun palma itu berasal dari daun palma yang sudah diberkati di Minggu Palma tahun sebelumnya. Umumnya daun palma ini diletakkan di salib di rumah masing-masing . PESAN GEMBALA Siapa yang boleh menerima abu? Setiap umat beriman mulai dari bayi hingga lansia. Sangat dianjurkan bahwa setiap umat beriman melakukan pantang dan puasa selama masa Pra Paskah. Masa untuk menjalani pertobatan, masa untuk memperbaiki hubungan dengan Allah dan juga dengan sesama. Saudara saudari yang dikasihi Tuhan, Tema APP tahun ini adalah “Peran kita bersama dalam mewujudkan Kesejahteraan Bersama”. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Kardinal, gerakan untuk mewujudkan nilai kesejahteraan bersama hendaknya diusahakan untuk menghadirkan Tahun Rahmat Tuhan. Artinya hendaknya semua usaha baik kita, menjadikan segala sesuatu kembali baik adanya sebagaimana awal dunia diciptakan. Gerakan hendaknya dilakukan dengan melibatkan diri dalam tiga pilar kehidupan bersama yakni: masyarakat negara (politik), masyarakat bisnis (ekonomi) dan masyarakat warga (sosial). Selamat mempersiapkan diri dan selamat menjalani masa Pra Paskah dengan merenungkan tema APP dan melakukan aksi nyata sesuai panduan APP dari KAJ. Tuhan memberkati, Bunda Maria mendampingi. Amin. Hadi Suryono Pr Pastor Paroki MARET 2023 | 3


TOPIK UTAMA ABU DI DAHI KODRAT MEMBUTUHKAN RAHMAT Pertama kali saya mendapatkan abu di dahi dengan tanda salib adalah ketika saya duduk di kelas satu SMP. Setibanya di rumah saya tak cepat-cepat menghapusnya, padahal hari mulai malam. Saya duduk sambil terus menjaga agar abu itu tetap tertera di dahi. Begitu polosnya saya. Bukan karena apa-apa, sebab saat itu saya tak begitu paham. Orang tua pun belum Katolik saat itu sehingga tak bisa ditanya. Mama menyuruh saya mandi karena hari berangsur gelap. Dengan agak bersalah akhirnya abu di dahi saya bersihkan dengan air dan sabun. Abu di dahi dengan tanda salib adalah tradisi Gereja Katolik untuk memulai masa Prapaskah, masa pertobatan. Gereja menyebutnya hari Rabu Abu. Padanan kata yang indah dan menarik, seperti ada pengulangan dan penekanan. Rabu dan Abu. Abu itu didapat dari pembakaran daundaun palma kering setahun sebelumnya. Imam mendoakan dan memberkatinya. Abu itu tak ada di pasar-pasar tradisional dan tak dijual. Pun, ketika ada Gereja ‘tetangga’ yang mau mengikuti tradisi abu di dahi, diberikan dengan cuma-cuma. Cerita tentang abu memang ada dalam Kitab Suci. Bukankah kita terbuat dari debu tanah? “Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Kej. 2:7). Si pemazmur menyadari hal itu, maka dia pun bertutur, “Jika aku melihat langitMu, buatan jari-Mu, bulan dan bintangbintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga engkau mengindahkannya?” (Mzm. 8:4-5). Tatkala berdoa syafaat untuk keselamatan Sodom dan Gomora, Abraham pun mengakui diri, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu” (Kej. 18:27). Di mata Allah betapa berharganya setiap insan ciptaanNya meskipun terbuat dari debu tanah. Itulah kodrat manusia sesungguhnya. Sayangnya manusia seringkali lupa pada kodrat itu. Gereja mengingatkannya pada Rabu Abu. Abu dioleskan pada dahi dengan tanda salib. Ada rumusan panjang saat Imam atau Prodiakon menandakan di dahi: “Ingatlah, hai manusia, bahwa kita ini abu dan akan kembali menjadi debu” (Kej. 3:19). Namun, ada rumusan lebih pendek: “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil” (Mrk. 1:15). Manusia memang harus selalu diingatkan, jika tidak ia lupa diri. Manusia mudah jatuh ke dalam kesombongan. Seperti kisah 4 | MARET 2023


TOPIK UTAMA Adam dan Hawa, manusia pertama itu, mereka jatuh karena tidak menghiraukan Sabda Tuhan. Mereka dibujuk dengan sabda si ular: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat” (Kej. 3:4-5). Manusia pertama diam-diam ingin seperti Allah, lupa pada kodratnya yang berasal dari kumpulan abu yang tak berharga. Zaman beralih. Generasi mendatang lahir. Manusia lagi-lagi dingatkan tatkala mereka membangun menara menjulang ke langit. Mereka sombong dengan bahasa yang mereka pakai. Mereka menyusun debudebu tanah menjadi bata, ditumpuktumpuk. Dengan sombongnya mereka bersabda: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi” (Kej. 11: 3-4). Lupa akan kodratnya sebagai abu, mereka malah berusaha membangun dan menumpuk butiran abu untuk sampai ke langit, tempat Sang Pencipta bersemayam. Bila manusia lupa, maka kita diingatkan. Peristiwa gempa bumi yang meluluhlantakkan beton dan bangunan menjulang ke atas itu sebagai tanda dari Allah. Abu di dahi. Itulah penanda bahwa kita manusia penuh dengan dosa dan kerapuhan. Namun, entah bagaimana pula abu di dahi atau ditabur di atas kepala adalah gambaran pertobatan dan perkabungan. Si penulis kitab Wahyu menyampaikan, “Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap…” (Why 18:19). Abu di dahi adalah penanda kedosaan dan pertobatan. Kodrat manusia senantiasa membutuhkan rahmat Allah. Tanpa rahmat, hidup manusia tidak mengalami kebahagiaan sejati; derita batin yang menyayat hati bagaikan separoh jiwa terhempas. Setiap Rabu Abu Gereja dipenuhi oleh umat yang berkumpul. Mereka menginginkan abu yang dioleskan di dahi itu. Berbondong dan penuh sesak, sebab setiap orang yang datang boleh menerimanya, bahkan dahi bayi pun dioleskan abu. Abu di dahi itu seperti tentara yang hendak berperang. Bukankah wajah tentara dioleskan abu sebelum maju berperang? Siap atau tidak siap mereka bertempur untuk mengalahkan musuh. Tatkala kita berani maju dan membiarkan dahi dioleskan abu, kita memasuki peperangan melawan egoisme, kerapuhan dan dosa. Senjata yang harus kita bawa adalah rahmat, sebab kodrat manusia membutuhkan rahmat Tuhan. Kala mentari bersinar cerah, Hardijantan Dermawan, Pr “Ingatlah, hai manusia, bahwa kita ini abu dan akan kembali menjadi debu” MARET 2023 | 5


TOPIK UTAMA KATEKESE PRAPASKAH 2023 MENJADI UGAHARI DAN BERTINDAK BENAR! Saudara-saudariku yang terkasih, RABU ABU, 22 Februari 2023, kita mem asuki masa Prapaska. Sudah menjadi kebiasaan kita sebagai orang Katolik setiap tahunnya kita merayakan Paska, Kebangkitan Tuhan yang menyelamatkan. Di saat kita mempersiapkan perayaan kebangkitan Tuhan, kita mempersiapkannya dengan masa prapaska. Masa prapaska adalah masa di mana kita menjalani Retret Agung. Kenapa Agung? Karena kita merenungkan pesanpesan pertobatan itu selama hampir 40 hari. Sebuah permenungan panjang dan tidak mudah. Bersama dengan Rabu Abu di mana kita memulai masa pantang dan puasa, umat Katolik di seluruh dunia menjalani masa-masa pertobatan. Ada penyesalan, niat, dan pembaharuan hidup yang kita renungkan menjadi sikap tobat itu. Harapannya semoga sikap tobat yang kita bangun itu, berbuah bagi kehidupan entah buat pribadi, keluarga, komunitas dan sesama yang kita layani. Apa yang menarik kita simak terkait dengan katekese Prapaska kita? Pertama-tama pastilah membangun sikap Iman. Beriman bukan hanya percaya akan siapakah Allah dengan segala kebenarannya, tetapi kepercayaan kita berdampak pada apa yang kita hidupi dalam keseharian melalui sikap dan tindakan kita. Dengan membangun sikap iman kita bermenung siapakah diri kita di hadapan Tuhan dan sesama? Adakah selama ini kita membawa Allah dalam seluruh hidup kita: doa-berdoa, rajin ekaristi kudus entah harian ataupun mingguan, berdoa rosario, membaca Kitab Suci-Nya menjadi pedoman hidup kita, ataukah kita lalai di dalamnya. Secara horizontal dalam hubungan kita dengan sesama apakah kita suka membawa ‘pedang’ [perpecahan] ataukah sikap mengusahakan perdamaian dan cinta kasih? Santo Yakobus menasehatkan kita bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Yang kedua, Pantang dan Puasa selama 40 hari. Orang Katolik juga ada masa puasa? Siapa bilang tidak ada masa puasa. Malah yang ada masa puasa ditambah masa pantang pula. Puasa dimaksudkan tidak makan dan minum selama periode waktu tertentu dan Pantang adalah mengendalikan diri dari hawa nafsu kerakusan dan hal-hal duniawi. Dengan puasa kita menjernihkan jiwa kita agar tidak sarat dengan pesta pora dan kemabukan. Dengan pantang kita mampu menguasai diri kita dari rasa ego dan ketamakan kita. Jadi Puasa dan Pantang adalah segala upaya kita memilih dan memilah apa saja yang kita perlukan bagi hidup dan mempersiapkan kita akan hidup kekal yang menjadi cita-cita kita sebagai anak-anak Allah. Mengapa 40 hari? Kita diingatkan akan Yesus yang berpuasa selama 40 hari, kisah Musa yang tinggal di gunung Allah selama 40 hari, 6 | MARET 2023


TOPIK UTAMA kota Niniwe yang mengalami pertobatan selama 40 hari, dan sebagainya. Semuanya ini menjadi simbol kita berdisiplin, doaberdoa dan laku tapa selama 40 hari. Yang ketiga, menyelami misteri Padang Gurun. Padang Gurun adalah simbol suasana gersang di mana orang penuh pengharapan merindukan secercah harapan atas situasi carut-marut kehidupan. Orang menata hidupnya kembali menjadi sebuah oase rohani, justru dengan pengalaman keheningan selama 40 hari. Dengan pengalaman padang gurun kehidupan yang kita alami selama ini, kita diingatkan agar selalu berani menyangkal diri dan melakukan amal bakti. Pada akhirnya kesaksian hidup kita kelak adalah bermuara pada usaha-usaha kita berani menyangkal ambisi-ambisi keliru hidup kita dan melakukan karya-karya belas kasih sebagai usaha kita berbagi dengan sesama yang menderita entah kesusahan, kekurangan, dan kemiskinan. Tujuan hidup kita senyatanya adalah sejahtera bersamasama dan masuk surga juga bersamasama. Allah menghendaki semua dari kita selamat lahir maupun batin juga secara bersama-sama. Itulah tugas kesaksian hidup yang tidak mudah. Yang keempat adalah mendalami iman dan menumbuh-kembangkannya. Selama masa puasa dan pantang kita akan ada pendalaman iman. Pendalaman iman adalah sangat penting dan tidak hanya sambil lalu saja. Di lingkungan-lingkungan ada yang namanya Pendalaman Iman Masa Prapaska. Semoga hal itu dimanfaatkan umat dengan sebaikbaiknya. Berkumpulah secara bersamasama, jangan hanya sebagian saja. Kapan lagi kita sebagai saudara-saudari seiman secara bersama mendengarkan Sabda Tuhan dan membaginya dalam sharing bersama-sama. Bukan untuk kesombongan dan kecakapan kita mengetahui Kitab Suci, melainkan demi pertumbuhan iman kita bersama lewat renungan-renungan yang disajikan materinya. Harapannya semangat pertobatan bisa kita lakukan pula secara bersama-sama. Inilah efek keselamatan pribadi dan sosial atas iman kita. Terakhir adalah simbol-simbol iman yang dimaknakan dalam masa prapaska. Abu pada rabu abu memaknai hidup kita yang sementara saja. Manusia berasal dari debu dan kembali menjadi debu. Ingatan ini semoga menjadi kesadaran kita menyelami hidup arti hidup sejati dan memaknainya. Bdk. Bilangan 19:9-10, 17; wahyu 7:3. Demikian secarik permenungan atas katekese Prapaska mempersiapkan kebangkitan Tuhan yang menyelamatkan. Semoga masa puasa dan pantang kita berhasil di tahun 2023 ini, berdampak menyucikan dan menjernihkan budiwening kita sebagai manusia di hadapan Allah dan sesama. Bahkan kita boleh mengalami Metanoia [pembaharuan hidup] sebagai orang-orang Katolik yang suci dan saleh. Masa Prapaska adalah bulan penuh rahmat dan kerahiman Tuhan. Semoga menjadikan kita semua orangorang yang mampu ugahari [sederhana dalam hidup] dan selalu bertindak benar di hadapan Allah dan sesama. Jangan lupa yach menjelang Paska ada pengakuan dosa, ayo kita bertobat secara semarak. Salam sehat penuh kerahiman Tuhan dan Tuhan memberkati kita! Vict.Rudy Hartono, PR. MARET 2023 | 7


TOPIK UTAMA DAUN PALMA KERING DIUBAH MENJADI ABU Pagi itu langit berawan gelap, kekuatiranku ku utarakan kepada Pak Adrianus selaku Ketua Sie Liturgi. Beliau menjawab mantap, “Tidak akan hujan. Tuhan telah sering menunjukkan campur tangan-Nya”. Benar saja, Ibadat Pembakaran Daun Palma pada Senin, 13 Februari dapat berlangsung khidmat tanpa gangguan apapun. Ibadat dipimpin Romo Hadi Suryono, dihadiri tim liturgi dan beberapa umat. Daun-daun palma kering telah dikumpulkan sejak beberapa minggu lalu. Pagi itu pun, masih ada beberapa umat, dengan tergesa, datang untuk menyerahkan daun palma kering yang dibawa dari rumah. Di akhir ibadat, Romo memerciki kumpulan daun palma ini dengan air suci. Setelah itu, api disulut pada daun palma di drum tempat pembakaran. Dengan cepat api membesar dan menghanguskan daundaun palma ini. Dalam kata pengantar di awal ibadat, Romo Hadi menyampaikan: ”Daun Palma yang dulu kita pakai untuk mengarak dan mengelu-elukan masuknya Yesus ke kota Yerusalem, kini telah kotor penuh debu. Kita bakar, sebagai lambang bahwa kita rela meninggalkan manusia lama kita. Bersama dengan hancurnya daun palma karena dibakar, kita menghaturkan segala kekurangan, kebiasaan buruk kita kepada Tuhan supaya lebur dan disingkirkan dari hati kita.” Abu hasil pembakaran inilah yang kita terima saat Rabu Abu. “Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil” (Mrk 1:15). (FG) Daun Palma kering diubah menjadi abu 8 | MARET 2023


Kabar Gereja SPMBG Senin pagi, 30 Januari pukul 09.00 paroki Alam Sutera mengadakan Misa Syukur topping off gedung Gereja Santa Perawan Maria Benteng Gading. Romo Hadi bersama Romo Hardijantan, Romo Rudy Hartono, dan Romo Dista memimpin Misa Syukur ini. Hadir juga tiga orang pastor CMF. Serta para anggota Dewan, PPG, para kontraktor dan konsultan. Walau sedikit terganggu dengan angin kencang yang sesekali berembus, Misa Syukur berlangsung khidmat. Romo berulang kali menekankan yang dibangun ini adalah Rumah Tuhan. Perjalanan membangun Rumah Tuhan adalah perjalanan bersama bukan milik satu dua orang. Ini adalah juga karya Tuhan, jadi jangan pernah melupakan Tuhan dalam proses pembangunan. Juga harus terus menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Proyek yang telah dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Bapak Kardinal Suharyo pada November 2021 kini telah mewujud sebuah gedung walau masih jauh dari kata selesai. Gedung ini terdiri dari tiga lapis. Paling bawah adalah untuk area parkir kendaraan, lalu lantai dua untuk aula, dan lantai paling atas lengkap dengan balkon untuk gereja. Pada lantai teratas ini berdiri struktur baja sebagai rangka atap. Tiang-tiang baja berwarna putih telah terpasang menjulang tinggi. Pada acara topping off ini dikerek naik potongan trust terakhir sekaligus pada posisi tertinggi. Proses menaikkan trust baja ini dimulai dan diiringi bunyi sirine yang ditekan secara bersama oleh keempat Romo. Semua bersukacita bertepuk tangan dan penuh senyum. Tentu saja ada sesi foto bersama. Selanjutnya tak ketinggalan saling berfoto ria. (FG) Misa Syukur Gereja SPMBG


30 JAN 11 FEB Perjalanan Proyek 4 FEB 10 | MARET 2023


4 FEB 11 FEB 30 JAN Pembangunan Gereja SPMBG MARET 2023 | 11


ANTAR KITA BUAH JERUK DAN WARNA MERAH MISA NUANSA IMLEK Saat tahun baru Imlek, kehadiran buah jeruk khususnya jeruk mandarin dan warna merah sangat menonjol. Buah jeruk dalam bahasa mandarin, ketika terdengar mirip dengan kata kekayaan. Selain itu jeruk yang berwarna jingga dipercaya melambangkan emas alias keberuntungan. Kita juga kerap mendengar orang-orang saling mengucapkan Gong Xi Fa Cai, yang berarti semoga mendapat lebih banyak kekayaan atau kemakmuran. Maka tak heran, angpao-angpao berisi uang pun dibagikan membuat mereka yang memberi dan terlebih yang menerima akan bersukacita. Tahun baru Imlek tahun ini jatuh pada Minggu 22 Januari. Maka paroki Alam Sutera mengadakan Misa Syukur pada misa pukul 08.30 yang dipimpin oleh Romo Hardijantan bersama Romo Rudy Hartono. Nuansa merah begitu nampak dalam gereja. Sebagian besar umat mengenakan pakaian berwarna merah dan masker merah. Dekorasi bunga di sekitar altar berwarna merah. Kasula Romo, singel para prodiakon, juga pelayan liturgi lain pun berwarna merah. Dalam homilinya, Romo Hardi mengingatkan hal pertobatan, sesuai bacaan Injil hari itu. Dosa berarti meleset dari jalan dan/atau sabda Tuhan. Yang menjadi masalah besar adalah seringkali dosa dianggap tidak dosa. Entah karena pembiaran, makin berulang makin tak merasa berdosa. Entah terpengaruh lingkungan, misal korupsi berjemaah. Atau karena prinsip mau menang sendiri. Karena dosa-dosa inilah Yesus menyerukan: 12 | MARET 2023


ANTAR KITA “Bertobatlah, Kerajaan Allah sudah dekat”. Pertobatan terkait perubahan paradigma (pola pikir), sikap, dan perbuatan. Romo menawarkan satu pola pikir yang baik yakni dimana ada Yesus, di situ ada terang, sukacita, dan pasti ada pengharapan. Dia ada dalam diri kita, ada dalam suka dan duka hidup kita, pun ketika badai menerpa. Dia juga ada dalam diri orang-orang di sekeliling kita. Dia sangat dekat dengan kita. Dengan memiliki pola pikir seperti ini, maka sikap dan perbuatan kita akan membuat kita kembali ke jalan Tuhan. Karena suasana Imlek, pada homili berikutnya, Romo Rudy mengajak umat bernyanyi lagu “Ya Abba Bapa” dalam dua Bahasa, Mandarin dan Indonesia. Wo yao yong yong yuan yuan ai zhe ye su….Ku mau cinta Yesus selamanya… Ya kita diajak mencintai Yesus selamanya, Yesus yang ada dekat dengan kita, yang mencintai dan mengasihi kita. Selesai Misa, umat diundang untuk mengambil jeruk di plaza gereja. Meja panjang telah disusun dan di atasnya bertumpuk kotak-kotak berisi jeruk. Petugas dengan penuh senyum membagikan jeruk manis ini, sambil mengucap “Gong Xi…Gong Xi” dan umat pun membalas dengan ucapan yang sama. (FG) “Yang menjadi masalah besar adalah seringkali dosa dianggap tidak dosa. “ MARET 2023 | 13


ANTAR KITA Minggu, 15 Januari 2022, Gereja St. Laurensius merayakan Hari Ulang Tahun Paroki Alam Sutera ke-11 dengan Perayaan Ekaristi (Misa) secara konselebrasi. RD. Yohanes Hadi Suryono sebagai konselebran utama dan RD. Bernardus Hardijantan Dermawan, RD. Victorious Rudy Hartono dan RD. Fransiskus Xaverius Dista Kristanto sebagai konselebran bersama. Misa pada pukul 8.30 itu dihadiri juga oleh Umat Berkebutuhan Khusus (UBK). Lektor dan pemazmur juga dari UBK. “Sebuah anugerah Tuhan, perjalanan hidup bersama menggereja kita di Paroki yang kita cintai ini maka, sebagai ungkapan syukur, kita bersama-sama datang kepada Tuhan dan merayakannya dalam Ekaristi pagi ini,” ujar Romo Hadi di awal Misa. Dalam homilinya, Romo Hadi mengisahkan latar belakang berdirinya Paroki Alam Sutera pada tahun 2012, sebagai paroki ke-62 dari 68 paroki di Keuskupan Agung Jakarta. Tiga tahun sebelumnya yakni 20 Mei 2009, gereja kita yang indah ini telah diresmikan oleh Bapak Kardinal Julius Darmaatmadja. Romo Hadi berterima kasih kepada teman-teman kaum muda, bapak/ ibu, dan anak-anak yang telah berjuang bersama-sama untuk menjadikannya sebuah Paroki. Sebelum gereja ini berdiri POTONG KUE BERSAMA GEREJA ST. LAURENSIUS RAYAKAN HUT PAROKI ALAM SUTERA KE-11 dan masih menjadi stasi dari Paroki Serpong, Gereja St. Monika, Sekolah St. Laurensia mengijinkan kita menggunakan auditoriumnya untuk merayakan Ekaristi. Menilik sejarahnya lebih dalam, delapan tahun yang lalu Bapa Uskup bersama imam-imam OSC menyerahkan seluruh karya pelayanan di Paroki ini kepada para imam Diosesan. Bapa Uskup bersama para pembesar OSC mengutus para imam OSC untuk berkarya di ladang yang baru. “Kita bersyukur bahwa kemudian Paroki ini menjadi hidup dan berkarya secara aktif sampai sekarang. Bapa Kardinal juga mengutus iman-iman Diosesan untuk berkarya di paroki ini ditambah dengan beberapa bantuan dari imam-imam CMF,” ujar Romo Hadi. Hingga tahun 2012, jumlah umat Paroki Alam Sutera mencapai 9.627 jiwa dan pada awal tahun 2023 sudah bertambah menjadi 18.903 jiwa (dalam kurun waktu 11 tahun). Perbandingan pertumbuhan umat Katolik di area Alam Sutera dan Gading Serpong ini luar biasa. Maka, kita berusaha berjuang bersama untuk membangun sebuah gereja yang baru di Gading Serpong – Gereja St. Perawan Maria Benteng Gading. 14 | MARET 2023


ANTAR KITA Pada tahun 2012 terdaftar 66 Lingkungan dari 16 Wilayah. Pada awal tahun 2023, jumlahnya meningkat menjadi 99 Lingkungan dari 23 Wilayah. Jumlah ini akan terus berkembang.1) “Jadi, bapak ibu dan saudara sekalian, kita syukuri pertumbuhan yang luar biasa dari Paroki ini baik dari segi jumlah umat ataupun dalam kehidupan menggereja,” ujarnya. Sebagai penutup homili, Romo Hadi juga mengingatkan kita untuk terus mengembangkan kapasitas internal paroki. Hal itu penting dilakukan agar kita memiliki dasar yang kokoh dalam hidup menggereja. Banyak hal yang harus ditata secara terus menerus seperti: katekese, liturgi, administrasi, keuangan, dan pastoral dalam kehidupan menggereja. Semua dilakukan bersama dengan melibatkan umat dan dewan paroki untuk membangun sebuah fondasi yang kuat bagi Paroki Alam Sutera. Jadi, pengembangan, pengolahan, penguatan kehidupan internal gereja sangat dibutuhkan. Hal ini kita lakukan dari tahun 2012 sampai 2014, dan sekarang terlihat hasilnya. Hal lain yang kita perhatikan adalah “Bagaimana kita sebagai Paroki tidak hanya memikirkan kebutuhan internal saja tetapi juga mencoba untuk membuka diri kepada pihak luar. Gereja Katolik harus berani keluar dan menampilkan diri kepada masyarakat, mewartakan dan membuka diri bersama-sama dengan seluruh umat. “Cintailah, banggalah, rawatlah, dan bangunlah Paroki Alam Sutera.” Pada hakikatnya, Gereja diutus untuk membawa kabar sukacita kepada seluruh dunia, terutama Tangerang Selatan.” Sebagai kesimpulan, Gereja St. Laurensius bisa menjadi sebuah paguyuban iman umat yang terbuka, berani keluar dari zona nyaman, dan berempati, sehati dan seperasaan dengan kehidupan masyarakat di sekitar kita. Maka, gerakan-gerakan untuk terlibat dalam kehidupan menggereja bersama dengan masyarakat waktu itu begitu kuat, dan berlangsung hingga saat ini. Hal ini sejalan dengan Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta yang menjadikan Pancasila satusatunya benteng terakhir dari kehidupan berbangsa, bernegara, dan beragama. “Cintailah, banggalah, rawatlah, dan bangunlah Paroki Alam Sutera,” pesan Romo Hadi sebagai penutup Homili. Misa tersebut juga dimeriahkan dengan memotong kue ulang tahun bersama. Selain romo, terdapat beberapa perwakilan yang ikut memeriahkan seperti dari pihak UBK, pendamping tatib, koor, dan para dewan harian dengan alunan lagu Selamat Ulang Tahun. Selamat Ulang Tahun Paroki Alam Sutera! (Natalia Adinda) note: 1) saat majalah ini Anda baca, sudah berkembang menjadi 106 lingkungan dan 26 wilayah. MARET 2023 | 15


ANTAR KITA PERAYAAN ULANG TAHUN PAROKI ALAM SUTERA Gereja St. Laurensius, Paroki Alam Sutera memperingati Hari Ulang Tahun Paroki yang ke-11 pada hari Jumat, 20 Januari 2023. Paroki kita ini adalah paroki ke62 Keuskupan Agung Jakarta yang dimekarkan dari Paroki Serpong, Gereja St. Monika. Paroki Alam Sutera sedang dan terus bergiat membangun kehidupan menggereja dan bermasyarakat. Semarak dengan diiringi tarian Bali yang dibawakan oleh Bina Iman Remaja paroki, acara ulang tahun ini dibuka pada pukul 15.30 WIB. Dihadiri oleh Rm. Hadi, Rm. Hardijantan, Rm. Rudi, dan Rm. Dista serta undangan dari berbagai unsur Sebelas Tahun dalam Kebersamaan di Paroki Alam Sutera 16 | MARET 2023


ANTAR KITA pemerintahan, keamanan-ketertiban setempat, wakil sekolah-sekolah Katolik dan masyarakat sekitar. Juga hadir jajaran kepengurusan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang selama ini turut menjaga kerukunan kehidupan beragama di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Membangun Tangsel Dalam sambutannya, Rm. Hadi Suryono selaku Kepala Paroki Alam Sutera mengungkapkan bahwa selama 11 tahun paroki ini berjalan dan menjadi bagian kebersamaan di Kota Tangsel. Umat Paroki Alam Sutera bersyukur diikutsertakan membangun Kota Tangsel. Umat berkeinginan memberikan yang terbaik bagi bangsa ini, tidak hanya ‘bermain’ di seputar gereja namun juga membuka diri dan menjadi bagian anak bangsa. Beliau juga mengajak umat Paroki Alam Sutera untuk berterima kasih kepada Tuhan sebagai refleksi pada ulang tahun paroki ke-11. Tangsel: Miniatur Indonesia Wakil Walikota Tangsel, Bapak Pilar Saga Ichsan S.T., M. Ars. dalam sambutannya mengatakan bahwa Kota Tangsel adalah miniatur Indonesia. Masyarakatnya damai dan makmur. Semua rumah ibadah ada. “Kalau mau tahu kebhinekaan Indonesia itu ada di Kota Tangsel”, ungkapnya. Beliau juga memastikan agar semua umat beragama dapat beribadah dengan tenang dan mengajak hadirin untuk merawat kebersamaan di Kota Tangsel. Acara HUT ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Rm. Hadi yang kemudian diberikan kepada Wakil Walikota Tangsel. Kemeriahan acara malam itu lengkap sudah dengan disuguhkannya hiburan dari umat senior Paroki, Qasidah Nurul Iman dari Kelurahan Pakulonan, juga tarian gemulai dari kelompok Umat Berkebutuhan Khusus serta pemberian tanda kasih dari paroki kepada saudara-saudara kita diantaranya dari BKM At Taqwa dan Al Mukminin. Selamat Ulang Tahun Paroki Alam Sutera, semoga terus berkarya menjadi bagian anak bangsa! (Jodi) MARET 2023 | 17


ANTAR KITA Ia berambut gondrong, murah senyum, dan ramah. Ia lahir di Jakarta pada tanggal 19 Juli 1988 dan menerima tahbisan imamat dari Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo pada tanggal 2 Februari 2017. Anak bungsu pasangan Paulus Zainal Arifin (+) dan Theresia Ernie ini, bernama lengkap RD Vinsensius Rosihan Arifin. Ia yang biasa disapa Rm Vinsen berasal dari Paroki Tanjung Priok – Gereja St. Fransiskus Xaverius. Ya…. dialah imam baru di paroki kita, Alam Sutera. Keramahan dan ketulusannya sudah penulis rasakan ketika menghubunginya melalui telepon seluler. Padahal saat itu beliau sedang sibuk mempersiapkan serah terima tugas di Paroki Bomomani. Dengan ringan hati, Rm Vinsen bercerita tentang perjalanan dan sukacitanya menjadi seorang imam. Berikut petikan ceritanya: Saya mengawali perjalanan panggilan menjadi imam dengan masuk Seminari Menengah Petrus Kanisius - Mertoyudan. Di awal perjalanan saya itu, Tuhan memanggil Papi saya untuk masuk dalam Keabadian-Nya (Cici Rm Vinsen juga dipanggil Tuhan saat Romo kuliah tingkat IV – pen.). Kehilangan Papi menjadi kesedihan tersendiri. Namun para pamong membantu saya untuk dapat mengolah pangalaman kehilangan ini menjadi sebuah pengalaman iman yang semakin meneguhkan. Sewaktu kelas 3 di Seminari Menengah Mertoyudan ini, kami diminta untuk menentukan pilihan mau melamar ke Keuskupan, Serikat, Tarekat, atau Kongregasi mana. Saya ingin menjadi imam Diosesan Jakarta. Untuk memantapkan pilihan itu, saya mencari informasi ke perpustakaan. Saya menemukan buku “100 tanya jawab mengenai imam Diosesan”, karangan Rm. Roy Djakarya, Pr. Sesudah membaca buku itu, saya merasa cocok dengan gambaran imam Diosesan dan spiritualitasnya. Buku kedua berjudul “Refleksi Keuskupan Agung Jakarta”, dari tim penyusun buku Yubileum Mgr. Leo Soekoto, SJ. Di dalam buku, dikatakan bahwa salah satu kesulitan Mgr. Leo dalam penggembalaannya adalah kekurangan imam Diosesan sebagai tulang punggung Keuskupan. Setelah membaca buku itu, saya semakin yakin untuk menjadi calon imam Diosesan Jakarta, tempat kelahiran saya. Maka dengan mantap, saya memilih Seminari Tinggi St Yohanes Paulus II Jakarta. Mengenal ‘Gembala Baru’ di Paroki kita Romo Vincensius Rosihan Arifin 18 | MARET 2023


ANTAR KITA Setelah ditahbiskan, saya mendapat tugas perutusan di Paroki Cikarang – Gereja Ibu Teresa sebagai Pastor Rekan. Di sana saya berjumpa dengan umat yang bersemangat dan guyub. Walaupun belum mempunyai gedung gereja, umat tetap antusias mengikuti Perayaan Ekaristi. Umat juga aktif dalam kegiatan lingkungan dan paroki di tengah kesibukan mereka yang kebanyakan adalah pekerja pabrik. Tentunya hal ini menambah sukacita dan semangat dalam pelayanan saya. Setelah tiga setengah tahun di Paroki Cikarang, saya mendapat tugas perutusan baru di tanah misi Papua yakni Paroki Bomomani. Di sana saya berjumpa dengan umat Suku Mee yang sangat sederhana dan menyayangi imamnya. Mama-mama dari stasi atau lingkungan setia mengantar bahan makanan (sayur, buah, tahu, telur, atau ayam es) ke pastoran setiap Selasa dan Jumat. Mama-mama membersihkan gereja dan kompleks misi. Bapak-bapak dan para pemuda selalu bekerja sama dalam persiapan segala kegiatan gereja. Kami para Romo biasa melayani Sakramen Ekaristi berkeliling tujuh stasi. Ada satu stasi yang hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki karena letaknya di atas gunung. Itulah Stasi Amaikebo yang jumlah KK nya hanya ada enam. Walaupun demikian, kami tetap pergi dengan sukacita dan semangat bersama anak-anak misdinar karena kami tahu umat sudah menunggu di sana untuk merayakan Ekaristi. Saat dua kali kunjungan Bapak Kardinal, beliau pun berkeliling ke semua stasi dan lingkungan. Bapak Kardinal selalu naik ke Stasi Amaikebo walau usianya sudah 72 tahun. Walau lelah dan kehujanan, beliau berjalan dengan semangat dan sukacita. Tentunya hal ini menyentuh dan menginspirasi kami para Romo yang bertugas di sana. Kunjungan beliau tidak hanya menguatkan hati dan iman umat, tetapi juga para Romonya. Pada intinya, saya sangat bersyukur mengalami perjumpaan dengan umat dan pengalaman pastoral yang luar biasa. Setelah tiga tahun di Papua, kini Rm Vinsen diminta melayani Paroki kita. Dalam perbincangan ini, Romo Vinsen mengungkapkan harapannya pada umat di Alam Sutera agar dapat saling mengenal, bekerja sama, maju bersama di dalam Tuhan dan Gereja-Nya. Secara khusus Rm Vinsen mengajak Orang Muda Katolik untuk selalu ceria, sukacita, dan bersemangat untuk mengasihi Tuhan dan Gereja-Nya. Semoga Orang Muda Katolik dapat mengambil peran aktif dalam pelayanan di paroki. Selamat datang Romo Vinsen, selamat bertugas, selamat melayani Tuhan dalam sesama di Paroki Alam Sutera. Semoga motto tahbisan Romo terus menggema dalam seluruh perjalanan panggilan Romo: “Gembalakanlah domba-dombaku” (Yoh 21:17) (Caroline Idham) MARET 2023 | 19


ANTAR KITA SAMPAI JUMPA ROMOKU: ROMO HARDIJANTAN Pastor rekan Gereja Santo Laurensius Paroki Alam Sutera RD Bernardus Hardijantan Dermawan akan mengemban tugas baru sebagai pastor kepala Paroki Bintaro Jaya Gereja Santa Maria Regina mulai Maret mendatang. Menjelang kepindahannya, Romo Hardi – sapaan akrabnya – berbagi pengalaman imamat dan pastoralnya di Paroki Alam Sutera dengan kita semua. Ditahbiskan pada 1998, Romo Hardijantan lantas menjalani perutusan di berbagai tempat seperti Gereja Santo Yakobus Paroki Kelapa Gading, pastor pendamping para seminaris tinggi di Seminari Tinggi Santo Yohanes Paulus II Cempaka Putih dan Wisma Samadi, hingga berkarya selama tujuh tahun sebagai pastor pendamping mahasiswa di Unika Atma Jaya. Pada 2018, ia lantas diutus sebagai pastor rekan di Paroki Alam Sutera, bergabung dengan RD Yohanes Hadi Suryono, RD Hieronymus Sridanto Aribowo Nataantaka, dan RD Lodewijk Bambang Wiryowardoyo yang telah berkarya lebih dulu sejak 2014. “Kalau di seminari dan Atma Jaya, hidup itu teratur,” ujar Romo Hardi. “Kalau di paroki, hidup itu tidak teratur. Di Atma Jaya, masuk jam 07.30 kemudian pulang jam 16.00. Sebenarnya di paroki pun bisa mengatur waktu, tapi acap kali tidak bisa (terdisrupsi). Apalagi Alam Sutera umatnya banyak, setiap saat harus stand-by.” Baginya, semangat pelayanan seorang imam paroki dapat disandingkan dengan profesi dokter. Keduanya ‘dituntut’ untuk selalu siap sedia apabila ada umat/pasien yang membutuhkan pertolongan. Romo Hardi yang juga memiliki pengetahuan di bidang kedokteran mengaku terinspirasi dari sambutan seorang dekan Fakultas Kedokteran Atma Jaya pada suatu kesempatan upacara sumpah dokter. “Para dokter, ingatlah ketika kalian menjadi dokter tidak ada tanggal merah. Dokter harus 24 jam sedia. Meskipun kita juga harus tahu diri, jaga kesehatan,” sambungnya lagi. “Romo Hadi (pastor kepala Paroki Alam Sutera) juga menekankan pelayanan itu nomor satu. Jadi kalau ada umat siapapun itu kita layani.” Romo Hardi mengakui, hal pertama yang menarik perhatiannya sebagai pastor rekan di Paroki Alam Sutera adalah persoalan keluarga. Tak jarang, tuturnya, ia didatangi oleh pasangan yang hidup rumah tangganya sedang mengalami pergolakan. “Pertama kali saya masuk Alam Sutera, saya dikagetkan dengan umat sehabis Misa yang mengatakan “Romo, istri saya 20 | MARET 2023


ANTAR KITA kabur atau suami saya kabur.” Lalu saya berpikir, apa memang di Alam Sutera ini banyak masalah keluarganya?” Namun, tutur Romo Hardi, ia sudah menyiapkan “senjata”-nya sedari Kelapa Gading. “Saya sudah menyiapkan bukubuku mengenai pasangan-pasangan yang bermasalah. Maka saya waktu masuk ke Alam Sutera, saya mencoba membuat pertanyaan reflektif sebelum mereka berjanji (dalam Sakramen Perkawinan).” Dalam keseharian, Romo Hardi memiliki kebiasaan duduk di gereja seusai Misa harian pagi serta berdoa Rosario sambil berjalan sekeliling gereja. “Kebiasaannya sudah lama, sejak di Paroki Kelapa Gading. Saya duduk berdoa dan mengingat kembali bacaan. Kemudian kalau ada umat yang mau Sakramen Rekonsiliasi, saya siap sedia. Itu sudah lama,” ujarnya. Kebiasaan tersebut menurutnya adalah cara agar dirinya mudah dijumpai oleh umat. “Seperti motto imamat, itu yang saya hayati. Saya mengambil motto dari Lukas 1: 38 “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.” Kata hamba itu berarti saya harus available, harus siap sedia setiap saat. Kapanpun, dimanapun, kalau saya ada waktu, kalau ada umat yang datang mendadak minta konsultasi atau apapun, kalau saya ada di tempat saya akan melayani.” Termasuk juga taat jika sewaktu-waktu ditugaskan oleh Uskup untuk berpindah tempat pelayanan ke tempat yang baru. Dilansir dari HidupKatolik.com, Sekretaris Keuskupan Agung Jakarta RD Vincentius Adi Prasojo pada 11 Januari 2023 melalui sepucuk surat menyampaikan daftar mutasi para pastor paroki di Keuskupan Agung Jakarta periode Desember 2022 hingga Januari 2023. Romo Hardi dipindahtugaskan menjadi pastor kepala Paroki Bintaro Jaya Gereja Santa Maria Regina, menggantikan Romo Kristoforus Lucky yang menjadi pastor kepala Paroki Pantai Indah Kapuk Gereja Regina Caeli. Mulai Maret mendatang, RD Vincentius Rosihan Arifin akan menggantikan Romo Hardi dalam tugasnya sebagai pastor rekan Paroki Alam Sutera. “Kerinduan adalah benih yang ditanamkan Allah sendiri. Kalau umat rindu pada saya, karena itu ada benih dari Allah sendiri. Saya sebagai rohaniawan tentu mewartakan sabda Allah pada umat saya. Namun saya punya keyakinan siapapun imamnya, mereka yang mewartakan sabda Allah, supaya umat memperhatikan gembalagembalanya,” tukas Romo Hardi. “Meskipun saya pindah, kita tetap saling mendoakan. Kalau rindu, silakan datang, nanti saya traktir,” seloroh Romo Hardi lagi sambil tertawa. Selamat berkarya di paroki yang baru, Romo Hardijantan. Romo akan selalu berada dalam hati kami. Teruslah berdoa untuk kami. (Jason) MARET 2023 | 21


ANTAR KITA TAHBISAN DIAKONAT FRATER BERNARD RAHADIAN Rabu, 8 Februari 2023 pukul 17.00 adalah hari yang sungguh bersejarah dan penuh syukur bagi Keuskupan Agung Jakarta. Bapa Uskup Ignatius Kardinal Suharyo, berkenan memberikan tahbisan Diakonat kepada empat fraternya. Mereka adalah: Fr. Albertus Adiwenanto, Fr. Bernard Rahadian, Fr. Ignasius Wahyudi Paweling, dan Fr. Ludowikus Andri N. Ini juga menjadi peristiwa yang sangat menggembirakan bagi Paroki Alam Sutera, karena salah satu dari keempat pemuda keren ini, adalah umat paroki kita. Yaaaa…. Fr. Bernard Rahadian adalah putera dari pasangan Bapak G.H. Hoedoyo dan Ibu Lany Riana Handono, warga lingkungan St. Anna - Gading Serpong. Kakak dari Beatricea Larisa dan Bernika Averina ini mengawali jalan panggilannya untuk menjadi imam dengan memasuki Seminari Menengah Wacana Bhakti. Beliau memilih menjadi calon imam Diosesan bagi Keuskupan Agung Jakarta. Perjalanan panjang dan penuh perjuangan dilaluinya dengan penuh ketaatan dan kesetiaan. Orang tua dan rekan-rekan seangkatannya menjadi inspirasi dan kekuatan baginya dalam menekuni jalan panggilan suci ini. “Apa yang dikatakan-Nya kepadamu, buatlah itu” (Yoh. 2:5), menjadi mottonya dalam tahbisan Diakon. Kesiapannya dalam menerima rahmat tahbisan ini sungguh nampak dalam semangat dan seri wajahnya yang selalu berbinar. Rasa gembira serta haru yang besar memenuhi hati, tatkala menyaksikan para calon tertahbis beserta para imam dan Bapa Uskup memasuki Gereja KatedralJakarta dengan diiringi lagu yang megah, ”Kristus Jaya, Kristus Mulia”. Sungguh, kemantapan dan langkah tegap para calon tertahbis menyiratkan harapan akan semakin cerahnya Gereja kita. Hal ini WIWITAN…….(Permulaan Panen) 22 | MARET 2023


ANTAR KITA dikarenakan ada orang-orang muda yang di era modern ini bersedia menyerahkan diri, mengabdikan diri bagi pelayanan dan kehidupan Gereja secara utuh dan total. Di tengah kemajemukan kota Jakarta dan sekitarnya, mereka berani memilih untuk mendengarkan dengan jernih suara Tuhan dan melakukannya dalam kehidupan. Dalam sharingnya, Fr. Bernard juga mengajak kaum muda untuk berani mendengarkan apa yang dikehendaki Yesus dan melakukannya dalam keterbukaan hati melalui hal sederhana. Dengan menyadari siapa aku, apa yang aku buat, untuk apa aku diciptakan, dan mencari makna dari setiap perbuatan dan berani memilih apa yang akan dilakukan. Liturgi tahbisan berjalan sakral dan hikmat. Dalam khotbahnya, Bapa Uskup mengingatkan para calon tertahbis untuk selalu mengingat hakikat diakon, yaitu menjadi pelayan. Senantiasa membuka pintu hati terhadap Roh Kudus, sehingga menjadi pelayan Tuhan yang handal. Momen paling mengharukan adalah saat para calon tertahbis menyatakan kesediaannya untuk menjadi pelayan-Nya dan ditahbiskan menjadi diakon. Dengan mengenakan dalmatik (pakaian khusus para diakon), mereka nampak begitu gagah dan sukacita. Sungguh mereka adalah pelayan Gereja yang handal dan tangguh. Pengumuman perutusan para diakon juga menjadi momen seru dan dinanti. Diakon Albertus Adiwenanto diutus ke Paroki Harapan Indah, Gereja St. Albertus Agung. Diakon Bernard Rahadian diutus ke Paroki Kelapa Gading, Gereja St. Yakobus. Diakon Ludowikus Andri N. diutus ke Paroki Bojong Indah, Gereja St. Thomas Rasul dan Diakon Ignasius Wahyudi Paweling diutus ke Paroki Alam Sutera, Gereja St. Laurensius. Yeaay…… kita mendapat satu diakon, artinya, kita mendapat anugerah tambahan pelayan Gereja yang memang umatnya terbilang cukup banyak. Syukur kepada Allah. Tahbisan diakonat ini menjadi ‘wiwitan’ dalam panen raya tahbisan imamat nanti. Semakin mantap, semakin siap menjadi pelayan-Nya yang sungguh handal. Selamat bertugas dan berkarya! Baharui bumi dalam Roh Kudus. Tuhan memberkati. (Caroline Idham) Dari kiri ke kanan: Diakon Bernard Rahadian, Diakon Ludowikus Andri, Diakon Ignasius Wahyudi, dan Diakon Albertus Adiwenato. Diakon Bernard diapit orang tua dan kedua adik MARET 2023 | 23


GALERI FOTO Pelantikan Korwil/Kaling periode 2023-2026 Misa pukul 08.30 Minggu, 29 Januari lalu, diawali prosesi para koordinator wilayah dan ketua lingkungan masa bakti 2023 – 2026. Mengenai pakaian putih, sejumlah 26 korwil dan 107 kaling, berjalan khidmat dengan masing-masing didampingi seorang OMK yang mengusung vandel, maju ke arah altar. Setelah menghormat altar, mereka menuju barisan kursi kosong yang telah disiapkan. Misa dipimpin secara konselebaran yakni Romo Hadi Suryono, Romo Hardijantan, Romo Rudy Hartono, dan Romo Dista. Dalam homilinya Romo Hadi berpesan sekaligus menguatkan para korwil dan kaling: “Tidak perlu berusaha menjadi sempurna. Lakukan semua yang bisa.” Romo mengisahkan kesaksian seorang ketua lingkungan.


GALERI FOTO Ia masih muda tapi enam tahun lalu terpilih menjadi kaling. Dia sadar dia tak mampu, namun ia yakin Tuhan akan menolongnya. Ia hanya ingin membantu umat di lingkungan dan ia percaya umat yang banyak ini juga akan membantunya. Ketika lingkungannya mekar menjadi enam lingkungan, dia dengan rendah hati mengatakan ini adalah karya Tuhan. Romo Hadi melanjutkan harapannya, “Disebut lingkungan, karena rumah-rumah umat berdekatan. Tapi hendaknya bukan hanya rumah yang berdekatan, namun bagaimana membuat hati semua umat menjadi dekat satu dengan yang lain”. Romo juga berpesan, agar para OMK pembawa vandel, kelak bersedia menjadi kaling/korwil. Acara dilanjutkan dengan pelantikan. Diawali pengucapan janji, percikan air suci, lalu masing-masing menerima kalung salib. Selamat bertugas dan melayani umat. (FG)


ANTAR KITA PELAYAN PILIHAN TUHAN “Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Ku utus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku”. Dari ayat kitab suci tersebut, dapat disimpulkan bahwa Tuhan pasti akan mengutus seseorang yang siap berkorban untuk-Nya seperti para gembala yang datang pada pembekalan “Pelayan Pilihan Tuhan”. Pada hari Minggu, 12 Februari kemarin, para pelayan Tuhan datang dan berkumpul untuk acara pembekalan “Pelayan Pilihan Tuhan”. Acara ini dikhususkan untuk para koordinator wilayah, ketua lingkungan, wakil ketua lingkungan, dan ketua seksi atau bagian. Acara ini diikuti oleh 26 koordinator wilayah dan 107 ketua lingkungan. Ada beberapa juru bicara yang datang untuk membekali para pelayan Tuhan seperti Romo Thomas Ulun Ismoyo Pr, dan Pak Yohanes Winata sekretaris DPH. Pada sesi pertemuan kedua, Minggu 19 Februari, Louis Sastrawijaya, seorang trainer profesional akan menjadi juru bicaranya. Acara pembekalan ini sendiri bertujuan untuk membekali para ketua lingkungan dan koordinator wilayah agar lebih siap dalam menghadapi tugasnya. Pada acara ini, mereka dibekali beberapa materi essensial dalam pelayanan seperti spiritualitas sebagai pelayan Tuhan, pengetahuan menata kelola paroki, softskill, dan jiwa kepemimpinan. Pembekalan ini dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars KAJ, disusul doa pembuka yang dipimpin oleh Pak Joko agar acara tersebut berjalan dengan lancar. Setelah berdoa, wakil ketua DPH, Bapak Hartapa memberikan sepatah dua patah kata sebagai pembuka acara. Seperti acara pada umumnya, terdapat sesi warming up sebelum masuk ke dalam pembekalan, hal ini bertujuan untuk menghilangkan segala ketegangan yang ada. Pada sesi warming up ini para peserta diajak berdansa dan diajak untuk melakukan yel-yel. Yel-yel itu berbunyi “ Pelayan pilihan Tuhan - Be a blessing” yang berarti pelayan yang telah dan akan dipilih Tuhan harus bisa memberikan berkat kepada orang lain. 26 | MARET 2023


ANTAR KITA Pembekalan sesi satu dibawakan oleh Romo Thomas Ulun Ismoyo, Pr . Dalam sesi ini beliau membahas “Spiritualitas Pelayan Pilihan Tuhan”. Romo menjelaskan bahwa seperti perikop Yoh. 2:1-11 (Perkawinan di Kana), terdapat tokoh-tokoh dengan perannya masing-masing, seperti Bunda Maria seseorang yang memiliki kepekaan terhadap situasi, Yesus Kristus yang sabdanya mengubah kekurangan jadi kelimpahan, dan sang pemilik rumah yang mengundang Bunda Maria dan Yesus untuk hadir dalam pesta / rumahnya. Serta satu tokoh yang tak kalah penting, yakni para pelayan yang taat pada Bunda Maria untuk mengerjakan apapun yang diperintah Yesus. Jadi kata kunci terkait seorang pelayan adalah ketaatan. Ini berarti setiap orang yang diciptakan oleh Tuhan memiliki perannya masingmasing dalam kehidupan ini. Romo Thomas juga menjelaskan bahwa ketika bertugas dalam pelayanan, kita harus melakukannya dengan sepenuh hati walaupun terkadang banyak tantangan. Tantangan yang ia maksud adalah seperti kesibukan sehari-hari, kurang dukungan serta keterlibatan, program bertubitubi, dan rasa lelah. Romo Thomas memberikan tips agar tiga tahun bisa berjalan dengan cepat: apresiasi dari mereka yang diperhatikan, sedikit sumbangsih atas berkat Tuhan yang telah saya terima, menganggap ini sebagai “kesempatan melayani, mengenal banyak orang, memperkaya iman secara personal. Dengan adanya acara ini Bu Ingrid selaku ketua acara “Pelayan Pilihan Tuhan” berharap para koordinator wilayah beserta ketua lingkungan dapat menjadi pelayan Tuhan yang benar-benar melayani dari hati, ikhlas melayani, sehingga semua pelayanan yang dilakukan, dapat menjadi pelayanan yang baik bagi umat kita. (Lupita / Hera) MARET 2023 | 27


DARI ALTAR MENUJU PASAR OPINI “Prodiakon jangan hanya melayani di seputar altar saja, tapi juga harus mau melayani di pasar,” sapa Romo Rudy Hartono dalam acara ‘Rekoleksi Prodiakon Paroki Alam Sutera’ pada hari Minggu, 15 Januari 2023. Sekitar 90 orang hadir memenuhi GKP Ruang Sukacita dalam acara yang digagas oleh pengurus, dengan tujuan untuk menyegarkan kembali semangat pelayanan para Prodiakon. “Saya senang diminta untuk membawakan pembekalan dalam acara rekoleksi bagi bapak-bapak Prodiakon ini. Diadakannya pas di awal tahun supaya semangatnya baru kembali,” ujar Rm. Rudy saat mengawali materi pembekalannya. “Dan juga hari ini bertepatan dengan hari ulang tahun Paroki yang ke-11, jadi bapak-bapak Prodiakon ini mendapatkan kado istimewa.” Prodiakon hakikatnya adalah ‘pembantu’ Pastor Paroki. Tugasnya yang terlihat nyata adalah membantu membagikan komuni dalam Perayaan Ekaristi, serta menghantarkan komuni kepada umat yang secara fisik berhalangan hadir di gereja (karena sedang sakit, pasca melahirkan, atau usia lanjut). Ini adalah tugas Prodiakon di seputar altar. Namun, tidak hanya di seputar altar, Prodiakon juga dituntut untuk melayani di ‘pasar’. Pasar yang dimaksud adalah tempat di mana bapak-bapak Prodiakon ini beraktivitas dalam keseharian; yaitu dalam keluarga, dengan para tetangga (lingkungan) dan juga di tempat kerja. 28 | MARET 2023


Lebih lanjut, Rm. Rudy menjelaskan tentang perbedaan antara menjadi murid dan menjadi rasul. Murid, atau discipulo dalam bahasa Latin, artinya adalah orang yang sedang belajar. Sedangkan rasul, atau apostoli dalam bahasa Latin, atau apostle dalam bahasa Inggris, adalah orang yang diutus. Seorang Prodiakon hendaknya tidak berhenti hanya menjadi seorang murid saja, tapi mau terus berlanjut untuk menjadi seorang rasul, seorang yang selalu siap sedia diutus untuk melayani, baik di altar maupun di pasar. Untuk itu, seorang Prodiakon hendaknya menjadikan Perayaan Ekaristi sebagai sumber dan pusat hidupnya. Sangat baik bila seorang Prodiakon menyempatkan diri untuk mengikuti Misa Harian, selain Misa Mingguan tentunya. Ada beberapa orang kudus yang dapat menjadi teladan, salah satunya adalah Beato Carlo Acutis (1991- 2006), seorang anak muda milenial yang sangat mencintai Ekaristi. Sejak menerima Komuni Pertama, Carlo Acutis tak pernah absen dari mengikuti Perayaan Ekaristi setiap hari. Carlo Acutis juga lalu membuat website tentang keajaiban-keajaiban Sakramen Ekaristi. Carlo Acutis meninggal di usia 15 tahun karena penyakit Leukimia. Ia mempersembahkan perjuangan dan penderitaannya untuk Gereja dan Sri Paus. Acara rekoleksi ditutup dengan pembagian Surat Tugas “Pengangkatan Kembali” bagi bapak-bapak yang tercatat aktif sebagai Prodiakon di Paroki Alam Sutera. Surat Tugas ini resmi diterbitkan oleh Keuskupan Agung Jakarta, dan ditandatangani oleh Bapa Uskup KAJ: Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo. Sejumlah 162 nama tercantum dengan masa pelayanan per tanggal 26 Januari 2023, yang berlaku untuk masa bakti tiga tahun ke depan. Sebuah jumlah yang relatif banyak, namun belum cukup banyak. Akan segera dibuka pendaftaran untuk menjadi prodiakon di tahun 2023 ini. Nantikan pengumumannya, dan mari siapkan hati untuk turut melayani… Tuhan memberkati! /es


ANTAR KITA PARA PELAYAN MISA TARKI Dalam rapat Dewan Pengurus Harian pada Agustus 2015, almarhum Romo Bambang mengeluarkan pernyataan “nyeleneh” - nya: Kita Misa di aula SD Tarakanita, Gading Serpong mulai 5 September 2015! Permintaan ini disetujui oleh Romo Hadi Suryono sebagai Kepala Paroki. DPH pun kelabakan dan harus gerak cepat, minta izin pihak sekolah dan yayasan. Belum terpikirkan siapa yang nantinya harus menyiapkan liturgi, sound system, dan segala pernak-perniknya. Ampun deh Romo Bambang (........walaupun setelah itu semua umat berterima kasih atas visi beliau ini). Dibentuklah Tim 5 (Agus, Bayu, FangFang, Wawan, serta alm. Vincent) untuk merealisasikannya. Ibu Fang-Fang and the gang menangani liturgi, di bawah seksi liturgi Paroki. Sedangkan almarhum Pak Vincent and the crew membidangi sound system. Kedua tim mengupayakan agar perayaan Ekaristi di aula SD Tarki berjalan lancar dan indah serta sesuai tujuan liturgi: MEMULIAKAN TUHAN DAN MENGUDUSKAN UMAT. Tentu ini semua dilakukan dengan gembira dan tanpa terlihat, penuh pengorbanan, kerendahan hati dan disiplin serta kecintaan tulus hanya kepada-Nya. Tidak banyak yang mau menjadi anggota tim. Personilnya hanya 4L (Lu Lagi Lu Lagi). Kita doakan agar mereka yang melayani di belakang layar ini diberkati dengan kesehatan, kebahagiaan keluarga serta kerendahan hati. Mereka adalah David, Fang Fang, Wage, Aliani, Marko, Tina (koordinator liturgi saat ini), Tugiman, Riana, Ari, Helen, Arnih, Rudi, Sisil, Lusi, Emil, Julius, Hartapa, Lani, Ivo, Yuli, Listi, Rini, oom Su, Lisra, Andre, Fifi, Ratna, Yani, Intan, Lita, Janna, dan Agus. Kita juga selalu berdoa mohon keselamatan jiwa bagi almarhumah Paula dan almarhum Vincent. Terima kasih ibu-ibu dan bapak-bapak pelayan Misa Tarki. (BY) Setiap Sabtu pagi secara rutin dan disiplin selama tujuh tahun (hanya libur saat pandemi) Tim 5 menyiapkan segalanya mulai dari mengambil kasula Imam, pakaian pelayan liturgi, bunga altar, sibori dan piala, hosti, menyeterika taplak, menyiapkan minum Romo, menarik dan mengulur kabel-kabel, mixer, organ, mic (sekarang tambah proyektor dan bahan untuk ditampilkan di layar) dan merakit meja altar. Lalu setelah Misa selesai dan umat meninggalkan aula SD di hari Minggu menjelang siang, maka merekalah yang membereskan semuanya. Misa di Sekolah Tarakanita saat Perayaan Natal 2022 30 | MARET 2023


CERPEN MARET 2023 | 31


KABAR WILAYAH KEHARMONISAN KELUARGA WILAYAH 20 Sabtu, 7 Januari 2023 di ruang Sukacita - Gereja St. Laurensius diadakan perayaan Natal bersama umat Wilayah 20 - Gading Serpong yang terdiri dari 6 lingkungan, yaitu: Sebastianus, Faustina, Katarina, Yohanes Don Bosco, Alphonsus de Ligouri dan Basilius Agung. Semua panitia berasal dari umat dan diketuai oleh Pak Ronald. Mereka berperan aktif, tak kenal lelah dan penuh semangat menjalankan tugas pelayanan. Seru pastinya perayaan Natal tersebut karena acara ini pertama kali diadakan setelah 3 tahun sejak pandemi Covid-19 dan dihadiri oleh 250 umat! Menarik melihat interaksi antar umat, karena efek pandemi yang menyebabkan umat jarang berkumpul bersama. Perayaan Natal dimulai pukul 9.00 dengan Misa yang dipimpin oleh Romo Hadi. Dalam homilinya, Romo mengungkapkan tentang pentingnya keluarga untuk saling menjaga keharmonisan sebagai gereja terkecil. Beliau juga mengajak umat untuk kembali berperan aktif di lingkungan. Setelah Misa, acara dilanjutkan dengan foto bersama dan kata sambutan dari Bu Mona selaku koordinator Wilayah 20, yang menyampaikan bahwa perayaan Natal wilayah diadakan agar umat di satu wilayah lebih mengenal, kompak dan guyub. Selanjutnya sambutan disampaikan Pak Hartapa, selaku Dewan Paroki Pembimbing, yang menjelaskan rencana pemekaran Wilayah 20 mejadi 3 wilayah. Acara dipandu oleh 2 MC yakni Pak Yohanes dan Bu Unik yang mampu menghidupkan perayaan Natal dengan sangat meriah dan penuh kehangatan. Nyanyian, dance, drama, dan balet dari masing-masing lingkungan dan juga koor anak-anak BIA-BIR wilayah 20, Ancilla Angeli turut memeriahkan perayaan ini. Makan siang bersama sudah disiapkan panitia, juga stand photo booth langsung cetak. Umat antusias mengabadikan momen kebersamaan bersama keluarga tercinta maupun teman. Acara berakhir dengan pengumuman door prize. Akhir kata, para umat pulang dengan hati senang dan semangat baru serta membawa souvenir cantik, dan berharap acara ini diadakan setiap tahun. (Monalisa) 32 | MARET 2023


KABAR WILAYAH WKRI MENAMPILKAN WAJAH GEREJA KATOLIK DAN INDONESIA Jumat sore, 27 Januari 2023 Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) ranting St. Angela (Wilayah 18) menyelenggarakan Misa Syukur hari jadinya yang ke-15 yang dipersembahkan oleh Romo Hadi Suryono. Misa yang bertepatan dengan Pesta Nama St. Angela Merici ini berjalan khidmat dan unik karena dihadiri lebih dari 35 anggota dan pengurusnya yang berpakaian kebaya. Dalam homilinya, Romo Hadi mengingatkan agar WKRI tidak hanya berkarya di seputar altar, tetapi untuk keluar dan hadir dalam komponen masyarakat. Dengan demikian, WKRI dapat menampilkan wajah Gereja Katolik dan wajah ke-Indonesiaannya dalam masyarakat. Ibu Hertiana Halim, ketua WKRI ranting St. Angela berterima kasih atas segala dukungan para anggota. Beliau mengatakan bahwa ‘pekerjaan rumah’ WKRI ranting St. Angela masih banyak. WKRI harus lebih berkarya dan membawa kabar sukacita dalam masyarakat dan keluarga sendiri. Pesan senada juga diutarakan oleh Ibu Agustina Mirawati, ketua WKRI Paroki Alam Sutera. Beliau berharap agar WKRI ranting St. Angela lebih mempunyai arti di masyarakat dan tetap semangat dalam berkarya. Berbagai lomba diselenggarakan dalam rangka HUT ini, pemenangnya juga diumumkan pada sore itu. Semoga WKRI ranting St. Angela dan WKRI Paroki Alam Sutera semakin hadir di tengah masyarakat dengan menampilkan wajah Gereja Katolik dan wajah Indonesia seperti pesan Romo Hadi. Selamat Ulang Tahun! (Antonio)


CERPEN ANGELS ON DUTY Surga tenang sekali. Entah sedang ke mana para Kerub yang biasanya beterbangan memenuhi taman. Domi menikmati ketenangan itu sejenak. Sebentar lagi dia akan turun ke dunia yang hiruk pikuk, untuk menjalankan tugas tahunan setiap masa Prapaskah tiba. Mengawal dan menguatkan anak-anak manusia kesayangan Bos, yang sedang berjuang menyangkal diri. Domi akan ditemani Mala, sesama malaikat pelindung. Mereka sering diutus berdua untuk tugas-tugas khusus di masa-masa pertobatan. Domi mendengar langkah-langkah Santo Petrus sang penjaga pintu Surga. “Domi, …“ sapa St Petrus dengan suaranya yang lantang dan khas, “Teman-temanmu sudah pada berangkat. Untuk engkau, kali ini Bos mengutusmu ke sebuah keluarga. Segera sesudah tiba di sana, kau akan tahu apa tugasmu, wokey?” St Petrus memberikan pengarahan minim informasi seperti Mala memberi saran pada remaja laki-laki itu. Rupanya si remaja menemukan uang Rp 100 ribu dan kartu e-money tak bertuan di bawah pohon di tepi jalan. Tidak ada identitas apa-apa yang menunjukkan siapa pemiliknya. Domi melihat di dalam hati anak muda itu, ada ide membeli benda yang diidamkannya dengan uang temuannya itu. Domi mendekat tanpa terlihat dan menguatkan hati si remaja untuk memilih tidak menggunakan apa yang bukan haknya. Si anak menatap si ibu muda, ”Baiklah, tapi uang ini akan kuberikan kepada pak tukang kebun Mama, anaknya sakit dan dengan uang ini ia bisa membeli vitamin untuk membantu anaknya lekas sembuh”, lalu anak muda itu pun meneruskan langkahnya menuju rumahnya tak jauh dari situ. Mala membelalak kepada Domi, “Kau yang memberi ide memberikan uang itu buat tukang kebunnya ya?” Domi hanya nyengir, biasanya. Tapi itu tidak masalah, karena para malaikat akan tahu dengan cepat apa yang menjadi pergumulan anak-anak manusia dan bagaimana mereka harus melakukan tugasnya. “Siap, Bapa Petrus”, dan tahu-tahu Domi sudah berada di sebuah jalan perumahan, dengan deretan pohon-pohon mahoni di sepanjang tepi jalan. Dilihatnya Mala sedang bercakap-cakap dengan seorang remaja yang tampak bimbang. Domi melihat partnernya itu menyamar dalam wujud seorang ibu muda yang sedang menenteng tas belanja, pulang dari pasar. “Kalau Ibu menjadi kamu, Ibu akan menyerahkan uang dan kartu e-toll itu ke polisi. Itu kantor polisinya ada di seberang jalan, ngga jauh kok, Dik. Siapa tahu pemiliknya kembali untuk mencari uang dan kartunya yang terjatuh”, Domi mendengar 34 | MARET 2023


CERPEN Sang ayah tengah duduk di meja kamarnya, menatap nanar sebuah dokumen di hadapannya. Raut mukanya tampak pucat. Mala tahu apa yang tertera di dalam dokumen itu. Hanya perlu seberkas tanda tangan, maka sejumlah dana siluman akan berpindah ke rekening si ayah. “Itukah yang sedang ia resahkan?” Domi mencari konfirmasi pada Maia. Mereka berdua tahu ayah yang teguh hati itu tidak akan masuk dalam jerat godaan korupsi berjamaah yang sedang menganga di hadapannya. Ia sedang mempertimbangkan hal lain yang lebih besar. “Yak betul, “ bisik Mala mengkonfirmasi pikiran Domi, “Ia sedang mempertimbangkan untuk melaporkan perbuatan korupsi beramai-ramai itu kepada atasannya. Tetapi ya…ia bisa dikecam oleh teman-temannya dan ia tahu apa yang selanjutnya bisa terjadi pada karirnya”. Kedua malaikat pelindung itu mengelilingi sang ayah dengan rahmat dan menguatkan hatinya untuk terus mengikuti dorongan hati nuraninya yang murni, meski penuh resiko. Domi dan Mala berpandangpandangan, mengetahui jalan terjal yang menanti sang ayah. Domi menukas,”Tak apa. Imannya teguh. Bos tahu ia akan mampu melewatinya dan Bos akan selalu membuka jalan-Nya baginya”. Mala mengangguk. Domi dan Mala meninggalkan sang ayah, mendengar sang ibu sedang berbicara dengan teman-temannya melalui fitur WA call. Rupanya mereka sedang membicarakan salah seorang anggota komunitas. Pribadi yang dibicarakan itu senang menonjolkan kebaikan diri sendiri dan sering mengatakan hal-hal yang tidak benar dan tidak enak tentang si ibu anak remaja itu. Mala melingkupkan kasih Tuhan dalam hati ibu itu, dan mengkonfirmasi sebuah niat yang muncul dengan lembut di hati wanita itu. Ia bisa saja nimbrung percakapan mengasyikkan itu, mumpung yang sedang diobrolkan adalah orang yang senang membicarakan kelemahan orang lain termasuk dirinya. Namun sang ibu membuka suara, “Meskipun begitu, temanteman, saya sering melihat betapa dia sabar kepada anak-anaknya. Sebenarnya ada satu anaknya yang nakal sekali di sekolah. Mungkin karena itu dia menjadi tertekan dan bersikap yang tidak kondusif. Kita bisa mendukungnya dengan berbagi tips dan mendampingi dia dalam keruwetannya.” Seketika suasana menjadi sunyi. Temanteman ibu itu sedang merasa si ibu itu sok suci. Kedua malaikat pelindung menguatkan sang ibu untuk tetap bertahan dan tidak ambil pusing terhadap penilaian orang kepadanya. “Semangat ya anak-anak manusia”, bisik Domi. Mala melanjutkan mengutip Kitab Sirakh 15:20, “Bos tidak menyuruh orang menjadi fasik, dan tidak memberi izin kepada siapa pun untuk berdosa” (Caecilia Triastuti) “Enggak kok, itu ide dia sendiri. Aku hanya menguatkan hatinya untuk tidak tergoda memakai uang tak bertuan itu untuk keinginan pribadinya. Yuk kita ikuti si remaja, keluarganya menjadi tugas kita,” lanjut Domi. Mala mengubah diri menjadi tak terlihat dan mengikuti Domi masuk ke rumah sederhana milik keluarga sang remaja. “Meskipun begitu, temanteman, saya sering melihat betapa dia sabar kepada anak-anaknya...” MARET 2023 | 35


SANTO-SANTA YUSUF BIN YAKUB, SUAMI MARIA Catatan mengenai Santo Yusuf memang jarang ditampilkan, namun setelah membaca buku “Consecration to St. Joseph” kita dapat menemukan banyak keutamaan dari Santo Yusuf yang hidupnya sederhana, senyap, dan tidak menonjolkan diri. Namanya hanya disebut beberapa kali dalam Kitab Suci dan menghilang setelah peristiwa Yesus ‘tertinggal’ di Bait Allah pada usia 12 tahun. Yusuf diperkirakan berusia 33 tahun ketika mengambil Maria sebagai istrinya. Ia menjadi ayah dari Yesus selama 27 tahun. Ia meninggal sebelum Yesus memulai karya-Nya. Kematiannya pun menjadi terkenal karena dianggap sebagai kematian yang penuh sukacita (The Happy Death). Selama sembilan hari ia ditemani dan didoakan oleh Bunda Maria dan Tuhan Yesus. Santo Yusuf dikenal dengan keutamaankeutamaannya seperti penuh cinta dan kasih, lemah lembut, tulus hati, berani, kreatif, dan hening. kata Paus Fransiskus. Santo Yusuf Tidur sekarang menjadi devosi yang populer. Banyak orang menaruh kertas doanya di bawah patung Santo Yusuf Tidur, dengan harapan doanya diantar oleh Santo Yusuf kepada anaknya, yaitu Tuhan Yesus, akan dikabulkan. Selain itu, minyak dan medali Santo Yusuf menjadi salah satu mukjizat Sakramentali Santo Yusuf. Gereja memperingati Hari Raya Santo Yusuf suami Santa Perawan Maria setiap tanggal 19 Maret (khusus tahun 2023 pada tanggal 20 Maret 2023) dan Santo Yusuf sebagai Pekerja setiap tanggal 1 Mei, yang dikenal sebagai Hari Buruh. Sudahkah kita meneladani Santo Yusuf yang selama ini mungkin tidak menarik perhatian kita? Ia adalah sosok pria, suami, dan ayah yang sejati. Ia begitu mulia sehingga menjadi Santo termulia di antara para Santa/Santo. Ite Ad Joseph! (Leo Hans Adrianus) Sumber: The Consecration to St.Joseph, Sekolah Abdi Yusuf. “Saya sangat mencintai Santo Yusuf. Dia adalah pribadi yang tenang dan tegar. Bahkan ketika tidur, ia menjaga Gereja” 36 | MARET 2023


TUNAS


Ite Missa Est! BLKEP SIE KKS Ada pertanyaan yang sering muncul dikalangan peserta yang sudah menyelesaikan Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP). Seperti dikutip dari Kitab Suci: “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?” (Luk.24:32) Kobaran yang sama juga dirasakan oleh para alumni KEP sehingga mendorong mereka bertanya : “What Next? Selanjutnya apa yang harus dipelajari supaya semakin berkembang dalam kehidupan rohani dan pelayanan?” Untuk menjawab kebutuhan tersebut di atas, Sekolah Evangelisasi Pribadi Shekinah menyediakan kursus Bina Lanjut KEP (BLKEP) yang pada bulan Maret ini akan dilaksanakan di Gereja Santo Laurensius Paroki Alam Sutera hingga Oktober 2023. BLKEP ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pemahaman lebih mendalam tentang kehidupan rohani dan keterampilan dalam pelayanan. Pembekalan dimulai dengan sesi-sesi Pertumbuhan Rohani, Pemuridan Kristiani, Gospel Sharing, dan Self Image. Dalam sesi Self image peserta diajak untuk menyadari diri sebagai pribadi yang diciptakan segambar dengan Allah namun menjadi rusak karena dosa. Melalui tahapan pengenalan diri, peserta diajak semakin mengenali diri masing-masing dan berupaya memperbaiki gambar diri yang rusak dengan menjalin relasi dengan Allah. Dalam kesaksian beberapa alumni BLKEP Angkatan 1 (Ibu Valentina Kusuma & Bapak Adrianus), mereka mengalami pertumbuhan iman yang sangat berguna dalam kehidupan dan pelayanan. Mereka mengajak semua Alumni KEP agar dapat bergabung dengan BLKEP Angkatan ke-2 agar turut dapat mengalami pertumbuhan iman seperti yang mereka rasakan. QR Pendaftaran: (Helvin Herman T – Ketua BLKEP angk 2) Bina Lanjut Kursus Evangelisasi Pribadi (Maret – Okt 2023) 38 | MARET 2023


TUNAS


SIE LITURGI “JINGLE AND MINGLE” ACARA NATAL LEKTOR DAN PEMAZMUR Minggu, 8 Januari 2023, lektor lektris serta pemazmur Gereja St. Laurensius mengadakan acara Natal dan makan siang bersama di Ruang Kasih. Acara ini dipersiapkan oleh lektor kelompok 1 dan 2 yang berkolaborasi dengan tim pemazmur. Dalam acara tersebut para peserta menggunakan dress code warna merah/ hijau/ kuning. Pada mulanya acara “Jingle and Mingle” ini diadakan untuk menjalin keakraban antara lektor lama dan lektor yang baru dilantik dengan teman-teman pemazmur. Namun didorong oleh semangat Natal untuk berbagi, tercetus juga ide untuk menyematkan acara sosial untuk membantu “Rumah Peduli Sahabat Kasih (RPSK) yang dikelola Bapak Imanuel untuk merawat penderita gangguan mental atau biasa disebut Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Satu persatu peserta acara melakukan pendaftaran di depan Ruang Kasih sambil mengumpulkan kado untuk acara tukar kado bersama nantinya. Dipandu dengan dua MC yang luar biasa, David dan Natalia, acara dimulai dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan ‘ice breaking’ yaitu permainan Sing The Emoji. Beberapa emoji ditampilkan di layar dan para peserta adu cepat menyanyikan lagu yang terinspirasi dari emoji tersebut. Terpilihlah lima pemenang pada akhir permainan tersebut. Acara berikutnya adalah “Christmas Photo Hunt”. Semua peserta harus mencari dan mengambil foto dari gambar yang bertemakan Natal. Terdapat 10 gambar yang harus dicari, yang telah disembunyikan panitia di dalam Ruang Kasih. Selama 15 menit, sudah ada 3 peserta yang mengumpulkan semua foto itu dan mereka lah yang ditetapkan sebagai pemenangnya. Puncak acara hari itu adalah “Lelang Sosial.” Berbagai sumbangan barang dari para lektor dan pemazmur ditampilkan satu persatu diantaranya mug, tea pot, patung rohani, lukisan Kerahiman Ilahi, set Tupperware, dan makanan seperti Kastengel Cake dan Mary’s Pot Pie. Acara lelang sosial ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh kelompok lektor dan pemazmur. Dengan semangat berbagi yang begitu tinggi, lelang sosial ini 40 | MARET 2023


SIE LITURGI dana sekitar Rp 24.000.000,- untuk disalurkan ke Rumah Peduli Sahabat Kasih (RPSK). Setelah permainan dan acara lelang sosial selesai, tibalah saat yang ditunggu-tunggu yaitu makan siang bersama “Nasi Liwet” lengkap dengan pete, lalapan, ayam goreng rempah, cumi asin, ditambah lemper ayam yang semuanya ‘maknyus.’ Semua peserta menikmati hidangan sambil bersenda gurau. Setelah santap bersama, seluruh peserta membentuk lingkaran besar sambil memegang kado. Semua sudah bersiap untuk acara tukar kado. MC mulai membacakan cerita dengan aba-aba penunjuk arah “kanan” dan “kiri”, sehingga peserta harus memindahkan kado seturut aba-aba MC. Setelah selesai tukar kado, untuk mengabadikan momen yang istimewa ini, diadakan foto bersama dan tak lupa diakhiri dengan doa syukur. Acara “Jingle and Mingle” ini menjadi ‘moment hangat’ yang sudah lama sekali ditunggu-tunggu, mengingat pandemi Covid-19 memaksa kita semua hanya dapat bertemu secara “virtual”. (Renata) MARET 2023 | 41


PANGGILAN YANG BARU …… Diakon Ignasius Wahyudi Paweling. Akrab disapa dengan nama Yudi, anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Alexander Supardi dan Theresia Jumiati. Orantuanya adalah petani. Lahir di Gunung Kidul, 01 Januari 1981. Ia dibesarkan dan dididik dalam lingkungan keluarga yang sangat sederhana namun dengan iklim kekatolikan yang kuat. Ketiga saudaranya sudah berkeluarga dan tinggal di tempat yang berbeda-beda (Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta). Setamat SMA, Yudi pemuda yang penuh semangat ini mengadu nasib dengan merantau ke Jakarta (1999-2005). Kemudian ia masuk biara (2005-2015). Lalu keluar dari biara dan bekerja di LDD – KAJ (2015-2016). Pada tahun 2015 mengikuti retret panggilan dewasa dan pada tahun 2016 menjalani test solitasi dan diterima di Seminari Tinggi St. Yohanes Paulus II Keuskupan Agung Jakarta. Ia menjalani masa formasi di Seminari Tinggi KAJ selama kurang lebih 7 tahun (2016-2023). Akhirnya ia menerima rahmat tahbisan diakonat pada 8 Februari 2023 dari Bapak Uskup Kardinal Ignatius Suharyo. Kini mendapat perutusan diakonat di Gereja Laurensius Paroki Alam Sutera – Tangerang (per 16 Februari 2023). Menurut Diakon Yudi, menjadi imam diosesan Jakarta berarti: Mempersembahkan seluruh diri kepada Allah dan melayani sesama khususnya bagi mereka yang miskin, kecil, tersisih, tertindas, menderita, dan difable (preferentia option for the poor). Baginya, pilihan hidup menjadi imam adalah sarana untuk mencapai kebahagiaan-kekudusan. Selama menjalani formasi kurang lebih 7 tahun di Seminari Tinggi St. Yohanes Paulus II, sukacita dan kegembiraan dalam hal-hal kecil dan sederhana dalam karya pelayanan seperti: Pastoral kebun, Pastoral Opa Oma, Pastoral mengajar (SMK Strada Cilincing, Sekolah Pijar – Harapan Indah, dan Panti Asuhan Vita Dulcedo), asistensi di Paroki, Pastoral Warga Binaan (Rutan dan Lapas Cipinang maupun Salemba), pelayanan komuni orang sakit (viaticum) di RS. CarrolusSalemba, pendampingan rekoleksi dan retret, pelayanan di komunitas (kebidelan/ seksi) dan lain sebagainya. Semua karya pelananan itu menjadi berkat dan sukacita dalam perjalanan hidup dan panggilannya.


PANGGILAN Dalam tugas diakonat di Alam Sutera, Diakon Yudi berharap: Dapat berdinamika bersama dengan para imam dan umat. Semoga dapat melayani umat Paroki Allam Sutera dengan kerendahan hati, tulus dan sukacita. Tentunya semoga tetap setia pada panggilan yang Tuhan telah anugerahkan dan percayakan kepadanya sehingga kehadirannya boleh menjadi berkat bagi banyak orang demikian pun sebaliknya. Diakon Yudi juga menyampaikan harapannya pada orang muda di Paroki Alam Sutera, bahwa masa muda merupakan sebuah masa yang terberkati dan juga sebuah berkat bagi Gereja dan dunia. Masa muda adalah sebuah sukacita, sebuah harapan, dan sebuah kebahagiaan. Menghargai masa muda berarti memandang periode hidup sebagai sebuah momen berharga dan istimewa untuk memberi makna atas hidup. Janganlah pernah bimbang, ragu, dan takut untuk memilih dan memutuskan. Apapun pilihan kita baik hidup berkeluarga, hidup tanpa menikah, ataupun hidup membiara menjadi imam, biarawan-biarawati merupakan panggilan istimewa dan sarana bagi kita untuk memuliakan Tuhan dan melayani sesama. Pilihan dan panggilan tersebut merupakan sarana bagi kita untuk mencapai kebahagiaan dan kekudusan. Oleh sebab itu “janganlah pernah meragukan bahwa Allah adalah Kasih. Apapun yang terjadi dalam hidup kita sebagai orang muda, kita dikasihi Allah tanpa batas. Dan karena Kasih-Nya, Kristus menyelamatkan kita dan menganugerahkan Roh-Nya sehingga kita hidup, ada, dan bergerak. Untuk itu, bersahabatlah sedekat dan seerat mungkin dengan Yesus, Sahabat Sejati karena dengan-Nya hidup kita semakin muda dan dewasa. Tetaplah berkarya bagi Gereja dan dunia sebab Gereja membutuhkan Anda (orang muda). “Mari berjalan bersama, hidup bagi Dia dalam Gereja dan masyarakat”. Berkah Dalem. (Caroline Idham) MARET 2023 | 43


PUISI “Bertobatlah dan percaya kepada Injil” salib abu di dahi terhapus sudah tetapi kalimat pesan itu selalu tampil dalam pikiran, dan hati di hari-hari ini. Betul aku harus bertobat dan berubah bosan dan kering sudah kelakuanku saat ini masanya tiba aku bertobat dan berubah menjadi umat yang siap melakukan Paskah. Paskah, aku keluar dari perbudakan dengan Darah Anak Domba Allah yang tercurah membaptisku menyelamatkan jiwa yang tertawan bebas dari dosa dan neraka. Akan kusiapkan Paskahku kali ini yang terbaik, terindah, seperti tak pernah ada Bertobat dan percaya kepada Injil suci mulai masa sebelum Paskah ini, hingga selamanya. ~~~~~~~ Aku persiapkan diri menantikan Paskah-Mu karya keselamatan abadi umat manusia lambang Maha Kasih Allah Sang Pencipta (LeoHansAdrianus) MASA SEBELUM PASKAH 44 | MARET 2023


KELUARGA KASUS: Nama saya Ajeng (nama samaran), Katolik, usia 25 tahun. Saat ini saya sedang menjalin relasi dengan laki-laki, suami dari perempuan lain. Relasi ini sudah berlangsung 5 tahun. Bermula ketika ayah meninggal pada saat saya berusia 17 tahun. Laki-laki ini adalah teman ayah saya. Saya sudah lama mengenalnya. Orangnya baik dan perhatian kepada saya. Setelah ayah saya meninggal, orang ini sering menghubungi saya dan mengajak bertemu untuk makan siang atau datang ke rumahnya. Dia selalu mengatakan bahwa dirinya adalah pengganti ayah saya. Yang awalnya hanya sekedar menghibur dengan kata-kata, sampai akhirnya menyentuh dan berhubungan badan. Awalnya risih, namun lama kelamaan saya menikmati hubungan itu dan merasakan kehilangan jika orang itu tak hadir. Ada perasaan bersalah pada diri saya. Namun hubungan ini semakin intens. Bahkan membuat saya memberanikan diri untuk memintanya menikah dengan saya. Berulang kali dia menolak dengan alasan sudah mempunyai istri. Herannya ia selalu mencari saya dan kangen dengan saya, dan datang hanya untuk berhubungan badan. Bagaimana saya harus bersikap? JAWAB: Ajeng, saya memahami bahwa kamu kehilangan figur ayah dalam hidupmu dan kamu mendapatkan pengganti figur ayah tersebut dari teman almarhum. Namun sayangnya, dengan situasi seperti ini, kamu harus memutuskan hubungan tersebut, karena itu merupakan hubungan tidak sehat. Kamu harus memupus harapan untuk menikah dengan dirinya. Kamu harus bisa memutus kontak atau komunikasi dengan orang itu. Memang berat karena kamu sudah terlanjur sayang, namun semakin lama dibiarkan, perasaanmu akan semakin hancur. Kamu sebetulnya sadar orang itu sama sekali tidak mencintai dirimu dan hanya ingin memuaskan nafsu seksual. Beranikan dirimu untuk memblokir kontak baik nomer HP, akun sosial media, dan membuang barang-barang pemberian orang tersebut. Cara itu akan membantumu untuk menghentikan dia berkomunikasi dengan dirimu. Mengikuti kegiatan-kegiatan sosial (yang berbasiskan agama), seperti kegiatan Orang Muda Katolik (OMK), yang melibatkan banyak orang, akan sedikit membantu kamu. Membuka kemungkinan bertemu dan berkenalan dengan orang lain dan mungkin ada rasa ketertarikan serta dapat berlanjut ke hubungan yang lebih serius. Perasaan bersalah pada dirimu itu menunjukkan bahwa kamu masih mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Kamu tahu bahwa perbuatan itu seharusnya tidak boleh. Kamu bisa datang ke Pastor, meminta waktu untuk Pengakuan Dosa. Demikian. F.X. Albino Prasodjo Psikolog Klinis Anggota Tim Konselor SKK Paroki Laurensius Alam Sutera MARET 2023 | 45


lembar anak Teka Teki Silang Kita menerima .... didahi kita saat misa 40 hari sebelum paskah Pemimpin Gereja Daun yang digunakan untuk menyambut kedatangan Yesus masuk ke Yerusalem Organisasi Anak Muda Katolik (singkatan) Ibadah umum Gereja Pemimpin tertinggi agama Katolik Kalung manik - manik alat bantu doa Pembawa lagu antar bacaan saat misa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Meja mezbah di Gereja 10. Nama lain Gereja / Gereja kecil 11. Santo pelindung Gereja kita 12. Dalam misa, ada liturgi sabda dan liturgi .... 13. Simbol yang merepresentasikan tubuh Kristus 14. Warna lilin adven 15. Perayaan hari Yesus lahir 16. Paskah identik dengan? *Adik-adik yang manis, setelah isi TTS, minta bantuan papa mama kirim jawaban ya ke email [email protected]. Jangan lupa cantumkan nama, usia, dan alamat lengkap. Tersedia dua kenang-kenangan bagi yang beruntung. Yesus wafat di ..... Saat Paskah anak-anak, ada permainan mencari ....


LEMBAR ANAK HP : 0812 1972 7808 WA : 0816 107 420 ONLINE ORDER Lokasi Samping IL DORMITORIO – Gading Serpong Jl. Desa Medang No.53. Medang Tangerang- Banten 15344 D U IB N E T RKATI MEM UK BERKATI *MENYEDIAKAN MATERIAL BANGUNAN *MELAYANI RENOVASI RUMAH *DESIGN & BUILT INTERIOR *PEMBUATAN KANOPI , TERALIS & PAGAR RUMAH SURYA MAKMUR BERSAMA TOKO BAHAN BANGUNAN


SUDOKU ASAH OTAK JAWABAN EDISI 52 EASY EASY** HARD HARD**** 48 | MARET 2023


Click to View FlipBook Version