The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Majalah Salus - Edisi 44 / Tahun XII
Agustus 2020

Media Komunikasi Paroki Alam Sutera
Gereja St. Laurensius
Tangerang, Banten
Indonesia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Salus - Gereja St. Laurensius, 2022-01-05 09:57:48

Majalah Salus 44

Majalah Salus - Edisi 44 / Tahun XII
Agustus 2020

Media Komunikasi Paroki Alam Sutera
Gereja St. Laurensius
Tangerang, Banten
Indonesia

Keywords: salus,kaj,paroki alam sutera,majalah,laurensius

ANTONIUS SUNARTO

pastor Italia berencana membuat relief dari kayu dan mencari
tukang ukir, saat itu tidak ada yang berani mengajukan diri”,
ujarnya. Beliau lalu memberanikan diri belajar membuat relief
dan patung. Ada kayu yang tidak digunakan, beliau pakai
untuk belajar membuat Corpus lalu ada yang membeli. Sejak
itu dari mulanya iseng-iseng jadilah beliau berprofesi sebagai
seniman ukir sejak tahun 1981 hingga kini

Semua Kayu Jati
Semua karya Pak Sunarto menggunakan kayu jati dengan
finishing melamik. Salib Corpus
di gereja kita yang merupakan
sumbangan salah seorang umat,
dikerjakannya selama lebih kurang
dua setengah bulan. Selain membuat
patung untuk Gereja Alam Sutera,
banyak karya lain terpasang di banyak
gereja di Indonesia seperti di di Paroki
Pringsewu Lampung, di Medan, Bali,
Ternate, Bangge, Timor dan lain-lain.
Tidak hanya Salib Corpus beliau
juga membuat barang-barang lain di
seputar Panti Imam.

“Dalam membuat Salib Corpus
ga perlu semedi, yang penting fokus”, tambahnya. Beliau
meyakini bahwa semua kerjaan datangnya dari Tuhan jadi kita
harus fokus dan menikmati, itu yang dihayatinya.

Tetap sehat dan tetap berkarya ya Pak, terima kasih atas
karya indah Salib Corpus dan Relief Jalan Salib untuk Gereja
kami. (antonio)

ANEKA 51 AGUSTUS 2020



Lima Tips Keuangan
Menghadapi Pandemi
Covid-19

Kecerdasan dalam hal keuangan sebetulnya bukanlah
hal baru. Namun, karena nyaris tidak pernah diajarkan
di sekolah, maka tak heran bila banyak orang yang
tidak mengetahuinya. Di masa pandemi Covid-19 ini,
kecerdasan keuangan menjadi suatu hal yang mendadak
perlu dipahami dan dipraktekkan dengan disiplin.

Berikut adalah lima tips sederhana yang perlu dilakukan
setiap keluarga dalam menyikapi resesi yang konon sudah
di depan mata akibat pandemi Covid-19. Kuncinya adalah
tidak perlu panik.

Tips pertama, mulai berhemat. Jaga anggaran belanja
bulanan tidak melebihi 30% dari penghasilan. Buat mereka
yang masih harus bekerja ke kantor, bawalah bekal dari
rumah. Selain lebih hemat, bekal dari rumah juga lebih
aman dan sehat.

ANEKA 53 AGUSTUS 2020

LIMA TIPS KEUANGAN...

Tips kedua, alokasikan 10% untuk ditabung secara rutin
sebagai dana darurat. Besarnya dana darurat yang harus
dimiliki adalah 12 kali pengeluaran bulanan. Dana darurat
ini berfungsi bila sampai harus mengalami kehilangan
pendapatan. Dengan dana darurat, orang tetap dapat
bertahan hidup, sekalipun tidak memiliki penghasilan
selama setahun.
Tips ketiga, tidak menambah hutang konsumtif! Di masa
PSBB ini, ada fenomena yang menarik, hobi bersepeda
mendadak hype. Tidak usah gengsi-gengsian ikut beli
sepeda kalau kondisi keuangan belum mapan, apalagi
belum memiliki dana darurat!
Tips keempat, mulai mencari bisnis/usaha alternatif. Masa
pandemi ini entah sampai kapan. Beberapa bisnis seperti
perhotelan, mall, termasuk resto-resto yang berada di

ANEKA 54 AGUSTUS 2020

LIMA TIPS KEUANGAN...

mall, mengalami penurunan omzet yang drastis. Sekolah
dengan metode pembelajaran jarak jauh juga ikut memberi
dampak kepada bisnis di sekitar sekolah, seperti warung
makanan dan bisnis antar jemput siswa. Tidak ada yang
dapat memastikan kapan dan apakah nanti kondisi ini
dapat pulih seperti dulu lagi. Maka, perlu mencari bisnis/
usaha alternatif, khususnya yang tidak terkena dampak
dari pandemi Covid-19 ini.

Tips kelima, sisihkan sekitar 15% dari penghasilan untuk
menjaga kesehatan keluarga. Anggaran yang biasanya
digunakan untuk ngopi, nonton, dan lain-lain, silakan
dialihkan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan, seperti
membeli vitamin dan makanan yang bergizi. Sisihkan juga
untuk memiliki asuransi. Asuransi jiwa wajib untuk pencari
nafkah dan asuransi kesehatan untuk semua anggota
keluarga.

Saat ini kita menghadapi badai yang sama. Namun,
kita tidak berada di dalam kapal yang sama. Ada yang
kapalnya besar dan lebih tahan badai. Ada yang kapalnya
kecil dan sudah mulai kemasukan air. Biarlah masing-
masing kapal mencari jalan keluarnya sendiri-sendiri. Tak
perlu membanding-bandingkan dan saling mengkritisi.
Kita sendirilah yang tahu kondisi kapal kita saat ini seperti
apa. Berdoa dan berusaha yang terbaik, agar kita semua
selamat melalui badai pandemi ini.

Tetap bersemangat!

(Erwin Susilo)

ANEKA 55 AGUSTUS 2020

BERITA GAMBAR

Adorasi
Sakramen
Mahakudus

SALUS EDISI 44 56 AGUSTUS 2020

RESENSI

Judul Film : Heaven is for Real
Genre : Biografi, Drama, Family
Durasi : 99 menit
Sutradara : Randall Wallace
Pemain : Greg Kinnear, Kelly Reilley, Connor Corum
Tahun Rilis : 2014

Sinopsis Heaven is for Real
Heaven is for Real merupakan film yang diaptasi dari
buku berjudul sama berdasarkan kisah nyata yang dialami
oleh anak dari Todd Burton, seorang pendeta. Colton
Burpo (Connor Corum), putra dari Todd Burpo berusia
4 tahun harus menjalani operasi karena radang usus
buntu. Setelah selesai operasi, Colton menceritakan
pengalamannya berkunjung ke surga ketika ia dalam
proses operasi. Colton menceritakan kepada kedua
orang tuanya, Todd (Greg Kinnear) dan Sonja Burpo (Kelly
Reilley) mengenai pengalaman tersebut, namun hal itu
tidak terlalu diharaukan. Kedua orang tua Colton merasa
bahwa itu hanya khayalan, terlebih karena usia Colton
yang masih 4 tahun.

SALUS EDISI 44 57 AGUSTUS 2020

HEAVEN IS FOR REAL

Colton terus menceritakan kisah tersebut dengan sangat
rinci, Todd sulit untuk memahami mengenai surga, namun
Todd akhirnya percaya dengan berbagai rinci yang tidak
mungkin diketahui oleh Colton. Meskipun begitu sang
ibu, Sonja tetap kekeh bahwa Colton hanya berhalusinasi.
Pergumulan iman dan situasi keluarga Burpo terus
terguncang. Ditambah banyak pihak yang tidak percaya
dengan kisah Colton. Todd dan Colton terus berusaha
untuk menyebarkan kesaksian tersebut.

Film ini juga menyuguhkan pergumulan Todd dan Sonja
yang berbeda pendapat mengenai pengalaman Colton,
mereka kerap kali bertengkar ketika membahas hal
tersebut. Kisah itu menggambarkan kalau keluarga kerap
kali dihadapkan oleh kebingungan dalam iman dan
perbedaan pendapat.

Heaven is for Real ingin mengajarkan kita untuk yakin
dengan Tuhan dan terus percaya, jangan pernah takut
karena kita tidak pernah jalan sendirian. Seperti yang
dikatakan oleh Todd dalam khotbahnya, “Surga itu ada,
dan kita sudah lihat, pada tangis pertama seorang bayi,
keberanian seorang teman, tangan seorang perawat atau
dokter, cinta ayah atau ibu”

Todd juga menegaskan kalau manusia sudah melihat surga
sekilas namun tetap melakukan kesalahan, “Bukankah kita
sudah melihat surga sekilas dan sering memilih neraka,
kebencian dan ketakutan?” (Tantiana Vida)

RESENSI 58 AGUSTUS 2020

GAMIFIKASI

DALAM MENDUKUNG PEMBELAJARAN DARING
DI MASA PANDEMI COVID19

Pandemi covid19 yang terjadi di tahun 2020 permainan yang melibatkan �isik, kognisi dan
secara tiba-tiba merubah konsep pembelajaran perasaan akan lebih menyenangkan. Apalagi di
yang tadinya berbentuk tatap muka di kelas era digital, belajar dengan cara menyenangkan
menjadi pembelajaran daring hal ini tadi bisa dilakukan melalui gadget yang dimiliki
menyebabkan banyak sekolah dan institusi oleh peserta didik.
pendidikan yang tidak siap menyikapi Gami�ikasi sendiri adalah teknik mendesain
perubahan paradigma pembelajaran tersebut. pekerjaan/pembelajaran menjadi sebuah
permainan yang bertujuan untuk membuat
Sebanyak 71 persen siswa di Indonesia terdiri seseorang memiliki engagement dengan hal
dari Generasi Z (5 hingga 24 tahun) dan 53,06 tersebut.
persen dari mereka adalah pengguna internet
aktif (berdasarkan Data Statistik Sektor Banyak riset yang menyimpulkan bahwa
Pendidikan Indonesia 2018/2019). Menyikapi dengan gami�ikasi ini mampu mendorong
hal tersebut guru sebagai pendidik perlu individu atau kelompok untuk berusaha lebih
mencari metode baru yang inovatif dan keras lagi dalam mencapai tujuan.
interaktif untuk menjadikan pembelajaran
daring itu menyenangkan dan mudah Daniel Widjaja, S.E., M.M.
dimengerti.
Sekprodi MM & Dosen Manajemen
Untuk menciptakan kondisi tersebut di atas Fakultas Ekonomi & Bisnis UKRIDA
maka teknik gami�ikasi perlu diterapkan dalam
pembelajaran, daripada mendengar guru
berceramah soal materi belajar dengan

MAGISTER MANAJEMENPENERIMAAN MAHASISWA BARU

Kelas Online

KONSENTRASI*:

MANAJEMEN PEMASARAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MANAJEMEN PERSEKOLAHAN

MANAJEMEN PERENCANAAN KEUANGAN MANAJEMEN GEREJA

*Kelas Blended Learning DAPATKAN BEASISWA SKS AUDRIC LAWRENCE
Prudential, Associate Agency Director
Registrasi: 35%* Mahasiswa MM Ukrida, Angkatan 2019

1 April - 31 Agust. 2020 MASA PANDEMI COVID-19

Perkuliahan dimulai: * Syarat & Ketentuan Berlaku

Sabtu, 12 Sept. 2020 DAFTAR SEKARANG!

Setiap Sabtu, Jam 08.00 - 17.00 WIB

SEKRETARIAT:

Jl. Tanjung Duren Raya No. 4
Jakarta Barat 11470

email: [email protected] TERAKREDITASI “B” BAN-PT

Informasi lebih lanjut:

+62 852 8300 0067

TUNAS

Pandemi Covid-19:

Berkah atau Kutuk bagi
Pendidikan?

(gambar: Google/Jawa Pos)

Pandemi Covid-19 membuat banyak orang merasa galau,
uring-uringan, bahkan ada yang depresi. Dampak buruk
pandemi merangsek ke berbagai sendi kehidupan dengan
kadar yang berbeda-beda. Celakanya, ancaman virus
yang ganas dan meresahkan itu tidak jelas kapan akan
berakhir. Di sisi lain, kondisi yang getir ini juga mengantarkan
masyarakat ke era baru kehidupan. Dalam waktu yang relatif
singkat terjadi banyak perubahan, entah itu perubahan yang
menjengkelkan ataupun yang menghadirkan perspektif baru.
Dunia pendidikan pun tak luput dari desakan keadaan untuk
melakukan perubahan.

SALUS EDISI 44 60 AGUSTUS 2020

BERKAH ATAU KUTUK BAGI PENDIDIKAN?

Naif-lah jika ada orang menantang virus corona karena tidak
percaya bahwa virus itu dapat menginfeksi siapa saja. Fakta
menunjukkan banyak orang telah terpapar Covid-19 dan
berujung meninggal dunia yang kemudian harus dimakamkan
dengan protokol pemakaman yang menyesakkan dada.
Sebaliknya, tidaklah perlu serta-merta panik, selalu takut,
dan bahkan “paranoid”. Salah satu langkah penting yang
perlu dilakukan adalah berdaptasi dengan keadaan secara
cermat dan bijaksana sesuai dengan akal sehat sebagaimana
ditunjukkan oleh pemerintah dan selanjutnya melakukan
akselerasi pemulihan dan pengembangan yang tepat
guna. Oleh karenanya, tanpa mengecilkan dampak yang
menyebalkan, ada baiknya kita melihat sejumlah berkah yang
ditawarkan oleh Tuhan dalam pendidikan.

Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 menegaskan bahwa
sekolah baru boleh melakukan pembelajaran dengan model
tatap muka setelah daerah tempat sekolah itu dinyatakan
sebagai zona hijau. Itupun dengan kewajiban menjalankan
protokol kesehatan secara ketat dan disiplin.

Perhatian terhadap kesehatan yang nota bene jika diabaikan
akan mengakibatkan terinfeksi dan menularkan virus
kepada orang lain menumbuhkan kesadaran dan kebiasaan
baru yang mendukung kesehatan, antara lain untuk
memperhatikan asupan makanan yang sehat, berolahraga,
mencuci tangan, mengenakan masker, menjaga jarak.
Penanaman kesadaran dan kebiasaan baru akan menjadi
kurikulum pembelajaran sejak usia prasekolah. Jika kebiasaan
hidup sehat itu terbentuk maka kualitas hidup masyarakat,
termasuk tingkat kecerdasan, juga akan membaik.

TUNAS 61 AGUSTUS 2020

BERKAH ATAU KUTUK BAGI PENDIDIKAN?

Akreditasi dari Masyarakat
Berkat perkembangan teknologi, banyak guru kreatif yang
makin terampil mengajar dengan memanfaatkan teknologi
informasi. Sejak dua dekade terakhir ini kemudahan
mengakses internet makin meningkat dan itu membuat
banyak guru dapat memfasilitasi pembelajaran siswa dengan
mencari informasi, data, dan pengetahuan dari internet.
Maka, kondisi luar biasa akibat pandemi ini dapat menjadi
peluang bagi para guru kreatif untuk mengembangkan
keterampilannya dalam mengampu pembelajaran. Bahkan,
guru-guru yang selama ini masih merasa nyaman dalam
melaksanakan pembelajaran tanpa menggunakan tekonologi
informasi pun dipaksa oleh keadaan untuk berjuang
menyesuaikan kebutuhan agar dapat menjangkau siswanya
yang harus belajar dari rumah. Desakan untuk berjuang
makin diperkuat dengan “pengawasan” terhadap kualitas
pembelajaran seorang guru yang semula hanya dilakukan
secara internal oleh sekolah, sekarang orang tua pun ikut
melakukan penilaian secara langsung. Dengan demikian,
akreditasi sekolah selain dilakukan oleh Badan Akreditasi juga
disertai akreditasi natural dari masyarakat.

Manfaatkan Media
Pada ranah siswa, pembelajaran secara daring menimbulkan
banyak tanggapan. Ada siswa yang merasa gembira karena
tidak perlu ke sekolah dan memtuhi banyak aturan dan
ada pula yang merasa sedih karena tidak berkumpul dan
bercanda-ria dengan teman-temannya. Berkumpul dengan
teman itu merupakan suasana yang menggembirakan dan
menumbuhkan banyak aspek kemanusiaan yang penting
untuk para siswa. Respons batin yang dialami dan sikap
yang diambilnya akan menjadi pembelajaran kehidupan
yang berharga untuk perkembangan siswa. Tentu saja, siswa

TUNAS 62 AGUSTUS 2020

BERKAH ATAU KUTUK BAGI PENDIDIKAN?

yang mendapat bimbingan secara positif dan memadai
akan mendapatkan nilai-nilai kehidupan yang sangat
berguna untuk hidupnya. Motivasi, ketekunan, dan disiplin
akan sangat mempengaruhi kemajuan belajar siswa. Selain
nilai sikap, siswa dipaksa keadaan untuk menangkap dan
mengembangkan pengetahuan yang dipelajari dengan
memanfaatkan media belajar yang sangat beragam: buku,
internet, narasumber, dan kondisi lingkungannya. Dengan
demikian, keadaan mendorong siswa untuk mengkonstruksi
pemahaman dengan menggunakan cara-cara yang
dipunyainya.

Pendampingan Orangtua
Lain lagi suka duka yang dialami orangtua. Keadaan tak
terduga akibat pandemi Covid-19 membuat banyak orang

tua yang kalangkabut dan
runyam. Di masa pandemi
orang tua tidak perlu
mengantar dan menjemput
anak dari sekolah tetapi
beban yang dialami menjadi
bertambah banyak dan
berat. Tambahan beban
yang tidak terduga adalah
mendampingi anaknya
belajar, memastikan anaknya
disiplin dalam belajar,
menyediakan fasilitas daring,
dan sejenisnya. Bahkan,
bukan hanya mendampingi anak tetapi menjadi guru di
rumah. Untuk orang tua anak-anak yang masih di bangku
TK dan SD kelas 1-2, beban terasa makin berat karena harus
sabar dan tekun memfasilitasi kontak pembelajaran anak

TUNAS 63 AGUSTUS 2020

BERKAH ATAU KUTUK BAGI PENDIDIKAN?

dengan guru melalui gawai atau komputer yang digunakan.
Belum lagi, orang tua kebutuhan memaksa orang tua untuk
mempelajari penggunaan hand phone untuk mengakses
pembelajaran dengan aplikasi zoom, google class room,
dan aneka aplikasi pembelajaran lain. Orang tua juga harus
menyediakan dana tambahan untuk membayar internet agar
dapat mengikuti pembelajaran tersebut.

Di balik aneka derita dan beban yang dialami oleh orangtua,
ada banyak nilai positif yang menjadi berkah kehidupan.
Pertama-tama, dengan memberikan perhatian, dukungan,
dan bantuan terhadap anaknya dalam pembelajaran dari
rumah, orang tua dapat menjalankan kewajiban dan tanggung
jawab sebagai pendidik utama dan pertama untuk anak-
anaknya. Orang tua tidak hanya menjadi pendamping dalam
belajar tetapi juga mendapat kesempatan nyata untuk menjadi
teladan dalam kesabaran, disiplin, dan kebijaksanaan.

Pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada lingkup
keluarga dan sekolah, tetapi berimbas pada kebijakan
pendidikan pada skala nasional. Dampak yang langsung
terasakan adalah “kekacauan.” Baik pemerintah, sekolah,
maupun masyarakat tidak siap menjalani perubahan yang
mendadak dan masif ini. Kondisi pandemi ini menjadi
momentum untuk mempercepat bergulirnya gerakan merdeka
belajar yang sudah dicanangkan sebelum munculnya
covid-19, setidaknya dalam tataran semangat. Pentingnya
gerakan perubahan secara sistematik dan masif melalui guru
penggerak pun makin diperteguh oleh realita yang disingkap
oleh pandemi Covid-19 bahwa kemajuan pendidikan
memerlukan para pemimpin lapangan yang handal dalam
melakukan terobosan-terobosan.

TUNAS 64 AGUSTUS 2020

BERKAH ATAU KUTUK BAGI PENDIDIKAN?

Membentuk Pribadi
Merebaknya pandemi Covid-19 memang menimbulkan
banyak kesulitan. Namun, situasi sulit yang dan mengancam
keselamatan ini membuat masyarakat beradaptasi pada sikap
dan pola kebiasaan hidup yang baru agar selamat. Sembari
beradaptasi, pasti akan muncul kreativitas dan inovasi yang
membuat terjadinya lompatan-lompatan perkembangan
dalam pelbagai hal. Kesiapsediaan berjerih-payah dalam
menjalani perubahan untuk mencapai perkembangan kualitas
yang membahagiakan tak pelak bermuara pada hakikat
pendidikan sebagaimana asal-usul istilahnya, educare (Latin),
bahwa pendidikan memang tak lekang dari perjuangan terus
menerus dan bukan sebaliknya nyaman pada kemapanan.
Kata pendidikan berakar pada kata educare yang dipahami
sebagai usaha melatih atau membentuk anak menjadi
seorang pribadi; dan ada juga yang menyatakan bahwa
pendidikan berakar pada kata educere yang artinya menarik,
menuntun, atau memimpin keluar, yakni menuntun potensi
yang ada pada diri anak menjadi kenyataan. Keduanya
mengandung proses perubahan transformatif agar menjadi
pribadi berkualitas baru. Perubahan menuju kualitas baru itu
menuntut kesiapsediaan untuk berjuang atas dasar harapan
dan keyakinan akan nilai-nilai yang membahagiakan. Dari
relung hati kita sebagai orang Katolik kita merasakan bahwa
Tuhan sedang menyediakan menu kehidupan yang harus kita
olah agar nikmat dan menyehatkan. Oleh karena itu dalam
menjalani hidup di tengah ruwet dan runyamnya kondisi
kehidupan ada baiknya tidak bersemboyan “Jalani saja”
mengingat kata Santo Ireneus: kemuliaan Allah itu terpancar
dalam hidup manusia yang menjalani hidupnya dengan
kacamata Allah: Gloria Dei est vivens homo. Vita hominis visio
Dei. (abw)

TUNAS 65 AGUSTUS 2020



SEKSI KERASULAN KELUARGA
KELUARGA
Kolom yang diasuh oleh Tim SSK Paroki dan
didampingi oleh Pastor Paroki ini sengaja
dibuat untuk umat yang mau bertanya apa
saja seputar keluarga. Tim SKK Paroki adalah pasutri
yang sudah mengikuti pelatihan Kerasulan Keluarga
dan Konseling Keluarga dari KAJ. Di dalamnya juga
terdapat psikolog profesional. Semua nama yang
mengirimkan pertanyaan dirahasiakan oleh redaksi.

Keluhan:
Nama saya Cantik (bukan nama sebenarnya). Saya mahasiswi di sebuah

universitas swasta. Saya mempunyai teman dekat, laki-laki. Saya kenal dirinya
sejak semester 3. Tiap minggu kami jalan bareng. Kami lebih sering jalan bareng
berdua. Setelah beberapa kali jalan bersama, saya pun juga suka dengan dirinya.
Kami pun kalau jalan bareng saling bergandengan tangan dan berpelukan. Saya
pun menunggu kapan dirinya menyatakan suka (nembak) kepada saya. Namun, momen yang
saya tunggu itu tidak pernah terjadi hingga saat ini.
Pada saat itu, saya merasa tidak ada masalah. Ada perasaan senang pada diri saya
bersama dengan dia. Namun saya tetap ingin memastikan status hubungan kami ini. Saya
sudah mencoba dengan cara tidak langsung namun dirinya terkesan memberikan jawaban
yang tidak jelas. Sampai pada akhirnya saya mempunyai kesempatan untuk menanyakan
status hubungan kami. Dia tetap tidak menjawab dengan tegas. Jawabannya adalah kenapa
saya meragukan dirinya. Bukankah perbuatan lebih penting dibandingkan dengan kata-kata,
tanya balik dirinya. Namun rasa ingin tahu saya tetap ada karena saya merasa bahwa teman
saya mengharapkan hubungan yang lebih intim dalam hal fisik. Dirinya mulai mencoba
“menciptakan situasi romantis” yang akhirnya berujung pada kontak fisik seperti peluk dan
cium. Ketika saya menolak, dirinya mulai marah dan menuduh saya tidak sayang kepadanya.
Saya katakan kepadanya agar status hubungannya diperjelas terlebih dahulu.
Saya ingin bertanya, apakah pertanyaan tentang status hubungan dengan dia adalah
hal yang wajar?
Jawaban:
Cantik, permintaan kamu tentang status hubungan dengan teman kamu sangat tepat.
Alasannya adalah status hubungan itu penting, apakah kalian itu resmi pacaran atau hanya
sekedar teman. Status hubungan itu adalah bentuk komitmen sebuah relasi, biasanya ditandai
dengan tanggal jadian. Kalau tidak ada tanggal jadian namun perilakunya tetap mesra itu
disebut Teman Tapi Mesra (TTM) dan itu bukan pacaran alias Hubungan Tanpa Status (HTS).
Coba beri waktu pada dirinya untuk mengungkapkan rasa suka kepada kamu dan tentukan
tanggal jadian. Ada faktor yang melatarbelakangi sikap teman kamu. Tapi tentu saja kamu
punya hak untuk bertanya agar kamu merasa nyaman dalam menjalankan hubungan karena
ada tanda komitmen (persetujuan dari dua belah pihak untuk berpacaran).
Sebetulnya, terlepas dari status hubungan kalian, ada hal terpenting yang kamu
perlu perhatikan yaitu perilaku lainnya yang cenderung “menciptakan suasana romantis”
yang berpotensi untuk terjadinya kontak fisik. Terlebih teman kamu akan menjadi marah
dan menganggap kamu tidak sayang dia jika kamu menolak permintaannya. Kamu perlu
mengasah intuisi kamu, apakah situasi ini akan menjadi kecenderungan pemaksaan kehendak
untuk melakukan hubungan seksual. Jika memang ada kecenderungan seperti itu, maka
sebisa mungkin kamu harus menghindari situasi seperti itu dan bersikap tegas jika teman
kamu mulai memaksa. Apalagi status hubungan kalian tidak jelas. Karena jika kamu diam saja,
kamu akan berpotensi sebagai korban kekerasan seksual dalam berpacaran.
Demikian jawaban dari saya.

SALUS EDISI 43 67 MEI 2020

PUISI

HIDUP MASA KINI BERSAMA ALLAH

Tujuh puluh lima tahun usia negeriku.
Merdeka!
Tapi hari-hari ini aku di rumah saja.
Menjaga jarak antar sesama.

Sekolah tidak, ke gereja tidak.
Seperti hilang terpisah jarak.
Sobat, masih ingatkah engkau kepadaku?
Seperjuangan, seriang, sejalan dulu.

Sekarang aku tahu, Allah Bapaku setia menemaniku.
Sekalipun aku tidak hadir tapi Dia ada.
Selalu menyemangati gaya hidup baruku.
Semoga sempurna sehat jiwa dan raga.

Doaku, doa membumi, sedunia bersama.
Semoga awan gelap tertiup hembusan nafas-Nya.
Langit kembali ceria dan angin sepoi-sepoi.
Membawa sukacita dalam hidup masa kini.

Allahku, ya Penguasa alam semesta.
Izinkan aku masuk dalam era pemeliharaan-Mu.
Semakin sempurna menjadi seperti kehendak-Mu.
Sampai akhir aku akan tetap mengandalkan kasih-
Mu.

```````````````LeoHAT-medio2020``````````````

SALUS EDISI 44 68 AGUSTUS 2020


Click to View FlipBook Version