The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Majalah Salus - Edisi 39 / Tahun X
Agustus 2019

Media Komunikasi Paroki Alam Sutera
Gereja St. Laurensius
Tangerang, Banten
Indonesia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Salus - Gereja St. Laurensius, 2022-01-06 10:27:00

Majalah Salus 39

Majalah Salus - Edisi 39 / Tahun X
Agustus 2019

Media Komunikasi Paroki Alam Sutera
Gereja St. Laurensius
Tangerang, Banten
Indonesia

Keywords: laurensius,kaj,salus,paroki alam sutera,majalah

39 / TAHUN X
AGUSTUS 2019
UNTUK KALANGAN SENDIRI

Bersatu dalam Yesus

AGUSTUS 2019 1

LJ HOOKER

2 AGUSTUS 2019

TEROPONG PASTORAL

Seluruh umat paroki Alam Sutera yg terkasih, memanggul salib, hidup dengan murah
hati, dan sepi ing pamrih, juga dalam setiap
Dengan penuh syukur saya mengucapkan pelayanan kita semua.
selamat pesta nama Santo Pelindung Paroki
Alam Sutera, Gereja Santo Laurensius, paroki Ketika kita merefleksikan hidup para Kudus,
kita semua yang kita cintai. Terima kasih khususnya St Laurensius, kita terinspirasi
untuk seluruh umat paroki yg sejak awal oleh pelayanan mereka terhadap Kristus dan
berdirinya paroki, sampai sekarang telah ikut Gereja-Nya. Kesetiaan mereka adalah buah
ambil bagian terlibat dalam karya pelayanan dari kesetiaan Kristus. Kesetiaan kita pada
untuk menghidupi kehidupan menggereja di Kristus diharapkan mendorong orang lain untuk
paroki ini. Terlebih menghidupkan semangat melakukan hal yang sama seperti dilakukan
St Laurensius : “Pauperes sunt Thesauri oleh para kudus Allah.
Ecclesiae, dalam segala pelayanannya.”
Mencintai Kristus berarti berani kehilangan
Seperti kita ketahui, Gereja Katolik selalu nyawa demi Dia, melayani Dia, mengandalkan
memperingati St. Laurensius, setiap tanggal Dia, ambil bagian dalam hidup-Nya dan dalam
10 Agustus. Ia adalah seorang Diakon pada perjalanan-Nya. Dan Kristus ada dalam diri
pertengahan abad ke-3. Ia wafat sebagai orang-orang yang menderita, miskin, terlantar,
martir, dibakar karena imannya akan Kristus dan tertindas.
untuk melindungi orang-orang miskin papa.
Ia telah memberikan hidupnya kepada Mari kita terus berjalan bersama membangun
Tuhan, sehingga nama Allah dimuliakan dan kehidupan menggereja dengan semangat
dicintai oleh semua orang. Iman dan cinta St. St Laurensius di paroki Alam Sutera.
Laurensius merupakan buah-buah pengurbanan Menghadirkan wajah gereja yang murah hati
Kristus. Walaupun kita tidak dipanggil untuk dan melayani dengan tulus, gembira dan
tindakan heroik seperti St. Laurensius, Kristus bekerja bersama sama, bagi masyarakat tempat
memberikan rahmat kepada kita untuk berani dimana gereja hadir.

Sekali lagi, untuk seluruh umat, selamat pesta
nama Santo Pelindung paroki Alam Sutera.

Santo Laurensius doakan kami.
Berkat Allah menyertai kita semua.
Bunda Maria dampingi paroki kami.
Amin.

Salam dan doa,
Hadi Suryono Pr

AGUSTUS 2019 3

DAPUR Pembaca Salus yang Terkasih Dalam Kristus, edisi Agustus selalu
REDAKSI pas untuk dikaitkan dengan Peringatan Hari Santo Laurensius yang
jatuh setiap tanggal 10 Agustus. Di bulan yang sama Gereja Santo
Laurensius juga bersyukur atas ulang tahun Imamat para pastor
yang berkarya di Paroki kita. Tulisan-tulisan dengan tema diatas
mengisi edisi kali ini.

Salus juga mengangkat perjumpaan langka yang mempertemukan
representasi Gereja Katolik dan Islam. Paus Fransiskus pada
bulan Februari 2019 hadir di Uni Emirat Arab memenuhi
undangan Putera Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin
Zayed al-Nahyan. Perjumpaan ini menjadi mindset bahwa dialog
antara Katolik dan Islam itu bisa dan perlu demi kemanusiaan
dan kehidupan yang damai. Paus Fransiskus mengajak setiap
umat beragama untuk lebih mengusahakan hidup dengan
saling pengertian, memajukan keadilan sosial, nilai-nilai moral,
perdamaian, dan persaudaraan antarmanusia. Sikap dan ajakan
Paus Fransiskus ini merupakan implementasi amanat Injil. Di
lingkup Paroki Alam Sutera, usaha-usaha melakukan dialog dengan
umat beragama lain dilakukan juga secara konsisten, dengan
sungguh-sungguh, dengan melalui pelbagai bentuk.

Artikel lain mengangkat ide, laporan dan sharing seputar kegiatan
OMK, Anak Muda yang bergiat di Komsos Fotografi, kegiatan
lingkungan dan lainnya.
Selamat membaca.

Desain Cover
Carla
Foto
Unsplash

4 AGUSTUS 2019

DAFTAR ISI

07 GEREJA DAN ISLAM BERJABAT TANGAN

12 MENYATUKAN HIDUP DENGAN YESUS

22 PROFILE ALBERT ARIEF SUKARTO TIRTANA

25 SEANDAINYA...

26 BERITA GAMBAR

Penanggung Jawab: 30 SANTO TARSISIUS, DOAKANLAH KAMI
DPH Paroki Alam Sutera, Serpong Utara
34 KROKET
Pemimpin Umum:
RD Hieronymus Sridanto A. Nataantaka KUMPUL BARENG 12 OMK KATEGORIAL

Pemimpin Redaksi: 36 MENJADI OMK YANG SIAP MELAYANI
Jodi Barnas
38 MENJADI GEREJA KATOLIK INDONESIA
Redaksi:
Andre Budi Wiryawan, Erwin Susilo, Imelda 40 KOMSOS, APA DAN KEMANA
Njo, Elisabeth Wong, Orchieyadi, Regina
Anastasia, Tan Yusuph 44 KEGIATAN DOA DI BULAN ROSARIO
LINGKUNGAN ST. MATIUS RASUL
Desain & Artistik:
Carla Safira, Erdiyanta, Libertus Anwar 48 MEMBINA PEMBINA IMAN ANAK MELAUI SULAP

Redaksi Foto:
Dasa Didjaja, Salus Photography Club

Usaha/Keuangan:
Lina Soedjoto, Eleonora Brigita Paurina

Sirkulasi:
Ignasius Bambang Bekti Sugiyo W.

Alamat Redaksi:
Gereja Santo Laurensius
Jl. Sutera Utama 2, Alam Sutera,
Serpong Utara, Tangerang Selatan
Email: [email protected]

REDAKSI SALUS 50 KUIS
mengharapkan partisipasi Anda.
Kirimkan artikel dan berita seksi-seksi,
wilayah,lingkungan atau kegiatan
ketegorial ke email
[email protected]

www.santolaurensius.org twitter @santolauresius instagram @santolauresius Gereja Santo Laurensius

AGUSTUS 2019 5

LIPUTAN UTAMA

6 AGUSTUS 2019

LIPUTAN UTAMA

GEREJA dan ISLAM
BERJABAT TANGAN

Menimba Semangat Kunjungan Paus ke Uni Emirat Arab

Paus Fransiskus selama tiga hari, 3-5 Februari terbuka di stadion olahraga Zayed yang
2019, hadir di Uni Emirat Arab memenuhi dihadiri ratusan ribu umat Katolik. Peristiwa
undangan Putera Mahkota Abu Dhabi, Sheikh itu tak pernah terjadi sebelumnya, bahkan
Mohammed bin Zayed al-Nahyan. Kehadiran bisa jadi banyak orang menyangka suatu Misa
Paus Fransiskus di kawasan Islam itu membetot akbar di stadion di jazirah Arab adalah hal yang
perhatian sebagian besar umat manusia di mustahil terjadi. Namun kenyataannya, berkat
seluruh dunia. fasilitas yang diberikan oleh Sheikh Mohammed
bin Zayed al-Nahyan, Misa itu berlangsung
Dunia terpana atas terjadinya perjumpaan secara megah dan disiarkan secara langsung ke
langka yang mempertemukan representasi pelbagai penjuru dunia.
Gereja Katolik dan Islam. Inisiatif dan Peristiwa besar ini mengingatkan kita akan
keberanian Sheikh Mohammed bin Zayed peristiwa yang terjadi pada abad ke-12
al-Nahyan mengundang Paus Fransiskus ketika hegemoni Kristen dan Islam sedang
pantas diacungi jempol sambil berdiri. beradu kekuatan dalam Perang Salib untuk
Ketulusan dan kerendahan hati Paus Fransiskus memperebutkan Jerusalem. Di tengah
untuk memenuhi undangan itu juga sangat berkecamuknya perang itu, Fransiskus
mengagumkan. Getar kekaguman kebanyakan Asisi yang di kemudian hari menjadi santo,
orang makin terasakan ketika media massa melakukan kunjungan kepada Sultan Malik al-
menyiarkan Paus Frasiskus mempimpin Misa Khamil di Mesir. Kunjungan Fransiskus Asisi itu
menggambarkan keteguhan dan kerendahan
hati luar biasa karena Sultan Malik al-Khamil
merepresentasikan Islam yang saat itu ialah
musuh besar Gereja. Ketika menemui Sultan
Malik, Santo Fransiskus tidak menyembunyikan
diri sebagai orang Katolik. Pengakuan itu
berisiko tinggi untuk dibenci oleh pihak Katolik,
apalagi kalau sampai terjadi Sultan Malik
menghina Fransiskus. Namun sejarah mencatat,
perjumpaan Fransiskus Asisi dan Sutltan
Malik membawa angin segar perdamaian.

AGUSTUS 2019 7

LIPUTAN UTAMA

Kota Damietta di Mesir yang menjadi tempat hari itu, Paus secara jujur dan terbuka
perjumpaan Fransiskus Asisi dan Sultan mengungkapkan sikap keberpihakan pada
Malik menjadi destinasi wisata rohani untuk kemanusiaan dan perdamaian. Beliau
menghirup inspirasi perdamaian. menegaskan bahwa tidak ada kekerasan dapat
dibenarkan atas nama agama. Di hadapan para
Agenda besar dalam pertemuan Paus bersama sheikh dan para rabi, Paus menyerukan bahwa
100-an tokoh agama di Uni Emirat Arab itu pemimpin keagamaan mempunyai tugas untuk
membahas perdamaian. Pertemuan itu dihelat menolak setiap kalimat yang bisa menjurus
oleh Sheikh Mohammed pada tahun 2019 yang kepada perang.
dicanangkannya sebagai Tahun Toleransi.
Secara terus terang Paus juga menyatakan
Isu Pembicaraan penolakannya terhadap perang yang terjadi
Isu yang paling menonjol sebagai bahasan di Yaman, Suriah, Irak, dan Libya. “Perang
dalam kunjungan Paus ini adalah krisis tidak akan dapat menciptakan sesuatu kecuali
kemanusiaan di Yaman dan dialog dengan kesengsaraan, senjata tidak memberikan apa-
Islam. apa kecuali kematian,” kata Paus. Pernyataan
yang lugas dan tegas ini disampaikannya
Dalam berbagai kesempatan selama tiga tanpa ragu-ragu di hadapan para tokoh

8 AGUSTUS 2019

LIPUTAN UTAMA

agama termasuk putera mahkota Abu kelompok umat manusia dapat mengoyak
Dhabi yang mengundangnya, semata-mata persaudaraan sejati dalam peziarahan hidup.
untuk menegaskan pembelaannya terhadap Bahkan, terjadinya konflik dan permusuhan
kemanusiaan. Tentu saja, pernyataan itu tidak kadang-kadang muncul dari sumber yang
terasa nyaman untuk diucapkan dalam forum sangat sepele. Oleh karenanya, perhatian dan
itu karena faktanya Uni Emirat Arab merupakan perjuangan terhadap kemanusiaan merupakan
salah satu negara di jazirah Arab yang terlibat prinsip yang fundamental untuk dilakukan.
perang di Yaman, Suriah, dan Libya. Bahkan, Sikap abai terhadap kemanusiaan akan
PBB pun mengeluarkan pernyataan bahwa mengakibatkan kesengsaraan, bahkan dapat
krisis kemanusiaan terparah di dunia saat ini berujung terjadinya malapetaka kehidupan.
terjadi di Yaman yang dipicu oleh keterlibatan Maka, atas perkara kemanusiaan itu Paus
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan sekutunya Fransiskus menyatakan, “Tidak ada alternatif:
dalam perang antara pasukan pemerintah kita akan membangun masa depan bersama
Yaman dengan pemberontak Houthi. atau tidak ada masa depan.” Selanjutnya, Paus
Fransiskus mengajak setiap umat beragama
Selain itu, Paus juga menyerukan untuk lebih mengusahakan hidup dengan
pentingnya pengakuan yang utuh serta hak saling pengertian, memajukan keadilan sosial,
kewarganegaraan yang sama terhadap setiap nilai-nilai moral, perdamaian, dan persaudaraan
kelompok masyarakat yang ada di Timur antarmanusia.
Tengah, meskipun mereka itu menganut
keyakinan yang berbeda-beda. Seruan itu Sikap dan ajakan Paus Fransiskus ini merupakan
disampaikan sebagai ajakan untuk mengakhiri implementasi amanat Injil dan dokumen Nostra
konflik di kawasan Timur Tengah. Aetate, salah satu dokumen Konsili Vatikan
II tentang hubungan Gereja dengan Agama-
Inspirasi agama bukan Kristen. Dalam dokumen Nostra
Kunjungan Paus Fransiskus ke Uni Emirat Arab Aetate dinyatakan bahwa Gereja Katolik berani
tidak terjadi kalau Roh Kebaikan tidak bekerja dan mau mengakui adanya kebenaran dalam
dalam pribadi-pribadi yang berpengaruh agama-agama lain. Oleh karenanya, kemauan
besar di lingkungannya masing-masing. berdialog dengan umat beragama lain
Oleh karenanya, peristiwa itu bukan sekadar merupakan salah satu jalan untuk membangun
pertemuan antartokoh tetapi dapat dipandang persaudaraan sejati antar-sesama manusia dan
sebagai perjumpaan antar-umat manusia. kehidupan bersama yang damai-sejahtera.

Allah menciptakan, merahmati dan Implementasi
membimbing peziarahan hidup menuju Kemauan untuk melakukan dialog dengan
kehidupan paripurna yang penuh kebahagiaan umat beragama lain merupakan kebutuhan
di surga bersamaNya. Namun sayangnya, yang harus dilakukan dengan setia demi
keyakinan yang berbeda dari kelompok- terwujudnya persaudaraan sejati. Dialog itu

AGUSTUS 2019 9

LIPUTAN UTAMA

perlu pada tataran para pengambil keputusan kehidupan.
yakni dilakukan oleh para tokoh atau pimpinan
maupun oleh umat biasa dalam kehidupan Layanan kesehatan, rencana pembentukan
sehari-hari. koperasi dan bedah rumah yang pernah
mencuat dalam Raka 2018 kiranya dapat
Kemauan dan keterampilan berdialog itu menjadi sarana efektif untuk membangun
makin mendesak karena di dalam masyarakat persaudaraan sejati yang menyentuh
makin terasakan berkembangnya intoleransi, kemanusiaan secara langsung. Dan masih
fundamentalisme, dan radikalisme yang berjibun sarana lain yang dapat dimanfaatkan.
gejalanya menyeruak dalam kehidupan Namun, sarana itu akan makin berdaya
bersama. Berkembangnya fundamentalisme, guna ketika digunakan dengan konsep
radikalisme, dan intoleransi menyebabkan yang jelas dan dikelola secara cermat
terjadinya konflik dan perpecahan bahkan dan bijak. Untuk itu, diperlukan kemauan
sampai terjadi polarisasi dalam masyarakat. untuk mengamati kebutuhan, menganalisis
Celakanya, hal itu timbul dari keyakinan dan keadaan, dan merancang kegiatan yang
dipupuk dengan simbol-simbol keagamaan tepat, serta melaksanakannya dengan penuh
sehingga membentuk identitas eksklusif yang pertanggungjawaban.
mengancam kemanusiaan dan sendi kehidupan
berbangsa atas prinsip bhinneka tunggal ika. Akhir-akhir ini, ada beberapa kawasan atau
daerah tertentu yang warna identitasnya
Sejak beberapa tahun yang lalu, Keuskupan membuat tidak nyaman bagi orang yang
Agung Jakarta telah menetapkan arah dan tidak sekeyakinan. Kita bisa bilang, itu bukan
dasar kehidupan menggereja yang secara urusan saya dan saya tidak terdampak olehnya.
konsisten mengarahkan penghayatan iman ke Namun, mindset itu dapat mengurung kita
dalam kehidupan bermasyarakat atas dasar menjadi orang yang tidak peduli; dan ketika
cinta kasih Injili dan asas Pancasila, NKRI, situasi yang tidak kita kehendaki mengepung
bhinneka tunggal ika dan Undang-undang hidup kita maka kita menjadi sulit bergerak.
Dasar 45. Oleh karena itu, bukankah sebaiknya kita
membentuk mindset yang positif dan
Di lingkup Paroki Alam Sutera, usaha-usaha mengimplementasikannya dalam sikap dan
melakukan dialog dengan umat beragama perbuatan sehingga menimbulkan dampak
lain dilakukan secara konsisten, dengan positif terhadap kehidupan. Perjumpaan Paus
sungguh-sungguh, dengan melalui pelbagai Fransiskus dan Sheikh Mohammed bin Zayed
bentuk. Upaya-upaya untuk melanjutkan al-Nahyan menjadi mindset bahwa dialog
dan mengobarkan semangat berdialog antara Katolik dan Islam itu bisa dan perlu
perlu disertai cara dan bentuk-bentuk yang demi kemanusiaan dan kehidupan yang damai.
membuahkan pengaruh baik secara signifikan [andré bw]
sehingga Gereja hadir menjadi berkat

10 AGUSTUS 2019

LIPUTAN UTAMA

AGUSTUS 2019 11

IMAMAT

Perjalanan Imamat Para Pastor Gereja Santo Laurensius

MENYATUKAN HIDUP
DENGAN YESUS

Bulan Agustus adalah bulan istimewa dalam Bapak Uskup Julius Kardinal Darmaatmadja
perjalanan Imamat para pastor di Paroki SJ, Uskup Agung Jakarta saat pelantikan
Alam Sutera. Ya, pada tanggal 14 Agustus ini Romo Danto tahun 1999 mengatakan bahwa
RD Bernardus Hardijantan genap 21 tahun hidup dan spiritualitas semua Imam Gereja
pelayanan Imamatnya, juga pada tanggal 16 bersumber pada cita-cita menyatukan hidup
Agustus RD Hieronymus Sridanto Aribowo dengan Yesus yang adalah Imam dan Gembala
Nataantaka telah melewati 20 tahun usia Agung. “Spiritualitas ini akan mendapat bentuk
tahbisan sebagai Imam Projo dan yang terakhir konkretnya dalam karya masing-masing imam,
RD Yohanes Hadi Suryono tanggal 18 Agustus dan akan menjadi kesempurnaan hidupnya”,
juga berbahagia atas ulang tahun Imamat demikian Bapak Kardinal. Wakil Ketua Dewan
beliau yang ke-27. Mereka semua telah Paroki Alam Sutera, Bapak Hartapa juga
melewati masa yang cukup panjang dalam bersyukur atas ulang tahun Imamat para Romo
menjawab tawaran Tuhan lewat tanda-tanda kita. “Kita umat paroki juga harus merawat
yang tegas-jelas, tetapi juga yang samar- agar para Romo setia dalam panggilannya”,
samar. Mereka telah menjatuhkan pilihan atas demikian harapan beliau. Hal senada dihrapkan
panggilan itu. “Meskipun sudah dijalani sekian oleh Sekretaris Dewan Bapak Yohanes Winata,
lama, imamat tidak akan pernah menjadi cita- beliau melihat ulang tahun imamat sebagai
cita yang akan selesai dilaksanakan. Hidup peristiwa iman. Kita diajak untuk mensyukuri
seorang imam adalah usaha untuk menjawab berkat dan rahmat Tuhan atas anugerahNya
panggilan Tuhan yang terus-menerus dan tidak memberikan pada kita gembalaNya, semoga
akan pernah selesai untuk menjadi semakin semakin banyak umat yang tersentuh untuk ikut
serupa dengan Yesus - Sang Imam Agung”, mengabdi dalam pelayanan sebagai bagian
demikian pesan Bapak Uskup Suharyo. dari hidup menggereja.

12 AGUSTUS 2019

IMAMAT

Romo Hardijantan

AGUSTUS 2019 13

IMAMAT

RAHMAT TUHAN SELALU
MENYERTAI dan MELENGKAPI

Romo Hardijantan

Romo Hardijantan ditahbiskan oleh Bapak masih ingat ketika para seminaris Mertoyudan
Uskup Kardinal Julius Darmaatmadja pada datang untuk aksi panggilan, meskipun
tanggal 14 Agustus 1998 bersamaan dengan acaranya malam di sebuah aula paroki Bidara
RD Ari Darmawan dan Romo Yuki CDD. “Saya Cina, saya menghadirinya dengan berjalan kaki.
masih ingat situasi itu sangat mencekam Saya bergembira setelah menghadiri acara itu”,
akibat kerusuhan di Jakarta. Tank-tank tentara kenangnya.
masih diparkir di sekitar Mangga Besar. Saya
merasa terharu karena beberapa panitia Romo Hardi lalu mendaftar ke Seminari
tahbisan ikut terjarah dan tetap melayani”, Menengah Mertoyudan. “Orangtua
kenangnya. “Perasaan saat itu memang sesungguhnya kuatir karena selama ini saya
gembira, namun merasa pilu pula karena jarang pergi ke mana-mana dan ‘mabokan’.
rahmat tahbisan Imamat saya berada dalam Itulah jalan Tuhan. Saya ikut test dan diterima.
tragedi kemanusiaan di mana penjarahan Padahal waktu itu syarat-syarat banyak yang
dan perkosaan terjadi tanpa keadilan sampai belum dipenuhi, misalnya fotocopy raport
sekarang ini. Maka, setiap kali ulang tahun dan rekomendasi dari Kepala Sekolah”, beliau
imamat saya selalu mengenangkan tragedi menceritakan lebih lanjut.
kemanusiaan itu dan mendoakan para korban”, “Saya amat senang tinggal di Seminari. Kata
Romo Hardi memulai ceritanya kepada Salus. Seminari yang berarti benih, berasa tumbuh
di hati saya. Hidup memang diatur oleh bel,
“Saya sadar betul bahwa imamat adalah namun itulah yang membentuk saya supaya
sebuah karunia. Entah bagaimana setelah saya ritme hidup semakin teratur. Bosankah?
dibaptis pada usia 12 tahun, saya tertarik untuk Rasanya tidak”, tambahnya.
melayani Meja Altar. Saya menjadi Putra Altar
di tiga tempat sekaligus, di paroki Matraman, Tugas perutusan di Paroki Kelapa Gading
di paroki Bidara Cina dan di kapel Gembala (1998-2003) jadi tugas pertama beliau sambil
Baik Jatinegera. Semua saya lakukan dengan magang di Komisi Pengembangan Sosial
gembira meskipun saya mesti berjalan kaki. Ekonomi. Di akhir-akhir tugas di Paroki Kelapa
Setiap kali saya bertugas saya rasakan damai di Gading beliau diminta untuk mengajar di
hati”, ungkap beliau. “Karena senang berada di Tahun Rohani calon-calon imam Keuksupan
dalam Gereja dan tugas-tugas putra altar, maka Agung Jakarta. “Tugas awal ini amat berkesan
muncullah hasrat untuk menjadi imam. Saya karena saya begitu semangat sampai-sampai

14 AGUSTUS 2019

IMAMAT

hampir setiap tahun saya opname di Rumah hidup imamat saya, saya merasa dicintai oleh
Sakit. Hampir tiap malam, pergi ke lingkungan komunitas Atma Jaya”, beliau lanjut bercerita.
atau rumah duka”, beliau menceritakan.
Tugas perutusan beliau selanjutnya sebagai Saat ditugaskan di Paroki Alam Sutera tahun
staff Seminari Tinggi KAJ dan ketua Komisi 2018, beliau merasa cepat beradaptasi disini
Kateketik KAJ (2003-2011). Praktis pada karena dua rekan imam, termasuk alm. Romo
tugas ini Romo Hardi lebih banyak mengajar. Bambang adalah rekan-rekan yang sudah
Mendampingi dan mengajar para frater. Di beliau ketahui dan kenal. “Kehadiran saya
Komisi Kateketik beliau juga banyak mengajar di paroki Alam Sutera semoga diterima.
para calon dan katekis dan mengajar di Kursus Hadir dan iklas tetap saya pegang sembari
Pendidikan Kitab Suci St. Paulus Tebet. pula menghidupi motto imamat: Aku ini
hamba Tuhan terjadilah padaku menurut
“Dalam tugas perutusan sebagai Pastor kehendakMu”, ungkapnya.
Atma Jaya (2011-2018), saya rasakan tugas
perutusan ini berat. Mengapa? Saya harus Terhadap dinamika orang muda di paroki ini
beradaptasi dengan lingkungan akademis, beliau berusaha untuk mengenal orang muda
bertemu dengan orang-orang pintar. padahal “Mereka yang terlibat aktif dalam organisasi
saya merasa orang biasa-biasa saja secara dan pelayanan adalah mereka yang berhati
akademis. Dari dulu, pelajaran-pelajaran saya tulus. Memang ada gap usia. namun, saya
tidak ada yang menonjol, bahkan jeblok. Itulah berusaha untuk mengikuti zaman mileneal
sebabnya, saya sering memperkenalkan diri ini. Tidak mudah. Prinsipnya saya ikuti gaya
bahwa teman-teman saya lulus dengan Magna mereka, dan menawarkan nilai-nilai hidup
Summa cum laude, sementara saya lulus sebagai pintu keluar bagi orang-orang muda.
dengan cum misericordia (lulus dengan belas itulah sebabnya, kepada orang muda, saya
kasih dosen). Namun, selalu saya ingat puisinya berpesan agar tidak takut untuk menjadi imam.
almarhum Arswendo: umat tidak pertama- Sebab, setiap proses formatio imamat selalu
tama mencari imam yang pandai, tetapi imam saja, rahmat Tuhan menyertai dan melengkapi”,
yang saleh dan mau melayani umat. Begitulah beliau menutup sharingnya dengan Salus.
di Atma Jaya saya menawarkan hadir dan
iklas. Lama kelamaan, saya merasa diterima,
merasa didukung dan ini yang menumbuhkan

AGUSTUS 2019 15

IMAMAT

Romo Danto

16 AGUSTUS 2019

IMAMAT

MENANGKAP NAPAS
dan KELUH KESAH

Romo Danto

Dalam kenangannya saat ditahbiskan, Romo berlimpah. Beliau melihat bahwa Allah
Danto mengatakan bahwa beliau dibesarkan memanggilnya seperti sebuah undangan,
dan dinapasi derap irama kehidupan Jakarta sebagai suatu rahmat dalam iman. “Undangan
dengan segala kekerasan dan kelembutannya. Allah itu saya tanggapi, setelah saya masuk ke
“Saya ingin menangkap napas dan keluh dalam keadannya bukanlah seperti undangan
kesah umat Keuskupan Agung Jakarta dan tapi sebagai sebuah ajakan pesta”, ungkapnya
mewujudkannya dalam bentuk pelayanan lebih lanjut.
total”, ungkap Romo Danto. Menyelesaikan
sekolah dasar dan menengah pertama di “Cita-cita saya sederhana, mau jadi Romo
Tarakanita Rawamangun, Romo Danto memang Paroki”, ungkapnya. Romo Danto mengenang
menghabiskan sebagian besar pelayanannya saat ia tinggal di Rawamangun ada Romo
bagi umat, para frater, mahasiswa dan paroki- Belanda mengunjungi umat, dan beliau melihat
paroki di Jakarta dan sekitarnya. betapa enaknya jadi seorang pastor, disambut
dengan baik, diistimewakan oleh keluarga-
Mengilas balik pengalaman imamatnya, Romo keluarga bahkan oleh keluarga saya sendiri.
Danto terkesan akan hidup panggilan Romo “Kalau ada pastor datang ke rumah kami,
Bambang almarhum. “Waktu beliau masih perhatian orang tua saya lebih kepada pastor
hidup dan merayakan 40 tahun Imamat, saya daripada ke anak-anaknya”, kenang beliau.
pikir hebat juga beliau dengan setia menjalani
imamatnya, bahkan saat wafat di peti jenasah Panggilan Romo Danto terus berlanjut, di
beliau masih pakai pakaian Imamat. Itu adalah Mertoyudan beliau diarahkan, dibina lebih
kesaksian hidup”, ungkapnya. Sekarang Romo mantap dalam panggilan. “Empat tahun
Danto melihat dengan dua mata terbelakak, di Mertoyudan, 11 tahun di Tahun Rohani,
belajar dari Romo Bambang almarhum STF Jogja Kentungan, jadi total 15 tahun
dalam menghidupi imamat dengan enjoy, pendidikan sejak lulus SMP”, kenang beliau.
comfortable. ”Itu jadi model bagi saya, tetap
setia. Kesetiaan akan panggilan, menjadi Undangan pesta itu beliau rasakan, jadi pastor
rendah hati belajar dari Romo Bambang”, rekan di Paroki Bonaventura, setelah itu
ungkap Romo Danto lebih lanjut. ditugaskan di KWI sebagai Sekretaris Komisi
Seminari, ia ikut mendorong penyelenggaraan
Romo Danto melihat bahwa panggilannya seminari menengah. Program home base data
sebagai Imam adalah suatu anugerah rahmat Seminari mulai dari seminari menengah hingga

AGUSTUS 2019 17

IMAMAT

seminari tinggi beliau tata saat itu. Berbagai tahun Orientasi Rohani, peralihan seminari
inisiatif beliau prakarsai seperti penghimpunan menengah ke seminari tinggi, disana selama
dana bagi kegiatan seminari serta peningkatan tiga setengah tahun beliau mengajar dan
kualitas SDM pengajar seminari. “Saya lalu mendidik para frater.
diminta jadi Pastor Mahasiswa Atma Jaya dari
tahun 2001 sampai dengan 2009, tugasnya Saat ditugaskan berkarya di Paroki Alam Sutera,
banyak dari yayasan mulai dari mahasiswa, beliau mengira bahwa tugas-tugas lain akan
karyawan, Fakultas Kedokteran, Rumah Sakit dilepaskan namun ternyata ini tugas tambahan.
Atma Jaya”, beliau menjelaskan lebih jauh. Beliau tetap mengajar di Atma Jaya, di Komisi
Liturgi dan Dewan Karya Pastoral KAJ.
Romo Danto juga meletakkan dasar bagi
para imam yang bekerja di Atma Jaya, buku “Saya lihat ini bagian dari mimpi saya untuk
pedoman para imam yang berkarya disana, tinggal di paroki dan saya lihat Paroki Alam
supaya jadi Campus Ministry yang cikal- Sutera umatnya hebat-hebat, yang kasat
bakalnya beliau rintis. Supaya ada pelayanan mata tampak tidak ada kesulitan finansial
spiritual yang juga dinikmati mahasiswa dibandingkan dengan paroki lain yang pernah
non-Katolik, agar mereka bisa merasakan ada saya alami, hebat secara SDM, pendidikan
nilai-nilai Kekatolikan yang dilaksanakan. Untuk juga bagus bahkan banyak anak-anaknya
itu beliau diberi kesempatan study banding ke disekolahkan ke luar negeri. Meskipun
Manila, Bangkok dan Loyola Baltimore. demikian mereka melihat pendidikan itu
penting”, ungkapnya. “Juga saya lihat secara
Romo Danto punya ketertarikan belajar budaya spiritual rohani umat disini serius, disini kalau
China, beliau sempat kursus Bahasa Mandarin buat seminar rohani apapun banyak sekali
selama 2 tahun dengan harapan dikirim ke peminatnya”, lanjutnya. Beliau mengambil
Beijing. Namun Bapak Uskup Julius Kardinal contoh Sekolah Liturgi yang diharapkan diikuti
mengarahkan studinya ke Liturgi karena saat 40 peserta saja namun ternyata bisa sampai
itu Keuskupan butuh itu. Tahun 2012 beliau mendekati 300 orang. “Artinya ada kehausan
menyelesaikan studi dengan 2 gelar – non- tinggi untuk mengenal Yesus secara spiritual.
degree Pastoral Professional Diploma dari Mereka bukan hanya orang yang secara materi
ATENEO University dan Master of Art in Liturgy cukup tapi secara rohani juga, ini modal dasar
dari San Beda University, Manila. iman tumbuh dan berkembang”, demikian
Romo Danto mengungkapkan. Beliau berharap
“Saat saya pulang uskupnya sudah ganti Mgr. agar paroki kita jadi sumber evangelisasi dan
Haryo, saya terkesan dengan beliau yang misi, dikirim keluar paroki entah secara finansial
dengan rendah hati menjemput dan menerima atau kesaksian. Bukan Cuma jadi paroki mandiri
saya di depan Katedral”, kenangnya. Romo tapi misioner, berdaya tahan, berevangelisasi
Danto kemudian ditugaskan di Cikarang selama dan transformatif.
6 bulan di paroki Ibu Theresa, lalu di seminari

18 AGUSTUS 2019

IMAMAT

Romo Hadi

AGUSTUS 2019 19

IMAMAT

IA HARUS MAKIN BESAR
tetapi AKU HARUS SEMAKIN KECIL

Romo Hadi

Romo Hadi ditahbiskan pada tanggal 18 dengan imam-imam yang berkarya di paroki
Agustus 2019 oleh alm. Bapak Uskup Leo mungkin juga menjadi benih tumbuhnya
Soekoto SJ di halaman Biara Gembala Baik panggilan saya menjadi imam”, ungkap
Paroki Matraman. Saat itu Bapak Uskup beliau. “ Saya masih ingat cara ayah saya
mengingatkan bahwa setiap ada tahbisan menanamkan semangat melayani. Sejak kecil
Imam kita wajib bersyukur kepada tiga pihak: kami diajak terlibat. Melekat dalam ingatan
Tuhan yang telah memanggil orang yang saya bagaimana saya menggenggam tangan
dikehendaki, imam yang ditahbiskan karena kecil adik saya sementara tangan saya yang lain
telah menyiapkan diri bertahun-tahun untuk menggenggam majalah HIDUP untuk diantar
mengabdi kepada Keuskupan Agung Jakarta pada pelanggan di lingkungan saya”, beliau
dan orangtua imam yang telah melahirkan dan menuturkan.
mendidik hingga bisa memenuhi panggilan.
Mengawali tugas pertama sebagai imam, beliau
Romo Hadi lahir sebagai anak kedua dari ditempatkan di Paroki Bojong Indah pada
enam bersaudara dan dibesarkan di Berland tahun 1992. Sebagai pastor pembantu, beliau
Matraman. Kedua orang tua beliau adalah bersyukur boleh belajar dari Romo Bambang
muslim, mereka memeluk agama Katolik Wiryo selaku Pastor Kepala Paroki saat itu
setelah berkeluarga. Kakek dan nenek serta tentang cara berpastoral yang “menjemput”
keluarga besar orangtua beliau yang sebagian umat dan “menyapa”. Tugas perutusan kedua
besar pemeluk agama Islam sampai saat ini beliau di Paroki Jatibening Bekasi tahun 1997
sungguh mewarnai perjalanan hidup beriman bertepatan dengan kerusuhan yang melanda
beliau serta relasi dengan saudara-saudara negeri ini. “Yang memilukan dari peristiwa
pemeluk agama Islam. kerusuhan itu ada Paroki Jatibening, Gereja
St. Leo Agung terkena dampaknya. Gereja ini
Ayah beliau yang bekerja di lingkungan habis dibakar massa”, beliau menceritakan
TNI serta lingkungan tempat tinggalnya lebih lanjut. Dalam kondisi yang demikianlah
di kompleks tentara Berland membentuk beliau mengawali tugas perutusan di
pribadinya yang sangat mencintai Pancasila Jatibening. Lalu selama 14 tahun kemudian
dan Sang Saka Merah Putih. Romo Hadi berkarya di Paroki Cilangkap,
merintis dan membangun gereja disana hingga
Setelah menerima komuni pertama, beliau menjadi gereja besar seperti perkembangannya
ambil bagian menjadi misdinar. “Kedekatan saat ini. Pada tahun 2014 beliau mulai berkarya

20 AGUSTUS 2019

IMAMAT

di Paroki kita Alam Sutera, sebuah paroki yang
menurutnya sangat dinamis, paroki yang sangat
hidup. “Dalam pergulatan bersama seluruh
umat Paroki Alam Sutera inilah, sekarang
saya berjalan bersama dan terus membangun
paroki ini. Dalam waktu yang tidak lama,
paroki ini ditantang untuk melahirkan paroki
baru di Perumahan Gading Serpong”, beliau
menambahkan. Pada saat tahbisannya, beliau
menggambarkan dirinya sebagai “Orang Biasa
Jadi Pastor”, namun setelah 27 tahun berkarya
di Ladang Tuhan, tampaknya beliau bukan
“Orang Biasa” lagi dengan segudang karya
pelayanannya. Namun dengan rendah hati
beliau tetap berkata: “Ia harus makin besar
tetapi aku harus semakin kecil” (Yoh. 3:30)

(Antonio, tulisan sebagian merujuk pada Buku

Tahbisan Imamat Romo Hadi, Romo Danto dan

wawancara)

AGUSTUS 2019 21

PROFILE

PROFILE

Albert Arief Sukarto Tirtana

Edisi kali ini redaksi ingin memperkenalkan pasar modern dengan brand Rumah Kopi dan
lebih dalam seorang yang bernama Albert Teras Kopi.
Arif Sukarto Tirtana (49 tahun). Beliau
memperistrikan seorang gadis berdarah Selepas menikah di tahun 1996, mereka
Bangka yang bernama Stefani Eng Mie. Saat ini tinggal di Kemayoran sekitar 1 tahun, disana
mereka yang tinggal di Cluster Sapphire, PHG mereka merasa ada yang kurang dalam hidup
– Gading Serpong, dikaruniai seorang putra menggereja. Hal ini tidak lepas dari kecintaan
bernama Aloysius Alfando Tirtana (21 tahun) dan keterlibatan sejak kecil hingga sebagai
dan seorang putri bernama Ancilla Betaria mudika di lingkungan mereka masing-masing
Tirtana (20 tahun). saat tinggal Paroki Tomang, Gereja Maria
Bunda Karmel (MBK)
Albert yang lebih dikenal dengan nama Albert
Kopi, sudah 19 tahun bersama kerabatnya Saat pindah ke Sektor 7 Gading Serpong,
mendirikan perusahaan yang menekuni bidang mereka segera melapor ke ketua lingkungan
pengelolaan dan penjualan kopi nusantara Gregorius Agung (pada saat itu dijabat Bpk
untuk perusahaan, hotel, café di Indonesia. Andreas Budi). Sebagai pelepas kerinduan
Beliau juga membuka gerai kopi di beberapa akan kehidupan menggereja, Albert mulai

22 AGUSTUS 2019

PROFILE

melibatkan diri sebagai humas dan mendata lingkungan dan keakraban dengan sesama
umat katolik di sektor 7 dan sektor 8, Gading umat di lingkungan membuat Albert
Serpong. memutuskan untuk tidak terlibat dalam
Juni 1998 saat dibentuk Lingkungan Carolus kepengurusan di paroki setelah masa
Boromeus, Albert dipercaya sebagai ketua penugasannya berakhir. Di tahun 2005, mereka
lingkungan pertama dan untuk selanjutnya pindah ke Cluster Sapphire, PHG – Gading
ditugaskan sebagai Ketua Wilayah, hingga Serpong yang masuk dalam Lingkungan St.
diminta bantuannya menjadi anggota Rafael.
Dewan Paroki yang saat itu masih berada di
bawah Paroki Serpong, Gereja St. Monika, Bersamaan dengan bertambahnya warga
menangani harta benda gereja. Albertpun baru, Albert kembali mulai mendata dan
turut terlibat dalam proses awal perencanaan mengumpulkan umat katolik, sehingga
pengembangan Gereja St. Laurensius, Alam dibentuk lingkungan baru di Cluster Sapphire,
Sutera sebagai hasil pemekaran Gereja St. yaitu Lingkungan St. Petrus, wilayah VI.
Monika, Serpong. Beberapa tahun belakangan ini Albert kembali
mendapat penugasan sebagai Wakil Ketua
Kangen akan kerterlibatan di setiap kegiatan Wilayah dan dipercaya sebagai Kepala Bagian

AGUSTUS 2019 23

PROFILE

Pelatihan, Pengembangan, Pengelolaan Data Lalu, apa harapan dari seorang Albert buat
Pastoral (P3DP) yang kemudian menjadi Kepala Gereja?
Seksi Pelatihan & Kaderisasi (PEKAD) di Gereja
St. Laurensius - Paroki Alam Sutera. Berkat Beliau berharap agar umat basis bisa berproses
pengalamannya, saat ini beliau ditugaskan untuk bertumbuh dalam kebersamaan yang
sebagai wakil ketua bidang dana Panitia pada akhirnya dapat berpartisipasi dengan
Pembangunan Gereja (PPG) Santa Perawan sukacita.
Maria Benteng Gading, yang segera dibangun
di wilayah Gading Serpong, hasil pemekaran Apa pula harapan buat Orang Muda Katolik
dari Paroki Alam Sutera. (OMK) saat ini?
Perjalanan yang tidak pendek sebagai Albert berharap OMK kita dapat berpartisipasi
kepala rumah tangga di gereja kecil-nya dan membangun gereja dengan potensi mereka
sebagai pimpinan perusahaan serta dalam masing-masing. Selain itu guna menghadapi
pelayanannya di gereja, semua itu dilakukan kemajuan jaman yang menjadi tantangan
dengan senang hati. Hal ini tidak lepas dari bagi keluarga dan gereja dalam hal keimanan
dukungan istri tercinta dan anak-anak terkasih generasi penerus kita, Albert berharap para
yang menjadi motivasi dalam hidupnya. orangtua berpartisipasi melibatkan anak-anak
sejak dini dalam kegiatan gereja sehingga
dengan sendirinya mereka akan terbiasa dan
pada saat dewasa nanti, dimanapun mereka
berada, mereka akan punya kerinduan akan
hidup melayani dan menggereja.

Harapan seorang Albert memang tidak
semudah kata-kata, untuk kondisi kehidupan
saat ini yang sungguh banyak tantangan
dalam mencapai apa yang beliau katakan. Tapi
dengan semangat melayani yang tiada lelah
serta selalu memohon kepada Bapa di Surga
lewat doa-doa kita semua, Kita yakin semua
harapannya yang tentu merupakan harapan kita
semua, pasti akan tercapai.

Jangan pernah lelah dan jangan pernah
berputus asa. Tuhan pasti memberkati semua
apa yang kita lakukan untuk kemuliaan
namaNya (AL)

24 AGUSTUS 2019

LITURGI

Seandainya...

Seandainya di lingkungan ada minimal satu Seandainya jumlah Prodiakon, PAPS, Lektor,
orang saja yang menjadi Prodiakon, ada yang Pemazmur dan PETA merata di setiap
menjadi Putra Altar / Putri Sakristi (PAPS), ada Lingkungan, maka Seksi Liturgi Paroki akan
yang menjadi Lektor, Pemazmur dan juga ada lebih mudah menyelenggarakan program
yang menjadi anggota PETA (Pendamping Tata pembekalan yang berkesinambungan bagi para
Tertib), maka Ketua dan pengurus Lingkungan petugas liturgi, sekaligus melakukan kaderisasi.
tersebut tak perlu pusing mencari petugas
liturgi untuk keperluan ibadat atau misa di Seandainya setiap Lingkungan dapat
lingkungannya. mengadakan ibadat atau misa setiap
bulan, dengan berbagai intensinya, seperti
Seandainya di Lingkungan memiliki pemberkatan rumah, ulang tahun, misa syukur,
kelompok koor, kegiatan ini dapat menjadi novena, ibadat arwah, dan lain sebagainya,
sarana berkumpul bagi warga Lingkungan, maka Ekaristi sungguh menjadi sumber dan
membangun keakraban dan menjadi puncak hidup kristiani bagi warga lingkungan.
lingkungan yang semakin guyub rukun.
Seandainya semua di atas terjadi, maka Allah
Seandainya kelompok koor ada di setiap semakin dimuliakan (Glorifikasi) dan manusia
Lingkungan, maka jumlah kelompok koor akan semakin dikuduskan (Sanctifikasi)…
bertambah dua kali lipat dan jadwal tugas
koor tidak sepadat yang sekarang. Saat ini Seandainya…
masih ada lho kelompok koor yang terkadang
mendapat tugas sebulan sekali. (Erwin Susilo)

AGUSTUS 2019 25

BERITA GAMBAR

Misa Peletakan Batu Pertama
Gereja Santo Laurensius

Misa Pemasangan Salib pada Kubah
Gereja Santo Laurensius

26 AGUSTUS 2019

BERITA GAMBAR

Pemberkatan Gereja Santo Laurensius

Pemberkatan
Gereja Santo Laurensius

AGUSTUS 2019 27

BERITA GAMBAR

Pembangunan Pastoran
Pembangungan Goa Maria
28 AGUSTUS 2019

BERITA GAMBAR

Peletakan Batu Pertama GKP

Peresmian Paroki Santo Laurensius

AGUSTUS 2019 29

TUNAS

Santo Tarsisius, Doakanlah Kami

Di setiap tanggal 15 Agustus, gereja juga apa dampak dari pelayanan sebagai PA PS
memperingati seorang kudus yang berusia lewat pelatihan, tugas-tugas, rapat, kepanitiaan
muda, yaitu Santo Tarsisius. Tarsisius yang mereka jalani setiap minggu selama 6-8
merupakan seorang akolit (misdinar) yang wafat tahun (setelah komuni I di kelas 4 SD sampai
di usia 12 tahun, karena melindungi Tubuh masa awal kuliah).
Kristus dalam rupa hosti; karena tindakannya
ini, dia dijadikan pelindung para putra altar. Nelson Gosal yang aktif sejak 2006 dan tinggal
Tugas sebagai putra altar dan putri sakristi, di lingkungan Maria Magdalena, mengatakan,
merupakan tugas yang cukup berat. Untuk “paling utama adalah jadi lebih dekat dengan
bisa bertugas dengan baik dan benar, para Tuhan, jadi ujung ujungnya pasti balik ke
putra altar harus disiplin dalam berlatih, hadir Tuhan, mau kadang ada kesulitan di tempat
mempersiapkan diri 30 menit sebelum misa di kerja, ataupun mendapat rejeki. Kemudian
mulai, dan patuh dalam jadual yang ditentukan. di PA PS kedisiplinan dilatih juga, terutama
Hal ini semakin berat bila mereka dijadualkan disiplin waktu, sehingga masuk ke dunia kerja
bertugas pada misa pagi, ketika teman-teman sudah terbiasa untuk mengatur schedule agar
seusianya masih lelap tidur di rumah, mereka semuanya bisa on time. Selain itu dilatih juga
sudah harus ke gereja sebelum matahari untuk bekerja sama dengan tim, berusaha
terbit penuh, atau ketika mendadak harus untuk membantu anggota tim, karena performa
menggantikan teman yang berhalangan tugas, sukses atau gagal dilihat dari performa 1 tim
mereka siaga untuk hadir cepat. Kompak bukan perorangan”.
dalam tata gerak dan saling mengisi, serta
siaga dalam tiap langkah ini, didapat dari
latihan secara teratur.

Dampak dari pelayanan di usia muda
Bersamaan dengan perayaan pesta nama
Santo Laurensius yang juga dirayakan pada
bulan Agustus, Salus mendatangi beberapa
mantan putra altar serta putri sakristi (PA PS)
yang pernah berbakti pada awal-awal gereja
Laurensius masih berstatus stasi. Itu berarti
sekitar 10-15 tahun yang lalu. Saat ini para
PA PS ini telah mandiri di masyarakat. Salus
tergelitik untuk meminta sharing dari mereka,

30 AGUSTUS 2019

TUNAS

Audesia Alvianita, atau Desi, seorang dokter Saya sangat bersyukur bisa tergabung dalam
muda di sebuah RS swasta di Tangerang, PA PS”.
menyampaikan “Komunitas PA PS bagi saya,
membangun dan menumbuhkan kebiasaan Sedangkan Dea yang bernama lengkap Andrea
untuk saling berbagi ataupun meneguhkan Erdianty, dan saat ini bekerja di Jepang,
dalam setiap kesempatan. Walaupun sekarang mengatakan bahwa menjadi salah satu anggota
saya sudah bekerja dan tidak berada dalam PA PS, memberikan banyak pelajaran positif
komunitas PA PS, ada rasa rindu untuk dapat yang masih dia terapkan sampai saat ini.
berkumpul dengan teman teman yang lain Seperti cara berorganisasi, belajar bergaul
untuk sharing dan saling menguatkan iman dan bersosialisasi dengan orang lain, dan
khususnya di masa sekarang yang tantangannya juga bagaimana bila harus memanajemenkan
semakin besar dan kadang terasa berat”. waktunya. Pernah menjabat sebagai Ketua
PS telah membuatnya menjadi pribadi yang
Untuk Al Martin, yang saat ini membantu lebih percaya diri, apalagi dalam dunia kerja
almamaternya di Biro Internasional sambil sekarang yang lebih keras dari saat masih studi.
menunggu masa pengabdian sebagai dokter,
merasakan menjadi anggota PAPS telah Rosario Tobias yang dikenal sebagai Ocha,
mempertemukannya dengan teman-teman saat ini tinggal dan bekerja di Tembagapura,
dalam komunitas yang berbeda dari teman Papua, dan sedang bekerja di PT Freeport
sekolah, sehingga membuatnya mengenal lebih Indonesia, merasakan sekali manfaaat positif
banyak orang dan lebih luas dalam bergaul. dari pelayanan sebagai PA PS membentuknya
Kelompok PAPS itu sangat akrab, dan sering menjadi lebih disiplin, tepat waktu, dan selalu
berkumpul, bermain, dan saling sharing. Selain ingin membantu rekan kerja. Dari berteman
itu, dia juga mendapatkan nilai-nilai dalam
berorganisasi, seperti kepemimpinan dan
berkomunikasi dengan baik, pelayanan dalam
misa, kedisiplinan memenuhi jadual, tanggung-
jawab menjalankan tugas, penempatan diri,
dan menghargai orang lain, siapapun itu.
Menurutnya, “PA PS telah dan akan selalu
menjadi bagian indah pada masa nuda saya.

AGUSTUS 2019 31

TUNAS

dengan anggota PA PS yang terdiri dari Menurut Ignasius Arie, yang saat ini bekerja
berbagai macam latar belakang, dan sering sebagai R&D di salah satu perusahaan
berkumpul, bermain, bertugas bersama, makanan, merasakan manfaat bertugas
serta tidak memandang adanya perbedaan. sebagai PA yang paling menggema hingga
selain membuatnya lebih menghargai sesama saat ini ialah pentingnya kesetiaan. Setia dalam
karyawan dari berbagai latar belakang, perkara-perkara kecil, setia ketika diberikan
pengalaman tersebut juga memudahkannya tugas pada jam misa yang sepi, setia walaupun
ketika bersosialisasi dan berinteraksi dengan tidak kebagian tugas keren pada misa pra-
karyawan lain. Paskah, telah membawanya menjadi pribadi
yang cermat dalam membawa diri. Ketika
Rani Sonia, yang juga pernah menjabat diberikan suatu tugas yang kadang secara
sebagai kordinator Putri Sakristi mengatakan pribadi tidak terlalu disukai, dia tetap setia
bahwa dia jadi lebih peka terhadap situasi untuk memberikan 101% pikiran dan energi
yang ada, sigap, dan gesit, senang pelayanan pada tugasnya. Pentingnya setia pada perkara
dan berkomunitas di gereja, dan merasa lebih sepele, perkara yang kita tidak sukai, telah
organized dan teratur karena pengalamannya berulang kali terbukti menjadi pedoman untuk
dalam membuat jadual dan mengatur berkembang sebagai pribadi yang dapat
pertemua. Rani yang mulai aktif pada tahun diandalkan oleh orang lain.
2006, kini terpanggil melayani sebagai guru
Bahasa Mandarin di sebuah sekolah swasta dan Leo Chandra yang menjadi PA selama 8
tinggal di lingkungan St. Gregorius Agung. tahun semenjak menerima sakramen Ekaristi
mendapatkan hal-hal seperti mandiri, tanggung
jawab, tepat waktu, cara berorganisasi; namun
satu hal yang selalu melekat di hatinya, yaitu
bagaimana dia bertumbuh bersama teman2
yang bisa memberikannya contoh untuk hidup
dalam Kristus, seperti memulai dengan doa
bersama untuk menjalankan tugas sampai
ke gereja bersama orang tua. Ini menjadi
pegangannya dari sejak kuliah dan kerja
merantau keluar negeri sampai sekarang

32 AGUSTUS 2019

TUNAS

kembali ke Indonesia untuk bekerja di salah merasakan sekali manfaat dari pelayanannya
satu perusahaan e-commerce yang sangat dulu, yang telah membuat iman dan
dinamis, dia selalu membawa Tuhan pada kedisiplinannya bertumbuh kuat. Ketika tugas
tantangan-tantangan yang timbul. terasa sulit, masa bersama ini menguatkan
dan memberi penghiburan dan akan terasa
Janice Widjaja, menjadi perintis kelompok PS ringan terutama karena dulu sudah terbiasa
di gereja kita. Pada tahun 2006, dia direlokasi menjalankan tugas dengan sepenuh hati.
dari Paroki St. Monika BSD demi membentuk Disamping itu, pergaulan positif yang terbentuk
tim PS di stasi St. Laurenius. Dia merasakan semasa pelayanan di PA PS menjadi acuannya
manfaat terbesar dari mengikuti kelompok PA untuk memilih pergaulan dan kegiatan dengan
PS adalah belajar untuk disiplin dan melayani bijak, dan menjauhkan diri dari hal yang
banyak orang (umat). Semakin dini mengikuti negatif.
tugas sebagai PA PS, berarti semakin lama
bertugas bersama, dan semakin menemukan Santo Tarsisius, doakanlah kami
kumpulan teman seiman. Ini menyebabkan,
selalu ada rasa untuk kembali ke gereja Di usia mereka yang mulai menapaki dunia
berkumpul bersama dengan PA PS yang lain. kerja saat ini, mereka tidak lupa untuk
memegang nilai kesetiaan dalam berkarya,
Andreas Barnas bergabung sejak 2007 di setia pada Ekaristi kudus, dan disiplin dalam
kelompok PA PS. Memasuki masa bekerja, dia tugas keseharian mereka, sebagaimana isi dari
doa yang telah mereka daraskan beratus kali di
sakristi dulu:
Santo Tarsisius, engkau telah menunjukkan
kepada kami, bahwa kami harus rela
mengorbankan segala-galanya bagi Tuhan.
Engkau malah sampai wafat karena cinta
kepada Ekaristi Kudus. Tolonglah kami untuk
menjadi putera – puteri altar yang baik, yang
tidak pernah terlambat, sungguh—sungguh
berdoa, serta mencintai Tuhan dengan sepenuh
hati. Amin. (lw)

AGUSTUS 2019 33

TUNAS

KROKET KUMPUL BARENG 12
OMK KATEGORIAL

34 AGUSTUS 2019

TUNAS

“Jika ingin berjalan cepat, berjalanlah sendirian. Jika ingin berjalan jauh,
berjalanlah bersama-sama”. Kalimat tersebut pasti pernah kita lihat atau dengar
dalam suatu kesempatan. Bila harus memilih, apa pilihan teman-teman?

Setiap Orang Muda Katolik (OMK) diciptakan yang berusia 13-35 tahun, Katolik, dan belum
dengan keunikan masing-masing, namun menikah. Jadi, bagi yang memenuhi kriteria
boleh jadi memiliki minat yang sama terhadap tersebut secara langsung menjadi OMK tanpa
sesuatu. Kesamaan minat yang mempersatukan perlu pendaftaran apa pun. Gratis!
OMK dalam sebuah wadah di mana mereka Nah, 7 Juli lalu Seksi Kepemudaan menginisiasi
dapat melakukan kegiatan bersama. Misalnya, acara KROKET (Kegiatan Ramah Tamah OMK
minat dalam bidang tarik suara, olahraga, Antar Kategorial) dan mengundang perwakilan
persekutuan doa, ataupun pelayanan gereja. OMK dari seluruh kategorial. Konsep yang
Nah, wadah-wadah yang muncul inilah diusung adalah kegiatan ramah tamah.
kemudian yang disebut sebagai kategorial. Acara dibuka dengan sambutan dari Andreas
Johan Tanto sebagai perwakilan dari Seksi
Paroki kita memiliki 12 kategorial dengan Kepemudaan, dilanjutkan dengan perkenalan
anggota OMK aktif dalam karya dan dari setiap kategorial. Barulah masuk pada
pelayanannya, meliputi: God’s Favor, inti acara, yaitu penyamaan persepsi sebagai
Komunitas Karyawan Muda Katolik (KKMK), OMK, mengenal lebih jauh Seksi Kepemudaan,
Komsos Muda, Putra Altar/Putri Sakristi (PAPS), dan mengetahui posisi kategorial dalam OMK.
Deo Gratias, Komunitas Tritunggal Mahakudus Perwakilan kategorial juga berkesempatan
Muda-Mudi (KTM MM), Legio Maria, Antiokhia, untuk sharing mengenai peluang dan
Roses, Emmaus Journey Remaja, Youth For tantangan yang sering kali dihadapi.
Christ, dan Tunggal Hati Seminari/Tunggal Hati
Maria (THS THM). Dengan Seksi Kepemudaan sebagai moderator,
acara yang mengambil tempat di Ruang
Dengan banyaknya kategorial paroki saat ini Kebaikan Hati, Gedung Karya Pastoral, Gereja
(kemungkinan dapat bertambah lagi) sangat St. Laurensius ini mendapat respon positif dari
disayangkan apabila setiap kategorial bergerak semua perwakilan kategorial. Hal itu terlihat
secara individual saja. Padahal, potensi OMK dari total peserta yang yang hadir mencapai 50
untuk berkembang dalam hidup menggereja orang.
tentu akan lebih nyata terlihat bila antar
kategorial saling bekerja sama. Berlangsungnya KROKET diharapkan menjadi
pemantik semangat antar OMK kategorial
Karena itu perlu ada langkah untuk dalam mewujudkan sinergi yang baik ke
mengusahakan sinergi antar kategorial sebagai depannya. Karena berjalan bersama-sama tentu
kesatuan komunitas yang lebih besar, yaitu lebih baik dari berjalan sendirian, bukan?
OMK. OMK sendiri diartikan sebagai orang (Lucia Vania)

AGUSTUS 2019 35

TUNAS

Menjadi OMK yang Siap Melayani

Minggu ketiga Juli lalu terasa istimewa dengan bagi yang tertarik dengan olahraga pencak
berlangsungnya Ekaristi Kaum Muda (EKM) silat, persekutuan doa God’s Favor, Komunitas
di Gereja St. Laurensius Paroki Alam Sutera. Karyawan Muda Katolik (KKMK), misdinar atau
Sekitar 300 OMK dari berbagai kategorial PAPS, Legio Maria, Roses (untuk OMK siswa
dan wilayah hadir dengan satu hati yang siap SMP), Antiokhia (untuk OMK SMA), Youth for
melayani Tuhan. Christ, Komunitas Tritunggal Mahakudus Muda
Mudi (KTM MM), Komsos Muda, dan Emmaus
“Tadaaa... Kita Ada!” adalah tema yang Journey (EJ) Remaja.
diangkat kali ini. OMK St. Laurensius diajak
untuk bangga menjadi orang muda Katolik. Perayaan EKM yang diselenggarakan pada
Cara menghayati kebanggaan itu bisa dengan Minggu, 21 Juli 2019 pukul 11.00 ini dipimpin
berbagai macam, salah satunya aktif terlibat oleh Romo Yosef Herman Bataona CMF, dan
dalam kegiatan gereja sesuai talenta yang melibatkan OMK sebagai petugas ekaristi.
dimiliki. Mulai dari nyanyian yang diiringi paduan
suara Deo Gratias, lektor, pembawa doa umat,
Tentu pertanyaan selanjutnya adalah, “Saya sampai anggota THS-THM sebagai pembawa
ingin aktif di gereja, bagaimana?” Tenang persembahan. Semua dikoordinasikan oleh
kawan, OMK St. Laurensius memiliki kelompok Seksi Kepemudaan, yang dipimpin oleh Mario
kategorial dengan berbagai bidang. Ada Deo sebagai Wakil 2.
Gratias bagi yang senang bernyanyi, Tunggal Setelah perayaan Ekaristi selesai, kegiatan
Hati Seminari/Tunggal Hati Maria (THS THM) dilanjutkan dengan ramah tamah di kantin

36 AGUSTUS 2019

TUNAS

gereja. OMK bisa menikmati hidangan yang berkembang bersama teman-teman yang
telah disiapkan oleh Seksi Kepemudaan, yakni seumur, semoga OMK juga mau tergerak
bakmi, bakwan malang, es krim, dan tidak untuk aktif dan bangga dengan status yang
ketinggalan juga kopi, sembari bercengkerama disandang.
satu sama lain.
EKM bulan ini adalah yang pertama kali
Segala persiapan EKM dalam waktu 3 minggu diadakan di tahun 2019. Rencananya EKM
terbilang cukup singkat. Meski demikian, Mario selanjutnya akan berlangsung di bulan Oktober
mengaku senang melihat antusiasme OMK dengan konsep outdoor.
yang datang.
“EKM ini kan sebuah permulaan, tentu
“Target awalnya 200 OMK, ternyata yang akan berevolusi dan berkembang. Mari kita
datang lebih. Di luar ekspektasi sih, benar- dukung EKM tahun depan lebih wah lagi,
benar antusias banget. Menurut saya itu juga lebih anak muda lagi, dan rencananya kita
karena acara KROKET kemarin berhasil, jadi akan mengadakan EKM di alam luar. Kita akan
semua kategorial mendukung,” ujarnya. melakukan EKM sambil berpetualang, jadi kita
sekalian menenangkan batin kita di alam luar,”
Melalui acara ini, harapannya OMK St. ungkap Johan, sekretaris Seksi Kepemudaan.
Laurensius Paroki Alam Sutera dapat lebih
saling mengenal dan semakin akrab. Terlebih Sampai bertemu di EKM selanjutnya ya!
dengan telah tersedianya wadah untuk (Lucia Vania)

AGUSTUS 2019 37

ANTARKITA

Misa Inkulturasi Nusa Tenggara Timur

Menjadi Gereja Katolik Indonesia

Paroki Alam Sutera menyelenggarakan rohani, kekayaan Tangsel”, lanjutnya.
Misa Inkulturasi bernuansa Nusa Tenggara Romo Hadi juga berharap agar Liturgi dan
Timur (NTT) pada hari Minggu pagi Misa Katekis juga memberikan warna muatan
pukul 8.30 tanggal 11 Agustus 2019 yang dan kearifan lokal yang hidup dalam paroki
baru lalu. Tampak mulai dari petugas ini. “Ecclesia Semper Reformanda”, Gereja
tatib, koor Flobamora dan banyak umat terbuka terhadap perubahan, Gereja harus
hadir mengenakan pakaian bernuansa berani membuka diri, kearifan lokal bisa
tradisional NTT. Hiasan Altar pun turut dibuat jadi nyawa paroki disini yang mengajarkan
bernuansa yang sama. Misa kali ini meriah kekayaan budaya dalam kaitan iman. Beliau
dipersembahkan secara konselebrasi oleh juga berharap agar Gereja Katolik menjadi
delapan imam sekaligus. Gereja Katolik Indonesia, bukan Gereja Katolik
di Indonesia. Pancasila dan NKRI sebagai satu
Dalam kotbahnya Romo Hadi mengingatkan ikatan atas beraneka budaya dan tradisi. Mari
betapa indonesia kaya akan suku dan budaya, kita hadirkan wajah Gereja Katolik Indonesia.
Gereja Katolik juga diwarnai nuansa budaya
yg kental. Ia juga melihat bahwa Paroki Ibu Grace Njo sebagai ketua panitia Misa
Santo Laurensius ini luar biasa. Beliau ingin Inkulturasi NTT berterimakasih untuk partisipasi
menjadikan paroki ini menjadi Oase Rohani semua pihak sekaligus mengundang umat
dimana orang bisa menimba begitu banyak untuk menyaksikan pagelaran musik dan
kegiatan rohani di paroki ini. “Saya bangga ikut menikmati makanan khas NTT di plaza Gereja
ambil bagian dalam paroki ini. Semoga paroki seusai misa.
ini bisa jadi pilot project. Jadi tujuan wisata (ajb)

38 AGUSTUS 2019

ANTARKITA

AGUSTUS 2019 39

ANTARKITA

KOMSOS,
Apa dan Kemana

Bagi sebagian orang, istilah Komsos mungkin intenet, media komunikasi sosial pun turut
terasa masih asing. Bahkan ketika disebutkan berkembang sejalan. Muncullah yang namanya
bahwa Komsos itu singkatan dari Komunikasi Facebook, Twitter, Instagram, Whatsapp,
Sosial, istilah ini pun masih terasa asing. Apa itu Line, dan lain sebagainya. Kini, media sosial
Komunikasi Sosial? Karena ada kata “sosial”- (atau medsos) menjadi bagian dari kehidupan
nya, sebagian orang mungkin berpikir ini orang banyak. Bila dulu orang menulis sebuah
adalah karya sosial Gereja, seperti kata sosial di opini di koran atau majalah itu harus melalui
Kementerian Sosial. Padahal karya sosial Gereja seleksi ketat tim redaksi, kini orang dengan
itu dikoordinasikan oleh Seksi Pengembangan mudahnya menulis opini pribadi melalui blog
Sosial Ekonomi, atau sering disingkat PSE. dan menyebarkannya. Bila dulu orang merasa
Lantas, apa itu Komunikasi Sosial? bangga bisa masuk televisi (bahkan sampai
sekarang pun, masih tidak mudah untuk tampil
Komunikasi Sosial atau Komsos adalah masuk televisi), namun, berkat era internet, kini
salah satu karya pewartaan Gereja Katolik, setiap orang bisa dengan mudahnya meng-
yang secara khusus dilakukan melalui media upload sendiri video blog-nya.
komunikasi sosial. Sebelum era internet,
media komunikasi sosial itu berupa koran dan Lalu, apa saja karya Komsos di Paroki Alam
majalah, radio dan televisi. Memasuki era Sutera ini? Salah satunya adalah majalah

40 AGUSTUS 2019

ANTARKITA

jurnalis dan fotografer – walau tidak selalu
dan tidak harus. Di banyak paroki, termasuk
Paroki Alam Sutera, komunitas para fotografer
yang mau melayani di Gereja juga berada di
bawah koordinasi Seksi Komsos Paroki. Maka,
tak heran pula, bila dalam sebuah kepanitiaan,
tugas dokumentasi sering kali dipercayakan
kepada orang-orang Komsos. Dalam banyak
kepanitiaan kegiatan besar di Gereja, seperti
Natal dan Paskah, walaupun sudah ada Seksi
Dokumentasi dalam kepanitiaannya, namun
Komsos masih selalu diminta membantu untuk
dokumentasi.

Salus ini. Karya yang lain adalah warta paroki Lantas, apakah boleh bila dalam sebuah
mingguan: Warta Salus. Selain itu, Seksi kegiatan skala kecil, seperti seminar sehari
Komsos juga me-maintain situs paroki www. contohnya, pihak panitia meminta bantuan
santo-laurensius.org dan akun medsosnya, kepada Komsos untuk dokumentasi (foto)?
seperti Facebook: @GerejaSantoLaurensius dan Jawabnya, tentu saja boleh. Apalagi bila dalam
Instagram @santolaurensius. Sesuai dengan kepanitiaan tersebut tidak ada orang yang
penjelasan di awal tulisan ini, inilah karya utama terbiasa melakukan dokumentasi, sementara
dari Seksi Komsos yaitu melakukan pewartaan mengambil foto menggunakan smartphone
Kabar Gembira (kerygma) melalui media massa, dirasa kurang pas karena kualitasnya kurang
baik media massa tradisional (majalah dan bagus (padahal belum tentu juga). Namun,
warta) maupun media massa modern (situs dan perlu diingat kembali bahwa tugas Komsos
media sosial internet lain). adalah melakukan pewartaan Kabar Gembira,
bukan sekedar mengambil foto untuk
Komsos Bukan (Sekedar) Tukang Foto! dokumentasi. Foto-foto tersebut bukan lalu
hanya disimpan saja sebagai dokumentasi,
Nah, karena Komsos berkecimpung di dunia namun perlu dibagikan dan disebarkan sebagai
jurnalistik, maka tak heran bila banyak aktivis sebuah pewartaan. Komsos bukan sekedar
Komsos yang berlatarbelakangkan penulis, menjadi tukang foto, namun menjadi “jurnalis”,
mengemban tugas untuk menggunakan
foto-foto tersebut menjadi materi pewartaan
Kabar Gembira. Inilah reksa pastoral dari Seksi
Komsos.

AGUSTUS 2019 41

ANTARKITA

Komsos dan Perkembangan Dunia Digital akun ini. Contoh lainnya adalah akun @
omkstlaurensius milik OMK (Orang Muda
Tak bisa dipungkiri bahwa kini dunia digital Katolik) kita. Aneka kegiatan OMK ter-update
telah menjadi bagian dari hidup keseharian. Di melalui akun ini. Beberapa wilayah dan
perkotaan besar, orang nyaris tidak bisa lepas lingkungan juga hadir dalam bentuk fanpage
dari smartphone, yang bukan lagi sekedar Facebooknya.
alat komunikasi, namun juga telah menjadi
alat yang pembantu dalam berbagai segi Nah, kalau masing-masing kelompok sudah
kehidupan sehari-hari. Smartphone dapat melakukan pewartaan melalui media sosial
menjadi “kendaraan” transportasi kita, melalui digital, bukankah itu sebetulnya tugas dan
aplikasi ojek online. Smartphone juga mulai ranahnya Seksi Komsos ya? Lantas, kalau
menggantikan “dompet” kita, bahkan untuk masing-masing kelompok sudah melakukan
berbelanja di pasar tradisional sekalipun. sendiri-sendiri, apa peran dan fungsi Seksi
Banyak keluarga sekarang sudah tidak lagi Komsos? Inilah yang menjadi tantangan Seksi
berlangganan koran, karena berita terkini bisa Komsos berikutnya! Bahwa Seksi Komsos
didapat melalui smartphone. bukan lagi menjadi PELAKU pewartaan di
media sosial semata, namun berubah peran
Dunia digital juga telah merubah cara menjadi PEMBERDAYA. Tugas Seksi Komsos
kita berkehidupan sosial. Orang sekarang berikutnya adalah memberdayakan kelompok
cenderung lebih mudah membuka ruang- atau komunitas untuk hadir dan bersuara
ruang pribadinya kepada publik. Mulai dari (eksis) di dunia digital. Bentuknya macam-
makan apa hari ini, di mana, sama siapa; macam, seperti pelatihan membuka account
sedang berlibur ke mana, bertemu siapa; anak di beberapa aplikasi media sosial, pembuatan
lulus/wisuda; dan lain sebagainya. Perubahan fanpage di Facebook, pelatihan dan membuat
perilaku kehidupan sosial ini tentu juga lalu video pendek untuk di-posting di Instagram
menular kepada lembaga atau komunitas, atau Youtube, dan lain sebagainya. Inilah tugas
termasuk Gereja. Gereja pun perlu hadir dan Seksi Komsos berikutnya, yaitu membangun
eksis di dalam dunia digital. Bahkan, Gereja kesadaran umat untuk ikut mengambil bagian
dituntut untuk juga mewartakan Kabar Gembira dalam evangelisasi dan pewartaan Gereja
ke dalam dunia baru, dunia digital ini. melalui media sosial yang dimilikinya (Pedoman
Dasar Pelayanan Pastoral-Evangelisasi Komisi,
Beberapa komunitas Gereja pun sudah masuk Bab III, Pasal 6, Butir 4.4).
dan melakukan pewartaan ke dalam dunia
digital. Salah satu contohnya, komunitas
Emmaus Journey paroki kita yang hadir di (Erwin Susilo)
Instagram dengan account @ejsantolaurensius.
Kita dapat mengetahui dan mengikuti setiap
kegiatan, setiap peristiwa seputar EJ melalui

42 AGUSTUS 2019

ANTARKITA

w w w. s a n t o - l a u re n s i u s.o r g
facebook Gereja Santo Laurensius | instagram @santolaurensius

AGUSTUS 2019 43

ANTARKITA

Kegiatan Doa di Bulan Rosario

LINGKUNGAN ST. MATIUS RASUL

GEREJA ST. LAURENSIUS - PAROKI ALAM SUTERA

Kegiatan Doa di bulan Rosario memang menjadi kesempatan bagi lingkungan untuk
mengumpulkan umat untuk ikut di dalam kegiatan serta bersilahturahmi antar umat.
Lingkungan di kawasan Gading Serpong merupakan kawasan hunian yang berkembang pesat
dimana umat Katolik di dalam lingkungan selalu bertambah sehingga moment saling mengenal

antara umat juga anak-anak, melalui kegiatan Rosario ini menjadi sangat penting.

44 AGUSTUS 2019

ANTARKITA

Kegiatan Doa Rosario di bulan Mei 2019 dari lingkungan St. Matius Rasul di kemas menjadi 3 kegiatan:

1 DOA ROSARIO HIDUP DI RUMAH UMAT SETIAP HARI SELASA DAN JUMAT

Rumah induk menjadi tempat berkumpul dengan menyanyikan lagu-lagu Maria. Anak-
untuk Doa Rosario peristiwa awal, peristiwa anak sangat antusias dengan kegiatan ini.
selanjutnya menyinggahi rumah-rumah Anak-anak belajar berdisplin dan memaknai arti
berikutnya yang berada dalam 1 cluster. Selama berdoa. Umat yang hadir beserta anak-anak
perjalanan menuju rumah yang disinggahi di isi sekitar 50 orang.

2 DOA ROSARIO LKK (LASKAR KECIL KRISTUS) SETIAP HARI KAMIS

LKK merupakan kumpulan dari anak-anak pada akhir perjalanan Doa Rosario selama
BIA & BIR. Kegiatan Doa Rosario di LKK ada bulan Rosario anak-anak akan diberikan
beberapa kegiatan diantaranya : Rosario berdasarkan poin yang terkumpul
• Mengajarkan anak-anak lebih mengenal dan • Doa Rosario di Gua Maria Gereja Laurensius
didampingi oleh Prodiakon (hanya sekali).
mencintai sosok Bunda Maria
• Mengajarkan Doa Aku percaya, Bapa Kami, Anak-anak sangat antusias sekali di
dalam mengumpulkan poin dengan rajin
Salam Maria & Kemuliaan. menghafalkan doa. Anak- anak yang hadir
• Memperkenalkan lagu-lagu Maria dalam Doa Rosario sekitar 20 anak.
• Setiap pertemuan Doa akan diuji Doa yang

diajarkan, anak-anak akan mengumpulkan
poin dari Doa yang berhasil di daraskan,

AGUSTUS 2019 45

ANTARKITA

3 ZIARAH KE GUA MARIA KANADA – RANGKAS BITUNG

Pada tanggal 4 Mei 2019 kami mengadakan kakak pendampingnya. Sungguh luar biasa.
Ziarah ke Gua Maria Kanada. Umat dan anak- Di akhir perjalanan ziarah anak-anak BIA & BIR
anak sangat antusias ikut kegiatan Ziarah ini. semua mendapat bingkisan dari panitia.
Umat dewasa & anak OMK yang ikut sebanyak
62 orang, anak – anak yang ikut sebanyak 27 • Jalan salib orang dewasa
anak, total peserta 89 orang. Kegiatan Ziarah Jalan salib orang dewasa ini juga terdiri dari
terdiri dari menapaki jalan salib, merenungkan beberapa lansia, sungguh luar biasa umat yang
kisah sengsara Yesus dan berdoa Rosario di sudah berumur ini menjalani napak tilas kisah
Gua Maria, ditutup dengan Misa di samping sengsara Yesus dengan penuh penghayatan,
Gua Maria. Tema dari Ziarah ini adalah: perjalanan napak tilas ini lumayan berat
“Pelayanan tanpa pamrih, sukacita tak ternilai“ dengan naik turun bukit, namun semua berhasil
mencapai Golgota, dengan menyanyikan lagu
Kegiatan jalan salib di bagi 2 kelompok : “Golgota tempat Tuhanku disalib” berakhirlah
perjalanan napak tilas kisah sengsara Yesus.
• Kelompok anak-anak
Terdiri dari anak-anak BIA & BIR didampingi Setelah itu anak-anak dan orang dewasa
oleh kakak-kakak OMK serta orang tua. Kakak berkumpul jadi satu mengikuti Doa Roasario di
OMK mendampingi 4 anak, kakak OMK yang Gua Maria, setelah selesai berpindah tempat
mendampingi berjumlah 6 orang, orang tua disamping Goa Maria tersedia Altar untuk Misa.
yang mendampingi berjumlah 4 orang. Anak- Perjalanan ziarah kami di tutup dengan Misa
anak BIA bertugas bergantian pasang lilin pada bersama umat peziarah yang hadir dari
setiap perhentian. Anak-anak BIR bertugas berbagai Paroki dan Komunitas. Misa di pimpin
membaca doa bergantian disetiap perhentian. oleh RD Marselinus Wahyu Dwi Harjanto dari
Orang tua yang mendampingi hanya mengikuti Paroki St. Markus – Depok Timur. Karena
dari belakang untuk memantau perjalanan. didalam peserta kami ada Prodiakon, Lektor
Anak-anak dapat melaksanakan napak tilas juga anggota koor akhirnya kami membantu di
kisah sengsara Yesus dalam jalan salib ini dalam Perayaan Ekaristi.
dengan tenang dan dapat mengikuti petunjuk

Semoga melalui perjalanan ziarah dan doa Rosario ini, umat lingkungan kami semakin banyak yang
tersentuh dan mau ambil bagian dalam kegiatan lingkungan.
Tuhan memberkati keluarga serta pelayanan kami senantiasa.

LLN/Matius Rasul

46 AGUSTUS 2019

AGUSTUS 2019 47

ANTARKITA

Membina Pembina Iman Anak
Melalui Sulap

Membina dan mengajarkan Firman Tuhan bagaimana menyajikan sulap yang bisa
kepada anak-anak mempunyai tantangan dijadikan daya tarik saat kita menyampaikan
tersendiri, mulai dari sulitnya mereka cerita Injil kepada anak-anak. Romo RD. Hadi
berkonsentrasi, susah mendengarkan, sehingga Suryono pun turut menyempatkan hadir dan
perhatian mereka sulit kita dapatkan. Kalau melihat beberapa trik.
hanya bicara saja dalam menyampaikan Firman
Tuhan kepada anak-anak, maka tidak akan Sedikit tentang Bp. Crisiandy dalam dunia
efisien. Oleh karena itu, untuk menghasilkan sulap dan pewartaan. Beliau memulai karir
pelayanan yang luar biasa, diperlukan cara pada tahun 2002 dengan bermain sulap di
pelayanan yang berbeda. Salah satunya sekolah minggu. Lalu tahun 2011 bergabung
dengan sulap. dalam komunitas Rhomedal Academy of Magic
(RAM). Mulai dari situ di tahun 2012 Beliau
Pada hari sabtu, 2 Maret 2019 lalu, Paroki berhasil meraih the best mentalist dalam 2
Santo Laurensius Alam Sutera, dibawah kejuaraan RAM Magic Festival dan PMC Magic
program Karya Pelayanan Bina Iman Anak Competition. Dan ternyata Bp. Crisiandy
mengadakan acara “Gathering dan Workshop adalah ayahanda dari ‘The Scared Riana’
Sulap Katekese”. Acara ini dibawakan oleh pemenang pertama ajang pencarian bakat
Bp. Chrisiandy Yuniarto, dari Komisi Kateketik Asia’s Got Talent 2017, Wow!
Keuskupan Agung Jakarta, yang diikuti oleh
seluruh pengajar atau Pembina BIA Paroki Melalui workshop ini, kita diajarkan untuk fokus
Laurensius, bahkan tidak sedikit pendaftar pada pelayanan, sesuai dengan ayat yang
dari luar Paroki. Acara yang dijadwalkan dari dikutip dari Markus 16:15 “Lalu Ia berkata
pukul 10.30-12.00 berjalan dengan sangat kepada mereka, “pergilah keseluruh dunia,
menarik dan interaktif. Masing-masing peserta beritakanlah Injil kepada seluruh mahluk.”
mendapat alat-alat peraga sulap yang dapat Dengan harapan, para pengajar BIA juga
dibawa pulang. Tidak hanya teori, tapi bisa mengaplikasikannya kepada anak-anak.
peserta juga dapat langsung mempraktekkan ”Sekarang melihat iman itu nyata, lewat sulap

48 AGUSTUS 2019

ANTARKITA

itu nyata, sulap anak-anak terkejut. Nah efek para peserta diajarkan trik yang menarik dan
terkejutnya itu yang akan mengingatkan anak pastinya menyenakan untuk anak-anak. Sulap
tentang cerita itu terus menerus”ujar Bp. bisa menjadi alternatif baru yang mungkin
Crisiandy. Lelaki kelahiran Jakarta 1 Juni 1970 kedepannya akan banyak ditunggu-tunggu
itu melanjutkan bahwa dalam menyampaikan oleh anak-anak.
cerita kepada anak-anak, kita sebagai pengajar
harus selalu menggunakan bahasa yang Berlokasi di GKP Ruang Kasih, lantai dasar
jelas dan gampang. Perumpamaan yang Gereja Santo Laurensius, partisipasi dan
kita gunakan juga harus disesuaikan dengan kekeluargaan sangat terlihat dari keikut-sertaan
kesukaan anak-anak jaman sekarang, supaya para peserta workshop. Sebagai Ketua BIA
apa yang akan kita sampaikan lebih mudah di Paroki, Ibu Flavia D. Henny Dwi Widyasari,
tangkap dan diingat. berharap acara ini bisa meningkatkan rasa
bersama antar pembina BIA Paroki Alam
Pembinaan Iman Anak adalah salah satu hal Sutera, serta membangun kualitas pewartaan
penting dalam lingkup Gereja, karena saat di dan teknik saat mengajar di BIA lingkungan
sekolah walaupun anak-anak sudah mendapat masing-masing. Kedepannya Ibu Henny juga
pelajaran agama, namun itu hanya sebatas berencana acara serupa akan di adakan rutin
teori dari buku. Nah, dengan adanya Bina Iman setiap 3-4 bulan sekali sebagai program BIA
Anak di lingkungan masing-masing bahkan di Paroki.
Gereja, anak-anak akan diperkenalkan nilai- Selain diajarkan sulap, tentunya
nilai agama lebih mendalam dan tentunya para peserta juga dibina untuk tidak mudah
dengan penyampaian yang lebih menarik dan menyerah dan tetap mencari cara terbaik
menyenangkan. bagi anak-anak sebagai bentuk sosialisasi
dan memperkenalkan niali-nilai agama sejak
Sulap dalam Gereja Katolik sepertinya belum dini. Dan yang terpenting adalah kita sebagai
terlalu banyak dipraktekkan, mungkin karena pengajar BIA harus happy setiap saat, tutup
sulap identik dengan hal-hal mistis. Ternyata Bp. Crisiandy. (BIA Paroki Laurensius)
itu hal yang keliru, karena di pelatihan ini,

AGUSTUS 2019 49

KUIS

Jawaban dikirimkan melalui surel ke alamat: [email protected] beserta data diri
(nama, alamat, nomor HP, lingkungan, paroki) sebelum tanggal 15 September 2019.

Pemenang PojoKuis Edisi 38

1. Leonardus Sebastian Tanando 2. Landiaty
Cluster Elok - Serpong Cluster Chalcedony - Gading Serpong
Lingkungan St. Nicholas Lingkungan Beata Christina
Paroki Alam Sutera Paroki Alam Sutera

3. Eilina Mariamele
Humas (Komunitas Katolik)
Sekolah Terpadu Pahoa - Gading Serpong
Paroki Alam Sutera

50 AGUSTUS 2019


Click to View FlipBook Version