The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Majalah Salus - Edisi 35 / Tahun IX
Desember 2018

Media Komunikasi Paroki Alam Sutera
Gereja St. Laurensius
Tangerang, Banten
Indonesia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Salus - Gereja St. Laurensius, 2022-01-04 07:37:42

Majalah Salus 35

Majalah Salus - Edisi 35 / Tahun IX
Desember 2018

Media Komunikasi Paroki Alam Sutera
Gereja St. Laurensius
Tangerang, Banten
Indonesia

Keywords: salus,kaj,paroki alam sutera,majalah,laurensius

35 / TAHUN IX
OKTOBER 2018
UNTUK KALANGAN SENDIRI

RAPAT KARYA 2018 PAROKI ALAM SUTERA:

Lima Fokus Karya Untuk
Tahun 2019



BERITA PAROKI

MARI BERSAMA
MEMBANGUN RUMAH TUHAN

Tanggal 9 Desember Selain undian Kupon dibangun kepedulian
2018 setelah misa ke- Peduli Kasih 2018, dilakukan dan ditumbuhkan
2, seksi dana Panitia juga sosialisai perkembangan partisipasinya dalam turut
Pembangunan pembangunan gereja Santa serta membangun rumah
Gereja Santa Maria Benteng Perawan Maria Benteng Tuhan sejak dini dengan
Gading telah melakukan Gading bagi umat yang menyumbang Koin Kaleng
penarikan undian Kupon ingin mengetahui lebih jauh Peduli Kasih.
Peduli Kasih 2018. Dengan mengenai pencapaian yang
partisipasi umat yang telah dilakukan oleh Panitia “Dan mereka harus
begitu luar biasa, telah Pembangunan Gereja. membuat tempat kudus
terkumpul dana sejumlah bagiKu, supaya Aku akan
Rp. 1.087.000.000,-dengan Selain hal tersebut diam di tengah-tengah
total kupon terjual sejumlah di atas, anak-anak juga mereka – Keluaran 25:8”
54.350 lembar. Nilai yang
paling besar dari undian
yang pernah dilakukan
sebelumnya. Semua ini
berkat dukungan dan
partisipasi umat baik dalam
pembelian kupon maupun
juga memberikan dukungan
untuk hadiah-hadiah yang
berlimpah.

DESEMBER 2018 3

DAPUR Gereja Santo Laurensius Alam Sutera sudah siap
REDAKSI menyongsong tahun 2019 dengan Lima Fokus
Karyanya. Ya memang demikian, dalam Rapat
Disain Cover & Foto Karya yang digelar baru-baru ini di Cipayung-
Team Salus Bogor, Pastor Hadi menguraikan tentang prioritas Karya
gereja kita di tahun depan. Pada bagian lain kita dibajak
4 DESEMBER 2018 menengok gawean THS-THM yang bersama dengan elemen-
elemen masyarakat di luar gereja menyelenggarakan Lintas
Alam Kebhinekaan, menjunjung tema yang sangat relevan
untuk tahun politik bangsa menyongsong pemilu di tahun
depan.

Salus juga mau menshare pengalaman iman pasangan
muda yang tinggal di paroki kita, suami isteri Eka Gunadi dan
Klaudia Khatina Angkasa (alm.) dalam mengarungi bahtera
kehidupan keluarga yang baru saja mereka mulai seiring
perjuangan sang isteri melawan kanker yang dideritanya.
Betapa sikap mental positif dan Iman mereka akan Tuhan
Yesus Kristus benar-benar meringankan mereka menghadapi
hari-hari beratnya.

Dimuat juga Gaudate et Exultate ulasan mantan Putera
Altar paroki kita, seorang Frater yang bercerita tentang
seruan Bapak Suci Fransiskus dalam rangka mengajak
umat katolik kembali kepada panggilan hakikinya kepada
kekudusan serta ulasan Sakramentologi – Sejarah Istilah
Sakramen dari Karya Keselamatan sampai Upacara

Di bagian lain kita bisa menyimak aneka foto The Run-
lomba lari yang digagas OMK kita, ada pula Reflection of a
Pilgrim- a holiday for the soul dimana perjalanan ke Holy
Land dikisahkan hingga cerita mengikuti Pesta Paduan Suara
Gerejani (Pesparani) Katolik I di Ambon.

Selamat membaca.

DAFTAR ISI

6 RAPAT KARYA 2018 PAROKI ALAM SUTERA:
10
LIMA FOKUS KARYA
UNTUK TAHUN 2019
REFLECTIONS OF A PILGRIM

Penanggung Jawab: CATATAN PERJALANAN
DPH Paroki Alam Sutera, Serpong Utara
14 MENGIKUTI PESPARANI KATOLIK
Pemimpin Umum: NASIONAL I DI AMBON
RD Hieronymus Sridanto A. Nataantaka
20 LINTAS ALAM KEBHINNEKAAN 2018
Pemimpin Redaksi: MERAWAT INDONESIA BERSATU
Elisabeth Wong
41
Redaksi:
Andre Budi Wiryawan, Antonius Harry PERJUANGAN PASANGAN MUDA MENGHADAPI KANKER
Purwono, Antonius R. Soetrisno, Erwin Susilo,
Imelda Njo, Jodi Barnas, Orchieyadi, Regina IKUT SAJA LANGKAH TUHAN,
Anastasia, Tan Yusuph BERGERAK KEMANAPUN SAYA IKUT...

Desain & Artistik:
Carla Safira, Erdiyanta, Libertus Anwar

Redaksi Foto:
Dasa Didjaja, Kendrick Nathanael Rolin,
Salus Photography Club

Usaha/Keuangan:
Lina Soedjoto, Eleonora Brigita Paurina

Sirkulasi:
Ignasius Bambang Bekti Sugiyo W.

Alamat Redaksi:
Gereja Santo Laurensius
Jl. Sutera Utama 2, Alam Sutera,
Serpong Utara, Tangerang Selatan
Email: [email protected]

REDAKSI SALUS 38 “GAUDETE ET EXULTATE”
mengharapkan partisipasi Anda. (Bersukacitalah dan Bergembiralah)
Kirimkan artikel dan berita lingkungan
atau kegiatan ketegorial ke email
[email protected]

www.santolaurensius.org twitter@santolauresius instagram@santolauresius @gerejasantolaurensius

DESEMBER 2018 5

LIPUTAN UTAMA

RAPAT KARYA 2018 PAROKI ALAM SUTERA:

LIMA FOKUS KARYA
UNTUK TAHUN 2019

Menyongsong Karya (Raka) Paroki yang dari sekolah Katolik di sekitar
tahun 2019, diadakan pada tanggal 3 dan paroki dan team penggerak
paroki Alam 4 November 2018 di Athalia kegiatan pastoral di tahun
Sutera telah Hotel & Conference Resort, 2019. Seakan memberi bekal
rampung menyusun agenda Cipayung Bogor. bagi pelayan gereja kita,
program-program unggulan panitia juga mengundang
yang akan diprioritaskan Rapat Karya kali ini Romo Yustinus dan beberapa
pelaksanaanya di tahun dihadiri oleh 95 ketua pembicara lain yang
baru nanti. Pertemuan demi lingkungan dari 23 wilayah memperkaya wawasan
pertemuan praraka sudah di paroki Alam Sutera, pelayanan para peserta Raka.
dilaksanakan, puncaknya Dewan Paroki Harian, semua Sekitar tiga puluh panitia
seperti tahun-tahun lalu seksi dan semua kategorial dari wilayah 22 – Alam Sutera
disajikan dalam Rapat di paroki, juga beberapa yang terdiri dari lingkungan
undangan seperti perwakilan
6 DESEMBER 2018

LIPUTAN UTAMA

DESEMBER 2018 7

LIPUTAN UTAMA

St. Odilia, lingkungan St. Bersama Membangun unggulan, yang selanjutnya
Olga, lingkungan St. Patricius Paroki Kita dibahas rencana program
dan lingkungan St. Regina unggulan yang akan jadi
menjadi panitia Raka tahun Dalam sambutannya prioritas di tahun 2019
ini. “Persiapannya relatif romo Hadi Suryono dengan merefer ke 5 prioritas
sangat singkat karena mengatakan bahwa pada diatas”, dijelaskan lebih
wilayah kami baru diberitahu intinya Raka bertujuan lanjut oleh romo Hadi.
sekitar satu setengah bulan agar kita bersama-sama Mengomentari 3 praraka
sebelum diawali dengan membangun paroki yang sudah dilaksanan,
praraka 1 menjelang akhir supaya lebih maju. “Kita beliau melihat dinamika yang
September”, demikian ibu juga memfokuskan dalam hidup, penuh partisipasi,
Maria Christin sebagai ketua penyusunan program sinergi dan ambil bagian
panita menjelaskan kepada unggulan paroki, ada 5 yang ditunjukan peserta Raka
Salus. prioritas yaitu Keluarga, dalam menyusun kegiatan
Kaderisasi pelayanan unggulan yang dilaksanakan.
Diawali dengan dance, pastoral dan awam, Katekese
Raka hari pertama praktis Liturgi, Adil Toleran Pembangunan Gereja Santa
diisi hanya dengan topik- Manusiawi, serta Lingkungan Perawan Maria Benteng
topik pilihan yang dibawakan Hidup”, demikian romo Hadi Gading
para pembicara, ada romo menjelaskan lebih jauh. Ada
Yustinus Ardianto Pr. yang perbedaan metode dalam Selain memperkenalkan
dengan gayanya yang penyusunan rencana karya susunan baru DPH dan
khas dan segar bercerita untuk tahun 2019, “Dulu panitia pembangunan
tentang gaya kepemimpinan seksi mengajukan program Gereja Santa Perawan
mulai dari presiden dan dan kegiatan, sekarang Maria Benteng Gading,
mantan presiden RI hingga semua dikumpulkan, lalu romo Hadi juga mengulas
bagaimana komunikasi dibuat kelompok diskusi dan berpesan untuk umat
pelayan umat. Selain romo untuk menentukan program dan panitia yang sedang
Yus, hadir pula bapak Frans
Budi Santika yang merefresh
tentang effective public
speaking , tentang pentingnya
kemampuan berkomunikasi
dan karakter komunikasi
dalam pelayanan gereja,
serta teknik tekniknya.
Pak Budi Santoso yang
menshare bagaimana
mengelola SDM tepat guna
serta romo Hardijantan
yang kali ini membawakan
topik Spiritualitas Pelayanan
Kristiani.

8 DESEMBER 2018

LIPUTAN UTAMA

rohani. “Tidak hanya sibuk
di gereja, jadi oase rohani
bagi umat dan masyarakat
sekitarnya”, demikian romo
Hadi berharap. “Dalam
setiap kegiatan di gereja kita
pulang dengan gembira dan
menghidupi komunitas di
lingkungan menumbuhkan
kemauan , kesadaran untuk
mau melayani”, tambahnya.
Akhirnya, terima kasih untuk
kebersamaan semua di Raka
ini. Selamat berkarya di
tahun 2019. (antonio)

mengusahakan berdirinya
gereja baru di Gading
Sepong. Beliau berharap
agar panitia pembangunan
gereja SPMBG terus
memberikan input kepada
umat serta terus membangun
hubungan dengan pihak luar.
“Kalau nanti gereja sudah
dibangun, jangan melupakan
masyarakat sekitarnya,
gereja harus hadir disana,
jadi bagian masyarakat
disana, ikuti aturan yang
ada”, demikian romo Hadi
menyampaikan apa yang
dipesan oleh Bapak Uskup
untuk umat Paroki Alam
Sutera.

Oase Rohani
Dalam pesan lain

kepada peserta Raka, Romo
Hadi juga mengingatkan
agar umat dalam kegiatan
menggerejanya menjadikan
paroki kita sebuah oase

DESEMBER 2018 9

PENGALAMAN IMAN

REFLECTIONS OF
A PILGRIM

Ijust returned from God’s salvation plan. to us, almost unbelievable,
the Holy Land on a And now as we enter the yet He wants us to trust and
pilgrimage. Nearly all of believe in Him, even when
the Holy Land sites are season of Advent to prepare we don’t fully understand it.
situated in the old Palestine for Christmas, I would like to Certainly not easy! Mary is
cities and in the old city of share with you my personal our model of steadfast faith
Jerusalem. Our 11-day tour reflection as we visited the and trust in God.
took us from Jordan, covering Nativity Church, the site of
sites like Moses’ Mt Nebo, Mt Jesus’ birth in Bethlehem. The tour continued with
Moab, Jericho the historic As Christians we believe us visiting the shepherd’s
city in the Bible, also now that Jesus is the Son of God, field. How they were the first
known as the world’s oldest God became man, to be to receive the good news
city. Petra with its spectacular “incarnate” into human like from the angel that a Saviour
narrow rock canyon Al one of us. I asked myself why has been born in the town
Siq, and the magnificent God have to go through such of David (Bethlehem) and
ancient Al Khaznah a temple a difficult and painful route they were led to find the
known as The Treasury, to become like us. He could baby wrapped in swaddling
and to river Jordan, where in an instant will Himself to clothes lying in a manger.
Jesus was baptized. From become an adult “human” And suddenly a great host
there, we proceeded to and do what He has to do of angels in the heavens
Tiberias, the Sea of Galilee, to save the human race as praising God “ Glory to God
Nazareth, Capernaum, Cana, the Messiah/Saviour. Or He in the highest heaven, and
Mt Tabor where the Jesus’ could even just decide to on earth peace to men of
Transfiguration took place. grant us salvation without goodwill” this leading to our
having to become a human! prayer “Gloria in Excelsis
The most important holy Yet God chose to be born as Deo” at the beginning of
site is the Nativity Site of Jesus a human in the normal way our Mass. God’s good news
in Bethlehem, and the Holy (Genesis 3:15). The exception message reaches out to
Sepulchre Church, on Calvary here is that it is a “virginal the lowly, the humble, the
or the Rock of Golgotha in birth” made possible by oppressed and poor people.
Jerusalem, the site of Jesus’ God the Holy Spirit at the In our own lives who do
passion and resurrection. Annunciation when the Angel we like to associate with,
These two events in Jesus’ Gabriel announced to Mary, and do we willingly do our
life are both intricately God’s plan. So my reflection part to help those in need,
connected, one leading to on this mystery that God people who can never return
the other completing Jesus’ works in ways which are us the favours and will not
ministry on earth, fulfulling unusual and appears strange bring us any glory? Or do we

10 DESEMBER 2018

LIPUTAN UTAMA

DESEMBER 2018 11

PENGALAMAN IMAN

look for approval and seek put us in a very difficult and be more understanding being
the company of those who “seemingly unfair” situations, confronted with different
might help us to be more and we ask God “why?”. individuals with differing
successful? This is another It is not easy to get a clear lifestyle and comforts.
reflection for us to ponder answer and only after much
over this Christmas period. prayer, doubts and tears… A pilgrimage is a time
more prayers for grace and where you allow God’s grace
The story goes on to enlightenment, that we may to touch you, and you begin
how the 3 wise men from finally “surrender” to His to do things and accept things
the east heard about this Will ...”your kingdom come, that you don’t normally do
event and used the shining your will be done on earth or accept. We learn to stop
star to guide them to locate as in heaven” as in the Lord’s complaining and to move
the baby in the manger and Prayer. Surrender and trust on the journey, and accept
how they worshipped Him that His ways are better than crosses that are laid upon
and presented gifts. They our ways. Perhaps this is us along the way. This we
were warned in a dream not what the “Peace of Christ” is can learn to do with His
to let Herod know the child’s all about... that we are able grace. So while I started
whereabouts and they left to be at peace internally with my pilgrimage tour with
by a different route. This God, with ourselves, with our the primary intention of
led King Herod to order a situations & people around witnessing history come alive
massacre of all male children us, despite the turbulence before my eyes and under
under age 2. But Joseph was around us. I thought that this feet, I ended up getting more
warned in a dream to flee makes a very good resolution than that. I may say that
to Egypt with the child and for myself - to pray and ask the most important lesson I
mother and remained there for this “Peace” to be with me learn during this pilgrimage
until told it was safe to return this Christmas and always. is that God uses each one
to Galilee, after Herod’s death of us for His purpose, and
some years later. I must say that a places, people or things in
pilgrimage is a holiday for the our life for specific reasons
Here again my reflection soul. We had daily mass, and to help us (even if we could
is that God’s way is so plenty of time for reflection. not recognise or accept this
unusual ...why did He allow The homilies by our spiritual initially). If we learn to accept
the mass massacre of male director and the personal it as graciously as we can, we
children under 2. Often in advice he gave to each of us will grow and continue our
today’s world we also ask added more meaning to our journey to the next stage. The
“why did God allow such pilgrimage. The trip offered pilgrimage reflects in a small
an evil to happen when so plenty of opportunities way our journey of life and is
many innocent people were for each one of us to step a brief lesson or reminder for
massacred by the actions of a forward to help, graciously us to adopt the correct spirit
few crazy people?” Couldn’t and willingly, to others and as we encounter difficulties
He stop it if He is a good especially the elderly in the along the way on this life long
and powerful God? Yet He group and a common spirit journey.
permits it...why? Often in of caring developed fast. We
our own personal lives, we learned to compromise and Have blessed Christmas to
may encounter events which all of you (JH, St. Mary Parish, Sg)

12 DESEMBER 2018

LIPUTAN UTAMA

DESEMBER 2018 13

LITURGI

CATATAN PERJALANAN

MENGIKUTI PESPARANI
KATOLIK NASIONAL I
DI AMBON

Laut…!” kami pembimbing) sudah di Ambon. Kontingen kami
berteriak seru, mengingatkan agar kami berjumlah 51 orang, suatu
ketika bus yang untuk tidur sepanjang jumlah yang tergolong
kami tumpangi perjalanan. Dari Jakarta- sedikit bila dibandingkan
melewati pinggir pantai tak Ambon membutuhkan waktu dengan kontingen provinsi
jauh dari Bandara Udara 3 jam 30 menit penerbangan. lain. Namun, jumlah ini
Pattimura, Ambon pagi itu tidak membuat kami kecil
(06:30 WIT). Kami nyaris Kami adalah wakil hati, justru kami berbesar
tidak tidur semalaman Provinsi Banten yang hati menjadi duta provinsi
sejak take-off pukul 00.30 mengikuti Pesta Paduan dalam suatu perhelatan
WIB. Tante Sylvi (seorang Suara Gerejani (Pesparani) nasional. Seperti kata Romo
Katolik Nasional Pertama

14 DESEMBER 2018

LITURGI

Sumardiyo-Pastor Kepala mendapatkan dua medali namun bekerja sebagai
Paroki Serang Gereja Kristus emas dan tiga medali pegawai Dinas Perhubungan
Raja & Ketua Umum LP3KD perak. Dua medali emas Provinsi Maluku.
(Lembaga Pembinaan dan diperoleh dari Paduan
Pengembangan Pesparani Suara Gregorian Anak dan Sabtu pagi itu kami
Katolik Daerah) Provinsi Remaja, dan Pemazmur habiskan dengan beristirahat
Banten, kami menjadi simbol Remaja. Medali perak di hotel. Membayar
keberadaan Gereja Katolik di diperoleh dari Pemazmur hutang tidur yang tidak
Provinsi Banten dan bahwa Dewasa, Pemazmur Anak, pulas selama perjalanan
Gereja Katolik juga menjadi dan Cerdas Cermat Rohani di pesawat. Usai makan
bagian dari Provinsi Banten. Anak. Kontingen Banten siang, kamipun bersiap
berasal dari umat katolik untuk acara pembukaan.
Kontingen Banten yang menjadi warga Provinsi Beruntung, kami mendapat
mengikuti lima kategori Banten. Ada 15 paroki yang tempat penginapan di Hotel
lomba, yaitu Paduan berada di area pemerintahan Mutiara, yang berada di
Suara Gregorian Anak Provinsi Banten. Tiga belas samping Lapangan Merdeka,
dan Remaja, Pemazmur paroki merupakan bagian tempat upacara pembukaan
Dewasa, Pemazmur Remaja, dari Keuskupan Agung berlangsung. Upacara
Pemazmur Anak, dan Cerdas Jakarta dan dua paroki pembukaan Pesparani
Cermat Rohani Anak. Puji merupakan bagian dari Katolik Nasional I ini diawali
Tuhan… Provinsi Banten Keuskupan Bogor. dengan misa kudus yang
dipimpin secara konselebrasi
Seminggu kami berada di dengan konselebran utama
Ambon, dimulai sejak Jumat Mgr. Ignatius Suharyo,
malam, 27 Oktober 2018. selaku Ketua KWI. Menteri
Kami diminta berkumpul ESDM Bp. Ignasius Jonan,
di Bandara Soekarno Hatta yang hadir mewakili Bapak
paling lambat pukul 22. Presiden, didampingi oleh
Sebelum berangkat, Romo Menteri Agama Bp. Lukman
Sumardiyo mengajak berdoa Hakim, berkenan membuka
bersama memohon berkat acara Pesparani Katolik
agar Tuhan menyertai Nasional I ini, yang ditandai
perjalanan kita. Hampir dengan menebuh tifa.
semua penumpang yang
berangkat bersama kami Pada hari Minggu,
adalah peserta Pesparani. sesuai jadwal dari panitia,
Bersama kami ada kontingen kami mengikuti blocking
dari provinsi lain, termasuk panggung, di mana kami
Provinsi DKI Jakarta. mencoba naik ke panggung
Sekitar pukul 06.00 WIT, dan tes suara. Hari
kami mendarat di Bandara perlombaan berlangsung
Pattimura. Kami disambut pada hari Senin dan Selasa.
oleh panitia lokal, Kak Ami Pesparani Katolik Nasional ini
yang berasal dari Papua, adalah sebuah perlombaan
antar provinsi. Namun, ini

DESEMBER 2018 15

LITURGI

bukan sekedar perlombaan. agama, lintas suku itu ke Pantai Natsepa. Dimana
Sesuai dengan namanya, sungguh sangat terasa. kami bermain air dengan
ini adalah sebuah PESTA. Pak Fajar Wijonarko (salah bebas. Lautnya bersih
Pesta bukan dalam arti satu orang tua yang ikut & tenang, nyaris tanpa
pesta makan-makan dan mendampingi ke Ambon, ombak. Pasirnya putih dan
senang-senang, namun ayah dari Giacinta, peserta pantainya landai. Selain
Pesparani adalah sebuah Paduan Suara Gregorian) keindahan alamnya, Pantai
pesta perayaan iman, yang mengatakan bahwa belum ini juga terkenal dengan
diwujudkan dalam bentuk pernah menemui rasa rujak buahnya. Memakai
bernyanyi, bermazmur dan persaudaraan yang begitu bumbu kacang yang super
mempelajari iman katolik tulus seperti yang telah banyak, rasanya memang
dalam cerdas cermat rohani. ditunjukkan oleh panitia. benar-benar mantap. Teman-
Maka, kamipun berangkat “Mereka melayani dengan teman wajib mencobanya!
ke Ambon bukan semata- tulus, tetap senyum walau Dari Pantai Natsepa, kami
mata mencari kemenangan, kita kadang merepotkan melanjutkan perjalanan ke
namun membangun mereka. Situasi dan kondisi Pantai Liang. Disini, kami
persaudaraan lintas daerah, masyarakatnyapun sangat disambut secara formal
lintas suku, lintas agama. Ini bersahabat yang dijumpai oleh lembaga pemerintah
sangat sesuai dengan tema: di seputar hotel. Sungguh yang mendapat tugas
“Membangun Persaudaraan sebuah pengalaman yang tak mendampingi kontingen
Sejati, dari Maluku untuk terlupakan.” Banten, yaitu dari Dinas
Indonesia”. Pariwisata dan juga Biro
Usai hari-hari Organisasi Provinsi Maluku.
Persaudaraan lintas perlombaan, kami diajak

16 DESEMBER 2018

LITURGI

Di Pantai Liang ini kami dihadiri oleh Menteri yang dibangun menggunakan
menyaksikan penampilan Pemberdayaan Perempuan batu bata dari bubur
Bambu Gila, yaitu sebatang dan Perlindungan Anak Ibu kertas semen, ada patung
bambu besar dengan panjang Yohana Yembise, yang hadir perjamuan malam terakhir,
sekitar 10 meter, digotong mewakili Bapak Presiden. dan jugaa 14 perhentian
beramai-ramai oleh tujuh Pengumuman pemenang Jalan Salib. Semua ini berada
orang dewasa. Sedikit berbau disampaikan dalam upacara di sebuah kompleks yang
mistis, karena bambu itu bisa penutupan ini dengan juara luas dengan taman yang
bergerak liar tak terkendali. umum adalah Provinsi dipelihara dengan baik di
Kalimantan Timur. tengah perkampungan yang
Hari Kams adalah jauh dari kota.
penutupan Pesparani. Pagi Tibalah hari Jumat, di
hari kami diajak pergi belanja mana kami akan pulang. Dari Goa Maria Airlouw,
oleh-oleh. Siang menjelang Karena pesawat kami malam kami kembali ke hotel untuk
sore, kami bersiap-siap hari, maka di pagi hari, kami bersiap-siap check-out.
untuk mengikuti upacara masih sempat pergi ke Goa Kamipun terbang kembali
penutupan. Upacara Maria Airlouw, yang terletak ke Jakarta pukul 20.00 WIT.
penutupan juga diawali di dalam perkampungan Sayonara Ambonia, city of
dengan misa kudus yang (bahkan bus kami tidak music. Terima kasih atas
dipimpin secara konselebrasi, bisa masuk). Alhasil, kami persaudaraan yang boleh
dengan konselebran utama berjalan kaki untuk mencapai kami rasakan. Sampai
Mgr. Petrus Canisius Mandagi tempat ini. Goa Maria ini jumpa di Pesparani Katolik
MSC (Uskup Keuskupan menarik karena dibangun di Nasional II di NTT tahun 2020
Ambonia). Upacara ini atas bukit karang. Ada kapel mendatang. (ES)

DESEMBER 2018 17

LITURGI

KONSER ORGANIS – GEREJA SANTO LAURENSIUS:

ORGANIS IBARAT
BARANG LANGKA

Ada kegiatan yang Yohanes Seandy, Jessica, memaikan karya komposer
beda di ruang Eugenius Vivaldy Pranowo, itu.
Kasih GKP yang Abdenego B.W, dan Grace
pagi itu sudah Prihadi. Organis Jadi Barang Langka
sejuk ditiup hembusan AC. Ya Pada sambutannya,
memang beda, hari itu Sabtu Alunan organ yang
17 November 2018 untuk dimainkan pagi itu Romo Danto lebih lanjut
pertama kalinya diadakan membawa kita pada masa- menjelaskan betapa
Konser Organis Gereja Santo masa kejayaan komposer kurangnya jumlah organis
Laurensius. Tercatat 14 sekaliber J.S Bach, organis di paroki kita. “Ada 95
organis tampil membawakan Galih membawakan karya lingkungan dengan lebih
lagu-lagu liturgi hingga lagu terkenanya Air – Suite dari 60 kelompok koor serta
gubahan komposer besar no 3 in D major dengan 8 kali misa per minggu, kita
dunia. Ke-14 oganis yang merdunya. Tak ketinggalan butuh banyak organis”, beliau
tampil adalah: Melchiada Romo Danto membawakan menjelaskan. “Ada komplain
Tresia, Henny Kumalasari Panis Angelicus karya Cesar dari lingkungan, ada koor
Widodo, Veronica Manalu, Franck. “Kalau saya main tidak ada organis, organis jadi
Yesika Natania, Galih, Rm. organ jangan diketawain barang langka”, tambahnya.
Sridanto Aribowo, Natasha ya, sudah lama ngga main,
Tjandra, Cornelius Selo saya didaulat untuk main Menurut romo Danto,
Atmanto, Tania Samueldo, nih pagi ini”, demikian Romo banyak anak muda yang
Danto berkomentar sebelum bisa main organ, namun
18 DESEMBER 2018 beliau bertanya mengapa

LITURGI

mereka tidak ikut terlibat menumbuhkan panggilan Ada 2 kali rekrut per
dalam pelayanan organ di organis, sehingga diharapkan tahun. “Syarat jadi organis
Gereja atau lingkungan? kualitasnya berkembang, bisa punya dasar piano atau
“Kita perlu mencari orang tukar partitur dan akhirnya organ, tidak dari nol,
yang mencintai pelayanan bisa mengajak anak muda bersedia mengikuti latihan
di Gereja”, tambahnya. Yang mencintai Gereja melalui tiap minggu selama 4 bulan.
dapat bermain organ pada musik liturgi”, demikian Konser seperti ini akan
level basic, intermediate, harapannya. diadakan rutin untuk sarana
advance dikumpulkan, itu belajar, dengan menampilkan
saran beliau. Ibu Grace Prihadi calon-calon organis yang telah
selaku koordinator organis dilatih”, beliau menjelaskan
Menyinggung tentang paroki menambahkan lebih lanjut. Selain Ibu
adanya orgel di gereja kita, bahwa tujuan konser Grace, Pak Cornelius Selo
Romo Danto mengatakan ini untuk kebersamaan dan Pak Abednego ikut pula
agar kita meminta ke Dewan komunitas organis, juga mendukung para organis
Paroki. “Dengan syarat ada untuk menunjukan hasil selaku tim pelatihan dan
komunitasnya, nah inilah belajar 7 organis rekrutan teknis. Mari kita tumbuhkan
komunitas itu”, tambah baru. “Harapannya setiap tunas-tunas organis di
beliau. “Harapannya tidak wilayah bisa memiliki lingkungan kita masing-
untuk tunjukkan yang organis”, demikian beliau masing. (antonio)
hebat-hebat tapi untuk menambahkan.

DESEMBER 2018 19

ANTARKITA

MERAWAT INDONESIA
BERSATU

LINTAS ALAM KEBHINNEKAAN 2018

Dewasa ini kelompok merasa menjadi disintegrasi bangsa. Melalui
terasa banyak kelompok yang terbaik budaya, masyarakat
ancaman bagi sehingga perlahan namun diajak terlibat dalam
keutuhan nilai pasti mengarah pada upaya mengupayakan terwujudnya
kebangsaan Indonesia disintegrasi bangsa. persatuan Indonesia.
yang salah satunya berasal
dari radikalisme terhadap Budaya adalah salah Pencak silat, salah
perbedaan etnis/suku dan satu pengikat dalam satu warisan luhur bangsa
agama. Kelompok yang keberagaman. Melalui yang melekat dalam tradisi
satu merasa berbeda dan keanekaragaman budaya kita. Dalam olah raga ini
lebih unggul dari kelompok inilah dipandang akan diwariskan budaya toleransi,
lainnya. Masing-masing menjadi magnet perekat bela rasa dan cinta alam.
untuk menangkal issue Terbersit untuk mengadakan
20 DESEMBER 2018

ANTARKITA

kegiatan yang melibatkan semangat persatuan. Ikatan Pemuda Hindu
ke-6 unsur agama Indonesia Sekumpulan anggota Banten (yang memiliki
yang bermanfaat bagi basis di 7 kuil kawasan
kelestarian alam Indonesia, THS-THM Paroki Alam Tangerang); Majelis Jemaat
kemaslahatan masyarakat Sutera berinisyatif Gereja Kristen Indonesia
lokal, sambil membangun mengajak PSNU (Pencak Gading Serpong dan Majelis
Silat Nahdlatul Ulama) Jemaat Gereja Kristen Jawa
Pagar Nusa Kab. Tangerang, di Pamulang, mewakili
untuk mengadakan kegiatan komunitas Kristen Protestan;
bertajuk kebhinnekaan, sampai melibatkan
untuk menepis keraguan Kelompok Mahasiswa
masyarakat bahwa NKRI Pencinta Lingkungan Hidup
diambang kehancuran. (KMPLH) Kembara Insani
Ibnu Batuttah Universitas
Pertemuan-pertemuan Islam Negeri Syarif
kian membesar dengan Hidayatullah di Ciputat, dan
merangkul lebih banyak Pondok Pesantren Darul
pihak; Pencak Silat Tapak Falahiyyah, Cisoka, asuhan
Suci Putera Muhammdiyah, pak K.H. Ardani (FKUB
perkumpulan Wushu Genta Kabupaten Tangerang).
Suci milik majelis Kong Hu
Cu, juga PGB Bangau Putih, Kegiatan ini awalnya
sebuah perkumpulan olah digagas berupa kegiatan
raga beladiri beraliran lintas alam (mengulang
kungfu yang terkenal. kesuksesan OMK dan THS-
THM Paroki Alam Sutera)
Semangat yang diawali mendaki gunung bersama.
dari para penggiat beladiri Namun kali ini muncul
ini disambut baik oleh gagasan yang lebih otentik,
komunitas lintas agama. bahwa kebersamaan harus
Mulai dari Maga Bodhi
(Buddha aliran Theravada);

DESEMBER 2018 21

ANTARKITA

bermanfaat bagi orang penjualan pakaian layak Selepas sholat Maghrib
lain, sesuai tema: Lintas pakai dengan harga hanya dan Isya, di halaman Vihara
Alam Kebhinnekaan. Ada antara Rp.2,000-Rp.5,000 Tjo Soe Kong, digelar
3 kegiatan utama: (1) Bakti per potong. Ternyata waktu Sarasehan Kebhinnekaan
Sosial: penjualan murah amat terbatas, tidak semua yang dipandu Bapak
pakaian layak pakai & warga masyarakat dapat Jatmiko, anggota THS-
pengobatan gratis, (2) memanfaatkan kesempatan THM sekaligus sebagai
gerakan pembersihan ini. Tersisa 30 karung yang seorang Guru Pendidikan
pantai, dan (3) sarasehan dibawa kembali ke Gereja Mastery Holistic Integrative
kebhinnekaan. Lokasi St. Laurensius untuk segera / MT Excellency Educator
yang dipilih adalah dimanfaatkan dalam Sambutan disampaikan
Desa Margamulya dan penjualan murah berikutnya oleh Bapak Lukas Agung
Desa Tanjunganom, oleh komunitas KMPLH mewakili Romo Hadi
Kecamatan Mauk, Kab. Ranita UIN, GKJ Pamulang, Suryono (Dewan Paroki
Tangerang dengan OMK St. Laurensius dan Alam Sutera), dan Romo
basecamp di kompleks Yayasan Atma Brata (asuhan Rusli (Pimpinan Vihara
peribadatan Vihara Tjo Br. Petrus) di Cilincing. Tjo Soe Kong sebagai tuan
Soe Kong, Tanjungkait. Sungguh ini merupakan rumah penyelenggara).
Acara berlangsung pada karunia Allah, sebagaimana Sambutan yang luar biasa
hari Sabtu-Minggu, 30 kisah 5 roti dan 2 ikan yang dari kedua tokoh agama
Juni–1 Juli 2018. Demikian bersisa hingga 12 bakul ini menggugah kesadaran
diungkapkan Yohanes penuh. Hasil penjualanpun bahwa tidak ada sekat
Timmie Manglassa, diserahkan kembali kepada di antara mereka. Sekat
Ketua Paniia Lintas Alam masyarakat setempat ini seharusnya sudah
Kebhinnekaan, yang juga melalui aparat pemerintah hilang sejak proklamasi
pengurus THS-THM Paroki desa dan pengurus vihara. kemerdekaan 73 tahun
Alam Sutera. yang lalu. Acara dilanjutkan
Sama dengan penjualan pemaparan oleh tokoh
Untuk bakti sosial, pakaian, pengobatan gratis lain: Bpk Pujiono (Kapolsek
pakaian layak pakai dilaksanakan dengan penuh Mauk), Bpk Suharyadi
dikumpulkan dari 13.000 antusias. Dukungan puluhan (Koramil 09/Mauk), Bpk
umat Paroki Alam Sutera, dokter, apoteker dan tenaga Joko (tokoh masyarakat,
berhasil dikumpulkan medis Seksi Kesehatan mewakili Pemerintah Desa
80 karung besar. Sebuah Paroki Alam Sutera, Margamulya), dan Bapak
bentuk kepedulian luar sukses melayani sekitar K.H. Ardani (pimpinan
biasa dari umat untuk 700 warga masyarakat Pondok Pesantren Darul
mewujudkan nilai Desa Tanjunganom & Desa Falahiyyah, Cisoka, sekaligus
kepedulian sosial. Penjualan Margamulya. Kegiatan yang anggota FKUB Kab.
dibagi ke 3 tempat: sangat antusias disambut Tangerang dan Pengurus NU
kompleks Vihara Tjo Soe warga masyarakat ini Banten). Pemaparan para
Kong, Vihara Tri Dharma terpaksa terhenti karena tokoh agama, pemerintah,
Cariya, dan kantor Desa datangnya senja dan mereka TNI/Polri dan masyarakat
Marga Mulya. Ratusan berharap di lain kesempatan ini sungguh membuka
warga memadati titik-titik dapat dilaksanakan lagi.

22 DESEMBER 2018

DESEMBER 2018 23

BERITA GAMBAR
24 DESEMBER 2018

BERITA GAMBAR

Tag line Unity in
Diversity dijunjung
pada lomba lari
THE RUN sebagai
event tahunan OMK
Paroki, Minggu 9
Desember 2018

DESEMBER 2018 25

ANTARKITA

cakrawala wawasan semua dari Vihara Tjoa Soe Kong, berangkatlah rombongan
yang hadir, bahwa NKRI Tari Cenderawasih dari peserta Lintas Alam
masih ada, tegak berdiri Ikatan Pemuda Hindu Kebhinnekaan ini menuju
hingga kini dan akan tetap Banten, Seni Wushu dari Pantai Margamulya,
seperti itu selamanya. Ikatan Wushu Genta Tanjungkait, Tangerang,
Presiden Sukarno pernah Suci–Kong Hu Cu, dan seni untuk melaksanakan
menyatakan bahwa pencak silat dari THS-THM. gerakan bersih pantai.
tantangan generasi sekarang Hidangan malam berupa Mengapa pantai itu harus
lebih berat dibandingkan jajanan warga masyarakat dibersihkan? Awalnya
dulu, yaitu bahwa saat ini sekitar Vihara memeriahkan lokasi ini bukanlah pantai,
bukan berperang melawan suasana akrab malam tetapi bagian dari daratan.
penjajah melainkan kebhinnekaan, setelah itu Penampilannya kotor dan
melawan bangsanya sendiri panitia juga menyediakan wisatawan yang dahulu
yang ingin menegakkan makan malam diatas daun berdatangan kini sudah
ideologi lain. Maka pisang sebagai bentuk mulai menjauh dan memilih
kesimpulan dari Sarasehan perwujudan semangat destinasi lain. Garis pantai
Kebhinnekaan malam itu kebersamaan. Obrolan sebenarnya ada 3 km di
adalah bahwa NKRI dan antara semua komunitas depan kawasan yang perlu
Pancasila merupakan harga berlangsung hingga dini dibersihkan dari sampah.
mati bagi bangsa Indonesia, hari, karena begitu rindunya Tahun 1997-1998, terjadi
dan meneriakkan seruan peserta untuk berkumpul penggalian pasir pantai
yang sama: “Kita Bhinneka, sebagai sesama anak bangsa besar-besaran di kawasan
Kita Indonesia!!!” di bawah kepak sayap ini oleh pemerintahan orde
Garuda Pancasila. baru. Petani semangka
Acara diselingi dan kacang tanah yang
penampilan seni tradisi yang Setelah sarapan pagi makmur di kawasan
menarik berupa Barongsay di tanggal 1 Juli 2018,

26 DESEMBER 2018

ANTARKITA

itu mulai terpuruk satu Paroki, Rm. Rusli beserta cendera mata dari Vihara
demi satu. Saat satu petak para pengurus Vihara Tjo Soe Kong ke Paroki
tanah diambil pasirnya, Tjo Soe Kong, beberapa Alam Sutera sebagai simbol
maka semangka di petak pengurus Ikatan Pemuda ikatan persaudaraan yang
sebelahnya gagal panen. Hindu Banten, beberapa terjalin untuk waktu-waktu
Terus berlanjut hingga perwakilan komunitas yang lebih lama. Romo Hadi
luasannya berhektar-hektar. peserta, dan Bapak H. Suryono pun dengan bangga
Petani terpaksa menjual Datuk Sweida, sebagai mengucapkan terima kasih
tanah mereka petak demi penasehat kegiatan. Dalam atas kerjasama dan kerja
petak. Hingga tiba saatnya sambutannya pak Haji keras semua yang terlibat,
abrasi pantai menelan
semua kejayaan itu. Ini Datuk mengemukakan sehingga cira-cita Indonesia
lambang suatu keserakahan harapannya untuk kegiatan bersatu tidak tergoyahkan.
yang bergerak atas nama yang melibatkan semua Romo Hadi Suryono
kemakmuran bangsa. komponen masyarakat berpesan, “Mari terus
Tanah air Indonesia amblas yang heterogen ini, agar amalkan Pancasila: Kita
dimakan bangsanya sendiri. semakin terwujud semangat Bhinneka, Kita Indonesia”
persatuan di Indonesia.
Peserta Lintas Alam Terdapat juga penyerahan (Seksi Humas THS-THM
Kebhinnekaan 2018 di St. Laurensius)
bawah terik mentari
mengangkat banyak sampah
dan lumpur dari garis
pantai tersebut, sehingga
berdasarkan pantauan
1 bulan kemudian, kini
pantai eksotis itu mulai
dikunjungi wisatawan lagi.
Dengan wajah sukacita yang
mengalahkan kelelahan,
peserta beristirahat sejenak
di pelataran Vihara Ma’
Datto, yang ternyata berupa
makam keramat tokoh
masyarakat setempat.

Lintas Alam
Kebhinnekaan telah
berakhir… menyisakan
kenangan tak terlupakan.
Ramah tamah penutupan
di GKP St. Laurensius, 21
Agustus 2018 lalu, dihadiri
Rm. Yohanes Hadi Suryono
beserta beberapa Dewan

DESEMBER 2018 27

ANTARKITA

MARI BERBAUR. JANGAN MELEBUR

Menambah Saudara dalam muda Indonesia mari kita gratis untuk masyarakat kedua
Kegiatan Lintas Alam perkuat persatuan kita dalam desa tersebut. Pemeriksaan ini
Kebhinnekaan keberagaman” sepenggal dilakukan oleh 12 dokter, 12
kalimat yang disampaikan oleh apoteker, 12 perawat dan 64
“Kita Bhinneka, Kita Kak Miko selaku ketua seksi pemuda Vihara. Masyarakat
Indonesia” kalimat yang selalu acara. terlihat sangat antusias dengan
diteriakkan oleh seluruh pemeriksaan kesehatan ini,
peserta dalam membakar Lintas Alam terbukti dengan adanya
semangat serta untuk Kebhinnekaan ini sekitar 700 orang mengikuti
merasakan persatuan dan dilaksanakan selama 2 pemeriksaan dan umumnya
persaudaraan di antara kami. hari pada tanggal 30 Juni adalah para lansia. Begitu pun
Kalimat itu pula menjadi sampai dengan 1 Juli 2018. dengan bazar pakaian murah.
tema yang diusungkan Bertempat di dua desa yaitu Bazar ini dilaksanakan di dua
dalam kegiatan lintas alam Desa Tanjung Anom dan Desa tempat yaitu di Vihara Tjo
kebhinnekaan ini, karena Marga Mulya, Kec. Mauk, Soe Kong yang berlokasi di
meskipun kami berasal dari Tanjung Kait, Kab. Tangerang. Tanjung Anom dan Vihara Tri
latar belakang yang berbeda Setidaknya kegiatan ini diikuti Dharma Cariya berlokasi di
baik suku, ras, agama maupun oleh 11 komunitas dengan Marga Mulya. Dari kalangan
budaya namun kami tetaplah berlatarkan agama yang anak-anak sampai orang tua,
satu yaitu Indonesia. “Dalam berbeda, yang berjumlah lebih perempuan maupun laki-laki
kegiatan ini, kita sebagai anak kurangnya 500 orang. Adapun mereka semua ikut serta untuk
bangsa wajib mempererat komunitas tersebut adalah membeli pakaian-pakaian
persatuan kita sebagai anggota dari Gereja Kristen tersebut dengan dibantu oleh
bangsa yang beradab dan Indonesia Gading Serpong, para peserta mulai proses
bermartabat, berbeda tetapi Pencak Silat Tunggal Hati pemilihan pakaian yang
tetap satu. Bhinneka Tunggal Seminari-Tunggal Hati Maria cocok bagi masyarakat sendiri
Ika. Indonesia adalah Kita. Paroki St. Laurensius Alam sampai proses pembayaran.
Kita adalah Indonesia. Karena Sutera, Orang Muda Katolik Bahkan sampai hari kedua
itu kepada seluruh generasi St. Laurensius Alam Sutera, pun bazar ini masih tetap
Perguruan Wushu Genta Suci dilaksanakan mengingat masih
- Kong Hu Cu Ikatan Pemuda adanya masyarakat yang
Hindu Banten, Perhimpunan belum sempat mendapatkan
Orang Muda Vihara Tjoe Soe pakaian di hari pertama. Hasil
Kong, KMPLHK RANITA UIN dari bazar ini didermakan
Jakarta, Pondok Pesantren kepada masyarakat yang
Darul Falahiyyah Cisoka, membutuhkan melalui
Gereja Kristen Jawa Pamulang, perantara Vihara Tjoe Soe
Perguruan Bangau Putih, dan Kong dan aparat Pemerintah
Perguruan Pencak Silat Pagar Desa Marga Mulya.
Nusa NU.
Di malam harinya
Di hari pertama kegiatan dilaksanakan sarasehan
ini ada pemeriksaan kesehatan

28 DESEMBER 2018

ANTARKITA

mengenai kebhinnekaan yang menyebabkan berkurangnya pada tanggal 1 Juni 2018
dibawakan oleh Bapak Pujiono keindahan pantai dan bertempat di Gereja St.
(mewakili Kapolsek Mauk), mengurangi jumlah ikan yang Laurensius Alam Sutera
Bapak Suhardi (mewakili didapatkan para nelayan sampai dengan kegiatan
Koramil 09 Mauk), Bapak sehingga akan mengurangi dilaksanakan, hal yang paling
Joko (mewakili Pemerintah pula pendapatan masyarakat berkesan menurut saya
Desa Marga Mulya), Romo sekitar. pribadi adalah ketika kami
Rusli (Pemuka Budha, Vihara berdoa menurut agama dan
Tjo Soe Kong), dan K.H. Acara demi acara telah kepercayaan kami. Saya
Ardhani (FKUB Tangerang, selesai dilaksanakan. Sampai merasakan dengan sangat
Pengasuh Pondok Pesantren akhirnya kami semua harus nyata bahwa perbedaan ini
Fallahiyah Cisoka). Selain itu berpamitan untuk kembali ada namun tidak menuntut
ada penampilan dari sebagian ke rutinitasnya masing- untuk kami menjadi berbeda
komunitas. Yaitu penampilan masing. Namun sebelum dalam memperlakukan satu
barongsai dari Vihara Tjo Soe kami melangkahkan kaki sama lain. Semua agama
Kong, Tari Cendrawasih dari untuk pulang, dalam rangka mengajarkan akan hal
IPHB, tari Jurus Pancasila dari mengenang suatu saat nanti, kebaikan. Semua agama
THS-THM dan wushu dari kami melakukan foto bersama mencintai persatuan dan
Genta Suci. Acara di malam seluruh peserta. Foto ini pula perdamaian. Lantas, masih
hari ini merupakan sebagai akan menjadi salah satu bukti pantaskah kita menyalahkan
hiburan bagi para panitia, bahwa kami pernah bersama suatu keadaan atas dasar
peserta dan masyarakat dan melakukan kegiatan yang perbedaan? Terutama
setempat. bertujuan untuk kebaikan mengatasnamakan agama.
dengan mempersatukan di Sangat keji bagi mereka yang
Kemudian pada hari atas perbedaan. menebar permasalahan atas
kedua peserta dibagi menjadi dasar agama. Oleh karena
dua kelompok. Kelompok Tak kenal maka tak itu mari bersama-sama kita
pertama membantu bazar sayang, mungkin pepatah itu tegakkan dengan teguh
pakaian murah dan kelompok yang pas untuk moment ini. persatuan demi terciptanya
kedua pergi ke Pantai Pasir Kami memanfaatnya dengan Indonesia yang damai.
Putih yang berlokasi di baik dengan berkenalan satu
Desa Marga Mulya untuk sama lain. Saling berbagi cerita (Alfiah “Cendai” Nurul Z,
membersihkan sampah- dan pengalaman baik pribadi KMPLHK RANITA UIN Jakarta)
sampah yang berada di sekitar maupun komunitasnya.
pantai bersama masyarakat Bahkan tak jarang pula saling Note: Penulis adalah
setempat. Bersih pantai ini bertukar nomor handphone mahasiswa semester 6,
terlihat sangat efektif, karena sampai akun media sosial. anggota Kelompok Mahasiswa
di sekitar Pantai Pasir Putih Banyak cara dan media Pencinta Lingkungan Hidup
banyak ditemukannya untuk kami tetap menjaga dan Kemanusiaan (KMPLHK)
sampah, terutama sampah persaudaraan ini. Saya Kembara Insani Ibnu Batuttah
plastik. Mengingat Pantai berharap semoga akan terjalin (RANITA), Universitas
Pasir Putih merupakan pantai sampai hari-hari selanjutnya. Islam Negeri (UIN) Sjarief
nelayan dan wisata dengan Hidayatullah, Jakarta; sebagai
adanya sampah plastik akan Sejak pertama bergabung salah satu Peserta Lintas Alam
yang dimulai dengan Kebhinnekaan.
mengikuti rapat koordinasi

DESEMBER 2018 29

ANTARKITA

Tanjung Burung Selayang Pandang

Peduli Kasih Sel Yohanes
Salib 4 – Komunitas
Tritunggal Mahakudus.

Kampung Beting, lebih 45 Kepala Keluarga, ada di ujung Teluk Naga, yang
Desa Tanjung yang keturunan Tionghoa berbatasan dengan Laut
Burung persis juga ada yang bukan, semua Jawa, di sanalah kebanyakan
terletak di tepi berbaur dengan kondisi sosial penghuni Tanjung Burung
muara Sungai Cisadane. ekonomi yang hampir serupa menggantungkan hidupnya
Kampung ini cukup viral tinggal di rumah beratap walaupun gaji yang diterima
di media massa karena rumbia dan berdinding juga sangat minim. Bersyukur
di balik eksotisme alam bambu, dan pekerjaan ada beberapa perusahaan
daerah Utara Tangerang kepala keluarga sebagian yang memberikan bantuan
yang penuh dengan hutan besar adalah nelayan dan sebagai bentuk Company
Mangrove alami, ternyata buruh kasar di tambak Social Responsibility mereka,
daerah ini masih banyak tambak ikan di sekitar tak ketinggalan kelompok-
dihuni keluarga keluarga Tanjung Burung. Melihat kelompok organisasi dan
pra sejahtera yang cukup letak geografis, tak heran kelompok pribadi yang
memprihatinkan dari kondisi banyak sekali tambak-tambak datang berkunjung ke
sosial ekonominya. Di desa dan bagan laut di sekitar Tanjung Burung sambil
Tanjung Burung ada kurang Tanjung Burung, persisnya membawa bantuan.

Berbekal situasi ini, Sel
Yohanes Salib 4 ( bagian
dari Kelompok Kategorial
Komunitas Tritunggal
Mahakudus Distrik Serpong
) dan beberapa ibu-ibu dari
daerah Puri Indah Jakarta
bergabung memutuskan
berkunjung ke Tanjung
Burung sebagai bentuk
peduli kasih kepada sesama.
Kunjungan dilakukan pada
tanggal 12 November 2018
yang lalu. Perasaan sulit
dikemukakan saat anggota
rombongan melihat kondisi

30 DESEMBER 2018

ANTARKITA

rumah beberapa warga, jauh sekolah-sekolah negeri sekitar bagi mereka untuk berobat
dari layak. Dari pembicaraan mereka tinggal. Tentunya itu sulit dan jauh. Sehingga
dengan beberapa penghuni, kita berharap dengan mereka memilih tidak
tak nampak antusiasme pendidikan yang lebih baik berobat rutin, di samping
mereka untuk melangkah di antara anak anak tersebut itu ketersediaan dana bagi
keluar dari “ kondisi” bisa mampu mengangkat mereka boleh dibilang tak
mereka, sepertinya mereka kehidupan keluarganya kelak. ada. Tak jelas berapa banyak
menerima kondisi mereka dari mereka yang memiliki
apa adanya. Ataukah Apa yang dibagikan kartu BPJS. Hal lain yang
sulit bagi mereka untuk pada saat kunjungan Sel juga memprihatinkan adalah
mendapatkan kesempatan Yohanes Salib 4 dan Kolega ini saat musim penghujan tiba,
untuk melangkah ke kondisi tentunya tak bisa serta merta Sungai Cisadane biasanya
yang lebih baik ? Tak bisa membuat kondisi berubah. akan meluap dan Desa
kami ambil kesimpulan, Pepatah selalu mengatakan Tanjung Burung selalu
yang jelas wajah mereka “ Berikanlah pancing, bukan menjadi langganan banjir.
tetap sumringah, ketulusan umpan “, namun demikian
terpancar di wajah mereka apa yang dibawa saat itu Tidak ada kebahagiaan
saat mereka menerima yang berupa sembako ( selain melihat wajah-wajah
kedatangan rombongan beras, minyak goreng dan penghuni Tanjung Burung
kami. Seorang encim biscuit ) tentu juga sangat saat menerima bingkisan,
menunjukkan rumahnya dan bermanfaat bagi mereka masing masing dari ke 45
tempat dia tidur selama 40 karena itulah kebutuhan Kepala keluarga menerima
tahun, hanya lantai beralas pokok mereka. Di antara 45 25 kg beras, 2 kilo minyak
seadanya dengan 2 bantal, KK ini ada 2 warga yang sakit goreng dan 250 gr Biscuit
tak nampak kasur. Di balik stroke yang mendera mereka Marie Regal. Semoga
keprihatinan, masih ada hal sudah lama. Mereka tak bisa bingkisan bermanfaat bagi
yang baik, anak-anak mereka berobat dengan baik karena mereka semua.
tetap dapat bersekolah di puskesmas terdekatpun
jaraknya jauh, jadi akses Lukas 21:3-4 Lalu Ia
berkata : “ Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya
janda miskin ini memberi
lebih banyak dari pada semua
orang itu. Sebab mereka
memberi dari kelebihannya,
tetapi janda ini memberi dari
kekurangannya bahkan ia
memberi seluruh nafkahnya “

Jadi bukanlah bentuk
peduli kasih apa yang bisa
kita berikan dan berapa
banyak, tapi bagaimana
ketulusan hati yang memberi
bingkisan dan donasi
dimaksud, itulah yang utama.

DESEMBER 2018 31

SAKRAMEN

SAKRAMENTOLOGI:

DARI SARANA KE SIMBOL

Sejarah Istilah Sakramen: (yang dipilih untuk sebagai rencana atau hikmat
dari Karya Keselamatan menerjemahkan kata Parsi, Allah yang tersembunyi.
sampai Upacara raz), bersangkutan dengan Rencana atau hikmat itu
rahasia akhir jaman, yaitu ada bersama Allah bahkan
Raz-Mysterion-Sacramentum: rahasia nasib segala ciptaan dalam arti tertentu Allah
Perjanjian Lama dalam perjalanan sejarah; sendiri. Rencana dan hikmat
suatu rahasia yang tidak itu adalah: mendamaikan
Kata ‘sakramen’ dapat diketahui manusia. & mempersatukan semua
tidak akan Dengan demikian, istilah dalam Kristus; yang
ditemukan mysterion yang nantinya tersembunyi, tersingkap
dalam Kitab diterjemahkan ke dalam dalam sejarah melalui
Suci berbahasa Ibrani sacramentum, tidak ada kehidupan Yesus Kristus,
maupun Yunani. Namun hubungannya dengan terutama dalam sengsara,
demikian, dalam Kitab Suci upacara keagamaan Yahudi. wafat dan kebangkitanNya.
berbahasa Latin (Vulgata), Rencana dan hikmat itu
kita menemukan istilah Mysterion – Sacramentum: berupa pendamaian,
sacramentum yang mau Perjanjian Baru berlangsung terus berkat
menerjemahkan kata kehadiran aktif Kristus
mysterion dari Kitab Suci Dalam beberapa kitab dalam dan berupa
berbahasa Yunani. Apa Perjanjian Baru (PB), istilah jemaahNya, tubuh mistikNya,
makna kata mysterion? mysterion punya makna yaitu Gereja. Para Rasul
Pertama, mysterion merujuk kristologis (mysterion mewartakan misteri
pada sesuatu yang bersifat Kristus, Ef. 3:4: Apabila kamu keselamatan tersebut dan
rahasia. Misalnya Tob membacanya, kamu dapat jemaah melanjutkannya (Ef.
12:7.11 (Memang baiklah mengetahui dari padanya 3:4-11).
rahasia raja disembunyikan, pengertianku akan rahasia
tetapi pantaslah perbuatan Kristus) dan makna eklesial Jadi jelas sekali, bahwa
Allah disingkapkan dan (mysterion Gereja, Kolese 1:27 pada mulanya kata mysterion
dimuliakan. Lakukanlah yang Kepada mereka Allah mau tidak menyangkut ritus
baik, niscaya malapetaka memberitahukan, betapa atau upacara. Segi yang
tidak akan menimpa kamu) kaya dan mulianya rahasia mendapat penekanan adalah
. Kedua, kalau dipakai itu di antara bangsa-bangsa kerahasiaan. Rahasia itu
dengan nada keagamaan, lain, yaitu: Kristus ada di diungkapkan oleh peristiwa
mysterion berhubungan tengah-tengah kamu, Kristus Kristus dan penyingkapan
dengan upacara keagamaan yang adalah pengharapan
rahasia, agama-agama non akan kemuliaan!). Dengan _____________________________
Yahudi. Dalam kitab Daniel, demikian, kata mysterion
kata Yunani mysterion dalam PB dapat dipahami 1 C. Groenen, Sakramentologi: ciri sakramental
karya penyelamatan Allah, sejarah, wujud, struk-
tur, Kanisius, Yogyakarta 1989, hlm. 26.
2 Ibid., hlm. 43.
3 C. Groenen, Sakramentologi, hlm. 48.
4 C. Groenen, Sakramentologi, hlm. 50.

32 DESEMBER 2018

SAKRAMEN

itu menandai era baru, yaitu cybil dan isis) upacara inisiasi arti. Arti pertama: sumpah
akhir jaman. Setelah Kristus yang mengantar orang militer. Melalui sumpah itu,
naik ke surga, rahasia itu masuk ke dalam salah satu seorang tentara mengabdikan
terus disingkap melalui agama-agama ini, hanya seluruh hidupnya kepada
pewartaan para Rasul, dapat diketahui orang dalam. dewa pelindung negara
kemudian dilanjutkan oleh Dalam upacara inisiasi yang bersangkutan. Arti
Gereja. Jadi, Gereja adalah rahasia itu dipentaskan kedua: sejumlah uang yang
bentuk kelihatan rahasia kehidupan para dewa yang ditaruh di dalam kuil dewa.
atau mysterion itu. Ketika disembah (mitologis). Dengan Uang itu diletakkan oleh
segi kelihatan ditekankan, terlibat dalam pementasan kedua orang yang sedang
orangpun menggunakan mitologis para dewa, berpekara. Orang yang
istilah sacramentum sebagai orang-orang yang diinisiasi menang dalam perkara akan
terjemahannya. Dengan disertakan juga ke dalam menerima kembali uang itu.
demikian, menjadi jelas nasib para dewa itu, yaitu Sedangkan pihak yang kalah
mengapa orang Kristen keselamatan. Jadi, mysterion akan kehilangan uangnya
Yunani memilih istilah di jaman ketika Bapa-bapa sebab uangnya menjadi milik
mysterion: karena mereka Gereja mewartakan Injil negara/dewa. Keputusan
lebih menekankan dimensi adalah pembaktian ritual hakim dalam konteks itu
transendennya, dimensi kepada dewa-dewi dengan dianggap keputusan dewa.
yang tidak kelihatannya, jalan inisiasi.
kerahasiaannya. Sementara Pemakaian istilah
itu, orang Kristen Latin Upacara inisiasi ini mysterion-sacramentum
memilih istilah sacramentum wajib dirahasiakan, suatu oleh orang Kristen, dalam
untuk menekankan dimensi kebiasaan yang diikuti oleh arti upacara keagamaan,
nyata, atau kelihatan, dari orang Kristen dalam apa yang dimulai pada abad III,
rencana Allah. disebut sebagai disciplina masing-masing di Alexandria
arcana (rahasia rumusan untuk Gereja Timur dan
Dari Pelaksanaan Rencana Credo dan penjelasannya, Afrika Utara untuk Gereja
Keselamatan sampai Upacara: yang hanya diketahui orang Barat . Istilah ini diterapkan
Mysterion-Sacramentum era yang sudah dibaptis). Dalam pada segala macam upacara
Patristik agama-agama misteri, suci dan juga barang untuk
mereka yang akan diinisiasi upacara tersebut. Jadi,
Kapan dan bagaimana disebut mystes . Dalam bukan hanya baptisan
istilah mysterion merujuk Gereja, istilah mystes menjadi dan ekaristi yang disebut
pada suatu tindakan religius mystagoge, yaitu pendalaman mysterion-sacramentum
atau upacara keagamaan? iman tingkat lanjut yang tetapi juga membacakan
Di jaman Bapa-bapa Gereja, hanya dapat diikuti oleh Kitab Suci, membuat tanda
istilah mysterion mulai mereka yang baru saja salib, mendaraskan syahadat,
punya makna khusus, yaitu dibaptis. juga disebut mysterion-
ibadat / upacara. Hal ini sacramentum, karena
dapat diterangkan bahwa Kata sacramentum menghadirkan kembali
dalam agama misteri (seperti itu sendiri (sacer = kudus, tindakan penyelamatan
agama yang menyembah keramat ; sacramentum = Allah yang tidak kelihatan.
dewa Mitras atau pasangan apa yang menguduskan; Agustinus orang pertama
sacerdos = imam) punya dua

DESEMBER 2018 33

SAKRAMEN

yang mulai membatasi tanda dalam sakramen alat atau saluran atau bejana
penerapan istilah mysterion- bukan sekedar tanda (seperti rahmat. Padahal, rahmat
sacramentum dengan lampu merah tandanya sesungguhnya adalah kasih
mengatakan bahwa ada berhenti) tetapi tanda yang karunia, yaitu tawaran Allah
sakramen-sakramen Injil menghadirkan kembali yang mau berelasi dengan
yang utama dan yang kurang peristiwa penyelamatan . manusia. Singkatnya, paham
utama . sakramen yang mendominasi
Dari Upacara sebagai masa skolastik lebih
Tertulianus Kenangan ke Upacara sebagai menekankan hasil sakramen
merenungkan praktek Saluran Rahmat: Mysterion- yaitu rahmat tercipta dan
semacam itu. Ia lalu Sacramentum dalam mengabaikan relasi dengan
mendefinisikan sacramentum Skolastik Allah sendiri sebagai sumber
sebagai barang suci yang rahmat.
berguna, yang menyatakan Skolastik, yang dimulai
keselamatan . Keselamatan di kurang lebih tahun 1100, Setelah secara ringkas
sini diartikan apa yang telah mengambil gagasan dipaparkan sejarah
dibuat Kristus dan bukan Agustinus sebagai titik perkembangan istilah
keselamatan individu Kristen. berangkat pemahaman sakramen, kini saatnya kita
Yang perlu digarisbawahi, tentang apa itu sakramen. membahas pendekatan
Tertulianus berpikir tentang Jika pada masa patristik, teoritis atas perkembangan
barang dan bukan upacara dimensi kelihatan tersebut.
itu sendiri. Jika sacramentum (mysterion-sacramentum)
merujuk pada barang, mulai masih berkaitan dengan Dua Model Teoritis
terjadi pembendaan dari peristiwa objektif, yaitu Ada dua model teoritis
apa yang mulanya bersifat karya keselamatan yang
rohani–rahasia (mysterion), diwujudkan oleh Yesus untuk memahami apa itu
barang. Maka, barang- Kristus, di jaman Skolastik, sakramen. Model pertama
barang semacam itu mesti yang ditonjolkan adalah disebut model objektivist dan
diperlakukan secara khusus rahmat. Yang dimaksud model kedua disebut model
pula. dengan rahmat di sini adalah subjektivist.
rahmat tercipta (gratia
Agustinus memberikan creata) dan bukan rahmat Model Objektivist
definisi yang berbeda. tak tercipta (gratia increata) Menurut model
Baginya, sacramentum yaitu pribadi Allah Roh
adalah signa quae ad res Kudus. Dengan menonjolkan objektivist, sakramen
divinas pertinent sacramenta gratia creata, Allah Roh pertama-tama adalah tanda:
apellantur (tanda-tanda Kudus yang berperan sakramen adalah tanda
yang menyangkut hal-hal dalam setiap perayaan indrawi yang ditentukan
Ilahi). Yang mau ditekankan sakramental pelan-pelan oleh Yesus Kristus untuk
adalah bahwa yang kelihatan diabaikan. Mulailah apa menghasilkan atau
(entah barang entah tindakan yang disebut depersonalisasi menambah rahmat dalam
atau upacara agama) rahmat dan pembendaan jiwa kita . Dengan demikian,
mau menghadirkan dan atau pengobjekan rahmat.
menampakkan yang tidak Ujung dari proses ini adalah: _____________________________
kelihatan. Bagi Agustinus, sakramen dipahami sebagai 3C. Groenen, Sakramentologi, hlm. 48.
4C. Groenen, Sakramentologi, hlm. 50.
5Ibid., hlm. 52.
6Ibid., hlm. 54.

34 DESEMBER 2018

SAKRAMEN

ciri pertama dari sakramen objek produksi. Kelemahan kedua,
adalah tanda. Mengutip Obat: sebagai obat, sakramen bersifat sangat
pernyataan St Agustinus, individual. Gereja sebagai
sakramen adalah suatu sakramen memproduksi komunitas umat beriman
tanda akan satu kenyataan kesembuhan rohani; suatu yang diutus ke tengah dunia
kudus . Meski menjadi tanda gambaran yang tidak jauh seperti tidak hadir dalam
merupakan ciri pertama berbeda dengan gambaran perayaan sakramental.
sakramen, pendekatan sakramen sebagai sarana. Fungsi Gereja, menurut
objektivist tidak menekankan Bedanya, gambaran ini pendekatan ini, adalah
hubungan antara tanda menampilkan sisi negatif dari untuk menghasilkan rahmat
dan apa yang ditandakan. perayaan sakramental: yang untuk pribadi lepas pribadi.
Model ini lebih menekankan dirayakan adalah apa yang Keselamatan yang dibawa
sakramen sebagai penghasil kurang dari kemanusiaan oleh rahmat itupun hanya
rahmat. Dengan kata lain, akibat dosa dan bukan apa menyangkut keselamatan
model objektivist memahami yang mungkin terjadi dalam jiwa dan mengabaikan
sakramen lebih sebagai sejarah akibat pertobatan. keselamatan raga.
sarana keselamatan dan
bukan sebagai tanda yang Saluran: upacara Kelemahan terakhir,
menguak suatu kenyataan sakramental menyalurkan dengan menekankan rahmat
kudus, seperti yang keselamatan. Ketika ada sebagai produksi, kehidupan
dinyatakan St Agustinus tadi. orang di ambang maut, nyata pribadi-pribadi yang
imam memberikan terlibat dalam upacara
Berdasarkan sakramen perminyakan yang sakramental diabaikan.
pemahaman itu, pendekatan menyalurkan keselamatan Keterlibatan pribadi dalam
objektivist memberikan kepadanya. perayaan sakramental hanya
beberapa gambaran tentang dipahami sejauh pantas
sakramen sebagai berikut: Gambaran-gambaran / tidak pantas menerima
di atas memiliki beberapa sakramen.
Sarana: sakramen kelemahan. Pertama,
dibayangkan seperti gambaran di atas secara Jika ingin digambarkan
sebuah mesin otomatis jelas mengungkapkan suatu dalam sebuah bagan
penghasil rahmat. Asal prinsip sakramental, ex sederhana, pendekatan ini
segala syarat dipenuhi opera operato. Di sisi lain dapat dijelaskan dengan
dan sakramen dilakukan (dalam gambaran di atas) gambar berikut:
secara tepat, rahmat akan imam ditampilkan lebih
keluar dengan sendirinya. sebagai pengantara suci Allah <……………..
Dalam gambaran seperti ini, (sacerdos) yang menjadi Sakramen <…………….
rahmat dibayangkan seperti jembatan (ponti-fex) antara Manusia
sebuah hasil karya atau hasil Allah & manusia; namun
produksi, seperti sebuah kurang digambarkan sebagai Allah, melalui sakramen,
gembala dan pelayan sabda. menguduskan dan
menyelamatkan manusia.

_____________________________ _____________________________
7C. Groenen, Sakramentologi, hlm. 57. 9 Louis-Marie Chauvet, Les sacraments: parole de Dieu au risque du corps, Les Editions de l’atelier, Paris 1997, h. 6.
8Ibid., hlm. 61-63. 10 Ibid.
11 Ex opera operato, arti harafiahnya adalah bersamaan dengan terlaksananya suatu tindak sakramental secara sah.

Makna asli dari ungkapan ini jauh dari sihir karena: 1) rahmat Allah tidak ditentukan oleh kualitas iman dari penerima
atau pelayannya dan 2) Allah adalah Maha Kuasa dan karena itu Maha Bebas; rahmatNya sungguh-sungguh tanpa
syarat (rahmat = gratia = gratis = Cuma=Cuma).

DESEMBER 2018 35

SAKRAMEN

Sebagai tanggapannya, murah hati, paling bersatu) sebelumnya. Jika pendekatan
manusia melalui sakramen mereka memandang diri objektivist memandang
menyerahkan seluruh sebagai model utama yang sakramen sebagai sarana
hidupnya sebagai mencirikan secara nyata atas penghasil atau penyalur
persembahan kepada Allah. apa itu Gereja dan Sakramen. rahmat dan pendekatan,
Dengan demikian, kriteria subjectivists memahami
Model Subjektivist yang datang dari ‘tradisi’ sakramen sebagai sarana
Model ini merupakan digantikan dengan kriteria penerjemah atau pengingat
yang datang dari kelompok apa yang telah dibuat Allah,
reaksi atas pendekatan sendiri. Bentuk kedua ini model simbolis sungguh
objektivist yang terkesan dapat digambarkan dengan menaruh kepercayaan
terlalu kaku (institusional). bagan: kepada kemampuan
Reaksi ini dapat mengambil bahasa dan tanda untuk
tiga bentuk: Allah <…………… menghadirkan kembali apa
Manusia <…………….. yang telah terjadi di masa
a) bentuk pertama dapat Sakramen lalu melalui pemaknaannya
dirumuskan dalam sebuah secara baru.
slogan: Injil yes, Gereja no! Allah bertindak secara
Dengan semboyan ini hendak bebas langsung kepada Bahasa sebagai instrumen
dicampuradukkan ajaran manusia tanpa melalui Kedua pendekatan
yang benar (orthodoxie) Sakramen. Perayaan
dengan tindak-tanduk yang sakramental hanyalah sarana sebelumnya dimungkinkan
benar menurut individu untuk mengingat apa yang karena bahasa dipandang
(orthopraxie), kualitas telah Allah buat. Berkat tidak lebih sebagai
iman dengan kemurahan sarana pengingat ini, manusia instrument atau sarana
hati. Dengan alasan bahwa pun dapat mengungkapkan mengungkapkan apa yang
Kerajaan Allah lebih syukurnya melalui Sakramen ada di dalam batin, sebagai
besar dari Gereja, orang yang sama. gambaran yang dihasilkan
tidak lagi mempedulikan saat manusia bersua dengan
‘tradisi’ Gerejawi. Kriteria c) ketiga, Sakramen kenyataan. Dengan demikian,
konkrit untuk menjadi hanyalah tindakan manusia diandaikan berada
anggota Gereja dihapus dan manusiawi, jawaban manusia di luar bahasa dan bisa
digantikan dengan kejujuran atas apa yang telah Allah bersentuhan secara langsung
dan karisma setiap individu. kerjakan. Tanpa Sakramen, dengan kenyataan. Jika
Nilai sakramental diletakkan manusia dapat bersentuhan manusia bisa berada di luar
pada kemurnian hati setiap dengan kenyataan kudus. bahasa, maka ia juga bisa
orang karena Gereja diserap Namun demikian, Sakramen berada di luar tubuh, di luar
sepenuhnya ke dalam tetap diperlukan karena ruang dan waktu, di luar
Kerajaan. Tuhan Yesus sendiri sejarah.
memerintahkan demikian.
b) bentuk kedua Bahasa sebagai perantara
memahami Gereja dan Model Simbolis Sebaliknya, model
Sakramen dari kacamata Model simbolis hendak
kelompoknya. Karena simbolis mendasarkan
merasa kelompoknya melepaskan diri dari dirinya pada pemahaman
yang paling militan (paling pendekatan instrumental dari
kedua pendekatan teoritis

36 DESEMBER 2018

SAKRAMEN

bahasa sebagai medium menemukan identitasnya mewujudkan perlakuan
atau perantara. Artinya, sebagai orang Kristen berkat iman. Segalanya menemukan
menurut pendekatan struktur simbolik yang khas makna jika dikaitkan
ini, manusia tidak dapat Kristen. Mengambil kisah dengan ketiga struktur
mengenal kenyataan tanpa dua murid dari Emmaus (Lk tadi. Sakramen, dengan
bahasa. Bahasa bukanlah 24:13-35), struktur simbolik demikian, adalah salah satu
sesuatu yang berada di luar ini terdiri dari Kitab Suci dari struktur iman kita. Ia
diri manusa. Bahasa adalah yang memberi pengetahuan memberikan kepada kita
ciri alamiah manusia: tidak iman; Sakramen yang identitas kita sebagai murid-
ada manusia yang tidak menunjukkan pengakuan murid Yesus.
berbahasa. Dengan demikian, iman; dan kesaksian yang
kenyataan yang dialami
manusia selalu kenyataan
yang sudah dibahasakan,
sudah dimaknai, sudah
direkonstruksi bersama
dalam suatu komunitas
tertentu, budaya tertentu.
Pemaknaan inilah yang
membuat manusia dapat
tinggal di tengah dunia
dan dapat memahaminya.
Tanpa bahasa, manusia tidak
akan menemukan tujuan
hidupnya di dunia bahkan
tidak dapat mengenal apa
itu dunia. Setiap kenyataan
yang terpecah-pecah dapat
disatukan dan bermakna
berkat bahasa. Oleh karena
manusia hidup di tengah
dunia yang sudah dipenuhi
dengan symbol atau lebih
tepatnya dengan sistem
simbolik.

Sakramen dan struktur
simbolik iman Kristen

Jika manusia dapat
menemukan dirinya di
tengah dunia berkat struktur
simbolik tertentu demikian
juga orang Kristen dapat

DESEMBER 2018 37

SAKRAMEN

“GAUDETE ET EXULTATE”

(Bersukacitalah dan Bergembiralah)

Seruan Apostolik ini kita semua secapa personal, itu maksudnya. Justru kita
diterbitkan Bapa “Kuduslah kamu, sebab Aku semua sebagai umat Allah
Suci Paus Fransiskus kudus,” (Imamat 11:44; 1 dipanggil untuk menjadi
dalam rangka Petrus 1:16). Lebih daripada kudus dengan menjalani
mengajak umat katolik itu, panggilan kekudusan ini kehidupan kita sehari-
kembali kepada panggilan pun telah menjadi rencana hari dengan penuh cinta,
hakikinya kepada kekudusan. Tuhan semenjak awal sebagai sekaligus menjadi saksi Kasih
Bapa Paus mengatakan bagian dari kehidupan abadi, Kristus dalam setiap karya
bahwa Tuhan menginginkan “Sebelum Aku membentuk dimanapun kita berada.
kita menjadi kudus dan engkau dalam rahim ibumu, Bila kita dipanggil untuk
tidak merasa mapan dengan Aku telah mengenal engkau, hidup berkeluarga, jadilah
keadaan yang berkecukupan dan sebelum engkau keluar suami dan istri yang baik
dalam hidup. “He wants us dari kandungan, Aku telah yang menghidupi komitmen
to be saints and not to settle menguduskan engkau,…” berkeluarga dengan sukacita.
for a bland and mediocre (Yeremia 1:5). Maka dari itu, Bila kita dipanggil untuk
existency” (Art. 1). Bapa Suci begitu menghayati membaktikan hidup kita
bahwa wajah paling cantik dalam Kristus, jalanilah
Ide pokok yang nan molek dari Gereja itu komitmen itu dalam setiap
ditawarkan oleh Bapa Suci tampak dalam kekudusnanya pelayanan dengan penuh
dibalik ensiklik ini adalah (Art.9). sukacita. Bahkan Bapa Suci
bagaimana panggilan melihat orang-orang kudus
kekudusan itu kembali “The Middle Class of itu tidak jauh dari kehidupan
dihidupi pada masa sekarang Holiness”, Orang-orang kita, tetapi ada dan dekat
dengan segala resiko, Kudus Kelas Menengah di sekitar kita. Orang tua,
tantangan, dan kesempatan pria/wanita, yang bekerja
yang tersedia (Art.2). Menjadi kudus tidak keras untuk menghidupi
menuntut kita harus menjadi keluarganya, yang bisa
Wajah Gereja yang Molek, uskup, pastor, atau kaum jadi dalam keadaan sakit,
itulah Kekudusan religius. Seringkali kita yang tetap bisa tersenyum
tergoda untuk berpikiran menjalani itu semua. Dalam
Sebagaimana Abraham bahwa kekudusan itu hanya ketekunannya itulah, Bapa
dipanggil Allah untuk milik mereka yang bisa lepas Suci melihat kekudusan
berjalan di dalam kekudusan, dari hiruk-pikuk kehidupan Gereja dari yang militan.
“Hiduplah di hadapanku dunia dan meluangkan Hal demikian seringkali kita
dengan tidak bercela” waktu yang begitu banyak temukan di tengah-tengah
(Kejadian 17:1), panggilan untuk berdoa. Bapa suci kehidupan umat Allah di
kekudusan yang sama pula menegaskan bahwa bukan
ditunjukan Allah kepada

38 DESEMBER 2018

SAKRAMEN

sekitar kita, dan kita pantas Inipun suatu jalan menuju benar, segenap tenaga, dan
menyebut mereka “ The kekudusan. Pada kesempatan sempurna. Tanda-tanda yang
middle class of holiness” atau lain, dia pergi keluar ke demikian itu menampakan
orang-orang kudus kelas jalan, berjumpa dengan sikap seseorang yang hanya
menengah. orang miskin dan berkata mempercayai kekuatan
kepadanya tentang hal-hal dirinya (manusiawi) saja
Kekudusan itu sangat baik. Ini adalah satu langkah dan merasa lebih baik
konkret lagi menuju kekudusan. (superior) dari orang lain.
Tindakan yang mengarah Dua musuh ini sudah ada di
Paus Fransiskus pada kekudusan itu sangat dalam Gereja dan tak kentara
memberikan suatu contoh konkret dalam hidup kita keberadaannya bila kita tidak
konkret sederhana bentuk sehari-hari. mencermatinya.
kekudusan melalui sikap
sehari-hari. Seorang wanita Gnostisisme dan Sabda Bahagia sebagai ID
bertemu tetangganya saat ia Pelagianisme Kontemporer Card Gereja Katolik
sedang berbelanja, mereka
mulai berbincang-bincang, Pada Bab II, Bapa Suci Pada Bab III, Bapa Suci
dan mulailah mereka menjelaskan dua musuh yang mengajak gereja untuk
bergosip. Akan tetapi, wanita tak kentara dari kekudusan. menyadari identitasnya
ini berkata dalam hatinya, Musuh pertama adalah melalui ajaran Kristus Sang
“Tidak, aku tidak akan Gnostisisme kontemporer. Guru ketika kotbah di bukit
membicarakan keburukan Bahaya gnostisisme itu salah (Matius 5:3-12; Lukas 6:20-23).
orang lain”. Ini adalah suatu satunya bisa digambarkan Bila mengambil beberapa
tahapan kemajuan dalam dengan menghilangkan pokok kesimpulan Bapa Suci,
kehidupan. Kemudian, suatu misteri dalam Gereja. Mereka kekudusan itu bisa dicapai
saat di rumah, anaknya akan memilih, “Tuhan tanpa bila kita menghidupi delapan
ingin bercerita kepadanya Kristus, dan Gereja tanpa sabda bahagia, sehingga bisa
mengenai harapan-harapan umat Allah.” Tanda-tanda menjadi semacam 8 jalan
dan mimpi-mimpinya, yang demikian itu mengarah menuju kekudusan, yakni:
meskipun ia sedang lelah, ia pada orang yang sangat Menjadi orang yang memiliki
duduk dan mendengarkan mengandalkan kekuatan kesederhanaan, itulah
anaknya bercerita dengan rasio atau kemampuan kekudusan; Mengetahui
penuh keabaran dan kasih intelektualnya. bagaimana berbelasungkawa
sayang. Hal tersebut adalah dengan mereka yang
suatu tindakan pengorbanan Musuh yang kedua ialah berduka, itulah kekudusan;
yang mengarah pada pelagianisme kontemporer. Menjadi orang yang lapar
kekudusan. Di kemudian Bahaya pelagianisme dan haus akan kebenaran,
hari, ia mengalami kontemporer salah satunya itulah kekudusan; Melihat
suatu kecemasan, lalu ia digambarkan dengan orang dan bertindak dengan
mengambil rosarionya yang mampu menerangkan penuh pengampunan,
dan mulai berdoa dengan ide bahwa kelemahan itulah kekudusan; Menjaga
penuh iman, berharap dalam banyak hal dapat hati dari berbagai hal yang
pertolongan & cinta Sang diatasi dengan kehendak memudar dan menodai
Bunda Perawan tak Bernoda. yang kuat, bilamana segala cinta, itulah kekudusan;
sesuatu dilakukan dengan

DESEMBER 2018 39

SAKRAMEN

Menaburkan kedamaian Pada bagian akhir, Bapa Demikian sekilas
disekitar kita, itulah Suci mengingatkan bahwa tentang Seruan Apostolik
kekudusan; Menerima jalan kita sebagai pengikut Kristus Bapa Suci Paus Fransiskus:
Injil setiap hari meskipun senantiasa berada dalam Gaudete et Exultate. Semoga
dapat menimbulkan masalah, medan peperangan hidup. bisa membantu memberi
itulah kekudusan. Kita perlu berusaha dengan sedikit gambaran isi dan
sekuat tenaga dan tegar menggugah anda semua
Tanpa Kekudusan pada menghadapi aneka godaan untuk membacanya demi
Zaman Sekarang iblis dalam mewartakan perkembangan hidup,
Injil. Peperangan ini khususnya panggilan asali
Pada Bab IV, Bapa Suci sangatlah manis karena dan hakiki kita (Gereja) untuk
memberikan beberapa kita senantiasa meluhurkan menjadi kudus di zaman
tanda yang bisa menjadi kemuliaan Tuhan dalam sekarang ini.
indikator kekudusan pada hidup kita. Kita siap masuk
masa sekarang ini. Beberapa ke dalamnya bila kita Bandung, 12 November 2018
tanda tersebut, dikenali senantiasa melaksanakan Pw. St. Yosafat, Uskup &
dalam sikap: tekun, sabar, latihan spiritual untuk Martir
dan lemah lembut; sukacita penyempurnaan rohani, Fr. Aurelius Steven
dan memiliki selera humor; sikap waspada dan berjaga- Christianto
berani dan penuh gairah jaga, serta berdedikasi dalam TOR Fermentum – Keuskupan
hidup; berkomunitas dengan mengambil keputusan hidup. Bandung
baik; berdoa dengan teratur.

mengucapkan Selamat Natal & Tahun Baru 2019

Image freepik.com

40 DESEMBER 2018

KELUARGA

PENGALAMAN IMAN:
PERJUANGAN PASANGAN MUDA MENGHADAPI KANKER

IKUT SAJA LANGKAH
TUHAN, BERGERAK
KEMANAPUN SAYA IKUT...

Pembaca yang “berkat” kepada Salus meningkat karena akan
terkasih dalam menghapus keraguan kami. mendapat tanggung jawab
Kristus, Salus kali Semoga sharing Eka dan yang lebih besar dan kami
ini ingin berbagi Khaty menginspirasi kita memiliki banyak impian yang
pengalaman iman pasangan semua. ingin kami wujudkan tetapi
muda suami isteri, Yohanes semuanya sirna dengan
Eka Gunadi (31 tahun) dan Tentang Pasangan Eka dan kondisi isteriku yang seperti
Klaudia Khatina Angkasa Khati ini. Semuanya rencana dan
(alm., 28 tahun) dalam harapan yang kami inginkan
mengarungi bahtera Eka berasal dari Jakarta pupus begitu saja. Rutinitas
kehidupan keluarga yang sementara Khaty berasal yang ada hanya ke rumah
baru saja mereka mulai dari Medan namun telah sakit dan tinggal di rumah.
seiring perjuangan sang lama tinggal di Jakarta. Tetapi pelajaran berharga
isteri melawan kanker. Mereka saling kenal pada yang kudapat dari kondisi ini,
Betapa sikap mental positif tahun 2012 (rekan kerja kami tetap bersyukur karena
dan Iman mereka akan satu kantor), perkenalan ini Tuhan Yesus baik, Ia memiliki
Tuhan Yesus Kristus benar- mengantarkan mereka pada dan mengatur dengan
benar meringankan mereka pernikahan yang diberkati rencanaNya. Kami hanya
menjalani hari-hari beratnya. oleh Rm Hadi Suryono di bisa berharap tapi tidak bisa
Kedalam pangkuan kasihNya, Gereja Santo Laurensius, berkehendak”, demikian Eka
Allah telah memanggil 8 September 2017. Setelah memulai sharingnya dengan
Khaty, 6 November 2018 menikah, mereka tinggal Salus.
lalu. Sesungguhnya team di Sutera Intan, lingkungan
Salus ragu mengangkat Maria de Fatima. “Awal 2017 kami
pengalaman Eka dan sepakat untuk menikah di
Khaty dalam suasana “Berkat” dalam Kehidupan bulan Oktober. Kami mulai
duka ini, namun berkat Berkeluarga mempersiapkan segalanya,
kebesaran hati, kesediaan namun pada tanggal 20
dan keterbukaannya, “Tidak pernah terbayang Februari 2017 muncul
Eka mengijinkan dan dalam hidupku bahwa benjolan di leher Khaty dan
menceritakan pengalaman aku dan keluarga kecilku benjolan di kedua payudara.
mendapatkan ‘berkat’ ini. Kami lalu melakukan
Ketika karir pekerjaanku

DESEMBER 2018 41

KELUARGA

pemeriksaan ke beberapa atau terpikirkan untuk pernikahan. “Pindah tanggal
rumah sakit di Jakarta meninggalkan Khaty, saya secara mendadak bahkan
dan memutuskan untuk mau menyelesaikan tugas pengembalian uang secara
dilakukan operasi di tanggal saya dengan menjalani utuh dari pihak-pihak vendor
28 Februari 2017 di RS MMC pengobatan untuk isteri yang sudah kami bayarkan
Kuningan”, ujar Eka. hingga isteri saya kembali DP-nya”, kenangnya.
pulih total”, harapnya.
“Masalah tidak selesai “Usai pernikahan,
begitu saja karena selang Mereka berdiskusi tepatnya bulan Oktober
tiga-empat bulan kemudian dengan keluarga dan muncul kembali benjolan
kembali muncul benjolan di berbicara dengan Rm Hadi kecil di atas area operasi
tempat yang sama di kedua untuk akhirnya mereka lalu dan di payudara kanan,
payudara, sehingga pada 15 memutuskan untuk menikah kami konsultasikan ke dokter
Juli 2017 isteri dioperasi
kembali untuk yang dengan pemberkatan dan segera dilakukan
kedua dan dilakukan perkawinan saja tepatnya kemoterapi sebanyak
pengangkatan payudara di tanggal 8 September dua kali untuk melihat
sebelah kiri, dan 2017. “Maju satu bulan dari respon benjolan
diperiksa tahap lanjutan rencana kami karena Khaty tersebut terhadap obat
untuk mencari tahu jenis harus menjalani kemoterapi”, kemo, karena benjolan
tumornya. Diagnosa tambah Eka. Mereka tersebut lebih agresif
dokter menyatakan sangat mensyukuri berkat pertumbuhannya”, lebih
kanker”, paparnya. Tuhan karena semuanya lanjut Eka menceritakan.
diperlancar dan diberi
Khaty shock dengan kemudahan dalam proses Tindakan demi
vonis ini dan juga karena tindakan diambil
rencana mereka untuk dengan harapan
merayakan pernikahan kesembuhan Kathy.
yang sudah disiapkan Bahkan Khaty sempat
harus berubah semua menjadi vegetarian
dengan adanya ‘berkat’ demi menjaga kualitas
ini, hanya tinggal 3 bulan makanan dan nutrisi.
menjelang pernikahan.
“Khaty meminta saya “Semua kemoterapi
untuk tidak melanjutkan yang dijalankan tidak
hubungan dengannya sesuai harapan, karena
karena kekecewaan yang masih terus muncul benjolan
ada karena pikirnya hanya baru dan membesar, bahkan
dengan operasi – angkat dokter pun sudah memvonis
maka masalah selesai. Tetapi - walau saya tidak mengimani
kenyataanya perjalanan vonis tersebut dan berharap
pengobatan masih panjang”, akan datangnya mukjizat
demikian Eka mengenang dari Tuhan Yesus”, lanjut Eka.
apa yang Khaty katakan.
Motivasi dan Berkat
“Saya tidak berpikir “Kegigihan, semangat

42 DESEMBER 2018 dan iman Khaty membuat

KELUARGA

saya, keluarga, para perawat yang selalu ambil bagian Khaty dalam melawan
dan dokter kagum. Dengan untuk mengisi kehidupan penderitaan kankernya, Eka
kondisi yang sakit pun ia keluarga kecilku dengan menyodorkan catatan yang
tetap dapat memberikan doa, canda tawa, simpati dan dibuat Kathy dalam hari-
motivasi dan berkat bagi berkat untuk keluargaku”, hari yang dilaluinya dengan
orang lain dan selalu demikian Eka selalu optimisme menghadapi
mau menjadi berkat bagi mensyukuri. “Dukungan kankernya. Cukup detil
siapapun”, kenangnya. Eka dan peran Gereja sangat perkembangan demi
banyak belajar dari isterinya besar pengaruhnya terutama perkembangan kesehatannya
dengan ketegarannya dalam untuk dukungan rohani, dan segala kegelisahannya
menghadapi cobaan karena Khaty sangat terbuka bagi ia catat, namun tersirat
Khaty selalu mensyukuri tim doa Gereja untuk saling kuat betapa Khaty amat
apa yang ia terima dan sharing dan mendoakan”, bersikap positif menghadapi
tidak pernah mengeluh dan tambahnya. Kehadiran tim penderitannya dan dengan
menuntut. “Ia percaya Tuhan doa Gereja telah menguatkan berpegang akan imannya
Yesus pasti menyembuhkan Khaty terutama pandangan pada Tuhan Yesus. Salus
dirinya. Kegigihan imannya akan iman dan harapan. menyunting sebagian catatan
itu yang membuat saya Kathy dibawah ini.
kagum”, tambahnya. “Komunitas (~kanker)
sangat penting karena Notes Khatina Angkasa:
Keluarga, Sahabat, Gereja & mereka memiliki ikatan Siapa sangka harus
Komunitas dan kesamaan misi dalam begini, siapa yang harus
perjuangan melawan disalahkan? Tidak ada.
Keluarga, teman, dan kanker yaitu kesembuhan Siapa sangka dahulu
sahabat sangat mendukung dan fighting spirit yang kelinci, lompat sana-sini,
proses perjuangan Khaty harus saling mengisi dan sibuk bolak-balik gereja...
dimana semuanya berperan saling menyemangati serta sekarang sudah hampir 2
dan ambil bagian dalam menguatkan dari sisi mental tahun berjuang melawan
proses penyembuhan. maupun iman”, lanjutnya. penyakit ganas ini. Sampai
“Kehadiran mereka sangatlah “Khaty dan komunitasnya di titik terendah dalam
menguatkan mental dan selalu saling mendukung hidup... tidak berdaya...
psikologis Khaty selama akan kesembuhan bahkan terkulai oleh tubuh yang
perjuangannya, terutama motivasi selama pengobatan semakin digerogoti
Khaty sangat terbuka bagi yang sudah berjalan, dengan
keluarga atau teman-teman kondisi keterbatasannya Apa kekuatanku dalam
yang ingin mendoakan dan Khaty tetap welcome dengan hidup?
menyemangatinya”, Eka orang orang yang meminta Apa pengharapanku dalam
mengutarakan lebih jauh. pengalaman/sharingnya”, hidup?
Eka berbagi cerita lebih jauh Saat manusia banyak
“Perjuangan kami dari dengan Salus. berkata ini itu
awal selama 21 bulan ke Yang saya punya hanya
depan tidak pernah kami Dari Catatan Khaty iman
lupa bersyukur kepada Menjawab Salus tentang Yang saya punya hanya
Tuhan Yesus, keluarga,
sahabat, dan rekan rekan sikap dan perjuangan

DESEMBER 2018 43

KELUARGA

Tuhan Yesus tahu sebuah kejutan, saat secuplikan liriknya
melakukan kemo sebenernya Di saat yang ku alami,
Walau susah mempercayai si monster tumbuh kembali
yang tidak kelihatan di tempat yang sama. tak seperti yang ku ingini...
namun jiwa dan roh ini Yes... untuk ketiga kalinya dan mengapa harus terjadi?
harus memaksa kuat berhadapan dengan.. si Sore itu saya sudah tidak kuat
CINTA Eka yang menjadi bandel phyloddes tumour. menahan semuanya... lemah
kekuatan juga... entah dan tidak berdaya. Saya
bagaimana jadinya jika Setiap hari tumor- duduk di ranjang dan saya
tidak ada dia tumor saya bertumbuh, menangis sejadi-jadinya, air
kalian tahu? Dari sebesar mata meluap-luap meminta
Hari ini, Tuhan masih apel Fuji berubah sampai kekuatan Tuhan... inilah titik
ijinkan hidup. Tangan sebesar nanas. Kemo tidak terendah saya.
kiriku semakin dikuasai membuahkan hasil, nyatanya
kanker tapi aku tak saya mulai tidak kuat dengan Tuhan..Tuhan tolong
mau bersedih. Saya keberadaan tumor yang mampukan saya melewati
percaya Tuhan ada untuk semakin besar. Saya mulai semua ini, saya tidak bisa
melakukan mukjizatNya susah bergerak, susah tidur, dengan kekuatan saya
susah duduk tegak, bahkan sendiri..
Mari bayangkan Dia yang saking kesalnya ketika saya
tidak datang dengan bisa tidur nyenyak saya gak Saya pun mengimani
jubah putih dengan sinar- mau ada yg membangunkan setiap liriknya ketika
sinar kemuliaan... hmm saya karena ketika bangun, lagu ini masih terdengar,
tapi dengan pakaian ala sakit itu mulai terasa. saya percaya suatu hari
pangeran dan ehm... tentu Tuhan akan pakai untuk
saja jadi putrinya. “Mari Sampai suatu hari saya memberkati banyak orang.
Menarilah bersamaKu, mendapati baju saya basah Seperti janjiNya di akhir lagu,
lupakan apa yang ada di oleh darah, ketika saya semuanya ‘kan jadi Indah
sekelilingmu... ikuti Aku lihat ternyata kulit sudah pada waktuNya.
dan kamu hanya perlu semakin menipis karena
menikmatinya”. pertumbuhannya. Lalu saya Saatnya kembali
mendapatkan darah saya mengumpulkan semangat,
Mari kembali meringkas, mengalir... bukan mengalir esok hari saya melaporkan
selama pertengahan 2017 tapi tepatnya mengucur... keadaan saya kepada dokter,
si ‘monster’ sudah tumbuh secepatnya saya minta untuk
2 kali, dan mengharuskan Sore itu tidak ada siapa- operasi segera. Seharusnya
saya untuk melakukan siapa di dalam kamar, hanya seminggu lagi tepat jadwal
mastektomi. Akhir 2017 saya saya dan sebuah laptop saya untuk operasi yang telah
harus menjalani kemoterapi yg saya gunakan untuk direncanakan.
yang harusnya sebanyak memutar musik rohani, saya
6 kali namun akhirnya berbaring istirahat, mencoba Terlalu banyak Tuhan
berhenti di kemo ke-2. relax dengan kejadian campur tangan dalam proses
sebelumnya. pengobatan... tidak bisa
Saya harus memberi saya ceritakan satu persatu..
Saat itu teringat betul, tapi Tuhan pimpin setiap
sebuah lagu berjudul “Indah prosesnya. Masa-masa saya
pada waktuNya...” begini diradiasi, saya berkumpul
di satu ruangan yang full

44 DESEMBER 2018

KELUARGA

dengan ibu-ibu, ada yang Saya, yang paling muda semangat karena

muda, tua, ada juga bapak- seisi ruangan itu... langsung sesungguhnya banyak sekali

bapak lho... Seperti di dalam bersyukur bahwasanya di luar sana yg mati-matian

kelas, pertama kali saya pede- janganlah kita itu selalu berjuang... keep your spirit

pede aja join dengan ibu-ibu merasa kita paling terpuruk. on! Dan jalani hari-harimu

di sana. Dan mereka very Wahai anak muda... kalo dengan bijak dan penuh rasa

welcome! Karena mungkin ngerasa dunia bentar lagi syukur serta berserah karena

kita sesama pasien ya hehe.... mau kiamat, atau ngerasa Tuhan PASTI tuntun. You

Lalu akhirnya saya ada masalah dikit-dikit mau never walk alone...

menyadari bahwa saya tidak mati, mau ini itu.. HEH kudu Juga, Tuhan itu nyata...

sendiri lho dengan penyakit dibawa ke ruangan BPJS Ia tahu anakNya lagi ngapain,

ini. Meskipuuuun tetep Siloam Semanggi! Lihat bawalah harimu dalam doa

phylodes ini emang paling disana banyak orang-orang dengan penuh rasa syukur.

rare... cuma setidaknya yang antara hidup mati tipis Ingat! Tuhan tidak pernah

saya bersama-sama mereka tapi mereka super punya menjanjikan langit selalu

berjuang dengan kondisi fighting spirit! biru, tapi Ia berjanji akan

ini. Ketika saya merasa God is so real menuntun selalu menyertai kita.

sepertinya berat banget 25 kali radiasi saya... beneran Saya tidak tahu ‘lagu lagu

jauh-jauh pergi sendiri naik gak bisa di sebutin satu satu ‘apa lagi yg besok di mainkan.

Yah memang

ADA WAKTU ’TUK BERDUKA, ADA WAKTU ’TUK BERSUKA kita tidak pernah
ADA WAKTU ’TUK BERDIAM, ADA WAKTU ’TUK BERKATA tahu esok akan
NAMUN DI ATAS S’GALANYA… KU TAHU ALLAHKU BEKERJA jadi seperti apa.
MENDATANGKAN KEBAIKAN BAGI YANG MENGASIHI-NYA Apapun itu,
DI SAAT YANG KU ALAMI, TAK S’PERTI YANG KUINGINI seperti orang yg
DI SAAT TIADA JAWABAN, MENGAPA HARUS TERJADI berdansa.. saya
NAMUN DI ATAS S’GALANYA… KU TAHU ALLAHKU BEKERJA mau ikut saja
MENDATANGKAN KEBAIKAN BAGI YANG MENGASIHI-NYA langkah-langkah
MUNGKIN TAK KUPAHAMI, APA YANG KINI AKU ALAMI Tuhan membawa
NAMUN KU TAHU PASTI… KASIH ALLAHKU TAK KAN BERHENTI saya, bergerak
KAN KUS’RAHKAN SEMUA PERGUMULANKU PADA-MU YESUS kemanapun saya
KAR’NA KU TAHU PASTI SEMUANYA ’KAN JADI INDAH PADA WAKTUNYA ikut, saya jalani.

Hingga nanti

saya hanya akan

uber (dulu uber masih ada) kebaikanNya nanti deh menikmati setiap perjalanan

eh ternyata ada oma-oma yg someday aku cerita klo ada ini. Karena Tuhan yang

tinggal di Bogor setiap hari kesempatan... saya percaya akan memegang tanganku,

naik kereta ke Semanggi! Tuhan pasti tuntun 25 kali menuntun langkahku. Kami

Maluu kan akuh!! Ketika radiasi berikutnya karena bergerak bersama, Kami

ngerasa cuma saya yg Tuhan adalah sama, kemarin, menari bersama...

kondisinya menyedihkan hari ini dan esok! (antonio, sebagian menyunting

ternyata ada yang lebih Inti sharing saya... catatan mendiang Khaty)

daripada saya. jangan mudah putus

DESEMBER 2018 45

Pemenang Pojokuis Salus Edisi 34 Jawaban PojoKuis edisi 33
5 Orang Pemenang Berhak Mendapatkan
Tempat Tissue Eksklusif Salus

1. [email protected]
2. Susanty, Lingkungan Kanisius Wilayah 18
3. [email protected]
4. Pipit Honiwati, Lingkungan St. Klaudius

Wilayah 18
5. Jessica Tjahjadi, Lingkungan Bonifasius-

Gading Serpong

46 DESEMBER 2018




Click to View FlipBook Version