27 / TAHUN VIII
AGUSTUS 2017
UNTUK KALANGAN SENDIRI
MAKIN ADIL DAN
MAKIN BERADAB
02 JUNI 2017
TEROPONG PASTORAL
AMALKAN PANCASILA : bersama mereka yang
berkehendak baik, mengatasi
“MAKIN ADIL DAN segala bentuk keprihatinan yang
MAKIN BERADAB” sedang melanda negeri tercinta
ini untuk membangun budaya
(sebuah refleksi kecil di pesta nama paroki) yang berkeadilan dan semakin
beradab, agar terus tumbuh
Ketika Keuskupan Agung dan berkembang, sehingga
Jakarta dalam Arah Dasarnya keselamatan bisa dirasakan
mengangkat tema Amalkan bersama-sama. Gerakan “saling
Pancasila: makin adil, makin menolong” dalam segala aspek,
beradab, terbesit dalam pikiran yang sering didengungkan oleh
saya sebuah pertanyaan sederhana: Apa yang Bapak Uskup kita Mgr. Ignatius
dapat kita (paroki) lakukan agar lingkungan Suharyo, dalam berbagai
sekitar kita - keluarga, gereja masyarakat
- hadir sebagai agen perubahan yang kesempatan pertemuan
membawa angin keadilan dan kehidupan atau kotbah-kotbahnya,
yang semakin beradab dalam kehidupan kiranya menjadi sebuah
bersama? usaha bersama yang
sangat konkrit yang bisa
Bukan suatu kebetulan, di bulan kita lakukan agar keadilan
Agustus ini paroki Alam Sutera merayakan dan semakin beradabnya
pesta nama santo pelindung paroki yakni budaya kita, terutama
Santo Laurensius, dengan spiritualitasnya: bagi mereka yang lemah,
pauperes sunt thesauri ecclesiae (orang kecil dan tersingkir, bisa
miskin adalah harta kekayaan gereja). Pertanyaan refleksinya terwujud.
adalah, sejauh mana gereja (paroki) dalam gerak dan dinamika
pastoralnya, baik dalam kegiatan intern gereja maupun dalam Maka, dengan rasa
kegiatan ekstern gereja, hadir dan berkarya untuk mereka yang syukur dan bangga serta
miskin? terima kasih yang sedalam-
dalamnya, saya ucapkan
Berbicara tentang Indonesia, dengan Pancasila sebagai dasar selamat pesta nama paroki
bernegara dan berbangsa, sebagai sebuah kesadaran dan cita-cita untuk para Imam dan
moral bangsa dengan beragam budaya, bahasa dan agamanya, seluruh anggota Dewan
sejatinya mengajak kita untuk mensyukuri anugerah Tuhan yang Paroki Pleno, serta seluruh umat
luar biasa ini. Kesatuan dalam kebhinekaan yang telah dibangun dari anak-anak hingga orangtua;
oleh para bapa bangsa yang besar ini, seharusnya menjadi dan juga seluruh karyawan,
kebanggaan dan tanggung jawab yang maha besar untuk kita jaga yang dengan segala cara dan
bersama. usahanya telah menghidupkan
dan menghadirkan wajah gereja
Meskipun demikan kita sadari bersama pula, ada keprihatinan Katolik Santo Laurensius Alam
yang besar, yakni lunturnya cita-cita itu saat ini. Fenomena Sutera ini di tengah masyarakat.
fundamentalisme agama, semangat intoleransi, berkembangnya Mari kita terus berjalan
kekerasan yang kasat mata, terancamnya persatuan dan bersama, bergandengan tangan
persaudaraan akibat isu SARA, peredaran narkoba yang menggila, menghadirkan wajah Allah yang
keserakahan demi keuntungan pribadi atau golongan, membuat berbelaskasih dan maharahim,
keadilan sosial semakin sulit terwujud, menyadarkan kita bersama dalam gerak dinamika kegiatan
akan pentingnya semangat persatuan dan kerjasama dalam intern maupun ekstern
membangun negeri tercinta ini. paroki, bagi masyarakat dan
gereja, sehingga keadilan
Umat paroki Alam Sutera (baca: Gereja Katolik) yang juga dan keberadaban semakin
bagian dari anak-anak negeri ini, hendaknya terpanggil untuk dirasakan. Bersama Bunda
Maria, bunda Gereja, bunda kita
semua, kita mohon rahmat itu.
Selamat pesta nama paroki
dan Tuhan memberkati.
RD Yohanes Hadi Suryono
03AGUSTUS 2017
DAPUR Perjalanan panjang 25 tahun untuk suatu komitmen
REDAKSI bukanlah hal yang mudah, dan tentu telah melalui
banyak jatuh bangun dan suka duka. Untuk
Disain Cover gembala kita, Pastor Hadi, yang telah menapaki
Erdiyanta / Carla usia imamat 25 tahun pada Agustus 2017 ini,
Foto kita doakan agar Roh Kudus senantiasa menuntun beliau
Dasa melanjutkan karya dan hidupnya agar menjadi berkat untuk
orang di sekitarnya dan menjadi pengikut Kristus yang
04 AGUSTUS 2017 sejati. Selamat pesta perak imamat Pastor.
Kita patut bangga pada gereja St. Laurensius yang
dalam kemudaan usianya dapat merangkul begitu banyak
anak muda katolik lewat kegiatan-kegiatan di kelompok
Youth For Christ, Roses, Antiokh, Putra Altar Putri Sakristi,
Tunggal Hati Seminari – Tunggal Hati Maria, dan Orang
Muda Katolik.
Di tingkat dekanat, 13 paroki yang berada di dekanat
Tangerang melalui seksi Komunikasi Sosial masing-masing,
telah mengeluarkan sebuah buku serta memproduksi 3 film
pendek yang dipersembahkan pada ribuan anak dan remaja
gereja untuk Hari Anak Nasional 23 Juli 2017.
Tahun ini, negara tercinta kita telah 72 tahun merdeka.
Di usia kita masing-masing, apa yang sudah kita berikan
pada negara yang telah memberikan banyak untuk hidup
kita? Mungkin kita telah mempraktekkan hidup benar,
menjaga lingkungan yang bersih dan damai, mematuhi
peraturan, menjauhi fanatisme, tidak mau berkolusi dan
menjauhi korupsi, dan mengupayakan banyak hal yang
baik untuk kemajuan negara kita. Cukupkah itu? Mari kita
membuka mata ke sekeliling, masih banyak yang dapat kita
kontribusikan untuk memajukan negara lewat kesejahteraan
rakyat. Membantu mendidik yang kurang berpendidikan,
menyumbang dana untuk yang berkekurangan, melibatkan
diri dalam kegiatan RT RW, ikut menjaga generasi muda
dengan menciptakan aktifitas yang positif, dan lain lain.
Mari kita membentuk diri kita agar menjadi manusia yang
makin adil dan makin beradab.
Bersamaan dengan pesta kemerdekaan negara Republik
Indonesia, mari kita juga bersyukur dan saling memberikan
selamat untuk pesta nama paroki kita.
Selamat pesta perak imamat! Selamat pesta nama! Selamat
hari kemerdekaan!
06 HARI ANAK NASIONAL 2017
CINTAILAH JUGA BUKUMU,
BUKAN CUMA GADGETMU
08 RD YOHANES HADI SURYONO
25 TAHUN MENGABDI
10 MENELADAN SANTO LAURENSIUS,
PELINDUNG PAROKI ALAM SUTERA
14 17
FRANSISKUS LUKITO TJOENG MARIA ALEXANDRA LILIANA C.
MAKIN MERASAKAN TUHAN KETEKUNAN YANG
DALAM PENGABDIAN MENGHASILKAN
20 3-DAY DIARY ASIAN YOUTH DAY 2017
31 PERAWATAN TERAKHIR
42 WEEKEND ANTIOKHIA KE-5
“GOD5IDE SQUAD”
www.santo-laurensius.org
05AGUSTUS 2017
LIPUTAN UTAMA
HARI ANAK NASIONAL 2017
CINTAILAH JUGA
BUKUMU, BUKAN
CUMA GADGETMU
Tidak kurang dari biasa, juga sambutan dari pentingnya orang tua untuk
1,300 anak-anak paroki-paroki peserta”, memperhatikan anak-
dan pendamping tambahnya. “Ini muncul dari anak agar tidak terlalu
Bina Iman Anak keinginan Keuskupan Agung larut dalam gadget, namun
(BIA) & Bina Jakarta untuk membuat juga menumbuhkan minat
Iman Remaja (BIR) dari 13 event yang sejalan dengan membaca pada mereka.
paroki di dekenat Tangerang Arah Dasar KAJ untuk ‘Makin “Supaya anak-anak juga
berkumpul di Mall Alam Adil, Makin Beradab’, salah mencintai buku, bukan hanya
Sutera pada hari Minggu 23 satunya dengan melibatkan gadget. Menghayati 7 nilai
Juli 2017. Acara yang digagas anak-anak dalam peringatan yang diketengahkan dalam
oleh Seksi Komunikasi Sosial Hari Anak Nasional ini”, buku yang diterbitkan”,
dari 13 parok ini juga dihadiri demikian Pastor Harry demikian tambah beliau.
oleh Ketua Komsos KAJ RD menjelaskan kepada Salus.
Harry Sulistiyo Pr. dan para “Sebelumnya sudah diadakan Harapan Ketua Panitia
pastor pendamping komsos juga event untuk anak-anak Ibu Helena Sapto, dari St.
dekenat Tangerang. yang berkebutuhan khusus
pada peringatan hari Down Monica Paroki BSD, selaku
Acara berlangsung seru, Syndrome Nasional lalu”, ketua panitia acara Hari Anak
tampak anak-anak beserta tambahnya. Dikatakan juga Nasional Dekenat Tangerang
pendamping BIA dan BIR bahwa acara semacam ini kali ini, menjelaskan kepada
dengan kostum nuansa sedang dipersiapkan untuk Salus latar belakang acara
merah dan putih bersatu diadakan lagi tahun depan ini. “Kami memutar 3 film
lebur duduk berlesehan bagi seluruh dekenat di KAJ pendek dengan durasi
dengan suguhan berbagai dengan tema “Amalkan masing-masing 15 menit.
acara di panggung. Pastor Pancasila – Bersatu dalam Film-film ini hasil kerjasama
Harry menegaskan bahwa ini Kebhinekaan”. Komsos KAJ dan juga
bukan saja event panggung ditayangkan di Hidup TV”,
tapi juga menampilkan Menumbuhkan Minat tambahnya. Pada kesempatan
pemutaran film-film dan Membaca Buku ini ditampilkan juga sebuah
pembacaan buku. Beliau buku yang mereka buat
melihat ini sebagai hal yang Untuk event ini Pastor untuk anak-anak yang
luar biasa. “Acara ini luar Harry lebih jauh memaparkan bercerita akan 7 nilai-nilai
06 AGUSTUS 2017
LIPUTAN UTAMA
yaitu: ketulusan, kejujuran, kreatifitas para pemain kali memberi workshop di
ketekunan, tanggung jawab, yang datang dari usia lintas paroki-paroki di Malang
menyayangi, kesederhanaan generasi dan juga lintas (kota tempat tinggalnya),
dan tentang berbagi. Buku ini agama. menemukan keunikan di
nanti akan dicetak terbatas kelompok pemain ini, “Oom-
dan dibagikan juga ke Dalam proses pembuatan Tante sangat semangat,
paroki-paroki dalam format film, sangat kental dirasakan belajar produksi film,
PDF. semangat yang luar biasa tidak punya background
dari semua pihak, pemain, tapi tetap excited”, ini
Acara yang juga diliput dan kru, sehingga Ita berhasil yang membuatnya sangat
oleh Metro TV ini disiapkan menciptakan lingkungan terkesima dan senang.
sejak 6 bulan sebelumnya, yang gembira.
melibatkan tidak kurang Willy Roy Nggai,
dari 75 orang panitia dari Dosen di Vicom salah satu anggota dalam
13 paroki. Panitia didukung Universitas Tarumanegara tim pembuat film juga
dana dari paroki-paroki ini membuka tangan pada merasakan hal yang sama,
dan berbagai pihak sponsor. paroki yang mau membekali teamwork yang luar biasa,
Panitia meyediakan santap umatnya dalam bidang tepat jadwal, semangat,
siang dan souvenir bagi creative writing, creative kompak, mempunyai mental
semua peserta. “Dengan 7 thinking ataupun workshop pelayanan, merupakan
nilai-nilai yang disebutkan untuk membuat film. Dia unsur yang menonjol dalam
diatas, diharapkan kelak siap memberikan workshop kelompok ini. Beberapa
mendapatkan kualitas anak- ataupun pelatihan untuk pemain menyampaikan
anak yang bagus, keluarga mereka yang berminat. harapan mereka untuk dapat
bagus, Gerejanya juga bagus diajak bermain lagi dalam
dan pada akhirnya negara Sang Sutradara - Mahesa film berikutnya.
Indonesia juga semakin Desaga
kuat dan bagus. Anak-anak Suasana meriah dan
mencintai buku dan tidak Berangkat dari penuh keceriaan baik dari
hanya gadget saja”, demikian pertemanannya dengan Ita orang tua, anak-anak dan
harapan Ibu Helena untuk Sembiring, sutradara muda panitia membuat peserta
semua anak-anak yang hadir yang beragama muslim ini tetap bertahan dari sejak
pada hari itu. diajak dalam pembuatan pembukaan pukul 09:00
beberapa film pendek. Hal sampai pukul 12:30. Acara
Pembentukan Karakter pertama yang membuatnya sambutan, doa pembukaan,
lewat Audio Visual oleh semangat adalah karena film peluncuran buku, pemutaran
Produser ini berbicara soal hari anak film, yang diselang selingi
nasional. Ia merasa penting dengan tampilan koor dari
Adapun Ita Sembiring, menunjukkan tentang paroki Citra Raya, Gereja
sang produser 3 film pendek perlunya bersinergi dan St. Odilia serta Tim gerak
tersebut mempunyai harapan terus menciptakan toleransi. dan lagu dari PaPs dan
besar bahwa lewat audio Kasih sayang, tambahnya, BIR paroki Alam Sutera
visual (film) nasihat dan merupakan unsur yang Gereja St. Laurensius,
nilai-nilai hidup akan lebih paling penting untuk sampai doa penutup, dapat
efektif disampaikan pada menumbuhkan toleransi. mempertahankan peserta
anak-anak, dibandingkan duduk di areal bulat atrium
kata-kata, sehingga karakter Secara pribadi dia ingin mall Alam Sutera itu.
mereka lebih mudah menyampaikan bahwa
dibentuk. selama ini tidak ada masalah Selamat untuk Sie
dan halangan dalam interaksi Komunikasi Sosial paroki-
Semua film ini bertujuan antar agama. paroki sedekenat Tangerang.
menyampaikan pesan moral (Antonio/LW)
sekaligus sebagai ajang Mahesa yang tidak
asing dalam komunitas 07AGUSTUS 2017
Gereja karena beberapa
LIPUTAN UTAMA
RD YOHANES HADI SURYONO
25 TAHUN MENGABDI
DARI DALAM KELUARGA MENUJU SEMINARI
TSaya lahir sebagai bentuk pelayanan di gereja, menanamkan nilai-nilai
anak ke 2 dari sehingga kamipun akhirnya kehidupan kristiani yang
6 bersaudara (2 ikut ambil bagian dalam memberi dasar kuat dan
laki-laki dan 4 pelayanan tersebut. pembentukan panggilan
perempuan). Ayah, hidup saya menjadi imam.
Bapak Yoseph Soediyono Kami disekolahkan di Kunjungan imam yang
(kelahiran Solo) bekerja di selolah Katolik; Taman Kanak menghibur waktu saya sakit,
lingkungan TNI yang pada Kanak Cor Jesu, SD Santo tak pernah bisa hilang dari
akhirnya membentuk bapak Antonius, SMP Marsudirini kenangan. Lewat pengalaman
untuk mendidik anak- adalah tempat pendidikan di masa kecil itulah saya
anaknya dengan cara dan awal kehidupan saya merasakan tangan Tuhan,
gaya tentara. Ditambah lagi sehingga menjelang lulus SMP
bapak pernah mengikuti Setelah menerima saya memutuskan masuk
Khasebul (Red. merupakan komuni pertama, saya Seminari. Sesungguhnya saat
pendidikan khusus untuk melibatkan diri dalam akan masuk Seminari itu,
para aktifis pilihan) di kegiatan anak-anak di paroki, tidak sepenuhnya karena
jamannya yang kita semua salah satunya adalah menjadi ingin menjadi imam, tetapi
paham, menjadikan mereka misdinar. Kedekatan dengan lebih didasari pada mencari
yang pernah mengikutinya imam-imam yang berkarya sekolah katolik yang baik
dibentuk menjadi pribadi- di paroki, mungkin juga yang setara dengan SMA
pribadi katolik yang militan. menjadi benih tumbuhnya Kanisius Jakarta saat itu.
Dan saya merasakan betul panggilan saya menjadi
suasana pendidikan seperti imam. Lewat para imam- Di Seminari Menengah
itu. imam ordo SVD, saya Mertoyudan saya mengalami
mulai mengenal kehidupan kehidupan yang sama sekali
Bapak dan ibu (sebagai menggereja juga. Suster Vita baru. Dinamika kehidupan
keluarga) mendidik kami OSF, Pater Yan Lali, Pater sehari-hari, teman-teman
dalam iman Katolik yang van Iersel, Pater Manggas dari berbagai pelosok
baik. Kebiasaan-kebiasaan - semuanya SVD -adalah Indonesia, budaya Jawa
kecil, doa sebelum dan para imam yang berkarya yang baru dan berbagai hal
sesudah makan, sebelum dan di Paroki Matraman saat itu saya alami. Semua suka dan
sesudah tidur, wajib ke gereja dan menjadi bagian dalam duka saya jalani dengan apa
setiap minggu, menjadi perjalanan panggilan saya. adanya.
kebiasaan yang harus kami Tak lupa pula teman teman
jalani. TK hingga SMP. Usai pendidikan
di Seminari Menengah
Dari mereka, kami Imam-imam SVD yang Mertoyudan, saya memilih
dikenalkan dengan berbagai berkarya di Matraman dan pendidikan menjadi Imam
sekolah katolik ini telah
08 AGUSTUS 2017
LIPUTAN UTAMA
Diosesan KAJ. Saya sadar Muda (di paroki Jalan Malang, umat pinggiran Paroki Santo
bahwa sebuah keuskupan PuloMas, dan Kampung Duri). Robertus Bellarminus Cililitan
yang mandiri adalah berada di wilayah Ceger,
keuskupan yang memiliki PERJALANAN PENGABDIAN Bambu Apus, Cipayung
imam-imam diosesan yang serta Cilangkap. Sedangkan,
kuat. Apalagi kalau mereka 1992 – 1997, PAROKI komunitas basis rencana
berasal dari putera-putera BOJONG INDAH pemekaran paroki St.
keuskupan itu sendiri. Aloysius Gonzaga Cijantung
Mengawali tugas berada di wilayah kelurahan
Wisma Murdai (1983- pertama sebagai imam, saya Cipayung, Ciracas, Kelapa
1984) menjadi tempat ditempatkan di paroki ini. Dua Wetan, Munjul, Pekayon,
pembinaan rohani saya. Sebagai pastor pembantu, Pondok Ranggon, Cibubur
Berbagai peristiwa yang saya bersyukur boleh belajar dan Setu.
memberatkan, sering dari RD Wiryo selaku pastor
saya alami, sehingga paroki saat itu. Belajar Hasrat dan tekad mereka
membujuk saya untuk lari bagaimana beliau berpastoral mewujudkan embrio paroki
atau keluar. Tetapi Tuhan di sebuah paroki yang baru; baru yang akhirnya, pada
punya rencana lain. Melalui belajar bagaimana beliau tahun 1998, ditetapkan
kesetiaan pendampingan dengan cara yang biasa oleh Bapak Uskup Agung
Romo Alex Dirdjo SJ, tetapi penuh kehangatan, Jakarta menjadi Paroki ke
pemahaman tentang mampu merangkul hati umat 53 di wilayah KAJ. Gereja
hidup bersama yang saya dari segala lapisan. Belajar “perjuangan” di Cilangkap
gambarkan, diperbaharui. bagaimana mengunjungi ini diberi nama Gereja St.
Saya mulai sadar bahwa umat, bagaimana selalu Yohanes Maria Vianney.
Seminari bukanlah rumah “berdiri” menunggu umat
para malaikat. Tetapi di setiap hari minggu di depan 2015 – sekarang, PAROKI
sanalah para anak muda pintu gereja, sehingga umat ALAM SUTERA
mencoba belajar setia tersapa.
pada Gereja dengan segala Akhir tahun 2014, saya
kekurangannya untuk dididik 1997 – 2000, PAROKI mulai berkarya di paroki ini.
dan dibentuk. Semakin saya JATIBENING BEKASI Sebuah paroki muda yang
sadari bahwa panggilan sangat dinamis dengan segala
menjadi imam adalah karya Tugas perutusan kedua kegiatannya. Bersama dengan
dan rahmat semata dari di paroki St Leo Agung. RD Bambang Wiryo dan RD
Tuhan pada diri seseorang, Sridanto, saya berkarya di
yang kemudian menjadi 2000 – 2014, PAROKI paroki yang kaum awamnya
tanggungjawab pribadi CILANGKAP bergerak dan terlibat luar
dan karya bersama yang biasa; sebuah paroki yang
harus diolah, dipelihara dan Tugas perutusan ketiga ditata dengan sedemikian
diperjuangkan. adalah di paroki Cilangkap, rupa, sehingga dapat berjalan
Gereja Santo Yohanes Maria dengan baik.
Masa studi filsafat Vianney. Embrio Paroki
(1984 – 1988) memberi Cilangkap, Santo Yohanes Terimakasih atas segala
banyak pengalaman menarik. Maria Vianney Cilangkap dukungan dalam perjalanan
Di samping menjadi berawal dari 2 komunitas imamat saya. Semoga Tuhan
mahasiswa, saya diberi paroki yakni sebagian umat senantiasa memberkati kita.
kesempatan untuk belajar Paroki Santo Robertus
mengenal kehidupan paroki Bellarminus CILILITAN, (Disarikan oleh Caroline Idham,
dan dinamikanya lewat dari satu sisi, dan sebagian dari “Peziarahan 25 Tahun
pendampingan Putera Altar umat Paroki Santo Aloysius Mengabdi, RD Yohanes Hadi
dan Legio Maria serta Kaum Gonzaga CIJANTUNG di Suryono”)
sisi lain. Komunitas basis
09AGUSTUS 2017
KATEKESE Laurensius lahir
pada tahun 225
MENELADAN SANTO di Via Tiburtino,
LAURENSIUS, Roma. Sebagai salah
satu dari tujuh
PELINDUNG PAROKI diakon agung yang bekerja
ALAM SUTERA membantu Sri Paus, Paus
Sixtus II di Roma (257-
Santo Laurensius 258), ia bertugas mengurus
murid Yesus yang sejati harta kekayaan Gereja dan
10 AGUSTUS 2017 membagi-bagikan derma
kepada kaum miskin di
Roma.
Pada tanggal 6 Agustus
258, ketika Paus Sixtus
hendak mempersembahkan
misa di Katakombe
Praetextatus, ia ditangkap
serdadu kaisar Romawi.
Laurensius yang setia,
bertekad menemani dia
sampai kematiannya: “Aku
akan menyertaimu kemana
saja engkau pergi. Tidaklah
pantas seorang imam
agung Kristus pergi tanpa
didampingi diakonnya.”
Paus Sixtus II beserta enam
diakon lainnya dihukum
mati dengan dipenggal
kepalanya.
Cornelius Saecularis,
(penguasa Roma saat itu)
mengira bahwa Gereja
menyimpan harta karun
yang tersembunyi. Ia
memanggil Laurensius dan
berkata,“Aku tahu bahwa
menurut ajaran Gereja,
kalian harus menyerahkan
kepada kaisar segala milik
kaisar. Allah-mu tidak
membawa uang ke dunia
ketika Ia datang, Ia hanya
membawa ajaran-Nya.
Jadi, berikanlah uangnya
kepada kami, kalian
boleh menyimpan ajaran-
Nya.” Laurensius diberi
KATEKESE
waktu tiga hari untuk Paus Sixtus dan semua para saudari yang kelaparan di
menyerahkan seluruh harta kudus di surga. Keberanian Yerusalem.
Gereja. & ketabahan Laurensius
menyentuh penduduk Sebagai orang Kristiani,
Laurensius menjelajahi Roma yang akhirnya kita harus melakukan hal
seluruh pelosok kota untuk bertobat. St. Laurensius yang sama, terlebih saat
mengumpulkan orang- wafat di usia 33 tahun pada kehidupan kian sulit seperti
orang yang sakit, miskin, tanggal 10 Agustus tahun sekarang ini. Tingginya
jompo, para janda, serta 258. Pestanya dirayakan PHK, banyak orang bekerja
yatim piatu. Pada hari Gereja setiap tanggal 10 keras namun tetap saja
ketiga ia membawa mereka Agustus. sulit untuk memenuhi
ke hadapan Cornelius kebutuhan dasarnya;
katanya, “Tuan, inilah harta Memperhatikan orang apalagi yang tidak bekerja,
karun Gereja!” miskin, seperti Santo mereka lebih menderita.
Laurensius Kita harus menjadi saluran
Cornelius menjadi berkat Tuhan bagi sesama
murka, ia memerintahkan Semangat St. yang sedang mengalami
agar Laurensius dijatuhi Laurensius adalah kesulitan hidup. Tuhan
hukuman mati secara menempatkan orang telah memberkati kita
perlahan dan kejam. miskin sebagai harta dengan banyak hal, bukan
Laurensius diikat pada gereja dan memperlakukan hanya membuat kita
panggangan besi yang mereka sebaik mungkin bersyukur, tetapi untuk
dipanaskan di atas api kecil dengan sikap dan cara membagikannya kepada
yang memanggang daging yang benar. Miskin, adalah sesama: “Dan Allah
tubuhnya secara perlahan. kondisi hidup yang serba sanggup melimpahkan
Ia memang terbakar tetapi kekurangan sehingga segala kasih karunia
bukan oleh api, melainkan tidak mempunyai apapun kepada kamu, supaya kamu
oleh rasa cinta yang dan dalam banyak situasi senantiasa berkecukupan
amat mendalam kepada diperlakukan semena-mena di dalam segala sesuatu
Tuhan Yesus. Laurensius oleh lingkungannya (dan dan malah berkelebihan di
menjalani siksaannya kerap tidak bisa membela dalam pelbagai kebajikan”
dengan ketabahan yang haknya). (2 Korintus 9:8).
mengagumkan. Tuhan
memberinya kekuatan Paulus dan Barnabas Bantuan kepada
& sukacita yang luar juga selalu memperhatikan orang-orang seperti ini
biasa, hingga Laurensius kaum miskin: “hanya haruslah nyata. Mendoakan
sempat bercanda kepada kami harus tetap mereka itu wajib dan
algojo,“Balikkan tubuhku, mengingat orang-orang penting, tetapi doa
yang sebelah sini miskin dan memang harus diwujudkan dalam
sudah matang!” hingga itulah yang sungguh- tindakan, sehingga doa
akhirnya,”Ya, sudah cukup sungguh kuusahakan kita menjadi sempurna.
matang sekarang!” melakukannya” (Galatia Banyak orang terjebak
2:10). Mengingat orang dengan hanya mendoakan
Sementara Laurensius miskin, bukan dengan saja karena berdoa adalah
terbaring sekarat, ia sekedar mengenang tindakan yang mudah dan
mendoakan penduduk mereka dalam doa, tetapi gratis, sedangkan berdoa
kota Roma untuk bertobat juga membantu apa yang dengan memberikan
& kembali kepada Yesus, mereka butuhkan. Dalam sesuatu, berarti mengurangi
hingga iman katolik mewartakan Injil, Paulus & miliknya. Bantuan kepada
tersebar ke seluruh dunia. Barnabas mengumpulkan mereka juga bukan sekedar
Usai mengucapkan doanya, bantuan bagi saudara- uang, ketika kita tidak bisa
ia pergi menjumpai Yesus,
11AGUSTUS 2017
KATEKESE
membantu mereka dalam Ketika kita tunawisma, & telanjang.
bentuk uang, kita dapat memperhatikan orang Melalui Ardas KAJ
mendengarkan keluhan/ miskin, Tuhan memberkati
cerita mereka dengan kita: “Berbahagialah orang 2016-2020, Gereja ingin
sabar dan memperlakukan yang memperhatikan menjadi persekutuan
mereka dengan hormat, orang lemah! TUHAN akan umat Allah yang bergerak
seperti menyapa mereka meluputkan dia pada keluar untuk masuk
sebagai sahabat. Ketika kita waktu celaka” (Mazmur ke masyarakat melalui
tidak dapat memberikan 41:2). Tuhan memberkati berbagai masalah, harapan,
pekerjaan kepada mereka kita dengan menolong dan menjadi satu dengan
yang menganggur, kita mereka: “Siapa menindas mereka.
bisa mencarikan informasi orang yang lemah,
tentang lowongan menghina Penciptanya, Paus Fransiskus
pekerjaan. Perhatian kita tetapi siapa menaruh menekankan pentingnya
kepada mereka mungkin belas kasihan kepada Gereja menjadi Rumah
tidak berpengaruh besar orang miskin, memuliakan Bapa, yang pintunya selalu
kepada kita, tapi itu bisa Dia” (Amsal 14:31). Yesus terbuka, sehingga ketika
memberi kelegaan dan mengidentifikasikan ada seseorang datang
sukacita besar bagi mereka diriNya sebagai orang mencari Allah ia tidak akan
yang tengah terdesak. yang sakit, lapar, dahaga, mendapati sebuah pintu
yang tertutup. Terbukanya
pintu-pintu sakramen
12 AGUSTUS 2017
(seperti baptis dan ekaristi) KATEKESE
memberi peluang bagi
orang-orang untuk ambil Bila Anda tertarik berkarya untuk Gereja di bidang:
bagian dalam komunitas - Media Digital
kehidupan menggereja.
Apalagi jika sakramen- - Audio Visual (fotografi/ videografi)
sakramen tersebut Silahkan menghubungi Seksi Komunikasi Sosial
dipandang bukan sebagai
sebuah hadiah bagi orang- paroki Alam Sutera,
orang sempurna melainkan Bp. Tan Yusuph, 0812 107 9680
suatu obat kemurahan hati
dan makanan bagi yang 13AGUSTUS 2017
lemah dan tertindas.
Banyak hal dapat
kita lakukan bagi mereka
yang ‘miskin’ dan umat
yang berkebutuhan
khusus, bagaimana kita
menyediakan fasilitas,
akses dan bantuan agar
mereka dapat mengikuti
misa tanpa hambatan
(parkir, misa khusus,
penyambut tamu, kursi
roda, lokasi/ tempat duduk
di dalam gereja, fasilitator
tuna rungu, dll). Mencari
dan membantu anak-anak
katolik yang belajar di
sekolah non katolik untuk
mengikuti pendidikan
agama katolik di Gereja.
Mendukung program
kunjungan pastor paroki
ke umat dengan mencatat
masukan-masukan yang
didapat dari umat, lalu
menindaklanjuti kebutuhan
umat sesuai dengan
program karya paroki.
Selamat meneladani
semangat Santo Laurensius,
“Pauperes Sunt Thesauri
Ecclesiae” (Kaum Miskin
Adalah Harta Gereja).
(Tommy Budijanto, dari
beberapa sumber tulisan)
PROFILE
FRANSISKUS LUKITO TJOENG
MAKIN MERASAKAN TUHAN
DALAM PENGABDIAN
Fransiskus Lukito system untuk mendukung dan Karismatik Katolik.
Tjoeng, usahawan kelancaran suatu acara. Beliau sangat supel dan
muda bertubuh tidak canggung untuk
gempal dan atletis Pasangan hidup Ibu berelasi dengan semua
ini tidak asing di Feiling yang telah dikaruniai lapisan. Meskipun belum
lingkungan Paroki Alam tiga anak ini selalu tampil rela meninggalkan rokok
Sutera. Dalam berbagai optimis dan penuh semangat namun semangat mudanya
kegiatan beliau melibatkan apalagi jika berdiskusi selalu berkobar ketika
diri; dalam kegiatan dengan kaum muda. Beliau berbincang tentang mendaki
proses pembangunan tergolong piawai memainkan gunung. Tahun lalu beliau
Gereja Benteng Gading, gitar dan besuara emas menyempatkan diri untuk
kegiatan ME, dan bahkan dalam tarik suara ini mengepulkan asap rokoknya
berkutat di peralatan sound pada masa mudanya aktif pada ketinggian 3850 dpl di
dalam kelompok Mudika
14 AGUSTUS 2017
PROFILE
“Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah
banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”.
(Yohanes 15:5)
bibir kawah Kerinci, dan saat menghubungi Bpk Chandra Dua tahun kemudian beliau
ini sedang melatih otot untuk (saudaranya yang bekerja membeli tanah di kawasan
menikmati pesona alam di bidang asuransi) untuk Bitung dan memindahkan
dan keagungan Tuhan dari membantu menemukan usahanya ke tempat yang
puncak Rinjani. solusi modal usaha. lebih luas sehingga pabrik
pun dapat dibangun
SALUS meminta Berkat keyakinan dan dengan ukuran yang
kesempatan beliau untuk kegigihannya, modal yang lebih besar. Dalam kurun
berbagi pengalaman dibutuhkan pun berhasil waktu bersamaan dengan
iman yang melandasi didapatkan. Modal itu berkembangnya usaha di
perjuangannya dalam digunakan untuk membeli Bitung, para pelanggan di
mengelola perusahaan. Dari dua buah mesin bekas kawasan timur pun sangat
perbicangan singkat yang berukuran kecil. Beliau membutuhkan produk yang
berlansung di Momentum menyewa ruko di area dihasilkannya. Kebutuhan
Cafe 23 Juli 2017, beliau Mangga Besar, Jakarta sebagai ini membuat beliau makin
mengungkapkan beberapa ’pangkalan’ pertama untuk yakin untuk mengembangkan
pengalaman inspiratif yang usahanya ini. Perusahaan itu sayap usahanya di Cikarang,
menarik untuk disimak bernama PT Hasura Mitra yang kemudian dilanjutkan
bersama. Gemilang. dengan mengambil alih
sebuah perusahaan milik
Ia mengisahkankan Kendati berskala kecil, pengusaha dari Jepang yang
perjuangannya membangun ia menekuninya dengan rasa bangkrut di Cibitung, Bekasi.
perusahaan sejak 18 syukur yang melandasinya Di tempat inilah beliau
tahun, kini makin berkibar untuk bekerja keras dengan membangun pabrik baru.
dan membuka lapangan sepenuh hati. Buah-buah
pekerjaan bagi banyak perjuangan pun mulai Perkembangan usaha
keluarga. Beliau merasakan dirasakan yakni berupa yang terus meningkat ini
rasa syukur atas berkah dan relasi yang baik dengan tentu saja juga menjadi
penyertaan Tuhan. Awalnya, para pemasok barang, sarana penyediaan lapangan
usaha plastik ini dimulai dari rekanan, maupun pelanggan. pekerjaan untuk banyak
nol, beliau adalah karyawan Hubungan baik dan orang. Ketika mengawali
biasa. Namun, relasi dan dukungan dari mereka itu usahanya pada tahun 1999,
rekan-rekan kerjanya dirasakan sebagai kekuatan karyawan beliau baru sekitar
mendorong agar beliau untuk meningkatkan sepuluh orang, namun
untuk merintis usaha sendiri. usahanya. Oleh karena pada tahun 2017 ini sudah
Dorongan ini ditanggapi itulah, beliau berani berjumlah 600 orang.
positif dan serius, meski mengembangkan usahanya
beliau merasakan adanya dengan menyewa ruko- Perkembangan usaha Pak
kendala modal yang saat itu gudang di kawasan Jababeka Lukito ini tidak membuatnya
belum cukup. Mulailah beliau seluas 400 meter persegi. jumawa. Sebagai insan
15AGUSTUS 2017
PROFILE
beriman ia justru semakin maupun sebagai tenaga ahli, sepenuh hati, namun
merasakan kehadiran dan karena beliau tidak kawatir juga harus mempunyai
penyertaan Tuhan dalam akan kemajuan perusahaan. waktu untuk beribadah
perjuangannya. Pada saat- Komitmen memberikan dan memberi perhatian
saat yang beliau perlukan, kepercayaan kepada orang memadai untuk keluarganya.
beberapa rekanan rela Indonesia ini mendapat Dengan prinsip ini beliau
meminjamkan kredit tanpa apresiasi para karyawan dan berkeyakinan bahwa nilai-
bunga dan bahkan ada pelanggan, mereka tidak nilai kemanusiaan dan
rekanan yang memasok mempertanyakan kualitas keadilan akan terwujud
barang dan menagihnya pelayanan perusahaan, secara tulus dan berakar kuat
setelah dua tahun. Kejadian bahkan banyak orang yang dalam kehidupan.
ini disyukuri tidak hanya datang untuk berkonsultasi
dengan mengangkatnya dengan Tim Hasura. Sebagai upaya
ke dalam doa, tetapi juga memperkuat kesadaran
menjadikannya sebagai daya Bapak Lukito meyakini bersama akan hadirnya
dorong untuk berempati bahwa perusahaan akan Tuhan dan penyertaanNya
dan membantu orang lain. maju jika mendapatkan dalam setiap perjuangan
Kenyataan sejenis yang tiada support dari karyawan perusahaan, di dua
henti disyukurinya adalah secara maksimal. Untuk pabriknya ada kapel, tempat
terciptanya solidaritas & itu, beliau selalu berupaya para karyawan berdoa,
semangat kekeluargaan agar para karyawan dapat mendengarkan sabda, dan
dengan karyawan. bekerja dengan sepenuh saling meneguhkan iman.
Penerapan semangat hati, profesional, dan dengan Dalam menjalin relasi bisnis
kekeluargaan bersama kualitas kerja yang baik. pun ia berkomitmen untuk
karyawan membuahkan rasa Untuk itu kondisi lingkungan menekankan relasi yang
memiliki dan kebanggaan kerja yang diciptakan sehat atas dasar saling
di kalangan karyawan atas ialah profesionalisme membutuhkan, maka
prestasi perusahaan; mereka kekeluargaan. Sebagai cara-cara umum sebagai
merasakan ikut memiliki usahawan, beliau berusaha jalan yang “efektif” untuk
perusahaan yang tumbuh untuk menciptakan memasarkan produk
dari kecil hingga menjadi kelayakan hidup bagi para perusahaan dijauhi. Untuk
perusahaan yang sangat karyawan. Secara konkret perkara ini, beliau juga tidak
besar. bentuk-bentuk perhatian meminjam tangan orang
itu antara lain berupa lain guna melakukan praktik
Dalam menjalankan jaminan BPJS dan membantu “kotor” agar beliau terlindung
usahanya, Pak Lukito para karyawan untuk dan tampak bersih,
berprinsip untuk memberi mendapatkan rumah yang sebaliknya semua timnya
kepercayaan dan kesempatan layak. dibina untuk membangun
berkarya kepada masyarakat relasi yang sehat supaya
Indonesia baik dari level Sebagai orang beriman tumbuhlah loyalitas yang
karyawan, para ahli, maupun dan bangsa Indonesia, Pak baik. Prinsip ini beliau yakini
manajemen. Beliau yakin Lukito berprinsip bahwa sebagai perwujudan nilai-
bahwa orang Indonesia kemanusiaan, ibadah, dan nilai iman dan sekaligus jalan
mempunyai kapasitas kekeluargaan merupakan untuk berkontribusi dalam
yang dapat diandalkan. misi yang mendasar yang membangun mentaliltas
Beliau bergeming untuk harus diwujudkan dalam masyarakat agar semakin
tidak mendatangkan orang perusahaannya. Para beradab. (abw)
asing baik untuk mengelola karyawan harus bekerja
secara profesional dan
16 AGUSTUS 2017
PROFILE
MARIA ALEXANDRA LILIANA CHANDRADEWI
KETEKUNAN YANG
MENGHASILKAN
Ibu dari 3 anak yang Chandradewi (biasa dipanggil Selama 10 tahun (1973-
sudah mempunyai 5 Tante Lilian) masih terlibat 1983), beliau mengawasi
cucu ini senantiasa dalam aktifitas sosial di anak-anak Australia yang
tampil rapi dan bersih. kelompok lansia dan koor orangtuanya bekerja di Trans
Melihat aktifitas serta Gereja, pernah menjadi Sumatera Telecommunication
usaha yang dijalankannya wakil ketua WK (di umur Mission, Bandung. Anak-anak
dengan penuh waktu, paruh baya ketika tinggal di yang mengikuti orangtuanya
kebanyakan orang tidak Jakarta) saat ini mengelola ini tidak bisa berbahasa
menyangka umurnya sudah usaha restoran yang dibantu Indonesia, sehingga mereka
73 tahun. oleh 20 karyawan di daerah “bersekolah” di rumah
Karawaci. Ibu Lilian untuk mata
Sehari-hari Ibu pelajaran yang sesuai
yang bernama lengkap Awal karirnya di Bandung dengan kurikulum di
Maria Alexandra Liliana sebagai seorang pendidik.
17AGUSTUS 2017
PROFILE
negara mereka di Australia, karyawan. rasa tanggugjawab.
untuk grade 1 sampai 12. Pada tahun 2013, Melihat pengalaman
Pada masa itu belum ada
sekolah internasional di usaha ini bertambah hidupnya yang beragam,
kota Bandung. Kelak, saat dengan dibukanya kedai Ibu Lilian menyampaikan
anak-anak ini kembali makan di food court beberapa hal yang
ke negaranya, mereka sebuah universitas. Dalam membahagiakannya:
dapat melanjutkan ke 9 tahun, restoran yang 1. kesibukan menjaga
sekolah formal pada kelas bernama Nuansa Rasa telah
selanjutnya. mempekerjakan 5 koki kualitas hidup, meski di
dan 15 karyawan (kasir, usia senja
Pada tahun 1984, pramusaji, tukang potong, 2. hubungan baik dengan
beliau menemani suaminya penjaga kedai). Makanan karyawan dan mantan
yang menjadi pengusaha catering juga mendapat karyawan
di Jakarta. Tidak biasa lonjakan pesanan dengan 3. sering menjadi tempat
‘menganggur’, beliau banyaknya perusahaan ‘curhat’ karyawan
melamar menjadi guru yang memesan makanan 4. mendidik karyawan untuk
bahasa Inggris di Sekolah harian untuk karyawan. Saat menjaga kebersihan dan
Theresia, Menteng, dan ini Restoran Nuansa Rasa kerapihan tampilan, serta
memberikan les ‘privat’ menempati 2 ruko milik sopan santun kepada para
bahasa Inggris jenjang SD- sendiri di daerah Karawaci. tamu
SMA di sore hari. Profesi 5. memberi perhatian
guru ini dijalankan selama 20 Saat karyawannya harus pada orang kecil sekitar di
tahun, hingga tahun 2004. bekerja lembur karena lingkungan; seperti satpam
adanya pesanan makanan, yang selalu mendapatkan
Tiga puluh satu tahun selain mendapatkan upah makanan dan minuman
menjadi pendidik, bukanlah lembur Ibu Lilian juga dari restoran
waktu yang pendek, namun menyiapkan makanan ekstra.
dapat dijalani dengan Jam kerja yang normal, libur Wanita kelahiran
penuh kegembiraan karena seminggu sekali, pengobatan Magelang ini, selain menyukai
berinteraksi dengan anak- pada karyawan sakit, libur anak-anak juga mempunyai
anak selalu memberikan panjang 10 hari selama hobby berkebun, bernyanyi,
keceriaan untuknya. lebaran yang diterapkan sejak dan bermain piano. Namun,
awal kerja, telah menciptakan berbela rasa pada kaum
Pindah ke Gading kebetahan dalam diri para yang lemah, teman yang
Serpong di tahun 2008, karyawannya. Bahkan 3 dari 5 sakit, orang kecil yang
Ibu Lilian ditawari putri kokinya sudah bekerja sejak membutuhkan bantuan,
sulungnya melanjutkan 13 tahun lalu, kasirnya juga merupakan hal yang selalu
usaha makanan yang pernah telah bekerja selama 8 tahun. jadi perhatiannya.
dirintis oleh si putri pada Para karyawan memanggilnya
tahun 2004–2007 namun “emak” karena kedekatan Tentang dunia usaha, Ibu
tutup karena masalah teknis, yang tercipta. Untuk lebih yang ceria dan bersemangat
sewa tempat yang melonjak membangun suasana akrab, ini berpesan pada pembaca
dan tetangga yang membuka tiap tahun karyawan dan Salus, agar selalu tekun
usaha yang membuat keluarga berwisata bersama. terhadap pilihan pekerjaan,
lingkungan tidak bisa menerima kritik sebagai
higienis. Tanpa mempunyai Prinsip yang dipegang sarana membangun diri,
pengalaman di bidang kuliner oleh pemilik resto ini adalah sabar dan teliti. (lw)
maupun usaha restoran, ia tidak pilih kasih, menjadikan
memberanikan diri dengan karyawan dan mendidik
mempekerjakan 3 koki dan 5 karyawan untuk mempunyai
18 AGUSTUS 2017
19AGUSTUS 2017
PROFILE
POS POLISI ALAM SUTERA
BERKENALAN DENGAN IPDA KAHONO -
KEPALA KEPOLISIAN SUBSEKTOR ALAM SUTERA
Berada di bawah Prastowo SH. MSi. menambahkan. Pak Kahono
Kepolisian Daerah “Saya ini sudah menikah dengan ibu Endah
Banten dan Polres Susila Nengati dan dikaruniai
Tangerang Selatan, menjelang pensiun dalam 3 orang putera dan puteri.
Kepolisan Sektor waktu dekat”, demikian pak Beliau dilantik tahun 1983
Serpong menjadi induk IPDA Kahono membuka sebagai Bintara Polisi setelah
dari Kepolisian Subsektor percakapan dengan Salus mengenyam pendidikan di
Alam Sutera yang posisinya atas permintaan untuk Seba Milsuk Lido.
tepat di seberang gereja meliput dan mengenal lebih
kita. Untuk mudahnya dekat tentang pelayanan Dikatakannya bahwa
selanjutnya kita sebut saja Kepolisan Subsektor pengamanan bersama saat
Pos Polisi Alam Sutera. Pos dan dinamika pelayan ada kegiatan besar gereja
polisi dengan luas tanah keamanan kepada warga seperti Kenaikan Isa Almasih
442 m2 dan luas bangunan termasuk kepada gereja (Paskah, red.) dan Natal selalu
60 m2 ini diresmikan pada Santo Laurensius dan segala diadakan. “Polres Tangsel,
tahun 2003 oleh Kapolres kegiatannya. “Setelah pensiun Polsek Serpong, Kepolisian
Metro Tangerang yang saat saya akan menikmati hari Subsektor dan Koramil
itu dipimpin oleh Drs. Herry tua di Sukoharjo bersama semua turut ambil bagian
keluarga”, demikian beliau mengamankan”, tambah
20 AGUSTUS 2017
PROFILE
beliau. Saat ini Kapolsek gereja Santo Laurensius membantu untuk selanjutnya
Serpong-BSD dijabat oleh menambahkan bahwa sudah berkordinasi dengan pihak
Kompol Didi Putra Kincoro selama sebelas tahun ada kepolisian yang terkait.
SIK, MSi. dan Kapolres jalinan pertemanan dan
Tangsel oleh AKBP Fadli kerjasama yg baik antara Pos Gereja yang Menyapa
Widiyanto SIK, MH. “Saya Polisi Alam Sutera dengan Gereja Santo Laurensius
melihat melihat situasi gereja Gereja Santo Laurensius.
aman. Keamanan baik dan ”Setiap hari Pos Polisi dan umatnya adalah
umat disiplin. Kalau ada Alam Sutera membantu bagian dari masyarakat di
acara besar selalu tertib, menjaga keamanan di gereja sekitarnya, ada interaksi dan
kondisi lalu lintas lancar. kita”, demikian pak Erwin norma yang dijaga bersama
Parkirnya juga tertib karena mengkonfirmasi apa yang lingkungan sosialnya. Pos
ada parkiran khusus di Binus, disampaikan pihak Pos Polisi Alam Sutera sebagai
Sport Center dan Flora”, Polisi. “Pos Polisi yg ada ‘tetangga’ di seberang kita
beliau menjelaskan. Ada di Alam Sutera dibangun melihat gereja kita dan segala
3 anggota polisi termasuk untuk menjaga keamanan aktivitas menggerejanya
IPDA Kahono, Aiptu Mujadi, di wilayah perumahan Alam sudah berjalan dengan
Bripka Susanto bertugas di Sutera, termasuk fasilitas tertib dan ‘menyapa’
Pos Polisi yang membawahi umum dan sosial yg ada mereka disekitarnya.
3 kelurahan yaitu Paku Alam, di Alam Sutera” beliau Seperti dituturkan oleh
Pakulonan dan Pondok menambahkan. Pak Yohanes Hadir salah
Jagung. seorang petugas keamanan
Melayani Masyarakat gereja, para petugas di pos
Gereja sangat Tugas utama para polisi melihat gereja Katolik
mengharapkan agar parkir luar biasa dengan mau
kendaraan juga tertib pada polisi Subsektor Alam menerima semua orang
hari sabtu minggu biasa, Sutera adalah melakukan tanpa membedakan. “Sesekali
dengan tidak parkir di badan pengaturan jaga, pengawalan mereka hadir melihat senam
jalan, sehingga kehadiran dan patroli (turjawali) dan umat lansia (lanjut usia) di
gereja juga menjadi teladan pelayanan masyarakat. gereja yang dibawakan oleh
yang baik pada masyarakat di Pengaduan masyarakat ke pak Handoko. Disana ada tiga
luar gereja. pos kami umumnya untuk orang berhijab ikut senam
kasus-kasus kehilangan bersatu bersuka ria dengan
Gereja Membina Hubungan surat-surat dan kartu umat kita”, demikian pak
Baik seperti SIM, KTP, kartu ATM. Yohanes Hadir berbagi cerita
Itu yang dilayani disini. kepada Salus.
Menurutnya gereja Kasus besar seperti kasus
Santo Laurensius menjaga kriminal, penganiayaan, Dalam pesan penutupnya
hubungan yang sangat baik KDRT, pencurian, penipuan IPDA Kahono berharap agar
dengan para petugas polisi dan sejenisnya dilayani di umat Gereja Santo Laurensius
Pos Alam sutera, “Hubungan Kantor Polsek BSD”, pak tetap ikut menjaga keamanan
dengan para romo baik, Kahono menjelaskan. “Kami dan ketertiban saat
dengan pastor Hadi dan akan meneruskan informasi menghadiri Misa. Terima
para panitia untuk acara ke BSD jika kasus-kasus Kasih para petugas Pos
besar seperti pak Erwin, pak besar ini terjadi”, lebih jauh Polisi Alam Sutera, Tuhan
Purnomo dan pak Teguh”, dijelaskannya. Dalam sebulan selalu memberkati tugas
beliau juga meminta Salus dikatakannya ada sekitar 40 dan pelayan kita bersama.
menyampaikan salamnya hingga 60 kasus dilaporkan Untuk salam IPDA Kahono ke
untuk Pastor Hadi. ke Pos Polisi Alam Sutera. Pastor Hadi, Salus tentu akan
Dalam kasus kecelakaan menyampaikannya. (antonio)
Pak Bonaventura Erwin para polisi pos juga
sebagai kepala bagian 21AGUSTUS 2017
keamanan dan perparkiran
TUNAS
3-DAY DIARY ASIAN
YOUTH DAY 2017
29 Juli hingga 1 Agustus meneguhkan iman masing- DAY 01
2017 merupakan tanggal masing. Salah satu highlights
yang cukup bersejarah bagi dari acara ini adalah kegiatan Tanggal 29 Juli, pukul
Gereja Santo Laurensius Days in Dioceses atau live-in 13.00, ke-20 peserta yang
Paroki Alam Sutera. Pasalnya, di rumah umat paroki. Di berasal dari Timika, Tanjung
Gereja St. Laurensius Paroki Alam Sutera, terdapat Selor, East Asia, dan delegasi
mendapat kehormatan 16 rumah yang bersedia dari KAJ memulai perjalanan
menjadi tuan rumah bagi 30 menjadi keluarga asuh bagi DID mereka dari Gereja St.
peserta Days in Dioceses para peserta DID. Matias Kosambi menuju
(DID) Asian Youth Day (AYD) Gereja St. Laurensius. Hari itu
2017, mewakili dekenat Selain merasakan hujan memang sangat lebat,
Tangerang. Ke-30 peserta kehidupan keluarga di Paroki namun cuaca yang buruk
yang datang berasal dari Alam Sutera, peserta juga sama sekali tidak
berbagai penjuru negara di diajak berdinamika dengan menyurutkan semangat para
Asia dan kota di Indonesia, OMK St. Laurensius dengan peserta dan panitia yang
yaitu Filipina, East Asia, mengikuti berbagai kegiatan sudah menunggu di Gereja
Palangkaraya, Tanjung Selor, yang diadakan di gereja. St. Matias sejak pukul 10.00.
Timika, Jayapura, dan KAJ. Salah satu hal unik yang ada
di Gereja St. Laurensius Setibanya para delegasi
AYD sendiri merupakan adalah adanya seorang buddy beserta sejumlah panitia di
suatu ajang dimana anak bagi setiap peserta. Buddy ini Gereja St. Laurensius, mereka
muda di seluruh Asia adalah istilah bagi anak-anak langsung diantar ke Ruang
berkumpul dan diharapkan OMK yang mendampingi Sukacita GKP untuk
dapat saling membagikan peserta dalam 3 hari acara. dipertemukan dengan
pengalaman serta keluarga-keluarga live in
beserta beberapa buddy yang
22 AGUSTUS 2017
TUNAS
sudah menunggu. Perkenalan ini, ke-5 teman lainnya yang tumpeng sebagai suatu ciri
singkat antara buddy, berasal dari Filipina telah khas budaya Indonesia ketika
peserta, dan keluarga live in bergabung. melakukan perayaan-
pun dilakukan. Acara ditutup perayaan besar. Para Pastor
dengan pemanggilan setiap Tidak seperti misa pada dari paroki St. Laurensius
peserta dan keluarga live in biasanya, suasana di Gereja juga memberikan beberapa
untuk melakukan pada hari itu sedikit berbeda kata sambutan yang hangat
penjemputan, serta tak lupa dengan kehadiran peserta dan menyenangkan sebelum
sesi foto bersama. Para yang berasal dari berbagai akhirnya dilaksanakan makan
peserta dan keluarga live in negara. Dimulai dari malam bersama. Pada makan
tampak sangat antusias, tidak pembawaan misa dengan malam hari ini, para peserta
sabar memulai pengalaman menggunakan bahasa dapat menyicipi makanan
unik ini. Indonesia yang bercampur khas dari Indonesia yaitu nasi
dengan Inggris, kemudian tumpeng dan cendol. Sambil
Beberapa jam kemudian, kostum dari petugas tata menikmati makan malam,
tepatnya pukul 20.00, 6 laksana yang menggunakan mereka juga dihibur dengan
peserta lainnya yang berasal pakaian adat Indonesia serta beberapa performance dari
dari Jayapura dan petugas koor yang anak muda yang
Palangkaraya tiba di Gereja menggunakan pakaian batik. menampilkan bakat mereka.
St. Laurensius. Acara Setelah misa berakhir, peserta Lagu-lagu yang dinyanyikan
perkenalan pun berlangsung segera menuju ke plaza juga merupakan lagu khas
persis seperti yang dilakukan Gereja untuk menyaksikan dari Indonesia. Hal ini turut
pada sesi pertama. Namun, flashmob tarian AYD yang dimeriahkan dengan
semuanya berlangsung jauh dilakukan oleh anak-anak beberapa orang yang maju ke
lebih cepat karena lebih muda dari paroki St. depan untuk menari sambil
sedikitnya jumlah delegasi. Laurensius. Dengan penuh bernyanyi. Melihat ke-asikan
Tidak sampai pukul 20.30, semangat, para peserta turut tersebut, seluruh peserta,
semua peserta sudah bergabung untuk menari panitia, dan tamu yang hadir
dijemput oleh keluarga bersama-sama. Kemudian ikut bernyanyi dan menari
masing-masing, siap acara dilanjutkan dengan bersama. Sungguh
melanjutkan aktivitas dengan adanya pertunjukan merupakan momen indah
keluarga baru mereka selama barongsai untuk menghibur yang tidak terlupakan bagi
di Paroki Alam Sutera. para peserta. Setelah cukup setiap orang disana. Kegiatan
bersenang-senang, mereka pada hari ini ditutup dengan
DAY 02 segera menuju ke ruang foto bersama, sebelum
Hari ke-2 merupakan sukacita di gedung GKP akhirnya para peserta
untuk melaksanakan kembali ke rumah live in
hari yang menyenangkan bagi rangkaian acara selanjutnya. mereka masing-masing
para peserta. Pagi hingga sore untuk beristirahat.
hari, para peserta Beberapa saat sesudah
menghabiskan waktu dengan mereka memasuki ruangan, DAY 03
keluarga live in. Ada yang mereka disambut dengan Hari ini adalah hari
berjalan-jalan keliling Kota menyaksikan tarian
Tua, Monas, Ancol, ada pula tradisional Betawi, Lenggang terakhir para peserta
yang diajak ke museum- nyai. Setelah itu untuk berdinamika dengan OMK di
museum. Barulah, sore merayakan dan menyambut Gereja St. Laurensius. Pagi-
harinya, para peserta kembali kedatangan para peserta, pagi benar, tepatnya pukul
berkumpul di Gereja St. para perwakilan dari bebergai 05.30, para peserta sudah
Laurensius untuk misa sore negara beserta Pastor Hadi siap di gereja untuk
pada pukul 17.00 WIB. Kali melakukan pemotongan nasi
23AGUSTUS 2017
BERITA GAMBAR
Panitia Hari
Anak Nasional
Dekenat
Tangerang,
tahun 2017
24 NAGOUVSETMUBSER20210716
BERITA GAMBAR
Wajah ceria peserta Hari Anak
Nasional yang diadakan untuk
anak-anak di 13 paroki Dekenat
Tangerang, pada hari Minggu,
23 Juli 2017 di Atrium Mall
Alam Sutera, Tangerang
25NOAVGEUMSBTUERS 20176
TUNAS
mengikuti misa pagi yang Namun, tidak hanya Laurensius. Dalam acara
dibawakan oleh Pastor menonton, para peserta juga tersebut, para peserta
Sridanto. Para peserta sangat diajak merasakan langsung bergembira bersama dalam
antusias menunggu hari ini pengalaman bermain berbagai macam games yang
karena mereka akan gamelan bali. Seperti biasa, dimainkan, mengenal dan
bersama-sama tur ke sekolah instruktur gamelan mencicipi masakan
Santa Laurensia untuk menjelaskan terlebih dahulu tradisional Indonesia melalui
mengenal dan mempelajari seluk beluk tentang gamelan, acara demo masak, dan
budaya Indonesia. kemudian baru mengenalkan mempelajari kopi Indonesia
not-not yang ditulis dalam melalui demo kopi yang
Aktivitas pertama yang aksara bali kepada seluruh dibawakan oleh barista
dilakukan oleh peserta di peserta. Di penghujung Andreas Johan.
sekolah St. Laurensia adalah kegiatan, akhirnya para
membatik. Setelah peserta dapat memainkan 1 Acara malam penutupan
mendengarkan penjelasan lagu singkat bersama-sama. ini berlangsung cukup
singkat tentang batik, mereka Semua pun senang dan semarak. Pada akhirnya,
pun segera diajak untuk bangga. acara ini ditutup dengan
merasakan sendiri sharing dan pemberian
pengalaman membatik secara Agenda terakhir dari souvenir antara keluarga live
langsung. Para peserta kegiatan mengenal budaya di in, buddy, dan peserta.
diberikan sehelai kain dan sekolah St. Laurensia ini Banyak haru, tawa,
sebuah pensil untuk adalah mengenal dan pengakuan, dan kehangatan
menggambar sketsa dari mempelajari alat musik yang membuat puncak acara
batik yang ingin mereka buat. universal, yaitu gabungan ini menjadi begitu berkesan
Suasana pun menjadi tenang antara alat musik tradisional bagi baik peserta, para
seketika, semua orang dan modern. Dengan keluarga live in, serta buddy
tenggelam dalam imajinasi panduan dari sejumlah siswa yang ada.
masing-masing. Ada yang dan siswi St. Laurensia, para
langsung menggambar, peserta pun diajak untuk Pada akhirnya, acara
adapula yang mencari-cari memainkan angklung. ditutup dengan menonton
referensi gambar dari Semuanya terlihat video recap 3 hari perjalanan
internet untuk contoh sketsa bersemangat menggetarkan para peserta DID AYD 2017
mereka. Setelah selesai bambu-bambu angklung. ini, berfoto bersama, doa
mensketsa, suasana mulai Sama seperti yang telah penutup, dan saling bertukar
menjadi riuh. Para peserta dilakukan dalam kegiatan kontak. Walaupun waktunya
yang sudah menggambar, bermain gamelan bali, pada singkat, para peserta, buddy,
mulai mencanting dan akhirnya, peserta pun dapat dan keluarga live in pun
memberikan warna pada memainkan beberapa lagu, mengaku sangat bersyukur
batik mereka. Setelah seperti Es Lilin dan Yamko dengan kesempatan
diwarnai, batik akan Rambe Yamko. Di mengalami pengalaman DID
dikeringkan dan diikat penghujung acara, peserta AYD tahun ini. Akhirnya,
warnanya agar tidak luntur. mendapat kesempatan peserta pun kembali ke
menyaksikan performance rumah keluarga masing-
Setelah sibuk membatik, dari grup musik universal masing dan beristirahat, siap
para peserta diajak bersantai siswa dan siswi St. Laurensia. melanjutkan perjalanan ke
sedikit dengan menonton Kathedral esok hari. (Grazella
penampilan gamelan Bali dari Sore harinya, para Natasha & Jenny Wijaya)
anak-anak SD St. Laurensia peserta mengikuti acara
sembari menikmati makanan malam penutupan yang
kecil yang disediakan. diadakan oleh OMK St.
26 AGUSTUS 2017
TUNAS
NASI KUCING & sama menikmati makan siang
RUJAK BUAH sajian mami yang sangat
enak. Terinfo kalau mami
Sabtu 29 Juli 2017, Pegunungan Bintang (sejauh sudah terbiasa menerima
OMK Paroki Alam Sutera 2 jam perjalanan udara orderan katering kekinian.
menjemput kami di Bojong dari Jayapura), propinsi Setelah itu kami menikmati
dan mengantar ke GKP Papua. Setelah saling rujak buah, dan ada beberapa
St. Laurensius. Di ruang memperkenalkan diri, OMK yang hadir untuk
Sukacita, kontingen AYD akhirnya kami beristirahat melakukan liputan dan
dikenalkan kepada ‘buddy’ malam. wawancara sebagai bagian
dan keluarga tempat kami dari dokumentasi.
tinggal sementara (lived-in). Minggu pagi kami
Buddy saya adalah Leonardo bangun dan papi mengajak Malam hari usai misa
(Edo), dan yang menjemput berjalan kaki keliling cluster EKM, dilanjutkan dengan
saya adalah kepala keluarga di Alam Sutera. Saya dan malam ramah tamah bagi
alias papi sendiri. Saya Marius diperkenalkan seluruh kontingen AYD di
dibawa ke rumah, dan lingkungan Alam Sutera Alam Sutera. Suasana sangat
berkenalan dengan anggota seperti nama cluster, lokasi seru apalagi menjelang akhir
keluarga lainnya, mami dan gereja, sekolah dan salah grup musik membawakan
Joanne (anak bungsu). satu mal di dekat gereja. lagu dan musik daerah dan
Marius terkesan kagum membuat kita asik menari
Setelah saling ketika melihat mal tersebut, bersama tanpa mengenal
memperkenalkan diri dan kami sempat berfoto sejenak, waktu.
ngobrol sejenak, papi dan sebelum akhirnya kami
mami mengajak saya untuk kembali berjalan menuju Senin pagi usai misa
menikmati sajian nasi kucing danau yang berada di dekat harian, kami mempelajari
di salah satu sudut di kota mal tersebut. budaya batik di sekolah
BSD. Nasi kucing ini sungguh Laurensia dan sore harinya
nikmat dilengkapi dengan Mal adalah hal baru bagi kami mengikuti acara OMK.
banyak lauk yang bisa Marius, untuk itu Edo, Karta Selasa pagi hari tibalah
dipilih sesuai selera. Posisi (buddynya Marius), saya saatnya kami berpisah
lesehan menyertai makan dan Marius menuju ke salah dengan keluarga kami.
malam, kami semua ngobrol satu mal di Gading Serpong. Dalam kesederhanaan hidup
santai, sampai waktunya Sambil menikmati suasana sehari-hari, seluruh anggota
kami menjemput Billy mal, Marius terkesan senang keluarga ini aktif ambil
(anak sulung) yang pulang dan kagum. Menjelang bagian dalam pelayanan
dari berkegiatan sekolah di kembali ke rumah, kami gereja. Sungguh bahagia
setasiun kereta Rawa Buntu. membeli rujak buah untuk saya bisa menjadi anggota
dinikmati bersama di rumah. keluarga ini meskipun hanya
Malam harinya teman Pilihan rujak ini adalah dalam waktu 3 malam saja.
sekamar saya diantar karena (kembali) Marius Semoga suatu saat saya dapat
oleh OMK ke rumah, belum pernah menikmatinya. kembali berkunjung ke papi,
bernama panggilan Marius mami, Billy dan Joanne.
dan berasal dari daerah Siang hari kami kembali (Yulius)
ke rumah, dan bersama-
Penulis, Yulius Ivan, adalah salah
satu peserta AYD yang mewakili
Pastoral Mahasiswa Atma Jaya.
27AGUSTUS 2017
ANTARKITA
Mengenal dan Memahami
SEKSI KEADILAN PERDAMAIAN
DAN KEUTUHAN CIPTAAN (SKPKC)
SANTO LAURENSIUS - ALAM SUTERA
Desember Karena itu dalam beberapa tahun terakhir saya “coolling
2016 saya down” sebagai aktivis. Rasanya lebih aman dan nyaman
diminta Romo bekerja mendampingi pendidikan mahasiswa Papua se-
Paroki untuk Jabodetabek dan bekerja memenuhi kebutuhan keluarga saja.
membantu Cukupkah bagi saya?
pembentukan Seksi Keadilan
dan Perdamaian Santo Kedua: sepintas saya melihat realitas umat Paroki
Laurensius, Alam Sutera. Alam Sutera sudah mapan. Secara fisik, gedung Gereja dan
Awalnya ragu karena dua persekolahan sangat megah. Kegiatan menggereja sudah
alasan mendasar, yakni: menampakan keaktifan dan keteraturan liturgi, katekese,
diakonia dan kegiatan kelompok kategorial. Demikian juga
Pertama, pelayanan mayoritas umat tinggal di kompleks yang aman dan nyaman
pastoral perjuangan Keadilan dengan fasilitas yang cukup lengkap. Lalu apa yang kurang?
Perdamaian dan Keutuhan
Ciptaan bukanlah sesuatu Tetapi akhir-akhir ini saya tidak bisa tidur nyenyak,
yang asing bagi saya, karena dan harus bangkit dari zona kepentingan diri & keluarga.
sejak tahun 2000 saya sudah Demikian pula saya yakin umat dan semua masyarakat
bekerja di daerah konflik Indonesia harus bangkit, keluar dari zona nyaman saat ini.
Papua sebagai mediator Karena bingkai NKRI & Pancasila sedang ‘digerogoti’ oleh
perdamaian dan sebagai gerakan radikal yang intoleran untuk memecah keadaban
peneliti daerah konflik di publik. Dalam beberapa tahun ini kita disuguhkan untuk
Papua, Ambon, Poso, Timor merasakan dampak pelbagai peristiwa yang ‘merobek’
Leste dan sebagai aktivis keadaban publik: harkat & martabat manusia dilecehkan,
pemberdayaan suku Papua penegakan supremasi hukum jauh dari harapan, pelanggaran
& Dayak dalam advokasi hak asasi dan kebebasan berpendapat semakin digerus
ekologis dan masyarakat oleh ambisi kekuasaan. Ambisi kekuasaan oleh segelintir
adat. Saya juga turut elit politik saling berboncengan dengan gerakan radikal
merbentuk Komisi Keadilan yang memperjuangkan ideologi kontra Pancasila & NKRI.
& Perdamaian di Keuskupan Pengalaman mengatakan bahwa negara-negara yang
Merauke-Papua (2001) dikuasai oleh ideologi radikal telah menghancurkan
dan menjalin kerjasama sendi-sendi kemanusiaan dan sarana publik serta terjadi
Advokasi Masyarakat Adat pengungsian besar-besaran. Lalu apalah artinya jerih payah
Papua dan Dayak - Regio kita membangun rumah dan fasilitas umum (termasuk
Kalimantan dengan KKP gedung Gereja) jika kita lalai menjaga ideologi Pancasila?
KWI tahun 2008. Resiko dari Inilah yang menjadi daya dorong dan motivasi saya untuk
pekerjaan tersebut membuat terlibat kembali dalam pergerakan Keadilan & Perdamaian.
saya hampir kehilangan Agar umat bermotivasi untuk terlibat dalam karya tersebut,
nyawa dan karena itu cukup marilah kita memahami perjuangan Keadilan & Perdamaian
meninggalkan trauma. Gereja Katolik Indonesia khususnya di Paroki Alam Sutera.
28 AGUSTUS 2017
ANTARKITA
Tonggak Sejarah terbentuknya Komisi Keadilan dan Semangat Misioner Pastoral
Perdamaian Keadilan dan Perdamaian
Pada tahun 1965 Konsili Vatikan II merefleksikan Dalam Perjanjian
kesadaran akan tanggung jawab Gereja sejagad terhadap Lama, Allah mewahyukan
suatu tatanan kehidupan yang semakin adill dan damai Diri kepada kita sebagai
berhadapan dengan bentuk-bentuk ketidakadilan yang Pembebas kaum tertindas
kian kompleks. Konsili merasa perlu untuk membentuk dan Pembela kaum miskin.
suatu badan yang bertugas mewujudkan keadilan sosial Demikian juga dalam
internasional (GS. Art. 90). Tanggal 6 Januari 1967 Paus Perjanjian Baru dikatakan:
Paulus VI membentuk Komisi Kepausan “Justitia et Pax” dan “Roh Tuhan ada pada-
mengajak Gereja seluruh dunia membentuk badan / lembaga Ku, oleh sebab Ia telah
yang menangani pastoral keadilan dan perdamaian. mengurapi Aku, untuk
menyampaikan kabar baik
Komisi Keadilan dan Perdamaian Gereja Katolik Indonesia kepada orang-orang miskin;
Tahun 1981 Sidang MAWI membahas seruan Paus dan Ia telah mengutus
Aku untuk memberitakan
“Justitia et Pax”, yang dilanjutkan dengan membentuk pembebasan kepada
Sekretariat Keadilan & Perdamaian KWI dibawah Komisi PSE orang-orang tawanan,
pada tahun 1985. Selanjutnya dalam Sidang Agung KWI, dan penglihatan bagi
SKP menjadi satu komisi. Sementara itu berawal dengan orang-orang buta, untuk
kedatangan pengungsi dari Indochina di Pulau Galang sekitar membebaskan orang-
tahun 1975, Gereja Katolik memberi perhatian kepada orang yag tertindas, untuk
mereka. Pada sidang Sinodal (November 1997) diresmikan memberitakan tahun rahmat
menjadi Komisi Migran dan Perantau Konverensi Waligereja Tuhan telah datang” (Lukasi
Indonesia. Lalu pada tahun 2008, dalam sidang Konverensi 4:18-19).
Waligereja Indonesia, Komisi Keadilan & Perdamaian dan
Komisi Migran & Perantau melebur menjadi satu komisi Demikian juga Ajaran
dengan nama Komisi Keadilan, Perdamaian dan Pastoral Gereja tentang perdamaian
Migran dan Perantau yang disingkat KKPPMP. tampil dengan kuat dalam
Ensiklik ‘pacem in terris’
Komisi Keadilan dan Perdamaian KAJ (1963). Hubungan antara
Komisi Keadilan & Perdamaian Keuskupan Agung Jakarta keadilan dan perdamaian
dikembangkan lebih
diresmikan oleh Bapak Uskup pada hari Minggu, 28 Agustus luas dalam ‘populorum
2016 di Paroki Kramat. Komisi Keadilan & Perdamaian (KKP) progressio, dari Paus Paulus
merupakan penegasan dari semangat Arah Dasar (ARDAS) VI. Ensiklik ini menyerukan
Keuskupan Agung Jakarta 2016-2020: “Wujud Amalkan tentang perkembangan
Pancasila dalam Terang Kerahiman Allah Memerdekakan. manusia seutuhnya,
Meningkatkan belarasa melalui dialog dan kerjasama dengan termasuk dimensi sosial
semua orang yang berkehendak baik untuk mewujudkan ekonomi dan politik. “.....
masyarakat yang adil, toleran dan manusiawi, khususnya Gereja berhak bahkan wajib,
bagi mereka yang miskin, menderita dan tersisih. mewartakan keadilan pada
tingkat sosial, nasional
Melalui KKP KAJ, Gereja mengantisipasi, memfasilitasi, maupun internasional
mengkoordinir, menganimasi paroki-paroki untuk dan mengecam peristiwa-
menghadirkan wajah Gereja yang memperjuangkan keadilan peristiwa ketidakadilan,
& perdamaian. Dalam reksa pastoral evangelisasi, KKP KAJ bila dituntut oleh hak-
memilik 4 divisi, yaitu: Divisi Advokasi Hukum & HAM, Divisi hak asasi manusia dan
Keadilan & Kesetaraan Gender, Divisi Peduli Migran, dan
Divisi Lingkungan Hidup.
29JUNI 2017
ANTARKITA
keselamatannya sendiri. asasi manusia.
Gereja memang bukan satu- Mengingat setiap keuskupan memiliki realitas
satunya yang bertanggung
jawab atas keadilan di dunia, permasalahan dan cara pandang yang berbeda, maka kami
tetapi Gereja mempunyai menyebut Seksi Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan
tanggung jawab khas (SKPKC). Mengapa? Karena Seksi Lingkungan di tingkat
yang bertepatan dengan Keuskupan dan Paroki KAJ menyatu dengan KKP KWI. Kaitan
perutusannya memberi perwujudan keadilan tidak lain menciptakan perdamaian
kesaksian di hadapan dunia: yang mewujudkan ‘keutuhan ciptaan’. Keutuhan ciptaan
bahwa dunia membutuhkan tidak hanya dipahami memelihara lingkungan ekologis tetapi
cinta kasih dan keadilan menyatukan harmoni ciptaan Tuhan dalam suasana adil dan
seperti tercantum dalam damai.
amanat Injil” (Corvenientes
Ex Universo-30 – Amanat Ada tiga orientasi pelayanan Seksi SKPKC St. Laurensius:
Sinode Uskup, 30 Nov 1971). 1. Membangun Budaya Adil: Penegakan Hukum & HAM,
Proses Terbentuknya Investigasi, Advokasi
SKPKC Santo Laurensius 2. Membangun budaya damai: Lobby, Mediasi, Animasi
3. Membangun Keutuhan Ciptaan: Membangun Habitus
Mandat Arah Dasar KAJ
memberikan pedoman yang Ekologis, Pemeliharaan Lingkungan Hidup, Advokasi
sangat kuat terbentuknya Ekologis
Komisi Keadilan dan
Perdamaian Keuskupan Program Kegiatan SKPKC:
Agung Jakarta dan kemudian 1. Database ‘social mapping’ dan pemetaan masalah
terbentuknya Seksi Keadilan 2. Menyusun program berdasar Spiral Pastoral: pemetaan
dan Perdamaian di tingkat
Paroki khususnya Santo realitas masalah, analisis, refleksi, program dan evaluasi
Laurensius. Keprihatinan 3. Penguatan Tim Sekretariat SKPKC: Ketua, Sekretaris,
Gereja Katolik Indonesia saat
ini disadari bahwa Pancasila Bendahara, 3 Divisi dan kordinator di setiap lingkungan
telah diselewengkan 4. Membangun Jejaring Kemitraan: Internal dan Eksternal
untuk kepentingan politik 5. Membentuk Komunitas Peduli Hukum dan HAM: Kajian
kekuasaan. KWI mengajak
seluruh masyarakat untuk dan Analisis
tetap menjunjung tinggi 6. Animasi di Lingkungan, Kelompok Kategorial dan Sekolah
nilai-nilai luhur Pancasila.
Karena itu, masa APP 2017 mengenai Hukum dan HAM dan manajemen konflik
umat KAJ diajak untuk
“Membuka pintu lebar-lebar, Panggilan menjadi aktivis SKPKC:
mulai bergerak, dan jalan Bagi umat yang berminat menjadi aktivis SKPKC akan
keluar”. Implementasinya
adalah perjuangan keadilan diberi kesempatan mengikuti pelatihan ‘Hukum dan HAM”,
dan perdamaian bersama kesempatan mengikuti pelatihan Investigasi, advokasi &
masyarakat bertransformasi seminar dari pelbagai lembaga serta berjejaring dengan
menuju masyarakat komunitas aktivis, baik nasional maupun internasional.
majemuk yang menjunjung
supremesi hukum dan hak Untuk menjadi aktivis SKPKC silakan mendaftar ke Ketua
Lingkungan dengan mencantumkan data diri (nama, email,
nomor hp, latar belakang pendididkan dan pekerjaan). Info
seputar SKPKC Santo Laurensius dapat menghubungi:
1. Jus Felix Mewengkang – 081387771064
2. Agustinus Darmawan - 0811934743
(Jus Felix Mewengkang)
30 AGUSTUS 2017
ANTARKITA
PERAWATAN TERAKHIR
Tanggal 3 Juni lalu bertempat di Ruang Kasih GKP, perawatan terakhir. Sikap
Gereja St. Laurensius mengadakan Workshop hormat & perlakuan terhadap
Pemulasaraan Jenasah bekerjasama dengan Rumah jenasah sama halnya seperti
Duka St.Carolus Jakarta yang dibawakan oleh Sr. kita memperlakukannya
Maristella,CB & team. seolah-olah masih hidup.
Acara yang dihadiri oleh para Prodiakon, Sie St. Yusuf &
Legio Maria ini dibuka oleh RD Hieronymus Sridanto Aribowo Kita mengajak
Nataantana, dalam sambutannya Romo Sridanto menegaskan berkomunikasi,
bahwa pelayanan mengurus, memandikan & merias jenasah membisikkan kata-kata
merupakan salah satu tugas yang dekat dengan panggilan yang menenangkan/
pelayanan bagi para prodiakon dan mereka yang tergabung menyejukkan yang disertai
dalam Santo Yusuf, agar dapat meningkatkan kualitas doa agar almarhum benar-
pelayanan kepada umat, sesuai Arahan Keuskupan Agung benar dapat ‘lepas’ & tenang
Jakarta. meninggalkan semua beban
dan keterikatannya di dunia
Pemulasaraan / perawatan jenasah sangat dibutuhkan untuk kembali kepada Bapa.
bagi keluarga almarhum yang berduka. Dalam workshop
ini peserta diajarkan cara-cara memandikan & menghias Beberapa hal yang perlu
jenasah. Seperti layaknya ciptaan Tuhan yang luhur, kita wajib diketahui oleh para ‘pelayan
memberikan perawatan terbaik untuk almarhum sebagai umat’ (Prodiakon, Sie St.
Yusuf, Legioner, Ketua &
31AGUSTUS 2017
ANTARKITA
Pengurus Lingkungan, dll) dalam mendampingi keluarga yang - Mandikan sampai benar-
berduka: benar bersih. Jika terdapat
1. Menyiapkan surat-surat sebagai syarat administrasi: luka, tutup dengan baik
hingga rapat jangan
KTP alm, KTP penanggung jawab / keluarga almarhum, sampai mengeluarkan
melapor ke ketua lingkungan, RT-RW, surat keterangan cairan/darah. Bila perlu,
kematian dari klinik atau dokter terdekat (apabila gunakan pampers. Riaslah
meninggal di rumah). wajah almarhum sebaik
2. Menghubungi rumah duka, apabila keluarga menghendaki mungkin agar tampak
persemayaman di rumah duka. segar dan cantik/tampan.
3. Melapor ke kelurahan sesuai alamat domisili/ keluarga saat
almarhum meninggal. Tips agar mempunyai
4. Pengawetan jenasah menggunakan formalin wajib keberanian, INGATLAH :
dilakukan apabila jenasah akan disemayamkan lebh dari - Ini adalah bagian dari
24 jam / meninggal karena infeksi / akan dibawake luar
kota. Pengawetan jenasah dengan formalin hanya dapat pelayanan
dilakukan untuk jenasah yang meninggal wajar, setelah - Berikan pelayanan yang
melengkapi surat (tersebut di no 1), apabila meninggal tidak
wajar, pengawetan Jenasah baru dapat dilakukan setelah terbaik dengan rendah hati
diautopsi dan dikeluarkan formulir model A. dan ikhlas
- Ajak almarhum
Hal penting yang harus diperhatikan: berkomunikasi, dengan
- Perlakukan almarhum dengan layak, apabila kondisi fisik ucapan selamat jalan &
doa-doa. (Lensia F.)
jenasah tidak sempurna karena sakit yang lama, misalnya
kaki / tangan menekuk; tindakan yang dapat dilakukan
adalah dengan mencoba dikompres air hangat/ air teh/
arak untuk melemaskan. Bila hal itu tidak membantu,
biarkan saja jangan dipaksa untuk diluruskan, karena dapat
membuatnya menjadi PATAH, JANGAN LAKUKAN ITU!
32 AGUSTUS 2017
ANTARKITA
MISA SYUKUR PAPS
UNTUK KELULUSAN SEKOLAH
Sabtu, 22 Juli kuliah ke luar kota. Misa Dengan semakin
2017 yang lalu, syukur PAPS ini juga rutin meningkatnya usia, para
bersamaan dengan dilakukan setiap tahunnya. PAPS yang sudah lulus dari
misa kedua pukul sekolah diharapkan beralih
19.30 para PAPS Namun, ada yang sedikit ke pelayanan lain yang ada di
Paroki Alam Sutera, Gereja berbeda pada misa syukur gereja, misalnya sebagai koor,
Santo Laurensius juga PAPS pada tahun ini, dimana lektor, pemazmur.
ikut merayakannya untuk biasanya misa syukur
bersyukur atas kenaikan diadakan pada hari biasa Sekali lagi, selamat untuk
kelas, kelulusan, dan atau terpisah dengan umat seluruh teman-teman PAPS
dimulainya tahun ajaran lainnya. Selain itu, petugas yang telah berhasil naik kelas,
yang baru, khususnya untuk liturgi mulai dari lektor, lulus, dan semangat untuk
PAPS yang akan melanjutkan pemazmur, hingga koor diisi tahun ajaran yang baru yaaa!
oleh teman-teman PAPS. (Regina Anastasia)
33AGUSTUS 2017
TUNAS
“BUKAN KAMULAH YANG
MEMILIH AKU, TETAPI AKU
YANG MEMILIH KAMU”
Bertempat di Santa menghiasi rangkaian kegiatan camping tiga hari di bawah
Monica 1 Resort, naungan cemara di bukit ini.
Pancawati-Bogor, Camping ini diadakan karena kepedulian akan pergulatan
iman, harapan dan kasih di dalam diri seorang muda Katolik,
17-19 Juni lalu, baik di dalam hidup keluarga bersama orangtua, maupun
juga dalam aktualisasi diri sebagai orang muda yang beriman.
para peserta Youth Selain sebagai motivasi mendasar untuk inisiasi ke dalam
kelompok YFC, para peserta dibantu teman-teman fasilitator
Camp – Campus Based muda untuk mengerti apa rencana Tuhan bagi mereka, siapa
itu Yesus, apa itu Salib, pertobatan & pengampunan dan
mengikuti pendalaman bagaimana menjalani hidup dengan bantuan Roh Kudus.
Kebersamaan mereka bagai bara yang saling menyalakan
rohani oleh para fasilitator api satu sama lain; seperti Para Rasul yang siap mewartakan
muda dari kelompok Youth Yesus Kristus setelah Pentekosta. Luar biasa… mereka saling
For Christ (YFC). Mereka mendoakan dan saling meneguhkan satu sama lain. Citra
jemaat kristiani perdana di masa para Rasul, dihadirkan
diperdalam dengan beberapa kembali.
tema yakni: God’s love
and His plan for us; Who Dengan dukungan moril dari Gereja St. Laurensius-
is Jesus Christ for me; Paroki Alam Sutera, juga oleh kegiatan kategorial mahasiswa
Repentance, Faith, Healing Katolik se-dekenat Tangerang, para peserta dibantu juga
and Forgiveness; Receiving oleh dua misionaris awam CFC (asal Filipina), beberapa
God’s Gift-The Power of the
Holy Spirit; dan Growing in
The Spirit / Life and Mission
of YFC. Selain itu berbagai
dinamika rohani dan jasmani
34 AGUSTUS 2017
TUNAS
orangtua pendamping CFC, ini bertujuan untuk inisiasi ke dalam kelompok kaum
dan RP Madoni (Doni), CMF. muda Kristus yang selalu berkomitmen untuk mengadakan
Jumlah peserta tak kurang pertemuan rutin pendalaman & pertumbuhan iman disertai
dari empatpuluh orang tindakan nyata. Mereka mengusung 4 point penting dalam
yang berasal dari berbagai proses pertumbuhan iman yakni prayer, fellowship, service,
perwakilan Gereja: St. dan sacraments.
Laurensius-Alam Sutera, St.
Ambrosius-Melati Mas, St. Beberapa dari peserta memberikan sharing pengalaman
Monica-BSD, St. Odilia-Citra mereka tentang Youth Camp ini.
• Sean-peserta asal St. Laurensius mengatakan bahwa camp
Raya, St. Barnabas-Pamulang
dan dari mahasiswa Unika ini berbeda, ia menemukan sebuah kesadaran bahwa
Atmajaya Jakarta. Benar Tuhan mempunyai sesuatu yang istimewa buat kita
jika kegiatan ini diberi tema masing-masing.
“Chosen”; sebab mereka • Sonya-perwakilan dari St. Barnabas, awalnya pesimis
dipilih dari sekian banyak karena sepertinya camp ini tidak sesuai harapan.
orang muda Katolik. Namun, ternyata buah-buah dari camp rohani ini melebihi
ekspektasi, terutama dari materi dan kesaksian hidup
Tujuan kegiatan yang dibawa oleh rekan-rekan seusia muda. Ia spontan
ini adalah kontinuitas berkata: “lebih riil…jadinya”. Ia menambahkan bahwa
evangelisasi bagi kaum dengan pengalaman ini ia memiliki sebuah komitmen
muda gereja. Sebab ada untuk memperbaiki hidup.
pula pendampingan rohani • Yuan-fasilitator, mengatakan bahwa rencana Tuhan dan
dan kegiatan kelompok rencana manusia itu berbeda. Ternyata Tuhan punya
kategorial anak-anak, rencana tersendiri. Menjadi fasilitator bagi teman-teman
remaja, dan putera-puteri peserta lebih dari sekedar rencana liburan. Pembawa
altar-sakristi. Karena itu kesaksian di sesi tentang Who is Jesus Christ for me
mereka perlu mendapat ini menambahkan bahwa melalui acara ini kaum muda
perhatian dan bimbingan semakin banyak memiliki teman bahkan saudara. Karena
yang berkelanjutan dalam itu, meski kita memiliki masalah dan pergulatan batin
usia mereka yang masih yang berbeda-beda, kita bisa saling menguatkan. Inilah
muda. Selain itu, kegiatan cara Tuhan mengajar kita bahwa hidup dan perhatian kita
jangan tergerus kemajuan zaman dan pengaruh
gadget atau game online yang bisa memisahkan kita dari
kebersamaan dan kehidupan sosial. Kehadiran orang lain
akan menjadi bantuan Tuhan bagi kita dikala kita
mengalami kesulitan hidup.
Nah, seperti tiga Rasul yang diajak Yesus turun dari
gunung Tabor untuk siap memikul salib di Yerusalem, bukan
hanya menikmati kemuliaan (baca: kenikmatan) di puncak
gunung, para peserta turun (baca: diutus) dari pengalaman
rohaninya di bukit cemara Pancawati-Bogor dengan
wajah-wajah penuh pembebasan dan kekuatan Roh untuk
menghidupi komitmen kasih, terutama di dalam keluarganya
masing-masing. Berbekal surat cinta dari teman-teman dan
orangtua untuk masing-masing pribadi, para peserta diutus
untuk menyatakan: “Bukan kamulah yang memilih Aku,
tetapi Aku yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan
kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah…” - Yoh
15:16. (RP E. Paul Madoni, CMF)
35AGUSTUS 2017
TUNAS
“Life is like a rose, a few thorns don’t make it less beautiful…”
BERSINARLAH SEPERTI BINTANG,
MEKARLAH SEPERTI MAWAR
Masa remaja Apalagi, teknologi semakin berkembang pesat yang akan
adalah saat- membawa banyak pengaruh (positif maupun negatif) bagi
saat dimana mereka. Karenanya, peran lingkungan sangatlah penting
seorang untuk menjadikan seorang remaja katolik yang beriman dan
anak sedang berlandasan kuat agar tidak mudah terpengaruh oleh hal;-hal
tumbuh dewasa mencari jati negatif. Persekutuan Katolik seperti Roses merupakan salah
dirinya. Tentunya, perasaan satu sarana yang mengajak remaja untuk lebih beriman dan
dan tindak tanduk mereka mendekatkan diri kepada Tuhan.
sering berubah-ubah,
dipengaruhi oleh lingkungan Apa sih Roses itu? Roses adalah sebuah persekutuan
pergaulan dan sosial media. bagi remaja katolik (usia 12-15 tahun) yang bertujuan
untuk membina dan membentuk kepribadian remaja, serta
36 AGUSTUS 2017
TUNAS
memberikan dasar kuat melihat semangat dari Team, kami akhirnya terbawa suasana
untuk mengembangkan kasih dan mulai enjoy mengikuti gerakan mereka. Ditambah lagi
Kristus. Nah, di sini saya akan dengan games-games seru dan teman-teman baru dari
berbagi pengalaman yang berbagai sekolah. Presentasi juga membuat kami semakin
tidak terlupakan saya ketika mengenal diri kami sendiri, rekonsiliasi, dan masih banyak
menjadi peserta maupun lagi. Tiga hari menjadi seorang Anak Roses (Aros) yang
Team Roses St. Laurensius, berkesan membuat saya ingin berlanjut untuk menjadi salah
Alam Sutera. satu Team Roses berikutnya.
Weekend Roses Alam Saya bangga menjadi salah satu Team Roses ke-2.
Sutera (WER) yang pertama, Sebelumnya, saya adalah seorang anak yang pemalu, rendah
membawa kesan yang sangat diri, dan cukup pendiam dengan orang yang baru saya temui.
memorable bagi saya. Sejak Mama saya telah banyak mengikutsertakan saya di berbagai
pertama kali saya menginjak kegiatan, salah satunya Public Speaking. Tetapi, saya merasa
tempat pada acara ini hingga bahwa apa yang saya pelajari dari Roses jauh lebih banyak
mengepak koper-koper dari apa yang saya pelajari di kegiatan tersebut. Semakin
kami untuk pulang, benar- sering saya berbicara di depan umum, seperti presentasi,
benar tertata rapi dan seru. MC, memimpin doa, dan berkenalan dengan para peserta,
Awalnya, kami para peserta membuat saya semakin percaya diri dan tidak ragu lagi
masih malu untuk bergerak ketika harus berbicara di depan umum. Ketakutan yang
mengikuti irama lagu, tetapi selalu muncul semakin menipis, hingga saat ini saya merasa
semakin percaya diri dan mudah untuk bergaul menjadi anak
yang lebih aktif.
Saya menyadari bahwa mengikuti Roses dan menjadi
Team Roses ini bukanlah sebuah kebetulan, melainkan sudah
rencana Tuhan. Bahkan saya yakin bahwa Roses yang pertama
kali dicetuskan oleh Romo G. Basir Karimanto OMI bukanlah
sebuah persekutuan sederhana yang datang begitu saja. Pasti
Dialah yang merencanakan semua itu, agar anak-anakNya
yang bahkan masih baru menapaki jenjang SMP sudah
bisa untuk mewartakan kemuliaan Tuhan melalui Roses
sebagai salah satu jembatan untuk menuju persekutuan
rohani yang lebih luas. Apalagi, menjadi Team di Weekend
ke-2 dengan tema “Star Rose” ini. “Star” mempunyai arti
bintang, dan “Rose” adalah mawar, maka, Dia ingin kami
remaja-remaja Katolik bersatu dan menyinari sekeliling
kami seperti kumpulan bintang-bintang di kegelapan
malam, dan menyebarkan harumnya kebaikan hati kepada
siapapun seperti sekuntum mawar yang mekar. Kesan diatas
diceritakan oleh Richelle Marvela.
Menurut Audrelia V. Tanamas ikut Roses punya kesan
tersendiri, “Aku sangatlah bangga untuk menjadi bagian dari
Roses.” “Pengalaman saat Roses sangatlah tak terlupakan
bagiku, dan aku yakin bahwa dengan masuk menjadi bagian
dari Roses merupakan rencana indah yang Tuhan sudah
siapkan bagiku.”
“Di Roses, aku merasa banyak sekali perubahan yang
telah terjadi dalam diriku. Aku yang dulu bukanlah anak
yang ingin dan tertarik untuk terlibat dalam kegiatan suatu
komunitas, apalagi komunitas Gereja. Bahkan aku juga malas
37AGUSTUS 2017
TUNAS
ketika diajak ke Gereja. brosur yang baru saja aku dapatkan. Tetapi terbesit,”Tidak
Aku merasa waktu aku ada salahnya jika aku mencoba untuk terlibat dan ikut seru-
untuk beristirahat akan seruan dalam acara tersebut.” Akhirnya, dengan setengah
terlewatkan begitu saja hati aku mendaftarkan diri menjadi peserta dalam kegiatan
dengan kegiatan yang tidak Weekend Roses yang pertama waktu itu.
berguna. Maklumlah, seperti
anak remaja pada umumnya Seru, Semangat, Inspiratif. Itulah 3 kata yang
yang sedang sibuk-sibuknya menggambarkan Weekend Roses perdana saat itu. Acaranya
dalam kegiatan sekolah yang sangat menginspirasi untuk mulai mengikut sertakan diri
melelahkan, membuat aku dalam kegiatan Gereja. Aku merasa bahwa dengan berada
sangatlah menghargai waktu di dalam sebuah komunitas, imanku semakin tumbuh dan
untuk beristirahat di rumah. berkembang. Mendaftarkan diri menjadi Team Weekend
Oleh karena itu, aku lebih Roses yang kedua merupakan keputusan tepat yang sudah
memilih bersantai, bermalas- aku pilih. Dengan harapan, aku bisa membawa semangat
malasan, dan tidur.” yang ada dalam diriku kepada para peserta di Weekend Roses
kedua nanti.
Awal mula mengikuti
Roses saat duduk di kelas 8, Walaupun lelah tapi semua senang. Para Team harus
teman-temanku (di sekolah dapat mengatur 69 peserta agar dapat bergabung, berkumpul,
dan di Gereja) beramai-ramai dan terlibat aktif dalam setiap kegiatan. Semua kerja keras
membicarakan rencana untuk dan usaha dalam pelaksanaan Weekend Roses kedua
mendaftar dan melibatkan sangatlah terbayarkan dengan semangat dan keseruan
diri dalam kegiatan orang para Aros (Anak Roses) yang berpartisipasi. Teman-teman
muda katolik. Aku yang merupakan orang yang luar biasa dalam semangat dan
waktu itu sama sekali tidak keseruan membawa aura positif bagi orang-orang sekitar.
tertarik, lebih memilih Aku mewakili para Team sangat berterima kasih dan
untuk menjauhkan diri. bersyukur dapat menjadi bagian dari Weekend Roses ini.
Namun, munculah kegiatan Semoga teman-teman yang terlibat dalam Weekend Roses
Weekend Roses yang waktu kemarin dapat membawa kembali semangatnya dengan
itu merupakan pertama menjadi team di Weekend Roses yang ketiga nanti ya! Iman
kalinya diadakan di Gereja St kita sedang berkembang, jangan berhenti dan tetaplah
Laurensius. Tidak ada yang semangat yaa. Tuhan Yesus memberkati…!!! (Richelle Marvela
menarik perhatianku pada dan Audrelia Tanamas)
saat aku melihat selembar
38 AGUSTUS 2017
39AGUSTUS 2017
TUNAS
INDONESIA 2.958 MDPL
“Kak, setiap pagi aku Dalam THS-THM dikenal kehidupan Paroki. Dalam
lihat gunung di depan 3 pilar pembinaan yang konteks rencana pendakian
rumahku, kalau aku didasari pada 1 dasar yang gunung ini, hal pertama
berangkat ke sekolah. sama, yaitu Pembinaan yang dipikirkan oleh THS-
Gunung apa itu kak?” ujar Mental-Spritual Katolik. THM adalah bagaimana
seseorang saat Pendalaman Ke-3 pilar itu adalah melibatkan OMK secara
Iman di awal latihan fisik Pembinaan Fisik: Seni beladiri umum untuk bersama-
THS-THM pada Minggu pencaksilat, Pembinaan sama menggarap persiapan
siang di depan plaza Gereja keterampilan berorganisasi hingga pelaksanaannya.
St. Laurensius. Sebut saja dan kepemimpinan, serta THS-THM memulai sinergi
Kirana. “Oh itu ada beberapa Pembinaan rekreasi- dengan pembentukan
gunung, Dik. Yang sebelah komunikasi dalam bentuk panitia bersama perwakilan
kanan itu Gunung Salak, lalu hubungan relasi antar- kategorial muda yang ada
yang sebelah kiri itu Gunung manusia. THS-THM yang di OMK tingkat Paroki.
Gede-Pangrango. Ada apa sudah berada di Paroki Disusunlah rencana
Dik, bagus ya?” sejak 2013, kali ini mencoba pelaksanaan yang meliputi
merangkul kaum muda yang tema kegiatan sesuai dengan
Sejak itulah, Kirana gemar aktifitas outdoor, Arah Dasar KAJ 2017:
dan anak-anak muda yang dengan menawarkan kegiatan Amalkan Pancasila: Makin
ikut berlatih pencak silat Pendakian Gunung. Adil, Makin Beradab. Tema
Tunggal Hati Seminari – tersebut kemudian diolah ke
Tunggal Hati Maria (THS- THS-THM, bukanlah dalam bahasa kekinian “Back
THM) Gereja St. Laurensius kelompok eksklusif dan to more civilized nature”,
ini ingin sekali mendaki juga bukan kelompok yang kembali ke alam yang
ke puncak gunung. Para mengukur keunggulan semakin beradab. Melalui
pelatih dan pendampingpun kuantitas. Meski dengan kegiatan ini, THS-THM
mulai merancang kegiatan jumlah anggota yang masih mengajak generasi muda
pendakian gunung bersama sedikit, THS-THM ingin Katolik agar berani bersaksi
dalam Rapat Karya Dewan menjadi bagian yang tidak bahwa sebagai manusia
Paroki 2016. terpisahkan dari nafas
40 AGUSTUS 2017
TUNAS
Pancasila bukan hanya kuat yang kebetulan juga seorang mencapai suhu 9°C.
di slogan atau seolah-olah pendekar THS-THM, bersama Minggu, 9 Juli 2017
aktif sebagai pengamat Frater Herman Yoseph
politik, tetapi juga berani Bataona, CMF, seorang calon pukul 02.00 dini hari, peserta
mundur sebentar untuk biarawan Claretian, bersama kembali berangkat per
melihat situasi alam ciptaan beberapa orang tua yang kelompok mendaki etape
Tuhan di negeri tercinta ini, aktifis paroki dan berjiwa terakhir menuju puncak
dari jarak yang paling dekat. muda ikut mendampingi gunung, kondisi jalan
hiking ini. Terlihat pak semakin terjal dan curam.
Panitia Hiking OMK Vincent Rusli, anggota DPH, Mengapa berangkat sepagi
ini dikomandani oleh pak Andre BW, pak Harry itu? Tujuannya adalah agar
Mario Rusly, salah seorang ‘engkong’ Gunawan, pak dapat menikmati terbitnya
Pengurus Seksi Kepemudaan Stehanus Budi, pak Lukito, matahari di puncak gunung.
divisi olah raga, dan untuk ibu Margareth. Kelompok pertama tiba pukul
urusan teknis lapangan 04:30 di Puncak Gunung
dipimpin Aditya Kurniawan Diawali dengan Gede, yang berketinggian
(peserta latihan aktif THS- mengikuti Misa Jumat 2.958 m di atas permukaan
THM dari golongan muda). Pertama, 7 Juli 2017, peserta laut.
Dibutuhkan keterampilan kemudian mengikuti
mengelola tingkat lanjut pengarahan oleh RD Lulus Puji Tuhan, karya
dalam kegiatan ini karena Widodo dan kemudian indah Sang Mahapencipta
pesertanya mendekati dilepas dengan doa dan seiring terbitnya mentari
100 orang, dan mayoritas berkat oleh RD Sridanto telah membayar kelelahan
adalah pendaki pemula. Aribowo. Lewat tengah Kirana dan teman-temannya
Tim teknis juga merangkul malam, rombongan yang berjalan kaki menanjak
beberapa pihak seperti Tim menggunakan 2 truk tronton sejauh 27 km. Laskar biru
Dokter dari Seksi Kesehatan TNI ini tiba di Cibodas, pintu THS-THM beserta OMK Santo
Paroki, juga para pakar gerbang Taman Nasional Laurensius menorehkan
pendaki gunung pimpinan Gunung Gede-Pangrango. sejarah baru di tanggal 9
Pak Yandavid, yang baru Setelah beristirahat Juli 2017, menjejakkan kaki
saja menaklukkan puncak sekedarnya, tepat pukul di puncak gunung yang
Cartenz, Jayawijaya, Papua. 06.00 pagi, satu persatu setiap pagi selalu terlihat
Mereka juga melibatkan kelompok yang terdiri dari jelas dari kawasan Serpong,
media pewartaan Katolik 10 orang, berangkat menuju Tangerang Selatan. Inilah
yaitu Mingguan Hidup, ke jalur pendakian yang Tanah Air Indonesia. Di sini
serta tim ahli dari Palapass disepakati. kita dilahirkan, di sini kita
(Pencinta Alam Paroki Salib hidup, belajar, dan bekerja.
Suci), yang direkomendasikan Kelompok pertama tiba Dan kelak di tanah ini pula
Keuskupan Agung Jakarta. pukul 14:30 di perhentian kita mati dan dimakamkan,
terakhir, yaitu basecamp disatukan kembali dengan
Karena kegiatan ini Kandang Badak, tempat bumi tempat kita lahir.
kegiatan Katolik, maka di mana tim teknis telah
panitia berupaya untuk membangun tenda untuk Dirgahayu Republik
menyelenggarakan Perayaan bermalam. Perayaan Ekaristi Indonesia yang ke-72.
Ekaristi di puncak gunung. dimulai pada pukul 17.00 Merdeka tanahku, merdeka
Untuk itu, seorang imam dari ketika hampir 100% peserta negeriku!!!
Keuskupan Palangkaraya, tiba di tempat. Setelah
ikut serta mendampingi makan malam yang dimasak (Sebagaimana dikisahkan Aditya
kegiatan dan memimpin masing-masing kelompok, Kurniawan, Egi Anteme dan
perayaan ekaristi. RD peserta kemudian tertidur Dewi Candra, THS-THM Santo
Yohanes Lulus Widodo, lelap di lereng gunung yang Laurensius)
41AGUSTUS 2017
TUNAS
WEEKEND ANTIOKHIA KE-5
“GOD5IDE SQUAD”
Setelah 6 bulan persiapan, Weekend Antiokhia 5 “Kami diajak untuk semakin
yang telah ditunggu-tunggupun tiba. Jumat 16 mengenal Tuhan dan mau
Juni 2017pkl 06.00, team berkumpul di GKP St. menjadi pekerjaNya dalam
Laurensius untuk mengikuti misa dan menerima mengabarkan firmanNya.”
berkat agar rangkaian acara dapat berjalan dengan Serta, kami juga memiliki
lancar. Setelah misa, acara Weekend Antiokhia resmi dibuka teman baru (bahkan keluarga
dengan kata sambutan dari Romo Hadi. Setelah bernyanyi baru) yang dapat bersenang-
bersama, team dan para peserta bergegas berangkat menuju senang, bercanda tawa
tempat tujuan yaitu D’Agape Resort, Megamendung dari bersama. Mempersiapkan
Jumat-Minggu, 16-18 Juni 2017. dan mengikuti Weekend
Antiokhia ini merupakan
Menurut Karenina, kesan setelah mengikuti Antiokhia, pengalaman yang luar
“Saya merasa lebih dekat dengan Tuhan dan semakin percaya biasa. Kegiatan Weekend
bahwa Tuhan memang selalu ada untuk kita dan menjawab Antiokhia ke-5 ini dapat
doa-doa kita, terutama ketika saya memohon bantuan terlaksana dengan baik
Tuhan untuk kelulusan universitas.” Selain dengan Tuhan, berkat dukungan dari para
hubungan saya dengan keluarga dan teman juga semakin pastor, orangtua, para
dekat. Saya mendapatkan banyak teman dan mendengar team, dan peserta yang
banyak pengalaman yang membuat saya sadar akan saling bekerja sama untuk
kehadiran Tuhan. Rasa percaya diri juga meningkat, semakin mewujudkan pengalaman
bertanggung jawab, dan lebih mampu mengatur waktu saya. yang tak terlupakan ini.
Antiokhia juga membuat pribadi saya lebih sabar, kalem, Semoga Weekend Antiokhia
terutama dalam mengontrol emosi. Ke-5 ini menjadi berkat bagi
kita semua!
Cindy berpendapat, “Manfaat Antiokia menambah
temen-temen baru yang asyik & baik, bisa makin dekat juga Salam Ichtus! (Natasha
dengan Tuhan, dan kita bisa melakukan kegiatan bersama- Pang, Karenina, Cindy B.)
sama yang asyik banget pokoknya.”
Bagi Natasya Pang, Antiokhia punya arti dan makna
tersendiri, banyak pelajaran dari acara ini yang mengubah
saya dan teman-teman menjadi pribadi yang lebih baik.
42 AGUSTUS 2017
KELUARGA
Seksi Kerasulan Keluarga
Kolom yang diasuh oleh Tim SSK Paroki dan didampingi oleh Pastor
Paroki ini sengaja dibuat untuk umat yang mau bertanya apa saja
seputar keluarga. Tim SKK Paroki adalah pasutri yang sudah mengikuti
pelatihan Kerasulan Keluarga dan Konseling Keluarga dari KAJ. Di
dalamnya juga terdapat psikolog profesional. Semua nama yang
mengirimkan pertanyaan dirahasiakan oleh redaksi.
Kriiing SKK… Jawab:
Saya sudah menikah secara Dua acungan jempol untuk induk semang Ibu,
sakramen selama 18 tahun. Kami
dianugerahi 2 putri yang saat ini karena telah menunjukkan sikap sebagai seorang
memasuki usia remaja (SMP dan Katolik yang baik, yang menerapkan asas keadilan
SMA). Pernihakan kami lancar dengan tingkat dalam hidup sehari-hari.
ekonomi yang sedang-sedang saja. Sejak menikah Menurut pandangan kami, usulan dari induk semang
saya tidak bekerja lagi – fokus mengurus anak. sudah sangat tepat, karena ada beberapa alasan yaitu:
Sampai pada 5 tahun terakhir dunia berubah 1. Bagaimana anak-anak gadis ibu akan
buat diri saya. Ternyata suami mempunyai
selingkuh dan sudah mempunyai anak, dimana mendapatkan kasih sayang sejati dari ibunya bila
selingkuhnya ini bukan beragama Katolik. Saya ibu tinggalkan. Kasih sayang ibu tiri tentu berbeda
terpaksa menerima di ‘madu’, suami masih sekali dengan ibu kandung. Bagaimana perasaan
tinggal dirumah dan sekali-sekali mengunjungi anak gadis ibu, dimana melihat ayahnya
‘madu’nya, kami masih mendapat nafkah yang mengkhianati mereka dan sekarang ibunya hendak
baik. Dua tahun terakhir, suami memutuskan meninggalkan mereka.
untuk tinggal bersama selingkuhnya dan kami 2. Sesuai dengan janji yang ibu ucapkan dalam
ditinggalkan. Bulan-bulan awal nafkah masih sakramen perkawinan, dimana “berjanji
cukup tetapi belakangan sudah amat berkurang mendidik anak secara katolik”. Bagaimanapun
sekali – dapat dikatakan sama sekali tidak cukup sulitnya ini harus tetap dilakukan. Dengan
untuk makan dan sekolah anak. Karena saya ibu meninggalkan mereka bersama ibu tiri yang
tidak mempunyai kepandaian apapun – maka bukan katolik – maka selain iman katolik mereka
saya coba bekerja menjadi PRT. Sampai pada tidak bertumbuh, ibu juga tidak menepati janji
suatu saat saya sudah tidak sanggup rasanya dan perkawinan.
ingin kembali ke kampung halaman saya dan
meninggalkan kedua anak gadis saya. Ibu tempat Cobalah diskusi dengan anak-anak, misalnya
saya bekerja juga seorang katolik dan memberikan untuk menghemat biaya kehidupan. Untuk rasa
nasihat agar saya tidak meninggalkan anak- tentram, anak-anak bisa dititipkan di panti asuhan
anak gadis saya, saya boleh membawa anak- katolik yang ada sekolahnya, dan rumah yang ada
anak saya kerumah ibu majikan selepas pulang dapat dikontrakkan. Uang dari hasil kontrakan
sekolah agar anak-anak saya dapat makan dan lumayan bisa menambah untuk biaya anak sekolah.
ketemu saya. Setiap minggu saya diizinkan Atas izin ibu semang seperti yang ibu sampaikan –
pulang untuk kumpul bersama anak saya dan ke ibu diizinkan mengunjungi anak-anak ibu seminggu
Gereja bersama. Kami juga di fasilitasi dengan sekali – itu hal yang positif.
mempertemukan kami dengan konselor paroki
agar anak-anak tidak luka batin. Selain itu kami Anak gadis ibu yang SMA bisa membuat
dibantu dengan mendapatkan beasiswa anak kerajinan yang bisa dijual lewat internet. Ibu bisa
sekolah (Ayo Sekolah). Bagaimana tanggapan dari datang ke PSE dan menanyakan hal ini, atau bisa
Salus terhadap hal ini? Mohon pencerahannya belajar dari induk semang (kalau induk semang
karena saya ingin ‘lari’ dari masalah ini. memang bisa bantu mengarahkan).
Jangan pernah menyerah, karena DIA selalu
hadir untuk ibu lewat banyak orang yang ibu temui.
Tuhan menyertai & memberkati
43AGUSTUS 2017
KUIS
PojoKuis
Merdeka!!! Bulan ini, kita memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia tercinta. Mengenang
kemerdekaan tentu tak lepas dari jasa besar para pahlawan yang rela berkorban demi bangsa dan
negara. Ternyata, kita juga boleh berbesar hati bahwa ada Pahlawan Nasional yang beragama Katolik.
Untuk kuis kali ini, yuk kita jawab pertanyaan berikut:
1. Sebutkan minimal 3 nama Pahlawan Nasional Indonesia yang beragama katolik
2. Siapakah tokoh dalam gereja katolik yang dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional?
3. Apakah Gereja St. Laurensius mengadakan misa khusus untuk memperingati kemerdekaan RI
pada tahun 2017? Bila ya, sebutkan tanggal dan waktunya.
Jawaban dikirimkan melalui surel ke alamat: [email protected] beserta data diri (nama,
alamat, nomor HP, lingkungan, paroki) sebelum tanggal 15 September 2017.
Tersedia bingkisan menarik bagi 3 orang pemenang. Ditunggu ya!
Sebagai rasa terima kasih kita kepada para Pahlawan, yuk kita doakan agar mereka berisitrahat
dalam damai bersama Tuhan kita Yesus Kristus.....
Terima kasih Pahlawan-Pahlawanku.....Merdeka!
Jawaban PojoKuis edisi Juni:
Selamat kepada adik kita yang terpilih dalam menuliskan kisah liburannya:
Nama: Patricia Natasha Natio
Lingkungan/ Wilayah: St. Ambrosius/ 9
Dengan tulisan: Liburan: Pembelajaran dari Kepedulian
LIBURAN: PEMBELAJARAN DARI KEPEDULIAN
Kalau kulihat medsos sebulanan ini, teman-temanku banyak berbagi foto liburan. Kalau
begitu, kali ini, giliran Cia yang cerita.
Aku tidak jalan ke mana-mana. Namun liburanku tetap seru. Sejak 2 bulan lalu, aku
menjadi relawan di rumah singgah sederhana yang didirikan oleh Ibu Caroline. Jumlah anak-
anaknya 20-30 orang usia SD dan SMP, bersekolah dan tinggal di desa dekat perumahanku.
Di sana, aku tak hanya mengajar, aku juga belajar dari mereka. Anak-anak ini hidup
dengan kondisi yang jauh berbeda denganku yang tinggal di perumahan privat. Aku bisa
bersekolah di sekolah swasta, punya mobil pribadi, smartphone canggih, dan akses wifi.
Mereka tidak. Namun mereka mengingatkanku kalau bahagia itu sederhana. Bagi mereka,
adalah jika aku yang mendorong ayunan atau saat aku meminjamkan sepeda. Sederhana.
Di rumah itu, aku merasakan indahnya perbedaan. Al Fatihah yang mereka lantunkan dan
‘Tanda Salib’ yang kubuat sebelum pembelajaran dimulai menjadi sedemikian indah, sebab
inilah kami, insan-insan kecil yang memohon berkat Sang Pencipta.
44 AGUSTUS 2017
KUIS
Selain mengajar, aku juga melakukan kunjungan setiap pagi ke tetangga, yaitu Oma Yus
dan Pak Daniel. Oma Yus adalah tetanggaku berusia 80 tahun. Suaminya meninggal beberapa
bulan yang lalu, dan sejak itu, beliau hanya ditemani seorang asisten rumah tangga. Beliau bisa
saja tinggal bersama anak-anaknya, namun beliau tak ingin meninggalkan tempat yang sudah
menjadi rumahnya selama puluhan tahun. Aku mengunjunginya setiap pagi, tak untuk apa-
apa, aku hanya duduk di sampingnya dan menjadi teman bicaranya.
Selain Oma Yus, aku mengunjungi Pak Daniel yang sudah terkena stroke lebih dari 10
tahun, dan sudah setahun terakhir terbaring di tempat tidur. Beliau makan lewat selang
hidung dan bernapas lewat lubang di leher, membuatnya tak bisa lagi berbicara. Penyakit ini
juga telah merenggut penglihatannya, hanya dengan pendengaran saja beliau tahu kalau ada
orang yang mengunjunginya.
Betapa kurang ajarnya aku ini jika aku berani mengeluh dalam hidup?
Kalau hari ini aku mau memprotes kerjaan yang membuatku harus lembur, maka aku
akan ingat, jika Pak Daniel bisa berbicara, maka beliau pasti bilang, ingin bekerja dengan kedua
tangannya lagi.
Kalau besok aku merasa malas untuk pergi ke sekolah, maka aku tak tahu diri. Pak Daniel
ingin sekali untuk bisa berjalan lagi. Sementara aku, dengan kedua kaki yang berfungsi baik,
apa alasanku untuk bermalas-malasan?
Saat liburan akan berakhir, media sosial mulai penuh dengan protes: “Ih males deh
udah mau masuk sekolah! Panjangin lagi dong liburannya!” Kalau melihat ada yang protes
seperti itu, aku hanya bisa bersyukur, sebab ada satu orang yang secara tak langsung,
mengingatkanku untuk tak melakukan hal yang sama. Dari Pak Daniel, aku belajar menjalani
hidup sebaik mungkin tiap hari, sebab kita tak tahu kapan kesempatan itu hilang.
Di usia produktif saat ini, kita seringkali sibuk. Entah pekerjaan, entah sekolah. Namun,
pernahkah kita sempat diam sejenak dan memperhatikan kehidupan di sekitar kita?
Saat kamu mulai memperhatikan, maka kamu akan segera menemukan bahwa memang
ada orang yang butuh pertolongan. Mungkin bukan butuh uang, namun butuh teman, butuh
KAMU untuk menunjukkan kepada mereka: “Kamu tak sendirian.” Aku telah berbagi kisah,
bahwa saat kamu mulai peduli dengan sesama, maka akan ada begitu banyak pembelajaran
yang bisa diperoleh.
Mereka yang kukunjungi selama liburan ini telah mengingatkanku kembali bahwa, fokus
hidupku dan fokus hidupmu, bukanlah materi. Fokus hidup kita semua adalah memberi
manfaat bagi sesama. Mari kita kejar fokus itu!
Penulis: Patricia Natasha Natio, bersekolah di SMA Tarakanita Gading Serpong, tinggal di Gading Serpong.
45AGUSTUS 2017
SEKOLAH SANTA LAURENSIA
KAMPUS SUVARNA SUTERA
DIBUKA PENDAFTARAN
TK | SD | SMP | SMA
TAHUN PELAJARAN 2018 - 2019
OPEN HOUSE
SABTU, 9 SEPT 2017 | 09.00 - 12.00 WIB
COLOMBUS HALL, SEKOLAH ST. LAURENSIA - KAMPUS ALAM SUTERA
FASILITAS
LAPANGAN SEPAK BOLA | LAPANGAN BASKET | AUDITORIUM | PERPUSTAKAAN
KAPEL | KOLAM RENANG | LABORATORIUM | STUDIO SENI | KANTIN
(021) 539-8888 / 3970-3838