The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Majalah Salus - Edisi 20 / Tahun VII
Februari 2016

Media Komunikasi Paroki Alam Sutera
Gereja St. Laurensius
Tangerang, Banten
Indonesia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Salus - Gereja St. Laurensius, 2022-01-08 11:20:17

Majalah Salus 20

Majalah Salus - Edisi 20 / Tahun VII
Februari 2016

Media Komunikasi Paroki Alam Sutera
Gereja St. Laurensius
Tangerang, Banten
Indonesia

Keywords: salus,kaj,paroki alam sutera,majalah,laurensius

20 / TAHUN VII /
FEBRUARI 2016 UNTUK

KALANGAN SENDIRI

MEMBANGUN IMAN DAN PERSAUDARAAN
DENGAN SEMANGAT PANCASILA



Pelantikan Ketua Seksi dan Kepala Bagian

Regenerasi dan restrukturisasi pengurus seksi dan bagian Paroki Alam Sutera
periode 2016-2019 secara resmi terjadi di hari Minggu 7 Februari 2016. Pada
misa pukul 08.30 yang dipimpin oleh RD Hadi Suryono, tepat setelah homili
selesai, langsung dilanjutkan dengan pelantikan kepala seksi yang baru. Bapak
Bayu Samudro selaku Sekretaris Dewan Paroki membacakan Surat Keputusan
Paroki terkait pengangkatan Kepala Seksi dan Kepala Bagian yang baru, dan
sekaligus pembebasan tugas bagi pengurus yang lama.

Ketua Seksi yang baru adalah sebagai berikut: Kepala Bagian yang baru adalah sebagai berikut:
1. Seksi Liturgi: 1. Bagian Kekaryawanan:
Dominikus Johannes Sankt Andra Sandiwan Brata Florentinus A. Winarno Iwan Sutejo
2. Seksi Katekese: 2. Bagian Pemeliharaan Kompleks Gereja:
Zita Listyowati (Lisa) Antonius Tjahiono Tjahjadi
3. Seksi Kerasulan Kitab Suci: 3. Bagian Rumah Tangga Pastoran:
Bonifasius Ho Fudianto Elisabeth Yellie Yuliana
4. Seksi Komunikasi Sosial: 4. Bagian Pelatihan, Pengembangan dan
Tan Yusuph Pengelolaan Data Pastoral:
5. Seksi Pengembangan Ekonomi: Albert Arif Sukarta Tirtana
Alberto Sri Harsono 5. Bagian Pengelolaan Keamanan dan Perparkiran:
6. Seksi Pendidikan: Bonaventura Erwin
Georgius Sugihartono
7. Seksi Kesehatan: Setelah selesai pembacaan komitmen pelayanan, Romo
Klaudia Huriawati Hartanto memercikan air suci kepada seluruh petugas yang baru un-
8. Seksi Kerasulan Keluarga: tuk lebih meneguhkan karya yang akan mereka lakukan.
Nobertus Teguh Minarno Wijaya Selesai misa langsung berlanjut dengan Rapat Dewan
9. Seksi Kepemudaan: Paroki Pleno yang pertama untuk tahun 2016 ini. Dalam
Agustinus Wijaya rapat tersebut juga diperkenalkan para petugas pelayanan
10. Seksi Panggilan: ini kepada seluruh peserta yang hadir pada rapat pleno
Carolina Ratni Idhamawanti tersebut.
11. Seksi Hubungan Antar Agama & Kemasyarakatan: Sebagai tanda ucapan terima kasih bagi kepala seksi dan
Fransiskus Xaverius Purnomo Suwargo bagian yang purna bakti, pemberian piagam penghargaan
12. Seksi Lingkungan Hidup: dilakukan dalam sesi terpisah pada hari Minggu 14 Februari
Maria Vianney Joke Kusuma Gunawan 2016 di Gedung Pastoran dalam acara ramah tamah yang
sederhana dengan suasana kekeluargaan.

Disain Cover: Erdiyanta Dapur Redaksi
Foto: Dasa
Arah dasar Keuskupan Agung Jakarta 2016-2020 baru digulir-
04 SALUS 20 kan akhir tahun lalu, namun semangatnya telah terasa dalam berbagai
FEBRUARI 2016 kegiatan menggereja di paroki Alam Sutera di awal tahun ini.

Pada pertengahan Januari 2016, panitia HUT paroki Alam
Sutera telah merealisasikan tema “Amalkan Pancasila” dengan
mengundang pejabat pemerintah daerah kota Tangerang Selatan,
Kepolisian, Forum Kerukunan Umat Beragama, dan tokoh masyara-
kat sekitar untuk merayakan kegembiraan bersama-sama. Undangan
disambut baik dengan kunjungan Walikota Tangerang Selatan, Ibu
Airin Rachmi Diani ke paroki Alam Sutera.

Konser koor yang tampil mempesona di Sabtu malam 6
Februari 2016 itu, tentu bercerita bagaimana seriusnya persiapan
kelompok paduan suara di tempat mereka masing-masing, namun
pada tampilan bersama di lagu penutup konser mampu meleburkan
‘kelompok masing-masing’ dalam satu semangat kebersamaan dalam
memuliakan Tuhan lewat suara mereka.

Rekoleksi Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah juga men-
cerminkan kerjasama yang baik antar kelompok kategorial. Meng-
gerakkan 4 kelompok untuk satu kegiatan tentu perlu kerjasama yang
‘berbelas kasih’ dengan saling memahami, mengalah untuk tujuan
yang lebih baik, dan sukses untuk kepentingan yang lebih tinggi.

Di tingkat keuskupan, Romo Samuel Pangestu sebagai Vikjen KAJ
melayangkan undangan untuk melaksanakan Apel Kebhinekaan,
Lintas Iman Bela Negara di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Kese-
riusan negara menggalang kerukunan ini patut kita syukuri dengan
tampilnya pemimpin Apel Kebhinekaan oleh Menteri Pertahanan RI.

Syukur dan terima kasih atas karya Roh Kudus dalam semua
kebersamaan ini.

Selamat menjalani masa prapaskah, semoga di tahun suci luar
biasa ini kita mendapatkan pengampunan atas kesalahan yang sudah
lalu dan dilimpahi rahmat atas rencana dan perjalanan yang akan
datang.

DAFTAR ISI

06 Konser Paduan Suara Laurensius
”HARMONY IN GOD” Mempesona

10 Perjumpaan Dicapai
Melalui Dialog

REDAKSI SALUS 14 Ulang Tahun ke-4 Paroki Santo Laurensius,
mengharapkan partisipasi Anda.
Kirimkan artikel dan berita lingkungan Membangun Iman dan Persaudaraan
atau kegiatan ketegorial ke email dengan Semangat Pancasila
[email protected]
Penanggung Jawab: 32 42
DPH Paroki Alam Sutra, Serpong Utara
Pemimpin Umum: Kebersamaan Dalam Perbedaan Fun Walk
RD Hieronymus Sridanto A. Nataantaka
Pemimpin Redaksi: 18 Wawancara dengan Romo L. Bambang Santoso Wiryowardoyo
Elisabeth Wong
Redaksi: Saya Dipilih. Saya Tidak Kecewa dan
Abe Herman Yosef, Andre Budi Wiryawan, Tidak Mengecewakan.
Antonius Harry Purwono, Erwin Susilo,
Frederikus Trihatmoko, Grazella Natasha, 26 Perayaan Ekaristi Imlek:
Ignatius Tri Hupadi, Imelda Njo,
Priscilla Maria Adeline K, Regina Anastasia, Sebagai Suatu Ungkapan
Skolastika Cita, Antonius R. Soetrisno, Perayaan Syukur Dan Harapan
Tan Yusuph
Desain & Artistik: 44 Apa Jawaban Kita terhadap
Erdiyanta, Libertus Anwar, Eva Leony
Fotographer: Momok Demam Berdarah?
Dasa Didjaya, Iwan Saputra, Alex Tan
Usaha/ Keuangan:
Arie Cahyana, Iin Pratiwi, Kani Tjhin,
Lina Soedjoto
Sirkulasi:
Ignasius Bambang Bekti Sugiyo W.
Alamat Redaksi:
Gereja Santo Laurensius
Jl. Sutera Utama 2, Alam Sutera,
Serpong Utara, Tangerang Selatan
Email: [email protected]

05SALUS 20

FEBRUARI 2016

LIPUTAN UTAMA

Konser Paduan Suara Laurensius

”HARMONY IN GOD”

Mempesona

Konser paduan suara merupakan gambaran umat Allah jut dengan hari-hari besar selanjutnya
bertajuk Laurensius Choir yang sedang melambungkan pujian seperti Rabu Abu dari 4 misa hanya 2
Night ”Harmony in kepada Allah. Oleh karenanya, usaha misa ada koornya, lainnya koor ”cabu-
God” berlangsung megah memotivasi umat untuk merasakan tan” (untuk menyebut umat yang hadir
dan mempesona, Sabtu 6 Februari keindahan olah suara dan kesediaan ”dipaksa” untuk duduk di kursi koor
2016 di Gereja Santo Laurensius. melibatkan diri dalam koor sangat dan menyanyikan lagu umat yang mu-
Paduan Suara Sonus Divinus, Gita penting. Dalam konteks inilah, dah dinyanyikan). Keprihatian kedua
Sabda, Pencinta Suara, Exultate Deo, RD Sridanto memberi penjelasan adalah kurang bergairahnya koor-koor
Magnificat, dan Koor Paroki Santo pentingnya penyelenggaraan konser lingkungan. Padahal koor lingkungan
Laurensius membetot perhatian dan paduan suara ini dengan menjawab ini adalah mata rantai paling penting
melambungkan jiwa bersama alunan pertanyaan-pertanyaan Salus. yang ikut mendukung terselengga-
suara indah yang berpadu dalam nada ranya misa hari minggu dengan baik.
yang serasi. Salus: Apa yang mendorong Perayaan Ekaristi hari Minggu dan
diselenggarakannya pentas koor di hari Raya di Paroki kita tampaknya
Konser yang berlangsung mena- Paroki Santo Laurensius, 6 Februari akan semakin banyak frekuensinya. Ini
wan ini tentu saja merupakan hasil 2016? berarti semakin banyak misa, sema-
dari persiapan matang dan semangat kin banyak PS yang melayani. Bisa
yang tinggi dilandasi kesadaran akan RD Sridanto:Yang mendorong dibayangkan kalau 7 kali misa saja PS
tujuan yang dicanangkan. adalah keprihatinan akan redupnya nya terbatas, berapa kali PS bertugas
Maksud dan tujuan penyelengga- tugas-tugas pelayanan paduan suara di dalam seminggu?
raan konser paroki. Contohnya menurut data dari
seksi liturgi, dari 10 perayaan Ekaristi Salus: Tujuan apa saja yang
Koor menjadi bagian penting hari Raya dan hari Minggu di minggu ingin dicapai dari penyelenggaraan
dalam liturgi Ekaristi. Bukan hanya akhir Desember 2015 hanya 4 yang pentas Koor ini?
sekadar menyemarakkan liturgi tetapi ada koornya. Sedangkan lainnya koor
cabutan. Tampaknya ini masih berlan- RD Sridanto: 1. Memotivasi koor

06 SALUS 20
FEBRUARI 2016

LIPUTAN UTAMA

koor lingkungan untuk bangkit. 2. berkelanjutan, seperti rekoleksi dan atau dirigen bisa mengenalkan masmur
Memotivasi koor koor yang sudah ada retret untuk anggota PS. 2. Memoti- tanggapan, atau lagu baru yang dirasa
untuk semakin berlatih dan melayani vasi kembali ”semangat pelayanan” masih sangat baru bagi umat.
dengan baik untuk Tuhan. 3. Memberi yang kerap kalah dengan ”semangat Respons atas konser
warna liturgis pada perayaan perayaan komersialisasi” di sekitar kita. 3. Seksi
Ekaristi kita. Sayang kan, kalau Gereja Liturgi Paroki senantiasa berdialog da- Sejak awal munculnya rencana
yang indah ini tidak diimbangi dengan lam forum Paduan Suara lingkungan/ konser paduan suara ini, peserta kon-
pelayanan liturgi yang agung, bermar- wilayah/paroki/kategorial yang ada di ser memberi tanggapan positif. Erwin
tabat dan indah pula. 4. Mengajak paroki. Komunikasi yang efektif dalam Tedja dari Sonus Divinus berko-
umat untuk mengapresiasi lagu lagu pelayanan kerap menjadi faktor yang mentar bahwa konser ini sangat baik
liturgi yang baik dan indah. 5. Meng- menguatkan iman pelayanan PS ini. karena umat dan kelompok koor akan
gugah kesadaran umat untuk bermusik mendapat sajian pentas koor yang
liturgi dan bernyanyi liturgi dengan Salus: Apa yang Romo harap- baik dan dapat menggugah umat serta
baik. kan terhadap Kelompok-kelompok koor untuk lebih serius berkontri-
PS dari konteks kepentingan liturgi busi terhadap kegiatan liturgi. Dari
Salus: Apa yang hendaknya Gereja? Exultate Deo, Yosi mengungkapkan
dilakukan oleh Dewan Paroki untuk bawa Paduan Suara Exultate Deo
menjaga kesinambungan dan mengo- RD Sridanto: 1. Kelompok PS menyambut baik dan penuh antusias.
barkan semangat pelayanan kelom- yang ada di paroki tentu saja suatu Sebelum diselenggarakannya koser
pok-kelompok PS di St Laurensius? kelompok pelayanan yang mengabdi ini, jumlah anggota yang hadir setiap
pada ibadat dan liturgi Gereja. Untuk latihan cukup memprihatinkan,
RD Sridanto: Kalau boleh saya itu alangkah baiknya dibekali pula biasanya tidak lebih dari 10 orang.
ralat, bukan hanya Dewan Paroki, kemampuan dan pengetahuan liturgi, Namun, setelah tersiar kabar akan
namun kita semua ”stake holder” di bukan sekedar kemampuan bernyanyi diselenggarakan Laurensius Choir
paroki St.Laurentius ini hendaknya secara baik. 2. Ada baiknya kelompok Night, banyak anggota yang mulai
bertanggung jawab atas kesinam- kelompok PS mendapat pembinaan bersemangat untuk datang latihan.
bungan kelompok kelompok PS di katekese musik liturgi dan nyanyian Paduan Gita Sabda pun mengung-
St.Laurensius. Apa yang sebaiknya liturgi Gereja Katolik. 3. Setia pada kapkan nada yang sama. Bagi mereka,
dilakukan? jadwal pelayanan yang diberikan. ini merupakan suatu tantangan untuk
Jika berhalangan sebaiknya PS yang berlatih lebih serius supaya dapat
1. Memberi perhatian secara bersangkutan mencari ganti atau menampilkan yang terbaik pada saat
khusus kepada perkembangan PS di bertukar tugas dengan PS lain yang pentas. Paduan Suara Magnificat pun
lingkungan dan atau wilayah, apalagi bersedia. Tentu saja jauh jauh hari berharap dengan adanya kegiatan ini
yang dulu pernah ada tapi redup dan sudah dibicarakan. 4. Untuk tidak akan menjadi motivasi kepada umat
cenderung mati. 2. Pembinaan yang mengulangi kekeliruan yang terjadi yang lain untuk mau terlibat dalam
berkelanjutan dan berjenjang dalam li- pada akhir tahun 2015 yg lalu yaitu pelayanan melalui paduan suara.
turgi pada umumnya dan musik liturgi tidak adanya PS pada perayaan Eka- Sementara itu, Pecinta Suara berpan-
pada khususnya. 3. Menghidupkan PS risti hari Minggu dan hari besar, baik dangan sebaiknya semua koor yang
OMK agar keterlibatan OMK dalam juga ada tim monitoring dari kelompok ada di paroki dilibatkan, tentu yang
liturgi pada umumnya dan PS pada kelompok PS yang memastikan senan- masih kurang perlu dibantu.
khususnya semakin konkret. 4. Meng- tiasa ada PS di bangku koor Gereja.
gerakkan dan menghidupkan kembali 5. Untuk pelayan musik liturgi seperti Tanggapan positif atas rencana
PS anak, khususnya PS Bina Iman. organis, tampaknya perlu ada SOP konser diwujudnyatakan dengan
Sejak dini anak dilibatkan dalam (Standar Operation Procedure) terkait melakukan persiapan yang memadai
liturgi pada umumnya dan PS Bina dengan register bank voice yang dipakai meskipun kesibukan sehari-hari tetap
Iman Anak pada khususnya. maupun cara mengiringi yang standar berjibun. Sonus Divinus dengan
untuk iringan musik liturgi. 6. Baik serius menyiapkan event istimewa
Salus: Apa yang dilakukan juga mulai dipikirkan (jika ada) lagu ini dengan rutin melakukan latihan
Paroki agar angota kelompok PS lagu baru yang diperkenalkan kepada di gereja setiap Rabu malam sekali-
mengalami penguatan iman dari umat, supaya umat ikut bernyanyi. gus untuk menjaga kestabilan suara.
pelayanan mereka Teknisnya 15 menit sebelum misa, PS

RD Sridanto: 1. Pembinaan
iman sebagai ”on going formation” yang

07SALUS 20

FEBRUARI 2016

LIPUTAN UTAMA

Sementara itu, Exultate Deo berusaha kebersamaan semangat dalam pelayan dikuasai.
memaksimalkan latihan rutin sem- dan keinginan untuk memberikan Di Magnificat, upaya menjaga
inggu sekali, dan sejak bulan Januari yang terbaik dalam setiap pelayanan.
2016 frekuensi latihan ditambah Sonus Divinus juga mensyukuri kelangsungan dan semangat pe-
menjadi dua kali seminggu. Agar adanya pelatih profesional yang layanan sedikit lebih mudah karena
dapat menyanyikan lagu dengan nada sangat telaten, sabar, bermutu dalam kelompok dibentuk dari kesamaan
dan tempo yang tepat serta penjiwaan melatih, dan sudah berjalan bersama hobby dan dalam kebersamaan lebih
yang mendalam terhadap syair lagu, selama delapan tahun sejak berdirinya terasakan nyaman karena chemistry
Gita Sabda juga melakukan latihan gereja St. Laurensius. sudah terbentuk. Kami sering ber-
rutin dua kali semingu. Lain halnya kumpul bersama, selain dalam rangka
dengan Magnificat yang terbentuk Exulatate Deo mensyukuri berlatih koor juga banyak kegiatan
dari para penyuka nyanyi bareng dari kesanggupannya menjalankan tugas lain misalnya kuliner dan rekreasi
berbagai paroki (St Monika, Cideng, dengan baik pada misa biasa maupun yang ringan, rekreasi yang melibatkan
Stefanus Cilandak, Paroki Bogor, misa besar. Sedihnya mulai terasakan keluarga. Magnificat selalu berusaha
Stasi Ambrosius, dan Paroki MBK) saat jumlah anggota yang hadir untuk hadir dalam event-event keluarga
yang bergabung dengan Koor Paroki latihan atau tugas menipis. Kondisi anggota, seperti dalam peristiwa
St Laurensius, mengalami kendala macam ini membuat pelatih maupun kedukaan, syukuran ulang tahun,
untuk bertekun dalam latihan. pengurus koor menjadi khawatir pernikahan, mendoakan yang sakit,
Kendala itu disiasati dengan latihan akan keberlangsungan koor ini. Gita mendoakan anak-anak yang akan
masing-masing grup kemudian dua Sabda pun tak jauh berbeda dari yang ujian. Untuk memompa semangat,
minggu sebelum hari H baru berlatih lain; sering terjadi pergulatan antara Magnificat juga sering mengada-
bersama. Pecinta Suara pun tak luput harus disiplin berlatih dan modal kan pelayanan koor ke Paroki lain.
dari kendala. Banyak anggotanya mengandalkan kerelaan hati untuk Lain halnya dengan Koor Paroki St
tidak fasih membaca not dan teknik mengorbankan waktu. Gita Sabda Laurensius yang lebih membutuhkan
mengolah vokal. Namun, berkat ke- kadang berupaya membuat anggota usaha keras untuk menumbuhkan
sabaran pelatih, Benny Yuniardi, dan bisa menangguk nilai-nilai kerohanian motivasi, semangat pelayanan, rasa
latihan yang rutin maka kemajuan yang lebih menyentuh dengan aktif memiliki dan menjadi bagian dari
pun dapat didapai. melakukan pelayanan. Caranya, anta- koor paroki ini. Berkat semangat Ba-
ra lain dengan memberikan kesempa- pak Erwindi, selaku komandan, Koor
Untuk menjaga keber- tan tampil solo kepada tiap anggota, Paroki St Laurensius ini tetap eksis.
langsungan pelayanan yang penuh se- menerima usulan lagu dan kegiatan, Harapan terhadap umat dan paroki
mangat, kelompok-kelompok paduan mencari variasi kegiatan pelayanan
suara tak dapat ingkar dari suka-duka. yang memperkaya pengalaman plus Sonus Divinus berharap banyak
Sonus Divinus mengalami kenyataan iman. Sementara itu, Magnificat dan umat tertarik dan mau bergabung
kadang jumlah anggotanya menipis Koor Paroki sudah merasa senang jika untuk memberikan pelayanan koor.
namun tiba-tiba bertambah lagi. Kan- saat latihan semua anggota bisa hadir Sonus juga mengharapkan paroki
tong keuangan pun tak dapat dijamin sehingga latihan menjadi efektif dan memberikan dukungan moril dan
selalu menggembung, sering bahkan lebih bersemangat. Materi pun bisa kesempatan untuk mengikuti lomba
minus. Meskipun demikian, kegem- dipelajari dan dikuasai lebih cepat. koor se-dekanat atau se-keuskupan
biraan dan rasa bangga mengembang Dengan latihan yang baik maka koor sehingga lebih menantang untuk ber-
seiring dengan berbagai kesempatan dapat tampil dengan baik sehingga latih agar memberikan yang terbaik.
melakukan pelayan sambil berrekreasi umat yang hadir bisa lebih khidmat Paroki sebaiknya juga menyelenggara-
di luar kota, misalnya ke Gereja Kate- mengikuti misa. Di lain sisi, kadang kan semina-seminar tentang paduan
dral Keuskupan Agung Makassar, Ge- terasa menyedihkan dan capek suara. Exultate Deo, Pencinta Suara,
reja Fransiskus Xaverius, Kuta, Bali. bila saat latihan sedikit yang hadir. dan Gita Sabda pun mengharapkan
Kenyataan ini mesti diterima dengan Semangat jadi turun karena target hal yang senada. Khusus dari Koor
lapang hati karena anggota Sonus materi yang diharapkan bisa selesai Paroki, mereka sangat mengharap-
Divinus berasal dari berbagai komu- menjadi mundur. Dan, seringkali kan umat untuk bergabung dan
nitas yang latar belakangnya sangat menjadi sedikit stress saat deadline berpartisipasi terutama mereka yang
beragam. Syukurlah bahwa tumbuh mendekat sementara materi belum bertalenta menyanyi. Belajar bersama

08 SALUS 20
FEBRUARI 2016

LIPUTAN UTAMA

untuk dapat melayani dengan baik Tampilnya RD Sridanto pada sebagian besar umat untuk ak-
tentu akan menyenangkan, sebut sessi penutup menjadi kejutan yang tif menyumbangkan talentanya
Pecinta Suara. menawan, selain lagunya keren juga daalam pelayanan tarik suara. Untuk
Buah-buah rohani sangat mengesankan. Ekslusivitas ma- membangkitkan keterlibatan banyak
sing-masing kelompok luluh berkat orang maka setiap lingkungan wajib
Meski pelayanan tarik suara se- penampilan bersama yang kompak. mempunyai koor. Perlu juga diadakan
ring amat melelahkan, namun banyak RD Sridanto yang mengambil peran lomba paduan suara secara rutin dari
pengalaman rohani yang memperkaya sebagai conductor sessi penutup terasa setiap petugas koor yang sudah terjad-
iman dan kehidupan. Buah-buah pas dan menyempurnakan Laurensius wal. Dengan demikian lomba tidak
rohani itu antara lain tumbuh dalam Choir Night. hanya didominasi oleh kelompok
penghayatan berliturgi, makin berse- Harapan umat yang profesional. Antonius menya-
mangat dalam melayani, makin men- rankan agar lebih melibatkan Mudika
genal dan merasakan kasih Tuhan, Konser koor macam ini Katolik seperti PS Gita Sabda. Di
mudah tenggang rasa dan bekerja perlu diselenggarkan secara periodik. samping itu, perlu juga menawarkan
sama secara harmonis. Mereka telah membuktikan bahwa lagu-lagu liturgi yang lebih bervariasi
Penilaian umat dengan keseriusan, komitmen dan atau beragam, misalnya lagu-lagu
latihan keras semua bisa diwujudkan. liturgi yang dinamis dan enerjik un-
Penyelenggaraan konser paduan Konser macam ini bukan hanya perlu tuk kelompok koor mudika. Jika ada
suara ini sangat menarik. Kemam- dilanjutkan tetapi harus ditingkatkan pelatih yang profesional, berkelas, dan
puan masing-masing paduan suara baik dari sisi kualitas maupun jumlah berdedikasi tentunya dapat menjadi
untuk mengolah dan memadu nada kelompok koor yang berpartisipasi. daya tarik tersendiri untuk mening-
tergolong jago, sebut Handoko. Syukur, jika dapat dijadikan seba- katkan partisipasi.
Antoius tak segan memuji ide dan gai tradisi tahunan. Di luar negeri,
keberanian mengadakan Laurensius hal seperti ini sudah merupakan Handoko menyarankan agar
Choir Night ”Harmony in God” tradisi ratusan tahun gereja yang pada penyelenggaraan tahun-tahun
sebagai angin segar yang patut dlanggengkan, terus dikembangkan mendatang lagu yang dipilih ada
mendapat acungan jempol. Menurut bahkan semakin diperkaya dengan yang lebih aktratif, model mars
Joseph Pandisurya, meskipun pentas mengundang kelompok-kelompok atau semacam ’Sister Act.’ Untuk
ini bukanlah suatu Lomba tetapi komunitas asing. Sebagai contoh, penonton, menurut Antonius, tiket
seluruh peserta mempersembahkan St. Catherine de Sienna Catholic undangan sebaiknya diperbanyak dan
penampilan yang terbaik. Pemilihan Church di Manchester mengundang disebarkan secara lebih luas. Semen-
gereja sebagai tempat pentas juga me- masyarakat Indonesia dan komunitas tara itu, Joseph Pandisurya berharap
nimbulkan ’ambiance, suasana, aura’ pelajar kristen yang sedang menuntut agar pentas tetap dilakukan di Gereja
yang khas. Nuansa sakral lagu-lagu ilmu di kota Manchester untuk ikut tetapi dengan menambah 1-2 stage.
seperti ’Ave Verum’ dan ’Ave Maria’ serta dalam Christmas Choir dengan Tidak perlu menggunakan micr-
menjadi terasakan karena tempat yang membawakan lagu-lagu Natal dan ophone agar suara manusia-lah yang
mendukung dan mampu menyen- liturgi gereja dalam bahasa Indonesia, terdengar. Panitia perlu mengundang
tuh hati dan perasaan penonton. Batak, tutur Antonius. juga koor-koor satu suara atau koor
Penggunaan organ yang minimal juga sejenis seperti koor para Pembina BIA
membuat penonton dapat menikmati Joseph Pandisurya pun me- di Gading Serpong, yang semuanya
suara-suara ’A Capella’, suara manusia negaskan bahwa konser macam ini wanita), juga koor dari komunitas lain
sebagai suara yang terindah. Marisa dapat membuat umat semakin tahu misalnya PS Caecilia, Katedral, atau
Jayaputri juga menilai event pentas dan cinta akan lagu-lagu gereja yang PS Vocalista Sonora - PML Yogya-
koor ini bagus karena diisi oleh koor begitu banyak dan indah-indah. karta, atau 3 koor terbaik yang ada
dari Paroki St. Laurensius sehingga Selain itu, tentu saja konser juga men- di Santa Monika: Koor Paroki, Vox
para banyak umat yang menjadi jadi ajang untuk mengapresiasi dan Amabilis, Exaudi Domine.
penonton dapat menikmati penampi- menemukan “benchmark” paduan
lan teman, keluarga, atau kerabatnya suara yang baik.
sendiri.
Konser paduan suara kiranya
juga menjadi undangan kepada

09SALUS 20

FEBRUARI 2016

LIPUTAN UTAMA

Wawancara Paus Fransiskus dengan
Asia Times, 28 Januari 2016.

PERJUMPAAN DICAPAI
MELALUI DIALOG

Berikut adalah wawancara dilakukan oleh Francesco Sisci, kolumnis Asia Times dan peneliti senior Universitas
Renmin Tiongkok, pada tanggal 28 Januari 2016 di Vatikan, dan menandai pertama kalinya wawancara Paus ber-
kenaan dengan Tiongkok dan rakyatnya.

Francesco Sisci: Apakah ketika saya semakin memandang daban yang “berpendidikan”, tetapi
Tiongkok bagi Anda? Ba- masalah ini, saya memiliki pen- juga peradaban yang saling ber-
gaimana Anda membayang- galaman perjumpaan yang sangat jumpa. Juga, saya tidak tahu apakah
kan Tiongkok menjadi berbeda, dalam waktu dan cara, itu benar tetapi mereka mengatakan
seperti seorang pemuda, mengingat dengan yang dialami oleh Ricci. bahwa Marco Polo adalah orang
bahwa Tiongkok, untuk Argentina, Namun saya menemukan sesuatu yang membawa mie pasta ke Italia
bukanlah Timur tetapi Barat jauh? yang saya tidak diharapkan. Pen- (tertawa). Jadi Tiongkoklah yang
Apakah artinya Matteo Ricci bagi galaman Ricci mengajarkan kita menemukan diri mereka. Saya tidak
Anda? bahwa perlu untuk masuk ke dalam tahu apakah ini benar. Tetapi saya
dialog dengan Tiongkok, karena mengatakan ini sambil lalu.
Paus Fransiskus: Bagi saya, merupakan akumulasi kebijaksanaan
Tiongkok selalu menjadi titik acuan dan sejarah. Ia adalah negeri yang Ini adalah kesan yang saya
kebesaran. Sebuah negara besar. Te- terberkati dengan banyak hal. Dan miliki, hormat yang besar. Dan
tapi lebih dari sebuah negara, sebuah Gereja Katolik, yang salah satu tu- lebih dari ini, ketika saya melintasi
budaya besar, dengan kebijaksanaan gasnya adalah menghormati semua Tiongkok untuk pertama kalinya,
yang tak habis-habisnya. Bagi saya, peradaban, sebelum peradaban ini, saya diberitahu di dalam pesawat :
sebagai seorang anak, setiap kali saya akan mengatakan, memiliki “dalam waktu sepuluh menit kita
saya membaca apapun tentang kewajiban untuk menghormatinya akan memasuki wilayah udara
Tiongkok, ia memiliki kemampuan dengan modal “R” huruf besar. Tiongkok, dan kirimkan ucapan
untuk mengilhami kekaguman saya. Gereja memiliki potensi besar untuk Anda”. Saya mengakui bahwa saya
Saya memiliki kekaguman untuk menerima budaya. merasa sangat emosional, sesuatu
Tiongkok. Kemudian saya melihat yang tidak biasanya terjadi pada
ke dalam kehidupan Matteo Ricci Suatu hari saya memiliki ke- saya. Saya berpindah untuk terbang
dan saya melihat bagaimana orang sempatan untuk melihat lukisan-lu- di atas kekayaan besar budaya dan
ini merasakan hal yang sama dengan kisan besar Yesuit lainnya, Giuseppe kebijaksanaan ini.
cara yang persis dengan yang saya la- Castiglione - yang juga memiliki
kukan, kekaguman, dan bagaimana virus Yesuit (tertawa). Castiglione Francesco Sisci: Tiongkok,
ia mampu masuk ke dalam dialog tahu bagaimana mengungkapkan untuk pertama kalinya dalam ribuan
dengan budaya besar ini, dengan keindahan, pengalaman keterbukaan tahun sejarahnya, yang muncul dari
kebijaksanaan kuno ini. Ia mampu dalam dialog: menerima dari orang lingkungannya sendiri dan mem-
“menjumpai”-Nya. lain dan pemberian dirinya pada buka terhadap dunia, menciptakan
sebuah panjang gelombang yang tantangan-tantangan yang belum
Ketika saya masih muda, dan “beradab” dari peradaban. Ketika pernah terjadi sebelumnya bagi
Tiongkok dibicarakan, kita memi- saya mengatakan “beradab”, saya dirinya sendiri dan bagi dunia. Anda
kirkan Tembok Besar. Sisanya tidak tidak memaksudkan hanya pera- telah berbicara tentang perang dunia
dikenal di tanah air saya. Tetapi ketiga yang secara sembunyi-sembu-

10 SALUS 20
FEBRUARI 2016

LIPUTAN UTAMA

nyi sedang meningkat: tantangan- anya memiliki kemampuan untuk besar dalam hati nurani mereka dan
tantangan apa saja sekarang ini menjaga keseimbangan perdamaian entah bagaimana kebutuhan yang
yang terjadi dalam pencaharian bagi dan kekuatan untuk melakukannya. sangat mendalam untuk berdamai
perdamaian? Kita harus menemukan jalan, dengan diri mereka sendiri dan
selalu melalui dialog; tidak ada cara mengampuni diri mereka sendiri.
Paus Fransiskus: Menjadi takut lain (Beliau membuka tangannya Dalam Tahun Kerahiman pesan apa
tidak pernah merupakan seorang seolah-olah membentangkan sebuah yang dapat Anda tawarkan kepada
penasehat yang baik. Rasa takut pelukan). rakyat Tiongkok?
bukanlah seorang penasehat yang
baik. Jika seorang ayah dan seorang Perjumpaan dicapai melalui Paus Fransiskus: Penuaan
ibu penuh rasa takut ketika mereka dialog. Keseimbangan perdamaian penduduk dan umat manusia sedang
memiliki seorang anak remaja, yang sesungguhnya diwujudkan terjadi di banyak tempat. Di sini, di
mereka tidak akan tahu bagaimana melalui dialog. Dialog tidak berarti Italia tingkat kelahiran hampir di ba-
menanganinya dengan baik. Dengan bahwa kita berakhir dengan kom- wah nol, dan di Spanyol juga, lebih
kata lain, kita tidak seharusnya takut promi, setengah kue untuk Anda atau kurang. Situasi di Perancis, den-
akan tantangan-tantangan apapun, dan setengah lainnya untuk saya. gan kebijakan bantuannya kepada
karena semua orang, pria dan wa- Inilah apa yang terjadi di Yalta dan keluarga-keluarga, membaik. Dan
nita, memiliki di dalam diri mereka kita melihat hasilnya. Tidak, dialog jelas bahwa penduduk-penduduk
kemampuan untuk menemukan ja- berarti: lihatlah, kita telah sampai ke menua. Mereka menua dan mereka
lan keberadaan bersama, rasa hormat titik ini, saya boleh setuju atau tidak, tidak memiliki anak. Di Afrika,
dan saling mengagumi. Dan jelas tetapi mari kita berjalan bersama- misalnya, melihat anak-anak di
bahwa begitu banyak budaya dan sama; inilah apa artinya mem- jalan-jalan merupakan sebuah kenik-
begitu banyak kebijaksanaan, dan di bangun. Dan kue tetap utuh, berja- matan. Di sini, di Roma, jika Anda
samping itu, begitu banyak pengeta- lan bersama-sama. Kue milik semua berjalan-jalan, Anda akan melihat
huan teknis - kita hanya memikirkan orang, ia adalah umat manusia, sangat sedikit anak-anak. Mungkin
teknik-teknik obat kuno - tidak da- budaya. Membelah kue, seperti di di balik hal ini ada rasa takut yang
pat tetap terkurung di dalam negeri; Yalta, berarti membagi umat manu- sedang mengarah kepada Anda, per-
mereka cenderung untuk memper- sia dan budaya ke dalam potongan- sepsi yang keliru, bukan hanya kita
luas, menyebarkan, berkomunikasi. potongan kecil. Dan budaya dan akan jatuh di belakang, tetapi kita
Manusia cenderung untuk berko- umat manusia tidak dapat dibelah akan jatuh ke dalam kesengsaraan,
munikasi, sebuah peradaban cender- ke dalam potongan-potongan kecil. sehingga oleh karena itu, marilah
ung untuk berkomunikasi. Jelaslah Ketika saya berbicara tentang kue kita tidak memiliki anak.
bahwa ketika komunikasi terjadi besar ini saya mengartikannya dalam
dengan nada agresif untuk membela arti positif. Setiap orang memiliki Ada masyarakat-masyarakat
diri, maka perang terjadi. Tetapi pengaruh untuk menanggung ke- lainnya yang telah memilih sebalikn-
saya tidak akan takut. Menjaga baikan bersama semua orang (Paus ya. Sebagai contoh, selama perjala-
keseimbangan perdamaian merupa- Fransiskus tersenyum dan bertanya: nan saya ke Albania, saya terkejut
kan sebuah tantangan besar. Di sini “Saya tidak tahu apakah contoh kue menemukan bahwa usia rata-rata
kita memiliki nenek Eropa, seperti jelas untuk Tiongkok”, saya men- penduduk adalah sekitar 40 tahun.
yang saya katakan di Strasbourg. gangguk: “Saya kira demikian”). Ada terdapat negara-negara muda;
Ia muncul sehingga ia bukan lagi Saya pikir Bosnia dan Herzegovina
Bunda Eropa. Saya berharap ia akan Francesco Sisci: Tiongkok adalah sama. Negara-negara yang
dapat merebut kembali peran itu. telah mengalami selama beberapa telah menderita dan memilih men-
Dan ia menerima dari negeri kuno dekade terakhir tragedi-tragedi tanpa jadi kaum muda. Lalu ada masalah
ini sebuah kontribusi yang semakin pembanding. Sejak tahun 1980 pekerjaan. Sesuatu yang tidak dimi-
kaya. Dan sehingga perlu menerima Tiongkok telah mengorbankan apa liki Tiongkok, karena ia memiliki
tantangan dan menjalankan resiko yang selalu paling mereka sayangi, kemampuan untuk menawarkan
menyeimbangkan pertukaran ini anak-anak mereka. Bagi rakyat pekerjaan baik di pedesaan maupun
untuk perdamaian. Dunia Barat, Tiongkok ini adalah luka-luka yang di perkotaan. Dan memang benar,
dunia Timur dan Tiongkok semu- sangat serius. Antara lain, hal ini masalah bagi Tiongkok tidak memi-
telah meninggalkan kekosongan liki anak seharusnya sangat men-

11SALUS 20

FEBRUARI 2016

LIPUTAN UTAMA

yakitkan; karena piramida ini kemu- main: keegoisan dari beberapa sektor berkali-kali ada bahaya, dalam dialog
dian terbalik dan seorang anak harus kaya yang lebih suka tidak memiliki di antara berbagai negara, agenda-
menanggung beban ayah, ibu, kakek anak, dan sebagainya. Mereka harus agenda tersembunyi, yaitu, penja-
dan neneknya. Dan ini melelahkan, mengambil tanggung jawab untuk jahan budaya. Perlunya mengenali
menuntut, membingungkan. Ini jalan mereka sendiri. Dan saya akan kebesaran rakyat Tiongkok, yang
bukan cara alami. Saya memahami berjalan lebih jauh: jangan getir, te- selalu mempertahankan budaya
bahwa Tiongkok telah membuka tapi berdamailah dengan jalan Anda mereka. Dan budaya mereka - saya
kemungkinan-kemungkinan tentang sendiri, bahkan jika Anda telah tidak sedang berbicara tentang
hal ini ke depan. membuat kesalahan. Saya tidak bisa ideologi-ideologi yang mungkin ada
mengatakan sejarah saya buruk, agar di masa lalu - budaya mereka tidak
Francesco Sisci: Bagaimana saya membenci sejarah saya (Paus terkena.
seharusnya tantangan-tantangan Fransiskus memberi saya sebuah
keluarga-keluarga di Tiongkok ini pandangan yang menyelusup). Francesco Sisci: Pertumbuhan
dihadapi, mengingat bahwa mereka ekonomi negara berlangsung dengan
menemukan diri mereka dalam Tidak, setiap orang harus kecepatan yang luar biasa tetapi ini
proses perubahan besar dan tidak berdamai dengan sejarahnya sebagai juga membawa bersamanya bencana
lagi sesuai dengan model tradisional jalannya sendiri, dengan keberha- manusia dan lingkungan yang se-
keluarga Tiongkok? silannya dan kesalahannya. Dan dang diperjuangkan Beijing untuk
pendamaian dengan sejarahnya digumuli dan diselesaikan. Pada saat
Paus Fransiskus: Mengam- sendiri ini membawa banyak kede- yang sama, mengejar efisiensi kerja
bil tema tersebut, dalam Tahun wasaan, banyak pertumbuhan. Di yang sedang membebani keluarga-
Kerahiman, apa pesan yang bisa saya sini saya akan menggunakan kata keluarga dengan biaya baru:
berikan kepada rakyat Tiongkok? yang disebutkan dalam pertanyaan: kadang-kadang anak-anak dan orang
Sejarah dari suatu bangsa selalu me- kerahiman. Bagi seseorang memiliki tua yang terpisah karena tuntutan
rupakan sebuah jalan. Suatu bangsa kerahiman terhadap dirinya sendiri pekerjaan. Pesan apakah yang dapat
berkali-kali berjalan lebih cepat, adalah menyehatkan, bukanlah sadis Anda berikan kepada mereka?
berkali-kali lebih lambat, berkali-kali atau masokis. Itu salah. Dan saya
ia berhenti, berkali-kali ia membuat akan mengatakan hal yang sama Paus Fransiskus: Saya merasa
sebuah kesalahan dan berjalan sedi- untuk suatu bangsa: bagi sebuah agak seperti seorang “ibu mertua”
kit mundur, atau mengambil jalan penduduk menjadi penuh kerahi- yang memberikan nasihat tentang
yang salah dan harus menelusuri man terhadap dirinya sendiri adalah apa yang harus dilakukan (tertawa).
kembali langkah-langkahnya untuk menyehatkan. Dan kemuliaan Saya akan menyarankan suatu realis-
mengikuti cara yang benar. Tetapi jiwa ini ... saya tidak tahu apakah me yang sehat; kenyataan yang harus
ketika suatu bangsa bergerak maju, menggunakan kata pengampunan diterima dari manapun ia datang. Ini
hal ini tidak mengkhawatir saya atau tidak, saya tidak tahu. Tetapi adalah kenyataan kita; seperti dalam
karena itu berarti mereka sedang menerima bahwa ini adalah jalan sepak bola, penjaga gawang harus
membuat sejarah. Dan saya percaya saya, tersenyum, dan terus berjalan. menangkap bola dari mana pun
bahwa rakyat Tiongkok sedang ber- Jika kita lelah dan berhenti, kita ia datang. Kenyataan yang harus
gerak maju dan ini adalah kebesaran dapat menjadi getir dan korup. Dan, diterima apa adanya. Jadilah nyata.
mereka. Ia berjalan, seperti semua ketika kita bertanggung jawab atas Ini adalah kenyataan kita. Pertama-
penduduk, melalui terang dan jalan kita sendiri, menerimanya tama, saya harus berdamai dengan
bayangan. Memandang pada yang apa adanya, hal ini memungkinkan kenyataan. Saya tidak menyukainya,
terakhir ini - dan mungkin fakta kekayaan sejarah dan budayanya saya menentangnya, ia membuat
tidak memiliki anak menciptakan muncul, bahkan di saat-saat sulit. saya menderita, tetapi jika saya tidak
sebuah kerumitan - mengambil datang untuk berdamai dengannya,
tanggung jawab untuk jalannya Dan bagaimana hal itu dapat saya tidak akan bisa berbuat apa-apa.
sendiri adalah sehat. Nah, kita telah diizinkan muncul? Di sini kita Langkah kedua adalah bekerja untuk
mengambil rute ini, sesuatu di sini kembali ke pertanyaan pertama: membesut kenyataan dan mengubah
tidak bekerja sama sekali, maka seka- dalam dialog dengan dunia sekarang arahnya.
rang kemungkinan-kemungkinan ini. Berdialog tidak berarti bahwa
lain terbuka. Isu-isu lain ikut ber- saya menyerahkan diri saya, karena Sekarang, Anda melihat bahwa
ini adalah saran-saran sederhana,

12 SALUS 20
FEBRUARI 2016

LIPUTAN UTAMA

agak biasa. Tetapi menjadi seperti usia tua sejarahnya, kebijaksanaan Paus Fransiskus: Pada malam
burung unta, yang menyembuny- kunonya, kreativitas kunonya, Tahun Baru, saya ingin menyam-
ikan kepalanya di pasir agar tidak maka ketegangan tercipta di antara paikan keinginan saya yang terbaik
melihat kenyataan, atau tidak masalah sekarang dan masa lalu dan salam kepada Presiden Xi Jin-
menerimanya, tidak ada penyele- kekayaan kuno ini. Dan ketegangan ping dan seluruh rakyat Tiongkok.
saian. Kalau begitu, marilah kita ini membawa keberhasilan ketika ia Dan saya ingin mengungkapkan ha-
membahas, marilah kita terus melihat masa depan. Saya percaya rapan saya agar mereka tidak pernah
mencari, marilah kita terus berjalan, bahwa kekayaan besar Tiongkok saat kehilangan kesadaran sejarah mereka
selalu di jalan, bergerak. Air sungai ini terletak pada melihat ke masa menjadi sebuah bangsa yang besar,
murni karena ia mengalir ke depan; depan dari sekarang yang ditopang dengan sejarah kebijaksanaan yang
air tergenang menjadi mandeg. oleh kenangan masa lalu budayanya. besar, dan agar mereka memiliki
Perlunya menerima kenyataan Hidup dalam ketegangan, tidak banyak untuk ditawarkan kepada
seperti itu, tanpa menyamarkannya, dalam penderitaan, dan ketegangan dunia. Dunia memandang kebijak-
tanpa menyulingnya, dan mene- di antara masa lalunya yang sangat sanaan besar milik Anda ini. Dalam
mukan cara untuk membesutnya. kaya dan tantangan masa kini yang Tahun Baru ini, dengan kesadaran
Nah, di sini adalah sesuatu yang harus dibawa ke luar ke masa depan; ini, semoga Anda terus berjalan
sangat penting. Jika hal ini terjadi yaitu, kisah tidak berakhir di sini. maju untuk membantu dan bekerja
pada sebuah perusahaan yang telah sama dengan semua orang dalam
bekerja selama dua puluh tahun dan Francesco Sisci: Pada kesem- merawat rumah kita bersama dan
ada krisis bisnis, maka ada beberapa patan Tahun Baru Cina mendatang, rakyat kita bersama. Terima kasih!
jalan kreativitas untuk membesut- Tahun Monyet, apakah Anda ingin
nya. Sebaliknya, ketika itu terjadi mengirim ucapan kepada rakyat (dialihbahasakan oleh Peter Suriadi dari situs Asia
di sebuah negara kuno, dengan Tiongkok, kepada pihak berwenang Times :http://atimes.com/2016/02/at-exclusive-pope-
dan Presiden Xi Jinping? francis-urges-world-not-to-fear-chinas-rise/)

13SALUS 20

FEBRUARI 2016

LIPUTAN UTAMA

Ulang Tahun ke-4 Paroki Santo Laurensius

Membangun Iman dan Persaudaraan
dengan Semangat Pancasila

“Bapak Uskup Agung Ja- Demikian salah satu Tangerang Selatan, Dandim 05/06
karta, Mgr. Ignatius Suharyo, selalu pesan yang dite- Tangerang Selatan, Ketua FKUB
mengingatkan kami supaya kami men- kankan oleh Romo Tangerang Selatan, Kepala Dinas
jadi sebuah persekutan Umat Allah yang Hadi Suryono dalam Pendataan Keuangan dan Aset Dae-
bercita-cita menjadi pembawa kabar sambutan pada perayaan Hari Ulang rah, Camat Serpong Utara, Kaporles
yang menggembirakan. Maka setiap Tahun ke-4 Paroki Santo Laurensius. Serpong, Danramil Serpong Selatan,
umat katolik diajak untuk menjadi Keuta MUI Serpong Selatan, Ke-
pembawa kabar yang menggembira- Hari ulang tahun ke-4 Paroki pala Pos Polisi Alam Sutera, Lurah
kan, bukan yang menakutkan. Dan Santo Laurensius yang dirayakan Pakulonan, Babinsa Pakulonan,
mewujudkan kebersamaan dalam kasih pada hari Jumat, 15 Januari 2016 di Dewan Masjid Pakulonan, Yayasan
dengan mengamalkan Pancasila demi Gedung Karya Pastoral Paroki Santo Penyantun Yatim Piatu, perwakilan
keselamtan manusia dan keutuhan cip- Laurensius merupakan peristiwa Sekolah Santa Laurensia, Taraka-
tan. Kami juga diingatkan untuk selalu yang istimewa. Kegiatan-kegiatan nita, Fidelis, Stella Maris, dan Binus
meningkatkan belarasa melalui dialog paroki yang selama ini hanya diha- University.
dan kejasama dengan semua orang yang diri oleh kalangan umat Katolik,
berkehendak baik untuk mewujudkan kali ini sungguh berbeda. Dalam Hadirnya berbagai kalangan
masyarakat yang adil, masyarakat yang perayaan ini hadir sejumlah tamu ini menunjukkan bawah Gereja
toleran, dan yang sunguh manusiawi dari instansi pemerintahan, perwa- memang sungguh berada di tengah
terlebih kepada masyarakat yang miskin, kilan lembaga pendidikan, dan juga masyarakat, menjadi bagian dari
menderita dan tersisish. Ini merupakan organisasi kemayarakatan. Di antara masyarakat, dan berjuang bersama
panggilan kita bersama, siapa pun kita. para tamu undangan, hadir antara masyakarat untuk mewujudkan ke-
Janga pernah kehilangan kebersamaan lain Walikota Tangerang Selatan, hidupan yang semakin baik. Romo
dengan saudara-saudari di sekitarnya.” Kepala Kantor Kementrian Agama Hadi Suryono pun menegaskan,
Tangerang Selatan, Kepala Polresta “Kami ingin bahwa kehadiran Ge-

14 SALUS 20
FEBRUARI 2016

LIPUTAN UTAMA

reja menjadi bagian dan perjuangan laju pertumbuhan ekonomi yang damai, dan asri dengan masyarakat
bersama masayarakat apapun agama pesat. Beliau menyatakan bahwa yang cerdas, modern, religius. Kata
dan latar belakangnya. Kita ingin sekarang Tangerang Selatan menjadi religius dimaknai bahwa setiap pe-
menjadi bagian dalam perjuangan kota metropolitan, kategorinya sama meluk agama dan kepercayaan bisa
membangun bangsa ini. Paroki dengan Jakarta, Surabaya, Medan, melaksanakan ibadah sesuai dengan
Santo Laurensius merupakan anak- Bandung, dan kota metropolitan agama dan kepercayaan masing-ma-
anak dari Wali Kota. Bersama anak lainnya. sing dengan penuh keamanan dan
yang lain kami menjadi bagian dari kenyamanan. Beliau tidak menam-
warga Tangerang Selatan. Maka mari Menurut penilaian beliau, pik kemungkinan adanya dinamika
kita mejalin kebersamaan dan saling masyarakat terdiri atas dua kelom- dalam masyarakat, maka dianjurkan
percaya supaya menjadi berkat satu pok besar, yakni masyarakat yang agar terus dilakukan komunikasi
sama lain.” Romo Hadi meman- tinggal di kompleks perumahan dan dan silaturahmi yang baik supaya
dang bahwa merayakan ulang tahun yang di luar kompleks perumahan. jika ada masalah dapat ditemukan
paroki bersama dengan para tokoh Meskipun demikian berbeda kon- solusi yang baik. Bersama Polres dan
dari berbagai kalangan ini merupa- disinya, namun di dalam masyarakat Kodim, Walikota akan memastikan
kan moment yang perlu agar terjalin terdapat kesamaan yaitu adanya bahwa Tangerang Selatan adalah
kebersamaan dan kerja sama yang rasa keguyuban, kekeluragaan, dan kota yang aman.
baik. kegotongroyongan. Semangat itu
harus terus dipupuk jangan sampai Pejabat dari Kementrian
Ibu Hajah Airin Rachmi menjadi hilang, jangan sampai Agama Tangerang Selatan, Kodim,
Diany, Wali Kota Tangerang Selatan, menjadi orang-orang yang egois, FKUB pun memberikan sambu-
juga berkenan menyampaikan kata dan tidak saling mengenal dengan tan atas perayaan hari ulang tahun
sambutan dalam acara ini. Pertama- tetangga, pesan beliau. Paroki Santo Laurensius.
tama, beliau mengucapkan selamat
atas ulang tahun ke-4 Paroki Santo Ibu Airin mengharapkan agar Perayaan ulang tahun ke-4
Laurensius. Dalam sambutannya, terjalin keja sama antara Gereja, Paroki Santo Laurensius ini disema-
beliau juga memberi gambaran ba- Masjid, Wihara, dan kelompok aga- rakkan dengan penampilan Orkestra
hwa Tangserang Selatan merupakan ma lain untuk terus meningkatkan SMA Santa Laurensia, tarian dari
wilayah yang baru tujuh tahun, na- keimnanan umatnya. Sementara itu para siswa St. Fidelis, joget dan
mun dengan kompleksitas yang luar Pemerintah Kota Tangerang Selatan nyanyian ibu-ibu seniwati kawa-
biasa, Tangerang Selatan mengalami akan menjalankan kewajibannya kan, dan Kelompok Marawis yang
laju pertumbuhan penduduk dan untuk menjadikan Tangerang Se- sangat kental dengan nuansa Islam
latan sebagai kota madanai, mandiri, Betawinya.

Pesan-pesan penting yang
tersurat maupun tersirat dari pera-
yaan ulang tahun ke-4 Paroki Santo
Laurensius ini tertutama merupakan
langkah-langkah konkret dalam
mewujudkan Arah Dasar Keusku-
pan Agung Jakarta tahun 2016-2020
dan juga tema tahun 2016 yakni
Kerahiman Allah yang memerdeka-
kan, Amalkan Pancasila. Terbinanya
komunikasi yang baik antara Gereja
dengan kalangan pemerintahan dan
masyarakat akan memperlancarnya
kerja sama dalam berbagai bidang,
sehingga Gereja makin mampu
menjalakan tugas pelayanan kepada
masyarakat secara luas. (Andre)

15SALUS 20

FEBRUARI 2016

TEROPONG PASTORAL

PSalam sejahtera, katolik, adalah bagian dari anak meriah
ertama, saya ucapkan bangsa Indonesia yang sangat besar, • Dalam bidang pelayanan, bisa
selamat menjalani masa yang harus ikut berperan dan ambil
prapaskah dalam keteku- bagian dalam pembangunan negeri diusahakan kerjasama dengan
nan doa dan membangun ini dengan dasar Pancasila. Jangan RT/RW, kelurahan, kecamatan
sikap tobat sera rasa berbela rasa sampai paroki kita menjadi sebuah setempat untuk menjawab per-
pada sesama dalam tindakan amal menara gading yang jauh dari ma- soalan masyarakat yang sedang
kasih. Sungguh masa prapaskah syarakat serta kehilangan kepedulian terjadi
merupakan saat yang baik bagi kita terhadap rasa kebangsaan dalam • Dalam bidang persekutuan, bisa
sebagai pemeluk agama katolik pengamalan nilai-nilai Pancasila bagi diusahakan kerjasama OMK
untuk lebih mematangkan hidup generasi muda Katolik. dengan Pemuda Mesjid, Karang
rohani. Kedua, terima kasih pula Taruna, dsb, membangun
untuk seluruh perangkat Dewan Para pembaca yang budiman, budaya bersih seputar tempat
Paroki pleno yang dengan semangat keberadaan kita sebagai umat katolik tinggal, dsb. Sebagai catatan saja,
pelayanannya, mengambil bagian tidak pernah lepas dari perjuan- kita telah berhasil membangun
dalam pembangunan paroki tercinta gan para pendiri bangsa ini, yang rasa kebersamaan dengan Wali-
ini. berusaha mati-matian menjadikan kota, Muspida setempat, FKUB
Pancasila sebagai dasar negara. Kita dan tokoh masjid setempat saat
Paroki Santo Laurensius adalah bersyukur karena Pancasila, kita merayakan ulang tahun paroki
paroki ke 62 dalam teritori Keusku- umat beragama, bisa melaksana- ke 4 beberapa waktu yang lalu.
pan Agung Jakarta. Artinya, segala kan kehidupan beragama di negeri • Dalam bidang pewartaan, bisa
gerak dinamika karya dan pelayanan ini dengan baik dimana Pancasila diusahakan menghadirkan wajah
hidup menggereja paroki ini, tidak hendaknya menjadi satu-satunya paroki (Gereja Katolik) ke dalam
pernah bisa lepas dari Arah Dasar dasar bernegara, dan benteng terak- masyarakat yang berbelarasa
Keuskupan Agung Jakarta. hir persatuan seluruh anak bangsa dengan kegembiraan dan kepri-
negeri ini. Tidak bisa dibayangkan hatinan masyarakat.
Sekedar mengingatkan, saya akan jadi seperti apa bangsa ini,
ingin mengutip kembali cita-cita seandainya Pancasila tidak lagi men- Mengakhiri tulisan sederhana
ARDAS KAJ 2016-2020 yaitu: jadi dasar negara yang besar ini. ini: di tengah kegembiraan dan
“Gereja Keuskupan Agung Jakarta harapan, di tengah kesulitan dan
sebagai persekutuan dan gerakan Maka saya mengajak seluruh keprihatinan bangsa dan negara
umat Allah, bercita-cita men- umat, seluruh perangkat Dewan ini, Gereja Katolik (baca: Paroki St.
jadi pembawa sukacita injili dalam Paroki Pleno untuk membuka mata Laurensius), dalam semangat Tahun
mewujudkan Kerajaan Allah yang terhadap kehidupan nyata di sekitar Kerahiman Allah, terpanggil untuk
Maha Rahim dengan mengamalkan kita (bukan hanya di seputar altar), menghadirkan wajah Allah yang
Pancasila demi kselamatan manusia untuk membangun rasa kebangs- berbelas kasih ke tengah dunia, dan
dan keutuhan ciptaan”. aan bersama masyarakat, untuk turut ambil bagian membangun
membuat kegiatan-kegiatan yang negeri ini dengan dasar Pancasila,
Melihat dinamika “kehidupan mengedepankan dan menyatukan bersama segenap komponen bangsa.
intern” paroki dalam pengembangan simpul-simpul kebangsaan dalam
hidup rohani, saya patut bersyukur kebersamaan dengan masyarakat. Selamat melanjutkan masa
karena paroki kita tidak pernah prapaskah dengan hati gembira dan
kehabisan cara untuk memompa Dalam bidang pelayanan Tuhan memberkati.
semangat umat membangun hidup Gereja pun seksi-seksi atau kate-
rohani yang baik. Namun, ketika gorial dapat mengangkat rasa cinta (RD Yohanes Hadi Suryono)
saya mencoba melihat “kehidupan tanah air dalam kegiatannya. Sebagai
ekstern” paroki (dalam konteks pen- contoh kecil saja:
gamalan Pancasila, dalam arti yang • Dalam bidang liturgi, bisa diusa-
seluas-luasnya, yang menjadi cita-
cita Ardas) rasa-rasanya paroki kita hakan perayaan ekaristi dengan
perlu memberi perhatian yang lebih nuansa budaya yang ada di ne-
besar lagi. Mengapa? Karena umat gara kita; memperingati hari-hari
nasional di paroki dengan lebih

16 SALUS 20
FEBRUARI 2016

TEROPONG PASTORAL

Rekoleksi Tahun Suci
Luar Biasa Kerahiman Allah

Bp. Stefan Leks yang Kerahiman Ilahi adalah belas memperkenalkan Bapanya, un-
bertutur dengan jelas kasih Allah. tuk memperjelas apa keinginan
dan teratur, memberi Bapanya, yaitu “bermurah hati
pencerahan pada arti Sebuah kisah tentang belas seperti Bapa”.
kata “Kerahiman Ilahi” yang secara kasih yang diceritakan beliau sangat
umum biasanya sulit dipahami oleh menyentuh hati para peserta. Bebe- Kita bersyukur bahwa tahun
awam. rapa tahun yang lalu, Pastor Kees ini dicanangkan sebagai tahun Yu-
van Dijk, OFM keluar dari peka- bileum. Tahun Yubileum biasanya
Mengapa Tuhan disebut rangan PA Vincentius di Jl. Kramat terjadi dalam 25 tahun sekali,
maharahim padahal Allah adalah Raya, Jakarta Pusat. Dia melihat namun tahun ini berada di luar
pribadi tanpa rahim? seorang tukang becak sedang ber- kebiasaan tersebut.
jongkok menunggu penumpang.
Sebab: Pastor ini berhenti dan mendatangi Mengapa Paus Fransiskus
a. Dalam kitab suci perjanjian si bapak tukang becak, dan mem- tiba-tiba mengumumkan tahun ini
buat tindakan sangat sederhana sebagai tahun Yubileum?
lama, Allah disebut Allah namun tidak pernah dibayangkan
rahami oleh orang pada umumnya. Beliau Paus Yohanes XXIII mem-
b. Seorang bapa sangat dapat jongkok dan mengobrol dengan buka konsili Vatikan II di tahun
mencintai anak-anaknya lebih tukang becak. Ketika saatnya pamit 1962 dengan menyatakan sudah
dari seorang ibu/wanita (yang dan berjalan menjauh, tukang waktunya memakai Kerahiman
mempunyai rahim) dan yang becak ini mengejar si Pastor, sambil Allah sebagai obat menyembuhkan
melahirkan anak-anaknya memberikan uang lima ribu rupiah. manusia, dibandingkan memakai
c. Rahim adalah tempat manusia Keheranan di wajah Pastor dijawab ancaman/aturan dalam Gereja.
hidup, yang memberi jiwa oleh si tukang becak, “Saya berte-
pada si manusia rima kasih pada Bapak karena mau Penerus tahta kepausan dua
mengobrol dengan saya.” tahun setelah itu, Paus Paulus VI
mengatakan, “KerahimanMu,
Kisah yang lebih dramatis kemiskinanku.”
namun nyata terjadi ribuan tahun
yang lalu, ketika seorang Samaria Ketika Paus Yohanes Paulus
mengangkat korban aniaya yang di- II memimpin tahta suci, beliau
temuinya di tengah perjalanannya. mendalami ajaran Kerahiman Ilahi
Dia mengangkatnya dari jalanan dengan lebih intensif, dan pada
berdebu, mendukungnya ke kele- tahun 1980, hanya 2 tahun setelah
dainya dan membawanya ke kota menjadi Paus, beliau menerbitkan
yang terdekat untuk diobati. ensiklik tentang Kerahiman Allah.

Belas kasih adalah tindakan Semoga Kerahiman Allah
yang berupa kontak pribadi, bukan menjadikan kita manusia yang
hanya ucapan atau sekedar kiriman penuh belas kasih, membawa per-
sumbangan. tobatan, dan mendamaikan umat
manusia di dunia. (Lisbeth)
Yesus datang ke dunia untuk

17SALUS 20

FEBRUARI 2016

PESONA IMAN

Wawancara dengan Romo L. Bambang Santoso Wiryowardoyo

Saya Dipilih. Saya Tidak Kecewa
dan Tidak Mengecewakan.

Aku Pekerja di Kebun gembiranya terpancar kuat sebagai
Anggur Tuhan.” Begitulah buah penghayatan atas keyakinan
semboyan hidup Romo akan pangilan Yesus Kristus untuk
Lodewijk Bambang menjadi pekerja di kebun anggur-
Santosa Wiryawardoyo yang pada Nya.
akhir Januari 2016 merayakan 38
tahun imamat. Semangat dan wajah Di sela-sela kesibukannya yang
luar biasa, beliau memberi kesempa-

18 SALUS 20
FEBRUARI 2016

PESONA IMAN

tan kepada Salus untuk berbincang- alat untuk mencapai doa. Pada ma- benar. Pilihan dasar saya ialah aku
bincang seputar pengalaman dan lam hari saya berdoa rosario, hampir ikut Kamu (Yesus Kristus), pasti
pandangan beliau dalam menghayati setiap hari. Itulah yang menguatkan, tidak rugi, tidak akan menyesal. Ke-
panggilannya sebagi imam diosesan termasuk makan teratur dan tidur bun anggurnya di Keuskupan Agung
Jakarta. Romo Wiryo lahir di Jogya- teratur. Banyak teman saya yang Jakarta. Siapa direkturnya: Uskup.
karta, 26 Agustus 1946 dan ditah- terserang penyakit, ada yang terkena Saya sering bertanya kepada pastor,
biskan imam di Katedral Jakarta, 25 kanker atau penyakit lain, tetapi saya apa yang kamu cari, keuntungan?
Januari 1978. tidak karena keteraturan. Kontem- Umat malah sering bertanya, romo
plasi yang benar membuat pikiran membutuhkan apa? Bukan itu yang
Berikut ini adalah beberapa menjadi jernih. penting. Tapi Optio Fundamentalis.
petikan wawancara Salus dengan Niat untuk melayani Kristus atau
Romo Wiryo. Kontemplasi yang menyegar- mau berkorban pun bagi saya malah
kan ini berkaitan dengan kerahiman agak berbahaya. Jadi, untuk saya ya
Salus: Apa yang meneguhkan Allah. Banyak mazmur berbicara mendingan ikut Kristus.
dan mengobarkan panggilan imamat tentang hal ini: “Karena tanganMulah
Romo Wiryo? yang perkasa...” Dengan kontemplasi Salus: Pengalaman apa yang
saya mengalami dan masuk ke sana. sangat mengesan dalam karya pastoral
Rm. Wiryo: Saya yakin bahwa “Tanganku dilatih untuk bertempur, Romo Wiryo?
saya dipilih. Saya tidak kecewa dan kakiku dilatih untuk menempuh
saya tidak mengecewakan. Yesus sen- jalan yang terjal.” Dalam berbagai Rm. Wiryo: Di mana saja saya
diri yang memanggil saya. Keyakin- kenyataan hidup, Tuhan sendiri terkesan, dipuji banyak orang. Kare-
an saya ini amat terasakan Pengala- yang menguatkan. Doa para rahib na pergaulan saya yang dekat dengan
man ketika saya melamun di kamar: Rowoseneng juga begitu. Seratus semua orang. Saya tidak berpraduga,
“Ikutlah saya dan kamu tidak akan lima puluh mazmur didaraskan dan dengan siapa saja saya bersahabat.
menyesal.” Pilihan saya tidak salah. diresapkan. Allah tidak menyatakan Saya dekati mereka dan menerima
Sebagai sahabat, Yesus Kristus terus kamu yang terkuat tetapi seba- siapa saja termasuk mereka yang
mengobarkan panggilan saya. Yesus liknya justru kamu yang terkecil, protes-protes. Pastoral itu sebenarn-
adalah sahabat saya dan menerima tetapi Allah mencintaimu, bagaikan ya human approach, pendekatan dari
saya apa adanya. pengantin. Doa macam ini tidak hati ke hati. Komunikasi dengan
membosankan. pembantu rumah, sopir, satpam,
Salus: Apa yang Romo Wiryo dan siapa saja harus dengan human
lakukan untuk menjaga kesegaran Pada waktu saya mengikuti approach sehingga saya menemukan
sehingga melakukan karya pastoral kursus, Romo Soenarjo, SJ menya- persahabatan.
secara optimal? takan bahwa yang penting untuk
menjadi pastor itu modalnya dua: Salus: Kegembiraan rohani apa
Rm. Wiryo: Saya disiplin liturgi dan administrasi. Kamu harus saja yang Romo Wiryo alami dalam
dalam berdoa. Saya mengikui gaya menyiapkan liturgi yang benar dan menjalankan karya pastoral di Paroki
hidup para rahib Rawaseneng. Saya yang kedua mengatur administrasi Santo Laurensius?
melakukan ibadat pagi, siang, sore, denganbaik termasuk keuangan.
dan penutup. Saya berkontemplasi. Saya juga sering memberi nasihat ke- Rm. Wiryo: Umat di Alam
Kontemplasi itu lebih tinggi dari pada romo-romo muda agar meny- Sutera ini suci-suci, saya ditegur
meditasi. Dengan kontemplasi saya iapkan misa dengan benar. Umat itu beberapa kali oleh umat termasuk
hadir di hadapan Allah. Meskipun tahu kalau sampai ada romo yang oleh Tatib. Gereja Paroki Santo
sudah 38 tahun menjadi imam te- melakukan kesalahan pada waktu Laurensius ini memang tempatnya
tapi saya belum mencapai tingkatan misa. Banyak umat yang mempun- mendukung untuk saling respek satu
yang tinggi dalam berdoa. Dalam yai kalender liturgi dan membaca dengan yang lain. Saya mengalami
perjumpaan dengan Tuhan, orang bacaan kitab suci sesuai kalender ternyata ada orang yang tidak suka
tidak dapat ngomong lagi, yang ada liturgi sebelum mengikuti misa. tertawa-tertawa. Sebenarnya saya
hanyalah kekaguman, bahasapun tidak bikin mereka tertawa dalam
tidak cukup untuk mengung- Pastor itu dapat bertahan misa, tetapi mereka yang tertawa
kapkannya. Bahasa yang berlaku dalam menjalankan panggilannya sendiri. Banyak orang yang rajin
ialah komunikasi hati ke hati. Saya kalau optio fundamentalis-nya berdoa seperti kelompok Legio
menyediakan waktu untuk itu. Maria, mereka minta diberkati dan
Brevir yang saya lakukan merupakan

19SALUS 20

FEBRUARI 2016

PESONA IMAN

sebagainya. Orang di sini banyak juga apa yang akan dibuat atau dila- besar. Sebaiknya kepanitiaan-
yang lebih suci daripada romonya. kukan. Saya agak protes mengapa di kepanitiaan untuk suatu kegiatan
Bagi saya ini sangat menarik karena sini begitu banyak seminar, men- paroki itu tidak minta dana ke
saya ditantang untuk meningkat. gapa tidak menekankan karya yang Dewan Paroki tetapi mencari
Misa Jumat pertama yang ditambah nyata. Dalam konteks kerahiman dana. Misalnya untuk paskah,
dengan jam 12.00 dan jam 17.00 ilahi subjek yang kita layani bukan bisa dilakukan pemasangan spanduk
pun banyak sekali umat yang hadir, hanya orang Katolik tetapi termasuk atau umbul-umbul yang bersponsor.
gerejanya penuh-penuh. Kita merasa orang-orang yang memusuhi kita. Banyak orang yang mau. Untuk
puas. Kita tidak banyak menegur, Dengan demikian, orang Katolik kegiatan baptisan anak dan orang
malah ditegur. Umat di sini mem- yang tidak suka pun harus ditolong. dewasa pun panitianya bisa cari dana
punyai sense of belonging yang tinggi; Contoh kemurahan hati ya Bapa yang sehingga dapat menyelenggarakan
bukan hanya merasa memiliki tetapi menunggu anaknya yang nakal itu, secara mandiri. Saya kaget ketika
menunjukkan tanggung jawab yang meskipun anaknya pergi menghi- salah satu kegiatan yang minta dana
besar atas Gereja. Tanpa dikasih tahu lang ia ditunggu dan ketika kembali cukup besar. Harusnya mereka
umat sudah banyak bergerak, malah dirangkul dan dipestakan. Sekarang mencari dana sendiri supaya man-
kadang-kadang harus direm. ini kita tidak sibuk memecahkan diri. Sistem alokasi dana itu mental
problem layanan pastoral tetapi pegawai. Sebaiknya panitia diberi
Salus: Menurut pengamatan meningkatkan kualitas pelayanan; modal beberapa juta lalu mereka
dan refleksi Romo Wiryo, apa yang anak yang nakal harus dirangkul dan dapat mencukupi kebutuhan yang
menarik dari perkembangan Gereja dicari positifnya. Oleh karena itu diperlukan.
Keuskupan Agung Jakarta sejak Romo sekarang ini dicari paradigma baru,
mulai berkarya hingga sekarang? animasi, dan pendekatan baru dalam Salus: Apa yang mendesak un-
melakukan pelayanan pastoral. tuk diperjuangkan agar Gereja makin
Rm. Wiryo: Dari segi kuantitas Supaya makin berdaya guna maka hadir secara relevan dan signifikan di
terjadi pertambahan jumlah umat pelayanan pastoral menggunakan Paroki Santo Laurensius?
yang sangat cepat. Sekarang jumlah data base yang jelas dan kemudian
paroki sudah menjadi 65. Baptisan layanan dilakukan dengan team- Rm. Wiryo: Tidak hanya
yang dilakukan menjelang Natal dan work. rohani, tetapi juga kemandirian
Paskah di berbagai paroki jumlahnya dalam organisasi, administrasi, keu-
berkisar ratusan. Dalam hal kualitas Dalam bidang sosial poli- angan, dan manajemen yang bagus.
juga mengalami peningkatan yang tik tampaknya belum terasakan Kemampuan umat sesuai profesinya
pesat. Dari yang pastor sentris kini dengan jelas. Kita sering cenderung dapat digunakan dalam kegiatan-
telah bergeser ke umat; para dewan mengurung diri. Kalaupun tampil kegiatan di gereja. Ada tiga bidang
paroki telah menjalankan peran kadang-kadang kita tampil sebagai kegiatan Gereja yang sangat penting
yang sangat besar untuk melakukan upacara, contohnya seperti kemarin yaitu liturgi, pengajaran, dan pe-
karya pastoral. Saya tidak pernah yang di Lapangan Banteng. Umat layanan. Masing-masing bidang itu
tahu berapa uang yang ada semua Katolik cenderung tidak bergerak, perlu ditingkatkan secara seimbang.
diurus oleh umat. Dulu urusan pastornya yang gerak. Umat banyak Sekarang ini mungkin pelayanan
keuangan pun ditangani oleh para beperan aktif dalam pembangunan- baru 10% saja, tekanan masih sangat
pastor. Dalam bidang organisasi pembangunan gereja tetapi bukan besar pada liturgi.
sosial sangat terasakan kemajuannya. ke sosial politik. Tetapi contoh yang
Saya kira yang perlu mendapat bagus seperti dalam HUT Paroki (Wawancara dilakukan pada tanggal 5 Februari 2016
perhatian ialah bidang katekese, kita kemarin, tokoh-tokoh awam oleh Yusuph dan Andre)
di semua paroki. Pengetahuan mendatangkan para pejabat dan
agama katolik perlu ditingkatkan. mengenalkannya dengan pastor.
Di Jakarta mulai dibentuk katekis
termasuk yang dibayar. Dalam Dalam kegiatan-kegiatan
bidang sosial, kerahiman ilahi itu paroki umat memang harus banyak
sebenarnya bukan hanya masalah bergerak. Kalau umat tidak gerak
spiritual yang direnungkan tetapi bagaiman mendapatkan dana yang

20 SALUS 20
FEBRUARI 2016

TUNAS

DAAN MOGOT, PAHLAWAN YANG
NYARIS TERLUPAKAN

(Ziarah dan Kunjungan THS-THM ke Monumen Palagan
Lengkong dan TMP Taruna)

Apakah ada di antara kita meter sebelah barat eks bundaran air dan mengadakan perundingan di
yang mengenal nama mancur BSD City. Namanya Taman markas, para taruna mulai melakukan
DAAN MOGOT? Ketika Daan Mogot atau Monumen Palagan serah terima senjata dari pasukan
bertanya pada sekelompok Lengkong. Jepang. Namun sekonyong-konyong
pelajar, jawabannya kemungkinan ada letusan senapan yang entah tidak
besar adalah, “Itu kan nama jalan, Begini kisah singkatnya. Pada diketahui dari mana asalnya, mem-
Oom?” Lalu akan ada juga yang tanggal 25 Januari 1946 (70 ta- buat kepanikan di kedua belah pihak.
menjawab, “Oo, itu kan nama suatu hun lalu), di tempat tersebut, ada Pasukan Jepang dengan cekatan segera
kawasan di Jakarta dan Tangerang seorang perwira Tentara Republik merebut kembali senjata-senjata yang
yang selalu macet lalu lintasnya.” Indonesia bersama beberapa sahabat sudah dikumpulkan para taruna. Lalu
Aneka jawaban akan muncul, tapi sesama perwira, dan diiringi puluhan dengan kejam memberondong para
sedikit sekali jawaban yang mengarah taruna Akademi Militer di Tange- taruna yang tidak sempat melarikan
pada nama seseorang. Apalagi seorang rang mendatangi markas tentara diri atau melawan lagi. Maka ter-
pahlawan perjuangan kemerdekaan. Jepang yang berada di desa Lengkong jadilah pertempuran tidak seimbang
Wetan, Serpong. Nama perwira itu antara tentara Jepang yang sudah
THS-THM sebagai komuni- adalah Daniel Elias Mogot, kelahiran pernah menaklukkan Rusia melawan
tas pengembang budaya tradisional Manado, 28 Desember 1928 (baru para taruna muda usia yang baru
bangsa Indonesia melalui olah raga saja menginjak 17 tahun waktu itu). belajar militer belum ada 6 bulan.
seni beladiri pencaksilat bernuansa Orang Manado suka menyingkat Satu persatu para taruna berguguran.
katolik, memilih berkunjung ke suatu nama, maka ia pun lebih dikenal den- Daan Mogot pun keluar dari markas
tempat yang tidak jauh dari lokasi gan panggilannya Daan Mogot. Pang- tempat perundingan. Sebagai seorang
rumah para anggota. Letaknya adalah katnya Mayor, karena sebelumnya ia perwira berpangkat Mayor, dia punya
di antara Gereja St. Laurensius dan sudah sangat terlatih sebagai anggota hak militer untuk dilindungi musuh
Gereja St. Monika, tepatnya 200 PETA, pasukan yang dilatih khusus dan bisa juga menyerah. Tapi apa
oleh penjajah Jepang untuk memban- yang dilakukannya? Daan Mogot
tu mereka membentuk imperialisme menghambur ke luar dan menyelinap
Asia Timur Raya. Daan Mogot juga di antara desingan peluru Jepang,
menjadi Direktur Akademi Militer menuju adik-adik tarunanya berada.
yang pertama, dan ternyata itu pun Ia kemudian mengambil senapan
lokasinya berada sekarang di penjara milik salah satu adik tarunanya yang
anak Tangerang. gugur, kemudian ikut menyerang
pasukan Jepang. Ia terdesak masuk
Sore itu, Daan Mogot dan para dalam hutan karet, namun tentara Je-
taruna mendatangi markas Jepang pang berhasil mengejarnya. Tak lama
di Lengkong, bermaksud hendak kemudian Daan Mogot rebah setelah
melucuti senjata mereka. Bayangkan dihujani peluru di sekujur tubuhnya.
saja, sudah merdeka 5 bulan, tapi Beberapa perwira dan para taruna lain
masih ada pasukan militer Jepang juga berhasil dikejar oleh tentara Je-
yang bermarkas di sana. Betapa pang, mereka kemudian ditawan, lalu
sulitnya komunikasi waktu itu. Se-
mentara menjumpai perwira Jepang

21SALUS 20

FEBRUARI 2016

TUNAS

diminta mengubur teman-temannya Dalam upacara tersebut dibacakan lang di makan waktu. Demikian Ca-
sendiri di sekitar markas Jepang itu. Kisah Kepahlawanan Daan Mogot rolina sambil melirik pada Daneswa-
Empat hari kemudian, 29 Januari dan Peristiwa Lengkong serta pemba- ra, puteranya yang akan melanjutkan
1946, dilakukan penggalian makam caan puisi kepahlawanan yang diiringi pendidikan di Seminari Menengah
Daan Mogot, bersama dua perwira, lagu nasional Ibu Pertiwi yang begitu Wacana Bhakti. Caroline dan Dane-
33 taruna, dan beberapa pejuang lain menyayat hati. Setelah itu para pen- swara adalah ibu dan anak anggota
yang gugur di Lengkong itu, dan dila- damping THS-THM dari Keusku- THS-THM dari Paroki Alam Sutera.
kukan pemakaman kembali di tempat pan Agung Jakarta juga memberikan Puguh Dwijasena, salah seorang orang
yang lebih layak, yaitu di dekat mar- penanaman nilai-nilai kepahlawanan tua anggota THS-THM juga dari
kas Akademi Militer Tangerang. Saat di masa lalu implikasinya di masa Paroki Alam Sutera, malah secara
ini tempat itu disebut Taman Makam sekarang. Bagaimana seorang Daan tegas mengatakan bahwa THS-THM
Pahlawan Taruna. Mogot, yang tampan memilih untuk harus meneladan semangat combat
berjuang secara fisik, di bandingkan (tempur) dari Daan Mogot, sehingga
THS-THM sebagai salah satu para remaja belia di masa sekarang pada saatnya generasi muda katolik
komunitas anak-anak muda Kato- yang lebih gemar untuk menikmati akan menjadi bagian dari perjalanan
lik, begitu tertarik mendalami kisah ketampanan dan kemolekan K-pop sejarah panjang bangsa Indonesia,
patriotik Daan Mogot ini, sehingga serta hang out di mall. yang penuh belas kasih. Seperti ama-
mengunjungi dua situs bersejarah itu, nat Gereja Katolik Keuskupan Agung
yakni Monumen Lengkong dan TMP Carolina Ratni, salah seorang Jakarta, yaitu Kerahiman Allah Yang
Taruna pada hari Minggu, 31 Januari anggota THM, yang saat ini menjadi Memerdekakan.
2016, mendekati 70 tahun Peristiwa Ketua Seksi Panggilan Paroki Alam
Lengkong terjadi. Sutera, menuturkan bahwa gene- Lain lagi penuturan Lusya
rasi muda saat ini harus mengetahui Cintia, pendamping THS-THM dari
Di Monumen Lengkong, THS- semua sejarah bangsanya sendiri, agar Paroki Serpong, “Saya sudah belasan
THM mengadakan upacara Peringa- nilai-nilai luhur bangsa ini tidak hi- tahun tinggal di BSD, tapi baru kali
tan 70 Tahun Peristiwa Lengkong.

22 SALUS 20
FEBRUARI 2016

TUNAS

ini saya tahu bahwa ada situs berseja- mana pada masa lalu, tidak pernah nuari), Gereja memperingati wafatnya
rah yang lokasinya tepat di peruma- ada perbedaan antara Daan Mogot Don Bosco (St. Yohanes Don Bosco)
han modern BSD. Warisan sejarah yang Manado-Kristen, dengan Subi- yang dikenal sebagai pelindung
bangsa yang nyaris dilupakan bangs- janto Djojohadikusumo yang ningrat- generasi muda. Semua tokoh tersebut
anya sendiri. Beruntung THS-THM Jawa-terpelajar, dan juga Soetopo dianggap pahlawan karena warisan
memiliki kesempatan berkunjung ke yang rakyat biasa. Ketiga perwira ini sifat heroiknya. Melalui diskusi yang
sana.” Pernyataan Lusya ini diamini gugur setelah dihantam peluru Jepang berlangsung seru itu, kisah sejarah
sebagian besar peserta ziarah yang yang sama bersama adik-adik taruna yang menjemukan berhasil dikemas
baru mengetahui adanya situs berse- yang juga berasal dari berbagai etnis menjadi sangat menarik oleh komuni-
jarah Monumen Palagan Lengkong dan agama: Jawa, Sunda, Padang, tas THS-THM ini khas dengan gaya
dan kisah heroik Mayor Daan Mogot Arab, Islam, Kristen, Katolik, dan mudanya.
yang rupawan itu. Senada pula yang lain-lain. Darah mereka sama merah,
disampaikan Kingson Sagala, Pelatih tulang mereka sama putih, sehingga Siapakah Santo Yohanes Don
THS-THM Paroki Alam Sutera, semangat mereka juga cuma satu: Bosco? Ia bernama asli Giovanni
“Kalau tidak karena kunjungan ini, Indonesia merdeka! Melchiorre Bosco (16 Agustus 1815
mana pernah tahu saya bahwa ada - 31 Januari 1888), seorang pendidik,
pahlawan bernama Daan Mogot dan “Anak-anakku, pada masa lalu, penulis dan pastor Gereja Latin berke-
gugur di Serpong, Tangerang. Semula Soekarno-Hatta mesti keluar masuk bangsaan Italia. Di tengah runtuhnya
saya kira Daan Mogot itu hanya seke- penjara untuk kemudian sukses men- kemanusiaan akibat Revolusi Industri,
dar nama jalan yang menghubungkan jadi pemimpin negara, tapi di masa Don Bosco mendedikasikan hidup-
Jakarta dan Tangerang. kini banyak orang sukses terlebih nya untuk memperbaiki kehidupan
dahulu barulah masuk penjara,” de- anak jalanan, pemuda preman, dan
Setelah itu, rombongan mikian pak Mochtar menyampaikan kaum muda yang tersisih. Ia meng-
THS-THM bergerak melakukan wejangan satire terhadap keadaan embangkan metode pendidikan ber-
napak tilas perjalanan Daan Mogot sosial-politik bangsa kita dewasa ini. basis kasih (Salesian Preventive System)
menyusuri jalan Raya Serpong, dari Beliau ingat sekali pesan Bung Karno, menggantikan sistem hukuman (pen-
Monumen Lengkong ke TMP Taruna “Musuhku jauh lebih mudah karena gajaran) yang lazim. Awal mula karya
yang 70 tahun lalu hanya berupa jalan mengusir penjajah, tetapi musuhmu Don Bosco terjadi saat seorang anak
rusak dan berlubang di tengah-tengah jauh lebih sulit karena menghadapi gelandangan menemuinya sebelum
hutan karet, sunyi, mencekam dan bangsamu sendiri.” Pesan-pesan sarat Ekaristi. Setelah ditolong, beberapa
mengerikan. Kini jalan tersebut sung- makna ini membuat para anggota hari kemudian anak itu kembali
guh menunjukkan geliatnya moder- THS-THM termangu-mangu dan membawa teman-teman gelandangan
nisasi, penuh dengan ruko, pabrik, tersadar bahwa di depan mereka ter- lainnya yang kumal, kelaparan, dan
pusat perniagaan, disertai kemacetan bentang luas tantangan menghadapi kasar. Don Bosco menerima mereka
lalu lintas luar biasa, terlebih di hari masa depan. Membangun masyarakat dan sejak saat itu, ratusan anak muda
Sabtu dan Minggu. Berbeda sekali Indonesia yang semakin maju bukan berkumpul di kapel setiap pagi dan
dengan perjalanan yang dilakukan diawali dari perbaikan sistem pe- belajar di sekolah yang dibuka khusus
Daan Mogot yang harus ditempuh merintahan, tetapi harus diawali dari untuk mereka. Dengan pandangan
lebih dari 6 jam lamanya, dari Tange- pembiasaan dan pendisplinan diri. praktis namun penuh humor, ia
rang ke Serpong ketika itu. berhasil menjadi pendidik sejati yang
Masih di pelataran makam, mengerti jiwa dan kebutuhan kaum
Di TMP Taruna, rombongan anggota THS-THM menggelar muda dengan mengikut-sertakan
THS-THM disambut oleh Bp. diskusi kelompok untuk belajar dari mereka dalam usaha saling mendidik
Mochtar Djamil, perwakilan Legiun masa lampau kemudian merancang (mirip metode “train the trainer” yang
Veteran Kota Tangerang. Beliau masa depan yang lebih baik. Persis 70 dikenal sekarang). Setelah mendiri-
adalah salah seorang veteran perang tahun yang lalu, terjadi pertempuran kan Salesians of Don Bosco, sebuah
kemerdekaan front Sumatera Barat. tidak seimbang yang mengakibatkan institut yang menghasilkan ahli teknik
Bersama pak Mochtar, anggota THS- gugurnya banyak putra terbaik bangsa (engineering) dari kaum muda
THM berdiskusi banyak tentang ini antara lain Mayor Daan Mogot tersisih, ia mendirikan institusi serupa
nilai-nilai kebhinnekaan yang berlaku dan Letnan Subianto Djojohadiku- bersama Maria Mazzarello untuk
sejak zaman perang kemerdekaan. Di sumo. Pada tanggal ini pula (31 Ja-

23SALUS 20

FEBRUARI 2016

BERITA GAMBAR

Laurensius Choir Night

Suasana semarak sekaligus
syahdu, indah dan mempesona,
timbul dari suara yang berpadu
dalam konser ini.
Semoga memberi semangat
untuk terbentuknya lebih
banyak paduan suara di tingkat
wilayah dan lingkungan.

24 SALUS 20
FEBRUARI 2016

BERITA GAMBAR

Dalam ulang tahun ke 4 ini,
paroki Laurensius
membagikan kegembiraan
dengan masyarakat sekitar.

Mari kita senantiasa
mewujudkan kehidupan yang
lebih damai,
tenteram dan rukun dengan
sesama saudara kita.

25SALUS 20

FEBRUARI 2016

TUNAS

mengurusi dan mendidik gadis-gadis Daan Mogot sebagai seorang Kristen, baik terus menyerang hingga
miskin dan terlantar. Tahun 1876, ia mau berbaur dengan teman dan gugur di medan pertempuran. St.
memulai gerakan awam Gereja untuk adik-adiknya yang beragama Yohanes Don Bosco, di tengah
misi pemberdayaan kaum miskin. dan suku lain untuk mencapai kesulitan ekonomi tetap konsis-
tujuan bersama. St. Yohanes Don ten mendidik kaum muda yang
Baik Daan Mogot maupun St. Bosco menolong banyak pemuda tersisih.
Yohanes Don Bosco, sama-sama me- miskin dari berbagai kalangan.
miliki nilai-nilai kepahlawanan yang 3. Pemimpin penuh inisiatif dan Acara ziarah hari itu diakhiri
patut dicontoh dan ditiru generasi melayani. Daan Mogot ber- dengan doa bersama dan tabur bunga
muda Katolik saat ini antara lain: inisiatif mendirikan akademi di makam para pahlawan di TMP
1. Membela yang lemah. Daan militer untuk mendidik prajurit Taruna, memberikan penghormatan
sebuah negara yang baru lahir. St. dan menutup senja itu dengan doa
Mogot berani keluar dari markas Yohanes Don Bosco mendirikan angelus tepat pukul 18.00, kemudian
untuk mendampingi adik- Salesian Don Bosco, institut meninggalkan lokasi kembali ke
adiknya berperang. St. Yohanes yang menghasilkan ahli tehnik rumah masing-masing.
Don Bosco berani memperbaiki terkemuka dari kaum tersisih.
kehidupan anak jalanan, pemuda 4. Pantang menyerah. Daan Mogot (Stefanus Budi Setiawan, Daniel Wonoboyo dan
preman, dan kaum muda yang daripada menyerah kalah, lebih Puguh Dwijasena)
tersisih.
2. Menghormati keberagaman.

LITURGI

Perayaan Ekaristi Imlek:

SEBAGAI SUATU
UNGKAPAN PERAYAAN
SYUKUR DAN HARAPAN

Perayaan Imlek bukan mono- di sejumlah wilayah Indonesia.
poli mereka yang beragama Buddha Dalam surat Gembala Prapaska
atau Konghucu. Nyatanya, banyak
warga keturunan Tionghoa yang 2016, Bapa Uskup Agung Jakarta
beragama Katolik ikut merayakan sempat menyinggung pula Perayaan
Imlek melalui Misa di gereja-gereja Imlek. Mengenai Imlek dalam surat
itu dijelaskan bagaimana di negeri

26 SALUS 20
FEBRUARI 2016

LITURGI

asalnya adalah perayaan syukur atas Imlek. Namun praktek di tingkat keuskupan yang juga bisa berbeda-
berakhirnya musi dingin dan mulai paroki kerap ditemui amat sangat beda untuk merayakan Ekaristi
disambutnya musi semi, suatu mu- bergantung kepada Pastor paroki Imlek berikut asesoris pernak-
sim yang menumbuhkan kehidupan setempat. pernik liturgi yang diperkenankan
baru. 2. Anggapan yang mempertentang- atau tidak. Tentu saja ini terkait
kan antara adat dan iman. Dua hal dengan dekorasi perayaan Imlek
Dalam Kalender Liturgi Gereja yang dianggap berjalan berseberangan. dan perayaan liturgi, sejauh mana
Katolik (termasuk dalam kelender Pertanyaan dari sebagian umat bisa dipertanggungjawabkan secara
liturgi yang dicetak oleh Komisi Li- “mana lebih utama, iman atau integral (teologis, liturgis, pastoral
turgi KWI) tidak pernah dicantum- adat?” akan membawa kita kepada dan kultural).
kan rumusan liturgi khusus untuk persepsi yang salah dan “memaksa” 5. Jatuhnya tanggal yang setiap tahun
Perayaan Ekaristi Imlek, Perayaan kita harus berpihak: iman atau berbeda dan kerap bersamaan da-
Ekaristi menyambut Tahun Baru adat. Padahal tidak semua perayaan lam Masa Liturgi Prapaskah Gereja.
China. Namun dalam kenyataannya dalam tradisi itu bersifat negatif Ini akan menjadi semakin sulit,
banyak paroki-paroki di wilayah dan bertentangan dengan iman. apalagi jika tidak diberi pemaknaan
KAJ maupun di luar KAJ itu Bagaimana mungkin pewartaan baru akan makna Perayaan Imlek
merayakan Ekaristi Imlek. Banyak Injil akan berjalan dengan baik di tengah Perayaan Liturgis Gereja.
tegangan terjadi, hingga karenanya bila belum apa-apa justru sudah Bagaimana Orang Kristiani se-
banyak pula keuskupan yang mem- menghakimi suatu tradisi tanpa baiknya Menyikapi?
punyai kebijakan tersendiri untuk mempelajari dan mengerti tradisi
memutuskan merayakan Perayaan tersebut. Yang perlu diperhatikan Orang Kristiani sebaiknya
Ekaristi Imlek. Tegangan kerap ter- adalah apakah dengan mengada- bersikap selektif dan kritis dengan
jadi apabila perayaan ekaristi Imlek kan Misa Imlek itu umat semakin sambil mempelajari pengalaman dari
jatuh pada saat Rabu Abu atau persis dekat pada Kristus sendiri, ataukah masa lalu. Sejak awal kekristenan
di masa Prapaskah. sebaliknya. perjumpaan antar budaya sudah
Mengapa Tegangan Terjadi? 3. Tradisi budaya dan tradisi dialami oleh Gereja. Khotbah Santo
liturgi yang memang berbeda Paulus kepada orang Yunani di
Boleh tidaknya merayakan dalam makna dan perayaan. Aeropagus di Atena (Kis 17:22-33)
Imlek kerap kali menjadi dilema Contoh sederhana adalah merupakan salah satu usaha men-
bagi umat Kristiani Tionghoa. pemahaman akan makna warna damaikan perjumpaan budaya itu.
Mereka dihadapkan pada pilihan dalam tradisi budaya Tionghoa Meskipun akhirnya dia ditertawakan
antara tetap merayakan Tahun Baru dan tradisi liturgi Gereja. Merah dan ditolak karena mulai masuk ke
Imlek ataukah meninggalkannya dalam budaya Tionghoa artinya dalam inti iman: kebangkitan orang
karena sudah menerima Kristus. adalah: kemakmuran, nasib baik, mati.
Kedua hal ini sebenarnya tidak perlu kekayaan. Sedang dalam tra-
dipertentangkan. Orang tidak perlu disi liturgi Gereja: merah adalah Dari lingkungan Yahudi,
dipaksa untuk memihak yang satu warna martir, warna darah para Gereja lambat laun bergeser masuk
dan menolak yang lain. Yang lebih pembela iman Kristiani, warna ke dalam lingkungan Greco-Romawi
utama adalah apakah tradisi itu bisa Roh Kudus. Warna putih dalam dan memakai kebudayaan ini seiring
semakin memantapkan imannya budaya Tionghoa identik dengan dengan ekspansi Kerajaan Romawi
kepada Kristus. Mengapa tegangan kematian, sedang dalam tradisi yang semakin berkembang. Melalui
kerap terjadi? liturgi Gereja berarti warna pesta. usaha St. Sirilus dan Metodius, Ge-
1. Sedikit sekali himbauan dari otori- Maka perlu pemahaman baru reja abad IX berkenalan dan masuk
akan dua tradisi yang dilakukan ke dalam budaya Slavia dengan
tas Gereja KWI ataupun waligereja bersama ini. Namun ini masuk meninggalkan gaya Greco-Romano.
setempat yang secara tegas boleh dalam domain para ahli liturgi Sayangnya, sesudah itu gerakan Ge-
mengijinkan perayaan Ekaristi atau (liturgos) dan ahli teologi konteks- reja yang dinamis seakan-akan men-
tidak. Artinya baru sedikit wali- tual (teolog). jadi agak kaku, teristimewa setelah
gereja di KWI ataupun di tingkat 4. Otoritas pastor paroki dalam Konsili Trente (1545-1563), karena
keuskupan yang mengeluarkan ke- pelbagai latar belakang, terutama
bijakan mengenai Perayaan Ekaristi

27SALUS 20

FEBRUARI 2016

LITURGI

yang mengancam kesatuan Gereja. Imlek, beberapa aspek ini hendaklah yang hangat dan saling berbagi.
Dalam Sejarah Gereja selanjutnya, menjadi pertimbangan, agar jangan Dengan menikmati makanan yang
Gereja yang semakin terpecah ka- sampai para petugas pastoral jatuh sama dari meja yang sama pula,
rena munculnya Reformasi di abad pada semacam eforia perayaan Imlek dengan berbagi, seperti perjamuan
16 semakin meneguhkan kekakuan yang datar dan sekadar di per- paskah Yahudi, di mana bila satu
ini. mukaan saja. keluarga tidak dapat menghabiskan
1. Pemaknaan kembali akan arti seekor domba, dia dapat mengajak
Penemuan daerah baru melalui tetangganya (bdk. Kel 12:4), semua
penjelajahan di Amerika dan Asia “Melalui/Melewati/Berlalu” perbedaan antar anggota keluarga
membuka kesempatan baru bagi Ungkapan yang biasa diucapkan menjadi lebur. Mereka yang mung-
Gereja untuk mewartakan Injil kin pernah tidak saling menyapa
kepada bangsa-bangsa di Amerika dalam merayakan Imlek adalah dan bermusuhan kini membina
dan Asia. Secara khusus, pewartaan guònián yang artinya adalah kembali hubungan keluarga yang
Injil di Asia mengalami pergumulan nián lewat. Nián dalam bahasa indah ini di depan orangtua.
yang luar biasa. Para misionaris asing Mandarin adalah tahun. Ka- Alangkah indahnya kalau
(yang berasal dari Eropa dengan rena itu pada hari pertama Imlek, makanan jasmani yang dinikmati
kebudayaannya) harus berhadapan orang-orang mengatakan bahwa di malam sebelum Tahun Baru Im-
dengan bangsa yang sudah memi- nián telah lewat, tahun yang lama lek diarahkan pada makanan yang
liki budaya, tradisi dan agamanya sudah berlalu. Inilah ungkapan tidak dapat binasa dalam Ekaristi
sendiri. kegembiraan bahwa manusia sudah pada keesokan harinya. Pada saat di
melewati satu tahun perjalanan mana saudara-saudara yang belum
Benturan kebudayaan pun ter- hidupnya, baik dalam “kegem- percaya kepada Kristus, namun
jadi, baik di India (kontroversi ritus biraan, kesusahan, keberhasilan pagi-pagi sudah bersembahyang
Siro-Malabar) pada abad XVIII, maupun kegagalan” dan saatnyalah di klenteng-klenteng memohon-
maupun di China (kontroversi memulai hidup yang baru dengan kan berkat, Gereja juga mengajak
ritus China) dari abad XVII-XVIII. semangat yang baru. Yang sudah putera-puterinya untuk ber-
Dalam ketegangan seperti ini, misi berlalu dapat menjadi pelajaran temu dengan Kristus dan bersatu
Gereja seakan-akan terhenti. Secara yang berharga untuk menapak ke dengan-Nya melalui santapan roti
khusus di China, kontroversi ini masa depan yang lebih baik. para malaikat, yang menguatkan
malahan membuat Gereja ditolak Ada sedikit kemiripan jiwa dan jaminan hidup abadi
kehadirannya oleh Kaisar Kangxi. dengan gambaran pada perayaan (bdk. Yoh 6:1-59).
Perbedaan persepsi tentang kebu- Paskah dalam tradisi Yahudi. Pada 3. Warna Merah
dayaan membuat Paus Klemens XI malam sebelum Paskah mereka Warna merah diberi makna baru
mengambil keputusan yang membu- semua bersiap-siap menantikan dalam perayaan ini. Mengapa?
at Kaisar Kangxi sangat tersinggung Allah melewati tanah Mesir (bdk. Bangsa Yahudi memakai darah
yang akhirnya menolak kehadiran Kel 12:12) untuk membebaskan anak domba untuk memberi tanda
Gereja. Singkat kata, tampaknya mereka dari perbudakan dan mem- di depan rumah mereka sebagai
dalam sejarah Gereja senantiasa bebaskan mereka menuju ke Tanah tanda agar Tuhan melewati rumah
ada pergumulan budaya Kristiani Terjanji, ke masa depan yang lebih mereka dan tidak mendatangkan
dengan budaya budaya lain. baik. Meskipun keduanya berbeda, bencana. Demikian juga warna
Gereja yang Semakin Terbuka tidak disangkal bahwa ada konteks merah menjadi tanda untuk orang
dan Memberi Ruang untuk Re- melewati yang memberi harapan Tionghoa. Bahkan dapat dikatakan
evangelisasi kepada manusia. bahwa warna merah menjadi
2. Makan warna kesukaan orang Tionghua,
Jika Gereja ingin semakin dite- Pada malam hari sebelum Imlek, karena menampakkan kegembi-
rima, ia harus semakin terbuka. Jika seluruh keluarga akan berkumpul raan. Orang menikah, pesta ulang
Gereja semakin terbuka, maka ada di rumah orangtua untuk makan tahun, dan semua yang bersifat
ruang untuk mewartakan Kristus bersama. Kiranya pada waktu pesta kegembiraan selalu didomi-
dalam upaya Re-evanglesasi (mewar- makan di sana terciptalah suasana
takan kembali kabar suka cita). Bila
Gereja Indonesia hendak merayakan

28 SALUS 20
FEBRUARI 2016

LITURGI

nasi dengan warna merah. indah untuk menciptakan suasana merayakan Imlek dan mempersiap-
Yang paling mencolok oriental. Namun kerap kali yang kan diri merayakan Paskah Kristus.
terjadi malahan dekorasi itu meng-
adalah pemberian amplop kecil acaukan konsentrasi umat, dan Kesimpulan dan Aplikasi
berisi uang yang disebut angpao. mengalihkannya dari Kristus yang Gereja KAJ bersyukur telah
Biasanya mereka yang sudah menjadi pusat perayaan. Maka
berkeluarga (orangtua) yang mem- hendaknya hiasan-hiasan khas mempunyai ARDAS 2016-2020.
berikan angpao kepada mereka oriental itu tidak dibuat berlebihan. Salah satu sasaran prioritas adalah
yang belum menikah (anak-anak) Atau dengan bahasa gamblangnya bagaimana memaknai liturgi yang
sebagai tanda berkat dan bekal “tidak memindahkan klenteng ke hidup dan memerdekakan. Terkait
kepada orang muda untuk mema- dalam gereja,” supaya umat dapat dengan Perayaan Imlek ini, Gereja
suki tahun yang baru. Alangkah dengan mudah mengarahkan per- Katolik KAJ perlu bersyukur untuk
indahnya bagi orang Kristen agar hatiannya Yesus Kristus yang hadir mengisi perayaan Imlek ini dengan
tidak hanya memberikan uang dalam seluruh perayaan Ekaristi. peluang-peluang yang memung-
dalam angpao kepada anak-anak, 5. Masa Prapaska kinkannya. Beberapa peluang yang
melainkan mengisinya dengan Kalau melihat kalender liturgi, bisa dipertimbangkan: peluang
ayat-ayat Kitab Suci sebagai bekal Masa Prapaska biasanya jatuh pada untuk menghidupkan liturgi yang
bagi mereka memasuki Tahun Baru bulan Februari. Sementara itu hidup dan kontekstual, tanpa harus
Imlek. Imlek bisa saja jatuh sekitar bulan menyimpang dari ajaran Magiste-
4. Hiasan-hiasan dalam Gereja Februari. Beberapa tahun terakhir rium. Liturgi yang hdiup adalah
Dalam konteks Misa Imlek, ini Imlek jatuh pada hari-hari di liturgi yang juga memerdekakaan.
ide utama dalam Misa adalah sekitar Rabu Abu, bertepatan den- Bagaimana dengan perayaan Eka-
bahwa pada hari itu umat Katolik gan Masa Prapaska. Bila dilihat dari risti Imlek itu iman umat semakin
diundang untuk bersatu lebih erat persiapan menyambut Tahun Baru bertumbuh, semakin dewasa dan
lagi dengan Kristus. Bila saudara- Imlek, nyatalah bawa perayaan ini semakin dapat menemukan makna
saudaranya yang tidak seiman pergi didahului dengan acara member- dalam berelasi dengan Tuhan.
berdoa di klenteng untuk me- sihkan rumah dan diri. Pakaian
mohonkan berkat pada tahun yang baru juga disiapkan untuk dipakai Jika demikian maka Pera-
baru dan mengenyahkan bencana, pada tahun yang baru. Semuanya yaan Ekaristi Imlek dapat menjadi
maka bagi umat Kristiani mereka ini memiliki makna simbolik, peluang re-evangelisasi dan sekalgius
datang ke gereja untuk bersatu yakni bahwa pada tahun baru menjadi perayaan syukur sekalgius
dengan Kristus. Perhatian utama semuanya harus baru. Member- penuh harapan bagi umat beriman.
dalam Misa Imlek bukan lagi takut sih kan seluruh rumah merupakan Menjadi keprihatinan kita bersama
akan “nasib buruk” di tahun yang tanda lahir dari sikap member- untuk memanfaatkan peluang-
baru, melainkan adalah bahwa sihkan diri. Sebagai kelanjutannya peluang re-evangelisasi ini termasuk
umat dengan mantap “melangkah mereka yang beragama Budha dalam menghidupkan liturgi kita
bersama Kristus” memasuki tahun justru berpantang daging selama yang semakin kontekstual dan sema-
baru dengan penuh pengharapan. tujuh hari Imlek sebagai tanda kin memerdekakan.
Hiasan-hiasan dalam gereja askese dan pembersihan diri.
pada hari-hari raya bermaksud Bukankah kebiasaan Salam liturgi,
memberi warna istimewa, bahwa menyambut Tahun Baru Imlek RD. Sridanto A. Nataantaka
hari itu adalah hari khusus, di dengan “bersih-bersih” ini menjadi
mana orang semakin diajak untuk semakin mendalam lagi dalam
merenungkan lebih mendalam penghayatan Rabu Abu dan Masa
lagi misteri sengsara, wafat dan Prapaskah? Barangkali ini tradisi
kebangkitan Kristus, dan semakin yang demikian dapat menjadi ka-
meneguhkan iman kita. Secara tekese yang baik bagi penghayatan
khusus pada Misa Imlek, biasanya hidup rohani umat Kristiani yang
gereja-gereja didekorasi begitu

29SALUS 20

FEBRUARI 2016

KATEKESE

Kalibrasi Hati pada Yesus,
Sang Master
Ketika penulis mendengarkan
homili Romo Sridanto manusia salah mengambil keputu- sebagai alat ukur sehingga harus
dalam Misa Jumat san. dibuang.
Pertama, 1 Januari 2016,
di gereja Santo Laurensius antara Oleh karena itu, semua Sama seperti alat ukur yang
lain dikatakan: Mengapa Maria, alat ukur harus dikalibrasi secara selalu bervariasi satu dengan lainnya
Bunda Allah, yang adalah manusia berkala untuk mengetahui bahwa yang perlu dikalibrasi agar nilai baca
biasa selalu serasi dengan Yesus yang hasil pembacaannya adalah benar. yang dihasilkan “align” yaitu segaris
adalah Anak Allah? Keserasian ini (Sebagai catatan: terjemahan bebas atau paling tidak mendekati satu
dapat terjadi karena hati Maria dan definisi kalibrasi menurut ISO/IEC dengan lainnya, demikian pula hati
hati Yesus bersatu. Kalau demikian, 17025:2005 & VIM/Vocabulary manusia yang bersifat unik, tidak
hati kitapun harus bersatu dengan of International Metrology adalah sama satu dengan lainnya. Namun
hati Yesus. Bagaimana caranya? kegiatan yang menghubungkan demikian, berbeda dengan alat ukur
Upaya penyatuan hati itu antara lain nilai yang ditunjukkan oleh alat yang diharuskan oleh peraturan un-
dapat dilakukan dengan meneladan ukur atau sistem pengukuran atau tuk dikalibrasi sebelum digunakan,
hidup Yesus dan menerapkan ajaran- bahan ukur dengan nilai yang sudah hati manusia tidak bisa dikalibrasi.
ajaranNya. Bagaimana penulis dapat diketahui dari besaran yang diukur Memang ada ukuran yang dite-
merealisasikan hal itu? Pertanyaan dalam kondisi tertentu). rapkan pada manusia yaitu ukuran
tersebut mengiang-ngiang pada IQ (Intellegent Quotitent), EQ
benak penulis yang akhirnya sampai Untuk mengkalibrasi suatu (Emotional Quotient), SQ (Spiritual
pada permenungan berikut ini. alat ukur diperlukan kalibrator Quotient), namun semuanya itu
atau kadang-kadang disebut master tetap tidak dapat mengukur atau
Dalam kehidupan sehari-hari kalibrator (selanjutnya kita sebut mengetahui isi hati manusia, dalam
manusia tidak lepas dari segala jenis master saja). Dalam kegiatan kali- pengertian rohani.
pengukuran, misalnya pengukuran brasi, alat ukur yang akan dikalibrasi
berat, gaya, kecepatan, waktu, teka- dibandingkan dengan nilai besaran Dalam Surat Rasul Paulus
nan dan sejenisnya. Alat ukur terse- yang sudah diketahui, yaitu nilai kepada Jemaat di Galatia 4:6
but digunakan di berbagai kegiatan dari si master, yang dianggap sebagai dikatakan: Dan karena kamu adalah
dalam kehidupan, timbangan untuk “true value” atau nilai benar. Suatu anak, maka Allah telah menyuruh
transaksi perdagangan, presure gauge laporan kalibrasi dinyatakan sah jika Roh AnakNya ke dalam hati kita
untuk mengukur bejana atau pipa masternya dikalibrasi oleh lembaga yang berseru, “ya Abba, ya Bapa!”
bertekanan di industri, stop watch yang berwenang diakui secara nasio- Jika kita mengimani ajaran ini,
bisa digunakan untuk mengukur nal maupun internasional sehingga sebenarnya Yesus telah hadir dalam
waktu tempuh atlet dalam kejua- master tersebut mampu ditelusuri hati kita tetapi kenapa kita tidak
raan olah raga, speedometer untuk hingga akhirnya sampai master yang menyadarinya? Mungkin ego dan
mengukur kecepatan mobil yang paling master dari lembaga tertinggi, dosa-dosa kita telah menutup dan
kita kendarai, alat pengukur tekanan bisa laboratorium atau lembaga Me- menghalanginya sehingga kita
darah untuk mengukur tekanan trology yang diakui. Mengkalibrasi tidak bisa mendengarkan suara hati
darah kita dan sebagainya. Bagaima- bukan memperbaiki tetapi memban- sanubari kita sendiri, suara Yesus,
na jika hasil pembacaan alat ukur dingkan dengan sang master, jika suara Roh Kudus yang berdiam di
tersebut tidak sesuai dengan keadaan hasil pembacaan terlalu jauh dengan dalam hati kita. Bagaimana caranya
sebenarnya? Selain kacau, menyesatkan master maka alat ukur tersebut dise- kita dapat mengambil alih kembali
juga berbahaya karena bisa membuat suaikan mendekati masternya, jika dari penyimpangan tersebut agar
tidak memungkinkan disesuaikan berhasil mempersatukan hati kita
maka tidak bisa difungsikan kembali sendiri dengan hati Yesus yang

30 SALUS 20
FEBRUARI 2016

KATEKESE

telah berdiam di dalam hati kita? nilai kebenaran paling hakiki. Jika danan dengan Injil Kristus, supaya,
Sesungguhnya tidak mudah, itulah kita menemukan kesulitan dalam apabila aku datang aku melihat, dan
yang harus kita perjuangkan dalam mempersatukan hati kita dengan apabila aku tidak datang aku men-
hidup kita sehari-hari. Kita dapat hati Yesus, kita harus selalu gigih dengar, bahwa kamu teguh berdiri
menemukan relasi dengan Tuhan berjuang melakukan “alignment” dalam satu roh, dan sehati sejiwa
melalui keteraturan dalam menerima yakni mengatur hati kita agar searah berjuang untuk iman yang timbul
Ekaristi, lectio divina, bermeditasi, dengan hati Yesus, paling tidak hati dari Berita Injil.
berkontemplasi dan sebagainya. kita harus selalu kita dekatkan dan
kita miripkan setiap kita sadar ketika Tujuan kita semua pada akhirnya
Jika kebersihan dan kesehatan melakukan penyimpangan. Dari hal nanti, hati kita tersertifikasi sesuai
hati kita boleh kita jadikan sebagai yang kecil ini namun jika dilakukan standar Allah Bapa, sehingga kita
indikator alat ukur kita sebagai secara rutin akan terakumulasi dan boleh bersatu dengan segala orang
manusia yang baik, maka kita harus menghasilkan sesuatu yang mungkin kudus, dengan Bunda Maria, den-
sering mengkalibrasi hati kita sendiri tidak terduga hasilnya. Seperti yang gan Yesus, dan denganNya dalam
secara berkala, membandingkan dikatakan Rasul Paulus dalam Filipi kebahagiaan hidup keabadian di
hati kita dengan hati Sang Master 1:27, hendaklah hidupmu berpa- surga. (Lilies, Lingk Leander)
yaitu hati Yesus, yang merupakan

ANTARKITA

Dari, Oleh, dan Untuk Anak Muda!
APelantikan Tim Weekend Anthiokia dan Roses
wal tahun, awal semangat, Tuhan. kan Tuhan lewat kegiatan bernyanyi
awal berkarya.” Begitulah Pelantikan yang disaksikan oleh bersama, saling meneguhkan lewat
prinsip yang mendasari sharing-sharing dan presentasi, serta
dilaksanakannya pe- ratusan umat yang hadir pada misa melakukan aksi-aksi kepedulian
ke-2 itu, diharapkan menciptakan
lantikan Tim Weekend Antiokhia semangat baru bagi muda-mudi nyata. Hal yang membuat komu-
dan Roses pada hari Minggu, 10 untuk berkarya lebih baik, yakni nitas ini istimewa adalah prinsip
Januari 2016 lalu. Hari itu, tepat mempersiapkan Weekend Perdana dasarnya, yaitu “Dari Anak Muda,
pukul 08.00 pagi, tampak sekelom- Roses pada tanggal 19-21 Juni 2016 Oleh Anak Muda, dan Untuk Anak
pok muda-mudi berpakaian batik dan Weekend ke-4 Antiokhia pada Muda.” Begitulah, seluruh rangkaian
berbondong-bondong masuk ke da- 17-19 Juni 2016. acara dipersiapkan, dibawakan, dan
lam gereja Santo Laurensius. Mereka Antiokhia, aktif berkarya di diperuntukkan muda-mudi Katolik.
dengan tertib menempati barisan Paroki Santo Laurensius sejak tahun Akhirnya, pelantikan tim
paling depan menghadap altar, lalu 2013, merupakan sebuah komunitas ditutup dengan acara foto bersama
dengan khusyuk mengikuti misa orang muda Katolik, khususnya dengan Romo Hadi dan seluruh
yang dibawakan oleh Pastor Hadi usia SMA. Komunitas ini dibawa pasutri pembimbing di depan Altar,
Suryono. ke Indonesia dari Australia oleh dan tentunya dengan wajah-wajah
Usai homili singkat yang sangat Romo Peter Stoll, OMI pada tahun siap bekerja di ladang Tuhan.
menginspirasi, muda-mudi yang 1986. Sedangkan Roses, komu- Dibutuhkan! Pekerja-pekerja
terdiri dari 80 siswa SMP dan SMA nitas terbaru dalam Paroki Santo di ladang Cinta Kasih Kristus.
sekaligus beberapa pasang pasutri Laurensius, merupakan komunitas Daftarkan segera di alamat e-mail
pembimbing, dipersilakan berdiri yang diperuntukkan bagi anak-anak [email protected]
dan diperciki air suci sebagai simbol usia SMP. Komunitas ini dibentuk atau [email protected]
percikan berkat sekaligus tanggung oleh Romo Basir Karimanto, OMI. (Grazella)
jawab yang akan mereka emban Dalam kedua komunitas ini, para
sebagai gembala-gembala di ladang muda-mudi diajak untuk memulia-

31SALUS 20

FEBRUARI 2016

ANTARKITA

KEBERSAMAAN DALAM PERBEDAAN
Ardas KAJ 2016-2020 men-
gusung tema “Amalkan kembali bahwa Gereja Katolik juga merupakan bagian dari Negara Kesatuan
Pancasila”. Pancasila adalah Republik Indonesia. Maka, sebagai umat katolik, diharapkan tidak asyik dan
dasar Negara kita. Tak bisa sibuk di dalam (Gereja) saja, namun juga berani keluar, terjun ke dalam ma-
dipungkiri, semangat Pancasila telah syarakat, membangun semangat inklusif dan bukan eksklusif. Umat katolik
mewarnai nilai-nilai kehidupan ma- diajak untuk turut memberi warna, memberi rasa. Menggarami tanpa harus
syarakat di negeri ini. Sila pertama, memaksa orang lain untuk ikut menjadi “garam dunia”.
Ketuhanan Yang Mahaesa, misalnya,
tampak nyata dalam masyarakat Upaya membangun semangat inklusif ini lalu diupayakan dalam
kita, yang guyub menjalankan beberapa kegiatan Gereja belakangan ini. Di tingkat paroki, Paroki Alam
ibadahnya, khususnya di hari-hari Sutera merayakan hari ulang tahunnya yang ke-4 pada tanggal 15 Januari
besar keagamaan masing-masing. lalu, dengan mengundang pejabat dan tokoh masyarakat sekitar. Di tingkat
Ambil contoh Natal 2015 kemarin, keuskupan, Keuskupan Agung Jakarta pun ikut mendukung dan berperan
diperkirakan 10 ribu orang lebih dalam kegiatan Apel Kebhinnekaan, melalui upaya mengerahkan umat dari
yang menghadiri Misa Natal di Ge- seluruh paroki untuk hadir dalam Apel Kebhinnekaan pada hari Minggu, 17
reja Santo Laurensius. Suatu jumlah Januari 2016.
yang bisa dibilang tidak sedikit, bila Ulang Tahun Paroki
dibandingkan dengan jumlah umat
yang hadir dalam misa mingguan di Ulang tahun Paroki Alam Sutera jatuh pada tanggal 15 Januari. Tahun
hari Sabtu dan Minggu. ini paroki berulang tahun yang ke-4. Dalam perayaan hari ulang tahun kali
ini, Panitia HUT Paroki, yaitu para ibu dari Wanita Katolik Republik Indo-
“Amalkan Pancasila” ini nesia, mengundang pejabat Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Kepolisian
menjadi tema untuk lima tahun ke Resor Kota (Polresta) Tangerang Selatan, Komando Distrik Militer (Kodim)
depan. Dalam konteks kehidupan 0506 Tangerang, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan juga
menggereja, tema ini seakan mau beberapa tokoh masyarakat sekitar. Tema acara pun dibuat selaras, “Mem-
mengatakan dan mengingatkan bangun Iman, Persaudaraan dan Berbelarasa dengan Semangat Pancasila.”
Walikota Tangerang Selatan Ibu Airin Rachmi Diany berkenan hadir dan

32 SALUS 20
FEBRUARI 2016

ANTARKITA

memberikan kata sambutan. Beliau menyambut baik inisiatif acara ini dan dan seruan bersama oleh perwakilan
mengajak umat katolik untuk bersama-sama membangun kota Tangerang agama-agama, yang menyatakan
Selatan menjadi kota yang cerdas, modern dan religius. sikap menolak terorisme, radika-
lisme dan narkoba. Dari Gereja
Acara yang digelar sore hingga malam hari itu menjadi unik, karena Katolik diwakili oleh Mgr. Yohanes
beberapa tamu undangan sempat menjalankan sholat magrib di salah satu Harun Yuwono selaku Ketua Komisi
ruangan di GKP yang sudah disiapkan sebelumnya. Mayor Leon, mewakili HAAK KWI.
Komandan Kodim 0506 Tangerang, dalam sambutannya mengatakan kalau
beliau belum pernah menghadiri acara seperti ini sebelumnya. Lanjutnya, Dari Paroki Alam Sutera

Keterangan foto saat pernyataan komitmen:
Yanto Jaya (Parisada Hindu Dharma Indonesia), Uung Sendana (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia), Henriette T. Hutabarat-Lebang
(Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia), Mgr. Yohanes Harun Yuwono (Ketua Komisi HAAK KWI), Said Aqil Siroj (PBNU), Suhadi Sendjaja
(Perwakilan Umat Buddha Indonesia) dan Helmy Faishal Zaini (PBNU).

semua agama mengajarkan kebaikan, maka kalau hal ini selalu ditekankan diwakili oleh 22 orang. Delapan
dalam setiap ibadah, niscaya kerukunan pun akan selalu terjaga. di antaranya adalah anak-anak
Apel Kebhinnekaan dari THS-THM. Cinta dan bela
negara merupakan salah satu nilai
Hari Minggu, 17 Januari 2016, sejumlah elemen masyarakat menggelar yang ditekankan dalam pembinaan
acara Apel Kebhinnekaan, Lintas Iman Bela Negara, di Lapangan Banteng, THS-THM. Dewi Candra, salah
Jakarta Pusat. Undangan untuk menghadiri acara ini sudah beredar kurang seorang peserta dari THS-THM,
lebih tiga minggu sebelumnya, melalui media sosial, tertanda dari Rm. merasa bangga bisa mengikuti
Samuel Pangestu, Vikjen KAJ. Walaupun beberapa hari sebelumnya sempat acara tersebut karena dapat melihat
terjadi teror bom di Jl. MH. Thamrin, namun rupanya tak mengurungkan secara langsung bentuk dari toleransi
niat orang untuk berkumpul pada hari Minggu tersebut. Menurut lapo- beragama di Indonesia. “Rasanya
ran panitia, sekitar 15.000 orang hadir dari berbagai agama dan organisasi senang melihat orang dari berbagai
kemasyarakatan. macam agama dan kelompok bisa
berkumpul dengan rukun, serta bisa
Apel Kebhinnekaan ini dipimpin oleh Menteri Pertahanan Jenderal menyaksikan berbagai kebudayaan
TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu. Beliau mengajak seluruh elemen bangsa yang ditampilkan di sana,” katanya.
ini untuk bersama-sama membangun bangsa ini atas dasar kebhinnekaan.
Sikap bela negara tidak bertentangan dengan ajaran agama manapun, semua (Erwin Susilo)
agama mengajarkan kebaikan dan cinta kasih.

Seusai Apel Kebhinnekaan, dilanjutkan dengan pernyataan komitmen

33SALUS 20

FEBRUARI 2016

ANTARKITA

Makan Siang Natal 2015

Denting lagu Natal sesekali menggema di tengah perayaan Tahun
Baru yang baru saja berlalu. Di layar kaca kita menyaksikan
berbagai kemeriahan Natal di berbagai belahan dunia. Ada ban-
yak keceriaan yang menyeruak dalam perayaan setiap perayaan
Natal.

Perayaan Natal tahun 2015 pada umumnya boleh dibilang jauh lebih
sederhana dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun demikian, tak
berarti luntur dari sifat istimewanya. Ada banyak bentuk dan cara yang
dipilih untuk membangkitkan keceriaan hati pertanda sambutan akan Yesus,
Juru Selamat. Sejak tahun 1982, di Roma, Community of Sant’ Egidio
selalu menyelenggarakan makan Siang Natal di Basilica Santa Maria di
Trastevere. Di sana komunitas ini menjamu tamu-tamu istimewa mereka
yaitu kaum papa. Kegiatan ini tampaknya sederhana, namun sesungguhnya
mengagumkan dalam berbagai sisi, baik dari sisi para donatur yang sukarela
berbagi, pada pelayan yang memberikan diri secara tulus, maupun pada
undangan yang mengalami perlakukan istimewa. Dari perjamuan itu, Yesus
lahir dan menyentuh semua pihak. Oleh karena itu, dalam perjamuan ini
merebaklah keindahan Natal. Inspirasi dari Komunitas Sant’Egidio ini di-
kembangkan pula oleh Sant’Egidio di Indonesia dan PEMIKAT (Pertemuan
Mitra Kategorial) KAJ dengan menyelenggarakan perjamuan makan siang di

34 SALUS 20
FEBRUARI 2016

ANTARKITA

kawasan Jakarta dan sekitarnya. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak enam Kemeriahan di Gedung Yama
tahun yang lalu. Pastor Al. Andang Listyo Binawan, SJ , sebagai Vikep sudah dimulai sejak pukul 07:30.
KAJ, dengan penuh semangat dan perhatian mendampingi agar gerakan ini Para Panitia inti dan sukarelawan
terus berkobar. Harapan itu ternyata mendapat sambutan baik, terbukti dari sudah siap menyambut tamu yang
tahun ke tahun makin banyak kelompok kategorial yang ikut berpartisipasi. mulai berdatangan. Acara hiburan
Lokasi penyelenggaraan acarapun semakin bertambah luas cakupannya se- dimulai pada pukul 10:00, ada joget
perti yang terjadi pada tahun ini berlangsung di delapan lokasi yaitu di Panti ria, nyanyian dangdut, dan poco-
Asuhan Vincentius Putra, Kramat, Jakarta Pusat, Seminari Wacana Bhakti, poco. Semua yang hadir tertawa
Jakarta Selatan, SD Santo Fransiskus III, Kampung Ambon, Jakarta Timur dan bergembira ria. Santap siang
dan Jakarta Utara, Panti Werdha Melania, Rempoa, Sekolah Montessori pun tersaji pada pukul 12:00 siang.
Kiara Karitas, Lippo, Karawaci, Aula Siti Mariam, Kedoya, Jakarta Barat, Ketika pesta sedang berlansung, ada
Sekolah Don Bosco, Tigaraksa, Tangerang, Gedung Yama, Lot 8/12 CBD, beberapa peserta diantarkan untuk
BSD, Serpong, Tangerang Selatan. menunaikan sholat, sementara yang
lain tetap bersantap santai. Keceri-
Acara yang berlangsung di di Gedung Yama dilakukan dalam kerja aan pun makin bertambah ketika
sama antara Paroki Santa Monika, Paroki Santo Laurensius, dan Stasi Santo satu meja demi satu meja dipanggil
Ambrosius. Pada tahun ini ada beberapa komunitas yang berpartisipasi yaitu untuk menerima bingkisan Natal
Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM), Kelompok Kerahiman Ilahi, yang sudah disediakan lengkap
WKRI, Kelompok Kerohanian Katolik SinarMas (Kekasimas), Kelompok nama yang sesuai nama undangan.
WorldWide Marriage Encounter dan Pemikat KAJ, sebagai pemrakarsa. Dua
bulan sebelum Natal, para sukarelawan yang telah mendaftar melakukan Sebagai penutup acara, Pastor
pertemuan untuk membicarakan siapa saja yang akan diundang untuk acara Andang Listyo Binawan, SJ menyam-
makan siang tersebut dan cara menjumpai mereka. Di samping itu, mereka paikan pesan, “Ibu-Bapak yang bu-
juga mulai mengumpulkan kado yang akan dibagikan. Persiapan ini mem- diman, pertama-tama saya ucapkan
butuhkan kecermatan dan kesabaran agar pelaksanaannya berjalan lancar Selamat Natal. Semoga Allah yang
dan membuahkan kegembiraan batin pada semua pihak. begitu dekat dengan hidup kita itu
membuat kita makin tegar menja-
Pada kesempatan jamuan makan siang di Wisma Yama, 25 Desember wab panggilanNya untuk tumbuh
2015, Pastor Andang menyatakan bahwa tujuan yang ingin dicapai dari aca- dan berbuah. Kedua, kami ingin
ra ini antara lain untuk menyapa saudara-saudari kita yang prasejahtera yang mengucapkan banyak terima kasih
mungkin selama ini belum pernah atau sangat jarang merasakan pengalaman atas segala dukungan Ibu-Bapak,
makan siang sesungguhnya; duduk manis di meja dengan hidangan lengkap baik melalui doa, tenaga, maupun
tersedia di meja. Selain itu, untuk juga mengundang umat agar tergerak dana untuk acara Makan Siang
untuk ambil bagian dalam pelayanan sesama. Kebersamaan terbangun saat Natal 2015 yang sudah berjalan
para sukarelawan tersebut bersama-sama bergerak mencari siapakah yang lancar di 8 tempat. Para undangan
layak diundang dan menentukan apa yang mereka inginkan sebagai hadiah sejumlah 3418 orang ikut ber-
natalnya. Lebih lanjut, Pastor Andang menyebutkan hal utama yang tak bo- suka cita dan 1900 an relawan ikut
leh dilupakan adalah spirit aktifitas ini, yaitu berbela-rasa. Beliau mengingat- bertumbuh dalam iman. Untuk itu,
kan pesan Yesus dalam Matius 25:40 “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya limpah terima kasih sekali lagi kami
segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang ucapkan. Kami rasakan berkah Allah
paling hina ini, kamu sudah melakukannya untuk Aku.” sungguh berlimpah melalui du-
kungan ibu-bapak. Akhirnya kami
Sementara itu, Bapak Antonius Wirahmanto selaku Ketua Panitia Ma- berdoa agar berkah Allah itupun
kan Siang Natal di Gedung Yama, mengatakan secara singkat, “Acara Makan melimpah dalam hati ibu-bapak dan
Siang Natal adalah sukacita bersama setelah melewati tantangan mencari keluarga masing masing. Semoga
para undangan, mengumpulkan fakta kebutuhan undangan, mencari para pula hal ini mendorong kita untuk
donatur dan sukarelawan.” terus tumbuh dan berbuah. Sampai
jumpa dalam Makan Siang Natal
Pada tahun ini Panitia Makan Siang Natal di Gedung Yama dapat 2016.” (Imelda Njo)
mengundang sebanyak kurang lebih 200 peserta dan 80-an sukarelawan
yang bertindak sebagai panitia inti dan pelayan meja yang mengatur perleng-
kapan meja dan melanyani undangan saat makan, dan sahabat meja yaitu
mereka yang menemani para undangan untuk duduk semeja.

35SALUS 20

FEBRUARI 2016

ANTARKITA

Menjadi seorang lektor DINAMIKA LEKTOR,
tidak hanya sekadar SEBUAH KOMUNITAS
mau melayani dan PELAYAN SABDA
dapat bertugas pada
saat dijadwalkan, tetapi seorang lek- Hampir semua anggota lektor yang mengikuti pembekalan merasakan
tor juga harus memiliki pengetahuan manfaat dari pembekalan ini, sebagian mengatakan waktu pembekalan yang
yang benar tentang liturgi, serta wa- kurang lama, berhubung ilmu yang diberikan bagus, sayang kalau diberi-
jib memiliki keterampilan membaca. kan dalam waktu yang singkat. Seperti kata pepatah “tak kenal maka tak
Kedua hal itu sangat penting, artinya sayang”, diawal penentuan jadwal untuk pembekalan ini, dirasakan sangat
bahwa selain lektor sebagai penyam- berat, mengingat setiap anggota lektor mempunyai kegiatan masing-masing,
pai Sabda Allah berhasil memberi sehinga cukup sulit menentukan jadwal yang bisa diikuti semua peserta,
jiwa/roh dalam setiap Sabda Allah namun setelah pembekalan, tiap peserta merasakan kurangnya waktu dalam
yang dibacakannya, sehingga sampai kebersamaan dan pembekalan ini. Berhubung baru 60% dari anggota lektor
kepada umat bukan lagi sekadar yang mengikuti, setelah kembali dari pembekalan, para peserta dengan
bacaan Sabda, melainkan dapat semangat berbagi ilmu dan informasi kepada rekan lektor lain yang belum
mewakili suara Allah sendiri yang mengikuti pembekalan.
berbicara kepada umatNya dia juga
mempunyai pengetahuan yang Di samping upaya mengembangkan kualitas dan pengetahuan yang
cukup tentang hal-hal yang berhu-
bungan dengan lektor. menunjang sebagai lektor, komunitas ini juga melakukan kegiatan-kegiatan
rohani, di antaranya, berdoa rosario bersama pada Bulan Maria yang
Dalam upaya meningkatkan dilanjutkan dengan ‘NYABU BERSAMA” alias NYArap BUbur bersama,
kualitas mereka, komunitas lektor atau berlatih LECTIO DIVINA bersama-sama. Kegiatan-kegiatan ini telah
paroki mengadakan dua kali pembe-
kalan di tahun 2015, yaitu Pembekalan
Tingkat Dasar dan Pembekalan
Tingkat Lanjut. Pada Pembekalan
Tingkat Dasar diberikan pengeta-
huan tentang Spiritualitas Seorang
Lektor dan dasar-dasar Liturgi
khususnya dalam Sakramen Ekaristi,
dimana lektor terlibat di dalamnya.
Sementara di Pembekalan Tingkat
Lanjut, lektor diajarkan bagaimana
sebagai lektor sekaligus sebagai pe-
layan sabda, meningkatkan kualitas
membaca, bagaimana berkomunitas
serta bagaimana berlatih Lectio
Divina sebagai sarana untuk mema-
hami setiap bacaan.

36 SALUS 20
FEBRUARI 2016

ANTARKITA

membangun keakraban dan membentuk komunitas yang kompak, serta Selain kepengurusan ini,
saling mendukung satu sama lain dalam kehidupan kami. dipilih juga beberapa anggota yang
menjadi Pendamping pada saat
Sebagai komunitas yang sudah beranggotakan 60 orang, kedekatan latihan, yang fungsinya memberikan
ataupun keakraban antar anggota lektor ini sangat diperlukan; mengingat masukan agar dapat tampil dengan
keberagaman sifat, watak dan latar belakang para pesertanya. Mengelola baik, dan memastikan para lektor
komunitas adalah hal yang ‘gampang-gampang sulit’, yang membutuhkan siap bertugas sesuai jadualnya.
ketekunan, kesabaran dan pelayanan total dari setiap pribadi dalam komuni-
tas, terutama para pengurus sebagai penentu arah komunitas. Mengingat semakin bertam-
bahnya jumlah misa yang diadakan,
Diawal tahun 2016 ini, seiring dengan pergantian Dewan Paroki, terjadi termasuk rencana penambahan misa
juga pergantian pengurus dengan susunan pengurus untuk periode 2016- di Gading Serpong, maka sebagai
2019 sebagai berikut: langkah awal kerjanya, Pengurus
Ketua : Lily Wahyu Lektor yang baru ini membuka
Wakil : Rico Pandey pendaftaran untuk mencari lektor
Sekretaris : Caecillia Herawati baru. Semoga para lektor yang baru
Skolastika Cita bergabung bersedia menjadi Pelayan
Bendahara : Juni Sutiono Sabda yang handal dan berkualitas,
Sie Penjadwalan : Erika Sutedjo sehingga nama Tuhan semakin
Catherine Maria Rosanty dimuliakan. (Veronica Andriani)

Perlengkapan Liturgi : Nanny Sunaryati
Koord. Pendamping : Mardahlena Fanany

37SALUS 20

FEBRUARI 2016

ANTARKITA

Komsos sebagai
Corong Pewartaan

Forum Komsos Dekenat (Paroki Serpong) dan Wakil Koordinator Bp. Benedictus “Beni” Andri Adi-
Tangerang adalah wadah jaya (Paroki Curug); Ibu Maria Christina Syah (Paroki Tangerang) sebagai
komunikasi antara Seksi Sekretaris 1 dan Bp. Arie Cahyana (Paroki Alam Sutera) sebagai Sekretaris
Komsos Paroki-Paroki 2; Bp. Andre Politon (Paroki Ciputat) sebagai Bendahara 1 dan Bp. Yusuf
se-Dekenat Tangerang. Forum ini Marwato (Paroki Pamulang) sebagai Bendahara 2.
mengadakan pertemuan pada tanggal
25 November 2015 lalu. Bertempat Rm. Harry Sulistyo berharap bahwa keberadaan Forum Komsos De-
di Strumento Café, Gading Serpong, kenat dapat menjadi sarana untuk berbagi informasi dan pengalaman antar
pertemuan kali ini bertujuan untuk pengurus Seksi Komsos. Lebih lanjut, Seksi Komsos juga mempunyai peran
menyatukan visi dan misi, serta penting dalam mengkomunikasikan ARDAS KAJ 2016-2020, agar seluruh
membentuk kepengurusan yang umat dapat mengetahui, memahami dan mewujudkannya dalam dinamika
baru untuk periode 2015-2018. kehidupan menggereja.
Natal Bersama
Hadir dalam acara itu Ketua
Komisi Komsos KAJ, Rm. Harry Masih dalam suasana Natal, Forum Komsos Dekenat Tangerang
Sulistyo Pr, dan pastor pendamping berkumpul kembali pada hari Rabu, 6 Januari 2015, di GKP Paroki Alam
Forum Komsos Dekenat Tangerang, Sutera. Pertemuan kali ini, selain untuk merayakan Natal bersama, juga diisi
yaitu Rm. Prasetyo H. Wicaksono dengan penyusunan rencana kerja untuk tahun 2016. Ada dua kegiatan
Pr (Paroki Kutabumi) dan Rm. Ste- yang kemudian disepakati. Kegiatan pertama adalah pelatihan di bulan Mei
fanus Suwarno OSC (Paroki Kara- 2016. Materi pelatihan masih akan digodok lagi oleh team kecil dengan me-
waci). Hadir pula sejumlah 25 orang lihat kebutuhan secara umum dari Seksi Komsos seluruh paroki di Dekenat
perwakilan dari 8 Paroki (dari total Tangerang. Diharapkan melalui pelatihan bersama ini, selain mendapatkan
12 paroki di Dekenat Tangerang). ilmu dari narasumber, juga peserta memiliki kesempatan untuk berbagi
pengalaman masing-masing, khususnya dalam upaya pewartaan melal ui
Terpilih sebagai Koordinator media sosial.
Forum adalah Ibu Helena Sapto

38 SALUS 20
FEBRUARI 2016

ANTARKITA

Kegiatan kedua adalah ziarah bersama para pengurus Seksi Komsos ke di Roma misalnya, Rasul Paulus
Paroki Santa Bernadet Ciledug. Paroki Ciledug hingga kini masih berjuang mungkin akan merekam pesan yang
untuk memiliki gedung gereja sendiri. Rencananya kegiatan ini akan dilaks- ingin disampaikannya dalam bentuk
anakan pada bulan Oktober 2016. Kegiatan ini juga sejalan dengan panduan video dan mengunggahnya ke You-
gerakan rohani dalam rangka Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah. tube. Pesannya sama, namun media
Komsos yang Dinamis penyampaiannya berbeda.

Dunia Komsos adalah dunia yang dinamis. Pewartaan melalui me- Tak dapat dipungkiri, Komsos
dia sosial kini menghadapi tantangan baru, seiring dengan perkembangan pun dituntut untuk berubah mengadopsi
teknologi. Media cetak mulai bergeser. Kini orang berbagi informasi melalui perkembangan teknologi m odern.
media sosial seperti Facebook, Path dan Instagram. Bukan hanya foto, kini Untuk itu, dibutuhkan orang-orang
orang juga mulai berbagi dalam bentuk video. Demikian juga dengan media yang berjiwa muda dan dinamis.
pewartaan, mau tidak mau, bergerak mengikuti perkembangan jaman. Bila Anda merasa tertantang untuk
Rasul Paulus hidup di jaman ini, alih-alih menulis surat kepada jemaat bergabung bersama tim Komsos?

(Arie Cahyana)

Pesta Nama St. Veronika
Pada hari Jumat, 12 Pebruari 2016 yang lalu, Lingkungan St. Vero-
nika - Gading Serpong mengadakan Misa yang dipimpin oleh RD dari perencanaan dan pelaksanaan
Heironymus Sridanto Aribowo Nataantaka untuk memperingati doorprize tersebut. Pada awalnya
pesta nama lingkungan. Banyak hal yang harus disiapkan untuk doorprize hanya akan dibagikan
mewujudkan acara tersebut, namun semua itu tidak terasa berat karena kepada orang-orang yang beruntung
mendapatkan nomor undian yang
seluruh umat dengan kompak bekerjasama. telah ditempelkan sebelumnya di ba-
Seluruh lapisan umat, mulai dari bapak, ibu sampai dengan OMK wah tempat duduk. Namun, karena
(Orang Muda Katolik), turut aktif berpartisipasi. Para ibu membagi tugas dari banyaknya sumbangan hadiah dari
lingkup liturgis seperti penataan meja altar, pembuatan buku panduan misa, umat lingkungan, akhirnya nomor
sampai konsumsi. Karena pesta nama lingkungan ini kebetulan diadakan pada undian doorprize ditempelkan di
hari Jumat, dimana umat Katolik diwajibkan untuk berpantang (terutama setiap bangku dan pada akhirnya se-
daging), maka konsumsi yang disiapkan oleh panitia pun tidak ada yang mua umat yang datang mendapatkan
“berbau” daging. hadiah doorprize tersebut, termasuk
Para bapak bertugas mempersiapkan acara, mengumpulkan hadiah door- juga Pastor Danto yang mendapat
prize (partisipasi umat) sampai urusan menjemput dan mengantar pastor ter- sepasang bantal dan guling.
cinta. Untuk teman-teman OMK yang berpartisipasi di koor telah berkumpul Pembagian doorprize menjadi
sejak pukul 7 malam untuk berlatih lagu-lagu yang akan dibawakan selama penutup acara malam itu. Banyak
misa, dengan diiringi keyboard yang dibawakan oleh Kak Vero. tawa dan kegembiraan yang dibagi-
Misa yang diadakan di rumah Keluarga Bapak Harlim dan Ibu Melly kan. Walaupun tidak sering ber-
tersebut dimulai pukul 8 malam. Sebelum misa dimulai, terlebih dahulu kumpul, kekompakan antar umat di
dibacakan kisah tentang siapa St. Veronika yang mengusap wajah Yesus ketika lingkungan St. Veronika tetap tidak
dalam perjalanannya memanggul salib. pupus; semua dapat menjalin kerja-
Dalam homilinya, Pastor Danto sempat menyatakan langkanya ling- sama yang baik dalam mewujudkan
kungan yang secara umur jauh lebih tua dari pada umur parokinya. Usia acara tersebut. Semoga di tahun-
lingkungan Veronika sudah 17 tahun! tahun mendatang, kekompakan dan
Selesai Misa yang berlangsung kurang lebih satu setengah jam itu, semangat melayani umat lingkungan
seluruh tamu dipersilakan untuk menikmati hidangan yang telah disediakan St. Veronika tidak pernah pudar.
dalam acara ramah tamah, disertai undian doorprize. Berkat melimpah terlihat (Priscilla Maria Adeline Kristianto)

39SALUS 20

FEBRUARI 2016

ANTARKITA

KPKS St. Paulus Cabang Tangerang dan
Emmaus Journey

dan kesetiaan serta kepercayaan, selama enam bulan dengan tekun dijalani
serta tanpa lelah dalam menempuh/mengembangkan kemampuan diri Kur-
sus Pendidikan Kitab Suci (KPKS) Angkatan 1 maupun Perjalanan spiritual
Emmaus Journey (EJ) Angkatan 15, dalam.

Peristiwa yang telah dikulas Kursus Pendidikan Kitab Suci (KPKS) St Paulus Cabang Tangerang.
dalam Salus Edisi 19 bulan Berbagai aktifitas pengajaran semesater 1, yang menguras pikiran dan
November 2015 lalu, “Roh
Kudus tercurah dibumi tenaga serta waktu, dengan tekun dijalani para peserta angkatan 1. Sesi pen-
Tangerang”, tetap tercurah kepada gajaran Pengantar Perjanjian Lama dan Iman Katolik, ditempuh dari bulan
para umat Paroki Alam Sutera St. Agustus sampai dengan Oktober 2015.
Laurensius, sebanyak 185 orang,
dari berbagai tingkat usia dan Pada 29 September 2015 berlokasi di Wisma Canossa, Bintaro, sejum-
berbagai tingkat sosial serta beberapa lah 86 peserta berkumpul mengadakan Rekoleksi, guna peneguhan iman
diantaranya perutusan/perwakilan kembali dan sarana penyegaran untuk persiapan menempuh ujian tengah
dari beberapa Kategorial/Teritorial, semester 1.
yang semakin percaya akan kuasa
Bapa dan Yesus serta peranan Roh Berlanjut di bulan Oktober 2015 sampai dengan Desember 2015,
Kudus dan setia akan pernyataan pengajaran mengenai Pemazmuran dan Pengantar Perjanjian Baru. Pada
diri untuk memperluas/memperda- tanggal 12 dan 19 Desember 2015, Ujian Akhir Semester 1, ditempuh oleh
lam “Pengalaman & Pengetahuan 108 peserta.
Iman Katolik” dengan memilih
pembinaan spiritualitas dalam : Kur- Sampai dengan akhir semester 1, dengan tekad/semangat membara
sus Pendidikan Kitab Suci (KPKS) angkatan 1 masih beranggotakan 108 mahasiswa/I, berarti hanya mengalami
Angkatan 1 serta Emmaus Journey penurunan peserta sebanyak 28 orang yang mengundurkan diri (21% dari
(EJ) Angkatan 15. jumlah peserta awal).

Pengorbanan waktu, tenaga Per 16 Januari 2016, angkatan 1, kembali aktif menjalani masa pen-
gajaran (Semester 2) dengan mata kuliah meliputi pelajaran Teologia Dasar,
Sabda Allah dan Penafsiran Kitab Suci serta Pembedahan teks Kitab Suci.

Sesuai dengan tujuan KPKS St Paulus, memberikan bekal pengeta-
huan, keterampilan, dan spiritualitas KitabSuci, dan mendesaknya ke-
butuhan tenaga-tenaga yang mampu mendampingi dan memandu serta
menafsirkan Firman Allah (KitabSuci) secara mudah, benar dan sehat, lugas
serta bertanggung-jawab di Keuskupan Agung Jakarta serta berdasarkan data
besarnya peminat peserta KPKS khususnya di Dekenat Tangerang, maka
pada tahun 2016 ini telah dipersiapkan beberapa terobosan baru yaitu:

40 SALUS 20
FEBRUARI 2016

ANTARKITA

1. Pada bulan April - Mei 2016, akan dibuka pendaftaran peserta KPKS St yayasan, untuk me lanjutkan acara
Paulus Cabang Tangerang Angkatan 2, dengan maksimal penerimaan kebersamaan, yaitu makan siang,
pendaftaran peserta sebanyak 135 orang, yang akan menempuh Ujian menyanyi dan menari.
Saringan Masuk terlebih dahulu pada tanggal 11 Juni 2016.
Sayang sekali kebersamaan ini
2. Perluasan sarana belajar dan mengajar, telah dipersiapkan 1 (satu) ruko harus kami akhiri karena waktu sudah
yang berlokasi di Kompleks Perkantoran BIDEX Blok I No. 16-17, menunjukkan pukul 13.00 WIB. Ini
CBD BSD, Serpong, Tangerang Selatan, yang akan dikhususkan untuk adalah waktunya mereka untuk
sarana belajar mengajar Angkatan 1. beristirahat siang. Wajah gembira
Sedangkan para peserta Angkatan 2, sarana belajar mengajar tetap mereka mulai menunjukkan rasa
lelah. Sampai bertemu di lain kesem-
menempati Gedung Yama, lantai 3. Terus semangat peserta KPKS Angkatan patan Oma Opa. Terima kasih telah
1 yang tersisa dua tahun ke depan. Tuhan pasti memberkati perjalanan spiritual menjadi bagian indah hari Minggu
seluruh peserta KPKS St. Paulus Cabang Tangerang, tanpa hambatan dan kami.
penuh sukacita, karena arahan/bimbingan Roh Kudus telah tercurah dalam
diri Anda sekalian. “ Dengan tetes air mata melihat
Emmaus Journey para lansia seolah-olah dijauhi keluar-
ganya dan pembelajaran kehidupan
Antusiasme iman akan teladan Yesus Kristus, salah satunya diungkapkan menyingkapi hari tua kita masing-
dalam kunjungan ke Panti Werdha, Yayasan Bina Bhakti di Bumi Serpong Da- masing serta bertindak lebih lagi
mai untuk menghibur para lansia, yang dilaksanakan pada tanggal 10 Januari untuk melakukan sesuatu yang lebih
2016 diikuti oleh peserta dan fasilitator yang tergabung dalam Komunitas Em- berarti bagi sesama, minimal kepada
maus Journey angkatan 15, baik yang berasal dari Alam Sutera maupun Gading orang tua kita masing-masing, mem-

Serpong. berikan pengalaman dan kebahagiaan
Tepat pukul 10:00 wib, kunjungan diawali dengan melakukan pendam- tersendiri, karena dapat berbagi dan
membawa kegembiraan sesaat kepada
pingan, penghiburan, juga bermain dengan para lansia. Peserta dan fasilitator para opa dan oma ” demikian Kesan
yang terdiri dari 22 orang dari Alam Sutera dan 43 orang dari Gading Serpong, dan Pesan Bapak Josef Sugiharto
dibagi dalam limakelompok kegiatan yaitu : Kelompok Melukis, mendam- selaku Ketua Panitia Baksos Em-
pingi lansia saat mereka melukis tas, yang berada di ruang makan dan selasar, maus Jouney Angkatan 15 (Grup
Kelompok Permainan, menghibur dan mengajak bermain lansia, yang berada Alam Sutera dan Grup Gading) saat
di ruang kecil bawah, Kelompok Cutex, mendampingi dan menggoleskan cat ditemuai seusai acara.
kuku pada kuku jari wanita lansia, Kelompok Catur, berkompetisi permainan
catur dengan pria lansia, Kelompok Pendamping, melakukan kunjungan lansia Perjalanan spiritual Emmaus
yang terbaring di ranjang. Journey Angkatan 15, tetap akan
terus berlanjut sampai dengan bulan
Tidak terasa 1,5 jam telah berlalu, waktu telah menunjukkan pukul 11:00 April 2016. (Arie Cahyana)
wib. Namun wajah riang dengan senyuman lebar, penuh tawa terbahak-bahak,
serta hati senang para lansia tidak berakhir disini. Oma dan Opa yang ber-
jumlah 75 orang, mengikuti arahan dan ajakan tiap kelompok untuk berjalan
perlahan penuh semangat menuju aula besar yang berada di ruang depan

41SALUS 20

FEBRUARI 2016

ANTARKITA

Fun Walk “start”, dan tepat seperti yang telah direncanakan, pukul 6.10 terompet
tanda dimulainya Fun Walk hari itu dibunyikan oleh Pastor Hadi. Peserta
Di pertengahan bulan satu persatu mulai berjalan melewati garis start untuk memulai acara jalan
Desember 2015 itu, mereka hari itu.
waktu belum lewat
jauh dari pukul 5 pagi, Ada 5 pos yang menjadi target perhentian para peserta hari itu. Diawali
langit pun masih sangat gelap karena dengan pos tempat penukaran goodiebag, dimana peserta dipersilahkan un-
matahari belum bangun dari tidurn- tuk mengambil goodiebag dengan cara menukarkan dengan tiket Fun Walk
ya, tetapi puluhan panitia Fun Walk mereka. Dilanjutkan ke pos 2 untuk mengambil makanan dan minuman.
gereja St. Laurensius sudah berkum- Kebanyakan peserta memasukkan makanan yang didapat ke dalam goodie-
pul dan sibuk menyiapkan segala bag, sedangkan minuman yang dibagikan langsung ditenggak habis untuk
yang dibutuhkan untuk kelancaran memuaskan dahaga setelah berjalan cukup jauh. Titik berikutnya yang harus
acara pada hari itu. Tidak hanya dicapai peserta adalah pos 3 tempat mendapatkan berbagai macam barang
om-om dan tante-tante yang ikut untuk menambah isi tas, seperti tissue, minyak telon serta jamu buyung
terlibat, para OMK (Orang Muda upik.
Katolik) pun ikut serta ambil bagian
dalam mempersiapkan kegiatan Fun Tidak seperti pos-pos sebelumnya yang masing-masing berjarak cukup
Walk hari itu.. berjauhan, pos 4 terletak tidak jauh dari pos 3. Namun, karena sudah
kelelahan, tidak sedikit peserta yang langsung memutar balik, tidak berjalan
Seiring dengan terbitnya mata- ke pos 4. Padahal, di pos 4 disiapkan lagi biscuit serta permen-permen. Pos
hari pagi, para peserta berdatangan terakhir yaitu pos ke 5, adalah pos yang menandakan titik akhir Fun Walk.
dan memenuhi lapangan parkir Di sini panitia membagikan sebotol kecil hair milk dan sebuah minuman
SDC yang digunakan sebagai titik kaleng dingin bagi para peserta. Strategi panitia untuk membagikan goodie-
pertemuan acara hari itu. Sekitar bag dan isinya tersebar di setiap pos ternyata mampu membakar semangat
pukul 05.45, MC (pembawa acara) para peserta Fun Walk berjalan menuntaskan rute. Dan ternyata cara ini
mulai membuka acara, menyambut cukup efektif. Lapangan parkir SDC sebagai titik akhir, kembali menjadi
seluruh peserta Fun Walk yang hadir titik kumpul para peserta. Di sini peserta dapat berkeliling melihat bazar di
pada hari itu. Peserta diajak untuk sekitar panggung acara.
senam pemanasan yang dipimpin
oleh Tante Widiana. Pemanasan Acara selanjutnya adalah tampilan anak OMK membawakan bebe-
tersebut tidak hanya ”membakar” rapa lagu disertai band pengisi acara; MC mengocok nomor undian untuk
tubuh tetapi juga semangat para doorprize sesuai dengan nomor yang tertera pada tiket peserta. Pembagian
peserta, terlihat dari antusiasme para doorprize tersebut menjadi acara penutup bagi acara Fun Walk ini.
peserta dalam mengikuti pemanasan
tersebut. Panitia Fun Walk hari itu telah membuat acara yang menyehatkan,
membangun ikatan antar peserta, sekaligus mengumpulkan dana bagi pem-
Pukul 6 pagi, para peserta bangunan gereja Santa Maria Benteng Gading dengan sukses. (Priscilla Maria
diminta berbaris di belakang garis
Adeline Kristianto)

42 SALUS 20
FEBRUARI 2016

KELUARGA

SEKKSIEKLEURAARSGUALAN Kolom yang diasuh oleh Tim SSK Paroki dan didampingi oleh Pa-
stor Paroki ini sengaja dibuat untuk umat yang mau bertanya apa
saja seputar keluarga. Tim SKK Paroki adalah pasutri yang sudah
mengikuti pelatihan Kerasulan Keluarga dan Konseling Keluarga
dari KAJ. Di dalamnya juga terdapat psikolog profesional. Semua nama yang
mengirimkan pertanyaan dirahasiakan oleh redaksi.

Kriiing SKK… dengan konselor di paroki. Setiap hari karena itu mempertahankan hidup
Saya sebentar lagi minggu selepas misa kedua, kamu demi kehormatan-Nya dan demi
akan lulus ujian bisa bertemu dengan konselor paroki. keselamatan jiwa kita. Kita hanya
SMA. Saya sangat Silahkan menghubungi sekreatriat pengurus, bukan pemilik kehidupan,
putus asa, dan me- paroki untuk mendaftar. dan Allah mempercayakannya itu
rasa tidak ada jalan kepada kita. Kita tidak mempunyai
keluar, saya ingin bunuh diri tetapi Mengenai kuliahmu, saat ini kuasa apapun atasnya.
saya masih takut. Hal ini karena di paroki ada gerakan Ayo Kuliah. Ge-
orang tua saya tidak memperhati- rakan Ayo Kuliah ini membantu umat Gereja Katolik tidak merestui
kan saya. Ayah saya tiba-tiba pergi paroki yang perlu dibantu agar tetap bunuh diri dengan alasan pertama
dengan wanita lain. Ibu saya saat dapat melanjutkan kuliahnya. Prose- yang sangat masuk akal. Ini alasan
ini juga terlihat tidak memperduli- durnya tidak sulit, kamu datang ke adikodrati, istilah kerennya, atau gam-
kan saya. Saya tahu ibu saya tidak paroki dan tanyakan pada sekretariat pangnya dalam kaitannya manusia
ada uang untuk menyekolahkan prosedur dan form untuk pengaju- dengan penciptanya. Hidup yang
saya, tetapi saya tidak melihat annya. Tentunya nanti kamu nanti mengalir dalam diri kita ini bukan-
usaha ibu untuk berjuang atau akan dikunjungi oleh tim Ayo Kuliah. lah milik kita sendiri, tetapi hanya
mendorong saya untuk melanjutkan Untuk itu tetap semangat, cari karunia dari Tuhan sang pencipta
kuliah. Suatu kerinduan saya ingin universitas sesuai jurusan yang kamu dan pemilik sejati. Oleh karenanya,
sekali bisa melanjutkan studi. Apa sukai. Jangan lupa bawa semua dalam manusia-saya dan kamu-tidak berhak
yang saya harus lakukan. Bagaima- doa, agar diberi petunjuk jurusan dan untuk memusnahkannya. Bunuh diri
na pandangan gereja katolik ter- universitas mana yang baik dan tepat sama beratnya dengan membunuh
hadap bunuh diri? Saya juga takut untuk masa depanmu. orang lain.
masuk neraka kalau bunuh diri.
Adikku, Yesus sangat mencin- 2281 Bunuh diri bertentangan
Jawab: taimu, sehingga kamu bisa meredam dengan kecondongan kodrati manusia
Adikku yang baik, bangga keinginan dari si “jahat” yang ingin supaya memelihara dan memperta-
mengambilmu melalui cara bunuh hankan kehidupan. Itu adalah pelang-
dengan semangatmu untuk ingin diri. Bunuh diri tentunya sangat garan berat terhadap cinta diri yang
melanjutkan kuliah ditengah badai dilarang. benar. Bunuh diri juga melanggar
kehidupan yang kamu hadapi. cinta kepada sesama, karena merusak
Mari kita melihat KATEKIS- ikatan solidaritas dengan keluarga,
Percayalah bahwa ibumu sangat MUS GEREJA KATOLIK yang dike- dengan bangsa dan dengan umat
menyayangimu, sikap seakan-akan luarkan Vatikan tahun 1993: manusia, kepada siapa kita selalu
tak peduli bukan menandakan ibumu mempunyai kewajiban. Akhirnya
tidak mencintaimu, tetapi ibumu juga 2280 Tiap orang bertanggung bunuh diri bertentangan dengan cinta
mengalami suatu kebingungan; untuk jawab atas kehidupannya. Allah kepada Allah yang hidup.
itu kamu bisa membantu ibumu memberikan hidup kepadanya. Allah
dengan meminta ibumu bertemu ada dan tetap merupakan Tuhan atas
kehidupan yang tertinggi. Kita ber-
kewajiban untuk berterima kasih dan

43SALUS 20

FEBRUARI 2016

LINGKUNGAN HIDUP

Apa Jawaban Kita terhadap
Momok Demam Berdarah?
Memasuki musim
penghujan tahun ri 2016). Kejadian luar biasa demam pembangunan dan aktivitas manusia,
2016 ini, banyak berdarah dengue bukan hanya sekali serta mobilitas manusia.
orang terjangkit virus ini terjadi, tragisnya justru karena
demam berdarah. Rumah sakit di dari tahun ke tahun terjadi, seolah Salah satu pencegahan yang
berbagai daerah kekurangan ruangan kukuh sebagai tradisi. banyak dianjurkan ialah: menguras
untuk merawat pasien. Kompas, 4 dan menyikat tempat-tempat penam-
Februari 2016, menampilkan foto Pada bulan Oktober 2015 pungan air; menutup rapat tempat-
sejumlah pasien di Rumah Sakit Kementerian Kesehatan sudah men- tempat penampungan air; mengubur
Umum Daerah Cengkareng yang girimkan surat edaran kewaspadaan atau mendaur ulang barang bekas
terpaksa menjalani perawatan di kursi KLB BDB kepada kepala daerah yang bisa menampung air. Kampanye
roda akibat lonjakan jumlah pasien. supaya di daerah-daerah mengatisi- ini dikenal dengan dengan semboyan
pasinya. Mengapa masih ada KLB Tiga M.
Pada bulan Januari 2016 ini BDB? Memang, ada berbagai faktor
sudah tujuh provinsi menetapkan Ke- yang menyebabkan terjadinya KLB Berjangkitnya DBD tidak
jadian Luar Biasa Demam Berdarah dari tahun ke tahun, antara lain ma- hanya perlu diwaspadai tetapi juga
Dengue (KLB DBD). Jumlah pende- sih adanya lingkungan yang kondusif diatasi secara maksimal. Apalagi,
rita tebanyak terjadi di Banten, yakni bagi perindukan nyamuk, kurangnya sekarang berita berjangkitnya DBD
760 pasien, 25 orang di antaranya pemahaman masyarakat terhadap diiringi dengan menggemanya berita
meninggal dunia (Kompas, 4 Februa- pemberantasan sarang nyamuk, tentang virus Zika. Oleh karena
perluasan daerah endemik akibat itu, merebaknya demam berdarah
dengue (BDB) di sejumlah daerah

44 SALUS 20
FEBRUARI 2016

LINGKUNGAN HIDUP

sepatutnya diikuti deteksi virus Zika. melayani (diakonia). cang kampanye lingkungan sehat
Sebab, nyamuk pembawa virusnya Gereja tidak pernah ada untuk berupa video animasi atau brosur
sama, yaitu Aedes aegeypti. Deputi yang menarik untuk disebarkan di
Direktur Lembanga Biologi Mole- dirinya sendiri, tetapi sebaliknya lingkungan-lingkungan agar warga
kuler Eijkman, Herawati Sudoyo, menjadi tanda dan saran bagi dunia lingkungan menjadi agen hidup sehat
memastikan bahwa virus Zika sudah dan masyarakat. Gereja dipanggil antinyamuk. Supaya isi dan cara
masuk ke Indonesia, meskipun gam- untuk melayani sebagaimana Yesus kampanye bersifat menarik, benar,
baran besaran dan sebarannya belum sendiri datang untuk melayani. dan menimbulkan efek gerakan
dimiliki. Sementara itu, Kepala Unit Pada malam perjamuan terakhir, perlu melibatkan berbagai orang
Dengue Lembaga Eijkman, Tedjo Yesus menunjukkan diriNya sebagai yang kompeten untuk membahas
Sasmono menyatakan bahwa tidak seorang pelayan atau hamba dengan dan mengeksekusinya. Jika dikoor-
terdektesinya serangan virus Zika di- membasuh kaki para rasul. Sabda dinasikan dengan baik, kiranya ada
sebabkan teknologi dan sumber daya Yesus dalam Markus bab 10: 45, dokter, sosiolog, fotografer, vidogra-
manusia di Inonesia untuk mende- “Anak manusia datang bukan untuk fer, programer, dan ahli lain yang
teksinya masih terbatas. Herawati dilayani melainkan untuk melayani” menyediakan waktu untuk meng-
juga menyebutkan bahwa strain virus mendapat perwujudan yang nyata. hasilkan sarana yang efektif untuk
Zika di Indonesia dengan Brazil atau- Santo Paulus melukiskan pengala- kampanye ini. Bahkan, kampanye
pun yang di Mikronesia masih satu man Yesus ini dengan mengatakan bisa dilakukan oleh warga Katolik ke
cluster, yaitu tipe Asia. Sementara itu, bahwa “Kristus telah mengambil warga lain di RT-nya masing-masing.
berdasarkan laporan WHO, pada rupa seorang Hamba” (Filipi, 2: 7). Kemungkinan lain yang dapat
awal Januari 2016 ditemukan bayi di Dengan demikian menjadi murid dilakukan secara praktis pasti masih
Brasil yang mengalami mikrosefalus, Yesus berarti harus meneladani Yesus ada banyak lagi, tinggal tergantung
termasuk 38 bayi meninggal. Para dengan cara melayani. kemauan kuat kita.
ahli masih mencari keterkaitan infeksi
virus Zika dengan mikrosefalus. Ke- Pelayanan Gereja dapat bersifat Harapan untuk berkontribusi
waspadaan terhadap virus Zika secara ke dalam dan ke luar. Kedalam memenuhi kebutuhan masyarakat
global juga terkait dengan penyakit meliputi pembangunan dan peng- kiranya bukan sekadar menggantang
saraf langka guillain-barre syndrome embangan jemaat atau umat itu asap tetapi sebagai salah satu perwu-
(SGB) atau peradangan akut merusak sendiri, sedangkan keluar meliputi judan dari pernyatan Romo Hadi
sel saraf. Tedjo menyebutkan bahwa aspek-aspek kehidupan manusia Suryono yang dinyatakan dalam pi-
kaitan Zika dan SGB banyak dila- baik di bidang pendidikan, kebuda- datonya di depan Wali Kota dan para
porkan di Kepulauan Mikronesia. yaan, kesejahteraan, politik maupun tokoh masyarakat pada hari ulang
(Kompas, 3 Februari 2016). hukum. tahun ke-4 Paroki Santo Laurensius:
“Kami ingin bahwa kehadiran Gereja
Nyamuk Aedes aegeypti tidak Apa yang dapat dilakukan Katolik di daerah ini menjadi bagian
punya data, siapa yang Katolik Gereja Paroki Santo Laurensius dan perjuangan bersama dengan
dan bukan Katolik. Mereka akan untuk mengatasi momok masyarakat seluruh masyarakat apapun latar
menyengat siapa saja yang dijumpai berupa demam berdarah dengue ini? belakang agamanya, kami boleh
dan tidak melawannya. Nyamuk menjadi bagian dari perjalananan
penyebar petaka ini mestinya adalah Secara teoritis ada sejumlah bersama kita dalam membangun
musuh semua orang, maka semua kemungkinan yang dapat dilakukan. bangsa dan nergara ini. Paroki Santo
orang perlu melawannya secara Misalnya, Seksi Sosial setiap wilayah Laurensius adalah anak dari Wali
bersama-sama. mengusahakan peralatan foging. Pe- Kota Tangerang Selatan. Bersama
ralatan itu digunakan secara bergilir anak yang lain kami menjadi bagian
Sebagai orang Katolik sebenarn- oleh lingkungan-lingkungan yang dari anak-anak di Wilayah Tangerang
ya kita juga sering disadarkan bahwa bekerjasama dengan RT masing- Selatan ini. Maka mari kita menjalin
Gereja Katolik mempunyai tugas masing untuk melakukan pengasapan kebersamaan dan kepercayaan agar
utama yaitu menguduskan (lyturgia), secara berkala. Biaya solar dan obat hidup kita menjadi berkat satu sama
mewartakan (Kerygma), menjadi bisa diambil dari kas lingkungan atau lain.” (abw)
saksi Kristus (Martyria), membangun dari RT. Pengadaan peralatan foging
persekutuan (koinonia) dan juga dianggarkan dari PSE. Seksi Kese-
hatan juga dapat ambil peran secara
langsung, misalnya dengan meran-

45SALUS 20

FEBRUARI 2016






Click to View FlipBook Version