The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Majalah Salus - Edisi 55 / Tahun XV
Juli 2023

Media Komunikasi Paroki Alam Sutera
Gereja St. Laurensius, Tangerang, Banten, Indonesia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Salus - Gereja St. Laurensius, 2023-07-07 01:04:57

Majalah Salus 55

Majalah Salus - Edisi 55 / Tahun XV
Juli 2023

Media Komunikasi Paroki Alam Sutera
Gereja St. Laurensius, Tangerang, Banten, Indonesia

LIBURAN, SEKOLAH  KEHIDUPAN EDISI CETAK 55| TAHUN XV JULI 2023 UNTUK KALANGAN SENDIRI Gua Elia, Gunung Karmel Jerusalem (foto: dd)


2 | JULI 2023


PENANGGUNG JAWAB DPH Paroki Alam Sutera PEMIMPIN UMUM RD Victorius Rudy Hartono PEMIMPIN REDAKSI Fidensius Gunawan REDAKSI Elisabeth Wong, Imelda, Michael Jason, Leo Hans Adrianus EDITOR Orchiyadi, Patricia Bing Yuwono KONTRIBUTOR Andre Budi Wiryawan, Belicia, Natalia Adinda, Lupita, dan Hera Selas DESIGN & ARTISTIK Brigita Maria, Evan Zasli, Nadine Ong REDAKTUR FOTO Dasa Didiaja, Samuel Daven Farrel, Damien Dammy Pratama USAHA Lina Soedjoto, Eleonora Brigita Paurina SIRKULASI Ignatius Bambang Bekti Sugiyo W, Indrawan ALAMAT REDAKSI Gereja Santo Laurensius Jl.Sutera Utama 2, Alam Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan EMAIL [email protected] DAFTAR 06 14 18 28 30 38 40 42 KELUARGA ADALAH SEKOLAH IMAN, HARAPAN, DAN KASIH MATAHATI: MAsa TuA Hidup mAkin berarTI BAZAR UMKM TERBUKA UNTUK SEMUA PRESTASI PAROKI ALAM SUTERA PADA PESPARANI ZIARAH GEREJA PEDULI PADA ANCAMAN KEKERASAN SEKSUAL TIGA BERSAUDARA KUDUS: MARTA, MARIA, LAZARUS CINTANYA TIDAK LIBUR ISI DAFTAR ISI www.santo-laurensius.org @santolaurensius www.santo-laurensius.org @santolaurensius JADWAL MISA Misa Harian Senin - Sabtu pk 06.00 Jumat Pertama pk 19.00 Misa Minggu Sabtu pk 17.00 pk 19.30 Minggu pk 06.00 pk 08.30 pk 17.00 pk 19.30 Misa di Sekolah Tarakanita Gading Serpong Minggu pk 07.30 English Mass Sabtu setiap Minggu ke-3 pk 19.30 SEKRETARIAT PAROKI: Jam operasional sekretariat: Selasa - Minggu pk 08.00 - 16.00 Kecuali hari libur nasional JULI 2023 | 1


PENGANTAR Redaksi Tak terasa liburan sekolah telah tiba. Puji Tuhan, tahun ini pandemi sudah tidak lagi menjadi bayang-bayang. Liburan sudah bisa diisi dengan kegiatan suka-suka. Salus edisi ini mengangkat satu pesan dari romo kita tercinta, Romo Hadi: nikmati liburan bersama keluarga atau teman-teman, namun jangan lupakan iman. Cermati cerita masa kecil Diakon Yudi bersama Simbok kala berlibur. Resapi pengajaran Romo Rudy terkait pendidikan iman dalam keluarga, sebagai landasan kuat mengisi liburan dengan benar. Juga ada kisah perjalanan ziarah ke Jawa Tengah. Sungguh bahagia warga senior paroki kita, ada begitu banyak kegiatan yang tersedia. Kali ini Salus mengangkat kegiatan senam Bio Energi Power dan satu program yang diinisiasi dari SKK KAJ yakni Matahati (Masa Tua Hidup Makin Berarti). Para pelaku UMKM sepatutnya juga bergembira, karena paroki berkomitmen membantu mengembangkan UMKM sebagai perwujudan tema Ardas KAJ Kesejahteraan Bersama. UMKM telah dipersenjatai untuk dapat Go Digital oleh TSBP 5. Selain itu PSE juga membuka kesempatan bagi semua UMKM yang memenuhi syarat untuk ikut Bazar UMKM yang diadakan setiap hari Minggu pagi. Momen indah kebersamaan dalam keberagaman saat Idul Fitri kemarin, melalui fotofoto dapat kita kenang kembali dalam lembar Galeri Foto. Juga berita tentang Sarasehan Lintas Agama dapat And abaca dalam Salus ini. Selamat membaca dan menikmati Salus edisi ulang tahun XIV ini. Semoga bermanfaat. PENGANTAR REDAKSI Gereja St Mikhael (gereja lama) Simpang Dua, Ketapang, Kalimantan Barat 2 | JULI 2023


LIBURAN: SEKOLAH KEHIDUPAN “ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, BERHENTILAH Ia pada hari ke tujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya” (Kejadian 2:2) Saudari saudara, rekan kaum muda dan anak-anak yang dikasihi Tuhan. Liburan telah tiba. Banyak sekolah di dalam lingkup paroki memasuki masa liburan. Liburan merupakan hal yang umumnya disambut dengan penuh kegembiraan. Liburan adalah saat yang dipakai untuk menikmati hidup; untuk beristirahat sejenak dari segala kepenatan dan memulihkan keadaan tubuh dan pikiran. Bagaimana kita memaknai hari libur sebagai orang (anak anak / kaum muda) beriman kristiani? Liburan panjang adalah saat setiap anak, orang tua, keluarga, dan persaudaraan kembali “lebih” disegarkan. Kehangatan kasih dalam keluarga dibangun kembali. Dalam menjalani masa liburan, segala pelajaran di sekolah seperti matematika, sejarah, biologi dan sebagainya sejenak ditinggalkan. Anak diantar masuk dalam pendidikan yang paling dasar dan utama dalam hidupnya yakni: “Sekolah Kehidupan” . Dalam masa libur sekolah, semoga anak sungguh merasakan kegembiraan, kebersamaan, persaudaraan melalui pergi bersama keluarga ke luar kota, pergi bersama sahabat; juga anak bisa mengembangkan bakat-bakat pribadi PESAN GEMBALA seperti olah raga, music, dan sebagainya. Atau anak dapat mengasah kepedulian pada sesame, khususnya yg berkebutuhan khusus dengan mengadakan kunjungan ke panti asuhan bersama keluarga. Tentu masih banyak aktifitas yang bisa dibuat selama masa liburan sekolah. Satu hal yang semoga tidak diabaikan oleh anak-anak selama masa liburan sekolah: yakni tetap memuliakan Allah. Libur panjang tidak berarti libur dari kegiatan rohani untuk memuliakan Allah. Liburan tidak berarti berdoa dikurangi. Justru di masa liburan sekolah hendaknya anak memberi waktu cukup untuk mendekatkan diri pada Allah lewat kegiatan kegiatan rohani dan doadoa pribadi. Kualitas hubungan dengan Tuhan justru semakin bisa kita tingkatkan selama masa liburan. Untuk orang tua, selamat mendampingi anak-anak. Akhirnya selamat menikmati liburan. Selamat merasakan kehangatan keluarga sebagai “sekolah kehidupan”. Berkat Tuhan menyertai dan Bunda Maria mendampingi. Salam dan doa Rm Hadi Suryono Pr. JULI 2023 | 3


TOPIK UTAMA Di ANTARA DINAMIKA DAN STRATEGINYA Keluarga adalah tempat pertama kita mengenal kasih, persaudaraan, kebersamaan, cinta, dan juga Tuhan. Dari keluargalah kita mengenali dan memahami pertama kalinya apa arti menjadi dewasa dan manusiawi. Bagaimana hubungannya dengan iman? Persis sama, keluarga juga menjadi tempat persemaian pertama orang mengenali siapakah Allah, Gereja, dan seluruh tradisi-tradisi iman yang menghidupinya. Peran orang tua sangatlah penting: menyemai dan menumbuhkan iman di dalam keluarganya. Antara tawaran-tawaran duniawi yang tersaji di hadapan kita, tentu orang tua tidak akan pernah melupakan pendidikan iman sebagai sarana kita menawarkan juga nilainilai hidup dan religi kepada anak-anak kita. PENDIDIKAN IMAN DALAM KELUARGA YAHUDI Mungkin kita bisa belajar dari keluarga Yahudi di mana Pendidikan iman dalam keluarga menjadi amat sangat penting. Upaya menjaga tradisi iman yang dipegang teguh turun-temurun. Lukas 2:41-45 menceritakan tentang Yesus di usia sekitar 12 tahun berdiskusi dengan para alim ulama. Diandaikan Yesus pasti pernah mengenyam Pendidikan iman dalam keluarga-Nya sehingga Ia bisa berdialog dengan mereka. Dalam seluruh aktivitas Yesus kita kenali juga bahwa Yesus sering hadir dalam Sinagoga (tempat KELUARGA dan PENDIDIKAN IMAN ibadah orang Yahudi) entah belajar ataupun mengajar. Rekonstruksi kita: pasti di balik semua kharisma yang ada pada Yesus, ada Pendidikan iman dalam keluarga Yahudi yang menjadi kebiasaan mereka menempatkan iman di atas segala sendi kehidupan masyarakat Yahudi. Beberapa hal yang bisa kita lihat adalah: 1] Bagi orang Yahudi Pendidikan iman dalam keluarga adalah institusi pendidikan pertama dan utama. Metode yang mereka lakukan sederhana, yaitu: menceritakan kisah-kisah keagamaan, mempelajari dan menghafal teks-teks Kitab Suci yang dibaca di Sinagoga. Bagi mereka ada prinsip: apa yang dipelajari si anak tergantung dari seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki oleh ayahnya (Mrk 6:3; Mat 13:55- 56). 2) Anak-anak Yahudi selalu ada di Sinagoga: ini adalah cara alamiah anak-anak Yahudi memperoleh pengetahuan Kitab Suci. Setiap kali ziarah ke tanah Suci Yerusalem, selalu saya jumpai mereka ada di Sinagoga (anak maupun remaja) di bawah bimbingan seorang Rabi. Anak-anak Yahudi terbina melalui bimbingan seseorang yang dipercaya dalam keagamaan. 3) Yesus bisa membaca dan memahami Kitab Suci. Dalam debat dengan orang Farisi, Ia selalu mengatakan: ”Belum pernahkah kamu baca? (Mrk 2:25;12:10). KITAB SUCI menjadi penekanan pertama dan utama pendidikan agama Yahudi. Kitab Suci menjadi ‘otoritas’ pertama terhadap 4 | JULI 2023


TOPIK UTAMA segala aspek kehidupan, misalnya penilaian baik dan buruk. Memang kenyataannya Kitab Suci menjadi cara bagaimana orang berlaku benar di hadapan Allah. Selain itu, orang tua menjadi contoh pertama dan teladan bagi Pendidikan iman keluarganya. Orang tua sebagai ‘imam’ dalam keluarganya. Mereka harus mengajarkan monoteisme Yahudi (Yahwe Allah) turuntemurun kepada anak-cucu mereka. Di pihak anak-anak (disebut Talmidin) tetap diberi ‘kuk’ yaitu tanggung jawab menentukan usaha dan kerja kerasnya (Mat 11:29-30). Mereka diajak memahami teks dan bergumul dengan teks Kitab Suci dan menemukannya dalam aspek-aspek kehidupan. Mereka diundang memahami teks Sabda Allah untuk menemukan siapakah Allah yang menuntun mereka pada kehidupan yang benar. Itulah inspirasi yang bisa saya petik, pengalaman orang-orang Yahudi dalam mendidik anakanak mereka beriman (Pendidikan iman). APA INSPIRASINYA BUAT KITA? Liburan anak sekolah telah tiba. Ada banyak kegiatan yang pastinya sudah disiapkan orang tua bagi mereka. Entah liburan keluarga, kegiatan weekend rohani di Gereja maupun pelayanan-pelayanan, tersaji buat anak-anak kita. Penting diingat, Pendidikan iman bagi anak-anak, harus tetap menjadi fokus sehingga anak-anak kita tidak ketinggalan iman. Di tempat-tempat liburan jangan lupa mengajak anak-anak kita pergi ke Gereja di hari Minggu entah di manapun liburan kita rencanakan. Syukur bisa liburan sambil ziarah iman. Ada juga tempat-tempat ziarah iman Katolik hadir dalam perjumpaan kita di tempat liburan. Pengalaman ziarah adalah sebuah refleksi iman di mana kita bukan hanya memperoleh pengetahuan iman melainkan juga pengungkapan iman. Mengunjungi tempat-tempat suci, gua maria, basilika dan kapel, maupun santo dan santa adalah warisan rohani yang bisa ditimba oleh keluarga-keluarga Katolik. Bahkan kita dapat menceritakannya sebagai sebuah kekayaan iman. Anakanak sekarang suka dengan yang visual, dapat dilihat dan dicerna sebagai sebuah pengajaran iman. Semoga dengan membawa anak-anak kita berziarah akan menumbuh-kembangkan iman mereka. Tantangan orang tua jaman sekarang memang sangat berat. Seorang pengamat orang muda pernah berkata, ”Sebagai orang muda Katolik yang hidup di tengah derasnya arus globalisasi, tentunya selalu dituntut untuk mengembangkan diri baik dalam iman maupun dalam kedewasaan berpikir. Memang tidak mudah, karena dunia telah menawarkan kenikmatan yang sedemikian rupa sehingga banyak orang muda menjadi korban. Menjadi lupa diri, lupa akan tujuan hidupnya dan dalam beberapa kasus ekstrim, meninggalkan imannya.” Mari bersama dengan tantangan jaman, kita terus maju memperhatikan Pendidikan iman anak-anak. Kita optimis anak-anak kelak adalah pewaris pelayanan gereja, dan tongkat estafet pasti akan berganti: dari yang tua kepada yang muda. Semoga Pendidikan iman dalam keluarga tak pernah terlupakan menjadi bagian pengajaran dan pengalaman iman dengan cara-cara kreatif kita, meskipun itu di masa liburan sekolah. Pergi jalan jalan ke kota Kudus, jangan lupa memberi mie se-dus. Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Pendidikan iman keluarga mengantar ke jalan Kristus. (MODY) JULI 2023 | 5


TOPIK UTAMA Kelua rga adalah SEKOLAH IMAN, HARAPAN, DAN KASIH Sekelumit kisah “Salus” menghubungi dan meminta saya untuk menuliskan pengalaman iman untuk edisi ke-55. Dalam usaha memenuhi harapan tersebut, beberapa minggu saya mencoba untuk “sejenak berhenti dan menoleh ke belakang”. Berusaha melacak, mengingat, melihat jejak-jejak kisah hidup bersama keluarga. Dari penelusuran tersebut tidak ada alasan lagi bagiku untuk tidak bersyukur atas kehidupan yang Allah anugerahkan. Semoga kisah kecil nan sederhana yang saya tuliskan ini dapat menjadi jalan-jalan kecil untuk menemukan jejak-jejak kasih Allah Yang Baik dan Murah Hati dalam peziarahan hidup ini. Iman yang sederhana dalam diri “Simbok” Saya dan ketiga saudara-saudari, lahir, dibesarkan, dan dididik dalam keluarga sangat sederhana di sebuah desa kecil di Kabupaten Gunung Kidul. Namanya Rejosari kecamatan Wonosari. Saya anak ke dua. Sejak kepergian bapak, Simbok lah yang membesarkan dan mendidik kami. Kami biasa memanggilnya “Simbok” untuk sebutan lain dari ibu, bunda, mama, atau mami. Dalam film atau sinetron, biasanya sosok simbok ditampilkan sebagai seorang perempuan tua, berasal dari kampung, pengasuh anak dalam keluarga. Seorang yang tidak neko-neko dan sederhana. Gambaran tersebut dapat mewakili sosok simbok atau ibu meskipun tidak selamanya demikian. Bagi kami sebutan simbok merupakan sapaan yang paling pas untuk menempatkan sosok perempuan yang telah mengandung, melahirkan, membesarkan, dan mendidik kami. Simbok tidak hanya sebatas seorang ibu tetapi ia juga seorang teman dan sahabat seperjalanan dalam mewarnai dan memaknai kehidupan ini. Tempat kami berbagi dan mencurahkan uneg-uneg, tempat kami “berguru” tentang nilai-nilai kehidupan, tempat kami bersadar ketika lelah menghiasi diri. Tempat kami belajar merasakan kehadiran dan belas kasih Allah. Sejauh yang dapat saya ingat, Simbok sangat jarang atau mungkin tidak pernah membekali pengetahuan iman kristiani kepada kami. Simbok tidak pernah memberikan pemahaman dan penjelasan tentang siapa itu Allah. Apa itu Gereja dan apa itu sakramen. Siapa itu Paus, Uskup, Imam, dan Diakon. Apa itu dosa. Apa itu iman, harapan, dan kasih. Mengapa Allah harus menjadi manusia, sengsara, wafat, dan bangkit. Atau mengapa kita perlu beriman, berpengharapan dan mengasihi dan lain sebagainya. Saya memahaminya, karena pendidikan beliau hanya sampai kelas 2 SD, sehingga tidak memiliki kapasitas untuk menerangkan atau menjelaskan semua itu. Namun saya selalu bersyukur memiliki seorang ibu yang istimewa karena keteladanan hidupnya. Dari pribadi simbok lah saya belajar (Rm. Diakon Ignasius Wahyudi Paweling, Pr) 6 | JULI 2023


TOPIK UTAMA bagaimana menaruh kepercayaan kepada Allah. Bagaimana setia pada proses dan senantiasa mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Darinya saya (kami) belajar makna hidup sebagai orang kristiani. Kasih Allah itu Hadir Secara Nyata dalam Keluarga Masa libur sekolah selalu menjadi saatsaat kami dapat lebih meneladani Simbok. Bagi saya, keteladanan hidup adalah wujud kongkret dari pengetahuan iman. Inilah yang ditunjukkan simbok kepada kami anak-anaknya. Bagaimana menjadi pribadi yang selalu bersyukur dalam segala keadaan. Menjadi pribadi yang tidak mudah “sambat” (red: mengeluh) akan hidup ini. Pribadi yang rendah hati, mudah untuk mengampuni-memaafkan dan meminta maaf. Simbok juga mengajarkan kami bagaimana menjadi pribadi yang sabar, tekun (tidak malas-malasan) dalam bekerja. Tidak “clemer” (red: jujur) dan bertanggungjawab. Menjadi pribadi yang sederhana, murah hati, peduli kepada orang lain terlebih yang membutuhkan. Simbok mengajak dan mengajarkan kami berdoa dan merayakan Ekaristi. Berkaca dari pengalaman hidup bersama keluarga, saya semakin yakin orangtua memiliki peran sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan kami dalam segala dimensinya. Kami menjadi seperti sekarang ini, ya tidak terlepas dari kasih orangtua yang begitu besar. Peran ini tidak dapat digantikan dan tidak dapat sepenuhnya didelegasikan kepada orang lain. Maka benarlah bahwa orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anak. Saya teringat akan Paus (St) Yohanes Paulus II dalam anjuran apostoliknya Familairis Consortio: “Orang tua bertugas menciptakan suasana rumah tangga yang penuh kasih dan menghormati Tuhan dan orang lain, dan keluargalah yang menjadi sekolah pertama bagi anak-anak untuk mengajarkan bagaimana caranya hidup menjadi orang yang baik. Dasar utama seluruh kegiatan pendidikan di dalam keluarga adalah cinta kasih orang tua, dan tujuannya adalah agar anak bisa lebih ‘pandai’ mengasihi” (FC. No.36). Selama bersama dengan orangtua, kami merasakan persekutuan kasih dan persekutuan kehidupan itu dalam keluarga. Melalui bapak dan ibu, kami merasakan dan belajar bagaimana menjaga, menyatakan dan menyampaikan kasih Yesus kepada sesama anggota keluarga maupun kepada masyarakat sekitar. Akhir Kisah: Terus Menaruh Pengharapan Kehidupan kami di desa saat itu tidak mudah. Simbok telah tahu dan merasakan bagaimana beratnya hidup, dia harus berjuang sendirian membesarkan dan mendidik kami. Sangat manusiawi jika ada saat Simbok ingin menyerah. Tantangan dan kesulitan yang dihadapi, datang dan pergi silih berganti. Meski demikian, Simbok tetap setia menaruh harapan kepada Tuhan dalam setiap doanya. Beliau pernah mengatakan bahwa sabda Tuhan ini memberikan kekuatan di saat beliau terpuruk “He para wong kang kesayahan lan kamomotan padha mareka kabeh. Aku bakal gawe ayemmu…” (lihat Mat. 11:28). Sabda ini menjadi salah satu pegangan dan sumber kekuatan yang membuat Simbok tetap bertahan dan setia dalam pengharapan. Dari simboklah saya (kami) belajar menimba kekuatan Tuhan dalam doa dan memohon perantaraan Bunda Maria. Semoga melalui kisah kecil dan sederhana ini, umat Paroki St. Laurensius Alam Sutera senantiasa mensyukuri dan bersukacita atas keluarga Anda. Jadikan keluargakeluarga Anda sekolah iman, harapan, dan kasih. Berkah Dhalem…. JULI 2023 | 7


TOPIK UTAMA SELALU MENCARI Mata Romo Hadi Suryono seketika berbinar ketika hendak menjawab satu pertanyaan dari Salus, sebaiknya apa tema untuk majalah Salus edisi 55 yang akan terbit awal Juli mendatang. Masih dengan pancaran sorot mata yang bersemangat, beliau menyampaikan pesan: “Bulan Juli adalah masa libur sekolah/kuliah. Pasti banyak keluargakeluarga mengisi masa libur kali ini dengan bepergian keluar kota atau bahkan keluar negeri. Apalagi beberapa tahun kemarin kita terkungkung pandemi sehingga tak dapat leluasa bepergian. Baik bila keluarga-keluarga ini tidak melupakan iman. Tetap berdoa bersama dalam keluarga serta ingat untuk hadir dalam Misa Minggu. Bila memungkinkan isilah masa berlibur dengan kegiatan ziarah.” Mendengar respon penuh semangat dari Romo Hadi ini, sel-sel memori di otak mulai mengais kisah-kisah masa lalu. Saya termasuk orang yang beruntung karena punya kebiasaan mencari gereja katolik kemanapun saya pergi, entah bersama keluarga entah sedang perjalanan dinas. Ya beruntung karena dengan kebiasaan ini, saya dapat berdoa dalam gereja atau paling tidak di gua Maria, bila pintu gereja terkunci. Dengan doa-doa dan sejenak menikmati keheningan, saya selalu dapat merasakan penyertaan Tuhan. Saya bahkan merasa memperoleh berkat melimpah bila berkesempatan ikut Misa. Perjalanan memang tak selalu baik-baik saja, namun karena Tuhan menyertai maka selalu ada solusi yang sangat baik. Selain itu saya juga merasa beruntung karena dapat mengunjungi gereja-gereja dengan berbagai keunikan masingmasing. Selain merasakan kehadiran Tuhan, saya juga menikmati keindahan arsitektur gedung gereja tersebut. Baik eksterior maupun interior dengan segala perlengkapan di dalamnya. Sering kali lingkungan sekitar gereja, dapat dijumpai hal-hal menarik, misal bentuk Gua Maria, Jalan Salib, Taman Doa, Ruang Adorasi, dan sebagainya. Ketika berlibur ke Medan bersama beberapa teman, kami ikut Misa di Katedral. Jendela-jendela sisi kiri dan kanan gereja nampak mengikuti bentuk rumah adat Batak. Gua Maria yang terletak di sisi kiri gereja berada pada ketinggian sekitar tiga meter. Ini menjadi pemandangan unik, karena kita perlu menapak banyak anak tangga untuk dapat berdoa di sana. Dalam satu kesempatan berkunjung ke Pontianak, saya meluangkan waktu berkunjung ke Gereja Katedral St Yoseph yang diresmikan akhir 2014 lalu. Sangat menakjubkan karena baik eksterior Ge reja 8 | JULI 2023


TOPIK UTAMA maupun interior sangat megah dan mewah. Bentuk bangunan mirip gereja di Eropa dengan banyak tiang, pintu utama yang sangat tinggi dan besar. Dari jalan, kita dapat melihat dua kubah besar. Satu kubah yang lebih besar menjadi atap altar. Sedangkan kubah kedua adalah atap Gua Maria. Saya dan keluarga bahkan pernah tak sengaja berkunjung ke gereja di mana terdapat bekas makam Beato Rupert Mayer. Siang itu, kami sedang jalan kaki menuju Marienplatz di Munich Jerman. Kami tertarik akan satu bangunan berwarna cerah dengan jendela-jendela besar menghiasi tampak muka. Bangunan ini diapit toko-toko. Kami melihat beberapa orang keluar dan masuk melalui pintu kayu. Kami ikut masuk dan ternyata ini sebuah gereja. Setelah berdoa dan duduk hening sambil menikmati interior gereja, kami berjalan melihat-lihat. Di satu sudut gereja, nampak sebuah prasasti di lantai. Ternyata ini pernah menjadi makam Beato Rupert Mayer, seorang Jesuit yang ikut menjadi tentara dan banyak berjasa mendampingi umat beriman dalam perang dunia pertama. Ketika itu kakinya terluka dan harus diamputasi. Tapi daya juangnya tak luntur, ia sangat berani menentang Nazi selama perang dunia kedua. Kebiasaan mencari gereja saat jauh dari kota asal, sepertinya memang terbilang langka. Hal ini nampak dari pengalaman saya ketika beberapa kali mengikuti rapat tahunan saat dulu masih kerja di satu perusahaan spring bed terkemuka. Setiap tahun sekitar 50 – 100 manajer perusahaan diajak rapat tahunan keluar negeri, biasanya akhir Februari dan awal Maret. Saya pernah ikut ke Singapore, Phuket, Bangkok, Hong Kong+Makau. Disela waktu rapat, bila menemukan gereja yang dekat dengan hotel, saya pasti pergi mencari. Pernah saat di Hong Kong, bertepatan dengan hari Minggu. Hanya tiga orang yang memilih ikut Misa sementara teman-teman lain tak mau rugi memilih mengunjungi tempat-tempat wisata terkemuka. Padahal mayoritas kami adalah Katolik, termasuk pimpinan tertinggi kami. Apakah saya merasa rugi karena tidak bisa menikmati tempat-tempat wisata tersebut? Saya berani berkata tidak rugi. Karena saya dapat berkunjung ke rumah Tuhan, dapat berkat khusus boleh menerima Tubuh dan Darah Kristus. Ya komuni dua rupa. Jadi umat maju mengambil Tubuh, berjalan beberapa langkah ke kanan, mencelupkan Tubuh ke dalam piala berisi Darah, baru disantap. Suatu pengalaman unik dan belum pernah terulang di gereja-gereja lain. Beberapa tahun kemudian, Tuhan juga membayar semua “pengorbanan” saya waktu itu dengan memberi hadiah kepada saya dan istri untuk menikmati liburan ke Hong Kong dan Makau. Luar biasa Tuhan kita. (FG) Gereja tempat seorang beato pernah dimakamkan JULI 2023 | 9


3 JUNI 2023 PERJALANAN PROYEK Fidensius Gunawan Tampak belakang gedung Gereja SMPBG Progres lantai 3 (gereja) Tampak depan 10 | JULI 2023


10 JUNI 2023 PEMBANGUNAN GEREJA SPMBG Damien Dammy Pratama Balkon belakang lantai 3 (gereja) Lantai 3 (gereja) Lantai 2 (aula) sudah pasang keramik dan rangka plafond JULI 2023 | 11


ANTAR KITA Sungguh bahagia para pengurus lingkungan, seksi, dan kategorial paroki Alam Sutera karena di awal masa jabatan, mereka dibekali baik secara spiritual maupun teknis. Tidak dibiarkan meraba-raba sendiri apa tugas dan kewajibannya. Paroki Alam Sutera memiliki Seksi Pelatihan dan Pengkaderan (PeKad) yang pada periode ini diketuai oleh Ibu Ingrid Indrayani Hartono, akrab disapa bu Ingrid. Kali ini, pada 15-16 April 2023, Seksi PeKad mengadakan acara Pembekalan untuk Bendahara dan Sekretaris. Bendahara perlu komitmen Di tengah kesibukan yang luar biasa, Sabtu 15 April pagi, Romo Steve Winarto meluangkan waktu untuk hadir di GKP. Beliau menjadi narasumber dalam acara Pelayan Pilihan Tuhan “Be A Blessing”. Hari itu acara pembekalan ini lebih dikhususkan bagi bendahara lingkungan, seksi, dan kategorial. Posisi beliau sebagai Bendahara Keuskupan Agung Jakarta, memang pas untuk berbicara dan berbagi pengalaman dengan seratus lebih bendahara yang hadir. Di awal sesi Romo Steve menceritakan bagaimana beliau yang bukan berlatar belakang keuangan atau akunting, menerima penunjukan tugas sebagai Bendahara KAJ. Ternyata sekitar 80% bendahara yang hadir juga bukan berlatar belakang keuangan. Namun sekarang semua sudah dilantik, maka Romo Steve mengajak semua peserta untuk komitmen pada komunitas. Jangan sampai menghianati kepercayaan yang telah diberikan oleh komunitas. Komitmen ini dapat dilihat dari niat mempelajari apa saja tugas bendahara sesuai arahan paroki, tertib dan teliti dalam membuat laporan serta mengumpulkan buktibukti pemakaian uang, dan selalu menyediakan waktu di sela-sela kesibukan sehari-hari. Juga siap mental menghadapi “hujatan” karena mengambil sikap tegas dalam menjalankan tugas sesuai aturan gereja. Romo Steve membacakan Kis. 5:1- 11, yang mengisahkan Ananias dan istrinya Safira. Mereka berdua menjual sebidang tanah untuk diserahkan kepada para Rasul. Namun mereka sepakat menahan BEKAL BENDAHARA DAN SEKRETARIS Romo Steve dan bu Ojie foto: Sonny 12 | JULI 2023


ANTAR KITA sebagian hasil penjualan untuk keperluan sendiri. Tak dinyana Rasul Petrus mengetahui hal ini, dan menegur Ananias karena mendustai Roh Kudus. Ananias dan Safira rebah dan meninggal. Kisah dari Kitab Suci ini hendaknya diingat bahwa kita harus jujur. Uang yang dikelola adalah harta Gereja. Namun uang memang menggoda. Dosa pertama dalam Gereja adalah kejahatan keuangan. Romo mengingatkan, tidak membuat laporan termasuk katagori kejahatan keuangan. Salus Populi Suprema Lex Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Keselamatan atau keutuhan lingkungan menjadi utama. Bila keuangan lingkungan tidak transparan, akan muncul kecurigaan, dan berefek pada perpecahan. Harus dipahami, ini merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab bendahara. Juga perlu diingat, semua yang dilakukan, adalah demi mewujudkan Kerajaan Allah. Menjadi bendahara sesungguhnya kesempatan mendekatkan diri kepada Kerajaan Allah. Jadilah berkat bukan bencana. Masih banyak hal menarik lain yang dibagikan oleh Romo. Selain Romo Steve, juga tampil beberapa narasumber dari tim Bendahara Paroki yang membagikan beberapa informasi kepada peserta. Serta memberi kesempatan bertanya yang ditanggapi dengan antusias oleh peserta bahkan sampai habis waktu. Sekretaris perlu paham BIDUK Pada hari kedua tanggal 16 April 2023, acara Pembekalan Pelayan Pilihan Tuhan “Be A Blessing” ditujukan untuk sekretaris lingkungan, seksi, dan kategorial. Pembekalan ini dihadiri oleh sekitar 150 sekretaris. Acara dibuka dengan doa pembuka yang dipimpin oleh Romo Vincent. Sesi pertama dibawakan oleh Henry Iriawan mengenai BIDUK. Basis Integrasi Data Umat Keuskupan (BIDUK) bertujuan untuk memberikan kemudahan pemutakhiran data dan laporan kebutuhan umat untuk mempermudah proses dan administrasi umat dari paroki ke keuskupan secara online. Sebagai pengurus BIDUK, sekretaris bertanggung jawab melengkapi data umat secara akurat dan absah untuk digunakan secara periodik dalam pengambilan keputusan pastoral, serta menjaga privasi data umat. Selain itu, dijelaskan update fitur dan rencana pengembangan BIDUK. Selanjutnya, sesi kedua dibawakan oleh R. Soetrisno mengenai BIDUK KK. Salah satu fungsi BIDUK adalah untuk membuat Kartu Keluarga Katolik. Keunggulan dari BIDUK KK adalah mobile, data terkini, menyediakan tools pelayanan, dan cukup membutuhkan brainware. BIDUK KK ini hanya memiliki tiga konsep, yaitu satu keluarga memiliki satu KK, mutasi adalah hal umum, dan banyak peluang untuk melengkapi data. Pembekalan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dengan para pembicara mengenai BIDUK dan BIDUK KK. Bu Ingrid selaku ketua Seksi PeKad berharap bahwa setelah acara pembekalan ini, para sekretaris mendapatkan pengetahuan lebih mengenai tugas mereka sehingga mereka dapat melayani dengan maksimal. (FG – Lupi) JULI 2023 | 13


ANTAR KITA Kamis, 11 Mei 2023 pukul 8.30 dari ruang Sukacita, Gedung Karya Pastoral, Gereja Laurensius Alam Sutera terdengar Lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan dengan penuh hikmat dan hormat oleh peserta seminar MATAHATI (Masa Tua Hidup Makin Berarti). Bekerja sama dengan Seksi Kerasulan Keluarga (SKK), Paroki Alam Sutera mengadakan rekoleksi MATAHATI yang pertama. MATAHATI merupakan program yang disusun dan diprakarsai oleh SKK Keuskupan Agung Jakarta, sejak 2019. Program ini belum sempat diluncurkan ke paroki-paroki karena datangnya pandemi Covid-19. Tahun 2023, setelah pandemi berlalu, program ini baru mulai digulirkan di beberapa paroki di KAJ. Seminar dengan topik “Sebagai Pendoa” itu dihadiri oleh 140 peserta dan didampingi oleh beberapa senior dari SKK Paroki, antara lain Ibu Nanik Moeliana, Bpk. Teguh Wijaya dan Ibu Susana, Bpk. Iwan Saputra dan Ibu Mila, serta pastor pendamping PaUS (Paguyuban Umat Senior), RD. Vincensius Rosihan Arifin. Seperti tersirat dalam nama MATAHATI, sasaran utama program ini adalah para umat senior, yang di Paroki Alam Sutera bernaung di bawah PaUS. Ibu Elly Linarti sebagai ketua PaUS membuka seminar dengan kata-kata yang sangat mengena di hati peserta: “Dulu saat muda mungkin banyak berbuat dosa, sekarang kita perlu banyak berdoa…” Peserta tertua, Ibu Megawati, 98 tahun naik ke panggung dengan gagah dan bernyanyi dengan gembira bersama romo pendamping yang berusia 35 tahun. Pemandangan yang luar biasa! Lagu pembuka “Dengar Dia Panggil Nama Saya” dijawab serentak oleh peserta dengan jawaban “Kujawab ya ya ya… kujawab ya MATAHATI MAsa TuA Hidup mAkin berarTI Bergembira bersama 14 | JULI 2023


ANTAR KITA ya ya… “ Dalam satu mata acara yang dibawakan oleh Ibu Nanik Moeliana ini, peserta diingatkan kembali agar berdoa dijadikan aktifitas yang menggembirakan dan membawa ketenangan di masa tua. Doa adalah karya mulia yang kita sumbangkan bagi pasangan, anak dan cucu kita. Berdoa juga untuk mengungkapkan harapan, memberi ketenangan, bukan hanya untuk diri sendiri dan keluarga, tapi juga untuk teman-teman, sahabat-sahabat, para imam, serta bangsa dan negara. Tak lupa kita juga mendoakan para imam, agar tetap setia dan mau terus menadampingi kita dan mendoakan negeri kita, supaya tenteram dan aman. Saat sharing kelompok, peserta diminta membahas tentang perasaan apa yang paling sering muncul saat berdoa? Rata-rata peserta menjawab bahwa mereka merasa lega dan plong. Peserta juga berdiskusi tentang mengapa kita perlu berdoa? Hampir semua peserta menjawab bahwa berdoa itu sama dengan berkomunikasi dengan Tuhan, dan kita berharap campur tangan Tuhan dalam hidup kita, agar dikuatkan dalam menjalani hidup ini. Pada kesempatan ini, Romo Vincen membahas tentang manfaat Sakramen Pengurapan orang sakit. Beliau mengatakan: “Jangan takut, Sakramen Pengurapan orang sakit adalah sarana yang diberikan untuk menguatkan kita yang lemah dan sakit agar dapat kekuatan Ilahi untuk kuat dan sembuh. Sakramen ini bukan sebagai pengantar menuju akhir hidup, sehingga sakramen ini bisa diberikan berkali-kali bila kita merasa perlu.” Romo Vincen menyampaikan katakata Paus Fransiskus tentang hidup suci: “Untuk menjadi suci, tidak perlu melakukan yang muluk-muluk, kita semua bisa menjadi orang kudus, lakukan saja pekerjaan sehari-hari dengan baik. Berdoa sambil melakukan kegiatan; sambil memasak, momong cucu, menyapu, dan sebagainya. Berdoa bisa menjadi berkat untuk orang banyak.” Peserta kemudian diminta membentuk kelompok kecil terdiri dari tiga orang. Mereka diminta saling mendokan. Rekoleksi berakhir pukul 11.30 dengan lagu yang berjudul “Banyak Perkara yang Tak Dapat Kumengerti”. Lagu ini menjadi siraman yang membawa peserta pada kesadaran bahwa banyak hal yang tidak dapat dimengerti dalam hidup ini, namun apa pun yang terjadi Allah tetap peduli. Tak lupa sesi ramah tamah disertai makan siang dan foto bersama dengan ‘cucu’, sekaligus pendamping PaUS, Romo Vincen. Selamat ya Opa Oma! (lw) Makan bersama setelah rekoleksi JULI 2023 | 15


ANTAR KITA Bekal untuk UMKM Tema Ardas KAJ 2023 adalah Kesejahteraan Bersama. Salah satu upaya Paroki Alam Sutera mewujudkan tema ini adalah bagaimana mendorong dan memberi kesempatan kepada para UMKM untuk bertumbuh dan dapat menjadi usaha yang kuat. Maka Tim Sinergi Bidang Prioritas (TSBP) 5 yang meliputi Komsos, Litbang, IT Creative, dan Pekat pada Sabtu, 13 Mei lalu telah mengadakan acara UMKM Go Digital. Bertempat di GKP lantai 3, hadir sekitar 40 orang. Acara dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama penjelasan bisnis online. Sedangkan sesi kedua mengenai pajak. Terakhir pak Apung dari PSE menjelaskan program PSE dalam mendukung UMKM. Sebelum Jualan Online Belajar Dulu Canva dan Capcut Sesi pertama tampil Leonardus Ramba, seorang professional muda menjelaskan nilai positif bisnis online. Antara lain biaya operasional relatif rendah, jangkauan lebih luas, serta sifatnya yang fleksibel baik dari sisi lokasi maupun jam operasional. Sebagaimana setiap usaha, untuk sukses diperlukan persiapan. Demikian juga Go Digital UMKM. Beberapa hal yang perlu disiapkan, pertama perlu perangkat dan jaringan internet yang memadai. Kedua perlu disiapkan tenaga admin yang handal. Lalu foto produk serta kemampuan mengedit agar foto yang ditampilkan mampu menarik perhatian calon pembeli. Selanjutnya perlu menguasai pembuatan materi promosi. Materi promosi bisa dibuat dengan bantuan app. Canva dan Capcut (untuk edit video). Menurut Leo, tak semua produk cocok untuk dijual secara online. Pertama produk yang memiliki expired date singkat. Akan terkendala waktu pengiriman. Produk juga harus dapat di packing dengan aman sehingga tidak rusak dalam pengiriman. Juga penting memperhatikan soal Brand, Logo, dan design packaging. Karena kita ingin usaha kita bertahan dan berkembang, maka ketiga hal tersebut layak diperhatikan. Leo menambahkan ada baiknya mulai dari lingkup kecil, keluarga, tetangga, dan teman. Cukup gunakan whatsapp (WA). Tapi tetap dengan persiapan matang, seperti produk yang tepat, materi promosi, dan strategi harga. Mintalah pendapat dari lingkup kecil ini. Lakukan perbaikan di mana diperlukan. Setelah diyakini cukup siap, baru melangkah menggunakan Instagram dan Tik Tok untuk menggapai pasar yang lebih luas. Baru tahap berikutnya masuk ke platform ecommerce marketplace seperti Tokopedia atau Shopee. Masih di sesi pertama, kemudian tampil Isabela Jessica, seorang pelaku bisnis online di bidang bunga hias. Jessica berbagi ilmu bagaimana memanfaatkan Instagram dan Tik Tok untuk menunjang penjualan. Peserta juga diajak berlatih menggunakan Canva dan Capcut untuk membuat materi promosi sehingga ketika tayang di Instagram atau Tik Tok dapat menarik perhatian. Cukup banyak peserta antusias mengikuti pelatihan ini. 16 | JULI 2023


ANTAR KITA Pajak itu Wajib. Tidak bisa dihindari. Pahamilah. Sesi kedua dibawakan oleh Erik Eneddy dan Maria Angela. Keduanya adalah konsultan pajak yang sudah berpengalaman. Mereka berbagi pengetahuan soal pajak terkait UMKM. Adalah fakta bahwa pelaku UMKM banyak yang mengabaikan urusan pajak ini. Tepatnya karena ketidaktahuan dan juga karena emoh direpotkan. Padahal urusan pajak sangat penting untuk diperhatikan karena bersifat wajib dan ada undang-undangnya. Karena ini bukan materi yang mudah dijelaskan, baik Erik dan Maria tetap berusaha menjelaskan soal pajak dengan cara sederhana. Banyak peserta yang bertanya, tanda ingin mengerti. Ada beberapa catatan yang baik untuk menjadi perhatian kita: Pajak ada berbagai macam. Sudah membayar suatu jenis pajak, bukan berarti sudah selesai seluruh kewajiban pajak. Jenis sumber penghasilan bisa memiliki dampak perlakukan pajak yang berbeda. Kewajiban perpajakan bisa berbeda-beda bergantung ukuran usaha. UMKM diberi kemudahan dalam jangka waktu tertentu. PPh final 0.5% dari omzet. Kewajiban perpajakan bukan hanya atas penghasilan yang diterima, melainkan juga atas penghasilan yang diberikan kepada pihak lain (wajib potong pungut) Perlu memperhatikan pemotongan yang dilakukan lawan transaksi, karena merupakan uang muka/ kredit pajak atas PPh yang harusnya terutang. DJP selalu berbenah dan meningkatkan sistem pemantauan kepatuhan. Pajak tidak bisa dihindari. Sebaiknya dipahami. Program PSE untuk UMKM KAJ telah menyiapkan program untuk membantu UMKM dan paroki Alam Sutera berusaha mewujudkan program tersebut. SABUK adalah nama program ini, yang ditujukan pada UMKM tertentu yang lolos seleksi. Mereka selanjutnya akan diberi pelatihan, mentoring, dibantu marketing, dan proses evaluasi. PSE paroki Alam Sutera juga akan mengadakan Bazar UMKM. Bazar perdana akan diadakan pada Minggu, 4 Juni 2023. Semua UMKM diundang untuk mendaftar via https://www.santolaurensius.org/formulir-umkm. Melalui bazar ini, pelaku UMKM diharapkan dapat melakukan promosi, memperkenalkan usahanya. Jenis usaha tidak dibatasi, sejauh produknya bukan rokok dan minuman beralkohol. Semua calon peserta akan mendapat giliran untuk tampil dalam bazar yang akan terus diadakan setiap hari Minggu pagi. Panitia bersama keempat nara sumber JULI 2023 | 17


ANTAR KITA Sejak pagi hingga menjelang siang, Minggu 4 Juni, Plaza GKP Paroki Alam Sutera terlindungi dari sengatan matahari karena tenda besar terpasang di sana. Di bawah tenda, berkumpul 22 UMKM dari berbagai jenis usaha meramaikan Bazar UMKM yang diselenggarakan oleh PSE. Mereka para UMKM yang telah mendaftar dan telah lolos seleksi, dapat mempromosikan usahanya dalam Bazar ini. Menurut pak Apung dari PSE, sudah lebih dari 100 UMKM yang mendaftar. Pendaftaran masih terus dibuka dan tidak dipungut biaya. Setelah mendaftar dan dinyatakan diterima, maka akan dijadual kapan dapat mengisi bazar. Setiap hari Minggu mereka akan mendapat kesempatan untuk mengisi Bazar secara bergiliran. Umat diundang untuk hadir dan meramaikan Bazar UMKM. Ada banyak ragam jasa dan produk yang pasti berguna. Setiap Minggu, peserta Bazar pasti berbeda dari minggu sebelumnya sehingga selalu ada yang baru. Mari kita bangun Kesejahteraan Bersama melalui kegiatan Bazar UMKM Paroki Alam Sutera. Bazar UMKM terbuka untuk semua 18 | JULI 2023


ANTAR KITA JULI 2023 | 19


ANTAR KITA “Qui bene cantat, bis orat” berarti: “Ia yang bernyanyi dengan baik, sama dengan berdoa dua kali.” Kalimat ini diucapkan oleh St. Agustinus, uskup dan pujangga Gereja. Itulah mengapa, dalam ibadat Katolik, selalu ada nyanyian di dalamnya, agar doa-doa yang disampaikan menjadi lebih bermakna dan dihayati secara mendalam. Hal inilah yang mendorong dibentuknya paduan suara yang bertugas untuk membantu umat dalam menyanyikan lagu-lagu di dalam sebuah liturgi ekaristi. Oleh karena itu, peran paduan suara di dalam liturgi ekaristi sangatlah penting. Terdampak Covid-19 Sebelum pandemi, jumlah paduan suara yang melayani Misa di Paroki Alam Sutera cukup banyak, ada sekitar 80 kelompok. Terdiri dari paduan suara lingkungan, wilayah, sekolah, dan kategorial. Ada juga paduan suara tamu yang berasal dari luar paroki. Saat pandemi, paduan suara dianggap sebagai salah satu kegiatan yang dapat menyebarkan virus Covid-19, sehingga kira-kira dua tahun lamanya seluruh kelompok paduan suara menjadi tidak aktif. Meskipun demikian, untuk mengobati kerinduan para anggota paduan suara untuk bernyanyi, maka dibuatlah video virtual choir. Saat ini, paduan suara sudah boleh bertugas kembali. Namun sangat disayangkan, paduan suara yang aktif di paroki kita saat ini hanya 52 kelompok, yang terdiri dari 9 koor wilayah, 1 koor wilayah gabungan, 10 koor lingkungan, 10 koor lingkungan gabungan, 14 koor kategorial, dan 8 koor dari luar paroki. Qui Bene Cantat Bis Orat 20 | JULI 2023


ANTAR KITA Berkurangnya jumlah kelompok koor ini disebabkan antara lain karena beberapa anggota kelompok koor masih merasa khawatir untuk berkumpul berlatih bersama, atau beberapa anggota, dirigen/pelatih serta organis sudah pindah tempat tinggal. Tips Mengaktifkan Kembali Kelompok Paduan Suara Sub Seksi PASDIOR (Paduan Suara, Dirigen dan Organis) yang berada di dalam seksi liturgi Paroki Alam Sutera, sangat memahami kesulitah-kesulitan yang dihadapi oleh para kelompok paduan suara agar dapat aktif kembali. Sebetulnya, untuk membentuk atau mengaktifkan kembali sebuah kelompok paduan suara, dapat dimulai secara sederhana. Dimulai dari komitmen beberapa orang yang memang terpanggil untuk bernyanyi bersama-sama, menyanyikan lagulagu liturgi secara baik dan benar. Lagu-lagu yang akan dibawakan dapat diambil dari buku nyanyian liturgi seperti Puji Syukur, Madah Bakti, Gema Ekaristi, dipilih yang sudah dikuasai, sesuai dengan tema misa dan penempatannya yang tepat di dalam liturgi. Lagu-lagu tersebut cukup dinyanyikan dengan format satu suara saja, tidak perlu pecah suara, menjadi sopran, alto, tenor dan bass. Karena perlu diingat, bahwa tugas koor di dalam misa, berbeda dengan pentas atau tampil untuk ditonton, melainkan membantu umat untuk dapat ikut berperan serta aktif bernyanyi di dalam misa, karena “Ia yang bernyanyi dengan baik, sama dengan berdoa dua kali.” Semuanya adalah untuk keagungan Allah yang lebih besar - Ad Maiorem Dei Gloriam. (Caecilia Fitriani) JULI 2023 | 21


ANTAR KITA SARASEHAN Lintas Agama Hari itu aku tiba di parkiran Gereja Laurensius Paroki Alam Sutera. Jam di tanganku menunjukkan pukul 08.30. Ketika aku memasuki halaman gereja, ada pemandangan berbeda di pagi hari itu. Aku melihat kumpulan laki-laki dan perempuan yang mengenakan penutup kepala yakni peci dan kerudung. Mereka sedang menuju ke Ruang Kasih yang terletak di sebelah kanan Gereja. Selain itu, ada juga para laki-laki dengan seragam polisi dan tentara yang turut memenuhi Ruang Kasih tersebut. Ternyata, mereka sedang mengikuti sarasehan lintas agama yang diadakan pada Sabtu, 27 Mei 2023. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Seksi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan (HAAK) Paroki Alam Sutera. Kegiatan Sarasehan Lintas Agama dengan tema “Menjaga dan Merawat Kerukunan Memasuki Tahun Politik”, dilaksanakan karena Gereja memandang perlunya tercipta kerukunan di mana Gereja turut ambil bagian dalam menjaga dan merawat kerukunan antar umat beragama di Indonesia, terutama lingkungan sekitar Gereja Laurensius Paroki Alam Sutera. Hadir dalam sarasehan lintas agama: Ketua FKUB Kota Tangerang Selatan dan jajaran, Plt Camat Serpong Utara, Polsek Serpong, Koramil Serpong, MUI Serpong Utara, GP Ansor Serpong Utara, Lurah Pakulonan, Ketua DKM sekitar gereja, GKI Graha Raya, Vihara Siripada, perwakilan RT RW, sie HAAK dan DPH. Acara sarasehan tersebut, dibuka oleh beberapa kalimat dari Romo Dista Kristanto yang mewakili pastor kepala Gereja Santo Laurensius Paroki Alam Sutera. Kalimat yang diberikan itu menjadi kata sambutan untuk sarasehan tersebut. “Kebersamaan kita pada hari ini pada intinya ingin merayakan keberagaman karena orang-orang yang hadir di sini adalah mereka yang beragam,” ujarnya. Tidak lupa juga Romo Dista mengajak masyarakat yang hadir untuk mensyukuri keberagaman yang terjadi. Kebersamaan ini sekaligus mengingatkan kita untuk terus menjaga dan merawat keberagaman. Menjaga dan Merawat Kerukunan Memasuki Tahun Politik 22 | JULI 2023


ANTAR KITA “Kerukunan dalam keberagaman inilah yang senantiasa kita rindukan sebagai masyarakat Indonesia. Walaupun kita dalam lingkup yang kecil, tetapi kita sudah mewakili lingkup yang besar. Setelah dibuka oleh Romo Dista, terdapat narasumber pertama yaitu Drs. H. Fachruddin Zuhri, M.Si. selaku Ketua FKUB Tangerang Selatan. Ia mengatakan, siapapun dan dari latar belakang manapun, bapak dan ibu yang masuk ke daerah Tangerang Selatan akan dilayani. “Dasar pijak Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) itu adalah hadir atas dasar peraturan bersama Menteri Agama no 9 dan no 8 tahun 21 Maret 2006. Peraturan ini pedoman tugas kepala daerah dalam peradilan HAM, pemeliharaan kerukunan negara, pemberdayaan FKUB sendiri, dan pendirian rumah ibadat,” ujarnya. Menurutnya, kita harus menghargai keinginan yang dimiliki antar masyarakat. Apalagi saat menjelang politik yang mana FKUB berpijak teguh untuk menghargai perbedaan terutama dalam berpolitik. “Kerukunan juga tidak bisa terjadi secara instan. Konsepnya harus alami, struktural, dan manusiawi,” tutupnya. Narasumber yang kedua datang dari Heru Sudarmanto S.Ip., M.M selaku pelaksana tugas Camat Serpong Utara. Ia mengatakan bahwa acara ini menjadi wujud kebersamaan kita bersama di Kecamatan Camat Serpong Utara yang menciptakan situasi kondusif. “Memang menciptakan situasi yang kondusif ini menjadi bagian dari tugas kepolisian. Namun, masyarakat juga turut bertanggung jawab dari RT, RW, Lurah, Camat, dan masih banyak lagi yang berada di kecamatan Serpong Utara,” ujarnya. Sebagai kesimpulan sekaligus penutup, untuk menjaga dan merawat kerukunan itu bukanlah sesuatu yang sifatnya instan. Namun, kerukunan itu menjadi sebuah proses yang terus dihidupi bersamasama di tengah keberagaman yang ada di Indonesia. Tidak bisa sendiri, kita harus berjalan bersama di tengah kebersamaan seperti bunyi sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Dengan begitu, kita akan menciptakan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. (Natalia Adinda) JULI 2023 | 23


GALERI FOTO Berbagi takjil di depan gereja St.Laurensius Alam Sutera, bagi banyak saudara yang membutuhka Menyimak.. Silaturahmi Idul Fitri di kedia Lengkokng Kyai Pagedangan Pertemuan tombo kangen sahabat penuh cinta dan kegembiraan, Kyai Mukri Mian dan Romo Hadi Indahnya berbagi, silaturahmi dalam keberagama 24 | JULI 2023


GALERI FOTO an aman Kyai Mukri Mian - Bersama dengan personil Koramil 03 Serpong, berbagi takjil bagi ojek online, supir angkot dan saudara kita yang berpuasa ramadhan. an Sukacita kebahagiaan selesai pembagian takjil, Selamat Idul Fitri Narasumber Andreas H. Suryana JULI 2023 | 25


ANTAR KITA MENYEHATKAN DIRI SENDIRI Berbahagialah umat paroki Alam Sutera, terutama para senior. Karena PaUS (Paguyuban Umat Senior) Alam Sutera banyak menyiapkan berbagai aktivitas sehingga umat dapat mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat. Salah satu aktivitas adalah Bio Energy Power. (redaksi) Olah nafas dan gerak bisa menjadi sarana penyembuhan diri sendiri, baik untuk penyakit fisik maupun psikis. Salah satunya dengan menjalankan olah nafas dan gerak Bio Energy Power (BEP) yang diselenggarakan di teras GKP (Gedung Karya Pastoral) Gereja St. Laurensius setiap Selasa selesai misa pagi. Dengan olah nafas dan gerak yang sederhana, oksigen dalam tubuh yang bercampur dengan zat-zat lain yang dihasilkan tubuh, akan mengalir deras melalui pembuluh darah, melarutkan kotoran dan menghidupkan kembali selsel darah yang mati. Aliran darah yang lancar membuat tubuh kita sehat. Olah nafas dan gerak ini sangat sederhana, hanya tiga gerakan yang mengarahkan ke mana oksigen diluncurkan. Peserta hanya diminta menghirup nafas panjang melalui hidung, menahannya untuk beberapa saat dan melepaskan secara perlahan melalui mulut. Pada Gerakan 1 peserta menahan nafas 10 detik, Gerakan 2 tahan 20 detik, dan Gerakan 3 tahan 30 detik. Olah nafas ini diikuti gerakan sesuai arahan pemandu sehingga jika kita berlatih bersama akan nampak gerakan yang indah. Latihan bisa dilakukan sendiri, di mana saja. Tentu saja keberhasilannya tergantung pada ketekunan dan kebenaran olah nafas dan gerak masing-masing peserta. Untuk mengikuti olah nafas dan gerak ini tidak dipungut bayaran alias gratis. BEP diciptakan oleh Harry J. Angga pada tahun 1996 setelah melalui kajian bertahun-tahun bersama beberapa dokter di RS Hasan Sadikin, Bandung. Kini olah nafas dan gerak ini sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Bahkan sewaktu pandemi tetap diadakan latihan bersama via internet, pesertanya ada yang dari Amerika, Australia, Hongkong, BIO ENERGY POWER OLAH NAFAS DAN GERAK 26 | JULI 2023


ANTAR KITA dan Taiwan. RS Sanlauren (Rumah Sehat Santo Laurensius) dirintis sejak Juli 2019, nonaktif ketika pandemi dan sejak beberapa bulan lalu sudah aktif kembali. Anggotanya terbuka untuk siapa saja, kini sudah memiliki 5 pelatih bersertifikat, 4 orang di antaranya baru lulus ToT, pelatihan untuk pelatih pada bulan April lalu. RS Sanlauren bernaung di bawah BEP KG-Plus, lembaga yang didirikan para pensiunan Kompas Gramedia pada tahun 2016. Kini di Jakarta ada 24 RS, kebanyakan di gereja2 katolik walau pesertanya dari berbagai agama. Selain itu juga ada kegiatan serupa di Jogja dan Solo. TUJUAN GERAKAN BEP Gerakan dimaksudkan sebagai penekanan dalam upaya memposisikan energi pada tempat-tempat tertentu di tubuh kita. Gerakan SATU bertujuan merangsang penempatan energi pada pusat penyimpanan energi manusia di pusat MITOKONDRIA (pusar/thanthien/hara). Energi manusia dalam dunia kedokteran dikenal sebagai Adenosin TriposPhat (ATP) tersimpan pada sel mitochondria dan pusat sel mitochondria manusia terletak di sekitar wilayah pusar. Di sinilah pusat cadangan energi terbesar. Gesekan tangan pada gerakan satu merupakan upaya merangsang dalam rangka memperbesar cadangan energi pada pusat energi manusia. Juga merangsang kerja kelenjar endokrin agar energi di sekitar wilayah dada dan perut, membesar sehingga kualitas hormon, enzyme, dan lain-lain (di antaranya Prolaktin dan Oksitosin) menjadi lebih baik dan metabolisme tubuh semakin baik pula. Gerakan DUA bertujuan merangsang kelenjar endokrin atas yang berhubungan dengan kepala agar bekerja aktif dan menempatan energi ke tulang belakang bagian bawah. Gerakan dua dimulai dengan membungkukkan badan, dengan harapan energi yang dihasilkan akan diserap oleh tulang belakang bagian bawah sehingga kualitas serabut syaraf (sumsum tulang belakang) terjaga. Sehingga hubungan antara otak dan sumsum akan selalu baik. Saat menggesek Cakra Ajna (di pangkal hidung, antara dua mata) diharapkandapat menjaga keseimbangan hormon-hormon pada cairan otak (cerebrospinal) sehingga kita tidak mudah stres. Gerakan TIGA bertujuan menempatkan energi pada tulang belakang bagian atas. Pada putaran pertama gerakan tiga, kita diharuskan menegangkan kedua belah tangan di bawah perut, dimaksudkan agar tulang belakang bagian atas memperoleh energi yang besar sehingga diharapkan serabut syaraf bagian tulang belakang atas menjadi lebih baik. Adapun putaran lingkaran sedang dan kecil adalah upaya menahan napas lebih lama agar proses oksidasi (pembentukan energi) menjadi lebih sempurna. Selain itu akan mengaktifkan kerja sumsum tulang belakang sehingga produk antibodi yang dihasilkan lebih baik. (Martinus MS) Sumber: Harry J. Angga - Creator & Founder BEP JULI 2023 | 27


ANTAR KITA Sabtu, 5 Mei 2023, telah terselenggara Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) tingkat Propinsi Banten. Nomor-nomor yang diperlombakan adalah Paduan Suara Dewasa Campur, Paduan Suara Dewasa Wanita, dan Paduan Suara Orang Muda Katolik. Lomba diselenggarakan di Ruang Kasih dan Ruang Sukacita di Gedung Karya Pastoral St. Laurensius dan diikuti oleh perwakilan paroki-paroki yang berada di Propinsi Banten. Ada lomba lain pada PESPARANI Banten seperti Lomba Pemazmur, Lomba Cerdas Cermat Rohani dan Lomba Bertutur Kitab Suci, namun diselenggarakan di paroki lain. PESPARANI Banten ini sebetulnya merupakan proses seleksi di tingkat propinsi, dalam rangka menyiapkan kontingen-kontingen untuk PESPARANI Nasional. Tahun ini merupakan PESPARANI Nasional III yang diselenggarakan dengan dukungan pemerintah dan akan berlangsung di Jakarta. Sebelumnya PESPARANI I diadakan tahun 2018 di Ambon, PESPARANI II tahun 2022 di Kupang. Paroki Alam Sutera sudah berpartisipasi sejak PESPARANI Banten II di tahun 2019. Prestasi yang diraih pada PESPARANI Banten II juga sangat baik, yaitu : - Juara I Paduan Suara OMK, diraih oleh Deo Gratias Choir. - Juara I Paduan Suara Dewasa Wanita, diraih oleh Sonus Divinus Choir. - Juara 1 Cerdas Cermat Rohani, diraih oleh Christopher Marvel Rinaldi Hermawan. - Juara I Pemazmur Dewasa, diraih oleh Basilius Adityas Wicaksana. Dengan prestasi ini, pada PESPARANI Nasional 2022, paroki kita mewakili Propinsi Banten untuk nomor lomba Paduan Suara OMK Deo Gratias Choir dan Paduan Suara Dewasa Wanita, Sonus Divinus Choir. Keduanya berhasil meraih medali emas. Tahun ini, Paroki Alam Sutera meraih 2 gelar juara pertama pada PESPARANI Banten, yaitu lomba Paduan Suara OMK yang diraih oleh Deo Gratias Choir dan lomba Pemazmur Remaja yang diraih oleh Eufraxia Maha Ning Swstikarani Putri. Sehingga mereka akan mewakili Propinsi Banten ke tingkat Nasional. Mari kita dukung dengan doa, untuk kelancaran dan kesukesan mereka meraih predikat yang terbaik di PESPARANI Nasional 2023 yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober mendatang. (Caecilia Fitriani) PRESTASI PAROKI ALAM SUTERA PADA PESPARANI 28 | JULI 2023


ANTAR KITA DOA ROSARIO LAUDATO SI Malam gelap menyelimuti Plaza Gereja St Laurensius. Namun tak sepenuhnya gulita, karena adanya terang lilin-lilin yang ditata membentuk salib pada tangga plaza. Malam itu Sabtu, 22 April 2023 bertepatan dengan Hari Bumi, pk 19.30 diadakan Rosario Laudato Si. Doa Rosario diiringi lagu-lagu taize, sambil mengenang peristiwa mulia karena dalam masa Paskah. Acara doa Rosario Laudato Si ini terbuka untuk umat dan terselenggara atas kerjasama Seksi Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (SKPKC) dengan Seksi Liturgi serta partisipasi seksi dan kelompok kategorial lainnya yaitu Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM), Legio Maria, dan Seksi Kepemudaan / Orang Muda Katolik (OMK). Laudato Si (Terpujilah Engkau) adalah ensiklik Paus Fransiskus, terbit pada 24 Mei 2015. Judul ensiklik “Laudato Si” dikutip dari doa puisi karya Santo Fransiskus Asisi tentang Tuhan atas penciptaan alam semesta. Ensiklik ini memuat pandangan dan seruan Paus Fransiskus tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dan bumi sebagai rumah bersama bagi seluruh makhluk. Pada Ensiklik Laudato Si disebutkan bahwa krisis lingkungan hidup perlu diperhatikan dan perlu segera diatasi. Ada enam topik yang diangkat yakni polusi dan perubahan iklim, masalah air, hilangnya keanekaragaman hayati, penurunan kualitas hidup manusia dan kemerosotan sosial, ketimpangan global, dan kelemahan tanggapan dunia terhadap persoalan lingkungan hidup. Oleh karena itu, Paus Fransiskus menyerukan dan mengajak kita semua melakukan pertobatan ekologis. “Namun, untuk memperbaiki situasi yang begitu kompleks tidak cukup bahwa setiap individu memperbaiki diri. Pertobatan ekologis yang diperlukan untuk menciptakan suatu dinamisme perubahan yang berkelanjutan juga merupakan pertobatan komunal”. Semoga dengan diselenggarakannya Rosario Laudato Si, semakin menumbuhkan semangat pertobatan ekologis dan mewujudkan seruan dan ajakan Bapa Paus Fransiskus untuk menjaga dan melestarikan bumi sebagai tempat tinggal kita bersama seluruh alam ciptaan-Nya. (Febri) JULI 2023 | 29


ZIARAH MENGGAPAI KEHENINGAN Dalam Ziarah dan Wisata Persis pukul 22:40 Kereta Api Argo Muria yang membawa rombongan kecil kami, terdiri dari tujuh orang, perlahan meninggalkan Stasiun Gambar. Kami memulai perjalanan ziarah dan wisata kami ke Jawa Tengah, dengan tujuan pertama Stasiun Tugu, Semarang. Tiket promo yang kami beli menghantarkan kami menempati gerbong yang terakhir. Goncangan gerbong terakhir sangat terasa, kami bertujuh hanya merem melek sepanjang malam. Tepat pukul 04:00 dini hari kereta api sampai di tujuan. Mobil rental kami sudah menunggu di depan stasiun. Kami memulai perjalanan hari pertama kami. Gua Maria pertama yang kami gapai adalah yang terdekat dengan kota Semarang, Gua Maria Kerahiman Ilahi – Banyumanik. Matahari baru muncul ketika kami sampai di Gua Maria ini. Sejenak kami merasakan suasana berbeda. Kesibukan pagi kami sehari-hari berganti duduk hening di depan Gua Maria, yang kami lanjutkan dengan rangkaian doa Rosario bersama rombongan untuk menyapa dan memuliakan Bunda dan memohon pendampingan Bunda sepanjang ziarah dan wisata kami. Selesai dalam keheningan, kami memutar sekitar Gua Maria ini, ternyata ada Panti Lansia Harapan Asri dengan kapel yang cukup besar di tengah-tengah. Kami sempat berbincang dengan beberapa penghuni panti pagi itu yang baru selesai misa pagi dan bersiap untuk menikmati makan pagi. Dari percakapan sejenak kami dengan beberapa penghuni panti, 30 | JULI 2023


ZIARAH kami semakin berpikir bahwa untuk menggapai sukacita dan kedamaian ternyata tidaklah sederhana. Ada banyak kekecewaan yang tersimpan di lubuk hati yang sewaktu-waktu bisa laksana ledakan gunung berapi. Jadi teringat buku “Pohon di Tengah Hutan” karangan seorang rahib Buddha yang mengatakan: “Kedamaian sebenarnya adalah surutnya kekotoran batin. Kedamaian sebenarnya akan dihasilkan dari kebijaksanaan.” Kami melanjutkan perjalanan ke Ambarawa. Ya , Gua Maria Kerep dengan icon Bunda Maria tinggi menjulang. Di depan Gua Maria kami duduk melingkar melantunkan kembali butiran Rosario. Sesaat kami menikmati keteduhan batin, seakan Bunda menyapa “ Selamat datang anak-anakku.” Selesai doa pribadi, kami semua menikmati pemandangan yang cantik. Gunung Telomoyo nampak di kejauhan. Kami menuruni jalan menurun mendekat ke stan-stan penjual makanan dan oleh-oleh. Di sini kami menemukan kue ladu, kue jadul yang sudah jarang kami temukan sebagai jajanan di Jakarta. Keluar dari kompleks Gua Maria Kerep, kami berhenti sejenak di Pecel Mbah Kami. Tujuan kami berikutnya adalah Pertapaan Santa Maria Rawaseneng di desa Ngemplak, Kandangan di kabupaten Temanggung. Kami tiba di Pertapaan menjelang makan siang. Hati kami bergelora menantikan ibadat yang akan kami ikuti di Biara para rahib Katolik Ordo OCSO /Trapis. Lantunan Kidung Mazmur begitu bening di telinga ketika kami mengikuti ibadat Nona. Ibadat sore yang dilanjutkan dengan meditasi dan adorasi langsung menyebarkan aura kesejukan. Doa hening menghantarkan kami untuk masuk ke dalam hati kami sendiri. Kami berusaha menggapai Allah dalam batin kami. Kidung Simeon dalam ibadat malam menghantarkan batin kami bersiap menutup perjalanan dan aktifitas sepanjang hari. Pagi harinya kami mengikuti ibadat pagi dengan Perayaan Ekaristi, karena pas Hari Raya Kenaikan Tuhan. Mampir ke gereja tua. Dari Temanggung kami melanjutkan perjalanan menuju Parakan, Wonosobo. Gua Maria yang kami tuju adalah Gua Maria Taroanggro. Menuju Gua Maria ini harus melewati jalan setapak yang tidak terlalu lebar. Mobil rental kami yang tidak berbadan besar bisa membawa kami naik mendekati Gua Maria. Lantunan butiran Rosario kembali bergema. Selesai Rosario kami bergerak menuju ruang Adorasi, sunyi hening menyertai kami. Pahatan artistik menampilkan siluet Yesus nampak di depan kami. Yesus Engkau Andalanku. Selesai dari ruang Adorasi kami turun melihat keindahan pemandangan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing dari kejauhan. Alam pun memberi rasa sukacita. Malam ini kami menginap di Dieng, Wonosobo. Penginapan rumah kayu membuat angin dingin masuk lewat celah-celah dinding. Sepanjang malam kami berjuang melawan dingin. Temperatur mencapai 9 derajat menjelang tengah malam. Ketika subuh menjelang, kami bersuka cita menantikan hangatnya mentari. Ternyata kehangatan membuat kami lebih bersukacita ketimbang kedinginan, laksana hati yang hangat akan memberi sukacita dan senyuman ketimbang hati yang dingin. Dari Temanggung kami melanjutkan perjalanan ke kota asri dan apik, Magelang. Malam harinya kami sempat mampir di gereja Katolik tertua di kota ini, yang telah berumur 126 tahun, Gereja St. Ignatius. Kami mengikuti peribadatan JULI 2023 | 31


ZIARAH dalam rangka Bulan Maria di depan Taman Maria di belakang Gereja. Kami masuk ke ruang Adorasi di samping Taman Maria. Hanya keheningan yang menemani kami. Koster gereja yang tahu rombongan kami dari Jakarta , bersedia membuka pintu gereja bagi kami sehingga sejenak kami duduk berdoa di dalam gereja tertua di Magelang dan sekitarnya ini. Kami sudah bahagia pak... Perjalanan esok paginya membawa kami ke Gua Maria Tuk Ing Ketentraman, di desa Ngargomulyo – Magelang. Ada mata air yang keluar dari bagian dekat bawah patung Bunda Maria. Air mengalir ke kolam kecil. Selesai Rosario, kami memperhatikan seorang ibu menyiram kepala putranya di dalam kolam. Seluruh doa dan harapan tentunya disampaikan, Bunda sang perantara doa ke Putra nya terkasih, Yesus Kristus kiranya mampu menaikkan harapan sang ibu yang menyiram kepala putranya. Sukacita kami menyaksikan dalamnya iman seorang bunda bagi anandanya. Perjalanan selanjutnya menghantarkan kami ke Gua Maria Grabag di kecamatan Grabag. Bagi kami tiap-tiap Gua Maria mempunyai magnit tersendiri. Selalu ada yang menyentuh hati dan batin kami. Ada saja yang dapat kami pelajari, termasuk kata-kata seorang bapak yang membantu mengambil foto bagi rombongan kami. Beliau berucap: “Ayo... pura-pura bahagia” (baca: tersenyum sejenak), sontak kami semua mengatakan: “Kami sudah berbahagia pak...tidak pura pura bahagia.... “. Sang bapak senyum-senyum. Kami mampir di Kapel St. Yusup di dekat Gua Maria. Larut dalam keheningan doa. Selesai dari kapel kami mampir dan menyapa ibu yang menawarkan usahanya, sangat spesifik, teh dari Bawang Dayak yang yang mereka budidayakan. Usaha yang sangat produktif. Setelah mencicipi rasa teh tersebut, bungkusan teh Bawang Dayak berpindah dari etalase kaca ke tas-tas kami. Rupanya kami cukup tergiur dengan tulisan di kemasan teh Bawang Dayak tersebut. Malamnya kami sudah mencapai kota Yogyakarta. Bertemu Black Madonna Perjalanan keesokan paginya membawa kami mengarah ke kota Solo untuk mencapai Gua Maria ketujuh yang ingin kami kunjungi, Gua Maria Mojosongo, di Kecamatan Mojosongo – Surakarta. Beberapa tahun yang lalu kami pernah mengunjungi Gua Maria ini, kini sudah banyak sekali perubahan. Perluasan sekitar Gua Maria sangat terasa. Gua Maria/Taman Doa Alpha Omega di kecamatan Mojolaban, kawasan Palur, Karanganyar Surakarta bagi kami sangat unik. Ya Black Madonna kami temukan di sini. Sangat artistik karena gua berbentuk candi. Dari kejauhan Gua terlihat berbentuk huruf A namun pintu masuk gua laksana 32 | JULI 2023


ZIARAH huruf Yunani Omega. Di depan gua ada pelataran yang cukup luas untuk para pengunjung berdoa. Di sini kami melihat arca di kiri dan kanan gua yang digambarkan sebagai Malaikat Gabriel dan Rafael. Gua Maria ini satu kompleks dengan Gereja Katolik Santa Maria Diangkat ke Surga. Black Madonna memberikan warna berbeda bagi kami. Di sekeliling gua nampak relief-relief candi melukiskan Kisah Yesus. Akhirnya ke Sendangsono sebelum pulang Pagi terakhir di Yogyakarta, kami menuju Gua Maria penutup dalam peziarahan kami. Mobil rental perlahan mengantarkan kami ke arah Gua Maria legendaris yaitu Gua Maria Sendangsono di Muntilan. Sekitar dua kilometer sebelum lokasi gua, kami menyempatkan mampir di sebuah galeri benda-benda rohani dan semua perlengkapan misa – Gallery & Cafe GIK. Sementara menunggu salah satu anggota rombongan belanja kebutuhan pernak-pernik misa untuk sebuah Gereja Katolik di luar kota, kami menikmati makan pagi di Cafe Gallery yang memiliki view cantik. Gua Maria Sendangsono tak terlepas dari sejarah penyebaran agama Katolik di tanah Jawa di masa kolonial Belanda melalui kegigihan seorang imam, Van Lith, SJ Terakhir kali kami mengunjungi Gua Maria ini mungkin 14 tahun silam. Perubahan juga sangat nyata terlihat. Seorang anggota rombongan kami mengatakan bagaimana sukacita merasuk hatinya saat kami semua duduk di depan Bunda melantunkan butiran-butiran Rosario. Keheningan, kedamaian, dan sukacita tentunya hanya bisa dirasakan dalam batin. Dalam hati di mana Allah sendiri hadir dengan caranya yang kadang tak mampu kita mengerti. Kadang lewat butiran air mata yang mengalir, sukacita yang tiada tara. Siang hari setelah kami menikmati makan siang di Mang Engking pusat di Sendangrejo. Pak Hanang sopir mobil rental mengantar rombongan kami ke Bandara Yogyakarta baru di Kulon Progo. Pesawat Super Air jet yang mengantarkan kami kembali ke Jakarta mendarat tepat waktu di Soekarno Hatta. Tiba-tiba perasaan rindu rumah menyergap hati. Home sweet home. (Imelda) JULI 2023 | 33


PANGGILAN BERMULA DARI DOA SPONTAN YANG TERKABUL (FR. BENEDIKTUS MARIA, CSE) Awal Panggilan Saya dan seorang adik dilahirkan dalam keluarga Katolik sederhana. Saat kecil saya sering dititipkan kepada kakek, nenek serta bibi, karena ayah ibu harus mencari nafkah. Bibilah yang sebenarnya menghantar saya kepada “pengenalan akan Yesus Kristus yang jauh lebih berharga melampaui segala sesuatu”. Nuansa rohani terasa sekali, ketika mereka bertiga tekun mengajak saya ke Gereja, memutarkan lagu-lagu rohani, menyanyikannya, dan mengenalkan hal-hal seputar hidup menggereja. Saya juga bertumbuh dengan ketertarikan kepada seorang imam projo, Romo Silvester Nong - sekarang bertugas di Gereja St Maria Regina Paroki Bintaro Jaya. Beliau sangat mencintai anak-anak, ramah dan hangat sehingga membuat saya dekat dengannya dan bercita-cita menjadi seperti beliau. Namun ada satu hal menarik, yang belum pernah diketahui bahkan oleh orang terdekat, bahwa saya tidak tahu cara berdoa secara pribadi sampai kelas enam SD! Saya hanya tahu doa-doa hafalan. Hingga satu titik… Tuhan Memanggilku Secara Unik dan Lucu Saat itu saya di rumah dan berniat santai di rumah. Tiba-tiba saya merasakan dorongan yang kuat untuk pergi ke Gua Maria paroki. Saya tidak tahu mengapa, namun saya bergegas bersepeda ke Gereja. Setibanya di Gua Maria, ada kerinduan kuat untuk berdoa kepada Bunda Maria meskipun saat itu saya sebenarnya masih bingung apa yang terjadi dengan saya. Maka daripada bingung, saya bilang kepada Bunda Maria, saya ingin pergi jalan-jalan. Itulah pertama kalinya saya berdoa secara spontan. Ketika kembali ke rumah, saya kaget bukan kepalang, mendapat telepon, bahwa saya sekeluarga dibelikan tiket jalan-jalan oleh paman. Saat itu saya gembira bukan karena bisa jalan-jalan. Tapi menyadarkan dan mengajar saya untuk punya relasi spontan dengan Tuhan dan Bunda Maria. Apa yang kemudian terjadi? Hari berikutnya saya datang ke Gereja mengucap syukur. Sejak itu saya mulai meninggalkan teks-teks doa. Saya berdoa secara pribadi dan spontan, tentang suka duka saya karena tahu Tuhan selalu menjawab dan memperhatikan. Tuhan telah menarik saya, untuk mengalami kebahagiaan tersendiri berada dekat dengan-Nya. Bahkan ketika keinginankeinginan saya tidak terpenuhi, saya tetap Dipersembahkan bagi Paroki St. Laurensius, teman-teman muda, keluarga, kenalan, dan siapa saja yang membacanya. 34 | JULI 2023


PANGGILAN datang dan percaya kepada-Nya. Tetap merayakan Ekaristi, pergi ke ruang adorasi dan gua Maria serta menghabiskan banyak waktu di sana pada malam hari. Juga ketika sakit, saya diam-diam ke Gereja tanpa sepengetahuan orang tua. Mereka berpikir saya sedang bermain ke rumah teman. Ya memang saya pergi ke rumah sahabat dan saudara saya, Yesus dan Maria. Sampailah saya pada satu kesimpulan, yang semakin memurnikan saya. Tuhan sudah memberikan banyak kepada saya, keluarga, kesehatan, rezeki, teman-teman, dan hidup yang baik. Sekarang apa yang dapat saya berikan untuk membalas cinta-Nya? Pertanyaaan tersebut mengantarkan saya kepada suatu refleksi mendalam tentang hidup membiara. Saya mulai membaca soal hidup membiara, kongregasi hidup bakti, dan banyak lagi seputar jalan hidup yang khusus itu. Jikalau kamu bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu. Sabda Yesus ini ditujukan kepada para murid yang diundang menjadi pengikut-Nya. Sejak awal Dia mengingatkan konsekuensi yang harus dihadapi ketika mengikuti pilihan-Nya itu. Demikian juga yang terjadi pada saya. Ketika saya mengutarakan niat, tidak semua orang dapat menerima keputusan yang aneh itu. Seorang putra sulung Tionghoa memilih hidup dalam miskin dan wadat? Bukankah terlalu radikal dan ekstrem? Ayah menolak dengan keras. Ibu dan bibi bersikap netral, berusaha menenangkan situasi, dengan meyakinkan saya untuk menunggu sampai selesai sekolah supaya lebih matang. Karena alasan ini logis dan rasional, saya menerima dan taat. Setelah itu iman saya masih naik turun, ketika SMA saya agak “ngambek” dengan Tuhan mengapa harus menunggu lama untuk masuk biara. Terkadang berdoa dan ke Gereja sekedar formalitas saja. Juga sempat meragukan Tuhan. Tetapi Tuhan punya 1001 cara untuk menarik kembali anak-Nya. Lewat berbagai macam hal, kerinduan yang hampir pudar itu dinyalakan kembali. Bunda Maria, doakanlah aku! Hidup saya tidak bisa dilepaskan dari Bunda. Ketika berkesempatan berziarah ke Lourdes, hanya satu permohonan saya: Bunda Maria, saya mau masuk biara. Saya pernah melamar ke Biara Trapis Rawaseneng, tetapi syukurlah ibu melarang. Ternyata Tuhan punya tempat yang lebih tepat, yaitu biara CSE. Saya melamar di CSE, live-in, dan wawancara lalu mujizat terjadi. Saya diterima meskipun usia masih terlalu muda, 17 tahun. Romo melihat tekad kuat saya, beliau memberi saya kesempatan untuk mencoba enam bulan. Puji Tuhan, saya bahkan melampaui enam bulan dan saya bahagia dengan pola hidup ini. Ada satu kejadian yang menentukan. Selama live-in, saya sering ragu sampai satu ketika saat mengikuti adorasi di kapela biara, tiba-tiba seorang imam bernubuat dan meneguhkan bahwa ada seorang yang rindu mengikuti Tuhan tetapi mengalami keraguan. Lalu Tuhan bersabda “RahmatKu cukup bagimu, untuk memampukanmu setia sampai akhir.” Seketika saya menangis, dan sejak saat itu, tidak pernah sedetikpun saya menyesal dan tidak pernah sekalipun saya ragu dengan keputusan ini. Kini saya masih terus mengikuti proses formasi dalam komunitas. Sabda-Nya “Rahmat-Ku cukup bagimu” selalu menguatkan saya dalam mengarungi berbagai masalah. Kiranya tulisan ini berguna untuk membuka cakrawala tentang hidup membiara, hidup bakti, panggilan khusus dalam Gereja. Bagi kaum muda, beranilah beda dan melangkahlah dalam iman. Bagi keluarga, berilah dukungan pada panggilan khusus dalam Gereja. JULI 2023 | 35


KABAR LINGKUNGAN LINGKUNGAN ST SYRILIUS SABTU, 27 MEI 2023 BERDOA ROSARIO BERSAMA DAN BERKUNJUNG KE SPMBG Berkumpul di lantai basement. Wakil ketua lingkungan pak Rezky membuka acara dengan perkenalan. Mendengar dari PPG, penjelasan progres proyek. Diajak tim PPG keliling proyek. Berfoto bersama di lantai 3 gereja. 36 | JULI 2023


KELUARGA KASUS Perkenalkan saya Sharon (nama samaran). Jenis kelamin Perempuan, usia 25 tahun. Saya mempunyai keluhan bahwa beberapa bulan ini saya tidak punya gairah hidup. Saya merasa hidup saya tidak punya arti dan tidak berguna. Semua yang saya lakukan sepertinya sia-sia dan dianggap jelek oleh orang lain, terutama ibu saya. Kondisi saya saat ini belum bekerja setelah 2 tahun lulus kuliah. Saya sudah berusaha mencari pekerjaan, namun tak kunjung dapat. Kalau pun dapat, tidak sesuai dengan harapan, seperti gaji dan tunjangan yang dirasa kurang, terutama dari sudut pandang ibu saya. Jadi ketika saya sebetulnya mendapatkan pekerjaan, selalu saja dikomplain. Yang paling sering adalah ibu mengeluh seperti ini, “sudah dibiayai sekolah mahal-mahal sampai sarjana, tapi ga dapat gaji gede.” Saat ini ayah sudah masuk masa pensiun, dan ibu memang tidak bekerja. Ayah tidak mengeluh dengan kondisi pensiun, namun Ibu mengeluhkan jatah uang belanja menjadi berkurang. Sehingga lama-lama saya pun menjadi tidak punya motivasi untuk melamar kerja. Saya harus bagaimana? JAWAB Sharon... yang bisa kamu lakukan adalah belajar menutup telinga dari tanggapan ibumu yang lebih mementingkan diri sendiri. Bisa jadi, tuntutan ini tidak hanya dalam bidang pekerjaan saja, namun juga dilakukan di sebagian besar aspek kehidupanmu, karena kepribadian dominan ibumu. Dampaknya jelas, merusak kesehatan mentalmu. Semakin lama akan semakin meningkat intensitasnya jika kamu terus menuruti tuntutan ibumu. Ini bukan berarti tidak hormat kepada orang tua (ibu), namun ini cara untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalmu. Tetap berusaha jalin komunikasi yang baik, sopan, dan hormat, kepada orang tuamu meski ada perbedaan pandangan. Fokuslah pada kebutuhanmu. Sebagai pribadi berusia dewasa muda, kamu mempunyai tugas untuk mulai meniti karier. Tetaplah mencari pekerjaan, fokus dengan apa yang kamu rasa cocok, terlepas dari besarnya gaji. Yang penting adalah kamu mendapatkan pengalaman kerja terlebih dahulu. Besaran gaji akan mengikuti sesuai dengan banyaknya pengalaman dan kompetensi yang kamu miliki. Pada kesempatan ini, saya meminta kepada ibumu untuk menghentikan tuntutan agar anak langsung mendapatkan gaji atau tunjangan yang besar, yang sebetulnya ingin dapat bagian dari gaji anaknya untuk menutupi kekurangan uang yang selama ini didapat dari suami. Pikirkanlah bahwa masih ada dana pensiun suami yang dapat digunakan, meski itu tidak sebesar gaji yang pernah diterima. Belajarlah mengelola dana pensiun itu seoptimal mungkin. Biarkan anak memilih dan menikmati kariernya tanpa beban berlebih. F.X. Albino Prasodjo Psikolog Klinis Dewasa – Tim Konselor SKK Paroki Alam Sutera JULI 2023 | 37


KELUARGA GEREJA PEDULI PADA ANCAMAN KEKERASAN SEKSUAL Keuskupan Agung Jakarta berkomitmen menghargai martabat manusia dengan mencegah dan mengupayakan penanganan dan pemulihan korban kekerasan seksual. Sejalan dengan ARDAS KAJ 2022-2026, KAJ menjunjung tinggi nilai-nilai Ajaran Sosial Gereja demi kesejahteraan bersama (bonum commune), mengupayakan perlindungan terhadap umat beriman dan masyarakat; menjunjung martabat Gereja dan kepercayaan masyarakat; serta menjalankan fungsi Gereja sebagai lembaga keagamaan yang semakin dipercaya. Untuk itulah dibuat Protokol Perlindungan Anak dan Dewasa Rentan (PPADR) sebagai panduan bagi Pelayan Pastoral Gerejawi dan yang terafiliasi dengannya. Upaya pencegahan kekerasan seksual sangat penting dilakukan melalui pengenalan kepada anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Sehingga mereka dapat memahami bahaya kekerasan seksual, mengerti indikasi dan karakter tindakannya, serta memiliki kapasitas untuk menghindarinya. Apabila kasus sudah terjadi, mereka juga mengerti cara mendapatkan akses layanan penanganan dan pemulihan. Dalam tahap ini Protokol akan memandu cara melakukan pengaduan atau pelaporan kasus, agar korban dapat mengakses layanan medis, psikologis, spiritual, serta hukum yang dibutuhkan. Dalam semangat pembaruan hidup dan pertobatan, Gereja KAJ berusaha mewujudkan Gereja yang ramah anak dan dewasa rentan. Menjadikan gereja sebagai rumah bersama yang penuh kasih dan penghormatan martabat sebagai Citra Allah. Saat ini salah satu tantangan nyata bagi Gereja adalah fenomena kekerasan seksual yang terjadi dalam lingkungan pelayanan Gereja. Korbannya tidak hanya anak perempuan, tetapi juga anak laki-laki, dan orang dewasa rentan. Dengan mempertimbangkan akibat dan dampak yang ditimbulkan pada korban, maka kebutuhan untuk mengurangi penderitaan dan memulihkan korban sangat mendesak. Gereja Katolik sangat dibutuhkan kehadirannya oleh para korban, memfasilitasi penyelesaian kasus dan mengawali tindakan pencegahan. Gereja tidak akan memberi toleransi terhadap segala bentuk kekerasan seksual terhadap anak atau orang dewasa rentan, yang dilakukan oleh klerus, orang di lingkaran gereja, karyawan atau orang lain yang berafiliasi dengan pelayanan. Tindakan akan diambil untuk menangani setiap kasus kekerasan seksual yang dicurigai, diketahui, atau dilaporkan. Perlindungan terhadap anak dan dewasa rentan dalam gereja Katolik mengacu pada Vademecum dan berbagai peraturan perundangan nasional. Mereka yang digolongkan sebagai anak adalah yang berusia di bawah 18 tahun atau masih dalam kandungan. Anak-anak dikategorikan sebagai kelompok rentan karena belum bisa mewakili dirinya secara hukum dan sosial. Sementara dewasa rentan menurut Vademecum adalah “Setiap orang yang dalam keadaan lemah, kekurangan secara fisik atau mental, atau kehilangan kebebasan pribadinya, – walaupun hanya sesekali– yang berdampak membatasi kemampuannya untuk mengerti atau menginginkan, atau menolak tindak pelanggaran“ Namun dalam protokol ini subyek yang dilindungi diperluas, tidak hanya anakanak, dan dewasa rentan, tetapi juga orang dewasa dalam pengertian umum. Dalam 38 | JULI 2023


KESAKSIAN IMAN hal ini kerentanan diperluas. Mereka menjadi korban kekerasan seksual karena beberapa sebab yang berkaitan satu sama lain. Pertama, mereka diposisikan sebagai identitas berbeda, baik secara ras, etnisitas, kelas sosial-ekonomi, agama, usia, ragam disabilitas, dan jenis kelamin. Unsur pembedaan ini berkelindan satu sama lain, sehingga seorang anak menjadi korban kekerasan seksual, bukan saja karena berada di bawah umur, tetapi juga karena berasal dari kelompok miskin atau ras, etnis yang berbeda dengan pelaku, atau ketidakmampuan fisik dan mental. Demikian pula halnya orang dewasa, di mana seseorang (umumnya perempuan) tidak akan menjadi korban hanya karena seksualitasnya sebagai perempuan, tetapi juga karena berasal dari kelompok kategori sosial yang berbeda dari pelaku, yang adalah orang yang lebih berkuasa daripada dirinya. Kedua, terkait dengan pembedaan di atas, korban dan pelaku berada dalam relasi kuasa yang timpang. Pelaku melakukan penyalahgunaan kekuasaan, sungguhpun mereka orang dekat dan dikenal oleh korban. Pada prinsipnya pelaku memiliki kuasa lebih daripada korban (lebih senior, lebih pintar, lebih dihormati, atau memiliki pengaruh terhadap korban). Terdapat hubungan antara pelaku yang superior dan korban yang inferior di sini. Dalam protokol ini, kekerasan seksual adalah setiap perbuatan yang merendahkan, dan/atau menyerang terhadap tubuh, keinginan seksual, dan/atau fungsi reproduksi seseorang, dengan memanfaatkan kerentanan, ketidaksetaraan, atau ketergantungan seseorang berdasarkan jenis kelamin, yang dapat disertai dengan status sosial lainnya, yang berakibat atau dapat mengakibatkan penderitaan atau kesengsaraan fisik, psikis, seksual, kerugian secara ekonomi, sosial, budaya, dan/atau politik. Realitanya kekerasan seksual adalah kejahatan kemanusiaan, bukan sekedar kejahatan kesusilaan biasa. Karena korban bisa kehilangan nyawa, masa depan, menjadi disabilitas atau trauma seumur hidup. Sampai saat ini Indonesia belum memiliki hukum yang khusus mengatur soal kekerasan seksual; padahal sangat dibutuhkan karena intensitas kasus kekerasan seksual di Indonesia. Sungguhpun sudah ada hukum lain yang mengatur soal perlindungan terhadap kemanusiaan perempuan dan anak, tetapi sifatnya sangat umum, sehingga tetap dibutuhkan hukum khusus (lex specialis) yang mengatur soal kekerasan seksual. Belum tersedianya hukum nasional yang memadai sementara kekerasan seksual terus terjadi, maka kehadiran protokol untuk melakukan perlindungan terhadap anak dan dewasa rentan di lingkungan KAJ memang diperlukan. Dalam keadaan di mana kekerasan seksual terjadi dalam lingkup pelayanan pastoral oleh tarekat, maka apabila di tarekat sudah ada protokol penanganan tersendiri maka protokol tarekat itu yang berlaku. Apabila terduga korban tidak mendapatkan perlindungan sesuai standar dari Protokol ini, maka Protokol KAJ ini yang akan berlaku. (Grace Siahaan Njo) Disadur dari buku Panduan Protokol Perlindungan Anak Dan Dewasa Rentan Keuskupan Agung Jakarta JULI 2023 | 39


SANTO-SANTA TIGA BERSAUDARA KUDUS MARTA-MARIA-LAZARUS Bagi pembaca Kitab Suci pasti tidak asing dengan nama Marta, Maria, dan Lazarus. Baik dari kisah Marta dan Maria menyambut Yesus di rumahnya (Luk.10:38-42) maupun saat Yesus membangkitkan Lazarus setelah empat hari meninggal dunia (Yoh.11:1-44). Sebenarnya, siapakah mereka? Mereka adalah tiga bersaudara yang menjadi murid Yesus. Mereka tingggal di Betania, kota yang sering dikunjungi oleh Yesus, dan Yesus pasti mampir ke kediaman ketiga bersaudara itu. Walaupun keberadaan wanita tidak begitu ditonjolkan pada zaman itu, namun nama Marta dan Maria cukup sering di sebut-sebut dalam Kitab Suci. Itu karena kedekatan mereka dengan Sang Guru, Yesus. Lagi pula Yesus sangat mengasihi ketiganya. Marta, lahir di Provinsi Yudea. Ia dipercaya meninggal di Tarascon, Perancis kini. Atribut yang dikenakan adalah sapu dan kunci. Seperti yang kita ketahui bahwa Marta adalah wanita yang rajin bekerja, aktif melayani, dan kerap kali berinisiatif untuk angkat bicara. Nama Marta sendiri berarti ibu, atau nyonya. Cocok! Sedangkan Maria, saudarinya, pembawaannya lebih tenang, lebih suka duduk mendengarkan pembicaraan Sang Guru. Ia mengambil posisi pria yang pada zaman itu lebih berhak untuk duduk mendengarkan dan mengikuti pembicaraan, ketimbang wanita yang seharusnya melayani para tamu. Tetapi justru Maria dipuji oleh Yesus karena sudah memilih bagian yang terbaik. Maria inilah yang pernah meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu yang mahal dan menyekanya dengan rambutnya yang terurai panjang. Maka atributnya adalah buli-buli pualam. Selanjutnya, Lazarus. Namanya berasal dari bahasa Ibrani: Eleazar, artinya “Allah (telah) menolong”. Yang terkenal dari kisah Lazarus ini adalah saat kematiannya ‘ditunda’. Sabda Yesus, “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, supaya melalui penyakit itu Anak Allah dimuliakan.” (TB2. Yoh.11:4). Maka sekalipun sudah empat hari meninggal, ia dihidupkan kembali oleh Yesus. Paus Fransiskus memperhatikan kisah mereka bertiga dan bagaimana kedekatan mereka dengan Yesus. Pada tanggal 2 Februari 2021, Paus Fransiskus menyetujui perubahan pesta liturgi yang tadinya hanya memperingati St. Marta, mulai saat itu memasukkan pula nama Maria dan Lazarus. Sehingga nama mereka, Marta-Maria-Lazarus diperingati secara wajib pada setiap tanggal 29 Juli. Seperti siapakah kita? Seperti Marta, yang aktif melayani? Atau seperti Maria, yang menjadi pemerhati Firman yang baik? Atau seperti Lazarus yang hidupnya penuh iman? Disari dari berbagai sumber. Leo HAT 40 | JULI 2023


OMK Sabtu, 10 Juni pagi bioskop XXI Mal Alam Sutera sangat ramai. Rupanya ada acara Nobar film Guardians of the Galaxy, yang diadakan oleh PA/PS dan KEP dalam rangka mencari dana untuk kegiatan mereka. Tapi mereka tak lupa berbagi kegembiraan dengan mengajak teman-teman difabel untuk nonton bersama. Selesai nonton, semua memperoleh goodie bag dan sebagian rekan UBK diajak makan bersama di lantai bawah. Seru... NOBAR Seru Bagi-bagi goodie bag setelah nonton seru Bersama UBK Bareng UBK Panitia Nobar, kolaborasi PA/PS dan KEP Herman Herman Abraham Rae JULI 2023 | 41


CERPEN Lia memasukkan barang terakhir ke dalam tas kopornya, sebuah jaket parasut tahan air, lalu menutup kopor dan bangkit menyusul Joko ke halaman. Suaminya itu sudah duduk di belakang kemudi. “Akan banyak cipratan air di sana, Michael,” kata Lia mengingatkan anak tunggalnya sambil mengecek apakah jaket serupa sudah masuk kopornya. Michael membantu ibunya memasukkan kopor ke bagasi mobil SUV mereka dan mengambil posisi duduk di sebelah ayahnya. “Mama, kali ini aku boleh duduk di depan ya,” serunya kepada Lia dengan antusias. Bagaimana tidak antusias, kali ini mereka sekeluarga akan berlibur ke Niagara Falls, air terjun paling terkenal di dunia, dan tentu saja paling terkenal di seantero Amerika, negeri yang ditinggali keluarga kecil itu sementara Joko menjalani penugasan kerja di perusahaan tempatnya bekerja. Lia mengangguk, “Okay,” jawabnya. “You’re already 15.” Lanjut Lia. Ia ingat American Academy of Pediatrics (AAP) atau Asosiasi Anak Amerika merekomendasikan anak-anak berusia di bawah 13 tahun untuk duduk di bangku belakang. Dari Houston, kota tempat tinggal mereka, Joko sekeluarga mengendarai mobilnya ke bandara dan menaruh mobil mereka di sana. Dengan pesawat udara mereka mendarat di bandara La Guardia, New York. Setelah puas berkeliling di kota New York, mereka pun terbang ke kota Buffalo, kota terdekat dengan lokasi air terjun Niagara. Bermalam di kota yang terkenal dengan chicken wings berbumbu yang disebut Buffalo Chicken Wings, mereka menyewa mobil untuk keesokan harinya berkendara menuju ke lokasi air terjun Niagara, sekitar 35 km dari kota Buffalo. Cuaca cerah di kota Buffalo hari itu, tanggal 4 Juli, hari kemerdekaan Amerika. Matahari musim panas sudah agak terik bersinar, sekalipun hari masih pagi. Michael membuka matanya, hatinya berdegup riang. Tak lama lagi ia akan melihat air terjun yang lama diimpikannya dan sering dilihatnya di berbagai media. Ia membayangkan deburan air melimpah yang terjun dari tebing-tebing berbatu, membentuk tirai air raksasa yang luar biasa indah, dan sering menampakkan cahaya pelangi saat tertimpa cahaya matahari. Yang lebih istimewa, karena bertepatan dengan hari kemerdekaan Amerika, hari itu akan ada atraksi sinar laser yang diarahkan ke air terjun-air terjun di Niagara. Michael membayangkan, betapa memukaunya nanti laser dengan cahaya warna-warni itu berpadu dengan kemegahan tirai tirai air terjun raksasa. Tak sabar rasanya untuk segera menyaksikannya. CINTA-NYA TIDAK LIBUR 42 | JULI 2023


CERPEN Lia ikut membuka matanya yang masih mengantuk, seakan merasakan pula semangat rasa ingin tahu yang sedang dirasakan Michael. Ia memperhatikan anaknya itu masih dalam posisi berbaring di tempat tidur. Kedua lengannya terulur ke dapan, tangannya menggenggam smartphone dan matanya asyik mengamati layar. Tiba-tiba Lia teringat akan sesuatu. “Mike, jadi jam berapa dan di gereja mana kita akan merayakan Misa hari ini. Hari ini hari Minggu, kan. Sudah kau cari semalam di google?” tanya Lia di tengah kantuknya. Michael tersentak dari keasyikannya. Ia bangkit mendadak dan duduk dengan sigap. “Ya ampun Mam, aku lupa,” serunya. Sontak jari-jarinya meluncur di antara huruf-huruf gadgetnya, melihat kembali ke halaman daftar gereja-gereja Katolik di kota Buffalo yang semalam sudah sempat ditengoknya. “Ada banyak gereja Katolik di kota ini, Ma, dan aku sudah memilih St. Michael’s Church, sama dengan namaku,” seru Michael sambil menyeringai dengan girang. “Jaraknya hanya 5 km dari hotel kita, dan Misanya jam 7 pagi.” “Pa, kita masih punya waktu, sekarang masih jam setengah enam pagi, ayo bangun Pa” Michael berseru dengan girang sambil menghampiri sisi tempat tidur di mana Joko masih tampak lelap. Ayahnya itu tiba-tiba membalikkan badan dari balik selimut, rupanya ia sudah bangun sedari tadi. “Papa sedang menunggu-nunggu apakah kamu ingat untuk memberi kami informasi ke mana kita akan merayakan Misa hari ini. Syukurlah kamu ngga lupa, Michael,” Joko mengucapkan kalimat itu dengan rasa bangga bercampur haru. Ya, hari itu hari Minggu. Betapa pun asyik dan padat acara libur keluarga, betapa pun dekat atau jauhnya mereka berwisata, di dalam maupun di luar negeri, Joko dan Lia selalu menekankan pada diri mereka sendiri dan Michael, bahwa merayakan Ekaristi di gereja tidak boleh dilupakan. Harus selalu diupayakan bagaimana pun caranya. Pagi itu mereka bertiga berhasil merayakan Misa di gereja St. Michael, sebuah gereja mungil yang indah di pusat kota Buffalo, yang dilayani oleh imam-imam Jesuit. Pengunjung Niagara Falls tentu akan berlimpah hari itu. Mereka mungkin akan antri untuk masuk ke dalam taman di mana air terjun-air terjun itu berada. Begitu juga saat akan naik ke kapal yang akan menyusuri sungai untuk menyaksikan air terjun mempesona itu dari dekat. Joko sekeluarga sadar akan hal itu. Tapi semua itu bisa menunggu, tidak akan ke manamana. Mereka memilih mengawali hari itu dengan sebuah pesona yang tidak ada duanya, baik di Surga maupun di Bumi, yaitu berjumpa dengan Kristus dalam Ekaristi, yang sudah memberi mereka hidup dan mencintai tanpa libur, semua umat manusia, dengan cinta yang tak berkesudahan*** Caecilia Triastuti JULI 2023 | 43


Di hadapanku bukan lagi buku pelajaran, hore! Aku telah menyelesaikan ‘pertandingan’, hore! Hari-hariku tanpa lonceng masuk dan pulang, hore! Tapi tetap waktu menunggu apa lakuku, oh, oh! Apa isi hariku, today? Siapkah diriku hadir di setiap misa pagi? Bersama umat yang tekun dan setia beribadah. Sekalipun mereka tidak sedang holiday! Apa yang akan aku isi di pikiranku selain game, teman, kuliner, dan memanjakan diriku? Adakah tempat untukku merenungkan arti hidupku? Agar hidup jadi lebih berarti lagi berbakti. Jangan sampai liburanku lewat begitu saja. Tanpa arti, tanpa perbaikan diri, tanpa hadir-Nya. Aku tahu banyak kegiatan rohani di Gereja. Akankah aku turut berpartisipasi di dalamnya? Tuhan Yesus, Bunda Maria, bantulah aku. Tidak hanya saat di sekolah tapi saat liburanku. Beri aku semangat untuk menjadi murid-Mu. Selagi waktu memberiku kebebasan bersama-Mu. Tuhan Yesus, bunda Maria, bantulah aku. Mengisi ‘sekolah kehidupan’ yang kini di hadapanku. Penuh perbuatan iman, harapan, dan kasih Sepanjang waktu, selama-lamanya, tanpa waktu libur! Leo HAT PUISI LIBUR!... LIBUR? 44 | JULI 2023


PUISI HP : 0812 1972 7808 WA : 0816 107 420 ONLINE ORDER Lokasi Samping IL DORMITORIO – Gading Serpong Jl. Desa Medang No.53. Medang Tangerang- Banten 15344 D U IB N E T RKATI MEM UK BERKATI *MENYEDIAKAN MATERIAL BANGUNAN *MELAYANI RENOVASI RUMAH *DESIGN & BUILT INTERIOR *PEMBUATAN KANOPI , TERALIS & PAGAR RUMAH SURYA MAKMUR BERSAMA TOKO BAHAN BANGUNAN JULI 2023 | 45


Selamat untuk pemenang edisi 54 kemarin Sherlyn Annabelle dan Benedict ! Nantikan hadiahnya ya dari tim Salus Terima kasih juga untuk teman-teman yang telah berpartisipasi dalam pengisian TTS kemarin! L M M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C K B A S A H A I R H A M P I R I M A N S U R A Z A L A R I A K M A R T A R O J S I A P A N Y A N A S I A P A N I P I A A S T O M A S I H C I N T R A S Q H B S H I R U P P O Y O A K I M M A R G I O E U N G G A H O T O M A R E L S F A I N S M A R I A G O R E T T I O T E S E R A Y O R A N G T U A N G A Y U D A S I T V K A K E K N E N E K S O V C Z U K I T E S A P A I L L A H I L W B A B U N D A N B E N E D I K T U S X A M O S I A N G T E R I K M A T R U Y Z A K I R T I U P U A N G I N S U I Z Y N A N T I J U M P R A L A G I O S A X B Y A R T I H I K M A T A D A L A B W U S H U M A R I A M A G D A L E N A V A S B U N G A C A N T I K Y A N G C U T S R Q P O N M L K J I H G F E I D TEMUKAN NAMA/KATA BERMAKNA YANG TERJADI DI BULAN JULI LeoSiTopi JULI 3 6 11 13 15 22 23 25 26 29 31 (Peringatan Wajib Santa-Santo) MARTA, MARIA, LAZARUS (Peringatan Wajib Santo) IGNASIUS LOYOLA (Imam) FIND A WORD (Pesta Santa) MARIA MAGDALENA. (Hari) ORANG TUA, KAKEK, NENEK (Sedunia) (Pesta Santo) YAKOBUS (Rasul) (Peringatan Wajib Santa-Santo) ANA, YOAKIM (Orang tua SP Maria) HARI YANG DIPERINGATI DI BULAN INI (Pesta Santo) TOMAS (Rasul) (Perayaan Fakultatif Santa) MARIA GORETTI (Perawan, Martir) (Peringatan Wajib Santo) BENEDIKTUS (Abas) (Perayaan Fakultatif Santo) HENRIKUS FIND A (Peringatan Wajib Santo) BONAVENTURA (Uskup, dan Pujangga Gereja) WORD LEMBAR ANAK Akan ada pemenangnya loh! Boleh dikirim ke email [email protected] 46 | JULI 2023


LEMBAR ANAK JULI 2023 | 47


SUDOKU ASAH OTAK JAWABAN EDISI 54 EASY EASY** HARD HARD**** 48 | JULI 2023


Click to View FlipBook Version