The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Majalah Salus - Edisi 58 / Tahun XV<br>Januari 2024<br><br>Media Komunikasi Paroki Alam Sutera<br>Gereja St. Laurensius, Alam Sutera, Tangerang, Banten, Indonesia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Salus - Gereja St. Laurensius, 2024-01-21 07:57:18

Majalah Salus 58

Majalah Salus - Edisi 58 / Tahun XV<br>Januari 2024<br><br>Media Komunikasi Paroki Alam Sutera<br>Gereja St. Laurensius, Alam Sutera, Tangerang, Banten, Indonesia

Keywords: kaj,gereja,katolik,alam sutera,st.laurensius,paroki,gading serpong,tangerang,romo,majalah salus

I K U T P E M I L U 2 0 2 4 PRO PATRIA ET ECCLESIA Mari Wujudkan EDISI CETAK 58| TAHUN XV JANUARI 2024 UNTUK KALANGAN SENDIRI


PENANGGUNG JAWAB DPH Paroki Alam Sutera PEMIMPIN UMUM RD Bonifasius Lumintang PEMIMPIN REDAKSI Fidensius Gunawan REDAKSI Elisabeth Wong, Imelda, Michael Jason, Leo Hans Adrianus EDITOR Orchiyadi, Patricia Bing Yuwono KONTRIBUTOR Belicia, Natalia Adinda, Lupita, Hera Selas, dan Gracia Carolina DESIGN & ARTISTIK Brigita Maria, Evan Zasli, Nadine Ong, dan Benita Averina REDAKTUR FOTO Dasa Didiaja, Samuel Daven Farrel, Damien Dammy Pratama, dan Mozart Rayner Tanamas USAHA Lina Soedjoto, Eleonora Brigita Paurina SIRKULASI Ignatius Bambang Bekti Sugiyo W, Indrawan ALAMAT REDAKSI Gereja Santo Laurensius Jl.Sutera Utama 2, Alam Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan EMAIL [email protected] DAFTAR Isi 06 12 18 20 24 28 32 38 40 Pemilu di Mata OMK Misa Nuansa Minahasa EMK dan ANCA Married but Single Aneka Kegiatan Paroki RAKA Mempersiapkan Katekis Sukacita Hidup Membiara Santa Genevieve www.santo-laurensius.org @santolaurensius www.santo-laurensius.org @santolaurensius Misa Harian Senin - Sabtu pk 05.45 Jumat Pertama pk 12.00 pk 19.30 Misa Minggu Sabtu pk 17.00 pk 19.30 Minggu pk 06.00 pk 08.30 pk 17.00 pk 19.30 English Mass Sabtu setiap Minggu ke-3 pk 19.30 Misa di Gereja SPMBG Minggu pk 07.30 SEKRETARIAT PAROKI: Jam operasional sekretariat: Selasa - Minggu pk 08.00 - 16.00 Kecuali hari libur nasional JADWAL MISA DESAIN COVER: VERIN JANUARI 2024 | 1


Pengantar Redaksi Di awal tahun baru ini, ijinkan Salus menyampaikan Selamat Natal dan Tahun Baru. Semoga sukacita Natal boleh terus kita alami selama tahun 2024 ini. Ada yang spesial di tahun 2024 ini, tak lama lagi kita akan menjalani pesta demokrasi. Kita akan bersama memilih para wakil rakyat dan pemimpin negara. Haparannya tentu Pemilu dapat berlangsung damai dan mereka yang terpilih sesuai dengan kehendak Tuhan. Sebagai umat katolik, selayaknya kita ikut terlibat, menjalankan hak kita sebagai warga negara. Salus kali ini banyak meliput kegiatan anak muda, ada EKM dan ANCA Festival, ada kegiatan Roses dan Anthiokia dengan talkshow bersama Merry Riana, ada pelantikan PA/ PS. Maju terus anak-anak muda Paroki Alam Sutera. Ada liputan Misa Nuansa Minahasa yang ditulis oleh seorang kawanua, sangat informatif dan menarik. Juga ada liputan Misa Arwah di TPU Jombang yang dipersembahkan oleh Romo Yudhi dan Romo Hardijantan dari Paroki Bintaro Jaya. Nikmati juga liputan foto Misa Malam Natal baik yang di Gereja Laurensius maupun di Gereja Santa Perawan Maria Benteng Gading. Foto-foto yang diambil dan disusun oleh tiga fotografer muda kita. Selamat membaca dan menikmati Salus edisi awal tahun ini. Gereja SPMBG belum selesai. Mari terus kita dukung dengan doa dan dana. Kita sukseskan program-program yang dijalankan PPG 2 | JANUARI 2024


Seluruh umat paroki Alam Sutera yang dikasihi Tuhan , Pertama-tama mari bersyukur kepada Allah yang terus mengasihi bangsa dan negara kita. Kedua, bersyukur untuk tanah air yang sangat indah dan kaya akan kekayaan alamnya, budaya, suku yang berbeda-beda, toleransi agama yang dirawat bersama dengan baik dan lain sebagainya. Ketiga, tidak lama lagi, dengan penuh kegembiraan kita akan melaksanakan pesta demokrasi yakni pemilihan umum untuk memilih presiden dan wakil presiden serta wakil-wakil rakyat. Umat Katolik, bagian anak-anak bangsa juga dipanggil untuk ikut dalam pesta demokrasi ini. Sebagai warga negara Indonesia, umat Katolik layak menyadari akan hak dan kewajiban dalam menggunakan suara pada Pemilu nanti, beradaptasi dengan perkembangan demokrasi saat ini, demi memperoleh pemimpin yang tepat. Kita menyadari bahwa pribadi terbaik akan kita peroleh untuk memimpin bangsa yang besar ini lima tahun ke depan, kalau dalam memilih, umat Katolik (dan siapapun) menggunakan hak pilihnya dengan HATI dan PIKIRAN yang jernih. Apa artinya menggunakan hati dan pikiran yang jernih? Pada hemat saya artinya: “Mendengarkan informasi yang benar PESAN GEMBALA dengan telinga hati, membuka pikiran dan wawasan dalam menentukan pilihan. Juga, berbicara dengan hati untuk menyuarakan pilihan yang benar”. Hati sebagai prioritas dalam menjunjung kebenaran, baik pada saat mendengarkan, maupun berbicara sehingga menghasilkan komunikasi yang ramah dan terbuka. Dalam pesan pastoralnya saat Gereja merayakan hari Komunikasi Sosial Sedunia ke 57, Paus Fransiskus memberi pesan, yaitu ‘Berbicara dengan Hati’. Pesan pastoral inilah yang perlu kita gemakan kembali dalam pemilu nanti. Sebagai pengikut Kristus yang akan melibatkan diri dalam Pemilu di tanggal 14 Februari 2024, pada akhirnya kita dipanggil untuk tetap mengembalikan semuanya pada Allah Sang Pencipta, penyelenggara kehidupan ini. Apa pun hasilnya, tetap percaya bahwa selalu ada campur tangan Ilahi di sana. Mari kita jadikan SUARA HATI yang jernih untuk memilih, demi bangsa yang semakin bermartabat dan menjunjung martabat manusia yang semakin baik. Itu semua demi terciptanya masyarakat, bangsa dan negara yang sejahtera, menjunjung martabat manusia dalam mewujudkan kesejahteraan bersama. Selamat berperan serta dalam memilih pemimpin bangsa dan negara kita. Menjaga kesatuan dan persatuan serta kedamaian. Karena kita semua adalah putra putri bangsa Indonesia. Tuhan memberkati dan Bunda Maria menyertai. Y. Hadi Suryono Pr JANUARI 2024 | 3


TOPIK UTAMA PEMILU 2024 ADALAH PESTA DEMOKRASI DI INDONESIA. APA KEWAJIBAN DAN HAK KITA SEBAGAI ORANG KATOLIK? Di penghujung tahun 2023, kita telah melihat calon-calon entah eksekutif maupun legislatif. Dengan segala syarat yang telah ditempuh, kita mengenali calon-calon tersebut lewat beberapa mass media maupun medsos. Proses sedang berlangsung menjelang Pemilu 2024 dan suasana pun berdinamika mengikuti alur yang ada. Semuanya berlomba menarik simpati warga masyarakat agar dapat memperoleh suara dan pengaruhnya sebagaimana yang dikehendakinya. Peta politik bergulir: ada partai tengah, partai tengah kanan, dan partai kanan ekslusif. Begitulah wajah dinamika politik akhirakhir ini. Semuanya bergema seantero jagad Nusantara, termasuk dengan ajang debat para calon pemimpin. Kita bertanya: QUO VADIMUS? Kita mau ke mana? Begitulah arti quo vadimus. Tentu kita memahami PEMILU 2024 sebagai sebuah pesta demokrasi di mana para warga negara terlibat memeriahkan pesta dengan keterlibatan kita: datang dan menCOBLOS kertas suara dan JANGAN GOLPUT. Terlalu berbahaya jika kita tidak menentukan hak dan kewajiban sebagai warga negara! Sebagaimana Sabda Yesus: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi hak kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah”, Yesus mengajarkan kita membedakan apa yang menjadi hak dan kewajiban kita baik sebagai warga negara maupun sebagai warga Kerajaan Allah. Dua-duanya sangat penting dari sisi kita sebagai manusia beriman. Sebagai Gereja Institusi, kita adalah agenagen moral. Kita patut menyuarakan nilainilai moral dan prinsip-prinsip demokrasi. Begitulah Gereja kita menyadari peran kenabiannya. Tetapi sebagai GEREJA yang adalah Kumpulan umat beriman, kita terpanggil secara sosial-spirituil untuk mengubah wajah dunia menjadi wajah Kristus. Dua sisi ini menjadi sangat penting bagi kita sebagai seorang katolik [Catholicus= terbuka, universal dan terlibat]. Kita harus menjadi aktif, bukan pula ekslusif. Proses aktif kita terjadi manakala sebagian dari saudara-saudari kita ikut dalam panitia pemilu entah di tingkat RT ataupun RW. Bahkan sebagai umat katolik ada juga yang terlibat dalam pencalonan wakil-wakil rakyat. DARI MISTIK KE POLITIK Konstitusi Pastoral tentang Gereja dalam dunia dewasa ini atau yang kita sebut dengan Gaudium et Spes, artikel 1 mengatakan,”…sebab Persekutuan mereka [murid-murid Kristus] terdiri dari orang-orang yang dipersatukan dalam Kristus, dibimbing oleh Roh Kudus dalam peziarahan mereka menuju Kerajaan Bapa…maka Persekutuan mereka itu mengalami dirinya sungguh erat berhubungan dengan umat manusia serta sejarahnya.” Kalimat ini jarang dikutip 4 | JANUARI 2024


TOPIK UTAMA tetapi menjadi amat penting sebagai refleksi sikap Gereja di dalam Dunia, yaitu suatu Persekutuan yang berhubungan dengan umat manusia dan sejarahnya. Di situlah Gereja terlibat dalam suka-duka manusia dan aktif berproses dalam sejarah kemanusiaan. Pengalaman terlibat dan ikut bertanggungjawab terhadap sejarah manusia itu direfleksikan Gereja sebagai PENGALAMAN MISTIK, yaitu Pengalaman Mendalam akan Allah Sang Kasih, dalam Yesus Kristus berkat Roh Kudus. Itulah teologi Katolik dan kita berpegang pada pengalaman akan Allah ini. Dengan demikian apa yang ada dalam semangat sehati-sepikir-sepenanggungan hanya dapat tumbuh dan berkembang dalam pribadi-pribadi yang memiliki pengalaman mistik. Kita merumuskannya, “Semakin mengalami Allah Sang Kasih sebagai Bapa, kita semakin mampu berbela rasa, semakin mendalam pula pengalaman kita akan Allah Sang Kasih”. [bdk Luk 6:36]. Buah dari pengalaman mistik adalah bela rasa yang terwujud dalam berbagai macam pelayanan kasih yang semakin kreatif. Salah satu makna dasar dari POLITIK adalah membangun hidup bersama yang berlandaskan KASIH. Maka dinamikanya adalah dari pengalaman mistik menuju kepada politik, yaitu semakin kita masuk ke dalam pengalaman mistik, semakin kreatif dan luas pula keterlibatan kita dalam perjuangan politik. Semakin kita terlibat dalam perjuangan politik, semakin dalam pula kita masuk ke dalam pengalaman mistik. CINTA TANAH AIR: PRO PATRIA ET ECCLESIA Cinta akan tanah air berarti kita setia pada PANCASILA, rela berkorban untuk bangsa dan negaranya. Inilah salah satu dari BELA NEGARA. Mencintai Tanah Air adalah mencintai bangsa sendiri yang mengandung unsur kasih dan sayang dengan mengabdi, berkorban, membela dan memelihara kesatuan dan persatuan terhadap segala ancaman dan tantangan yang ada. Semangat persatuan dan kesatuan ini harus diperkukuh melalui berbagai kegiatan baik yang bersifat lokal, kedaerahan, nasional dan internasional. Begitulah Keuskupan Agung Jakarta mencanangkan Gerakan Pastoral sebagai Gerakan Persekutuan KASIH. Sebagai umat Katolik kita dipanggil untuk selalu menjadi patriot sejati. Patriotisme adalah sebuah asas atau paham mengenai kesetiaan dan semangat cinta terhadap tanah air dan rela berkorban mempertahankan negaranya. Uskup pribumi pertama Mgr Soegijapranata merumuskan, ”jika kita merasa sebagai orang Kristen yang baik, kita semestinya juga menjadi patriot yang baik, karena kita 100% warga negara dan 100% Katolik. Inilah kebajikan Kristiani dan merupakan hak dan kewajiban kita bagi seorang Katolik. Yuuuk kita terlibat dalam PEMILU 2024 dengan ikutan bertanggung jawab memelihara negara kesatuan kita Republik Indonesia dan JANGAN GOLPUT. Carilah yang terbaik di antara yang buruk, itulah sikap kita mencari pemimpin yang ada. Salam sehat penuh kerahiman Tuhan, Tuhan memberkati. (Romo Rudy Hartono, PR) JANUARI 2024 | 5


TOPIK UTAMA Tidak terasa, Pemilu semakin dekat. Berbagai kampanye dan narasi panas bertebaran di media, menyerukan beragam pendapat dan sudut pandang. Di tengah gempuran informasi dan aksi, bagaimanakah pendapat Orang Muda Katolik (OMK) terhadap pemilu? Bagaimana sosok pemimpin yang diharapkan? Apa pendapat mereka soal Golput? Serta, apa harapan untuk Bangsa dan Negara Indonesia kedepannya? Untuk menjawab semua itu, kali iniSalus berkesempatan mewawancarai beberapa OMK yaitu Christy Venada (24), Nadine Ong (25), dan Shade Tama (23). Penasaran bagaimana pendapat mereka? Yuk, kita simak langsung di bawah ini. Pertimbangan dalam Memilih Seorang Pemimpin Memilih seorang pemimpin tentu bukanlah hal yang mudah. Terdapat berbagai hal yang harus dipertimbangkan. Menurut Christy, ia merasa perlu melibatkan pertimbangan moral dan etika yang sesuai dengan ajaran Katolik. “Ya, dengan memilih pemimpin yang jujur, adil, melindungi rakyat, dan menjunjung kedamaian.” Di sisi lain, ada Shade yang mengutamakan keadilan. “Kalau bicara pemimpin ya, yang jelas berkeadilan…,” ungkap Shade. Menurutnya, berkeadilan itu untuk semua lapisan masyarakat, dari level bawah hingga atas, “Seorang pemimpin itu harus bisa melayani semua kepentingan golongan.” “Jadi kita sebagai masyarakat akar rumput, juga perlu memahami berkeadilan secara menyeluruh, karena tugas pemimpin harus memadu-padankan semua kepentingan. Jadi jangan karena kita lihat kebijakan dianggap menguntungkan kaum atas, itu gak bisa dipahami secara dangkal, secara menyeluruh, kebijakan yang kesannya menguntungkan satu pihak, itu juga menguntungkan pihak lain meskipun indirect”. Baginya, pemimpin perlu berkeadilan, dalam arti, semua pihak terlayani, baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain Christy dan Shade, ada pula Nadine yang membeberkan lima hal krusial yang ia pertimbangkan ketika memilih pemimpin. Pertama, seorang pemimpin harus punya kemampuan yang baik dalam menjalankan tugas serta membina negaranya. Kedua, pemimpin juga haruslah seseorang berkarakter baik, bertanggung jawab, disiplin, ulet, dan bisa diandalkan. Ketiga, seorang pemimpin harus bisa menjaga hubungan baik antara masyarakat dan rekan-rekan yang lain. Hal ini tercermin dalam sikap ketika menanggapi masalah maupun informasi. Keempat, bijak Pemilu di Mata OMK 6 | JANUARI 2024


TOPIK UTAMA dalam mengambil keputusan. Juga harus mendengar aspirasi masyarakatnya, “... terutama anak muda yang memiliki peran penting di Indonesia.” Pendapat soal Golput Pada tahun 2019, tercatat bahwa sebanyak 18% - 19,24% orang Indonesia tidak ikut memilih atau golput. Angka tersebut berdasarkan berbagai survei. Lantas, bagaimana dengan OMK pada interview ini, apa pandangan mereka akan golput? “Menurut saya, golput itu mereka yang apatis dan tidak turut ikut pemilihan umum karena alasan tertentu yang membuat mereka merasa tidak penting,” ungkap Nadine. “Sebagai kaum millennial, harus dapat turut serta dalam kegiatan demokrasi, dengan menentukan pilihan berarti mempertanggungjawabkan dirinya sebagai warga bangsa.” Christy menambahkan bahwa, “Pendapat saya tentang golput adalah kurangnya kepedulian terhadap bangsa Indonesia.” Berbeda dengan Nadine dan Christy yang cenderung memandang golput sebagai sesuatu yang sebaiknya tidak dilakukan, Shade dengan tegas mengungkapkan bahwa ia merasa golput adalah pilihan politik seseorang. Shade menjelaskan, “Kebanyakan orang memilih golput karena satu, mengerti sistem, misal yang korup. Dua, ketidakpuasan atas sistem, dan tiga, apatis.” “Seseorang tidak bisa dipaksa untuk memilih ataupun untuk tidak golput, kita perlu pahami landasan mereka. Kalau memang sistem yang salah, kenapa nggak perbaiki sistemnya, kenapa harus mengintervensi orang untuk memilih.” Harapan untuk Bangsa dan Negara Indonesia Christy berharap Indonesia bisa selalu bersatu, damai, dan bersama-sama maju ke arah yang lebih baik dalam segala bidang. Sedangkan, Shade kembali menekankan harapannya agar keadilan berdiri tegak di Indonesia, “Harapannya Negara bisa berkeadilan dan berkelanjutan. Prinsip berkeadilan akan menguntungkan semuanya. Kemudian prinsip berkelanjutan, akan membuat semua menikmatinya, tanpa khawatir dengan kekurangan.” Ada juga harapan di bidang pendidikan dari Nadine, ia berharap sistem pendidikan Indonesia semakin tepat, bermanfaat, dan menyeluruh. Nadine menjelaskan, “Rendahnya kualitas sarana pendidikan, kualitas guru, kesejahteraan guru, rendahnya prestasi siswa, rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, dan mahalnya biaya pendidikan.” Merenungkan kembali tanggapan temanteman OMK, pemilu memang membuat kita semua banyak berpikir dan bertanyatanya. Pada hakikatnya, kita semua memiliki pertimbangan, pengalaman, dan persepsi masing-masing. Rasanya pesan Romo Magnis Suseno masih relevan: “Kita ikut Pemilu, bukan untuk memilih yang terbaik, tapi untuk mencegah yang terburuk berkuasa” (Gracia) JANUARI 2024 | 7


ANTAR KITA Misa Natal 2023 menjadi misa yang ditunggutunggu oleh umat Gading Serpong. Menjadi istimewa karena ini adalah pertama kalinya Gereja Santa Perawan Maria Benteng Gading (SPMBG) mengadakan Misa Natal sejak gereja diresmikan. Pada Minggu, 24 Desember 2023, pukul 17.00, Misa Vigili Natal dipimpin oleh Romo Hadi Suryono dan diiringi oleh koor Wilayah 16. Sebanyak 30 Prodiakon, 17 Putra Altar, dan 10 Putri Sakristi yang melayani misa tersebut. Lengkap dengan Lektor, Pemazmur, serta pemeran Bunda Maria dan Jusuf. Dalam homili, Romo Hadi berkisah panitia menyediakan1300 kursi di aula gereja dan 1700 kursi di basement. Ternyata umat yang hadir melebihi jumlah kursi yang disediakan sehingga ada umat yang duduk di koridor dan halaman luar gereja. Diperkirakan, terdapat 3500 umat yang hadir dalam Misa. Bacaan pertama diambil dari Kitab Yesaya 62:1-5. Kemudian, Mazmur 89: 4-5,16-17, 27, 29 dengan tanggapannya diambil dari Mazmur 89:2. Setelahnya, bacaan kedua dari Kitab Kisah Para Rasul 13:16-17, 22-25. Selanjutnya Romo Hadi membacakan Injil yang diambil dari Matius 1:1-25. Dalam homilinya, Romo Hadi membuka dengan menyatakan kegembiraannya melihat antusiasme umat Gading Serpong yang hadir dalam Misa Vigili Natal tersebut. Romo Hadi mengajak umat untuk terus menyumbang pembangunan gereja SPMBG supaya pada tahun selanjutnya, Misa Natal dapat diadakan bukan lagi di aula, tetapi di Gereja. Setelahnya, Romo Hadi menyatakan bahwa Natal adalah momen di mana Tuhan Yesus Kristus turun ke dunia, dilahirkan oleh Bunda Maria di Betlehem. Betlehem, yang terletak di Palestina, membuat Romo Hadi teringat bahwa Palestina sedang mengalami konflik. Banyak teman yang kehilangan tempat tinggalnya. Romo Hadi mengajak untuk turut mendoakan teman-teman di Palestina supaya mendapatkan kasih dan perdamaian. Juga mengajak umat, selepas misa untuk berdoa bersama keluarga pada malam Natal ini. Setelah mengakhiri homili, misa dilanjutkan dengan mengucapkan doa syahadat. Satu hal unik pada Misa Malam Natal ini adalah doa syahadat yang diucapkan bukan doa syahadat biasa, melainkan Doa Syahadat Nicea Konstantinopel. Pada kalimat “Ia dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria dan menjadi manusia”, momen mengenang lahirnya Bayi Yesus, umat bukan saja membungkuk, tetapi berlutut. Di akhir misa, ketua panitia Natal 2023 memberikan kata sambutan. Ia mewakili wilayah 20, 24, dan 25 yang pada tahun menjadi panitia Natal. Ia menyampaikan Misa Vigili Natal Pertama di SPMBG 8 | JANUARI 2024


ANTAR KITA tema Natal 2023, yaitu kesederhanaan. Ia berharap umat Gading Serpong tetap merasakan kebahagiaan dengan kesederhanaan pada Natal 2023 ini. Saat sibuk persiapan Natal muncul berita duka. Seorang bapak yang murah senyum, gemar menggambar, pada Senin, 18 Desember lalu telah pulang menghadap Bapa di Surga. Akrab disapa dengan nama pak Leo, pada persiapan Natal di Gereja Laurensius almahum terlibat dalam seksi dekorasi. Segala keindahan dekorasi gereja di Misa Malam Natal kemarin, ada sosok beliau sebagai perencana dan yang menggambar sketsa. Tentu saja panitia terpukul dengan kepergiannya yang mendadak ini. Beberapa hari sebelumnya dalam rapat panitia dengan Romo Hadi, almarhum mengajukan diri untuk menjadi tokoh Sinterklas. Romo Hadi sempat berkelakar, “Mana ada sinterklas mata sipit” dan almarhum menjawab, “Gapapa Romo, yang penting bisa Hoo .. Hoo .. Hoo” Pak Leo dengan hobi menggambarnya selalu terlibat di seksi dekorasi manakala wilayahnya menjadi panitia acara paroki. Almarhum juga pernah mengisi rubrik kartun di majalah Salus beberapa tahun lalu. Selamat jalan Pak Leo, semangat pelayananmu sungguh menginspirasi kami. Laurensius Leonardi Pratama Sosok Di Balik Dekorasi Natal OBITUARI Sebelum berkat penutup, Romo Hadi meminta koor menyanyikan beberapa lagu Natal nan gembira dan mengajak umat ikut bernyanyi. SELAMAT NATAL. (Lupi) JANUARI 2024 | 9


Damien Dammy Pratama Samuel Daven Farrel MALAM NATAL Suasana Malam Natal di Paroki Alam Sutera Gereja St. Laurensius dan Gereja Santa Perawan Maria Benteng Gading. © Damien Pratama - SPMBG © Damien Pratama - SPMBG St. Laurensius St. Laurensius


© Mozart Tanamas - St. Laurensius © Mozart Tanamas - St. Laurensius © Mika Alicia - St. Laurensius St. Laurensius © Mozart Tanamas - St. Laurensius St. Laurensius St. Laurensius s


Merayakan Misa dengan balutan nuansa Budaya Minahasa, pada Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam, 26 November 2023, menjadi ungkapan syukur dan berkat, atas rahmat keberagaman umat Paroki Alam Sutera. Keberagaman tersebut disatukan dalam Gereja Katolik yang satu, kudus, Katolik dan apostolik dalam peziarahan hidup menuju keselamatan. Misa Nuansa Budaya Minahasa merupakan salah satu dari aneka ragam kekayaan budaya sebagai sarana dan tanda keselamatan. Dalam setiap budaya, ditemukan nilai-nilai kultur dan spiritual yang perlu dipelihara, karena budaya menghiasi jiwa berbagai suku dan bangsa. Dalam perspektif inkulturasi liturgi, ini adalah suatu proses ke arah penyesuaian yang mendalam agar liturgi sungguh dimengerti, dipahami, diterima, dan dihayati sesuai cita rasa budaya setempat. Misa Nuansa Budaya Minahasa memadukan hubungan antara liturgi Gereja Katolik dan religiositas tradisional yang diekspresikan dalam bentuk bahasa, tarian dan lagu Tou (orang) Minahasa. Merayakan keberagaman sebagai harmoni kehidupan Pada pagi hari yang cerah, terlihat harmoni kehidupan antara manusia dan alam semesta sangat bersahabat. Saat umat memasuki halaman gereja, nampak nuansa Budaya Minahasa. Peserta tarian Kabasaran menggunakan kostum berwarna merah, bercorak tradisional, menjadi pusat perhatian umat. Beberapa umat meminta foto bersama anggota penari Kabasaran dengan pelbagai gaya dan senyum ceria. Tampak pula, janur kuning parundak dan bunga merah tawaang khas Minahasa menghiasi jalan menuju pintu gereja. Para pria anggota panitia memakai pakaian khas Minahasa berwarna hitam, bergaris keemasan dibalut ikat pinggang merah, sedangkan kaum wanita memakai kebaya motif Minahasa. Tampak pula sekelompok penari SELBI berselendang biru dan kelompok Maengket dari Kaum Muda Misa Nuansa Budaya Minahasa Gereja Santo Laurensius, Paroki Alam Sutera ANTAR KITA Tarian Kabasaran mengawal prosesi para Romo dan petugas liturgi 12 | JANUARI 2024


Katolik (KAMUKA). Tak kalah serunya, kelompok koor Gema Suara Kawanua Katolik Banten memakai kostum bercorak Minahasa. Sementara para petugas liturgi yaitu: misdinar, prodiakon dan anggota DPH memakai topi merah berbentuk segi tiga dan ikat pinggang merah. Sebelum Misa dimulai, umat dapat mendengar alunan musik dan videotron yang menampilkan tarian diiringi musik kolintang, yang mencerminkan keindahan dan kegembiraan. Tarian yang indah dan energik serta pemandangan cantik menjadikan umat yang menonton seperti dihantar menuju ke Tanah Minahasa, yang menampilkan alam yang memukau, gunung yang kokoh hingga lautan yang menyapu pantai-pantai indahnya. Keberagaman hayati dan kekayaan alamnya memukau setiap pengunjung. Lebih lengkap lagi diperkenalkan makanan dan minuman khas Minahasa. Tradisi masyarakat Minahasa sangat kental dengan nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang dirayakan dalam setiap pengucapan syukur atas panen hasil bumi, pesta Natal dan Paskah, bahkan setiap hari dapat dirayakan kebersamaan. Demikian juga upacara adat yang dijaga dengan baik merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Inkulturasi Gereja Katolik di Keuskupan Manado adalah contoh harmonisasi antara iman dan tradisi lokal. Perayaan Misa Nuansa Minahasa diawali dengan penyambutan tarian Kabasaran, dari belakang gereja. Waraney Makasio melakukan penghormatan dan siap mengawal para romo dan petugas liturgi. Kabasaran adalah tarian perang daerah Minahasa, diiringi tambur. Para penarinya disebut kawasaran, yang meniru gerakan dua ayam jantan yang sedang bertarung mirip tarian Cakalele. Pada tarian ini seluruh penari berekspresi garang tanpa boleh tersenyum, kecuali pada babak tertentu para penari diperbolehkan mengumbar senyum riang. Seiring tidak ada lagi peperangan antara daerah, Tari Kabasaran kini dijadikan sebagai tari penyambutan tamu dan hiburan warga Minahasa. Untuk memahami istilah Kabasaran, rupanya harus ditelusuri asal usul Tou Minahasa dalam buku “Penguasa Dinasti Han Leluhur Minahasa”, karya Weliam Boseke. Buku ini menyebutkan bahwa sesungguhnya keberadaan Minahasa dan asal muasal orang Minahasa bukanlah satu legenda belaka, tetapi sebagai satu kisah nyata. Orang Minahasa memiliki hubungan yang sangat dekat, bahkan lebih berani dapat dikatakan memiliki hubungan darah dengan orang Tiongkok dari Dinasti Han. Istilah Minahasa (Min Na Hai Zi) berarti orang-orang yang membawa bocah-bocah (anak para bangsawan Han Shu) mendarat di Tanah Minahasa. Karena itu, pemimpin Tari Kabasaran disebut Warenai Hua Ren Na Yi, artinya keturunan penguasa Han seorang pemberani. Kata Ga ba sha ren berarti kertak orang bertempur. Pekikan “I yayat u santi” (angkatlah pedangmu dan marilah berperang) pemimpin Kabasaran menghantar Romo Hadi Suryono selaku selebran utama, Romo Rudy Hartono, Romo Yudhi, Romo Dista dan dua romo tamu asal Manado, yakni Romo Anthonius Steven Lalu yang berkarya di Komsos KWI dan Romo Rocky Wowor yang sedang studi di Binus. Tari Kabasaran mengawal para petugas liturgi dan para romo sebagai simbol penyambutan kehadiran Tuhan dalam Perayaan Ekaristi ANTAR KITA JANUARI 2024 | 13


ANTAR KITA Kristus Raja Semesta Alam. Pada saat rombongan perarakan tiba di depan pintu gereja, penari Kabasaran menyelesaikan tugasnya. Di depan pintu masuk sudah bersiap Tarian Maengket yang dipimpin seorang Kapel, menyambut para romo dan petugas liturgi dengan menyanyikan lagu Tepianola yang berarti membersihkan tempat dan mempersiapkan hati. Inti pesan lagu Tepianola: “Siapkanlah jalan bagi-Nya, agar layak dan pantas”. Petikan “Opo Wananatase” artinya: Ya Allah yang Maha Tinggi, pandanglah kami yang memohon akan berkat-Mu yang melimpah. Saat tarian tiba di depan altar, Romo Hadi mengajak umat menyanyikan lagu Indonesia Raya diiringi musik kolintang sebagai pertanda bahwa umat Paroki Alam Sutera adalah bagian yang tak terpisahkan dari Indonesia yang beragam suku budaya. Setelah lagu Indonesia Raya dinyanyikan lagu Kristus jaya, Kristus mulia Kristus Kristus… Tuhan kita. Torang Samua Basudara Romo Steven dalam renungannya menjelaskan peran dan fungsi Tarian Kabasaran. Tarian tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap tamu agung. Beliau juga memberikan pemahaman lagu Tepianola yang mengajak umat untuk membuka jalan, membuka hati datangnya Sang Juruselamat. Romo Steven merasa terharu, seperti mau menangis tapi malu nanti disebut cengeng. Terharu karena sebagai orang Minahasa yang memiliki falsafah “Torang samua basudara”, atau kita semua bersaudara. Torang samua basudara bukan sekedar slogan dalam misa bernuansi Minahasa ini, tetapi memang sebuah peristiwa kebersamaan. Sebagai orang beriman kita semua basudara, kita punya Tuhan, punya Raja Semesta Alam yang satu dan sama, bersaudara dalam Yesus Kristus. Dalam Kerajaaan Allah, tidak dikenal orang Manado, orang Batak, orang Jawa atau Flores. Kita semua warga kerajaaan Allah, karena kita punya Yesus sebagai raja yang sama, tidak mengenal miskin-kaya, putihhitam, tinggi-pendek, kita semua basudara. Untuk menjadi warga Kerajaan Allah kita harus mencintai satu sama lain. Sebagai ungkapan syukur atas berkat Tuhan, perwakilan umat membawa persembahan hasil bumi makanan khas Minahasa, berupa jagung dan ubi rebus, kepala babi ke meja altar. Mereka adalah tiga pasutri: Jus-Angie, Fredy Chan-Netty, Barry-Liza. Persembahan diiringi penari Selendang Biru (Selbi) dengan lagu Katerang Niendo yang mengungkapkan secercah hari ini, secercah air sebaik perasaan kita bersahabat. Ya Allah Yang Mahatinggi, tunjukan jalan-Mu di mana kami akan melangkah menuju jalan kebenaran. Sebagai akhir dari Misa Nuansa Minahasa, Ketua Panitia, Fredy Chan mengucapkan banyak terima kasih kepada para romo, pertugas liturgi, DPH, Kawanua Katolik Alam Sutera dan Kawanua Banten dan Kaum Muda Katolik (KAMUKA) yang membantu kegiatan Misa Nuansa Minahasa berjalan dengan baik. Gema Suara Kawanua Katolik Banten tampil dengan musik kolintang. 14 | JANUARI 2024


ANTAR KITA Setiap Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, paroki kita memberi kesempatan satu budaya lokal diperkenalkan. Kami Kawanua Minahasa memegang semboyan: Si Tou Timou Tumou Tou, artinya manusia hidup untuk menghidupkan manusia. Romo Hadi selaku pastor paroki mengucapkan terima kasih kepada ketua panitia, UBK, koor, petugas liturgi, Romo Steven Lalu, Pr dan Romo Rocky Wowor, MSC. Romo Rocky merasa senang dan at home di Paroki Alam Sutera, karena Misa Nuansa Minahasa. Sedangkan Romo Steven merasakan suasana persaudaraan, diterima dan juga berterima kasih atas inisiatif romo paroki. Kita semua basudara dan dipersatukan dalam Tuhan Yesus. Secara spontan Romo Hadi mengajak umat menyanyikan lagu Dalam Yesus Torang Basudara, versi logat Manado. Sekalipun kita orang Minahasa, Flores, Tionghoa tapi kita disatukan oleh Sang Saka Merah Putih. Kita berada di Indonesia, jadilah orang “100% Indonesia dan 100% Katolik”. Nuansa Budaya Minahasa Setelah Misa Nuansa Minahasa selesai, umat Paroki Alam Sutera disuguhi pertunjukan Budaya Minahasa di Plaza Gereja dan bazar makanan khas Minahasa. Nuansa budaya menampilkan Tarian Maengket Maowey Kamberu oleh sekelompok orang yang menyanyi sambil menari mengangkat tumit, bahkan saling berpegangan tangan. Setelah itu, paduan suara Kawkat Banten menyanyikan lagu “Dung Nene Dung Tete” secara riang gembira. Nampaknya, panas matahari yang mulai menyengat menjadi pertimbangan panitia untuk memindahkan atraksi ke Ruang Kasih. Di depan Gedung Karya Pastoral terdapat bazar yang menyediakan makanan khas Minahasa yang diserbu umat dan terjual habis. Di ruang Kasih, acara dilanjutkan dengan penampilan Tarian Katrili, tarian pergaulan persinggungan budaya Minahasa dan Eropa (Portugis-Spanyol). Tarian ini memiliki dua jenis langkah, yaitu Waltz irama ¾ dan Gallop langkah 2/4, dengan aba-aba pemimpin tari dalam Bahasa Perancis. Selanjutnya ada Tari Polinaise yang mengajak semua umat yang hadir untuk berdansa bersama, membentuk barisan bak irama harmoni kehidupan umat Paroki Alam Sutera. Ada hal yang menarik dari akhir kegiatan yaitu makan bersama yang menyajikan makanan khas Minahasa dominasi ricarica dan dabu-dabu. Seekor babi panggang habis dilahap dalam tempo yang sesingkatsingkatnya. Jus Felix Mewengkang Seksi Acara Misa Nuansa Minahasa Pertunjukan seni tari dari Kawanua Muda Katolik di Plaza Gereja JANUARI 2024 | 15


ANTAR KITA Roses dan Antiokhia Gelar Talkshow Bersama Merry Riana Antiokhia dan Roses Paroki Alam Sutera mengadakan talkshow “Does Your Passion Makes You Successful?” bersama dengan Ms Merry Riana, Minggu, 3 Desember 2023. Acara di Ruang Sukacita GKP Alam Sutera ini dimulai pukul 13.00 hingga pukul 15.00 berlangsung seru dan interaktif. Pada talkshow tersebut, Ms Merry Riana yang merupakan seorang motivator sekaligus pengusaha ternama di Indonesia, menjelaskan kehidupan masa sulit yang harus dilaluinya saat kuliah di Singapura hingga akhirnya berhasil sukses. Hal ini diceritakan guna memberi gambaran tentang lika-liku kehidupan dan problem solving dalam kehidupan. Peserta talkshow ada sekitar 100 orang, tidak hanya dari Antiokhia dan Roses, juga terbuka untuk umum. Semua peserta sangat antusias dan terinspirasi dari kisah hidup narasumber. Pada acara ini Romo Rudy dan Romo Hadi juga hadir mendukung. “Do what you love, then you’ll discover your passion.” ujar Merry Riana dalam talkshow. Kutipan tersebut memliki makna bahwa apa saja dapat kita lakukan di saat kita memiliki uang dan tidak harus bekerja. Tentu saja dalam artian positif. Passion merupakan hal yang dapat mendorong kita menuju kesuksesan sehingga kita dapat lebih menghargai dan menikmati prosesnya. Sebagai pesan akhir, Ms Merry Riana berpesan agar kita selalu percaya diri, memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri, dan selalu percaya dengan Tuhan. Merry Riana juga telah mempersiapkan hadiah kepada peserta talkshow untuk dapat mengikuti Life Camp secara gratis. Life Camp adalah program yang disiapkan oleh Merry Riana guna mempersiapkan anak muda Indonesia untuk mampu mandiri dan tidak mudah menyerah. Acara talkshow dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan peserta yang hadir. Acara juga dilengkapi dengan sesi jumpa fans. Para 16 | JANUARI 2024


ANTAR KITA peserta diberi kesempatan untuk berswafoto bersama Merry Riana dan mendapatkan merchandise sekaligus tanda tangan Merry Riana. “Seru dan happy banget bisa ikut talkshow with Miss Merry Riana yang super menyenangkan. Miss Merry sangat-sangat humble dan sangat memotivasi” ujar Aby, salah satu dari panitia. “Ya menurut saya, kalimat (tema talkshow) ini bener sih soalnya kan gimana kita bisa tahu passion kita kalau kita tidak benar-benar ngelakuin hal yang kita suka dulu. Kalau misalnya kita menemukan apa yang kita suka nah dari situlah kita tahu passion kita, karena passion sendiri memiliki makna menderita. Jadi kalau kita ngelakuin yang kita suka maka kita akan sadar bahwa kita bersedia buat menderita untuk ngelakuin yang kita suka itu.” ujar Ivana menanggapi acara talkshow. “Saya senang bisa menjadi panitia di acara talkshow Merry Riana, karena itu sebagai bentuk melayani Tuhan dari saya, sekaligus bisa menambah pengalaman yang tak terlupakan. Terus puji Tuhan acara berjalan dengan lancar, saya jadi merasa bantuan yang saya berikan sebagai panitia tidak sia-sia.” ujar Isabelle selaku panitia dari Roses. (sdf/fg) Pemenang Kupon Peduli Kasih PPG! JANUARI 2024 | 17


ANTAR KITA Bulan November, Gereja St. Laurensius, Alam Sutera dipenuhi semangat kaum muda. Ada EKM (Ekaristi Kaum Muda) dan ANCA (Anantacarita) Festival pada 11 November 2023, sebagai penutup Porseni (Pekan Olahraga dan Seni) tahun 2023. EKM diawali dengan suatu adegan yang tidak biasa. Terlihat beberapa kaum muda tampil di depan umat dengan pakaian berwarna-warni, yang menggambarkan pakaian para tokoh dalam cerita-cerita Alkitab. Ternyata, teman-teman OMK menyuguhkan sebuah drama mengenai kisah perumpamaan “gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh”. Romo Vincent yang memimpin Misa, menyapa para kaum muda dengan penuh keceriaan, menciptakan atmosfer kebersamaan yang hangat, “Selamat sore teman-teman OMK ... mana suaranya?” “Wooooo…!” sahut teman-teman OMK dengan antusias. Benar-benar terasa kegembiraan teman-teman OMK mengikuti Misa kali ini. Menariknya, dalam homili Romo Vincent membahas sudut pandang yang unik mengenai perumpamaan gadis-gadis dan lentera tersebut. “Apakah sebenarnya tepat bila dikatakan gadis-gadis yang lenteranya hampir kehabisan minyak itu bodoh?” Lanjutnya, “Sebenarnya gadis-gadis ini mungkin kurang persiapan dan tidak beruntung saja, karena tidak lama begitu mereka pergi, sang pengantin datang. Apakah mereka benar-benar bodoh? Atau mereka kurang bijaksana?” Itu bisa menjadi refleksi kita masing-masing sebagai umat Katolik. Kita harus selalu siap dan berjagajaga dalam menyambut Tuhan. Selain Romo Vincent, ada juga pesan penting dari Romo Andreas Bekti selaku Ketua Hari Spesial Kaum Muda EKM dan ANCA Festival 18 | JANUARI 2024


ANTAR KITA di depan panggung, yang digunakan para umat untuk duduk sambil makan dan menikmati berbagai penampilan di panggung. Terdapat aneka hidangan lezat mulai dari sate babi, roti, brownies, gorengan, nasi liwet, butadon, dan steak. Aroma semerbak makanan menjadi daya tarik tak terbendung. Di samping itu, juga terdapat berbagai minuman seperti kopi, es buah, teh dan masih banyak lagi. Terdapat juga beberapa penjual baju dan rosario, yang menambah keseruan acara. Menurut keterangan penjual, mereka sudah berjualan sejak pukul 07.30 pagi. Namun, keramaian yang hakiki baru terasa di malam hari. Panggung ANCA Festival menjadi pusat perhatian dengan beragam penampilan yang menghibur. Anca Festival dimeriahi oleh berbagai pemuda-pemuda berbakat seperti Band OMK, Deo Gratias Choir, Angelia, dan lain-lain. Juga live performance dari Romo Yudi, Romo Vinsen, Romo Rudy, dan Romo Dista serta tim DPH Paroki Alam Sutera. Antusiasme tak hanya terasa dari panggung, tapi juga dalam pengumuman pemenang lomba Porseni. Kejutan manis juga datang saat panitia memberikan nasi tumpeng, untuk merayakan ulang tahun Romo Rudy, yang terkenal dengan keterampilannya membuat pantun dan bernyanyi. ANCA Festival berlanjut hingga malam dengan semarak yang tidak padam. Semua peserta menikmati berbagai penampilan yang memukau, menciptakan kenangan yang tak terlupakan untuk seluruh umat Gereja St. Laurensius, Alam Sutera. (Gracia) Peragaan Kisah Lima Gadis Bijaksana dan Lima Gadis Bodoh pada acara Misa Ekaristi Muda Katolik Sie Kepemudaan KAJ. Ia mengajak kaum muda untuk menjaga iman mereka sebagai harapan yang selalu menyala, sebagaimana api yang terus bernyala. Penting sekali menjaga iman di tengah dunia yang penuh dengan masalah dan tekanan. Selain drama dari OMK, paduan suara kali ini pun juga diisi oleh teman-teman kaum muda dari Paduan Suara God’s Favor. Setelah Misa selesai, suasana meriah beralih ke ANCA Festival di area samping gereja. Anantacarita berasal dari bahasa Sansekerta, yang berarti “tanpa batas”. Berdasarkan keterangan panitia acara, Porseni dan ANCA Festival memiliki subtema One Faith, One Goal, One Community, dengan tujuan mewadahi dan memberi pengalaman para peserta dalam menunjukkan bakat dan keterampilan, juga memperkuat rasa solidaritas, komunitas, dan keyakinan mereka. Di area festival terdapat berbagai stand makanan minuman yang menggoda, serta sebuah panggung besar yang dihiasi lampu meriah. Terlihat puluhan kursi hijau berjejer JANUARI 2024 | 19


ANTAR KITA Sie Kerasulan Keluarga bekerja sama dengan Marriage Encounter, mengadakan rekoleksi yang bertema “Married Single”, pada Sabtu, 4 November 2023. Acara berlangsung di ruang Kasih, GKP Gereja St. Laurensius, pukul 10.30 - 15.00. Rekoleksi ini diikuti sekitar 75 pasutri dan dibawakan oleh Romo Berty Tijow, MSC., didampingi pasangan suami istri Nini-Wanto dan Jeffrey-Fonny. Acara diawali dengan doa pembukaan dan sebuah permainan, dilanjutkan dengan pengantar dari pasutri Iwan-Mila selaku ketua SKK serta tayangan video sambutan Romo Yohanes Hadi Suryono (karena beliau berhalangan hadir), selaku Pastor Kepala Gereja St. Laurensius. Pada awal sesi pertama, peserta diingatkan sebuah idiom: “Sukses vs Relasi”. Sering tanpa sadar kita terjebak upaya meraih sukses dalam karir atau bisnis, sehingga relasi keluarga terabaikan bahkan menjadi korban. Kemudian dijelaskan pula pengertian istilah “Married Single” oleh Romo Berty, yakni : - Sebuah aktivitas positif maupun negatif yang menjadi pelarian. - Melakukan hal-hal/kegiatan yang berlebihan. - Kegiatan yang tidak melibatkan pasangan. Selanjutnya, Romo mempersilakan pasutri Wanto-Nini dan Jeffrey-Fonny membagikan kisah kekecewaan yang dialami dalam kehidupan berkeluarga sehingga mengakibatkan timbul pelarian; entah bekerja lembur, berkumpul dengan temanteman atau hal lainnya. Tidak jarang hal tersebut menimbulkan pertengkaran. “Married single” tercipta dari persoalan kecil maupun besar yang menimbulkan kekecewaan dan tidak dikomunikasikan. Kondisi ini seringkali dinikmati karena dianggap jalan keluar dari sebuah perseteruan dalam keluarga, namun tidak membuahkan hasil yang baik. Tepat pukul 12.00, acara sesi pertama berakhir, dilanjutkan dengan doa Angelus. Makan siang sederhana yang dikemas dalam sebuah kotak, beserta beberapa snack dan minuman, terasa nikmat guna menambah tenaga sebelum memasuki sesi berikutnya. Sesi kedua dimulai pukul 13.00. Apa yang harus dilakukan bila pasutri masuk ke dalam sebuah “Married Single”? Kita sebaiknya mengingat, beberapa hal, seperti : - Perkawinan sebagai kemitraan/ kesepadanan yang setia antara pria dan REKOLEKSI : Married Single 20 | JANUARI 2024


ANTAR KITA wanita (Kej. 2:18 ) dan saling membutuhkan (1 Kor. 11:11). - Perkawinan sebagai dasar yang kokoh untuk membangun sebuah keluarga/ bersatu dalam keluarga (Mat. 19:5) - Allah merancang ekspresi seksual untuk membantu pasutri membangun intimitas (Kid. 7:11-12) - Pernikahan mencerminkan hubungan Allah dengan umat-Nya (Kol. 5:28-32) Apa yang menjadi sumber terjadinya “Married Single”? Semua karena adanya perbedaan kebutuhan pria dan wanita. Kebutuhan wanita: - Afeksi, percakapan, jujur dan terbuka, dukungan keuangan, dan komitmen Kebutuhan pria: - Seks, teman rekreasi, penampilan menarik, dukungan dari dalam, dan perasaan kagum/ bangga. Apa akibat dari “Married Single”? Married single akan menimbulkan : - Kekecewaan/kejengkelan - Kekosongan diri - Kesedihan - Kekakuan dalam kehidupan bersama, serta - Berdampak negatif bagi anak-anak Untuk keluar dari “Married Single” sebaiknya kita berdoa, menurunkan ego, mengingat semua kebaikan pasangan, mengubah diri, memahami kebutuhan pasangan, dan membahagiakan pasangan dengan melakukan hal yang terbaik. Hal tersebut harus kita lakukan agar bisa membangun relasi dan gereja kecil kita dengan lebih baik, mengingat “mencintai adalah sebuah keputusan”. Dari kedua sesi di atas, Romo Berty memberi kesimpulan : - “Married Single” adalah sebuah dinamika dalam berkeluarga, walau tidak diinginkan tapi bisa atau sering terjadi. - “Married Single” bukan sebuah aib, bila diolah dengan baik, “Married Single” bisa menambah kemesraan dan menjaga komitmen atas Sakramen Pernikahan maupun Sakramen Imamat yang kita terima di depan altar suci Tuhan Allah kita. Rekoleksi yang dikomandoi oleh Koordinator ME Paroki, pasutri TeddySylvie, dikemas dengan baik serta didukung suasana dekorasi, photo booth dan sharing yang meneguhkan dari para “sharer”. Pelayanan panitia yang sangat apik dan “all out”, menambah banyak keceriaan kita dalam membangun bahtera keluarga kita masing-masing. (AL) JANUARI 2024 | 21


ANTAR KITA Pagi sekitar pukul 7.30 saat masuk kawasan TPU Jombang, muncul rasa kagum. Kini TPU Jombang sudah rapi, jalan dalam kawasan sudah diberi perkerasan paving block. Sehingga tidak lagi seperti tahun lalu, yang berbatu dan becek. Demikian pula area parkir dan area tempat Misa berlangsung. Pada tanah lapang di tengah kawasan TPU, sudah terpasang sebuah tenda dan kursi-kursi. Nampak beberapa ibu sedang mempersiapkan jajanan dan beberapa bapak sedang mempersiapkan sistem tata suara. Romo Yudi pun terlihat ikut turun tangan. Pagi itu, tanggal 2 November, Gereja memperingati arwah semua orang beriman. Maka Paroki Laurensius kembali mengadakan Misa pada pukul 8.00 di TPU Jombang. Tahun ini Misa dipersembahkan oleh Romo Yudi bersama Romo Hardijantan dari Paroki Bintaro Jaya. Romo Hardijantan dalam homilinya berkisah kenangan peristiwa tahun lalu. Saat itu pandemi covid belum berakhir, Romo hadir di TPU ini dan mengalami kepedihan hingga menetes air mata. Begitu banyak korban covid dimakamkan di TPU ini tanpa dapat didampingi keluarga. Maka Romo mengajak untuk tekun berdoa bagi para arwah. Doa adalah bentuk pengharapan. Harapan akan keselamatan arwah orang-orang yang kita cintai, terutama mereka yang dimakamkan di TPU Jombang ini. Selesai Misa, Romo Yudi dan dua prodiakon berjalan menuju area makam orang Katolik untuk memerciki makam dengan air suci. Rata-rata makam terawat baik sehingga rapi dan bersih. Namun ada beberapa makam yang terlantar. Ada yang hanya ditandai plang berbentuk salib berwarna putih yang tergeletak begitu saja di atas makam. Ada yang bahkan tanpa tanda sama sekali. Namun makam-makam ini pun tetap diperciki air suci sambil didoakan agar arwah yang makamnya terlantar ini juga memperoleh Kerahiman Tuhan. Setelah semua selesai, umat yang berjumlah sekitar 60 orang tidak langsung pulang. Sambil menikmati bubur ayam dan jajanan, mereka berbagi kisah dan mengenang anggota keluarga mereka yang dimakamkan di sana. (FG) BERDOA UNTUK ARWAH DI TPU JOMBANG Bunga untuk mereka yang terkasih, sedang diberkati. 22 | JANUARI 2024


ANTAR KITA Anak-anak yang Mau Melayani Ada peristiwa penting buat PAPS di akhir tahun, di pekan kedua masa Adven, Romo Hadi Suryono melantik Putera Altar (PA) angkatan ke-10 dan Puteri Sakristi (PS) angkatan ke-11 saat Misa Sabtu, 9 Desember 2023 pukul 17.00. Diiringi tepuk tangan meriah, semua PAPS yang dilantik berdiri menghadap umat seperti diminta oleh Romo Hadi. Dalam homilinya selain mengulas tentang Yohanes Pembaptis yang menyiapkan jalan bagi Tuhan, Romo Hadi juga mengutarakan kesannya tentang paroki yang luar biasa ini. “Anak-anaknya jempolan”, ujar Romo Hadi yang kemudian meminta Lukas, salah seorang PA baru untuk naik podium dan berbincang. Lukas yang sekolah di Laurensia dan tinggal di Sutera Jelita merasa senang karena dilantik jadi PA. Sejak umur 5 tahun dia sudah mengenal PA dan baginya menjadi PA karena ingin membantu romo. Romo Hadi menambahkan bahwa menjadi PAPS bukan hanya melayani romo dan sesama saja tapi juga melayani Tuhan Yesus. “Kemauan anak-anak dalam melayani bukan sematamata bersumber dari diri mereka, saya yakin keluarga ikut berperan sebagai sekolah iman, sekolah kehidupan dan orang tua memegang peranan. Untuk itu saya berterima kasih kepada orang tua”, tambah Romo Hadi. Romo juga berpesan supaya anak-anak dapat membuka diri di masa Adven ini, selalu membangun semangat melayani, dan memohon agar Tuhan menjaga dan melindungi anak-anak. Dengan dilantiknya 75 orang PA dan 69 orang PS baru ini, maka keseluruhan jumlah PAPS di paroki kita menjadi lebih dari 300 orang. Ketua PA Rafael Justin Rattu melihat, dengan pelantikan ini gereja menyediakan kesempatan bagi orang muda untuk terlibat dalam pelayanan dan berharap PAPS baru menjadi warga gereja yang aktif dalam pelayanan. Sementara itu Jessie Ellena Hedrian yang mengomandani PS paroki merasa bangga atas mereka yang dilantik. “Dari awal struggle, susah diatur, sekarang jadi bagian PAPS. Semoga dalam tugas selalu ingat materi, tetap semangat dan wish them all the best. (Antonio) Seorang Putri Sakristi sedang dilantik oleh Romo Hadi JANUARI 2024 | 23


GALERI FOTO A K T I V I T A S G e r e j a S t . L a u r e n s i u s


GALERI FOTO - Gunawan -DD -Sadeli A K T I V I T A S G e r e j a S t . L a u r e n s i u s - DD - DD


ANTAR KITA Prodiakon Paroki Alam Sutera PANEN RAYA Korps Prodiakon Paroki Alam Sutera mendapat anggota baru. Pastor Kepala Paroki Alam Sutera Romo Hadi Suryono berkenan melantik 51 orang menjadi prodiakon dalam Perayaan Ekaristi pada hari Sabtu, 25 November 2023 pukul lima sore. Mereka telah menjalani proses seleksi dan mengikuti sesi-sesi pembekalan yang berlangsung selama kurang lebih empat bulan. Sebelum dilantik, mereka juga mengikuti rekoleksi bersama di Wisma Canossa Bintaro, sebagai persiapan dan pemantapan akhir. Jumlah prodiakon yang dilantik di tahun 2023 ini adalah yang terbanyak dalam catatan perjalanan Paroki Alam Sutera. Juga secara komposisi, jumlah prodiakon yang berasal dari area Alam Sutera kali ini melebihi jumlah mereka yang berasal dari area Gading Serpong. Alam Sutera 27 orang, dan Gading Serpong 24 orang. Hal ini tentu membawa angin segar bagi persiapan pemekaran Paroki Alam Sutera nantinya. Dalam homilinya, Romo Hadi menjelaskan bahwa prodiakon bukanlah seorang yang tertahbis. Prodiakon adalah seorang awam, bapak keluarga, yang membaktikan dirinya untuk melayani dalam Perayaan Ekaristi, untuk membantu imam membagi komuni. Tugas yang lain adalah membawa dan memberikan komuni kepada orangorang tua dan sakit, dan juga memimpin ibadat, seperti ibadat kedukaan di rumah duka. Lebih lanjut, Romo Hadi menjelaskan bahwa seorang prodiakon memiliki batasan wilayah pelayanan, hanya diperbolehkan melayani umat di Paroki di mana dia dilantik. Menutup homili, Romo Hadi berpesan agar menjadikan prodiakon sebagai panggilan yang menggembirakan, tulus dalam pelayanan dan tidak mudah mengeluh. Juga beliau mengucapkan banyak terima kasih kepada para istri dan anak-anak yang telah merelakan suami dan papanya menjadi prodiakon. Selamat melayani kepada para Prodiakon angkatan 2023. (Erwin Susilo) Prodiakon yang baru dilantik, siap melayani Gereja. 26 | JANUARI 2024


RAKA (Rapat Karya) Paroki Alam Sutera tahun ini mengambil semboyan “Solidaritas dan Subsidiaritas”. Setelah tiga kali pra Raka, puncaknya diiselenggarakan pada tanggal 28 - 29 Oktober 2023 di Taman Bukit Palem Resort, Bogor. Ini adalah ajang pertemuan dewan paroki pleno, di mana hadir semua romo paroki, anggota DPH, para pengurus seksi dan katagorial, serta korwil dan ketua lingkungan. Pada Sabtu, 28 Oktober 2023, perjalanan menuju Taman Bukit Palem Resort dimulai dengan naik bus bersama. Kemudian, saat sampai tujuan kami semua melakukan coffee break terlebih dahulu dengan memakan snack, kue, minum teh atau kopi yang disediakan oleh pihak resort. Setelah itu kami kumpul di aula dan acara dibuka dengan salam pembuka dari Romo Vinsen dan Bapak Thomas Suwandi (Ketua Panitia RAKA 2023). Lalu, kami diajak terlibat dalam acara kebersamaan yang seru dan meriah, dilanjutkan dengan makan siang. Setelah makan siang, para romo dan peserta RAKA melanjutkan acara permainan hingga sore. Setelah acara kebersamaan ini, kami diberi kunci kamar masing-masing untuk Puncak RAKA ANTAR KITA Solidaritas dan Subsidiaritas membersihkan diri, istirahat sebentar, dan memasukan koper bawaan ke dalam kamar. Makan malam pun tiba, kami yang dari siang hingga sore berseru-seruan bisa mengisi energi kembali guna melanjutkan renungan malam yang dibawakan oleh Romo Boni. Saat renungan malam, Romo Boni memberi kisah-kisah inspiratif yang dapat direnungkan oleh peserta RAKA. Setelah itu, semua romo-romo mengisi waktu dengan bercanda tawa dengan sesama romo dan peserta RAKA lainnya. Kemudian, kami pun pergi menuju lapangan terbuka untuk api unggun. Di api unggun, kami berseru-seru dan bersenangsenang dengan menari-nari di sekitar api Romo Rudy kelihatan sangat lincah dan asik menarinya begitupun para romo dan peserta RAKA lainnya. Setelah bersenang senang, kami pun kembali menuju kamar masing-masing untuk beristirahat sepanjang malam untuk mempersiapkan acara besok hari. Hari kedua pun tiba, kami bangun pagi jam 5.. Jam 5.30 para romo dan peserta RAKA berkumpul di lapangan untuk melakukan senam pagi bersama-sama. 28 | JANUARI 2024


Senam pagi yang dilakukan membugarkan dan merilekskan untuk tubuh kami semua. Setelah itu, kami kembali ke kamar masingmasing untuk membersihkan diri dan dilanjutkan dengan makan pagi. Lalu, kami berkumpul di aula untuk Rapat Pleno ke 1 yang dibuka dengan doa pembukaan oleh Romo Yudi. Kami mendapatkan dua topik talk show yaitu “Mengatasi Konflik dalam Kelompok” yang dibawakan oleh Bapak Jus Felix Mewengkang dan “Cara Komunikasi dalam Mengelolah Konflik” yang dibawakan oleh Bapak Frans Budi Santika. Kami mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat dan inspiratif dari talk show tersebut. Setelah talkshow berakhir, Romo Hadi dan Bapak Thomas Suwandi (Ketua Panitia RAKA 2023) memberikan souvenir dan mug kepada Bapak Jus Felix Mewengkang dan Bapak Frans Budi Santika. Lalu, kami melakukan foto bersama-sama di aula dan di luar aula. Setelah itu, kami melakukan coffee break dan melanjutkan untuk Rapat Pleno ke 2. Pada Rapat Pleno ke 2, kami membahas agenda dan anggaran Gereja Santo Laurensius untuk tahun 2024. Rapat Pleno ke 2 berakhir dilanjutkan dengan Misa penutup yang dipimpin oleh semua romo Paroki Alam Sutera. Setelah misa penutup, ANTAR KITA kami melanjutkan makan siang terakhir kalinya di Restauran Taman Bukit Palem Resort sebelum perjalanan pulang. Makan siang selesai, kami bersiapsiap untuk check out dan menaruh barang-barang kami ke dalam bus yang telah disiapkan. Kemudian, kami pun meninggalkan Taman Bukit Palem Resort untuk kembali ke Tangerang. Perjalanan dari Bogor ke Tangerang berjalan dengan lancar hingga kami sampai di Tangerang dan kami pulang ke rumah masing-masing setelah menjalani RAKA selama 2 hari. Bapak Fudianto, anggota DPH pendamping Salus menyampaikan harapannya. Semoga berbekal materi yang didapat dari RAKA, semua peserta yang notabene adalah pelayan umat dapat mengadopsi dan menerapkan cara komunikasi dan berelasi dalam keseharian pelayanan dan kegiatan menggereja. Selain itu juga diharapkan agar aspek solidaritas dan subsidiaritas dapat menjangkau sampai ke umat basis, sehingga arah dasar pastoral KAJ dapat berjalan efektif. (Mozart) JANUARI 2024 | 29


ANTAR KITA Masa Adven merupakan masa persiapan menyambut kelahiran Kristus di dunia. Setiap tahun saat masa Adven, Gereja mencanangkan Bulan Keluarga dan mengajak umat berkumpul bersama untuk merenungkan kasih dan kebaikan Tuhan dalam keluarga. Bulan Keluarga tahun 2023 diberi tema “Solidaritas = Cinta”, oleh Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta (KomKK KAJ). Kamis, 16 November 2023 pukul 19.00, di GKP Ruang Sukacita, Seksi Kerasulan Keluarga (SKK) Paroki St. Laurensius Alam Sutera, di bawah pimpinan pasutri Iwan dan Mila, mengundang pengurus lingkungan, khususnya sie. SKK untuk menyosialisasikan materi Bulan Keluarga tahun ini, agar dapat diadakan dengan baik di setiap lingkungan. Sebelum acara dimulai, hadirin menyantap makan malam sederhana, yaitu semangkuk bakmoy yang hangat mengepul. Pada layar di panggung diputar rekaman acara sosialisasi Bulan Keluarga, lengkap dengan jingle Bulan Keluarga, yang dinyanyikan semua peserta dalam gerak dan lagu yang ceria. Setelah acara dibuka dengan doa pembukaan, Solidaritas Adalah Cinta SOSIALISASI BULAN KELUARGA 2023 Romo Vincent dalam sambutannya menyatakan harapannya agar umat menyambut antusias kegiatan masa Adven ini. “Bahkan jika yang datang hanya sedikit tidak apa-apa, karena di mana 2 atau 3 orang berkumpul atas nama-Nya, Tuhan hadir”, kata Romo Vincent dengan senyum ramahnya yang khas. “Ayo kita gerak dan lagu dulu, semuanya ikut ya!” lanjut pasutri Leo dan Jessica yang malam itu bertugas sebagai pembawa acara, mengajak semua hadirin menyanyikan bersama jingle Bulan Keluarga. Para pasutri team SKK memandu dengan dengan gerakan ceria di atas panggung, hingga suasana makin mencair dan hangat, dan para hadirin siap menyimak acara selanjutnya. Acara dilanjutkan dengan pemutaran video tema Bulan Keluarga 2023 oleh Romo Erwin Santoso, MSF selaku ketua KomKK KAJ. Beliau menjelaskan asal kata “solidaritas” yaitu dari kata “solidus” yang artinya “kepadatan, kokoh, kesatuan”. Maka solidaritas 30 | JANUARI 2024


ANTAR KITA mempunyai arti: membangun kesatuan melalui hidup bersama yang saling meneguhkan, saling memperhatikan, dan menjadikan hubungan itu kokoh/kuat. Romo Erwin menunjukkan gambar di t-shirt yang dikenakannya, seekor gajah mendukung hewan-hewan yang lebih kecil di punggungnya. Menandakan yang kuat menanggung yang kurang kuat, saling menopang dan membantu, karena solidaitas adalah cinta. Empat minggu dalam Masa Adven akan diisi dengan 4 topik pertemuan, yaitu: “Allahku Solider”, “Keluargaku Solider”, “Bentuk Cinta Keluargaku”, dan “Firman Jadi Manusia”. Pertemuan diharapkan dilakukan secara tatap muka/offline, bersama-sama para orang tua, anak-anak, dan lansia. Topik minggu pertama ingin menunjukkan bahwa semua dasar solidaritas manusia berasal dari solidaritas Allah. Melalui peristiwa Natal, Allah mendekati manusia tidak saja dengan kekuasaan, tapi juga dengan kehadiran-Nya sebagai manusia. Allah yang solider ini ditemukan dalam aktivitas bersama seluruh keluarga, membuat sebuah baju dari kertas koran. Pasutri Leo dan Jessica menerangkan kaitan aktivitas itu dengan topik yang sedang dibahas. Dalam minggu kedua, kita diajak merenungkan apakah keluarga saya sudah solider. Kita diajak menemukan contoh solidaritas dalam keluarga dan ditantang menunjukkannya dalam hidup bersama dengan orang lain, baik yang seiman maupun tidak. Pasutri Pascal dan Siok Lie menjelaskan aktivitasnya, berupa lomba antar keluarga membawa bola di atas sebidang kertas karton. Beberapa hadirin diundang maju ke depan untuk ikut memperagakan aktivitas tersebut, untuk menunjukkan solidaritas melampaui sekat-sekat dalam masyarakat. Dalam minggu ini kita semakin meluapkan kegembiraan kita karena Natal sudah semakin dekat, namun tetap dalam semangat pertobatan. Topik “Bentuk Cinta Keluargaku” direnungkan di minggu ketiga. Pasutri Anton dan Maria memperagakan aktivitas dengan membuat bentuk hati dari kertas origami. Kita diajak menunjukkan dalam bentuk nyata apa saja cinta itu diwujudkan, memastikan dan melatih keluarga memantapkan solidaritas kita. “Firman Jadi Manusia” sebagai topik pertemuan keempat, mengajak kita menemukan Tuhan Yesus Sang Firman Allah Bapa yang menjadi manusia. Peristiwa Natal adalah peristiwa solidaritas Allah. Pasutri Iwan dan Mila membantu beberapa wakil hadirin memperagakan aktivitas berupa potongan bertuliskan aksi tertentu yang diedarkan dalam tiap kelompok terdiri atas 7-8 orang. Semoga kita menemukan diri kita dan keluarga serta Gereja menjadi pribadi yang semakin solider. Karena solidaritas adalah cinta. (Caecilia Triastuti) Saat majalah ini Anda baca, tentu Acara Bulan Keluarga telah berlalu. Bagi keluarga-keluarga yang rajin ikut, bisa membaca sambil mengenang. Bagi keluarga yang hadir sesekali, bisa membaca artikel ini untuk melengkapi. (Red.) JANUARI 2024 | 31


“Proses katekese sebagaimana proses belajar pada umumnya, seharusnya memperhitungkan kemampuan umat yang didampingi. Memiliki pengetahuan itu memang perlu, tapi pengetahuan seperti apa yang perlu disampaikan? Tidak tepatlah jika pengetahuan disampaikan hanya sekedar sebagai “tempelan”, yang tidak bermakna untuk hidup dan tidak sesuai “konteks”. Perlu disadari bahwa konteks katekis (pewarta) tidak selalu sama dengan konteks umat yang dihadapi. Komisi Kateketik KAJ dan Sie Katekese paroki menyelenggarakan Cathecist Class 2023 (Cath Class) selama lima bulan mulai 22 Juli sampai dengan 09 Desember 2023; ada 42 kali pertemuan (3x secara offline dan 39x secara online). Pengajaran diawali dengan Misa Pembukaan oleh Romo Rudy Hartono, pesan dalam homilinya: Katekis harus terus belajar jangan lelah, untuk calon Katekis menjadi bekal pengetahuan iman dan untuk yang sudah menjadi Katekis sebagai refreshing. Cath Class ini diikuti oleh BERKATEKESE SECAANTAR KITA 103 orang (katekis paroki dan 9 paroki lainnya di KAJ).Pembelajaran Cath Class meliputi, Pengakuan Iman: iman Katolik yang dipercayai dan diakui oleh orang Katolik; Perayaan Liturgi: bagaimana kita merayakan liturgi dengan baik dan benar, seperti apa yang kita ketahui dan percayai; Moral: bagaimana seharusnya kita bersikap sebagai orang Katolik; Doa: bagaimana kita menghidupi apa yang kita percayai dalam doa. Pengajaran Cath Class dibawakan oleh para pengajar dari Komkat KAJ, baik para Romo maupun awam. Diakhir sesi 1 dan sesi 2 ada praktek mengajar secara offline oleh Dr. Liria Tjahaja, M.Si (Dosen Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik) Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Bagaimana berkatekese yang menyentuh pengalaman? Untuk dapat menyentuh pengalaman dari umat yang dihadapi, katekis/pewarta iman hendaknya melibatkan umat sebagai subyek dari katekese tersebut. Umat jangan hanya 32 | JANUARI 2024


ARA KONTEKSTUAL ANTAR KITA menjadi peserta dan penerima informasi yang pasif, melainkan perlu diajak untuk menjadi partisipan aktif. Komponen dalam proses pembelajaran yang aktif meliputi: pengalaman, interaksi, komunikasi, refleksi. Proses katekese harus menjadi suatu proses kegiatan yang bermakna, dan menyenangkan. Bukan sebagai beban bagi umat. Sesuatu akan bermakna kalau sesuai dengan konteksnya. Konteks merujuk pada keseluruhan situasi, latar belakang atau lingkungan yang berhubungan dan terjalin satu sama lain. Pola hubungan-hubungan di dalam lingkungan langsung seseorang. Untuk menyadari seluruh potensinya, manusia harus berada di dalam hubungan yang tepat dengan konteks mereka. Supaya katekis sungguh dapat berkatekese secara kontekstual, maka peran katekis dalam berkatekese sebaiknya sebagai fasilitator, yang membantu peserta katekese untuk bersama-sama berproses dalam komunikasi iman. Sistem mengajar ini didasarkan pada pikiran bahwa makna muncul dari hubungan antara isi dan konteksnya. Konteks memberi makna pada isi. Jadi seorang katekis bertugas untuk menyediakan konteks yang menunjang perkembangan proses pendidikan iman. Sehingga peserta katekese mampu menemukan bahwa apa yang dipelajarinya memang ada manfaatnya atau bermakna bagi kehidupannya sebagai orang beriman. Sesi 2 praktek mengajar berakhir, selanjutnya ditutup dengan Misa Perutusan oleh Ketua Komisi Kateketik KAJ: Romo Carolus Putranto Hidayat dan dibagikan Sertifikat Cath Class 2023 Komkat KAJ. Tidak semua peserta lulus, hanya 96 orang dinyatakan lulus. Selamat bagi peserta yang telah mengikuti dengan tekun setiap Senin dan Kamis joint dalam virtual zoom meeting. Sempat ada yang bertanya, kok panitia belum buka zoom meeting nya? … padahal CathClass sudah berakhir di hari Sabtu kemarin. ARW - [email protected] JANUARI 2024 | 33


Bersama Antiokhia Gerimis turun pada pagi 5 November. Sekumpulan anak muda komunitas Antiokhia berjumlah 36 orang, ditemani oleh 5 Papi-Mami pendamping melakukan Follow Up Aksi Nyata (FUN) ke Rumah Belajar Ibu Emi yang berlokasi di daerah Cisauk BSD. Acara ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama dan lingkungan. FUN ini merupakan lanjutan kegiatan Weekend Antiokhia yang diadakan pada 7-9 Juli lalu. Kami berangkat pukul 09.30. Setiba di lokasi, dengan semangat, kami menyapa adik-adik yang sudah menunggu. Ada 45 anak umur 3-11 tahun. Rumah ini berukuran sekitar 5.5×3.5 meter². Kami pun membuka acara, dipandu Mika dan Alesha di halaman belakang rumah. Anak-anak masih tampak takut dan enggan berinteraksi. Untuk mencairkan suasana, kami mengajak bernyanyi bersama. Setelahnya, anak-anak dipecah berdasarkan kategori umurnya, yaitu kelompok balita, kelompok SD (6-8 tahun), dan kelompok SD besar (9-11 tahun). Kelompok balita bermain pom-pom tracing dan color sorting di dalam rumah. Anak SD kecil diajak ke halaman samping, mereka diajar cara menggosok OMK FUN gigi, bermain lipat kertas, tebak-tebakan, dan beberapa permainan seru lainnya. Sedangkan anak SD besar tetap di halaman belakang. Kami berbagi pengetahuan tentang gizi seimbang, membedakan sampah organik dan non-organik, serta teori warna. Semua anak dalam kelompok masing-masing akhirnya mau ikut terlibat dan bergembira. Waktu menunjukkan pukul 13.00. Sebelum berpisah, kami memberikan sumbangan perlengkapan mandi, cemilan sehat, dan makan siang kepada anak-anaknya. Serta empat kotak pensil warna, buku cerita, dan buku tulis. Sungguh pengalaman yang menyenangkan dan baru bagi saya dan teman- teman. Kami diberikan kesempatan untuk bertemu dan berbagi dengan teman-teman yang membutuhkan. Serta dapat berinteraksi dengan anak kecil dan membagikan pengetahuan yang berguna. Saya pribadi bersyukur pada Tuhan, bahwa boleh mengalami pengalaman FUN di rumah belajar bu Emi. Kami diajak peduli kepada sesama yang membutuhkan. Tidak hanya materi, tetapi berbagi ilmu dan halhal positif dan berguna bagi orang lain. (Lupi) 34 | JANUARI 2024


Berkunjung ke PA Bhakti Luhur Pada tanggal 19 November 2023, 33 remaja tim Roses didampingi beberapa orang tua, melakukan kunjungan ke Panti Asuhan Bhakti Luhur Citra Raya dalam rangka Follow Up Aksi Nyata. Panti ini adalah tempat rehabilitasi anak berkebutuhan khusus, di bawah Yayasan Bhakti Luhur. Terdapat 63 anak menetap di sana bersama 6 suster dan 27 pengasuh. Salah satunya ialah Suster Siska, suster kepala Panti. Dalam acara ini, kami tim Roses menyiapkan berbagai aktifitas sebagai hiburan bagi teman-teman panti. Kami adakan gerak dan lagu, games, dan juga mengundang pesulap yang tentunya keren. Teman-teman di sana semangat-semangat semua lho. Mereka sangat senang melakukan gerak dan lagu. Dalam sesi games, teman-teman panti diberi kesempatan untuk mendapatkan hadiah-hadiah yang menarik. Mulai dari permen hingga alat tulis. Dalam sesi sulap, teman-teman panti dikejutkan dengan triktrik yang dilakukan pesulap. Bahkan tim Roses pun ikut terhibur nih. Teman-teman panti juga melakukan sedikit talent show di depan panggung. Ada yang bernyanyi, menari, dan ada juga yang menunjukan hasil karya seperti rosario dan gantungan kunci handmade. Hasil karya mereka, dibeli oleh tim dan papi mami Roses. Kegiatan Follow Up Aksi Nyata ini, sangatlah seru. Kami belajar untuk lebih bersyukur dan lebih menghargai kehidupan. Selain itu, kami mendapat teman-teman baru. Sebagai persembahan, Roses memberikan donasi dengan bentuk uang serta sebuah gitar yang diberikan oleh seorang tim Roses. Oh iya, mungkin ada yang bertanya-tanya, dari tadi ngomongin Roses. Roses sendiri itu apa sih? Roses adalah sebuah komunitas serta program pembinaan rohani yang dimulai dengan sebuah weekend bagi remaja Katolik usia 13-15 tahun atau duduk di bangku SMP. Bagi teman-teman SMP, yuk ikut Roses dalam Weekend Roses 8 nanti. Untuk informasi lebih lanjut, yuk kepoin ig kita @rosesalsut. (Elizabeth Alana Linggawidjaja) OMK ROSES JANUARI 2024 | 35


KELUARGA KASUS: Saya Bulan (bukan nama sebenarnya). Usia 27 tahun. Saya saat ini sedang tertekan. Hampir setiap hari saya ingin menangis, dan sulit tidur. Hidup terasa hampa. Belum lama ini, pacar saya minta uang 100 juta untuk modal usaha cuci mobil. Awalnya saya tidak mau, karena tak ada jaminan, dirinya dapat mengembalikan uang tersebut. Namun dia mulai ngambek, marah, dan mengancam dirinya akan bunuh diri, serta akan membuat surat wasiat bahwa semuanya itu akibat perbuatan saya. Dia juga suka membenturkan kepalanya atau mengancam akan menyayat tangan dengan pisau. Saya menjadi begitu ketakutan. Akhirnya saya meminjam uang dari kantor. Setelah saya meminjamkan, dia selalu menghindar setiap kali saya menagih. Kalau saya datang ke rumahnya, dia mengancam untuk bunuh diri. Tiap bulan gaji saya dipotong untuk membayar pinjaman bank tersebut, padahal saya bekerja tidak hanya untuk diri saya namun juga untuk keluarga saya. Saya benar-benar terpuruk karena kejadian tersebut. Saya capek menghadapi dirinya. Saya ingin berpisah, namun dia selalu memelas bahwa saya lah satu-satunya orang yang bisa mengerti dirinya, dan ujung-ujungnya mengancam mau melukai dirinya. Dengan kondisi seperti ini, apa yang bisa saya lakukan? Jawaban: Bulan, anda terjebak pada hubungan manipulatif. Kekhasan dari hubungan dirinya dan juga manipulatif adalah ketika ada masalah, pelaku kemudian mengancam balik akan melakukan yang dapat membahayakan orang lain dengan menyalahkan orang lain sebagai penyebab dirinya melakukan hal tersebut. Kemudian apa yang bisa dilakukan oleh anda? Yang pertama, menyadari dan menerima bahwa anda telah ditipu. Realistis bahwa pada akhirnya anda yang harus mencicil utang tersebut sampai lunas. Selanjutnya, berani untuk memutus hubungan dengan pacar anda, meski pacar anda terus menerus mengancam anda. Carilah dukungan sosial, seperti teman ataupun kegiatan yang produktif, baik kegiatan sosial, ataupun kegiatan keagamaan, sehingga secara kejiwaan anda akan diperkuat oleh kehadiran orang-orang tersebut. Rutin datang ke profesional, bisa ke psikolog untuk menyelesaikan masalah pribadi dengan keluarga di rumah, ataupun datang ke psikiater (jika membutuhkan pengobatan). Bahkan, jika perlu berkonsultasi ke pakar hukum. Yang terakhir, belajar dari pengalaman anda supaya bisa lebih berhati-hati dalam menjalin hubungan yang lebih mendalam dengan orang lain. Salam sehat jiwa, F. X. Albino Prasodjo Psikolog Klinis – Anggota Tim Konselor SKK Paroki Laurensius Alam Sutera 36 | JANUARI 2024


KELUARGA Kasus : Saya Juli, mempunyai anak, bernama Theo, usia 8 tahun. Ia periang dan suka berteman dengan siapa saja. Namun, sekitar dua minggu belakangan ini, saya melihat ada suatu perubahan pada diri Theo. Theo terlihat murung ketika pulang sekolah. Biasanya Theo selalu bercerita tentang pengalamannya ketika sampai rumah. Namun saat itu, Theo langsung mandi dan masuk ke kamar. Biasanya setelah mandi, ia mencari makanan, namun saat itu dirinya langsung tidur, sampai waktunya makan malam. Saya berpikir anak saya sakit. Saya periksa tidak ada tanda-tanda deman ataupun luka pada badannya. Saat ini kondisinya berangsur membaik. Theo sudah mau bicara dan mengungkapkan ekspresi emosinya, meski tidak seperti biasanya (semoga ini hanya perasaan saya saja). Saya berharap kondisinya semakin baik. Namun saya masih khawatir dan ingin tahu apa yang menyebabkan perubahan seperti itu. Bagaimana sebaiknya, apa yang perlu saya lakukan? Jawaban : Ibu Juli, saya paham kekhawatiran ibu terhadap kondisi Theo yang mendadak mengalami perubahan dalam kurun waktu sekitar dua minggu. Banyak faktor yang dapat menyebabkan perubahan sikap dan emosi seseorang. Yang bisa ibu lakukan adalah coba ajak bicara Theo tanpa membuat dirinya curiga kalau ibu sedang berusaha mencari tahu apa yang dialaminya. Biasanya, anak akan sadar bahwa orang lain juga merasakan ada yang berubah pada dirinya dan ia akan berusaha menutupi peristiwa tersebut. Ia berpandangan, jika ia bercerita, akan membuat dirinya menjadi semakin terluka karena mengingat peristiwa yang dialami, atau menjadi malu, atau dirinya takut dimarahi oleh ibu atau bapak. Faktor tersebut biasanya merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan/memalukan yang membuat terguncang emosinya (traumatis). Kejadian itu bisa terjadi di rumah, sekolah, atau di tempat aktivitas Theo lainnya. Kesiapan ibu (dan keluarga) juga diperlukan, terutama jika peristiwa tersebut mengguncang emosinya, yang pasti akhirnya mengguncang emosi ibu dan juga anggota keluarga lainnya. Tetaplah berusaha tenang. Jika ibu belum, atau sudah mendapatkan informasi tentang apa yang dialami oleh Theo, ibu bisa berkonsultasi dengan Psikolog Klinis untuk mendapatkan masukan atau langkah-langkah yang sesuai dengan kondisi yang dialami oleh Theo (dan juga keluarga). Demikian jawaban saya. Semoga kondisi Theo berangsur-angsur menjadi lebih baik. F. X. Albino Prasodjo Psikolog Klinis Dewasa – Tim Konselor SKK Paroki Alam Sutera (University Application, Student Visa Application, Accommodation Booking, etc) scan for our brochures: your partner your partner IELTS Preparation Course Official IELTS Test Official PTE Test Official GMAT Exam IELTS Insights Test Essay Consulting Services Overseas Education Consultancy ialf ialf gading serpong gading serpong for academic success : for academic success : Paramount Rodeo B10, C10 - C11 Jl. Gading Golf Boulevard Tangerang 15810 +62 815-7400-2718


“Hidup membiara atau hidup bakti merupakan penyerahan diri secara penuh kepada Tuhan. Bukan karena seseorang itu pandai, hebat, dan pantas, namun karena Tuhan lebih dahulu mencintai dan memanggil kita. Oleh karena itu kita mempersembahkan hidup kepada Tuhan agar kita dilibatkan dalam karya kasih bagi umat manusia”. Itulah awal perbincangan kami dengan seorang biarawati PRR (Putri Renya Rosari), ketika penulis menanyakan apa arti hidup membiara kepadanya. Sebuah pilihan dan jalan hidup yang tentu tidak mudah. Bagaimana tidak, seseorang PANGGILAN Sukacita Hidup Membiara yang berani memilih untuk hidup membiara, berarti tidak berkeluarga. Ia menyerahkan diri secara penuh kepada Kristus, yang dinyatakan dengan meninggalkan segalagalanya demi Kristus. Dalam panggilan hidup membiara, seseorang menemukan dimensi rohani dalam hidupnya. Menyerahkan diri secara mutlak dan menyeluruh kepada Tuhan, sebagai mempelai-Nya. Kesediaan untuk menerima teladan hidup Yesus yang radikal; hidup membiara secara utuh, menuruti dan menghidupi pola hidup Yesus Kristus. Sudah semestinya jika hidup membiara haruslah memiliki sikap religi yang kuat, terutama dalam perjumpaan dengan Tuhan dalam doa, bacaan Kitab Suci, dan terlebih dalam memahami misteri cinta Kristus dalam Ekaristi. Doa menjadi nafas hidup bagi orang yang 38 | JANUARI 2024


PANGGILAN hidup membiara, karena melalui doalah seseorang dapat menyelami kasih Tuhan sang Maha Cinta, demikian ungkap Sr Gabriella PRR. Dalam hidup membiara terdapat tiga kaul yang diwajibkan dan harus ditaati oleh seorang biarawan atau biarawati, yaitu; kaul kemiskinan, kemurnian, dan ketaatan. Dalam kaul kemiskinan, seorang biarawan atau biarawati diwajibkan hidup secara sederhana dan diminta secara sukarela melepaskan segala macam keterikatan pada harta duniawi. Juga diajak untuk hidup seadanya. Maka semua harta dan benda yang dimiliki atau diperoleh oleh seorang biarawan atau biarawati seutuhnya adalah hak dan milik kongregasi atau ordo. Bukan berarti tidak boleh menggunakan fasilitas apapun dalam menjalani tugas pewartaan atau pelayanannya, namun harus digunakan dengan baik sebagai fasilitas dalam mewartakan Injil Tuhan. Dalam kaul kemurnian, seorang biarawan atau biarawati tidak diperbolehkan menikah atau menerima sakramen perkawinan. Mereka harus fokus dan total hanya kepada Allah. Kemurnian bukan hanya dimaknai tidak boleh menikah, tetapi juga menjaga kekudusan diri dengan mengendalikan hawa nafsu. Maka kekuatan doa dalam hal ini menjadi yang utama, agar imannya diteguhkan. Kaul ketaatan, erat kaitannya dengan kepatuhan terhadap penugasan atau perutusan yang diberikan kepada seorang biarawan atau biarawati oleh pimpinan kongregasi. Dalam penugasan, biasanya akan ada dialog antara pimpinan kongregasi bersama dengan biarawan atau biarawati terlebih dahulu. Setelah dialog, maka akan ada pertimbangan dalam pemberian tugas. Namun keputusan akhir tetap ditentukan oleh pimpinan kongregasi. Perjalanan dan perjuangan dalam hidup membiara memanglah tidak mudah, namun dengan rahmat dan cinta Allah segalanya akan menjadi mudah dan menggembirakan. Kami berjumpa dengan banyak saudara yang semakin meneguhkan kami dalam menjalankan panggilan ini. Sukacita dan gembira dalam mewartakan Injil Tuhan bagi segala jiwa adalah motto kami dalam perjalanan ini. Mohon doanya bagi kami semua para biarawan biarawati juga rohaniwan dan rohaniwati. Biarlah nama Tuhan semakin besar dan dipuji dalam karyakarya-Nya. (Caroline Idham) TIM SALUS MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU 2024 JANUARI 2024 | 39


SANTO-SANTA Santa Genevieve (Genoveva) - 3 Januari Paris bukan hanya pusat mode dunia, tapi juga mempunyai Santa-Santa pemberani. Ada Santa Jean de Arc, pahlawan wanita di abad ke-14. Sepuluh abad sebelumnya ada wanita yang menjadi Santa Pelindung kota Paris. Dia adalah Genevieve atau Genoveva, yang berarti wanita dari suatu ras. Berawal dari ancaman serangan Attila Hun yang adalah musuh besar bangsa Perancis. Genevieve adalah seorang yatim piatu yang tekun berdoa, berusaha menahan penduduk Paris untuk tidak meninggalkan rumah dan tanah air mereka, karena takut akan serangan Attila Hun yang terkenal bengis. Ia mengajak penduduk kota untuk mempertahankan diri dan kota dari serangan musuh. Ia tekun berdoa dan berpuasa, berseru kepada Tuhan agar diselamatkan dari kekejian musuh. Penduduk pun setuju. Berkat semangat doa, puasa dan iman percaya mereka, musuh tiba-tiba tidak jadi menyerbu kota Paris, tapi beralih ke daerah lain. Karena doa-doa mereka, Tuhan memberi mereka kemenangan tanpa peperangan, tanpa pertumpahan darah. Sampai wafatnya, diperkirakan tahun 512, Genevieva terkenal karena hidup berdoa dan beramal, tidak makan daging dan berpuasa. Berhubungan akrab dengan Yesus yang dijadikan andalan dalam hidupnya selama sekitar 80 tahun. Dengan kelemahlembutan dan kemurahan hatinya, Genevieve melakukan banyak kebajikan. Kesetiaan kepada Yesus dan keberanian adalah karunia-karunia istimewa yang menjadi kesaksian hidup yang ditinggalkan Genevieve bagi kita. Genevieve telah meninggalkan teladan untuk membela tanah air tanpa berperang, tapi dengan doa. Doa bagi para pemimpin negara agar mempunyai hikmat untuk menyelesaikan konflik bukan dengan perang tapi dengan musyarawah. Ia juga memberikan teladan kesetiaan dan keberanian dalam mengandalkan Tuhan, teristimewa dalam masa-masa sulit di negaranya. Indonesia akan memilih Presiden dan Wakil Presiden yang baru. Mari, kita ikuti teladan Santa Genevieve. Kita doakan negara, calon pemimpin-pemimpin negara dan rakyat secara keseluruhan, agar pemilu berjalan lancar, aman dan menghasilkan pemimpinpemimpin yang takut akan Tuhan, mendahulukan kepentingan umum dan selalu membela NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Santa Genoveva, doakanlah kami. (Leo Hans) 40 | JANUARI 2024


CERPEN Kakak beradik Anton dan Andi, selisih dua tahun usianya, dikenal kompak dalam banyak hal. Bagi Andi, kakaknya adalah idolanya. Ia menjadikan Anton panutan dalam banyak hal. Apa yang dilakukan Anton, hampir pasti akan diikuti Andi. Kebiasaan ini terbawa hingga dewasa. Maka heranlah keluarga dan sahabat, ketika suatu hari mereka mendapati, ada satu hal yang tidak Andi ikuti dari kakaknya. Ayah ibunya berpikir, mungkin ini saatnya sang adik mulai menentukan sikap sendiri. “Tanda ia makin dewasa, Mam,” gumam sang ayah kepada istrinya. Sang Ibu menanggapi dengan tanya,”Apa yang kali ini tidak sama di antara keduanya? Pilihan capres?” sang ibu menebak-nebak. Anton yang mendengar percakapan kedua orangtuanya segera menukas,”Nah, benar Ma, tentang pemilu. Tapi bukan beda pilihan capres dan cawapres. Pilihannya merisaukan aku,” Anton tidak menjelaskan selengkapnya, sehingga ayahnya penasaran. “Lho, memangnya Andi akan memilih siapa?” Anton menjawab dengan lesu, “Ia memilih untuk tidak memilih, Pa. Andi ingin golput”. Kening Papa berkerut. Seingatnya, ia tidak pernah lupa menanamkan nilainilai tanggung jawab kepada kedua anaknya, termasuk tanggung jawab sebagai warga negara. Dalam berbagai MIMPI ANTI GOLPUT kesempatan ia sering membahas pesan Yesus, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi hak Kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah”. Seakan dapat menerka pikiran ayahnya, Anton berujar, “Sudah kuterangkan padanya, Pa, bahwa dengan tidak memilih, kita tidak melakukan bagian kita membangun negara ini melalui pilihan kita pada calon pemimpin yang baik. Kita tidak mengambil peran mencegah pemimpin yang buruk berkuasa”, Anton mengulangi apa yang telah disampaikannya pada adiknya. Sebagai gen Z, keduanya akan memilih untuk pertama kalinya dalam pemilu tahun 2024 ini. Sang Ibu menggeleng-gelengkan kepala. “Anak generasi sekarang”, gumamnya, “Entah dari mana didapatnya ide tentang golput. Coba kau ajak dia mengobrol lebih jauh, Anton, apa dasarnya ia memutuskan demikian”, saran ibunya dengan bijak. Anton mengangguk. Ia mencari cara terbaik mengubah keputusan adik semata wayangnya. Tidak disangkanya cara itu diberikan Tuhan lewat mimpi. Malam itu, Andi bermimpi tentang sebuah desa pantai yang indah. Di segala penjuru pantai yang landai dan berpasir putih itu terserak aneka batu beraneka bentuk dengan warna-warna yang unik. Karena proses alam, bentuk batu-batu itu sangat menarik. Ada yang bulat halus, lonjong, berlapis-lapis dengan aneka nuansa warna coklat, kekuningan, abu-abu. Ada yang menyerupai potongan roti. Ada pula yang berbentuk bongkah berwarna merah darah, bak sepotong daging segar. Namun yang membuatnya heran, penduduk desa pantai itu menyebut batu-batu itu roti, bukan batu. Mereka memajang batubatu berbentuk unik itu di ruang tamu, 42 | JANUARI 2024


CERPEN dan mengatakan kepada tamu yang datang bahwa batu-batu itu adalah roti. Selidik punya selidik, ternyata kepala desa-lah yang pertama kali mengatakan bahwa batubatu indah itu adalah roti. Ia mengatakan dalam pidatonya di balai desa, bahwa desa mereka sangat istimewa, karena pantainya menghasilkan roti dengan aneka bentuk unik dan warna-warna indah. Meskipun begitu, ia meminta penduduk tidak memakannya. Dijadikan pajangan atau objek foto saja katanya. Rupanya kepala desa itu sudah lebih dari sepuluh tahun memimpin desanya. Tidak ada yang berani mengusulkan penggantinya. Penduduk menurut saja terhadap apa pun yang dikatakan sang kepala desa, karena mereka segan dan takut dianggap melawan. Termasuk ketika ia meminta masyarakat percaya bahwa batubatu di pantai itu adalah roti. Masyarakat pun mengikuti. Kalau ada yang berani mengatakan yang sebenarnya, niscaya orang itu akan dicemooh atau dianggap pembelot. Andi penasaran. Diambilnya sebuah batu di pantai, lalu diamatinya baik-baik. Dipegang, diremas, dibaui, ya tetap saja itu batu. Bukan karena bentuknya ada yang seperti roti lalu bisa dikatakan batu itu roti. Andi ingin berteriak protes, tapi suaranya tercekat di kerongkongan. Ia megap-megap, lalu terbangun. Anton yang tidur sekamar memandangi adiknya yang baru terbangun dari mimpi anehnya. “Lu mimpi seram, Ndi?” tanyanya prihatin. Andi mengusap-usap matanya. Ia menceritakan mimpinya itu kepada kakaknya. “Ada-ada saja ya bunga tidur,” tukas Anton singkat mengomentari mimpi adiknya. Ia bangkit dari kursinya, ingin membuat kopi, di dapur, sambil masih menyelesaikan tugas kuliahnya. Ketika ia kembali ke kamar dengan secangkir kopi panas, ia melihat Andi tercenung memandangi lantai. “Ngeri ya Kak,” ucap Andi tiba-tiba pada kakaknya “Mimpimu barusan?” tanya Anton heran, karena ia tidak menganggap mimpi adiknya itu mengerikan. “Bukan. Ngeri kalau ada penguasa yang sewenang-wenang dan semua orang akhirnya mengikuti saja kemauannya, sekalipun tidak benar. Kebenaran diingkari. Orang mengganggap yang salah itu benar dan sebaliknya. Yang memilih kebenaran justru dimusuhi dan dikucilkan.” Kata-kata Andi selanjutnya membuat Anton terpana, tapi bahagia. “Aku tidak jadi golput, Kak. Aku akan menggunakan hak pilihku. Demi pemimpin baru yang lebih baik, aku harus ambil bagian di dalamnya.” Anton tersenyum bangga pada adiknya sembari mengangkat dua ibu jarinya, “Yesss”, serunya. “Terima kasih Tuhan,” bisik hatinya. (Caecilia Triastuti) JANUARI 2024 | 43


PUISI TAHUN TELAH MENGGANTI LEMBARAN CERITA YANG BARU MELANJUTI YANG LAMA TETAPI ENGKAU TETAP ABADI, TUHAN DAN TAHUN-TAHUN-MU TIDAK BERKESUDAHAN. ENGKAU TUHAN TETAP TAK BERUBAH ENGKAU MEMAHKOTAI TAHUN DENGAN KEBAIKAN-MU JEJAK-MU MENGGEMUKKAN TANAH TAPI SUDAHKAH UNGKAPAN SYUKUR DIUCAPKAN? RESOLUSI TAHUN BARU MEMBAWA SEMANGAT AKAN LEBIH BAIK DARI KEMARIN PUNYA CATATAN BERJALAN SEIRING TUHAN SANG JURUSELAMAT SETAHUN CERITA AKAN DI TULIS TAMBAHKAN BAK BUNGA AKAN BERBUNGA LAGI TUK MASA-MASA SEKIAN LAMA DEMIKIAN PULA KASIH TUHAN AKAN ADA LAGI SELALU BARU DI TAHUN BARU PULA. TAK PERLU KURAGU MELANJUTKAN TUHAN YANG TAHU ISI MASA DEPAN ANAK MENGIKUTI BAPA BERJALAN MENIKMATI INDAHNYA KEHIDUPAN. SELAMAT TAHUN BARU, SELAMAT HIDUP BARU, CERITA BARU, KESAKSIAN BARU. TAK USAH RAGU, TUHAN TAHU YANG KITA PERLU. ASAL HIDUP DALAM PERSEKUTUAN-NYA SELALU. (LeoHAT2024) TAHUN BARU! 44 | JANUARI 2024


PUISI HP : 0812 1972 7808 WA : 0816 107 420 ONLINE ORDER Lokasi Samping IL DORMITORIO – Gading Serpong Jl. Desa Medang No.53. Medang Tangerang- Banten 15344 DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI *MENYEDIAKAN MATERIAL BANGUNAN *MELAYANI RENOVASI RUMAH *DESIGN & BUILT INTERIOR *PEMBUATAN KANOPI , TERALIS & PAGAR RUMAH SURYA MAKMUR BERSAMA TOKO BAHAN BANGUNAN


PERATURAN Hai Adik-adik, coba jawab Kuisnya yuk Selamat mengerjakan! 1. Di kota manakah Yesus lahir? a. Betlehem b. Nazaret c. Sikhem d. Yerusalem 2. Siapa yang membawa hadiah Yesus ketika dia lahir? a. Orang Nazaret b. Orang Sikhem c. Orang utusan Herodes d. Orang-orang majus 3. Apa perintah kedelapan dari 10 perintah Allah? a. Jangan membuat patung b. Jangan mencuri c. Hormati ayah dan ibu d. Jangan berzina 4. Wanita mana yang membasuh kaki Yesus? a. Elisabeth b. Marta c. Maria d. Monica 5. Siapakah malaikat yang memberi tahu Maria bahwa dia akan melahirkan Yesus? a. Malaikat Gabriel b. Malaikat Mikael c. Malaikat Jibril d. Malaikat Rafael 6. Pada hari apa Yesus bangkit dari kematian? a. Hari ke-2 b. Hari ke-3 c. Hari ke-4 d. Hari ke-5 7. Terbuat dari apakah mahkota Yesus? a. Duri b. Kawat c. Emas d. Perak 8. Di mana Yesus memberikan khotbah pertamanya? a. Di bukit b. Di Lembah c. Di tepi danau d. Di gunung 9. Apa profesi Yesus sebelum dia memulai pelayanannya? a. Seorang tukang kayu b. Seorang pedagang c. Seorang nelayan d. Seorang guru 10 Berapa lama Yesus berpuasa? a. 30 hari b. 39 hari c. 40 hari d. 49 hari Quiz berhadiah untuk anak umur 6 - 10 tahun Lingkari jawaban yang menurutmu benar. Tuliskan nama lengkap dan nomor telfon. Foto halaman ini lalu kirim ke ..... 3 pengirim jawaban benar tercepat mendapatkan hadiah dari Salus 1. 2. 3. 4. 5. LEMBAR ANAK [email protected] Selamat kepada pemenang edisi salus 57, Jennifer, Tera, Clara, dan Mikael Kenny. Hadiah akan dikirimkan secepatnya. 46 | JANUARI 2024


LEMBAR ANAK


SUDOKU ASAH OTAK JAWABAN EDISI 57 EASY EASY** HARD HARD**** Redaksi mohon maaf atas kesalahan pada edisi 57 Sudoku Easy. Angka pada baris 6 kolom 6 seharusnya angka 9 48 | JANUARI 2024


Click to View FlipBook Version