MENGASIHI-PEDULI-BERSAKSI PENGH O R M ATAN M ARTABAT M ANUSIA MISA NATAL DI PROYEK GEREJA SPMBG EDISI CETAK 52| TAHUN XIV JANUARI 2023 UNTUK KALANGAN SENDIRI
PENANGGUNG JAWAB DPH Paroki Alam Sutera PEMIMPIN UMUM RD Victorius Rudy Hartono PEMIMPIN REDAKSI Fidensius Gunawan REDAKSI Elisabeth Wong, Imelda, Michael Jason, Leo Hans Adrianus EDITOR Orchiyadi, Patricia Bing Yuwono KONTRIBUTOR Andre Budi Wiryawan, Belicia, Natalia Adinda dan Lupita DESIGN & ARTISTIK Brigita Maria, Evan Zasli, Nadine Ong REDAKTUR FOTO Dasa Didiaja, Samuel Daven Farrel, Damien USAHA Lina Soedjoto, Eleonora Brigita Paurina SIRKULASI Ignatius Bambang Bekti Sugiyo W, Indrawan ALAMAT REDAKSI Gereja Santo Laurensius Jl.Sutera Utama 2, Alam Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan EMAIL [email protected] www.santo-laurensius.org @santolaurensius @santolaurensius www.santo-laurensius.org DAFTAR 04 08 12 18 20 26 34 38 42 PERAYAAN NATAL DI PROYEK GEREJA SPMBG MISA NATAL DI AULA SEKOLAH, SEDERHANA NAMUN PENUH SUKACITA BRO VINCEN TELAH PERGI BERJALAN BERSAMA SEKOLAH TARAKANITA HARI DISABILITAS AKU SEDANG TAK INGIN BERDOA CERITA TENTANG FRATER JAMES ANTHIOK TELAH MENGUBAH DIRIKU HADIAH TERAKHIR ISI JADWAL MISA Misa Harian Senin - Jumat pk 06.00 Misa Minggu Sabtu pk 17.00 Minggu pk 06.00 pk 08.30 pk 17.00 SEKRETARIAT PAROKI: 021-53120587 081257578970 (hanya WA) Misa di Sekolah Tarakanita Gading Serpong Minggu pk 07.30 English Mass Setiap Minggu ke-3 pk 19.30 DAFTAR ISI JANUARI 2023 | 1
PENGANTAR REDAKSI Syalom Pembaca Salus terkasih, Kami, seluruh tim majalah Salus mengucapkan Selamat Natal dan selamat memasuki Tahun Baru 2023. Tentu kita boleh banyak berharap hal-hal baik dalam tahun yang baru ini, mari kita mohonkan kepada Tuhan serta mari kita andalkan Dia, sang Penolong kita. Yesus Engkaulah Andalanku. Kita jumpa kembali pada Salus edisi 52 ini. Edisi Natal. Kita bersyukur pada tahun 2022 yang baru saja berlalu, kita kembali dapat mengikuti Misa Malam Natal dan Misa Natal di gereja. Sukacita Natal jauh lebih dapat kita rasakan karena adanya kebersamaan dalam Misa. Sekaligus kita juga bersyukur, boleh terselenggara Misa Natal di proyek Gereja SPMBG, artinya proyek ini berjalan masih sesuai jadual. On schedule. Selain liputan-liputan seputar kegiatan paroki, kita kali ini berkenalan dengan Frater James dan tokoh muda yang akrab dipanggil ci Beta. Mereka orang-orang muda yang dapat menjadi inspirasi. Ada obituari, mengenang bro Vincen, ia rendah hati dan sungguh mencintai gereja selain juga mencintai keluarganya. Banyak hal yang dapat diteladani dari beliau. Tentu juga hadir rubrik-rubrik untuk santai sejenak, seperti cerpen, Sudoku, serta lembar mewarnai untuk anak-anak. Selamat menikmati. PENGANTAR REDAKSI 2 | JANUARI 2023
PESAN GEMBALA Sukacita Damai dan Kasih Natal, karena Allah Memberi. Seluruh umat yang dikasihi Tuhan, Selamat merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus, Sang Juruselamat kita semua. Pertama, salam saya untuk keluargakeluarga. Semoga Natal membawa sukacita dan kegembiraan di tengahtengah keluarga. Kedua, untuk umat paroki yang saat ini sedang menderita sakit, saya berdoa semoga Natal yang kita rayakan, memberi harapan dan semangat baru serta keyakinan akan kesembuhan dari sakit. Para saudara yang dikasihi Tuhan, Natal tahun ini, menjadi Natal yang indah dan penuh berkat. Penantian panjang lebih dari dua tahun, yang disebabkan pandemi covid-19, telah berakhir. Segala kecemasan, ketakutan, kekhawatiran yang mewarnai hidup kita selama ini, sirna sudah. Hari ini telah lahir Juru Selamat kita semua. Hari ini Allah mendatangi kita. Memberi “hadiah” terindah: Sang Putra yang menjelma menjadi manusia. Dia mendekat, Dia menyapa , Dia memberi Kedatangan-Nya dalam peristiwa kelahiran Yesus ribuan tahun yang lalu, terjadi di dalam kandang hewan atau palungan. Di tempat seperti itulah Tuhan Yesus lahir. Padahal Dia adalah Tuhan. Padahal Dia adalah pemilik Kerajaan Allah. Namun, Allah merendahkan diri, ke-Allah-an nya Dia tinggalkan dan menjadi manusia dalam rupa bayi yang tak berdaya, lahir di tempat yang paling hina: kandang hewan. Butir rohani yang bisa kita ambil dalam peristiwa itu jelas yakni kesederhanaan. Allah memilih jalan kesederhanaan. Kandang atau Palungan adalah tempat sederhana. Tetapi di tempat itulah sukacita dan kegembiraan dirasakan oleh Maria dan Yoseph, oleh para Gembala, oleh para orang Majus dari Timur. Karena di tempat sederhana itulah Allah hadir. Di palungan itulah Yesus lahir yang membawa terang, sukacita, dan kegembiraan. Seluruh umat yang dikasihi Tuhan, Datang dan kembalilah pada Palungan kita masing masing yakni Keluarga. Di sanalah Allah selalu hadir. Temukan dan ciptakan kegembiraan dan sukacita di sana. Ada hadiah terindah dari Allah yakni Yesus sang Juruselamat. Jadikanlah pribadi kita “palungan hidup” tempat orang melihat Allah hadir dan menjadikan hidup kita sukacita untuk sesama. Selamat Natal. Selamat menjadi “hadiah” yang membawa kegembiraan bagi keluarga dan sesama. Tuhan memberkati, Bunda Maria menyertai. Yohanes Hadi Suryono Pr Pastor Paroki . PESAN GEMBALA JANUARI 2023 | 3
TOPIK UTAMA PERAYAAN NATAL DI PROYEK GEREJA SPMBG Hujan mengguyur kawasan Gading Serpong pada Minggu pagi. Tapi puji Tuhan hujan segera berhenti menjelang Perayaan Natal di proyek Gereja Santa Perawan Maria Benteng Gading. Aku bergegas menuju lokasi. Gerbang masuk berwarna biru, satu pintunya terbuka. Bersama beberapa umat lain, aku melangkah masuk menapak hati-hati jalan licin. Diarahkan petugas keamanan, aku berjalan menuju lantai rubanah yang kelak menjadi area parkir. Lantai ini telah dibersihkan, kursi-kursi plastik sejumlah 350 buah telah ditata, panggung lengkap dengan meja altar telah rapi terhias nuansa Natal di sana sini. Dari kejauhan sudah nampak banyak umat yang duduk dan panitia yang siap menyambut kami. Ya, Minggu 25 Desember 2022 telah menjadi satu tonggak sejarah Gereja SPMBG. Sejak awal proyek upper construction, pihak pelaksana proyek telah ditantang untuk dapat mencapai progres tertentu pada Desember ini, sehingga dapat diadakan Misa Natal. Tantangan ini berhasil dicapai. Maka ditengah situasi proyek, Misa dan Perayaan Natal dapat terlaksana dengan baik dan meriah. Mengingat kondisi proyek, maka acara ini hanya ditujukan untuk undangan, yakni anggota Dewan Paroki Pleno, para Agen Kavling Wilayah (AKW) dan Agen Kavling Lingkungan (AKL), serta PPG. Ini saja sudah mengisi penuh kursi-kursi yang disiapkan 4 | JANUARI 2023
TOPIK UTAMA PERAYAAN NATAL DI PROYEK GEREJA SPMBG panitia. Walau diliputi kesederhanaan, Misa Natal yang dimulai pukul 10.30 ini dipimpin oleh lima Romo, yakni Romo Frederikus Seda dan Romo Krisantus Emanuel Nurak (romo-romo CMF yang biasa membantu paroki Alam Sutera dan tinggal di biara Catalina) serta ketiga romo paroki, yakni Romo Hardijantan, Romo Rudy Hartono, serta Romo Hadi yang berperan sebagai konselebran utama pada Misa Natal ini. Semua romo meluangkan waktu untuk Misa ini, sebagai tanda bersyukur akan pelaksanaan proyek yang Tuhan telah atur sedemikian baik. Satu kata bersyukur sering terucap dari Romo Hadi saat homili. Romo Hadi tampak sekali sedang bersukacita, banyak melemparkan kata-kata yang membuat ggeerrr. Romo menyampaikan banyak terima kasih kepada kerja keras PPG dan semua pihak yang berpartisipasi, mulai dari tim doa, tim dana, termasuk APL APW yang telah berhasil menjual habis kavling. Romo yakin proyek gereja SPMBG yang saat ini laksana palungan yang kecil dan sederhana, namun kelak akan menjadi Gereja yang indah. Romo pun berharap, kita semua dapat menjadi Betlehem yang hidup, sehingga pasangan hidup, anak-anak, juga setiap orang yang berjumpa dengan kita akan memperoleh sukacita, seperti para gembala memperoleh sukacita ketika datang ke kandang Betlehem. Karena dalam hati kita selalu ada Yesus, Maria, dan Yosep. Selesai Misa, para undangan diminta untuk bertahan guna merayakan Natal bersama dalam acara ramah tamah. Panitia telah menyiapkan makan siang, lengkap dengan buah pisang, cincau, dan es kelapa. Acara ramah tamah dipandu oleh ibu Unik yang sangat energik, bersuara lantang, lincah bergerak ke sana sini, serta humoris. Bu Unik didampingi oleh pak Christian, pemandu acara kondang, paling tidak bagi pengemar acara Opera Komedi Samadi. Mereka berdua sungguh mampu menghidupkan acara. Puncak acara ramah tamah adalah penyerahan plakat penghargaan kepada para AKL AKW sebagai bentuk ungkapan terima kasih atas kerja keras mereka. Plakat diserahkan langsung oleh para Romo. Acara selanjutnya diisi dengan hiburan. Tampil Legio Maria, OMK, dan “Kahitna” (trio tim perijinan PPG, pak Hartapa, pak Lukas, pak Andre) menyanyikan beberapa lagu. Romo Rudy dan Romo Hardijantan pun ikut diminta menyanyi. Suasana penuh canda dan tawa sungguh terbangun berkat bu Unik dan pak Christian. Bahkan kemesraan suami istri ditampakkan oleh pak Hartapa dan istri, serta pak Lukas dan bu Unik – ya mereka memang suami istri. Sungguh menyentuh hati. Satu momen kebersamaan yang pasti akan selalu terkenang. Selamat kepada PPG dan semuanya. Semoga menjadi nyata Misa Natal bersama pada tahun depan di Gereja baru ini. Amin. “Misa ini, sebagai tanda bersyukur akan pelaksa- naan proyek yang Tuhan telah atur sedemikian baik.” JANUARI 2023 | 5
TOPIK UTAMA SUKACITA NATAL PASCA PANDEMI Dua tahun tak merayakan Natal dengan Misa secara tatap muka, membuat umat Paroki Alam Sutera sangat antusias menghadiri Misa Natal tahun ini. Pada semua Misa Malam Natal, baik Misa pukul 17.00, atau Misa pukul 21.00, atau Misa di Aula Sekolah Dasar Tarakanita Gading Serpong pukul 17.00, umat memenuhi semua kursi yang tersedia bahkan ada yang tidak kebagian kursi. Di Aula SD Tarakanita, panitia menyiapkan 2.500 kursi, ternyata umat yang hadir diperkirakan 3.000 orang. Di Gereja Laurensius, panitia menambah kapasitas di semua lantai GKP. Rubanah tempat parkir mobil pun dikosongkan dan diisi kursi tambahan. Namun pada Misa pukul 17.00 gereja tetap tak dapat menampung umat yang hadir. Ruang patung Pieta penuh umat berdiri, sedangkan sebagian umat lain memilih duduk di tangga, sebagian memilih plaza, atau di bawah tenda samping gereja. Misa pukul 21.00 juga penuh, namun tidak sampai ada yang harus berdiri. Misa Natal di gereja dan aula Tarakanita pada hari Minggu 25 Desember, masih cukup ramai. Juga Misa Natal di proyek Gereja SPMBG, yang tahun ini dikhususkan untuk Dewan Paroki Pleno dan PPG. Panitia menyediakan 350 kursi dan semua terisi. Aku sendiri ikut Misa Malam Natal pukul 21.00 dan bertugas. Pukul 19.30 aku sudah tiba di gereja dan umat sudah mulai berdatangan. Mereka rata-rata datang bersama keluarga. Wajah-wajah sukacita terpancar dari wajah mereka walau semua masih terbalut masker. Bagaimanapun covid belum benar-benar sirna, sehingga prokes tetap dijalankan dengan ketat. Sebuah pohon Natal besar dan tinggi tersaji di plaza Gereja, sungguh indah bercahaya. Banyak umat bergantian berfoto di sana. Sementara di depan gedung pastoran, ada beberapa pohon dihiasi lampu berkelap kelip menghibur mata. Melirik ke dalam pastoran, nampak sebuah pohon Natal di satu sudut depan meja sekretariat yang juga bercahaya kelap kelip. Suasana sukacita makin terasa saat berada dalam ruang ganti prodiakon. Sudah cukup Romo Hardijantan pada Misa Malam Natal pk 17.00 6 | JANUARI 2023
TOPIK UTAMA Iswanto. Dibuka dalam kegelapan dan koor Exultate Deo mengiringi dengan menyanyikan lagu pembuka Betlehem B’rikan Pintumu (MB 328). Prosesi berjalan khidmat dan sampai ke kandang Natal. Maklumat Kelahiran Yesus Kristus dinyanyikan. Setelah itu Romo mencium bayi Yesus, membaringkannya di palungan, menyembah, mendupai lalu berlutut dan berdoa. Selama upacara ini, lagu Malam Kudus dikumandangkan oleh koor dan umat. Yesus telah lahir. Terang telah mengalahkan kegelapan, lampu-lampu kembali dinyalakan. Lagu Hai, Mari Berhimpun dengan semangat disuarakan oleh koor. Mengajak umat bersukacita menyambut kelahiran Yesus. Romo berpesan, jadikan Natal menjadi peristiwa sukacita dan damai. Lalu berpantunlah Romo kita ini: Jalan-jalan ke Betlehem cakeepp. Melihat Bayi Yesus lahir di sana cakeepp. Umat Alam Sutera damai dan tentram cakeepp. Hatinya terbuka baik kepada sesama cakeepp. Diakhiri tepuk tangan meriah dari umat. Romo Rudy dikenal gemar bernyanyi dan memang bersuara bagus. Beliau menutup homilinya dengan menyanyikan lagu Seribu Lilin dengan suara lantang dan bersemangat. Sebagian umat terbawa berkat diberikan, Romo juga mengajak umat menyanyikan bersama lagu We Wish You A Merry Christmas. Rasanya semua umat turut melantunkan lagu bernada gembira dengan hentakan-hentakan ini dan sungguh menambah sukacita. Selesai Misa, keriuhan terjadi di depan gereja. Umat antri berfoto di depan kandang Natal dan di pohon Natal. Pohon Natal tahun ini memang sangat unik. Rangka berbentuk limas, berberi dasar triplek. Lalu potongan bambu yang bervariasi diameter dan tingginya (sekitar 3-5 cm) ditempelkan ke dasar tripleks. Beberapa ruas bambu diberi lubang sehingga cahaya lampu dari dalam limas memancar keluar. Sementara pada ruas bambu yang tidak diberi lubang ditempatkan hiasan pohon Natal, ada bola-bola beraneka warna, ada bintang putih, dan banyak macam lainnya. Sungguh indah. Terima kasih kepada Wilayah 1 sebagai panitia Natal 2022 Gereja St Laurentius yang telah bekerja keras mempersiapkan semuanya dengan baik. Semua ini akan menjadi kenangan indah bagi umat. banyak rekan yang datang, saling menyapa serta ramai berbincang. Sebagian nampak berunding serius bagaimana mengatur tata gerak sejumlah 24 orang prodiakon yang malam itu bertugas. Sementara yang lain membentuk kelompok-kelompok kecil ngobrol banyak hal, termasuk menceritakan betapa ramainya umat yang hadir pada Misa sore. Misa malam itu dipimpin oleh Romo Rudy Hartono dan didampingi oleh frater Robert suasana gembira dan ikut menyanyi. Beberapa umat yang sudah mulai mengantuk kembali bangun dan ikut bergembira. Akhir Misa sebelum JANUARI 2023 | 7
TOPIK UTAMA MISA NATAL DI AULA SEKOLAH, SEDERHANA NAMUN PENUH SUKACITA Jam digital di tanganku menunjukkan pukul 07.00 dengan tanggal 25 Desember 2022. Tidak heran, nuansa sukacita langsung terasa saat aku tiba di gerbang SD Tarakanita. Petugas tata tertib langsung menyambut hangat kedatanganku, “Selamat pagi, selamat Natal”. Seketika, hari Natalku semakin berkesan walau datang seorang diri. Selain ucapan hangat, penampilan aula SD Tarakanita juga berbeda dari biasanya. Panitia mendekorasi ruangan dengan hiasan Natal. Di sudut depan, dibuat replika kandang domba lengkap dengan palungan, patung Bunda Maria, Santo Yusuf, bayi Tuhan Yesus, beserta para gembala. Di bagian belakang aula pun terdapat hiasan lampu berbentuk pohon natal. Umat mulai berdatangan memenuhi bangku untuk mengikuti misa Natal yang berlangsung pada pukul 07.30. Lagu “Para Malaikat Bernyanyi” dinyanyikan dengan penuh sukacita mengiringi Romo Victorius Rudy Hartono beserta frater Vino menuju altar. “Hari ini bukan hari Minggu biasa tetapi hari sukacita, Natal, bahagia, dan juga kegembiraan. Selamat Natal, Tuhan memberkati kita. Amin” sapanya saat homili. Romo Rudy menyampaikan rasa syukur atas perayaan Natal bersama firman-firman. Salah satunya dari Yesaya yang mengatakan bahwa Allah Immanuel itu beserta kita, menyertai anda dan saya dalam untung dan malang hidup. Firman itu membuat Romo bertanya bahwa ketika kita menyadari dalam untung dan malang, kenapa banyak orang yang lupa akan Yesus? “Jadi, kalau hari ini saya dan kita merayakan Natal, seharusnya tidak ada keraguan lagi. Yesus lahir di Bethlehem, historis menjadi juruselamat dan penebus. Ini bukan dongeng! Ini kisah nyata Bethlehem. Gelar Yesus adalah Mesias yang diperuntukkan hanya untuk Allah,” tegasnya. “Lalu, kenapa Yesus lahir di tempat palungan? Apa maknanya? Palungan memiliki simbol kekotoran dan kesederhanaan. Jadi, diutuslah Mesias, lahir di Betlehem dalam kesederhanaan. Ini adalah langkah awal jalan menuju Kalvari tempat pembantaian. Dengan begitu, Yesus memulainya dengan palungan, dengan akhir di kayu salib,” ujarnya. Selain nyanyi lagu Seribu Lilin, Romo Rudy menutup homilinya dengan pantun. “Dari malaikat kepada para gembala, pergilah cepat menuju palungan. Yesus lahir juruselamat dunia, umat Gading Serpong diberi perlindungan,” pantunnya sekaligus menutup homilinya. Cakeeppp. (Natalia Adinda) Berjalan menuju Aula SD Tarakanita 8 | JANUARI 2023
TOPIK UTAMA
GALERI FOTO 29 OCT 12 NOV 29 OCT Perjalanan Proyek Pembangunan Gereja SPMBG Perayaan Natal 25 Desember 10 | JANUARI 2023
GALERI FOTO 10 DEC 12 NOV 10 DEC Perjalanan Proyek Pembangunan Gereja SPMBG Perayaan Natal 25 Desember JANUARI 2023 | 11
ANTAR KITA BRO VINCEN TELAH PERGI Sore, sekitar pk 17.30 tanggal 12 Desember, aku bertemu dengan kaling St Monika yang langsung bertanya, “Sudah dengar berita, pak Vincen meninggal? Benar ga ya berita ini?”. “Belum dengar. Pak Vincen mana?” spontan responku. “Yang aktif di Balap, dulu pernah sebagai pendamping wilayah kita” jelas pak Dedi. “Saya kurang kenal pak”, ya memang saat itu aku tidak langsung konek. Baru setelah selesai makan dan buka HP, baca WA aku terkaget-kaget. Ternyata ini berita tentang pak Vincen yang kukenal sebagai bagian dari PPG SPMBG. Langsung memoriku merambah ke peristiwa beberapa bulan lalu. Saat sedang tugas mempersiapkan majalah Salus untuk dibagikan ke umat, seseorang menyapaku dan kami berbincang. Beliau bercerita bahwa paroki kita sudah menggunakan fasilitas sekolah Tarakanita selama tujuh tahun untuk kegiatan Misa Mingguan. Beliau berharap, saya bisa mengangkat cerita ini agar umat paroki lebih mengenal sekolah Tarakanita Gading Serpong. Saat itu saya langsung menyetujui dan minta agar dibuatkan janji bertemu dengan Suster pimpinan Tarakanita. Ya beliau adalah bro Vincensius Rante. Sosok yang ramah, rendah hati, juga penuh perhatian dan helpful. Aku ingat, beberapa jam sebelum bertemu dengan Suster di sekolah Tarki, bro Vincen memberi info jalan mana yang sebaiknya ku ambil, mengingat janji temu bertepatan dengan jam bubar sekolah. Satu tindakan kecil, namun ini jelas menunjukkan beliau peduli dan penuh perhatian. Bro Vincen juga sosok yang mudah bergaul. Terbukti saat pertemuan di sekolah, kami saat itu tujuh orang. Lima orang berasal dari Jawa Tengah yang sangat asyik ngobrol karena satu daerah, tapi bro Vincen tidak tersisih. Beliau bisa ikut cair dalam gelak tawa dan candaan. Kepergiannya yang mendadak sungguh membuat duka mendalam bagi begitu banyak orang. Saat Misa Requiem baik di rumahnya maupun di gereja, ratusan orang datang menyampaikan dukacita. Bro Vincen memang sangat aktif melayani Gereja, tak heran banyak dikenal orang. Beliau pernah menjabat kaling, korwil, anggota DPH, TGKP, PETA, serta PPG. Sikapnya yang ramah dan rendah hati, membuat bro Vincen mudah akrab dengan siapapun. Termasuk dengan tokohtokoh masyarakat, seperti Lurah, Camat, Kapolsek, dan lainnya. Saat Misa Requiem 12 | JANUARI 2023
ANTAR KITA di gereja, bahkan ketua FKUB Kyai Haji Maski beserta rekan-rekan pengurus juga hadir untuk menyampaikan rasa kehilangan dan dukacita mendalam. Bro Vincen baru berusia 55 tahun, tanpa riwayat sakit mengkuatirkan. Tuhan mendadak memanggilnya pulang, meninggalkan istri Anna Wirahmani dan kedua buah hati Enzo dan Valery. Saat homili Romo Hadi bersaksi bagaimana bro Pelataran parkir gereja pada Minggu 18 Desember lalu, seluruhnya terpasang tenda. Rupanya ada acara syukuran dari PPG Gereja SPMBG atas keberhasilan program Kupon Peduli Kasih. Sekaligus acara penarikan undian kupon untuk menentukan siapa pemenang dari berbagai hadiah yang telah disediakan. Dalam sambutannya, pak Johanes Jany sebagai ketua PPG menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas partisipasi seluruh umat paroki. Penjualan kupon jauh melampaui target awal. Kupon terjual 12.800 PENARIKAN UNDIAN KUPON PEDULI KASIH Vincen sungguh mencintai istri dan kedua anak-anaknya. Pun selalu gigih berjuang untuk pendidikan dan masa depan buah hati. Selamat jalan saudaraku, Bro Vincen. Beristirahatlah dalam Damai bersama Bapa di Surga. Doakan kami yang masih menggembara di dunia ini. (FG) buku. Pak Jany berharap umat dapat kembali memberi dukungan untuk program pencarian dana pada tahun mendatang. Acara syukuran berlangsung sejak pukul 10.00. Laksana pesta umat. Tersedia berbagai makanan dan minuman gratis. Umat nampak sangat menikmat acara ini. Sambil makan, mereka akrab berbincang satu sama lain. Kelompok Paguyuban Umat Senior dengan grup angklungnya tampil menghibur. Sebagian dari mereka menari bergoyang lincah di bawah panggung. Puncak acara tentu saja penarikan undian. Selamat kepada para pemenang. JANUARI 2023 | 13
ANTAR KITA Malapetaka, begitu kata Romo Rudi dalam homilinya, menggambarkan situasi saat pandemi Covid-19 menggila. Homili itu diberikan dalam Misa Peringatan Arwah Semua Orang Beriman yang diadakan di TPU Jombang, Tangerang Selatan, Rabu 2 November 2022, yang dihadiri oleh lebih dari 100 orang . Suasana malapetaka nampak nyata di TPU saat itu. Antrian ambulan yang mengular menjadi pemandangan setiap hari. Dalam sehari lebih dari 50 jenazah dimakamkan di TPU ini. Sungguh luar biasa, peristiwa yang belum pernah dialami oleh semua generasi itu telah merenggut ratusan ribu orang di negara kita ini dan jutaan orang di seluruh dunia. Di TPU Jombang ini ada lebih dari 2.000 korban wabah covid 19 dan lebih dari 300 korban di antaranya adalah non-muslim. Berangkat dari situasi luar biasa itu, Tim Pelayanan Kematian Paroki Alam Sutera terpanggil untuk membuat Peringatan Arwah Semua Orang Beriman tahun ini secara istimewa. Diawali dengan kegiatan bakti sosial, memberi bantuan perlengkapan kebersihan dan perawatan makam KE PUSARAMU, PERAYAAN EKARISTI YANG MENYELAMATKAN DIPERSEMBAHKAN. serta membagikan sembako kepada para pekerja makam yang bekerja menggali, membersihkan, dan merawat seluruh area pemakaman. Ada 27 orang pekerja lepas di TPU yang mulai dibuka tahun 2017 ini. Sebelum pandemi , area makam ini sebagian besar masih kosong. Namun saat ini hampir seluruh area makam terlihat penuh. Sebuah tenda ukuran 6 x 16 meter didirikan di tengah-tengah makam. Inilah kali pertama makam ini digunakan untuk perayaan Ekaristi. Pertama kali pula bagi Paroki Alam Sutera, mengadakan Misa Peringatan Arwah Semua Orang Beriman di TPU. Dihadiri berbagai umat dari Paroki Pamulang, BSD, Ciledug, Villa Melati Mas, Alam Sutera, dan tentu paroki Bintaro di mana pemakaman ini berada. Sebagian besar mereka telah kehilangan anggota keluarga yang dicintainya atau kerabat dekatnya saat pandemi. Seorang bapak setengah baya beserta anak lelakinya yang sudah remaja, datang dari lingkungan di Katalina bercerita, mereka ini kehilangan istri sekaligus ibu dari si anak. Seorang ibu dari Gading Serpong yang kehilangan suami, mengenang tidak bisa menghantar dan mendoakan secara penuh saat pemakaman. Ada juga keluarga besar dari paroki Pamulang yang terlihat sangat gembira dan 14 | JANUARI 2023
ANTAR KITA KE PUSARAMU, PERAYAAN EKARISTI YANG MENYELAMATKAN DIPERSEMBAHKAN. bersyukur dengan adanya perayaan Ekaristi di makam ini, di mana keluarga yang mereka cintai dikebumikan. Pukul 09.00 WIB perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh RD. Viktorius Rudi Hartono dimulai, dengan pembacaan intensi untuk lebih dari 380 saudara seiman kita yang sudah dipanggil Tuhan. Dalam kotbahnya Romo Rudi menjelaskan dasardasar biblis mengapa peringatan arwah seperti ini dilakukan, dan pentingnya doadoa kita untuk mereka. Mereka sedang dalam proses pemurnian. Doa-doa kita ini sebagai bentuk penitensi yang akan membantu memurnikan saudara-saudara kita ini apalagi mereka yang meninggal saat pandemi, tidak bisa diiringi doa yang cukup, sebagaimana situasi normal. Romo yakin, para arwah itu hadir di dekat kita dan mereka semua sangat gembira menyambut kehadiran dan doadoa kita. Dengan nada bercanda Romo menggambarkan bahwa para arwah itu berada di sekililing kita. Ada yang duduk di bangku-bangku kosong di antara umat, di pohon ceri samping kanan, di pohonpohon pisang di sisi kiri. Ada juga yang berdiri di sekeliling tenda, bahkan ada yang sampai pinggir jalan tol, karena mereka semua ingin didoakan. Hari yang cerah saat itu juga sebuah tanda jika Tuhan sangat berkenan dengan doa-doa kita ini. Sebelum menutup homilinya, Romo secara khusus mendoakan dan memberkati semua arwah yang dimakamkan di tempat ini, apa pun keyakinan mereka, agar mendapatkan kedamaian abadi di Surga. Romo juga memberkati dan mendupai intensi umat lalu dibakar di akhir misa. Berbagai bunga warna warni yang dibawa umat dan yang disiapkan oleh panitia ikut diberkati. Perayaan Ekaristi diakhiri dengan percikan air suci yang dibantu tiga prodiakon: Pak Handoko, Pak Gunawan dan Pak Tanto ke makam blok covid dan non-covid yang dipilih oleh keluarga yang turut hadir serta tabur bunga. Suasana tabur bunga terasa begitu mengharukan. Pedihnya luka kehilangan belum sepenuhnya sembuh, namun ada harapan, dan cinta baru karena perayaan Ekaristi bisa mereka dapatkan di area pusara orang yang mereka cintai. Romo dan juga Pak Hartapa, Wakil Ketua Dewan paroki, berharap agar di tahuntahun mendatang pelayanan seperti ini bisa kembali dilakukan dan keluargakeluarga yang kerabatnya dimakamkan di TPU ini bisa dilibatkan dalam kepanitiaan, sehingga mereka makin merasa memiliki dan makin terlibat. Semoga! (Moko) “Pertama kali pula bagi Paroki Alam Sutera, mengadakan Misa Peringatan Arwah Semua Orang Beriman di TPU.” JANUARI 2023 | 15
ANTAR KITA HORAS, MENJUAH-JUAH PERAYAAN EKARISTI NUANSA BATAK Perayaan Ekaristi dengan nuansa Batak, memperingati Kristus Raja Semesta Alam di Gereja St. Lauresius, Minggu, 20 November 2022 berlangsung sangat meriah. Dekorasi, pakaian, bahan persembahan, lagu-lagu dan tari-tariannya bernuansa Batak. Semua petugas memakai ulos dan sebagian menggunakan topi dan sortali (ikat kepala wanita). Perayaan diawali dengan prosesi perarakan petugas liturgi. Prosesi perarakan dilakukan dua tahap. Pertama dari ruang Sakristi bawah di mana para petugas liturgi dan dua romo berjalan bersama dengan didahului tiga penari dengan lagu Dalam Yesus Kita Bersaudara. Perarakan ini tidak mempunyai arti khusus tapi dilakukan untuk membangun suasana doa dalam penyambutan Raya Kristus yang kita rayakan. Perarakan ini berhenti sampai di depan patung Pieta. Perarakan dilanjutkan dari patung Pieta ke altar. Sebelum perarakan imam dan petugas liturgi ke altar, ada acara pemberian ulos dan topi kepada romo sebagai imam, yang merupakan ungkapan rasa kasih sayang dan simbol kehangatan serta tanda kesatuan antara umat dengan imamnya. Dilanjutkan dengan pemberian topi sebagai ungkapan dan simbol penghormatan kepada pemimpin, tanggung jawab pemimpin dan perlindungan dari hal-hal buruk. Kedua asesoris ini tidak menghilangkan atau mengurangi makna simbol-simbol lain dalam pakaian imam yang disesuaikan dengan liturgi. Khikmadnya acara ditandai dengan pemberian ulos dan topi kepada imam sebagai raja, diiringi gondang (musik) singkat (dua atau tiga birama) oleh raja parhata (komentator khusus acara). Bagi suku Batak, acara inti selalu diawali dengan permintaan gondang/ musik. Musik ini merupakan permohonan kepada Tuhan agar merestui tindakan yang akan dilakukan. Dalam adat Batak, kata-kata dan musik adalah dua sarana yang tidak terpisahkan untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Karena itu peran pemusik menjadi sangat penting. Karena mereka menjadi perantara penyampai permohonan pemilik pesta kepada Tuhan. Maka sebelum acara dimulai, pemusik ini harus didoakan secara khusus agar mampu mengemban tugasnya. Kemeriahan juga diperlihatkan pada saat persembahan. Persembahan dengan dekke naniarsik (ikan mas dimasak ala Batak) dan tandok boras sipirni tondi (beras dalam “Musik ini merupakan permohonan kepada Tuhan agar merestui tindakan yang akan dilakukan.” 16 | JANUARI 2023
ANTAR KITA HORAS, MENJUAH-JUAH PERAYAAN EKARISTI NUANSA BATAK bakul). Dekke arsik merupakan makanan yang selalu hadir dalam setiap acara adat Batak. Jumlahnya harus ganjil dan utuh bahkan termasuk sisiknya. Ini menjadi simbol keutuhan dan berkat kehidupan. Persembahan ini diantar dengan tari-tarian. Penari pun jumlahnya selalu ganjil. Untuk setiap acara ada tarian khusus, namun untuk perayaan kali ini merupakan tarian modern yang tidak punya makna khusus. Dibuat tarian modern agar penghayatan ekaristi oleh umat Batak yang hadir tidak menjadi bias. Antusias umat untuk menghadiri perayaan Ekaristi bernuansa Batak ini sangat terasa. Banyak umat walau bukan orang Batak, sudah memakai atribut Batak dari rumah seperti ulos, sortali atau baju dengan bahan ulos. Dalam kotbahnya Romo Hadi menyampaikan bahwa iman kristiani kita harus mengakar pada umatnya. Kita bukan gereja Katolik di Indonesia, tetapi Gereja Katolik Indonesia. Kita punya banyak budaya dan itu harus dilibatkan dalam perayaan iman. Inilah kekayaan Gereja Katolik Indonesia. Kami sebagai etnis Batak merasa terharu dan penuh syukur. Sangat berkesan untuk kami dan pastinya membawa sukacita bagi umat yang hadir dalam perayaan Ekaristi tersebut. Terima kasih kepada Romo Paroki, Dewan Paroki dan seluruh umat Paroki Alam Sutera. Kami yakin bagi sebagian umat ini pengalaman pertama kali berkenalan dan bersentuhan langsung dengan orang dan asesoris Batak. Kemeriahan liturgi dilanjutkan dengan ramah tamah. Diawali dengan perarakan dari ruang Sakristi menuju GKP ruang Kasih yang disaksikan oleh banyak umat. Perpaduan musik dan tor-tor membuat suasana menjadi spesial. Romo dan umat membaur dalam kegembiraan yang diekspresikan dengan nyanyian dan tortor . Romo Hadi menyempatkan diri ikut manortor di GKP. Pada saat manortor romo merentangkan tangan dengan tangan telungkup sebagai tanda memberi berkat kepada umat yang manortor. Umat manortor sambil mangaliat (memutar membetuk lingkaran sampai tiga putaran) dengan tangan terbuka menghadap ke atas dan kepala tertunduk sebagai tanda siap menerima berkat. Sebagaimana kebiasan orang Batak, kegembiraan umat diekspresikan dengan menyelipkan uang di tangan Romo. Menyelipkan uang pada pihak yang memberkati bukan sekedar hiburan atau keramaian tapi merupakan tanda penghormatan. Sambil mengikuti acara, umat menikmati lappet makanan khas Batak yang disediakan untuk para tamu. Semua yang hadir bisa ikut larut dalam tarian bersama. Acara diakhiri dengan menyanyikan lagu O Tano Batak. Besar harapan kami, misa nuansa budaya lainnya akan hadir di Paroki kita agar umat dapat lebih mengenal dan mencintai budaya Indonesia, sebagai kekayaan gereja dan negeri ini. Horas, menjuah-njuah, menjuah. (Asden Situmorang) “Musik ini merupakan permohonan kepada Tuhan agar merestui tindakan yang akan dilakukan.” JANUARI 2023 | 17
ANTAR KITA Tak terasa sudah lebih dari tujuh tahun, warga paroki Alam Sutera dapat mengikuti Misa Minggu di Aula SD Tarakanita Gading Serpong. Tentu ini sangat membantu paroki, mengingat kapasitas gereja St Laurensius sudah tidak memadai. Faktanya pada Misa Minggu pukul 08.30 baik gereja, aula, maupun GKP selalu penuh. Dengan adanya Misa Minggu di Aula SD Tarakanita, maka sebagian umat, terlebih yang tinggal di Gading Serpong, dapat mengikuti Misa di Tarki ini. Salus mencoba menggali kisah awal mula terselenggaranya Misa di SD Tarakanita ini. Maka pada Senin, 17 Oktober lalu, Salus bersama Pak Lukas, Pak Andre, dan almarhum Pak Vinsen (tim PPG) berkunjung ke Tarakanita untuk bertemu di kantor Yayasan dengan Sr. Thereseta Emi Suwastini, CB (akrab dipanggil sebagai Sr. Eta), Ibu Yulita Rintyastini, M.Pd. (Ibu Rin), dan Pak Bonifasius Bambang Sudarmono, M.Pd. (Pak Bambang). Sebuah perjumpaan yang cair dan penuh canda tawa, karena bapak-bapak tim PPG sudah lama saling kenal dengan Ibu Rin dan Pak Bambang. Menjelang akhir pertemuan, Pak Hartapa (wakil ketua DPH) muncul bergabung, membuat suasana menjadi lebih ramai penuh tawa. Suasana penuh keakraban ini bisa terjadi karena ternyata putra-putri mereka juga alumni dan siswa Tarakanita Gading Serpong. Tujuh tahun lalu, Sr. Eta belum hadir di Tarakanita Serpong. Sebagai bagian dari Kongregasi Suster-suster Cintakasih St. Carolus Borromeus, Sr. Eta baru menerima perutusan tugas di Tarakanita Gading Serpong pada tahun 2018. Jadi di tengah suguhan teh manis hangat dan kue-kue, empat sekawan tim PPG dan Ibu Rin serta Pak Bambang lah yang banyak bercerita, mengenang kisah tujuh tahun silam. Sedangkan Sr Eta memberi penjelasan akan misi dan visi Sekolah Tarakanita, yang selalu membuka diri terhadap lingkungan sekitar, terlebih untuk pelayanan Gereja. Alkisah, pada suatu rapat Dewan Pleno di bulan Agustus tahun 2015, saat selesai laporan-laporan dibacakan, tiba-tiba almarhum Romo Bambang Wiryo naik ke podium dan menyampaikan satu pesan, mulai tanggal 5 September, kita akan Misa minggu di Aula Tarakanita. Suatu pesan yang tidak pernah dibicarakan sebelumnya. Bahkan wacana ini sama sekali belum pernah terpikirkan. Semua pengurus DPH terkejut dan heran. SEKOLAH TARAKANITA BERJALAN BERSAMA 18 | JANUARI 2023
ANTAR KITA Pesan yang mengejutkan ini, menjadi amanat bagi DPH untuk dapat diwujudkan. Maka DPH dibantu PPG, bergerak cepat meminta kesediaan Sekolah Tarakanita. Respon positif seketika diberikan oleh pimpinan Yayasan. Langkah berikutnya yang lebih sulit adalah memperoleh ijin dari masyarakat sekitar dan dari pemerintah daerah setempat. Namun apa yang diperkirakan sulit, berkat bantuan Roh Kudus ternyata berjalan lancar. Kurang dari dua minggu, ijin diperoleh. Masyarakat sekitar tidak keberatan, Lurah dan Camat pun mendukung. Semua yang terlibat saat itu meyakini bahwa proses yang demikian cepat ini bisa terjadi karena peran Roh Kudus. Namun harus diakui bahwa keberadaan Sekolah Tarakanita di Gading Serpong sejak tahun 1995 (saat itu masih di ruko) dimulai dengan langkah-langkah yang benar. Mereka menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar serta mengadakan program-program yang melibatkan dan membantu masyarakat. Juga sedapat mungkin ikut mendukung program pemerintah daerah. Walau demikian bukan berarti semua serba mulus, riak-riak kadang muncul. Seperti saat-saat awal kehadiran, pernah menerima penolakan dari suatu ormas, namun Tarakanita dapat dengan bijak dan luwes mengatasi masalah ini sehingga tidak berlanjut. Komunikasi dan silahturahmi dengan berbagai tokoh masyarakat dan pemerintahan terus dijalin. Dengan pondasi yang baik inilah, maka Sekolah Tarakanita Gading Serpong diterima baik dalam masyarakat. Ditambah peran pak Andre, PPG bagian perijinan, yang dulu adalah juga bagian dari Sekolah Tarakanita, yang berhasil terus menjalin hubungan dekat dengan tokoh-tokoh masyarakat. Maka setelah ijin didapat, bergegaslah dilakukan persiapan fisik, seperti sewa kursi. Berdasarkan prinsip bahwa kehadiran Gereja harus membawa sukacita bagi semua orang, maka diambil kebijaksanaan untuk sewa kursi, bukan beli. Sewanya pun dari jasa penyewaan yang berasal dari sekitar Tarakanita. Demikian pula pengaturan parkir, diserahkan pengelolaan kepada warga sekitar. Awalnya Misa hanya pada hari Minggu pukul 07.30, namun kemudian bertambah Misa Sabtu sore. Saat pandemi covid-19, semua Misa dilaksanakan secara online, juga tidak ada Misa di Tarki. Baru beberapa bulan lalu, setelah Gereja dan Tarakanita sama-sama meyakini bahwa pandemi sudah melandai, maka disepakati Misa Minggu pukul 07.30 dapat kembali diselenggarakan di Aula SD Tarakanita. Akhir tahun depan, Gereja SPMBG rencana sudah dapat dipakai untuk kegiatan Misa. Artinya Misa Minggu di Sekolah Tarakanita akan tinggal menjadi kenangan. Minimal kenangan dapat mengikuti Misa dalam kesederhanaan, tanpa penyejuk ruangan dan duduk di kursi plastik namun demikian bagi saya pribadi saya merasakan ada kehangatan yang lebih dan berbeda dibanding Misa dalam gereja. Sesuai namanya, Tarakanita yang berarti “Bintang Penuntun”, telah turut menjadi penuntun bagi umat dan juga bagi kehadiran Gereja SPMBG. Terima kasih Yayasan Tarakanita, terima kasih para Suster CB, serta ibu bapak pengurus Yayasan. Terima kasih untuk selalu berjalan bersama kami. JANUARI 2023 | 19
ANTAR KITA Rayakan Hari Disabilitas Internasional: Indahnya Gereja Dipenuhi Warna Sukacita Pagi itu, saat aku tiba di parkiran Gereja Laurensius Paroki Alam Sutera, jam di tanganku menunjukkan pukul 07.30. Ketika aku memasuki halaman gereja, ada pemandangan berbeda di pagi yang indah ini. Nampak sekali keceriaan dari beberapa umat yang mengenakan kaos warna-warni, beberapa warna itu seperti biru, merah, kuning, oranye, dan hijau. Ternyata, mereka adalah perwakilan dari beberapa komunitas penyandang disabilitas yang hendak misa bersama untuk merayakan Hari Disabilitas Internasional. PBB menetapkan tanggal 3 Desember sebagai Hari Disabilitas Internasional. Namun, tahun ini Paroki Alam Sutera merayakannya pada Misa Mnggu 11 Desember pukul 08.30 bersamaan dengan jadwal Misa bersama UBK, yang sudah rutin dilaksanakan setiap bulan. Dalam perayaan tersebut hadir beberapa komunitas penyandang disabilitas dengan pakaian warna-warni yang berbeda. Diantaranya ada kuning-hijau (siswa SLB Sang Timur), biru tua (Bhakti Luhur), dan putih (Murni Luhur). Hadir pula para suster pendamping komunitas, yakni Suster Sang Timur dengan jubah coklat dan kerudung hitam. Ada suster ALMA dengan jubah dan kerudung biru tua. Juga ada suster KSSY dengan jubah dan kerudung serba putih. Sungguh memberi warna-warni yang indah dalam gereja. Selain itu, pada momen kebersamaan yang indah ini, tugas lektor, pemazmur dibawakan dengan sangat baik oleh rekan UBK. Bahkan paduan suara Laetitia dari LDD KAJ (mereka tuna netra) dengan suara emasnya mengisi bangku koor. Hari itu juga bertepatan dengan misa Minggu Gaudete, di mana minggu ketiga dalam Masa Adven. Misa itu dipimpin oleh RD Victorius Rudy Hartono. “Lilin warna pink, kasula Romo warna pink, dan para petugas liturgi juga mengenakan masker warna pink. Warna yang melambangkan sebuah sukacita. Maka, minggu ini disebut minggu Gaudete bersukacita karena kelahiran Yesus semakin dekat,” ujarnya saat membuka misa Perayaan Ekaristi. Di awal homilinya, Romo Rudy menyampaikan rasa sukacita yang terasa selama Minggu Gaudete. Sukacita itu hadir untuk menyambut Sang Juruselamat kita yang akan tiba. Romo juga mengingatkan umatnya untuk tetap tersenyum menyebarkan kebahagiaan selama minggu adven ketiga. “Adalah sukacita di hatiku, di hatiku, di hatiku selalu. Haleluya, Puji Tuhan, upahmu besar di surga,” nyanyi Romo di tengah homili. Selain itu, Romo Rudy juga mengingat20 | JANUARI 2023
ANTAR KITA kan kepada umat bahwa kekayaan tidak bisa menjadi sumber sukacita. Hal itu bisa membuat kita sedih, putus asa, hingga depresi ketika roda berputar ke bawah. Dengan begitu, sukacita harus berasal dari dalam diri karena Yesus Kristus akan segera tiba di Hari Natal. Perayaan Hari Disabilitas Internasional tidak berakhir dengan perayaan misa saja, tetapi umat juga diajak memeriahkan pentas seni UBK serta bazar hasil karya UBK yang dimulai sekitar pukul 10 setelah misa selesai. Tepat di depan gereja yakni di Plasa Gereja St. Laurensius Alam Sutera sudah terdapat sebuah panggung berukuran sekitar 3 m x 6 m dengan deretan kursi untuk penonton. Di atas panggung, berlangsung beberapa pertunjukan pentas seni dari komunitas penyandang disabilitas untuk menunjukkan jati diri. Mereka bergantian tampil untuk bernyanyi, menari, hingga bermain angklung. Menariknya lagi, Romo Rudy juga turut bernyanyi dengan lagu ciptaannya sendiri. Semua yang berada di atas dan di bawah panggung nampak penuh sukacita yang tercermin dari senyuman di wajahnya. Selain panggung, panitia yang mengusung tema “Semakin Mengasihi, Peduli, dan Bersaksi untuk Meningkatkan Martabat, Hak, dan Kesejahteraan Penyandang Disabilitas” juga menyediakan tenda-tenda kios di kiri dan kanan panggung. Kios tenda itu digunakan untuk bazar yang menjual produk hasil tangan para disabilitas. Ada kios Sang Timur, Bhakti Luhur, Laetitia, Rumah Belajar RBK, Anfield Wibowo, Dewijaya Care, Komunitas Tuli Alsut, dan lainnya. Beberapa bentuk hasil karya yang mereka tawarkan seperti cemilan ringan, hiasan pohon natal, tas, dompet, lukisan canvas, gambar tiga dimensi, hingga rosario yang indah. Bahkan, beberapa diantara mereka ada yang mendemokan proses pembuatannya langsung di bazar itu. Umat cukup semangat dalam membeli sekaligus menghargai hasil karya mereka. Sesuai dengan temanya, Paroki Alam Sutera ingin meningkatkan rasa kasih, peduli, dan bersaksi untuk meningkatkan martabak, hak & kesejahteraan penyandang disabilitas. Sekaligus mewartakan semangat St Laurensius yang sungguh mencintai orang-orang kecil dan tersisih, bahkan menganggap mereka sebagai harta Gereja. Perayaan ini pun membuka mata dan menyadarkan kita akan keberadaan rekan-rekan disabilitas yang layak untuk diterima dengan tangan terbuka. (Natalia Adinda) Catatan Redaksi: silakan baca juga Aku Sedang Tak Ingin Berdoa (hal 26-27) dan Berkenalan dengan Tiga Remaja Disabalitas (hal 32). JANUARI 2023 | 21
ANTAR KITA SERVING GOD WITH PASSION ACARA GATHERING SIE KATEKESE Pagi-pagi benar pada Minggu, 20 November 2022 sekitar 60 orang dengan menggunakan bus meluncur ke Kebunsu, Bogor. Suasana gembira dan penuh semangat sungguh terasa. Kami dari sie. Katekese, terdiri dari para pendamping Bina Iman Anak, Bina Iman Remaja, para Katekis serta pengurus Sakramen, sudah lama menunggu momen gathering ini. Kali ini kami mengusung tema Serving God with Passion. Gathering ini bertujuan mengisi ulang ‘batere’ semangat pelayanan kami. Materi dibawakan dengan penuh semangat dan gelak tawa oleh Bpk. Louis Sastrawijaya yang sudah lama bergelut di dunia motivasi. Waktu 3,5 jam terasa berlalu terlalu cepat. Serving God with Passion, melayani Tuhan dengan semangat yang luaarr… biasa. Pak Louis menyampaikan kita harus mempunyai 2B, yaitu hati yang “Bersyukur” dan “Berbagi”. Bagaimana caranya agar bisa Serving God with Passion? Selalu bersikap positif, yang tercakup di dalamnya: 1.Percaya diri: memandang diri positif dan mengandalkan Tuhan 2.Rendah hati: menerima masukan dan berusaha memperbaiki 3.Peduli: membantu dan memudahkan orang lain 4.Adaptif: terbuka, menyesuaikan diri dengan perubahan 5.Konsisten: disiplin, rajin dan bertanggung jawab. Di penghujung acara, panitia mengadakan lomba reel Instagram. Kami diminta untuk membuat dan memposting video berdurasi 90 detik sesuai tema di atas. Selamat buat para pemenang dan terus semangat melayani! (Patricia B.Y) 22 | JANUARI 2023
KATEGORIAL Bila kita berkunjung ke gereja pada minggu sore, antara pk 15.00 – pk 17.00, kita akan melihat belasan orang dari berbagai usia sedang berlatih pencak silat di plaza gereja. Menggunakan seragam biru dan celana hitam, mereka melatih berbagai gerakan silat dengan penuh semangat. Pencak silat ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1983 oleh almarhum Romo Hadiwijoyo Pr (waktu itu beliau masih frater di Seminari Mertoyudan). Gerakan ini diresmikan dan diberi nama THS (Tunggal Hati Seminari) pada 10 November 1985 di Gelanggang Remaja Jakarta Utara dan tepat setahun kemudian diresmikan THM (Tunggal Hati Maria) untuk kelompok wanita. THS menggunakan moto Pro Patria et Ecclesia (berjuang untuk bangsa dan gereja) THS – THM menjadi pencak silat dengan ciri khas katolik, karena sebelum latihan fisik, mereka juga membina iman dengan membahas bacaan dari Kitab Suci. Gerakan ini telah berkembang ke berbagai penjuru tanah air. Berawal dari Seminari untuk menempa para seminaris, latihan THS-THM kini dapat dijumpai di berbagai paroki, perguruan tinggi, dan sekolah. Diprakasai oleh Romo Johan Ferdinand dan anggota THS-THM yang berdomisili di paroki, THS resmi hadir di paroki Alam Sutera pada 9 Februari 2013 bertepatan dengan Ekaristi Kaum Muda pertama di Gereja Laurensius. Sempat vakum selama dua tahun lebih karena pandemi, kini mereka telah rutin berlatih kembali. Saat ini ada 15 anggota yang aktif dan rutin latihan untuk tujuan bela diri dan kesehatan. Kaum muda dan remaja yang ingin memiliki ilmu bela diri sekaligus memperdalam iman atau rekan senior yang ingin tetap sehat dengan latihan silat khas katolik ini, silakan datang ke plaza gereja setiap hari Minggu pukul 14.45 dan temui rekan muda THS Joe Shane. (FG) Pencak Silat ala Katolik Mari Mengenal THS - THM JANUARI 2023 | 23
GALERI FOTO 24 | JANUARI 2023
KEINDAHAN SUASANA NATAL Gereja Laurensius dan Aula SD Tarakanita GALERI FOTO JANUARI 2023 | 25
OPINI “AKU SEDANG TAK INGIN BERDOA“ Ketika aku membersihkan galeri handphone, aku terpaksa membuang banyak foto-foto yang tak perlu. Beberapa berupa salam selamat pagi, selamat malam, selamat ultah, dan lainnya.. eh ada juga gambar Lilin Advent. Karena ada beberapa biji, terpaksa aku hapus juga, cukup menyisakan satu saja. Dulu ketika aku masih muda, aku tidak mengerti kenapa satu lilin di antara empat lilin itu harus berwarna pink bukan ungu seperti tiga lainnya. Sekarang, karena sudah canggih, dengan membuka banyak pesan di media sosial, anak kecil pun mungkin sudah bisa menjawab. Apalagi para Romo saat Misa Minggu Advent ketiga, rajin menjelaskan makna perbedaan warna lilin ini. Warna pink selalu cantik.. ya gak heranlah dilabelin: Joy ~ sukacita. Ya.... kita semua sedang dalam persiapan hati dan batin akan sukacita dalam persiapan kedatangan sang Imanuel. Sukacita selalu hadir menjelang Natal. Laksana pasangan berbahagia calon ortu yang sedang menantikan kelahiran putranya. Namun sayangnya dalam kehidupan ini, kita melihat banyak cerita haru saat kelahiran sang buah hati ternyata tak seperti yang diharapkan. Satu buku yang sedang saya baca: “Anakku Karunia Tuhan? – Kisah Kasih dan Pergumulan Batin Seorang Ibu“. Buku ini ditulis oleh seorang ibu bernama Irma Koswara, beliau mempunyai seorang putra yang bernama Armando. Armando terlahir dengan cacat bawaan, cerebral palsy. Membaca buku ini, perasaan saya terus terang bercampur aduk. Tapi setidaknya kini kaca mataku sudah lebih berwarna, satu refleksi yang luar biasa. Aku jadi ingin mengutip satu dua bagian tulisan ibu Irma Koswara dalam bukunya tersebut. Hal 112 - Sering kali ketakutan-ketakutanku disebabkan oleh keterikatanku pada apa yang sudah biasa kulakukan dan kurencanakan... Sering kali pula ada keinginan untuk bisa mengatasi dan mengontrol kehidupanku dengan caraku dan mengendalikan kekuatanku sendiri... Mungkin memang dibutuhkan kerendahan hati untuk dapat merasakan, menghargai, dan memahami kejutan-kejutan atau hal-hal tak terduga yang hadir dalam kehidupanku..... Anakku tercinta ... di kala palu telah diketukkan.. di mana harapan telah dimusnahkan .. hanya doa dan mimpi yang bisa menjadi pegangan untuk kita melanjutkan perjalanan... beranilah bermimpi anakku... dan mungkin kita masih bisa temukan cahaya dan meraih bintang-bintang walau dalam kegelapan malam... “ Entah mengapa, malam ini di hari ulang tahun Armando kesebelas, kudapati diriku membaca dan merenungkan sebuah puisi yang pernah kutulis ketika aku baru “Armando terlahir dengan cacat bawaan, cerebral palsy.” 26 | JANUARI 2023
OPINI saja menjadi seorang ibu.. ah aku masih ingat puisi itu aku tulis di hari ketika aku pulang dari rumah sakit dan mendapatkan pemeriksaan dokter mengatakan Armando pasti akan menyandang cacat seumur hidupnya dan takkan bisa disembuhkan.... Hal 155 - Aku sedang tak ingin Berdoa .... Ada saatnya ketika aku mempertanyakan apakah Tuhan sungguh ada .... ketika aku berdoa tapi sambil bertanya-tanya apakah benar- benar ada yang mendengarkan ... Ada saatnya ketika keraguan datang di dalam kehidupanku dan meninggalkan jejak-jejak sinisme mengenai iman... dan ketika hal itu terjadi... seringkali aku menyimpan pikiran dan perasaan itu untuk diri sendiri dan merasa bahwa aku berada begitu jauh dari jangkauan Tuhan untuk bisa berdoa. .. Mungkin di saat-saat seperti itu, yang terpenting adalah aku berdoa, menghadap Tuhan, dengan apa yang ada di dalam diriku dan bukan dengan apa yang aku pikir ingin Tuhan lihat di dalam diriku... Beberapa minggu yang lalu aku diajak seorang teman menjengung saudaranya yang melahirkan anak penyandang cerebral palsy. Setelah sedikit berbasa basi, temanku lalu memperkenalkan saudaranya itu sebagai orang tua yang juga punya anak yang menyandang cerebral palsy. Sejenak ia memandangku. Lalu dengan tatapan “Hanya doa dan mimpi yang bisa menjadi pegangan untuk kita melanjutkan perjalanan..” matanya yang tajam ia berkata kepadaku, “ Meskipun kamu juga mempunyai anak dengan cerebral palsy, jangan katakan kepada saya bahwa kamu mengerti. Jangan katakan bahwa kamu tahu, jangan katakan bahwa saya akan bisa melewati semua ini, jangan katakan bahwa ini adalah sebuah ujian, bahwa saya telah diberkati, bahwa saya terpilih untuk tugas ini karena saya sama sekali tak bisa menerima semua ini. Selama ini doa-doa permohonan saya dalam menghadapi rasa putus asa dan rasa kesendirian saya ini tak pernah dijawab atau dikabulkan Tuhan. Jadi jangan suruh saya untuk berdoa karena saya sungguh kecewa dan marah pada Tuhan. Saat ini saya tak bisa dan tak punya keinginan lagi untuk berdoa”. Hal 159 – Ya setiap pikiran dan perasaan yang ada dalam diriku sebenarnya selalu bisa menjadi sebuah jalan masuk untuk berdoa... entah aku akan mendengar jawaban atau tidak, entah sedang ada sakit hati atau sakit kepala, aku hanya perlu mengangkat semua yang ada dalam diriku kepada-NYA agar bisa terus dalam kebersaman dengan-NYA. Hal 210 – Penutup ... Terima kasih Tuhan ... melalui Armando, Engkau telah memberikan begitu banyak dan mengajarkan hal-hal yang begitu indah dan berarti kepadaku.... Karena itu, aku juga tidak akan pernah ingin mengganti kata akhir dari cerita ini... kata itu tetap adalah CINTA (Imelda) JANUARI 2023 | 27
OPINI Setiap Kamis minggu kedua, di gereja kita ada pembaptisan batuta. Tentu ini peristiwa membahagiakan bagi pasutri orang tua dari bayi yang dibaptis dan tentu juga bagi kita semua. Mereka sedang memenuhi salah satu butir janji perkawinan, memberi yang terbaik untuk buah hati yang Tuhan percayakan kepada mereka, berupa Sakramen Baptis. Disebut batuta (bawah tujuh tahun), karena ada pembatasan usia bayi/anak tidak melebihi tujuh tahun. Diasumsikan anak-anak di bawah tujuh tahun, masih bergantung sepenuhnya pada orang tua. Namun harapan Gereja, orang tua jangan menunggu sampai anak menjelang usia tujuh tahun baru didaftarkan. Sedapat mungkin, bayi-bayi di bawah satu tahun sudah menerima Sakramen Baptis. Kenyataannya selalu saja ada anak dengan usia menjelang tujuh tahun yang ikut pembaptisan. Ada risiko dan pernah terjadi, seorang anak merontaronta menolak untuk dibaptis, sehingga Romo tidak dapat membaptis anak ini. Bagaimana dengan bayi-bayi yang juga menangis, tapi mengapa tetap dibaptis? Karena tangisan bayi ini bukan bermakna penolakan, tapi lebih karena bayi tidak nyaman dengan suasana asing. Salah satu alasan orang tua menunda baptis anak adalah ingin memberi BAPTIS BAYI NOW? OR LATER? kesempatan pada anak untuk memilih agamanya sendiri. Tentu ini pandangan yang tidak tepat dan sangat tidak bijaksana. Iman orang tua si anak pun patut diragukan, bisa jadi mereka tidak merasa bahwa iman katolik adalah yang terbaik. Manakala seorang anak masuk usia 2-3 tahun, pasti orang tua yang menentukan sekolah mana yang terbaik untuk anaknya. Atau saat berlibur, pasti orang tua yang memilih tempat tujuan liburan yang terbaik agar anak bisa ikut menikmati. Masih banyak contoh lain di mana orang tua berperan memilih yang terbaik bagi buah hati mereka. Jadi, mengapa memilih iman terbaik bagi anak justru ditundatunda? Memang ada konsekuensi bila membaptis anak sejak bayi; orang tua berkewajiban mendampingi, memberi contoh, serta mengajarkan bagaimana beriman yang benar. Seperti: mengajak anak berdoa bersama, ikut misa di gereja, membaca Kitab Suci bersama, memberi contoh bagaimana berbagi kasih kepada sesama, dan banyak hal lain yang tentu tidak ringan. Namun sebenarnya ketika orang tua melakukan semua hal di atas, mereka sedang memelihara pertumbuhan iman buah hati mereka. Jangan khawatir, sebab pasti akan ada buah-buah Roh yang Tuhan janjikan. Injil menceritakan bayi Yesus pada usia 8 hari dibawa ke Bait Allah di Yerusalem untuk diserahkan kepada Tuhan (Lukas 2:21-22). Semoga kita mengikuti teladan Bunda Maria dan Joseph: yakin akan iman katolik kita dan dengan penuh sukacita dan rasa syukur, mempersembahkan buah hati kita sedini mungkin ke tangan Kasih Allah. (Lina) 28 | JANUARI 2023
CERPEN NATAL TANPA SIGNOR BATISTA Salju mulai turun, dalam keheningan. Menimpa tanah, tanpa suara. Jika tidak sedang melihat ke luar jendela atau berada di luar rumah, orang tidak akan sadar bahwa salju sedang turun. Poppy melihat butir-butir lembut itu mulai membuat halaman apartemennya memutih. “Sesepi inikah hati pak Batista”, Poppy melamun memikirkan tetangganya yang tinggal di lantai dua apartemen yang ditempatinya sejak tiga tahun lalu di kota San Donato, 8 km dari kota Milan, Italia. “Non posso venire alla tua cena di Natale, Poppy, I cannot come to your Christmas dinner party” Signor Batista memberitahu Poppy ketika mereka bertemu di pintu gerbang apartemen. Setiap tahun pak Batista tidak dapat memenuhi undangan Poppy makan malam Natal bersama. Poppy tidak masalah kalau ia tidak dapat hadir, namun ia sedih karena pak Batista tidak pernah memberi tahu alasannya. Awalnya ia mengira Pak Batista mengikuti komunitas Sant’ Egidio yang setiap hari Natal menjamu kaum miskin dan tunawisma makan siang bersama di gereja. Tapi belakangan Poppy yang juga mengikuti kegiatan komunitas itu, mendapati ia hanya di rumah saja. Signor Ecobi Batista tetangga Poppy yang paling ramah. Pria lansia berambut putih dan berperawakan pendek dengan senyum yang lebar itu sudah lama pensiun dari pekerjaannya di mancanegara. Ia selalu menyapa Poppy dengan hangat dan mengajaknya mengobrol. “Buongiorno, ciao bella, good morning”. Ada saja topik obrolannya. Sebenarnya para tetangga lain banyak yang ramah juga. Namun seperti umumnya orang Italia, mereka tidak berbahasa Inggris. Sedangkan pak Batista fasih berbahasa Inggris sehingga bisa mengobrol leluasa dengan Poppy yang bahasa Italianya belum terlalu lancar. Sejak awal tinggal, Poppy dan suaminya menyediakan unit apartemennya di lantai dasar untuk makan malam Natal yang diselenggarakannya bersama keluarga Katolik Indonesia di Milan dan sekitarnya. Mereka selalu mengundang juga para tetangga apartemen Poppy yang berlantai lima itu, ungkapan silaturahmi mereka sebagai pendatang. Poppy sesekali juga berkunjung ke unit keluarga-keluarga tetangga Italianya itu, meskipun tidak berlama-lama, menyadari privasi masyarakat Barat. Bagaimanapun, tidak semua tetangganya bersahabat. Madame Girolamo yang juga tinggal di lantai dua, tidak menyapa kalau kebetulan berjumpa. Pintu unit Poppy pernah diketuknya dengan keras di suatu pagi, gara-gara ia terganggu aroma masakan berbumbu rempah dari dapur Poppy yang hari itu sedang memasak opor ayam dan sambal terasi. Poppy minta maaf. Ia baru sadar, bau rempah masakan Indonesia bisa terlalu menyengat bagi orang Barat. Tapi pak Batista yang sangat bersahabat itu “..,namun ia sedih karena pak Batista tidak pernah memberi tahu alasannya.” 30 | JANUARI 2023
CERPEN NATAL TANPA SIGNOR BATISTA tidak pernah datang ke undangan makan malam Natal Poppy. Sebenarnya Poppy mulai menduga penyebabnya, setelah Signora Marisa Meschini yang tinggal di lantai lima, suatu hari bercerita padanya, “Sua moglie morì il giorno di Natale, cinque anni fa”. Istri Pak Batista wafat lima tahun yang lalu, tepat pada hari Natal. Poppy tak mampu berkata-kata, tiba-tiba batinnya terasa sunyi, sesunyi hujan salju pertama. --------------------------------------------------- “Shirley, elu jadi bawa panettone ya”. Panettone adalah sejenis kue yang selalu hadir di hari Natal di Italia, berbentuk silinder tinggi dengan alas berbentuk bintang, diisi buah kering, kulit lemon, dan manisan jeruk. Dimakan dengan keju mascarpone. “Jadi, Pop. Nanti ravioli dan tortellini udah gue masak dari rumah. Kubawakan juga spumanti”, Shirley yang bersuamikan orang Italia siap membantu Poppy menyiapkan jus anggur dan beberapa hidangan khas Italia. Pasangan suami istri Alba Farese dan Dominico Ronga yang baik hati yang tinggal persis di depan unit Poppy berjanji membawakan lasagna. Selain hidangan khas Italia, Poppy dan teman-teman Indonesia memasak bersama hidangan khas tanah air. Tentu yang sekiranya masih bisa diterima lidah orang Barat. Ayam panggang Klaten, bakmi goreng, sop buntut, dan pudding gula Melaka. Malam itu, hampir semua tetangga yang diundang Poppy berkenan hadir, kecuali Madame Girolamo. Tapi tetap tak ada pak Batista. “È stata una bella festa, Poppy e Ardi, Buon Natale,” Signor Roberto Brusco, tamunya yang terakhir pamit, memuji pesta Natal yang baik yang diadakan Poppy dan suaminya. “Buon Natale, Roberto, grazie mille”, Poppy mengucap selamat Natal dan berterima kasih sambil mengantar Roberto menuju pintu. Saat itulah dilihatnya sebuah amplop surat tergeletak di bawah pintu. Poppy memungutnya dengan heran dan membukanya. Dari Pak Batista. Hati Poppy berdebar. Pak Batista menulis dalam bahasa Italia bercampur Inggris. “Poppy mia cara amica, aku sangat menghargai undanganmu, meski aku minta maaf tidak menghadirinya. Kristus telah datang dari Surga, tapi Giovannaku justru dipanggil-Nya pulang ke sana, di hari Dia datang. Biarlah setiap Natal tiba, aku mengarahkan pandanganku ke Surga.” Mata Poppy langsung berkacakaca tak sanggup terus membaca. Setelah memejamkan mata selama beberapa saat, Poppy melanjutkan membaca. “Aku yakin setiap kita selalu demikian bukan? Kita selalu rindu akan kehidupan yang lebih baik untuk selamanya, bersama Kristus yang telah hadir di tengah kita, agar dapat membawa kita semua ke sana”. Di tengah kedukaan, pak Batista mengajarnya merayakan makna Natal yang sejati. Air mata Poppy menetes, dalam kesunyian. Sesunyi hujan salju pertama. (Caecilia Triastuti) JANUARI 2023 | 31
ANTAR KITA Pada Minggu 11 Desember 2022 kemarin, saat Misa bersama Umat Berkebutuhan Khusus (UBK) untuk memeringati Hari Disabilitas Internasional, hadir banyak perwakilan dari berbagai komunitas. Setelah Misa, di Plaza Gereja mereka menunjukkan berbagai bakat mereka dalam acara pentas seni. Di sela-sela acara, Salus sempat mengajak berbincang-bincang tiga orang dari mereka. Yuk, kita simak kisah mereka! Rekan pertama bernama Dustin, seorang lelaki tunanetra dari lahir. Dustin bercerita, saat lahir, ia dimasukkan ke inkubator, tetapi perawatnya lupa menutup mata Dustin. Oleh karena itu, mata Dustin terkena sinar ultraviolet dan mengidap katarak. Kemudian, Dustin terkena glukoma. Dustin sudah mencoba untuk operasi, bahkan hingga ke Singapura, tetapi kondisi matanya tidak dapat ditangani. Dokter pun menyerah dan Dustin hanya bisa menerima keadaannya. Awalnya Dustin merasa bahwa sebagai tunanetra ia tidak bisa apa-apa. Namun setelah bertemu Tuhan, Dustin yakin bisa melakukan sesuatu secara mandiri. Bahkan, Dustin sekarang telah berkarya untuk Tuhan melalui suaranya dan tergabung dalam Koor Laetitia. Rekan berikutnya adalah Davis, seorang lelaki berusia 20 tahun yang menderita setengah tunarungu dan setengah tunanetra. Dengan kondisi ini, Davis tetap mencoba untuk berkembang. Davis kini tergabung dalam suatu komunitas yaitu komunitas Bhakti Luhur. Davis memiliki hobi merawat tanaman dan menari. Berkat bimbingan para suster, Davis juga bisa memainkan angklung. Davis mengaku, memainkan angklung itu cukup sulit, tetapi Davis tidak menyerah dan terus belajar sehingga ia bisa menampilkan yang terbaik untuk acara pentas seni. Yang terakhir adalah Gaby seorang gadis berusia 21 tahun. Gaby sebenarnya sudah lulus pendidikan sekolah. Namun, karena ia memiliki kondisi hambatan motorik, Gaby sekarang menempuh pendidikan intelektual dan menjalankan rehabilitasi mental. Gaby sangat ingin menjalin persahabatan dengan rekan muda lain. Gaby bersyukur kepada Tuhan karena masih banyak orang yang mau berteman dengan Gaby dan menerima kondisinya. Sebagai bentuk ucapan syukur, Gaby ingin melayani Tuhan dengan cara berdoa dan melakukan puji-pujian. Kini Gaby bergabung dalam komunitas Rumah Belajar yang dikelola oleh pak Made. Dengan kekurangan masing-masing, teman-teman UBK ini masih semangat melayani Tuhan. Semoga ini menjadi inspirasi dan semangat bagi kita yang dilahirkan dengan fisik sempurna, sehingga bisa menggunakan tubuh kita untuk melayani dan memuji Tuhan juga. (Lupita) BERKENALAN DENGAN TIGA REMAJA DISABILITAS 32 | JANUARI 2023
ANTAR KITA Minggu, 18 Desember 2022 pukul 11.00 Romo Ignatius Kardinal Suharyo menyediakan waktu hadir di Gereja Laurensius untuk memberikan Sakramen Krisma kepada UBK. Sejumlah 17 UBK paroki Alam Sutera dan 3 UBK paroki dekanat Tangerang menerima Sakramen Krisma. Mereka telah mengikuti 8 kali pertemuan untuk persiapan. Romo Kardinal Memberikan Sakramen Krisma kepada UBK JANUARI 2023 | 33
PANGGILAN Saya Budi Saputra, papa dari Frater James hendak memberikan sedikit cerita mengenai mengapa anak kami ini memutuskan menanggapi panggilan Tuhan untuk menjadi seorang Imam. James kecil adalah seorang yang mandiri. Dia kalau mengantuk dan mau tidur siang tidak pernah merepotkan papa dan mamanya. Dia tidak pernah merajuk untuk minta ditemani tidur siang. Dia langsung aja naik ke atas ranjang lalu tidur. Tinggal kami mencari-cari, kemana James? Eh ternyata dia sudah di ranjang sedang tidur. Juga dia akan bangun sendiri tanpa harus dibangunkan. James tidak pernah merepotkan orang tuanya. CERITA TENTANG FRATER JAMES. James adalah seorang anak yang peka dengan perasaan orang lain, kalau cicinya sedang sedih karena sesuatu hal maka dia akan mendekati cicinya dan menghibur dengan melendot pada cicinya dan membuat mimik muka yang luculucu supaya cicinya terhibur. Memang James tidak banyak bicara tapi dengan tindakannya dia ingin berbuat sesuatu untuk menghibur. James kecil juga suka menonton film kartun berbahasa Inggris, mungkin ini sudah jalannya James sehingga saat ini ia bisa mengikuti pendidikan postulan di Filipina tanpa adanya hambatan bahasa. Saat SMP kelas 2 di Pahoa, suatu hari James mengatakan ingin menjadi imam dan kami sedikit terkejut dan menanyakan kenapa dia punya keinginan seperti itu. Dia bilang karena guru agama di sekolah mengatakan dari Lukas 10:2 bahwa “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerjapekerja untuk tuaian itu.” Pada saat itu guru agama tersebut bertanya kalau sudah besar mau menjadi apa? James bercerita bahwa temantemannya mau menjadi insinyur, dokter, pilot tetapi tidak ada yang mau menjadi Imam. Maka dari itu James mengatakan kepada saya dan istri ingin menjadi imam. Menanggapi hal itu saya tidak mengatakan apa-apa, saya bilang kan masih lama, tunggu sampai selesai SMP saja. James mengenakan kalung salib Dominikan, setelah diterima sebagai aspiran 34 | JANUARI 2023
PANGGILAN Waktu pun berlalu. Saat menjelang kelulusan SMP James menyatakan lagi keinginannya bersekolah di Seminari. Akhirnya kami menyampaikan hal ini kepada Romo Hadi Suryono dan beliau memberikan nomor telepon bu Caroline (sie Panggilan) yang kemudian menjelaskan info-info terkait test masuk Wacana Bakti dan persyaratan yang dibutuhkan. Singkat cerita James ikut test di Seminari Menengah Wacana Bakti dan akhirnya diterima sebagai bagian angkatan 32. Saat itu saya memberitahu James bahwa sekolah di Seminari itu tidak mudah, setiap pagi harus bangun pukul 04.45, mandi, doa pagi, serta mengikuti Ekaristi. Juga harus cuci baju sendiri, menyapu, dan cuci piring. Saya minta James berlatih seperti itu. Sejak bulan November 2017 dia bangun sendiri pukul 04.45, berdoa pagi dan mengikuti perayaan Ekaristi harian, baru berangkat ke sekolah. Saya salut karena dia melakukan itu semua tanpa mengeluh. Terkadang saya yang kasihan tapi perasaan itu saya pendam, tidak saya perlihatkan. James ternyata sangat menikmati kehidupan di Seminar Wacana Bakti. Mungkin karena dia sudah mandiri sejak kecil sehingga tidak ada kesulitan. Sampai waktunya di akhir kelas 11 dia harus memilih mau lanjut di Wacana Bakti atau mundur. Atas keinginan sendiri, James memilih lanjut. Saat pemilihan ordo atau tarekat mana untuk melanjutkan pendidikan sebagai calon imam, James memilih ordo Dominikan yang berkedudukan di Surabaya. Ketika saya tanya kenapa memilih ordo Dominikan, dia menjawab ingin menjadi penjaga ajaran gereja Katolik sesuai dengan spiritualitas dari Santo Dominikus yang mendirikan ordo Dominikan. Saat ini James sudah berada di kota Calamba di Filipina menjalankan masa postulannya sampai bulan Mei dan apabila lanjut maka James akan menjalani masa Novisiatnya di kota Manaoag Filipina dan akan dilakukan penjubahan pada bulan Mei 2023 sampai Pendidikan calon Imamnya selesai dan ditahbiskan menjadi Imam kurang lebih 10 tahun lagi. Doakan James ya supaya dia tetap setia pada panggilan Tuhan. “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerjapekerja untuk tuaian itu.” JANUARI 2023 | 35
SANTO-SANTA Santo Antonius Agung Begitu cintanya kepada Yesus Kristus sampai pemuda asal Mesir kelahiran tahun 251 ini memberikan kekayaannya kepada para miskin dan pergi bertapa. Namanya Antonius. Ia hidup asketis, makan hanya sekali sehari, hidup menyendiri, dan tekun berdoa. Semuanya demi tujuan surgawi. Ia berusaha menjadi seorang pertapa rohani yang dekat dengan Tuhan. Juga sebagai persiapan menjadi martir. Berkali-kali Antonius “turun gunung” dengan harapan menjadi martir. Pada tahun 311, saat kaisar kafir terakhir, Maximianus menganiaya orang-orang Kristen, Antonius meninggalkan kediamannya untuk mati bagi keyakinannya. Tetapi ia akhirnya malah melayani orang-orang Kristen terhukum yang dipekerjakan di tambangtambang kekaisaran. Pengalaman ini meyakinkannya bahwa hidup secara Kristen pun sama salehnya. Sekali lagi, pada tahun 350, ia meninggalkan kediamannya untuk membela ortodoksi melawan ajaran sesat Arius, yang dipicu Konsili Nicea (325). Karena Antonius tekun berdoa, ia menjadi dekat dengan Tuhan, dan iblis pun takut kepadanya. Bahkan kemampuannya mengusir setan membuat ia sering dimintai tolong. Salah satu nasehatnya adalah: “Kamu mengetahui pandanganpandangan setan yang menyesatkan. Kamu mengetahui kekuatan dan kelemahan setan, hadapilah semua itu. Percayakan kepada Yesus Kristus, maka kamu akan menang atas segala kejahatan” Antonius dirayakan secara wajib oleh Gereja setiap tanggal 17 Januari. Atas kehendak Allah, Antonius Agung menjadi martir putih (tanpa menumpahkan darah). Sejak saat itu, kemartiran tidak identik dengan pencurahan darah, tetapi juga perjuangan rohani dan usaha pertobatan terus-menerus. Ia wafat pada usia 105 tahun di tahun 356. Karena sadar akan kemungkinan para pengikut menyembah kuburnya, maka ia minta agar dikuburkan secara diam-diam. Lalu, teladan apa yang bisa kita ambil darinya? Apakah sebagai seorang Antonius, kita sudah hidup sebagai mana Antonius Agung hidup? Marilah kita berdoa agar keistimewaannya dapat kita ikuti. Yaitu kesetiaan kepada kebenaran Kristus, tekun berdoa, tidak takut pada kesengsaraan, penderitaan, dan setan dengan segala macam godaannya. Semoga kita bisa melanjutkan semangat Antonius Agung, untuk menjadi “martir putih”. Santo Antonius Agung, doakanlah kami. (Leo Hans Adrianus) *Dari berbagai sumber. “Saya tidak takut kepadamu; engkau sang penggoda tidak akan memisahkan daku dari cinta kasih Yesus Kristus”. 36 | JANUARI 2023
TUNAS ROSES TOGETHER FULL OF 7OY Hallooo Kaum Muda semuanya… Mungkin ada yang belum familiar dengan ROSES. Komunitas apa sih ROSES itu? ROSES merupakan bagian dari OMK. Beranggotakan remaja usia 13-15 tahun atau SMP dan didampingi oleh pasutri yang akrab dipanggil Papi-Mami. Bersama ROSES anak-anak ini tumbuh bersama dalam iman katolik, belajar bekerja sama, menjalin persahabatan positif, menggali potensi diri, dan hal positif lainnya. Biasanya saat awal, anak-anak masih malu-malu untuk berteman, berkreasi dan mengungkapkan diri mereka. Tetapi seiring berjalannya waktu, mereka semakin percaya diri, mau terbuka, dan mengasah kemampuan mereka. Akhirnya mau terlibat dalam pelayanan gereja dan lingkungan sekitar. Hal ini sejalan dengan semboyan “We Shall Offer Our Lives to All Mankind Like a Blooming Rose” Setiap tahun ROSES mengadakan acara Weekend ROSES (WER) yang berdurasi 3 hari 2 malam. Selama WER ada banyak kegiatan menarik serta seru seperti presentasi, sharing kelompok, dan yang paling menggembirakan adalah kegiatan gerak lagu serta games. Satu tahun sebelumnya, sekelompok ARos membentuk team WER guna mempersiapkan acara WER ini. Diawali dengan Misa Pelantikan Tim, lalu diikuti beberapa pertemuan. Ada pelatihan team building dan acara weekend khusus sebelum akhirnya sampai pada hari H yaitu Weekend ROSES. Tim WER akan mengajak teman dan saudara seusia SMP untuk mengikuti acara ini yang hanya boleh diikuti sekali saja. Saat ini Team WER7 sudah terbentuk, sebagian besar baru saja ‘lulus’ dari WER6 yang diadakan Juli lalu secara online! Ya, karena pandemi, dua kali WER diadakan secara online. Meski demikian, semangat dan minat ARos tetap luar biasa lho. Tim ini beranggotakan 27 ARos dan sudah dilantik oleh Romo Rudy Hartono dalam Misa 16 Oktober lalu. Semua bersemangat untuk mulai mempersiapkan WER7 yang rencana diadakan di 5G Resort Cijeruk Sukabumi, 23-25 Juni 2023. Tema WER7 adalah: M I R A C L E, Together Full of 7oy. Nah..kaum muda yang belum bergabung, yuk segera mendaftarkan diri ya. Silahkan hubungi: - Paurina : 0811-950-149 - Ninik : 0856-8259-769 - Dina : 0857-7987-9229. (Papi Mami Frans-Dina) JANUARI 2023 | 37
TUNAS ANTIOKHIA TELAH MENGUBAH DIRIKU Sudah tiga bulan berlalu, namun pengalaman terlibat dalam Weekend Antiokhia ke-9 (WEA 9) terus memberi kesan tak terlupakan di hatiku. Bulan Juli 2022, kami mengadakan acara WEA 9 secara daring. Walaupun begitu, acara WEA tetap berjalan dengan seru. Kami mengisi kegiatan dengan berdoa, melakukan sharing, bernyanyi bersama, memainkan games, dan lain-lain. Melalui hal-hal tersebut, kami menjalin pertemanan. Sebelum aku meneruskan pengalamanku yang seru, aku ingin memperkenalkan diriku. Nama aku Lupita Leticia Lengkey, atau biasa dipanggil Lupi. Pada kesempatan kali ini, aku akan menuliskan perjalanan aku selama menjadi bagian dari Antiokhia dan menceritakan perubahan yang terjadi pada diriku. Aku pertama kali mengikuti acara WEA, saat WEA 8, sebagai peserta. Pada hari pertama, diputar sebuah video yang menceritakan mengenai perjuangan tim Antiokhia. Aku melihat rasa kekeluargaan tim Antiokhia yang begitu kuat. Setelah menyelesaikan WEA 8 yang sungguh kurasakan manfaatnya serta karena terinspirasi video tersebut, aku memutuskan mendaftar sebagai tim Antiokhia untuk mempersiapkan WEA 9. Perjalanan selama hampir satu tahun menjadi tim Antiokhia sangat mengasyikkan dan aku banyak belajar hal-hal baru. Menjadi berani berbicara di depan orang banyak, lebih percaya diri, dan juga bisa menjadi pendengar yang baik apabila ada teman-temanku yang sharing. Aku juga berhasil mengembangkan potensi menulisku. Dampak terbesar yang aku rasakan selama menjadi tim WEA 9 adalah belajar mendedikasikan waktu untuk komitmen yang telah aku buat sebelumnya, mengatur waktu untuk mengerjakan tugas sekolah, dan meluangkan waktu untuk kegiatan Antiokhia. Namun dari segalanya, yang terutama, aku sungguh merasakan pertumbuhan iman dan sungguh merasakan Kasih Tuhan. Tahun depan Antiokhia akan mengadakan weekend Antiokhia ke-10 pada tanggal 7 - 9 Juli 2023 di 5G Resort Cijeruk. Wah, kegiatan di WEA 10 ini pasti seru sekali! Yuk, temanteman langsung daftar Weekend Antiokhia ke-10, ditunggu ya… Nanti bisa bertemu denganku secara langsung dan bisa mendengarkan cerita hidupku, Salam Antiokhia, Salam Ichtus (Lupita Leticia Lengkey) 38 | JANUARI 2023
TUNAS ANTIOKHIA TELAH MENGUBAH DIRIKU BIR Tatap Muka dan Misa Remaja Setelah sekian lama Bina Iman Remaja (BIR) diselenggarakan secara online, akhirnya pada hari Sabtu, 5 November 2023 pukul 15.00-16.30, di Ruang Kesabaran GKP, berlangsung secara tatap muka. Hadir sekitar 30 anak remaja ditambah kakak-kakak OMK. Wah….. acaranya seruu… dan kerenn! Ada games, sharing kakak-kakak OMK dan penampilan gerak lagu dari rekan remaja. Seusai acara, para remaja lanjut mengikuti Misa Remaja yang dipimpin oleh Mody (Romo Rudy). Pada Misa ini beberapa baris bangku paling depan disediakan khusus bagi anak remaja dan sore itu penuh terisi. Dalam Misa saat itu, Firman Tuhan yang diperdengarkan, berbicara tentang kehidupan setelah kematian sebagai tema sentral iman Kristiani. Percakapan Yesus dengan beberapa orang Saduki, yang berpendapat bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian. Tetapi visi Yesus jauh lebih luas dan dalam. Yesus menegaskan identitas orang Kristen: “Kami semua adalah putra dan putri Allah, anak-anak kebangkitan yang tidak kawin atau dikawinkan di dunia surgawi. Mereka hidup kekal, seperti malaikat” – jawaban ini bak hinaan bagi orang Saduki yang tidak percaya keberadaan malaikat. “Kami punya Tuhan yang selalu berbicara dengan kami perkara surgawi! Karunia luar biasa ini, menggugah kami untuk pergi dan membagikan Kerahiman-Nya kepada orang lain.” Homili diakhiri dengan mengajak semua bernyanyi bersama : Tong ..tong..tong, panggil Yesus untuk menolong …. anak Tuhan tidak boleh berbohong…. Yang diikuti dengan semangat oleh para remaja. Setelah selesai misa, Romo berfoto bersama dengan anak-anak Remaja beserta kakak-kakak pembina. Bonum diffusivum sui (Kebaikan itu menyebar) Ayo…kalian yang berusia 10-15 th datang ya !! Acara ini diagendakan setiap Sabtu dalam minggu pertama setiap bulannya. Akan semakin meriah dan menarik apabila yang hadir semakin banyak dan…. ada kamu…..! Untuk informasi kegiatan BIR bisa difollow: @bir.stlaurensius @birlaurensius ARW – Sie Katekese JANUARI 2023 | 39
TOKOH MUDA YANG MUDA YANG BERKARYA: BETA DAN VISI SIEKEP “Apa tantangan terbesar ketika menjadi ketua Seksi Kepemudaan (Siekep) pertama yang berasal dari kategori OMK sendiri?” “Mood-nya. Karena ‘kan anak muda masih dinamis ya. Kita ‘kan jamnya beda-beda, masih bingung juga rapatnya mau kapan, ada yang besok ujian/sekolah tidak bisa ikutan,” ujar Ancilla Beta Tirtana, ketua Seksi Kepemudaan (Siekep) Paroki Alam Sutera periode 2022-2025. Aktif dalam pelayanan Siekep sejak 2019 setelah sebelumnya bergabung dengan putri sakristi pada 2011, kini dirinya dipercaya memimpin OMK Santo Laurensius menggantikan Dian Kurniadi yang telah bertugas sejak 2019. Beta – panggilan akrabnya – mengakui ada satu misi tertentu yang hendak dibawanya bersama dengan kawan-kawan pengurus OMK Santo Laurensius di Seksi Kepemudaan. Utamanya, menjadikan OMK sebagai wadah ekspresi dan aktualisasi diri orang muda di Paroki Alam Sutera lewat berbagai pelayanan dan kegiatan. Salah satunya dalam hal kerohanian, seperti kegiatan adorasi dan Ekaristi Kaum Muda, di samping juga kegiatan lainnya seperti fun walk, olahraga bersama, dan pelayanan di sentra vaksinasi. “Sebetulnya kita lumayan imbang. Karena ‘kan kita mau menjadi wadah untuk temanteman, tidak hanya di sisi kerohaniannya saja,” jelasnya. “Ada satu gap di pandemi ini yang membuat anak muda menjadi “Ke gereja ya ke gereja, enggak juga enggak apa-apa.” Lewat wadah-wadah seperti itulah, menurutnya, Seksi Kepemudaan hendak menyajikan tempat bagi anak muda untuk mengembangkan sisi spiritual dirinya juga. “Kenapa mereka (anak muda) bisa pindah (ke gereja lain)? Karena tidak ada wadah, fasilitas yang mewadahi mereka itu,” tanggapnya lagi. “Seksi Kepemudaan ingin menjadi wadah untuk orang muda Katolik berkembang di bidang apapun yang mereka sukai. Yang suka koor bisa ikut Deo Gratias, yang suka teater bisa ikut Telor. Anak muda ikut kegiatan Gereja bukan sekadar pelayanan, tetapi sesuatu yang bisa mengembangkan diri mereka juga.” Saling memahami kesibukan dan prioritas masing-masing menurutnya menjadi bagian Ancilla Beta Tirtana, ketua Siekep periode 2022-2025 40 | JANUARI 2023
penting dari m e l a n c a r k a n kerja sama tim dalam membina OMK dalam Seksi K e p e m u d a a n Paroki Alam Sutera. “Kalau aku pertama lebih kepada memahami bahwa kegiatan kita berbeda-beda. Kedua, buat jadwal rapat atau kegiatan jauh-jauh hari. Jadi tidak mendadak, supaya masingmasing bisa mempersiapkan harus datang jam berapa.” Tapi, sejauh ini bagaimana pengalamannya menahkodai Seksi Kepemudaan? “Challenging sih. Aku juga masih bangun usaha, kadang masih memprioritaskan nomor sekian, tapi harus balik ke sana karena banyak juga teman-teman yang butuh arahan,” ujarnya dengan gelak tawa saat ditemui Salus di rumahnya di bilangan Gading Serpong pada November lalu. “Planning sudah bikin, tapi paling susah mengumpulkan massa-nya lagi.” Di balik itu, terdapat sukacita dapat berkumpul dengan teman-teman yang saling mendukung satu sama lain. “Jadi tidak hanya di kegiatan OMK, tetapi secara pribadi kita juga punya kedekatan (pertemanan) itu,” sambung perempuan muda yang baru menuntaskan kuliahnya tahun lalu ini dan kini tengah membangun usaha kopi Celco di bilangan Gading Serpong. Selain itu, terdapat harapan lain agar OMK dapat menjadi aktif dalam basis teritorial lingkungan dan wilayah secara mandiri. Hal ini tentu saja agar dapat menjaring lebih banyak OMK yang aktif dalam kegiatan gereja dan bermasyarakat di lingkungan dan wilayah masing-masing. Tentu pula dibarengi dengan acara-acara dari Seksi Kepemudaan seperti Porseni, pameran relikui di samping adorasi dan EKM reguler. Lalu yang paling penting, “Tetap semangat untuk semua OMK menjalani kehidupan yang penuh dinamis ini!” ujarnya lagi. (Jason) TOKOH MUDA OMK Paroki Alam Sutera dalam kesempatan Rosario offline bersama di Gua Maria Penuh Rahmat, Gereja Santo Laurensius pada Mei 2022 silam. JANUARI 2023 | 41
CERPEN OMK HADIAH TERAKHIR Tik tok, tik tok. Irama jarum jam bergema di seluruh penjuru. Diliputi remang cahaya lilin di atas meja kerjanya, seorang kakek duduk dengan tatapan serius. Kedua tangan keriputnya terampil mengerjakan sebuah jam tangan emas. Rambutnya putih dan dahinya penuh keriput, dibingkai kacamata bulat keemasan. Ia mengenakan kemeja kotak-kotak dengan overall berwarna coklat muda favoritnya. Sepatu kulitnya usang dihiasi oleh kaos kaki bergaris merah-putih. Kakek Heri adalah seorang pembuat jam di tengah kota. Ia bangga akan pekerjaannya dan selalu bekerja dengan serius - bahkan terlalu serius. Tokonya dipenuhi berbagai macam jam, mulai dari arloji, jam dinding, juga jam pendulum antik dengan ukiran jati nan anggun. Beberapa dari jam tersebut memang dijualnya, namun jam dinding dan jam pendulum bukanlah untuk dijual. Dulu, Kakek Heri membuat jam-jam tersebut untuk almarhum istrinya yang meninggal beberapa tahun silam akibat kecelakaan. Sejak itu, ia menutup diri, berfokus pada pekerjaannya. Kakek Heri memilih tinggal sendiri. Ia menjalani hari-harinya dengan menjual arloji buatannya, atau mengambil beberapa pesanan arloji custom. Ia tidak peduli dengan akhir pekan ataupun hari libur lainnya. Baginya, setiap hari hanyalah seperti hari lainnya yang harus ia lalui. Penderitaan dan rasa kesepiannya tidak akan pergi hanya karena hari minggu atau hari libur. Ada hari libur yang Kakek Heri sangat benci. Baginya, hari Natal hanyalah pengingat betapa sepinya hidup yang dijalaninya. Pemandangan anak-anak kecil yang tertawa sambil melempar bola salju, keluarga yang mengelilingi tokotoko untuk mencari kado Natal, dan koor anak-anak yang menyanyikan lagu Natal di pinggir kota hanya menambah rasa sepi dan kerinduannya akan istri tercinta. Setiap libur Natal, ia menutup pintu dan jendela tokonya. Menghindar dari segala kemeriahan Natal dengan menonton acara televisi favoritnya atau bermain sudoku di surat kabar harian. Begitulah Kakek Heri menjalankan hari-harinya selama lima tahun. Natal tahun ini sudah dekat dan Kakek Heri bersiap untuk menutup tokonya. Kriing kriiing! Dering telepon, menghentikan langkah kakek yang hendak menutup jendela toko. Ia menghela nafas dan berbalik untuk mengangkat telepon. “Halo? Apa benar ini Kakek Heri?”, sapa wanita misterius di balik telepon itu. “Benar, ada yang bisa saya bantu?”. Suara itu terdiam sejenak, dengan ragu-ragu wanita tersebut menyebutkan maksud dari panggilan teleponnya. Ia ingin memesan sebuah arloji custom dengan ukiran emas di tengahnya, bertuliskan “A God who became so small, could only be mercy and love”. “Ah, pesanan khusus untuk hadiah Natal seperti biasa”, pikirnya. Ia hendak menolak pesanan tersebut, namun ternyata penelepon tersebut adalah seorang yang telah lama mengikuti hasil karya Kakek Heri. Akhirnya, Kakek Heri pun setuju untuk membuat pesanan khusus tersebut. 42 | JANUARI 2023
CERPEN OMK Selama waktu pengerjaan, ia dan pelanggan tersebut terkadang berbincang melalui telepon. Wanita itu ramah dan bercerita bahwa sudah bertahun-tahun lamanya mengagumi hasil karya Kakek Heri. Pelanggan itu murah hati dengan pujian. Meski sebenarnya mereka tidak saling kenal, Kakek Heri mulai merasa nyaman berbincang dengan pelanggan tersebut. Hari Natal pun tiba. Jam tangan telah selesai dan Kakek Heri menghubungi pelanggan tersebut untuk pemeriksaan terakhir. Tetapi, tidak kunjung ada jawaban. Ia menunggu dan menunggu, namun masih tidak ada jawaban. Merasa usahanya sia-sia, Kakek Heri pun memutuskan mengantar sendiri, setelah menyadari alamat pemesan tak terlalu jauh dari rumahnya. Ia tertatih-tatih menyusuri jalan bersalju. Sepanjang perjalanan, banyak sekali rumah-rumah dengan hiasan meriah dan cahaya perapian hangat dari celah jendela. Ia menghirup wangi chocolate chips cookies dan gingerbread, serta memandang takjub lampu-lampu yang gemerlapan. Kakek Heri sampai kepada alamat yang dituju. Berbeda dengan rumah-rumah lainnya, gedung tua dengan pintu kayu ini terlihat muram. Tidak satupun hiasan Natal yang terlihat di ambang pintu, ataupun cahaya hangat perapian di celah jendela. Penuh keraguan, Kakek Heri mengetuk pintu. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya seorang wanita berumur 30-an membukakan pintu. Matanya sembab dan hidungnya merah. Pakaiannya lusuh dengan rambut acak-acakan. Ia menatap Kakek Heri dengan tatapan kebingungan, sebelum akhirnya bertanya siapa kakek itu. Kakek Heri menjelaskan tentang pesanan jam tangan beserta pesan yang terukir di dalamnya. Wanita tersebut menangis. Setelah tenang, ia mengundang Kakek Heri untuk masuk dan menjelaskan bahwa wanita yang memesan jam tangan tersebut adalah ibunya yang beberapa hari lalu meninggal. Kakek Heri terkejut dan diam termenung. Setelah beberapa saat, wanita itu menyeka air matanya dan tersenyum kepada Kakek Heri. “Ini adalah hadiah terakhir dari ibuku. Bukan jam tangan ini, melainkan kakek yang datang menemaniku untuk merayakan hari Natal bersama”. Kakek Heri terkejut. Ia tidak pernah menyangka bahwa kehadirannya akan memberikan makna, terutama di hari Natal - hari yang paling dibencinya. Wanita itu mengundang Kakek Heri untuk menyantap makan malam bersama. Mereka berdoa dan mengucap syukur telah diberikan kesempatan untuk merayakan hari lahirnya Juru Selamat dalam kehangatan dan kebersamaan. Itulah Christmas Dinner pertama Kakek Heri setelah bertahun-tahun lamanya ia melewati hari Natal seorang diri. Ia menyadari betapa spesialnya Hari Natal saat dinikmati bersama dengan orangorang tercinta. (Belicia Viola) JANUARI 2023 | 43
PUISI Apa bedanya kemarin, hari ini, dan esok? Jika aku berpengharapan hanya kepada-Mu. Engkau selalu ada kemarin, hari ini, dan esok. Tidak pernah tanpa hadir-Mu. Sekalipun tahun berganti Dirayakan dengan penuh harapan. Namun Engkau tak terganti Oleh semua perubahan yang dirayakan. Sekalipun almanak harus diganti. Buat kemarin, esok adalah hari ini. Pesta Old &New tak akan mengganti, Hari esok tetap besok hari. Aku akan tetap melewati pergantian. Bak esok di hari kemarin, tahun lalu. Aku akan tetap bersama-Mu Tuhan. Sebab Engkau Allah yang kekal dan penuh kasih. *Selamat menyongsong hari esok di tahun yang baru 2023. Semoga Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua. LeoHAT202301 Januari, Pergantian Tahun 44 | JANUARI 2023
KELUARGA Kasus: Saya Silvi (nama samaran), 28 tahun, sudah berpacaran selama 4 tahun dan merencanakan menikah tahun depan. Selama pacaran, saya melihat bahwa pacar saya lebih mendengar atau menuruti keinginan dan pendapat orang tuanya. Misalnya, rencana malam mingguan kami bisa batal karena orang tuanya ingin diantar ke suatu tempat. Jika kami sedang berdiskusi, ada hal yang selalu diutarakan oleh pacar saya. “Kata mama atau papa, kita seharusnya begini…” Juga sering saya dibanding-bandingkan dengan saudara-saudara dari pacar saya. Jika kami berbeda pendapat, pacar saya menjadi kesal karena saya dianggap menentang pendapat orang tuanya. Walaupun tidak diungkapkan, namun kekesalan tersebut terlihat dalam bentuk sikap ogah-ogahan, tidak mau merespons, atau mencari kesalahan saya sehingga dia mempunyai alasan untuk kesal dan marah. Saya pernah mengingatkan bahwa mestinya dia mempunyai sikap sendiri tanpa harus selalu membawa pendapat orang tua, apalagi sampai marah bila kami berbeda pendapat. Dia merespons bahwa orang tuanya mewanti-wanti kalau dirinya harus lebih mendengarkan atau percaya pada omongan orang tua dibanding pacarnya, karena pacar adalah orang luar keluarga yang baru dikenal. Dengan kondisi seperti ini apa yang bisa saya lakukan? Jawaban: Silvi, saat ini yang perlu kamu lakukan adalah menilai perasaan kamu sendiri. Apakah kamu nyaman dengan situasi saat ini? Jika kamu bisa menerima situasi tersebut, maka persiapkan dirimu secara mental dan fisik. Karena kamu akan menghadapi situasi seperti ini sepanjang perjalanan pernikahanmu. Pastinya sebagai istri, pendapatmu tidak akan didengar oleh suamimu, mengingat saat ini pacarmu selalu mendengar pendapat orang tuanya. Pastinya juga akan banyak masalah lain yang muncul. Bisa jadi, suatu persoalan yang sebetulnya bisa diselesaikan hanya oleh kalian berdua, menjadi rumit karena harus ditanyakan dulu kepada orang tuanya. Cobalah bicara lagi tentang perasaanmu saat ini. Jika diperlukan, ajak ke psikolog klinis untuk berdiskusi. Selain itu, kalian juga dapat mengikuti program Discovery, yang rutin diselenggarakan oleh Seksi Kerasulan Keluarga Paroki. Harapannya adalah agar kedua pihak memahami atau mengenal satu sama lain secara lebih mendalam. Akhirnya, setelah semua langkah ini dilakukan, keputusan kembali kepada dirimu, apakah mau melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan atau tidak. Selamatkan perkawinan sebelum perkawinan terjadi. F.X. Albino Prasodjo Psikolog Klinis – Tim Konselor Seksi Kerasulan Keluarga Paroki Laurensius Alam Sutera JANUARI 2023 | 45
lembar anak KKKEEELLLUUUAAARRRGGGAAASSSAAANNNTTTAAA Hai adik-adik, apa kabar? Gak terasa ya bulan Desember sudah berlalu. Untuk mengisi waktu liburanmu, yuk kita penuhi warna dengan melanjutkan mewarnai gambar Keluarga Santa dibawah ini. Selamat mewarnai!
LEMBAR ANAK HP : 0812 1972 7808 WA : 0816 107 420 ONLINE ORDER Lokasi Samping IL DORMITORIO – Gading Serpong Jl. Desa Medang No.53. Medang Tangerang- Banten 15344 D U IB N E T RKATI MEM UK BERKATI *MENYEDIAKAN MATERIAL BANGUNAN *MELAYANI RENOVASI RUMAH *DESIGN & BUILT INTERIOR *PEMBUATAN KANOPI , TERALIS & PAGAR RUMAH SURYA MAKMUR BERSAMA TOKO BAHAN BANGUNAN
SUDOKU 1 7 6 9 3 8 1 9 3 9 2 8 1 7 3 4 8 2 6 4 9 7 1 6 4 8 6 4 1 4 8 9 2 4 3 5 6 9 3 1 7 2 7 9 7 6 9 5 7 6 3 6 9 7 EASY HARD ** ***** ASAH OTAK 5 4 9 6 3 1 7 2 8 1 3 8 4 2 7 9 5 6 2 6 7 5 8 9 4 3 1 9 1 2 3 4 8 6 7 5 3 7 6 9 1 5 8 4 2 8 5 4 2 7 6 3 1 9 6 9 1 7 5 3 2 8 4 4 8 3 1 9 2 5 6 7 7 2 5 8 6 4 1 9 3 6 2 1 4 8 9 3 5 7 7 8 3 5 1 2 9 6 4 4 5 9 7 3 6 2 8 1 3 7 4 8 2 1 5 9 6 1 9 8 3 6 5 4 7 2 5 6 2 9 7 4 8 1 3 9 1 7 2 4 8 6 3 5 2 3 5 6 9 7 1 4 8 8 4 6 1 5 3 7 2 9 JAWABAN EDISI 51 EASY HARD 48 | JANUARI 2023