The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Majalah Salus - Edisi 54 / Tahun XIV
Mei 2023
Media Komunikasi Paroki Alam Sutera
Gereja St. Laurensius, Tangerang, Banten, Indonesia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Salus - Gereja St. Laurensius, 2023-07-08 02:41:35

Majalah Salus 54

Majalah Salus - Edisi 54 / Tahun XIV
Mei 2023
Media Komunikasi Paroki Alam Sutera
Gereja St. Laurensius, Tangerang, Banten, Indonesia

BUNDA MARIA MENCINTAI SEMUA EDISI CETAK 54| TAHUN XIV MAY 2023 UNTUK KALANGAN SENDIRI


PENANGGUNG JAWAB DPH Paroki Alam Sutera PEMIMPIN UMUM RD Victorius Rudy Hartono PEMIMPIN REDAKSI Fidensius Gunawan REDAKSI Elisabeth Wong, Imelda, Michael Jason, Leo Hans Adrianus EDITOR Orchiyadi, Patricia Bing Yuwono KONTRIBUTOR Andre Budi Wiryawan, Belicia, Natalia Adinda dan Lupita DESIGN & ARTISTIK Brigita Maria, Evan Zasli, Nadine Ong REDAKTUR FOTO Dasa Didiaja, Samuel Daven Farrel, Damien Dammy Pratama USAHA Lina Soedjoto, Eleonora Brigita Paurina SIRKULASI Ignatius Bambang Bekti Sugiyo W, Indrawan ALAMAT REDAKSI Gereja Santo Laurensius Jl.Sutera Utama 2, Alam Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan EMAIL [email protected] www.santo-laurensius.org @santolaurensius www.santo-laurensius.org @santolaurensius DAFTAR 06 10 18 28 30 38 40 41 AMAI MARIA PERJALANAN PROYEK PEMBANGUNAN GEREJA SPMBG SABTU VIGILI CERPEN: TABLO KEHIDUPAN ORANG KUDUS KOREA LINA WEEKEND ANTHIOK WEEKEND ROSES ISI JADWAL MISA Misa Harian Senin - Jumat pk 06.00 Jumat Pertama pk 19.00 Misa Minggu Sabtu pk 17.00 Minggu pk 06.00 pk 08.30 pk 17.00 Mulai bulan Juni ada tambahan jam Misa: Jumat Pertama pk 12.00 Sabtu dan Minggu pk 19.30 Misa di Sekolah Tarakanita Gading Serpong Minggu pk 07.30 English Mass Setiap Minggu ke-3 pk 19.30 SEKRETARIAT PAROKI: Jam operasional sekretariat: Selasa - Minggu pk 08.00 - 16.00 Kecuali hari libur nasional DAFTAR ISI MEI 2023 | 1


PENGANTAR Redaksi Sungguh bersyukur, Yesus mempersembahkan Bunda-Nya Maria sebagai bunda kita. Sebagai manusia tentu sangat nyaman bila kita memiliki Bunda yang setiap saat siap menerima kita, baik dalam suka maupun dalam duka. Pada Salus edisi ini, Romo Rudy menulis katekese mengapa kita berdevosi kepada Bunda Maria. Juga ada tulisan menarik dari Romo Vincen, yang mengisahkan pengalamannya saat bertugas di Papua. Bagaimana umat di sana begitu menghargai sosok Bunda Maria dan bagaimana mereka berdevosi kepada Bunda. Masih tentang Bunda Maria, seorang pelukis non katolik bersaksi, betapa dia selalu merasa damai saat melukis sang Bunda. Sehingga ia banyak melukis Bunda kita ini. Ada juga tulisan kesaksian iman dari seorang aktifis paroki, justru ketika ia sakit dan dalam perawatan, ia menjadi begitu dekat dengan Bunda dan menjadi rajin berdoa Rosario. Suaminya yang selalu setia mendampingi pun tertular, kini setiap hari berdoa Rosario dan rajin misa pagi. Pada edisi 54 ini, Salus banyak menampilkan liputan foto. Yakni liputan Minggu Palma dan Tri Hari Suci. Silakan mengenang kembali peristiwa puncak iman kita melalui fotofoto indah yang diambil oleh dua OMK bagian dari tim Salus. Selamat menikmati Salus, semoga dapat menumbuhkan iman serta membuka wawasan seluruh anggota keluarga. PENGANTAR REDAKSI 2 | MEI 2023


PESAN GEMBALA Oma Opa, anak-anak, teman-teman kaum muda, ibu bapak serta saudarisaudara yang dikasihi Tuhan, Mengawali tulisan ini, saya ingin mengucapkan selamat memasuki bulan Mei sebagai Bulan Maria. Sebagai orang Katolik, kita patut bangga dan bersyukur karena memiliki Bunda Maria sebagai seorang Ibu yang senantiasa mendengar, menolong, serta mengantar doa-doa kita kepada Putranya . Selama bulan Maria, kita bisa belajar dari keteladanan Bunda Maria. 1. Meskipun sering ditampilkan sebagai wanita yang lemah, namun sesungguhnya dia adalah wanita pejuang yang tegar menantang arus jaman. Kenyataan bahwa dia menerima tawaran Allah untuk mengandung seorang anak tanpa suami, merupakan suatu kesediaan yang berisiko tinggi. Bisa saja dia dihabisi, tetapi Maria tetap teguh pada pendiriannya karena ia mau “melindungi kehidupan” yang ada dalam rahimnya. 2. Penghormatan terhadap kehidupan juga terus berlanjut saat ia mengikuti jalan salib Putranya. Ia terus dampingi sang Putra melawan ketidakadilan PESAN GEMBALA yang dilakukan penguasa. Meskipun kelihatan gagal total karena kematian Yesus, namun semua berubah menjadi sebuah kemenangan saat Yesus bangkit. Kematian telah kalah atas Kehidupan. Pesan yang bisa kita ambil adalah: perjuangan untuk “menghargai kehidupan” tidak pernah boleh berhenti. Semoga para wanita tidak lagi membunuh anak-anak yang masih berada dalam rahimnya dengan tindakan aborsi; semoga kaum muda dan para pria tidak lagi melakukan pelecehanpelecehan terhadap wanita dan semoga semua orang tidak lagi berani membunuh saudara-saudaranya dengan perkataan dan perbuatan. Selamat memasuki bulan Maria. Tuhan memberkati, Bunda Maria menyertai. Amin. Hadi Suryono Pr. “ MARIA, WANITA BIASA MENJADI LUAR BIASA , KARENA ALLAH MEMILIHNYA” MEI 2023 | 3


TOPIK UTAMA MARIA, Ibu Yesus, tidak asing bagi Gereja Katolik. Bahkan sebagai umat Katolik, kita selalu bersama Bunda Maria berdoa kepada Allah. Istilah yang sering dipakai adalah Per Mariam Ad Jesum [melalui Maria kita sampai kepada Yesus]. Ucapan Yesus sebelum wafat-Nya di salib, ”Ibu,inilah anakmu!”, dan kemudian kepada para murid-Nya, Yesus berkata, ”Inilah ibumu!”. Pernyataan ini dalam Kitab Suci sudah memperlihatkan ajakan Yesus kepada para murid-Nya untuk bersekutu bersama Maria, dan menjadi satu keluarga dalam persekutuan iman. Menjadi aneh bagi kita sebagai orang Katolik bila malah meninggalkan Maria, Ibu Yesus dan tidak berdoa bersamasama dengannya. Kalaupun ini terjadi, amat sangat disayangkan katekesenya; belajar dimanakah ia sewaktu menjadi ‘katekumen’? Tapi, saya masih menyakini kebanyakan orang Katolik pasti tidaklah demikian. Orang Katolik sangat mencintai Maria, Ibu Yesus. Bahkan Gereja menambahkan dalam dogmanya ‘gelargelar Maria’ sebagai Bunda Gereja. Itu dimaksudkan untuk menghormati Maria secara khusus, karena Maria terlibat pula dalam karya keselamatan Allah. Harus dicatat dengan baik bahwa Gereja tidak pernah mengajarkan umatnya untuk menyembah Maria. Keterlibatan Maria secara khusus tersebut dinyatakan sendiri oleh Allah. Dalam Injil Yohanes ditulis, ”pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersamasama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”[Yoh1:1]. Selanjutnya ditulis, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita.”[Yoh1:14]. Peristiwa Firman Allah menjadi manusia itu disebut Inkarnasi. Proses Inkarnasi ini diawali dengan datangnya malaikat Gabriel kepada Maria dan menyapa dengan kata-kata, ”Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.”{Luk1:28]. “Engkau yang dikaruniai” adalah terjemahan yang sama dengan “Engkau yang penuh rahmat” {Yunani:Kecharitomene}. Meskipun perkataan itu keluar dari mulut Malaikat Gabriel, tetapi sesungguhnya salam ini merupakan pengakuan Allah akan kesucian Maria. Elisabeth, yang dipenuhi Roh Kudus, juga menyapa Maria dengan pengakuan yang mirip: ”Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.”[Luk 1:39-45]. Berkat Rahmat Allah, Maria memang Wanita yang paling pantas untuk mengandung “Firman Allah yang menjadi manusia”. KOMITMEN ORANG KATOLIK TERHADAP BUNDA MARIA Terdapat tiga prinsip yang boleh saya rumuskan terkait cara pandang Gereja terhadap Maria. Semoga prinsip-prinsip ini menjadi pegangan kita dalam menghayati Bunda Maria sebagai Ibu Gereja. -Kita ingin hormat sama Maria, tetapi tidak berlebihan daripada menerima Yesus. -Kita tidak ingin mengesampingkan Maria karena Ia adalah ibunya Yesus sewaktu masih di dunia. -Kita menerima Yesus sama dengan MENGAPA KITA ORANG KATOLIK BERDEVOSI KEPADA MARIA, IBU YESUS ? 4 | MEI 2023


TOPIK UTAMA menerima Maria juga. Dan inilah adalah sikap bijaksana kita sebagai orang Katolik. Dari prinsip-prinsip di atas, sebenarnya tersirat apa yang ingin kita yakini bersama, yaitu: Maria kita hormati perjuangan hidupnya. Ia mau menjadi Ibu Yesus, suatu keputusan yang tidak mudah di jamannya. Panggilan Allah untuk menjadi ibu bagi Yesus, disambut singkat tapi penuh risiko dan bahaya: ”Aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”{Luk 1:38} Para rasul pun melakukan apa yang diperintahkan Yesus sebelum wafat-Nya untuk menerima Maria dalam lingkaran kehidupan para rasul, ”Inilah ibumu!”. Yohanes pun menulis, ”sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.” [Yoh 19:27} Kemudian hari, para rasul pun mewartakan Injil bersama-sama dengan Maria.[bdk. Kis: Pentakosta] BERDEVOSI KEPADA MARIA sebagai CINTA BAKTI DEVOSI, asal kata Latin, DEVOVERE yang berarti sembah sujud atau cinta bakti [hormat]. Sembah sujud, berarti orang Katolik meyakini hanya Allah sajalah yang patut disembah-sujudkan. Devosi kepada Allah Tritunggal, atau Devosi pada Hati Kudus, ini adalah contoh penerapan arti sembah sujud kita. Sementara arti kedua, cinta bakti atau hormat, berlaku pada orang-orang sucinya Allah, seperti para malaikat Agung, Bunda Maria, dan santo-santa yang telah menang jaya mengalahkan dosa-dosa badani dan hidup dengan suci dan saleh. Pada Maria sebagai Ibu Yesus, kita orang Katolik menerapkan hormat dan cinta bakti, dan berdoa kepada Allah bersamasama dengan mereka, orang-orang sucinya. Sama sekali tidak berdoa kepada mereka. Tetapi lewat perantaraan mereka kita berdoa bersama-sama. Harapannya semoga doa-doa kita kepada Allah dibantu oleh mereka. Begitulah yang senyata ada menjadi penghayatan kita dalam berdevosi kepada Bunda Maria. Gereja menetapkan bulan Mei dan Oktober sebagai bulan Ziarah. Banyak orang Katolik melakukan ziarah iman selama bulan Mei dan Oktober. Ziarah yang dilakukannya bukanlah tanpa makna, melainkan menjadi bagi kita cermin atas peziarahan hidup kita juga di dunia ini. Lewat Rosario, manik-manik mawar suci Maria, kita mengucapkan “Salam Maria”. Ini adalah ungkapan penghormatan dan pujian yang kita tiru dari Malaikat Gabriel dan Elisabeth. Yuuk, kita memohon pertolongan dan doa dari Maria selama bulan-bulan yang ditentukan Gereja. Syukur bisa tiap hari kita berdoa bersama Maria. Perjamuan Kana adalah bukti juga bahwa lewat pertolongannya Yesus tidak menolak untuk membuat mukjizatnya sampai hari ini.[Yoh 2:14]. Bersama Maria kita memuliakan Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus-Nya. Salam sehat penuh kerahiman Tuhan, Tuhan memberkati kita. [MODY} MEI 2023 | 5


TOPIK UTAMA Amai Maria, DOAKANLAH KAMI ANAK-ANAKMU Pada tanggal 14 Agustus 2020, saya mendapat Salib Perutusan dari Bapak Uskup Ignatius Kardinal Suharyo untuk bertugas di tanah misi KAJ, di Paroki Maria Menerima Kabar Gembira Bomomani, Keuskupan Timika. Saat itu, pandemi virus Covid-19 mulai meningkat. Dalam waktu dua minggu, saya siap-siap, mulai dari packing, tes PCR, dan memesan tiket. Akhir Agustus saya berangkat dan tiba di tanah Papua, tanah damai, tanah Injil, pada 1 September 2020. Kemudian, masa tugas saya berakhir pada 15 Januari 2023 dan kembali ke Jakarta pada pertengahan Februari. Lalu, saya masuk ke Paroki Alam Sutera pada tanggal 10 Maret 2023. Maka, kurang lebih saya bertugas di Bomomani, Papua, selama dua setengah tahun. Paroki Bomomani memiliki pelindung, yaitu Maria Menerima Kabar Sukacita. Maka perayaan ulang tahunnya bertepatan dengan Hari Raya Kabar Sukacita pada tanggal 25 Maret. Bunda Maria sebagai pelindung Paroki Bomomani tidak hanya sekadar tempelan nama santo-santa saja. Namun, Bunda Maria dalam keseharian umat sungguh nampak. Umat Bomomani – dan juga umumnya umat Katokik di Papua – hampir semua memakai Rosario yang dikalungkan di leher mereka, baik lakilaki maupun perempuan, dari anak-anak sampai kakek-nenek. Mengapa demikian? Karena bagi mereka, Bunda Maria bukan saja Bunda Tuhan Yesus, tetapi juga Mama (“Amai” dalam bahasa mereka, Bahasa Suku Mee) untuk semua, yang senantiasa melindungi, memelihara, dan mendoakan anak-anaknya. Kecintaan kepada Amai Maria juga nampak ketika ada keluarga yang merelakan tanahnya, sebuah bukit kecil untuk dijadikan Goa Maria. Kabar Gembira itu disambut oleh seluruh umat dengan bekerja bersama untuk membuat Goa Maria dan pendopo kecil tempat berdoa. Di sanalah pada bulan Maria (Mei) dan bulan Rosario (Oktober), kami biasa membuka dan menutup bulan tersebut dengan berdoa Rosario dan merayakan Ekaristi. Di Goa Maria itu, para Romo pendahulu dan umat Bomomani membuat patung Bunda Maria khas Papua seperti gambaran mama-mama di Papua dengan “moge” (pakaian adat wanita Suku Mee). Romo pendahulu juga membuatkan patung kecil Bunda Maria khas Papua supaya umat bisa beli dan taruh di rumah untuk berdoa bersama keluarga. Sore hari pada awal dan akhir bulan tersebut, mama-mama dan papa-papa pulang lebih awal dari ladang untuk berjalan kaki ke Goa Maria. Anak-anak sekolah juga dipulangkan lebih awal supaya bisa ikut pembukaan dan penutupan bulan Maria dan Rosario di Goa Maria jam tiga sore. Mereka berjalan kaki bersama menuju Goa Maria. Kami bersama-sama 6 | MEI 2023


TOPIK UTAMA mendaki bukit kecil untuk bertemu Amai Maria, berdoa Rosario dan merayakan Ekaristi bersama. Pada hari Minggu, 30 menit sebelum perayaan Ekaristi dimulai, kami berdoa Rosario. Begitu juga, setiap hari sebelum misa harian sore, kami membukanya dengan doa Rosario. Sungguh kesederhanaan dan kecintaan terhadap Bunda Maria sebagai Mama kami semua yang sungguh berkesan, memberi kedamaian dan kebahagiaan. Ada sebuah stasi di paroki kami yang memiliki kebiasaan doa Rosario setiap jam 6 sore. Umat stasi itu berkumpul pukul 18.00 untuk berdoa Rosario bersama. Kalau katekis stasi itu berhalangan untuk memimpin doa Rosario, maka pengurus stasi menyetel rekaman doa Rosario di speaker luar gereja agar umat tetap bisa berdoa Rosario di rumah masing-masing. Ada kalanya mereka juga bergantian doa Rosario dari rumah ke rumah. Bagi saya, semangat doa tanpa henti dan kecintaan terhadap Bunda Maria sudah mendarah daging di Bomomani. Lalu, apa yang saya bisa refleksikan dari pengalaman ini? Saya merasa tersentuh dengan cara pandang, kebiasaan dan kecintaan umat Bomomani dengan Bunda Maria. Mereka tidak hanya menganggap Bunda Maria sebagai Bunda Allah, Bunda Tuhan, atau Bunda Gereja, tetapi juga sebagai Mama (Amai) mereka di mana mereka bisa berkomunikasi layaknya anak dengan ibu mereka sendiri dan mohon doa lewat perantaraannya. Mungkin hal inilah yang membuat mereka tidak pernah bosan berdoa Rosario dan berdevosi kepada Bunda Maria. Mereka yakin dan percaya bahwa Amai Maria selalu mendoakan dan memelihara mereka. Mereka juga mengimani bahwa Amai Maria senantiasa menyampaikan doa-doa dan menghantar mereka semakin dekat kepada Puteranya. Semoga kita bisa menghidupi kecintaan terhadap Bunda Maria dan melalui Bunda Maria kita sampai kepada Tuhan Yesus. Per Mariam ad Jesum. Ave Maria Rm. Vinsensius Rosihan Arifin, Pr. “Mereka yakin dan percaya bahwa Amai Maria selalu mendoakan dan memelihara mereka.” MEI 2023 | 7


TOPIK UTAMA Bagi umat Katolik sosok Bunda Maria tentu begitu istimewa dan dihormati secara khusus. Rupanya kelembutan dan gambaran Bunda kita yang demikian teduh dan damai telah memikat tamu Salus kali ini, Ibu Rosalina. Terbilang lansia karena usianya 72, beliau pemeluk agama Buddha namun entah mengapa kesejukan dan keteduhan hati dirasakannya saat melukis Bunda Maria. Kelembutan Bunda Maria di atas Kanvas Ibu Rosa, kita panggil saja demikian, mengisi waktunya di usia senja dengan aktif melukis berbagai obyek. Tinggal di cluster Samara Gading serpong, oma dari 3 cucu dan ibu dari 2 orang anak ini autodidak dalam melukis. Mulai tahun 2012 ia begitu tertarik melukis Bunda Maria. Lukisan bergaya tradisional Cina Guo Hua juga beliau geluti dan berbagai pameran beliau ikuti. Lukisan Guo Hua ini memerlukan kertas khusus Xuan Zhi dan dilukis menggunakan tinta kaligrafi Mo Zhi. Ibu Rosa telah mengisi waktu luangnya di usia lansia dengan melukis yang juga jadi sarana mengaktualisasikan dirinya. Semoga apa yang digeluti Ibu Rosa bisa menginspirasi umat senior di paroki kita dalam menggali hobbinya dan tetap semangat dan berkarya di usia senja. (antonio) Ibu Rosa menuangkan kelembutan Bunda Maria di atas kanvasnya Ibu Rosalina dengan karya lukisan Guo Hua 8 | MEI 2023


TOPIK UTAMA HP : 0812 1972 7808 WA : 0816 107 420 ONLINE ORDER Lokasi Samping IL DORMITORIO – Gading Serpong Jl. Desa Medang No.53. Medang Tangerang- Banten 15344 D U IB N E T RKATI MEM UK BERKATI *MENYEDIAKAN MATERIAL BANGUNAN *MELAYANI RENOVASI RUMAH *DESIGN & BUILT INTERIOR *PEMBUATAN KANOPI , TERALIS & PAGAR RUMAH SURYA MAKMUR BERSAMA TOKO BAHAN BANGUNAN


10 | MEI 2023


MEI 2023 | 11


LIPUTAN FOTO 12 | MEI 2023


Tri Hari Suci Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosana di tempat yang mahatinggi!" Ketika Yesus masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu, dan orang berkata, "Siapakah orang ini!" Dan semua menjawab, "Inilah Nabi Yesus dari Nazaret di Galilea!" MINGGUPALMA LIPUTAN FOTO MEI 2023 | 13


ANTAR KITA 14 | MEI 2023


ANTAR KITA MEI 2023 | 15


ANTAR KITA 16 | MEI 2023


ANTAR KITA MEI 2023 | 17


ANTAR KITA 18 | MEI 2023


ANTAR KITA MEI 2023 | 19


ANTAR KITA 20 | MEI 2023


ANTAR KITA MEI 2023 | 21


ANTAR KITA PEMBERKATAN IBU HAMIL 12 Maret 2023 – sore yang ceria. Burung gereja yang mencicit di langitlangit mendukung suasana ceria sore hari tersebut, khususnya bagi 39 pasangan suami istri yang duduk di bangku bagian depan gereja. Pasangan yang rata-rata masih muda ini duduk dalam kelompok kecil, entah berpasangan atau bersama beberapa anak mereka. Sore hari itu, misa diisi dengan pemercikan air suci pada para ibu hamil dan suami. Rahmat baptisan perlu dirawat, sejak dari kandungan, saat dibaptis, sampai anak-anak dewasa, pesan Pastor dalam khotbahnya. Percikan air baptis ini tanda penyerahan pada Tuhan dengan meminta perlindungan dan kehadiran-Nya untuk melindungi para Ibu hamil agar sehat sampai anak dilahirkan. Koor yang mengiringi upacara ini turut menyetujuinya dengan menyanyikan lagu yang sangat indah A Clare Benediction [text dan music oleh John Rutter] “May the Lord show His mercy upon you, may the light of His presence be your guide. [semoga Allah menunjukkan belas kasihNya padamu, semoga cahaya-Nya menuntunmu] May He guard you and uphold you, may His Spirit be ever by your side. [Semoga Dia menjagamu dan menjunjungmu, dan roh-Nya senantiasa bersamamu] When you sleep, may His angels watch over you, when you wake may He fill you with His grace. [Ketika engkau tidur, semoga para malaikatNya menjagamu, dan ketika engkau berjaga, rahmat-Nya mengisi harimu] May you love Him and serve Him all your days. Then in heaven, may you see His face” [Semoga engkau mencintai Dia dan melayani Dia dalam hari-harimu. Kelak di surga, engkau melihat wajah-Nya] 22 | MEI 2023


ANTAR KITA Setelah misa, Salus menghampiri dua keluarga yang mempunyai cerita yang menguatkan kita dalam kehamilan mereka. Bapak Hendi dan Ibu Lupi dari Paroki Serpong datang dengan ketiga putra putri mereka yang sudah bersekolah di kelas 3 SMA, 3 SD, dan TKA. Mereka sangat semangat untuk mendaftar sebagai peserta di misa Ibu hamil ketika seorang kakaknya memberikan g-form. Keyakinan mereka bahwa semakin banyak doa akan semakin banyak berkat Tuhan turun atas kita membuat mereka bersemangat datang ke misa sore hari itu. Saat banyak pasangan menguatirkan punya anak banyak – yang terkait pada biaya pendidikan dan biaya hidup lainnya – mereka berdua menerima kehamilan keempat ini dengan sukacita. Pak Hendri dan Ibu Lupi sangat yakin Tuhan selalu membuka jalan, walau ada sedikit keprihatinan soal umur sang ibu, namun mereka berserah dan siap menyambut kelahiran ini, karena yakin apa yang Tuhan berikan pasti yang terbaik. Pesan mereka “Jangan takut, Tuhan selalu mendampingi, apa yang Tuhan berikan selalu yang terbaik”. Bapak Eddo Ivanto dan Ibu Novita Sari – juga dari gereja Monika paroki Serpong – mengalami kehilangan anak dengan keguguran kandungan yang telah berusia empat bulan. Dengan doa yang tidak putus, saat ini mereka sedang menunggu kehadiran anak kedua. Sejak kehamilan ini, setiap minggu sehabis misa, mereka pasti mendatangi Pastor untuk meminta berkat atas kandungannya. Ketika mendengar di paroki Alam Sutera diselenggarakan pemberkatan untuk Ibu hamil, mereka segera mendaftar. Atas keguguran anak pertama, mereka katakan “mungkin Tuhan melihat kami belum siap sebagai orang tua saat itu” dan doa mereka agar Tuhan kali ini memberi kesempatan menjadikan mereka orang tua dengan anak yang lahir sehat dan sempurna. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benarbenar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya (Mzm. 139:13-16). [lw-salus] MEI 2023 | 23


GALERI FOTO


GALERI FOTO


ANTAR KITA Pembekalan SKKL Keluarga katolik adalah wujud gereja terkecil, karena dalam keluarga ada ibu, bapak, dan anak-anak yang merupakan persekutuan umat Allah. Romo Hadi dalam acara Pembekalan Seksi Kerasulan Keluarga Lingkungan tanggal 25 Februari mengatakan keluarga adalah ladang subur tumbuhnya benih-benih iman. Maka paroki Alam Sutera sangat peduli pada upaya mempersiapkan calon keluarga serta mendampingi keluarga, sehingga diharapkan semua keluarga dapat menjadi keluarga bahagia. Saat ini di paroki ada hampir 6.000 KK, sehingga selaku ketua SKK paroki, pasutri Mila-Iwan berujar sekaligus berharap peran aktif SKK lingkungan sebagai garda terdepan bilamana ada keluarga dalam lingkungan sedang bersitegang. Selama pembekalan ini, hadir dua narasumber. Yang pertama FX Albino Prosojo, psikolog klinis, yang aktif membantu SKK dan melayani umat Alam Sutera. Beliau menyampaikan pengalaman dan tips kepada peserta pelatihan bagaimana menghadapi keluarga yang sedang bertikai. Satu pesan berharga, usahakan berkenalan dan menjalin keakraban dengan semua warga lingkungan, sehingga bilamana muncul kegaduhan dalam keluarga tertentu, kita mudah diterima. Narasumber kedua adalah Romo Stefanus Ridwan MSF atau Romo Wawan. Romo menyampaikan dua materi, pertama “Keluarga Kudus dan Karya Keselamatan Allah”. Menarik, Romo mengisahkan bagaimana Yusuf dan Maria memberi teladan dalam menghadapi masalah. Yusuf selalu hening, namun ia pekerja keras dan tangguh. Menghadapi masalah dengan tenang, ia pelindung dalam masa krisis. Sedangkan Maria menyimpan segala perkara dalam hati dan merenungkannya. Selalu mencari kehendak Allah. Yusuf dan Maria selalu menempatkan Yesus sebagai pusat hidup. Untuk dapat membentuk keluarga bahagia, kita juga perlu menempatkan Kristus sebagai pusat hidup. Materi kedua adalah “Keluarga Kristiani yang Melayani”. Dari Kitab Suci, kita diajak mengenal satu keluarga yang semua anggotanya sungguh melayani Tuhan. Zebedeus dan istrinya Salome, serta kedua putranya, Yakobus dan Yohanes. Kita tahu bagaimana Zebedeus mengijinkan kedua anaknya mengikuti Yesus. Salome adalah salah seorang perempuan yang selalu mendukung perjalanan Yesus, bahkan bersama Yohanes ia hadir di kaki Salib. Yakobus selain sebagai rasul, ia dikenang sebagai martir pertama di kalangan 12 rasul. Jadi bila kita ingin mewujudkan keluarga bahagia, kita perlu menjadi keluarga yang melayani. SKK juga melakukan sosialisasi program kerja. Ada banyak hal telah dipersiapkan, seperti Program Discovery, Program Membangun Rumah Tangga (MRT), Misa HUP, Misa Ibu Hamil, Kunjungan Pastoral Keluarga (Romo berkunjung ke keluarga-keluarga), Konseling SKK, Program MOKA (Menjadi Orang Tua Katolik) dan Program “10 tahun pertama” (program baru yang Mewujudkan Keluarga Bahagia, Menjadi Pergumulan Bersama SKK Paroki Alam Sutera menyediakan banyak hal 26 | MEI 2023


ANTAR KITA dipersiapkan oleh KAJ, untuk mendampingi keluarga muda dengan usia pernikahan maksimal 10 tahun). Selain itu juga ada sub seksi Pemberesan Perkawinan, untuk mereka yang sudah menikah adat tapi belum nikah gereja atau mereka yang sudah lama hidup bersama. Ada pula program yang bekerja sama dengan seksi Kesehatan, yakni Rumah Ramah dan Gerakan Sehat Bersama yang Seru (Gaharu). Kursus Pastoral Keluarga Masih dalam upaya mendampingi keluarga-keluarga, SKK pada tanggal 11-12 Maret 2023, menyelenggarakan acara Kursus Pastoral Keluarga. Kursus Pastoral Keluarga ini bertujuan untuk meluruskan pandangan umat-umat Katolik mengenai masalah dalam pernikahan dan bagaimana cara menyelesaikannya. Acara ini juga merupakan bentuk pelatihan dan pembekalan bagi orang tua dan pengurus lingkungan untuk melayani keluarga sendiri dan keluarga di sekitar mereka. Kursus Pastoral Keluarga dimulai pada pukul 08.00 pagi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan doa pembuka. Kemudian, RM Hadi selaku kepala pastor Paroki memberikan kata sambutan sambil berbincang dikit bersama pasangan Iwan-Mila selaku ketua SKK. Romo Hadi mengatakan bahwa, “Paroki bisa hidup apabila keluarganya hidup,” sebab keluarga merupakan Gereja terkecil. Oleh karena itu, Romo menghimbau supaya setiap keluarga aktif melayani di Gereja. RP. Alexander Erwin Santoso dan RP. DR. CB. Kusmaryanto membawakan seputar apa itu pastoral. Romo Erwin menjelaskan bahwa pastor merupakan penggembalaan di mana penggembalaan erat terkait dengan tugas imam/pastor dalam membimbing atau mengasuh umatnya, supaya umatnya menjaga hubungan dekat dengan Gereja yang mewujudkan kasih di dunia ini. Pastoral bertujuan membantu keluarga-keluarga untuk mengalami hidup berkelimpahan seperti yang telah diteladankan oleh Yesus sendiri. Ada pula sesi yang menjelaskan mengenai hukum Gereja dan hubungannya dengan pernikahan. Acara ini dihadiri oleh seratusan lebih umat Katolik dari dalam dan luar Paroki Alam Sutera. Dari acara ini, para peserta mendapatkan informasi terhadap hukum Gereja yang mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu. Selain itu para peserta juga diajak untuk mengetahui proses sebelum dan setelah pernikahan, informasi kekeluargaan yang merupakan seminarium cerminan kasih Yesus kepada gereja yang dianggap penting dan selalu menjadi alamat kasih pastoral, serta detail-detail apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam pernikahan. Acara ini diakhiri dengan misa yang dipimpin oleh Pastor Alexander Erwin pada hari Minggu, 12 Maret 2023. Dapat disimpulkan bahwa kursus ini sangat bermanfaat bagi keluarga-keluarga kristiani karena terdapat begitu banyak pelajaran yang dapat diterima dan diaplikasikan kepada kehidupan keluarga kristiani mulai dari pernikahan hingga membentuk sebuah keluarga dan masih banyak lagi. (FG/Hera/Lupi) MEI 2023 | 27


CERPEN Sabtu siang, usai latihan terakhir tablo visualisasi Jalan Salib untuk hari Jumat Agung, aku menghampiri anggota baru di OMK paroki kami. Namanya Yohanes Venerdi Santo. Kami memanggilnya Ven. Kabarnya ia baru tiba dari Italia. Ia hadir di tengah kesibukan kami mempersiapkan tablo Kisah Sengsara Kristus. “Ven, kita ada tugas rahasia lho, sembari kita berlatih untuk penampilan kita di pagi Jumat Agung,” aku mengawali percakapan. Ven tampak penasaran. “Rahasia? Tugas apakah itu. Kenapa kok rahasia?” Aku senyum dikulum. Kutambah lagi rasa penasarannya, “Tugas ini buat yang punya nyali menghadapi tantangan dari dalam. Sini deh”, tanganku memberinya isyarat untuk mendekat. Kubisikkan di telinganya tugas khusus yang sudah menjadi tradisi tahunan OMK kami di Triduum Paskah. -------- Tablo visualisasi Jalan Salib yang kami tampilkan berjalan lancar di pagi hari Jumat Agung itu. Teman-teman telah menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam memainkan peran masing-masing. Beberapa umat yang hadir tampak sibuk menyeka air mata. Diamdiam kami merasa senang. Airmata itu salah satu indikator kami berhasil menghadirkan keindahan misteri cinta kasih Kristus lewat penampilan kami. ”Hooiii …hari Minggu kita berkumpul di ruang kita biasanya, jangan lupa presentasi tugas yaa,” kak Olga, salah satu pembina OMK kami, berseruseru menyaingi keriuhan kami merayakan selesainya tugas tablo dengan sukses. Tetapi tugas tablo yang sesungguhnya justru baru dimulai -------- Hari presentasi tugas rahasia pun tiba. Duduk melingkar di lantai, kami membagikan pengalaman masing-masing. Disebut rahasia, karena tugas itu harus sealamiah mungkin, yang hanya bisa terjadi jika tidak ada orang yang tahu, khususnya orang-orang terdekat, bahwa kami sedang melakukan olah batin tablo kehidupan. Kisah sengsara Kristus yang kami mainkan dalam tablo harus kami aktualkan dalam pengalaman hidup sehari-hari. Setiap orang bebas menarik inspirasi dari peristiwa mana pun dalam jalan salib Kristus. Sebagai sutradara tablo tahun ini, aku mendapat giliran pertama. “Saya orangnya suka ngeyel, argue, membantah”, aku memulai dengan menyingkapkan sifatku dalam tiga bahasa sekaligus. Di sekelilingku terdengar suara teman–teman berdehem-dehem kecil. Aku tersenyum kecut dalam hati. Mereka tentu mafhum sifatku itu. ”Saya rasa, akarnya adalah kesombongan, merasa diri lebih tahu dan lebih pintar”, lanjutku. Suara berdehemdehem berhenti. Mungkin teman-teman mulai mengenali sifat itu juga dalam diri mereka. “Apalagi kalau dikritik atau diberi masukan, wah spontan deh saya pasti langsung menyuarakan pembelaan, defensif, membersihkan nama saya, tanpa menunggu. Orang harus tahu betapa baiknya saya”. Setelah berhenti sejenak aku melanjutkan, “Nah, saya belajar dari Yesus di perhentian ke-11. Saat Ia di kayu salib, imam kepala berseru, ‘Kalau Kau Anak Allah, turunlah dari salib itu, dan selamatkan diri-Mu!’ Namun Yesus tidak membantah atau membela diri. Ia Tablo Kehidupan 28 | MEI 2023


CERPEN hanya diam, sabar menyikapi semuanya. Hari-hari ini saya melatih diri untuk diam dan mendengarkan, termasuk bila orang mengkritik saya. Kadang kritik itu kasih, dan sarana untuk maju. Saya berusaha melihat itu. Tapi saya masih harus belajar lebih banyak lagi pada Yesus,” demikian aku menutup sharingku. Kami belajar banyak dari kisah perjuangan yang saling dibagikan. Akhirnya giliran Ven. Ia belum melakukan tugas, yang baru diketahuinya seminggu yang lalu. Aloy, si pemeran Yesus dalam tablo, berinisiatif, “Ven, kita belum saling mengenal lebih banyak ya. Bolehkah kami tahu, apa arti namamu yang unik itu?” Ven terdiam sebelum menjawab, “Saya lahir ketika orangtua saya bekerja di Italia. Hari ketika saya lahir adalah hari Jumat Agung. Venerdi artinya Jumat dalam bahasa Italia. Venerdi Santo adalah Jumat Agung, atau Jumat Suci”. Ven lantas melanjutkan, “Kami kembali ke Indonesia ketika saya berusia satu tahun. Dua tahun yang lalu saya kembali ke sana untuk kuliah. Tapi kini saya kembali ke tanah air melanjutkan studi saya di sini saja. Ayah saya sakit serius. Saya bisa membantu Ibu merawat Ayah kalau saya ada di sini”. Kami semua terdiam dalam hening. Ternyata ia telah melakukan tugas rahasia yang jauh lebih besar dari yang sedang kami perjuangkan. Aku merangkul pundaknya. “Kami ikut prihatin untuk Papa yang sakit. Tapi beliau akan cepat sembuh karena kamu ada di dekatnya,” kataku sambil menahan haru bercampur kagum. Aloy bertanya lagi seperti orang kepo, “Dan mengapa Yohanes yang menjadi nama baptismu, Ven?’ “Kata Ayah, ia ingin agar kelak saya tidak lari dari salib kehidupan. Yohanes rasul satu-satunya murid Kristus yang tidak lari meninggalkan Yesus ketika Yesus ditangkap dan dihukum mati. Ia tetap berdiri di kaki salib bersama Bunda Maria sampai Yesus wafat dan menyelesaikan tugas mulia-Nya”. Caecilia Triastuti MEI 2023 | 29


SANTO-SANTA SANTA SANTO DARI Korea Deretan foto di atas bukanlah daftar artis drama Korea! Mereka memang orang Korea namun dari zaman Dinasti Joseon dan telah menjadi santo dan santa. Penganiayaan terhadap umat Katolik pada zaman Dinasti Joseon bermula pada tahun 1801. Delapan orang Korea tersebut adalah sekelompok penganut agama Katolik yang menjadi martir karena mempertahankan iman. Tahun 1836 mereka dipenjara. Akhirnya dipenggal di tiang kayu di Pintu Gerbang Kecil Barat (pusat Kota Seoul) pada tanggal 24 Mei 1839. Para martir meninggal pada pukul tiga siang; jam yang sama ketika Yesus menghembuskan nafas-Nya terakhir di kayu salib. Setelah meninggal, jasad mereka dibiarkan menggantung selama 3 hari. Beberapa kisah tentang mereka diceritakan sebagai berikut: - St. Agatha Yi So-sa menurut buku “Catatan Harian Gihae” karya Karolus Hyon Songmun berkata kepada penyelidik, “Allah adalah Bapa kami dan kami tidak dapat mengkhianati Dia. Jika kami memberikan nama-nama umat beriman lainnya, maka mereka akan berada dalam bahaya. Karena itu kami tidak dapat melakukan keduanya. Saya tidak dapat mengkhianati Gereja.” St. Agatha Yi membuat tanda salib dengan hormat sebelum menyerahkan kepalanya untuk dipenggal. - Di penjara terdapat dayang kerajaan Agatha Kim A-gi Agatha Yi So-sa Anna Pak A-gi Damianus Nam Myong-hyok Lucia Pak Hui-sun Magdalena Kim Ob-I Petrus Kwon Tug-In Agustinus Yi Kwang-Hon bernama Lusia Pak Hui-sun. Ia disiksa secara biadab sehingga luka di sekujur tubuhnya. Lusia menyeka luka-lukanya dengan rambutnya sambil berkata “Sekarang saya dapat sedikit merasakan rasa sakit yang diderita Tuhan Yesus dan Bunda Maria.” Beberapa hari kemudian, luka-lukanya sembuh sempurna tanpa meninggalkan bekas sedikit pun. Mukjizat ini membuat takjub semua orang dan menggentarkan hati para penjaga dan hakim. Tapi mereka lalu mengaitkan mukjizat ini dengan ilmu sihir. - “Saya ingin dipanggil Damianus Nam, martir dan anggota Serikat Skapulir Suci.” demikian seru Nam Myong-hyok. Sebelum dihukum mati, Damianus menulis sepucuk surat untuk istrinya dan berkata “Dunia ini hanyalah sebuah persinggahan yang kita lewati. Rumah kita yang sebenarnya adalah Surga. Ikutilah aku dan jadilah martir. Aku berharap kita bisa bertemu lagi dalam Kerajaan Mulia yang kekal.” Delapan martir tersebut dibeatifikasi oleh Paus Pius XI pada tanggal 5 Juli 1925 dan dikanonisasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 6 Mei 1984 di Yoido, Seoul. Mereka diperingati setiap tanggal 24 Mei. Cerita para santo dan santa tersebut menjadikan Korea terkenal selain karena K-Pop dan Drakor-nya. Sumber : katakombe.org (HANS) 30 | MEI 2023


CERPEN 0816 - 1377 - 999 @center.of.hope Jl Kelapa Nias Raya LB20 Kelapa Gading, Jakarta Utara Contact Us Social Media Our Address Terapis berpengalaman dan telah mendapatkan sertifikasi sebagai Certified Hypnotherapist dari Adi W Gunawan Institute Of Mind Technology® Free Konsultasi Healing melalui Hypnotherapi Mengatasi masalah yang berkaitan dengan Emosi Mental Block Luka Batin Insomnia Depresi " People do not come into therapy to change their past, but their future " - Milton Erickson - Panic Attack Phobia, dll Insomnia Sembuh dalam waktu 30 menit dengan The Heart Technique Phobia?? Johanna Ratnasari, Cht® KARTIKA DESIGN KEMBALI MEMBUKA YUK DAFTAR LANGSUNG DI 082122475916 KKKUUURRRSSSUUUSSS MMMEEENNNJJJAAAHHHIIITTT TTTIIINNNGGGKKKAAATTT DDDAAASSSAAARRR DDDAAANNN TTTEEERRRAAAMMMPPPIIILLL S E M I P R I V A T E S E M I P R I V A T E S E M I P R I V A T E AA TEORI PEMBUATAN POLA MERANCANG MODEL PRAKTEK LANGSUNG CARA MENJAHIT RAPIH MATERI lokasi di Narada PAKET DASAR LIBURAN ANAK SEKOLAH BULAN MEI-JULI (TEMPAT TERBATAS)


KABAR WILAYAH KEBERSAMAAN DAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN ST COSMAS SUTERA DELIMA Lingkungan St. Cosmas Sutera Delima terus bersemangat dalam menghadirkan kegiatan yang menghangatkan hati dan menumbuhkan kepedulian antar umat. Salah satu kegiatan yang penuh keceriaan adalah Jalan Santai Pagi, yang rutin dilaksanakan setiap Sabtu awal bulan. Pada tanggal 4 Maret 2023, acara ini berlangsung di area Alam Sutera, diikuti oleh 33 peserta yang terdiri dari pengurus lama dan baru. Acara berlanjut dengan kegiatan lepas sambut yang penuh keakraban, diakhiri dengan makan bersama. Kegiatan Bina Iman Anak, yang sempat vakum selama tiga tahun akibat pandemi, kini kembali menjadi fokus utama. Kolaborasi dengan Lingkungan St. Damianus memberi kekuatan baru bagi program ini. Setiap dua minggu sekali, di hari Minggu pagi menjadi waktu berkumpulnya 10-15 anak dalam kegiatan yang menyenangkan seperti pemutaran film, gerak dan lagu, story telling, dan berbagai aktivitas seru Kegiatan lain pada Jumat, 24 Maret 2023, umat merasakan kehangatan iman melalui Jalan Salib dari rumah ke rumah. Dimulai pukul 19.30, 28 umat dewasa dan remaja bersama-sama mengunjungi 14 rumah yang melambangkan 14 perhentian Jalan Salib. Setiap rumah menghiasi halaman dengan salib, lilin, dan gambar Jalan Salib, menambah semarak kegiatan ini. Selanjutnya, pada Sabtu, 25 Maret 2023, umat diajak peduli melalui acara pembagian ta’jil gratis bagi warga sekitar cluster. Mulai pukul 16.30 hingga selesai. Seratus porsi ta’jil berisi kolak pisang, teh kotak, dan arem-arem dibagikan. Kegiatan ini selaras dengan tema APP KAJ 2023, yaitu “Peran Serta Kita dalam Mewujudkan Kesejahteraan Bersama”. Melalui rangkaian kegiatan yang menggugah hati ini, Lingkungan St. Cosmas berkomitmen untuk terus membangun kebersamaan dan kepedulian, sekaligus meningkatkan kualitas iman umat. (Dian Kurniadi) IG : @lingk_santocosmas_alsut 32 | MEI 2023


KABAR WILAYAH


KABAR WILAYAH MISA PELANTIKAN PENGURUS LINGKUNGAN WILAYAH 25 Sabtu, 4 Maret 2023 pukul 10.00 bertempat di Ruang Sukacita GKP Paroki Alam Sutera, sekitar 70 umat Wilayah 25 berkumpul untuk mengikuti Misa Pelantikan Pengurus Lingkungan. Misa Pelantikan dipersembahkan oleh RD Yohanes Hadi Suryono selaku romo pendamping Wilayah 25, dan didampingi oleh Romo Anggalius Yoseph Usfal, CMF yang mewakili para romo dari Kongregasi Misionaris Claretian (CMF) yang tinggal di Wilayah 25. Mengawali misa, Romo Hadi menyapa dan mengajak umat untuk bernyanyi bersama lagu Dalam Yesus Kita Bersaudara, hingga suasana menjadi akrab dan hangat. Saat homili, Romo Hadi mengundang Bapak Andre Purbosanjoyo selaku Koordinator Wilayah beserta para Ketua Lingkungan untuk maju ke depan dan bercerita seputar kondisi lingkungan dan wilayah mereka. Wilayah 25 terdiri dari tiga lingkungan hasil pemekaran Wilayah 20 di Gading Serpong, yaitu : 1. Lingkungan St. Yohanes Don Bosco yang meliputi area Cluster Catalina (Blok AB, AC, AD), Navona, Cluster Milano dan Ruko Mendrisio. Diketuai oleh Bapak Agustinus Oki. 2. Lingkungan St. Katarina yang meliputi area Cluster Catalina (Blok AA). Diketuai oleh Bapak Sulpicius Suheryanto. 3. Lingkungan St. Alphonsus Liguori yang meliputi area Cluster Alicante, Dormitori dan Ruko Alicante. Diketuai oleh Bapak Dicky Winata. Dalam homilinya Romo menyampaikan 34 | MEI 2023


KABAR WILAYAH bahwa bersedia menjadi pengurus berarti bersedia menjawab panggilan Tuhan untuk melayani sesama. Karena panggilan tersebut datang dari Tuhan maka seharusnya kita menjawab panggilan tersebut dengan gembira. Romo kemudian menambahkan, gembira tidak berarti lepas dari kesulitan, tapi bagaimana kita belajar untuk tetap tetap setia dalam suka maupun duka, sama seperti Yesus yang tetap setia menjalankan kehendak Bapa. Misa kemudian dilanjutkan dengan upacara pelantikan pengurus lingkungan. Ibu Grace Siahaan selaku Dewan Pendamping Harian - Pendamping Wilayah 25, membacakan Surat Keputusan Pengangkatan Pengurus Lingkungan. Beliau memanggil masing-masing pengurus untuk maju ke depan untuk menyatakan kesanggupan dan mengucapkan janji pengurus lingkungan. Upacara kemudian ditutup dengan berkat serta pemercikan air suci oleh Romo. Seusai misa, acara dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Ibu Grace Siahaan dan Bapak Andre Purbosanjoyo, dan kemudian ditutup dengan sesi foto bersama dan ramah tamah. (HS) MEI 2023 | 35


KABAR LINGKUNGAN MEMBERI SUKACITA PASKAH KEPADA ANAK-ANAK. LINGKUNGAN ST YAKOBUS RASUL – FIORDINI GADING SERPONG Sabtu pagi 15 April suasana club house Fiordini penuh kegembiraan. Balon warnawarni, balon berwujud kelinci, berbentuk bunga matahari, dan hiasan lain membuat siapa pun yang hadir langsung ceria. Sekitar 30 anak-anak BIA mengalami sukacita. Berbagai acara telah disiapkan panitia, mulai dari nyanyi bersama memuji Tuhan, baca Kitab Suci, art and craft (menempel dan menghias kelinci dalam pot), lomba mencari telor, dilanjut makan siang bersama. Yang paling seru, tentu acara mencari telor. Walau matahari mulai terik, namun anakanak dengan segala tingkah polah yang lucu berlari ke sana sini berusaha menemukan telor sebanyak-banyaknya. Setelah tiga tahun masa pandemi, kerinduan anak-anak untuk berkumpul dan sedikit berpesta terwujud dalam acara sekitar tiga jam ini. Semua bisa terjadi karena rasa cinta kakak Pembina BIA. (Lusi) 36 | MEI 2023


KELUARGA KASUS: Nama saya Jeane (nama samaran). Usia saya 30 tahun, mempunyai suami berusia 31 tahun, dan kami sudah dikaruniai anak berusia 3 tahun. Usia pernikahan kami menginjak 5 tahun. Permasalahan yang saya hadapi selama menjalani pernikahan ini, suami selalu lebih menuruti apa yang menjadi kehendak mamanya, termasuk urusan pengasuhan anak. Saya terus menerus diocehin oleh mama mertua saya dan semua yang saya lakukan salah. Saya sering membahaskan hal ini dengan suami, namun respon suami adalah menyuruh saya mendengarkan kata-kata mamanya. Suami beralasan bahwa mereka masih tinggal di rumah pemberian orangtuanya. Jadi wajar kalau orangtuanya (mamanya) masih ingin menentukan apa yang harus dilakukan. Saya capek dengan situasi seperti ini. JAWAB: Jeane, saya memahami situasi ini. Idealnya memang dalam suatu pernikahan tidak ada orang lain yang mencampuri urusan rumah tangga kalian, termasuk orangtua sendiri. Meski status kalian tetaplah sebagai anak, namun independensi memang sangat diperlukan. Sebab dalam situasi seperti ini akan sangat mengganggu relasi suami istri dan juga perkembangan anak. Menghadapi persoalan ini, idealnya adalah suami anda harus dapat menempatkan diri sebagai individu yang mandiri dalam menghadapi intervensi dari luar meski dalam hal ini adalah mamanya sendiri. Memang untuk mewujudkan hal ini pasti membutuhkan waktu buat suami anda untuk dapat membuat mamanya mengerti bahwa tidak bisa lagi mengintervensi kehidupan rumah tangganya. Terlebih jika memang mama mertua mempunyai kepribadian yang otoriter. Hal lain yang bisa dilakukan adalah tidak lagi tinggal di rumah pemberian orangtua. Dengan harapan bahwa tidak ada alasan lagi dari mama mertua untuk mengintervensi dengan dalih bahwa kalian masih tinggal di rumah pemberiannya. Untuk opsi ini pasti perlu mempertimbangkan kemampuan finansial kalian. Sesuaikanlah dengan kemampuan finansial kalian untuk mempunyai rumah sendiri, dengan harapan intervensi itu akan berkurang. Namun saya tekankan, semua upaya itu membutuhkan waktu yang agak lama. Karena itu, anda harus juga mempelajari cara-cara mengelola stres dalam menghadapi situasi seperti ini. Salah satu cara adalah dengan konseling pribadi atau dengan suami anda ke psikolog klinis. Demikian. F. X. Albino Prasodjo Psikolog Klinis Dewasa Tim Konselor SKK Paroki Laurensius Alam Sutera MEI 2023 | 37


KESAKSIAN IMAN PERJUANGAN MELAWAN SAKIT TAPI TETAP MELAYANI Kesaksian iman Lina Soedjoto – Ketua Sie KOMSOS Paroki Alam Sutera Awal tahun 2022, setelah melalui beberapa pemeriksaan, akhirnya dokter memastikan bahwa saya terkena Ca Mamae (payudara). Saat itu saya langsung menangis, entah mengapa saya menangis, mungkin saya takut mati atau sedih karena sakit. Entahlah… Saya merasa cukup sehat, rajin olah raga, rajin beribadah dan pelayanan. Tapi mengapa saya bisa terkena cancer? Setelah itu pikiran saya mulai mencari-cari, introspeksi diri, seperti yang mungkin juga dilakukan oleh orang-orang yang divonis cancer. Apakah hidup saya selama ini tidak benar? Tidak berkenan pada Tuhan? Apakah ada orang yang sakit hati pada saya lalu mengirimkan guna-guna untuk saya? Atau ada yang sakit hati pada suami saya, keluarga saya? Apakah saya terkena kutukan, menanggung dosa nenek moyang? Entahlah… yang jelas saya kecewa sekali sama Tuhan…saya protes. Tuhan yang selama ini saya layani lewat pelayanan di Gereja, tempat saya berharap lewat doadoa saya… mengapa saya bisa sakit cancer? Hampir setiap malam saya menangis, saya tidak mau bertemu, membalas telpon atau wa teman-teman. Saya kecewa dan malu, karena ternyata Tuhan meninggalkan saya dan saya selalu mimpi buruk hingga terbangun karena berteriak-teriak ketakutan. Orang terdekat adalah suami saya, Micky. Ia banyak bertanya ke sana sini, mencari tahu lewat pengalaman teman-teman. Dia juga membuka mata saya untuk melihat bahwa Tuhan tidak meninggalkan saya, dari hal-hal terkecil. Contoh, saat tiba di RS, kami mendapatkan parkir dengan mudah, saat mau konsultasi dengan agen asuransi, ternyata mereka sedang di RS yang sama, saat mau ambil hasil tes, ada teman yang membantu mengambilkan di RS di Jakarta. Saya akhirnya mau memberitahu kedua anak kami yang tidak tinggal di Indonesia, saya mulai mau bercerita dengan temanteman terdekat, dengan saudara. Lalu ada teman yang menganjurkan saya untuk konsultasi dan minta sakramen rekonsiliasi ke Romo. Saya perlu waktu dua minggu untuk pelanpelan berdamai dengan diri sendiri, dan berdamai dengan Tuhan sesuai saran Romo Hardijantan. Sejak saat itu saya tidak lagi mengalami mimpi buruk. Secara pelan saya melihat, ternyata Tuhan memang tidak meninggalkan saya. Banyak hal yang Tuhan permudah untuk saya. Banyak sekali orangorang yang Tuhan kirim untuk memberi doa dan dukungan. Saya pun kaget bahwa nama saya dimasukkan dalam intensi doa misa pagi untuk waktu berbulan 38 | MEI 2023


KESAKSIAN IMAN bulan. Beberapa kali, saya bertemu orang tidak saya kenal, mereka menyapa dan mengatakan bahwa mereka selalu mendoakan saya. Saya bertemu orangorang di jalan yang mengatakan supaya saya tetap semangat (saat itu saya sedang menjalani proses kemoterapi, sehingga rambut rontok dan botak, jadi orang bisa tahu saya sedang dalam pengobatan). Saya melihat dan merasakan kehadiran dan campur tangan Tuhan yang begitu baik dalam proses pengobatan ini, maka saya ingin membalas kebaikan Tuhan dengan tetap beribadah, melayani semampu saya. Apakah mengimani bantuan doa Bunda Maria dalam perjuangan ini? Saya bukan orang yang rajin berdoa. Tetapi sebelum saya menjalankan tindakan operasi atau kemoterapi, saya didukung oleh teman komunitas EJ yang rajin mengajak berdoa Rosario. Saya merasakan setelah berdoa, saya lebih tenang. Saya percaya Tuhan berbelas kasih kepada saya karena doa teman-teman melalui perantaraan Bunda Maria. Sejak saat itu, saya berdoa Rosario setiap hari. Di RS, ada hal-hal yang cukup menakutkan yakni saat-saat didorong ke kamar operasi, saat ditinggal sendirian untuk kemo atau saat sendirian di ruang radiasi. Saya merasa tidak berdaya, sendiri dan ketakutan. Saat itu lah saya berdoa Rosario dan mengucapkan Yesus Engkau Andalanku berkali2 sampai saya tertidur karena pengaruh obat bius. Dukungan Keluarga Sejak awal, Micky selalu setia menemani. Micky lah yang terdekat karena kedua anak kami tidak tinggal di Indonesia. Karena hanya Micky, maka dia menjadi andalan sekaligus pelampiasan bila saya kesal dengan sakit yang saya alami. Efek pengobatan selama kemoterapi membuat saya tidak enak makan, tubuh linu dan sakit, mual2, tetapi Micky tetap dengan sabar mengajak makan yang lain, jalan-jalan keliling dengan mobil agar saya tidak suntuk. Micky pun jadi rajin berdoa Rosario dan misa pagi. Anak kami, Matthew dan Joseph juga memberikan dukungan dan doa lewat video call, dan mereka berdua menjadi motivasi bagi saya untuk sembuh, supaya bisa bertemu dengan mereka. Matthew memberi analogi, bahwa saya ibarat orang yang mau mendaki puncak gunung, maka saya harus berjuang keras supaya bisa naik ke atas dan menikmati indahnya pemandangan. Saya bersyukur bahwa banyak sekali keluarga, tetangga, teman-teman lingkungan, para romo dan komunitas yang mendoakan, memberikan dukungan semangat. Saat sakit dan terpuruk, tetapi tidak menarik diri dari komunitas, justru banyak dukungan dari teman-teman, banyak sapaan singkat seperti, “semangat yah, kami doakan” itu sudah membuat satu hari saya lebih baik dan bersemangat. Semenjak mengalami sakit ini, perlahan saya menyadari bahwa semua peristiwa tidak menyenangkan, kepahitan dalam hidup terjadi bukan karena Tuhan sedang menghukum. Bukan karena sedang menanggung dosa saya atau dosa orang lain. Tetapi karena saya sedang dipakai dalam karya keselamatan Tuhan untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi saya sendiri ataupun orang lain. Saat saya percaya bahwa Tuhan senantiasa menyertai dan tidak akan meninggalkan, saat itulah ada sukacita dan membuat saya damai dan tenang.. Tuhanlah Gembala ku, tak kan kekurangan aku. (Lina) MEI 2023 | 39


Anthiokia Anthiokia OMK Anthiokia SUMBER PENDEKATAN DENGAN TUHAN Kamu suka males-malesan ikut kegiatan gereja? Atau menurutmu kegiatan gereja begitu-gitu saja? Kalau iya, sama banget nih sama aku yang DULU. Halo temanteman! Namaku Airani Yuki Putri, kelas 10 dan aku sudah menjadi bagian dari tim Antiokhia. Dulu tuh, aku males banget sama yang namanya ikut kegiatan gereja karena aku merasa terlalu banyak games, nyanyi dan hanya menari. Aku merasa hanya membuang-buang waktu. Singkat cerita, aku bertemu salah seorang papi Antiokhia yang memperkenalkan aku kepada Antiokhia. Aku tertarik ikut Antiokhia karena aku ingin menjadi bagian dari tim Antiokhia. Bener banget nih temanteman, aku adalah tipe orang yang lebih suka mempersiapkan sebuah acara daripada hanya menikmati acaranya saja. Tetapi, untuk menjadi tim Antiokhia, aku harus ikut acaranya dulu. Jadi aku memutuskan untuk mengikuti Weekend Antiokhia 9 yang saat itu dilakukan secara online. Aku kira akan membosankan, tetapi ternyata salah. Acaranya sangat menarik dan menyenangkan untuk diikuti. Di Antiokhia itu aku tidak hanya nyanyi, main games dan nari saja, tetapi ada juga sharing session. Dari sharing itu, aku bisa mendapatkan insight baru. Aku kaget dengan para remaja yang memiliki pemikiran yang sangat luas. Pembelajaran hidup mereka juga bisa membantuku untuk belajar dan bisa lebih bersyukur atas apa yang aku miliki. Di saat itulah aku merasakan manfaat dari Antiokhia. Aku juga belajar bagaimana cara untuk menyampaikan pendapat dengan berani dan baik. Bagaimana aku bisa menerima pendapat dari orang lain. Aku pun merasa saat nari dan bernyanyi jauh lebih menyenangkan karena aku bisa melakukan itu bersama dengan teman sebayaku. Memiliki sahabat baru, mengembangkan kemampuan public speaking dan melatih keberanian untuk berbicara dengan orang yang tidak aku kenal. Menurutku, Antiokhia adalah salah satu pintu untuk aku bisa semakin dekat dengan Tuhan dan semakin aktif di kegiatan gereja lainnya. Seperti, pengalaman yang aku dapatkan di Antiokhia juga menjadi salah satu alasan aku ikut Putri Sakristi (PS) loh. Antiokhia membuat aku memiliki pandangan baru bahwa acara gereja itu sangat seru dan bisa memberikan banyak manfaat untukku. Tahun ini Antiokhia kembali mengadakan Weekend secara Offline loh temanteman. Acaranya akan diadakan pada tanggal 7-9 Juli 2023 di 5G Resort, Cijeruk. CP: Emily (081517100919), Keyshia (08175190406), Ivana (081297008067). Yuk! Teman-teman ikut Antiokhia, melangkah bersama menjadi pribadi yang lebih baik di dalam Tuhan. (Airani Yuki Putri) 40 | MEI 2023


OMK Why Roses? Halo teman-teman semua. Perkenalkan namaku, Elizabeth Alana atau biasa dipanggil Els. Aku sekarang berumur 14 tahun dan duduk dibangku kelas 8 di SMPK Penabur Gading Serpong. Teman-teman pasti penasaran, apa itu Roses? Roses merupakan kegiatan pembinaan rohani yang dimulai dengan sebuah weekend bagi remaja katolik umur 13-15 tahun atau SMP. Weekend Roses itu sangat seru dan menyenangkan. Aku mencoba mencari tahu, apa pendapat mereka tentang apa itu Roses. Menurut Romo Yohanes Hadi Suryono, Roses itu program pembinaan rohani bagi para remaja katolik sehingga remajaremaja dapat bertumbuh dalam iman dan semakin dekat dengan Tuhan Yesus. Apa yang dikatakan oleh Romo Hadi benar sekali teman-teman. Remaja jaman sekarang terkadang suka malas berdoa, tidak mengikuti misa, dan tidak mengikuti kegiatan-kegiatan di lingkungan maupun di gereja. Salah satu orang tua team Weekend Roses ke 7 berpendapat bahwa, Roses adalah komunitas yang bisa membuat anak remaja lebih percaya diri, dapat mengaktualisasi dan mengekspresikan dirinya sebagai seorang remaja katolik. Selain itu, Roses juga dapat mengembangkan skill berorganisasi dan meningkatkan social skill. Salah satu alumni team Roses yaitu Benaya, mengatakan bahwa Roses merupakan tempat di mana kita dapat merasa bahwa kita berada di dalam suatu keluarga besar karena kita semua satu dalam kasih-Nya. Teman-teman, aku sendiri merasa bahwa Roses ini membawa banyak hal positif dalam hidupku. Di Roses aku bisa lebih bersosialisasi dan percaya diri sehingga aku bisa berbaur dengan teman-teman . Roses juga membuatku menjadi lebih dekat dengan Tuhan Yesus. Roses sudah menjadi rumah keduaku karena Roses telah membuka kesempatan-kesempatan baru di mana aku belajar leadership skills, sopan santun, disiplin, saling menghargai dan belajar tanggung jawab serta manajemen waktu antara sekolah dan kegiatan gereja. Di Roses kreatifitasku makin berkembang. Yang paling utama, di sini aku belajar melayani dengan tulus hati. Penasaran gak nih gimana rasanya menjadi bagian dari komunitas Roses? Ayo teman-teman daftarkan diri temanteman untuk mengikuti acara Weekend Roses ke 7. Weekend ini dilaksanakan pada 23-25 Juni 2023 di 5G Resort Cijeruk. Dijamin akan seru, berkesan, dan menyenangkan. Yuuukkk daftar sekarang juga. Hubungi : Jennifer ( 0877 8010 1080 ) Gaby ( 0811 9509 082 ) See you there! MEI 2023 | 41


PANGGILAN Hari Minggu Paskah ke IV yang merupakan Hari Minggu Panggilan, tahun ini jatuh pada tanggal 30 April 2023. Terkait Hari Minggu ini, penulis mewawancarai beberapa orangtua umat Paroki Alam Sutera perihal tanggapan atau jawaban mereka apabila anak mereka meminta ijin atau memilih panggilan hidup menjadi seorang imam, suster, atau bruder. Berikut rangkumannya. Waaah…… itu anugerah besar bagi kami. Semoga Tuhan berkenan memanggil anak kami. Kami akan dukung pilihannya. Karena bagi kami, anak adalah milik Tuhan yang dititipkan pada kami, maka jika Tuhan menghendaki menggunakannya sebagai pekerja di ladang-Nya, kami akan serahkan, kami tak hendak merebut milik-Nya. Dia yang berkuasa atas hidup anak kami, meski kami hanya memiliki satu anak ini, tapi kami rela. Sebab menjadi suster atau imam, atau bruder adalah panggilan yang mulia. Kami justru bangga seandainya ini terjadi, demikian ungkap pak Frans dari wilayah Griya Hijau. Senada dengan Pak Frans, Ibu Lina Rose pun akan mengijinkan jika ada salah satu dari keempat anaknya memiliki keinginan untuk menjadi imam atau suster. Baginya, kebebasan memilih panggilan hidup adalah hak setiap anak. Kita sebagai orangtua hanya mengarahkan dan memberi masukan untuk mempertimbangkan konsekuensi dari piihannya. Hanya memang sampai saat ini belum ada anak saya yang berkeinginan menjadi imam atau suster. Jika anakku meminta ijin kepadaku untuk menjadi imam…… ya saya harus mengijinkan. Karena menjadi seorang imam adalah menjadi pelayan Tuhan dengan total. Tidak hanya sebagian waktu yang dimilikinya untuk melayani Tuhan, tetapi seluruh hidupnya akan diserahkan untuk mengabdi-Nya. Saya pasti akan senang jika ini sungguh terjadi. Bagi saya kebahagiaan anak, menjadi utama. Jika dia bahagia dengan pilihan hidupnya, saya pasti lebih bahagia lagi, demikian ungkap Vonny. Demi anak bahagia, saya pasti ijinkan, jika anak saya mau menjadi suster. Meski saat ini belum ada tanda-tanda ke arah sana. Tapi seandainya itu terjadi, saya pasti dukung dan akan membantunya mengenal lebih dekat kongregasi-kongregasi yang ada di Indonesia dengan visi dn misinya, sehingga ia bisa memilih dengan tepat sesuai talenta yang dimilikinya. Sebagaimana dulu ketika anak saya ingin menjadi Putri Sakristi, dengan gembira saya antar anak saya mengikuti semua proses dan latihanlatihannya, demikian ungkap Imel. Anak kan bukan milik kita, hanya titipan Tuhan, ungkap Vega dengan mantap. Maka kalau kelak anak saya meminta ijin untuk memasuki biara/ seminari, saya akan mengantarnya dengan sukacita. Bagi saya, ini ungkapan cinta saya pada anak. Toh pilihannya adalah demi Gereja juga. Siapa lagi kalau bukan anak kita. Semoga Tuhan berkenan memanggil dan memilih, demikian harapnya. Ada juga seorang bapak yang mengungkapkan pendapatnya, bahwa dirinya belum siap jika anaknya memilih menjadi suster atau imam. Tapi ya entahlah, jika itu kelak terjadi….. saya tidak mungkin saingan dengan Tuhan to? Maka biarlah, mengalir dan terjadilah yang dikehendakiNya. APA JAWAB-KU? 42 | MEI 2023


PANGGILAN Itulah beberapa pendapat orangtua di wilayah paroki kita, banyak yang menrestui jika putra-putrinya dipanggil bekerja di ladang-Nya. Selanjutnya…. kita semua memiliki tugas untuk semakin semangat dalam memperkenalkan panggilan hidup bhakti atau membiara menjadi rohaniwan rohaniwati kepada anak-anak kita. Sehingga kelak ladang-Nya dipenuhi oleh putera-puteri terbaik Gereja. Mari…. Gereja menanti kekasih-kekasih Allah untuk datang dan mempersembahkan diri di ladang-Nya. Salam Sukacita Panggilan, (Caroline Idham) Oh bunda Terkudus dari segala kudus Tiada sehari tanpa meninggalkan ku Kau bagaikan bintang di malam hari Menyinari jalanku tanpa henti, Kau membimbingku dalam kegelapan ini Kau tidak membiarkanku berjalan sendiri Tanpa mu, aku bukanlah apa-apa Tanpa mu, aku tersesat dalam gelapnya hidup Tanpa mu, tak akan ada juru selamat Oh bunda Ibu dari semua yang hidup Hormatku padamu tak akan padam Terima kasih BUNDA MARIA Hera S. MEI 2023 | 43


Saat engkau melahirkan kunyanyikan lagu suka cita. Saat engkau memangku jasad puteramu terkasih laguku duka nestapa. Tapi saat engkau di antara para murid setia menerima api Roh Kudus laguku menari hati penuh semangat dan berseri. Saat aku menyanyikan lagu suka cita engkau dengar Saat ada air mata di laguku engkau hadir Menyebut namamu kesukaan jiwaku. Bunda beribu perasaan kuperlu kau. Bunda, maaf aku tertidur saat bersamamu. Dekatmu, damai suasana di sekitarku Walau saat terjaganya aku, masalah tetap menunggu jawaban yang engkau terima dari puteramu. Salam Maria, Santa Perawan mulia. Salam Maria, Bunda Gereja. Santa Maria, penuh rahmat Allah. Santa Maria, bunda perantara doa. Santa Maria, salam ya bunda Allah. Santa Maria, doakan aku yang berdosa. ~~~~~~~LeoHAT~~~~~~~ MARIA PUISI 44 | MEI 2023


PUISI MEI 2023 | 45


*Adik-adik yang manis, setelah isi quiz ini minta bantuan papa mama kirim jawaban ya ke email [email protected]. Jangan lupa cantumkan nama, usia, dan alamat lengkap. Tersedia dua kenang-kenangan bagi yang beruntung. Selamat untuk pemenang edisi 53 kemarin Ashley Clarissa, Jenni, dan Christian Calvin! Nantikan hadiahnya ya dari tim Salus Terima kasih juga untuk teman-teman yang telah berpartisipasi dalam pengisian TTS kemarin! created by: Nadine Ong 46 | MEI 2023


LEMBAR ANAK


SUDOKU ASAH OTAK JAWABAN EDISI 53 EASY EASY** HARD HARD**** 48 | MEI 2023


Click to View FlipBook Version