The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-book ini merupakan bahan ajar mata pelajaran PKK KD 3.20 ,4.20 Laporan keuangan usaha

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nining0885, 2022-11-30 07:20:36

BAHAN AJAR PKK LAPORAN KEUANGAN USAHA

E-book ini merupakan bahan ajar mata pelajaran PKK KD 3.20 ,4.20 Laporan keuangan usaha

Keywords: Bahan ajar Produk kreatif dan kewirausahaan

BAHAN
AJAR

KD3.20 MENGANALISISLAPORANKEUANGAN
SEDERHANA

KD4.20 MEMBUAT LAPORAN KEUANGAN
SEDERHANA

PRODUK KREATIF KEWIRAUSAHAAN
XII AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA
OLEH : NINING FARYANINGSIH S.Pd

Manfaat Analisis Rasio Keuangan 2

Tahukah kalian……apa manfaat analisis rasio keuangan?

 Kegunaan Analisis Rasio Keuangan

Untuk menentukan seberapa baik kinerja perusahaan mereka
untuk mengevaluasi kemana perusahaan dapat memperbaiki
diri. Misalnya, jika perusahaan memiliki margin kotor yang
rendah, manajer dapat mengevaluasi bagaimana meningkatkan
margin kotor mereka.

Apa saja sih…jenis-jenis analisis rasio keuangan itu?

Rasio keuangan bisa digolongkan menjadi empat kelompok
tergantung dari kebutuhan perusahaan, yaitu:

1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas ini merupakan rasio yang menunjukan
kemampuan atau kesanggupan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban atau utang jangka pendek.

2. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio ini membandingkan antara aktiva lancar dengan hutang
lancar dan memberikan informasi mengenai kemampuan aktiva
lancar untuk menutup hutang lancar. Yang termasuk dalam
aktiva lancar seperti kas, piutang dagang, efek, persedian dan
aktiva-aktiva lainnya.

3. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio yang sering disebut dengan Acid Ratio ini digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menutup atau
membayar kewajiban lancar dengan menggunakan aktiva lancar
tanpa memasukan nilai persediaannya.
Rasio ini berguna untuk membandingkan antara kas dan aktiva
lancar yang bisa dengan segera menjadi uang kas dengan hutang
lancar.

4. Rasio kas
Rasio ini berguna untuk membandingkan antara kas dan aktiva
lancar yang bisa dengan segera menjadi uang kas dengan hutang
lancar. Dalam hal ini kamu bisa mengggunakan kas uang
perusahaan yang disimpan dikantor dan yang ada di bank dalam
bentuk rekening koran.

5. Rasio Solvabilitas
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan kamu dalam
memenuhi segala kewajibannya baik jangka pendek maupun
jangka panjang kalau perusahaan dilikuidasi. Perusahaan yang

REPORT TITLE

mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar 3
semua hutang-hutangnya disebut perusahaan yang solvable, dan
yang tidak disebut insolvable.

Di bawah ini adalah macam-macam rasio keuangan berkaitan
dengan rasio solvabilitas yang bisa kamu gunakan yaitu:

a. Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Total Debt to Asset
Ratio)
Rasio ini digunakan untuk mengukur persentase
besarnya dana yang berasal dari hutang, baik hutang
jangka pendek maupun jangka panjang. Semakin
rendah rasio ini artinya semakin baik bagi keuangan
perusahaan kamu karena keamanan dananya semakin
baik.

b. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity
Ratio)
Digunakan untuk mengukur hutang yang dimiliki
dengan modal sendiri. Semakin kecil rasio ini maka
juga akan semakin baik untuk perusahaan kamu.

c. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Kinerja rasio aktivitas ini berfokus pada beberapa asset
yang dimiliki oleh perusahaan kamu, lalu rasio ini bisa
menentukan berapa tingkat aktivitas-aktivitas asset
tersebut pada tingkat tertentu.

d. Rasio Perputaran Piutang
Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas
pengelolaan piutang. Semakin tinggi perputarannya
maka semakin baik juga bagi perusahaan kamu.

e. Rasio Perputaran Persediaan
Rasio ini digunakan untuk menggambarkan likuiditas
perusahaan. Semakin tinggi rasio perputaran
persediaan maka semakin baik pula pengelolaan
persediaannya.

f. Rasio Perputaran Aktiva Tetap
Rasio ini digunakan untuk melihat sejauh mana
perusahaan dapat menghasilkan penjualan dengan
aktiva tetap yang dimiliki. Semakin besar rasio maka
semakin baik bagi perusahaan kamu.

g. Rasio Perputaran Total Aktiva
Rasio ini hampir sama dengan rasio perputaran aktiva
tetap, tapi yang bedakan yaitu pada perhitungan ini,
yang dihitung adalah total aktiva yang dimiliki
perusahaan kamu.

REPORT TITLE

h. Rasio Profotabilitas 4
Rasio ini penting sekali lho karena berfungsi untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan keuntungan atau laba dan berkaitan erat
dengan kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Apa saja ya… ukuran ratio profitabilitas yang bisa kamu
gunakan?

1) Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Membandingkan Laba Kotor dengan Penjualan. Semakin
besar persentase atau rasionya, artinya semakin baik kondisi
keuangan perusahaan kamu.

2) Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)
Rasio ini berupa Laba yang sudah dikurangi dengan semua
biaya dan pengeluaran kecuali bunga dan pajak, dibagi
dengan Pendapatan. Hasil dari perhitungan tersebut
merupakan gambaran laba bersih sebelum bunga dan pajak
yang didapat dari setiap rupiah penjualan atau pendapatan.

3) Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Digunakan untuk mengukur persentase atau rasio laba bersih
setelah dikurangi bunga dan pajak yang dihasilkan dari setiap
rupiah penjualan atau pendapatan. Semakin tinggi rasionya
berarti semakin baik perusahaan kamu dalam menghasilkan
laba lho.

4) Return On Assets (ROA)
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan kamu
dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva atau asset yang
dimilikinya. Laba yang kamu hitung yaitu laba sebelum bunga
dan pajak atau EBIT (Earning Before Interest and Tax).

5) Return On Investment (ROI)
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan kamu
dalam menghasilkan laba terhadap investasi yang telah
dikeluarkan. Laba yang kamu gunakan yaitu laba yang sudah
dikurangi pajak atau EAT (Earning After Tax)

 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Pada umumnya, tujuan dari pembuatan laporan keuangan ini tak
lain guna menunjukan mengenai informasi apa yang akan
dihasilkan oleh akuntansi keuangan.
Menurut pendapat dari PAI, tujuan dari pembuatan laporan
keuangan terdiri atas lima tujuan, antara lain:

REPORT TITLE

 Menyajikan informasi yang dapat dipercaya perihal 5
aktiva serta kewajiban dan kapital atau modal
perusahaan.

 Menyajikan laporan yang dapat dipercaya mengenai
perubahan aktiva netto perusahaan yang timbul akibat
adanya aktivitas usaha untuk mendapatkan laba.

 Menyajikan suatu informasi pada pengguna laporan
guna memperkirakan potensi keuntungan dari
perusahaan.

 Menyajikan suatu informasi penting lainnya yang
meliputi kegiatan pendanaan investasi.

 Menyajikan informasi lebih dalam padapemakai
laporan yang masih ada hubunganya dengan keuangan.
Contohnya mengenai kebijakan keuangan yang dianut
oleh perusahaan.

Syarat kualitatif yang harus di penuhi agar mampu meraih
tujuan laporan keuangan itu sendiri, yaitu:

 Relevan
 Dapat dimengerti
 Daya uji
 Netral
 Tepat waktu
 Daya banding
 Lengkap

 FUNGSI LAPORAN KEUANGAN

Pada umumnya, fungsi dari laporan keuangan ini adalah sebagai
alat untuk membantu perusahaan dalam menilai keadaan
keuangan perusahaan.
Adapun beberapa fungsi lainnya dari laporan keuangan ini,
diataranya ialah sebagai berikut:

a. Sebagai Media Review Financial statement bisa
menyajikan informasi atau data yang komprehensif
mengenai kedudukan keuangan perusahaan.Hal tersebut
dapat menjadi ulasan tentang keadaan perusahaan secara
menyeluruh, terutama keadaan keuangan (aset, utang,
biaya operasional, dan yang lainnya).

b. Sebagai Pedoman Membuat Keputusan Salah satu fungsi
paling penting dalam pembuatan laporan tentang
keadaan keuangan perusahaan yaitu sebagai media
pertimbangan dalam pengambilan keputusan penting
untuk perusahaan.

c. Membantu Menciptakan Strategi Baru Financial
statement juga bisa digunakan dalam membuat strategi
baru oleh perusahaan dalam usaha menaikan performa
usahanya.

d. Meningkatan Kredibilitas Perusahaan Perusahaan yang
membuat financial statement akan menunjukkan bahwa

REPORT TITLE

perusahaan itu sudah menerapkan sebuah sistem 6
perekapan data yang terpercaya, akurat, serta tidak
sembarangan dalam pengambilan keputusan.

 JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN

Secara umum, jenis dari laporan keuangan terdiri dari
beberapa macam, antara lain:
 Laporan Neraca (balance sheet)
 Laporan nerca adalah yang menunjukan kedudukan

aktiva, kewajiban atau hutang serta modal dalam
periode waktu tertentu. Neraca ini juga bisa dirancang
setiap saat.

Adapun komponen di dalam neraca, diantaranya yaitu:
 Harta/Aktiva/Asset
Pengertian: asset yang dimiliki oleh suatu
perusahaan yang memiliki peran dalam operasi
perusahaan.

Selain itu, ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai
arti asset, diantaranya yaitu:

 Accounting Principal Board (APB) Statement
(1970:132) : Berpendapat jika asset perusahaan
termasuk di dalamnya pembebanan yang tertunda
yang dinilai serta diakui sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku.

 Financial Accounting Standart Board (FASB) (1985)
: Asset merupakan kemungkinan keuntungan yang
diperoleh oleh sebuah perusahaan sebagai akibat dari
aktivitas transaksi di masa lalu.

Dari dua pendapat di atas, dapat kita garis bawahi jika
sesuatu dianggap asset apabila waktu yang akan datang
mampu mendatangkan net cash inflow yang postif bagi
perusahaan. Contoh: kas, aktiva tetap, aktiva tak berwujud,
persedian dan lain-lain.

 Macam-macam aktiva
Secara umum aktiva dapat terbagi menjadi dua jenis, antara
lain:

 Aktiva tetap berwujud (fixed Assets)
Pengertian: segal barang yang dipunyai oleh sebuah
peusahaan dengan tujuan operasional. Serta digunakan secara
aktif dan mempunyai manfaat jangka panjang. Aktiva tetap
berwujud yang memiliki masa pendek harus didepresiasi
selama masa kegunaannya serta dicatat dalam neraca sebesar
nilai bukunya (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi
depresiasin). Yang termasuk jenis aktiva tetap: bangunan,
mesin, alat-alat pabrik, alat-alat transportasi, alat-alat kantor,

REPORT TITLE

mebel, alat kerja bengkel, aktiva sumber alam. Sementara 7
aktiva tetap berwujud yang mempunyai masa kegunaan tidak
terbatas akan dimasukan ke dalam neraca sebesar harga
pendapatan.

 Aktiva tetap tak berwujud (intangible assets)
Yang termasuk jenis aktiva tetap tak berwujud: hak-hak
istimewa yang dijamin oleh undang-undang, berbagai
perjanjian dan kontrak.

 Kewajiban/Utang (Liabilities)

Ada pendapat dari beberapa para ahli mengenai pengertian
utang, diantaranya:

 Accounting Principal Board (APB)
Utang adalah kewajiban ekonomis dari perusahaan yang
telah diakui serta nilainya sesuai prinsip akuntansi.
Contohnya saldo kredit yang ditunda.

 Financial Accounting Standart Board (FASB)
Utang adalah kemungkinan pengeluaran dari kekayaan
ekonomis dalam sebuah perusahaan di masa mendatang
yang timbuk akibat adanya sebuah transaksi yang telah
terjadi. Kewajiban itu dapat berwujud harta ataupun jasa
tergantung dari perjanjian yang sudah disepakati dengan
pihak lain.

Dari kedua pengertian di atas, kewajiban atau utang
mempunyai tiga sifat utama, yaitu:

 Utang itu benar real atau ada.
 Utang itu tidak dapat dihindarkan.
 Utang yang mewajibkan perusahaan sudah terjadi.

Berdasarkan dengan jangka waktunya, utang bisa dibagi
menjadi dua macam. Yakni:

 utang jangka pendek (Current liabilities) serta utang
jangka panjang (long term liabilities).

 Utang jangka panjang menurut pendapat dai
Harnanto adalah segala kewajiban yang
pelunasannya melebihi batas jangka waktu satu
tahun.
Contoh hutang jangka panjang: obligasi, hutang
bank dan juga hutang hipotek.

Pemilik Modal (Owner Equity)
Modal adalah sisa hak dari aktiva sebuah perusahaan sesudah
dikurangi hutangnya. Nilai modal sendiri berbeda dalam tiap
perusaahan sebab tergantung dengan jenis perusahaan itu
sendiri. Apabila jenis perusahaanya perseorangan maka nilai

REPORT TITLE

modalnya adalah modal pemiliknya sendiri. Serta apabila 8
bentuknya perseroan maka nilai modalnya terdiri atas modal
setor dan juga modal pendapatan.

Laporan Laba-Rugi
Pengertian laba menurut Committee on Terminology yaitu
jumlah yang diperoleh dari pengurangan harga pokok
produksi, biaya operasional lain serta kerugian dengan
penghasilan operasi. Sementara pengertian statement laba
rugi menurut Accounting Principal Board (APB) yaitu
kelebihan penghasilan yang diperoleh selama sebuah periode
tertentu. Sehingga, dapat kita ketahui dari definisi di atas
bahwa rugi sendiri adalah selisih. Baik dalam konotasi positif
ataupun negatif yang didapatkan dari aktivitas operasional
dan non-operasional selama periodetertentu.
Dalam laporan laba-rugi terdapat komponen di dalamnya,
antara lain:
Pendapatan/hasil/revenue Pengertian: hasil yang didapat dari
penjualan jasa terhadap perusahaan atau penerima jasa.
Harahap juga menyampaikan gagasan bahwa penghasilan
bisa disebut sebagai pendapatan dalam waktu kapan aktivitas
utama yang perlu untuk membuat serta menjual barang dan
jasa itu telah selesai.

Biaya (Expense)
FASB berpendapat bahwasannya, biaya adalah arus keluar
aktiva, penggunaan aktiva ataupun munculnya kewajiban dan
atau kombinasi dari keduanya dalam kurun waktu tertentu.
Kondisi tersebut dapat dikarenakan oleh delivery barang,
biaya jasa atau aktivitas operasional perusahaan yang lain.

Biaya dapat dikelompokan menjadi:
Biaya yang dikaitkan dengan pendapatan dalam waktu
tertentu.
Biaya yang dikaitkan dengan periode waktu tertentu yang
tidak berhubungan dengan pendapatan.
Biaya yang sebab alasan praktis tidak dapat dihubungkan
dengan periode manapun.

Laporan Laba Perubahan Modal (Insidentil Gains & Insidentil
Loses)

FASB berpendapat bahwasannya, gains adalah kenaikan
tingkat nilai Equity dari kegiatan transaksi yang sifatnya
insidentil. Serta bukan kegiatan utama entity dan dari
transaksi atau peristiwa lainnya yang berpengaruh kepada
entity selama satu periode tertentu kecuali yang asalnya dari
investasi atau hasil pemilik. Sementara Loses adalah
turunnya nilai Equity dari kegiatan transaksi yang sifatnya
insidentil serta bukan kegiatan utama entity dan dari transaksi
atau peristiwa lainnya yang memiliki pengaruh kepada entity

REPORT TITLE

selama satu periode tertentu kecuali yang berasal dari 9
investasi atau hasil pemilik.

Laporan Arus Kas/Pos Luar Biasa (Exraordinary item)
Pengertian: transaksi yang memiliki penagaruh kepada
materil yang tidak diperkirakan berlangsung berulang kali.
Serta juga tidak dinilai sebagai hal yang berualang dalam
suatu proses operasional dari sebuah perusahaan.

 TAHAPAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Neraca Saldo
Neraca saldo merupakan tahap awal untuk membuat jurnal
penyesuaian dan neraca lajur. Laporan ini berisi daftar
rekening buku besar dengan saldo debet atau kredit yang
disusun sebelum adanya jurnal penyesuaian. Neraca saldo
dibuat ketika semua jurnal telah dibukukan ke masing-
masing rekening pada buku besar.

Jurnal Penyesuaian
Jika masih ada transaksi yang belum tercatat atau masih tidak
sesuai dengan akhir periode, Anda harus mengumpulkan
data-data yang diperlukan untuk membuat Jurnal
penyesuaian. Jurnal ini dibuat pada akhir periode untuk
menyesuaikan saldo-saldo perkiraan yang akan menunjukkan
keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan.
Jurnal penyesuaian juga berperan di dalam pengukuran
peforma perusahaan. Jurnal penyesuaian menyajikan data
keuangan sebuah perusahaan. Dengan adanya jurnal
penyesuaian, komisaris perusahaan dapat memperhitungkan
langkah perusahaan selanjutnya.

Neraca Lajur (Worksheet)
Dengan membuat Neraca Lajur, Anda dapat lebih mudah
melakukan penyusunan laporan keuangan yang dimulai dari
neraca saldo dan disesuaikan dengan data yang diperoleh dari
Jurnal Penyesuaian. Saldo yang telah disesuaikan akan
terlihat pada kolom neraca saldo yang disesuaikan dan
merupakan saldo yang akan ada dalam neraca dan laporan
laba rugi.

Laporan Keuangan
Laporan ini terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan
modal, serta laporan lainnya. Laporan ini dapat disusun
langsung pada neraca lajur, karena didalamnya telah
dipisahkan saldo yang dilaporkan dalam neraca atau laporan
laba rugi. Laporan ini, kemudian dapat diubah bentuknya
sehingga dapat menghasilkan neraca dan laporan laba rugi
yang lebih mudah dibaca dan dianalisa.

REPORT TITLE

Jurnal Penutupan 10
Setelah rekening dalam buku besar telah disesuaikan, kini
saatnya Anda membuat Jurnal Penutup untuk menutup
rekening-rekening nominal/sementara ke rekening laba rugi
dan memindahkan saldo laba rugi ke rekening laba tidak
dibagi. Setelah itu, informasi pada jurnal tersebut dibukukan
ke buku besar sesuai rekening yang bersangkutan.

Neraca Saldo Setelah Penutupan
Untuk mengecek keseimbangan saldo debit dan kredit
rekening yang masih terbuka, Anda harus membuat neraca
saldo setelah penutupan yang berisi rekening-rekening nyata,
bukan nominal yang sudah ditutup. Jadi akun akun yang
dimasukkan kedalam neraca saldo adalah akun akun yang riil
atau nyata. Akun-akun rekening sebelumnya tidak perlu
dimasukkan kedalam neraca saldo setelah penutupan karena
sebelumnya saldo telah di-nolkan dengan bantuan jurnal
penutupan.

 STANDAR LAPORAN KEUANGAN

Dalam proses akuntansi, seorang akuntan harus menjalankannya
sesuai standar akuntansi yang berlaku. Standar akuntansi
keuangan (SAK) adalah metode dan format baku dalam
penyajian informasi laporan keuangan suatu kegiatan bisnis. Di
Indonesia, standar akuntansi berkembang menjadi 4 pilar yang
disusun dengan mengikuti perkembangan dunia usaha. Untuk
lebih memahami tentang hal tersebut, berikut ini adalah
penjelasan 4 pilar dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di
Indonesia.

PSAK-IFRS
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan-International
Financial Report Standard (PSAK) adalah nama lain sari SAK
(Standar Akuntansi Keuangan) yang diterapkan Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI) pada Tahun 2012 lalu. Standar ini
digunakan untuk badan atau bisnis yang memiliki akuntabilitas
publik, yaitu badan yang terdaftar atau masih dalam proses
pendaftaran di pasar modal seperti perusahaan publik, asuransi,
perbankan, BUMN, ataupun perusahaan dana pensiun). PSAK
sama dengan SAK, sama-sama bertujuan untuk memberikan
informasi yang relevan bagi pengguna laporan keuangan.
Sedangkan penggunaan IFRS sendiri ditentukan karena
Indonesia merupakan anggota IFAC (Internatinal Federation of
Accountants) yang menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi
mereka.

SAK-ETAP
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi
Publik (SAK-ETAP) digunakan untuk entitas yang akuntabilitas

REPORT TITLE

publiknya tidak signifikan dan laporan keuangannya hanya
untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. ETAP merupakan
hasil penyederhanaan standar akuntansi IFRS yang meliputi
tidak adanya laporan laba/rugi komprehensif, penilaian untuk
aset tetap, aset tidak berwujud, dan properti investasi setelah
tanggal perolehan hanya menggunakan harga perolehan, tidak
ada pilihan menggunakan nilai revaluasi atau nilai wajar, serta
tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan karena
beban pajak diakui sebesar jumlah pajak menurut ketentuan
pajak. Jika hal ini diterapkan dengan tepat, unit bisnis kecil dan
menengah dapat membuat laporan keuangan tanpa harus dibantu
oleh pihak lain dan dapat dilakukan audit terhadap laporannya
tersebut.

PSAK-Syariah
PSAK-Syariah merupakan pedoman yang dapat digunakan
untuk lembaga-lembaga kebijakan syariah seperti bank syariah,
pegadaian syariah, badan zakat, dan lain sebagainya.
Pengembangan standar akuntansi ini dibuat berdasarkan acuan
dari fatwa yang dikeluarkan oleh MUI (Majelis Ulama
Indonesia). Standar ini terdiri atas kerangka konseptual
penyusunan dan pengungkapan laporan, standar penyajian
laporan keuangan, dan standar khusus transaksi syariah seperti
mudharabah, murabahah, salam, ijarah, dan istishna.

SAP
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) telah ditetapkan sebagai
peraturan pemerintah yang diterapkan untuk entitas pemeritah
dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)
dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). SAP
dibuat untuk menjadmin transparansi, partisipasi, dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara demi terwujudnya
pemerintahan yang baik dan bersih.

REPORT TITLE 11

 CONTOH LAPORAN KEUANGAN

REPORT TITLE 12

REPORT TITLE 13

Tahukah kalian…. bahwa pengelolaan keuangan
sudah berkembang lebih lanjut melalui kehdiran
banyak software dan aplikasi keuangan yang
semakin memudahkan pencatatan.
Manfaat yang akan langsung dapat kita rasakan,
diantaranya sebagai berikut:

1. Memudahkan pengerjaan laporan keuangan
2. Menghindari kesalahan penghitungan
3. Jika terjadi kesalahan input data, kita hanya

perlu memperbaikinya dan tidak harus
memulai dari awal
4. Meningkatkan efisiensi kerja
5. Memungkinkan seluruh proses akan berjalan
secara otomatis
6. Membantu dalam pengambilan bisnis dengan
tepat karena data yang disajikan akurat
7. Mengetahui kondisi keuangan bisnis setiap
saat secara real time

Pada pembelajaran kali ini akan kita gunakan aplikasi
keuangan berbasis android yang aplikatif yaitu:

Dibawah ini adalah contoh tutorial penggunannya:

REPORT TITLE 14

REPORT TITLE 15


Click to View FlipBook Version