KEPRIBADIAN
DAN EMOSI
Aspek kepribadian dan emosi yang dapat
mempengaruhi perilaku organisasi
KELOMPOK 4
penyusun
1.Helga Gitta Belda (2102016005)
2.Karina Kohir (2102016010)
3. Safia Raihani (2102016021)
4.Nhefadha Areza Umarsyah (2102016022)
5.Rabiatul Nisa Nur Rahma (2102016023)
6.Birgitta Hong (2102016024)
7.Erah Fasirah (2102016025)
8.Shafa Nurfakhirah Putri (2102016027)
9.Nina Damayanti (2102016043)
KATA
PENGANTAR
DENGAN MEMANJATKAN PUJI SYUKUR
KEHADIRAT ALLAH SWT YANG TELAH
MEMBERIKAN RAHMAT DAN KARUNIA-
NYA SEHINGGA SAYA DAPAT
MENYELESAIKAN LITERATURE REVIEW INI
YANG BERJUDUL SEJARAH ADMINISTRASI
PUBLIK DAPAT SELESAI. TANPA RAHMAT
DAN ANUGRAH-NYA TIDAK MUNGKIN
LITERATURE REVIEW INI DAPAT SELESAI
DENGAN LANCAR
LITERATURE REVIEW INI DISUSUN
UNTUK MEMENUHI TUGAS IBU THALITA
PADA MATA KULIAH PENGANTAR ILMU
ADMINISTRASI PUBLIK DI UNIVERSITAS
MULAWARMAN. SAYA BERHARAP
LITERATURE REVIEW INI DAPAT
MENAMBAH PENGETAHUAN DAN
PENGALAMAN BAGI PEMBACA TENTANG
SEJARAH ADMINISTRASI PUBLIK.
DEMIKIAN LITERATURE REVIEW INI SAYA
BUAT, SAYA MENYADARI BAHWA MASIH
BANYAK KEKURANGAN DAN KEKELIRUAN
DALAM PENULISAN LITERATURE REVIEW
INI. SAYA MENGHARAPKAN KRITIK DAN
SARAN YANG BERSIFAT MEMBANGUN
DARI PEMBACA. AKHIR KATA SAYA
MENGUCAPKAN TERIMA KASIH.
PENULIS
DAFTAR ISI
“The purpose of
life is to live it.”
latar belakang
Perilaku organisasi merupakan sebuah
kajian yang mempelajari tentang tingkah
laku manusia dimulai dari tingkah laku
individu, kelompok, tingkah laku ketika
berorganisasi, serta pengaruh perilaku
individu terhadap kegiatan organisasi
dimana mereka melakukan kegiatan dan
bergabung dalam organisasi tersebut.
Dalam upaya pencapaian tujuan
organisasi, perilaku organisasi dapat
memainkan peran pentingnya dalam
perkembangan organisasi dengan melihat
sudut pandang tingkah laku individu atau
kelompok yang dapat memberikan
pengaruh terhadap apa yang kita sebut
dengan kinerja organisasi. Salah satu
yang sangat berkaitan dengan perilaku
organisasi adalah mengenai kepribadian
dan emosi.
DEFINISI
KERPIBADIAN
Kepribadian secara
etimologis berasal dari
bahasa Latin yaitu
“persona” yang berarti
topeng atau kedok, yaitu
tutup muka yang sering
dipakai oleh pemain-
pemain panggung untuk
memerankan suatu bentuk
tingkah laku dan karakter
pribadi tertentu atau
dapat diartikan untuk
menggambarkan perilaku,
watak, atau pribadi dari
seseorang. Dan dari kata
“personare” yang berarti
menembus atau dengan
artian pemain panggung
melalui kedoknya
berusaha menembus
keluar untuk
mengekpresikan suatu
bentuk gambaran pribadi
manusia tertentu. Dalam
bahasa Inggris
kepribadian disebut
dengan “personality” yang
berasal dari kata “person".
ADA BEBERAPA PENDAPAT MENGENAI
DEFINISI KEPRIBADIAN INI, ANTARA
LAIN:
Horton kepribadian adalah keseluruhan sikap,
perasaan, ekspresi, dan tempramen
seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi,
dan tempramen itu terwujud dalam
tindakan seseorang jika dihadapkan
pada situasi tertentu.
Kepribadian adalah organisasi dinamis
dalam diri individu yang berasal dari
sistem psiko-fisikis yang menentukan
keunikan seseorang beradaptasi atau
penyesuaian dengan lingkungannya Goldon W. Allport dalam
buku Masganti
kepribadian ialah tingkah laku pada
manusia yang berkembang melalui
perkembangan diri. Perkembangan
kepribadian dalam diri seseorang telah
berlangsung seumur hidup, menurutnya
manusia akan berkembang dengan
George Herbert dalam secara bertahap melalui interaksi
Lawrence A. Perwin dengan anggota masyarakat.
Dengan demikian, dari definisi beberapa pendapat
para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
kepribadian adalah keseluruhan karakteristik,
sikap, moral, dan sifat yang dimiliki oleh setiap
individu dimana karakteristik, sikap, moral, dan
sifat yang dimiliki individu akan berpengaruh
kepada bagaimana individu tersebut berperilaku.
determinan
kepribadian
Menurut Robbins dan Judge dalam buku Wibowo
(2014:16) kepribadian juga merupakan hasil dari
keturunan (Heredity) dan lingkungan (Environment),
dan penelitian mendukung bahwa keturunan
(Heredity) lebih penting daripada lingkungan
(Environment). Robbins melihat bahwa situasi
(Situation) memengaruhi keturunan (Heredity) dan
lingkungan (Environment) pada kepribadian.
McShane dan Von Glinow menambahkan bahwa Life
Experience atau pengalaman hidup, terutama pada
awal kehidupan juga membentuk sifat kepribadian
seseorang. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa
kepribadian seseorang dipengaruhi oleh banyak
determinan atau faktor.
Faktor yang
Mempengaruhi
Kepribadian:
1.Faktor Keturunan: faktor yang menunjuk
kepada faktor genetik seseorang yang
diperoleh sejak lahir. Meliputi ukuran fisik,
daya tarik wajah atau bentuk wajah,
gender, temperamen, komposisi dan refleks
otot, level energi, dan ritme atau irama
biologis. Semua itu merupakan karakteristik
yang umumnya baik sebagian atau
seluruhnya dipengaruhi oleh orang tua,
yaitu biologis, fisiologis dan melekat dengan
susunan psikologis.
Faktor yang
Mempengaruhi
Kepribadian:
2. Faktor Lingkungan: faktor yang memiliki
pengaruh cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian karena lingkunganlah yang menjadi
tempat seseorang menangkap dan menerima
nilai-nilai atau norma yang akan diterapkan
dalam kehidupan. Faktor lingkungan berkaitan
dengan dimana kita tumbuh dan dibesarkan,
pengondisian awal, norma diantara lingkungan
keluarga, teman-teman, kelompok sosial, dan
pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Maka
apabila seseorang tumbuh dalam lingkungan
yang baik maka seseorang tersebut akan
menjadi pribadi yang baik begitupun sebaliknya.
Faktor yang
Mempengaruhi
Kepribadian:
3. Faktor Situasi: tuntutan yang beragam
dengan situasi yang berbeda dapat
menimbulkan aspek yang berbeda pada
kepribadian seseorang. Oleh karenanya,
hendaknya kita tidak melihat pola-pola
kepribadian secara terpisah. Karena meskipun
demikian, kita mengetahui bahwa situasi-situasi
tertentu lebih relevan daripada yang lain
dalam mempengaruhi kepribadian. Apa yang
secara taksonomik menarik adalah bahwa
sejumlah situasi tampak sangat berbeda
kemampuannya dalam menciptakan batasan-
batasan pada perilaku.
CIRI-CIRI
KEPRIBADIAN
Merupakan sebuah karakteristik yang
menggambarkan suatu perilaku tiap-tiap
individu. Karakteristik tersebut mencakup
seperti perasaan malu, kemalasan, sikap yang
patuh, keagresifan, ambisius, kesetiaan dari
sifat takut dan pemalu. Sebuah karakteristik
ini bila diperagakan oleh tiap individu yang
berbeda, maka kita akan mengetahui ciri-ciri
kepribadian dan mendeskripsikan perilaku yang
ada dalam diri individu tersebut. Dalam studi
Perilaku Organisasi, hal tersebut sangat
bermanfaat untuk seleksi karyawan &
menyesuaikan bidang pekerjaan dengan individu.