Pemetaan & Penggambaran Keraton Sambaliung, Kab. Berau

Gambar 3 menunjukkan posisi Keraton Sambaliung pada koordinat UTM 50N, 555514 E
dan 239247 N. Batas-batas area Keraton Sambaliung, yaitu di sisi utara berbatasan dengan
pemukiman penduduk, di sisi timur berbatasan dengan lahan pemukiman penduduk, di sisi
selatan berbatasan dengan Jalan Sultan Aminuddin dan di sisi barat berbatasan dengan lahan
kosong. Akses masuk ke dalam halaman lingkungan masjid dapat melalui 2 (dua) buah pintu
masuk, yang terdiri dari 1 (satu) buah pintu utama di sisi barat daya dan 1 (satu) buah di sisi
timur laut.

Dalam area pagar keraton, terdapat bangunan-bangunan sebagai berikut yang
merupakan banguan utama serta bangunan tambahan, seperti Keraton Sambaliung dengan
dimensi 886,563 m2 , lahan Tiang Prasasti dengan luas sebesar 24,96 m2, Ruang Pamer Fosil
Buaya dengan luas sebesar 32,662 m2, Bangunan Panggung Kesenian dengan luas sebesar
132,245 m2, Gazebo dengan luas sebesar 6,878 m2, dan Mushola dengan luas sebesar 73,969
m2 .

Terdapat saluran drainase lingkungan keraton yang terletak di bagian dalam pagar
dengan dimensi lebar ± 0,80 meter dan kedalaman ± 0,70 meter yang mengelilingi keraton
pada sisi tenggara, barat laut dan timur laut yang mengalir ke drainase utama di sisi barat daya
dengan dimensi lebar ± 1,30 meter dan kedalaman ± 1,20 meter menuju Sungai Kelay. Jarak
terdekat pagar Keraton Sambaliung di sisi barat daya ke Sungai Kelay sejauh ± 20 meter yang
dibatasi oleh Jalan Sultan Aminuddin. Akses jalan utama sebelum memasuki lingkungan
Keraton Sambaliung merupakan jalan cor sepanjang tepian Sungai Kelay di sisi baratdaya
dengan lebar ± 10 meter.

Foto 70. Peta Tampilan 3 Dimensi Digital Elevation Model Posisi Keraton Sambaliung
berdasarkan data DEM SRTM

Sumber: Kegiatan Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung Tahun 2020

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 40

Foto 71 merupakan peta tampilan 3 dimensi yang berupa peta DEM atau Digital
Elevation Model. Peta DEM atau Digital Elevation Model dapat diartikan sebagai model muka
tinggi digital. DEM juga merupakan model ketinggian permukaan bumi tanpa menggambarkan
seluruh objek permukaan bumi yang terlihat. Semua objek bangunan dan vegetasi yang terlihat
dan menutupi tanah, serta objek tanah yang terbuka tidak akan termasuk dalam data DEM.
Kenampakan DEM akan menggambarkan bentuk permukaan bumi seperti keadaan nyata yang
terlihat dari foto atau citra satelit.

Tampilan DEM dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai perbedaan muka
tinggi bumi dan kondisi sekitarnya. Dalam peta 3 dimensi Digital Elevation Model Keraton
Sambaliung dapat diberikan gambaran rekonstruksi mengenai bentuk tutupan lahan yang ada.
Pada sisi tenggara merupakan bekas sungai pada jaman dulu yang kini telah mengering. Hal ini
bisa terlihat dari lahan yang ada masih terdapat sisa rawa-rawa yang berair. Begitu juga pada
sisi baratlaut merupakan bekas sungai yang saat ini sudah mengering walaupun saat ini masih
berupa rawa-rawa. Sehingga dapat direkonstruksi bahwa pada jaman dulu Keraton Sambaliung
dikelilingi oleh jaringan kanal atau sungai sebagai sarana pertahanan dan keamanan. Jaringan
kanal ini berhubungan dengan Sungai Kelay pada sisi baratdaya. Hal ini juga dibuktikan dari
penuturan kerabat keraton bahwa pada keliling keraton terdapat banyak meriam di sekeliling
pagar keraton yang menghadap ke arah luar.

Tanjung

Tampilan potongan 3 Dimensi Digital Elevation Model Keraton Sambaliung
berdasarkan data DEM SRTM

Sumber: Kegiatan Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung Tahun 2020

Tampilan potongan 3 dimensi di atas dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
ketinggian Keraton Sambaliung (titik merah sebelah kanan) pada elevasi ± 5 m.dpal. Selain
Keraton Sambaliung, juga terdapat Istana Gunung Tabur yang merupakan pecahan dari
Kerajaan Berau. Istana Gunung Tabur (titik merah sebelah kiri) terletak pada ketinggian elevasi
± 5 m.dpal. Jarak antara Keraton Sambaliung dan juga Istana Gunung Tabur ± 950 m jika

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 41

ditarik garis lurus. Posisi keletakan Keraton Sambaliung dan juga Istana Gunung Tabur yaitu
pada tepi Sungai Kelay dan Sungai Segah. Kedua sungai ini kemudian menyatu menjadi
Sungai Berau yang bermuara di Laut Sulawesi. Pertemuan kedua sungai ini membentuk
daratan yang oleh masyarakat Berau disebut Tanjung, yang kemudian menjadi cikal bakal
nama Tanjung Redeb.
3.2 Penggambaran Keraton Sambaliung

Kata “gambar” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti sebagai tiruan
barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya. Penggambaran Bangunan Cagar Budaya dapat
diartikan kegiatan pembuatan gambar suatu bangunan yang menampakkan konstruksi dan
tampak depan bangunan dilengkapi dengan atribut yang dimilikinnya.

Berikut hasil gambar bangunan depan, bangunan tengah dan bangunan belakang
Keraton Sambaliung, yang terdiri dari:
1. Gambar Potongan adalah gambar dari suatu bangunan yang dipotong vertikal pada sisi

yang ditentukan (tertera pada denah) dan memperlihatkan isi atau bagian dalam bangunan
tersebut. Gambar potongan kurang lebih sama dengan denah.
2. Denah adalah tampak atas bangunan yang terpotong secara horizontal setinggi 1 m dari
ketinggian 0.00 sebuah bangunan dengan bagian atas bangunan di buang/dihilangkan.
3. Gambar Detail adalah gambar detail menjelaskan detail tertentu pada bangunan. Gambar
detail pada kegiatan ini yaitu detail atap, detail pintu, dan detail jendela serta kodefikasi
tiang.

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 42

A. Gambar Potongan

Gambar 4. Gambar Potongan Lantai 1 dan Lant

tai 2 Bangunan Depan dan Bangunan Tengah

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 43

Gambar 5. Gambar Poton

ngan Bangunan Belakang

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 44

B. Gambar Denah

Gambar 6. Denah Lantai 1 dan Lantai 2 B

Bangunan Depan dan Bangunan Tengah

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 45

Gambar 7. Denah B

Bangunan Belakang

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 46

C. Gambar Denah Pintu

Gambar 8. Gambar Denah Pintu dan Jendel

la Bangunan Depan dan Bangunan Tengah

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 47

Gambar 9. Gambar Denah Pintu d

dan Jendela Bangunan Belakang

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 48

D. Gambar Detail Jendela, Pintu dan Pagar

Gambar 10. Gamb

bar Detail Jendela

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 49

Gambar 11. Gamb

bar detail Jendela

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 50

Gambar 12. Gamb

bar detail Jendela

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 51

Gambar 13. Gam

mbar Detail Pintu

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 52

Gambar 14. Gam

mbar Detail Pintu

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 53

Gambar 15. Gam

mbar Detail Pintu

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 54

Gambar 16. Gamb

bar Detail Pagar

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 55

E. Gambar Penutup Atap

Gambar 17. Gambar Penutup Atap Lantai 1 dan

lantai 2 Bangunan depan dan Bangunan Tengah

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 56

Gambar 18. Gambar Penutu

up Atap Bangunan Belakang

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 57

F. Gambar Tampak

Gambar 19. Gambar Tampak Bangu

unan depan dan Bangunan Tengah

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 58

Gambar 20. Gambar Tampak

tenggara Bangunan Belakang

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 59

Gambar 21. Gambar Tampak B

Barat Laut Bangunan Belakang

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 60

G. Gambar Potongan A

Gambar 22. Gambar Potongan A Ban

ngunan Depan dan Bangunan Tengah

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 61

Gambar 23. Gambar Poton

ngan A Bangunan Belakang

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 62

H. Denah Tiang Pondasi

Gambar 24. Denah Tiang Pondasi Ban

ngunan Depan dan Bangunan Tengah

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 63

Gambar 25. Denah Tiang Po

ondasi Bangunan Belakang

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 64

I. Denah Sloof dan Gelagar

Gambar 26. Denah Sloof dan Gelagar Ba

angunan Depan dan Bangunan Tengah

Pemetaan dan Penggambaran Keraton Sambaliung | 65

Gambar 27. Denah Sloof dan G