The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by uthahandayani, 2022-07-07 03:31:00

Renstra BPCB Kaltim 2020-2024

Renstra BPCB Kaltim 2020-2024

Keywords: Renstra BPCB Kaltim 2020-2024

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1. Kondisi Umum ......................................................................................... 1

1.2. Potensi dan Permasalahan ........................................................................ 5

BAB II TUJUAN STRATEGIS DAN SASARAN KEGIATAN .................................. 9

2.1 Tujuan Strategis dan Indikator Kinerja Tujuan Strategis ........................ 9

2.2 Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan ................................... 9

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN

KERANGKA KELEMBAGAAN ..................................................................... 11

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi .................................................................... 11

3.2 Kerangka Regulasi ................................................................................... 12

3.3 Kerangka Kelembagaan ........................................................................... 13

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ............................... 15

4.1 Target Kinerja .......................................................................................... 15

4.2 Kerangka Pendanaan ................................................................................ 15

BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 17

LAMPIRAN........................................................................................................................ 18
- Matriks Kinerja dan Pendanaan.................................................................................. 19
- Definisi Operasional, Metode Perhitungan, dan Sumber Data................................... 20

ii

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

BAB I
PENDAHULUAN
Rencana strategis merupakan suatu tahapan perencanaan program kegiatan yang
tersistem dan berkesinambung serta periodik selama jangka waktu 5 (lima) tahun. Dalam
perencanaan program dan kegiatan yang strategis, banyak hal yang perlu diperhatikan dan
tentunya tugas fungsi rutinitas yang berskala besar, baik dari sisi anggaran, pelibatan SDM
yang ada, dan hasil yang diharapkan memberikan sesuatu yang berbeda dan unggul dari sudut
pandang paradigma kinerja instansi. Untuk merealisasikan upaya perencanaan sepert yang
diinginkan,perlu pembelajaran dan evaluasi terhadap program dan kegiatan tahun-tahun
sebelumnya (internal) dan koordinasi dengan berbagai pihak (eksternal) yang telah
dilaksanakan serta merumuskan dengan tepat dan sistemik program dan kegiatan yang
strategis.
Balai Pelestarian Cagar Budaya mengemban tugas dalam melakukan pelindungan,
pengembangan, dan pemanfaatan Cagar Budaya dan Yang Diduga Cagar Budaya. Dalam
periode renstra 2015 – 2019, Balai Pelestarian Cagar Budaya telah mengimplementasikan
Nawacita dalam kegiatan Pelestarian dan Pengelolaan Peninggalan Purbakala di Kalimantan
yang dijabarkan dalam Cagar Budaya Yang Dilestarikan, Naskah Pelestarian Cagar Budaya,
dan Even Internalisasi Cagar Budaya.
Sesuai hasil evaluasi Renstra BPCB Provinsi Kalimantan periode 2015-2019, dapat
digambarkan kondisi umum, potensi dan permasalahan pelindungan, pengembangan, dan
pemanfaatan Cagar Budaya dan Yang Diduga Cagar Budaya di Provinsi Kalimantan Timur.

1.1 Kondisi Umum
Dalam periode Renstra Tahun 2015-2019, BPCB Provinsi Kalimantan Timur

telah melakukan berbagai kegiatan yang mendukung tercapainya tugas dan fungsi dalam
melakukan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan Cagar Budaya dan Yang
Diduga Cagar Budaya. Indikator yang digunakan sebagai berikut:

1

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target
2016 2017 2018
Peningkatan Jumlah cagar budaya yang Cagar 2015 2019
Ketersediaan Sarana dilestarikan (termasuk di Budaya 49 88 57 129 143
dan Prasarana dalamnya Cagar Budaya yang
Kebudayaan dikelola dan diinventarisasi) 2 7 16 10

Sinergitas Antara Even internalisasi Cagar Even 3 13
Pemerintah Pisat, Budaya 1
Daerah, Masyarakat,
dan Dunia Usaha
dalam Pelestarian
Kebudayaan

Terselenggaranya Jumlah Naskah hasil Kajian Naskah 5 14 10 9
Layanan Dalam Pelestarian Cagar Budaya Layanan 1 11 1
Rangka
Pendukungan Jumlah Layanan Dukungan
Manajemen dan Manajemen Satker
Tata kelola di Bidang
Cagar Budaya dan
Purbakala

Capaian Renstra Periode 2015-2019
Berikut capaian kinerja BPCB Provinsi Kalimantan Timur periode 2015-2019 sesuai
dengan tugas dan fungsinya, yaitu:

1. Jumlah Cagar Budaya yang Dilestarikan (Termasuk di Dalamnya Cagar Budaya
yang Dikelola dan Diinventarisasi)

Indikator perhitungan

tercapainya Jumlah cagar

budaya yang dilestarikan

(termasuk di dalamnya

Cagar Budaya yang dikelola

dan diinventarisasi) berupa

Satu Objek Cagar Budaya

atau Yang Diduga Cagar

Budaya yang memperoleh

upaya pelestarian diakui

sebagai capaian 1 Cagar Budaya. Total kinerja tahun 2015-2019 sebanyak 685 Unit

Cagar Budaya atau 182,67% dari total target 375 Unit Cagar Budaya.

2

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

2. Even Internalisasi Cagar Budaya
Even internalisasi cagar budaya merupakan segala bentuk kegiatan penyampaian data
dan informasi mengenai pelestarian Cagar Budaya kepada masyarakat segala usia,
profesi, dan latar belakang dengan cara tatap muka melalui Sosialisasi, Pameran,
Jelajah, Rapat Koordinasi Teknis Kebudayaan, dan lain-lain.

3. Jumlah Naskah Hasil Kajian Pelestarian Cagar Budaya
Capaian kinerja pada indikator ini dapat dilihat dari segala bentuk kegiatan
penyusunan bahan publikasi Cagar Budaya, kajian yang berkaitan dengan pelestarian
Cagar Budaya, serta pendokumentasian Cagar Budaya.

3

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

BPCB Provinsi Kalimantan Timur selalu berusaha memperbaiki tata kelola
organisasi dari tahun 2016 sampai dengan 2019. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan
nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan, dimana sistem ini merupakan
integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja,
yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan. Pada tahun 2016 nilai
SAKIP BPCB Provinsi Kalimantan Timur sebesar 48.53, masuk dalam kategori C.
Seiring berjalannya waktu dan perbaikan-perbaikan yang dilakukan berdasarkan
rekomendasi, pada akhir periode renstra tahun 2019 BPCB Provinsi Kalimantan Timur
berhasil memperoleh nilai SAKIP sebesar 70.94, masuk dalam kategori BB atau
peningkatan nilai sebesar 22.41 dalam waktu 4 tahun.

Isu Strategis Pelestarian Cagar Budaya
Wilayah kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur meliputi 5

(lima) provinsi di Pulau Kalimantan, yaitu Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi
Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, dan
Provinsi Kalimantan Utara yang didalamnya terdapat 56 Kabupaten/Kota. Di seluruh
wilayah tersebut terdapat Cagar Budaya dan Yang Diduga Cagar Budaya, dimana
diantaranya telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional dan ada pula yang telah
ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata serta melalui
Peraturan Kepala Daerah di Kalimantan.

Dari sejumlah obyek yang diduga Cagar Budaya baru sebagian kecil yang telah
mendapatkan kegiatan pelestarian lanjutan. Masih banyak obyek yang diduga Cagar
Budaya yang tersebar di seluruh Kalimantan perlu dilakukan kegiatan pelestarian agar
tidak terjadi kerusakan atau kehilangan baik karena faktor alam ataupun faktor manusia.
dimulai dari pengumpulan data, inventarisasi, dokumentasi, pelindungan,
pengembangan, hingga pemanfaatan. Oleh karena itu, pada periode renstra tahun 2020-
2024, BPCB Kalimantan Timur memprioritaskan pada kegiatan pengumpulan data,
inventarisasi, dan dokumentasi di Daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal), di
Daerah Aliran Sungai, di lokasi calon Ibukota Negara, dan melanjutkan kegiatan
pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan Cagar Budaya dan yang diduga
Cagar Budaya yang telah memperoleh penanganan awal dalam pelestariannya.

Di samping itu, sejak dilaksanakannya Seminar Internasional Gua Prasejarah
Karst Sangkulirang Mangkalihat pada tahun 2013 dan telah masuknya Situs tersebut ke
dalam daftar sementara (tentative list) UNESCO pada bulan Januari 2015, maka BPCB

4

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

Provinsi Kalimantan Timur bekerjasama dengan pemerintah daerah terkait terus
melaksanakan kegiatan-kegiatan pendukungan penyusunan naskah nominasi (dossier)
hingga dapat diajukan kepada UNESCO dan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia
(Cultural World Heritage). Hingga tahun 2019, telah terdapat kemajuan proses
pendukungan ini, dimana telah dibentuknya Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi
Kalimantan Timur dan telah diterbitkannya peraturan-peraturan yang melindungi
kawasan tersebut.

Dalam rangka melaksanakan amanah Direktur Jenderal Kebudayaan untuk
penguatan pendidikan karakter, BPCB Provinsi Kalimantan Timur tetap melaksanakan
beberapa kegiatan publikasi Cagar Budaya yang melibatkan siswa-siswa sekolah berikut
tenaga pendidik, mahasiswa dan civitas akademika, pramuka, komunitas budaya, dan
masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk menginternalisasikan nilai-nilai Cagar Budaya
untuk dapat diapresiasi dan dapat bersama- sama menjaga dan melestarikan Cagar
Budaya yang ada di wilayahnya.

Selain itu untuk melaksanakan amanah Undang Undang Cagar Budaya dalam
hal penetapan Cagar Budaya harus melalui Tim Ahli Cagar Budaya belum dapat
dipenuhi oleh pemerintah daerah seluruh Provinsi di Kalimantan. Hal ini disebabkan
masih kurangnya sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah daerah baik sumber daya
manusia maupun penganggaran, sehingga masih banyak obyek yang diduga Cagar
Budaya belum ditetapkan menjadi Cagar Budaya.

1.2 Potensi dan Permasalahan
Walau telah terjadi peningkatan dalam seluruh indikator kinerja kegiatan,

namun masih terdapat permasalahan-permasalahan yang dihadapi, diantaranya:
1. Luas wilayah dengan potensi objek yang diduga Cagar Budaya yang cukup banyak

belum dapat diampu dengan jumlah pegawai dan kompetensi keahlian yang masih
belum memadai. Jumlah PNS di BPCB Kalimantan Timur berjumlah 23 (dua puluh
tiga) orang yang terdiri dari 2 (dua) orang pejabat struktural, 14 (empat belas) orang
pegawai di bidang teknis, dan 7 (tujuh) orang pegawai di bidang tata usaha;

5

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

No Permasalahan Analisis Permasalahan Potensi

1 Jumlah pegawai Kekuatan: Kesempatan untuk
dan kompetensi Dengan meningkatkan jumlah dan memperoleh data
keahlian yang kompetensi pegawai di bidang pelestarian cagar
masih belum kebudayaan akan berdampak pada budaya di wilayah
memadai jumlah kegiatan dan kualitas Kalimantan yang
pelestarian Cagar Budaya dan Yang memiliki banyak
Diduga Cagar Budaya di wilayah tinggalan sejarah,
kalimantan. kerajaan-kerajaan,
dan adat istiadat
Kelemahan: dari berbagai suku
Akan adanya re-schedule jadwal yang tersebar di
kegiatan menunggu tersedianya seluruh
SDM yang dibutuhkan sehingga Kalimantan.
terjadi gap waktu yang lebih lama
antar siklus kegiatan pelestarian
Cagar Budaya dan Yang Diduga
Cagar Budaya.

Kesempatan / Peluang:
Memperkuat kerjasama dengan
Instansi / Akademisi yang
membidangi kebudayaan agar
kurangnya SDM di satker dapat
dibantu dengan tenaga ahli dari
Instansi / Akademisi yang
membidangi kebudayaan tempat
dilakukannya kegiatan pelestarian.

Ancaman:

Upaya kegiatan pelestarian yang
tidak berkesinambungan
dikhawatirkan akan meningkatkan
resiko tidak terawatnya cagar
budaya dengan baik.

2. Bangunan kantor belum memadai untuk dilaksanakan kegiatan pelestarian. Sampai
saat ini BPCB Kalimantan Timur belum memiliki ruang Laboratorium, ruang
penyimpanan koleksi, ruang rapat, dan ruang-ruang lainnya yang menunjang
pelaksanaan tugas dan fungsi. Pada tahun 2019 telah direalisasikan pengadaan tanah,
dan pada tahun 2020 telah dilaksanakan kegiatan Pembangunan Gedung Storage
namun belum dapat diselesaikan karena waktu pelaksanaan yang tidak mencukupi.
Sehingga pembangunan gedung storage lanjutan direncanakan pada tahun 2022;

6

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

No Permasalahan Analisis Permasalahan Potensi

1 Bangunan kantor Kekuatan: Kesempatan untuk

belum memadai Adanya Laboratorium, ruang memperbanyak
untuk dilaksanakan penyimpanan koleksi, ruang rapat, koleksi yang
kegiatan dan ruang-ruang lainnya akan disimpan di kantor
pelestarian menunjang kegiatan pelestarian BPCB Kaltim dan
Cagar Budaya dan Yang Diduga lebih mudah
Cagar Budaya sesuai dengan tugas mengenalkan Cagar
dan fungsi. Budaya dan Yang
Diduga Cagar

Kelemahan: Budaya kepada
masyarakat sekitar
Akan membutuhkan tambahan maupun pegawai di
pengeluaran rutin dan waktu dalam lingkungan BPCB
melakukan penyimpanan maupun Kaltim
ketersediaan data dalam waktu

cepat terkait koleksi Cagar Budaya.

Kesempatan:

Melakukan Koordinasi dengan
instansi yang membidangi
Kebudayaan terkait kebutuhan
tempat melakukan analisis lab dan
tempat yang tersedia untuk
penyimpanan koleksi Cagar Budaya.

Ancaman:

Akan mengakibatkan penumpukan
baik itu koleksi maupun dokumen
sehingga menyebabkan kendala
operasional kantor lainnya.

3. Anggaran yang diberikan dari pusat masih kurang dari pengajuan yang disampaikan
oleh UPT serta kurangnya dukungan pemerintah daerah dalam kegiatan pelestarian
Cagar Budaya. Dinas-dinas yang membidangi kebudayaan di daerah belum memiliki
sumber daya manusia yang memahami tentang Cagar Budaya dan pelestariannya.
Selain itu anggaran kebudayaan sangat minim sehingga kegiatan pelestarian di
daerah belum optimal. Kurangnya anggaran yang diberikan dikarenakan kondisi
negara yang sedang mengalami pandemi covid-19 dan fokus anggaran kepada
penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional. Kurangnya anggaran ini
menyebabkan tidak dapat terealisasinya target pelestarian Cagar Budaya dan Yang
Diduga Cagar Budaya di seluruh wilayah Kalimantan;

7

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

No Permasalahan Analisis Permasalahan Potensi

1 Anggaran yang Kekuatan: Kesempatan untuk

diberikan tidak Tercapainya kegiatan pelestarian meningkatkan
memenuhi Cagar Budaya dan Yang Diduga Kerjasama dengan
pengajuan Cagar Budaya sesuai dengan target pemerintah daerah
anggaran dan yang direncanakan. yang membidangi
kurangnya kebudayaan dalam

dukungan dari Kelemahan: hal anggaran
pemerintah daerah sehingga
terkait kegiatan Jumlah kegiatan yang terlaksana terciptanya
pelestarian cagar menjadi tidak sesuai dengan target program kerja
budaya. awal. bersama terkait

pelestarian Cagar

Kesempatan: Budaya.

Melakukan Koordinasi dengan dinas

yang membidangi Kebudayaan

terkait kegiatan bersama yang akan

dilakukan sehingga dapat melakukan

efisiensi anggaran.

Ancaman:

Tidak tercapainya target renstra
yang telah ditetapkan.

8

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

BAB II
TUJUAN STRATEGIS DAN SASARAN KEGIATAN

Berdasarkan pada permasalahan yang ditemui oleh BPCB Provinsi Kalimantan
Timur di tahun-tahun sebelumnya dan yang diperkirakan akan dihadapi hingga 5
tahun kedepan, dan revisi Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
maka Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Timur telah
merumuskan tujuan strategis dan sasaran untuk periode 2020-2024.

2.1 Tujuan Strategis dan Indikator Kinerja Tujuan Strategis
Untuk mendukung tercapainya sasaran program Direktorat Jenderal Kebudayaan selaku
unit kerja diatasnya, maka BPCB Provinsi Kalimantan Timur merumuskan dua tujuan
strategis yang akan dicapai sampai dengan tahun 2024 diperoleh dari Sasaran Program
(SP) Direktorat Jenderal Kebudayaan berdasarkan cascading dari tingkat Kementerian,
Unit Eselon I, sampai dengan Unit Kerja Eselon II/UPT disertai dengan indikator kinerja
sebagai alat ukur keberhasilan pencapaian, yaitu:

No Tujuan Strategis Indikator Kinerja Tujuan Strategis Target
2024

TS 1 Terwujudnya pelindungan Jumlah Cagar Budaya dan Warisan 290

Warisan Budaya yang Budaya Takbenda yang dilindungi

memperkaya kebudayaan

nasional

TS 2 Meningkatnya akuntabilitas Predikat SAKIP Balai Pelestarian BB
layanan dan pengelolaan Cagar Budaya Kalimantan Timur
anggaran pendidikan,
kebudayaan, riset, dan
teknologi

2.2 Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan
Demi mendukung tercapainya tujuan strategis yang telah ditetapkan sampai dengan
tahun 2024, maka dirumuskanlah Sasaran Kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi yang
dilengkapi dengan Indikator Kinerja Kegiatan untuk mengukur tingkat pencapaiannya.

9

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

No Tujuan Strategis Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

TS 1 Terwujudnya [SK 1] Meningkatnya jumlah [IKK 1.1] Jumlah Cagar
pelindungan Warisan Cagar Budaya dan Warisan Budaya dan Warisan Budaya
Budaya yang Budaya Takbenda yang Takbenda yang dilindungi
memperkaya dilindungi
kebudayaan nasional
[SK 2] Meningkatnya jumlah [IKK 1.2] Jumlah kunjungan
TS 2 Meningkatnya
akuntabilitas layanan kunjungan museum, galeri dan museum, galeri dan cagar
dan pengelolaan
anggaran pendidikan, cagar budaya budaya
kebudayaan, riset, dan
teknologi [SK 3] Meningkatnya tata [IKK 3.1] Predikat SAKIP Balai
kelola Balai Pelestarian Cagar Pelestarian Cagar Budaya
Budaya Kalimantan Timur Kalimantan Timur

[IKK 3.1] Nilai Kinerja
Anggaran atas Pelaksanaan
RKA-K/L Balai Pelestarian
Cagar Budaya Kalimantan
Timur

Berdasarkan Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan yang telah dirumuskan,
BPCB Provinsi Kalimantan Timur akan melaksanakan berbagai kegiatan sesuai tugas
dan fungsi agar Sasaran Kegiatan dapat tercapai, melalui:
1) Upaya Pelindungan Cagar Budaya. Upaya pelindungan cagar budaya dilakukan

dalam rangka menjaga keutuhan fisik dan nilai-nilai penting yang terkandung di
dalamnya sebagai bagian menjaga dan mengungkapkan identitas dan jati diri
masyarakat. Berbagai aktivitas pelindungan cagar budaya dilaksanakan dan
senantiasa ditingkatan sesuai dengan kondisi, kebutuhan, potensi, masing masing
cagar budaya yang ada;
2) Pengembangan Cagar Budaya dalam rangka meningkatkan kepedulian dan apresiasi
masyarakat terhadap nilai pentingnya pelestarian Cagar Budaya;
3) Pemanfaatan Cagar Budaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
dan
4) Meningkatkan fungsi kemitraan dengan semua pihak dalam pelestarian Cagar
Budaya. Fungsi kemitraan mencakup jalinan hubungan koordinasi dan kerja sama
antar pihak di bidang pelestarian Cagar Budaya. Upaya pelestarian melibatkan
banyak sektor, sehingga idealnya perlu keterlibatan dan kerjasama antar instansi
terkait, baik di Pusat maupun di Daerah dan masyarakat secara umum.

10

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI,

DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi
Visi Presiden periode 2020-2024 adalah, “Terwujudnya Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berdasarkan Gotong Royong". Untuk
mewujudkan visi tersebut diperlukan perencanaan kementerian/Lembaga saling
mendukung dan selaras. Untuk itu mengikuti mengacu pada arah kebijakan dan strategi
nasional yang diatur dalam RPJMN 2020-2024, BPCB Provinsi Kalimantan Timur
memberikan dukungan pada agenda pembangunan 4, yaitu “Revolusi Mental dan
Pembangunan Kebudayaan”.

Tabel Arah Kebijakan dan Strategi Kemendikbudristek

No Agenda Arah Kebijakan Strategi Kemendikbudristek
Pembangunan
1. Mengembangkan diplomasi
1 Revolusi mental Meningkatnya Indeks budaya untuk memperkuat
dan Pembangunan pengaruh Indonesia dalam
pembangunan Kebudayaan perkembangan peradaban dunia;
kebudayaan
2. Mengembangkan dan
memanfaatkan objek pemajuan
kebudayaan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat;

3. Memajukan kebudayaan yang
melindungi keanekaragaman
hayati dan memperkuat
ekosistem;

4. Reformasi kelembagaan dan
penganggaran kebudayaan untuk
mendukung agenda pemajuan
kebudayaan;

5. Meningkatkan peran pemerintah
sebagai fasilitator pemajuan
kebudayaan.

11

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

Strategi Meningkatnya Indeks Pembangunan Kebudayaan yang Dilakukan
Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Timur
1. Peningkatan kualitas layanan Internalisasi dan Aktualisasi Cagar Budaya

kepada masyarakat diwujudkan dalam bentuk Publikasi Cagar Budaya baik
melalui pameran, sosialisasi secara langsung maupun melalui media sosial,
seminar, workshop, dan penerbitan buku;
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas Cagar Budaya yang dilestarikan melalui
penyelamatan Cagar Budaya, pengamanan Cagar Budaya, zonasi Cagar
Budaya, pemeliharaan Cagar Budaya, pemugaran Cagar Budaya,
pengembangan Cagar Budaya, pemanfaatan Cagar Budaya, dan
monitoring Cagar Budaya;
3. Peningkatan kualitas naskah kajian pelestarian cagar budaya melalui
Kajian Pelestarian Cagar Budaya serta Pendokumentasian Cagar Budaya.

3.2 Kerangka Regulasi
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis, terdapat beberapa kerangka regulasi
sesuai dengan bidang tugas BPCB Provinsi Kalimantan Timur pada periode tahun 2020-
2024, meliputi:
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Tahun
2010 Nomor 5168);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 104);
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 682);
4. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 28 Tahun
2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 963);
5. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 13 Tahun
2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2020-2024.

12

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

3.3 Kerangka Kelembagaan
Kerangka Kelembagaan merupakan fungsi dan struktur BPCB Provinsi

Kalimantan Timur yang diperlukan dalam rangka mewujudkan pencapaian
tujuan/sasaran, termasuk di dalamnya pengelolaan sumber daya manusia baik secara
kualitas dan kuantitas.

Tugas BPCB Provinsi Kalimantan Timur
(Permendikbud Nomor 26 Tahun 2020)

Melaksanakan pelindungan, pengembangan,
dan pemanfaatan cagar budaya dan yang
diduga cagar budaya di wilayah kerjanya

Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Pelestarian Cagar Budaya menyelenggarakan
fungsi-fungsi yaitu:
a. pelaksanaan penyelamatan dan pengamanan cagar budaya dan yang diduga cagar

budaya;
b. pelaksanaan zona cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
c. pelaksanaan pemeliharaan cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
d. pelaksanaan pengembangan cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
e. pelaksanaan pemanfaatan cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
f. pelaksanaan dokumentasi dan publikasi cagar budaya dan yang diduga cagar

budaya;
g. pelaksanaan kemitraan di bidang pelestarian cagar budaya dan yang diduga cagar

budaya; dan
h. pelaksanaan urusan ketatausahaan.

13

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

Struktur Organisasi
BPCB Prov. Kalimantan Timur
(Permendikbud No. 26 Tahun 2020)

Kepala Balai Pelestarian Kepala Subbagian
Cagar Budaya Tata Usaha

Provinsi Kalimantan Timur
Kelompok Jabatan
Fungsional

GAMBARAN SDM
BPCB PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Struktural 246 Administrasi dan Teknis
Kepala (1 Orang) PEGAWAI 26 Orang
Kasubbag (1 Orang)
Tenaga Kebersihan
Fungsional 5 Orang
Pamong Budaya (6 Orang)
Sopir dan Satpam
Pelaksana 13 Orang
15 Orang
Juru Pelihara
PNS 179 Orang

23 Pegawai PPNPN

223 Pegawai

14

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

BAB IV
TARGET KINERJA DAN
KERANGKA PENDANAAN

4.1 Target Kinerja
Target Kinerja merupakan hasil dan satuan hasil yang akan dicapai dari setiap

Indikator Kinerja selama 5 tahun periode Renstra dalam setiap tahun. BPCB Provinsi
Kalimantan Timur menetapkan target kinerja yang akan dicapai selama lima tahun ke
depan yang dibagi ke setiap tahunnya mulai tahun 2020 sampai dengan tahun 2024.

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan 2020 2021 Target 2023 2024
61 75 2022 65 70
[SK 1] Meningkatnya [IKK 1.1] Jumlah Cagar Budaya
jumlah Cagar Budaya dan dan Warisan Budaya Takbenda 19
Warisan Budaya yang dilindungi
Takbenda yang dilindungi

[SK 2] Meningkatnya [IKK 1.2] Jumlah kunjungan - - 650 2050 2500
jumlah kunjungan museum, galeri dan cagar
museum, galeri dan cagar budaya
budaya

[SK 3] Meningkatnya tata [IKK 3.1] Predikat SAKIP Balai - BB BB BB BB
kelola Balai Pelestarian Pelestarian Cagar Budaya - 94.6 92 92.5 93
Cagar Budaya Kalimantan Kalimantan Timur
Timur
[IKK 3.1] Nilai Kinerja Anggaran
atas Pelaksanaan RKA-K/L Balai
Pelestarian Cagar Budaya
Kalimantan Timur

4.2 Kerangka Pendanaan
Kerangka pendanaan disusun sebagai perkiraan anggaran yang dibutuhkan

untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan. Berikut proyeksi
kebutuhan anggaran yang diperlukan untuk membiayai pencapaian target selama
periode Renstra 2020-2024.

15

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

Program Kegiatan Rencana Pendanaan (dalam ribuan rupiah)

Pemajuan dan Pelestarian dan 2020 2021 2022 2023 2024
Pelestarian Pengelolaan
Bahasa dan Peninggalan Purbakala 22.686.025 7.277.939 4.866.318 8.540.400 9.197.300
Kebudayaan
Dukungan Manajemen - 10.268.050 8.785.047 9.735.047 33.031.300
Dukungan dan Pelaksanaan Tugas
Manajemen Teknis Lainnya Ditjen
Kebudayaan

16

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

BAB V
PENUTUP

Penyusunan Renstra adalah salah satu wujud pelaksanaan Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk melaporkan keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan misi organisasi yang terdiri dari berbagai komponen yang merupakan
satu kesatuan, yaitu perencanaan kinerja. pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, dan evaluasi
akuntabilitas kinerja internal.

Rencana Strategis (Renstra) Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2020 – 2024 telah disusun berdasarkan pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Penyusunan Renstra ini mengacu pada rencana strategis Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta sasaran program dan indikator kinerja
program dari Eselon I, yaitu Direktorat Jenderal Kebudayaan. Renstra BPCB Provinsi
Kalimantan Timur memuat tujuan strategis, sasaran strategis, indikator kinerja, target kinerja,
strategi pelaksanaan capaian, dan rencana pendanaan selama periode tahun 2020-2024.

Rencana Strategis BPCB Provinsi Kalimantan Timur memprioritaskan pada kegiatan
pengumpulan data, inventarisasi, dan dokumentasi di Daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan
Tertinggal), di Daerah Aliran Sungai, di lokasi calon Ibukota Negara, dan melanjutkan
kegiatan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan Cagar Budaya dan yang diduga
Cagar Budaya yang telah memperoleh penanganan awal dalam pelestariannya. Diharapkan
Renstra ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan program pemajuan dan
pelestarian Bahasa dan Kebudayaan serta memberikan kontribusi positif bagi penguatan
akuntabilitas kinerja dan peningkatan kinerja di lingkungan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Monitoring capaian kinerja dilakukan dan disajikan
dalam Laporan Kinerja BPCB Provinsi Kalimantan Timur setiap tahunnya.

17

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

18

Matriks Kinerja dan Pendanaan

Kode Sasaran Kegiatan Target
SK 1 Satuan
IKK 1.1
2020 2021 2022
SK 2
IKK 2.1 Meningkatnya jumlah Cagar Budaya dan Warisan Budaya Takbenda
SK 3
IKK 3.1 Jumlah Cagar Budaya dan Unit 61 75 19
Warisan Budaya Takbenda
IKK 3.2 yang dilindungi

Meningkatnya jumlah kunjungan museum, galeri dan cagar budaya

Jumlah kunjungan museum, Orang - - 650
galeri dan cagar budaya

Meningkatnya tata kelola Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan

Predikat SAKIP Balai Predikat - BB BB
Pelestarian Cagar Budaya
Kalimantan Timur Nilai - 94.6 92

Nilai Kinerja Anggaran atas
Pelaksanaan RKA-K/L Balai
Pelestarian Cagar Budaya
Kalimantan Timur

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

Alokasi (dalam ribuan rupiah)

2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
yang dilindungi 4,046,986 7,306,002
6,038,482 3,589,379 6,830,928
65 70

616,713 1,239,457 1,276,939 1,709,472 1,891,298

2050 2500

n Timur 18,022,308 10,268,050 8,785,047 9,735,047 33,031,300

BB BB

92.5 93

19

Definisi Operasional, Metode Perhitungan, dan Sum

Kode Indikator Definisi Operasion
SK 1
IKK 1.1 Meningkatnya jumlah Cagar Budaya dan Warisan Budaya Takbend

Jumlah Cagar Budaya Cagar Budaya adalah warisan budaya bers
dan Warisan Budaya Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Bud
Takbenda yang Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan
dilindungi dan/atau di air yang perlu dilestarikan keb
memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pe
agama, dan/atau kebudayaan melalui pros

Warisan Budaya Takbenda Indonesia adala
perwujudan, ekspresi pengetahuan dan ke
dengan
lingkup budaya, yang diwariskan dari gene
terus menerus
melalui pelestarian dan/atau penciptaan k
hasil
kebudayaan yang berwujud budaya takben
proses penetapan
Budaya Takbenda

Pelindungan adalah upaya menjaga keberl
mencegah dan menanggulangi dari kerusa
kemusnahan yang dilakukan dengan cara i
pengamanan, pemeliharaan, penyelamata
publikasi.

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

mber Data

nal Metode Perhitungan Sumber Data
da yang dilindungi
Sumber Data:
sifat kebendaan berupa S=a+b+c Laporan Internal
daya, Struktur Cagar Setiap Unit
Keterangan Pelaksana
Cagar Budaya di darat S = Jumlah Cagar Budaya
beradaannya karena dan Warisan Budaya Unit Pelaksanaan:
engetahuan, pendidikan, Takbenda yang dilindungi Direktorat
ses penetapan. a = Cagar Budaya yang Pelindungan
Dilestarikan Kebudayaan, UPT
ah berbagai hasil praktek, b = Warisan Budaya yang Balai Pelestarian
eterampilan, yang terkait Dilindungi Cagar Budaya, dan
c = Karya Budaya yang UPT Balai
erasi ke generasi secara Dilestarikan Pelestarian Nilai
Budaya
kembali serta merupakan Satuan:
Unit Periode
nda setelah melalui Pengumpulan Data:
Tahunan
lanjutan Kebudayaan dan Tipe Perhitungan:
akan, kehancuran, atau Nonkumulatif
inventarisasi,
an, dan

20

Kode Indikator Definisi Operasion
SK 2
IKK 2.1 Meningkatnya jumlah kunjungan museum, galeri dan cagar budaya

Jumlah kunjungan Cagar Budaya adalah warisan budaya bersi
museum, galeri dan Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Bud
cagar budaya Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan
dan/atau di air yang perlu dilestarikan keb
memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pe
agama, dan/atau kebudayaan melalui pros

Museum adalah lembaga yang berfungsi m
mengembangkan, memanfaatkan koleksi,
mengomunikasikannya kepada masyaraka

Galeri Nasional Indonesia adalah sebuah le
yang gedungnya antara lain berfungsi seba
dan perhelatan acara seni rupa Indonesia d

Kunjungan yang dimaksud adalah kunjunga
(pameran/ sosialisasi, dll) yang diselenggar
Nasional dan Balai Pelestarian Cagar Buday
diselenggarakan secara daring maupun lur

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

nal Metode Perhitungan Sumber Data

a S=a+b+c Sumber Data:
Laporan Internal
ifat kebendaan berupa Keterangan: Setiap Unit
daya, Struktur Cagar S = Jumlah orang yang Pelaksana
mengunjungi kegiatan
Cagar Budaya di darat Museum, Galeri dan Cagar Unit Pelaksanaan:
beradaannya karena Budaya UPT Permuseuman,
engetahuan, pendidikan, a = Masyarakat yang UPT Balai
ses penetapan mengapresiasi Museum Pelestarian Cagar
b = Masyarakat yang Budaya, dan Galeri
melindungi, mengapresiasi Galeri Nasional
dan Nasional
at c = Masyarakat yang Periode
mengapresiasi Cagar Pengumpulan Data:
embaga budaya negara Budaya Tahunan
agai tempat pameran,
dan mancanegara. Satuan:
Orang
an atas kegiatan
rakan Museum, Galeri Tipe Perhitungan:
ya baik yang Nonkumulatif
ring.

21

Kode Indikator Definisi Operasion
SK 3
IKK 3.1 Meningkatnya tata kelola Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimant

Predikat SAKIP Balai Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu
Pelestarian Cagar yang wajib dijalankan dalam Reformasi Bir
Budaya Kalimantan Penerapan akuntabilitas kinerja pada selur
Timur didasarkan pada Peraturan Presiden Nomo
Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instan
Akuntabilitas kinerja diterapkan secara ber
tingkat Kementerian, unit kerja, dan satua
mandiri). Penerapan akuntabilitas dilakuka
perencanaan kinerja, pengukuran kinerja,
pelaporan kinerja dan evaluasi kinerja.

Evaluasi atas penerapan SAKIP pada seluru
dilakukan oleh Kementerian Pendayaguna
Reformasi Birokrasi (PAN RB). Tujuan dari
menilai tingkat akuntabilitas atau pertangg
(outcome) terhadap penggunaan anggaran
terwujudnya pemerintahan yang berorient
oriented government).

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

nal Metode Perhitungan Sumber Data
tan Timur
Sumber Data:
u dari delapan program Nilai SAKIP = Hasil Evaluasi SAKIP
rokrasi Internal (RBI). (Perencanaan Kinerja) + yang dikeluarkan oleh
ruh instansi pemerintah (Pengukuran Kinerja) + Biro Perencanaan,
or 29 Tahun 2014 Setjen
nsi Pemerintah (SAKIP). (Laporan Kinerja) + Kemendikbudristek
rjenjang mulai dari (Evaluasi Kinerja)
an kerja (unit kerja Unit Pelaksana: Balai
an mulai dari Nilai: Pelestarian Cagar
pengelolaan data kinerja, > 90 - 100, Predikat AA, Budaya Provinsi
Interpretasi Sangat Kalimantan Timur
uh instansi pemerintah Memuaskan.
aan Aparatur Negara dan > 80 - 90, Predikat A, Periode Pengumpulan
evaluasi ini adalah untuk Interpretasi Memuaskan. Data: Tahunan
gungjawaban atas hasil > 70 - 80, Predikat BB,
n dalam rangka Interpretasi Sangat Baik.
tasi kepada hasil (result > 60 - 70, Predikat B,
Interpretasi Baik.
> 50 - 60, Predikat CC,
Interpretasi Cukup
(memadai).
> 30 - 50, Predikat C,
Interpretasi Kurang.
0 - 30, Predikat D,
Interpretasi Sangat
Kurang.

Satuan:
Predikat

Tipe Perhitungan:
Nonkumulatif

22

Kode Indikator Definisi Operasion
IKK 3.2
Nilai Kinerja Kinerja Anggaran adalah capaian kinerja at
Anggaran atas yang tertuang dalam dokumen anggaran K
Pelaksanaan RKA-K/L sampai dengan Level Unit Pelaksana.
Balai Pelestarian
Cagar Budaya Nilai kinerja anggaran adalah nilai tertimba
Kalimantan Timur Anggaran (EKA) dan Indikator Kinerja Pelak

Berdasarkan PMK Nomor 195/PMK.05/201
dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Belanj
indikator yang ditetapkan oleh Kementeria
untuk mengukur kualitas kinerja pelaksana
Kementerian Negara/Lembaga dari sisi kes
dan penganggaran, efektivitas pelaksanaan
terhadap regulasi, dan efisiensi pelaksanaa

Berdasarkan PMK Nomor 22/PMK.02/2021
dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksa
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, E
melakukan pengukuran, penilaian, dan ana
Anggaran tahun anggaran berjalan dan tah
untuk menyusun rekomendasi dalam rang
Anggaran.

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

nal Metode Perhitungan Sumber Data

tas penggunaan anggaran Nilai Kinerja Anggaran = Sumber Data:
Kementerian/Lembaga (60% x Nilai EKA) + (40% x SPASIKITA
(Terintegrasi dengan
ang dari Evaluasi Kinerja Nilai IKPA) Smart DJA)
ksanaan Anggaran (IKPA).
Keterangan: Periode Pengumpulan
18 tentang Monitoring Nilai EKA diambil dari Data:
ja K/L, IKPA adalah aplikasi SMART DJA. Bulanan
an Keuangan selaku BUN Nilai IKPA diambil dari
aan anggaran belanja aplikasi Online Monitoring
sesuaian perencanaan Sistem Pelaksanaan
n kegiatan, kepatuhan Anggaran (OM-SPAN).
an kegiatan.
Satuan:
Nilai

1 tentang Pengukuran Tipe Perhitungan:
anaan Rencana Kerja Dan Nonkumulatif
EKA adalah proses untuk
alisis atas Kinerja
hun anggaran sebelumnya
gka peningkatan Kinerja

23

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Jalan H.A.M Rifaddin 69 Samarinda Kalimantan Timur 75131
Telepon: (0541) 4104522; Posel: [email protected]

Laman https://kebudayaan.kemdikbud.go.id

24


Click to View FlipBook Version