Kata Pengantar Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah Swt.yang telah memberikan banyak nikmatnya kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan modul ajar ini.Penulis membuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Model-Model Pembelajaran Inovatif yang meliputi nilai tugas,nilai kelompok,nilai individu,dan nilai keaktifan. Modul ajar ini sudah selesai penulis susun berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,sehingga dapat memperlancar proses pembuatan modul ajar ini. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Dr. Fuja Novitra, M.Pd selaku dosen mata kuliah Model-Model Pembelajaran Inovatif serta kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam pembuatan modul ajar ini.Adapun tujuan penulis membuat modul ajar ini adalah untuk menyelesaikan tugas kelompok. Terlepas dari semua ini penulis mennyadari bahwa modul ajar yang penulis susun masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Sehingga pembuatan modul ajar ini bisa lebih baik untuk kedepannya.dan semoga modul ajar yang penulis susun ini bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua. Padang, 2 Mei 2024 Kelmpok 5
INFORMASI UMUM MODUL AJAR FISIKA “ PEMUAIAN” Nama Penyusun : Resti Julianingsih & Rindi Institusi : SMA Tahun Pelajaran : 2024 Jenjang Sekolah : SMA Kelas/Fase : XI/F Alokasi waktu : 2 JP Kompetensi Awal Memahami pengertian suhu dan pengaruh suhu terhadap suatu benda Profil Pelajar Pancasila ❖ Gotong Royong terbentuk dalam kegiatan diskusi kelompok ❖ Bernalar Kritis dan kreatif terbentuk ketika diskusi dan dalam mengerjakan latihan soal Media, Sarana dan Prasarana ❖ Handphone, laptop, jaringan internet, Lembar Aktivitas Siswa, Handout,video pembelajaran Target Siswa Siswa regular : 20 Siswa Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
KOMPONEN INTI CAPAIAN PEMBELAJARAN Peserta mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor. TUJUAN PEMBELAJARAN • Melalui diskusi peserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemuaian dengan tepat. • Melalui kegiatan praktikum peserta didik dapat menganalisis konsep pemuaian dalam menyelesaikan permasalahan pada kehidupan sehari-hari dengan akurat. INDIKATOR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN ➢ Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemuaian dengan tepat ➢ Menganalisis konsep pemuaian dalam menyelesaikan permasalahan pada kehidupan sehari-hari dengan akurat. PEMAHAMAN BERMAKNA Suhu dapat menyebabkan perubahan pada suatu benda seperti perubahan wujud dan peristiwa pemuaian dan penyusutan. Konsep pemuaian erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari seperti pemasangan kaca pada jendela yang dibuat longgar, pemasangan kabel yang dibuat longgar, pemasangan keramik yang harus berjarak, dan sebagainya. Dengan memahami konsep pemuaian ini siswa dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. (3 macam pemuaian disebutkan) PERTANYAAN PEMANTIK Pernahkah kalian melihat ban kendaraan tiba-tiba Meletus?
KEGIATAN PEMBELAJARAN Tahapan Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa. 2. Guru dan siswaberdoa bersama sebelum memulai kegiatan pembelajaran. 3. Guru memeriksa kehadiransiswa sebagai sikap disiplin. 1.Siswa menjawab salam dan menjawab sapaan dari guru. 2. Ketua kelas memimpin doa . 3.Siswa menyatakan kehadirannya 10 menit Apersepsi dan Motivasi 4. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari (pemuaian zat gas) denganmateri pada pertemuan sebelumnya (pemuaian pada zat padat dan zat cair) Motivasi : 5. Guru menunjukkan video tentang ban truk yang tiba-tiba meletus. https://www.youtube.com/watch?v=Cfilvfga45o&t=77s 6. Guru bertanya, “Tentang apa video di atas”, “Mengapa ban truk tibatiba Meletus?” 4. Siswa menjawab apersepsi dan motivasi yang diberikan guru 5. mengamati motivasi yang diberikan guru 6. Menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru 7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang materiyang akan diajarkan serta menjelaskan kegiatan 7. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai tujuanpembelajaran, prosedur kegiatan dan penilaian
pembelajaran yang akan dilakukan Kegiatan Inti (SINTAKS PBL) Orientasi Masalah 60 menit 1. Guru memberikan masalah otentik dengan menunjukkan video berikut. https://www.youtube.com /shorts/ZN92OgoqutY 1. Siswa mengamati video yang ditampilkan oleh guru 2. Guru memberikan orientasi berdasarkan gambar. Rumusan masalah yang diharapkan : - Bagaimana caranya balon udara bisa naik ke atas? - Bagaimana caranya agar balon udara dapat turun dan kembali ke darat? 2. Siswa merumuskan masalah berdasarkan peristiwa pada gambar Mengorganisasi siswa untuk belajar 3. Guru mengorganisasikan siswa menjadi beberapa kelompok berdasarkan hasil tes diagnostik yang telah dilakukan sebelumnya 4. Guru membagikan LAS dan meminta peserta didik untuk membaca dan memahami isi dari LAS Pemuaian. 3. Siswa membentuk kelompok sesuai pembagian yang dilakukan guru 4. Siswa dengan kelompoknya membaca dan memahami isi LAS
Membimbing penyelidikan 5. Guru membimbing siswa dalam melakukan penyelidikan 6. Guru membimbing peserta didik dalam mencatat data hasil pengamatan dengan kolom yang telah dibuat oleh siswa sesuai dengan praktikum yang telah di lakukan 5. Siswa melakukan penyelidikan dengan dibimbing oleh guru 6. Siswa mencatat hasil penyelidikan dengan dibimbing oleh guru Mengembangkan dan menyajikan hasil 7. Guru menginstruksikan siswa untuk mengembangkan kesimpulan berdasarkan percobaan dan menentukan solusi untuk menyelesaikan masalah dari video yang ditampilkan 7. Siswa berdiskusi mengembangkan kesimpulan dan solusi untuk menyelesaikan masalah yang disajikan Menganalisis dan mengevaluasi 8. Guru memfasilitasi siswa dalam mempresentasikan kesimpulan dan solusi yang terpilih 8. Siswa dengan kelompoknya mempresentasikan kesimpulan dan solusi yang dipilih 9. Guru memberikan penguatan terkait pemuaian setelah siswa melakukan presentasi 10. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan dan memberi penguatan 9. Siswa mendengarkan penguatan yang disampaikan guru 10. bersama-sama membuat kesimpulan Kegiatan Penutup 1. Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran 2. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi berikutnya serta mengakhiri kegiatan belajar dengan berdoa 1. melakukan refleksi pembelajaran 2. berdoa 10 menit
REFLEKSI REFLEKSI GURU 1. Adakah kendala kesulitan guru saat melakukan pembelajaran hari ini? 2. Bagaimana cara guru mengatasi kesulitan pembelajaran hari ini? 3. Apa hal yang berbeda akandilakukan guru pada saat pembelajaran berikutnya? REFLEKSI SISWA 1. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini? 2. Hal apa yang paling menyenangkan selama mengikuti pembelajaran? 3. Apa harapan kalian untuk kegiatan pembelajaran berikutnya? Jenis Assesmen 1. Kognitif Tes Formatif 2. Performa (Tes unjuk kerja) 3. Sikap (Profil Pelajar Pancasila)
INSTRUMEN PENILAIAN RUBRIK PENILAIAN SIKAP PROFIL PELAJAR PANCASILA ➢ Penilaian profil pelajar pancasila No Nama Siswa Gotong Royong Bernalar Kritis Kreatif 1. 2. .... Rubrik Asesmen profil pelajar pancasila No. Indikator Penilaian Kriteria Penilaian Kurang 1 Cukup 2 Baik 3 Sangat Baik 4 1 Gotong Royong Tidak mampu Tidak mampu Bekerja Mampu Bekerja sama Mampu Bekerja sama Bekerja sama dan sama dan pasif dan pasif dan aktif memberikan memberikan memberikan kontribusi memberikan kontribusi untuk kontribusi negative untuk kelompok kontribusi untuk kelompok untuk kelompok kelompok 2 Bernalar kritis Tidak aktif / Pasif Kurang aktif dalam Aktif dalam Sangat Aktif dalam dalam melakukan melakukan identifikasi melakukan melakukan identifikasi identifikasi dan dan mengajukan identifikasi dan dan mengajukan mengajukan pertanyaan berkaitan mengajukan pertanyaan berkaitan pertanyaan dengan topik pertanyaan berkaitan dengan topik berkaitan dengan pengamatan dengan topik pengamatan topik pengamatan pengamatan 3 Kreatif Memberikan satu Memberikan satu Memberikan lebih Memberikan lebih dari jawaban, tetapi jawaban, tetapi dari satu jawaban satu jawaban tidak memberikan alasannya tidak tepat yang yangberagam/berbeda alasan beragam/berbeda, disertai dengan alasan tetapi alasannya yang lengkap kurang tepat
Keterangan: 1 (BB) : Belum Berkembang (Siswa masih membutuhkan bimbingan dalam mengembangkan kemampuan) 2 (MB) : Mulai Berkembang (Siswa mulai mengembangkan kemampuan namun masih belum ajek) 3 (BSH) : Berkembang Sesuai Harapan (Siswa telah mengembangkan kemampuan hingga berada dalam tahap ajek) 4 (SB) : Sangat Berkembang (Siswa mengembangkan kemampuannya melampaui harapan)
ASESMEN UNJUK KERJA ➢ Penilaian Presentasi No Nama Siswa Sistematika Presentasi Penggunaan bahasa Kejelasan menyampaikan Komunikatif Kebenaran Konsep 1. 2. .... Rubrik Asesmen Presentasi No. Indikator Penilaian Kriteria Penilaian Kurang 1 Cukup 2 Baik 3 Sangat Baik 4 1 Sistematika Presentasi Materi presentasi diajukan secara tidak runtut dan tidak sistematis Materi presentasi diajukan secara kurang runtut dan tidak sistematis Materi presentasi diajukan secara runtut tetapi kurang sistematis Materi presentasi diajukan secara runtut dan sistematis 2 Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa yang kurang baik, kurang baku, dan tidak terstrukutur Menggunakan bahasa yang baik, kurang baku, dan terstrukutur Menggunakan bahasa yang baik, baku, tetapi kurang terstrukutur Menggunakan bahasa yang baik, baku dan terstrukutur 3 Kejelasan menyampaikan Artikulasi kurang jelas, suara tidak terdengar, berteletele Artikulasi jelas, suara terdengar, tetapi bertele-tele Artikulasi kurang jelas, suara terdengar, tidak bertele-tele Artikulasi jelas, suara terdengar, tidak bertele-tele 4 Komunikatif Membaca catatan sepanjang menjelaskan lebih banyak menatap catatan saat menjelaskan dari pada audiens lebih banyak menatap audiens saat menjelaskan dari pada catatan, tanpa ada gestur tubuh lebih banyak menatap audiens saat menjelaskan dari pada catatan, dan menggunakan gestur yang membuat audiens memperhatikan 5 Kebenaran Konsep Menjelaskan 1 dari 4 konsep esensial dengan benar Menjelaskan 2 dari 4 konsep esensial dengan benar Menjelaskan 3 dari 4 konsep esensial dengan benar Menjelaskan seluruh konsep esensial dengan benar
➢ Aspek penilaian keterampilan No Nama Siswa Memakai alat dengan benar Identifikasi data Hasil Analisis Kesimpulan dan penyelesaian masalah 1. 2. .... Rubrik penilaian ketrampilan No Indikator Rubrik 1 Memakai alat dengan benar 3 Menggunakan alat dengan sesuai fungsi dan berhati-hati dalam menggunakan alat 2 Menggunakan alat dengan sesuai fungsi dan tidak berhati-hati dalam menggunakan alat 1 Tidak menggunakan alat dengan sesuai fungsi dan tidak berhatihati dalam menggunakan alat 2 Identifikasi data 3 Identifikasi data cermat 2 Identifikasi data beberapa masih tidak sesuai 1 Identifikasi datatidakcermat 3 HasilAnalisis 3 Hasil analisis lengkap 2 Hasil analisis lengkap sesuai sebagian 1 Hasil analisis tidak lengkap 4 Kesimpulan dan 3 Semua kesimpulan benar dan penyelesaian masalah sesuai penyelesaian masalah 2 Sebagiankesimpulan benar dan penyelesaian masalah sesuai 1 Kesimpulan tidak benar atau tidak sesuai dan tidak ada penyelesaian masalah
Media Pembelajaran PPT
https://forms.gle/28tVtiX8r9PUFkQ99
https://forms.gle/Wf542Ldeq2ZFTEXy8
BAHAN AJAR PEMUAIAN KELOMPOK 5
KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan bahan ajar Fisika untuk kelas XI. Bahan ajar materi Pemuaian ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah modelmodel pembelajaran inovatif. Isi bahan ajar ini berdasarkan Kurikulum merdeka yang menerapkan metode belajar Problem Based Learning yang lebih menempatkan siswa sebagai pusat kegiatan belajar (Student Center). Modul ini juga dilengkapi dengan latihan soal untuk menguji pemahaman siswa terkait dengan materi yang terdapat pada bahan ajar. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan bahan ajar ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan bahan ajar ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyelesaian bahan ajar ini, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya para peserta didik. Padang,2 Mei 2024 Kelompok 5 ii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...............................................................i KATA PENGANTAR .............................................................ii DAFTAR ISI......................................................................... iii PETA KONSEP. ....................................................................iv PENDAHULUAN......................................................................1 PEMUAIAN ZAT PADAT ......................................................1 PEMUAIAN ZAT CAIR ......................................................4 PEMUAIAN GAS...................................................................6 RANGKUMAN...................................................................... 7 LATIHAN SOAL.....................................................................8 DAFTAR PUSTAKA............................................................9 iii
PETA KONSEP iv
PENDAHULUAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui diskusi peserta didik dapat Menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi pemuaian pada zat padat dan gas dengan tepat. Melalui kegiatan praktikum peserta didik dapat Menganalisis konsep pemuaian gas dalam menyelesaikan permasalahan pada kehidupan sehari-hari dengan akurat 1.1. Proses Pemuaian Zat Padat 1.1.1 Pemuaian Panjang Zat Padat Proses pemuaian zat padat bisa kamu lihat saat kamu memanaskan batang logam, ternyata batang logam tersebur bertambah panjang. Mengapa bisa demikian? Hal ini terjadi karena partikel zat selalu bergerak (bergetar). Jika zat padat tersebut dipanaskan, gerakan partikelnya akan semakin cepat dan saling menumbuk dengan partikel di dekatnya. Hal ini mengakibatkan jarak antara partikel menjadi renggang dan zat padat tersebut menjadi bertambah panjang. Pertambahan panjang bisa semakin besar bila waktu pemanasan semakin lama dan suhu semakin besar Alat untuk membuktikan adanya pemuaian zat padat, disebut Musschenbroek. Pada alat tersebut terdapat 3 batang logam bahan aluminium, tembaga, dan besi. Kemudian, ketika logam tersebut gambar 1. Rel kereta sumber: aanwijzing.com dipanaskan, maka nampak ketiga logam tersebut begerak. 1
gambar 2. muschenberk sumber : kemdikbud Dari percobaan-percobaan yang dilakukan dengan menggunakan alat Muscchenbroek disimpulkan bahwa zat pada umumnya memuai ke segala arah (pemuaian volume). Tetapi pada pemuaian panjang zat padat, yang teramati pemuaiannya terlihat lebih menonjol ke arah mana, atau kita hanya ingin melihat pemuaian ke arah tertentu. Untuk itu, di penjelasan ini kita bisa menyelidiki atau menghitung dengan rumus- rumus tertentu dengan adanya koefisien muai. Koefisien muai panjang suatu zat adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang zat padat jika suhunta dinaikkan 1 derajat Celcius. Tabel 1.1 Koefisien muai panjang dari beberapa jenis zat padat 2
1.1.2 Pemuaian Luas Zat Padat Pada logam yang berbentuk lempengan tipis (berupa segiempat, segitiga, atau lingkaran), ukuran volume dapat diabaikan. Ketika lempengan tersebut mendapat pemanasan, maka dapat diamati hanya pemuaian luasnya saja. Dengan kata lain, zat padat tersebut mengalami muai luas. Muai luas dapat diamati pada kaca jendela, pada saat suhu udara panas, dan suhu kaca menjadi naik sehingga terjadi pemuaian, maka kaca memuai lebih besar daripada pemuaian bingkainya, akibatnya kaca terlihat terpasang sangat rapat pada bingkai. Benda yang mengalami muai luas akan menjadi lebih besar daripada semula. Pemuaian yang terjadi pada sebuah benda padat jika ketebalannya jauh lebih kecil dibandingkan panjang dan lebarnya, maka yang terjadi adalah muai luas. gambar 3. pemuaian luas sumber : kemdikbud Pertambahan luas suatu zat bila dipanaskan akan : 1. Berbanding lurus dengan luas mula-mula 2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu 3. Bergantung dari jenis zat 3
1.1.3 Pemuaian Volume Pada Zat Padat Jika benda yang kita panaskan berbentuk balok, kubus, atau berbentuk benda pejal lainnya, muai volumlah yang harus kita perhatikan (paling dominan). Pertambahan volume suatu zat yang dipanaskan, secara fisis : Berbanding lurus dengan volume mula- mula zat Berbanding lurus dengan perubahan suhu zat Bergantung dari jenis bahan Pertambahan volume zat yang terjadi akibat panas, 2.1 Pemuaian Zat Cair Pada zat cair hanya dikenal ukuran volume, karena itu pada zat cair hanya dikenal muai volume. Makin tinggi kenaikan suhu, makin besar penambahan volume zat cair. Pemuaian zat cair yang satu dengan yang lain umumnya berbeda, meskipun volume zat cair mula-mula sama. Untuk seluruh zat cair pemuaian makin besar jika kenaikan suhu bertambah besar. Koefisien muai ruang atau rruai. aolurne adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan volume setiap satuan volume suatu zat bila suhu naik 1 derajat celcius. Tabel 1.2 Koefisien muai ruang beberapa jenis zat cair 4
Proses pemuaian pada zat cair, misalnya saat kamu memasak air dalam panci sampai penuh. Ketika mendidih maka air itu akan tumpah. Hal ini menunjukkan air memuai. Dalam zat cair terjadi muai volume, karena zat cair tersebut menempati ruang sesuai bentuk tempatnya. Pemuaian zat cair ternyata berbeda-beda bergantung besar koefisien muai volume. Semakin besar koefisien muai volume suatu zat, maka semakin besar pula pemuaiannya. Pemuaian zat cair dapat dimanfaatkan dalam penggunaan termometer zat cair, biasanya zat cair yang digunakan adalah raksa atau alkohol. Sifat naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler sebagai akibat pemuaian zat cair inilah yang digunakan untuk mengukur suhu. Permukaan zat cair naik sepanjang pipa kapiler dan ber henti pada posisi tertentu yang sesuai dengan suhu benda. Suhu yang terukur dinyatakan oleh skala yang berimpit dengan permukaan zat cair pada pipa kapiler tersebut. Pemuaian yang terjadi pada zat cair adalahmuai volume. Air yang keluar dari bejana merupakanindikasi perbedaan pemuaian yang berbeda antarazat padat dan zat cair. Air yang tertumpah dari bejana menandakan pemuaian zat cair yang lebihbesar dari muai zat padat, dalam hal ini adalahbejananya. 5
2.2 Proses Pemuaian Gas Proses pemuaian gas, terjadi jika gas tersebut mendapat kalor maupun suhu yang semakin besar. Misalnya kamu meniup balon, dan balon tersebut kamu letakkan di halaman yang terkena terik sinar Matahari, maka lama kelamaan balon itu menjadi pecah. Pecahnya balon tersebut karena gas/udara dalam balon memuai dan balon yang ikut memuai terdesak keluar sehingga pada pemuaian gas dan balon, balon tak lagi mampu menahan itatan partikel balonnya hingga mengakibatkan balon meletus Gas mengalami pemuaian ketika suhunyabertambah dan mengalami penyusutan jika suhunya turun. Pada gas tidak dikenal muai panjang dan muai luas, yang ada hanyalah muai volume gas. Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa koefisien muai volume Koefisien muai ruang atau muai. volurne adalahbilangan yang menunjukkan pertambahan volumesetiap satuan volume suatu zat bila suhu naik 1 derajat celcius. gambar 4. balon udara sumber : wikipedia 6
RANGKUMAN 1. Pemuaian zat padat: peristiwa bertambahnya panjang, lebar, atau volume suatu benda padat karena adanya panas (kalor). 2. Pemuaian zat cair: peristiwa bertambahnya volume benda cair karena adanya panas (kalor). Zat cair tidak memiliki bentuk yang tetap, sehingga tidak dapat bertambah panjang atau lebar. 3. Pemuaian zat gas: peristiwa bertambahnya volume gas karena adanya kenaikan suhu. Gas yang tidak terlihat wujudnya dan tidak memiliki bentuk yang tetap tidak dapat memuai secara panjang dan luas. 7
LATIHAN SOAL 1. Pemasangan ban besi pada roda pedati tersebut menggunakan prinsip …. A. pemanasan B. pemuaian dan penyusutan C. penyusutan dan pendinginan D. pendinginan 2. Ban sepeda yang diparkir di tempat panas seringkali meletus. Hal ini disebabkan …. A.udara di dalam ban memuai lebih besar daripada pemuaian ban B. udara di dalam ban memuai C. ban menyusut, sedangkan udara di dalamnya memuai D. ban memuai, sedangkan udara di dalamnya tetap 3. Sambungan rel kereta api selalu diberi celah agar …. A. ketika rel memuai. rel tersebut tidak bengkok B. pada suhu rendah, rel tersebut tidak bengkok C. kereta api dapat berjalan dengan lancar ketika melintas di atas rel D. ketika rel mengalami pemuaian, rel tidak putus 4. Jika dua gelas yang sejenis ditumpuk, gelas menjadi sulit dilepas. Agar kedua gelas tersebut dapat dilepas, hal yang dapat dilakukan adalah …. A. kedua gelas direndam dalam air panas B. gelas yang bawah direndam dalam air es C. kedua gelas direndam dalam air es D. gelas yang bawah direndam dalam air panas 5. Ukuran kaca yang dipasang pada kusen jendela dibuat lebih kecil daripada bingkainya. Hal ini bertujuan …. A. untuk menghemat kaca B. agar kaca tidak pecah ketika terjadi pemuaian C. agar pemasangannya lebih mudah D. agar kusen jendela tidak mudah rusak 8
Nama Anggota Kelompok: 1. ............................................................................. 2. ............................................................................. 3. ............................................................................. 4. ............................................................................. 5. ............................................................................. LEMBAR AKTIVITAS SISWA “ PEMUAIAN ZAT GAS ”
LEMBAR AKTIVITAS SISWA PEMUAIAN ZAT GAS Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI Judul Materi : Pemuaian Zat ➢ Capaian Pembelajaran : Peserta mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor. ➢ Tujuan Pembelajaran : • Melalui diskusi peserta didik dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemuaian dengan tepat. • Melalui kegiatan praktikum peserta didik dapat menganalisis konsep pemuaian untuk menyelesaikan permasalahan pada kehidupan sehari-hari dengan akurat. APA YANG AKAN KAMU LAKUKAN??? APA YANG HARUS KAMU LAKUKAN??? Bacalah bahan ajar tentang pemuaian Ikuti langkah-langkah yang ada pada lembar siswa dan jawab pertanyaannya. Aktiflah berdiskusi dengan kelompokmu Pada kegiatan ini, kamu akan disajikan tayangan video tentang balon udara. Diharapakan kamu dan kelompokmu mampu memecahkan masalah di dalam lembar diskusi ini dengan memililiki rasa ingin tahu yang tinggi.
KEGIATAN PENYELIDIKAN Orientasi Masalah Sebelum mulai mengerjakan Lembar Aktivitas Siswa, silahkan saksikan video dengan link berikut ini: https://www.youtube.com/shorts/ZN92OgoqutY (Balon Udara) atau scan barcode berikut : Ketika berlibur ke Turki, Refal ingin sekali mencoba menaiki balon udara. Di dalam balon udara tersebut, terdapat api. Refal pun penasaran apa fungsi api pada balon udara tersebut? Refal juga penasaran bagaimana nanti caranya ia turun kembali ke darat. Rumusan Masalah Setelah menyaksikan video di atas, tuliskan rumusan masalah yang bisa kalian temukan. …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… .................................................................................................................……………………………………………. A. ALAT DAN BAHAN 1. Pembakar Bunsen 2. Kaki Tiga 3. Balon 4. Gelas Kimia 5. Air 6. Labu Erlenmeyer
B. PROSEDUR KERJA 1. Panaskan air menggunakan gelas kimia di atas pembakar Bunsen dan tunggu hingga air menjadi panas. 2. Siapkan air dingin di gelas kimia yang kedua. 3. Letakkan lubang ujung balon ke mulut labu erlenmeyer, sehingga labu erlenmeyer tertutup rapat. 4. Masukkan labu erlenmeyer yang sudah ditutup dengan balon ke dalam air yang sedang dipanaskan sambil dipegang secara hati-hati. Setelah ditunggu beberapa saat, apa yang terjadi? 5. Pindahkan labu Erlenmeyer dari gelas kimia yang berisi air panas ke dalam gelas kimia yang berisi air dingin. Setelah ditunggu beberapa saat, apa yang terjadi? C. TABEL PENGAMATAN Kondisi air Perubahan bentuk balon Air panas Air dingin D. PEMBAHASAN Apa yang terjadi pada balon ketika labu erlenmeyer dimasukkan ke dalam air panas? Mengapa hal tersebut dapat terjadi? …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………..………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… Apa yang terjadi pada balon ketika labu erlenmeyer dimasukkan ke dalam air dingin? Mengapa hal tersebut dapat terjadi? …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………..…………………………………………………………
Gambarkan kondisi balon yang kalian amati. a. Kondisi balon saat labu Erlenmeyer dimasukkan ke dalam air panas b. Kondisi balon saat labu Erlenmeyer dimasukkan ke dalam air dingin Apakah suhu berpengaruh terhadap perubahan balon? Hubungkan dengan konsep pemuaian gas! ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………..……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………
SOLUSI PERMASALAHAN Tuliskan solusi yang dapat kalian usulkan untuk menyelesaikan masalah yang ditampilkan dari video di atas, yaitu bagaimana agar balon udara bisa naik dan turun kembali ke darat berdasarkan percobaan. ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………..…… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………. MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI PROSES Berikan kesimpulan berdasarkan data atau hasil pengamatan pada kegiatan ini! ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………..… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………... SEMANGAT
GLOSARIUM 1. Koefisien muai panjang : bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang zat padat jika suhunya dinaikkan 1 derajat Celcius 2. Musschenbroek : Alat untuk membuktikan adanya pemuaian zat padat 3. Pemuaian : perubahan suatu benda yang bisa menjadi bertambah panjang, lebar, luas, atau berubah volumenya karena terkena panas (kalor). 4. Popping : pecahnya satu atau beberapa bagian keramik sehingga terlepas dari tempat dudukannya
DAFTAR PUSTAKA Budiyanti Dwi Hardanie, dkk. 2021. Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII buku guru, Jakarta. Kemendikbud, Riset, Teknologi Balitbang,Pusat Kurikulum dan Perbukuan ditsmp.kemdikbud.go.id. Beberapa Pemuaian Zat yang Diakibatkan oleh Suhu. diakses 2 Mei 2024. dvcodes.com. Latihan Soal IPA Pemuaian Kelas 7 SMP. Diakses pada 2 mei 2024 Victoriani Inabuy dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas VIISMP. Jakarta: Kemendikbud RI Balitban.