The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Amalan sunnah selain puasa di bulan Syawal

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by riza.aflah.cht, 2022-05-26 00:32:06

Amalan Sunnah di Bulan Syawal

Amalan sunnah selain puasa di bulan Syawal

Keywords: Ibadah

Bukan Hanya Puasa, Ini
Amalan Sunnah Lain yang
Dianjurkan di Bulan Syawal,
Termasuk Menikah

Berikut beberapa amalan sunnah yang dimaksud:

1. Menikah
Rasulullah SAW menikahi Sayyidah Aisyah pada bulan Syawal.
Hal ini berdasarkan hadist yang berbunyi:
"Rasulullah shallallhu 'alaihi wasallam menikahiku (Aisyah) pada bulan Syawal dan mengadakan malam
pertama pada bulan Syawal. Istri Rasulullah mana yang lebih bentuntung ketimbang diriku di sisi
beliau?"(HR Muslim).
Selain membawa kebaikan bagi pasangan, melakukan pernikahan di bulan Syawal juga tergolong
melakukkan sunnah rasul.
Para ulama khususnya kalangan madzhab Syafi'i menganggap sunnah untuk menikah, menikahkan, atau
berhubungan intim yang halal di bulan Syawal.

2. Mengganti I'tikaf
Jika kamu termasuk orang yang meninggalkan i'tikaf di bulan Ramadhan, maka kamu bisa menggantinya
di bulan Syawal ini.
Sebagaimana Rasulullah SAW pernah mengganti i'tikaf di bulan Syawal karena meninggalkannya saat
bulan Ramadhan.
Terdapat riwayat yang shahih dari Ummu al-Mukminin, yang menyatakan bahwasanya nabi shallallahu
„alaihi wa sallam beri‟tikaf di sepuluh hari pertama bulan Syawal dan dalam satu riwayat beliau
melaksanakannya di sepuluh hari terakhir bulan Syawal. (HR. Bukhori & Muslim)

3. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa sunnah Ayyamul Bidh adalah puasa yang bisa dilakukan di pertengahan bulan Hijriah.
Ibadah ini jatuh pada hari ke-13, 14, dan 15 hijriah tiap bulannya.
Disebut Puasa Ayyamul Bidh karena pada 3 hari itulah bulan bersinar terang, sehingga malam tampak
putih bercahaya.
Berikut beberapa dalil yang menjelaskan tentang anjuran Puasa Ayyamul Bidh:
Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, ia berkata,

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku
tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat
Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178)
Dan juga dari hadits Ibnu Milhan Al Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata,

-- .
“Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul
bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa Ayyamul Bidh itu seperti
puasa setahun.” (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini shahih)

Puasa Ayyamul Bidh memiliki beberapa tata
1. Niat puasa putih boleh dilakukan setelah terbit fajar asalkan belum makan, minum dan melakukan hal-
hal yang membatalkan puasa lainnya.
Berbeda dengan puasa wajib yang harus melakukan niat sebelum terbit fajar.

2. Seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah ketika bersama suaminya, terkecuali sudah mendapat izin
dari sang suami.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda :
"Janganlah seorang wanita berpuasa sunnah sedang suaminya ada, kecuali dengan seizinnya."

3. Lebih dianjurkan ketika tidak bepergian
Dari Ibnu „Abbas radhiyallahu „anhuma, beliau berkata,

“Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian
maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2347. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits
ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

4. Tidak dilaksanakan di tanggal 13 Dzulhijah
13 Dzulhijah merupakan bagian dari hari tasyriq, sehingga tidak dianjurkan untuk melaksanakan puasa
putih.

Manfaat Puasa Tiga Hari Setiap Bulan
1. Menghidupkan sunnah Nabi shallallahu „alaihi wa sallam.
2. Melakukan puasa tiga hari setiap bulannya seperti melakukan puasa sepanjang tahun karena pahala
satu kebaikan adalah sepuluh kebaikan semisal. Berarti puasa tiga hari setiap bulan sama dengan puasa
sebanyak tiga puluh hari setiap bulan. Jadi seolah-olah ia berpuasa sepanjang tahun.
3. Memberi istirahat pada anggota badan setiap bulannya.
Dalam riwayat tersebut dijelaskan bahwa setelah menyelesaikan puasa Ramadhandan dilanjutkan
berpuasa selama enam hari di bulan Syawal, maka bagi yang melakukan akan seperti berpuasa selama
setahun.
Mengutip dari Tribunnews, Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Shidiq, M.Ag mengatakan bahwa
puasa syawal dilakukan enam hari di bulan Syawal, yaitu hari kedua Syawal (sehari setelah hari raya Idul
Fitri) dan seterusnya.
Puasa Syawal dimulai di hari kedua karena pada hari pertama Syawal merupakan Hari Raya Idul Fitri,
maka diharamkan untuk berpuasa.
Akan lebih baik jika dilakukan secara berturut selama enam hari mulai hari kedua Syawal.
Namun, jika merasa kesulitan, maka diperbolehkan tidak berurutan, asalkan berpuasa sebanyak enam
hari dan masih di bulan Syawal.
Tanggal 1 bulan Syawal dimulai pada 6 Juni 2019 hingga 3 Juli 2019.
Niat puasa Syawal
Berikut ini niat untuk puasa sunnah di bulan Syawal :

"Nawaitu shauma ghadin „an adâ‟i sunnatis Syawwâli lillâhi ta„âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”
Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum,
dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Berikut ini lafalnya :

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi „an adâ‟i sunnatis Syawwâli lillâhi ta„âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”

(sumber :Tribunstyle/ Irsan Yamananda;Serambinews/Amirullah)


Click to View FlipBook Version