The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by tryynurii, 2021-12-09 02:54:22

MAKALAH KELOMPOK 12

MAKALAH KELOMPOK 12

MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN
BUAH (FRUCTUS)

Dosen pengampu: Nur Fitriana Sam, S. Pd., M. Pd.

DISUSUN OLEH:
NINDY ANDELLINA (2040603027)

JAKA HADI JAYA (1940603067)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2021/2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha-Esa, karena atas berkat dan
penyertaan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah morfologi tumbuhan yang berjudul
“BUAH (FRUCTUS)” ini tepat waktu. Dan tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah morfologi tumbuhan, yaitu Ibu Nur Fitriana Sam, S. Pd., M.
Pd.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah morfologi tumbuhan dan juga
untuk khalayak ramai sebagai bahan ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga
bermanfaat.

Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sebagai penyusun
makalah ini memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca, agar kedepannya bisa
menjadi lebih baik lagi.
Sekian dan Terima kasih.

25 November 2021

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
A. Pengertian..................................................................................................................... 2
B. Karakteristik Buah ........................................................................................................ 2
C. Penggolongan tentang buah (fructus)............................................................................. 3

1. Buah Semu atau Buah Tertutup .................................................................................. 3
2. Buah Sungguh atau Buah Sejati.................................................................................. 4
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 13
KESIMPULAN ................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 15

iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal

buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel
telur. Bakal biji tersebut dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa
penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah
serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh
menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.

Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana
terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang
berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada
tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel
telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.

Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga),
bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh
menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang
kering dan keras (pada buah geluk atau nux).

Buah yang menyimpan biji memiliki susunan, seperti dinding buah
(pericarpium), biasanya dibedakan dalam dinding luar (exocarpium) dan dinding dalam
(endocarpium) yang masing-masing hanya terdiri atas satu lapis dan diantaranya
terdapat bagian dinding buah yang terdiri dari beberapa lapisan yaitu dinding tengah
(mesocarpium).
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja karakteristik dari buah?
2. Bagaimana penggolongan pada buah semu?
3. Bagaimana penggolongan pada buah sungguh (buah sejati)?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui karakteristik buah,
penggolongan pada buah semu dan penggolongan pada buah sungguh (buah sejati)
serta mengetahui lebih dalam mengenai buah (fructus).

1

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan

lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji.
Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni
sebagai pemencar biji tumbuhan.

Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh
pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat
di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.

B. Karakteristik Buah
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh

dan merupakan suatu bagian buah. Bagian-bagian bunga yang terkadang tidak gugur,
melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan
sifat buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah yang penting, misalnya :
1. Daun-daun pelindung

Pada jagung daun-daun bunga tidak gugur, dan kita kenal kemudian sebagai
pembungkus tongkol jagung (klobot).

2. Daun-daun kelopak
Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan
bagian buah.

2

3. Tangkai kepala putik
Bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada jagung, yang kita kenal sebagai
rambut jagung, juga pada semua macam jambu, masih dapat kita lihat tangkai
kepala putik di bagian ujung buah.

4. Kepala putik
Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis, yang sekaligus pula
dapat menunjukan jumlah daun buah dan jumlah ruangan dalam buah manggis tadi.

C. Penggolongan tentang buah (fructus)
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu buah

semu atau tertutup dan buah sungguh atau buah telanjang.
1. Buah Semu atau Buah Tertutup

1) Buah Semu Tunggal
Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu
bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut
membentuk buah, seperti:
- Tangkai bunga, pada buah jambu monyet (Anacardium occidentale L.).

- Kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minima L.).

3

2) Buah Semu Ganda
Buah semu ganda merupakan buah semu yang berasal dari satu bunga dengan
banyak bakal buah yang masing-masing lepas dan tumbuh menjadi buah, tetapi
disertai pula oleh bagian-bagian bunga lainnya seperti misalnya buah arbei
(Fragraria vesca L.).

3) Buah Semu Majemuk
Buah semu majemuk adalah buah semu yang berasal dari bunga majemuk yang
seluruhnya hanya tampak sebagai satu buah. Dimana, tangkai bunga menebal,
tenda bunga berlekatan dan menjadi kulit buah. Misalnya, buah Nangka
(Artocarpus integra Merr.).

2. Buah Sungguh atau Buah Sejati
Buah sungguh atau buah telanjang, yaitu apabila melulu terbentuk dari bakal

buah saja dan karena buah ini biasanya tidak diselubungi oleh bagian-bagian
lainnya, maka dinamakan buah telanjang.
Buah sejati pertama-tama dapat dibedakan terlebih dahulu dalam 3 golongan, yaitu:

1. Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan satu

bakal buah yang berisi satu biji atau lebih, seperti misalnya pada buah mangga
(Mangifera indica L.) yang mempunyai satu ruang dengan satu biji.

Buah sejati tunggal dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu:

4

a. Buah Sejati Tunggal yang Kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang
bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering, misalnya buah
kacang tanah (Arachis hypogaea L.).

Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam:
(1) Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji. Biasanya

buah ini saat masak tidak pecah (indehiscens). Contoh-contoh dari
golongan ini adalah:
(a) Buah Padi (caryopsis), dimana buah berdinding tipis, mengandung

satu biji, dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji, sedang kulit biji
ini terkadang berlekatan pula dengan bijinya. Contoh: buah padi
(Oryza sativa L.).

(b) Buah Kurung (achenium), yaitu buah berbiji satu, tidak pecah,
dinding buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji tetapi tidak
berlekatan. Contoh: buah bunga matahari (Helianthus annus L.).

(c) Buah Keras (nux), seperti buah kurung, namun yang membedakan
adalah buah ini mempunyai kulit buah yang kaku atau keras
berkayu. Contoh: buah sarangan (Castanea argentea B.).

5

(d) Buah Keras Bersayap (samard), seperti buah keras, tetapi pada kulit
buah terdapat suatu alat tambahan berupa sayap, yang menyebabkan
buah dapat beterbangan jika tertiup angin. Contoh: pada warga suku
Dipterocarpaceae.

(2) Buah sejati tunggal kering yang mengandung lebih dari satu biji. Jika
dimasak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mehcarpia), atau
pecah sedemikian rupa hingga biji terlepas (dapat meninggalkan
buahnya). Contoh-contoh dari golongan ini adalah:
(a) Buah Berbelah (schiwcarpium), mempunyai dua ruang atau lebih,
tiap ruang berisi satu biji. Jika pecah menjadi beberapa bagian buah
dapat dibedakan lagi dalam:
- Buah berbelah dua (diachenium), jika masak menjadi dua bagian
buah. Contohnya: buah pegagan (Centella asiatica Urb.).

- Buah berbelah tiga (triachenium), jika masak menjadi tiga
bagian buah. Contohnya: Trapaeolum majus L.

6

- Buah berbelah empat (tetrachenium), jika masak menjadi empat
bagian buah. Contohnya: buah selasih (Ochimum hasilicum L.).

- Buah berbelah banyak (polyachenium), jika masak menjadi
sejumlah (banyak) bagian buah. Contohnya: buah kurung

(b) Buah Kendaga (rhegma), mempunyai sifat seperti buah berbelah,
tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga biji dapat
terlepas dari biliknya dan tersusun atas sejumlah daun buah yang
sesuai dengan jumlah ruangan (kendaga) yang terdapat dalam buah
tersebut. Menurut jumlah kendaganya, buah ini dapat dibedakan lagi
dalam:
- Buah berkendaga dua (dicoccus), jika masak pecah menjadi dua
bagian buah. Contoh: buah jeruk spanyol (Meliococcus
bijugatus).

- Buah berkendaga tiga (triococcus), jika masak pecah menjadi
tiga bagian buah. Contohnya: buah jarak (Ricinus communis L.).

7

- Buah berkendaga lima (pentacoccus), jika masak pecah menjadi
lima bagian buah. Contoh: buah Geranium.

- Buah berkendaga banyak (polycoccus), jika masak pecah
menjadi beberapa bagian buah.

(c) Buah Kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang
mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah.
Buah kotak dapat dibedakan dalam:
- Buah bumbung (folliculus), tersusun atas sehelai daun buah,
mempunyai satu ruangan dengan banyak biji di dalamnya dan
jarang sekali hanya mempunyai satu biji. Contoh: buah biduri
(Calotropis gigantea).

- Buah polong (legumen), terbentuk dari satu daun buah dan
mempunyai satu ruangan atau lebih (karena adanya sekat-sekat
semu). Contoh: Kacang Panjang (Vigna sinensis).

8

- Buah lobak atau polong semu (siliqua), tersusun atas dua daun
buah, mempunyai satu ruangan dengan dua tembuni pada
perlekatan daun buahnya dan membentuk sekat semu. Contoh:
lobak (Raphctnus sativus).

- Buah kotak sejati (capsula), terjadi dari dua daun buah atau lebih
dan mempunyai ruangan yang jumlahnya sesuai dengan
banyaknya daun buah. Cara membuka buah ini ada bermacam-
macam, yaitu diantaranya dengan katup-katup atau kelep (valva)
yang dimana jika buahnya pecah dapat membelah ruangan
(loculicidus) dan membelah sekat-sekat (septicidus), dengan
retak-retak atau celah-celah (rima) misalnya pada buah anggrek
(Orchidaceae), dengan gigi-gigi (dens) misalnya pada buah
anyelir (Dianthus caryophyllus), dengan liang (porus) misalnya
pada buah tanaman apyun (Papaver somniferum L.), dan dengan
tutup (operculum) misalnya pada buah krokot (Portulaca
oleracea L.).

9

b. Buah Sejati Tunggal yang Berdaging (carnosus), ialah jika dinding buahnya
menjadi tebal berdaging. Dinding buah (ipeicarpium) dapat dibedakan
menjadi tiga lapisan, yaitu: kulit luar (exocarpium atau epicarpium), kulit
tengah (mesocarpium), dan kulit dalam (endocarpium). Buah sejati tunggal
yang berdaging (carnosus) dapat dibedakan sebagai berikut:
(1) Buah buni (bacca), ialah buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan,
yaitu lapisan luar yang tipis agak kaku seperti kulit (belulang) dan
lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair serta dapat dimakan. Contoh:
buah pepaya (Carica papaya).

(2) Buah mentimun (pepo), susunannya tidak jauh berbeda dengan buah
buni, biasanya kulit buah yang di bagian luar lebih tebal dan lebih kaku.
Contoh: semangka (Citrullus vulgaris Schrad.).

(3) Buah jeruk (hesperidium), buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu
variasi buah buni. Kulit buah mempuyai tiga lapisan, yaitu:
- Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung banyak kelenjar
minyak atsiri, yang mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak
warnanya berubah menjadi kuning atau jingga. Lapisan ini disebut
flavedo,
- Lapisan tengah bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga
karang yang biasanya berwarna putih, dinamakan albedo,
- Selanjutnya, lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk
beberapa ruangan. Dalam ruangan-ruangan ini terdapat gelembung-
gelembung yang berair, dan bijinya terdapat bebas, di antara
gelembung-gelembung ini.

10

(4) Buah batu (drupa), mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan
kulit, yaitu: kulit luar (exocarpium atau epicarpium), kulit tengah
(mesocarpium), dan kulit dalam (endocarpiurri). Contoh: buah kelapa
(Cocos nucifera L.).

(5) Buah delima, kulit buah merupakan lapisan luar kaku seperti kulit,
lapisan dalam tipis dan licin serta mempunyai beberapa ruang dengan
biji-biji yang mempunyai salut biji (arillus) bebas dalam ruang-ruang
tersebut. Contoh: buah delima (Punica granatum L.).

(6) Buah apel (ipomum), seperti buah batu dengan kulit dalam yang tipis,
tetapi cukup kuat, seperti kulit, kulit tengah tebal, lunak, berair, biasanya
dapat dimakan. Contoh: buah apel (Pyrus malus L.).

2. Buah Sejati Ganda
Buah sejati ganda adalah buah yang berasal dari satu bunga dengan banyak

bakal buah yang masing-masing lepas, tetapi akhirnya merupakan kumpulan
buah maupun kelihatan seperti satu. Buah sejati ganda dapat dibedakan dalam:
a. Buah kurung ganda, dasar bunga berbentuk periuk dengan didalamnya

buah. Contoh: pada mawar (Rosa hybrida Hort.).

11

b. Buah batu ganda, bunga mempunyai banyak bakal buah yang kemudian
masing-masing tumbuh menjadi buah batu. Contoh: pada jenis-jenis rubus
(Rubus fraxinifolius Poir.).

c. Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang
masing-masing tumbuh menjadi buah bumbung. Contoh: cempaka
(Michelia champaka L.).

d. Buah buni ganda, seperti bumbung ganda tetapi bakal buah berubah menjadi
buah buni. Contoh: srikaya (Annona squamosa L.).

3. Buah Sejati Majemuk
Berasal dari suatu bunga majemuk, jadi berasal dari banyak bunga dengan

banyak bakal buah, tetapi seluruhnya seakan-akan merupakan satu buah. Buah
sejati majemuk dapat dibedakan menjadi:
a. Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga

majemuk membentuk suatu buah buni. Contoh: nanas (Ananas comosus
Merr.).

12

b. Buah batu majemuk, rangkaian bunga betinanya setelah mengalami
penyerbukan atau pembuahan berubah menjadi buah batu majemuk.
Contoh: pandan (Pandanus tectorius Sol.).

c. Buah kurung majemuk, terdiri atas bunga-bunga mandul di tepi dan bunga
yang subur di tengah. Contoh: bunga matahari (Helianthus annuus L.).

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan
lanjutan dari bakal buah (ovarium).
2. Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh
dan merupakan suatu bagian buah. Bagian-bagian bunga yang terkadang tidak
gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah
bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah yang
penting.
13

3. Penggolongan buah dibagi menjadi dua, yaitu buah semu dan buah sejati. Buah
semu dibagi lagi menjadi buah semu tunggal, buah semu ganda, dan buah semu
majemuk. Sedangkan, buah sejati dibagi menjadi buah sejati tunggal, buah sejati
ganda, dan buah sejati majemuk.

14

DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, G. (2013). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

15


Click to View FlipBook Version