SMP/MTS
KELAS VIII
SEMESTER 1
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul Zat Aditif dan Zat Adiktif.
Modul ini dirancang untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran IPA di tingkat
Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah, dan disesuaikan dengan BSNP (Badan
Standar Nasional Pendidikan). Modul ini dapat dijadikan acuan untuk menyusun perangkat
pembelajaran Kurikulum 2013.
Secara substansi materi, Modul ini tidak jauh beda dengan buku lainnya yang sejenis.
Namun, dalam Modul ini konsep-konsep yang terkait dengan Zat Aditif dan Zat Adiktif
disampaikan secara sederhana dan lugas untuk menghilangkan kesan bahwa IPA itu sulit. Selain
itu, pada Modul ini memaparkan teori, konsep serta fakta-fakta yang berkaitan dengan Zat Aditif
dan Zat Adiktif.
Modul Zat Aditif dan Zat Adiktif ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi peserta
didik dalam mengorganisasikan materi IPA secara terpadu dalam suatu tema atau permasalahan
yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, dan sebagai contoh kegiatan pembelajaran aktif
dan kontekstual. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan Modul Zat Aditif dan Zat Adiktif ini. Penyusun juga berharap
semoga Modul ini dapat bermanfaat bagi penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang
berkualitas.
Sukoharjo, 3 November 2020
Penyusun
2
DAFTAR ISI
1. Petunjuk Belajar……………………………………………………………….…………4
2. Peta Konsep…………………………………………………………………….….…......5
3. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan IPK………………………………….…..…….6
4. Tujuan Pembelajaran……………………………………………………………..………7
5. Pokok-pokok Materi……………………………………………………………..……….8
6. Uraian Materi Zat Aditif pada makanan dan minuman…………………………..………9
7. Uraian Materi Zat Adiktif……………………………………………………………….28
8. Glosarium……………………………………………………………………………….48
9. Daftar Pustaka…………………………………………………………………………..49
3
Sebelum Anda menggunakan modul ini, Anda perlu membaca bagian petunjuk ini.
Mengapa diperlukan? Ibarat Anda sedang berlibur di tempat wisata, Anda tentunya ingin
memanfaatkan fasilitas yang ada di tempat wisata tersebut bukan? Tentunya, agar tujuan tersebut
tercapai Anda akan membaca peta di mana fasilitas itu berada. Begitu juga dengan modul ini. Jika
Anda ingin memperoleh manfaat yang maksimal dari modul ini tentu merupakan tindakan yang
bijak jika Anda benar-benar memerhatikan dan memahami bagian petunjuk penggunaan modul
ini. Selamat mempelajari!
Fitur mari kita amati ini berisi tugas atau permasalahan yang perlu untuk diamati melalui
tayangan video atau fenomena alam. Fitur mari kita lakukan ini berisi langkah langkah atau
prosedur percobaan yang akan kita lakukan. Fitur rangkuman ini berisi ringkasan materi dari bab
yang telah dipelajari. Anda dapat mereview keseluruhan materi yang telah dipelajari melalui fitur
ini. Fitur tes formatif ini berisi soal-soal untuk mengevaluasi pemahaman dan penerapan konsep
dalam satu bab yang telah dipelajari.
4
BAB 5
ZAT ADITIF DAN ADIKTIF
5
PETA KOMPETENSI
A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 :Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR Indikator
Kompetensi Dasar
3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif 3.6.1 Menjelaskan pengertian dari zat aditif
dalam makanan dan minuman, zat 3.6.2 Menjelaskan jenis-jenis zat aditif
adiktif, serta dampaknya terhadap 3.6.3 Mengidentifikasi berbagai zat aditif dalam
kesehatan makanan dan minuman
3.6.4 Menjelaskan pengaruh zat aditif pada
kesehatan
3.6.5 Membedakan zat aditif alami dan buatan
3.6.6 Menjelaskan pengertian dari zat adiktif
3.6.7 Menjelaskan jenis-jenis zat adiktif
3.6.8 Menjelaskan cara kerja zat adiktif dalam
tubuh
3.6.9 Menjelaskan pengaruh zat adiktif pada
kesehatan
6
4.6 Membuat karya tulis tentang 3.6.10 Menjelaskan beberapa upaya unntuk
dampak penyalahgunaan zat aditif menjaga diri dari bahaya narkoba
dan zat adiktif bagi kesehatan
4.6.1 Membuat laporan analisis artikel tentang
dampak penyalahgunaan zat aditif dan zat
adiktif pada kesehatan
4.6.2 Mengkomunikasikan laporan hasil analisis
artikel tentang dampak penyalahgunaan zat
adiktif dan aditif
7
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar pada modul ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menganalisis jenis-jenis zat aditif pada makanan dan minuman
2. Menganalisis perbedaan pemanis alami dan buatan pada makanan dan minuman.
3. Menganalisis dampak negatif zat aditif buatan
4. Menganalisis jenis-jenis zat adiktif
5. Menganalisis cara kerja zat adiktif dalam tubuh
6. Menjelaskan dampak penggunaan zat adiktif bagi kesehatan
7. Menganalisis dampak penyebaran narkoba di masyarakat
POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian dan fungsi zat aditif makanan
2. Pengelompokkan zat aditif makanan berdasarkan fungsinya dan sumbernya.
a. Zat pewarna (zat pewarna alami dan zat pewarna sintetik)
b. Zat pemanis (zat pemanis alami dan zat pemanis sintetik)
c. Zat pengawet (zat pengawet alami dan zat pengawet sintetik)
d. Zat penyedap rasa (zat penyedap rasa alami dan zat penyedap rasa sintetik)
e. Zat aditif lainnya
3. Dampak zat aditif buatan pada kesehatan
4. Pengertian dan fungsi zat adiktif
5. Pengelompokan zat adiktif
a. Narkotika
b. Psikotropika
c. Zat Psiko aktif
6. Pengaruh zat adiktif terhadap kesehatan
7. Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif
8. Penggunaan zat adiktif dalam bidang kesehatan
8
Uraian Materi Zat Aditif pada makanan dan minuman
Pada kegiatan pembelajaran ini, kita akan membahas tentang zat – zat yang
ditambahkan dalam makanan atau minuman yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-
hari. Zat aditif makanan merupakan zat yang setiap hari kita gunakan. Pada penggunaan zat
aditif makanan, kita harus mampu mengidentifikasi jenis zat aditif makanan seperti apa
yang bisa dikonsumsi. Untuk zat adiktif, ada beberapa zat adiktif yang memang berguna di
bidang kesehatan tetapi kebanyakan dari zat adiktif itu menyebabkan kecanduan. Oleh
karena itu, pemahaman baik tentang zat aditif makanan maupun zat adiktif perlu anda
pahami. Dalam modul ini akan diuraikan secara detail penjelasan tentang zat aditif dan zat
adiktif serta pengaruhnya terhadap kesehatan.
ANAK-ANAK…PERNAHKAH KALIAN
MAKAN MAKANAN YANG
RASANYA HAMBAR? TANPA GULA,
GARAM, ATAU RASA LAINNYA?
BAGAIMANA CARA KALIAN
MEMBUAT MAKANAN TERSEBUT
MENJADI ENAK?
Sumber : www.kompas.com (diakses tanggal 7 Oktober 2020 jam 14.30)
A.PENGERTIAN
10.
Zat aditif makanan adalah zat-zat yang sengaja ditambahkan dan dicampurkan pada
waktu pengolahan makanan untuk maksud memperbaiki tampilan makanan, meningkatkan
cita rasa, memperkaya kandungan gizi, menjaga makanan agar tidak cepat busuk. Dari
pengertian tersebut, maka kita dapat menentukan fungsi zat aditif makanan.
Pada dasarnya, manusia memerlukan makanan dalam melangsungkan hidupnya.
Makanan tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi (karbohidrat dan lemak), bahan
9
untuk pertumbuhan sel-sel yang baru atau mengganti sel-sel yang rusak (protein), serta sumber
zat untuk penunjang dan pengatur proses dalam tubuh (vitamin, mineral, dan air). Kandungan
zat yang ada di dalam makanan dapat mempengaruhi kesehatan kita. Oleh karena itu, pilihlah
makanan yang bergizi yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan
air.
Untuk melihat dan mendengarkan penjelasan tentang jenis-jenis zat aditif dan contoh-
contohnya, kalian bisa melihat tautan berikut https://youtu.be/qn30nGRT790.
Sumber : www.islampos.com (diakses tanggal 7 Oktober 2020 jam 10.30)
Gambar.1. Berbagai jenis makanan yang ada di pasaran
B.JENIS-JENIS ZAT ADITIF
9.
Belilah berbagai jenis makanan yang ada di kantin
sekolah...lihatlah komposisi dari makanan tersebut..
Catat hasil pengamatanmu! Zat apa saja yang terdapat
pada makanan tersebut!
Nama Makanan/ Komposisi
NO
Minuman
1
2
3
1.PEWARNA
10
Apakah anda pernah membeli kue ulang tahun? Bagaimana dengan tampilan kue tersebut?
Sebutkan warna-warna yang ada dalam kue yang anda beli? Apakah fungsi penambahan pada
kue tersebut? Menurut anda, apakah zat pewarna dalam kue tersebut aman dikonsumsi?
Sumber : www.idntimes.com (diakses tanggal 7 Oktober jam 10.15)
Gambar.2. Kue Ulang Tahun
Tahukah anda bahwa tujuan pemberian warna pada makanan umumnya agar makanan
terlihat segar dan lebih menarik sehingga orang yang melihatnya akan tertarik untuk
memakannya. Bila ditinjau dari asalnya, zat pewarna makanan tersebut digolongkan menjadi
zat pewarna alami dan zat pewarna buatan.
Mengapa makanan ini begitu berwarna-warni? Pewarna apa yang ditambahkan dalam
makanan ini?
Sumber : www.idntimes.com (diakses tanggal 7 Oktober jam 19.15)
Gambar.3. Makanan yang berwarna
Zat pewarna makanan ada dua jenis, yaitu pewarna alami dan pewarna buatan.
Pewarna alami yaitu pewarna yang berasal dari alam dan pewarna buatan yaitu pewarna
yang dibuat dengan bahan-bahan kimia.
Pewarna Alami
Zat Pewarna alami merupakan zat pewarna yang diperoleh dari ekstrak bahan
alam. Berikut contoh bahan alam dan warna yang dihasilkannya.
tersebut.
11
Sumber : Dok. Kemdikbud
Gambar 4. Macam-macam pewarna dari bahan alam
Tabel.1. Jenis-Jenis Pewarna alami
Sumber : Dok. Kemdikbud
Pewarna alami memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan pewarna alami
diantaranya:
a. Lebih sehat
b. Tidak menimbulkan efek samping
Macam warna dari zat pewarna alami jumlahnya terbatas, oleh karena itu orang
berusaha untuk membuat zat pewarna makanan dari bahan-bahan kimia. Zat pewarna
alami ini lebih aman digunakan bila dibandingkan dengan pewarna buatan. Kelemahan
pewarna alami diantaranya :
a. Sering terkesan memberikan rasa khas yang tidak diinginkan, misalnya kunyit.
b. Konsentrasi pigmen rendah, sehingga memerlukan bahan baku relatif banyak.
c. Stabilitas pigmen rendah (umumnya hanya stabil pada tingkat keasaman/pH
tertentu).
d. Keseragaman warna kurang baik.
Pewarna buatan
Pewarna buatan diperoleh melalui proses reaksi (sintesis) kimia menggunakan
bahan yang berasal dari zat kimia sintesis. Pewarna sintesis ada yang dibuat khusus untuk
makanan dan ada pula untuk industri tekstil dan cat.
12
Zat pewarna buatan dibuat dari bahan-bahan kimia. Kelebihan dari zat pewarna
buatan dibandingkan dengan zat pewarna alami adalah tersedianya warna pilihan yang
lebih banyak, mudah disimpan, dan lebih tahan lama. Apakah semua zat warna yang dijual
di pasaran boleh dipergunakan sebagai zat pewarna makanan? Apa efek dari penggunaan
zat pewarna yang bukan untuk makanan atau minumam? Untuk memudahkan konsumen,
pemerintah mengeluarkan peraturan untuk mengelompokkan zat warna. Salah satu
kelompok zat warna selalu mendapat simbol FD&C di depan nomor indeks yang
menunjukkan jenis dan macam warnanya. Apakah kalian tahu mengapa zat pewarna
makanan/minuman diberi simbol F, D, atau C? F merupakan singkatan dari Food, D
merupakan singkatan dari Drugs, dan C merupakan singkatan dari Cosmetics. Rhodamin
B (merah) dan Methanil yellow (kuning) merupakan contoh pewarna yang
penggunaannya dilarang oleh pemerintah. Harga pewarna tekstil ini memang jauh lebih
murah daripada harga pewarna makanan buatan yang diizinkan. Oleh karena itu, banyak
sekali orang-orang yang menyalahgunakan dan tidak bertanggung jawab mengganti
pewarna makanan dengan pewarna tekstil. Bahan pewarna tersebut dapat memicu
terjadinya kanker
Sumber : www.id.quora.com (diakses tanggal 6 Oktober jam 13.00)
Gambar 5. Macam-macam pewarna buatan
Tabel 2.Jenis-jenis Pewarna buatan yang boleh digunakan
pada makanan dan minuman
Sumber : Dok. Kemdikbud
Keunggulan dari pewarna buatan adalah:
a. Harganya murah
b. Praktis dalam penggunaan
c. Warnanya lebih kuat
13
d. Jenisnya lebih banyak
e. Warnanya tidak rusak karena pemanasan
Pewarna buatan, sudah digunakan secara luas oleh masyarakat sebagai zat
tambahan untuk makanan dan minuman, hanya saja banyak para oknum yang
menggunakan bahan pewarna yang tidak diperbolehkan dipergunakan pada makanan.
Bahan pewarna tersebut bersifat racun bagi tubuh.
Tabel 3. Jenis-jenis Pewarna buatan yang dilarang digunakan
dalam makanan dan minuman
Sumber : Dok. Kemdikbud
2.PEMANIS
8. Pemanis merupakan bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman
seh8ingga dapat menyebabkan rasa manis pada makanan atau minuman.
Pemanis Alami
Zat pemanis alami diperoleh dari tumbuhan, misalnya glukosa dalam buah-buahan,
fruktosa dalam madu, sukrosa dalam batang tebu. Apa fungsi zat-zat tersebut bagi tubuh
manusia? Mengapa zat-zat tersebut dapat menghasilkan energi? Apa dampaknya apabila
kita makan makanan yang manis dalam jumlah yang berlebihan? Penggunaan pemanis
alami aman bagi kesehatan. Namun, bagi penderita diabetes (kencing manis) dan obesitas
(kegemukan) tidak dianjurkan menggunakan gula alami karena dapat meningkatkan kadar
gula dan menambah berat badan. Bahan pemanis ada dua jenis, yaitu pemanis alami dan
14
pemanis buatan. Contoh pemanisalami adalah : Gula pasir, Gula aren, Gula lontar, Gula
bit.
Sumber : Dok. Kemdikbud
Gambar 6. Contoh pemanis alami
Pemanis buatan
Pemanis buatan memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi daripada pemanis
alami. Pemanis buatan dapat digunakan untuk mengantikan pemanis alami bagi orang-
orang yang tidak diperbolehkan mengonsumsi pemanis alami seperti penderita kencing
manis ( diabetes melitus) Selain itu, pemanis buatan tidak menghasilkan kalori dalam
tubuh, sehingga sering digunakan oleh orang yang diet. Zat pemanis buatan adalah zat
pemanis yang sengaja dibuat yang tidak dapat menghasilkan energi jika zat tersebut masuk
ke dalam tubuh manusia. Mengapa hal ini terjadi? Karakteristik zat pemanis buatan yang
tidak dapat diuraikan oleh tubuh manusia dimanfaatkan oleh para penderita kencing manis
(diabetes melitus) sebagai pengganti pemanis buatan. Pemanis buatan mempunyai nilai
kalori yang rendah atau tidak mengandung kalori sama sekali. Pemanis ini digunakan pada
berbagai produk makanan dan juga dalam diet penderita diabetes. Contoh pemanis buatan
adalah: Siklamat, Aspartam, Kalium asesulfam, Sakarin.
Sumber : www.kompasiana.com (diakses tanggal 7 Oktober 2020 jam 18.20)
Gambar 7. Contoh pemanis buatan
3.PENGAWET 15
7.
Pengawet adalah zat aditif yang ditambahkan pada makanan atau minuman yang
berfungsi untuk menghambat kerusakan makanan atau minuman. Awet disini artinya
makanan atau minuman tetap segar, bau dan rasanya tidak berubah, dan terlindungi dari
bakteri/jamur. Bahan pengawet mencegah tumbuhnya mikroorganisme sehingga reaksi
kimia yang disebabkan oleh mikroorganisme tersebut dapat dicegah.
Sumber : www.klikdokter.com (diakses tanggal 7 Oktober 2020 jam 14.05)
Gambar 8. Makanan basi
Zat pengawet alami
Zat pengawet dari alam, contohnya garam dapur dan gula (sukrosa), bawang putih,
cuka apel, kluwak, daun gambir, dengan proses pengereringan dan pemanasan. Garam
dapur biasanya digunakan untuk mengawetkan daging dan ikan agar tidak mudah busuk.
Garam dapur berfungsi untuk menghambat pembiakan bakteri seperti mikroorganisme
Clostridium botulinum. Jika bakteri ini berkembang biak pada makanan akan
menghasilkan racun yang dapat meracuni daging. Gula merah atau gula pasir bisa
digunakan untuk mengawetkan buahbuahan. Bahan yang akan diawetkan direndam dalam
larutan gula, keadaan ini menyebabkan mikroorganisme sukar hidup.
Sumber : www.lifestyle.okezon.com (diakses tanggal 7 Oktober 2020 jam 14.47)
Gambar 9. Gambar Pengawet Alami
Zat pengawet buatan
Zat pengawet buatan biasanya dibuat dalam industri, contohnya asam cuka
digunakan untuk pembuatan acar, natrium dan kalsium propionat digunakan untuk
16
pengawet roti dan kue kering. Pengawet lain untuk makanan yang juga banyak digunakan
adalah garam benzoat, asam sitrat, dan asam tartrat. Pengawet buatan tidak akan mengubah
rasa suatu bahan makanan. Meskipun demikian, penggunaan pengawet buatan ini harus
dikontrol penggunaannya karena penggunaan pengawet yang berlebihan dapat
mengakibatkan kanker, gangguan saraf, dan alergi. Dalam penggunaan zat pengawet
buatan, ternyata banyak oknum yang melakukan penyelewengan dengan menggunakan zat
pengawet buatan yang bukan digunakan untuk makanan atau minuman contohnya
formalin dan boraks.
Tabel 4. Bahan pengawet buatan dan penggunaannya
Tahukah Kamu ! Sumber : Dok. Kemdikbud
Penggunaan Bahan Pengawet yang berbahaya, contohnya :
a. Boraks. Boraks digunakan pada bahan kayu agar tidak tumbuh
jamur. Namunpenggunaannya sering ditemukan pada makanan seperti
bakso atau kerupuk. b. Formalin. Formalin sering digunakan untuk
mengawetkan mayat. Namun ternyata bahan pengawet ini juga
digunakan pada makanan seperti tahu, daging dan ikan.
4.PENYEDAP
6.
17
Perhatikan makanan di bawah..! Zat tambahan apa yang biasa ditambahkan agar
makanan tersebut terasa gurih dan nikmat?
Sumber : www.dapurkobe.co.id (diakses tanggal 7 Oktober 2020 jam 14.52)
Gambar 10. Makanan-makanan sedap
Zat penyedap rasa adalah zat yang dapat meningkatkan cita rasa makanan.
Penyedap berfungsi menambah rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak diinginkan dari
suatu bahan makanan. Zat penyedap rasa digolongakan menjadi dua kelompok yaitu.
Penyedap alami
Untuk meningkatkan cita rasa dalam makanan, perlu ditambahkan penyedap agar
rasa makanan makin enak dan disukai mulai anak-anak hingga manula. Bahan penyedap
yang aman bagi kesehatan adalah bahan penyedap alami yaitu bahan penyedap yang
berasal dari alam. Contohnya adalah garam, bawang putih, bawang merah, cengkeh, pala,
merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar, salam, sereh dan kayu manis.
Bahan-bahan yang termasuk dalam golongan ini ada yang diperoleh dari alam
berupa rempah-rempah (misalnya: bawang putih, bawang bombay, pala, merica,
ketumbar, serai, pandan, daun salam, dan daun pandan).
Sumber : www.klikpengobatanalami.wordpress.com (diakses tanggal 7 Oktober 2020 jam
14.15)
Gambar 11. Contoh Penyedap Alami
Penyedap buatan
Penyedap buatan yang umum digunakan pada makanan adalah vetsin yang
mengandung senyawa monosodium glutamat (MSG) atau mononatrium glutamat (MNG).
18
Senyawa ini dibuat dari fermentasi tetes tebu dengan bantuan bakteri Micrococcus
glutamicus.
Penyedap buatan yang sangat populer di masyarakat adalah vetsin atau MSG
(mononatrium glutamat). Di pasaran, senyawa tersebut dikenal dengan beragam merek
dagang, misalnya Ajinomoto, Miwon, Sasa, Royco, Maggi, dan lain sebagainya. MSG
merupakan garam natrium dari asam glutamat yang secara alami terdapat dalam protein
nabati maupun hewani. Penggunaan MSG yang berlebihan telah menyebabkan “Chinese
restaurant syndrome” suatu gangguan kesehatan dimana kepala terasa pusing berdenyut.
Contoh penyedap rasa buatan lainnya adalah Hydrolized Vegetable Protein (HVP),
disodium guanilat, dan disodium inosinat
Sumber : www.chemistry35.blogspot.com (diakses tanggal 7 Oktober 2020 jam 14.40)
Gambar 12. Contoh Penyedap Buatan
5.PEMBERI AROMA
4.
Pemberi aroma adalah zat yang dapat memberikan aroma yang khas pada makanan
atau minuman. Zat ini terdiri dari 2 kelompok yaitu.
Sumber : www.tokopedia.com (diakses tanggal 7 Oktober 2020 jam 14.07)
Gambar 13. Makanan beraroma
Zat pemberi aroma alami
Pemberi aroma alami bisa berasal dari buah segar yaitu ekstrak buah nanas, ekstrak
buah anggur, durian, minyak atsiri dan vanili. Zat ini berasal dari ekstrak bahan alami
19
misalnya minyak atsiri dan vanilin. Salah satu bagian tanaman yang dapat menghasilkan
minyak atsiri adalah dari bunga contohnya bunga cengkeh. Minyak atsiri dari bunga
cengkeh dapat diisolasi menggunakan pelarut n-heksana dan benzena.
Sumber : www.bukusekolah.net (diakses tanggal 7 Oktober 2020 jam 11.15)
Gambar 14. Contoh Pemberi Aroma Alami
Zat pemberi aroma buatan
Zat ini dibuat untuk menghasilkan aroma tertentu, biasanya merupakan senyawa
golongan ester misalnya amil kaproat (aroma apel), amil asetat ( aroma pisang ambon),
etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur)
Sumber : www.nabilaadekh30.blogspot.com (diakses tanggal 7 Oktober 2020 jam 17.15)
Gambar 15. Pemberi aroma buatan
6.PERISA
5.
20
Perisa adalah bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman sehingga
menimbulkan rasa dan aroma yang enak dan lezat. Semua orang menyukai makanan dengan
rasa yang enak. Dengan rasa yang enak, akan lebih meningkatkan selera makan, apalagi anak
kecil yang senang dengan rasa yang enak dan bermacam-macam. Perisa berdasarkan sumber
pembuatannya di bagi menjadi tiga yaitu perisa alami, perisa identik alami dan artifisial. Perisa
alami diambil langsung dari bahan alam, identik alami merupakan perisa yang diproses secara
kimia dari bahan baku alami sedangkan artifisial yaitu perisa yang diproses secara kimia dan
tidak mengandung bahan alami. Contoh periasa buatan adalah butil butirat (rasa pir dan nanas),
butil cinamaldehid (rasa bunga).
Sumber : www.alga-rosan.com (diakses tanggal 7 Oktober 2020 jam 12.15)
Gambar 16. Perisa buatan
7.PENGENTAL
3.
Pengental adalah bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan,
memekatkan atau mengentalkan makanan yang dicampur dengan air, sehingga
membentuk kekentalan tertentu. Bahan pengental alami contohnya pati, gelatin, gum,
agar-agar dan alginat. Bahan pengental buatan contohnya adalah Xantha gum, CMC-NA,
karagenan.
Sumber : www.mahotsyan.blogspot.com Sumber : www.bisakimia.com
(diakses tanggal 7 Oktober 2020 jam 07.15)
Gambar 17. Contoh Pengental Alami Gambar 18. Contoh Pengental Buatan
8.PENGEMULSI
14. Pengemulsi adalah bahan tambahan yang dapat mempertahankan penyebaran
(dispersi)lemak dalam air dan sebaliknya. Zat pengemulsi alami diantaranya adalah telur,
21
kuning dan putih telur, gelatin, lesitin dan tepung kanji. Zat pengemulsi buatan contohnya
adalah ester dari asam lemak sorbitan (SPANS), gliseril laktopalmintat, CMC. Contoh
makanan yang menggunakan pengemulsi adalah mentega dan mayones. Jika tidak
menggunakan pengemulsi maka lemak dan air padamayones dan mentega akan terpisah.
Sumber : www.id.wikipedia.org (diakses tanggal 7 Oktober 2020 jam 16.55)
Gambar 19. Contoh Pengemulsi Alami Gambar 20. Contoh Pengemulsi Buatan
Sumber : Dok. Kemdikbud
Gambar 21. Makanan yang mengandung pengemulsi
9.ZAT ADITIF LAINNYA
15.
a. Antioksidan :
Fungsi dari antioksidan adalah untuk mencegah ketengikan pada makanan yang
mengandung lemak atau minyak. Antioksidan alami antara lain lesitin, vitamin E (tokoferol),
dan vitamin C (asam askorbat) sedangkan antioksidan buatan antara lain BHA (Butil
Hidroksi Anisol), BHT (Butil Hidroksi Toluen), PG (Propil Galat), dan TBHQ(Tert-Butil
Hidroksi Quinon)
b. Pengembang :
Fungsi pengembang adalah untuk mengembangkan adonan kue contohnya fermipan (ragi)
dan soda kue (natrium bikarbonat).
22
c. Pengeras :
Fungsi pengeras adalah untuk mencegah melunaknya makanan contohnya aluminium
amonium sulfat (ditambahkan acar) dan kalsium glukonat (ditambahkan pada buah
kalengan).
d. Pengatur Keasaman :
Fungsi zat ini adalah untuk mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat
keasaman makanan. Contohnya aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam
asetat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam laktat, asam tentral, dan natrium
bikarbonat
Ayo Kita
Diskusikan !
Kamu sudah mengetahui bahwa penggunaan penyedap buatan
secara berlebih dapat menyebabkan penyakit. Apakah yang
kamu sarankan agar ketika Ibu memasak tidak menggunakan
MSG namun masakan tetap terasa enak ?
23
C. DAMPAK NEGATIF ZAT ADITIF
13. Dengan diizinkannya penggunaan zat aditif dalam industri makanan oleh
pemerintah lewat BPOM, serta dijual bebas dan digunakan oleh masyarakat secara luas,
menjadi satu pertanda bahwa zat aditif boleh dikonsumsi sepanjang tidak berlebihan atau
sesuai dengan aturan yang tercantum pada etiket penggunaan. Gaya hidup sehat yang
dapat kita lakukan paling mudah adalah menghindari makanan yang mengandung zat
aditif. Namun demikian, sesedikit apapun, yang namanya zat kimia tetap saja memberi
dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Dampak negatif dari zat aditif tersebut diantaranya
adalah:
1. Penggunaan sakarin sebagai pemanis buatan secara berlebihan, dapat merangsang
tumbuhnya sel-sel tumor kandung kemih.
2. Penggunaan garam siklamat dapat membuat proses metabolisme tubuh menghasilkan
senyawa sikloheksamina, dimana senyawa ini dapat menjadi penyebab penyakit
kanker, dan mengganggu sistem pencernaan.
3. Formalin dan boraks yang sebenarnya merupakan bahan pengawet non-pangan namun
masih sering dipakai untuk mengawetkan makanan, menimbulkan dampak yang
kompleks bagi kesehatan, diantaranya: gangguan sistem syaraf, pendarahan di
lambung, komplikasi pada otak, gagal ginjal, dan berbagai jenis penyakit lainnya yang
menyerang organ otak, hati, ginjal, serta kulit (Bahaya Formalin & Bahaya Boraks).
4. Monosodium Glutamat (MSG) atau vetsin dapat menyebabkan “Chinese Restaurant
Syndrome”, yaitu rasa sakit pada bagian kepala, seperti kepala berdenyut serta pusing.
Selain itu juga dapat merusak jaringan syaraf, trauma, stress, hipertensi, depresi, alergi
kulit dan mempercepat penuaan.
5. Zat sulfit serta turunannya merupakan pemicu serangan asthma.
6. Hampir semua jenis zat aditif pewarna dapat memicu terjadinya reaksi anapilaksis,
yakni reaksi terhadap alergi yang akut dengan disertai shock secara tiba-tiba.
7. Zat nitrat dengan berbagai macam variasinya merupakan pemicu terjadinya reaksi
gatal-gatal dan munculnya bilur-bilur pada kulit.
8. Natamysin untuk mengawetkan makanan dapat menyebabkan mual dan muntah,
diare, dan menurunnya nafsu makan.
9. Kalium Asetat pada zat pengawet dapat menjadi penyebab rusaknya fungsi ginjal.
10. Kalsium Benzoat pada zat pengawet dapat memicu serangan asthma.
11. Kalsium dan Natrium propionate yang digunakan secara berlebihan, dapat menjadi
peyebab penyakit migren, sulit tidur dan kelelahan.
24
12. Rhodamin B pada zat pewarna dapat menyebabkan kanker, keracunan paru-paru, dan
penyakit pada hidung, tenggorokan, serta usus.
13. Sunset Yellow pada zat pewarna dapat merusak kromosom.
14. Quinoline Yellow pada pewarna makanan, mengakibatkan hyperplasian, hypertrophy,
dan carcinomas kelenjar tiroid.
15. Carmoisine pada zat pewarna, menjadi penyebab kanker hati serta menimbulkan
alergi.
16. Natrium metasulfat untuk pengawet makanan, dapat menyebabkan alergi kulit.
17. Ponceau 4R untuk pewarna makanan bisa menimbulkan anemia serta kepekatan
hemoglobin.
18. Nitrit dan Nitrat pada pengawet makanan, dapat menimbulkan keracunan, sulit
bernapas, mengurangi kemampuan sel darah dalam membawa oksigen ke organ-organ
tubuh, anemia, radang ginjal, sakit kepala, dan muntah-muntah.
19. Siklamat pada zat pemanis, menjadi penyebab penyakit kanker (karsinogenik).
20. Sakarin pada zat pemanis dapat menimbulkan infeksi serta kanker kandung kemih
21. Aspartan sebagai pemanis buatan, adalah penyebab gangguan saraf dan tumor otak.
22. Sulfur Dioksida pada zat pengawet, dapat mennyebabkan luka lambung, serangan
asma, kanker, alergi, serta mutasi genetic.
23. CFC dan Tetrazine pada zat pewarna bisa merusak organ ginjal, hati serta
meningkatkan risiko hiperaktif pada anak-anak.
D. RANGKUMAN
12. ✓ Zat aditif adalah Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses
produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu
✓ Fungsi zat aditif diantaranya; Meningkatkan kandungan gizi, Menjaga mutu dan tekstur
pada makanan, Membuat makanan jadi lebih tahan lama, Memberikan warna supaya
lebih menarik, Memberikan cita rasa enak pada makanan, Memberikan aroma yang enak
✓ Beberapa jenis zat aditif yang digunakan pada pembuatan makanan dan minuman adalah
Zat pewarna, Zat pemanis, Zat pengawet, dan Zat penyedap rasa
✓ Zat aditif dibagi menjadi 2 yaitu zat aditif alami dan zat aditif buatan ( sintetis )
✓ Konsumsi zat aditif buatan dalam jumlah banyak akan memberikan dampak negatif pada
tubuh manusia seperti : Penggunaan sakarin sebagai pemanis buatan secara berlebihan,
dapat merangsang tumbuhnya sel-sel tumor kandung kemih.
25
E. TES FORMATIF
11. 1. Data komposisi pada kemasan makanan : tepung tatrazin Cl 19140, monosodium
glutamat, asam folat, garam, gula, dan bubuk cabe. Manakah zat pewarna sintetis yang
terdapat pada kemasan makanan tersebut?
A. monosodium glutamat
B. pemantap nabati
C. tatrazin Cl 19140
D. asam sitrat
2. Pewarna yang aman dalam penggunaannya adalah pewarna alami. Pewarna alami yang
biasa digunakan dalam pembuatan es krim yang berwarna kuning adalah ....
A. kurkumin
B. karmoisin
C. tartrazin
D. eritrosin
3. Pada bahan makanan terdapat bahan kimia seperti di bawah ini:
1) Kurkuma
2) Mono sodium glutamat (MSG)
3) Merica
4) Sakarin
Bahan kimia buatan (sintetis) ditunjukkan pada pasangan nomor….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
4. Pewarna alami yang menghasilkan warna hijau pada proses pembuatan makanan adalah…
A. cabe dan daun bayam
B. kunyit dan daun jambu
C. daun suji dan daun pandan
D. daun jeruk dan daun jambu
5. Contoh bahan kimia yang sering ditambahkan sebagai pewarna sintetis dalam pembuatan
bahan makanan dalam jumlah besar adalah…
A. eritrosin, hijau FCF, dan Ponceau 4R
B. sakarim, siklamat, dan sorbitol
C. beta karotin, natrium benzoat, dan ponceau 4R
D. sakarin, boraks, dan kalsium propionat
26
6. Bahan makanan berikut yang termasuk jenis penyedap rasa adalah …
A. aspartam, sakarin, MSG
B. isoamil valerat, etil butirat, MSG
C. sorbitol, vetsin, aspartame
D. natirum benzoate, MSG, caramel
7. Perhatikan daftar nama bahan pewarna berikut!
1. Rhodamin B
2. Metanil yellow
3. Brilliant blue
4. Indigo karmin
Bahan pewarna makanan yang dapat membahayakan kesehatan tubuh adalah ….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
8. Bahan pewangi menggunakan berbagai bahan kimia dalam proses pembuatannya agar
memberikan efek wangi yang saling menguatkan. Salah satunya adalah benzyl alcohol.
Dampak negatif yang ditimbulkan adalah…
A. terjadi kerusakan pita suara dan depresi
B. timbulnya iritasi mulut, kulit dan kerongkongan
C. iritasi saluran pernapasan bagian atas dan penurunan tekanan darah
D. memicu timbulnya kanker di jaringan tubuh
9. Dampak negatif bahan kimia dalam detergen yaitu alkil benzene sulfonat bagi tubuh
manusia adalah…
A. buih detergen menghambat proses fotosintesis tumbuhan air
B. buih detergen menghambat masuknya sinar matahari
C. timbulnya penyakit degeneratif dalam jaringan tubuh manusia jika bahan tersebut
terakumulasi dalam tubuh
D. terjadinya pendangkalan danau akibat suburnya eceng gondok di permukaan danau
10. Dampak negatif dari bahan kimia yang terdapat dalam obat pembasmi serangga bagi
lingkungan adalah…
A. suburnya eceng gondok di permukaan perairan
B. menimbulkan iritasi kulit, mata, mulut dan tenggorokan
C. mengakibatkan kulit kemerahan, pedih dan kering
D. kematian organisme yang bermanfaat bagi kehidupan manusia
27
Uraian Materi Zat Adiktif
Pada bagian sebelumnya kamu telah belajar banyak tentang zat aditif, yaitu
bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan atau minuman. Pada
bagian ini kamu akan belajar tentang zat adiktif. Tahukah kamu apakah zat adiktif itu?
Zat adiktif adalah zat-zat yang apabila dikonsumsi dapat menyebabkan
ketergantungan (adiksi) atau ingin menggunakannya secara terus menerus
(ketagihan). Zat adiktif alami yang biasa dikonsumsi adalah kafein yang ada dalam
kopi, dan theine yang ada di dalam teh. Setelah minum kopi, biasanya orang akan
merasa lebih segar disebabkan oleh kerja kafein. Pernahkah kamu mendengar bahwa
orang yang terbiasa minum kopi, kemudian tidak minum kopi akan merasa pusing?
Gejala itu menunjukkan seseorang mengalami ketergantungan. Selain kafein masih
banyak zat adiktif lainnya. Zat adiktif dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu (1)
narkotika, (2) psikotropika, dan (3) zat psiko-aktif lainnya.
A. Pengertian Zat Adiktif
Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi
oleh organisme hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan
ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin
menggunakannya secara terus-menerus yang jika dihentikan dapat memberi
efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa. Zat adiktif dibedakan menjadi
tiga kelompok, yaitu 1) zat adiktif narkotika; 2) zat adiktif psikotropika; dan 3)
zat adiktif psiko aktif.
B. Jenis – jenis zat adiktif
1. Zat adiktif narkotika
Narkotika merupakan zat adiktif yang sangat berbahaya dan
penggunaannya dilarang di seluruh dunia. Penggunaan narkotika tidak akan
memberi efek positif pada tubuh tetapi malah akan memberikan efek negatif.
Jika digunakan maka penggunanya akan mengalami penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi bahkan menghilangkan
rasa nyeri, tetapi setelah itu penggunanya akan merasa tergantung dan akan
mengulangi secara terus- menerus untuk menggunakan narkotika yang
memiliki banyak jenis ini. Jika sudah begini maka akan sulit untuk lepas dari
jerat narkotika yang hanya akan memberi siksaan pada penggunanya.
Contoh zat yang tergolong dalam narkotika pada gambar 5.14.
28
Narkotika hanya diperbolehkan
dalam dunia medis yang biasanya
digunakan sebagai obat bius
untuk orang yang akan dioperasi,
dan penggunaannya pun sesuai
prosedur yang telah ditentukan
dalam standar kesehatan
internasional. Jenis-jenis
Gambar 1. Jenis-jenis narkotika narkotika ini misalnya sabu,
Sumber: http://www.jogja.tribunnews.com opium, kokain, ganja, heroin,
amphetamine, dll.
Karena berbahayanya maka menyimpan salah satu dari jenis
narkotika tersebut akan dikenakan hukuman yang sangat berat misalnya saja
hukuman mati.
Narkotika dibagi menjadi 3 golongan :
➢ Gol. I
Narkotika golongan satu hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Daun
Kokain, Opium, Ganja, Jicing, Katinon, MDMDA, dan lebih dari 65 macam
jenis lainnya.
➢ Gol. II
Narkotika golongan dua, berkhasiat untuk pengobatan digunakan sebagai
pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon,
Dll.
➢ Gol. III
Narkotika golongan tiga adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan,
tetapi bermanfaat dan berkhasiat untuk pengobatan dan penelitian. Golongan 3
narkotika ini banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Codein, Buprenorfin, Etilmorfina,
Kodeina, Nikokodina, Polkodina, Propiram, dan ada 13 (tiga belas) macam
29
termasuk beberapa campuran lainnya.
2. Zat adiktif Psikotropika
Psikotropika merupakan zat atau obat baik alamiah maupun sintetis
yang bukan merupakan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif, berpengaruh
selektif pada saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku seseorang. Zat psikotropika dapat menurunkan aktivitas
otak atau merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan
perilaku, disertai halusinasi, ilusi,
gangguan cara berpikir, dan
perubahan alam perasaan.
Psikotropika sendiri merupakan
zat atau obat, baik itu yang
alamiah ataupun sintetik, tapi
bukan narkotika yang berguna
sebagai psikoaktif yang
mempunyai pengaruh selektif
dalam susunan syaraf pusat yang
dapat menimbulkan perubahan
khas aktivitas mental serta
perilaku. Gambar 2. Contoh peralatan pemakai
psikotropika
Sumber: http://www.jogja.tribunnews.com
Hampir semua zat adiktif masuk dalam psikotropika, namun tidak semua psikotropika dapat
menyebabkan ketergantungan. Beberapa yang termasuk golongan psikotropika adalah
Sedative-Hipnotik, Amfetamin, dan obat halusinogenik.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku, contohnya LSD (lysergic Acid Diethylamide) dan
Amfetamin (esktasi dan shabu). Psikotropika dibagi ke dalam 4 golongan :
1. Golongan I, mempunyai potensi yang sangat kuat dalam menyebabkan
ketergantungan dan dinyatakan sebagai barang terlarang. Contoh:
ekstasi (MDMA = 3,4-Methylene- Dioxy Methil Amphetamine), LSD
(Lysergic Acid Diethylamide), dan DOM.
30
2. Golongan II, mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan
ketergantungan. Contoh: amfetamin, metamfeamin (sabu), dan
fenetilin.
3. Golongan III, mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan
ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan
resep dokter. Contoh: amorbarbital, brupronorfina, dan mogadon .
4. Golongan IV, mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan
ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan
resep dokter. Contoh: diazepam, nitrazepam, lexotan (sering
disalahgunakan), pil koplo (sering disalahgunakan), obat penenang
(sedativa), dan obat tidur (hipnotika).
Hampir semua zat adiktif termasuk ke dalam zat psikotriopika, tapi tidak
semua psiktotropika menimbulkan ketergantungan, Dari golongan psikotropika,
ada dua zat yang akan dibahas selanjutnya yaitu LSD (lysergic acid dietylamide)
dan amfetamin.
LSD (Lysergic Acid Diethylamide)
LSD merupakan zat psikotropika dari golongan psikodelik yang dapat
menimbulkan halusinasi. Zat ini biasanya digunakan untuk membantu pengobatan
gangguan jiwa orang- orang yang sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara
membuat otot-otot yang semula tegang menjadi rileks.
Amfetamin
Amfetamin adalah bahan dasar dalam pembuatan ekstasi, shabu, dan
lainnya. Jenis psikotropika ini tidak ditanam tetapi meruapakan bahan kimia hasil
sintetis dengan bahan dasar amfetamin. Peredarannya hampir di semua kota besar
di Indonesia. Indonesia bukan hanya menjadi salah satu tempat peredaran ekstasi
tetapi juga sekaligus menjadi ditemukan pabrik ekstasi. Menyadari begitu
maraknya peredaran obat haram ini, maka sudah sewajarnya bila kita waspada
jangan sampai diri kita sendiri, keluarga, teman dan anggota lingkungan
masyarakat tempat tinggal menjadi pengedar ataupun korban penyalahgunaannya.
3. Zat Adiktif Psiko – aktif
Zat adiktif jenis ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari,
bahkan mungkin juga sering kita konsumsi pada bahan makanan atau
minuman yang mengandung zat adiktif tersebut. Adapun yang termasuk
31
dalam zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, yaitu :
a) Kafein
Bagi kalian penggemar teh atau kopi, mungkin kalian sudah tahu
tentang kandungan kafein yang terdapat pada teh dan kopi. Teh yang
mengandung kafein membuat hampir sebagian besar dari kita menjadi
terbiasa untuk mengkonsumsinya setiap hari. Tetapi teh aman dan baik
untuk dikonsumsi setiap hari dalam jumlah yang wajar dan tidak
berlebihan. Selain mengandung kafein, teh juga mengandung theine,
teofilin, dan teobromin dalam jumlah sedikit.
Sementara itu, kopi
memiliki kandungan kafein yang
lebih tinggi daripada teh. Kopi
yang terbuat dari biji kopi yang
disangrai dan dihancurkan menjadi
bubuk kopi umumnya dikonsumsi
orang dengan tujuan agar mereka
tidak mengantuk sebab kafein Gambar 3. Kopi dan teh yang
dalam kopi dapat meningkatkan mengandung kafein
respons kewaspadaan pada otak. Sumber: http://www.blog.puali.com
Oleh karena itu kopi tidak dianjurkan untuk diminum secara berlebihan.
Tetapi kopi juga memiliki sejumlah manfaat pada beberapa terapi kesehatan,
seperti mencegah penyakit Parkinson, kanker usus, kanker lambung, dan kanker
paru-paru. Untuk beberapa kasus tertentu, kopi juga dapat menjadi obat sakit
kepala, tekanan darah rendah, dan obesitas.
b) Nikotin Nikotin terdapat dalam rokok yang
dibuat dari daun tembakau melalui
Gambar 4. Rokok yang mengandung proses tertentu dan dicampur dengan
nikotin Sumber: bunga cengkeh serta beberapa macam
http://www.poskotanews.com bahan aroma. Kandungan nikotin pada
rokok inilah yang menyebabkan orang
menjadi berkeinginan untuk mengulang
dan terus-menerus merokok. Selain
32
mengandung nikotin, rokok juga mengandung tar. Kita juga sudah mengetahui
tentang bahaya rokok pada kesehatan, yaitu dapat merugikan organ- organ
tubuh bagian luar, seperti perubahan warna gigi dan kulit, maupun organ tubuh
bagian dalam yang dapat memicu kanker paru-paru.
Selain nikotin, zat yang sangat berbahaya pada rokok adalah tar. Tar
adalah bentukan dari senyawa kimia berbahaya yang ada pad a asap rokok.
Dimana zat ini akan mengendap didalam paru paru dan mengganggu fungsi
rambut rambut kecil yang melapisi permukaan paru-paru. Rambut rambut
kecil ini sangat berperan dalam menyaring bakteri dan kuman serta
menghambat berbagai racun yang berusaha masuk kejaringan paru paru agar
segera dilepaskan keluar tubuh. Selain menyerang paru-paru, ternyata rokok
dapat menyerang semua organ tubuh manusia sehingga menimbulkan
penyakit. Berikut bahaya asap rokok bagi tubuh manusia.
Gambar 5. Bahaya Asap Rokok bagi Tubuh Manusia
Sumber : khilafatulmuslimin.com
33
c) Alkohol
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga
disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung
alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai
bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol
lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi.
Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum
untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang
terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada
atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
C. Pengaruh Zat Adiktif dan Psikotropika terhadap Pecandu
Orang yang telah kecanduan dengan zat adiktif dan psikotropika pada awalnya
akan merasa tenang, nyaman, dan damai. Namun, lama-kelamaaan orang tersebut
akan kecanduan dan mendapatkan efek negatif akibat kecanduannya bahkan ada yang
sampai mengalami kematian. Ciri-ciri fisik ketergantungan zat adiktif dan
psikotropika secara umum, yaitu:
• Kehilangan nafsu makan
• Jalannya lambat, terhuyung-huyung, dan sering menabrak sesuatu.
• Koordinasi gerakan kacau (sering menjatuhkan benda yang dipegang)
• Tangan gemetar, selalu basah dan berkeringat.
• Ada bekas tusukan jarum di tangan atau kaki.
• Sering mual, muntah, atau berkeringat secara berlebihan.
• Kepribadian atau sikap berubah secara drastis.
• Gelisah dan ketakutan berlebihan.
Penggunaan zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya baik bagi diri
sendiri maupun kehidupan sosial di sekitar kita. Pengaruh penggunaan zat adiktif dan
psikotropika dapat dilihat pada tabel berikut.
34
Tabel 5.5 Pengaruh Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika
Pengaruh penggunaan zat adiktif dan psikotropika
Diri Sendiri Kehidupan Sosial
• Rusaknya sel syaraf • Adanya perkelahian
• Menimbulkan ketergantungan • Memicu untuk melakukan
• Perubahan tingkah laku kejahatan (pencurian, pemerkosaan)
• Menimbulkan penyakit • Resiko kecelakaan
(jantung, radang lambung, dan hati • Timbulnya masalah keluarga yang
serta beresiko mengidap HIV) menganggu ketertiban umum
• Pada dosis tidak tepat
menyebabkan kematian.
35
D. Pencegahan Penyalahgunaan Zat Aditif dan Psikotropika
Adanya dampak negatif yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan zat aditif
dan psikotropika, mendorong pula adanya upaya pencegahannya. Pencegahan
penyalahgunaan zat aditif dan psikotropika dapat dilakukan secara bersama melalui
kerjasama antara pihak keluarga, masyarakat, sekolah, dan pemerintah. Bagaimana
peran keluarga, masyarakat, sekolah, dan pemerintah dalam mencegah
penyalahgunaan zat aditif dan psikotropika?
Tabel 5.6 Peran berbagai pihak dalam pencegahan
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika
No Peran Upaya pencegahan penyalahgunaan zat aditif dan
psikotropika
1 Keluarga • Saling menjaga antar sesama anggota keluarga
• Setiap orang tua bertanggung jawab dalam membimbing
anaknya supaya menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan.
Ketakwaan ini merupakan benteng pertahanan dari pengaruh
buruk
yang ada di lingkungan.
2 Masyarakat • Mendorong peningkatan pengetahuan setiap anggota
masyarakat mengenai bahaya penggunaan zat adiktif dan
psikotropika
• Memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika ada
pemakai dan pengedar narkoba di lingkungan
tempat tinggal.
3 Sekolah • Memberikan wawasan yang cukup kepada para siswa tentang
bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi diri
pribadi, keluarga, dan orang lain.
• Mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak sekolah
jika ada pemakai atau pengedar zat adiktif dan psikotropika di
lingkungan sekolah
• Memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa yang
terbukti menjadi pemakai atau pengedar narkoba.
4 Pemerintah • Mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas.
• Memberi sanksi atau hukuman yang tegas bagi pelaku yang
menyalahgunakan penggunaan zat
adiktif dan psikotropika.
E. Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika dalam Bidang Kesehatan
Penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan dilakukan
dengan jenis dan dosis yang terkontrol oleh pihak yang berwenang seperti dokter,
bidan, psikiater, dan petugas kesehatan lainnya. Suatu keadaan yang mendesaklah
yang menyebabkan obat jenis ini digunakan dalam bidang kesehatan. Berikut ini
adalah beberapa zat adiktif dan psikotropika yang sering digunakan dalam bidang
kesehatan.
1) Morfin
Zat ini digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat. Dosis yang
diberikan tergantung dari tingkatan nyeri yang dirasakan. Zat ini juga sering
digunakan untuk mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan dioperasi.
2) Heroin
Zat ini merupakan turunan morfin yang berfungsi sebagai depresant,
misalnya meredakan batuk.
3) Barbiturat
Zat ini sering digunakan untuk menghilangkan rasa cemas sebelum operasi
contohnya pentobarbital dan secobarbital.
4) Amfetamin (dan turunannya)
Zat ini digunakan untuk mengurangi depresi, menghilangkan rasa kantuk dan
lelah, menambah keyakinan diri dan konsentrasi, serta euforia.
5) Metadon
Zat ini digunakan sebagai zat analgesik dan terapi pecandu narkotika.
F. Cara kerja narkoba dan penyebaran narkoba di Indonesia
Cara Kerja Narkoba
Narkoba berpengaruh pada bagian otak yang bertanggung jawab atas
kehidupan perasaan, yang disebut sistem limbus: Hipotalamus – pusat kenikmatan
pada otak – adalah bagian dari sistem limbus. Narkoba menghasilkan perasaan
‘high’ dengan mengubah susunan biokimia molekul pada sel otak yang disebut
neuro-transmitter.
Dapat dikatakan bahwa otak bekerja dengan motto jika merasa enak,
lakukanlah. Otak dilengkapi alat untuk menguatkan rasa nikmat dan
menghindarkan rasa sakit atau tidak enak, guna membantu memenuhi kehidupan
dasar manusia, seperti rasa lapar, haus, rasa hangat, dan tidur. Mekanisme ini
merupakan mekanisme pertahanan diri. Jika lapar, otak menyampaikan pesan agar
mencari makanan yang dibutuhkan. Kita berupaya mencari makanan itu dan
menempatkannya diatas segala-galanya. Kita rela meninggalkan pekerjaan dan
kegiatan lain, demi memperoleh makanan itu.
Yang terjadi pada adiksi adalah semacam pembelajaran sel-sel otak pada
pusat kenikmatan. Jika mengonsumsi narkoba, otak membaca tanggapan kita. Jika
merasa nikmat, otak mengeluarkanneurotransmitter yang menyampaikan pesan:
“Zat ini berguna bagi mekanisme pertahanan tubuh”. Jadi, ulangi pemakaiannya.
“Jika memakai narkoba lagi, kita kembali merasa nikmat seolah-olah kebutuhan
kita terpuaskan”. Otak akan merekamnya sebagai sesuatu yang harus dicari sebagai
prioritas. Akibatnya, otak membuat program salah, seolah-olah kita memang
memerlukannya sebagai mekanisme pertahanan diri. Maka terjadilah kecanduan!
Terlepas dari dampak buruknya, memang diakui ada mitos yang diyakini
oleh pengguna narkoba bahwa narkoba sebagai pengubah suasana hati. Semua jenis
narkoba mengubah perasaan dan cara berpikir seseorang tergantung pada jenisnya.
1. Perubahan pada suasana hati (menenangkan, rileks, gembira, dan rasa bebas);
2. Perubahan pada pikiran (stress hilang dan meningkatnya daya khayal);
3. Perubahan pada perilaku (meningkatkan keakraban, menghambat nilai, dan
lepas kendali).
4. Narkoba Hancurkan Kerja Otak
Bagi para pengguna narkotika, mungkin tidak menyadari kalau akibat
memakai narkoba akan menghancurkan kerja otaknya. Pemakaian narkoba sangat
mempengaruhi kerja otak yang berfungsi sebagai pusat kendali tubuh dan
mempengaruhi seluruh fungsi tubuh. Karena bekerja pada otak, narkoba mengubah
suasana perasaan, cara berpikir, kesadaran dan perilaku pemakainya. Itulah
sebabnya narkoba disebut zat psikoaktif.
Ada beberapa macam pengaruh narkoba pada kerja otak. Ada yang
menghambat kerja otak, disebut depresansia, sehingga kesadaran menurun dan
timbul kantuk. Contoh golongan ini adalah opioida yang di masyarakat awam
dikenal dengan candu, morfin, heroin dan petidin. Kemudian obat penenang atau
obat tidur (sedativa dan hipnotika) seperti pil BK, Lexo, Rohyp, MG dan
sebagainya, serta alkohol.
Namun ada pula narkoba yang memacu kerja otak,
disebut stimulansia, sehingga timbul rasa segar dan semangat, percaya diri
meningkat, hubungan dengan orang lain menjadi akrab. Akan tetapi menyebabkan
tidak bisa tidur, gelisah, jantung berdebar lebih cepat dan tekanan darah meningkat.
Contohnya adalah amfetamin, ekstasi, shabu, kokain, dan nikotin yang terdapat
dalam tembakau. Ada pula narkoba yang menyebabkan khayal,
disebut halusinogenika. Contoh LSD adalah Ganja yang menimbulkan berbagai
pengaruh, seperti berubahnya persepsi waktu dan ruang, serta meningkatnya daya
khayal, sehingga ganja dapat digolongkan sebagai halusinogenika.
Dalam sel otak terdapat bermacam-macam zat kimia yang disebut
neurotransmitter. Zat kimia ini bekerja pada sambungan sel saraf yang satu dengan
sel saraf lainnya (sinaps). Beberapa di antara neurotransmitter itu mirip dengan
beberapa jenis narkoba. Semua zat psikoaktif (narkotika, psikotropika dan bahan
adiktif lain) dapat mengubah perilaku, perasaan dan pikiran seseorang melalui
pengaruhnya terhadap salah satu atau beberapa neurotransmitter. Neurotransmitter
yang paling berperan dalam terjadinya ketergantungan adalah dopamin.
Bagian otak yang bertanggung jawab atas kehidupan perasaan adalah sistem
limbus. Hipotalamus adalah bagian dari sistem limbus, sebagai pusat kenikmatan.
Jika narkoba masuk ke dalam tubuh, dengan cara ditelan, dihirup, atau disuntikkan,
maka narkoba mengubah susunan biokimiawi neurotransmitter pada sistem limbus.
Karena ada asupan narkoba dari luar, produksi dalam tubuh terhenti atau terganggu,
sehingga ia akan selalu membutuhkan narkoba dari luar.
Yang terjadi pada ketergantungan adalah semacam pembelajaran sel-sel
otak pada pusat kenikmatan. Jika mengonsumsi narkoba, otak membaca tanggapan
orang itu. Jika merasa nyaman, otak mengeluarkan neurotransmitter dopamin dan
akan memberikan kesan menyenangkan. Jika memakai narkoba lagi, orang kembali
merasa nikmat seolah-olah kebutuhan batinnya terpuaskan. Otak akan merekamnya
sebagai sesuatu yang harus dicari sebagai prioritas sebab menyenangkan.
Akibatnya, otak membuat program salah, seolah-olah orang itu memerlukannya
sebagai kebutuhan pokok. Terjadi kecanduan atau ketergantungan.
Pada ketergantungan, orang harus senantiasa memakai narkoba, jika tidak,
timbul gejala putus zat, jika pemakaiannya dihentikan atau jumlahnya dikurangi.
Gejalanya bergantung jenis narkoba yang digunakan. Gejala putus opioida (heroin)
mirip orang sakit flu berat, yaitu hidung berair, keluar air mata, bulu badan berdiri,
nyeri otot, mual, muntah, diare, dan sulit tidur.
Narkoba juga mengganggu fungsi organ-organ tubuh lain, seperti jantung,
paru-paru, hati dan sistem reproduksi, sehingga dapat timbul berbagai penyakit.
Contoh: opioida menyebabkan sembelit, gangguan menstruasi, dan impotensi. Jika
memakai jarum suntik bergantian berisiko tertular virus hepatitis B/C (penyakit
radang hati). Juga berisiko tertular HIV/AIDS yang menurunkan kekebalan tubuh,
sehingga mudah terserang infeksi, dan dapat menyebabkan kematian. Ganja
menyebabkan hilangnya minat, daya ingat terganggu, gangguan jiwa, bingung,
depresi, serta menurunnya kesuburan. Sedangkan kokain dapat menyebabkan
tulang sekat hidung menipis atau berlubang, hilangnya memori, gangguan jiwa,
kerja jantung meningkat, dan serangan jantung.
Jadi, perasaan nikmat, rasa nyaman, tenang atau rasa gembira yang dicari
mula-mula oleh pemakai narkoba, harus dibayar sangat mahal oleh dampak
buruknya. Seperti ketergantungan, kerusakan berbagai organ tubuh, berbagai
macam penyakit, rusaknya hubungan dengan keluarga dan teman-teman,
rongrongan bahkan kebangkrutan keuangan, rusaknya kehidupan moral, putus
sekolah, pengangguran, serta hancurnya masa depan dirinya.
Pola penyebaran Narkoba di Indonesia
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat
hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba
yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan
tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua,
ormas,pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela.
Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih
sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun
dewasa. Bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba.
Hingga saat ini, upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan
narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan
dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
Menurut kesepakatan Convention on the Rights of the Child (CRC) yang
juga disepakati Indonesia pada tahun 1989, setiap anak berhak mendapatkan
informasi kesehatan reproduksi (termasuk HIV/AIDS dan narkoba) dan dilindungi
secara fisik maupun mental. Namun realita yang terjadi saat ini bertentangan
dengan kesepakatan tersebut, sudah ditemukan anak usia 7 tahun sudah ada yang
mengkonsumsi narkoba jenis inhalan (uap yang dihirup). Anak usia 8 tahun sudah
memakai ganja, lalu di usia 10 tahun, anak-anak menggunakan narkoba dari
beragam jenis, seperti inhalan, ganja, heroin, morfin, ekstasi, dan sebagainya (riset
BNN bekerja sama dengan Universitas Indonesia).
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian
narkoba oleh pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah
12.305. Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya
kasus narkoba (khususnya di kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran
HIV/AIDS semakin meningkat dan mengancam. Penyebaran narkoba menjadi
makin mudah karena anak SD juga sudah mulai mencoba-coba mengisap rokok.
Tidak jarang para pengedar narkoba menyusup zat-zat adiktif (zat yang
menimbulkan efek kecanduan) ke dalam lintingan tembakaunya.
Hal ini menegaskan bahwa, saat ini perlindungan anak dari bahaya narkoba
masih belum cukup efektif. Walaupun pemerintah dalam UU Perlindungan Anak
nomor 23 tahun 2002 dalam pasal 20 sudah menyatakan bahwa Negara, pemerintah,
masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan perlindungan anak (lihat lebih lengkap di UU Perlindungan
Anak). Namun perlindungan anak dari narkoba masih jauh dari harapan.
Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh
hanya satu pihak saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun
masalah semua orang. Mencari solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar
yang melibatkan dan memobilisasi semua pihak baik pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat (LSM) dan komunitas lokal. Adalah sangat penting untuk bekerja
bersama dalam rangka melindungi anak dari bahaya narkoba dan memberikan
alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring dengan menjelaskan kepada anak-anak
tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang akan mereka terima.
Anak-anak membutuhkan informasi, strategi, dan kemampuan untuk
mencegah mereka dari bahaya narkoba atau juga mengurangi dampak dari bahaya
narkoba dari pemakaian narkoba dari orang lain. Salah satu upaya dalam
penanggulangan bahaya narkoba adalah dengan melakukan program yang
menitikberatkan pada anak usia sekolah (school-going age oriented).
Di Indonesia, perkembangan pencandu narkoba semakin pesat. Para
pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya
usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang
mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan
pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika
pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi
pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Anak-anak dan Remaja
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja
(pelajar) adalah sebagai berikut:
1) Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
2) Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
3) Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
4) Sering menguap, mengantuk, dan malas,
5) Tidak memedulikan kesehatan diri,
6) Suka mencuri untuk membeli narkoba.
7) Menyebabkan Kegilaan, Pranoid bahkan Kematian.
Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah
seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak
termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam
mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.
Dilansir laman Gmdm, Ada tiga hal yang harus diperhatikan ketika
melakukan program anti narkoba di sekolah. Yang pertama adalah dengan
mengikutsertakan keluarga. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa sikap
orangtua memegang peranan penting dalam membentuk keyakinan akan
penggunaan narkoba pada anak-anak.
Strategi untuk mengubah sikap keluarga terhadap penggunaan narkoba
termasuk memperbaiki pola asuh orangtua dalam rangka menciptakan komunikasi
dan lingkungan yang lebih baik di rumah. Kelompok dukungan dari orangtua
merupakan model intervensi yang sering digunakan.
Kedua, dengan menekankan secara jelas kebijakan tidak pada narkoba.
Mengirimkan pesan yang jelas tidak menggunakan membutuhkan konsistensi
sekolah-sekolah untuk menjelaskan bahwa narkoba itu salah dan mendorong
kegiatan-kegiatan anti narkoba di sekolah. Untuk anak sekolah harus diberikan
penjelasan yang terus-menerus diulang bahwa narkoba tidak hanya membahayakan
kesehatan fisik dan emosi namun juga kesempatan mereka untuk bisa terus belajar,
mengoptimalkan potensi akademik dan kehidupan yang layak.
Terakhir, meningkatkan kepercayaan antara orang dewasa dan anak-anak.
Pendekatan ini mempromosikan kesempatan yang lebih besar bagi interaksi
personal antara orang dewasa dan remaja, dengan demikian mendorong orang
dewasa menjadi model yang lebih berpengaruh.
Oleh sebab itu, mulai saat ini pendidik, pengajar, dan orang tua, harus sigap
serta waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak
sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik
dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan untuk menelurkan generasi yang
cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.
Sumber : http://news.rakyatku.com/read/63139/2017/08/29/penyebaran-narkoba-
di-kalangan-anak-anak-dan-remaja
G. Rangkuman
✓ Narkotika merupakan zat adiktif yang sangat berbahaya dan penggunaannya
dilarang di seluruh dunia. Jika digunakan maka penggunanya akan mengalami
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi bahkan
menghilangkan rasa nyeri, tetapi setelah itu penggunanya akan merasa tergantung
dan akan mengulangi secara terus- menerus untuk menggunakan narkotika yang
memiliki banyak jenis ini.
✓ Contoh zat narkotika : ganja, heroin, kokain, opium, morfin, petidin, fentanil,
metadon, codein
✓ Psikotropika merupakan zat atau obat baik alamiah maupun sintetis yang bukan
merupakan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif, berpengaruh selektif pada saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku
seseorang. Zat psikotropika dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang
susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai halusinasi, ilusi,
gangguan cara berpikir, dan perubahan alam perasaan.
✓ Contoh zat psikotropik : LSD, Dom, Ekstasi, sabu – sabu, mogadon, diazepam
✓ Zat adiktif jenis ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, bahkan
mungkin juga sering kita konsumsi pada bahan makanan atau minuman yang
mengandung zat adiktif tersebut.
✓ Contoh zat psiko – aktif : kafein, nikotin, alkohol
H. Tugas
Setelah mempelajari materi zat adiktif, diskusikan dengan kelompokmu tentang bahaya
narkoba dan cara menanggulanginya. Tuangkan ide kreatif kalian dalam makalah!
Rubrik Penilaian
Supaya tugas yang kalian kerjakan menjadi terarah dan kalian dapat
menyelesaikan tugas tersebut dengan baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut
untuk mengukur keberhasilan Anda dalam memahami materi.
Aspek Bobot
Judul makalah 20%
Jenis – jenis narkoba 20%
Dampak narkoba bagi kesehatan 20%
Cara menghindari diri dari bahaya narkoba 20%
Himbauan untuk menjauhi narkoba 20%
I. Tes Formatif
1. Zat adiktif yang diperoleh dari getah buah Papaver somniferum (opium) dan
mempunyai efek menghilangkan rasa nyeri adalah …
A. kokain
B. nikotin
C. morfin
D. shabu-shabu
2. Perhatikan ciri-ciri orang pengguna obat psikotropika atau zat adiktif berikut!
(1) kurang bertanggung jawab
(2) berat badan menurun
(3) pencuriga dan tertutup
(4) suka berbohong
(5) mata merah
(6) muka pucat
(7) pemalas
Ciri-ciri psikis orang pengguna obat psikotropika atau zat adiktif adalah ....
A. (1), (2), (4), dan (6)
B. (1), (3), (4), dan (7)
C. (2), (3), (5), dan (6)
D. (3), (4), (5), dan (7)
3. Ciri-ciri orang yang menggunakan obat-obatan terlarang :
(1) lebih bersemangat dan aktif
(2) perasaan melayang
(3) suhu badan naik/demam
(4) merasa sangat gembira (euforia)
(5) berbicara ngelantur tak karuan
Ciri-ciri psikis pengguna ekstasi adalah ....
A. (1), (2), dan (4)
B. (2), (3), dan (4)
C. (3), (4), dan (5)
D. (4), (5), dan (1)
4. Berikut ini dampak pemakaian psikotropika
1.Depresi
2.Meningkatnya denyut jantung
3.Halusinasi
4.Kerusakan jaringan otak
5.Mudah marah
Dampak fisiologis yang dapat terjadi pada pengguna psikotropika ditunjukkan
nomor .....
A. 1 dan 3
B. 2 dan 4
C. 3 dan 4
D. 4 dan 5
5. Ciri-ciri korban ketergantungan psikotropika :
1) Mata merah
2) Nafsu makan bertambah
3) Mulut kering
4) Ketakutan berlebihan
Ciri-ciri fisik korban ketergantungan ganja adalah nomor ...
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
6. Dampak negatif dari penggunaan ganja secara berlebihan (overdosis) adalah ....
A. nafsu makan bertambah
B. denyut nadi tidak teratur
C. daya pikir meningkat
D. napas menjadi teratur
7. Dampak negatif dari penggunaan alkohol dapat mengganggu ….
A. koordinasi pusat gerak dan keseimbangannya
B. gangguan pada alat reproduksi pria
C. peningkatan daya ingat atau kesadaran
D. organ paru-paru dan pancreas
8. Zat kimia pada rokok yang dapat mengiritasi sistem pernapasan adalah …
A. tar
B. CO
C. nikotin
D. aseton
9. Pengaruh narkotika jenis kokain terhadap pemakainya adalah ….
a. suka bicara, gembira, detak jantung meningkat
b. denyut nadi tidak teratur, susah tidur, mata merah, tertawa
c. hilang rasa nyeri, konsentrasi dalam berfikir, gembira, mual
d. konsentrasi berfikir, otot kuat, mata merah, gembira
10. Penggunaan bahan kimia menimbulkan efek samping diantaranya :
(1) Rusaknya fungsi organ tubuh
(2) Membuat kecanduan
(3) Menghilangkan kesadaran
Bahan kimia yang memiliki efek samping tersebut adalah ....
A. vitamin
B. antibiotik
C. narkotika
D. Penyedap
GlOSARIUM
Zat adiktif : Istilah yang diberikan untuk zat-zat yang dalam pemakaiannya
dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan
ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence)
Zat aditif makanan : Zat-zat yang sengaja ditambahkan dan dicampurkan pada
waktu pengolahan makanan untuk maksud memperbaiki tampilan
makanan, meningkatkan cita rasa, memperkaya kandungan gizi,
menjaga makanan agar tidak cepat busuk
Zat pemanis : Zat kimia yang ditambahkan pada mak anan atau minuman yang
berfungsi untuk memberikan rasa manis
Zat pemberi aroma : Zat yang dapat memberikan aroma yang khas pada makanan
atau minuman.
Zat pengawet : Zat yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman agar
makanan atau minuman tersebut lebih awet atau tahan lama
Zat penyedap rasa : Zat yang dapat meningkatkan cita rasa makanan, menambah
rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak diinginkan dari suatu bahan
makanan.
Zat pewarna : Zat yang ditambahkan ke dalam makanan agar makanan terlihat
segar dan lebih menarik sehingga orang yang melihatnya akan tertarik
untuk memakannya.
DAFTAR PUSTAKA
Zubaidah, Siti. dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester 1. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(hal:209-252)
Zubaidah, Siti. dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester 1. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(hal:257-280)
Prima, Eka Cahya, dkk. 2018. Modul PPGDJ partikel materi, larutan, dan
sifatnya,senyawa organik dan anorganik, zat aditif dan zat adiktif.
Kemenristekdikti.
Ramlawati, dkk. 2017. Zat aditif dan zat adiktif serta bahan dan pemanfaatannya.
Kementrian pendidikan dan kebudayaan direktorat jenderal guru dan tenaga
kependidiikan.
Uwityangyoyo. 2019. Bahaya borak dan formalin pada makanan. Diambil dari :
https://uwityangyoyo.wordpress.com/2009/10/09/boraksdan-formalin-pada-
makanan/