The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by andinurqahamk73, 2023-05-16 20:17:19

506510988-ERP-Awareness-Training

506510988-ERP-Awareness-Training

EMERGENCY RESPONSE PLAN (ERP) AWARENESS TRAINING


Training Outline Pendahuluan Dasar Hukum dan Standar Terkait Pengertian-Pengertian Tujuan ERP Fasilitas dan Sarana Pengorganisasian Keadaan Darurat Prosedur – Prosedur Keadaan Darurat Penutup


PENDAHULUAN Bahwa kecelakaan yang disebabkan faktor alam, teknis atau manusia dapat berakibat fatal dan berubah menjadi bencana. Bila bencana terjadi dan keadaan menjadi emergency, maka perlu ditanggulangi secara terencana, sistematis, cepat, tepat dan selamat. Untuk terlaksananya penanggulangan dimaksud perlu dibentuk Tim Tanggap Darurat yang trampil dan terlatih, dilengkapi sarana dan prasarana yang baik serta sistem dan prosedur yang jelas.Tim tersebut perlu mendapatkan pelatihan baik teori atau praktek paling sedikit enam bulan sekali. Kinerja Tim Tanggap Darurat akan sangat menentukan berhasilnya pelaksanaan Penanggulangan Keadaan Emergency. Dan akhirnya tujuan mengurangi kerugian seminimal mungkin baik harta benda atau korban manusia akibat keadaan emergency akan dapat dicapai.


DASAR HUKUM Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


DASAR HUKUM Kepmenaker No. 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja Kepmenaker No. 187 Tahun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja Permenperind No. 19 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Keadaan Darurat Bahan Kimia Dalam Kegiatan Usaha Industri Kimia Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.74/Menlhk/Setjen/Kum.1/10/2019 Tentang Program Kedaruratan Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan Beracun Dan/Atau Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Dan Lain-lain


STANDAR TERKAIT ISO 45001:2018 - Occupational health and safety management system NFPA 1600 : Standard on Disaster/Emergency Management and Business Continuity Programs. Dan lain-lain


STANDAR TERKAIT ISO 45001:2018 - Occupational health and safety management system


PP 50 Tahun 2012 – Lamp 2


PP 50 Tahun 2012 – Lamp 2


PENGERTIAN Dalam UU No. 24 Tahun 2007…… Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.


PENGERTIAN Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.


PENGERTIAN Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana. Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan Kembali kelembagaan, prasarana, dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.


PENGERTIAN Keadaan Darurat : Situasi yg tidak diketahui yang mengancam pekerja, setiap orang yang dapat mengganggu proses operasi atau menyebabkan kerusakan fisik dan lingkungan. (OSHA, 2001)


PENGERTIAN Menurut Federal Emergency Management Agency (FEMA) dalam Emergency Management Guide for Business and Industry. Keadaan Darurat adalah segala kejadian yang tidak direncanakan yang dapat menyebabkan kematian atau injury yang signifikan pada para pekerja, pelanggan atau masyarakat umum; atau kejadian yang dapat mematikan bisnis atau usaha, menghentikan kegiatan operasional, menyebabkan kerusakan fisik atau lingkungan, atau sesuatu yang dapat mengancam kerugian fasilitas keuangan atau reputasi perusahaan di mata masyarakat. Menurut NFPA 1600. Keadaan Darurat adalah segala kejadian atau peristiwa, alamiah atau akibat ulah manusia yang memerluakan aksi penyelamatan dan perlindungan terhadap properti, kesehatan masyarakat, dan keselamatan.


ELEMENT PENTING 1. Kesiapan tanggap darurat (Emergency Response Plan-ERP) harus berdasarkan analisa risiko yang berdampak pada kelangsungan bisnis/kegiatan. 2. Peralatan, fasilitas, tenaga terampil harus terindentitas, teruji dan tersedia secara memadai. 3. Semua orang (karyawan, tamu, kontraktor, tetangga) mengerti tentang kesiapan tanggap darurat perusahaan/bisnis/kegiatan. 4. Periodik latihan dilaksanakan dan selalu membuat perubahan perbaikan (continual improvement)


Mengapa perlu ERP? Mengenali kemungkinan kondisi berbahaya yg belum pernah terjadi Proses perencanaan dapat memperbaiki kekurangan, mis: kurangnya sumber daya (peralatan, personil yg kompeten, bantuan), atau komponen lainnya sebelum keadan darurat terjadi Merupakan bentuk upaya utk mempromosikan kesadaran ber-K3 sekaligus menunjukkan komitmen perusahaan. Mengurangi korban dan kerusakan bila terjadi Mendidik manusia pada kesadaran ‘it can happen here’ sehingga bisa menentukan langkah antisipasi Bila terjadi kondisi darurat terjadi bisa cepat mengambil keputusan utk memobilisasi sumber daya: manusia, peralatan dan dukungan utk penyelamatan.


Tujuan Utama 1. Menyelamatkan korban/memberikan bantuan hidup 2. Mencegah luka/sakit yang lebih parah 3. Melindungi properti (peralatan, sarana dan failitas) 4. Melindungi lingkungan sekitar


Without crisis management Damage to financial results, reputation and key relationships Lost time/productivity Mengurangi Time dampak negatif dan mempercepat crisis recovery The value of crisis management N e g a tiv e im p a c t With crisis management Crisis event Crisis event IMPACT K3 K3


Jenis-Jenis Keadaan Darurat: PROSES ALAM Banjir/Floods, Badai Besar/Hurricanes, Angin Putting Beliung/Tornadoes, Kebakaran/Fires, Tsunami Gempa bumi Sambaran petir Penyakit pandemi seperti flu yang berbahaya dll


Jenis-Jenis Keadaan Darurat: NON ALAM Kebakaran Ledakan Runtuhnya bangunan Kegagalan struktur utama Tumpahan cairan kimia berbahaya (mudah terbakar, beracun dll) Terlepasnya bahan biologis berbahaya, atau bahan kimia beracun Ancaman teroris Paparan radiasi pengion Sumber daya utama (listrik) padam Pasokan air terganggu (mati) Kejadian yang menhilangnya proses komunikasi Gangguan alam/lingkungan (angin, banjir, satwa liar, dll)


Jenis-Jenis Keadaan Darurat: Sosial Karena rusak dan dan kurang harmonisnya hubungan sosial antar anggota masyarakat yang disebabkan berbagai factor baik sosial, budaya, suku, atau ketimpangan sosial


Manajemen Upaya-upaya yang terorganisir, meliputi perencanaan, pengambilan keputusan dan penugasan sumber daya yang tersedia untuk mencegah, mempersiapkan, mengurangi, merespon dan pulih dari dampak dari semua bahaya


MANAJEMEN BENCANA MANAJEMEN RISIKO BENCANA MANAJEMEN KEDARURATAN MANAJEMEN PEMULIHAN MITIGASI KESIAPSIAGAAN PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA


Pra Bencana Pasca Bencana Tanggap Darurat


LANGKAH PENYUSUNAN ERP Mitigation Mitigasi Response Kesigapan Preparedness Kesiapsiagaan Recovery Pemulihan Kajian awal yang dilakukan untuk mengeliminasi atau menurunkan Derajat Resiko jangka panjang terhadap Manusia atau harta Benda yang diakibatkan oleh Bencana Kegiatan yang dilakukan lebih lanjut berdasarkan Hasil Mitigasi, yang mencakup Pengembangan Kemampuan Personil, Penyiapan Prasarana, Fasilitas dan Sistem bila terjadi keadaan Emergency. Kemampuan penanggulangan saat terjadi keadaan krisis/bencana yang terencana, cepat, tepat dan selamat (termasuk tanda bahaya, evakuasi, SAR, pemadaman kebakaran. dll). Kegiatan jangka pendek untuk meulihkan kebutuhan pokok minimum kehidupan masrarakat yang terkena bencana, dan jangka panjang mengembalikan kehidupan secara normal.


Kebakaran Selain Sistim deteksi yang baik, peralatan yang efektif Tindakan unit yang terlatih sangat penting agar bisa meminimalisasi kecederaan, dan kerusakan serta mengevakuasi para karyawan dan orang orang lain yang terkena dampaknya. Kebakaran besar maupun kecil mempunyai potensi sama dalam menimbulkan ganguan lingkungan hidup, misalnya: Hasil pembakaran berupa gas beracun dan debu Tersebarnya partikel-partikel yang terbawa uap panas Kontaminan yang mencemari sumber air


Banjir Perusahaan yang berlokasi di daerah banjir harus membuat tanggul dan bangunan beton atau tembok yang bisa meminimalisasi resiko banjr. Dalam pencegahan perlu memepertimbangkan: Bahaya sengatan listrik Penguat terhadap penyimpanan peralatan penting dan bahan kimia Persediaan pompa dan energi cadangan Pencegahan tanah longsor yang bisa merusak konstruksi Pasokan air minum yang mencukupi.


Pekerja mogok Bila terjadi pekerja mogok, ini akan sangat berdampak pada operasional perusahaan, karena itu perusahaan harus selalu mempunyai kesiapan menghadapinya. Badai / Tornado Para karyawan harus diinstruksikan bagaimana evakuasi tanpa meninggalkan tugas tugas yang berbahaya bila tanpa pengawasan. Karena itu prosedur evakuasi harus ada. Gempa Bumi Dalam merancang konstruksi perlu memperhitungkan intensitas gempa yang mungkin terjadi Sistem perlindungan terhadap aset aset berharga Prosedur evakuasi untuk menghindari karyawan meninggalkan pekerjaan yang berbahaya tanpa melakukan prsedur shut down yang benar.


Sabotase / ancaman bomb Tindakan pengamanan didalam harus segera diambil untuk deteksi lanjut dan informasi dini ke kepolisian setempat serta bantuan kekuatan untuk pengamanan. Pencegahan bisa dilakukan dengan kontrol akses yang baik. Ledakan Sangat berbahaya karena kejadiannya sangat mendadak tanpa adanya peringatan dan bisa menyebabkan kecederaan dan kerusakan yang serius. Evakuasi harus dilakukan untuk meminimalisasi jumlah korban. Kecelakaan Prosedur prosedur pencegahan, penanganan dan investigasi harus ada saat sebuah kecelakaan terjadi. Kurangnya informasi dan rumor akan membuat situasi menjadi kacau.


Tumpahan bahan kimia /pelepasan gas/uap Personil yang terlatih Komplit dengan APD harus dikerahkan untuk melakukan disposal secara legal dan meminimalisasi dampak keracunan oleh gas karyawan atau orang-orang yang mungkin terkena. Pentaatan terhadap sistem pengangkutan, penanaganan, penyimpanan diperlukan Radiasi Meskpun jumlah material radioaktif sedikit tapi mempunyai ancaman yang signifikan terhadap kesehatan manusia. Karena itu fasilitas untuk mitigasi seperti shower, eyewash dan APD harus tersedia dan memadai. Petugas proteksi Radiasi dan SOP mutlak perlu bagi perusahaan pengguna RA Emergency-Energi Biasanya terjadi karena kelangkaan bahan bakar dan kekurangan air di bendungan-bendungan PLTA. Untuk meminimalisasi kerugian akibat ganguan proses produksi, perusahaan perlu mempunyai sumber energi alternatif / double sourcing


Yang Harus Dipastikan Keberadaannya 1. Mengidentifikasi jalur evakuasi, sarana alternatif melarikan diri, membuat ini diketahui semua staf; menjaga rute agar tidak terhalang. 2. Penentuan lokasi aman bagi staf untuk berkumpul untuk jumlah kepala untuk memastikan bahwa semua orang telah meninggalkan zona bahaya (Titik Kumpul). 3. Menetapkan individu untuk membantu karyawan cacat dalam keadaan darurat.


4. Fasilitas Pelaksanakan pengobatan yang terluka dan mencari yang hilang bersamaan dengan upaya untuk mengandung darurat. 5. Menyediakan sumber alternatif bantuan medis ketika fasilitas yang normal mungkin dalam zona bahaya. 6. Penetapan tingkat kerugian properti harus dimulai hanya ketika keamanan semua staf dan tetangga pada risiko telah ditetapkan dengan jelas.


Fasilitas Access – Exit Route Ketika mempersiapkan rencana darurat tindakan, perlu, merancang rute evakuasi primer dan sekunder Sedapat mungkin dipastikan bahwa rute evakuasi dan pintu keluar darurat memenuhi persyaratan sebagai berikut: – Ditandai dengan jelas dan terang benderang; Cukup lebar untuk menampung jumlah personil mengevakuasi; – Terhalang dan jelas dari puing-puing setiap saat; dan – Tidak mungkin untuk mengekspos personil evakuasi terhadap bahaya tambahan


Fasilitas Access – Exit Route


FASILITAS KEADAAN EMERGENSI Megaphone. Self Contain Breathing Apparatus (SCBA). Lampu senter. Baju Pemadam. Helm pengaman Respirator Tandu. Perkakas alat bantu pemadam (Kapak, linggis dll). Kursi Evakuasi (evachair).


PETUGAS PENGAMANAN Regu Pamadam Api, Regu Medis, Regu Penyelamat, Regu Evakuasi, Regu Penyelamat Dokumen, Regu Pemadam Lantai/Zona. Regu Pemandu Instansi Terkait, Regu Pengaman, Regu Pengaturan Parkir.


KELOMPOK TEKNISI Operator Ruang Monitor dan Komunikasi, Operator Lift, Operator Listrik dan Genset, Operator AC dan Ventilasi dan Operator Pompa Pemadam dan Tanki Air


Emergency Arrangement Checklist Bahaya yang signifikan diidentifikasi. Penilaian risiko yang dilakukan dan dicatat. Perencanaan darurat telah didokumentasikan sesuai dengan segala yang relevan Peraturan perundang-undangan. Daerah bahaya adalah operasional dan efektif. Peran dan tanggung jawab didefinisikan. Layanan eksternal diidentifikasi dan darurat rincian kontak yang tersedia. Orang yang kompeten telah ditunjuk. Api penilaian risiko telah didokumentasikan. Darurat rute dan ada disimpan jelas. Peralatan darurat tetap terjaga. Rencana darurat berlatih dengan latihan. Tanda dan rambu-rambu peringatan dipilih dengan benar. Informasi tentang pengaturan darurat tepat disebarluaskan.


Pelatihan 1. Tim tanggap darurat : Penggunaan berbagai jenis alat pemadam api ringan Pertolongan pertama pada kecelakaan Prosedur penghentian mesin/proses Prosedur evakuasi Pengendalian tumpahan bahan kimia/kebocoran gas Penggunaan peralatan pelindung diri (masker, dsb) Prosedur pencarian dan penyelamatan korban (search & rescue) Konseling trauma


Pelatihan 2. Tenaga kerja secara umum Rencana evakuasi Sistem alarm Prosedur pelaporan Prosedur penghentian mesin/proses Jenis potensi keadaan darurat 3. Manajer dan supervisor Petunjuk penghentian pengoperasian peralatan/proses Prosedur evakuasi


P3K Penyelenggaraannya disesuaikan dengan skala kebutuhan. Petugas P3K atau pun petugas lainnya yg ditunjuk/ bertanggung jawab harus terlatih. Prasarana & Sarana P3K harus tersedia dan pada saat kejadian Darurat dapat dioperasikan segera. Sosialisasi Pelaksanaan P3K di tempat kerja kepada seluruh pegawai yg komprehensif Pencatatan pelaksanaan & kejadian P3K di dokumentasikan (medical record)


RENCANA MENGHADAPI KEADAAN DARURAT (ERP)


Perencanaan Tanggap Darurat adalah suatu perencanaan strategis secara keseluruhan yang telah terintegrasi prosedur standar operasi (SOP), The Action Plan Insiden (IAP) dan Sistem Komando Insiden (ICS) atau sistem manajemen darurat fleksibel SOP + IAP + ICS = ERP


SOP – Standard Operating Procedure Urut-urutan an tata cara penanggulangan dan kesiap-siagaan tanggap darurat Mengatur tugas dan tanggungjawab dalam pelaksanaan (tiaptiap) kejadian tanggap darurat Merupakan dokumen rujukan bagi semua unit kerja dalam menghadapi kejadian tanggap darurat


IAP – Incident Action Plan Merupakan langkah-langkah singkat dalam menghadapi kejadian emergensi Ditujukan untuk semua orang (termasuk yang awam) agar memahami tindakan yang harus dilakukan Untuk memudahkan dibuat di lembar yang berbeda dan diberi warna serta label jenis kejadian emergensi Didistribusikan ke semua unit yang terkait


ICS – Incident Command System Urut-urutan komunikasi dalam menghadapi kejadian emergensi Gambar Diagram Alur Pelaporan Dibutuhkan: ― Diagram pelaporan ― Daftar nomer telpon sesuai dengan diagram ― Naskah (isi) dari laporan (ini bila diperlukan)


ERP TEAM


Click to View FlipBook Version