INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
(IPK)
PADA SILABUS
Disampaikan
Pada Kegiatan KKG Gugus Ki Hajar Dewantara
Hari/Tanggal: Jumat, 10 September 2021
Pengertian Indikator
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur
dan/atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar (KD) tertentu yang
menjadi acuan penilaian mata pelajaran, (Mulyasa,
2007:139)
Ada 3 (tiga) Jenis
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK):
1. Indikator Pendukung/Prasyarat
• Indikator pendukung tingkat kompetensinya ada di bawah level KD. Indikator pendukung
dapat membantu peserta didik memahami indikator kunci. Biasanya indikator pendukung
ini ada di materi prasyarat.
• Dinamakan juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi yang sebelumnya telah
dipelajari siswa, berkaitan dengan indikator kunci yang dipelajari.
• Jadi ini merupakan jembatan untuk peserta didik memahami indikator kunci, ini
hukumnya sunah, bisa ada, bisa tidak ada,
• Indikator ini memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD.
2. Indikator Kunci
• Indikator kunci levelnya sama dengan level KD. Tetapi, kalau indikator kunci wajib ada
dalam suatu mata pelajaran.
• Kemudian, indikator kunci merupakan indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK
(Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, Keterpakaian), kompetensi yang dituntut adalah
kompetensi minimal yang terdapat pada KD. Serta dinyatakan secara tertulis dalam
pengembangan RPP.
• Jadi misalkan KD itu tingkat kompetensinya di C4, maka tidak boleh dilakukan
indikatornya di bawah tingkat kompetensi daripada KD yang tingkat kompetensinya C4.
• Minimal selevel dengan indicator pada KD (kalau kompetensi yang akan dicapai C4 maka
minimal indicator kunci level C4)
3. Indikator Pengayaan
• Indikator pengayaan ada di atasnya KD, mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi
tuntutan kompetensi dari standar minimal KD.
• Indikator ini tidak selalu harus ada dan dirumuskan oleh pendidik. Jadi kalau memang
peserta didiknya telah mampu menguasai KD pada indikator kunci, maka baru boleh untuk
indikator pengayaan.
• Selama indikator kunci belum tercapai atau yang tingkat kompetensinya selevel KD ini
belum tercapai, maka tidak diperkenankan untuk membuat indikator pengayaan.
Ketentuan Perumusan Indikator:
a. Indikator dirumuskan dari KD
b. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur
c. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah
dipahami.
d. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
e. Hanya mengandung satu tindakan.
f. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi & kebutuhan
peserta didik, sekolah, masyarakat dan lingkungan/daerah;
Bagaimana Merumuskan Indikator?
• Tentukan Kompetensi Dasar (KD) yang akan dibuat IPK
• Perhatikan Kata Kerja pada KD yang diambil
• IPK Inti dibuat dengan KKO yang selevel dengan KK pada
Kompetensi Dasar, atau lebih tinggi
• IPK untuk silabus cenderung bersifat terbuka
• Indikator yang dirumuskan berbasis HOTs, menggunakan KKO
C4, C5, dan C6
KE MUA KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR PENCAPAIAN
LAS TAN KOMPETENSI (IPK)
(1) (2) (3) (4)
I PPKn 3.1 mengenal simbol sila-sila
Pancasila dalam lambang
negara “Garuda Pancasila”
3.2 mengidentifikasi aturan
yang berlaku dalam
kehidupan sehari- hari di
rumah
Kls MUATA KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
N (IPK)
(3)
(1) (2) 3.3 Mengidentifikasi jenis-jenis (4)
II PPKn keberagaman karakteristik individu di
sekolah
Bhs 3.3 Menentukan kosakata dan konsep
Indone tentang lingkungan geografis,
sia kehidupan ekonomi, sosial dan
budaya di lingkungan sekitar dalam
bahasa Indonesia atau bahasa daerah
melalui teks tulis, lisan, visual,
dan/atau eksplorasi lingkungan
KEL MUATA KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR PENCAPAIAN
AS N KOMPETENSI
(3)
(1) (2) 3.1 menggali informasi tentang (4)
III Bhs konsep perubahan wujud
Indone benda dalam kehidupan sehari-
sia hari yang disajikan dalam
bentuk lisan, tulis, visual,
dan/atau eksplorasi lingkungan
Matem 3.7 mendeskripsikan dan
menentukan hubungan antar
atika satuan baku untuk panjang,
berat, dan waktu yang
umumnya digunakan dalam
kehidupan sehari-hari
KEL MUAT KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
AS AN (IPK)
(3)
(1) (2) 3.1 menganalisis hubungan (4)
IV IPA antara bentuk dan fungsi
bagian tubuh pada hewan
dan tumbuhan
3.8 menjelaskan pentingnya
upaya keseimbangan dan
pelestarian sumber daya
alam di lingkungannya
KEL MUAT KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
AS AN (IPK)
(1) (2) (3) (4)
V IPA 3.3 menjelaskan organ pencernaan
dan fungsinya pada hewan dan
manusia serta cara memelihara
kesehatan organ pencernaan
manusia
IPS 3.2 menganalisis bentuk-bentuk
interaksi manusia dengan
lingkungan dan pengaruhnya
terhadap pembangunan sosial,
budaya, dan ekonomi
masyarakat Indonesia
KEL MUATAN KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR PENCAPAIAN
AS KOMPETENSI (IPK)
(1) (2) (3) (4)
VI Bhs 3.2 menggali isi teks penjelasan
Indonesi (eksplanasi) ilmiah yang
a didengar dan dibaca
Matema 3.2 menjelaskan dan melakukan
tika operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan
pembagian yang melibatkan
bilangan bulat negatif
Taksonomi Bloom
Benjamin S. Bloom dan kawan-kawannya itu berpendapat
bahwa pengelompokkan tujuan pendidikan itu harus
senantiasa mengacu kepada tiga jenis domain (daerah binaan
atau ranah) yang melekat pada diri peserta didik, yaitu:
a. Ranah proses berfikir (cognitive domain)
b. Ranah nilai atau sikap (affective domain)
c. Ranah keterampilan (psychomotor domain)
Contoh Kata Kerja Ranah Kognitif (C1 -C6)
RTB (Revisi Taksonomi Bloom):
C6 Mencipta
C5 Mengevaluasi Level 3
C4 Menganalisis
C3 Menerapkan Level 2
C2 Memahami Level 1
C1 Mengingat
KATA KERJA OPERASIONAL (KKO)
No Kategori Penjelasan Kata Kerja Kunci
1. Mengingat Kemampuan menyebutkan kembali Mendefinisikan, menyusun
2. Memahami informasi / pengetahuan yang daftar, menjelaskan, mengingat,
tersimpan dalam ingatan. mengenali, menemukan kembali,
Contoh: menyebutkan arti menyatakan, mengulang,
taksonomi. mengurutkan, menamai,
menempatkan, menyebutkan
Kemampuan memahami instruksi Menerangkan, menjelaskan,
dan menegaskan menterjemahkan, menguraikan,
pengertian/makna ide atau konsep mengartikan, menyatakan
yang telah diajarkan baik dalam kembali, menafsirkan,
bentuk lisan, tertulis, maupun menginterpretasikan,
grafik/diagram mendiskusikan, menyeleksi,
Contoh : Merangkum materi yang mendeteksi, melaporkan,
telah diajarkan dengan kata-kata menduga, mengelompokkan,
sendiri memberi contoh, merangkum
menganalogikan, mengubah,
memperkirakan
3. Menerapkan Kemampuan melakukan sesuatu dan Memilih, menerapkan, melaksanakan,
4. Menganalisis mengaplikasikan konsep dalam situasi mengubah, menggunakan,
tertentu. mendemonstrasikan, memodifikasi,
menginterpretasikan, menunjukkan,
Contoh: Melakukan proses pembayaran membuktikan, menggambarkan,
gaji sesuai dengan sistem berlaku. mengoperasikan, menjalankan
memprogramkan, mempraktekkan,
Kemampuan memisahkan konsep memulai
kedalam beberapa komponen dan
mnghubungkan satu sama lain untuk Mengkaji ulang, membedakan,
memperoleh pemahaman atas konsep membandingkan, mengkontraskan,
tersebut secara utuh. memisahkan, menghubungkan,
menunjukan hubungan antara
Contoh: Menganalisis penyebab variabel, memecah menjadi beberapa
meningkatnya Harga pokok penjualan bagian, menyisihkan, menduga,
dalam laporan keuangan dengan mempertimbangkan
memisahkan komponen- komponennya. mempertentangkan, menata ulang,
mencirikan, mengubah struktur,
melakukan pengetesan,
mengintegrasikan, mengorganisir,
mengkerangkakan.
5. Mengevaluasi Kemampuan menetapkan derajat Mengkaji ulang,
/ menilai sesuatu berdasarkan norma, mempertahankan, menyeleksi,
kriteria atau patokan tertentu mempertahankan, mengevaluasi,
Contoh: Membandingkan hasil mendukung, menilai,
ujian siswa dengan kunci jawaban menjustifikasi, mengecek,
mengkritik, memprediksi,
membenarkan, menyalahkan
6. Mencipta Kemampuan memadukan unsur- Merakit, merancang,
unsur menjadi sesuatu bentuk menemukan, menciptakan,
baru yang utuh dan koheren, atau memperoleh, mengembangkan,
membuat sesuatu yang orisinil. memformulasikan, membangun,
Contoh: Membuat kurikulum membentuk, melengkapi,
dengan mengintegrasikan pendapat membuat, menyempurnakan,
melakukan inovasi, mendisain,
dan materi dari beberapa sumber menghasilkan karya