The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA DAN KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PASCAPROKLAMASI

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Nelli Hartati, 2021-03-30 22:22:27

KD 3.9 DAN 3.10 KELAS X SMK

ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA DAN KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PASCAPROKLAMASI

Keywords: SEJARAH INDONESIA X SMK

TUJUAN PEMBELAJARAN

➢Menafsirkan berbagai Upaya bangsa Indonesia dalam upaya menghadapi ancaman
disintegrasi bangsa antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII, ANDI AZIZ, RMS, PRRI PERMESTA, G-30
S/PKI
➢Membandingkan berbagai Upaya bangsa Indonesia dalam upaya menghadapi ancaman
disintegrasi bangsa antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII, ANDI AZIZ, RMS, PRRI PERMESTA, G-30
S/PKI
➢Menyimpulkan berbagai Upaya bangsa Indonesia dalam upaya menghadapi ancaman
disintegrasi bangsa antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII, ANDI AZIZ, RMS, PRRI PERMESTA, G-30
S/PKI
➢Membuat berbagai Upaya bangsa Indonesia dalam upaya menghadapi ancaman
disintegrasi bangsa antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII, ANDI AZIZ, RMS, PRRI PERMESTA, G-30
S/PKI
➢Melakukan berbagai Upaya bangsa Indonesia dalam upaya menghadapi ancaman
disintegrasi bangsa antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII, ANDI AZIZ, RMS, PRRI PERMESTA, G-30
S/PKI

TUJUAN PEMBELAJARAN

Menafsirkan Perkembangan Kehidupan Politik Dan Ekonomi Bangsa Indonesia Pada
Masa Awal Kemerdekaan Sampai Masa Demokrasi Terpimpin

Memproyeksikan Perkembangan Kehidupan Politik Dan Ekonomi Bangsa Indonesia
Pada Masa Awal Kemerdekaan Sampai Masa Demokrasi Terpimpin

Membandingkan Perkembangan Kehidupan Politik Dan Ekonomi Bangsa Indonesia
Pada Masa Awal Kemerdekaan Sampai Masa Demokrasi Terpimpin

Menyajikan Perkembangan Kehidupan Politik Dan Ekonomi Bangsa Indonesia Pada
Masa Awal Kemerdekaan Sampai Masa Demokrasi Terpimpin

Menghubungkan Perkembangan Kehidupan Politik Dan Ekonomi Bangsa Indonesia
Pada Masa Awal Kemerdekaan Sampai Masa Demokrasi Terpimpin

Menyusun Perkembangan Kehidupan Politik Dan Ekonomi Bangsa Indonesia Pada
Masa Awal Kemerdekaan Sampai Masa Demokrasi Terpimpin

MATERI PEMBELAJARAN :

3.9 Mengevaluasi Upaya Bangsa Indonesia Dalam Upaya Menghadapi
Ancaman Disintegrasi Bangsa Antara Lain PKI Madiun 1948, DI/TII, ANDI
AZIZ, RMS, PRRI PERMESTA, G-30 S/PKI

3.10 Mengevaluasi Perkembangan Kehidupan Politik Dan Ekonomi
Bangsa Indonesia Pada Masa Awal Kemerdekaan Sampai Masa
Demokrasi Terpimpin”

MATERI POKOK : 3.9 “ Ancaman Disintegrasi Bangsa Dan Kehidupan
Bangsa Indonesia Pascaproklamasi”

MATERI POKOK : 3.10 “ Perkembangan Kehidupan Politik Dan Ekonomi
Bangsa Indonesia Pada Masa Awal Kemerdekaan Sampai Masa
Demokrasi Terpimpin”

ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA

LANJUTAN…

ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA DAN KEHIDUPAN BANGSA
INDONESIA PASCAPROKLAMASI

ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA
a. Peristiwa Madiun 1948 PASCAPROKLAMASI

b. Pemberontakkan Darul Islam/ a. MASA DEMOKRASI LIBERAL
Tentara Islam Insonesia ( DI/TII )

c. Angkatan Perang Ratu Adil (APRA .1) Kehidupan Ekonomi
) 2) Kehidupan Politik

d. Pemberontakan Andi Aziz

e. Pemberontakkan Republik Maluku b. MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

Selatan ( RMS )

f. PRRI/ PERMESTA 1) Kehidupan Politik

g. Gerakan 30 – S/PKI 2) Kehidupan Ekonomi

LANJUTAN….. :

PERISTIWA MADIUN 1948
Pada tanggal 18 September 1948, Muso melakukan pemberontakkan terhadap pemerintah Repulik
Indonesia di Madiun. Pemberontakkan PKI tersebut bertujuan untuk mengganti dasar negara
Pancasila menjadi negara Komunis

PEMBERONTAKKAN DARUL ISLAM /TENTARA ISLAM INDONESIA ( DI/T II )

Negara Islam Indonesia diproklamirkan saat Negara Pasundan buatan Belanda
mengangkat RADEN ARIA ADIPATI WIRANATAKOESOEMA sebagai PRESIDEN.Tidak setujunya
para tokoh Islam terhadap Perjanjian Renville 17 Januari 1948.
Tujuan DI/TII adalah Menjadikan Republik Indonesia berdasarkan HUKUM ISLAM.Hukum
yang tertinggi adalah AL QURAN DAN HADIS.Kondisi Indonesia yang Mayoritas
beragama Islam maka DI/TII menyebar di beberapa wilayah,di Antaranya:

1. DI/TII JAWA BARAT DI PIMPIN OLEH SEKARMAJI MARIJAN KARTOSUWIRYO
2. DI/TII JAWA TENGAH AMIR FATAH.
3. DI/TII ACEH DAUD BEUREUEH.
4. DI/TII SULAWESI SELATAN KAHAR MUZAKAR.
5. DI /TII KALIMANTAN SELATAN IBNU HADJAR.

PEMBERONTAKN DI/TII DI INDONESIA

1. Pemberontakan DI/TII Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, di Jawa Barat,
Pemberontakan ini dilancarkan mulai tahun 1948. Penyebab pemicu pemberontakan
Kartosuwiryo adalah penolakan Perjanjian Renville, yang menempatkan daerah Jawa Barat di
wilayah kekuasaan Belanda.
Namun demikian, sekembalinya pemerintahan Indonesia ke Jawa Barat, terutama Divisi Siliwangi,
Kartosuwiryo terus melakukan perlawanan dan serangan yang memakan banyak korban.
Kartosuwiryo bahkan memerintahkan percobaan pembunuhan atas Presiden Soekarno pada 30
November 1957 di Peristiwa Cikini. Pemberontakan ini baru berakhir setelah Kartosuwiryo
tertangkap pada Juni 1962
2. Pemberontakan DI/TII Daud Beureueh, di Aceh
Pemicu pemberontakan ini adalah penolakan dihapusnya provinsi Aceh dan digabungkannya
wilayah Aceh dengan Sumatera Utara. Pemberontakan ini berhasil diselesaikan dengan cara
damai setelah dilakukannya “Musyawarah
Kerukunan Rakyat Aceh" pada bulan Desember 1962, dan dibentuknya kembali Aceh, sebagai
provinsi berstatus daerah istrimewa.

3. Pemberontakan DI/TII Amir Fatah, di Jawa Tengah
Pemicu pemberontakan ini adalah kekecewaan Amir Fatah akan dominasi “kaum kiri” (sosialis
dan komunis) di Tegal dan sekitarnya, wilayah basis kekuatan Amir Fatah. Akibatnya, Amir Fatah
memberontak pada tahun 1950. Pemberontakan dipatahkan setelah operasi militer di wilayah
Banyumas mengalahkan pasukan Amir Fatah
4. Pemberontakan DI/TII Ibnu Hadjar, di Kalimantan Selatan
Pemicu pemberontakan ini adalah kegagalan para mantan pejuang kemerdekaan asal
Kalimantan Selatan untuk diterima di tentara Indonesia saat itu, APRIS (Angkatan Perang Republik
Indonesia Serikat). Kebanyakan bekas pejuang ini tidak bisa masuk tentara karena tidak bisa
baca tulis, termasuk Ibnu Hadjar sendiri. Mereka juga kecewa dengan adanya bekas tentara KNIL
(Tentara Hindia Belanda) di APRIS.
Ibnu Hadjar membentuk “Kesatuan Rakjat Jang Tertindas” (KRJT), dan menyerbu pos tentara di
Kalimantan Selatan pada bulan Oktober 1950. Pemerintah Indonesia awalnya berupaya
menyelesaikan dengan cara damai, namun Ibnu Hadjar yang sempat tertangkap dan dilepaskan
untuk membujuk pemberontak lain menyerah malah kabur dan meneruskan
pemberontakannya.
Pemberontakan ini berhasil dikalahkan dan Ibnu Hadjar menyerah pada Maret 1965.

LANJUTAN PEMBERONTAKKAN DI/ TII….

5. Pemberontakan DI/TII Kahar Muzakar, di Sulawesi Selatan
Pemicu pemberontakan ini adalah tuntutan agar para milisi Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan
(KGSS) yang dipimpin oleh Kahar Muzakkar bisa diterima sebagai tentara. Namun mereka tidak
lolos syarat dinas militer, dan hanya ditempatkan sebagai Corps Tjadangan Nasional (CTN).
Akibatnya, Kahar Muzakkar memberontak dan menyatakan sebagai bagian dari DI/TII
Kartosuwiryo pada tanggal 7 Agustus 1953.
Pemberontakan ini berakhir setelah pada 3 Februari 1965, Kahar Muzakkar tertembak mati oleh
pasukan ABRI.

APRA ( ANGKATAN PERANG RATU ADIL )
Angkatan Perang Ratu Adil Adalah Milisi Dan Tentara Swasta Pro-belanda Yang Didirikan Pada
Masa Revolusi Nasional Indonesia. Milisi Ini Didirikan Oleh Mantan Kapten DST KNIL Raymond
Westerling Setelah Demobilisasinya Dari Kesatuan Depot Speciale Troepen Pada Tanggal 09
Januari 1949. Pendiri: Raymond Westerling.Didirikan: 15 Januari 1949.Tujuan APRA Berusaha
mendirikan Negara Pasundan Merdeka dan Menjadikan APRA Tentara Nasional Negara
Pasundan

PEMBERONTAKAN ANDI AZIS

Peristiwa Andi Azis Adalah Upaya Pemberontakan Yang Dilakukan Oleh Andi
Azis, Seorang Mantan Perwira KNIL, Yang Berusaha Untuk Mempertahankan
Keberadaan Negara Indonesia Timur Dan Enggan Kembali Ke Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Wikipedia
Lokasi: Makassar
Tanggal Dimulai: 15 April 1950
Jadi Pada Awal April 1950, Pemberontakan Andi Azis Terjadi Di Makassar,
Sulawesi Selatan. Pemberontakan Ini Dipimpin Oleh Kapten Andi Azis Sendiri, Ia
Merupakan Mantan Perwira KNIL Dan Baru Diterima Masuk Ke Dalam APRIS.
Andi Azis Bersama Gerombolannya Ingin Mempertahankan Negara Indonesia
Timur. Selain Itu, Hal Ini Juga Dilatarbelakangi Oleh Penolakan Terhadap
Masuknya Anggota TNI Ke Dalam Bagian APRIS. Pada 5 April 1950, Gerombolan
Andi Azis Mulai Melancarkan Serangan.
Pemerintah Kemudian Mengeluarkan Ultimatum Sebagai Bentuk Reaksi Atas
Kejadian Tersebut Pada Tanggal 8 April 1950. Isinya Memerintahkan Kepada
Andi Azis Untuk Melaporkan Diri Sekaligus Harus Mempertanggungjawabkan
Perbuatannya Itu Ke Jakarta, Andi Azis Diberi Waktu Selama 4 X 24 Jam

LANJUTAN PEMBERONTAKAN ANDI AZIS….

Pasukan Ekspedisi Mendarat Di Makassar Pada Tanggal 26 April 1950 Di Bawah Pimpinan
Kolonel Alex Kawilarang, Pada Saat Itu Terjadilah Pertempuran.
Beberapa Bulan Kemudian Tepatnya Pada 5 Agustus 1950, Pasukan Andi Azis Secara Tiba-tiba
Mengepung Markas Staf Brigade 10/Garuda Mataram Di Makassar. Pengepungan Itu Tidak
Berangsur Lama, Pasukan TNI Kemudian Berhasil Memukul Mundur Pasukan Pemberontakan
Itu. Setelah Bertempur Selama 2 Hari, KNIL/KL (Pasukan Pendukung Andi Azis) Meminta
Berunding Dengan TNI.Andi Aziz berhasil di tangkap dan diadilidi pengadilan militer pada
tahun 1953 di Yogyakarta dan dijatuhi 15 tahun penjara.

PEMBERONTAKAN REPUBLIK MALUKU SELATAN ( RMS )

Pemberontakan Republik Maluku Selatan terjadi pada 25 April 1959,
dipimpin oleh Chris Soumokil, mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur.

Pemberontakan ini terjadi akibat kekecewaan para prajurit KNIL (Tentara
Hindia Belanda) yang menolak bergabung dengan TNI dan menuntut
dipertahankanya bentuk negara serikat di Indonesia. Lalu, mereka
memprokalmasikan Negara Maluku Selatan di Ambon, yang ingin
memisahkan kepulauan Maluku dari Indonesia.

Pemberontakan ini berhsil diakhiri setelah pasukan TNI melakukan serangan
ke Ambon dan menahan Soumokil pada tahun 1963. Sisa-sia pemberontak
RMS melarikan diri ke Belanda.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

PRRI/PERMESTA

• Pemberontakan PRRI
• Sejarah pemberontakan PRRI – Kemudian para tokoh militer dan sipil pada tanggal 9 Januari 1958

mengadakan pertemuan di Sungai Dareh, Sumatra Barat. Dalam pertemuan tersebut dibicarakan masalah
pembentukan pemerintahan baru dan hal-hal yang berhubungan dengan pemerintah baru tersebut.
• Pada tanggal 15 Pebruari 1958, Letnan Kolonel Ahmad Husein memproklamasikan berdirinya pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dengan Perdana Menteri Syafruddin Prawiranegara.
• Untuk menghadaPi pemberontakan PRRI, pemerintah Indonesia melakukan Operasi 17 Agustus yang dipimpin
oleh Letnan Kolonel Ahmad Yani. Tujuan operasi ini adalah untuk menghancurkan kekuatan pemberontak dan
mencegah campur tangan asing.
• Pemberontakan Permesta
• Sejarah pemberontakan Permesta – Sementara itu, setelah dibentuk Dewan Manguni, para tokoh militer
Sulawesi memproklamasikan Piagam Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta). Proklamasi di Sulawesi dipelopori
oleh Letnan Kolonel Ventje Sumual, Panglima Wirabhuana. Permesata kemudian bergabung dengan PRRI.
• Untuk menumpas pemberontakan ini, pemerintah melakukan operasi militer gabungan yang bernama Operasi
Merdeka dipimpin oleh Letnan Kolonel Rukminto Hendraningrat. Operasi menumpas Permesta ini sangat kuat
karena musuh memiliki persenjataan modern buatan Amerika Serikat terbukti dengan ditembaknya Pesawat
Angkatan Udara Revolusioner (AUREV) yang dikemudikan oleh seorang warga negara Amerika Serikat.
• Pesawat itu ditembak pada tanggal 18 Mei 1958 di atas kota Ambon. Pada bulan Agustus 1958, pemberontakan
Permesta baru dapat ditumpas. Kemudian pada tahun 1961, pemerintah membuka kesempatan kepada sisa-
sisa pendukung Permesta untuk kembali ke Republik Indonesia.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

GERAKAN 30 S PKI

Gerakan 30 September (dalam dokumen pemerintah tertulis Gerakan 30
September/PKI, disingkat G 30 S PKI, G-30S/PKI), Gestapu (Gerakan
September Tiga Puluh), Gestok (Gerakan Satu Oktober) adalah sebuah
peristiwa yang terjadi selewat malam tanggal 30 September sampai di awal
1 Oktober 1965 ketika tujuh perwira tinggi militer Indonesia beserta
beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha kudeta. Panglima
Angkatan Darat :

Letjen TNI Ahmad Yani
Mayjen TNI R. Suprapto
Mayjen TNI M.T. Haryono
Mayjen TNI Siswondo Parman
Brigjen TNI DI Panjaitan
Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
Jenderal TNI A.H. Nasution Yang Merupakan Target Utama Berhasil Selamat
Dari Upaya Pembunuhan Tersebut Tetapi Ajudan AH Nasution, Lettu Pierre
Tandean Tewas Begitu Juga Putrinya Ade Irma Suryani.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

PERHATIKAN GAMBAR

SIAPAKAH AKU???

KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PASCA PROKLAMASI

• Kehidupan Bangsa Indonesia Masa • Pada Masa Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal secara Ekonomi dalam bidang Politik terjadi Dekrit
sangat kacau dan sulit,masyarakat Presiden 5 Juli 1959 dan penyimpangan
Kedudukan Presiden, Pembentukan
menderita dan banyak yang miskin MPRS, dan pembentukan DPAS,Dalam
karna pelaksanaan sistem ekonomi Kehidupan ekonomi Masa demokrasi
kolonial,eksploitasi sumber daya alam Terpimpin di kendalikan Pemerintahan
masa penjajahan Jepang untuk
kepentingan perang dan akibat Pusat.Untuk mengatasi hal tersebut
peperangan yang terjadi diberbagai pemerintah membentuk Badan
Perencana Pembangunan Nasional
wilayah Indonesia.Dalam bidang Politik dan mebuat Kebijakan Devaluasi (
Indonesia meniru basa Barat Penurunan Nilai Uang ) dengan Tujuan
didasarkan pada UUDS 1950 sehingga Membendung Inflasi yang tetap tinggi,
pada masa Demokrasi Liberal terjadi
pergantian Kabinet mulai dari Kabinet Mengurangi Jumlah Uang yang
Natsir, Kabinet Sukiman, Kabinet beredar di Masyar akat, serta
Meningkatkan Nilai Rupiah sehingga
Wilopo, Kabinet Ali Sastroamidjiyo I, Rakyat Kecil Tidak dirugikan.
Kabinet Burhanuddin Harahap, Kabinet
Ali Sastroamidjoyo II, Kabinet Karya
atau Kabinet Djuanda

KESIMPULAN

Pada materi KD 3.9 dan 3.10 dapat kami • Demokrasi Liberal di Indonesia ditandai
buat kesimpulan bahwa ancaman disintegrasi dengan adanya sistem multipartai dan
bangsa yang terjadi di Indonesia dapat kabinet parlementer yang silih berganti
digagalkan dengan cara militer dan pergantian Kabinet mulai dari Kabinet Natsir,
pendekatan kepada masyarakat,diantaranya Kabinet Sukiman, Kabinet Wilopo, Kabinet Ali
: Sastroamidjiyo I, Kabinet Burhanuddin
a. Peristiwa Madiun 1948 Harahap, Kabinet Ali Sastroamidjoyo II,
b. Pemberontakkan Darul Islam/ Tentara Islam Kabinet Karya atau Kabinet Djuanda

Insonesia ( DI/TII ) • Pemilu I tahun 1955 merupakan pemilu yang
c. Angkatan Perang Ratu Adil (APRA ) Demokratis namun Konstituante hasil pemilu
d. Pemberontakan Andi Aziz gagal menyusun UUD baru sehingga Presiden
e. Pemberontakkan Republik Maluku Selatan ( Mengeluarkan Dekrit Presisen 5 Juli 1959

RMS ) • Untuk mengatasi Keadaan ekonomi yang
f. PRRI/ PERMESTA semakin parah Pemerintah mengeluarkan
g. Gerakan 30 – S/PKI Kebijakan ekonomi Pembentukkan Badan
Perencana Pembangunan Nasional dan
Penurunan Nilai Uang ( Kebijakan Devaluasi )

KESIMPULAN

• DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 • HASIL PEMILU I TAHUN 1955

• Hasil pemilu pada tahun 1955 dapat dilihat di bawah
ini, yakni:
Keputusan Presiden Nomor 150 Tahun • 39 juta orang ikut di dalam pemilu. Ada sekitar 172
1959 tentang Kembali kepada Undang- kontestan yang ikut di dalam pemilu, namun hanya 28
kontestan yang berhasil memperoleh kursi
Undang Dasar 1945, atau yang lebih
• Pemenang partai dalam pemilu pada tahun 1955
dikenal sebagai Dekret Presiden 5 Juli adalah PNI atau Partai Nasional Indonesia dengan

1959, adalah dekret (secara presentase 22,3%, MASYUMI dengan 20,9 %, Nahdlatul
legal Keputusan Presiden) yang Ulama sebesar 18,4% dan PKI atau Partai Komunis
Indonesia sebesar 15, 4%

dikeluarkan oleh • Jumlah kursi anggota Konstituante dipilih sebanyak 520

Presiden Indonesia yang • Keempat partai seperti PNI, MASYUMI, NU dan PKI
pertama, Soekarno pada 5 Juli 1959. Isi menjadi empat fraksi di DPR.
• Partai Nasional Indonesia atau PNI mendapatkan 57
dekret ini adalah pembubaran Badan kursi DPR dan 119 kursi Konstituante), MASYUMI

Konstituante hasil Pemilu 1955 dan sebanyak 57 kursi DPR dan 112 kursi Konstituante,
penggantian undang-undang dasar Nahdlatul Ulama 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante,
Partai Komunis Indonesia 39 kursi DPR dan 80 kursi
Konstituante, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.
dari UUD Sementara 1950 ke UUD '45.

PENILAIAN

1. Penilaian Pengetahuan
Menjawab Pertanyaan dengan memperhatikan Gambar Pemahaman
Tokok-tokoh Angkatan Darat yang menjadi Korban G 30 S- PKI yang a
terdapat pada E- Book KD 3.9-3.10 dan Youtube serta sumber Lain
yang Relevan
Di Kumpul Minggu Depan

2. Penilaian Keterampilan
Menonton Film G 30 S PKI Kemudian Membuat makalah tentang Latar
Belakang, Tujuan, Tokoh- tokoh yang terlibat dan perannya dalam
peristiwa tersebut, Penumpasan Peristiwa G 30 S /PKI SERTA PESAN
MORAL dari Peristiwa G 30 S / PKI bagi Generasi Milineal saat ini.
Dikumpul 2 Minggu Kemudian

TERIMA KASIH

Sampai Jumpa Pada Pertemuan Berikutnya …..
Minggu Depan Kita akan mempelajari materi KD
3.811& 4.11Tentang :
“ Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi
bangsa Indonesia pada Masa Orde Baru sampai
dengan awal Reformasi serta Peranan Mahasiswa dan
Pemuda dalam Perubahan Politik dan ketatanegaraan
Indonesia“

DISUSUN OLEH :

• NAMA : NELLI HARTATI S.Pd

• NIP :197809272011012003

• INSTANSI : UPT SMKN 3 OKI

• NO.HP : 082380542797

• EMAIL : [email protected]

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Click to View FlipBook Version