The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

perjuangan menghadapi ancaman disintegrasi bangsa

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by liaselviana14, 2020-09-06 00:14:00

perjuangan menghadapi ancaman disintegrasi bangsa

perjuangan menghadapi ancaman disintegrasi bangsa

SMAN 1 Mayong

PERJUANGAN MENGHADAPI
ANCAMAN DISINTEGRASI
BANGSA

Presented by : Lia Selviana, S.Pd.

Pergolakan di Dalam Negeri (1948 – 1965)

Peristiwa konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan :

Ideologi Kepentingan Sistem
(Vested Interest) Pemerintahan

Pemberontakan Pemberontakan Pemberontakan
PKI Madiun APRA PRRI / Permesta

Pemberontakan Pemberontakan Persoalan Negara
DI /TII Andi Aziz Federal dan BFO

G30S/PKI Gerakan RMS

Konflik Pergolakan yang
Berkaitan dengan
Ideologi

Presented by : Lia Selviana, S.Pd.

Pemberontakan PKI Madiun 1948

Latarbelakang :
Upaya Amir Syarifudin menjatuhkan kabinet Hatta.
Membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) di Surakarta.
Muso mengendalikan FDR dan meleburkan diri dlm PKI.
Persaingan TNI yg pro PKI dan pro pemerintah.
PKI memberontak? Menjadikan Indonesia sbg negara komunis

Kronologi :
11 Sept 1948 Di Surakarta, bentrok pasukan pro-pemerintah
(Div.Siliwangi) dan pro-PKI (Div.IV).
18 Sept 1948 Pasukan pro-PKI merebut kekuasaan di Madiun
disertai penangkapan & pembunuhan pejabat sipil, militer, pe
muka agama.
Muso memproklamirkan Republik Soviet Indonesia di Madiun

Upaya Penyelesaian :
Pemerintah mengintruksikan Div. Siliwangi merebut Madiun.
Madiun diserang dari 2 arah. Berhasil mendesak mundur pemberontak.
Muso tewas tertembak, Amir Syarifudin tertangkap dan dihukum mati.
30 Sept 1948 Madiun berhasil dikuasai TNI. Pembersihan PKI di daerah2.
Des 1948 operasi selesai

Pemberontakan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Latarbelakang :
Perjanjian Renville membuka peluang S.M. Suwiryo (tokoh PSII)
mewujudkan cita2nya mendirikan negara Islam.
Vakumnya kekuasaan RI di Jabar dimanfaatkan membentuk
Darul Islam (DI) dengan dukungan TII (Hizbullah dan Sabilillah)

Kronologi :
Pasukan Siliwangi dari Jateng kembali ke Jabar.
Kartosuwiryo tdk mau mengakui tentara RI kecuali
bergabung dg DI/TII. Terjadi bentrok

Upaya Penyelesaian :
27 Agustus 1959 pemerintah melakukan operasi
“Pagar Betis” utk mengepung tempat pasukan DI/TII.
Tujuan : mempersempit ruang gerak dan memotong
arus perbekalan pasukan lawan.
1962 Kartosuwiryo ditangkap dijatuhi hukuman mati.

Pemberontakan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Latarbelakang :
Dipimpin Amir Fatah.
Akibat persetujuan Renville, daerah Pekalongan-Brebes-Tegal di
tinggalkan TNI. Terjadi kevakuman.
Pasukan Hizbullah yg tidak mau di-TNI-kan mengamnil alih.

Kronologi :
Ketegangan antara pasukan Amir Fatah dan TNI.
Utusan Kartosuwiryo mengangkat Amir Fatah sbg
Panglima TII Jateng.
Memproklamirkan berdirinya Negara Islam di Jateng.

Upaya Penyelesaian :
Perlawanan Amir Fatah kurang mendapat dukungan
penduduk. Des 1951 ia menyerah.

Pemberontakan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Latarbelakang : Latarbelakang :
Dipimpin KH. Machfudz (Kyai Sumolangu). Batalyon 426 Divisi Diponegoro
Didukung laskar bersenjata Angkatan Umat Jateng. Anggotanya dr laskar
Islam (AUI) di Kebumen. Hizbullah
Berkeinginan menciptakan negara Indonesia
yg berdasarkan prinsip-prinsip Islam.

Kronologi : Kronologi :
Kerjasama AUI dg TNI pecah ketika Bekerjasama dg DI/TII yg basis
pemerintah hendak pasukan laskar Hizbullah.
melakukan demobilisasi (penurunan Cakupan gerakan Batalyon 426 Kudus,
status kesiagaan) AUI. Ajakan Klaten, Surakarta
berunding ditolak Kyai Sumolangu.
Juli 1950, melakukan pemberontakan Upaya Penyelesaian:
. Tentara RI berhasil menumpas
hanya dalam waktu beberapa
Upaya Penyelesaian : bulan
Operasi Banteng Raiders dan
operasi Gerakan Banteng Negara

Pemberontakan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Latarbelakang :
Dipimpin oleh Kahar Muzakar 1951.
Ketidakpuasan bekas pejuang gerilya kemerdekaan dlm
membentuk Tentara Republik dan demobilisasi di Sulsel.
Kahar berkeinginan mjd pimpinan APRIS dan menempat
kan laskar Sulsel dilingkungan APRIS

Kronologi :
30 April 1950 Kahar mengirim surat kpd pemerintah pusat
agar semua anggota KGSS (Komando Gerilya SulSel)masuk
dlm APRIS dg nama Brigade Hasanudin. Usulan ditolak
pemerintah pusat. Kebijakan: semua anggota KGSS masuk
Corps Tjadangan Nasional (CTN), dan kahar diangkat sbg
pimpinan dg pangkat Kolonel, tapi tetap tidak puas.
Ia melarikan diri ke hutan dan 1953 menyatakan Sulsel bag
ian dari Negara Islam Indonesia dibawah Kartosuwiryo

Upaya Penyelesaian :
Mengadakan operasi militer. Feb 1965 Kahar Muzakar
berhasil ditembak dalam penyergapan.

Pemberontakan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Latarbelakang :
Dipimpin oleh Ibnu Hajar.
Kekecewaan Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Div.IV
dg penataan ketentaraan di Kalsel demobilisasi (posisi tdk
sesuai keinginan). Penangkapan anggota ALRI krn menghasut
melakukan pemberontakan

Kronologi :
Ibnu Hajar mengumpulkan pengikut ALRI Div.IV yg
kecewa pemerintah dg nama pasukan Kesatuan
Rakyat Indonesia yang Terdindas (KRIyT) dan menya
takan gerakan KRIyT bagian dr DI/TII Kartosuwiryo.
KRIyT terus melakukan pemberontakan

Upaya Penyelesaian :
Melaksanakan operasi militer.
1963 Ibnu Hajar ditangkap dan diadili oleh Mahkamah
Militer dijatuhi hukuman mati.

Pemberontakan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Latarbelakang :
Dipimpin oleh Daud Beureueh.
1950 pemerintah menetapkan Aceh sbg bagian dr prov.
Sumatera Utara. Ulama Aceh yg tergabung dlm PUSA menolak,
krn dianggap tdk menghargai Aceh yg berjuang membela
Republik. Menuntut Aceh memiliki otonomi sendiri

Kronologi :
20 Sept 1953 Daud Beureueh mengeluarkan maklumat
ttg penyatuan Aceh kedalam Negara Islam Indonesia
yg dipimpin Kartosuwiryo.

Upaya Penyelesaian :
2 Pendekatan (Persuasif dan operasi militer).
Persuasif : mengembalikan kepercayaan rakyat kpd pemerintah
Operasi militer : menghancurkan kekuatan bersenjata DI/TII.
7-12 Des 1962 diadakan musyawarah kerukunan rakyat Aceh
menawarkan amnesti kepada Daud Beureueh.
1959 Aceh mjd daerah Istimewa.

GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965

Latarbelakang :
Perbedaan ideologi dan kepentingan antara PKI dan
AD. PKI berkepentingan merintis berdirinya negara
komunis.

Kronologi :
PKI mengajukan gagasan pembentukan angkatan kelima
(buruh dan tani dipersenjatai) menghadapi nekolim Inggris.
Melemparkan isu Dewan Jenderal ditubuh AD.
Berita memburuknya kesehatan Soekarno dimanfaatkan
pimpinan PKI segera mengambil tindakan.

Puncak Peristiwa G30S:
Malam 30 September 1965 disusun rangkaian G30S
Dini hari 1 Oktober 1965 Letkol Untung sbg pemimpin
gerakan memerintahkan anggotanya melakukan penculikan th
d 7 perwira militer AD.

GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965

Latarbelakang :
Perbedaan ideologi dan kepentingan antara PKI dan
AD. PKI berkepentingan merintis berdirinya negara
komunis.

Kronologi :
PKI mengajukan gagasan pembentukan angkatan kelima
(buruh dan tani dipersenjatai) menghadapi nekolim Inggris.
Melemparkan isu Dewan Jenderal ditubuh AD.
Berita memburuknya kesehatan Soekarno dimanfaatkan
pimpinan PKI segera mengambil tindakan.

Puncak Peristiwa G30S:
Malam 30 September 1965 disusun rangkaian G30S
Dini hari 1 Oktober 1965 Letkol Untung sbg pemimpin
gerakan memerintahkan pasukan Tjakrabirawa melakukan
penculikan thd 7 perwira militer AD.

Penculikan 7 Jenderal AD

Letjend A. Yani

Mayjend R. Suprapto

Mayjend MT. Haryono

Mayjend S. Parman

Brigjend Pandjaitan

Brigjend Sutoyo
Jenderal A.H. Nasution
(Ade Irma Suryani Nasution)

Penumpasan G30S

Mayjen Soeharto (panglima Kostrad) menerima
laporan penculikan 7 jenderal AD

Mengambil langkah memulihkan keamanan dg
menyelamatkan 2 objek vital, Gedung RRI dan

pusat Telekomunikasi

Memberitahukan seluruh rakyat bahwa pada
1 Oktober 1965 terjadi penculikan beberapa

perwira tinggi AD yg dilakukan gol
Kontrarevolusioner yg menamakan diri Gestapu

(Gerakan 30 September)

Operasi penumpasan sasaran Pangkalan Udara
Utama / Lanuma Halim Perdana Kusuma
(basis kekuatan G30S)

Operasi dilakukan oleh kesatuan Resimen Para
Kesatuan Angkatan Darat (RPKAD) dibantu Batalyon

328 Siliwangi dan panser Kavaleri

Kondisi Pasca G30S

Kondisi Pasca G30S

PKI Organisasi TERLARANG

Pembubaran Partai Komunis Indonesia,
Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang
diseluruh Wilayah Negara Republik Indonesia.
Bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan
setiap Kegiatan Untuk Menyebarkan Atau
Mengembangkan Faham Atau Ajaran Komunis/
Marxisme-leninisme

Mengamati Lingkungan Sekitar

Teori-Teori G30S

G30S adalah persoalan internal Angkatan • alasan : adanya persoalan dikalangan AD sendiri, contoh, Letkol Untung bilang pemimpim AD hidup mewah2an. fakta yg ada :
Darat (AD) Nasution hidupnya sederhana

Dalang G30S adalah dinas intelejen • AS khawatir Indonesia jatuh ke tangan komunis. tujuan akhir CIA menjatuhkan kekuasaan Soekarno
Amerika Serikat (CIA)

G30 S adalah pertemuan kepentingan • Inggris ingin sikap konfrontatif Soekarno dg malaysia bisa diakhiri dg penggulingan Soekarno
Inggris - AS

Soekarno adalah dalang G30S • Soekarno ingin melenyapkan kekuatan oposisi terhadap dirinya. Menurut Panaik, Soekarno bilang akan menutup lapangan
terbang. hal ini dianggap Soekarno tahu akan ada peristiwa besar keesokan harinya. tapi kenyataannya Soekarno mengutuk
Gerakan 30 september

Soeharto adalah dalang G30S • kedekatan hubungan antara letkol untung pemimpin gerakan 30 september dg Soeharto yg menjabat panglima Kostrad

PKI adalah dalang G30S • PKI penanggungjawab kudeta dg memperalat unsur unsur tentara

idak ada pemeran tunggal dan skenario • hasil perpaduan antara unsur nekolim (negara barat), pimpinan PKI yang keblinger, dan oknum ABRI yang tidak benar.
besar dalam G30S (Teori Chaos) semuanya pecah jadi satu, dan terjadilah gerakan 30 september.

Konflik Pergolakan yang
Berkaitan Kepentingan
(Vested Interest)

Presented by : Lia Selviana, S.Pd.

Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

Latarbelakang :
Dipimpin oleh Raymond Westerling.
Sebagian besar anggota APRA adl prajurit KNIL dan KL dipersenjatai
Didalangi oleh golongan kolonialis Belanda yg ingin mengamankan k
epentingan ekonominya. Mempertahankan berdirinya negara
Pasundan, APRA sbg militer resminya.
Merencanakan gerakan di Jakarta dibantu Sultan Hamid II, tapi gagal

Kronologi :
23 Jan 1950 Westerling menggerakkan pasukan APRA 500
org menyerang Bandung. Menembak TNI dan menyerang
markas Div. Siliwangi.
79 anggota APRIS tewas akibat seragan APRA, dan banyak
penduduk sipil yg mjd korban

Upaya Penyelesaian :
Upaya perdamaian melalui perundingan.
Operasi militer oleh APRIS.
Berhasil menangkap Sultan Hamid II dan Westerling
melarikan diri ke luar negeri

Pemberontakan Andi Aziz

Latarbelakang :

Berlangsung di Makassar yg dipimpin oleh Andi Aziz (eks KNIL).
1950 kondisi Masy Makassar tdk kondusif. Rakyat anti negara federal
mengadakan demonstrasi mendesak NIT Bergabung RI. Gol pro federal
melakukan demonstrasi yg membuat ketegangan memuncak.
Muncul berita pemerintah RIS akan mengirim 900 TNI ke Makassar. Me
mbuat khawatir eks KNIL.
Takut terdesak, bergabung dg “Pasukan Bebas” dibawah Andi Aziz

Kronologi :
5 April pukul 05.00 Andi Aziz beserta pasukannya
dibantu KNIL dan KL menyerang markas APRIS di
Makassar. Beberapa perwira ditawan dan prajurit TNI
/APRIS mjd korban

Upaya Penyelesaian :

Pemerintah pusat RIS mengeluarkan ultimatum agar Andi Aziz
melaporkan diri ke Jakarta 2x24jam. Andi Aziz terlambat ke Jakarta,
akibatnya ditangkap dan diadili sbg pemberontak.
Pasukannya diawasi dan senjata dikembalikan.
21 April 1950, Sukawati menyatakan NIT bersedia bergabung NKRI.
Dkirim pasukan TNI Mayor Worang dan Kawilarang utk menumpas
sisa Andi Aziz

Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Latarbelakang :
Dipimpin Soumokil mantan jaksa agung NIT.
Pemberontakan berupa gerakan sparatis yg ingin
Membentuk negara sendiri lepas dari NIT dan NKRI.
Dimotori eks KNIL yg khawatir status mereka atas
hasil KMB

Kronologi :
25 April 1950, Soumokil memproklamirkan berdirinya
RMS. Menetapkan Ambon sbg ibukota RMS.
Mempropagandakan penolakan thd negara kesatuan d
an kedatangan APRIS/ TNI ke Maluku.
Rakyat yg mendukung RI ditangkap dan dipenjarakan

Upaya Penyelesaian :
Cara damai, dikirim dr. Leimena tapi ditolak Soumokil,
malah meminta bantuan dr masy Internasional
(Belanda, AS, komisi PBB utk Indonesia)
Gerakan Operasi Militer (GOM) III dipimpin Kawilarang,
berhasil menguasi Ambon dan situasi kembali kondusif

Konflik Pergolakan yang
Berkaitan Sistem
Pemerintahan

Presented by : Lia Selviana, S.Pd.

Pemberontakan PRRI/ Permesta

Latarbelakang :

Pergolakan di Sumatera&Sulawesi masa kabinet Ali Sastroamidjoyo krn
ketidakpuasan thd alokasi dana Pembangunan dr pemerintah pusat,
memunculkan ketidakpercayaan. Kesulitan menyampaikan aspirasi kpd
parlemen. shg menempuh jalan non parlemen dg membentuk dewan
didaerah: Dewan Banteng, Dewan Gajah, Dewan Garuda

Kronologi :
Pergolakan daerah yang terjadi melemahkan kabinet Ali
Sastroamidjoyo II, akhirnya menyerahkan mandat.
Letkol Sumual akhirnya memproklamirkan Permesta 2
Maret 1957 di ttd 51 tokoh Indonesia Timur.
Di Sumatera, diproklamirkan PRRI oleh Ahmad Husain

Upaya Penyelesaian :
Pasukan Gabungan Operasi 17 Agustus dipimpin kol A. Yani.
Menghancurkan kekuatan pemberontak, dan mencegah meluasnya
basis gerakan perlawanan. Tokoh PRRI menyerah.
Permesta : Operasi Merdeka. Pemimpin gerakan menyerah
Fakta : Permesta ada campur tangan agen CIA dr pesawat yg ditembak

Persoalan Negara Federal dengan BFO

Latarbelakang :
Konsep negara federal dan BFO (Bijeenkomst Federal
Overleg / Persekutuan negara bagian) memicu konflik
Persaingan antara gol Federalis dan Unitaris.
Gol Federal : ingin bentuk negara federal dipertahankan
Gol unitaris : ingin Indonesia mjd negara kesatuan

Kronologi :
BFO terpecah 2 kubu :
Kubu 1 : menolak kerjasama dg Belanda, memilih RI
bekerjasama membentuk NIS. Dipimpin Anak Agung.
Kubu 2 : garis kebijakan bekerjasama dg Belanda teta
p mempertahankan BFO. dimpimpin Sultan Hamid II.

Upaya Penyelesaian :
Membubarkan negara boneka federal yg dibentuk
Belanda. Akibat penumpasan BFO, RIS bubar dan
kembali ke ke NKRI

Musuh terbesar bangsa kita bukan yang datang dari luar,
Tetapi

Ancaman disintegrasi yang berasal dari dalam sendiri

(C.S.T. Kansil dan Julianto, 1998)

Tengkyuuuuu...


Click to View FlipBook Version