The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-Book ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir semester matkul Kurikulum & Buku teks Sejarah

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fatchurrachman.alfaizi130702, 2021-12-14 21:26:28

Sejarah Peminatan kelas X

E-Book ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir semester matkul Kurikulum & Buku teks Sejarah

Keywords: sejarah,sejarah peminatan,sejarah kelas 1 SMA,sejarah kelas x,sejarah peminatan kelas 1 SMA,sejarah peminatan kelas x,SMA/Sederajat

SEJARAH
PEMINATAN

Untuk SMA/sederajat kelas X

NENY ARDELA, DKK

Semester Ganjil

SEJARAH PEMINATAN

Untuk SMA/sederajat kelas X

Disusun oleh :

Pencari sumber : Vini Agustine & Yusninar BR.
Siahaan

Penulisan: Neny Ardela

Editing dan desain ebook: Annisa Fitri dan
Fatchurrachman Alfaizi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.




Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya
penulis bisa bisa menyusun buku elektronk/e-book tentang ruang lingkup sejarah dari
manusia dalam dimensi sejarah, sejarah dalam pendekatan ilmu dan seni, serta proses
penelitian dan penulisannya. Hal ini diharapkan menjadi satu sumbangan khazanah keilmuan
untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Oleh sebab itu tiada sesuatu yang sempurna, pasti
dalam makalah ini menemui kekurangan yang terukur, sehingga penulis berbesar hati untuk
mendapatkan saran dan masukan serta menjadi perbaikan bagi penulis. Terima kasih atas
perhatiannya.



Wassalamualaikum Wr. Wb.









Pekanbaru, 11 Desember 2021


Penulis




i
SEJARAH PEMINATAN

LATAR BELAKANG

Sejarah adalah sebuah perjalanan panjang yang kemudian diabadikan dalam berbagai
catatan, dokumentasi dan cerita tutur tinural. Sehingga perlu kiranya sejarah menjadi bagian
dalam pendidikan. Kuntowijoyo (2010), menjelaskan bahwa ada satu segmentasi dalam
korelasi sejarah dan kehidupan selanjutnya sehingga perlu adanya penggalian data dan
sumber yang detail. Oleh karena itu, Sejarah adalah mata pelajaran wajib yang perlu
dipelajari oleh semua siswa. Dengan mempelajari sejarah, diharapkan siswa dapat
mengetahui sejarah dan menghargai jasa para pahlawan terdahulu serta menarik subjek dari
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Melalui sejarah dapat dikembangkan nilai-nilai dan
kecakapan-kecakapan sosial bagi siswa berupa nilai demokrasi, nasionalisme, patriotisme,
bertanggungjawab, mandiri dan pentingnya pendidikan bagi kemajuan suatu bangsa.

Selama ini mata pelajaran sejarah di identikan sebagai pembelajaran yang membosankan di
kelas. Baik strategi, metode maupun teknik pembelajaran lebih banyak bertumpu pada
pendekatan berbasis guru yang monoton. Guru diposisikan sebagai pokok sumber informasi,
menggunakan kaedah mengajar bercorak hafalan dengan metode buku dan ceramah. Sebagai
akibat dari proses pembelajaran seperti ini, siswa tampak kurang bersemangat mengikuti
pelajaran dan seringkali menjadi bosan karena mereka tidak dirangsang untuk terlibat secara
aktif dengan berbagai varian yang semestinya dilakukan guru agar tercipta suasana belajar
yang kondusif, dimana siswa dapat melibatkan diri secara aktivitas dan kreativitas. (Isjoni,
2008).

ii
SEJARAH PEMINATAN

Menurut Suryabrata (2002), pada faktor non-sosial mencakup metode pembelajaran, dimana
metode pembelajaran merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses
belajar mengajar. Penggunaan metode pembelajaran yang menarik diharapkan mampu
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar siswa, membantu keefektifan
proses pembelajaran, menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada
isi pelajaran serta mempelancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi
yang diberikan. Sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik, membawa kesegaran dan
variasi baru bagi pengalaman belajar siswa agar tidak bosan.

Atmokotomo (2013) menyatakan bahwa game bagi anak mampu mempercepat terjadinya
myelinasi (peningkatan kecepatan dan efisiensi penyaluran informasi pada sistem saraf) yang
dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan motorik pada anak-anak. Selanjutnya,
mengutip pemikiran Amirullah dkk (2012) bahwa game berjenis edukasi bertujuan untuk
memancing minat belajar siswa terhadap materi pelajaran sambil bermain game, sehingga
dengan perasaan senang diharapkan siswa bisa lebih mudah memahami dan mengingat materi
pelajaran yang disajikan.

Pada buku elektronik ini akan dibahas bagaimana perjalanan manusia dalam dimensi sejarah,
kajian terkait ilmu sejarah itu sendiri, serta penelitian dan penulisan sejarah yang mana
menjadi penunjang atas pembelajaran sejarah dalam rangkai pembahasannya.

iii
SEJARAH PEMINATAN

Dengan adanya tulisan ini diharapkan pembaca dapat mendiskripsikan bagaimana perjalanan
manusia dalam dimensi sejarah, serta ilmu sejarah dalam kaitannya dan bagaiamana
penelitian serta penulisan sejarah dari masa ke masa. Sehingga dapat menjadi referensi bagi
peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penulisan makalah dengan tema sejarah
peminatan. Di mana sejarah peminatan perlu adanya pendalaman baik secara teoritis maupun
empiris. Sehingga menjadi tambahan khazanah keilmuan dalam konteks tersebut

iv
SEJARAH PEMINATAN

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................................i
Latar Belakang........................................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................................v
BAB I
Manusia Dalam Dimensi Sejarah............................................................................................1
A. Pengertian Sejarah..............................................................................................................3
B. Kehidupan Manusia dalam Ruang dan Waktu....................................................................7

a. Konsep manusia dalam ruang dan waktu............................................................8
b. Aktivitas manusia dalam ruang dan waktu........................................................10
C. Kehidupan Manusia dalam Perubahan Berkelanjutan........................................................11
a. Konsep perubahan dan berkelanjutan.................................................................11
b. Kehidupan manusia dalam perubahan berkelanjutan.........................................13
D. Keterkaitan Peristiwa Sejarah dan Kehidupan Masa Kini.................................................14
a. Peristiwa sejarah.................................................................................................15
b. Pengaruh peristiwa masalalu terhadap masa kini...............................................15
BAB II
Kajian Ilmu Sejarah.................................................................................................................17
A. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu, dan Seni..............................................................19
a. Sejarah sebagai peristiwa.......................................................................................19
b. Sejarah sebagai Kisah........................................................................................20
c. Sejarah sebagai ilmu..........................................................................................20
d. Sejarah sebagai seni...........................................................................................22

v
SEJARAH PEMINATAN

B. Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik dalam Penulisan Sejarah....................................23
a. Berpikir diakronik dalam mempelajari sejarah...................................................................23
b. Berpikir Sinkronik dalam mempelajari sejarah..................................................................24
BAB III
Penelitian dan Penulisan Sejarah.............................................................................................25
A. Langkah-Langkah Penelitian Sejarah................................................................................27
a. Pemilihan topik...................................................................................................................27
b. Heuristik.............................................................................................................................27
c. Verifikasi............................................................................................................................28
d. Interpretasi..........................................................................................................................29
e. Histiografi...........................................................................................................................29
B. Bentuk-Bentuk Penelitian Sejarah.....................................................................................30
a. Penelitian Lapangan...........................................................................................................30
b. Penelitian perpustakaan......................................................................................................30
C. Sumber Sejarah..................................................................................................................31
a. Sumber berdasarkan sifatnya..............................................................................................31
b. Sumber berdasarkan Jenisnya.............................................................................................32
c. Kedudukan sumber sejarah.................................................................................................32
D. Historiografi.......................................................................................................................33
a. Historiografi Modern..........................................................................................................33
b. Historiografi Nasional........................................................................................................33
c. Historiografi Kolonial........................................................................................................34
d. Historiografi Tradisional....................................................................................................34

Kesimpulan dan Saran ...........................................................................................................35
Daftar Pustaka ........................................................................................................................36

vi
SEJARAH PEMINATAN

BAB MANUSIA DALAM DIMENSI SEJARAH
I

Gambar 1.1 (sumber : pixabay.com)

1
SEJARAH PEMINATAN

PETA KONSEP

2
BAB I - MANUSIA DALAM DIMENSI SEJARAH

A. Pengertian Sejarah

Sejarah memiliki pengertian yang luas yang dapat dijelaskan melalui asal usul kata
(etimologi) maupun melaui peristilahan (terminologi) dari para ahli sejarah. Pengertian
sejarah secara umum bisa dilihat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dalam
KBBI pengertian sejarah mengandung tiga makna yaitu sebagai berikut; 1) Asal, Usul
(keturunan) dan silsilah, 2) kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau;
riwayat; tambo, 3) pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar
terjadi dalam masa lampau.
Sedangkan secara asal usul kata (etimologi) kata sejarah berasal dari bahasa melayu syajarah
yang diambil dari bahasa arab syajaratun yang mengandung arti: pohon, keturunan, riwayat,
babad, tambo, dan tarikh. Selain diambil dari kata syajaratun terdapat kata yang mengandung
arti yang sama dengan kata sejarah yaitu kata history(masa lampau umat manusia) dalam
bahasa inggris yang diambil dari bahasa yunani historia. Sedangkan sejarah dalam bahasa
jerman disebut geschichte dan dalam bahasa belanda geschiedenis yang memiliki arti sesuatu
yang terjadi kesimpulannya dari semua definisi tersebut mempunyai makna hampir sama
yaitu mengenai peristiwa yang terjadi pada masa lampau umat manusia.

Secara terminologi para ahli sejarah sejak sebelum tahun masehi (SM) telah berpendapat
mengenai definisi sejarah antara lain sebagai berikut:

3
BAB I - MANUSIA DALAM DIMENSI SEJARAH

1. Herodotus "Bapak Sejarah Dunia" (484-425) SM.

Gambar 1.2 (Sumber : Goggle)
Herodotus “bapak sejarah dunia” dan sejarawan yunani yang hidup pada

masa 484-425 SM telah mendefinisikan bahwa sejarah bukan
berkembang dan bergerak lurus kedepan dengan tujuan yang pasti
melainkan sejarah bergerak melingkar, yang tinggi dan rendahnya

lingkaran disebabkan keadaan manusia itu sendiri.

4
BAB I - MANUSIA DALAM DIMENSI SEJARAH

2. Ibnu Khaldun "Sejarawan Muslim" 1332-1406 M



Gambar 1.3 (Sumber : Goggle)



Ibnu Khaldun sejarawan muslim yang hidup pada masa 1332-1406 M

mendefinisikan sejarah sebagai catatan tentang manusia dan
peradabannya dengan seluruh proses perubahan secara nyata dengan

segala akibatnya.

5
BAB I - MANUSIA DALAM DIMENSI SEJARAH

3. Sartono Kartodirdjo “bapak sejarah Indonesia”(1921-2007)

Gambar 1.4 (Sumber : Goggle)
Sartono Kartodirdjo “bapak sejarah Indonesia” yang hidup pada masa
(1921-2007) menyatakan sejarah pada hakikatnya dibatasi oleh dua
hal,sejarah dalam artian objektif dan sejarah dalam artian subjektif.
Sejarah artian subjektif ialah suatu bangunan (sejarah) yang disusun
penulis sebagai suatu uaraian atau cerita. Adapun sejarah dalam artian
objektif adalah proses sejarah dalam aktualisasinya
(penerapannya/penulisannya) merujuk pada kejadian atau peristiwa itu
sendiri.

6
BAB I - MANUSIA DALAM DIMENSI SEJARAH

Berdasarkan pernyataan para ahli sejarah diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah
rekonstruksi (pembangunan kembali) peristiwa masa lalu (yang bersifat penting, abadi dan
unik ) yang benar-benar terjadi dan berisi segala kegiatan manusia. Rekonstruksi dibuat para
sejarawan dari hasil kesimpulan data-data yang telah teruji.

B. Kehidupan Manusia dalam Ruang dan Waktu
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang
memiliki sifat dinamis karena didalam

kehidupannya selalu berubah seiring mengikuti perkembangan zaman. Perubahan tersebut
pasti memiliki sebab dan akibat yang dapat mengiringi perubahan kehidupan manusia yang
menunjukkan proses berkelanjutan.
1. Perubahan dalam peristiwa sejarah
Menurut Heraclitus merupakan "Panta Rei" atau tidak ada hal yang tidak berubah.
2. Menurut Roeslan A. Gani ilmu sejarah dapat diibaratkan sebagai penglihatan terhadap 3
dimensi yaitu dimensi masa lalu,masa kini dan masa yang akan datang.

Jenis perubahan sejarah
1. Perkembangan kehidupan masyarakat terjadi atau berlangsung lambat(evolusi) dan
berlangsung secara cepat ( revolusi)
2. Arah perubahan dibedakan karena keadaan lebih baik (progres) an keadaan lebih buruk (
regres)
Perubahan dalam kehidupan manusia di pengaruhi oleh 2 faktor yakni:

1. Faktor internal yaitu perubahan berasal dari dalam masyarakat
2. Faktor Eksternal yaitu perubahan berasal dari luar masyarakat.

7
BAB I - MANUSIA DALAM DIMENSI SEJARAH

a. Konsep manusia dalam ruang dan waktu
Proses perjuangan manusia menuju kemajuan semuanya berlangsung dalam ruang (tempat
terjadinya) dan waktu (waktu terjadinya). Dibawah ini akan dijelaskan terkait konsep ruang
dan waktu dalam kehidupan manusia
Ruang yang dimaksud pada pembahasan kali ini memiliki arti tempat berlangsungnya atau
terjadinya peristiwa sejarah. Ruang ini nantinya bisa digunakan untuk menjawab kata tanya “
dimana ?”. Karena adanya konsep ruang ini, para penulis sejarah kemudian mengkategorikan
sejarah berdasarkan ruang (tempat) misalnya, Sejarah lokal, Sejarah daerah, Sejarah Nasional,
Sejarah Dunia dan masih banyak lagi. Setelah membahas ruang, sejarah juga tidak bisa
dilepaskan dari konsep waktu dibawah ini akan dijelaskan konsep dari waktu.

Gambar 1.5 (Sumber : Goggle)

8
BAB I - MANUSIA DALAM DIMENSI SEJARAH

Waktu menunjukkan kapan terjadinya peristiwa sejarah. Peristiwa sejarah tidak mungkin
terjadi tanpa adanya ruang dan waktu. Waktu merupakan konsep penting dalam sejarah.
Karena pada hakikatnya manusia tidak akan bisa lepas dari waktu. Dalam konsep waktu
terdapat konsep kesinambungan dimana. Waktu masa lalu sangatlah menentukan apa yang
terjadi pada masa sekarang, kemudian masa sekarang sangat menentukan apa yang akan
terjadi dimasa yang akan datang.

Contoh sederhana. Jika hari ini malas belajar maka masa yang akan datang akan muncul
kebodohan. Contoh lainnya ada dua orang dewasa menjalin hubungan kemudian hubungan
itu putus dikarenakan sang wanita merasa tertekan dengan si pria yang terlalu banyak
mengatur. berjalannya waktu pria tersebut kemudian memikirkan masa lalunya kenapa
hubungan itu bisa berakhir setelah melalui proses perenungan sang pria mendapatkan
kesimpulan bahwa sikapnya yang terlalu banyak mengatur mengakibatkan hubungan itu
putus. Kemudian pria tersebut di masa kini memutuskan untuk bersikap tidak terlalu banyak
mengatur kepada kekasihnya kemudian hal itu berpengaruh terhadap sesuatu yang ada dimasa
yang akan datang. Dua contoh diatas menunjukkan bahwa tanpa disadari bahwa fase
kehidupan manusia menunjukkan konsep kesinambungan dalam kehidupan manusia dan
kehidupan itu terikat oleh ruang dan waktu.

9
BAB I - MANUSIA DALAM DIMENSI SEJARAH

b. Aktivitas manusia dalam ruang dan waktu

Manusia dan sejarah tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Anugerah akal yang diberikan tuhan
kepada manusia mengakibatkan manusia bisa mengingat, merefleksikan pengalaman hidupnya, serta
memiliki keinginan dan cita-cita yang kemudian diwujudkan dalam tindakan nyata demi kemajuan
dan perkembangan. Dalam panggung sejarah, manusia menjadi aktor atau pemeran utama dari
skenario perjalanan hidup peradaban ummat manusia. Manusialah yang menjadi salah satu
penggerak sejarah yang mampu merubah alur perjalanan perdaban ummat manusia. Dengan kata
lain sejarah adalah sejarahnya manusia atau yang berkaitan dengan manusia. Menurut R. Moh Ali
sejarah meneliti dan menceritakan, riwayat dan perjalanan hidup manusia. Riwayat itu dialami oleh
manusia kemudian dibaca oleh manusia dan diceritakan oleh manusia oleh karena itu manusia
menjadi pencipta, pelaku, penutur dan sekaligus sumber sejarah.

Coba kita lihat nama nama-nama berikut, Raden Wijaya, Sunan Ampel, Raden Patah, Soekarno,
Mahatma Gandhi, Moh. Hatta. Nama –nama tersebut merupakan nama orang-orang besar yang
mempunyai pengaruh dalam kehidupan banyak orang, sehingga sikap dan tindakannya pada zaman
dahulu mempengaruhi jalan sejarah suatu peradaban dikenang hingga saat ini dan menjadi
pembelajaran dalam kehidupan dimasa mendatang. Selain orang-orang besar yang dapat
menggerakkan sejarah tidak dapat dipungkiri keterlibatan dari orang-orang kecil atau biasa. Karena
pada hakikatnya orang-orang besar dan orang-orang biasa ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Orang besar tidak akan bisa berdiri tanpa orang kecil dan begitupun sebaliknya. Contoh
sederhananya dalam perang mungkin yang tercatat dalam tinta emas sejarah adalah panglima atau
pemimpin perang. Tapi coba kita bayangkan bagaimana pemimpin perang berperang tanpa
melibatkan para prajurit mungkin panglima tidak akan berkutik dan bahkan gugur dalam
pertempuran. Hal ini menunjukkan bahwa orang besar dan orang kecil berperan dalam menggerakan
sejarah sesuai dengan perannya masing-masing.

10 BAB I - MANUSIA DALAM DIMENSI SEJARAH

C. Kehidupan Manusia dalam Perubahan Berkelanjutan



a. Konsep perubahan dan berkelanjutan
1.Makna perubahan dalam sejarah

Perubahan diartikan disegala aspek kehidupan yang terus-menerus bergerak seiring dengan
perjalanan kehidupan masyarakat dan membuat perbedaan. Perubahan terjadi secara cepat
maupun lambat. Heraclitus mengatakan " Panta Rei" yang artinya tidak ada yang tidak
berubah, semuanya mengalir, masyarakat sewaktu-waktu bergerak dan berubah. Wertheim,
menuliskan bahwa "History is a continuity and change" yang artinya sejarah adalah peristiwa
yang berkesinambungan dan perubahan.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan:
1. Faktor internal
- perubahan jumlah penduduk
- penemuan dan penemuan baru
- konflik dalam masyarakat
2. Faktor Eksternal
- perubahan lingkungan fisik
- peperangan
- pengaruh kebudayaan asing
3. Faktor penghambat
- sikap masyarakat tradisional
- kurang berhubungan dengan masyarakat

11 BAB I - MANUSIA DALAM DIMENSI SEJARAH

2.Makna berkelanjutan dalam sejarah

Dalam mempelajari sejarah, rangkaian peristiwa yang ada merupakan peristiwa yang terjadi
berkelanjutan. Kehidupan manusia pada saat ini merupakan mata rantai dari kehidupan yang
ada dimasa lampau, sekarang dan masa yang akan datang. Peristiwa yang terjadi tidak berdiri
sendiri dan tidak terpisahkan dari peristiwa lain.
Roeslan Abdul Gani menyatakan bahwasanya ilmu sejarah dapat diibaratkan sebagai
penglihatan terhadap 3 dimensi, yaitu pengelihatan ke masa silam atau lampau, masa
sekarang dan masa depan. Hal ini sejalan dengan pendapat Arnold J. Toynbee yang
mengatakan bahwa mempelajari sejarah merupakan hal mempelajari masa lampau,untuk
membangun masa depan ( to study History is to study the past to build the future). Selain
membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga membahas maslaah waktu, karena waktu
menjadi konsep yang penting didalam ilmu sejarah.

Dalam ilmu sejarah menurut Kuntowijoyo

1. Perkembangan terjadi jika kehidupan masyarakat bergerak secara berturut-turut dari bentuk
satu ke bentuk yang lain. Perubahan terjadi dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang
kompleks
2. Kesinambungan terjadi apabila suatu masyarakat baru mengadopsi lembaga-lembaga lama.
Misalnya pada masa kolonial, kebijakan pemerintah kolonial Belanda mengadopsi kebiasaan
lama, antara lain dalam menarik upeti raja taklukan, Belanda meniru raja-raja pribumi

12 BAB I - MANUSIA DALAM DIMENSI SEJARAH

3. Pengulangan merupakan fenomena dimana peristiwa terjadi pada masa . lampau dan
terjadi dimasa berikutnya. Contohnya: peristiwa mundurnya presiden Soekarno akibat demo
mahasiswa tahun 1996.

b .Kehidupan manusia dalam perubahan berkelanjutan

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki sifat dinamis karena didalam
kehidupannya selalu berubah seiring mengikuti perkembangan zaman. Perubahan tersebut
pasti memiliki sebab dan akibat yang dapat mengiringi perubahan kehidupan manusia yang
menunjukkan proses berkelanjutan.
1. Perubahan dalam peristiwa sejarah
Menurut Heraclitus merupakan "Panta Rei" atau tidak ada hal yang tidak berubah.
2. Menurut Roeslan A. Gani ilmu sejarah dapat diibaratkan sebagai penglihatan terhadap 3
dimensi yaitu dimensi masa lalu,masa kini dan masa yang akan datang.

Jenis perubahan sejarah
1. Perkembangan kehidupan masyarakat terjadi atau berlangsung lambat(evolusi) dan
berlangsung secara cepat ( revolusi)

2. Arah perubahan dibedakan karena keadaan lebih baik (progres) an keadaan lebih buruk (
regres)
Perubahan dalam kehidupan manusia di pengaruhi oleh 2 faktor yakni:
1. Faktor internal yaitu perubahan berasal dari dalam masyarakat
2. Faktor Eksternal yaitu perubahan berasal dari luar masyarakat.

13 BAB I - MANUSIA DALAM DIMENSI SEJARAH

D.Keterkaitan Peristiwa Sejarah dan Kehidupan Masa Kini




a. Peristiwa sejarah

1. Kata syjarah berasal dari bahasa Arab yaitu syajarah yang artinya pohon. Didalam bahasa
Inggris histori berasal dari bahasa Yunani yaitu historia yang berarti inkoiri (inqury),
wawancara (interview) interogasi dan saksi mata dan merupakan laporan mengenai hasil-hasil
dari tindakan itu.

2. Manusia dan sejarah adalah kesatuan yang disini Manusia dijadikan sebagai subjek dan
objek dalam sejarah. Apabila manusia dipisahkan dari sejarah maka ia bukan termasuk
manusia lagi melainkan makhluk biasa seperti hewan (Ali 2005:101)

3. Sejarah adalah pengalaman manusia dan ingatan Manusia yang diceritakan dan dapat
dikaitkan bahwa manusia berperan dalam sejarah sebagai pembuat sejarah. Manusia
merupakan penutur sejarah yang membuat cerita sejarah semakin jelas dan manusia adalah
sumber sejarah (Ali 2005:102)

4. Sejarah merupakan ilmu tentang bagaimana asal-usul perkembangan masyarakat yang
memiliki peran penting sebagai pengalaman masa lampaunya, sedangkan Pendidikan Sejarah
merupakan suatu proses internalisasi nilai-nilai, pengetahuan,dan keterampilan kesejahteraan
dari serangkaian peristiwa yang disusun sedemikian rupa sehingga mempengaruhi dan
mendukung terjadinya proses belajar peserta didik (Gagne dan Briggs,1979).

14 BAB I - MANUSIA DALAM DIMENSI SEJARAH

b. Pengaruh peristiwa masa lalu terhadap masa kini.

Sejarah sebagai peristiwa merupakan suatu realitas yang sekali terjadi tidak bisa terulang
kembali. Contohnya Revolusi Perancis 1789 yang merupakan momen berdirinya Republik
Perancis yang berdasarkan kebebasan, persamaan dan persaudaraan.

Sejarah sebagai peristiwa memiliki 3 kategori yaitu:
1. Unik,karena peristiwa sejarah memiliki kekhasan tersendiri yang tidak dapat dijumpai di
peristiwa lain
2. Berpengaruh besar, peristiwa sejarah berpengaruh besar terhadap jalannya hidup suatu
kelompok baik nasional maupun global
3. Bermakna, peristiwa sejarah memiliki nilai dan juga manfaat bagi kehidupan kelompok baik
dimasa lalu maupun dimasa depan.
Tujuan dan kegunaan sejarah,pada hakikatnya merupakan pelajaran bagi masyarakat dizaman
sekarang ini agar dapat mengambil pelajaran dimasa lalu agar dimasa depan menjadi lebih baik
dan menurut sejarawan Notosusanto (1979:4-10) beliau mengidentifikasi bawah ada 4 kegunaan
sejarah yaitu sebagai fungsi edukatif, inspiratif,instruktif dan rekreasi.
Kehidupan tokoh-tokoh pendiri bangsa dapat dijadikan sumber infirasi untuk generasi
berikutnya dalam melakukan langkah dan gerak untuk menjadikan negara kita lebih baik lagi
kedepannya.

Manusia masa kini merupakan akibat dari perubahan yang terjadi dimasa lalu. Cicero, seorang
filsuf Romawi mengungkapkan bahwasanya jika seseorang tidak mengenal sejarah maka akan
tetap menjadi anak kecil. Kemudian sejarawan Sartono Kartodirdjo menambahkan bahwa
barangsiapa yang lupa sama sekali akan masa lalunya atau masa lampaunya dapat diibaratkan
mereka seperti orang yang sakit jiwa (Kartodirdjo 1992:23).

15 BAB I - MANUSIA DALAM DIMENSI SEJARAH

Peristiwa sejarah yang terjadi adalah sebuah perubahan didalam kehidupan manusia. Sejarah
dapat membuat kita mempelajari aktivitas manusia didalam konteks waktu. Perubahan yang
terjadi dimasa lalu merupakan hal yang mempengaruhi kehidupan dimasa kini. Perubahan
tersebut meliputi diberbagai aspek kehidupan manusia seperti sosial, politik, ekonomi dan
budaya.
Sejarah harus bersifat instrumental dalama memecahkan masalah masa kini dan sebagai
pertimbangan program aksi di masa kini. Dengan kata lain John Dewey menyarankan jika
sejarah harus dapat memecahkan masalah masa kini. Misalnya banjir yang terjadi di
Indonesia apakah itu peristiwa itu tidak terlepas dari masa lalu? Atau memiliki keterkaitan
dengan perubahan yang terjadi dimasyarakat?

16 BAB I - MANUSIA DALAM DIMENSI SEJARAH

BAB KAJIAN ILMU SEJARAH
II

Gambar 2.1 (sumber : pixabay.com), Buku
di perpustakaan

17 SEJARAH PEMINATAN

PETA KONSEP

18 BAB II - KAJIAN ILMU SEJARAH

A. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni




a.Sejarah sebagai peristiwa
Peristiwa merupakan kejadian, sejarah sebagai peristiwa merupakan kejadian masalalu

yang sudah berlangsung. Walapun kejadian tersebut sudah tidak ada lagi, namun memori
manusia dimasa itu akan mengingat segala yang terjadi pada masa lalu secara utuh. Maka dari
itu banyak kejadian di masalalu yang menghilang serta diantara yang menghilang itu belum
tentu di temukan lagi.

Peristiwa dimasalalu demikian banyak, sehingga manusia tidak dapat mengetahui
keseluruhan peristiwa di masalalu. Sebab peristiwa yang kita ketahui itu memiliki makna
tersendiri bagi manusia. Setiap kejadian dimasalalu dituang dalam buku sejarah, ada yang
menarik tentu saja ada juga yang kurang menarik. Tergantung pada pandangan seseorang dan
minatnya. Begitupun penulis, ia akan menulis segala hal yang menarik minatnya lalu ia akan
mengeluarkan segala ide yang ada dalam pikirannya. Sebaliknya, apabila peristiwa tersebut
kurang menarik penulis maka ia akan menuliskan sedikit baris tentang peristiwa yang kurang
menarik perhatiannya.

Jadi, bisa dikatakan kalau peristiwa merupakan kejadian. Kejadian itu akan berbeda-
beda dan dapat berubah tergantung pada mereka yang mempelajarinya, bagi mereka yang
merasakannya sendiri. Serta bisa berubah menurut pandangan berpikir manusia yang
mengikuti zaman.

19 BAB II - KAJIAN ILMU SEJARAH

b. Sejarah sebagai kisah
Sejarah sebagai kisah merupakan narasi yang disusun dari memori,pendapat manusia

terhadap suatu kejadian di masalau. Kisah ini dapat dituang dalam buku pembelajaran di
sekolah, buku yang ada di perguruan tinggi, majalah, surat kabar dan lain sebagainya. Sejarah
sebagai kisah juga dapat didengarkan melalui lisan. Ketika sejarah itu di sampaikan seorang
guru atau dosen, dapat didengar melalui radio, televisi. Serta dapat disaksikan pada
pertunjukkan dalam film.

Mereka yang menyusun sejarah sebagai kisah ini akan berprinsip kalau kisahnya haruslah
dapat dipercara dan objektif. Namun mereka lupa dalam menulis sejarah mau tidak mau
mereka akan mengikuti sifatnya , karena manusia memiliki sifat yang berbeda. Sehingga
pembaca dapat memperkirakan tulisan yang mereka baca dan menerka-nerka bagaimana
kondisi penulis saat menyusun tulisannya.

c. Sejarah sebagai ilmu
Sejarah sebagai ilmu mengkaji informasi dari masa lalu yang merupakan suatu hasil dari
kebudayaan. Sejarah juga merupakan sebuah ilmu yang terbuka, keterbukaan itu membuat
siapapun dapat mengaku sebagai sejarawan secara sah, asal hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan sebagai ilmu. Sejarah sebagai ilmu dapat berkembang dengan berbagai cara, seperti
sejarah sebagai filsafat, perkembangan dalam teori sejarah, perkembangan dalam ilmu-ilmu
lain, dan perkembangan dalam metode sejarah. Perkembangan dalam sejarah selalu berati
bahwa sejarah selalu responsif terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi.
Sejarah dikategorikan sebagai ilmu karena dalam sejarah juga memiliki “batang tubuh
keilmuan” (the body knowledge),metodelogi yang spesifik.Sejarah juga memiliki struktur
keilmuan sendiri,baik dalam ; fakta,konsep maupun generalisasi (Banks,1977:211-
219;Sjamsuddin,1996: 7-9).

20 BAB II - KAJIAN ILMU SEJARAH

Ismaun menyatakan bahwa sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan (a body
of knowledge) tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di dalam masyarakat manusia pada
masa lampau yang disusun secara sistematis dan metodis berdasarkan asas-asas, prosedur,
dan metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para sejarawan. Sejarah sebagai ilmu
mempelajari sejarah sebagai aktualitas dan mengadakan penelitian serta pengkajian tentang
peristiwa dan cerita sejarah. Sejarah sebagai ilmu ialah suatu disiplin, cabang pengetahuan
tentang masa lalu, yang berusaha menuturkan dan mewariskan pengetahuan mengenai masa
lalu suatu masyarakat tertentu. Sejarah sebagai ilmu mempelajari kenyataan dan mengadakan
penelitian serta pengkajian tentang peristiwa dan cerita sejarah.Inilah konsep terpenting
dalam sejarah .Sebagai ilmu, sejarah merupakan susunan pengetahuan tentang peristiwa dan
cerita yang terjadi di dalam masyarakat pada masa lampau yang disusun secara sistematikdan
metodis berdasarkan asas-asas ,prosedur, dan metode secara teknik ilmiah yang di akui oleh
pakar sejarah (Sardiman,2007:6-7).

Sejarah mempunyai metode ilmiah yang hasilnya merupakan rangakaian sekian banyak kata
yang diverifikasi. Sejarah sebagai ilmu memiliki khas yaitu :
a. Bersifat Empiris
b. Mempunyai objek
c. Mempunyai Teori
d. Mempunyai generalisasi
e. Mempunyai metode
u akan berbeda-beda dan dapat berubah tergantung pada mereka yang mempelajarinya, bagi
mereka yang merasakannya sendiri. Serta bisa berubah menurut pandangan berpikir manusia
yang mengikuti zaman

21 BAB II - KAJIAN ILMU SEJARAH

d. Sejarah sebagai seni
Sejarah sebagai seni dapat dilihat dari semua peninggalan berupa dokumen ataupun benda
yang selalu melibatkan unsur rasa dengan kata lain yaitu seni. Peninggalan berupa dokumen
tertulis selalu memiliki unsur sastra. Demikian juga peninggalan yang berupa artefak dalam
wujud benda-benda hasil karya manusia yang tak pernah lepas dari gaya maupun ragam hias
yang menyertai fungsi dari benda tersebut. Historiografi dalam penyajiannya selalu
terkandung sebjektivitas. Bagaimana subjektivitas itu tetap bisa diterima tentunya
memerlukan seni tersendiri. Ada alur cerita yang dibangun, ada drama, dan lain sebagainya
sehingga bidang kajian sejarah menjadi bidang yang menarik tetapi tetap bersumber pada
fakta-fakta sejarah.
Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah George Macauly Travelyan. Menurut Travelyan
menulis sebuah kisah peristiwa sejarah tidaklah mudah karena memerlukan imajinasi dan
seni. Dalam seni dibutuhkan intuisi, emosi, dan gaya bahasa. Sejarah dapat juga dilihat
sebagai seni. Seperti halnya seni, sejarah juga membutuhkan intuisi, imajinasi, emosi, dan
gaya bahasa.

sejarah sebagai seni memerlukan karakter sebagai berikut :
a. Instuisi
b. Imajinasi
c. Emosi
d. Gaya Bahasa

22 BAB II - KAJIAN ILMU SEJARAH

B. Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik dalam Penulisan Sejarah

a. Berpikir diakronik dalam mempelajari sejarah
Secara etimologis,kata diakronik berasal dari bahasa Yunani yaitu diakronik artinya melintas,
melampaui dan chronoss artinya ilmu. Jika dikaitkan dengan sejarah, sejarah merupakan
sesuatu yang dapat melintas, melalui atau melampaui tersebut adalah peristiwa atau kejadian.
Cara berpikir diakronik mengajarkan kita untuk lebih teliti dalam mengamati gejala atau
fenomena tertentu. Sejarah mengenal sebuah istilah periodisasi, yakni pengklasifikasian
peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahap-tahap dan pembabakan tertentu.

Ilmu sejarah itu diakronis, yang artinya topik yang dibahas adalah peristiwa-peristiwa yang
melintasi perjalanan waktu,dari masa dulu, sekarang,dan masa depan. Hal ini dikarenakan
peristiwa yang dialami oleh manusia itu tidak statis, melainkan dinamis, terus berkembang,
berubah dan berkesinambungan dan bahkan mengalami dalam hal pengulangan.
Ilmu sejarah memiliki sejarah yang diakronik,yaitu memanjang dalam waktu dalam ruang
lingkup yang terbatas. Sifat ini berbeda dengan ilmu-ilmu sosial yang lebih bersifat
sinkronik,jadi ini bisa disebut bahwa sejarah mengenal proses kontinuitus atau berkelanjutan.
Berhubung dengan konsep memanjang dalam waktu dalam ruang yang terbatas, maka
diakronik mengandung konsep periodisasi ( berdasarkan urutan peristiwa) dan kronologis
(berdasarkan urutan waktu). Jadi, diakronik merupakan peristiwa dan waktu yang tersusun
secara berurutan.

23 BAB II - KAJIAN ILMU SEJARAH

b. Berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah
Kata sinkronik berasal dari bahasa Yunani,yaitu syn yang berarti dengan dan chronoss yang
artinya waktu. Kajian sejarah secara sinkronik merupakan mempelajari peristiwa sejarah
dengan segala aspeknya pada masa waktu tertentu dengan lebih mendalam.
Ciri-ciri sinkronik
- mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lampau
- menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola,gejala,dan karakter
- bersifat horizontal
- tidak ada konsep perbandingan
- cakupan kajian lebih sempit
- kajiannya sangat sistematis
- sifat kajian lebih serius dan mendalam

24 BAB II - KAJIAN ILMU SEJARAH

BAB PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH
III


Gambar 3.1 (sumber : pixabay.com), Orang
yang sedang menulis

25 SEJARAH PEMINATAN

PETA KONSEP

26 BAB III - PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH

A. Langkah – Langkah Penelitian Sejarah

objektivitas sejarah merupakan syarat dalam kehidupan historis. Oleh karena itu, menulis
ulang peristiwa masa lalu memerlukan serangkaian studi bertahap sehingga sejarah masa lalu
yang disajikan setidaknya benar-benar mendekati obyektivitas. Langkah-langkah dalam
penelitian sejarah adalah sebagai berikut:

a.Pemilihan Topik
Dalam upaya untuk menulis kisah sejarah peristiwa masa lalu, dipilih untuk membatasi
subjek penulisan. Topik yang dipilih harus dibuat dalam waktu dan biaya yang tersedia.

b.Heuristik
Heuristik diambil dari bahasa Yunani heurikein artinya menemukan. Heuristik merupakan
proses mencari,mengumpulkan,dan mengonfrontasikan jejak masa lampau yang berupa
sumber sejarah.
Sumber-sumber sejarah dari heuristic ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
· Data primer, artinya sumber pertama yang berupa keterangan langsungn dari aktor dan saksi
sejarah. Sumber lain juga bisa dapat berupa dokumen
asli,catatan,foto,benda,peninggalan,film,serta artefak
· Data sekunder, artinya sumber yang didapat dari pihak sumber kedua. Contoh : buku teks,
koran,majalah,ensiklopedia dan refrensi lainnya.
Dari segi bentuknya,heuristic dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
· Sumber tulisan,yakni sumber yang berbentuk tulisan yang berisi pengetahuan tentang
peristiwa sejarah. Contoh : prasasti,naskah,buku,dokumen tertulis,arsip,serta internet.

27 BAB III - PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH

· sumber benda, yakni penemuan yang berbentuk artefak dari peninggalan langsung pada
zamannya . contoh : peralatan, senjata, fosil, bangunan bersejarah dan sumber lainnya

terdapat beberapa masalah atau kesulitan yang muncul dari sumber heuristik. Yaitu apabila
sumber yang didapat sudab begitu tua maka akan sulit untuk menemukanya. Karena dari
masa ke masa sumber tersebut dapat rusak bahkan hancur. Lalu, kesulitan yang lainnya yaitu
sulit dalam memahami bahasa yang ada pada sumber yang di temukan. Karena bahasa di
setiap daerah itu berbeda serta bahasa yang tertulis di sumber sejarah tersebut hanya beberapa
tokoh saja yang bisa memahaminya.

Secara terminologi para ahli sejarah sejak sebelum tahun masehi (SM) telah berpendapat
mengenai definisi sejarah antara lain sebagai berikut:

c.Verifikasi
verifikasi atau yang biasa disebut kritik. Melakukan vetifikasi adalah langkah selanjutnya
dalam penulisan sejarah. Karena setiap sumber yang di temukan haruslah terpecaya
keasliannya. Sehingga dapat memperoleh data yang relevan atau menuju kebenaran

Ada dua cara untuk melakukan kritik sumber atau verifikasi sebagai berikut:
• kritik eksternal, terdapat 3 pertanyaan pokok untuk kritik internal ini yaitu : apakah sumber
tersebut asli atau bukan?, apabila sumber turunan apakah terjadi suatu perubahan? , jika
terjadi perubahan seberapa jauh?.
•kritik internal, yakni apakah sumber tersebut dapat dipercaya lalu kritik ini akan menimbang
siapa yang memberikan informasi, lalu apakah ingatannya masih kuat atau tidak , setelah itu
bandingkan dengan sumber tulisan yang ditemukan. Apakah terdapat kesamaan?.

28 BAB III - PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH

d. Interpretasi
Interpretasi berarti menafsirkan sumber sejarah. Disini penulis atau peneliti sejarah akan
menelaah dan menghubungkan semua fakta dari sumber sejarah yang ditemukan.
Selanjutnya, fakta tersebut disusun menjadi rangkaian yang saling menghubungkan, selaras
serta masuk akal.

Proses interpretasi haruslah selektif karena tidak semua fakta akan digunakan. Namun
fakta ini haruslah sesuai dengan topik yang ditentukan. Disini para peneliti haruslah memiliki
kemampuan dalam membaca sumber sejarah.

e. Historiografi
Historiografi berarti penulisan sejarah, fakta-fakta yang sudah di kumpulkan, di verifikasi,
dan diinterpretasikan . Selanjutnya dibentuk dalam tulisan yang logis, sistematis, dan
bermakna. Menulis cerita sejarah tidak hanya sekedar meyampaikan ide gagasan. Namun
emosi dalam penulisan juga di butuhkan. Sehingga, hasilnya akan lebih menarik untuk
dibaca. Dalam penulisan sejarah si penulis harus memiliki kemahiran dalam menulis.

Selain langkah-langkah di atas, ada beberapa pendekatan yang bisa di tambahkan dalam
melakukan penelitian sejarah, yaitu:

• Kedekatan Emosional. Kedekatan hubungan emosional akan memberikan dorongan besar
bagi penyelesaian penulis sejarah. Yang paling penting ketika memilih topik adalah apa yang
dilakukan dianggap berharga dan bermanfaat. Karena batasan geografis, seorang peneliti akan
bertanya tentang di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
• Kedekatan Intelektual, seseorang yang tertarik dengan masalah pedesaan juga akan
membaca berbagai buku yang berkaitan dengan desa, petani, dan pedesaan. Oleh karena itu,
orang tersebut masih memiliki konsep masalah penelitian yang harus dihadapi.

29 BAB III - PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH

B. Bentuk-Bentuk Penelitian Sejarah




Sejarawan melakukan serangkaian proses penelitian untuk mengungkap peristiwa yang telah
terjadi di masa lalu menggunakan metode ilmiah. Penelitian lapangan dan penelitian sejarah
perpustakaan selalu bersifat deskriptif.

Gambar 3.2 (sumber : Google)

a. Penelitian Lapangan
untuk melakukan penyelidikan, seorang sejarawan tiba di tempat di mana peristiwa
bersejarah atau tempat di mana peninggalan sejarah ditemukan. Setelah peninggalan sejarah
disimpan di museum, penyelidik dapat menjelajahi museum. Jika benda-benda bersejarah
masih terkubur di tanah, peneliti sejarah harus melakukan penggalian.
b. Penelitian perpustakaan
penelitian literatur juga disebut penelitian dokumenter. Ketika meneliti di perpustakaan,
seorang peneliti sejarah berfokus pada memperoleh data tertulis yang disimpan di museum
tempat arsip perpustakaan disimpan, kronik-kronik Cina, buku-buku tua dari era Islam
Mataram, arsip arsip, dan surat kabar sejak awal. kemerdekaan, teks bahasa dan rekaman
video.

30 BAB III - PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH

C. Sumber Sejarah

Penelitian sejarah ialah proses sistematis mencari data untuk menjawab pertanyaan tentang
fenomena masa lalu. Data historis yang diperlukan untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu
berasal dari sumber sejarah, baik dari peninggalan, aktor sejarah, dan berbagai referensi yang
berhubungan dengan suatu peristiwa.
Sumber – sumber sejarah adalah semua peninggalan masa lalu, baik material maupun
immaterial, yang berguna sebagai bahan penelitian sejarah Sumber penelitian sejarah dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Sumber berdasarkan sifatnya
Sumber-sumber sejarah diklasifikasikan menurut sifatnya sebagai berikut. Sumber Premier
yaitu peninggalan asli sejarah seperti prasasti, chronic, dan candi yang benar-benar berasal
dari zamannya. Sumber primer adalah sumber terbaik untuk mengumpulkan cerita sejarah.
Sumber sekunder yaitu benda buatan dari benda asli atau benda yang berasal dari sastra, yang
merupakan hasil penelitian oleh para sejarawan, seperti prasasti berwarna, laporan penelitian
dan terjemahan buku-buku kuno. Sumber tersier, yaitu dalam bentuk buku-buku sejarah yang
telah disusun dari laporan penelitian oleh para ahli sejarah tanpa penyelidikan langsung.
Semakin tua atau semakin jauh dari masa sekarang, maka semakin sedikit sumber sejarah.

31 BAB III - PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH

b.Sumber berdasarkan jenisnya
Bergantung pada jenisnya, sumber sejarah dapat dikelompokkan sebagai berikut. Sumber
tertulis, misalnya : prasasti, kronik, babat, hikayat, surat, piagam, naskah, arti dan surat kabar.
Sumber benda antara lain: fosil,peralatan hidup, perhiasan, prasasti-prasasti, candi, arca,
patung, batu, bangunan. Sumber lisan : yaitu Pernyataan langsung dari aktor atau saksi
sejarah. Kelemahan dari sumber oral ini adalah ia seringkali mengandung unsur
subyektif.sumber rekaman ialah dalam bentuk rekaman kaset audio ataupun rekaman kaset
video.

c. Kedudukan Sumber Sejarah
Seorang sejarawan yang baik akan menggunakan sebanyak mungkin sumber-sumber sejarah
sehingga peristiwa-peristiwa tertulis tidak memihak dan tidak sepihak. Harap dicatat bahwa
sejarah adalah pengetahuan berbasis subjek. Oleh karena itu, memahami kata-kata dan bahasa
yang terkandung dalam sumber-sumber sejarah adalah kunci utama kesuksesan bagi
sejarawan dalam menentukan dan menafsirkan fakta. Sejarawan harus rajin memahami kata-
kata dalam bahasa teks, seperti ejaan, yang sering memiliki arti berbeda. Ejaannya mungkin
sama, tetapi mungkin berbeda selama periode waktu tertentu. Para sejarawan tidak dapat
mengabaikan sumber cerita, karena dari sumber cerita fakta sejarah dari suatu peristiwa atau
peristiwa mungkin yang terkuat. Sejarawan akan selalu mengumpulkan fakta sejarah, bukti,
atau dokumen karena semua ini terkait dengan sumber sejarah yang menempati posisi penting
dalam ilmu sejarah.

32 BAB III - PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH

D. Perkembangan Penulisan Sejarah Di Indonesia

Historiografi adalah upaya untuk memahami dan memahami jejak-jejak masa lalu dalam
kehidupan manusia Sebagai makhluk sosial. Di Indonesia ada beberapa tahapan dalam
pengembangan historiografi, yaitu historiografi tradisional, historiografi kolonial,
historiografi nasional, dan historiografi modern.

a. Historiografi Tradisional
adalah ekspresi budaya dari upaya untuk mencatat sejarah. Catatan sejarah ini dapat dibuat
dengan menulis sejarah. Dalam historiografi tradisional terdapat elemen-elemen sastra yang
saling terkait erat seperti karya-karya imajinatif dan mitologis, tetapi keberadaan sejarah
tradisional memiliki makna dan fungsinya sendiri. Istana sentris semuanya terfokus pada raja.
Feodalistis-aristokratis, hanya berbicara tentang kehidupan seorang bangsawanreligio magis,
yang berarti terhubung dengan hal-hal gaib. Tidak membedakan hal yang halal dan hal yang
nyata penulisan sejarah tradisional untuk meninggikan posisi kerajaan bersifat regiosentris
raja atau pemimpin dianggap memiliki kekuatan gaib

b. Historiografi Kolonial
telah membantu memperkuat proses historiografi Indonesia. Historiografi kolonial secara
alami menggaris bawahi peran bangsa Belanda dan memberi tekanan pada aspek politik dan
ekonomi. Penulisan sejarah kolonial tidak lepas dari kepentingan kekuasaan kolonial di
Indonesia. Di sisi lain, sejarah perlawanan nasional dipandang sebagai perjuangan untuk
mempertahankan kebenaran, keadilan dan cinta untuk tanah air.

33 BAB III - PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH

c. Historiografi Nasional
adalah dokumen sejarah yang ditulis oleh para sejarawan Indonesia dari sudut pandang orang
Indonesia. Setelah reformasi kemerdekaan Indonesia, upaya perintis dibuat untuk membuat
sejarah nasional. Sejarah nasional juga diharapkan menjadi instrumen terpadu untuk
eksistensi bangsa Indonesia yang baru. Sejarawan nasional juga diperlukan untuk pendidikan
anak muda sebagai warga negara.

d. Historiografi Modern
mengikuti perkembangan sebagai persyaratan ilmiah dan akademik untuk pemahaman sejarah
yang objektif dan komprehensif mengarah pada pengembangan geografi Indonesia modern.
Selain itu, semangat nasionalisme yang berlebihan mengarah ke tingkat subjektivitas yang
tinggi, yang dapat mengaburkan sejarah sejarah dan mendorong perkembangan historiografi
modern.

34 BAB III - PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH

KESIMPULAN DAN SARAN

Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan tentang peristiwa yang terjadi dalam masyarakat
manusia pada waktu yang lampau sesuai dengan rangkaian kausalitasnya atau memiliki sebab
akibat serta proses perkembangannya dalam segala aspek yang berguna sebagai pengalaman
untuk dijadikan pedoman kehidupan manusia sekarang serta searah pada masa yang akan
datang. Sehingga sejarah daat dilihat dan digali dari ragam pendekatan, bisa pendekatan
ilmu atau seni, dan juga bisa menggunakan penulisan ulang atau video dokumentasi.

Saran dalam penyajian sejarah adalah objektifitas sejarah seharusnya tidak menjadi bagian
dari subjektifitas penulis. Sehingga sejarah dapat dipahami sesuai dengan karakternya, bukan
pembuat atau penyusunannya.

35 SEJARAH PEMINATAN

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Fahri. 2018. Sejarah Kelas 10:Konsep Manusia dalam ruang dan waktu.
[online].https://blog.ruangguru.com/bagaimana-konsep-kehidupan-manusia-dalam-ruang-dan-waktu-?
hs_amp=true [diakses 11 Desember 2021].

Hapsari, Ratna & M. Adil. 2017. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X. Penerbit Erlangga: Jakarta.

Hasan Ibrahim Hassan. 1989. Sejarah dan Kebudayaan, Yogyakarta ; Kota Kembang.

Ismaun. (2009) Ilmu Sejarah dalam PIPS: Pengertian dan Konsep Sejarah. Di akses pada tanggal 8
Desember 2021 pukul 14.32 WIB. http://repository.ut.ac.id/4100/1/PSOS4204-M1.pdf

Mariana. (2020). Kelas 10 Modul Pembelajaran SMA Sejarah 2020. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Tersedia dalam https://kipin.id/web/kipin-school/

Pranoto, Suhartono W. 2014. Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Prof.DR.Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta:PT Bentang Pustaka.

Sugiyanto. 2008. Pengantar Ilmu Sejarah. FKIP Universitas Jember: Jember.

Stevens, Dr. 2004, Sejarah tarekat dan budaya manusia di masa kolonial belanda, Jakarta: PT. Sinar
Harapan.

36 SEJARAH PEMINATAN


Click to View FlipBook Version