The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Bahan ajar bilanga pecahan untuk kelas 7 semester 1

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Eko Wahyudi, 2023-06-10 08:44:57

Bahan Ajar Bilangan Pecahan

Bahan ajar bilanga pecahan untuk kelas 7 semester 1

Keywords: SMP/MTs Kelas 7

BAHAN AJAR BILANGAN PECAHAN Nama Mahasiswa : Eko Wahyudi, S. Pd. Nomor Peserta : 3901080116049 Bidang Studi : MATEMATIKA PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2023


PECAHAN A. PENDAHULUAN 1. Deskripsi Tabel 1. Peta Konsep Materi Pecahan Sumber : https://www.scribd.com/document/379076377/1-Matematika-7-Smp Pecahan merupakan bilangan yang dapat dinyatakan dengan ௔ ௕ , dengan a dan b merupakan bilangan bulat dengan b≠0. a disebut pembilang dan b disebut penyebut. Menurut Sukajati (2008), kata pecahan berarti bagian dari keseluruhan yang berukuran sama berasal dari bahasa latin fractio yang berarti memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Sebuah pecahan mempunyai 2 bagian yaitu pembilang dan penyebut yang penulisannya dipisahkan oleh garis lurus dan bukan miring (/). Contohnya: ଶ ଷ , ଷ ଼ , dan seterusnya.


Hari minggu Melinda bersama ke lima temannya sedang melakukan belajar kelompok di rumahnya. Mama Melinda membuat kue dan dipotong menjadi 8 bagian. Kue dibagikan dengan bagian yang sama kepada semua yang belajar kelompok di rumah Melinda. Dalam kesempatan ini akan dibahas mengenai materi pecahan yang ada dalam masalah kontekstual yang ada pada kegiatan sehari-hari. Gambar 1. Masalah kontekstual materi pecahan Sumber : https://lailatuth96.wordpress.com/2015/05/10/pembelajaran-konsep-dasarpecahan/ Tahukah kalian banyak sekali dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan konsep teori peluang! Kalian dapat menghitung bagian warisan dari orang yang meninggal, kalian juga dapat menggunakan konsep pecahan dalam berbagai bidang pekerjaan seperti koki, sainstis, dan berbagai pekerjaan lainnya. Menarik kan untuk dipelajari? 2. Capaian Pembelajaran KOMPETENSI DASAR : 3.1 Menjelaskan dan menentukan urutan pada bilangan bulat (positif dan negatif) dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen). 3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi. 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan urutan beberapa bilangan bulat dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen). 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan.


INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI PERTEMUAN 1 : 3.1.1 Mengkonversikan bentuk pecahan (C3) 3.1.2 Menentukan urutan bilangan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen) (C3) 3.1.3 Menjelaskan urutan bilangan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen) (C3) 4.1.1 Memecahkan masalah yang berhubungan dengan mengurutkan pecahan (C4) 4.1.2 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan mengurutkan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen) (C4) 4.1.3 Menyajikan hasil pembelajaran dari masalah mengurutkan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen) (C5) PERTEMUAN 2 : 3.2.1 Mengkonversikan bentuk pecahan (C3) 3.2.2 Melakukan operasi hitung (penjumlahan dan pengurangan) pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi (C3) 3.2.3 Menjelaskan operasi hitung (penjumlahan dan pengurangan) pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi (C3) 4.2.1 Memecahkan masalah yang berhubungan dengan operasi hitung pecahan biasa (C4) 4.2.2 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung pecahan (C4) 4.2.3 Menyajikan hasil pembelajaran dari masalah operasi hitung pecahan (C5)


B. URAIAN MATERI 1. Materi 1 Pernahkah kalian melihat orang memotong kue? Atau mungkin ada yang sudah pernah memotong kue? Gambar 2. Potongan kue pizza Sumber : https://www.tokopedia.com Dalam pemotongan pizza, sangat diperlukan alat untuk memotongnya agar hasil potongannya sama rata. Selain alat pemotong pizza, seorang koki juga harus memiliki intuisi dalam memotong. Permasalahan terkait pemotongan kue yang sama rata ini akan kita pelajari dalam materi pecahan.


Melinda bersama ke-5 temannya sedang menikmati kue brownis kotak yang dibagikan oleh Mamanya Melinda. Dimana Mama Melinda memotong kue utuh menjadi 8 bagian yang sama rata. Dari masalah ini, dapatkah kalian mengetahui berapa besar pecahan untuk setiap potong kue yang dimakan temannya Melinda masing-masing? Berapa sisa kue yang tersisa? 1. Materi 1 Konsep bilangan pecahan dapat dihubungkan dengan konsep besar (luas), panjang, maupun himpunan. Pecahan merupakan bilangan yang dapat dinyatakan dengan ௔ ௕ , dengan a dan b merupakan bilangan bulat dengan b≠0. a disebut pembilang dan b disebut penyebut. ௔ ௕ dapat diartikan juga a : b. Untuk mengetahui seberapa besar kue yang dimakan oleh temannya Melinda, kita harus mengingat kembali materi pecahan yang pernah dipelajari saat masih SD/MI.


Perhatikan ilustrasi berikut. Gambar yang mewakili bilangan 1 dan gambar yang mewakili ଶ ଺ sebagai berikut. Gambar 3. Ilustrasi bilangan 1 dan bilangan Guru dapat memperlihatkan panjang garis yang mewakili bilangan 1 dan panjang garis yang mewakili bilangan ଶ ଺ . Garis di atas mewakili bilangan 1, dan garis yang bawah ada 2 bagian yang diberi warna kuning dari total 6 bagian itu mewakili bilangan ଶ ଺ . Pecahan Senilai Perhatikan ilustrasi berikut ini! Gambar 2. Ilustrasi pecahan senilai Pada gambar 2 tersebut menggambarkan bagian yang sama dari bagian yang diarsir tetapi dengan pembagi yang berbeda. Berdasarkan Gambar 2, maka ଵ ସ = ଶ ଼ , ଵ ସ = ଷ ଵଶ , ଵ ସ = ସ ଵ଺ , atau ଵ ସ = ଷ ଵଶ = ସ ଵ଺ . Bilangan-bilangan pecahan senilai adalah bilanganbilangan pecahan yang cara penulisannya berbeda tetapi mempunyai hasil bagi yang Luas dearah keseluruhan yang mewakili bilangan 1 Luas dearah berwarna yang mewakili bilangan ଶ ଺


sama, atau bilangan-bilangan itu mewakili daerah yang sama, atau mewakili bagian yang sama. Pecahan Murni, Senama dan Campuran Berikut uraian mengenai pecahan murni, senama dan campuran. 1) Pecahan Murni Bilangan pecahan murni disebut juga bilangan pecahan sejati adalah bilangan pecahan yang paling sederhana (pembilang dan penyebutnya koprima). Contoh bilangan murni antara lain ଵ ଷ , ଶ ହ , ସ ଻ , dan lain-lain. 2) Pecahan Senama Bilangan pecahan yang mempunyai penyebut sama dinamakan bilanganbilangan pecahan senama. Contoh bilangan pecahan senama antara lain: ଷ ଼ , ସ ଼ , ହ ଼ . 3) Pecahan Campuran Bilangan pecahan yang terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan biasa. Contoh bilangan pecahan campuran antara lain : 2 ଶ ଷ , 1 ଷ ସ , 5 ଵ ଺ , dan lain-lain. 2. Materi 2 Dalam mengurutkan bilangan pecahan, Ananda harus dapat membandingkan antara pecahan yang 1 dengan pecahan yang lain. 1) Membandingkan pecahan Dalam membandingkan pecahan, harus membuat pecahan tersebut menjadi bentuk pecahan yang sama. Berikut kami akan berikan cara membandingkan pecahan dalam bentuk pecahan biasa ataupun desimal.


Pecahan biasa Berilah tanda < , > , atau = pada titik-titik di bawah ini! 1. 2 ….. 3 5 7 Langkah pertama kita harus mengubah bentuk menjadi pecahan senama (penyebutnya dibuat sama). Terdapat 2 cara menyamakan penyebutnya, yakni boleh mencari KPK dari penyebutpenyebutnya atau mengalikan semua penyebutnya. Kali ini kita menggunakan langsung dikalikan penyebutnya. 2 x 7 ….. 3 x 5 5 x 7 7 x 5 Bisa kita perhatikan! Saat 2 penyebut (8 dan 3) dikalikan, maka pembilangnya harus dikalikan dengan bilangan yang sama dengan penyebutnya. 14 ….. 15 35 35 Setelah penyebutnya sama, kita dapat membandingkannya dengan melihat pembilangnya. Karena ଵସ ଷହ < ଵହ ଷହ , maka ଶ ହ < ଷ ଻ . 2. 3 ….. 0,72 4 Jika bentuk pecahan berbeda, maka harus kita ubah menjadi bentuk yang sama. 3 ….. 72 4 100 Setelah bentuknya sama, kita lakukan langkah yang serupa dengan contoh soal sebelumnya. 3 x 100 ….. 72 x 4 4 x 100 100 x 4 Karena ଷ଴଴ ସ଴଴ > ଶ଼଼ ସ଴଴ , maka ଷ ସ > 0,72.


Bentuk desimal Berilah tanda < , > , atau = pada titik-titik di bawah ini! 1. 0,3 ….. 0,29 Dalam membandingkan bentuk desimal, buatlah banyak angka di belakang koma menjadi sama. Karena 0,30 > 0,29 , maka 0,3 > 0,29. 2. 1 ….. 0,2 8 Jika bentuk pecahan berbeda, maka harus kita ubah menjadi bentuk yang sama. Mengubah pecahan ଵ ଼ = ଵ௫ଵଶହ ଼௫ଵଶହ = ଵଶହ ଵ଴଴଴ = 0,125 , sehingga; 0,125 ….. 0,2 Karena 0,2 = 0,200 , sehingga 0,125 < 0,2. Jadi, ଵ ଼ < 0,2. 2) Mengurutkan pecahan Mari kita coba mengurutkan pecahan menggunakan 2 cara yang sama dengan cara membandingkan pecahan. Urutkan pecahan berikut dari yang terkecil! Langkah 1 : Ubah menjadi bentuk pecahan yang sama 30% = 0,30 0,4 = 0,40 1 3 = 1 100 3 3 100 3 = 33,3 … . 100 = 0,33 … . ≈ 0,33 Ingat!!!!! 0,3 = 0,30 0,3 = 0,300 0,3 = 0, 3000 Dan seterusnya 30% ; 0,4 ; ଵ ଷ


Langkah 2 : bandingkan setiap digit dari depan (jika di depan koma angkanya sama, maka cukup lihat nilai di belakang koma). Pada ketiga pecahan di atas terdapat Digit depan koma nilainya sama yakni 0. Karena 30 < 33 < 40, sehingga 0,30 < 0,33 < 0,40. Jadi, urutan pecahan dari yang terkecil adalah 30% ; ; 0,4. Melinda bersama ke-5 temannya sedang menikmati kue brownis kotak yang dibagikan oleh Mamanya Melinda. Dimana Mama Melinda memotong kue utuh menjadi 8 bagian yang sama rata. Dari masalah ini, dapatkah kalian mengetahui berapa besar pecahan untuk setiap potong kue yang dimakan temannya Melinda masing-masing? Berapa sisa kue yang tersisa? Karena setiap anak mendapatkan 1 potong kue : 1 potong kue = ଵ ଼ Jadi masing-masing anak memakan kue sebanyak ଵ ଼ bagian. Berapa sisa kue yang tersisa? Yang makan kue = Melinda + 5 temannya = ଵ ଼ + ଵ ଼ + ଵ ଼ + ଵ ଼ + ଵ ଼ + ଵ ଼ = ଺ ଼


Kue yang tersisa = 1 – ଺ ଼ (1 dipotong jadi 8, maka 1 = ଼ ଼ ) = ଼ ଼ − ଺ ଼ = ଶ ଼ = ଵ ସ Jadi kue yang tersisa sebanyak ଶ ଼ atau ଵ ସ bagian. Bahan yang beratnya belum bentuk desimal : Telur => 16 5 = 0,3125 Maizena => 5 1 = 0,2 Gula Pasir => 4 1 = 0,25 Bu Andan ingin membuat kue “Bolu marmer”. Ia kehabisan 5 bahan yang diperlukan untuk membuat kue tersebut. Berikut bahan-bahan yang harus dibeli : Nama Bahan Berat (kg) Telur Terigu 0,5 Margarin 0,32 Maizena Gula pasir Bu Andan ingin mengurutkan bahan belanjaan dari yang lebih berat adalah … .


Jadi, Urutan yang paling berat adalah Terigu, Margarin, Telur, Gula pasir, maizena. 3. Materi 3 1) Operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan Untuk menjumlahkan dua pecahan yang penyebutnya sama diperoleh dengan menjumlahkan pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Demikian juga untuk pengurangan. Hasil pengurangan dua pecahan adalah pecahan yang pembilangnya diperoleh dari pengurangan pembilang pecahan semula dan penyebutnya tetap. Untuk lebih jelasnya perhatikan beberapa contoh berikut ini. 1. 1 5 + 3 5 = ⋯ . Jawab : Ilustrasi jawaban = 1 5 + + = 3 5 = = = 4 5 Nama Bahan Berat (kg) Dalam desimal Menyamakan banyak angka belakang koma Nomor urut dari terberat Telur 16 5 0,3125 0,3125 3 Terigu 0,5 0,5 0,5000 1 Margarin 0,32 0,32 0,3200 2 Maizena 5 1 0,2 0,2000 5 Gula pasir 4 1 0,25 0,2500 4


Jadi, ଵ ହ + ଷ ହ = ସ ହ . 2. 6 7 − 4 7 = ⋯. Jawab : Ilustrasi jawaban = 6 7 − ─ = 4 7 = = = 2 7 Jadi, ଺ ଻ − ସ ଻ = ଶ ଻ . 2) Penjumlahan dan pengurangan dengan penyebut yang berbeda Untuk menjumlahkan dan mengurangkan dua pecahan akan lebih mudah jika keduanya dinyatakan dalam bentuk yang sama. Pada bagian sebelumnya kita sudah membicarakan tentang bagaimana cara menjumlahkan dan mengurangkan dua pecahan yang penyebutnya sama. Pada bagian ini dibahas penjumlahan dan mengurangkan dua pecahan yang penyebutnya tidak sama. Untuk lebih jelasnya perhatikan beberapa contoh berikut ini. Contoh 1 : Tentukan ଵ ଷ + ଵ ଶ = … . Jawab : Ilustrasi Jawaban = 1 3 + + = 1 2


Dari dua visualisasi gambar tersebut kita tidak dapat menentukan dengan tepat berapa bagian yang diarsir jika kita menjumlahkan kedua bagian yang diarsir tersebut. Oleh karena itu, kita perlu mengubah ke dalam standar bagian yang sama. Dalam pecahan dan di atas kita buat ke dalam 2 x 3 = 6 bagian. Jadi langkah selanjutnya nyatakan dalam pecahan yang senilai dengan penyebut sama. = 2 6 1 3 = 2 6 = 3 6 1 2 = 3 6 Karena sekarang kedua pecahan sudah dalam standar bagian yang sama yaitu menjadi per 6 bagian, maka kita dapat menjumlahkannya. Dua bagian yang diarsir dan 3 bagian yang diarsir kita tambahkan akan diperoleh 5 bagian yang diarsir dari keseluruhan 6 bagian. = 5 6 Jadi, 1 3 + 1 2 = 2 6 + 3 6 = 5 6 Contoh 2: Tentukan ଶ ଷ − ଵ ଺ = … . Jawab :


Ilustrasi Jawaban : = 2 3 ─ = 1 6 Dari dua visualisasi gambar tersebut kita tidak dapat menentukan dengan tepat berapa bagian yang diarsir jika kita mengurangkan kedua bagian yang diarsir tersebut. Oleh karena itu, kita perlu mengubah ke dalam standar bagian yang sama. Dalam pecahan dan di atas kita buat ke dalam 6 bagian. Jadi langkah selanjutnya nyatakan dalam pecahan yang senilai dengan penyebut sama. = 4 6 2 3 = 4 6 = 1 6 Karena sekarang kedua pecahan sudah dalam standar bagian yang sama yaitu menjadi per 6 bagian, maka kita dapat mengurangkannya. Dua bagian yang diarsir dikurangkan dengan 1 bagian yang diarsir diperoleh 1 bagian yang diarsir dari keseluruhan 6 bagian. = 3 6 Maka hasil pengurangannya adalah … . 2 3 − 1 6 = 4 6 − 1 6 = 3 6


Dari kedua contoh tersebut dapat kita simpulkan bahwa untuk menjumlahkan atau mengurangkan dua pecahan yang penyebutnya tidak sama, maka langkah pertama adalah mengubah kedua pecahan itu menjadi pecahan yang senilai dan kedua pecahan itu berpenyebut sama. Jika penyebutnya sudah sama, maka langkah selanjutnya seperti pada bagian yang sudah dibahas sebelumnya. Perhatikan resep kue berikut! Sumber : www.kompas.com Bu Bowo ingin membeli bahan-bahan untuk membuat kue semprit sesuai resep di atas yang tidak punya, seperti margarin, gula tepung, tepung terigu dan maizena.


Berapa kilogram berat bahan yang dibeli oleh Bu Bowo? (Ubah dalam bentuk pecahan biasa) Jawab : Berat margarin, gula tepung, tepung terigu, dan maizena untuk 1 resep : Nama Bahan Berat (gram) Berat (kg) Bentuk pecahan biasa Margarin 150 0,15 15 100 Gula tepung 100 0,1 1 10 Tepung terigu 200 0,2 2 10 Maizena 25 0,025 25 1000 Total berat = ଵହ ଵ଴଴ + ଵ ଵ଴ + ଶ ଵ଴ + ଶହ ଵ଴଴଴ = ଵହ଴ ଵ଴଴଴ + ଵ଴଴ ଵ଴଴଴ + ଶ଴଴ ଵ଴଴଴ + ଶହ ଵ଴଴଴ = ସ଻ହ ଵ଴଴଴ = ଵଽ ସ଴ kg. Jadi total berat bahan yang dibeli oleh Bu Bowo adalah ଵଽ ସ଴ kg. 3) Perkalian Pecahan Pada akhir pembelajaran Ananda diharapkan mampu menentukan hasil perkalian dua pecahan. Setelah Ananda memahami cara menentukan hasil penjumlahan dan pengurangan dua pecahan, maka selanjutnya kita akan membahas tentang perkalian pecahan. Kalau pada penjumlahan dan pengurangan pecahan kita perlu menyamakan penyebut pecahan yang akan dijumlahkan atau dikurangi terlebih dahulu, pada perkalian tidak perlu mengubah sehingga peyebutnya sama. Berbeda dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan, mengalikan pecahan lebih mudah. Perhatikan beberapa contoh berikut ini. Contoh : Tentukan ଷ ସ × ଶ ହ = ⋯. Ilustrasi Jawaban : Menghitung ଷ ସ × ଶ ହ dapat diilustrasikan dengan ଷ ସ bagiannya dari ଶ ହ . Daerah yang dimaksud ada pada gambar di bawah ini:


Kita akan menentukan ଷ ସ bagiannya dari ଶ ହ , yaitu kita gambar dulu pecahan ଶ ହ . = 2 5 Perhatikan gambar di atas bahwa terdapat 2 arsiran berwarna hijau dari keseluruhan 5 bagian. Untuk mengambil ଷ ସ bagian dari yang berwarna hijau, maka untuk mempermudah setiap 1 bagian warna hijau kita bagi menjadi 4 bagian. = 8 20 Bagian yang berwarna hijau menjadi 8 bagian dari 20 bagian keseluruhan. Kita akan menentukan ଷ ସ nya dari yang berwarna hijau yaitu ଷ ସ dari 8 adalah 6. Bagian yang berwarna biru merupakan ଷ ସ dari arsiran berwarna hijau yang berarti bahwa ଷ ସ dari ଶ ହ . Hasil perkalian tersebut cukup kita perhatikan pada arsiran biru saja seperti pada gambar berikut. = 6 20 Jadi, ଷ ସ × ଶ ହ = ଷ×ଶ ସ×ହ = ଺ ଶ଴ = ଷ ଵ଴ . 4) Pembagian Pecahan Pada akhir pembelajaran peserta didik diharapkan mampu: menentukan hasil pembagian dua pecahan. Menentukan hasil bagi dua pecahan caranya sangat × = × × Penguatan :


berbeda dengan penjumlahan dan pengurangan. Berikut cara pembagian pecahan. Bahan untuk membuat Kue Bolu Marmer yang lebih Enak, yang tidak berubah : Telur, Maizena, Gula pasir. Total 1= ହ ଵ଺ + ଵ ହ + ଵ ସ (Cari KPK dari penyebutnya, yakni 16, 5 dan 4) ∶ = × = × × Berikut resep bahan-bahan membuat kue “bolu marmer” yang biasa ia buat : Nama Bahan Berat (kg) Telur Terigu 0,5 Margarin 0,32 Maizena Gula pasir Bu Andan ingin mengurutkan kue Bolu Marmer yang lebih Enak dengan cara menambah Margarin menjadi 3 kali lipat dan mengurangi Terigu sebanyak separuh dari resep biasanya. Berat bahan untuk membuat kue Bolu Marmer yang lebih Enak adalah … kg. Trik mencari KPK dengan cepat: 1. pilih bilangan terbesar (terpilih 16) 2. cek bilangan terpilih itu habis dibagi dengan penyebut lain (16 : 4 habis, 16 : 5 tidak habis) 3. Jika tidak habis, maka kalikan bilangan terpilih dengan penyebut yang tidak habis membaginya. (16 x 5 = 80) 4. KPK dari 16, 4, 5 adalah 80.


= ହ௫ହ ଵ଺௫ହ + ଵ௫ଵ଺ ହ௫ଵ଺ + ଵ௫ଶ଴ ସ௫ଶ଴ = ଶହ ଼଴ + ଵ଺ ଶ଴ + ଶ଴ ଼଴ = ଺ଵ ଼଴ kg Bahan untuk membuat Kue Bolu Marmer yang lebih Enak, yang berubah : Margarin = 3 x 0,32 kg = 0,96 kg Terigu = ଵ ଶ 0,5 = ଵ ଶ ହ ଵ଴ = ଵ ௫ ହ ଶ ௫ ଵ଴ = ହ ଶ଴ kg Total 2 = 0,96 kg + ହ ଶ଴ kg = ଽ଺ ଵ଴଴ + ହ ଶ଴ = ଽ଺ ଵ଴଴ + ଶହ ଵ଴଴ = ଵଶଵ ଵ଴଴ kg Total Bahan = Total 1 + Total 2 = ଺ଵ ଼଴ + ଵଶଵ ଵ଴଴ = ଺ଵ௫ହ ଼଴௫ହ + ଵଶଵ௫ସ ଵ଴଴௫ସ = ଷ଴ହ ସ଴଴ + ସ଼ସ ସ଴଴ = ଻଼ଽ ସ଴଴ = 1 ଷ଼ଽ ସ଴଴ kg = 1,9725 kg. Jadi Berat bahan yang digunakan untuk membuat kue Bolu Marmer yang lebih Enak adalah 1,9725 kg. 4. Tugas 1.Berilah tanda < , > , atau = pada titik di bawah ini! a) … . b) 0,2 …. 0,12 c) ସ ହ …. 0,8 2.Urutkan pecahan berikut dari yang terkecil! a) 0,72; ଷ ସ ; ଻ ଵ଴ ; 78% b) 1 ଷ ହ ; 1,12 ; 98% ; 1,25


3.Tentukan hasil penjumlahan pecahan di bawah ini! a) ଼ ଵହ + ହ ଺ b) ହ ଻ + ଵ ଷ 4.Tentukan hasil pengurangan pecahan di bawah ini! a) ହ ଼ − ଶ ଻ b) ଻ ଽ − ଶ ଷ 5.Hitunglah : a) 2 ଷ ଼ + 1 ଻ ଽ b) ଵହ ସ − 2 ଻ ଼ 6.Untuk membuat kue, Winda membeli bahan-bahan sebagai berikut : Telur ଷ ସ kg, gula tepung ଵ ଶ kg, mentega 2 ଵ ଶ kg, tepung terigu ଷ ସ kg. Berapa kg berat belanjaan Winda seluruhnya? 7.Hitunglah :


8.Hitunglah : 9. Pak Boni memiliki 8 petak sawah yang berukuran masing-masing petaknya adalah 960 m2 . Sepertiga bagian sawahnya mengalami gagal panen. Total sawah Pak Boni yang tidak mengalami gagal panen adalah … m2 . 10. Seorang ibu mempunyai 2 buah kue bolu, akan dibagikan kepada 4 anaknya, berapa bagiankah, masing-masing mendapatkannya? 5. Forum Diskusi Apa kegiatan sehari-hari kalian yang menggunakan pecahan?Berikan alasanya! Berikan pendapat kalian!


C. PENUTUP 1. Rangkuman a. Untuk menjumlahkan dua pecahan yang penyebutnya sama diperoleh dengan menjumlahkan pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Demikian juga untuk pengurangan. Hasil pengurangan dua pecahan adalah pecahan yang pembilangnya diperoleh dari pengurangan pembilang pecahan semula dan penyebutnya tetap. b. Untuk menjumlahkan atau mengurangkan dua pecahan yang penyebutnya tidak sama, maka langkah pertama adalah mengubah kedua pecahan itu menjadi pecahan yang senilai dan kedua pecahan itu berpenyebut sama. Jika penyebutnya sudah sama, maka langkah selanjutnya seperti pada bagian yang sudah dibahas sebelumnya. c. Untuk mengalikan pecahan biasa cukup kita langsung kalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut lalu jika dapat disederhanakan maka sederhanakanlah. d. Untuk membagi dua pecahan biasa langkahnya adalah dengan mengubah ke dalam operasi perkalian dengan kebalikan pecahan tersebut. 2. Tes Formatif A. Ubahlah menjadi pecahan desimal! 1. 3 = …. 5 2. 1 = …. 4 ∶ = × = × ×


B. Ubahlah menjadi pecahan biasa! 1. 0,35 = … … 2. 0,5 = … … C. Berilah salah satu tanda “< , >, atau =” pada titik-titik di bawah ini! 1. 7 ….. 2 8 3 2. 5 ….. 0,7 6 3. 0,3 ….. 0,23 4. 0,25 ….. 0,6 5. 0,75 ….. 3 4 D. JODOHKAN PECAHAN KANAN DENGAN PECAHAN KIRI YANG SENILAI(NILAINYA SAMA)! PECAHAN KANAN PECAHAN KIRI 0,375 237,5% 35% 2 1 2 8 3 2 37,5% 2,5 0,32 25 8 20 7


E. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Berikut terdapat beberapa pecahan! 3 ; 0,125 ; 20% 1 ; 0,3 25 3 Urutan pecahan dari yang terkecil adalah … . a. 0,125 ; 25 3 ; 20% ; 0,3 ; 3 1 b. 25 3 ; 0,125 ; 20% ; 0,3 ; 3 1 c. 25 3 ; 0,125 ; 20% ; 3 1 ; 0,3 d. 0,125 ; 25 3 ; 20% ; 3 1 ; 0,3 2. Manakah angka yang memiliki nilai paling besar? a. 7 4 b. 65% c. 8 5 d. 52% 3. Tina memiliki 5 buah pita dengan warna yang berbeda. Pita warna merah memiliki panjang ⅞ m, pita warna biru ⅘ m, pita warna hijau ¾ m, pita warna ungu ⅚ m dan pita warna kuning ⅔ m. Urutan pita dari yang terpanjang adalah ... . a. merah, ungu, biru, hijau, kuning b. merah, biru, ungu, hijau, kuning c. merah, hijau, ungu, biru, kuning d. merah, ungu, hijau, biru, kuning


4. Hasil dari 4 1 8 3 7 2 adalah … . a. 56 19 b. 56 21 c. 56 23 d. 56 25 5. Hasil dari 2,5 – 1,375 + 0,24 adalah … . a. 0,365 b. 1,365 c. 2,356 d. 2,365 6. Hasil dari 38% 8 3 1,5 1 adalah … . a. 0,505 b. 0,405 c. 0,305 d. 0,205 7. Perhatikan gambar di bawah ini! Keluarga Bu Sindy paling suka dengan roti bolu. Pada hari libur, Bu Sindy akan membuat roti bolu. Bahan-bahan yang disiapkan sesuai resep di atas. Bu Sindy menginginkan rotinya lebih empuk dari resep di atas. Kemudian dia Resep Kue Bolu Bahan Banyak (kg) Telur Ayam 4 1 Gula Pasir 8 1 Tepung Terigu 8 1 Mentega 10 1


menambahkan takaran mentega menjadi dua kali lipat dan takaran tepung terigu dikurangi 1/2 dari takaran semula. Berat keseluruhan bahan (dalam kg) untuk membuat roti bolu agar lebih empuk adalah … . a. 80 51 b. 80 53 c. 80 57 d. 80 59 8. Sepulang dari piknik, Noah membawa 6,5 kg salak. Sebanyak akan diberikan kepada tetangga dan diberikan kepada kakek . Berapa kg sisa salak yang dimiliki Noah? DAFTAR PUSTAKA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ponidi, dkk. 2020. Modul 2 Operasi Hitung Bilangan Bulat dan Pecahan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Click to View FlipBook Version