The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by derindederini, 2022-03-20 02:10:37

Modul 6_PEND. INKLUSIF_KSKK_2021 ok

Modul 6_PEND. INKLUSIF_KSKK_2021 ok

III. Kognitif  AUD bisa AUD belum Anak
A. Belajar dan  berhitung memahami membedakan
 dasar kelompok benda belajar 2
Pemecahan  AUD mana yang lebih kelompok mana
Masalah memahami banyak dan yang banyak dan
dalam  berbagai sedikit sedikit
mengenal  benda
ciptaan Allah Anak dapat Anak masih Belajar
SWT. menyebutkan tertukar menunjukkan
beberapa menunjukkan warna dan
B. Berfikir Logis warna warna mencampur
untuk beberapa warna
Membedakan Anak senang Anak belum
Ciptaan Allah alat elektronik mengetahui Belajar
SWT dan dan berani bahaya jika menggunakan
Hasil Karya menghidupka keliru teknologi
Manusia nnya. mengoprasikan sederhana
alat elektronik. (seperti blender,
C. Pengenalan Juzcer)
Lingkungan Mengetahui  AUD suka
Sosial, Alam beberapa lupa hal yang Belajar huruf
dan Teknologi sudah vocal, konsonan
sebagai huruf vocal, dikenalkan dan huruf
perwujudan Ingatan hijaiyah.
hablumminall konsonan dan jangka
ah dan Panjang AUD belajar
habluminann atau huruf  belum optimal fokus terhadap
as hijaiyah orang yang bicara
guna memahami
D. Berpikir AUD senang
Simbolik
untuk
membaca
tanda
keberadaan
Allah SWT

belajar hal-

hal baru

IV. BAHASA

A. Memahami  Anak suka Anak belum
bicara pada fokus pada
Bahasa Untuk orang dewasa. instruksi.

Mendapatkan

Rahmat Allah

42

SWT berbagai
instruksi.
B. Mengungkapk  Anak banyak  Kadang masih Belajar bicara
an Bahasa jika meminta dan
Sebagai Rasa keinginan dan menarik-narik bertanya
Syukur Atas
Karunia Allah ingin tahu jika ada Belajar menulis
SWT alfabet, angka
sesuatu keinginan, dan huruf
hijaiyah pada
 Belum bisa berbagai media.

menyampaika Belajar
mengucapkan
n kata “Tolong,
Mau, Terima
keinginannya kasih,

secara verbal Belajar
melakukan
C. Keaksaraan  Memahami Coretan anak tindakan yang
mengajarkan
simbol-simbol bentuk huruf belum memiliki
untuk (alfabet, arti
memahami
kalam Allah hijaiyah) dan
SWT
angka (latin,

arab) dengan

berbagai

media.

 Anak suka

mencoret-

corek

menggunakan

alat tulis.

V. Sosial-  Mengungkapk Kadang masih
Emosional  an kebutuhan menarik-narik
A. Kesadaran diri dan keinginan jika ada
diri secara keinginan
dalam verbal secara
mengenal dan santun dan AUD tidak bisa
mengembangk tepat melakukan
an fitrah AUD banyak tindakan yang
sesuai kaingin
kemampuan tahuannya.
yang diberikan AUD ingin
Allah SWT melakukan
berbagai
B. Rasa 
Tanggung
Jawab untuk

43

Diri Sendiri kegiatan tepat tepat untuk diri
dan Orang sendiri dan orang
Lain dalam  AUD ingin lain.
menjalankan
perannya tahu jika ada
sebagai
Kholifah Fiil kejadian baru
Ard
C. Perilaku dilihatnya.
Prososial
dalam  AUD senang AUD memahami Membiasakan
menerima kegiatan aturan main AUD melakukan
perbedaan bersama dalam kegiatan kegiatan Bersama
sebagai bersama agar belajar
sunnatullah memahami orang
VI. SENI lain yang ada di
Eksplorasi dan sekitarnya
Aktifitas Seni
untuk senantiasa  Anak tertarik Anak belum bisa Belajar melukis
mengingat Allah dengan berbagai
SWT. pada kegiatan menggunakan media.
VII. Berbicara
melukis. krayon atau cat
VIII. Program
Khusus warna

 Dapat  AUD Membiasakan

berbicara berbicara berbicara dengan

verbal verbal walau artikulasi yang

susunan kata tepat

dalam

kalimatnya

masih terbalik

serta belum

jelas.

ADD (attention deficit disorder)

Program khusus mencakup perkembangan kognitif,

Bahasa dan Komunikasi, hubungan social dan fisik

motor.

Setelah diperoleh hasil asesmen, kemudian
ditentukanlah tujuan pengembangan PPI oleh guru sebagai
tindak lanjut. Contoh hasil asesmen di atas menunjukkan

44

indikasi AUD dengan kebutuhan ADD (attention deficit
disorder). Selanjutnya guru RA mengembangkan tujuan PPI
jangka panjang dan jangka pendek untuk ABK tersebut.
Berikut contoh tujuan pengembangan PPI dalam aspek
perkembangan anak bagi AUD berkebutuhan ADD.

Tabel 2. Contoh Tujuan Pengembangan PPI dalam aspek perkembangan anak

Aspek Tujuan Jangka Tujuan Jangka Pendek
Perkembangan Panjang
Nilai Agama dan Anak Hafal Asmaul Husna dengan
Moral Anak Hafal 20 artinya:
Asmaul Husna  Al Ghaffaar: Yang Maha
beserta artinya
Pengampun
 Al Majiid: Yang Maha Mulia
 Ar Rasyiid: Yang Maha Pandai

Hapal 10 Do’a  Anak Hapal Do’a,
 Kelancaran berbicara,
Hapal Surat Pendek  do’a mau belajar,
Motorik Kasar,  do’a mau makan,
Berjalan dengan  do’a mau minum,
berbagai variasi.  do’a kedua orang tua,
 do’a kebaikan dunia akhirat
Fisik Motor Surat Al-Ikhlas, Al-Fatihah, An-nas,
Al-falaq.
Anak Dapat:
Berjalan lurus, berjalan di papan
titian, berjalan memebawa baki,
berjalan membawa baki di atas papan
titian, merangkak, melayap,
melompat, meloncat.
Bergerak menirukan peawat terbang,
berdiri satu kaki, membungkuk.

Lempar tangkap Lempar tangkap bola dan menendang
bola dan bola.
menendang bola. Melempar dan menendang menuju
sasaran

45

Kognitif Motorik halus: Anak dapat:
Kesehatan dan Mencocok, merobek, menggunting
Keselamatan diri sesuai tahapan menggunting.
Merronce, menjumpuk, membuka
Toilet training: dan menutup botol, melipat.
Membuka dan mengancingkan baju,
Memahami jumlah menarik resleting, memakai dan
dan konsep banyak melepas gesper.
sedikit: Bebuat berbagai bentuk coretan,
meniru dan membuat berbagai
bentuk garis, membuat bentuk
geometri dan menggambar sesuai
idenya.
Anak terbiasa: menyiram closet
setelah digunakan, BAK dan BAB
sendiri, Mandi sendiri, pakai baju
sendiri
 Anak dapat memebedakan

gambar/media lebih banyak, lebih
sedikit.
 Anak dapat membedakan kata
lebih besar atau lebih kecil dengan
media.
 Anak dapat membedakan kata
lebih Panjang atau lebih pendek.

Mengenal warna  Anak dapat menunjuk/mengambil
sekunder warna yang disebutkan guru.
(campuran dua atau
lebih warna primer)  Anak dapat mengambil benda
melalui kegiatan berwarna, mengambil dan
yang eksploratif. menyebutkannya.

Mengetahui huruf  Anak dapat mencampur warna
vocal, konsonan dasar dan menyebutkan warna
dan huruf hijaiyah apa yang didapatnya.
dari nama benda
 Anak bisa mengucapkan huruf
vocal

 Anak dapat menyebutkan huruf
konsonal

 Anak dapat mengucapkan

46

makhorijul huruf hijaiyah.

 Anak dapat menyebutkan nama
benda disekitar anak.

Memahami konsep  Anak dapat membilang
dan lambang  Anak memahami konsep bilangan
bilangan 1-20

Bahasa Memahami Bahasa AUD bisa kontak mata dan fokus
Sosial Emosi
untuk mendapatkan terhadap orang yang bicara.

Rahmat Allah SWT

Memahami  Anak mengerti kata tunjuk: ini,
beberapa perintah itu, di atas, di dalam, di luar, di

secara bersamaan depan, di belakang.

baik verbal maupun  Anak mengerti perintah (duduk,

nonverbal. berdiri, jalan, lari dll.)

 Anak memahami berbagai

intruksi. (Simpan, pindahkan,

ambil, bawa, kumpulkan dll.

Mengungkapkan Anak dapat mengucapkan dan

Bahasa Sebagai mengerti bahasa permohonan:

Rasa Syukur Atas “Saya (nama) minta minum”,

Karunia Allah SW “Saya (nama) minta makan”,

Mengutarakan “Saya (nama) minta …………”,

pendapat/keinginan “Saya mau beli ……”

menggunakan

kalimat yang lebih

kompleks

Keaksaraan  Anak dapat mengucapkan dan
mengajarkan mengenal Alfabet.

simbol-simbol  Anak dapat mengucapkan dan
untuk memahami mengenal Angka.
kalam Allah SWT
Memahami bentuk  Anak dapat mengucapkan dan
huruf (alfabet, mengenal huruf hijaiyah.

hijaiyah) dan angka

(latin, arab) dengan

berbagai media

Kesadaran diri Anak dapat mengucapkan kata

dalam mengenal “Tolong, Mau, Terima kasih,”

dan

47

mengembangkan

fitrah sesuai

kemampuan yang

diberikan Allah SWT

Mengungkapkan Anak dapat bereaksi jika ada

kebutuhan dan kejadian, dia inisiatif menolong

keinginan diri

secara verbal secara

santun dan tepat

Terampil menolong

diri sendiri dan

orang lain.

Anak ingin

melakukan berbagai

kegiatan

Rasa Tanggung

Jawab untuk Diri

Sendiri dan Orang

Lain dalam

menjalankan

perannya sebagai

Kholifah Fiil Ard

A. Perilaku Prososial

dalam menerima

perbedaan sebagai

sunnatullah

Bekerjasama Anak melakukan kegiatan Bersama

dengan orang lain agar belajar memahami orang lain

secara kooperatif. yang ada di sekitarnya

Seni Eksplorasi dan Anak dapat mewarnai dengan

Aktifitas Seni untuk berbagai media.

senantiasa Anak dapat melukis dengan berbagai

mengingat Allah alat tulis.

SWT.

Eksplorasi dalam Anak membentuk dari berbagai media

aktifitas seni (lilin, tanah liat, bubur kertas,

(musik, Lukis, rupa, playdgough dll.

suara dan kriya) Anak dapat menyanyikan lagu anak-

sesuai imajinasi anak.

48

untuk senantisa Anak dapat menyanyikan lagu religi
mengingat Allah
SWT.

Program Khusus AUD dengan ADD (attention deficit disorder) dapat
meningkatkan
Waktu perkembangan kognitif, Bahasa dan Komunikasi, hubungan
Penanggung sosial dan fisik motor, terutama pada kemampuan fokus dan
Jawab artikulasi (fonem)
Pendekatan dan 1 Semester
Metode Guru RA, GPK, orang tua, keluarga
Alat Dan Media
Individu dan kelompok
Penilaian
Gambar – gambar: binatang, buah, alat-alat permainan,
benda-benda yang ada di sekitar; Angka 1-20
Pedoman penilaian

Selanjutnya, setelah menyusun tujuan PPI bagi AUD
dengan ADD, guru menyusun RPPI atau Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Individual. Contoh Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Individual (RPPI) AUD dengan ADD adalah
sebagai berikut:

Tabel 3. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Individual

Nama Anak :

Program Khusus : AUD dengan ADD (attention deficit disorder)

Hari/Tanggal :

Aspek Kegiatan Pembelajaran

Perkembangan

Kognitif Kegiatan Awal:

 Memahami  AUD Berkebutuhan Khusus mengikuti kegiatan

jumlah benda secara bersama-sama diluar kelas dan di dalam kelas

berdasarkan dibimbing oleh guru/GPK/Guru pendamping ABK

konsep banyak  AUD secara bersama-sama diminta menyanyikan
dan sedikit. lagu “Assalamu’alaikum”

 Memahami  AUD diajak kegiatan menirukan Gerakan berdiri

49

konsep dan seperti bangau

lambang  AUD secara bersama-sama diminta berdo’a
bilangan 1-20 “Kelancaran berbicara.”

 AUD menyanyikan lagu “Mari berhitung” sambil

bertepuk tangan.

Kegiatan inti:

 GPK mengajak AUD mengamati gambar Anak Ayam

dan Angka.

 GPK meminta AUD menyebutkan nama binatang

tersebut, jika AUD belum mampu maka GPK

menyebutkan nama binatang tersebut, lalu AUD

diminta untuk mengulangi

 AUD secara bersama-sama diminta menyanyikan lagu

“Anak ayam turun 10”, lalu guru menempel gambar

anak ayam dan angka di papan tulis

 AUD diminta membilang 1-10

 GPK meminta AUD membandingkan kedua gambar
anak ayam: “Mana yang lebih banyak, anak ayam

atau induknya?”

 GPK bersama AUD membandingkan gambar-gambar

binatang lainnya

Kegiatan Penutup:

 Guru memberikan penghargaan

Teknik Penilaian  Observasi

 Anekdotal Record

Untuk AUD dengan kebutuhan khusus lainnya dapat
menggunakan pola PPI yang sama dengan bentuk intervensi
yang berbeda. Pedoman intervensi untuk masing-masing
kekhususan dapat dipelajari pada lampiran modul Deteksi Dini
Tumbuh Kembang (DDTK) Anak RA.

D. Aktifitas Pembelajaran
1. Silahkan cermati anak didik di kelas bapak/ibu, adakah anak

yang memiliki hambatan tumbuh kembang atau ABK? Jika
ada, tentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
pendidikan inklusif di RA bapak/ibu?

50

2. Untuk menambah wawasan, silahkan bapak/ibu mencari
referensi strategi pembelajaran pada setting RA Inklusi untuk
AUD dengan berkebutuhan khusus lainnya dari buku maupun
internet!

3. Silahkan bapak/ibu praktekkan strategi pembelajaran yang
telah dipelajari, dan buatlah refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan.

E. Penguatan
Dari bahasan pada pembelajaran ini, kita memahami pentingnya
guru RA memahami karakteristik ABK hingga menentukan strategi
penyelenggaraan maupun pelaksanaan pembelajaran di RA inklusi
sesuai dengan kebutuhan khusus AUD tersebut, agar guru RA
dapat dapat memfasilitasi ABK mencapai potensi tumbuh
kembang yang optimal.

F. Rangkuman
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang

memiliki kelainan fisik, emosional, mental dan sosial atau
memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa. ABK
dikelompokkan menjadi dua, yaitu ABK temporer (sementara) dan
permanen (tetap).

Adapun strategi pembelajaran ABK di RA adalah cara-cara
yang dipilih sesuai dengan kebutuhan khususnya sehingga dapat
dilayani secara optimal.

Pengembangan kurikulum pendidikan inklusif, menjadi
kurikulum duplikasi, modifikasi, subsitusi dan omisi. Dengan
memperhatikan prinsip-prinsip tersebut dapat diupayakan
langkah sebagai berikut, yaitu merancang proses pembelajaran,
mengatur proses belajar, menyiapkan media, menyiapkan materi
sesuai kebutuhan, penggunaan bahasa yang mudah dimengerti
anak dan evaluasi keberhasilan dengan menetapkan sistem
penilaian.

51

Strategi belajar melalui pendekatan bermain dan belajar di
RA inklusif adalah menggunakan cara yang sesuai dengan
kebutuhan AUD, menyepakati target bermain, memberikan
prolog, adanya keterlibatan guru dan orang tua, memberikan
tahapan dalam bermain, hindari memberikan bantuan berlebihan,
lakukan pengulangan, memberikan nilai-nilai positif, apresiasi
dan motivasi jika anak mengalami kesulitan.

Peranan Orang Tua Sebagai Mitra pada Penyelenggaraan RA
Inklusif sangat penting, sekolah dapat melakukan langkah-
langkah dalam membangun kemitraan dengan orang tua.

Program Pembelajaran Individual (PPI) merupakan tindak
lanjut dari hasil assesmen yang tergambar dalam profil anak.
Tujuan dari Program Pembelajaran Individual adalah membantu
guru mengadaptasikan program umum/program khusus bagi
ABK yang didasarkan kekuatan, kelemahan, atau minat mereka;
memberikan layanan pendidikan bagi anak sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan anak usia dini; dan memberikan
bantuan berupa bimbingan fleksibel terhadap anak dan orangtua.

Langkah-Langkah merumuskan PPI, yaitu: membentuk tim
PPI, menilai kekuatan, kelemahan, minat dan kebutuhan anak
dari berbagai aspek perkembangan, mengembangkan tujuan
jangka panjang dan tujuan jangka pendek, merancang metode
dan prosedur pencapaian tujuan, dan menentukan metode
evaluasi yang dapat dipergunakan untuk menentukan

G. Latihan/Tugas
1) Anak berkebutuhan khusus (ABK) dikelompokkan menjadi 2,
temporer dan permanen, berikut ABK yang termasuk temporer
antara lain:
a. Anak-anak jalanan
b. Anak cerdas istimewa
c. Anak dengan hambatan berbicara
d. Anak dengan hambatan pendengaran

52

2) Anak-anak yang memiliki hambatan berbahasa dan berbicara

disebut…

a. ADHD

b. Tunadaksa

c. Tunalaras

d. Tunawicara

3) Berikut merupakan gejala yang dapat terlihat pada anak

ADHD:

a. Sulit fokus

b. Konsentrasi

c. Berbakat

d. Lancar berbicara

4) Langkah-Langkah Merumuskan PPI, diantaranya:

a. membentuk tim PPI

b. menilai kekuatan, kelemahan, minat dan kebutuhan

anak.

c. tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.

d. benar semua

5) Alur prosedur pengembangan PPI di Raudhatul Athfal,

yaitu:

a. Identifikasi dan assessment -> profil -> PPI -> RPPHI->

Pelaksanaan program -> evaluasi -> tindak lanjut.

b. Assessment-> profil-> identifikasi-> RPPHI-> tindak

lanjut

c. Identifikasi-> profil -> PPI -> Pelaksanaan -> evaluasi

d. Identifikasi->PPI->RPPHI->Pelaksanaan-> Evaluasi->

Tindak lanjut

H. Refleksi dan Tindak Lanjut
Refleksi
Selamat! Bapak/Ibu telah menyelesaikan Kegiatan Pembelajaran
ketiga tentang strategi pembelajaran ABK di RA. Saatnya
merefleksi tentang strategi pembelajaran pada pendidikan inklusi

53

di RA Bapak/Ibu. Apakah strategi yang direncanakan dapat
mensukseskan pendidikan inklusif di RA? Silakan Bapak/Ibu coba
menganalisisnya. Selamat melanjutkan dan terus semangat pagi!!!
Tindak Lanjut
1. Lakukan pengamatan terhadap peserta didik di kelas

bapak/ibu, adakah yang mengalami hambatan tumbuh
kembang/berkebutuhan khusus, jelaskan?
2. Buatlah Program Pembelajaran Individual (PPI) apabila terdapat
peserta didik berkebutuhan khusus di kelas bapak/ibu!
I. Kunci Jawaban
1. a. Anak-anak jalanan
2. d. Tunawicara
3. a. Sulit fokus
4. d. benar semua
5. a. Identifikasi dan assessment->profil->PPI->RPPHI-

>Pelaksanaan program->evaluasi->tindak lanjut.

54

KEGIATAN PEMBELAJARAN IV
PENILAIAN DAN PELAPORAN PERKEMBANGAN
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI RA INKLUSI

A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan modul ini adalah memberikan panduan kepada
Pengelola RA dan guru untuk memahami dan mengaplikasikan
prosedur penilaian dan pelaporan perkembangan Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) di RA.

B. Indikator Pencapaian Tujuan
a. Kepala dan Guru RA memahami prosedur penilaian dan
perkembangan ABK di RA
b. Kepala RA dapat mengkoordinasikan kepada Guru untuk
memahami cara membuat laporan perkembangan ABK di
RA
c. Kepala dan Guru RA dapat mengaplikasikan prosedur
penilaian dan pelaporan ABK di RA

C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Penilaian Perkembangan Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK)
Penilaian perkembangan ABK pada pendidikan inklusi
merupakan suatu proses sistematis, berkala dan
berkesinambungan untuk mengumpulkan data, menganalis,
mendokumentasikan serta mengambil keputusan. Penilaian
dikembangkan juga untuk membuat laporan mengenai
perkembangan anak.
Penilaian dalam setting inklusif mengacu pada
Perencanaan Perkembangan Individual (PPI) sehingga
penilaian untuk ABK bersifat Individual dan didasarkan
pada kemampuan dasar. Bentuk penilaian berupa

55

kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Aspek
penilaiannya meliputi proses dan hasil. Hasil akhir proses
penilaian adalah laporan perkembangan anak menggunakan
raport reguler yang dilengkapi dengan deskripsi (narasi)
tentang informasi capaian perkembangan yang
menggambarkan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki anak selama intervensi dan stimulasi dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah. Laporan perkembangan
dapat juga dilengkapi laporan assesmen akhir.

2. Ruang Lingkup Penilaian dan Perkembangan ABK
Penilaian pertumbuhan dan perkembangan ABK

meliputi enam (6) aspek seperti halnya anak usia dini
lainnya, yaitu aspek Nilai Agama dan Moral (NAM), Fisik
Motorik, Bahasa, Kognitif, Sosial emosional, maupun Seni.

3. Manfaat Penilaian Perkembangan ABK
Penilaian perkembangan anak merupakan proses penting
dalam konsep pendidikan inklusi dan memiliki manfaat
antara lain:
a) Anak
Hasil penilaian yang tepat dapat memberikan gambaran
mengenai kondisi anak, sehingga anak mendapatkan
stimulasi belajar yang sesuai kebutuhan serta mendapat
arahan untuk merancang kegiatan bermain yang tepat
secara individual.
b) Orangtua
Hasil penilaian perkembangan dapat dijadikan arahan
pengasuhan yang seusuai dengan kebutuhan anak
c) Guru
Hasil penilaian merupakan acuan untuk menyusun
perencanaan pembelajaran yang bermakna.

56

d) Profesional
Hasil penilaian perkembangan anak di RA dapat menjadi
pertimbangan untuk penyusunan program intervensi
anak

4. Prinsip Penilaian Perkembangan ABK
a) Mendidik
Penilaian dijadikan dasar motivasi untuk
mengembangkan dan membantu anak tumbuh dan
berkembang secara optimal.
b) Berkesinambungan
Penilaian dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan
kontiyu sehingga memperoleh gambaran perubahan
perilaku sebagai hasil proses belajar.
c) Obyektif
Penilaian dilaksanakan berdasarkan prosedur dan
kriteria yang tepat, bukan merupakan hasil pengamatan
subyektif dari guru. Diharapkan hasil penilaian
menggambarkan informasi yang tepat.
d) Akuntabel
Penilaian perkembangan anak memiliki prosedur dengan
kriteria jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
e) Transparan
Prosedur penilaian dapat di akses oleh orang tua dan
pihak lain.
f) Sistematis
Penilaian dilaksanakans secara teratur, terencana sesuai
dengan tingkat perkembangan anak. Penilaian harus
menggunakan instrument yang tepat.
g) Menyeluruh
Penilaian menyangkut seluruh aspek perkembangan
anak usia dini meliputi nilai agama dan moral, fisik
motoric, kognitif, bahasa, social emosional, dan seni.

57

Penilaian juga memperlihatkan proses dan hasil belajar
anak dalam kurun waktu tertentu.
h) Bermakna
Informasi yang diberikan dari hasil penilaian dapat
bermanfaat bagi perkembangan anak, pengasuhan
orangtua, kegiatan main yang direncanakan guru, dan
fihak proefsional.

5. Aspek penilaian Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus
Aspek yang dinilai pada ABK tidak berbeda yaitu

mengukur ketercapaian kompetensi dasar pada program
pengembangan nilai agama dan moral, fisik motorik,
kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni.

Yang membedakan dengan penilaian pada anak lain
adalah parameter yang digunakan berbeda. Disesuaikan
dengan kondisi kekhususan anak. Data awal diperoleh
diperoleh melalui portofolio dan juga berdasarkan pada hasil
penilaian awal. Misalnya, anak yang mengalami gangguan
ADHD, terdapat gangguan emosi, implusif pada teman dan
tidak tuntasan dalam menyelesaikan pekerjaan. Kondisi itu
tetap dapat dicatat dalam KD yang memuat sosial emosional
tetapi terdapat catatan khusus, misalnya mampu
mengerjakan tugas dengan posisi yang baik dalam kurun
waktu 10 menit.

Hal-hal yang penting yang terjadi dalam proses bermain
dicatat. Pencatatan meliputi juga pertumbuhan,
perkembangan, perilaku, kata-kata anak, khusus untuk
anak dengan kekhususan terdapat detail yang berupa
catatan khusus, yaitu
a) Ketidakmampuan untuk belajar yang tidak dapat

dijelaskan karena faktor kecerdasan, sensori atau
kesehatan.

58

b) Ketidakmampuan untuk membangun atau memelihara
hubungan interpersonal yang memuaskan dengan
teman-teman dan para guru.

c) Ketidaktepatan tipe tingkah laku atau perasaan di bawah
situasi lingkungan yang normal.

d) Perasaan yang konstan dalam ketidak bahagiaan atau
depresi.

e) Kecenderungan untuk mengembangkan gejala-gejala
fisik atau ketakutan dihubungkan dengan masalah
pribadi atau sekolah.

6. Prosedur umum Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini
Prosedur penilaian perkembangan anak usia dini

berkebutuhan khusus adalah langkah sistematis yang
berurutan sejak seorang anak masuk dilingkungan RA
inklusi, yaitu proses identifikasi dan penilaian
perkembangan anak, teknik yang digunakan adalah DDTK
atau pertimbangan professional. Hasil asesmen awal ini
adalah gambaran pertumbuhan, perkembangan dan profil
ABK. Dilanjutkan dengan penyusunan Program
Pembelajaran Individual yang mendampingi kegiatan
pembelajaran di kelas bersama bagi ABK.

Penilaian perkembangan dilakukan oleh guru dengan
mencakup enam aspek perkembangan dan kompetensi
dasar. Guru melakukan mencatat perkembangan setiap hari
yang akan direkap dan dianalisis dengan rentang mingguan,
bulanan dan semester. Bentuk laporan ABK sama dengan
anak lainnya, disesuaikan dengan kurikulum yang
digunakan. Bedanya, untuk ABK, laporan perlu
ditambahkan dengan laporan perkembangan khusus yang
memuat perkembangan interaksi sosial, kemampuan bantu
diri, penyesuaian diri dan sosialisasi, motivasi belajar
disekolah dan kondisi emosi dan perilaku. Penilaian

59

perkembangan ABK dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Menyusun dan menyepakati tahapan penilaian, teknik

dan intrumen dan indicator capaian perkembangan ABK.
b. Melakukan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknis

dan instrument penilaian
c. Mendokumentasikan proses penilaian sesuai dengan

prinsip penilaian perkembangan.

IDENTIFIKASI DAN STPPA PENILAIAN
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK

Teknik : Menggunakan STPPA Melakukan penilaian
1. DDTK sesuai assesmen perkembangan anak dari
2. Identifikasi dan Penilaian
waktu ke waktu
Hasil : berdasarkan pencapaian
1. Gambaran Pertumbuhan
2. Gambaran perkembangan kemampuan anak
3. Profil ABK

Bagan 3. Prosedur Penilaian Perkembangan di RA Inklusi

7. Pelaksanaan Penilaian Perkembangan ABK
Pelaksanaan penilaian perkembangan ABK PAUD Inklusif
dapat dilakukan ke dalam tiga tahap, yaitu perencanaan,
pelaksanaan dan tindak lanjut.
1) Perencanaan Penilaian RA Inklusif
Dalam merencanakan penilaian guru terlebih dahulu:
a. Menentukan tujuan penilaian
Tujuan penilaian disesuaikan dengan tahapan, tugas
dan indikator perkembangan anak di setiap rentangan
usia, baik ABK maupun anak pada umumnya.
b. Menetapkan ruang lingkup yang akan dinilai,
mencakup;

60

Program pembiasaan yang meliputi moral dan nilai-
nilai agama serta sosial, emosional, dan kemandirian;
Program pengembangan kemampuan dasar yang
meliputi berbahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni.
c. Menentukan sasaran penilaian
Sasaran ditetapkan sesuai dengan perkembangan
anak yang akan di nilai yaitu usia 4-6 Tahun
d. Penentuan Metode dan Teknik Penilaian
Guru hendaknya mempertimbangkan pemilihan jenis
metode dan teknik yang akan digunakan dalam
penilaian yang dapat disesuaikan dengan tujuan,
waktu, dan kemampuan guru dalam menilai, dan
kemampuan anak didik yang akan dinilai terutama
pada ABK.
e. Penentuan cara menginterpretasikan
Guru hendaknya dapat menginterpretasikan hasil
penilaian didasarkan pada kriteria yang telah
dirumuskan untuk mendapatkan data aktual per
aspek perkembangan yang diperoleh dengan berbagai
teknik penilaian yang telah ditetapkan.
f. Penentuan cara melaporkan
Setelah penilaian selesai dilakukan, guru hendaknya
melaporkan hasil penilaian dengan menentukan
waktu pelaporan, sasaran pelaporan dan format
pelaporan yang akan digunakan.

2) Pelaksanaan Penilaian di RA Inklusif
Pelaksanaan penilaian perkembangan anak dilakukan
secara terus menerus, berkelanjutan serta diarahkan
untuk proses dan hasil, baik pada ABK maupun anak
pada umumnya dengan cara sebagai berikut:
a. Guru hendaknya mencatat dan mengumpulkan
informasi yang berhubungan dengan perkembangan

61

kemampuan ABK maupun anak pada umumnya
untuk di jadikan data
b. Tujuan penilaian perkembangan anak mengacu pada
tingkat pencapaian perkembangan anak yang telah
ditetapkan, sedangkan untuk ABK tingkat
pencapaiannya berdasarkan dari kemampuan anak
tersebut.
c. Penilaian pada ABK hendaknya disesuaikan dengan
hambatan belajar dan hambatan perkembangan yang
dialami oleh masingmasing anak tanpa harus
memberikan beban tugas.
d. Penilaian pada ABK di disesuaikan dengan
kemampuan, kebutuhan dan situasi kondisi anak.
e. Penilaian disesuaikan dengan waktu yang dibutuhkan
ABK, yaitu guru hendaknya memberikan penambahan
waktu dalam mengerjakan tes atau tugas lain yang
berhubungan dengan penilaian hasil belajar sesuai
dengan jenis kebutuhan yang dimilikinya.
f. Penilaian dilakukan dengan penyesuaian cara Karena
karakteristik dan hambatan yang dimilki, anak
berkebuituhan khusus memerlukan bentuk pelayanan
pendidikan khusus yang disesuaikan dengan
kemampuan dan potensi mereka, maka guru
hendaknya melakukan penilaian dengan memodifikasi
cara.
g. Penilaian dilakukan dengan penyesuaian materi
Penyesuaian materi adalah penyesuaian tingkat
kesulitan bahan dan penggunaan bahasa dalam butir
soal yang dilakukan guru dalam memberikan tes atau
tugas lain yang berhubungan dengan penilaian hasil
belajar bagi ABK.
h. Guru hendaknya memiliki kesabaran dalam
melakukan penilaian, karena ABK mungkin

62

membutuhkan beberapa kali penjelasan ketika
melakukan test dibandingkan dengan anak pada
umumnya.
i. Dalam menyimpulkan keseluruhan hasil penilaian
guru hendaknya tetap melakukan komunikasi dengan
pihak keluarga, dokter, terapis, atau psikolog terkait
dengan perkembangan anak.

Tabel 4. Contoh Format Indikator Penilaian PAUD Inklusif

INDIKATOR PENILAIAN

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

UMUM ADD (Fokus) Kemampuan
Berbahasa (Fonem)

3.2 Mampu berperilaku Mampu mengucapkan mampu melakukan

4.2 dengan akhlak mulia tolong kontak mata

2.1 terbiasa berperilaku Mampu Mampu menjawab

sehat dan sesuai menyeimbangakan pertanyaan

PHBS tubuh sederhana, misalnya

siapa namamu

2.2 Terbiasa berperilaku Mampu duduk tenang mampu mencuci

percaya diri selama 10 menit tangan sendiri

2.6 Terbiasa disiplin mampu menuntaskan Mampu

1 tugas membedakan

beraneka tektur

2.7 Terbiasa berperilaku Terbiasa disiplin Mampu

sabar melaksanakan satu

tugas sedehana

3.3 Mengenal anggota terbiasa

4.3 tubuh, fungsi dan mengucapkan maaf

gerakannya untuk

perkembangan

motrik kasar dan

halus

3.6 Mampu mengenal Mampu membereskan

4.6 benda disekitarnya mainan kembali

63

3.11 Mampu menunjukan mampu
4.11 keaksaran awal mengendalikan diri
dalam bentuk simbol untuk tidak berlari
dan tulisan

j. Teknik penilaian
Penilaian pada anak RA dilakukan melalui observasi
dengan berbagai teknik. Teknik yang biasanya
digunakan oleh guru RA antara lain
1) Anekdot
Catatan anekdot merupakan catatan yang memiliki
makna dan penting bagi perkembangan anak.
Teknik ini memungkinkan munculnya capaian
perkembangan yang KD nya tidak tercantum di
teknik yang lain. Unsur yang harus ada dalam
anekdot adalah identitas anak, waktu, lokasi dan
peristiwa yang terekam

Tabel 5. Contoh Format Penilaian dengan Teknik Catatan Anekdot

RA : Nurul Zikri, Sleman DIY

Hari/ tanggal : …………./………….

Kelompok : A/B

NAMA LOKASI INDIKATOR KD TERCAPAI
NO KEJADIAN PERISTIWA

ANAK

2.2 Terbiasa

 AUD berperilaku

menuntaskan percaya diri

tugas menempel 3.3 Mengenal

Di ruang gambar ayam di anggota
belajar
1 Fulano papan tulis tubuh, fungsi

 Dapat duduk dan

tenang selama gerakannya

10 menit untuk

perkembangan

motorik kasar

64

dan halus

2
3
4

2) Catatan hasil karya
Catatan hasil karya merupakan catatan hasil karya
yang sudah dianalisis, baik catatan saat proses
berkarya maupun hasil yang nampak. Diharapkan
catatan tersebut dapat memberikan gambaran
perkembangan dari waktu ke waktu.

Tabel 6. Contoh Format Penilaian Dengan Teknik Catatan Hasil Karya

Instrumen Penilaian dengan teknik Hasil Karya

RA : …………………………………………….

Hari/ tanggal : …………../………….

Kelompok : A/B

Nama Anak : ……………….

NO HASIL KARYA CATATAN KD
PENGAMATAN TERCAPAI

1 FOTO

2 FOTO

3) Rating scale perilaku
Rating scale merupakan teknik yang melakukan
peringkat kemunculan KD di setiap 6 aspek
perkembangan yang telah ditentukan di program
perencanaan indivisual (PPI). Terdapat empat skala
peringkat penilaian dengan teknik ini yaitu:
a. Belum Berkembang (BB)

65

Penilaian ini dilakukan saat anak masih
menunjukan pencapaian perkembangan sama
dengan hasil screnning awal.
b. Mulai Berkembang (MB)
Anak di nilai MB apabila perkembangannya
setingkat diatas secrening awal atau kondisi awal
anak.
c. Berkembang sesuai Harapan (BSH)
Anak dinilai BSH apabila anak sudah mampu
menunjukan perkembangan sesuai dengan usia
kronologisnya. Dapat pula di berikan saat anak
mampu melakukan secara mandiri dan konsisten
dan mampu menolong dirinya sendiri
d. Berkembang sangat Baik (BSB)
Anak dinilai BSB jika perkembangannya sudah
melebihi usia kronologis. Atau anak sudah
mampu melakukan secara mandiri dan menolong
temannya.
Tiga teknik di atas adalah contoh teknik penilaian.
Satuan RA dapat mengembangkan teknik yang lain
misalnya percakapan dan unjuk kerja

Tabel 7. Contoh Format Penilaian dengan Menggunakan Rating Scale

RA ………………………………………………

Hari/ tanggal : …………../………….

Kelompok : A/B

Program Fulan 1 Fulan 2 Fulanah
NO KD
Pengembangan BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB

1 NAM

FISIK
2

MOTORIK

3 KOGNITIF

4 BAHASA

66

SOSIAL
5

EMOSIONAL
6 SENI

*lihat parameter KD khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus yang telah
ditetapkan di awal

k. Sistem pendokumentasian
Portofolio merupakan system pendokumentasian

penilaian di RA. Berbagai sumber data bisa digunakan
antara lain guru, tenaga administrasi (hasil screening
SDIITK/ rekam medis anak), laporan perkembangan
anak di rumah.

Portofolio berisi hasil belajar, pertumbuhan dan
perkembangan anak yang dipilah berdasarkan:
a. Perkembangan anak
b. Keterampilan
c. Kemajuan capaian harian

Catatan atau capaian perkembangan atau hasil
belajar merupakan detail tentang ABK antara lain:
a. Contoh hasil karya yang telah dipilah oleh guru
b. Catatan anekdot, rating scale, atau teknik

penilaian lain
c. Catatan hasil evaluasi diri yang dibuat guru
d. Catatan berisi kemajuan perkembangan anak
e. Observasi yang dilakukan oramg tua/laporan

orangtua.
f. Rangkuman hasil konsultasi antara guru dan

orangtua
g. Semua bentuk komunikasi antara guru dengan

orangtua.

67

l. Pelaksanaan Penilaian perkembangan
Pelaksanan penilaian perkembangan pada anak

RA termasuk juga ABK yang belajar di RA dapat
melalui langkah sebagai berikut:

1. Menentukan tujuan penilaian a. Pencatatan a. Kompilasi Laporan Lisan
2. Menetapkan ruang lingkup oleh guru data berbagai Laporan
teknik Tertulis
penilaian b. Adanya
3. Menentukan sasaran penilaian penyesuaian b. Analisis
4. Penentuan metode penilaian dengan c. Data
5. Cara mengintprestasikan hambatan d. Intresprestasi
6. Penentuan cara melaporkan belajar anak,
waktu yang data
diperlukan,
cara, materi

Bagan 4. Alur penilaian dan pelaporan perkembangan ABK di RA inklusi

Dari skema di atas dapat diketahui bahwa
pelaksanaan penilaian perkembangan anak di RA
inklusi dibagi menjadi empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengolahan dan
pelaporan.
a. Tahap perencanaan

1) Menentukan tujuan penilaian yang disesuaikan
dengan tahapan, tugas, dan indikator
perkembangan di rentang usia 4-6 tahun.
Menentukan tujuan penilaian dilakukan baik
untuk anak regular maupun ABK.

2) Menetapkan ruang lingkup penilaian adalah (1)
program pembiasaan terdiri dari moral dan
nilai agama, sosial emosional dan kemandirian;
(2) program pengembangan kemampuan dasar

68

yang meliputi kemampuan berbahasa, kognitif,
fisik, motorik, dan seni.
3) Menentukan sasaran penilaian untuk anak usia
RA yaitu 4-6 tahun.
4) Guru menentukan metode dan teknik penilaian
yang disesuaikan dengan tujuan, waktu, dan
kemampuan guru dalam menilai kemampuan
peserta didik terutaman ABK.
5) Penentuan cara mengintresperstasikan
6) Guru dapat mengintrespretasikan tingkat
pencapaian perkembangan anak dan
mengambil kesimpulan berdasarkan kritiria
indikator perkembangan yang telah ditetapkan.
Intrepestasi dapat dilakukan jika telah
terkumpul data factual, terbaru dan kompilasi
seluruh teknik perkembangan.
7) Guru melaporkan hasil penilaiasn setelah
prosedur dilakukan. Guru dapat menentukan
jadwal, sasaran dan format pelaporan yang
akan digunakan.

b. Tahap pelaksanaan penilaian perkembangan anak

di RA inklusi

Pelaksanaan penilaian dilakukan secara terus

menerus, berkelanjutan, dan diarahakn untuk

proses dan hasil untuk semua anak termasuk

ABK. Langkah penilaian adalah sebagai berikut;

1) Guru melakukan pencatatan dan

mengumpulkan informasi perkembangan

kemampuan anak sebagai dasar data

menganalis.

2) Tujuan penilaian perkembanganan anak

berdasarkan pada TPP yang telah ditetapkan

69

untuk anak pada umumnya. Sementara tujuan
penilaian perkembangan pada ABK ditentukan
sesuai perkembangan awal anak masuk ke RA.
3) Penilaian perkembangan ABK disesuaikan
dengan hambatan belajar dan hambatan
perkembangan pada masing-masing individu.
Yang perlu diingat: tidak perlu memberikan
tugas tambahan.
4) Penilaian perkembangan pada ABK disesuaikan
dengan kemampuan, kebutuhan, dan situasi
kondisi anak
5) Penilaian pada ABK disesuaikan dengan waktu
yang dibutuhkan oleh ABK. Guru bisa
memberikan tambahan waktu pada ABK untuk
menyelesaikan tugas. Penyesuaian waktu ini
disesuiakan dengan hambatan atau jenis ABK.
Misalnya untuk anak dengan low vision
memerlukan waktu lebih lama untuk
mengerjakan tugas.
6) Penilaian dilakukan dengan penyesuaian cara.
ABK memiliki kharakteristik khusus sehingga
membutuhkan layanan khusus dalam
pendidikannya. Modifikasi penilaian yang dapat
dilakukan guru antara lain; untuk anak
dengan hiperaktifitas dan kesulitan belajar
sehingga tidak dapat mengembangkan
kemampuan belajar yang optimal. Anak
mudah terganggu oleh stimulus eksternal
sehingga penilaian tidak mungkin dilakukan
berkelompok tetapi secara individual.
7) Penilaian dilakukan dengan cara menyesuaikan
materi, artinya guru dapat menyesuaikan
tingkat kesulitan materi tugas saat bermain

70

untuk ABK. Penyesuaian materi tergantung

dari jenis ABK. Misalnya, Anak penyandang

autism memiliki kesulitan menyelesaikan tugas

dengan bobot kesulitan yang sama dengan

anak lainnya pada kelompok usia yang sama.

Sehingga guru dapat menyesuaiakan materi

dengan kemampuan ABK.

8) Memiliki ABK dikelas yang di ampu artinya

guru diharapkan memiliki kesabaran untuk

melakukan penilaian. ABK memerlukan

beberapa penjelasan atau instruksi di

bandingkan dengan anak lain.

9) Dalam menyimpulkan keseluruhan hasil

penilaian, diharapkan guru melakukan

konsultasi dengan orangtua, dokter, terapis

atau psikolog sehubungan dengan

perkembangan anak.

c. Pengolahan data dan Informasi hasil penilaian

Data yang diperoleh melalui berbagai teknik

observasi dikumpulkan menjadi portofolio.

Kemudian data tersebut di olah dan dianalisis

secara berkala. Pengolahan data di lakukan dalam

rentang waktu mingguan, bulanan dan

semesteran.

Langkah dalam melakukan pengolahan data

adalah:

1) Seluruh catatan skala pencapaian

perkembangan harian disatukan berdasarkan

KD yang sama. Nilai tertinggi yang didapatkan

anak merupakan capaian akhir.

2) Seluruh kemampuan anak dianalisis untuk

mebgetahui capaian perkembangan anak,

71

apakah BB, MB< BSB, atau BSH. Penentuan

ini menggunakan rubric/ indicator

perkembangan pada usia 4-6 tahun.

3) Melakukan kompilasi data dengan cara

mengumpulkan dan mengolah semua data

perkembangan yang diperoleh melalaui ceklist,

catatan anekdot, dan hasil karya untuk diolah.

4) Hasil pengolahan kompilasi teknik

dikumpulkan menjadi satu sehingga mudah

untuk dibaca kemampuan anak pada setiap KD

yang telah ditetapkan di awal.

d. Pelaporan Penilaian Perkembangan Anak di RA
Inklusif
Pelaporan penilaian perkembangan anak adalah
kegiatan mengkomunikasikan hasil penilaian
tingkat capaian perkembangan anak baik secara
psikis maupun fisik yang dilakukan secara berkala
oleh pendidik.
Bentuk laporan penilaian perkembangan anak
berupa deskripsi enam (6) aspek perkembangan
seperti anak pada umumnya. Isi deskripsi
merupakan capaian pada enam aspek
perkembangan, hal-hal penting yang memerlukan
perhatian di semester yang akan datang. Jika
terdapat perkembangan yang tidak biasa pada
anak, guru dapat berkonsultasi dengan tenaga
profesional.
Pelaporan tertulis perlu disampaikan pada
orangtua minimal sekali dalam semester. Laporan
dapat disampaikan jika itu penting dan mendesak
tanpa menunggu satu semester.

72

Laporan pada ABK dapat berbentuk dua, yaitu

laporan lisan dan laporan tertulis.

1) Laporan lisan dilakukan kapan saja sesuai

dengan kebutuhan dan berkaiatan dengan

perkembangan penting dan harus diketahui

bersama. Perkembangan yang bisa

disampaikan secara lisan antara lain

a) Perkembangan yang mendesak

b) Perkembangan yang sulit disampaikan

secara tertulis karena bersifat berkaitan

satu sama lainnya

c) Perkembangan yang akan disampaikan

bersifat ‘sensitif’ sehingga perasaan

orangtua harus menjadi pertimbangan.

d) Kondisi khusus orang tua yang mungkin

tidak sempat membaca laporan tertulis.

2) Laporan tertulis

Laporan tertulis merupaka laporan resmi yang

dilakukan sekali dalam satu semester. Hal-hal

yang dilaporkan terkait dengan pencapaian

pada enam aspek perkembangan. Rambu-

rambu dalam menulis laporan tertulis adalah

sebagai berikut:

a) Menggunakan bahasa yang santun

b) Laporan memuat capaian dan keunggulan

perkembangan anak pada enam aspek

pekembangan

c) Jika terdapat indikator perkembangan yang

bersifat MB atau BB (belum tercapai) maka

dijadikan rekomendasi. Rekomendasi

menggunakan bahasa operasional yang

mudah dilaksanakan orangtua di rumah.

73

d) Laporan tertulis disampaikan pula secara
lisan.

D. Aktivitas pembelajaran
Untuk mendalami materi penilaian dan pelaporan RA inklusi
sebagaimana yang telah disampaikan di atas, maka
Bapak/Ibu perlu mengerjakan latihan-latihan berikut ini.
1. Bentuklah sebuah kelompok kecil yang terdiri atas
empat atau lima orang peserta, kemudian bahas dan
diskusikan mengenai program layanan ABK di RA, dan
tentukan jenis kebutuhan khusus yang sering dijumpai
di kelas.
2. Coba lakukan pengamatan beberapa anak yang ada di
RA Bapak/Ibu yang diduga berkebutuhan khusus, dan
jelaskan apakah program yang diberikan guru di RA
tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan ABK.
3. Buatlah salah satu contoh program pembelajaran
individu, untuk ABK yang mengalami kesulitan belajar.
4. Buatlah PPI untuk satu ABK di RA Bapak/Ibu.
5. Lakukan prosedur penilaian perkembangan ABK
6. Datanglah ke salah satu institusi atau sekolah untuk
ABK di daerah Bapak/Ibu, adakan observasi dan
wawancara mengenai pengembangan penilaian dan
pelaporan belajar ABK.

E. Penguatan
Pentingnya penyelenggara Raudhatul Athfal (RA) memahami
penilaian bagi ABK dalam pendidikan inklusif sehingga
lembaga RA dapat menegakkan pendidikan inklusif dengan
efektif.

74

F. Rangkuman
Penilaian perkembangan merupakan aktivitas yang

penting dalam proses pembelajaran di RA termasuk dalam
pendidikan inklusi. Proses penilaian sebaiknya dilakukan
secara obyektif dan komprehentif terhadap kondisi dan
kebutuhan anak. Pada intinya penilaian berorientasi pada
upaya pengumpulan informasi secara sistematis dalam
upaya perencanaan dan implementasi pembelajaran anak di
RA.

Tujuan penilaian dalam konteks pendidikan ABK
diantaranya adalah untuk (1) perencanaan program dan
strategi pembelajaran, dan (2) mengevaluasi serta memantau
perkembangan belajar anak. Pelaksanaan penilaian
dilakukan dengan terlebih dahulu merumuskan tujuannya
dengan memperhatikan tahapan ruang lingkup
perkembangan. Langkah selanjutnya adalah merumuskan
prosedurnya, yang dapat dilakukan melalui observasi,
anekdot dan rating scale. Dari hasil informasi yang
diperoleh, selanjutnya diolah dan dianalisis guna
menentukan tujuan pembelajaran, dan strateginya dalam
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Sebagai tindak lanjut proses penilaian adalah
implementasi kegiatan pembelajaran bagi ABK. Ada
beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam upaya
pelaksanaan penilaian untuk anak-anak berkebutuhan
khusus antara lain melalui observasi, anakdot, dan rating
scale.

G. Latihan/Tugas
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat,
pada setiap item berikut ini.

75

1. Pada hakekatnya, penilaian perkembangan pendidikan
di RA adalah suatu aktifitas untuk mengumpulkan
informasi kondisi anak yang bermanfaat untuk....
a. Mengembangkan program pendidikan
b. Menyeleksi kemampuan anak
c. Menyusun laporan kemajuan belajar
d. Memberikan program remidi

2. Penilaian ABK yang dilakukan di RA, berorientasi pada
upaya....
a. Sistem pembelajaran
b. Penuntasan belajar
c. Pengembangan kurikulum sekolah
d. Pengumpulan informasi secara sistematis untuk
menilai perkembangan anak dalam lingkup
perkembangan

3. Informasi hasil penilaian salah satunya dapat
dimanfaatkan di dalam memberikan layanan
pendidikan ABK untuk....
a. Penempatan anak
b. Pemberian fasilitas belajar
c. Penyediaan tenaga pembimbing
d. Memperbaiki program pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik

4. Di antara teknik penilaian berikut yang sebenarnya
kurang sesuai dilakukan untuk ABK di RA ..
a. Tes informal dan Tes formal
b. Observasi
c. Anekdot
d. Rating scale

5. Langkah pertama dalam prosedur penilaian ABK di
RA, adalah ....
a. Identifikasi dan asesmen dengan DDTK
b. Merumuskan tujuan penilaian

76

c. Melaksanakan alat penilaian
d. Merencanakan strategi penilaian

H. Refleksi dan Tindak Lanjut
Setelah mengerjakan Tes Formatif di atas, bandingkanlah
jawaban Bapak/Ibu dengan kunci jawaban yang terdapat
pada akhir unit ini. Untuk mengetahui tingkat penguasaa
terhadap materi ini, hitunglah dengan menggunakan rumus:
Jumlah jawaban yang benar
Tingkat penguasaan = x 100 10
Arti: tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 = baik sekali
80 – 89 = baik
70 – 79 = cukup
< 70 = kurang
Jika tingkat penguasaan Anda minimal 80%, maka Anda
dinyatakan berhasil dengan baik, dan Anda dapat
melanjutkan untuk mempelajari modul lain. Sebaliknya, bila
tingkat penguasaan Anda kurang dari 80%, silakan pelajari
kembali uraian yang terdapat dalam bagian 4. khususnya
pada bagian yang belum dikuasai dengan baik, yaitu pada
jawaban yang salah

I. Kunci Jawaban
1. A
2. D
3. D
4. A
5. A

77

DAFTAR PUSTAKA

UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Permendiknas No. 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif

KMA No. 792 Tahun 2018 tentang Pedoman Implementasi
Kurikulum Raudhatul Athfal

Keputusan Dirjen Pendis No. 2768 Tahun 2019 tentang Petunjuk
Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Raudhatul
Athfal

Keputusan Dirjen Pendidikan Islam No. 2769, Petunjuk Teknis
Pemberdayaan Orang Tua di Raudhatul Athfal, Kementerian
Agama RI (2019).

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. Prosedur
Operasi Standar Pendidikan Anak Usia Dini Inklusif,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2018)

Budiyanto (2017). Pengantar Pendidikan Inklusi. Prenadamedia
group. Jakarta

Budiyanto (2018). Merancang Identifikasi, Asesement, Planning,
Matriks dan Layanan Kekhususan Peserta Didik
Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Inklusi. Jagad Publishing.
Surabaya

Kurniawati, Farida. (2020). Peran Orang Tua dalam Pendidikan
Inklusif, Depok: Universitas Indonesia Publishing.

Prapto, Budiyanto dkk. (2013). Modul Pelatihan Pendidikan
Inklusif. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Subkhan, Imam. (2019). Modul Pelatihan Pendidikan Inklusif.
Surakarta: Al Firdaus.

Yuliana. (2020). Peran Pendidikan Inklusif Dalam Membangun
Karakter Grit dan Keislaman Pada Anak. Muasharah, 2 (2),
98–102.

Al Darmono. (2015). Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus, Al Mabsut, Jurnal Studi Islam dan
Sosial, Vol. 9, No. 2.

Azizah, A. N., Adriany, V., & Romadona, N. F. (2020).

78

Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Di Lembaga PAUD.

Edukid, 16(2), 109–120.
https://doi.org/10.17509/edukid.v16i2.19830

Heldanita. (2016). Konsep Pendidikan Inklusif Pada Lembaga
Pendidikan Anak Usia Dini. Golden Age: Jurnal Ilmiah
Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 1(3), 16–24.
http://ejournal.uin-
suka.ac.id/tarbiyah/index.php/goldenage/article/view/192

7

Kristiana, I. (2015). Sikap Orang Tua Dan Guru Terhadap
Implementasi Pendidikan Inklusi di PAUD. Jurnal Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Malang, 21(2), 102875.

Mahabbati, A. (2009). Penerimaan dan kesiapan pola asuh ibu
terhadap anak berkebutuhan khusus. Jurnal Pendidikan
Khusus Vol. 5 No. 2, 75-82.

Suparno. (2010). Pendidikan Inklusif untuk Anak Usia Dini. Jurnal
Pendidikan Khusus (Vol. 7, Issue 2, pp. 4–15).

79

GLOSARIUM

1. Penilaian Perkembangan Anak:
suatu proses yang sistematis, berkala serta berkesinambungan
untuk mengumpulkan data, melakukan analisis, melakukan
pendokumentasian serta mengambil keputusan dan membuat
laporan mengenai perkembangan anak

2. Anekdot
Catatan anekdot merupakan catatan naratif singkat yang
menjelaskan perilaku anak yang penting bagi guru terkait
tumbuh kembang anak. Anekdot menjabarkan apa yang terjadi
secara faktual dan objektif, yang menjelaskan bagaimana
terjadi, kapan dan di mana dan apa yang dikatakan dan
dilakukan ana

3. Rating scale
Checklist yang diturunkan dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Harian (RPPH) yang memuat indikator
pencapaian perkembangan anak yang sudah ditetapkan
sebelumnya dan indikator tersebut sudah tercantum di dalam
RPPH.

4. Hasil Karya
Buah pikir anak yang dituangkan dalam bentuk karya nyata
dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni atau tampilan
anak, misalnya: gambar, lukisan, lipatan, hasil kolase, hasil
guntingan, tulisan/coretan-coretan, hasil roncean, bangunan
balok, tari, hasil prakarya dll.

5. Portofolio
Salah satu cara yang digunakan untuk mengamati
perkembangan hasil karya anak dan catatan anekdot
anak usia dini dalam rangka melakukan evaluasi dan penilaian
PAUD.

80

6. Kompetensi dasar
Pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus
dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah
menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh
karena itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaran
dari STPPA

7. Indikator Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator
dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan
dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi.

8. Pelaporan merupakan kegiatan mengomunikasikan dan
menjelaskan hasil penilaian tentang perkembangan anak
setelah mengikuti layanan/kegiatan pembelajaran di satuan
PAUD.

81

LAMPIRAN

1. Format identifikasi dan asesmen

A. Identitas

1. Nama Lengkap : …………………………………………

2. Tempat/ Tanggal Lahir : …………………………………………

3. Jenis Kelamin : …………………………………………

B. Kondisi Umum (Gambaran Fisik)

(i) ………………………………………………………………………..

(ii) ………………………………………………………………………..

C. Kondisi Perhatian

………………………………………………………………………………

D. Kemampuan Motorik

1. Motorik Kasar

(i) …………………………………………………………………….

(ii) …………………………………………………………………….

2. Motorik Halus

(i) ……………………………………………………………………

(ii) ……………………………………………………………………

3. Koordinasi Visual Motorik

(i) ……………………………………………………………………

(ii) ……………………………………………………………………

4. Keseimbangan

(i) …………………………………………………………………..

(ii) …………………………………………………………………..

E. Kemampuan Sensorik

1. Pendengaran

(i) ………………………………………………………………….

(ii) ………………………………………………………………….

2. Penglihatan

(i) …………………………………………………………………..

(ii) …………………………………………………………………..

3. Taktil Kinestetik

(i) …………………………………………………………………..

(ii) …………………………………………………………………..

F. Kemampuan Bahasa

1. Reseptif

(i) …………………………………………………………………..

(ii) …………………………………………………………………..

2. Ekspresif

(i) …………………………………………………………………..

(ii) …………………………………………………………………..

G. Kemampuan Wicara

1. Fone

(i) …………………………………………………………………..

(ii) …………………………………………………………………..

2. Fonem

(i) …………………………………………………………………..

(ii) …………………………………………………………………..

3. Kemampuan Suara

(i) …………………………………………………………………..

(ii) …………………………………………………………………..

4. Kemampuan Irama Kelancaran

(i) …………………………………………………………………..

(ii) …………………………………………………………………..

5. Kemampuan Organ Bicara

(i) …………………………………………………………………..

(ii) …………………………………………………………………..

6. Kemampuan Pernafasan

(i) …………………………………………………………………..

(ii) …………………………………………………………………..

7. Tingkah Laku dan Sosial Emosi

(i) ………………………………………………………………….

(ii) ………………………………………………………………….

H. Interaksi Sosial

…………………………………………………………………………..

I. Kemandirian

…………………………………………………………………………..

J. Akademik

…………………………………………………………………………..

K. Kesan Intelegensi

(i) …………………………………………………………………….

(ii) …………………………………………………………………….

L. Indikasi/Kesimpulan

………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………….

M. Saran

………………………………………………………………………….

Malang, ………...........

……………………………

82

2. Contoh Profil Peserta Didik

CONTOH PROFIL PESERTA DIDIK

A. Data Peserta Didik

Nama : ………………………………………

Umur : ………………………………………

Jenis Kelamin : ………………………………………

Kelas : ………………………………………

B. Hasil Asesmen

1. Faktor Bahasa

- Kemampuan bahasa reseptif belum berkembang.

- Bahasa ekspresif masih dalam taraf meniru.

2. Faktor interaksi social

- Senang main sendiri.

- Tidak senang keramaian.

3. Faktor konsentrasi dan perhatian

- Fokus mudah beralih dan tidak bertahan lama.

4. Faktor akademik

- Mampu membaca gambar.

- Mampu berhitung 1 sampai 10 dengan baik.

2. Faktor kemandirian

- Masih harus diarahkan dalam mengerjakan tugas.

3. Faktor kesehatan

- Kelahiran normal, jarang sakit

- Kebersihan diri cukup, tidak berkaca mata

4. Faktor social-emosi

- Sering tantrum

- Anak sering diam jika tidak bisa mengerjakan apa yang dia inginkan.

5. Faktor keluarga

- Tinggal bersama orang tua, kakek, nenek, dan 2 bapak/ibu dalam satu rumah.

- Orang tua sangat peduli dan perhatian terhadap perkembangan anak.

C.Analisa Hasil Asesmen

1. Penyebab masalah belajar yang dihadapi: kesalahan persepsi

2. Rekomendasi pembelajaran: melakukan adaptasi pada media dan strategi

pembelajaran.

83

3. Contoh Laporan Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus

(ABK)

PROFIL SISWA

1. IDENTITAS SISWA

Nama Lengkap :
:
Nama Panggilan
:
Jenis Kelamin : :
:
Tempat/ tanggal lahir: :
:
Agama :

Kewarganegaraan

Berat Badan

Alamat Rumah

Berat Badan

Tinggi Badan

2. IDENTITAS ORANGTUA

Ayah Ibu
………… dari …………
Nama Lengkap

Tempat/ Tanggal lahir

Agama

Suku bangsa

Pernikahan ke …

Menikah tahun

Anak ke…. Dari …. ………… dari ……….

Pekerjaan

Jabatan

3. RIWAYAT KELAHIRAN

Keadaan ibu selama kehamilan :

Melahirkan dengan cara :

BB /TB/LK lahir :

Catatan Kesehatan :

4. DATA PERTUMBUHAN

1. TB : …… CM. Analisis: Sesuai / Tidak sesuai usia

2. BB : …… CM. Analisis: sesuai/Tidak sesuai dengan usia

3. TB/BB : Kurus/Sedang/gemuk/ obesitas

4. Contoh Laporan Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK),

Disesuaikan dengan Kondisi/Karakteristik Lembaga

84

BAGIAN I

LAPORAN PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK UMUM

RAUDHATUL ATHFAL ………….

TAHUN AJARAN 2020/2021 SEMESTER GENAP

Nama : FULAN

Kelompok Usia : 5-6 Tahun

1. ASPEK NILAI AGAMA DAN MORAL BB MB BSH BSB
NO INDIKATOR PERKEMBANGAN ANAK
1 Anak terbiasa mengenal ciptaan-ciptaan Tuhan seperti

manusia, hutan, binatang, tumbuhan, gunung, laut sebagai
ciptaan Tuhan, serta mampu bersikap baik terhadap ciptaan
Tuhan tersebut.
2 Doa-doa:

a. Doa Belajar
b. Doa Pembuka Hati
c. Doa Kebaikan Dunia Akhirat
d. Doa Kedua Orang Tua
e. Doa Penutup Majelis
f. Doa Sebelum Makan
g. Doa Sesudah Makan
h. Doa Keluar Rumah
i. Doa Sebelum Tidur
j. Doa Bangun Tidur
k. Doa Masuk Kamar Mandi
l. Doa Keluar Kamar Mandi
m. Doa Memakai Pakaian
n. Doa Melepas Pakaian
o. Doa Turun Hujan
p. Doa Masuk Masjid
q. Doa Keluar Masjid
r. Doa Ketika Bersin
s. Doa Mendengar Orang Bersin
t. Doa Ketika Bercermin
3 Hadist:
a. Hadist Kasih Sayang
b. Hadist Kebersihan

85

c. Hadist Larangan Marah
d. Hadist Keutamaan Berdoa
e. Hadist Keutamaan Sholat
f. Hadist Keutamaan Menuntut Ilmu
g. Hadist Larangan Memutus Silaturahmi
h. Hadist Surga di bawah Telapak Kaki Ibu
i. Hadist Kesabaran
j. Hadist Tersenyum
4 Anak Terbiasa Memahami Tata Cara Beribadah Sesuai
Dengan Agamanya Seperti mengikuti:
a. Wudhu
a. Gerakan Sholat Secara Urut
b. Bacaan Sholat
c. Dzikir Sesudah Shalat
d. Hafalan surat An-Nass
e. Hafalan surat Al Falaq
f. Hafalan surat Al Ikhlas
g. Hafalan surat Al Lahab
h. Hafalan surat Al An Nashr
i. Hafalan surat Al Kafirun
j. Hafalan surat Al Kautsar
k. Hafalan Surat Al Maun
l. Hafalan surat Al Quraisy
m. Hafalan surat Al Fiil
n. Hafalan surat Al humazah
o. Hafalan surat Al Ashr
p. Hafalan surat addhuha
5 Anak terbiasa
a. Menghargai teman (tidak mengolok-olok)
b. Hormat pada guru dan orang tua
Anak terbia6sa Mengucapkan kalimat pujian terhadap ciptaan Tuhan
7 Anak terbiasa berbicara sesuai fakta
8 Mengenal:
a. Rukun islam
b. Nama nabi
c. Nama malaikat
d. Asma Allah 1-30
e. Nama Surat dalam al quran 1-25

86

KESIMPULAN:

REKOMENDASI DAN STIMULASI DI RUMAH
.

2. ASPEK PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK
CAPAIAN:

REKOMENDASI DAN STIMULASI DI RUMAH ASPEK FISIK MOTORIK
3. ASPEK PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

CAPAIAN:

REKOMENDASI DAN STIMULASI DI RUMAH

4. ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF
CAPAIAN:

REKOMENDASI DAN STIMULASI DI RUMAH

87

5. ASPEK PERKEMBANGAN BAHASA
CAPAIAN:
REKOMENDASI DAN STIMULASI DI RUMAH

6. ASPEK PERKEMBANGAN SENI
CAPAIAN:
REKOMENDASI DAN STIMULASI DI RUMAH

88

BAGIAN II
LAPORAN PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK KHUSUS

1. RIWAYAT PERKEMBANGAN

a Tengkurap : bulan

b Duduk tanpa bantuan : bulan

c Merangkak : bulan

d Berjalan sendiri : bulan

e Mengatakan satu kata bermakna : bulan

: bulan

Pengasuhan sehari-hari dilakukan oleh :

a. Siang hari :

b. Malam hari :

Bahasa pengantar dalam komunikasi di rumah :………………….

Kondisi fisik anak

a. Pernah jatuh □ Tidak □ Ya , usia ………….

b. Pernah kejang □ Tidak □ Ya , usia ………….

c. Pernah dirawat di RS □ Tidak □ Ya , usia ………….

2. KONDISI KHUSUS ANAK

Menceritakan tentang, contoh:
1. Sensitifitas terhadap sentuhan, suara bising, cahaya dan bau.
2. Konsentrasi/fokus yang kurang
3. Perilaku tenang atau tidak, selalu bergerak atau tidak
4. Reaksi emosi anak saat berteman di kelas
5. Rentang waktu menyelesaikan tugas
6. Ketuntasan penyelesaian tugas
7. Keseimbangan tubuh
8. Frekuensi bertengkar dengan teman
9. Keterlambatan dalam menyelesaikan tugas
10. Ketekunan dalam menyelesaikan tugas, mudah berganti aktivitas
11. Kesilatan bersosialisasi dengan teman
12. Terpaku pada satu tugas dan sulit beralih ketugas lain.
13. Sering salah dalam memahami perintah
14. Kesulitan dalam membaca terutama membaca keras
15. Gagap, kesulitan berbicara, kurang jelas, terbalik-balik
16. Dan kondisi khusus lainnya

89

3. KEMAMPUAN BANTU DIRI

Laporan yang menceritakan kemampuan anak dalam hal kemandirian:
makan, mengancingkan baju, berpakain, menggunakan resliting, mandi,
menggunakan sepatu baik bertali maupun tidak, gosok gigi, BAK, BAB,
minum dengan botol tanpa tumpah, membereskan alat tulis sendiri

4. PENYESUAIAN DIRI DAN SOSIALISASI

Laporan yang menceritakan kondisi anak saat melakukan sosialisasi dan
cara menyesuaikan diri anak, seperti teman sekelompok (lebih tua, muda,
sebaya), apakah bisa melakukan kegiatan beemain berkelompok secara
aktif, bagaimana sikap dengan teman baru, bagaimana perilaku saat tidak
nyaman dengan orang lain, saat anak menghadapi tugas baru dan aturan
baru.

5. MOTIVASI BELAJAR DAN BERSEKOLAH
Laporan yang menceritakan:

 Bahwa anak tertarik melakukan kegiatan membaca, menulis dan
berhitung secara terstruktur

 Memiliki jam belajar yang teratur
 Perilaku dan emosi terhadap sekolah

6. KONDISI EMOSI DAN PERILAKU

Laporan tertulis mengenai
1. Cara anak mengungkapkan emosi disekolah
2. Perbedaan perilaku dengan anak sebayanya
3. Temuan jika kesulitan kosnentrasi

4. Kegelisahan

Sakit : - hari Tanda Tangan Nama dan Tanggal

Ijin : 2 hari Orang tua / wali Guru Kelas
- hari ( ........................ ) ( ……………….. )
Tanpa keterangan :

Sleman, Juni 20 …..
Kepala RA

(…………………….)

90


Click to View FlipBook Version