The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dwiilyasawahyu, 2023-10-20 00:10:24

Panduan Ibadah Praktis 2020 rev

Panduan Ibadah Praktis 2020 rev

1 A. Pengertian Wudlu Wudlu menurut bahasa adalah bersih, bagus, dan elok. Sedang menurut istilah wudlu adalah menghilangkan hadas kecil dengan cara menggunakan air yang bersih pada anggota wudlu, yaitu wajah, kedua tangan, kedua kaki, dan kepala (rambut) dengan cara yang telah ditentukan sesuai kaidah syariat. B. Tata Cara Wudlu Adapun tata cara berwudlu adalah sebagai berikut: 1. Membaca “ Bismillahirrahmanir-rahim” 2. Mengikhlaskan diri dengan Niat 3. Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali (3x) BAB I WUDLU Gambar 1 Membasuh Telapak Tangan


2 4. Menghisap air dari telapak tangan sebelah, berkumur kumur dan menyemburkan tiga kali (3x). Dan menyempurnakan dalam berkumur dan menghisap air jika tidak dalam keadaan puasa dan sakit. 6. Membasuh muka (3x) Dengan menggosokgosokannya, mengusap kedua sudut mata dan melebihkan dalam membasuhnya. 5. Membasuh Hidung dengan air seciduk yang dimasukkan dengan cara dihisap/istinsyaq (kalau memungkinkan) dan dibersihkan dengan tangan kiri. Dilakukan sebanyak tiga kali (3x). Gambar 2 Berkumur Kumur Gambar 3 Membasuh Hidung


3 Gambar 4 Membasuh Muka 7. Menyela-nyela jenggot (kalau ada). 8. Membasuh kedua tangan beserta kedua sikut (3x) Dengan mendahulukan tangan kanan, menggosokgosoknya dan menyela-nyelai jari tangan serta melebihkan dalam membasuhnya. Gambar 5 Membasuh kedua tangan 9. Mengusap kepala satu kali, dengan cara menjalankan kedua telapak tangan dari ujung kepala hingga tengkuk dan mengembalikannya pada posisi semula,


4 serta mengusap kedua telinga bagian dalam dengan telunjuk dan telinga bagian luar dengan ibu jari. Gambar 6 Membasuh kepala dan telinga 10. Membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki sebanyak tiga kali (3x) dengan mendahulukan kaki kanan, menggosok-gosoknya dan menyela-nyelai jari kaki serta melebihkan dalam membasuhnya. Gambar 6 Membasuh kedua kaki


5 11. Membaca Do’a sesudah wudlu. Adapun Do’a sesudah berwudlu adalah: Ayshadu an laa ilaaha illa Allahu wahdahu laa syariika lahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu Artinya : ”Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu baginya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya” C. Hal-Hal Yang Membatalkan Wudlu. Hal-Hal yang dapat membatalkan Wudlu adalah sebagai berikut: 1. Keluar sesuatu dari salah satu dua jalan (kemaluan) 2. Melakukan hubungan seksual 3. Menyentuh kemaluan 4. Tidur yang nyenyak dengan berbaring.


6 A. Pengertian Mandi Wajib Mandi menurut bahasa adalah menuangkan air pada sesuatu. Sedang menurut Istilah adalah mandi (al-Ghuslu) adalah menuangkan air pada seluruh tubuh dengan cara yang telah ditentukan sesuai kaidah syariat Islam. B. Hal-hal Yang Mewajibkan Mandi Wajib Adapun hal-hal yang dapat mewajibkan seorang muslim melakukan mandi wajib adalah sebagai berikut: 1. Bertemunya dua kelamin (laki-laki dan perempuan) melakukan hub sexual 2. Mengeluarkan air mani atau sperma 3. Selesai haid 4. Selesai dari Nifas 5. Akan Menghadiri Shalat Jumat dan dua hari raya (bagi Pria) C. Tata Cara Mandi Wajib Tata cara melaksanakan mandi wajib adalah sebagai berikut : 1. Berniat dengan ikhlas karena Allah. BAB II MANDI WAJIB


7 2. Mulai dengan membasuh/mencuci kedua tangan. (HR Bukhari Muslim dari Aisyah) 3. Mencuci kemaluan dengan tangan kiri. (HR Syaikhani dari Maimunah) 4. Menggosokkan tangan kiri tersebut ke tanah/ lantai (HR Syaikhani dari Maimunah) 5. Berwudhuk seperti wudhuk shalat. (HR Bukhari Muslim dari Aisyah). 6. Mengambil air dan memasukkan jari tangan ke pokok rambut dengan sedikit wangi-wangian (HR  Muslim dari Aisyah). 7. Kalau perempaun, rambutnya diuraikan. (HR Ibnu Majah dari Aisyah). 8. Mulai membasuh pada sisi kanan (dari badan). HR Muttafaq Alaihi dari Aisyah) 9. Menuangkan air diatas kepala 3 kali, dan meratakan air atas badan semuanya. (HR Bukhari Muslim dari Aisyah). 10. Badan digosok-gosok. 11. Membasuh kaki dengan mendahulukan yang kanan dari yang kiri. 12. Jangan berlebih-lebihan dalam menggunakan air. Tidak dijumpai dalil tentang doa sehabis mandi. Dalam menggunakan air untuk mandi jangan berlebihlebihan. Secukupnya saja, Karena hal ini bersifat makruh (pemborosan air).


8 A. Pengertian Tayamum Tayamum menurut bahasa adalah al-qashdu, menuju dan menyengaja kepada sesuatu. Sedangkan menurut istilah tayamum adalah menuju kepada tanah (debu) untuk mengusapkan muka dan kedua telapak tangan sebagai ganti dari air untuk berwudlu dan mandi wajib. B. Hal-hal yang Membolehkan Tayamum Keadaan yang memungkinkan bagi seorang untuk bertayamum adalah sebagai berikut: 1. Dalam keadaan tidak ada air (dlarurah) 2. Dalam Keadaan Sakit 3. Dalam Keadaan Safar (traveling–Pesawat, Kereta Api, Kapal Laut) 4. Dalam keadaan Perang C. Tata Cara Tayamum Tata cara melaksanakan tayamum adalah sebagai berikut: 1. Niat Ikhlash dan membaca Basmalah. BAB III TAYAMUM


9 2. Meletakan kedua telapak tangan ke tanah (atau tempat yang mengandung debu) yang bersih dan suci. Gambar 1 3. Meniup Atau menepuk Debu di kedua telapak tangan. Gambar 2 Gambar 3 4. Mengusap muka dengan kedua telapak tangan.


10 D. Hal-Hal yang membatalkan Tayamum Adapun hal-hal yang membatalkan tayamum adalah sebagai berikut: 1. Semua yang membatalkan wudlu 2. Apabila hal-hal yang menyebabkan diperbolehkannya tayamum sudah hilang Catatan: 1) Urutan nomor-nomor di atas harus dilakukan dengan tertib 2) Wudlu atau tayamum menjadi batal apabila: ada sesuatu yang keluar dari dua jalan (persunatan dan dubur), bersentuhan dengan lain jenis (setubuh), menyentuh kemaluan, tidur nyenyak dengan posisi miring. Gambar 4 5. Tangan kiri mengusap punggung telapak kanan dan sebaliknya.


11 A. Pengertian Shalat Fardlu Shalat Fardlu adalah shalat yang diwajibkan kepada kaum muslimin dan muslimat sehari semalam 5 X, yaitu shalat Shubuh (2 Rakaat) Shalat Dzuhur (4 Raka'at), Shalat Magrib (3 Raka'at) dan Shalat Isya (4 Raka'at). B. Syarat Syahnya Shalat 1. Suci dari Hadas Kecil dan Besar 2. Bepakaian Sopan, dan tempat shalat bersih dari Najis 3. Menutup Aurat 4. Menghadap Kiblat 5. Telah Masuk waktu shalat C. Tata Cara Shalat 1. Niat dalam hati Catatan :Niat tidak dilafadzkan. Dan tidaklah disebutkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak pula dari salah seorang sahabatnya bahwa niat itu dilafadzkan. Abu Dawud bertanya kepada Imam Ahmad. Dia berkata, BAB IV SHALAT FARDLU


12 “Apakah orang shalat mengatakan sesuatu sebelum dia takbir?” Imam Ahmad menjawab, “Tidak.” (Masaail al Imam Ahmad hal 31 dan Majmuu' al Fataawaa XXII/28). As Suyuthi berkata, “Yang termasuk perbuatan bid'ah adalah was-was (selalu ragu) sewaktu berniat sholat. Hal itu tidak pernah diperbuat oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maupun para shahabat beliau. Mereka dulu tidak pernah melafadzkan niat shalat sedikitpun selain hanya lafadz takbir.” Asy Syafi'i berkata, “Was-was dalam niat shalat dan dalam thaharah termasuk kebodohan terhadap syariat atau membingungkan akal.” (Lihat al Amr bi al Itbaa' wa al Nahy 'an al Ibtidaa'). 2. Berdiri tegak (bagi yang sehat dan mampu) ke arah kiblat. 3. Pandangan ke arah tempat sujud dan merenggangkan kudua kaki kiri dan kanan. Gambar 1


13 5. Bersedakep dengan cara meletakan tangan kanan di atas punggung telapak tangan kiri berserta pergelangan dan lengan tangan di atas dada (lihat gambar). 4. Melakukan Takbiratul ihram. Takbiratul ihram tersebut harus diucapkan dengan lisan (bukan diucapkan di dalam hati) dengan membaca Allahu Akbar, seraya mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu (lihat gambar di samping). Gambar 2 Gambar 3


14 Allaahumma baa'id bainii wabainaa khotoo yaa ya kamaa baa 'adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii minal khotoo yaa kamaa yunqqots tsaubul abyadhuu minaddanas. Allaahummaghsil khotoo yaa ya bil maa i wats tsalji walbarod. Artinya: Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan di antara kesalahankesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana dibersihkannya kain putih dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun. 6. Membaca Ta'awudz dan Basmallah Kemudian membaca Do'a Iftitah


15 7. Membaca surat Al-Fatihah, dan sebelumnya membaca ta’awudz kemudian basmallah secara sirri (pelan), dan berhenti di setiap akhir ayat. (Alhamdu Lilla-hi rabbil 'a-lami-n. arrahma-nir rahi-m. maliki yawmid di-n. iyya-ka na'budu wa iyya-ka nasta'i-n. ihdinash shira-thal mustaqi-m. shira-thal ladzi-na an'amta 'alaihim ghairil maghdlubi 'alaihim waladldla-lin 8. Ucapkanlah amiin setelah selesai Al-fatihah, baik jadi imam, makmum, maupun shalat sendiri. 9. Keraskanbacaanamiinjikaandamenjadi makmum. 10. Bacalah surat yang anda hafal (Surat Pendek). 11. Diam sejenak seusai baca surat 12. Mulai rukuk dengan mengangkat kedua tangan sejajar


16 pundak atau telinga, ucapkan Allahu akbar sambil bergerak turun. 13. Letakkan telapak tangan di lutut, dengan posisi mencengkeram, jari-jari direnggangkan, dan siku agak dibentangkan. 14. Punggung lurus, kepala lurus dengan punggung, dan lakukan dengan thumakninah. 15. Bacalah doa rukuk setelah anda sempurna rukuk: Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii. Artinya: “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu yan Allah ampunilahaku”. Gambar 4


17 Catatan : Yang Dilarang Ketika Ruku' Larangan di sini adalah larangan dari Rasulullah bahwa sewaktu ruku' kita tidak boleh membaca Al-Qur-an. Berdasarkan hadits: “Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang membaca Al-Qur-an dalam ruku' dan sujud.” (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Muslim dan Abu 'Awwanah) “Ketahuilah bahwa aku dilarang membaca Al-Qur-an sewaktu ruku' dan sujud…” (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Muslim dan Abu 'Awwanah). 16. Kemudian I'tidal (Dianjurkan untuk memperlama berdiri i'tidal dan bersikap tenang). Gambar 5


18 Membaca : Robbanaa walakalhamdu hamdan katsiiran thayyiban mubaarokan fiihi Artinya: “Ya Tuhan kami, (hanya) untukMu lah (segala) pujian yang banyak, baik, dan diberkahi padanya Atau membaca (Sami'alla-huliman hamidah rabbana- walakal hamdu) 17. Sujud (Sujud dengan bertumpu pada 7 anggota badan: wajah (kening dan hidung), dua telapak tangan, dua lutut, dan dua ujung kaki), lihat gambar 6 Tangan membentang ke samping, punggung posisi tengah dan kaki hampir menyiku. Tenang dan bacalah doa sujud Gambar 6


19 Membaca : (Subha-naka rabbiyal a'la) 3x Atau : Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii. Artinya: “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu yan Allah ampunilahaku 18. Bangkit dari sujud sambil membaca takbir: Allahu akbar, kemudian duduk iftirasy. Punggung tegak, letakkan telapak tangan di atas paha atau lutut, posisi jari agak renggang. Gambar 7


20 Membaca Doa : (Alla-hummagh firli- war hamni- waj burni- wahdiniwar zuqni-) Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukilah aku, dan berilah rizki untukku 19. Kemudian berdiri ke rakaat berikutnya dengan bertumpu pada kedua tangan, sambil bertakbir. 20. Berdirilah sempurna dan langsung sedekap. 21. Lakukan seperti yang anda lakukan pada rakaat sebelumnya. 22. Setelah anda mendapatkan dua rakaat, bertakbir kemudian duduk tasyhud awal, letakkan telapak tangan di atas paha atau lutut, posisi jari agak renggang, acungkan jari telunjuk tangan kanan. Gambar 8


21 DOA Duduk at-tahiyatul awal atau at-tahiyatul akhir (Attahiyya-tu Lilla-hi wash shalawa-tu wath thayyiba-tu was sala-mu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatulla-hi wa Barakatuh. Assala-mu 'alaina- wa 'ala 'iba-dilla-hish sha-lihi-n. Asyhadu alla- ila-ha illalla-h wa asyahadu anna muhammadan 'abduhu wa rasu-luh. Alla-humma shalli 'ala Muhammad wa 'ala a-li Muhammad kama- shallaita 'ala ibra-hi-ma wa a-li ibra-hi-m. wa ba-rik 'ala Muhammad wa a-li muhamad kamaba-rakta 'ala ibra-hi-m wa a-li ibra-hi-m. innaka hamidummaji-d)


22 DI TAMBAH DOA memohon perlindungan dari 4 hal: “Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Al-Masih Dajjal.” Catatan keterangan doa Dan dari fitnah kehidupan dan kematian”. Fitnah adalah ujian dan cobaan. Manusia itu sedang diuji dan dicoba di dunia, kemudian akan diuji dan dicoba saat mati, lalu diuji dan dicoba di dalam kubur. Jadi dia selalu diuji dan dicoba. Kita memohon perlindungan kepada Allah dari semua itu.


23 Ada fitnah syubhat dan syahwat; selama manusia masih hidup di dunia dia akan selalu terkena fitnah. Terkadang ujian tersebut bisa menggelincirkannya dari agamanya. Terkadang dia bisa fasik dan durhaka karena fitnah tersebut. Berapa banyak orang yang menyimpang dan sesat disebabkan fitnah tersebut. Kita memohon perlindungan kepada Allah dari hal tersebut dan semoga kita selalu diberi keteguhan dan ketabahan. (Maroji': Kitab Bulughul Maram hadits no 308). 23. Salam: Selanjutnya salam, menoleh ke kanan sampai kelihatan pipi kanan dari belakang dengan mengucapkan: Assalaamua'alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh. Artinya: “Berbahagialah kamu sekalian dengan rahmat dan berkah Allah”. Gambar 9


24 Catatan GERAKAN SALAM YANG DILARANG Sering terlihat orang yang mengucapkan salam ketika menoleh ke-kanan dibarengi dengan gerakan telapak tangan dibuka kemudian ketika menoleh ke kiri tangan kirinya di buka. Gerakan tangan ini dilarang oleh shallallahu 'alaihi wa sallam. “Mengapa kamu menggerakkan tangan kamu seperti gerakan ekor kuda yang lari terbirit-birit dikejar binatang buas? Bila seseorang di antara kamu mengucapkan salam, hendaklah ia berpaling kepada temannya dan tidak perlu menggerakkan tangannya.” [Ketika mereka sholat lagi bersama Rasullullah, mereka tidak melakukannya lagi]. (Pada riwayat lain disebutkan: “Seseorang diantara kamu cukup meletakkan tangannya di atas pahanya, kemudian ia mengucapkan salam dengan berpaling kepada saudaranya yang di sebelah kanan dan saudaranya di sebelah kiri). (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Muslim, Abu 'Awanah, Ibnu Khuzaimah dan At-Thabrani).


25 Setelah salam membaca istigfar sebanyak tiga kali kemudian mengucapkan, BAB V TUNTUNAN DZIKIR SESUDAH SHALAT FARDLU “Ya Allah, Engkau Mahasejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan. Mahaberkah Engkau, wahai Rabb pemilik keagungan dan kemuliaan.” (Sahih; H.R. Muslim, no. 591) Patut diperhatikan bahwa lafal zikir di atas tidak boleh ditambah dengan kata-kata: Hal itu dikarenakan lafal tersebut tidak berasal dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lihat Misykatul Mashabih, 1:303; Hasyiyah Ath-Thahawi 'alal Maraqiy, 2:311. - Kemudian mengucapkan,


26 “Tidak ada sembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mampu mencegah sesuatu yang telah Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi sesuatu yang Engkau cegah. Tidak bermanfaat kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya untuk (menebus) siksaanMu.” (Sahih; H.R. Bukhari, no. 6862; Muslim, no. 593; AnNasa'i, no. 1341) - Setelah itu, Anda bisa mengucapkan tasbih ( ), tahmid ( ), dan takbir ( ) sebanyak 33 kali, kemudian menyempurnakannya sehingga genap menjadi seratus dengan mengucapkan, “Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dari shahabat Abu Hurairah; Rasulullah bersabda,


27 “Barang siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir sebanyak 33 kali setelah melaksanakan shalat fardhu sehingga berjumlah 99 kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan ucapan: maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (Sahih; H.R. Muslim, no. 597) - Apabila kondisi tidak memungkinkan untuk membaca lafal tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing sebanyak 33 kali, Anda bisa juga mengucapkan tasbih, takbir, dan tahmid sebanyak 10 kali. Hal ini berdasarkan hadis Abdullah bin Amruradhiallahu 'anhu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua perkara, setiap muslim yang konsisten melakukannya akan masuk ke dalam surga. Keduanya sangatlah mudah, namun sangat jarang yang mampu konsisten mengamalkannya. (Perkara yang pertama) adalah


28 bertasbih, bertahmid, dan bertakbir masing-masing sebanyak sepuluh kali sesudah menunaikan shalat fardhu.” (Sahih; H.R. Tirmidzi, no. 3410; Shahihut Tirmidzi, no. 2714) Kemudian membaca Ayat Kursi serta surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Nas. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai menunaikan shalat fardhu (wajib), maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” (Sahih; H.R. Ath-Thabrani dalam Al-Mu'jamul Kabir, no. 7532, AlJami'ush Shaghir wa Ziyadatuhu, no. 11410) Uqbah bin Amir radhiallahu 'anhu berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkanku agar membaca surat Al-Mu'awwidzat (AlIkhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) setiap selesai menunaikan shalat.” (Sahih; H.R. Abu Daud, no. 1523; Shahih Sunan Abi Daud, no. 1348)


29 A. Hukum Shalat Janazah Hukum melaksanakan shalat janazah adalah fardlu kifayah. Artinya kewajiban yang dibebankan kepada sekelompok orang, apabila sudah ada yang melaksanakan maka yang lainnya terbebas dari kewajiban tersebut. Dan jika tidak ada seorangpun yang melakukanya maka seluruhnya berdosa. Shalat janazah ini sesuai sejarahnya dilakukan oleh Rasulullah di Madinah terhadap An Najasyi, seorang raja negeri Habasyah (Ethiopia) yang beragama Islam, yang wafat di negeri tersebut. Pada saat itu negeri Habasyah adalah adalah negeri Nasrani. Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, dia berkata: BAB VI TUNTUNAN SHALAT JANAZAH


30 “Bahwasanya Rasulullah mengumumkan kematian An Najasyi pada hari kematiannya. Rasul keluar bersama para sahabatnya ke lapangan, lalu mengatur shaf, kemudian (melaksanakan shalat dengan) bertakbir sebanyak empat kali.” [HR Al Bukhari (1333) dan Muslim (951)] Kitab AlAhkam Janaaiz. B. Syarat Sahnya Shalat Janazah Syarat sahnya shalat janazah sama dengan syaratnya shalat fardlu yaitu: 1. Badan suci dari najis dan hadas. 2. Tempat untuk melaksanakan shalat dan pakaian yang dipakai untuk shalat bersih dari najis dan kotoran. 3. Menutup aurat. 4. Waktu pelaksanaannya berbeda dengan shalat fardlu. C. Tata Cara Shalat Janazah Berdasarkan Majelis Tarjih PP Muhammadiyah 1. Niat 2. Berdiri tegap 3. Takbir Pertama Setelah takbir pertama (Allahu Akbar) maka dilanjutkan membaca Surat Fatihah dan sholawat kepada Nabi. Untuk bacaan Al Fatihah, tidak tuliskan disini karena dianggap semuanya sudah hafal. Hanya saja awali dahulu dengan ta’wudz dan basmallah.


31 Setelah membaca Surat Fatihah dilanjutkan dengan membaca sholawat : ALLÂHUMMA SALLI ‘ALÂ MUHAMMAD – WA ‘ALÂ ÂLI MUHAMMAD –  KAMÂ SALLAITA ‘ALÂ IBRÂHÎM – WA ÂLI IBRÂHÎM – WA BÂRIK ‘ALÂ MUHAMMAD WA ÂLI MUHAMMAD – KAMÂ BÂRAKTA ‘ALÂ IBRÂHÎM – WA ÂLI IBRÂHÎM – INNAKA HAMÎDUM MAJÎD “Ya Allah, limpahkanlah kemurahanMu kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana telah Engkau limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya. berkahilah Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberkahi pada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Terpuji dan Maha Mulia”. 4. Bacaan setelah takbir ke dua Setelah takbir ke dua selanjutnya membaca doa untuk jenazah


32 ALLÂHUMMAGFIRLAHU WARHAMHU WA‘Â FIHI WA‘FU ‘ANHU WA AKRIM NUZULAHU WA WASI‘ MUDKHALAHU WAGSILHU BIMÂIN WAS SALJIN WABARADIN WA NAQQIHI MINALKHATÂYÂ KAMÂ YUNAQQAS SAUBUL ABYADU MINAD DANASI WA ABDILHU DÂRAN KHAIRAN MIN DÂRIHI WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI WA ZAUJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI WA QIHI FITNATAL QABRI WA ‘ADÝÂBANNÂR. “Wahai, Allah! Berilah ampunan baginya dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah ia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya, mandikanlah ia dengan air, es dan salju. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya


33 semula, isteri yang lebih baik dari isterinya semula. Masukkanlah ia ke dalam surga, lindungilah dari adzab kubur dan adzab neraka.” 5. Bacaan setelah takbir ke tiga Setelah takbir ke 3 membaca doa di bawah ini: ALLÂHUMMAGFIR LIHAYYINÂ WAMAYYINTINÂ WASAGÎRINÂ WAKABÎRINÂ WA ÝAKARINÂ WA UNSÂNÂ WA SYÂHIDINÂ WAGÂ-IBINÂ. ALLÂHUMMA MAN AHYAITAHU MINNA FA AHYIHI ‘ALAL ISLÂMI WAMAN TAWAFFAITAHU MINNA FA TAWAFFAHU ‘ALAL ÎMÂNI. ALLÂHUMMA LÂTAHRIMNÂ AJRAHU WALÂ TUDILLANÂ BA‘DAHU. “Ya Allah ampunilah kami, baik yang masih hidup maupun yang telah mati, yang kecil maupun yang besar, laki-laki maupun perempuan, yang tampak maupun yang tidak


34 tempak, Ya Allah siapa yang Engkau hidupkan dari kami maka hidupkanlah dia di atas Islam. Dan siapa yang engkau wafatkan maka wafatkanlah dia di atas Iman. Ya Allah janganlah Engkau halangi kami akan pahalanya dan janganlah Engkau sesatkan kami sepeninggalnya.” Untuk jenazah anak-anak ditambah dengan doa: ALLÂHUMMAJ ‘ALHU LANÂ SALAFAN WA FARATAN WA AJRAN “Ya Allah jadikanlah dia tabungan, pendahulu dan pahala untuk kami” 6. Bacaan setelah takbir ke empat Setelah takbir ke empat membaca salam. ASSALÂMU’ALAIKUM WARAHMATULLÂHI WA BARAKÂTUH(U)


35 A. Pengertian dan Definisi Shalat Safar Shalat Safar adalah shalat lima waktu yang dilakukan oleh seseorang yang sedang melakukan perjalanan (telah tiba di tempat tujuan) atau sedang berada dalam perjalanan (di atas kendaraan). Dalil yang membolehkan meng-qasar shalat saat melakukan atau sedang dalam perjalanan adalah surah an-Nisa' 101: BAB VII SHALAT SAFAR 101. dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah mengapa kamu men-qashar[343] sembahyang (mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. [343] Menurut Pendapat jumhur arti qashar di sini Ialah: sembahyang yang empat rakaat dijadikan dua rakaat.


36 Mengqashar di sini ada kalanya dengan mengurangi jumlah rakaat dari 4 menjadi 2, yaitu di waktu bepergian dalam keadaan aman dan ada kalanya dengan meringankan rukun-rukun dari yang 2 rakaat itu, yaitu di waktu dalam perjalanan dalam keadaan khauf. dan ada kalanya lagi meringankan rukun-rukun yang 4 rakaat dalam keadaan khauf di waktu hadhar. Dalil Hadis Aku pernah menemani Rasulullah saw dalam perjalanannya dan beliau tidak pernah mengerjakan sholat lebih dari dua raka'at. Demikian juga yang dilakukan oleh Abu Bakar, Umar dan Ustman r.a. (HR Bukhari dan Muslim )


37 “Ketika sholat pertama kali diwajibkan adalah dua reka'at, lalu dua reka'aat tersebut ditetapkan sebagai sholat safar, dan disempurnakan ( menjadi empat reka'at ) untuk sholat orang yang sedang muqim.“ (HR Bukhari dan Muslim ) B. Syarat Shalat Safar 1. Sedang dalam perjalanan yang dilakukan bukan untuk maksiat, seperti silaturahmi, berusaha, dan berdagang. 2. Apabila dalam keadaan hujan atau waktu yang darurat, perang dan sakit. 3. Berniat untuk shalat jamak atau qashar. C. Macam dan Jenis Shalat Safar 1. Shalat Jamak adalah shalat yang digabungkan, maksudnya menggabungkan dua shalat fardu yang dilaksanakan pada satu waktu. Misalnya menggabungkan shalat zuhur dan asar dikerjakan pada waktu zuhur atau pada waktu asar. Atau menggabungkan shalat magrib dan 'isya dikerjakan pada waktu magrib atau pada waktu 'isya. Sedangkan shalat subuh tetap pada waktunya tidak boleh digabungkan dengan shalat lain. 2. Shalat Qasar Shalat jamak qashar adalah menyatukan shalat dalam satu waktu. Misalnya, waktu zuhur pada waktu asar atau sebaliknya, atau waktu magrib pada waktu ‘isya atau sebaliknya dengan cara di-qashar


38 (diringkas), dari 4 rakaat menjadi 2 rakaat. 3. Shalat yang Boleh di Jamak dan di Qashar a. Shalat yang boleh dijamak 1) Shalat zuhur. 2) Shalat asar. 3) Shalat magrib. 4) Shalat isya. Shalat subuh tidak boleh di-jamak. b. Shalat yang boleh di-qashar 1. Shalat zuhur. 2. Shalat asar. 3. Shalat isya. Shalat magrib dan shalat subuh tidak boleh diqashar. D. Cara Melaksanakan Shalat Safar Jamak 1. Cara Melaksanakan Shalat Jamak Takdim Yakni menjamak dua shalat yang dilaksanakan pada waktu yang pertama. Misalnya menjamak shalat duhur dengan asar, dikerjakan pada waktu duhur ( 4 rakaat shalat duhur dan 4 rakaat shalat asar) atau menjamak shalat magrib dengan 'isya dilaksanakan pada waktu magrib (3 rakaat shalat magrib dan 4 rakaat shalat 'isya). Tata caranya sebagai berikut:


39 1) Berniat shalat duhur dengan jamak takdim. 2) Takbiratul ihram 3) Shalat duhur empat rakaat seperti biasa. 4) Salam. 5) Berdiri lagi dan berniat shalat yang kedua (asar), 6) Takbiratul Ihram 7) Shalat asar empat rakaat seperti biasa. 8) Salam. Catatan: Setelah salam pada shalat yang pertama harus langsung berdiri, tidak boleh diselingi perbuatan atau perkataan misalnya zikir, berdo'a, bercakap-cakap dan lain-lain. 2. Cara Melaksanakan Shalat Jamak Ta'khir Misalnya Shalat magrib dengan 'isya: boleh Shalat magrib dulu tiga rakaat kemudian Shalat 'isya empat rakaat, dilaksanakan pada waktu 'isya. Tata caranya sebagai berikut: 1) Berniat menjamak Shalat magrib dengan jamak ta'khir. 2) Takbiratul ihram 3) Shalat magrib tiga rakaat seperti biasa. 4) Salam. 5) Berdiri lagi dan berniat shalat yang kedua ('isya), 6) Takbiratul Ihram 7) Shalat 'isya empat rakaat seperti biasa. 8) Salam.


40 Catatan: Ketentuan setelah salam pada Shalat yang pertama sama seperti Shalat jamak takdim. Untuk menghormati datangnya waktu Shalat, hendaknya ketika waktu Shalat pertama sudah tiba, maka orang yang akan menjamak ta'khir, sudah berniat untuk menjamak ta'khir Shalatnya, walaupun Shalatnya dilaksanakan pada waktu yang kedua 3. Shalat Jamak Qashar Shalat jamak qashar adalah menyatukan shalat dalam satu waktu. Misalnya, waktu Zuhur pada waktu Asar atau sebaliknya, atau waktu Magrib pada waktu Isya atau sebaliknya dengan cara di-qashar (diringkas), dari 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Shalat yang Boleh di Jamak dan di Qashar a. Shalat yang boleh dijamak 1) Shalat zuhur. 2) Shalat asar. 3) Shalat magrib. 4) Shalat isya. Shalat subuh tidak boleh dijamak. b. Shalat yang boleh diqashar 1) Shalat zuhur. 2) Shalat asar. 3) Shalat isya. Shalat magrib dan shalat subuh tidak boleh di-qashar.


41 Lampiran: Doa-doa Harian dalam Kompetensi Keberagamaan 1. Doa Memulai Bekerja Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari sifat pengecut, kikir, pemalas, lemah, dan terlilit hutang, dan tekanan orang lain (HR. at-Turmudzi). Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari menyesatkan atau disesatkan, dari menyelewengkan atau diselewengkan, dari menganiaya atau dianiaya, dan dari membodohi atau di bodohi (HR. at-Turmudzi). 2. Doa Hendak Makan atau Minum Ya Allah berkatilah apa yang telah Engkau anugerahkan dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.


42 3. Doa Sesudah Makan atau Minum Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahi makanan dan minuman, dan jadikanlahkami bagian dari orang-orang yang berserah diri (kepada-Mu) 4. Doa Memasuki Kamar Mandi/Kamar Kecil: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari syetan laki-laki maupun syetan perempuan atau dari berbagai macam kotoran 5. Doa keluar dari Kamar Mandi/Kamar Kecil (Aku Memohon) ampunan-Mu (ya Allah); atau Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoran dariku dan ampunilah aku (ya Allah) 6. Doa Sesudah Wudlu


43 Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, Jadikanlah aku sebagai bagian dari orang-orang yang mau bertaubat dan jadikan (pula) aku sebagai bagian dari orang-orang yang menyucikan diri. 7. Doa untuk Kebaikan Dunia dan Akhirat Ya Tuhan kami, anugerahilah aku kebaikan dunia, dan di akhirat (juga) kebaikan, dan lindungkanlah kami dari azab neraka. 8. Doa keluar Rumah Dengan Nama Allah aku berserah diri kepada-Nya; tidak ada daya dan kekuatan keculai dengan Allah 9. Doa Ampunan Diri dan Orangtua


44 Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan kasihanilah keduanya bagaikan beliau mengasihiku di masa kecil 10. Dzikir Ba'da Shalat Keterangan: Boleh ada versi-versi lain, sejauh berdasar kepada asSunnah al-Maqbulah. Doa seperlunya (diserahkan kepada intensifikasi masing-masing).


45 11. Doa Kafaratul Majlis Maha suci Engkau ya Allah.Dengan keterpujian-Mu aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Engkau.(Karena itu) aku memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu. 12. Doa Mohon Keteguhan Iman Ya Allah, yang memabalik-balikkan hati, mantabkanlah hatiku beriman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, menepati janjiku kepada-Mu, dan mengikuti sunnah NabiMu Muhammad saw. (semoga Allah menganugerahi kesejahteraan dan keselamatan kepadanya). 13. Doa Dijauhkan dari Perangai Munafik


46 Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari sifat ragu, syirik, suka membantah, nifaq (munafik), keburukan akhlaq. 14. Doa Masuk kedalam Masjid Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Ya Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmat-Mu. 15. Doa keluar dari Masjid Ya Allah, aku memohon karunia keutamaan kepada-Mu 16. Doa Agar Senantiasa Diberi Petunjuk Oleh Allah Ya Allah, sesungguhnya aku memohon petunjuk, ketakwaan,kelemahlembutan dan kecukupan kepadaMu.


47 17. Doa Keselamatan Ya Allah, aku mohon keselamatan dalam agamaku, kesehatan dalam tubuhku, keberkahan dalam rezekiku, tambahan ilmu untukku, diterima taubatku, mudah dan ringan saat kematianku, memperoleh ampunan sesudah kematianku, keselamatan untukku dari api neraka, dan ampunan untukku ketika dihisab 18. Doa Ampunan untuk Diri dan Umumnya Umat Islam Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orangtuaku, kepada kaum miuslimin dan muslimat, kaum mukminin dan


48 mukminat, yang masih hidup dan yang sudah wafat. Sesunggunghnya Engkau Maha mendengar, Maha dekat, dan senantiasa menjawab (positif) terhadap semua doa 19. Doa Dijauhkan dari Kepemilikan Ilmu yang Tidak Bermanfaat Ya Allah, Aku memohon perlindungan kepda-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak takut (kepada-Mu), nafsu yang tiada pernah puas, dan doa yang tidak (Engkau) dengarkan. 20. Doa Senantiasa Ingat Kepada Allah, Pandai Menyukuri Nikmat, dan Bagusnya dalam Beribadah Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa dapat mengingat-Mu, menyukuri atas nikmat- Mu, dan bagusnya ibadahku (kepada-Mu).


49 21. Doa untuk Kebaikan Istri dan Anak-anaknya Ya Tuhan kami, anugerahilah kami dari istri, anak, dan keturunan kami (senantiasa) menyenangkan dalam pandangan kami. Jadikanlah kami dan mereka (anak-cucu) menjadi pimpinan bagi orang-orang yang bertakwa. 22. Doa Sampai di Rumah dari Bekerja atau Bepergian Aku memohon perlindungan dengan firman-firman Allah yang Maha Sempurna dari kejahatan makhluk. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMukebaikan rumah(ku) ini, kebaikan keluarga yang ada di dalamnya, dan kebaikan apa saja yang ada di dalamnya. Aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kejahatannya, kejahatan keluarga yang ada di dalamnya, dan kejahatan apa saja yang ada di dalamnya.


50 23. Doa untuk Ziarah Kubur (Semoga) keselamatan untukmu semua wahai penduduk kaum muslimin dan kaum mukminin (laki laki-maupun wanita).Suatu saat insya Allah aku nmenyusul. Ya Allah, sesungguhnya kami (aku dan penduduk kubur) memohon keselamatan kepada-Mu. 24. Doa permohonan ampunan untuk teman, kolega, handai taulan, relasi, dan orang-orang yang telah meninggal. Semuanya yang beriman. Ya Tuhanku, ampunilah kami dan orang-orang yang telah mendahului kami dalam beriman.Janganlah Engkau jadikan dalam hati kami egois terhadap orangorangberiman, Ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau amat halus dan kasih sayang.


Click to View FlipBook Version