Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan modul ini tepat waktu. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Rasyid Zuhdi, M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah media pembelajaran yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan modul ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan modul ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan modul ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Penulis
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 2 DAFTAR ISI Halaman Sampul...........................................................................................1 Kata Pengantar..............................................................................................2 Daftar Isi.......................................................................................................3 Glosarium .....................................................................................................4 Peta Konsep ..................................................................................................5 Petunjuk Penggunaan....................................................................................6 I Pendahuluan ...............................................................................................7 II Materi Pembelajaran .................................................................................8 III Kegiatan Pembelajaran.............................................................................11 Kegiatan Belajar 1 ........................................................................................11 Kegiatan Belajar 2 ........................................................................................14 IV Evaluasi Pembelajaran.............................................................................22 Lembar Penilaian ..........................................................................................29
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 3 GLOSARIUM Faktual : Berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran. Humor : Sesuatu yang lucu; kejenakaan, kelucuan. Karakteriatik : Mempunyai sifat khas sesuai dengan strukturnya. Kekonyolan : Perihal ko nyol, lelucon. Koheren : Hubungan logis antara kalimat dalam satuan paragraf. Lelucon : Hasil melucu; tindak yang lucu, percakapan yang jenaka. Opsional : Bersifat pilihan; bukan keharusan.
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 4 PETA KONSEP TEKS ANEKDOT DEFINISI TUJUAN TEKS ANEKDOT CIRI - CIRI TEKS ANEKDOT FUNGSI TEKS ANEKDOT STRUKTUR TEKS ANEKDOT KAIDAH KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 5 PETUNJUK PENGGUNAAN Modul ini terdiri dari satu kegiatan belajar. Kegiatan belajar ini akan menguraikan tentang pengertian teks anekdot, definisi, fungsi teks anekdot, tujuan , kaidah kebahasaan teks anekdot serta struktur teks anekdot. 1. Bagi Siswa Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam menggunakan modul ini,maka langkah-langkah yang dilakukan antara lain: Bacalah dan pahamilah secara saksama uraian-uraian materi yang ada pada kegiatan belajar. Jika belum memahami materi yang disampaikan bertanyalah pada guru. 2. Bagi Guru Dalam kegiatan belajar guru berperan untuk: Membantu siswa dalam proses belajar Membimbing siswa dalam memahami konsep, analisis dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 6 I PENDAHULUAN 1. Kompetensi Inti KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( gotong royong, kerjasama, toleran, damai ), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permassalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam sesuai serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3: memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: Mengolah, menalar, menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. 2. Kompetensi Dasar 2.1 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat 2.2 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot 3. Deskripsi Modul ini berisi tentang materi-materi pemebelajaran yang berkaitan dengan teks anekdot, yang meliputi: 1) Mengkritisi teks anekdot dari aspek makna tersirat, 2) Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot Adapun ruang lingkup modul terdiri dari: Pendahuluan (kompetensi inti, kompetensi dasar, deskripsi isi model, waktu, dan tujuan akhir), Kegiatan Belajar (tujuan pembelajaran, uraian materi, rangkuman, latihan, dan kunci jawaban), dan Evaluasi Modul. Tujuan dari modul yaitu setelah mempelajari modul ini peserta didik diharapkan dapat memiliki kompetensi dalam: a. Mengkritisi teks anekdot dari aspek makna tersirat 1) Mengidentifikasi peenyebab kelucuan teks anekdot b. Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot 1) Mengidentifikasi struktur teks anekdot 2) Mengenal berbagai pola penyajian teks anekdot 3) Menganalisis kebahasaan teks anekdot
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 7 4. Waktu Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menguasai kompetensi tersebut tergantung sebanyak 8 pertemuan (8 x 45 menit).
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 8 II MATERI PEMBELAJARAN Pengantar Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita mendengar atau membaca cerita lucu yang didasrkan pada kisah nyata ataupun rekaan belaka. Meski tujuan utama cerita lucu tersebut hanya sebagai hiburan belaka, terkadang kita dapat menemukan sebuah kritikan yang cukup pedas ditemukan dalam cerita terssebut. Dari cerita-cerita tersebut, dapat ditemukan pesan atau tujuan sebuah cerita tersebut disampaikan. Salah satu jenis cerita lucu yang sering dijumpai adalah anekdot. Teks anekdot selalu dikaitkan dengan cerita lucu atau humor. Anekdot memang lucu, tetapi anekdot bukanlah sebuah lelucon karena tujuan utama anekdot tidak hanya menyebabkan kegembiraan tetapi mengungkapkaan fakta yang lebih umum. Teks anekdot merupakan teks berupa cerita, kisah atau percakapan singkat yang mengandung humor atau kelucuan. Kelucuan dalam anekdot tidak hanya sekedar mengundang tawa, namum mengajak untuk merenungkan suatu kebenaran. Kebenaran ini biasanya berupa kritik yaang berkaitan dengan isu kehidupan orang-orang penting atau terkenal yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian menambahkan unsur rekaan, sehingga kritik yang disampaikan pun tidak terkesan kasar dan menyakiti. Hal inilah yang membedakan antara teks anekdot dengan cerita lucu yang lain. Definisi Berikut beberapa pendapat berkaitan dengaan anekdot. Kosasih (2013:7) berpendapat anekdot adalah cerita lucu atau menggelitik yang bertujuan memberikan suatu pelajaran tertentu. Kisah dalam anekdot biasanya melibatkan tokoh tertentu yang bersifat faktual maupun terkenal. Dengan demikian, anekdot tidak semata-mata menyajikan hal yang lucu-lucu, guyonan atau humor. Akan tetapi terdapat pula tujuan lain dibalik cerita lucu itu, yakni berupa pesan yang diharapkan bisa memberikan pelajaran kepada khalayak. Menurut Wachidah (2004:1) jika dilihat dari tujuannya untuk memaparkan suatu kejadian atau peristiwa yang telah lewat anekdot mirip dengan teks recount. Dananjaja (1997:11) berpendapat bahwa anekdot adalah kisah fiktif lucu pribadi seorang tokoh atau beberaapa tokoh yang benar-benar ada. Muthiah (2012:12) yang menyatakan bahwa anekdot adalah sebuah teks yang berisi pengalaman seseorang yang tidak biasa. Pengalaman yang tidak biasa tersebut disampaikan kepada orang lain dengan tujuan untuk menghibur si pembaca. Teks anekdot sering juga disebut dengan cerita jenaka. Teks anekdot pada umumnya terdiri atas lima bagian atau struktur generik. Lima bagian tersebut antara lain abstract, orientation, crisis, reaction, dan coda. Graham dan Rahmanadia (2010:2) menyatakan bahwa kata anekdot digunakan untuk memaknai kata “ joke “ dari bahasa Inggris yang bermakna suatu narasi atau percakapan yang
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 9 lucu (humorous). Wijana (1995:24) menjelaskan bahwa teks humor adalah teks atau wacana bermuatan humor untuk bensendau-gurau, menyindir atau mengkritik secara tidak langsung segala macam kepincangan atau ketidakberesan yang tengah terjadi di masyarakat penciptanya. Sementara Husein (2001:354) menyatakan bahwa anekdot digunakan untuk menamai lelucon atau humor dalam pengertian umum. Sedangkan Setiawan (1990) menyatakan bahwa anekdot berisi hal-hal yang aneh dan nyeleneh dapat dijadikan humor sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini berpotensi untuk dijadikan bahan lelucon. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, anekdot (n) didefinisikan sebagai cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa teks anekdot merupakan cerita narasi ataupun percakapan yang lucu dengan berbagai tujuan, baik hanya sekedar hiburan atau sendau-gurau, sindiran, atau kritik tidak langsung. Sebagai bagian dari teks naratif, anekdot dibangun oleh unsur-unsur pembangun cerita. Jika didasarkan pada unsur intrinsik cerita naratif secara umum, maka struktur teksnya terdiri dari tema, latar, alur, penokohan, sudut pandang, dan amanat. Tujuan Teks Anekdot 1. Untuk dapat membangkitkan tawa, 2. Untuk dapat membuat orang terhibur, 3. Untuk mengungkap kebenaran yang lebih umum, 4. Untuk memberikan kritik secara halus, 5. Untuk melukiskan suatu karakter atau sikap dengan ringan dan singkat. Ciri – Ciri Teks Anekdot 1. Fiksi atau berdasar kisah nyata, 2. Bersifat lucu atau humor, 3. Memiliki tujuan tertentu/khusus, 4. Bersifat menggelitik, 5. Bersifat mengkritik atau menyindir, 6. Berkaitan dengan orang penting, 7. Menampilkan karakter hewan dan figur seorang manusia. Fungsi Teks Anekdot 1. Fungsi primer Sebagai sarana ekspresi yang berhubungan dengan ketidaksukaan, ketidakpuasan, kejengkelan, kebencian, dan sebagainya. 2. Fungsi sekunder Sebagai bahan hiburan. Struktur Teks Anekdot Adapun pengertian kelima struktur anekdot tersebut, yaitu:
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 10 1. Abstraksi Bagian awal paragraf yang memberi gambaran tentang cerita. Fungsinya adalah memberikan gambaran tentang isi teks. Secara umum, bagian ini menunjukkan hal unik, kejadian yang tidak lumrah, tidak biasa, aneh, atau berupa rangkuman atas apa yang akan diceritakan atau dipaparkan dalam teks. 2. Orientasi Bagian yang menunjukkan latar belakang isi teks. Pada bagian ini, penulis bercerita secara detail, berupa pengenalan tokoh, waktu, dan tempat. 3. Krisis Rangkaian kejadian, peristiwa, atau bagian terjadinya hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada penulis atau orang yang diceritakan. 4. Reaksi Cara penulis atau yang ditulis dalam menyelesaikan masalah atau langkah yang diambil untuk merespon masalah yang timbul pada bagian krisis. 5. Koda Bagian akhir cerita, bisa juga dengnan memberi simpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis. Biasanya perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita. Kaidah Kebahasaan Teks Berdasarkan contoh tersebut, maka teks anekdot memiliki unsur kebahasaan yang khas yaitu; 1. Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa waktu lampau (kemarin, pada suatu hari, pada suatu masa), misalnya, dia meninggalkan rumah dua hari yang lalu, 2. Menggunakan kalimat retorika atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, misalnya, Manusia itu bernapas bukan? 3. Menggunakan konjungsi (kata penghubung), yang menyatakaan hubungan waktu/temporal, seperti setelah itu, kemudian, lalu, selanjutnya, dan sebaginya. 4. Menggunakan kata kerja aksi/material, seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya. 5. Menggunakan kalimat perintah (imperatif sentence), misalnya, Buanglah! Ambilah! 6. Menggunakan kalimat seru, misalnya, “Oh, maaf” 7. Khusus anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaaan kalimat langsung sangat dominan, misalnya, “Apakah benar,”teriak jaksa, “Bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” 8. Urutan peristiwa bedasarkan waktu (alur maju)
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 11 III KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran 1. Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat 1. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini,peserta didik diharapkan mampu: a. Mendata pokok-pokok isi teks anekdot b. Mengideentifikasi penyebab kelucuan anekdot 2. Uraian Materi Aktivitas Kompetensi: Menyimak dan Menulis Petunjuk Kegiatan: a. Cermati video pembelajaran teks anekdot terlampir! b. Berdasarkan video pembelajaran tersebut, isilah tabel di bawah ini! Pengantar Materi Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui berbagai jenis teks. Salah satu teks yang cukup menarik untuk dibaca adalah teks cerita lucu. Cerita-cerita lucu tersebut banyak berhubungan dengan cerita yang bersifat rekaan. Namun, ada juga cerita lucu yang didasarkan pada peristiwa atau kejadian sebenarnya yang pernah dialami tokoh. Selain sebagai media untuk tujuan menghibur, cerita lucu biasanya berkaitan dengan tujuan tertentu, misalnya mengkritik, menyindir, atau tujuan-tujuan lain. Salah satu teks cerita lucu yang digunakan sebagai sarana mengkritik atau menyindir adalah teks anekdot. Teks anekdot digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan kritik tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Namun, kritik dalam teks anekdot berkaitan dengan kritik yang bersifat membangun, menyindir dan menyaampaikan kebenaran umum. Selain bersifat mengkritik, menyindir dan menyaampaikan kebenaran umum, teks anekdot juga mengangkat cerita tentang tokoh penting atau terkenal berdasarkan kejadian sebenarnya yang dialami tokoh. Berdasarkan kejadian tersebut, kemudian penulis menambahkan dengan unsur rekaan, baik sebagai latar, tokoh lain, maupun peristiwa lain yang mendukung peristiwa utama. Mengidentifikasi Penyebab Kelucuan Anekdot Kelucuan dalam teks anekdot biasanya berhubungan dengan bahasa yang digunakan. Cerita dalam anekdot singkat, namun padat akan makna dan mengenai. Untuk itu, bacalah cerita teks anekdot berikut dan temukan bagian cerita yang menunjukkan kelucuan. Contoh 1
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 12 Politikus Sering Bohong Sebuah bis penuh dengan para politikus keluar dari marka jalan. Akhirnya, menabrak sebuah pohon besar di ladang seorang petani tua. Hampir semua penumpang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. Petani tua segera memberikan bantuan. Namun, apalah daya, ia tidak bisa berbuat apa pun karena memang para penumpang bis itu dianggap sudah tidak bisa tertolong lagi. Petani tua kemudian menguburkan politikus-politikus itu di kebunnya. Beberapa hari kemudian, petugas dari kepolisian mendatanginya dan menanyakan peristiwa kecelakaan itu, "Apakah benar mereka semua meninggal, Pak?" Petani tua itu menjawab, "Mereka tampak sudah meninggal, Pak. Memang beberapa di antara mereka ada yang masih bergerak-gerak. Bahkan, beberapa di antara mereka ada yang berkata bahwa mereka belum meninggal. Tapi Anda kan tahu, betapa seringnya politikus itu berbohong. Saya tidak mempercayai perkataan mereka. Oleh karena itu, tetap saya harus menguburkannya!" Berikut contoh analisis dengan menggunakan unsur intrinsik teks fiksi. Aspek Pengamatan Isi Tokoh yang diceritakan 1. Politikus 2. Petani 3. Petugas Latar peristiwa 1. Tempat: ladang petani 2. Waktu: - 3. Suasana: menyedihkan 4. Sosial: lingkungan pedesaan Alur cerita 1. Perjalanan politikus ke pedesaan. 2. Bus yang berisi politikus menabrak pohon besar. 3. Petani menolong dan menguburkan politikus tersebut. 4. Petugas menanyakan peristiwa penguburan para politikus tersebut. Petani menganggap bahwa politikus yang hidup berbohong dengan kondisi mereka dan tetap menguburkan. 5. Petani meyakinkan petugas mengapa tetap menguburkan. Masalah yang dibahas dalam cerita Kecelakaan bus yang berisi politikus Pesan cerita Tidak berbohong terus-menerus agar tidak dipahami orang lain sebagai pembohong. Unsur yang menunjukkan kelucuan cerita Petani tetap menguburkan para politikus yang kecelakaan tersebut, meskipun beberapa ada yang masih hidup. Karena petani tersebut memahami bahwa politikus yang masih hidup hanya berbohong semata. Teks tersebut mengandung sindiran kepada para politikus, agar tidak menyampaikan informasi yang
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 13 tidak benar (bohong) karena masyarakat akan menerima dan menganggap bahwa setiap politisi pasti pembohong. Dari analisis diatas, alasan yang menunjukkan kelucuan dalam teks Politikus Sering Bohong adalah petani menguburkan seluruh politikus, padahal ada sebagian politikus yang mungkin saja masih hidup. Menurut petani, jika pun politikus masih hidup, dia pasti berbohong. Karena menurut petani, politikus terbiasa berbohong, maka ia pun tidak percaya kalau kecelakaan yang terjadi hanya membuat politikus luka. 3. Rangkuman a. Teks anekdot merupakan sebuah cerita rekaan yang singkat dan padat, bersifat lucu dan mengesankan, berhubungan dengan tokoh penting atau terkenal dan berdasarkan peristiwa yang sebenarnya. Cerita ini mengandung pesan mendalam yang berhubungan dengan kebenaran umum. b. Isi teks anekdot berisi sindiran dan kritikan terhadap kejadian yanng menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh penting. c. Fungsi teks anekdot adalah sebagai sarana untuk menyampaikan kritik terhadap peristiwa yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. 4. Latihan dan Evaluasi Petunjuk: Kerjakan soal-soal dibawah ini! Apakah pernyataan-pernyataan dibawah ini sesuai dengan teks anekdot? Jika pernyataan benar lingkari huruf B dan jika pernyataan tidak benar lingkari huruf S! B S Kisah dalam anekdot biasanya melibatkan tokoh tertentu yang bersifat faktal maupun terkenal. B S Teks anekdot sering juga disebut dengan cerita jenaka. B S Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, anekdot (n) didefinisikan sebagai cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. B S Teks cerita anekdot termasuk cerita naratif B S Teks anekdot berbeda dengan teks humor B S Teks anekdot bersifat menggelitik, mengkritik, menyindir, dan mengaajak orang lain untuk melakukan sesuatu. B S Fungsi utama teks anekdot sebagai sarana ekspresi yang berhubungan dengan ketidaksukaan, ketidakpuasan, kejengkelan, kebencian, dan sebagainya. B S Didalam teks anekdot juga diungkapkan kebenaran yang lebih umum B S Teks anekdot dapat didasarkan pada kisah nyata atau fiktif B S Amanat dalam anekdot selalu tersirat 5. Refleksi Petunjuk: Buatlah refleksi kegiatan pembelajaran 1 dengan mengikuti panduan berikut! a) Bagian manakah yang sangat penting dari materi yang telah dipelajari?
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 14 b) Bagian manakah yang telah Anda pahami dan belum Anda pahami? c) Bagian manakah yang ingin Anda dalami untuk mempelajari teks anekdot? Kegiatan Pembelajaran 2. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot 1. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu; a. Mengidentifikasi struktur teks anekdot b. Mengenal berbagai pola penyajian teks anekdot c. Menganalisis kebahasaan teks anekdot 2. Uraian Materi Aktivitas Kompetensi: Membaca dan Berbicara Petunjuk Kegiatan: Pengantar Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. a) Abstraksi merupakan bagian awal paragraf yang berfungsi untuk memberikan gambaran yang jelas tentang isi teks anekdot. b) Orientasi merupakan again cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis. c) Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa. d) Reaksi merupakan tanggapan atau respons atau krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan. e) Koda merupakan penutup atau kesimpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Didalamnya dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh katakata: seperti itulah, akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bisa ada ataupun tidak ada. Mengidentifikasi Struktur Teks Anekdot
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 15 Identifikasi teks anekdot dilakuakan dengan menentukan struktur teks. Setiap bagian dalam teks anekdot menunjukkan abstraksi, observasi, krisis, reaksi, dan koda. Pada bagian ini akan dibahas bagian-bagian yang menunjukkan struktur dalam teks anekdot. Bacalah secara lengkap teks berikut dan contoh analisis teks berdasarkan struktur teks! Ralat Bohong Sebuah surat kabar terkemuka terbitan Jakarta menurunkan headline dengan judul besar di halaman depan, “ 50% PEJABAT TINGGI KITA KORUPTOR DAN PENJAHAT “. Tentu saja keesokan harinya sang pemimpin redaksi dipanggil menghadap ke Departemen Penerangan dan ke Mabes ABRI di Cilangkap. Si pemimpin redaksi dimakimaki diminta segera meralat beritanya. Bila tidak SIUPP-nya bakal dicabut. Maka keesokan harinya dimuatlah ralat berita sehari sebelumnya. Berikut ralatnya secara lengkap. “ Dengan ini kami meralat headline kemarin yang berjudul “ 50 % PEJABAT TINGGI KITA KORUPTOR DAN PENJAHAT “ yang ternyata sama sekali tidak benar. Yang benar adalah “ 50% PEJABAT TINGGI KITA BUKAN KORUPTOR DAN PENJAHAT “. Dengan demikian headline yang kami turunkan dianggap tidak pernah ada. Analisis Struktur Teks Anekdot diatas adalah sebagai berikut; Bagian Teks Struktur Sebuah surat kabar terkemuka terbitan Jakarta menurunkan headline dengan judul besar di halaman depan, “ 50% PEJABAT TINGGI KITA KORUPTOR DAN PENJAHAT “. Abstraksi Tentu saja keesokan harinya sang pemimpin redaksi dipanggil menghadap ke Departemen Penerangan dan ke Mabes ABRI di Cilangkap. Orientasi Si pemimpin redaksi dimaki-maki diminta segera meralat beritanya. Bila tidak SIUPP-nya bakal dicabut. Krisis Maka keesokan harinya dimuatlah ralat berita sehari sebelumnya. Berikut ralatnya secara lengkap. “ Dengan ini kami meralat headline kemarin yang berjudul “ 50 % PEJABAT TINGGI KITA KORUPTOR DAN PENJAHAT “ yang ternyata sama sekali tidak benar. Yang benar adalah “ 50% PEJABAT TINGGI KITA BUKAN KORUPTOR DAN PENJAHAT “. Reaksi Dengan demikian headline yang kami turunkan dianggap tidak pernah ada. Koda Latihan analisis struktur teks anekdot Setelah mempelajari secara cermat struktur teks anekdot diatas, buatlah analisis struktur teks anekdot!
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 16 Menyambung Kabel Telepon Setelah lulus dari perguruan tinggi, Fathan menemukan salah satu pamannya yang sangat kaya dan tidak memiliki anak, meninggal dan meninggalkan banyak uang untuknya, jadi dia memutuskan untuk mendirikan agen perumahannya sendiri. Fathan menemukan kantor yang bagus. Ia membeli beberapa perabot baru dan pindah ke sana. Ia baru berada di sana selama beberapa jam ketika dia mendengar seseorang datang ke pintu kantornya.“Itu pasti pelanggan pertamaku,” pikir Fathan. Ia segera mengangkat telepon dan berpura-pura sangat sibuk menjawab panggilan penting dari seseorang di Jakarta Utara yang ingin membeli rumah besar dan mahal di daerah tersebut.Pria itu mengetuk pintu, masuk dan menunggu dengan sopan sampai Fathan menyelesaikan percakapannya di telepon. Kemudian pria itu berkata kepada Fathan, “Saya dari perusahaan telepon dan saya dikirim ke sini untuk menyambungkan kabel telepon Anda.” Bagian Teks Struktur Abstraksi Orientasi Krisis Reaksi Koda Mengenal Berbagai Pola Penyajian Teks Anekdot Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi. Teks anekdot dalam bentuk dialog biasanya melibatkan dua orang atau lebih tokoh, dengan penyajian dialog seperti dalam teks drama. Teks anekdot dalam bentuk narasi, biasanya si pencerita langsung mengungkapkan cerita berdasarkan keruntutan peristiwa atau kejadian. Berikut contoh penyajian teks anekdot dalam bentuk narasi dan dialog 1. Anekdot yang disajikan dalam bentu narasi Makan Rumput Pada hari itu Pak Suranto tengah mengendarai mobil mewahnya di suatu lokasi. Namun tiba – tiba Pak Suranto merasa heran pada saat ada seorang ibu- ibu yang nampak sedang makan rumput. Pak Suranto pun akhirnya memutuskan berhenti serta hendak bertanya
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 17 mengapa ibu tersebut memakan rumput. Selama ini Pak Suranto tahunya manusia hanya makan nasi, bukan makan rumput. Pak Suranto pun kemudian bertanya, “Maaf bu, kenapa ibu memakan rumput?”. Ibu tersebut dengan wajah memelasnya menjawab, “Saya lapar pak serta tidak memiliki uang untuk membeli makanan”. Mendengar jawaban itu, Pak Suranto pun merasa sangat iba. Kemudian ia mengajak ibu tersebut agar naik ke dalam mobil mewahnya. Tetapi tanpa diduga ibu tersebut menolak. “Saya tidak dapat naik mobil mewah bapak, saya memiliki lima anak yang juga tengah memakan rumput di rumah”. jelas dari ibu tersebut. Mendengar hal itu, Pak Suranto pun lantas menjawab, “Ya sudah bawa saja kelima anak ibu itu”. Tentu saja ibu merasa sangat girang, iya kemudian memanggil seluruh anak–anaknya agar naik mobil mewah Pak Suranto. Pada saat berada di dalam mobil, anak -anak itu pun merasa sangat senang. Salah satu anak ibu itu juga ada yang bertanya, “Bapak akan mengajak kami kemana?”. Pak Suranto menjawab “Tentu saja saya akan membawa kalian ke rumah saya”. Mereka pun bertambah girang. “Memangnya kenapa bapak mau membawa kami ke rumah bapak?”, tanya anak yang lainnya. Pak Suranto pun menjawab “Iya, soalnya rumput yang ada di rumah saya sudah mulai panjang – panjang”. 2. Anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog Ilmuwan Indonesia Hebat Dikisahkan pada tahun 2300 diadakanlah perlombaan pengetahuan ilmiah tingkat dunia di Jakarta. Di tahap seleksi awal, panitia melakukan wawancara kepada peserta. Berikut ini cuplikan wawancara itu. Panitia memanggil peserta pertama dari Amerika dan menanyakan sebuah pertanyaan. Panitia : ”Coba ceritakan siapa itu Galileo Galilei?” Orang Amerika : “Fisikawan Italia zaman Renaissance, penyempurna teleskop yang bisa mengamati bintang dan pendukung teori Copernicus. Panitia : “Kalau James Watt?” Orang Amerika : “Ilmuwan Skotlandia penemu mesin uap modern yang memicu revolusi industri. Nama belakangnya dipakai sebagai satuan daya saat ini.” Panitia : “Ok. Good. Proceed.” Panitia : (Selanjutnya, panitia memanggil peserta kedua asal China.) “Coba ceritakan siapa itu Archimedes?” Orang China : “Filsuf Yunani Kuno. Penemu cara kerja tuas, sistem katrol, menyempurnakan nilai pi, dan kutipannya yang paling terkenal ‘Eureka, Eureka!!’” Panitia : “Well. Good enough. Bagaimana dengan Guglielmo Marconi?” Orang China : “Ilmuwan asal Italia pemenang nobel dan penemu sistem telegrafi tanpa kabel yang kemudian dikembangkan menjadi radio.” Panitia : “Ok. Fine. Proceed.” (Tibalah peserta ketiga dari Indonesia yang dipanggil. )
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 18 Panitia : “Coba ceritakan siapa itu Albert Einstein?” Orang Indonesia : “Uhm…Tidak tahu tuh.” Panitia : (Panitia agak kaget, tetapi kemudian melanjutkan pertanyaan) “Kalo Sir Isaac Newton siapa tuh?” Orang Indonesia : “Er…Tidak tahu juga.” Panitia :( Kali ini Panitia tambah kaget, tapi masih dilanjutkan. )“Ok, bagaimana dengan Thomas Alva Edison. Tahu dong?” Orang Indonesia mulai jengkel juga. Orang Indonesia : “Tidak Tahu!!!” Panitia :( Sang Panitia kehilangan kesabarannya dan menyindirnya. )“Huh? Kamu tidak tahu siapa itu Einstein, Newton, Edison tapi kamu nekat mau ikut perlombaan tingkat dunia seperti ini? Gak salah?” Orang Indonesia : (Orang Indonesia langsung menghardik. )“Oh ya? Sekarang gua balik nanyain elo. Tahu si Urip gak? Si Raharjo? Suprapto? Hah?” Panitia : “Gak Tahu. Emang siapa itu?” Orang Indonesia : “Nah itulah, masing-masing kan kita punya kenalan sendiri-sendiri!!” Panitia: ???? Dari kedua contoh teks diatas, dapat dipahami bahwa teks anekdot dengan penyajian dialog menggunakan kalimat langsung yang ditulis sebagai berikut: a) Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“…..”) b) Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf kapital. c) Antara pembicara dan apa yang dikatakannya dipisahkan dengan tanda titi dua (:) Menganalisis Struktur dan Aspek Kebahasaan Teks Anekdot Setiap teks selalu mengandung unsur kebahasaan yang khas yang membangun teks tersebut, begitupun dengan teks anekdot. Teks anekdot mengandung unsur kebahasaan, seperti a) menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu, b) menggunakan kalimat retoris,kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, c) menggunakan konjungsi (kata penghubung) yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, lalu, dan sebagainya, d) menggunakan kata kerja aksi, seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya, e) menggunakan kalimat perintah , dan f) menggunakan kaklimat seru. Teks anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog sangat kental dengan penggunaan kalimat langsung. Cermati identifikasi teks anekdot berdasarkan unsur kebahasaan yang membangun teks anekdot! Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 19 Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi.“ Apakah benar “. Teriak Jaksa. “ Bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini? “ Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. “ Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini? “ ulang pengacara. Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “ Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa. “ “ Oh, maaf. “ Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim. “ Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda. “ Analisis kebahasaan teks di atas adalah sebagai berikut; Aspek Kebahasaan Aspek dalam teks Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lampau Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. Kalimat retoris “ Apakah benar “. Teriak Jaksa. “ Bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini? “ Konjungsi waktu Akhirnya, hakim berkata, “ Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa. “ Kata kerja aksi Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. Kalimat perintah “ Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa. “ Kalimat seru “ Oh, maaf. “ Berdasarkan analisis kebahasaan diatas, cobalah untuk membuat identifikasi teks anekdot berikut ini. Sekarang Pukul Berapa? Seorang gelandangan tidur di taman. Ia dibangunkan setelah tidur selama 5 menit oleh seorang pria. “Permisi. Apakah Anda tahu pukul berapa sekarang?” Gelandang itu menjawab, “Maaf saya tidak punya jam tangan, jadi saya tidak tahu sekarang pukul berapa.” Pria itu meminta maaf karena membangunkan gelandangan itu, lalu melangkah pergi. Gelandang itu kembali melanjutkan tidurnya. Setelah beberapa saat, Ia dibangunkan oleh seorang wanita, yang sedang berjalan-jalan dengan anjingnya.
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 20 Wanita itu berkata, “Maaf mengganggu tidur Anda, tetapi sepertinya saya kehilangan jam tangan saya. Apa Anda tahu sekarang pukul berapa?” Gelandang itu sedikit kesal karena dibangunkan lagi, tetapi dia dengan sopan memberi tahu wanita itu bahwa dia tidak punya jam tangan dan tidak tahu pukul berapa. Setelah wanita itu pergi, gelandangan itu punya ide. Ia membuka tas miliknya dan mengeluarkan pena dan selembar kertas. Di kertas itu, Ia menulis, ‘Saya tidak punya jam tangan. Saya tidak tahu sekarang pukul berapa.’ Ia kemudian menggantungkan kertas itu di lehernya dan kembali melanjutkan tidurnya. Setelah sekitar 15 menit, seorang polisi yang sedang berjalan di taman melihat gelandangan tertidur di bangku, dan membaca tulisan yang digantung di lehernya. Polisi itu membangunkan si gelandangan dan berkata, “Saya membaca tulisan yang digantung di leher Anda. Saya pikir Anda ingin tahu bahwa sekarang pukul 14.30.” Analisis kebahasaan teks anekdot Sekarang Pukul Berapa? Aspek Kebahasaan Aspek dalam Teks Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lampau Kalimat retoris Konjungsi waktu Kata kerja aksi Kalimat perintah Kalimat seru 3. Rangkuman a) Struktur teks anekdot adalah abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. b) Ciri kebahasaan teks anekdot adalah a. Menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu b. Menggunakan kalimat retoris c. Menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu/temporal d. Menggunakan kata kerja aksi e. Menggunakan kalimat seru 4. Latihan dan Evaluasi Petunjuk: Kerjakan soal-soal dibawah ini! Pilihlah jawaban yang benar 1) Berikut ini yang termasuk struktur teks anekdot adalah……. A. Tema, abstraksi, orientasi, krisis, dan koda B. Abstraksi, orientasi, reaksi, krisis, dan koda C. Tema, orientasi, krisis, reaksi, dan koda D. Tema, abstraksi, krisis, dan reaksi
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 21 2) Salah satu ciri kebahasaan dari teks anekdot adalah sebagai berikut, kecuali…… A. Menggunakan kalimat berita B. Menggunakan kalimat retoris dan kalimat seru C. Menggunaakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan konjungsi yang menyatakan hubungan sebab-akibat D. Menggunakan kata kerja aksi 3) Kalimat retoris adalah……. A. Kalimat yang tidak memerlukan jawaban B. Kalimat yang tidak mengandung unsur perintah C. Kalimat yang perlu memerlukan jawaban D. Kalimat yang mengandung unsur tanya 4) Salah satu kaidah dalam cerita anekdot adalah penggunaan waktu lampau. Berikut yang termasuk penggunaan waktu lampau adalah….. A. Pada suatu waktu ada seorang raja bermimpi B. Sekaranglah saatnya belajar membuat anekdot C. Besok ramai-ramai mereka berdemo D. Mengapa semua terjadi? 5) Bacalah kalimat berikut! Suatu hari Jarwo dan Jono tengah asik mengobrol di warung kopi. Mereka berdua mengobrol tentang perilaku berkendara motor di Indonesia. Kata yang termasuk kata kerja aksi adalah…… A. Suatu hari B. Asik C. Mengobrol D. Berkendara 5. Refleksi Petunjuk: Buatlah refleksi kegiatan pembelajaran 1 dengan mengikuti panduan berikut a) Bagian manakah yang belum Anda pahami? b) Bagian manakah yang ingin Anda dalami untuk mempelajari teks anekdot?
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 22 IV EVALUASI PEMBELAJARAN 1. Perhatikan struktur anekdot : Struktur teks anekdot 1. Koda 2. Krisis 3. Abstraksi 4. Reaksi 5. Orientasi Urutan struktur teks anekdot yang tepat adalah …. A. 3-5-4-2-1 B. 3-5-2-4-1 C. 3-4-5-2-1 D. 3-2-4-5-1 E. 3-4-2-5-1 2. Berikut ini yang bukan ciri-ciri teks anekdot adalah…. A. Struktur teks orientasi-krisis-reaksi B. Memiliki pesan moral C. Memiliki unsur lucu D. Berbentuk cerita E. Menggelitik 3. Berikut ini yang termasuk unsur kebahasaan kecuali ... A. Konjungsi menyatakan yang menyatakan hubungan waktu B. Kalimat retoris C. Kalimat tanya D. Kata kerja aksi E. Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu 4. Bacalah teks anekdot tersebut! Kisah Pemulung Pada siang hari di sebuah kompleks perumahaan yang kelihatan mewah terjadi perdebatan antara Pak RT dan Pak Pemulung. Masalah yang mereka debatkan adalah hal remeh yaitu di lingkungan perumahan itu, memang sudah banyak ditempel papan dengan tulisan “Pemulung Dilarang Masuk”, tetapi masih saja ada pemulung yang tidak menaati aturan tersebut. Pak RT : “Pak sedang cari apa di tempat sampah itu? Lihat tulisan di perumahan ini, tidak?” Pemulung :“Emang tulisannya apa, Pak?” Pak RT : “Di papan itu tertulis Pemulung Dilarang Masuk, lantas kenapa Bapak nekat masuk di perumahan ini?” Pemulung : “Yah, Pak RT ini gimana sih… kalau saya bisa baca tulisan yang di papan
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 23 itu, tentu saya tidak akan jadi pemulung, Pak!” Dari teks anekdot di atas, makna tersiratnya adalah... A. Masih banyak orang miskin di sekitar kita! B. Pemulung dilarang masuk! C. Banyak pemulung yang tidak menaati peraturan. D. Ternyata angka buta aksara disekitar kita masih banyak. E. Teranyata masih banyak pemulung disekitar kita. 5. Dari teks anekdot di atas, konjungsi yang menyatakan hubungan waktu adalah ... A. Kemudian B. Dan C. Yang D. Dengan E. Di Perhatikan teks di bawah ini ! (1) Seorang laki-laki masuk bank dan berkata ia ingin pinjam $200 selama enam bulan. (2) Ia menjaminkan Rolls Royce miliknya dan meminta bank menahan mobilnya itu sampai utangnya lunas. (3) Enam bulan kemudian orang itu kembali ke bank membayar $200 ditambah $10 bunga dan mengambil kembali Roll –nya. (4) Petugas pinjaman bertanya kepadanya mengapa orang yang mengendarai Roll Royce perlu pinjaman $200 lalu jawabnya, “Saya harus ke Eropa selama enam bulan dan di mana lagi saya dapat menitipkan Rolls selama itu hanya $10? “ (5) Si petugas melongo dan sejurus kemudian tertawa mengakui kecerdikan si pemilik Roll Royce. 6. Orientasi pada teks anekdot tersebut adalah kalimat …. A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5) 7. Bagian krisis pada teks anekdot tersebut adalah … A.Seorang pemilik Roll Royce meminjam uang di bank dan menjaminkan mobilnya. B. Seorang pemilik Roll Royce meminta bank menahan mobilnya sampai utangnya lunas. C. Seorang pemilik Roll Royce membayar utang dan mengambil mobilnya. D. Seorang pemilik Roll Royce meminjam uang di bank dan menitipkan mobilnya dengan cara menjaminkan mobil tersebut. E. Seorang pemilik Roll Royce memberikan jawaban yang membuat si petugas bank melongo dan tertawa. Perhatikan teks di bawah ini ! Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi kuliah Hukum Pidana. Saat tiba sesi tanya jawab si Ali bertanya pada dosen, ”Apa kepanjangan dari KUHP,Pak?” Lalu dosen tidak menjawab sendiri, tetapi dilemparkannya pada si Ahmad. “Saudara Ahmad, coba bantu saya untuk menjawab pertanyaan saudara Ali!” pinta beliau. Dengan tegas si Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak!” tegasnya. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedang pak dosen
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 24 geleng-geleng kepala, seraya menambahkan pertanyaan pada si Ahmad, “Saudara Ahmad, darimana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar si Ahmad, pertanyaan tersebut dijawabnya pula dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan ‘Pengalaman adalah guru yang terbaik’ begitu, Pak!” Seisi kelas tertawa. Lalu tawa mereda dan kelas kembali tenang. 8. Kelucuan teks anekdot terdapat pada bagian … A. Dosen sedang memberi kuliah hukum pidana. B. Saat sesi tanya jawab antara mahasiswa dan dosen. C. Saat Ahmad memplesetkan KUHP menjadi Kasih Uang Habis Perkara. D. Para mahasiswa tertawa mendengar jawaban Ahmad. E. Para mahasiswa menertawakan keluguan Ahmad menjawab pertanyaan dosen. 9. Arti istilah ‘Kasih Uang Habis Perkara’ dalam teks tersebut adalah …. A. Setiap perkara dikenai biaya B. Setiap perkara dapat ditindaklanjuti dengan uang C. Setiap perkara dapat diselesaikan dengan uang D. Setiap perkara tidak dapat diuangkan E. Setiap perkara tidak dapat diselesaikan 10. Makna tersirat pada teks anekdot di atas adalah... A. Menjelaskan kepanjangan KUHP sebenarnya adalah Kitab Undang Hukum Pidana. B. Mengkritik Bapak dosen sedang memberikan kuliah hukum pidana. C. Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru terbaik. D. Menyindir kepada oknum penegak hukum yang mau disuap. E. Menyindir Ali yang bertanya kepanjangan KUHP. 11. Yang bukan termasuk partisipan dalam teks anekdot di atas adalah ... A. Dosen B. Ali C. Ahmad D Mahasiswa F. Saudara Ahmad 12. Teks anekdot berjudul KUHP terdapat kritikan dalam kalimat ... A. Apa kepanjangan KUHP, Pak? B. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …! C. Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan D. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggelenggelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad E. Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas Bacalah teks anekdot berikut dengan saksama! Holmes dan Watson sedang mengikuti perkemahan musim semi . Di tengah malam, Holmes terbangun dan membangunkan Watson. “Watson,” katanya,”Lihat ke langit dan katakan apa yang kamu lihat.” “Saya melihat jutaan bintang, Holmes,” kata Watson. “Dan apa kesimpulannya, Watson?” Watson berpikir sejenak. “Baik,” katanya, “ Berdasarkan astronomi, ada jutaan galaksi dan
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 25 mungkin milyaran planet. Menurut astrologi, saya mengamati bahwa Saturnus berada di dalam Leo. Menurut horologi, saya menyimpulkan bahwa waktu mendekati tiga seperempat pagi, menurut meteorology, saya kira besok harinya bagus. Menurut teologi, saya lihat bahwa Tuhan Mahakuasa dan kita begitu kecil tak berarti. Menurutmu sendiri apa, Holmes?” “Watson, tenda kita dicuri orang!” 13. Isi teks anekdot tersebut adalah … A. Holmes dan Watson sedang berkemah. B. Holmes membangunkan Watson dan menanyakan sesuatu kepadanya. C. Watson menjawab pertanyaan Holmas dengan rinci. D. Watson menguasai beberapa ilmu. 14. Dari teks anekdot diatas yang menunjukkan seru adalah ... A. Dan apa kesimpulannya, Watson? B. Saya melihat jutaan bintang, Holmes C. Lihat ke langit dan katakan apa yang kamu lihat D. Watson, tenda kita dicuri orang! E. Watson berpikir sejenak. “Baik,” katanya Bacalah susunan teks anekdot berikut ini dengan saksama! (1) “Kita sudah memenuhi permintaanmu.” kata editor itu memberitahu si pengarang. (2) Artikel itu disertai dengan sepucuk surat dari pengarangnya : “Atur saja pemberian tanda bacanya dengan benar dan terbitkan seluruh ceritanya.” (3) “Tapi di waktu yang akan datang, silakan kirimkan saja pemberian tanda bacanya. Lalu kita terkenal karena menulis artikel kita sendiri.” (4) Gondolin, seorang penerbit dan editor yang terkenal dari harian Italia IL Mesagero, menerima sebuah artikel yang agak buruk dari seorang temannya yang sekaligus seorang politikus. 15. Susunan potongan-potongan teks yang tepat hingga menjadi anekdot yang utuh dan padat adalah …. A. (4)-(1)-(2)-(3) B. (4)-(3)-(1)-(2) C. (4)-(2)-(3)-(1) D. (4)-(2)-(1)-(3) E. (4)-(3)-(2)-(1) Bacalah teks anekdot berikut ini Suatu hari guru menerangkan tentang biopori di depan kelas. “ Biopori itu bisa dijadikan sebagai salah satu usaha menghindari banjir”jelasnya. “Sekarang, Ibu beri tugas pada kalian untuk membuat biopori di sekitar rumah, lalu kalian foto. Fotonya nanti ditempel di buku tugas dan berikan deskripsi”. Tiba-tiba seorang anak berkomentar.”Syukurlah Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya, tapi kata bapak itu bukan untuk menanggulangi banjir, melainkan biopori akibat sering banjir”. Mendengar itu semua anak dan Bu guru tertawa. 16. Pada anekdot tersebut, kalimat yang menunjukkan koda adalah …
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 26 A. Tiba-tiba seorang anak berkomentar. B. Mendengar itu semua anak dan Bu guru tertawa. C. Biopori itu bisa dijadikan sebagai salah satu usaha menghindari banjir”jelasnya D. Syukurlah Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya E. Fotonya nanti ditempel di buku tugas dan berikan deskripsi Bacalah teks berikut! Cuma Takut Tiga Roda (1) Suatu hari, saat Abdurahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI, ada pembicaraan serius yang dilakukan seusai menghadiri sebuah rapat di istana Negara. (2) Pembicaraan bertopik isu terhangat. (3) Diketahui, pembicaraan itu mengenai wabah demam berdarah yang kala itu sedang melanda kota Jakarta. (4) Gusdur pun sibuk memperbincangkan penyakit mematikan tersebut. (5)“Menurut Anda, mengapa demam berdarah saat ini semakin marak di Jakarta, Pak?” tanya seorang menterinya. (6) “Ya karena Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso melarang bemo, becak, dan sebentar lagi bajaj dilarang beredar di Kota Jakarta ini. (7) Padahal kan, nyamuk sini cuma takut sama tiga roda.” 17. Krisis yang terdapat pada teks anekdot ditunjukan dengan nomor A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 4 D. 5 dan 6 E. 7 Bacalah kutipan teks anekdot tersebut! … Malik : “Tuan Abdul, saya sudah cari kemana-mana tetapi saya tidak menemukan kambing yang punya taduk sejengkal manusia.” Abdul : “Bagaimana kalau kita membuat sayembara, cepat buat pengumuman keseluruh negeri bahwa kita membutuhkan seekor kambing yang memiliki tanduk sejengkal manusia untuk disembelih. 18. Abstraksi yang tepat untuk kutipan teks anekdot di atas adalah… A. Pada suatu hari Tuan Malik mencari kambing yang sudah seminggu menghilang. B. Tuan Abdul membuat sayembara perihal pencarian kambing. C. Akhirnya kambing itu ditemukan. D. Tuan malik tidak mencari kambing yang punya tanduk sejangkal manusia. E. Kemudian Tuan malik dan tuan Abdul bersepakat membuat sayembara untuk mencari kambing yang memiliki tanduk sejengkal manusia. 19. Kita dapat memahami teks anekdot dan dapat memanfaatkannya sebagai sarana untuk... A. Menyelesaikan persoalan-persoalan yang kita hadapi di dunia nyata
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 27 B. Mempertahankan bangsa agar berpegang tegus terhadap Pancasila C. Sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis D. Menyampaikan kritik terhadap persoalan-persoalan pada bidang-bidang layanan tersebut E. Memperoleh ilmu pengetahuan melalui pendidikan 20. Yang termasuk kedalam sifat-sifat anekdot secara umum adalah.... A. Aneh B. Membosankan C. Khayalan D. Nyata E. Nyaman
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 28 KUNCI JAWABAN 1.B 11.E 2.B 12.A 3.C 13B 4.D 14.D 5.A 15.D 6.B 16.B 7.A 17.B 8.C 18.A 9.B 19.D 10.D 20.D
Modul Pembelajaran Teks Anekdot X/Genap Page l 29 Contoh Instrumen Penilaian REFLEKSI PESERTA DIDIK TERHADAP TEKS ANEKDOT No Aspek yang dinilai Nilai A B C D 1 Saya dapat memahami isi tentang anekdot 2 Saya dapat memahami tujuan anekdot 3 Saya dapat memahami kaidah kebahasaan anekdot 4 Saya dapat mempresentasikan hasil pemahaman saya 5 Saya dapat memahami ruang lingkup teks anekdot 6 Saya dapat merespon secara emosional terhadap teks 7 Saya dapat memahami jenis-jenis anekdot 8 Saya dapat merespon setelah membaca teks anekdot Keterangan: A = Sangat baik (95-100) B = Baik (85-94) C = Cukup (60-78) D = Kurang (40-50)