The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by 111201206551, 2021-05-10 22:47:14

KEKR Provinsi Jawa Tengah Februari 2019

KEKR Provinsi Jawa Tengah Februari 2019

PERKEMBANGAN 35
EKONOMI MAKRO REGIONAL

220 INDEKS %, YOY 10,00 500 INDEKSSUKU CADANGTRIWULAN III 2018
400 AKSESORISTRIWULAN IV 2018
300
200 8,00 200 MAKANAN, MINUMAN
100 DAN TEMBAKAU
180 6,00 BAHAN BAKAR
0
160 4,00 KENDARAAN BERMOTOR
PERALATAN DAN
140 2,00
KOMUNIKASI DI TOKO
120 0,00 PERLENGKAPAN
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
RUMAH TANGGA
2015 2016 2017 2018 LAINNYA

INDEKS PENJUALAN RIIL PERTUMBUHAN PDRB PERDAGANGAN - SKALA KANAN BARANG BUDAYA
DAN REKREASI

BARANG LAINNYA
SANDANG
KAJIAN EKONOMI
DAN KEUANGAN REGIONAL
PROVINSI JAWA TENGAH

Sumber: Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Grafik 1.58 IPR Perdagangan Eceran berdasarkan Kelompok Komoditas

Grafik 1.57 Indeks Penjualan Riil (Hasil SPE) dan Pertumbuhan berbeda dengan impor barang konsumsi yang
PDRB Perdagangan peredarannya melalui beberapa pelaku ekonomi
sebelum akhirnya digunakan oleh konsumen akhir.
tidak langsung berpengaruh terhadap akselerasi Transaksi tersebut lebih banyak menciptakan margin
lapangan usaha perdagangan. Lapangan usaha perdagangan karena terdapat beberapa pelaku
perdagangan tahun 2018 justru tumbuh melambat ekonomi yang dilalui atau memiliki multiplier economy
dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil FGD, di lebih tinggi.
samping menggunakan pendekatan commodity flow,
kinerja lapangan usaha perdagangan juga diestimasi 1.1.2.4 Lapangan Usaha Lainnya
menggunakan pendekatan margin perdagangan, yang Di luar ketiga lapangan usaha utama Jawa Tengah yang
terdiri dari margin perdagangan untuk komoditas telah dijelaskan sebelumnya, seluruh lapangan usaha
pertanian, industri pengolahan, pertambangan, mencatatkan pertumbuhan positif pada triwulan
maupun margin perdagangan untuk barang impor. laporan. Lapangan usaha dengan pertumbuhan
Dengan demikian, penjumlahan margin perdagangan tertinggi adalah lapangan usaha transportasi dan
dari komoditas-komoditas tersebut akan berpengaruh pergudangan yang tumbuh double digit mencapai
terhadap kinerja lapangan usaha perdagangan secara 10,07% (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan III 2018
keseluruhan pada tahun laporan. yang tumbuh 6,50% (yoy). Perbaikan pertumbuhan
lapangan usaha ini sejalan dengan meningkatnya
Pada tahun 2018, margin perdagangan yang berasal kinerja lapangan usaha perdagangan. Momen hari
dari barang impor relatif kecil karena barang impor belanja online nasional yang berlangsung pada triwulan
yang masuk sebagian besar berupa barang modal yang akhir 2018 turut mendorong kenaikan aktivitas jasa
langsung digunakan konsumen akhir untuk kegiatan logistik dan pergudangan. Lebih lanjut, penyelesaian
investasi, atau berupa bahan baku yang langsung pembangunan infrastruktur yang meningkatkan
digunakan untuk kegiatan produksi. Sebagai contoh, konektivitas di Jawa Tengah juga berpengaruh dalam
impor barang modal berupa mesin kelistrikan yang mendorong kinerja transportasi dan pergudangan.
digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik
tidak memberikan banyak margin perdagangan, Lapangan usaha dengan peningkatan pertumbuhan
meskipun dari sisi nilai barang relatif besar. Hal tersebut tertinggi dibanding triwulan sebelumnya dicatatkan
dikarenakan barang modal tersebut diimpor langsung oleh lapangan usaha administrasi pemerintahan,
oleh konsumen akhir dan langsung digunakan untuk
kegiatan investasi, sehingga margin perdagangan yang
diciptakan dari transaksi tersebut relatif kecil. Hal ini

36 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI 18 %, YOY 15 %, YOY
DAN KEUANGAN REGIONAL
16 10
PROVINSI JAWA TENGAH
14

12 5

10 0

8

6 -5

4 -10

2

0 -15
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

PERTUMBUHAN PENGELUARAN KONSUMSI PEMERINTAH
PERTUMBUHAN LAPANGAN USAHA ADSMINITRASI PEMERINTAH, PERTAHANAN, DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Sumber: Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah,

Grafik 1.59 Pertumbuhan PDRB Transportasi dan Pergudangan Grafik 1.60 Pertumbuhan PDRB Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; dan Konsumsi
Pemerintah

pertahanan dan jaminan sosial wajib. Pada triwulan IV teknologi informasi dalam kegiatan usaha semakin
2018, lapangan usaha ini tumbuh 6,62% (yoy), masif. Hal tersebut dapat terlihat dari maraknya
terakselerasi dibanding triwulan III 2018 yang tumbuh perkembangan e-commerce, dan start up company
2,62% (yoy). Peningkatan pertumbuhan lapangan yang berbasis teknologi informasi.
usaha administrasi pemerintahan sejalan dengan
kinerja pengeluaran konsumsi pemerintah yang Sementara itu, lapangan usaha konstruksi yang
tumbuh lebih tinggi menjadi 3,17% (yoy) pada triwulan merupakan lapangan usaha dengan pangsa terbesar
laporan, dari 1,77% (yoy) pada triwulan III 2018. keempat di Jawa Tengah mencatatkan pelemahan
kinerja pada triwulan IV 2018. Pada periode laporan,
Selanjutnya, lapangan usaha informasi dan komunikasi lapangan usaha konstruksi tumbuh melambat dari
yang dalam kurun enam triwulan terakhir konsisten 7,57% (yoy) pada triwulan III 2018 menjadi tumbuh
mencatatkan pertumbuhan double digit, pada triwulan sebesar 4,85% (yoy). Melambatnya kinerja konstruksi
IV 2018 mengalami perlambatan pertumbuhan tercermin dari pertumbuhan penjualan semen yang
menjadi sebesar 9,53% (yoy). Meskipun melambat, melambat menjadi sebesar 7,33% (yoy), dari tumbuh
pertumbuhan lapangan usaha informasi dan 11,16% (yoy) di triwulan III 2018. Perlambatan pada
komunikasi yang tergolong tinggi mengindikasikan triwulan laporan terutama dipengaruhi oleh
masih kuatnya ketergantungan terhadap teknologi melambatnya konstruksi bangunan untuk perumahan.
informasi. Secara umum perkembangan teknologi Hal ini sejalan dengan pertumbuhan lapangan usaha
yang diikuti dengan meningkatnya kesadaran real estate yang juga tumbuh melambat dari 5,26%
teknologi masyarakat mendorong penggunaan (yoy) menjadi 4,69% (yoy) pada triwulan laporan.

20 %, YOY 9 %, YOY

18 8

16 7

14 6

12 5

10 4

8

6 3

4 2

2 1

0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah

Grafik 1.61 Pertumbuhan PDRB Informasi dan Komunikasi Grafik 1.62 Pertumbuhan PDRB Konstruksi

PERKEMBANGAN 37
EKONOMI MAKRO REGIONAL

3% %, YOY 35 jelang Pileg dan Pilpres 2019. Pertumbuhan ekonomi KAJIAN EKONOMI
Jawa Tengah triwulan I 2019 diproyeksikan berada di DAN KEUANGAN REGIONAL
2 30 kisaran 5,2%-5,6% (yoy).
PROVINSI JAWA TENGAH
1 25 1.2.1. Tracking Perkembangan Ekonomi
20 Triwulan I 2019 Sisi Pengeluaran

0 Pada triwulan I 2019, pertumbuhan ekonomi
15 diperkirakan kembali meningkat terutama
didorong oleh kenaikan konsumsi, khususnya
-1 konsumsi swasta, yang terdiri dari konsumsi rumah
10 tangga dan konsumsi LNPRT, serta konsumsi
pemerintah. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga
-2 5 diperkirakan tetap kuat di awal tahun seiring dengan
upaya penyesuaian UMK dan rencana kenaikan gaji
-3 0 pokok ASN pada tahun 2019 sehingga turut menjaga
daya beli masyarakat. Dengan pangsa lebih dari 60%,
-4 -5 akselerasi pada komponen pengeluaran tersebut akan
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Jawa
Tengah secara keseluruhan.
2015 2016 2017 2018
Pengeluaran konsumsi rumah tangga
LS PENJUALAN SEKTOR BANGUNAN diperkirakan tumbuh lebih cepat pada triwulan I
2019. Permintaan domestik pada tahun 2019
Sumber: Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah, diperkirakan tetap kuat, seiring dengan upaya menjaga
daya beli masyarakat. Penyesuaian UMK Jawa Tengah
Grafik 1.63 SBT Kegiatan Usaha, SBT Kegiatan Investasi Bangunan yang naik 8,03% dan rencana kenaikan gaji pokok ASN
dan Pertumbuhan Konsumsi Semen sebesar 5% pada tahun 2019 diperkirakan turut
menjaga daya beli. Komitmen pemerintah untuk
1.2. TRACKING PERKEMBANGAN EKONOMI perlindungan daya beli dan pengentasan kemiskinan
MAKRO REGIONAL TRIWULAN I 2019 melalui penyaluran bansos seperti stimulus bantuan
Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah diperkirakan Tunai (BPNT), dan subsidi energi; diperkirakan berperan
masih mengalami peningkatan pada triwulan I dalam menjaga daya beli masyarakat sehingga
2019 dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi selanjutnya berdampak pada peningkatan kinerja
pengeluaran, perbaikan pertumbuhan ekonomi konsumsi.
triwulan I 2019 bersumber dari konsumsi rumah
tangga, konsumsi LNPRT, serta konsumsi pemerintah. Lebih lanjut, belanja pemilu terkait kegiatan kampanye
Kinerja konsumsi rumah tangga diperkirakan tetap dan persiapan Pileg dan Pilpres tahun 2019
kuat di awal tahun seiring dengan upaya penyesuaian diperkirakan mencapai puncak pada triwulan I,
UMK dan rencana kenaikan gaji pokok ASN pada tahun sehingga diharapkan dapat memberikan spillover
2019 sehingga turut menjaga daya beli masyarakat.
Sementara itu, kegiatan investasi diperkirakan
mengalami perlambatan di awal tahun seiring dengan
telah selesainya pembangunan beberapa proyek
infrastruktur strategis pemerintah. Kinerja ekspor luar
negeri juga diperkirakan masih tertahan di awal tahun.
Di sisi lain, berdasarkan lapangan usaha, peningkatan
pertumbuhan ekonomi diperkirakan terjadi pada
lapangan usaha utama yaitu industri pengolahan,
perdagangan, serta pertanian. Percepatan
pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan
terkait dengan upaya mengejar target produksi
(building stock) dalam rangka persiapan pemenuhan
kebutuhan momen Ramadan dan Lebaran di triwulan II.
Selain itu, pertumbuhan sektor industri dan
perdagangan diperkirakan tetap kuat yang didorong
meningkatnya permintaan barang/jasa terkait aktivitas

38 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI berupa meningkatnya konsumsi rumah tangga. cukai rokok tahun 2019 dan biaya energi bersubsidi di
DAN KEUANGAN REGIONAL Peningkatan konsumsi rumah tangga juga turut awal tahun akan membantu menahan tekanan inflasi
didorong oleh berlanjutnya belanja modal swasta dan administered prices, sehingga turut menjaga daya beli
PROVINSI JAWA TENGAH pemerintah, sehingga turut menambah penyerapan masyarakat.
tenaga kerja di Jawa Tengah.
Pertumbuhan konsumsi lembaga non profit yang
Perkiraan peningkatan konsumsi rumah tangga pada melayani rumah tangga (LNPRT) diperkirakan
triwulan I 2019 sesuai dengan optimisme konsumen kembali menguat. Kegiatan kampanye dalam rangka
yang tercermin dari hasil Survei Konsumen yang pemilihan legislatif dan presiden tahun 2019
dilakukan Bank Indonesia. Berdasarkan hasil survei diperkirakan mencapai puncak pada triwulan I 2019,
tersebut, keyakinan konsumen berada pada level sehingga diperkirakan mendorong aktivitas lembaga
optimis, tercermin dari rata-rata Indeks Keyakinan nonprofit seperti ormas dan partai politik.
Konsumen (IKK) triwulan I 2019 (s.d Februari 2019)
tercatat 137,39; lebih tinggi dari rata-rata IKK triwulan Pada sisi pemerintah, konsumsi diperkirakan
sebelumnya sebesar 131,74. Peningkatan tersebut mengalami peningkatan pada triwulan I 2019.
didorong oleh naiknya dua indeks pembentuk IKK, Belanja pemilu yang mencapai puncak pada triwulan I
yaitu indeks kondisi ekonomi saat ini (IKE) dan indeks 2019 diperkirakan turut mendorong konsumsi
ekspektasi konsumen (IEK). IKE meningkat dari rata- pemerintah terutama belanja barang. Biaya
rata triwulan IV 2018 sebesar 119,51 menjadi 123,79 pelaksanaan Pemilu 2019 yang lebih besar dari 2014
pada triwulan I 2019, sedangkan IEK naik dari 143,97 turut memberikan dorongan positif terhadap prospek
menjadi 150,99 pada triwulan laporan. Meningkatnya konsumsi ke depan. Lebih lanjut, dukungan
optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi pemerintah melalui peningkatan alokasi anggaran
triwulan I 2019 terutama didorong oleh menguatnya bansos/program perlindungan sosial juga diperkirakan
keyakinan atas penghasilan konsumen. akan mendorong naiknya konsumsi pemerintah.
Sebagai contoh dana anggaran PKH untuk tahun 2019
Hasil SKDU Bank Indonesia juga menunjukkan bahwa akan naik menjadi Rp32,65 triliun, meningkat tajam
pelaku usaha memperkirakan kegiatan usaha di dari tahun 2018 sebesar Rp19,3 triliun; dengan periode
triwulan I 2019 tumbuh lebih kuat. Hal ini tercermin dari pencairan yang direncanakan maju dibandingkan
perkiraan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha tahun sebelumnya, yaitu pada bulan Januari, April, Juli,
triwulan I 2019 sebesar 24,10%, lebih tinggi dari dan Oktober. Adapun pencairan bansos PKH Tahap I
realisasi SBT triwulan IV 2018 (17,13%). Terjaganya tahun 2019 yang dijadwalkan pada Januari saat ini
kinerja konsumsi rumah tangga juga dipengaruhi oleh sudah mencapai 89% (per 4 Februari 2019). Secara
tingkat inflasi yang terkendali. Pada Januari 2019, keseluruhan tahun, anggaran pendapatan dalam
inflasi Jawa Tengah masih berada pada rentang sasaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
3,5%±1%, yaitu sebesar 2,18 % (yoy), lebih rendah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran (TA) 2019
dibanding inflasi periode yang sama tahun lalu sebesar ditetapkan sebesar Rp25,8 triliun atau meningkat
3,42% (yoy). Adanya penyesuaian harga BBM pada 5 5,23% dari APBD-P 2018. Sementara itu, anggaran
Januari dan 10 Februari 2019 seiring dengan tren belanja dalam APBD Provinsi Jawa Tengah TA 2019
penurunan harga minyak dunia dan penguatan nilai ditetapkan sebesar Rp26,46 triliun atau meningkat
tukar Rupiah, serta rencana tidak adanya kenaikan 4,32% dari APBD-P 2018.

PERKEMBANGAN 39
EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kinerja investasi diprediksi tumbuh melambat Pertumbuhan ekspor luar negeri Jawa Tengah KAJIAN EKONOMI
pada triwulan I 2019, seiring dengan telah selesainya diperkirakan cenderung melambat pada awal DAN KEUANGAN REGIONAL
pembangunan proyek infrastruktur strategis seperti Tol tahun 2019. Berdasarkan hasil liaison, ekspor pada
Trans Jawa, Bendungan Logung dan Gondang pada awal tahun biasanya belum terlalu banyak karena PROVINSI JAWA TENGAH
akhir tahun 2018. Sementara itu, proyek yang sedang memasuki low season di negara mitra dagang.
direncanakan dimulai sejak awal 2019 diperkirakan Permintaan buyer di negara mitra dagang biasanya
mundur, seperti Tol Semarang-Demak (saat ini tahap baru diterima pada bulan Februari-Maret, pasca
pelelangan); Tol Bawen-Yogya (tahap penetapan trase berakhirnya musim libur Natal-Tahun Baru di negara
jalan tol); termasuk beberapa rencana investasi swasta mitra dagang. Lebih lanjut, permintaan produk mebel
besar yang saat ini masih dalam tahap negosiasi, antara biasanya baru mencapai puncak saat menjelang musim
lain: rencana pembangunan pabrik baja di Kendal panas. Namun demikian, data ekspor Jawa Tengah
(menunggu peraturan RTRW) dan pembangunan yang dirilis BPS menunjukkan bahwa pertumbuhan
Jateng Park (pembahasan bentuk kerjasama Perhutani). ekspor di triwulan I 2019 (data Januari) sebesar 11,80%
(yoy), lebih tinggi dari triwulan IV 2018 yang tumbuh
Adapun beberapa proyek yang masih menjadi 5,62% (yoy), yang didorong oleh peningkatan ekspor
pendorong kinerja investasi Jawa Tengah antara lain: nonmigas.
pembangunan PLTU Batang; Bandara
Wirasaba/Jenderal Soedirman; Stasiun Bandara Adi Pertumbuhan volume ekspor Jateng berpotensi
Soemarmo dan Jalur Kereta Api Bandara Adi tertahan seiring dengan pertumbuhan ekonomi global
Soemarmo; SPAM Semarang Barat; serta KRL Solo- yang cenderung melandai, termasuk negara tujuan
Yogyakarta. Sementara dari sisi swasta, beberapa ekspor utama Jawa Tengah seperti AS, Eropa,
proyek investasi multiyears yang masih menjadi Tiongkok. Pertumbuhan ekonomi AS 2019
pendorong kegiatan investasi Jawa Tengah antara lain diprakirakan melambat, padahal AS merupakan negara
investasi hilir migas proyek Blue Sky dan RDMP tujuan ekspor utama Jateng (pangsa ekspor ±31%).
Pertamina; pembangunan pabrik semen di Wonogiri; Lebih lanjut, negara mitra dagang utama Jateng lainnya
pembangunan hotel berbintang baru di kota Surakarta; yaitu Eropa dan Tiongkok juga cenderung tumbuh
dan pengembangan kawasan wisata Borobudur oleh melambat, sehingga berpotensi menahan
PT Badan Otorita Borobudur (BOB). Hasil liaison pertumbuhan volume ekspor. Pangsa ekspor ke Eropa
triwulan I 2019 (per 20 Februari 2019) menunjukkan dan Tiongkok masing-masing sebesar ±15% dan 8%.
bahwa likert scale investasi pada triwulan I 2019 Pengaruh ketidakpastian perekonomian dan keuangan
cenderung melambat menjadi LS 0,68, lebih rendah global, berupa ketegangan hubungan dagang AS-
dibanding triwulan IV 2018 dengan LS 0,77. Iklim Tiongkok masih membayangi meskipun mulai mereda,
investasi swasta menjelang Pemilu 2019 berpotensi sehingga berpotensi mendorong perlambatan volume
wait and see, sejalan dengan siklus investasi di awal perdagangan dunia dan penurunan harga komoditas
tahun yang cenderung melambat. Melemahnya (termasuk harga minyak dunia), yang selanjutnya
investasi nonbangunan tercermin dari impor barang memberikan tantangan terhadap kinerja ekspor Jawa
modal pada Januari 2019 yang mencatatkan Tengah. Di samping itu, ketatnya tekanan kompetisi
perlambatan menjadi sebesar 65,44% (yoy), meskipun dengan Vietnam juga masih harus diantisipasi sebagai
masih tergolong kuat.

40 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI faktor penahan pertumbuhan ekspor komoditas 1.2.2. Tracking Perkembangan Ekonomi
DAN KEUANGAN REGIONAL unggulan Jawa Tengah, seperti tekstil dan produk Triwulan I 2019 Sisi Lapangan Usaha
tekstil serta barang kayu.
PROVINSI JAWA TENGAH Dari sisi lapangan usaha, peningkatan ekonomi
Impor luar negeri diprakirakan mengalami Jawa Tengah pada triwulan I 2019 diperkirakan
perlambatan pertumbuhan pada triwulan I 2019. berasal dari lapangan usaha industri pengolahan;
Impor barang modal diperkirakan tidak terlalu tinggi perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil
seiring dengan belum masifnya aktivitas investasi dan sepeda motor; serta pertanian, kehutanan,
berupa pembangunan proyek infrastruktur. Namun dan perikanan. Kinerja industri pengolahan memiliki
demikian, permintaan impor bahan baku diperkirakan pangsa terbesar, yaitu lebih dari 30%, diperkirakan
tetap kuat sejalan dengan upaya building stock sektor tumbuh lebih tinggi pada triwulan I 2019, seiring
industri dalam rangka persiapan pemenuhan dengan upaya mengejar target produksi (building
kebutuhan momen Ramadan dan Lebaran di triwulan II stock) dalam rangka persiapan pemenuhan kebutuhan
2019. Berdasarkan rilis data impor BPS, impor luar momen Ramadan dan Lebaran di triwulan II. Lebih
negeri Jateng pada triwulan I 2019 (data Januari) lanjut, pertumbuhan sektor industri pengolahan
tercatat melambat -4,95% (yoy), lebih rendah diperkirakan tetap kuat yang didorong meningkatnya
dibandingkan triwulan IV 2018 sebesar 17,02% (yoy). permintaan barang hasil produksi terkait aktivitas
Penurunan tersebut terjadi baik pada impor migas Pemilu 2019. Sejalan dengan hal tersebut, kinerja
maupun nonmigas. Impor migas terpantau tumbuh lapangan usaha perdagangan diperkirakan turut
negatif, lebih rendah dari pertumbuhan triwulan IV meningkat. Di sisi lain, lapangan usaha pertanian
2018. Hal ini diperkirakan sejalan dengan turunnya diperkirakan mengalami percepatan pertumbuhan
permintaan serta pengaruh implementasi kebijakan seiring dengan datangnya musim panen dari hasil
pengendalian impor migas melalui kebijakan musim tanam terakhir tahun sebelumnya. Kondisi
penggunaan campuran biodiesel 20% (B20). Impor kemarau panjang menyebabkan musim tanam (MT III
migas cukup signifikan terhadap impor luar negeri 2018) cenderung mundur dari periode normalnya,
Jateng, mengingat komponen migas memegang sehingga musim panen juga mundur menjadi
pangsa ±33% dari total impor Jawa Tengah, yang berlangsung di sekitar akhir triwulan I 2019 s.d. awal
ditujukan untuk memenuhi industri pengilangan triwulan II 2019.
minyak dalam rangka pemenuhan kebutuhan BBM di
Pulau Jawa. Sementara itu, impor nonmigas masih Kinerja lapangan usaha industri pengolahan pada
tumbuh positif walaupun melambat dibanding triwulan I 2019 diperkirakan kembali
triwulan sebelumnya. Berdasarkan jenis menunjukkan perbaikan. Pelaku usaha diperkirakan
penggunaannya pada triwulan I 2019 (data Januari), mendorong kegiatan produksinya guna memenuhi
impor barang modal tumbuh melambat dibanding permintaan domestik yang tetap kuat sejak awal tahun.
triwulan sebelumnya, sedangkan impor bahan baku Hal tersebut terkait dengan upaya mengejar target
dan barang konsumsi tercatat tumbuh negatif lebih produksi dalam rangka persiapan pemenuhan
dalam pada triwulan laporan. kebutuhan momen Ramadan dan Lebaran di triwulan II
2019. Pertumbuhan lapangan usaha juga tetap kuat,

PERKEMBANGAN 41
EKONOMI MAKRO REGIONAL

ditengarai didorong oleh meningkatnya permintaan Berdasarkan hasil liaison, tantangan yang masih perlu KAJIAN EKONOMI
barang produksi terkait aktivitas Pemilu 2019. Lebih diwaspadai menjadi penghambat pertumbuhan DAN KEUANGAN REGIONAL
lanjut, penyelesaian proyek Tol Trans Jawa akan industri yaitu persaingan pasar yang semakin ketat
meningkatkan konektivitas di Jawa Tengah, sehingga khususnya dengan negara Vietnam di industri tekstil PROVINSI JAWA TENGAH
berdampak positif terhadap industri. Namun demikian, dan barang kayu. Industri mebel di Vietnam yang
melemahnya permintaan ekspor pada awal tahun cenderung bersifat masal mendorong hasil produksinya
akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan memiliki harga jual yang lebih rendah. Selain itu, di
ketegangaan hubungan dagang antarnegara industri tekstil yang bersifat padat modal, permesinan
diperkirakan akan sedikit menahan kinerja lapangan yang digunakan oleh industri tekstil di Jawa Tengah
usaha industri pengolahan. mayoritas berusia di atas 20 tahun, sehingga kalah
efisien dengan teknologi permesinan yang digunakan
Peningkatan kegiatan usaha industri pengolahan oleh negara kompetitor.
diindikasikan oleh penyaluran kredit perbankan ke
sektor ini yang tercatat membaik menjadi tumbuh Sejalan dengan kinerja industri pengolahan,
9,35% (yoy) pada triwulan I 2019 (data Januari), lebih pertumbuhan lapangan usaha perdagangan besar
tinggi dibanding -3,15% (yoy) pada triwulan IV 2018; dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor
yang didorong oleh peningkatan kredit investasi dan diproyeksikan masih mengalami perbaikan pada
modal kerja. Penjualan listrik segmen industri juga triwulan I 2019. Penguatan tersebut didorong oleh
menunjukkan kenaikan sehingga mengindikasikan meningkatnya perdagangan hasil panen komoditas
adanya peningkatan aktivitas produksi sektor ini. pertanian serta barang hasil produksi dari aktivitas
Penjualan listrik segmen industri tumbuh meningkat industri. Berakhirnya momentum libur Natal dan Tahun
menjadi 5,57% (yoy) pada triwulan I 2019 (data Baru biasanya cenderung menahan kinerja lapangan
Januari), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya usaha ini di awal tahun, namun rangkaian proses
(4,98%; yoy). Pemilu Legislatif dan Presiden yang mencapai puncak
pada triwulan I 2019 diperkirakan mendorong kinerja
Hasil SKDU Bank Indonesia juga menunjukkan bahwa sektor ini. Selain itu, adanya perayaan Imlek di bulan
pelaku usaha memperkirakan kegiatan usaha di Februari juga diperkirakan mendorong konsumsi.
lapangan usaha industri pengolahan tumbuh lebih kuat
pada triwulan I 2019. Hal ini tercermin dari perkiraan Penyelesaian Tol Trans Jawa dan pengoperasian kembali
SBT kegiatan usaha di sektor industri pengolahan pada rute kereta api Joglosemarkerto yang mengitari Jawa
triwulan I 2019 meningkat menjadi 4,62%, dibanding Tengah akan meningkatkan arus barang dan orang
realisasi SBT -0,97% di triwulan IV 2018. Lebih lanjut, sehingga berdampak positif terhadap aktivitas
perkiraan Prompt Manufacturing Index (PMI) hasil perdagangan. Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia
SKDU menunjukkan usaha sektor industri pengolahan berupa indikator Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)
pada triwulan I 2019 diperkirakan masih meningkat mencerminkan adanya peningkatan optimisme rumah
menjadi sebesar 54,40%; dari realisasi triwulan IV 2018 tangga yaitu sebesar 137,39 (rata-rata triwulan I, data
sebesar 52,84%. Peningkatan tersebut terutama s.d Februari 2019); lebih tinggi dari rata-rata IKK
dipengaruhi oleh naiknya volume produksi dan volume triwulan sebelumnya sebesar 131,74. Beberapa faktor
persediaan barang jadi. lain yang diharapkan dapat mendorong terjaganya

42 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI daya beli masyarakat sehingga berdampak positif komoditas hortikultura seperti cabai di Banjarnegara,
DAN KEUANGAN REGIONAL terhadap kinerja lapangan usaha perdagangan, antara Cilacap, Banyumas; serta bawang merah di Brebes yang
lain: (i) inflasi yang rendah dan terkendali; (ii) berlangsung hingga Januari 2019. Di samping itu,
PROVINSI JAWA TENGAH penyesuaian UMK 2019 dan rencana kenaikan gaji beberapa daerah sentra produksi jagung seperti
pokok ASN tahun 2019, (iii) kebijakan pemerintah Boyolali dan Sragen juga mengalami panen jagung
untuk menahan kenaikan cukai rokok tahun 2019 serta sampai dengan akhir Februari 2019.
kebijakan terkait penyesuaian tarif energi bersubsidi;
serta (iv) komitmen pemerintah untuk perlindungan Namun demikian curah hujan tinggi menimbulkan
daya beli melalui pencairan bansos/stimulus fiskal. risiko banjir di beberapa daerah (a.l. Kudus,
Banjarnegara) serta berpotensi mengganggu
Selanjutnya, pertumbuhan lapangan usaha produktivitas tanaman hortikultura (cabai rawit, cabai
pertanian, kehutanan, dan perikanan diprediksi keriting, cabai merah). Peternakan unggas juga lebih
mengalami percepatan pada triwulan I 2019, berisiko terkena penyakit, selain juga terdampak oleh
seiring dengan datangnya musim panen padi dari hasil kenaikan harga pakan ternak (jagung). Puncak musim
musim tanam terakhir tahun sebelumnya. Hasil SKDU hujan 2018/2019 di sebagian besar wilayah Jawa
Bank Indonesia menunjukkan bahwa SBT perkiraan Tengah diperkirakan jatuh pada Januari 2019.
kegiatan usaha untuk sektor pertanian pada triwulan I Sementara itu, hasil liaison menunjukkan bahwa
2019 sebesar 6,71; lebih tinggi dari realisasi SBT di mundurnya awal musim hujan pada akhir 2018
triwulan IV 2018 yang tercatat 4,33%. menyebabkan awal proses tanam tidak dapat dilakukan
secara serentak, sehingga menyebabkan peningkatan
Mundurnya awal musim hujan akibat pengaruh serangan hama tikus dan gangguan gulma. Hal ini
fenomena El Nino tingkat Lemah-Moderat pada berpotensi mengganggu produktivitas lahan petani.
Oktober 2018-Februari 2019, menyebabkan awal
musim tanam padi (MT III 2018) cenderung mundur
dari periode normalnya, sehingga musim panen padi
juga mundur menjadi berlangsung di akhir triwulan I
2019 s.d. awal triwulan II 2019. Beberapa daerah sentra
pertanian di Jawa Tengah seperti Sragen, Wonogiri,
Demak, Cilacap, Banyumas diperkirakan mengalami
panen raya padi pada Februari-April 2019.

Data Dinas Pertanian Jawa Tengah menunjukkan
bahwa perkiraan luas panen padi pada triwulan I 2019
mencapai 658,1 ribu hektar, atau lebih besar dibanding
perkiraan luas panen periode triwulan IV 2018 sebesar
220,7 ribu hektar. Sejalan dengan hal tersebut,
produksi padi pada triwulan I 2019 diperkirakan
mencapai 3,98 juta ton GKG, lebih tinggi dibanding
perkiraan produksi triwulan IV 2018 sebesar 1,34 juta
ton GKG). Pada periode ini juga terjadi panen raya

PERKEMBANGAN 43
EKONOMI MAKRO REGIONAL

Pengembangan Destinasi Pariwisata Borobudur – Joglosemar SUPLEMEN I
Sebagai Upaya Mengurangi Current Account Deficit

Perkembangan Kinerja Pariwisata Joglosemar utama Joglosemar dapat dibandingkan dengan
kinerja Angkor Wat di Kamboja yang berhasil
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik menarik lebih dari 2,5 juta wisman dengan tingkat
Indonesia No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana kepuasan optimal 5 dari skala 5. Kinerja Angkor Wat
Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional ini ditopang oleh akses internasional yang baik dan
tahun 2010-2025, dari 88 Kawasan Strategis branding Angkor sebagai komplek 1.000 candi dan
Pariwisata Nasional (KSPN), Provinsi Jawa Tengah tidak terlepas dari branding adventure yang
memiliki 4 KSPN, yaitu kawasan Borobudur – diperkuat oleh produksi film Amerika Serikat “Tomb
Yogyakarta, kawasan Dieng, kawasan Karimun Raider” tahun 2001 yang dibintangi oleh Angelina
Jawa, dan kawasan Sangiran – Solo, dengan jumlah Jolie.
kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)
sebesar 1,31 juta pada 20171. Dari empat kawasan Atraksi. Dari sisi atraksi, tantangan pengembangan
tersebut tersebut, komplek candi Borobudur yang Borobudur dan Joglosemar adalah daya dukung
meliputi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko candi yang terbatas, sementara atraksi
merupakan atraksi utama dengan jumlah pendukungnya masih belum reguler dan kurang
pengungung mencapai 570 ribu atau 43% dari total beragam. Hal ini mempengaruhi length of stay
wisman Joglosemar. Berdasarkan data yang wisman di D. I. Yogyakarta yang relatif rendah,
dihimpun melalui situs Trip Advisor, Borobudur sekitar 2,53 hari. Terkait hal ini, berbagai upaya yang
mendapatkan review yang cukup baik menurut mulai dilakukan, antara lain:
wisman, dengan tingkat rating excellent mencapai
69%. Adapun, pencapaian target kunjungan 1. Integrasi Industri Ekonomi Kreatif,
wisman Joglosemar ini masih jauh dari target 2 juta Desa Wisata, dan Balai Ekonomi Desa
wisman di 2019.
Daya tarik industri kreatif UMKM di seputar
Menyikapi masih jauhnya gap dari realisasi ke target wilayah Borobudur berpotensi menarik wisman
tersebut, pengembangan Borobudur sebagai atraksi dengan menjual pengalaman wisata (travel

1. Data kinerja pariwisata Joglosemar dihimpun dari Dinas Kepemudaan, Olahraga,
dan Pariwisata Jawa Tengah, serta Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.

44 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

SUPLEMEN I

experience). Di mencapai 3,98 juta ton GKG, sudah tidak lagi melayani international flight.
lebih tinggi dibanding perkiraan produksi Melalui moda transportasi roda empat, alternatif
triwulan IV 2018 sebesar 1,34 juta ton GKG). akses melalui Semarang juga terkoneksi ke
Pada periode ini juga terjadi panen raya Jakarta dengan baik. Ke depan, akselerasi
komoditas hortikultura seperti cabai di pembangunan NYIA menjadi salah satu isu
Banjarnegara, Cilacap, Banyumas; serta bawang kritikal untuk meningkatkan akses wisman.
merah di Brebes yang berlangsung hingga
Januari 2019. Di samping itu, beberapa daerah Amenitas. Kualitas amenitas di situs wisata yang
sentra produksi jagung seperti Boyolali dan masih terbatas juga menjadi salah satu faktor
Sragen juga mengalami panen jagung sampai penghambat perkembangan pariwisata
dengan akhir Februari 2019. Borobudur. Tingginya kepadatan pengunjung di
daerah wisata, seperti Candi Borobudur, serta
2. Borobudur Highland oleh Badan Otorita rendahnya kebersihan dan belum terstandarnya
Borobudur (BOB) kualitas infrastruktur pendukung seperti papan
narasi/informasi, kebersihan toilet, keamanan
Berada diantara New Yogyakarta International tangga, dan lain-lain menyebabkan rendahnya
Airport (NYIA) (35 km dari NYIA) dan Borobudur kepuasan serta pengalaman wisata para wisman.
(12 km dari Candi Borobudur), BOB membangun
Borobudur Highland di Desa Sedayu sebagai Akomodasi. Selanjutnya, untuk akomodasi di
tourist trap wisman. Borobudur Highland kawasan Borobudur, yang didominasi oleh
dikembangkan sebagai kawasan pariwisata homestay dan guesthouse, beberapa hal yang
eksklusif bernuansa alam dengan konsep culture menjadi concern wisman adalah fasilitas belum
dan eco adventure berstandar internasional. terstandar dan banyak serangga. Ke depan,
Atraksi utamanya merupakan glamourous homestay milik desa, sebagai bagian dari
camping De Loano, dengan berbagai atraksi program Balkondes, harus ditingkatkan dan
pendukung di sekitarnya yaitu air terjun Watu senantiasa dijaga standarnya, agar dapat menjadi
Jonggol, kebun teh Nglinggo, dan puncak bukit alternatif akomodasi untuk wisman.
Ngisis.
Promosi. Dari sisi promosi, berbagai event
Aksesibilitas. Dari sisi aksesibilitas, akses utama internasional telah banyak diselenggarakan,
menuju Borobudur masih berasal dari Bandara D. antara lain Borobudur Marathon, Dieng Culture
I. Yogyakarta. Hal ini didukung oleh frekuensi Festival, Jogjakarta International Heritage Walk.
penerbangan yang tinggi menuju D. I. Yogyakarta Calendar of Event juga 2019 sudah disusun.
dari Jakarta dan Bali sebagai pintu masuk utama Namun, berbagai acara internasional ini belum
wisman. Sementara, akses dari Solo cenderung terlalu dikenal dan dikunjungi wisman secara
terbatas, mengingat bandara Adi Sumarmo

PERKEMBANGAN 45
EKONOMI MAKRO REGIONAL

SUPLEMEN I

luas. Ke depan, promosi yang intensif dan deals untuk 15 Destinasi Wisata Branding), dan
penambahan event yang menjangkau segmen ordinary (diantaranya publikasi co-branding dan
pasar tertentu, seperti heritage, nature, dan pemanfaatan media sosial untuk menjangkau kaum
adventure dapat terus dilakukan untuk milenial). Berdasarkan kerangka tersebut, hasil
meningkatkan kunjungan wisman. asesmen Bank Indonesia merekomendasikan quick
win sebagai berikut:
Pelaku usaha. Selanjutnya, dari sisi pelaku usaha, 1. Tourism Hub Internasional, yaitu optimalisasi
daerah Joglosemar berada dalam pengelolaan
beberapa pemangku kepentingan, diantaranya potensi penambahan wisman dari tambahan
Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata, direct flight di NYIA.
Balai Konservasi, PT Taman Wisata Candi,  Per April 2019, NYIA akan beroperasi secara
Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi dan Kabupaten. Penguatan terbatas. Sebanyak 5 international direct
koordinasi dan penyelarasan program kerja perlu flight dari bandara Adi Sumarmo akan
diperkuat untuk mendorong pengelolaan dipindahkan ke NYIA.
destinasi wisata yang profesional.  Per triwulan IV 2019, diperkirakan tambahan
3 international flight dari Malaysia dan
Badan Otorita Borobudur (BOB) sebagai instansi Singapura akan mulai terbang di NYIA.
yang memiliki fungsi koordinatif perlu  Per triwulan II 2020, diperkirakan tambahan
mengakselerasi proses pendalaman dari 4 international flight dari Turki, Timur
visioning, agar gap perencanaan dapat segera Tengah, dan Tiongkok akan mulai terbang di
diselesaikan. Program kerja 2019 BOB yang NYIA.
menjadi kritikal antara lain adalah: penyusunan
masterplan Borobudur Highland, pembuatan 2. To u r i s m H u b N a s i o n a l , y a i t u p o t e n s i
jalur cepat penghubung NYIA – Borobudur penambahan wisman dari Jakarta, Bali.
Highland, dan pembuatan sarana prasarana di
Borobudur Highland. 3. Hot Deals. Salah satu upaya Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah adalah pelaksanaan acara “Jateng
Strategi Pengembangan WOW” yang menawarkan berbagai paket
wisata Association of the Indonesian Tours and
Mempertimbangkan gap yang cukup tinggi ke Travel Agencies (ASITA), serta insentif potongan
target 2 juta wisman di tahun 2019, serta sejalan akomodasi, makan minum, dan transportasi.
dengan upaya mempersempit current account Melibatkan 107 hotel, 12 resort, 31 Daya Tarik
deficit, Kementerian Pariwisata telah mengeluarkan Wisata, 24 biro perjalanan, dan 5 maskapai,
strategi super extraordinary (diantaranya Low Cost penyelenggaraan acara ini diharapkan dapat
Terminal dan Border Tourism), extraordinary (hot meningkatkan kunjungan wisatawan,
khususnya di periode Januari – Maret, hingga

46 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

SUPLEMEN I

20%. Selain itu, launching Borobudur Highland, tambahan informasi, memberikan alternatif
serta mulai beroperasinya kereta berbagai rute, serta mengoptimalkan waktu
Joglosemarkerto dapat menjadi salah satu kunjungan selama +1 jam.
pendorong peningkatan kunjungan dan length
of stay wisman di Joglosemar. 2. Erupsi Gunung Merapi
Selain dampak dari erupsi Gn. Merapi, kawasan
4. Penambahan dan promosi event internasional Candi Borobudur relatif aman dari bencana.
harus terus ditingkatkan, baik melalui Risiko ini juga telah dimitigasi dengan
pemanfaatan media sosial, endorser, maupun pemanfaatan alat early warning system (tilt
integrasi dengan paket wisata. meter, kamera pengamat, dan seismogram),
serta mekanisme sister village dengan desa
Seiring dengan pelaksanaan 4 strategi quick win penyangga yang lebih aman. Lebih lanjut, Candi
tersebut, pengembangan Candi Borobudur dan Borobudur juga telah dilengkapi parasut untuk
kawasan Joglosemar perlu diarahkan untuk memastikan perlindungan candi dari abu
mempercepat aksesibilitas dan integrasi ke vulkanik, jika terjadi erupsi.
kawasan, pemanfaatan digital tourism seperti
aplikasi, ticketing, dan virtual reality, serta Peran Bank Indonesia
penguatan kelembagaan serta promosi wisman dan
investasi. Sebagai upaya meningkatkan kenyamanan bagi
wisatawan, Bank Indonesia bekerja sama dengan
Mitigasi Risiko Pemerintah Daerah, kalangan akademisi, serta
masyarakat telah melaksanakan program
Pengembangan daya tarik wisata tentu harus pengembangan pariwisata di Joglosemar. Beberapa
diselaraskan dengan upaya memitigasi risiko. Ada 2 hal yang dilakukan, antara lain: perbaikan amenitas
(dua) hal yang menjadi risiko sustainability Candi di Desa Wisata Candirejo, pengembangan Tourism
Borobudur, antara lain: Information Centre di Borobudur, pengembangan
atraksi tari bekerjasama dengan Asosiasi Kesenian
1. Konservasi Candi Borobudur Rakyat Borobudur, serta pilot project elektronifikasi
Pengembangan Candi Borobudur sebagai salah sistem pembayaran di kawasan candi.
satu situs UNESCO perlu mempertimbangkan
physical carrying capacity. Selain meminimalisir
risiko biaya konservasi, crowd management juga
dapat mengatasi keluhan wisman atas
kunjungan yang terlalu padat. Saat ini, PT. Taman
Wisata Candi (TWC) Borobudur telah
mengembangkan aplikasi Chattra Borobudur
sebagai digital guide, yg akan memberikan

PERKEMBANGAN 47
EKONOMI MAKRO REGIONAL

Potensi dan Tantangan Kawasan Wisata Dieng SUPLEMEN II
Dalam Menarik Wisatawan Mancanegara

Perkembangan Sektor Pariwisata Dieng Meski jumlah total wisatawan relatif meningkat dari
tahun ke tahun, jumlah wisatawan asing yang
Sebagaimana tercantum dalam RIPP (Rencana Induk berkunjung ke Dieng masih minim, berkisar 1%.
Pengembangan Pariwisata), Dieng merupakan salah Sebagai perbandingan, pada tahun 2017, sebagai
satu destinasi wisata prioritas Jawa Tengah, dengan salah satu atraksi utama Dieng, UPTD Dieng Pletau
panorama yang menawan dan obyek wisata yang mencatatkan jumlah kunjungan wisatawan
relatif beragam mulai dari wisata alam, wisata sebanyak 353.997 orang, dengan rincian
edukasi dan seni, wisata religi, hingga wisata wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 4.911
sejarah. Meskipun relatif terdiversifikasi, daya tarik orang dan wisatawan nusantara sebanyak 349.086
wisata Dieng masih didominasi oleh wisata alam. orang. Sehingga, jika diselaraskan pada fokus
Adapun, objek wisata alam yang menjadi unggulan Pemerintah terkait perbaikan current account
di Dieng antara lain Dieng Pletau Theatre, Kawasan deficit, maka fokus peningkatan kunjungan
Lembah Dieng, Kawasan Dataran Tinggi Dieng, wisatawan ke depan harusnya diutamakan untuk
Pantai Kartini, Lokawisata Baturraden, dan jalur menarik wisatawan asing.
pendakian Gunung Slamet. Seiring dengan
meningkatnya minat masyarakat terhadap Mengacu pada studi yang pernah dilakukan
kebutuhan rekreasi, dalam 2 tahun terakhir mulai sebelumnya, wisatawan Dieng umumnya dapat
bermunculan tempat wisata buatan lainnya (seperti dibedakan menjadi: (1) pleasure tourism yaitu
Owabong di Kabupaten Purbalingga, The Village wisata untuk menikmati pemandangan alam; (2)
dan Small World di Kabupaten Banyumas, dan Surya recreation tourism yaitu wisata rekreasi atau
Yudha Park di Kabupaten Banjarnegara) yang turut refreshing; dan (3) cultural tourism yaitu wisata
mendorong pertumbuhan sektor pariwisata. untuk menikmati atraksi kebudayaan, termasuk
Hingga saat ini, sebagian besar objek wisata masih wisata kuliner. Ke depan, optimalisasi kinerja
dikelola oleh Pemerintah Daerah setempat, pariwisata di Dieng dapat merujuk pada kendala
sementara sebagian dikelola oleh penduduk atau pengembangan, sebagaimana tercantum pada
investor lokal. aspek-aspek berikut:

48 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

SUPLEMEN II

Atraksi: Amenitas
 Dieng telah memiliki paket wisata yang komplit  Pengembangan pariwisata di Dieng selama

seperti candi, kawah, telaga, dan juga area beberapa tahun terakhir berdampak positif
pegunungan. Misalnya, dengan menggunakan pada penurunan tingkat kemiskinan
moda transportasi mobil, selain Puncak Sikunir, masyarakat sekitar, terutama di daerah Dieng
terdapat titik atraksi lainnya, seperti Candi Kulon yang sebagian besar masyarakatnya
Arjuna, Kawah Candradimuka, dan telah turut aktif dalam penyediaan akomodasi
Gardupandang yang relatif dekat. Namun, berupa penyewaan homestay maupun tour
berdasarkan review di Trip Advisor, pengunjung guide serta terjun langsung berjualan di area
merasa destinasi di Dieng khususnya untuk lokawisata.
melihat sunrise relatif overhyped dan kurang  Adapun, stall/ masyarakat yang berjualan relatif
worth, dengan harga tiket masuk yang lebih ramai, dengan penataan yang belum rapi,
tinggi dari berbagai atraksi di Jawa Tengah. sehingga mengganggu kenyamanan wisman.
Dalam rangka penataan area lokawisata
Akses tersebut, pemerintah Kabupaten Banjarnegara
 Akses menuju dan ke daerah Dieng relatif akan segera melakukan relokasi pedagang-
pedagang yang berada di dekat area Kawah
belum memadai. Hingga saat ini, belum Sikidang. Bekerjasama dengan Perhutani,
tersedia moda transportasi umum yang pemerintah telah menyiapkan lahan seluas
langsung menuju Dieng dari Semarang, Solo, 5.000 m yang berlokasi di dekat area lokawisata
maupun Yogyakarta. Dengan menggunakan sebagai lokasi baru para pedagang.
angkutan umum dari Bandara Ahmad Yani  Tingkat kunjungan pariwisata yang semakin
Semarang menuju Dieng, diperlukan sekitar 10 tinggi menimbulkan permasalahan baru
jam, dengan pergantian moda transportasi. mengenai pengelolaan sampah yang belum
Selanjutnya, di kawasan Dieng sendiri, belum sepenuhnya optimal dan terpadu. Ke depan,
tersedia pula transportasi umum yang dapat pemerintah akan membentuk tim pengelola
menghubungkan titik-titik atraksi di Dieng sampah untuk mengatasi permasalahan
secara terintegrasi. tersebut. Ke depan, pembangunan diharapkan
 Pemerintah Daerah berkomitmen akan terus tidak hanya berkutat pada sektor penting
mendukung pembangunan sektor pariwisata pariwisata seperti jalan, pelabuhan, hotel dan
baik dari segi infrastruktur dan aksesibilitas restoran, namun juga menyentuh sektor
transportasi terutama jalan raya. sekunder seperti lembaga keuangan, instalasi
limbah, pariwisata buatan, fasilitas kesehatan.

PERKEMBANGAN 49
EKONOMI MAKRO REGIONAL

SUPLEMEN II

Namun, karena belum ada penataan zonasi Pemerintah Daerah, instansi, akademisi, serta
untuk investasi, ada risiko konflik lahan dan masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Sadar
pelanggaran RTRW di masa depan. Wisata (Pokdarwis) Cebong Sikunir.
 Masih minimnya layanan pendukung, seperti
ketersediaan pemandu wisata yang terstandar, Pada tahap awal, program diarahkan untuk
layanan penukaran uang asing (KUPVA) masih mengubah mindset masyarakat agar lebih aware
sulit ditemui, hingga papan petunjuk mengenai terhadap pengelolaan sampah dengan prinsip 3R
situs maupun titik atraksi. (Reduce, Reuse, Recycle). Secara mandiri,
masyarakat telah membuat Bank Sampah dan rutin
Promosi “menabung sampah” setiap hari Kamis.
 Budaya mempunyai andil yang paling besar Selanjutnya, untuk mendorong program
pendampingan tersebut, Bank Indonesia
(60%) dalam hal daya tarik suatu lokasi wisata membangun Kompleks Pengolahan Sampah
yang dapat bertahan secara berkelanjutan. Terpadu seluas 900 m2 yang terdiri dari zona
Selebihnya, daya tarik wisata juga dipengaruhi pengolahan limbah organik menjadi pupuk organik,
oleh alam (30%) dan wisata buatan (10%). gas, dan listrik; zona pengolahan sampah non
Salah satu kegiatan atraksi kebudayaan yang organik; dan zona terakhir berupa ruang pertemuan,
menjadi unggulan dan dapat menarik banyak gazebo, 10 unit toilet, dan ruang pengamanan.
wisatawan adalah acara Dieng Culture Festival Tidak hanya membantu pengelolaan sampah
yang diselenggarakan sekali dalam satu tahun. menjadi lebih baik, fasilitas tersebut telah
Dalam sekali event, perputaran uang dalam dimanfaatkan sebagai tempat aktivitas warga Desa
kegiatan Dieng Culture Fair dapat mencapai Sembungan, serta sebagai tempat istirahat dan
Rp8 Miliar. beribadah wisatawan.
 Pengembangan promosi dan marketing,
termasuk untuk penyelenggaraan international Selanjutnya, untuk menambah khazanah dan
event akan digencarkan salah satunya dengan kualitas pariwisata di Dieng yang selama ini masih
cara bekerjasama dengan beberapa e- bergantung pada wisata alam, Bank Indonesia
commerce seperti situs penyedia e-ticketing, menggandeng Badan Pelestarian Pusaka Indonesia
antara lain Traveloka, Go-Tix. (BPPI) dan peneliti sejarah untuk menggali potensi
wisata Dieng dari sisi sejarah dan budaya, mengingat
Kontribusi Bank Indonesia Dieng dan Borobudur merupakan sumber
peradaban Jawa Kuno pada masa Mataram Hindu.
Menyikapi concern utama wisman di Dieng yaitu Hasil penelitian ini kemudian akan dituangkan dalam
pengelolaan sampah, Bank Indonesia melalui bentuk storyline sejarah sebagai dasar penyusunan
Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) menginisiasi wisata terintegrasi Dieng dan Borobudur.
pilot project program pengolahan sampah terpadu
di Desa Sembungan, bekerjasama dengan



BAB

II

KEUANGAN PEMERINTAH

Postur APBD-P Provinsi Jawa Tengah di tahun 2018 mengalami peningkatan, yang
masih ditopang oleh penerimaan komponen pajak daerah. Seiring dengan
peningkatan penganggaran pendapatan, belanja daerah juga dianggarkan meningkat
lebih tinggi, yang menyebabkan peningkatan defisit pada tahun ini.

Pendorong utama realisasi pendapatan Jawa Tengah masih berasal dari komponen Pendapatan Asli
Daerah (PAD), antara lain penerimaan pajak daerah dan lain-lain PAD yang sah. Dengan perkembangan
ini, derajat otonomi fiskal Pemprov Jateng terus meningkat.
Peningkatan realisasi belanja utamanya berasal dari meningkatnya belanja langsung pada komponen
belanja barang dan jasa, sesuai dengan pola historisnya.
Alokasi pagu APBN Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 di berbagai fungsi utama telah sejalan dengan
prioritas capaian Jawa Tengah, seperti pelayanan masyarakat, pengentasan kemiskinan, akses
pendidikan, serta pembangunan infrastruktur.



KEUANGAN PEMERINTAH 53

2.1. GAMBARAN UMUM APBD 2018 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan KAJIAN EKONOMI
IV 2017. Pencapaian realisasi pendapatan mencapai DAN KEUANGAN REGIONAL
Anggaran pendapatan pada APBD-P4 Provinsi 101,30% dari APBD-P 2018, sementara realisasi
Jawa Tengah pada 2018 mengalami peningkatan belanja tercatat 97,23%. PROVINSI JAWA TENGAH
3,83%, menjadi Rp24,5 triliun. Peningkatan ini
utamanya didorong oleh peningkatan target Pajak Realisasi pendapatan tercatat bertumbuh 4,87% (yoy)
Daerah, seiring dengan upaya Badan Pengelola menjadi Rp24,83 Triliun, utamanya didorong realisasi
Pendapatan Daerah (BPPD) Jawa Tengah untuk pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang
menggenjot penerimaan PAD melalui Pajak Kendaraan melebihi target. Realisasi belanja bertumbuh sebesar
Bermotor (PKB) dengan pelaksanaan Gebyar Hadiah 7,67% menjadi Rp24,66 triliun. Peningkatan realisasi
Samsat, aplikasi perpanjangan Surat Tanda Nomor belanja yang signifikan utamanya didorong oleh
Kendaraan (STNK) secara online, mengoptimalkan realisasi pada komponen belanja langsung (belanja
penerapan e-tax dan sosialisasi berkala kepada Wajib barang dan jasa). Dengan perkembangan tersebut,
Pajak (WP) sejak awal tahun laporan. Secara spesifik, berbeda arah dengan APBD-P, realisasi APBN Jawa
dalam APBD-P 2018, penyesuaian komponen lain-lain Tengah pada triwulan IV 2018 mencatatkan
PAD yang sah ditargetkan meningkat sebesar Rp102 surplus sebesar Rp176 miliar.
miliar.
Ke depan, sesuai keputusan Dewan Perwakilan Rakyat
Belanja daerah juga dianggarkan meningkat Daerah (DPRD) Jawa Tengah perihal APBD Jawa Tengah
5,88%, dari Rp24 triliun menjadi Rp25,4 triliun. 2019, pendapatan daerah ditetapkan sebesar Rp25,97
Prioritasnya ditujukan pada penanggulangan triliun (atau bertumbuh 5,3% dari APBD-P 2018), dan
kemiskinan, pembangunan infrastruktur, dan belanja daerah Rp26,63 triliun. Sedangkan pembiayaan
pengembangan sektor pendidikan. Secara spesifik, daerah meliputi penerimaaan pembiayaan Rp686,74
dalam APBD-P 2018, penyesuaian belanja dilakukan miliar, pengeluaran pembiayaan Rp20 miliar,
untuk pengadaan tanah ruas Banjarsari – Salem yang pembiayaan netto Rp666,75 miliar, serta sisa lebih
tertimpa bencana tanah longsor dan alokasi pembiayaan anggaran tahun berkenaan (Silpa) nihil.
penanganan sarana dan prasarana irigasi untuk Salah satu upaya untuk meningkatkan PAD Jateng di
mengatasi banjir. Selain itu, penyesuaian alokasi belanja tahun 2019 adalah optimalisasi teknologi informasi
juga ditujukan untuk pengadaan alat laboratorium bagi dalam penarikan pajak.
SMA/SMK dan pengembangan sistem Jateng Online.
Dengan perkembangan demikian, terdapat pelebaran Tabel 2.1 Anggaran & Realisasi APBD Jawa Tengah 2018P (Rp Miliar)
defisit anggaran menjadi sebesar Rp846 miliar pada
tahun 2018, dibandingkan defisit Rp342 miliar pada URAIAN APBD P REALISASI %
2017. 2018 TW IV 2018 REALISASI

2.2. REALISASI APBD TRIWULAN IV 2018 PENDAPATAN 24.518 24.837 101,30%
13.848 105,71%
Ditinjau dari serapan terhadap anggaran, PAD 13.100 10.933
persentase realisasi pendapatan dan belanja 96,22%
DANA PERIMBANGAN 11.363 56 101,82%
24.661
TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA 55 18.220 97,23%
99,78%
BELANJA 25.364 6.441 90,67%
176
BELANJA TIDAK LANGSUNG 18.260

BELANJA LANGSUNG 7.104

SURPLUS/DEFISIT (846)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan Daerah Provinsi Jawa Tengah, diolah

4. APBD-P merupakan APBD Perubahan.

54 KEUANGAN PEMERINTAH

KAJIAN EKONOMI 30.000 RP MILIAR 23.955 25.364 30.000 RP MILIAR 24.837 24.661
DAN KEUANGAN REGIONAL 25.000 BELANJA 25.000 22.904
20.000 23.613 24.518 20.000 23.683
PROVINSI JAWA TENGAH 15.000 15.000 BELANJA
10.000 PENDAPATAN 10.000
(342) (846) 780 176
5.000 SURPLUS (DEFISIT) 5.000 SURPLUS
-
-

(5.000)

PENDAPATAN

T.A. 2017P T.A. 2018P TW IV 2017 TW IV 2018

Sumber: Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber: Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 2.1 APBD Provinsi Jawa Tengah T.A. 2017 dan T.A. 2018 Grafik 2.2 Realisasi APBD Provinsi Jawa Tengah Triwulan IV 2017 & 2018

30 RP TRILIUN 30 RP TRILIUN

25 25

20 20

15 15

10 10

5 5

0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

PENDAPATAN ASLI DAERAH DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH BELANJA LANGSUNG BELANJA TIDAK LANGSUNG

Sumber: Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber: Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 2.3 Realisasi Pendapatan Daerah Grafik 2.4 Realisasi Belanja Daerah

2.2.1. Realisasi Pendapatan Triwulan IV 2018 PAD yang Sah (12,82% dari PAD) dan Hasil
Persentase realisasi pendapatan Provinsi Jawa Tengah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
sampai dengan triwulan IV 2018 sebesar 101,30%, (3,32% dari PAD). Berdasarkan perannya terhadap
lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Kontributor total Pajak Daerah, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
utama realisasi pendapatan adalah komponen PAD dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
(55,76% atau Rp13,85 Triliun) dan komponen Dana masih menjadi pemasukan utama pajak daerah,
Perimbangan (44,02% atau Rp10,93 Triliun). dengan peran masing-masing sekitar 35% dan 30% di
tiap tahunnya. Selanjutnya, sebagai salah satu sentra
PAD Jateng didorong oleh komponen Pajak industri tembakau terbesar di Indonesia, Pajak Rokok
Daerah (83,10% dari PAD), komponen Lain-lain turut menyumbang 15% dari pajak daerah, diikuti
15% dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Tabel 2.2 Realisasi Pendapatan Triwulan IV Tahun 2017 & 2018 (PBBKB). Realisasi pajak daerah diatas target yang
ditetapkan (105,71%; Rp11,51 miliar), sejalan dengan
KOMPONEN PENDAPATAN DAERAH TW IV -2017 TW IV -2018 upaya bersama instansi terkait, antara lain: i) sosialisasi
kepada WP khususnya untuk menjaring potensi
PENDAPATAN 100,30% 101,30% penerimaan pajak dari 3,5 juta kendaraan bermotor
PENDAPATAN ASLI DAERAH 103,31% 105,71% yang belum membayar pajak di tahun-tahun
PAJAK DAERAH 103,48% 106,15% sebelumnya; ii) pelaksanaan Gebyar Hadiah Samsat,
RETRIBUSI DAERAH 105,77% yaitu undian untuk WP yang membayar PKB; (iii)
HSL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YG DIPISAHKAN 98,15% pemanfaatan aplikasi E-Samsat Sakpole, serta
LAIN-LAIN PAD YG SAH 99,96% 102,45%
DANA PERIMBANGAN 102,77% 104,23%
DANA BAGI HSL PJK/BUKAN PJK
DANA ALOKASI UMUM 97,09% 96,22%
DANA ALOKASI DANA KHUSUS 84,22% 80,71%
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 100,00% 99,97%
HIBAH 97,43% 96,37%
DANA PENY. DAN OTONOMI KHUSUS 100,74% 101,82%
DANA INSENTIF DAERAH 101,76% 100,00%
PENDAPATAN LAINNYA
Sumber : Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah, diolah 100,00% 103,03%

KEUANGAN PEMERINTAH 55

40 %, YOY %, YOY 1 KAJIAN EKONOMI
DAN KEUANGAN REGIONAL
30 1
PROVINSI JAWA TENGAH
20 1

10 1

-0 55,76%
44,02%
(10) 0
0,23%
(20) -
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV PAD
DANA PERIMBANGAN
2015 2016 2017 2018 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA

PENDAPATAN PAJAK DAERAH Sumber: Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah, diolah

Sumber: Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah, diolah Grafik 2.6 Kontribusi Pos Pendapatan Daerah Triwulan IV 2018

Grafik 2.5 Pertumbuhan Tahunan Pajak Daerah dan Pendapatan mengalami peningkatan menjadi Rp914 miliar di
Jawa Tengah triwulan laporan dibandingkan Rp848 miliar pada
triwulan yang sama di tahun lalu, seiring dengan
(iv) memperkuat penindakan untuk produsen dan peningkatan bagian laba dari perusahaan daerah. Lebih
produk rokok ilegal. Selain pajak, persentase realisasi lanjut, realisasi komponen Lain-lain Pendapatan Daerah
komponen PAD lain seperti lain-lain PAD yang sah dan yang Sah tercatat sebesar Rp56 miliar atau terealisasi
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar 101,82% karena pencairan dana insentif
juga mengalami peningkatan. daerah sudah mulai digenjot sejak triwulan II 2018.

Dengan peningkatan rasio pangsa PAD terhadap total 2.2.2. Realisasi Belanja Triwulan IV 2018
pendapatan, Derajat Otonomi Fiskal (DOF) juga Realisasi belanja Provinsi Jawa Tengah sebesar
meningkat menjadi 55,76% dari 52,90% di triwulan IV Rp24,66 triliun atau 97,23% dari total anggaran
2017. Hal ini mengindikasikan membaiknya belanja 2018 sebesar Rp25,36 triliun. Realisasi ini
kemandirian fiskal Pemprov Jateng, karena mayoritas cukup tinggi dibandingkan dengan realisasi triwulan IV
pendapatan masih bersumber dari PAD. 2017 sebesar 95,61%. Meningkatnya realisasi belanja
terutama didorong oleh komponen belanja barang dan
Sejalan dengan hal tersebut, kontribusi pangsa jasa pada kelompok belanja langsung, serta
Dana Perimbangan (Daper) sedikit menurun peningkatan realisasi belanja hibah dan belanja bagi
menjadi 44,02%, dibandingkan 46,73% pada hasil pada kelompok belanja tidak langsung.
triwulan IV 2017. Berdasarkan komponennya, Dana
Perimbangan terutama berasal dari Dana Alokasi
Khusus/DAK (59,55% dari total Daper), diikuti oleh
Dana Alokasi Umum/DAU (33,40%), dan Dana Bagi
Hasil/DBH (7,04%).

Dibandingkan triwulan yang sama di tahun lalu, 73,88%
nominal pendapatan komponen DAK dan DAU cukup 26,12%
stabil, menjadi masing-masing Rp6,51 triliun dan
Rp3,65 triliun. Komponen DAK memang relatif tinggi BELANJA TIDAK LANGSUNG
karena diarahkan untuk penyaluran BOS dan BELANJA LANGSUNG
kebutuhan biaya tambahan penghasilan guru Pegawai
Negeri Sipil Daerah/PNSD, seiring dengan pelimpahan Sumber: Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah, diolah
kewenangan pendidikan tingkat menengah atas
kepada provinsi. Realisasi pendapatan DBH turut Grafik 2.7 Kontribusi Pos Belanja Daerah Triwulan IV 2018

56 KEUANGAN PEMERINTAH

KAJIAN EKONOMI Tabel 2.3 Realisasi Belanja Triwulan IV 2017 & 2018 Rp4,97 triliun, menunjukkan semakin baiknya
DAN KEUANGAN REGIONAL kontribusi penerimaan pajak dari masing-masing
KOMPONEN PENDAPATAN DAERAH TW IV -2017 TW IV -2018 Kabupaten/ Kota di tahun lalu.
PROVINSI JAWA TENGAH
BELANJA TIDAK LANGSUNG 97,29% 99,78%
BELANJA PEGAWAI 98,54% 95,67% 2.3. STRUKTUR APBN PROVINSI JAWA TENGAH 2018
BELANJA HIBAH 97,12% 94,26%
BELANJA BANTUAN SOSIAL 98,61% 87,50% Secara keseluruhan, struktur APBN Provinsi Jawa
BLNJ BAGI HASIL KPD KAB/KOTA 98,34% 108,32% Tengah pada tahun 2018 mengalami peningkatan di
BLNJ BANT.KEU. KPD KAB/KOTA 92,47% 109,16% tengah kebijakan pemerintah untuk meningkatkan
BELANJA TDK TERDUGA 65,00% transfer ke daerah baik melalui DAK ataupun Dana
BELANJA LANGSUNG 6,46% 90,67% Desa. Peningkatan transfer ke daerah diharapkan
BELANJA PEGAWAI 90,44% 95,45% berdampak optimal terhadap pertumbuhan ekonomi
BELANJA BARANG DAN JASA 93,39% 90,32% yang inklusif dan kesejahteraan masyarakat desa.
BELANJA MODAL 90,11% 89,59% Tercatat, terjadi kenaikan anggaran APBN-P sebesar
JUMLAH BELANJA 90,31% 97,23% 10,14% dari sebelumnya Rp47,79 triliun pada tahun
Sumber : Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah, diolah 95,61% 2017 menjadi Rp52,64 triliun di tahun 2018.
Khususnya pada APBNp 2018, terjadi penyesuaian
Belanja langsung utamanya ditujukan untuk belanja komponen pagu APBN Provinsi Jateng, dimana belanja
barang dan jasa sebesar Rp4,05 triliun. Peningkatan ini barang, belanja pegawai, dan belanja modal dikoreksi
sejalan dengan kebutuhan Kementerian/Lembaga di ke atas masing-masing sebesar Rp1,803 triliun, Rp485
level pusat yang meningkat di triwulan laporan, salah miliar dan Rp381 miliar.
satunya untuk mendukung penyaluran bantuan sosial
Program Keluarga Harapan. Sementara, realisasi Tabel 2.4 Alokasi Anggaran APBN berdasarkan Fungsi
belanja pegawai pada triwulan laporan cenderung
stabil. Realisasi Belanja Modal pada triwulan laporan BERDASARKAN 2017 2018
tercatat sebesar Rp1,6 Triliun, atau terserap 89,59% FUNGSI
dari total anggaran belanja modal. Berdasarkan pola PAGU (Rp M) PANGSA PAGU (Rp M) PANGSA
historisnya selama 5 tahun terakhir, sebagian besar
belanja modal (>50% dari total anggaran belanja PELAYANAN UMUM 11.898 24,9% 13.791 26,2%
modal) baru akan terealisasi pada triwulan III dan IV 23,7% 12.851 24,4%
tahun pelaporan, ketika vendor telah mengajukan EKONOMI 11.344 22,0% 10.076 19,1%
tagihan. Belanja modal ini banyak digunakan untuk 10,9% 5.588 10,6%
mendukung program prioritas Jawa Tengah, salah PENDIDIKAN 10.517 3.616
satunya adalah pengadaan jalan, irigasi, dan jaringan 6,9% 3.536 6,9%
untuk peningkatan konektivitas. KETERTIBAN DAN KEAMANAN 5.222 6,2% 1.389 6,7%
2,2% 2,6%
PERTAHANAN 3.275 1,4% 896 1,7%
1,6% 763 1,4%
KESEHATAN 2.955 0,2% 117 0,2%
0,0% 15 0,0%
PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM 1.039 52.637

LINGKUNGAN HIDUP 661

AGAMA 772

PERLINDUNGAN SOSIAL 108

Komponen Belanja Tidak Langsung juga mencatatkan PARIWISATA DAN BUDAYA 2
penyerapan yang lebih baik dibandingkan triwulan
yang sama di tahun sebelumnya. Dari total belanja tidak TOTAL 47.793
langsung, belanja pegawai menyumbang 31,65%.
Realisasi belanja hibah, bantuan sosial, dan bantuan Sumber: DJPB Kanwil Jawa Tengah Kemenkeu, diolah
keuangan utamanya dalam rangka penyaluran
bantuan sosial kepada masyarakat dan Program Tabel 2.5 Alokasi Anggaran APBN berdasarkan Jenis Belanja
Keluarga Harapan. Realisasi belanja bagi hasil kepada
kabupaten/kota mengalami peningkatan menjadi BERDASARKAN 2017 2018
JENIS BELANJA
PAGU (Rp M) PANGSA PAGU (Rp M) PANGSA

BELANJA BARANG 11.885 24,9% 16.206 30,8%
BELANJA PEGAWAI 14.693 30,7% 14.991 28,5%
BELANJA MODAL 10.607 22,2% 11.335 21,5%
DANA DESA 6.384 13,4% 6.735 12,8%
DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 3.983 3.326
BELANJA BANTUAN SOSIAL 8,3% 6,3%
TOTAL 241 0,5% 45 0,1%
47.793 52.637

Sumber: Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah, diolah

KEUANGAN PEMERINTAH 57

Fokus alokasi pagu APBN 2018 telah sejalan dengan Secara keseluruhan, realisasi APBN triwulan IV 2018 KAJIAN EKONOMI
prioritas capaian Provinsi Jawa Tengah, antara lain mencapai Rp48,86 triliun (92,80% dari pagu APBNp DAN KEUANGAN REGIONAL
untuk: 2018. Ditinjau dari fungsinya, realisasi belanja APBN
- Mengatasi kesenjangan dan kemiskinan, antara lain 2018 mengikuti pola historisnya, yang didominasi oleh PROVINSI JAWA TENGAH
belanja pada fungsi pelayanan umum, ekonomi, dan
melalui: pendidikan.
 Penyaluran Dana Desa untuk Provinsi Jateng
Tabel 2.6 Realisasi APBN berdasarkan Fungsi
yang meningkat menjadi Rp6,74 triliun di 2018, pada Triwulan IV 2017 dan 2018
dibandingkan Rp6,3 triliun di 2017. Dana itu
akan dialokasikan kepada 7.809 desa dimana BERDASARKAN 2017 2018
setiap desa akan mendapatkan Rp863 juta. FUNGSI
 Pemberian jaminan kesehatan nonkuota untuk PAGU (Rp M) PANGSA PAGU (Rp M) PANGSA
327.000 jiwa masyarakat miskin.
 Perlindungan sosial melalui Kartu Jateng Sehat PELAYANAN UMUM 11.370 95.6% 13.046 94,6%
untuk 12,76 juta jiwa masyarakat. PERTAHANAN 10.032 88,4% 11.005 85,6%
 Pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RLTH) KETERTIBAN DAN KEAMANAN 10.122 96,2% 95,0%
yang ditargetkan mencapai 30.000 unit. EKONOMI 98,1% 9.573 97,3%
- Memperbaiki kualitas pendidikan, termasuk LINGKUNGAN HIDUP 5.124 98,9% 5.437 98,9%
peningkatan akses dan pemberian tunjangan PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM 3.240 90,0% 3.567 88,5%
profesi guru melalui BOS, dan perbaikan sarana dan KESEHATAN 2.659 87,6% 3.131 98,1%
prasarana sekolah. PARIWISATA DAN BUDAYA 93,8% 1.363 95,0%
- Meneruskan berbagai pembangunan infrastruktur, AGAMA 910 94,0% 98,5%
khususnya untuk penguatan ketahanan pangan PENDIDIKAN 620 97,2% 851 98,1%
dan energi di Jawa Tengah, seperti bendungan PERLINDUNGAN SOSIAL 726 100,0% 751 72,2%
Godang, bendungan Pidekso, bendungan Logung. TOTAL 105 115
- Perbaikan aparatur negara dan pelayanan sumber : DJPB Kanwil Jawa Tengah
pemerintah, khususnya peningkatan pertahanan 2 11
keamanan dalam penyelenggaraan pesta 44.910 48.860
demokrasi (Pilkada serentak) di Jawa Tengah.
Tabel 2.7 Realisasi APBN berdasarkan Jenis Belanja
pada Triwulan IV 2017 dan 2018

BERDASARKAN 2017 2018
JENIS BELANJA
PAGU (Rp M) PANGSA PAGU (Rp M) PANGSA

BELANJA PEGAWAI 14.319 97,5% 14.516 100,1%
BELANJA BARANG 11.089 93,3% 14.808 102,8%
BELANJA MODAL 87,8%
BELANJA BANTUAN SOSIAL 9.310 97,5% 9.743 88,9%
DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 235 89,7% 45 100,0%
DANA DESA 100,0%
TOTAL 3.573 94,0% 3.017 90,7%
6.384 6.732 100,0%
44.910 48.860
92,8%

sumber : DJPB Kanwil Jawa Tengah



BAB

III

PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

Inflasi tahunan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2018 lebih rendah
dibandingkan tahun 2017. Namun demikian, pada triwulan IV 2018 inflasi
tahunan Provinsi Jawa Tengah mencatatkan peningkatan dibandingkan
dengan triwulan III 2018.

Berdasarkan disagregasi kelompoknya, peningkatan inflasi tahunan terutama didorong
oleh tekanan harga kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Peningkatan
permintaan barang dan jasa oleh masyarakat juga meningkat pada hari raya dan periode
liburan yang berlangsung pada akhir tahun 2018.
Pada triwulan I 2019, tekanan inflasi tahunan diperkirakan berkurang seiring dengan
meningkatnya pasokan produksi komoditas pangan dan hortikultura serta normalisasi
konsumsi masyarakat pasca periode hari raya yang berlangsung pada akhir triwulan IV
2018.



PERKEMBANGAN 61
INFLASI DAERAH

3.1. INFLASI SECARA UMUM 2,66% (yoy). Sejak triwulan III 2017, inflasi tahunan KAJIAN EKONOMI
Provinsi Jawa Tengah secara konsisten mencatatkan DAN KEUANGAN REGIONAL
Inflasi Jawa Tengah pada triwulan IV 2018 tercatat nilai di bawah realisasi inflasi tahunan Kawasan Jawa,
sebesar 2,82% (yoy), mengalami peningkatan dengan pengecualian bulan Desember 2017. PROVINSI JAWA TENGAH
dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,79%
(yoy). Meski demikian, capaian inflasi tahunan tersebut Perkembangan Indeks Harga Konsumen bulanan di
lebih rendah dibandingkan tahun 2017 yang tercatat Jawa Tengah sepanjang bulan Oktober-Desember 2018
sebesar 3,71% (yoy). Sementara itu, secara triwulanan mencatatkan tren inflasi yang berlangsung lebih awal,
Jawa Tengah mengalami inflasi sebesar 0,97% (qtq), namun dengan intensitas yang lebih rendah
berbalik arah dibandingkan triwulan III 2018 yang dibandingkan provinsi lainnya di Kawasan Jawa.
mencatatkan deflasi sebesar 0,12 % (qtq). Peningkatan tekanan inflasi ini sesuai dengan pola
historisnya, dimana permintaan masyarakat berangsur-
Laju inflasi tahunan Jawa Tengah pada triwulan laporan angsur meningkat hingga mencapai puncaknya pada
tersebut juga tercatat lebih rendah dibanding dengan bulan Desember 2018. Peningkatan tekanan inflasi
inflasi nasional yang tercatat sebesar 3,13% (yoy), serta yang berlangsung lebih awal pada bulan Oktober 2018
lebih rendah dibandingkan inflasi Kawasan Jawa yang tersebut terutama didorong oleh peningkatan indeks
tercatat sebesar 3,24% (yoy). Pada triwulan IV 2018 ini, harga pada kelompok bahan makanan serta kelompok
Provinsi Jawa Tengah menjadi Provinsi dengan inflasi transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
terendah kedua di Kawasan Jawa setelah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta yang tercatat sebesar

8% 6%

7

6 5

5

4

3 4

2

1 3

0

-1

-2 2
I
II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2015 2016 2017 2018
2016 2017 2018

JATENG (YOY) JATENG (QTQ) NAS (YOY) NAS (QTQ) JAWA BARAT BANTEN JAWA TENGAH JAWA TIMUR

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 3.1 Perkembangan Inflasi Jawa Tengah dan Nasional Grafik 3.2 Perkembangan Inflasi Tahunan Provinsi di Kawasan Jawa

4,50 %,YOY 0,70 %,MTM
4,00
3,50 0,60
3,00
2,50 0,50
2,00
1,50 0,40
1,00
0,50 0,30
0,00
0,20

0,10

0,00

IV 2016 IV 2017 IV 2018 IV 2016 IV 2017 IV 2018
JATENG DIY JATIM DKI JAWA JABAR JATENG DIY JATIM
JABAR BANTEN Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah BANTEN DKI

Grafik 3.3 Inflasi Tahunan Provinsi di Jawa Grafik 3.4 Inflasi Bulanan Provinsi di Jawa

62 PERKEMBANGAN
INFLASI DAERAH

KAJIAN EKONOMI Sejalan dengan kondisi pada keseluruhan provinsi di triwulan III 2018 sebesar 2,79% (yoy). Sepanjang
DAN KEUANGAN REGIONAL kawasan Jawa, laju inflasi Jawa Tengah untuk triwulan IV 2018, seluruh kota pantauan inflasi di Jawa
keseluruhan tahun 2018 tercatat menurun Te n g a h m e n c a t a t k a n i n f l a s i h i n g g a p u n c a k
PROVINSI JAWA TENGAH dibandingkan tahun 2017. Penurunan inflasi tahunan intensitasnya pada Desember 2018. Hal ini juga
tersebut terutama antara lain disumbangkan oleh terkonfirmasi dari perkembangan inflasi triwulanan
kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (qtq) pada triwulan IV 2018 tercatat positif, yang berarti
serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada
keuangan. Penurunan tekanan inflasi tahunan pada bulan Desember 2018 dibandingkan bulan September
kedua kelompok tersebut, khususnya berlangsung 2018. Namun demikian besaran inflasi triwulanan pada
pada semester I tahun 2018 yang mencatatkan masing-masing kota pantauan inflasi di Jawa Tengah
perkembangan tekanan harga lebih rendah relatif bervariasi, yang selanjutnya berdampak pada
dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017. disparitas inflasi tahunan masing-masing kota
Sementara itu, kelompok bahan makanan serta pantauan.
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan
tembakau justru menjadi penahan penurunan tekanan Peningkatan laju inflasi tahunan pada triwulan laporan
inflasi pada tahun 2018 ini, dengan mencatatkan inflasi ini, berlangsung hampir pada seluruh kota pantauan,
bulanan yang tinggi sejak awal tahun 2018. Sesuai dengan pengecualian Kota Surakarta yang justru
dengan pola historisnya, puncak tekanan inflasi mencatatkan penurunan inflasi tahunan. Demikian
berlangsung pada periode Hari Raya Keagamaan serta pula capaian inflasi tahunan terendah pada tahun 2018
periode liburan (festive and holiday season) dimana dicatatkan oleh Kota Surakarta yang mencatatkan
permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa inflasi sebesar 2,45% (yoy). Sementara itu capaian
konsumsi meningkat lebih tinggi dibandingkan periode inflasi tahunan tertinggi dicatatkan oleh Kota Cilacap
normalnya. sebesar 3,21% (yoy). Penurunan inflasi tahunan Kota
Surakarta yang signifikan, cukup berdampak menahan
Inflasi tahunan pada triwulan IV 2018 tercatat sebesar laju inflasi tahunan Provinsi Jawa Tengah untuk
2,82% (yoy), atau meningkat tipis dibandingkan meningkat lebih tinggi pada triwulan laporan.

Tabel 3.1 Tabel Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Bulanan

OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
KOMODITAS
ANDIL (%) KOMODITAS ANDIL (%) KOMODITAS ANDIL (%)
Bensin
Cabai Merah 0,09% Bawang Merah 0,07% Telur Ayam Ras 0,13%
Cabai Rawit 0,04% Bensin 0,04% Daging Ayam Ras 0,05%
Jeruk 0,05%
Semen 0,02% Beras 0,03% Angkutan Udara 0,04%
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah 0,02% Telur Ayam Ras 0,03% Beras 0,04%
0,02% Angkutan Udara 0,02% Bawang Merah
JULI
KOMODITAS Tabel 3.2 Tabel Komoditas Utama Penyumbang Deflasi Bulanan

Telur Ayam Ras AGUSTUS SEPTEMBER
Bawang Merah
Bawang Putih ANDIL (%) KOMODITAS ANDIL (%) KOMODITAS ANDIL (%)
Kangkung
Daging Ayam Kampung -0,03% Semangka -0,02% Salak -0,01%
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah -0,01%
-0,02% Bawang Putih -0,02% Cabai Merah -0,01%
-0,01%
-0,01% Kangkung -0,01% Bawang Putih -0,01%

-0,01% Bayam -0,01% Minyak Goreng

-0,01% Pepaya -0,01% Bandeng/Bolu

PERKEMBANGAN 63
INFLASI DAERAH

Tabel 3.3. Inflasi Tahunan Kota di Provinsi Jawa Tengah bahan bakar. Selanjutnya, kelompok transportasi, KAJIAN EKONOMI
komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok pendidikan, DAN KEUANGAN REGIONAL
NO. KOTA INFLASI TW III INFLASI TW IV rekreasi, dan olah raga, serta kelompok kesehatan juga
2018 (%,YOY) 2018 (%,YOY) menunjukkan penurunan laju inflasi tahunan PROVINSI JAWA TENGAH
dibandingkan tahun 2017 lalu. Peningkatan laju inflasi
1. CILACAP 3,03 3,21 tahunan yang tinggi justru dicatatkan oleh kelompok
2. PURWOKERTO 2,83 2,98 bahan makanan, sebagai dampak realisasi peningkatan
3. KUDUS 2,90 3,11 indeks harga bulanan yang telah terpantau tinggi sejak
4. SURAKARTA 2,68 2,45 awal tahun 2018.
5. SEMARANG 2,74 2,76
6. TEGAL 2,98 3,08 Secara umum, perkembangan Indeks Harga
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Konsumen (IHK) komoditas barang dan jasa
menunjukkan peningkatan, berbalik arah
3.2. INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK dibandingkan tren deflasi yang terpantau di
triwulan III 2018. Hal ini sejalan dengan pola
Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa musimannya, yang mencerminkan peningkatan
keuangan menjadi pendorong utama permintaan komoditas barang dan jasa konsumsi oleh
peningkatan laju inflasi tahunan pada triwulan IV masyarakat menjelang hari raya pada triwulan IV 2018,
2018 di Jawa Tengah. Peningkatan inflasi juga setelah pada triwulan III 2018 sempat mengalami
dicatatkan oleh kelompok perumahan, air, listrik, gas, penurunan atau normalisasi setelah efek periode hari raya
dan bahan bakar, kelompok Makanan Jadi, Minuman, di triwulan II 2018 mereda. Peningkatan inflasi triwulanan
Rokok dan Tembakau, serta kelompok sandang, namun Jawa Tengah pada triwulan IV 2018 ini utamanya
dengan intensitas dan andil yang lebih rendah. disebabkan oleh kelompok Bahanan Makanan dan
Sementara itu, kelompok bahan makanan justru kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan.
mencatatkan penurunan inflasi tahunan pada triwulan
IV 2018.

Sementara itu, penurunan inflasi tahunan pada
tahun 2018 dibandingkan tahun 2017 lalu,
utamanya disebabkan oleh meredanya laju indeks
harga kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan

Tabel 3.4 Perkembangan Inflasi Tahunan Per Kelompok

KOMODITAS 2014 2015 2016 2017 2018
IV III IV
UMUM IV IV IV
BAHAN MAKANAN 3,71 2,79 2,82
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 8,22 2,73 2,36 0,39 4,52 3,37
PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 11,39 4,54 5,18 2,67 3,33 3,42
SANDANG 4,93 3,60 5,88 1,87 1,95
KESEHATAN 5,85 2,27 1,53 2,15 2,16 2,47
PENDIDIKAN, REKREASI & OLAHRAGA 8,09 2,38 0,96 3,76 3,28 3,12
TRANSPORTASI, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 2,62 3,40 2,50 4,06 1,73 1,76
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah 4,54 4,31 3,10 6,27 1,97 3,31
6,62 -2,30 -1,61
KOMODITAS 11,46 2017
IV
UMUM Tabel 3.5 Perkembangan Andil Inflasi Tahunan
BAHAN MAKANAN 0,95
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 2014 2015 2016 3,33 2018
PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR IV 0,39 III
SANDANG IV IV 0,34 IV
KESEHATAN 0,82 0,14 -0,12
PENDIDIKAN, REKREASI & OLAHRAGA 4,18 1,17 2,12 0,72 -2,65 0,97
TRANSPORTASI, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 7,34 3,43 0,54 0,14 0,96 1,45
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah 2,08 1,32 0,46 0,28 0,85 0,48
2,67 0,37 -0,75 0,21 0,42
0,70 -0,15 0,50 0,89 0,45
1,12 0,79 0,10 1,05 0,56
1,16 0,33 1,05 -0,73 0,17
9,32 0,39 1,59

64 PERKEMBANGAN
INFLASI DAERAH

KAJIAN EKONOMI 3.2.1. Kelompok Bahan Makanan Sementara itu, realisasi inflasi tahunan kelompok
DAN KEUANGAN REGIONAL Walaupun inflasi tahunan Jawa Tengah pada bahan makanan pada triwulan laporan tercatat
tahun 2018 mencatatkan penurunan, kelompok lebih rendah dibandingkan triwulan III 2018. Inflasi
PROVINSI JAWA TENGAH bahan makanan justru mencatatkan peningkatan kelompok bahan makanan pada triwulan IV 2018
laju inflasi tahunan. Secara teknikal, hal tersebut tercatat sebesar 3,37% (yoy), atau menurun
disebabkan oleh capaian inflasi tahunan pada tahun dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat
2017 lalu mencatatkan inflasi yang sangat rendah yaitu sebesar 4,52% (yoy). Penurunan laju inflasi ini juga
sebesar 0,39% (yoy), atau yang terendah sepanjang 5 terkonfirmasi dari peningkatan tekanan harga
(lima) tahun terakhir. Namun demikian, capaian inflasi musiman pada periode hari raya (festive and holiday
kelompok bahan makanan pada tahun 2018 relatif season) akhir tahun 2018 yang lebih rendah
membaik dengan mencatatkan inflasi tahunan sebesar dibandingkan tahun 2017.
3,37% (yoy), atau lebih rendah dibandingkan rata-rata
inflasi tahunan sepanjang periode 2013-2017 yang Inflasi triwulanan subkelompok padi-padian, umbi-
tercatat sebesar 6,26% (yoy). umbian, dan hasilnya relatif stabil sebesar 1,45% (qtq),
lebih rendah dibandingkan inflasi triwulanan periode
Peningkatan inflasi tahunan kelompok bahan makanan yang sama tahun 2017 lalu yang tercatat sebesar
utamanya disebabkan gangguan pasokan bahan 5,03% (qtq). Pencapaian ini ditopang oleh
pangan pada awal tahun 2018. Gangguan pasokan pengendalian pasokan dan ketersediaan komoditas
bahan pangan tersebut selanjutnya menyebabkan beras yang mengalami panen raya pada periode
realisasi inflasi bulanan yang tinggi, khususnya pada Agustus-September 2018. Demikian pula inflasi
subkelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya subkelompok daging dan hasil-hasilnya yang relatif
pada periode Januari-Februari 2018. Hal ini terutama terjaga, dengan tercatat sebesar 2,58% (qtq) pada
tercermin pada komoditas beras yang mencatatkan triwulan laporan, lebih rendah dibandingkan triwulan
inflasi sebesar 10,23% (point-to-point) pada periode IV tahun lalu yang tercatat sebesar 3,47% (qtq).
Januari-Februari 2018 akibat penurunan efisiensi rantai Perhatian khusus perlu ditujukan terhadap
niaga dan distribusinya. Selanjutnya, subkelompok subkelompok buah-buahan yang mencatatkan
Bumbu-bumbuan juga menyumbang peningkatan peningkatan tekanan harga, khususnya komoditas
inflasi, khususnya pada komoditas bawang putih yang Jeruk pada periode Januari, Oktober, dan November
mencatatkan inflasi 76,32% (ptp) pada periode tahun 2018, akibat penurunan pasokan produksi di
Januari-Maret 2018 akibat penurunan pasokan impor. dalam negeri.

3,00 %, YOY 3.2.2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok,
dan Tembakau
2,50
Perkembangan indeks harga kelompok makanan
2,00 jadi, minuman, rokok, dan tembakau
mencatatkan peningkatan inflasi tahunan pada
1,50 tahun 2018 dengan tercatat sebesar 3,42% (yoy), lebih
tinggi dibandingkan tahun 2017 yang tercatat sebesar
1,00 2,67% (yoy). Peningkatan inflasi tahunan kelompok ini

0,50

0,00

-0,50

-1,00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2015 2016 2017 2018

BUMBU-BUMBUAN

IKAN SEGAR KACANG-KACANGAN
BUAH-BUAHAN

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 3.5 Perkembangan Andil Inflasi Tahunan – Kelompok
Bahan Makanan

PERKEMBANGAN 65
INFLASI DAERAH

utamanya didorong oleh peningkatan biaya produksi mie yang berbahan dasar terigu pasokan impor, dengan KAJIAN EKONOMI
komponen pembentuknya, khususnya komoditas mencatatkan peningkatan harga sebesar 1,19% (ptp) DAN KEUANGAN REGIONAL
beras dan daging ayam ras. Hal ini tercermin dari pada periode November-Desember.
peningkatan tekanan harga yang tinggi pada PROVINSI JAWA TENGAH
subkelompok Makanan Jadi di awal tahun 2018. 3.2.3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan
Kontributor utama peningkatan inflasi awal tahun Bahan Bakar
2018 pada subkelompok makanan jadi adalah
komoditas nasi dengan lauk yang mencatatkan inflasi Sejalan dengan perkembangan inflasi tahunan
sebesar 0,58% (qtq) pada periode Januari-Maret 2018, Jawa Tengah pada tahun 2018, kelompok
serta komoditas ayam goreng 1,32% (ptp) pada perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar juga
periode Februari-Maret 2018. menunjukkan penurunan inflasi tahunan.
Penurunan tekanan inflasi pada kelompok ini
Selanjutnya, inflasi tahunan kelompok makanan berdampak signifikan dalam menahan laju inflasi
jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada umum tahunan Jawa Tengah pada tahun 2018. Inflasi
triwulan laporan juga tercatat lebih tinggi harga komoditas dan jasa pada kelompok perumahan,
dibandingkan triwulan III 2018 yang tercatat sebesar air, listrik, gas, dan bahan bakar mencatatkan
3,33% (yoy). Peningkatan laju inflasi ini juga sejalan penurunan dari sebesar 5,88% (yoy) pada tahun 2017,
dengan peningkatan permintaan masyarakat terhadap menjadi sebesar 1,95% (yoy) pada tahun 2018 ini.
barang konsumsi menjelang periode hari raya (festive Dengan perkembangan tersebut, kelompok
and holiday season) akhir tahun 2018, tercermin dari perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar
peningkatan harga komoditas makanan jadi seperti berkontribusi sebesar 0,96% (yoy) terhadap penurunan
mie, soto, serta makanan ringan/snack. Faktor inflasi umum tahunan Jawa Tengah pada tahun 2018.
pendorong inflasi lainnya juga diperkirakan berasal dari Penurunan laju inflasi kelompok ini terutama
tekanan nilai tukar Rupiah yang mendorong disebabkan oleh meredanya dampak kenaikan tarif
peningkatan bahan baku makanan jadi. Hal ini listrik yang ditetapkan oleh Pemerintah pada tahun
tercermin dari peningkatan inflasi subkelompok 2017 lalu. Hal ini juga berdampak pada indeks harga
Makanan Jadi yang meningkat dari sebesar 3,04% komoditas turunannya yang tergabung dalam
(yoy) pada triwulan III 2018, menjadi sebesar 3,27% subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air,
(yoy) pada triwulan laporan. Kontributor utama dengan mencatatkan penurunan drastis laju inflasi dari
pendorong inflasi subkelompok ini adalah komoditas sebesar 17,44% (yoy) pada tahun lalu, menjadi sebesar
0,34% (yoy) pada tahun 2018.

1,80 %, YOY Namun demikian, realisasi inflasi tahunan kelompok
perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada
1,60 triwulan laporan justru mencatatkan peningkatan
dibandingkan triwulan III 2018. Inflasi kelompok
1,40 perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada
triwulan IV 2018 tercatat sebesar 1,95 (yoy), atau
1,20 meningkat dibandingkan trzdi Jawa Tengah yang
mendorong peningkatan investasi masyarakat,
1,00 khususnya pada komponen investasi bangunan.

0,80

0,60

0,40

0,20

0,00

-0,20
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2015 2016 2017 2018

MAKANAN JADI MINUMAN YANG TIDAK BERALKOHOL TEMBAKAU DAN MINUMAN BERALKOHOL

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 3.6 Perkembangan Andil Inflasi Tahunan – Kelompok
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

66 PERKEMBANGAN
INFLASI DAERAH

KAJIAN EKONOMI 2,00 %,YOY 0,25 %,YOY
DAN KEUANGAN REGIONAL
1,50 0,20
PROVINSI JAWA TENGAH
0,15

1,00

0,10

0,50

0,05

0,00 0,00

-0,50 -0,05

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018
2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017

BIAYA TEMPAT TINGGAL PERLENGKAPAN RUMAHTANGGA SANDANG LAKI-LAKI SANDANG ANAK-ANAK
BAHAN BAKAR, PENERANGAN DAN AIR PENYELENGGARAAN RUMAHTANGGA SANDANG WANITA BARANG PRIBADI DAN SANDANG LAIN

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 3.7 Perkembangan Andil Inflasi Tahunan – Perumahan, Air, Grafik 3.8 Perkembangan Andil Inflasi Tahunan – Kelompok Sandang
Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Hal ini tercermin dari peningkatan laju inflasi 2,47% (yoy), meningkat dibandingkan tahun lalu yang
subkelompok biaya tempat tinggal yang mencatatkan tercatat sebesar 2,15% (yoy), atau memberikan andil
peningkatan inflasi dari sebesar 1,69% (yoy) pada peningkatan inflasi Jawa Tengah sebesar 0,02% (yoy).
triwulan lalu, menjadi sebesar 2,07% (yoy) pada Peningkatan inflasi kelompok ini utamanya didorong
triwulan IV 2018. Komoditas yang menjadi pendorong oleh peningkatan indeks harga barang-barang
utama peningkatan inflasi pada subkelompok ini di subkelompok sandang wanita yang mencatatkan
antaranya adalah semen (4,48%; yoy) , besi beton peningkatan inflasi dari sebesar 1,93% (yoy) pada
(12,95%; yoy), pasir (1,83%; yoy), dan komoditas tahun lalu, menjadi sebesar 3,05% (yoy) pada tahun
bahan bangunan lainnya. Selanjutnya, komoditas jasa 2018.
lainnya yang mencerminkan peningkatan permintaan
investasi bangunan, seperti tukang bukan mandor dan Realisasi inflasi tahunan kelompok sandang pada
sewa rumah telah mencatatkan peningkatan laju inflasi triwulan laporan juga tercatat lebih tinggi
lebih awal, pada periode triwulan III 2018, didorong dibandingkan triwulan III 2018 yang tercatat
oleh normalisasi permintaan kegiatan produksi dan sebesar 2,16% (yoy). Peningkatan inflasi ini terutama
investasi masyarakat pasca periode hari raya. disumbangkan oleh subkelompok sandang laki-laki
yang mencatatkan peningkatan inflasi tahunan dari
3.2.4. Kelompok Sandang triwulan III 2018 yang tercatat sebesar 1,85% (yoy)
Perkembangan inflasi tahunan kelompok menjadi sebesar 2,21% (yoy) pada triwulan laporan ini.
sandang pada tahun 2018 mengalami Komoditas pada subkelompok sandang Laki-laki yang
peningkatan dibandingkan tahun lalu, menjadi kontributor utama peningkatan inflasi ini
berlawanan dengan inflasi umum tahunan Jawa adalah baju kaos berkerah, kaos dalam, dan berbagai
Tengah. Namun demikian peningkatan inflasi jenis sandang lainnya yang berbahan dasar katun
kelompok ini berdampak minimal terhadap komposit. Pelemahan nilai tukar Rupiah diperkirakan
keseluruhan inflasi umum Jawa Tengah, dikarenakan mendorong peningkatan biaya produksi bahan dasar
bobot konsumsinya yang relatif kecil (±4,5%) oleh pakaian berupa katun komposit (cotton viscose
masyarakat di Jawa Tengah. Inflasi kelompok sandang maupun teteron cotton) yang umumnya dipasok
untuk keseluruhan tahun 2018 tercatat sebesar melalui perdagangan impor.

PERKEMBANGAN 67
INFLASI DAERAH

3.2.5. Kelompok Kesehatan 3.2.6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga KAJIAN EKONOMI
Sejalan dengan perkembangan inflasi umum Perkembangan indeks harga kelompok DAN KEUANGAN REGIONAL
tahunan Jawa Tengah, inflasi tahunan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mencatatkan
kesehatan pada tahun 2018 mengalami penurunan inflasi tahunan pada tahun 2018 PROVINSI JAWA TENGAH
penurunan dibandingkan tahun lalu. dengan tercatat sebesar 1,76% (yoy), lebih rendah
Perkembangan indeks harga kelompok kesehatan dibandingkan tahun 2017 yang tercatat sebesar 4,06%
berkontribusi sebesar 0,04% (yoy) terhadap penurunan (yoy). Penurunan inflasi tahunan kelompok ini
inflasi umum tahunan Jawa Tengah pada tahun 2018, utamanya disebabkan oleh melambatnya laju
dengan mencatatkan inflasi sebesar 3,12% (yoy), atau peningkatan biaya jasa-jasa, khususnya subkelompok
melambat dari sebesar 3,76% (yoy) pada tahun 2017 pendidikan. Pada tahun 2018, subkelompok
lalu. Penurunan laju inflasi tahunan tersebut utamanya pendidikan mencatatkan inflasi sebesar 1,75% (yoy)
disebabkan oleh penurunan tekanan inflasi atau lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya
subkelompok Jasa kesehatan, khususnya pada yang tercatat sebesar 5,57% (yoy). Walaupun
komoditas jasa tarif rumah sakit yang tidak mengalami perkembangan komoditas jasa pendidikan pada
peningkatan tarif pada semester II 2018, berbeda berbagai strata pendidikan menunjukkan yang
dengan tren historisnya. beragam, komoditas jasa sekolah menengah atas
mencatatkan penurunan inflasi yang terbesar, sebagai
Selanjutnya, realisasi inflasi tahunan kelompok dampak minimnya peningkatan tarif pendidikan pada
kesehatan pada triwulan laporan juga tercatat triwulan III 2018, dibandingkan periode yang sama
lebih rendah dibandingkan triwulan III 2018 yang pada tahun 2017 lalu yang tercatat inflasi tinggi sebesar
tercatat sebesar 3,28% (yoy). Penurunan inflasi ini 14,15% (yoy).
juga disebabkan subkelompok Jasa kesehatan yang
mencatatkan penurunan dari triwulan III 2018 yang Sementara itu, inflasi tahunan kelompok
tercatat sebesar 3,29% (yoy). Meredanya laju inflasi pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada triwulan
subkelompok ini pada triwulan IV 2018, selain laporan juga relatif stabil dibandingkan triwulan
disebabkan nihilnya peningkatan tarif Jasa rumah sakit, III 2018 yang tercatat sebesar 1,73% (yoy).
namun juga disebabkan meredanya tarif dokter gigi Stabilitas perkembangan inflasi tahunan pada triwulan
dan dokter spesialis yang telah meningkat lebih awal IV 2018 ini, utamanya disebabkan keseragaman laju
dengan intensitas moderat pada triwulan III 2018. inflasi triwulanan pada periode Oktober-Desember,

0,30 %,YOY 0,60 %,YOY

0,25 0,50

0,40

0,20

0,30

0,15

0,20

0,10

0,10

0,05 0,00

0,00 -0,10
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018
2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017
OLAHRAGA
JASA KESEHATAN JASA PERAWATAN JASMANI PENDIDIKAN PERLENGKAPAN/PERALATAN PENDIDIKAN
OBAT-OBATAN PERAWATAN JASMANI DAN KOSMETIKA KURSUS-KURSUS/PELATIHAN REKREASI

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 3.9 Perkembangan Andil Inflasi Tahunan – Kelompok Kesehatan Grafik 3.10 Perkembangan Andil Inflasi Tahunan – Kelompok
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

68 PERKEMBANGAN
INFLASI DAERAH

KAJIAN EKONOMI baik pada tahun 2018 ini maupun tahun 2017 lalu. transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan
DAN KEUANGAN REGIONAL Keseragaman laju inflasi ini berlangsung baik ada berkontribusi sebesar 0,44% (yoy) terhadap penurunan
subkelompok pendidikan maupun pada subkelompok inflasi umum tahunan Jawa Tengah pada tahun 2018.
PROVINSI JAWA TENGAH kursus-kursus/pelatihan, sejalan dengan pola
historisnya yang mengikuti periode tahun ajaran baru. Penurunan laju inflasi ini terutama disebabkan oleh
Sementara itu, inflasi tahunan pada subkelompok subkelompok sarana dan penunjang transpor sebagai
perlengkapan/peralatan pendidikan tercatat sebesar dampak meredanya efek kenaikan biaya perpanjangan
3,72% (yoy) pada triwulan IV 2018, lebih tinggi STNK yang ditetapkan oleh Pemerintah pada Januari
dibandingkan triwulan sebelumnya 3,05% (yoy). 2017 lalu. Subkelompok komunikasi dan pengiriman
Komoditas buku tulis bergaris dan tas sekolah juga menjadi kontributor utama penurunan inflasi ini,
mencatatkan peningkatan harga, sejalan dengan khususnya pada komoditas tarif pulsa ponsel yang
peningkatan permintaan pada tahun ajaran sekolah mengalami penurunan inflasi tahunan serta komoditas
yang baru. telepon seluler yang mencatatkan deflasi tahunan.

3.2.7. Kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Namun demikian, realisasi inflasi tahunan
Jasa Keuangan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa
keuangan pada triwulan laporan justru
Sejalan dengan perkembangan inflasi tahunan mencatatkan peningkatan dibandingkan triwulan
Jawa Tengah pada tahun 2018, kelompok III 2018. Inflasi kelompok transportasi, komunikasi, dan
transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga jasa keuangan pada triwulan IV 2018 tercatat sebesar
menunjukkan penurunan inflasi tahunan. Dengan 3,31 (yoy), atau meningkat dibandingkan triwulan
bobot yang cukup besar terhadap konsumsi sebelumnya yang tercatat sebesar 1,97% (yoy).
masyarakat di Jawa Tengah, perkembangan indeks Peningkatan laju inflasi ini didorong oleh kebijakan
harga kelompok ini menjadi kontributor kedua terbesar fiskal Pemerintah, khususnya terkait subsidi energi.
penahan laju inflasi umum tahunan Jawa Tengah pada
tahun 2018. Inflasi harga komoditas dan jasa pada Hal ini tercermin dari peningkatan laju inflasi
kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan subkelompok transportasi yang mencatatkan
mencatatkan penurunan dari sebesar 6,27% (yoy) pada peningkatan inflasi dari sebesar 1,69% (yoy) pada
tahun 2017, menjadi sebesar 3,31% (yoy) pada tahun triwulan lalu, menjadi sebesar 2,07% (yoy) pada
2018 ini. Dengan perkembangan tersebut, kelompok triwulan IV 2018. Komoditas yang menjadi pendorong
utama peningkatan inflasi pada subkelompok ini di
2,50 %, YOY antaranya adalah semen (4,48%; yoy) , besi Beton
2,00 (12,95%; yoy), pasir (1,83%; yoy), dan komoditas
bahan bangunan lainnya. Selanjutnya, komoditas jasa
1,50 lainnya yang mencerminkan peningkatan permintaan
investasi bangunan, seperti tukang bukan mandor dan
1,00 sewa rumah telah mencatatkan peningkatan laju inflasi
lebih awal, pada periode triwulan III 2018, didorong
0,50 oleh normalisasi permintaan kegiatan produksi dan
investasi masyarakat pasca periode hari raya.
0,00

-0,50

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2015 2016 2017 2018

TRANSPOR KOMUNIKASI DAN PENGIRIMAN
SARANA DAN PENUNJANG TRANSPOR JASA KEUANGAN

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 3.11 Perkembangan Andil Inflasi Tahunan – Transportasi,
Komunikasi, dan Jasa Keuangan

PERKEMBANGAN 69
INFLASI DAERAH

3.3. INFLASI KOTA-KOTA DI PROVINSI 8,00 %, YOY KAJIAN EKONOMI
JAWA TENGAH DAN KEUANGAN REGIONAL
7,00
Seluruh kota-kota pantauan inflasi yang disurvei PROVINSI JAWA TENGAH
oleh BPS di Jawa Tengah mencatatkan penurunan
inflasi tahunan pada tahun 2018 dibandingkan 6,00
tahun lalu. Penurunan inflasi terbesar dicatatkan oleh
Kota Cilacap yang mencatatkan inflasi tahunan 2018 5,00
sebesar 3,21% (yoy), lebih rendah dibandingkan tahun
2017 yang tercatat 4,41% (yoy). Selanjutnya, Kota 4,00
Semarang sebagai kota pantauan inflasi dengan
pangsa konsumsi terbesar menyumbang andil 3,00
penurunan inflasi sebesar 0,45% (yoy), yang terbesar
dibandingkan kota pantauan inflasi lainnya di Jawa 2,00
Tengah.
1,00 II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Sementara itu, perkembangan inflasi tahunan I 2015 2016 2017 2018
pada sebagian besar kota-kota pantauan inflasi
Jawa Tengah mencatatkan peningkatan inflasi CILACAP PURWOKERTO KUDUS SURAKARTA SEMARANG TEGAL
tahunan pada triwulan IV 2018 dibandingkan
triwulan lalu. Peningkatan laju inflasi tahunan Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah
dicatatkan oleh Kota Cilacap, Purwokerto, Kudus,
Semarang, dan Tegal, sementara Kota Surakarta justru Grafik 3.13 Perkembangan Inflasi Tahunan Kota Pantauan di Jawa
mencatatkan penurunan inflasi. Dengan pangsa Tengah
konsumsinya yang terbesar kedua di antara kota
pantauan inflasi di Jawa Tengah, penurunan inflasi (2,45%; yoy) juga menjaga capaian inflasi Jawa Tengah,
tahunan Kota Surakarta mampu menahan peningkatan sehingga tidak meningkat lebih tinggi.
inflasi tahunan Jawa Tengah pada triwulan laporan
dengan andil penurunan inflasi sebesar 0,04% (yoy). Disparitas inflasi antarkota di Jawa Tengah pada
Realisasi inflasi Kota Semarang relatif stabil triwulan laporan kembali meningkat, berbalik
arah dibandingkan tren penurunan rentangnya
sejak triwulan IV 2017. Pada triwulan III 2018, selisih
tingkat inflasi antara kota yang memiliki inflasi tertinggi
dan terendah tercatat sebesar 0,35%. Sementara pada
triwulan IV 2018, disparitas inflasi antar kota tersebut
meningkat menjadi sebesar 0,76%, dengan inflasi
tertinggi terjadi di Kota Cilacap sebesar 3,21% (yoy),
serta inflasi terendah berada di Kota Surakarta sebesar
2,45% (yoy).

Ditinjau dari kelompoknya, sebagian besar dari
enam kota pantauan di Jawa Tengah mengalami
inflasi tertinggi pada kelompok makanan jadi,

3,5 %,YOY 3,13 2,82 6,00 %, YOY
3,0
5,00
2,5
4,00
2,0
3,00
1,5
2,00
1,0
1,00
0,5
3,21 2,98 3,11 2,45 2,76 3,08 0,00
PURWOKERTO KUDUS SURAKARTA SEMARANG TEGAL
0,0 BAHAN MAKANAN PERUMAHAN, SANDANG KESEHATAN PENDIDIKAN TRANSPOR
CILACAP MAKANAN JADI,ROKOK AIR, LISTRIK

INFLASI KOTA INFLASI JAWA TENGAH INFLASI NASIONAL CILACAP PURWOKERTO KUDUS SURAKARTA SEMARANG TEGAL JAWA TENGAH

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 3.12 Inflasi Tahunan Triwulan IV 2018 pada Seluruh Kota Grafik 3.14 Inflasi Kota di Provinsi Jawa Tengah per Kelompok pada
Pantauan di Jawa Tengah Tw IV 2018

70 PERKEMBANGAN
INFLASI DAERAH

KAJIAN EKONOMI 3.3.1. Disagregasi Inflasi Kota Semarang sebelumnya yang tercatat sebesar 5,53% (yoy).
DAN KEUANGAN REGIONAL Kota Semarang mencatatkan penurunan inflasi Penurunan laju inflasi kelompok ini didorong oleh
tahunan dibandingkan tahun 2017. Inflasi tahunan terjaganya pasokan bahan pangan dan hortikultura
PROVINSI JAWA TENGAH Kota Semarang pada tahun 2018 tercatat sebesar strategis pada akhir tahun 2018, dibandingkan awal
2,76% (yoy), atau berkurang signfikan dibandingkan tahun 2018 yang sempat terganggu akibat kendala
realisasi pada tahun 2017 yang tercatat sebesar 3,64% pada aspek rantai niaga dan budidaya produksi.
(yoy). Walaupun mencatatkan penurunan inflasi,
sumbangan Kota Semarang terhadap inflasi tahunan 3.3.2. Disagregasi Inflasi Kota Surakarta
provinsi Jawa Tengah masih menjadi yang terbesar Selanjutnya, Kota Surakarta adalah satu-satunya
dibandingkan 5 (lima) kota pantauan inflasi lainnya di kota pantauan di Jawa Tengah yang mengalami
Jawa Tengah. Hal ini terutama disebabkan oleh pangsa penurunan inflasi tahunan pada periode triwulan
konsumsi Kota Semarang yang terbesar, mencapai IV 2018 dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada
±51% terhadap pembentukan Nilai Konsumsi (NK) triwulan IV 2018, inflasi tahunan Kota Surakarta
Jawa Tengah. tercatat sebesar 2,45% (yoy), menurun dari triwulan
sebelumnya yang tercatat sebesar 2,68% (yoy). Secara
Namun demikian, inflasi tahunan Kota Semarang keseluruhan tahun 2018 inflasi tahunan Kota Surakarta
pada triwulan laporan ini tercatat lebih tinggi juga lebih rendah dibandingkan tahun 2017 yang
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat tercatat sebesar 3,1%, sejalan dengan tren inflasi
sebesar 3,64% (yoy). Sejalan dengan karakteristik tahunan Jawa Tengah dan kota pantauan lainnya.
perkembangan laju inflasi provinsi Jawa Tengah,
peningkatan inflasi tahunan di Kota Semarang pada Kota Surakarta sebagai kota kontributor Nilai Konsumsi
periode laporan, utamanya disumbangkan oleh (NK) terbesar kedua di Jawa Tengah, mencatatkan
kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa perkembangan inflasi yang seragam dengan
keuangan. karakteristik inflasi Jawa Tengah secara keseluruhan.
Peningkatan inflasi tinggi terjadi pada kelompok
Sementara itu, penahan laju inflasinya untuk transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebagai
meningkat lebih tinggi disebabkan oleh penurunan dampak kebijakan penyesuaian subsidi energi oleh
tekanan harga pada kelompok bahan makanan. Pada Pemerintah pada bulan Oktober 2018. Penurunan
triwulan IV 2018, inflasi kelompok ini tercatat sebesar tekanan inflasi tahunan yang cukup signifikan pada
4,12% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan triwulan

15,00 %, YOY 12,00 %, YOY

10,00 10,00
8,00

6,00
5,00 4,00

2,00
0,00 0,00

-2,00

-5,00 IV I II III IV I II III IV -4,00 II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
I II III IV I II III I 2015 2016

2015 2016 2017 2018 2017 2018

BAHAN MAKANAN KESEHATAN SANDANG BAHAN MAKANAN KESEHATAN SANDANG
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA
PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 3.15 Perkembangan Inflasi Kota Semarang Berdasarkan Kelompok Grafik 3.16 Perkembangan Inflasi Kota Surakarta Berdasarkan Kelompok

PERKEMBANGAN 71
INFLASI DAERAH

triwulan laporan juga tercatat pada kelompok bahan capaian inflasi tahunan tahun 2018 tersebut masih KAJIAN EKONOMI
makanan, selaras dengan perkembangan harga lebih rendah dibandingkan keseluruhan tahun 2017 DAN KEUANGAN REGIONAL
kelompok yang sama di Kota Semarang. lalu yang tercatat sebesar 4,17% (yoy).
PROVINSI JAWA TENGAH
Sama halnya dengan perkembangan inflasi di Jawa
Namun demikian, kontributor utama penurunan laju Tengah, peningkatan inflasi tahunan Kota Kudus pada
inflasi tahunan pada triwulan IV 2018 di Kota Surakarta triwulan laporan didorong oleh kelompok Transportasi,
adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan Komunikasi dan Jasa Keuangan yang mencatatkan
tembakau yang mencataatkan inflasi sebesar 3,45% inflasi sebesar 3,90% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
(yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan III 2018 yang triwulan III 2018 yang tercatat 3,23% (yoy). Akselerasi
mencatatkan inflasi sebesar 4,32% (yoy). Penurunan inflasi tahunan juga dicatatkan oleh kelompok bahan
laju inflasi kelompok ini berlawanan dengan makanan yang mencatatkan peningkatan inflasi dari
perkembangan di tingkat provinsi Jawa Tengah, sebesar 3,86% (yoy) pada triwulan III 2018, menjadi
sehingga mendorong inflasi tahunan Kota Surakarta sebesar 4,09% (yoy) pada triwulan ini. Tekanan inflasi
menurun lebih dalam. Penurunan laju inflasi kelompok kelompok ini mendorong inflasi tahunan Kota Kudus
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada pada triwulan laporan.
periode triwulan IV 2018 di Kota Surakarta ini,
disumbangkan secara merata oleh subkelompok Anomali perkembangan tren inflasi tahunan kelompok
komoditas pembentuknya, dengan penurunan bahan makanan di Kota Kudus tersebut utamanya
terbesar berlangsung pada subkelompok minuman disebabkan oleh subkelompok buah-buahan yang
tidak beralkohol. tercatat sebesar 9,91% (yoy) pada triwulan IV 2018 ini,
meningkat tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya
3.3.3. Disagregasi Inflasi Kota Kudus yang tercatat deflasi sebesar 6,16% (yoy). Beberapa
Kota Kudus sebagai kota kontributor Nilai komoditas utama pendorong peningkatan
Konsumsi (NK) terbesar ketiga di Jawa Tengah subkelompok buah-buahan tersebut diantaranya
menunjukkan perkembangan inflasi yang adalah jeruk, melon, dan pisang, sebagai buah-buahan
beragam pada triwulan IV 2018. Inflasi tahunan yang komponen pembentukan harganya juga
pada triwulan laporan ini tercatat sebesar 3,11% (yoy), dipengaruhi oleh harganya di perdagangan ekspor-
lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2018 yang impor.
tercatat sebesar 2,90% (yoy). Namun demikian,
3.4. TRACKING DAN PROYEKSI INFLASI
10,00 %, YOY 3.4.1. Inflasi Januari 2019

8,00 Inflasi bulanan Provinsi Jawa Tengah pada periode
Januari 2019 menurun dibandingkan bulan
6,00 sebelumnya. Inflasi bulan Januari 2019 tercatat
sebesar 0,26% (mtm) atau menurun dibandingkan
4,00 bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,44%
(mtm). Inflasi bulanan Januari 2019 ini lebih rendah
2,00 dibandingkan dengan rata-rata inflasi periode Januari
dalam lima tahun terakhir yang tercatat sebesar
0,00

-2,00

-4,00 I II
I II III IV I II III IV I II III IV 2018

2015 2016 2017 SANDANG

BAHAN MAKANAN KESEHATAN
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA
PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 3.17 Perkembangan Inflasi Kota Kudus Berdasarkan Kelompok

72 PERKEMBANGAN
INFLASI DAERAH

KAJIAN EKONOMI 0,63% (mtm). Dengan perkembangan ini, inflasi mencatatkan deflasi sebesar 0,26% (mtm). ini sejalan
DAN KEUANGAN REGIONAL tahunan Jawa Tengah tercatat sebesar 2,18% dan dengan penetapan penurunan harga komoditas BBM
berada dalam kisaran sasaran 3,5%±1% (yoy) atau non subsidi yang dipasarkan oleh Pertamina pada 5
PROVINSI JAWA TENGAH lebih rendah dibandingkan inflasi Januari pada tahun Januari 2019 lalu, mengikuti tren harga minyak dunia
sebelumnya yang tercatat sebesar 3,42% (yoy). yang telah terlebih dulu mengalami penurunan sejak
Capaian tersebut juga relatif lebih rendah dibandingkan Oktober 2018 lalu.
inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,82% (yoy).
Kondisi sebaliknya berlangsung pada kelompok
Kontributor utama penurunan laju inflasi bulanan perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar yang
Jawa Tengah pada Januari 2019 adalah kelompok justru mencatatkan peningkatan laju inflasi.
bahan makanan, kelompok makanan jadi, serta Kontributor peningkatan inflasi terbesar berasal dari
kelompok transportasi, komunikasi dan jasa subkelompok biaya tempat tinggal. Indeks harga
keuangan. Inflasi kelompok bahan makanan komoditas barang-barang material bangunan
berkurang dari sebesar 1,46% (mtm) pada bulan meningkat cukup tinggi, khususnya pada komoditas
Desember 2018 menjadi sebesar 0,80% (mtm) pada pasir, genteng, dan kayu balokan, yang mencatatkan
Januari 2019. Inflasi pada kelompok bahan makanan inflasi masing-masing sebesar 0,35% (mtm), 2,24%
terutama disebabkan penurunan harga komoditas (mtm), dan 1,48% (mtm). Peningkatan indeks harga
subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya serta tidak hanya berlangsung pada komponen barang
subkelompok daging dan hasil-hasilnya. Penurunan tetapi juga komponen jasa, khususnya komoditas jasa
inflasi dari kelompok bahan makanan juga tukang bukan mandor dan kontrak rumah.
disumbangkan oleh subkelompok sayur-sayuran, yang Peningkatan tekanan inflasi pada subkelompok biaya
mengalami peningkatan pasokan produksi hasil musim tempat tinggal ini diperkirakan sebagai dampak
tanam November-Desember yang memiliki curah hujan peningkatan aktivitas investasi masyarakat di Jawa
tinggi. Tengah pada awal tahun 2019.

Penurunan inflasi juga terjadi pada kelompok 3.4.2. Proyeksi Inflasi Provinsi Jawa Tengah
transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan Triwulan I 2019
dengan mencatatkan inflasi sebesar 0,31% (mtm) pada
Oktober 2018, lebih rendah dibandingkan bulan Inflasi tahunan Jawa Tengah pada triwulan I 2019
Desember 2018 yang tercatat 0,50% (mtm). diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan
Penurunan tekanan harga pada kelompok ini utamanya triwulan IV 2018. Sesuai dengan pola historisnya,
disumbang oleh subkelompok transpor khususnya permintaan masyarakat terhadap barang konsumsi
pada komoditas jasa tarif kereta api dan angkutan antar akan menurun secara gradual pasca menjelang libur
kota mengalami deflasi menjadi masing-masing sebesar akhir tahun. Sesuai pola historisnya, perkembangan
16,92% (mtm) dan 0,18% (mtm). Selanjutnya, harga kelompok bahan makanan diperkirakan juga
komoditas bahan bakar juga mengalami deflasi pada diperkirakan akan menurun, yang tercermin baik pada
bulan laporan, dengan komoditas bensin mencatatkan inflasi bulanan serta inflasi triwulanan. Peningkatan
deflasi sebesar 1,49% (mtm) dengan andil deflasinya pasokan produksi komoditas pangan dan hortikultura
sebesar 0,058%, serta komoditas solar yang akan meningkat pasca masa puncak panennya pada
bulan Februari-April 2019.

PERKEMBANGAN 73
INFLASI DAERAH

190 a. Pandawa ke-1: Pemenuhan Ketersediaan KAJIAN EKONOMI
Pasokan DAN KEUANGAN REGIONAL
180
 Pengawasan kecukupan BBM dan LPG bersubsidi PROVINSI JAWA TENGAH
170 untuk memastikan ketersediaan pasokan
dengan harga yang wajar di sepanjang
160 Ramadhan 2018.

150  Sidak pasar dan gudang untuk memastikan
ketersediaan dan kelayakan pasokan.
140
 Sidak gabungan dengan Satgas Pangan juga
130 dilakukan di 3 kota penyumbang inflasi Jateng,
antara lain Kota Semarang, Kota Solo, dan Kota
120 Tegal pada tanggal 17 Januari 2018, 20 Januari
2018, dan 23 Januari 2018.
110
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5  Studi Banding Sistem Informasi Perdagangan
Antar Pulau (SIPAP) Provinsi Jawa Timur pada
2018 2019 tanggal 7 Februari 2018 dalam rangka
mengusulkan replikasi SIPAP di Jateng sebagai
Sumber: Bank Indonesia instrumen pengendalian harga.

Grafik 3.18 Ekspektasi Harga Berdasarkan Survei Pedagang Eceran  Penyerapan gabah pada periode panen raya yang
terjadi sejak bulan Februari dan diperkirakan
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa akan berakhir di bulan April.
Tengah senantiasa berupaya memperbaiki distribusi
logistik dan menjaga ketersediaan pasokan komoditas  Forum Komunikasi Petani Champion Cabai Rawit
pangan sehingga inflasi tahun 2018 terjaga pada dan Bawang Merah se-Jawa Tengah tanggal 16
rentang bawah sasaran inflasi nasional yang sebesar Mei 2018 untuk menggali informasi mengenai
3,5±1%. Pemerintah secara jangka panjang telah pasokan saat ini dan perkiraan ke depan, serta
mendorong pembangunan infrastruktur pertanian memetakan kendala di produksi yang harus
serta program subsidi pertanian menjadi salah satu segera ditangani.
faktor pendorong peningkatan produksi pangan.
Selanjutnya, tren perbaikan nilai tukar petani sepanjang  Deep interview dengan peternak ayam petelur
tahun 2018 diperkirakan juga dapat mendorong dan pedaging tanggal 18 Mei 2018 untuk
peningkatan kapasitas produksi petani. menggali informasi mengenai pasokan saat ini
dan perkiraan ke depan, serta memetakan
Lebih jauh, peningkatan tingkat inflasi juga tercermin kendala di produksi yang harus segera ditangani.
dari ekspektasi harga di tingkat pedagang. Hasil Survei
Pedagang Eceran (SPE) yang dilakukan oleh Bank  Deep interview dengan petani champion cabai
Indonesia menunjukkan adanya peningkatan tanggal 21 Juni 2018 agar dapat memperoleh
ekspektasi harga pada triwulan III 2018. Berdasarkan informasi tentang kemungkinan untuk
hasil survei tersebut, baik konsumen maupun mengembangkan Chili Market Center (CMC)
pedagang eceran memperkirakan tren peningkatan sebagai wadah yang menjembatani petani dan
harga yang berlangsung gradual sejak bulan Oktober pasar sehingga memotong rantai tata niaga
hingga Desember 2018. cabai.

3.5. PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI
DAERAH

Dalam rangka menjaga kestabilan harga dan
pasokan bahan pangan strategis, TPID Provinsi
Jawa Tengah telah menyelenggarakan berbagai
kegiatan pada tahun 2018, antara lain sebagai berikut:

74 PERKEMBANGAN
INFLASI DAERAH

KAJIAN EKONOMI  Monitoring perkembangan harga, ketersediaan c. Pandawa ke-3: Pendistribusian Pasokan
DAN KEUANGAN REGIONAL pasokan, monitoring penjualan OP, GSP dan TTI yang Aman dan Lancar
sebelum Idul Fitri pada tanggal 24, 25, 28, 30 dan  Pengamanan distribusi bahan pokok dan barang
PROVINSI JAWA TENGAH 31 Mei 2018. strategis selama Ramadhan.
 Perluasan jaringan Toko Tani Indonesia, Toko Tani
 Monitoring perkembangan harga dan Indonesia Center dan Rumah Pangan Kita untuk
ketersediaan pasokan setelah Idul Fitri pada menghadirkan pasokan bahan pangan strategis
tanggal 25, 26, 28, 29 Juni 2018. dengan harga terjangkau dengan memotong
rantai distribusi dari petani ke konsumen akhir.
 Sidak Pasar Johar dalam rangka pengamanan  Penyusunan konsep Rice Market Center (RMC),
harga bahan pokok menjelang perayaan Natal penjajakan sinergi implementasi, serta
dan Tahun Baru. pengembangan RMC. RMC merupakan pusat
informasi stok beserta pemasaran gabah dan
b. Pandawa ke-2: Pembentukan Harga beras, yang dapat dimonitor melalui SIHATI.
Terjangkau Penjajakan sinergi RMC dilakukan dengan PD
Citra Mandiri Jawa Tengah. Untuk proses
 Operasi pasar untuk stabilisasi harga beberapa pengembangannya, d i l a k s a n a k a n s u r v e i
komoditas, antara lain beras, miyak goreng, gula terhadap beberapa penggilingan yang akan
pasir, bawang merah, dan daging sapi beku. menjadi mitra di beberapa daerah seperti Demak,
Kudus, Pati, dan Grobogan.
 Gerakan Stabilisasi Harga Pangan terhadap
komoditas bawang merah pada tanggal 18 d. Pandawa ke-4: Perluasan Akses Informasi
Desember 2017 s.d. 5 Januari 2018. Gerakan ini  Gerakan Sadar dan Kelola Inflasi oleh PKK Kota
dilakukan dengan bekerja sama dengan Toko Semarang tanggal 15 Mei 2018.
Tani Indonesia dan Sinergi BUMN (melalui PT RNI  Penyiaran Iklan Layanan Masyarakat “Bijak
dan PT PPI yang turut menjualkan bahan pangan Belanja” dan Amanah Berdagang” di berbagai
strategis). media sejak H-7 Ramadhan hingga H+7 Idul Fitri.
 Talkshow di berbagai media (TV dan radio)
 Operasi Pasar Daging Sapi, kerja sama dengan tanggal 11, 28, 30 dan 31 Mei serta 6 Juni 2018.
Asosiasi Pedagang Mie dan Baso (APMISO) di 48  Optimalisasi pemanfaatan SIHATI Masyarakat.
pasar se-Kota Semarang selama Ramadhan  Capacity Building Penyusunan Laporan TPID
2018. K a b u p a t e n / K o t a s e - J a w a Te n g a h y a n g
dilaksanakan pada tanggal 19 April 2018.
 Pasar murah kerja sama BI Jateng dengan BMPD
Jateng-Semarang tanggal 22 Mei 2018. e. Pandawa ke-5: Protokol Manajemen
Lonjakan Harga
 Berbagai kegiatan pasar murah di seluruh  Rapat Koordinasi Ketersediaan Bahan Pokok
kabupaten/kota se-Jateng selama Ramadhan tanggal 5 Desember 2017.
2018.

 Penyaluran RASTRA menggunakan prinsip
6T.

 Penyaluran Bantuan Pangan Nontunai.

PERKEMBANGAN 75
INFLASI DAERAH

 Rapat Koordinasi Persiapan Ramadhan dan Idul  Kunjungan Studi TPID Jawa Tengah ke BUMR KAJIAN EKONOMI
Fitri di tingkat Provinsi Jateng tanggal 8 Mei Pangan di Sukabumi dan Food Station di Jakarta DAN KEUANGAN REGIONAL
2018. pada tanggal 3-4 Oktober 2018 sebagai upaya
penyempurnaan RMC. PROVINSI JAWA TENGAH
 Berbagai Rapat Koordinasi Persiapan Ramadhan
dan Idul Fitri di tingkat Kabupaten/Kota se-Jateng  Survei ke Bumi Laras Hijau (BLH) dan Mitra
sejak minggu I dan II Ramadhan 2018. Saprodi-nya di Solo, Sragen dan Karanganyar
dalam rangka Pengembangan RMC.
 Rapat Koordinasi Persiapan Ramadhan dengan
lintas intansi – Sidak dan Rakor dengan  Konsinyering TPID yang membahas laporan
Kementerian Perdagangan 26 April 2018. implementasi program kerja TPID Jawa Tengah
2018 sebagai bahan pelaporan kepada TPIP.
 Rapat Koordinasi Persiapan Ramadhan dengan
lintas intansi – Rakor dengan Dinas Ketahanan  Optimalisasi Pemanfaatan SIHATI Mobile
Pangan se-Jateng, 14 Mei 2018. Application oleh Para Pejabat Daerah.

 Rapat Koordinasi TPID Jawa yang  Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Ozone
diselenggarakan pada tanggal 25-26 April 2018 untuk memperpanjang masa simpan.
di Yogyakarta yang menghasilkan beberapa
rekomendasi jangka pendek, menengah dan
panjang terkait infrastruktur, serta rekomendadi
jangka pendek terkait kelembagaan.

 Rapat Koordinasi bersama beberapa stakeholder
guna pengembangan RMC pada 5 November
2018.

 Rapat TPID Provinsi Jawa Tengah membahas
alternatif solusi untuk menahan anjloknya harga
aneka cabai dan bawang merah pada tanggal 18
September 2018.

 Rakorpusda TPID pada tanggal 19 Oktober 2018.
 High Level Meeting TPID Provinsi Jateng yang

membahas langkah pengendalian harga beras
dan bawang merah.
 High Level Meeting untuk membahas alternatif
solusi untuk mempercepat implementasi RMC
pada tanggal 16 Oktober 2018.
 Kunjungan Lapangan dan sharing program kerja
unggulan TPID Jawa Tengah dilaksanakan
beberapa kali, antara lain pada tanggal 24-25
September kepada TPID Prov. Bengkulu dan Kab.
Jember, tanggal 26-27 September kepada TPID
Prov. Sumatera Barat dan Jambi, serta tanggal 1
November 2018 kepada TPID Prov. Riau.



BAB

IV

STABILITAS KEUANGAN DAERAH,
PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN,
DAN UMKM

Seiring dengan penguatan kinerja perekonomian pada triwulan laporan, stabilitas
sistem keuangan Jawa Tengah terjaga.

Penyaluran kredit pada sektor RT menunjukkan peningkatan pertumbuhan. Kredit utamanya
digunakan untuk membiayai multiguna, KPR, dan KKB, dengan NPL masing-masing terjaga, jauh di
bawah batas aman.
Meningkatnya permintaan jelang Natal dan Tahun Baru, serta relatif menguatnya nilai tukar
Rupiah menjadi faktor yang mendorong kinerja penjualan, profitabilitas, serta repayment capacity
korporasi pada triwulan laporan.
Perbankan di Jawa Tengah secara umum masih mencatatkan pertumbuhan kredit dan DPK,
walaupun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Penyaluran kredit UMKM di Jawa Tengah konsisten tertinggi di nasional. Proporsi kredit UMKM
terhadap total kredit perbankan Jawa Tengah telah melebihi 40%, dengan kualitas kredit yang
relatif terjaga. Awal Desember 2018, Jawa Tengah dikukuhkan sebagai pilot project nasional untuk
KUR khusus peternakan rakyat.



STABILITAS KEUANGAN DAERAH, 79
PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM

4.1. PERKEMBANGAN STABILITAS perlambatan pertumbuhan. Di sisi lain, pertumbuhan KAJIAN EKONOMI
SISTEM KEUANGAN JAWA TENGAH aset dan kualitas kredit mencatatkan perbaikan. DAN KEUANGAN REGIONAL

Stabilitas sistem keuangan Jawa Tengah pada triwulan Dari sisi pengembangan akses keuangan dan UMKM, PROVINSI JAWA TENGAH
IV 2018 tetap terjaga, tercermin dari ketahanan dan proporsi kredit UMKM terhadap total kredit perbankan
kualitas kredit di sektor korporasi dan RT; serta Jawa Tengah telah mencapai 40,19%. Pangsa ini sudah
pertumbuhan penyaluran kredit baik di sektor utama memenuhi ketentuan penyaluran kredit UMKM
perekonomian Jateng maupun kepada UMKM, dengan berdasarkan PBI No. 17/12/PBI/2015, yang mewajibkan
kualitas kredit yang baik. Penyaluran kredit pada pangsa minimum di tahun 2018 adalah 20%. Selama 3
seluruh lapangan usaha utama Jateng (perdagangan tahun terakhir, kualitas kredit UMKM relatif terjaga, di
besar dan eceran, industri pengolahan, pertanian) bawah threshold NPL sebesar 5%. Salah satu kredit
tumbuh meningkat. Hal ini utamanya didorong upaya yang disalurkan kepada UMKM adalah Kredit Usaha
perbankan untuk mencapai target penyaluran kredit Rakyat (KUR). Jawa Tengah merupakan provinsi
serta kebutuhan pembiayaan di sektor utama, seperti tertinggi di nasional dalam menyalurkan KUR dan
peningkatan produksi, atau pembayaran vendor pasca dikukuhkan menjadi pilot project KUR untuk
penyelesaian proyek. Sejalan, kinerja sektor korporasi peternakan rakyat.
yang mayoritas bergerak di sektor utama Jawa Tengah
juga mencatatkan perbaikan, khususnya merespon 4.1.1. Ketahanan Lapangan Usaha Jawa Tengah
peningkatan permintaan RT pada akhir tahun, serta Triwulan IV 2018
relatif stabilnya nilai tukar Rupiah. Hal ini berdampak
pada profitabilitas, likuiditas, dan repayment capacity 4.1.1.1. Perkembangan Indikator Perbankan pada
korporasi yang semakin kuat. Lapangan Usaha Utama Jawa Tengah
Triwulan IV 2018
Sementara itu, perkembangan kondisi RT masih cukup
baik, walaupun penyaluran kredit pada sektor ini Seiring dengan penguatan kinerja perekonomian
tumbuh melambat. Dari total kredit yang disalurkan pada triwulan IV 2018, kinerja perbankan di Jawa
oleh perbankan, 30% nya merupakan kredit konsumsi Tengah terpantau semakin baik. Secara keseluruhan,
dengan mayoritas tujuan untuk KPR, multiguna, dan penyaluran pertumbuhan kredit di Jawa Tengah5
KKB, dengan risiko kredit masing-masing terjaga di mencapai Rp 334,2 triliun, atau bertumbuh lebih tinggi
bawah threshold. (10,04%; yoy) dari triwulan lalu (8,09%; yoy).
Penyaluran kredit Jawa Tengah masih didominasi sektor
Secara umum, berdasarkan lokasi proyek, penyaluran lapangan usaha utama yaitu sektor perdagangan besar
kredit di Jawa Tengah tercatat bertumbuh lebih tinggi dan eceran (pangsa 27,9%); sektor industri pengolahan
(10,04%; yoy) dibandingkan triwulan lalu (8,09%; (pangsa 23,2%) dan sektor pertanian, perburuan, dan
yoy), seiring dengan penguatan perekonomian Jateng kehutanan (pangsa 2,6%). Kinerja kredit sektor utama
pada triwulan laporan. Namun, berdasarkan lokasi tersebut terpantau meningkat dengan kualitas kredit
bank, kinerja perbankan di Jawa Tengah triwulan IV yang semakin terjaga (NPL 2,34%; yoy), dibandingkan
2018 mencatatkan perlambatan pertumbuhan. triwulan lalu (2,53%; yoy).
Indikator utama perbankan berupa pertumbuhan
kredit dan pertumbuhan DPK mencatatkan 5. Indikator kinerja perbankan ditinjau berdasarkan lokasi proyek di Provinsi Jawa Tengah.

80 STABILITAS KEUANGAN DAERAH,
PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM

KAJIAN EKONOMI 40% 16% 58% 15%
DAN KEUANGAN REGIONAL 35% 48% 13%
30% 11% 38% 11%
PROVINSI JAWA TENGAH 25% 9%
20%
15% 28% 7%
10%
6% 18% 5%
5% 8% 3%
0% 1% -2% 1%
-5% -1%
-10%
-4% -12% -3%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

NPL KREDIT SEKTOR PERTANIAN, KEHUTANAN, & PERIKANAN (SKALA KANAN) NPL KREDIT SEKTOR KONSTRUKSI (SKALA KANAN)
PERTUMBUHAN KREDIT SEKTOR PERTANIAN, KEHUTANAN, & PERIKANAN PERTUMBUHAN KREDIT SEKTOR KONSTRUKSI
PERTUMBUHAN EKONOMI LU PERTANIAN, KEHUTANAN, & PERIKANAN (SKALA KANAN) PERTUMBUHAN EKONOMI LU KONSTRUKSI (SKALA KANAN)

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah dan Bank Indonesia, diolah Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah dan Bank Indonesia, diolah

Grafik 4.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi, Kredit, dan Risiko Grafik 4.2 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi, Kredit, dan Risiko
Sektor Pertanian Sektor Konstruksi

35% 14% 33% 15%
30% 12% 28% 13%
25% 10% 23% 11%
20% 8% 18% 9%
15% 13% 7%
5%
10% 6% 8% 3%
5% 4% 3% 1%
0% 2% -2% -1%
-5%

-10% 0% -7% -3%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

NPL KREDIT SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN (SKALA KANAN) NPL KREDIT SEKTOR PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN (SKALA KANAN)
PERTUMBUHAN KREDIT SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN PERTUMBUHAN KREDIT SEKTOR PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN
PERTUMBUHAN EKONOMI LU INDUSTRI PENGOLAHAN (SKALA KANAN) PERTUMBUHAN EKONOMI LU BESAR DAN ECERAN (SKALA KANAN)

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah dan Bank Indonesia, diolah Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah dan Bank Indonesia, diolah

Grafik 4.3 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi, Kredit, Grafik 4.4 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi, Kredit,
dan Risiko Sektor Industri Pengolahan serta Risiko Sektor Perdagangan Besar dan Eceran

Sejalan dengan arah pertumbuhan pada triwulan dibandingkan triwulan lalu, kedua sektor ini
laporan, kinerja kredit sektor perdagangan besar masih mencatatkan perbaikan kinerja penyaluran
dan eceran serta sektor industri pengolahan kredit. Penyaluran kredit ke sektor konstruksi terus
mengalami akselerasi. Hal ini ditengarai peningkatan terakselerasi, dari tumbuh 23,59% (yoy) pada triwulan
produksi oleh pelaku usaha untuk memenuhi target III 2018 menjadi tumbuh 76,63% (yoy) di triwulan
permintaan akhir tahun, menjelang hari raya Natal dan laporan. Hal ini terindikasi untuk memenuhi kebutuhan
Tahun Baru. Penyaluran kredit ke sektor perdagangan pembayaran vendor pasca penyelesaian proyek
besar dan eceran di Jateng tercatat mengalami infrastruktur di Jawa Tengah.
peningkatan, dari tumbuh 10,35% (yoy) pada triwulan
III 2018 menjadi tumbuh 11,82% (yoy) di triwulan Kinerja kredit lapangan usaha usaha pertanian,
laporan, dengan NPL 3,73%. Selanjutnya, walau masih kehutanan, dan perikanan juga mengalami
mencatatkan kontraksi, pertumbuhan kredit sektor peningkatan pertumbuhan dari 2,11% (yoy) pada
industri pengolahan terkontraksi 3,15% (yoy), tidak triwulan lalu, menjadi bertumbuh 5,27% (yoy) pada
sedalam kontraksi pada triwulan lalu (4,32%; yoy). NPL triwulan laporan. Hal ini sejalan dengan kebutuhan
sektor ini terjaga rendah pada level 1,55%. pembiayaan seiring dengan persiapan masa panen
bahan pangan hortikultura seperti cabai dan bawang
Sementara, walaupun pertumbuhan ekonomi merah, serta jagung yang diperkirakan mulai panen
sektor konstruksi dan lapangan usaha pertanian, sejak hingga Februari 2019.
kehutanan, dan perikanan tumbuh melambat

STABILITAS KEUANGAN DAERAH, 81
PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM

4.1.2. Ketahanan Sektor Korporasi Jawa Tengah tahan korporasi yang tercermin dari rasio profitabilitas, KAJIAN EKONOMI
Pada Triwulan IV 20186 solvabilitas, dan likuiditas. DAN KEUANGAN REGIONAL

Disparitas pertumbuhan ekonomi global sempat Namun, kemampuan perusahaan untuk mencetak laba PROVINSI JAWA TENGAH
mempengaruhi kinerja sektor korporasi pada tahun (rentabilitas) diperkirakan meningkat sebagaimana
2018. Berdasarkan hasil SKDU yang dilakukan oleh ditunjukkan oleh persentase Saldo Bersih (SB) kondisi
Bank Indonesia, realisasi kegiatan usaha pada triwulan rentabilitas sebesar 27,95%, lebih tinggi dibandingkan
laporan tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan dengan 23,05% pada triwulan sebelumnya. Hasil
sebelumnya, yaitu SBT sebesar 17,13%; dibandingkan survey tersebut terkonfirmasi dengan Return on Asset
triwulan sebelumnya sebesar 21,27%. Walaupun (ROA) dan Return on Equity (ROE) yang mengalami
masih berlanjut, risiko ketidakpastian global ini peningkatan, masing-masing tercatat sebesar 1,81%
diperkirakan semakin rendah. Pasar memprediksi dan 3,30%, dibandingkan triwulan lalu sebesar 1,41%
kenaikan Fed Fund Rate (FFR) akan ditahan pada tahun dan 3,11%. Hal ini didorong peningkatan penjualan
2019. Selain itu, aliran modal mulai masuk kembali ke korporasi pada triwulan laporan; serta upaya korporasi
negara emerging market, termasuk Indonesia. Namun dalam mencapai target.
demikian, komoditas bahan baku yang masih tinggi
konten impornya diperkirakan menjadi faktor penahan Lebih lanjut, Debt Equity Ratio (DER) mengalami
pertumbuhan korporasi, khususnya untuk komoditas peningkatan menjadi 1,23 pada triwulan IV 2018; dari
unggulan Jawa Tengah seperti tekstil dan produk 1,20 pada triwulan lalu. Rasio ini mengindikasikan
tekstil, serta barang kayu. Risiko terkait lainnya yang peningkatan peran utang dalam struktur pembiayaan
perlu diwaspadai di sektor korporasi adalah struktur perusahaan. Selanjutnya, relatif lebih rendahnya
pembiayaan korporasi (termasuk utang luar negeri),
kepatuhan dalam melaksanakan hedging, hingga daya

8% 1,6

7% 1,4

6% 1,2

5% 1,0

4% 0,8

3% 0,6

2% 0,4

1% 0,2

0% II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 0,0
I 2015 2016 2017 2018 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2015 2016 2017 2018

ROA ROE

Sumber: LK korporasi dan Bank Indonesia, diolah Sumber: LK korporasi dan Bank Indonesia, diolah

Grafik 4.5 Perkembangan ROA, ROE Korporasi Jawa Tengah Grafik 4.6 Perkembangan Debt to Equity Ratio Korporasi Jawa Tengah

2,7 12,0

2,5 10,0

2,3 8,0

2,1 6,0

1,9 4,0

1,7 2,0

1,5 0,0 II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I 2015 2016 2017 2018

2015 2016 2017 2018

TA/TL CURRENT RATIO

Sumber: LK korporasi dan Bank Indonesia, diolah Sumber: LK korporasi dan Bank Indonesia, diolah

Grafik 4.7 Perkembangan TA/TL Korporasi Jawa Tengah Grafik 4.8 Perkembangan Current Ratio Korporasi Jawa Tengah

6. Dikarenakan beberapa perusahaan belum mempublikasikan laporan keuangannya,
beberapa data masih menggunakan data triwulan III 2018

82 STABILITAS KEUANGAN DAERAH,
PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM

KAJIAN EKONOMI inventori karena penjualan yang cukup tinggi pada dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) masih
DAN KEUANGAN REGIONAL triwulan laporan, menurunkan nilai aset lancar, namun mencatatkan peningkatan. Kredit RT masih dominan
demikian current ratio cenderung stabil dibandingkan digunakan untuk membiayai multiguna (26,5%), KPR
PROVINSI JAWA TENGAH triwulan lalu, menggambarkan likuiditas perusahaan (24,7%), dan kredit kendaraan bermotor (12,0%).
tetap sehat. Risiko kredit yang diukur melalui NPL tergolong rendah,
masing-masing 1,67%; 1,97%; dan 1,11%.
4.1.3. Kerentanan Sektor Rumah Tangga Pada
Triwulan IV 2018 4.1.3.2. Dana Pihak Ketiga Rumah Tangga/
Perseorangan (DPK RT) di Perbankan
4.1.3.1. Sumber Kerentanan dan Kondisi Sektor
Rumah Tangga DPK di Jawa Tengah yang berhasil dihimpun pada
triwulan IV 2018 tercatat sebesar Rp285,7 Triliun,
RT memegang peranan besar terhadap perekonomian didominasi oleh DPK RT sebesar Rp218,6 Triliun
dan sistem keuangan Jawa Tengah. Konsumsi RT (pangsa 76,5%). Adapun, DPK RT mengalami
menyumbang 60% dari total PDRB di Jawa Tengah. Di pertumbuhan yang melambat (10,27%; yoy)
sisi perbankan, DPK RT menyumbang 76,5% dari total dibandingkan triwulan III 2018 (12,22%; yoy). Hal ini
DPK; sementara kredit konsumsi RT menyumbang berbeda dengan hasil pengolahan SK yang dilakukan
28,4% dari total kredit yang disalurkan oleh perbankan oleh Bank Indonesia terhadap masyarakat di kota
di Jawa Tengah. Semarang, Solo, Purwokerto, dan Tegal. Salah satu
indeks yang menunjukkan ekspektasi masyarakat
Dari sisi DPK, komposisi tabungan masih mendominasi terhadap perkiraan jumlah tabungan untuk periode
(65,38% dari total DPK). Analisis lebih dalam triwulan IV 2018 menunjukkan tren peningkatan
mengindikasikan bahwa sekitar 0,03% deposan besar menjadi sebesar 128,5 pada Desember 2018; lebih
(dengan tabungan >Rp1M) menguasai 16,93% dari tinggi dibandingkan periode September 2018 (122,9).
total DPK. Walaupun dalam beberapa triwulan ke
belakang, tidak terlihat perubahan signifikan dari Komposisi DPK RT triwulan IV 2018 masih
struktur kepemilikan tabungan, perbankan perlu didominasi oleh tabungan (65,38%), deposito
mewaspadai dan terus memperluas basis deposannya. (31,56%), dan giro (3,06%). Seluruh komponen DPK
Sementara, kredit konsumsi menunjukkan mengalami pertumbuhan dibandingkan triwulan lalu.
perlambatan pertumbuhan, menjadi sebesar 7,36% Tingginya pangsa tabungan RT terhadap total DPK
(yoy), yang disebabkan oleh melambatnya perbankan menunjukkan preferensi RT yang
pertumbuhan penyaluran kredit multiguna lainnya,
sedangkan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

30 % YOY 100%
90%
25 80%
70%
20 60%
50%
15 40%
30%
10 20%
10%
5 0%

0

-5 II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
I 2015 2018 2015 2016 2017 2018

2016 2017

RATA-RATA PERSEORANGAN NON PERSEORANGAN PERSEORANGAN NON PERSEORANGAN

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 4.9 Perkembangan Pertumbuhan DPK, Perseorangan, dan Grafik 4.10 Perkembangan Pangsa DPK, Perseorangan, dan Bukan
Bukan Perseorangan Jawa Tengah Peseorangan Jawa Tengah

STABILITAS KEUANGAN DAERAH, 83
PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM

160 25% (YOY) (YOY) 125% KAJIAN EKONOMI
DAN KEUANGAN REGIONAL
140 20% 100%
PROVINSI JAWA TENGAH
120 15% 75%

100 10% 50%

80

60 5% 25%

40 0% 0%

20 -5% -25%

0 -10% -50%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
12 I 4 5 II 7 8 III 10 11 IV I II III IV I II III IV

2017 2018 2016 2017 2018

TOTAL KREDIT KKB MULTIGUNA (SKALA KANAN)
KPR PERLENGKAPAN RT (SKALA KANAN) LAINNYA (SKALA KANAN)

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 4.11 Perkembangan Ekspektasi Masyarakat terhadap Grafik 4.12 Perkembangan Pertumbuhan Kredit Rumah Tangga
Peningkatan Tabungan Berdasarkan Survei Konsumen Jawa Tengah

Tabel 4.1 Pengelompokan Tabungan Perseorangan Berdasarkan Nilainya 100%

PENGELOMPOKAN PANGSA NOMINAL PANGSA DEPOSAN 90%
TABUNGAN (RP)
48,18% 99,28% 80%
0-100 JUTA 28,38% 0,65%
100-500 JUTA 0,04% 70%
500 JUTA - 1M 6,51% 0,03%
>1M 16,93% 60%
Sumber: Bank Indonesia, diolah
50%

40%

30%

20%

10%

0%
1 2 I 4 5 II 7 8 III 10 11 IV I II III IV I II III IV

menginginkan likuiditas tinggi. Di sisi lain, hal ini 2016 2017 2018
membuat perbankan terekspos risiko likuiditas, apabila
terdapat penarikan dana RT sewaktu-waktu dalam KREDIT PEMILIKAN RUMAH KREDIT KENDARAAN BERMOTOR LAINNYA
jumlah besar. KREDIT PERLENGKAPAN RT KREDIT MULTIGUNA DAN LAINNYA

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 4.13 Perkembangan Pangsa Kredit Rumah Tangga Jawa Tengah

Sejalan dengan pola historis, ditinjau berdasarkan Kredit RT sebagian besar digunakan untuk
kelompok nilai, ketergantungan perbankan Jawa membiayai multiguna, KPR, dan kredit kendaraan
Tengah terhadap deposan nilai besar perseorangan bermotor. Berdasarkan andilnya, pertumbuhan kredit
masih cukup tinggi. Tercatat pada triwulan IV 2018, RT pada triwulan IV 2018 ditopang oleh kelompok KPR
sebanyak 0,03% dari jumlah deposan perseorangan dan multiguna. Dengan pangsa sebesar 24,7% serta
dengan nilai tabungan di atas Rp 1 Miliar menguasai pertumbuhan sebesar 10,41% (yoy) pada triwulan IV
16,93% dari nilai keseluruhan tabungan perseorangan 2018, KPR menjadi kontributor utama pertumbuhan
di Jawa Tengah. kredit RT. Selanjutnya, kredit multiguna mendorong
peningkatan yang lebih tinggi pada kredit RT, dengan
4.1.3.3. Kredit Perseorangan di Perbankan pangsa sebesar 26,5% dan pertumbuhan sebesar
Walaupun pertumbuhan konsumsi RT pada PDRB 7,76% (yoy). NPL KPR dan multiguna terpantau rendah,
Jawa Tengah mengalami peningkatan pada masing-masing 1,97% dan 1,67%.
triwulan laporan (4,71%; yoy), penyaluran kredit
Rumah Tangga (RT) triwulan masih mencatatkan Risiko kerentanan RT terpantau masih stabil rendah
perlambatan pertumbuhan. Pertumbuhan kredit RT dengan rasio NPL 1,06% pada triwulan laporan. Ditilik
pada triwulan IV 2018 tercatat sebesar 7,36% (yoy), lebih lanjut berdasarkan jenis kreditnya, NPL tertinggi
lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya dicatatkan oleh kredit pemilikan flat atau apartemen s.d
(8,19%; yoy). tipe 21 (NPL 17,78%) dan kredit pemilikan komputer dan
alat komunikasi (NPL 7,26%), namun karena pangsanya
sangat kecil (masing-masing 0,02% dan 0,04% dari
total kredit konsumsi), kenaikan NPL pada komponen ini
tidak signifikan mempengaruhi NPL secara keseluruhan.

84 STABILITAS KEUANGAN DAERAH,
PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM

KAJIAN EKONOMI Tabel 4.2 Perkembangan Rasio Non-Performing Loan Kredit Rumah Tangga Jawa Tengah
DAN KEUANGAN REGIONAL
KATEGORI 2016 2017 2018
PROVINSI JAWA TENGAH IV
KREDIT RUMAH TANGGA I II III IV I II III IV
PEMILIKAN RUMAH TINGGAL S.D. TIPE 21 1,06%
PEMILIKAN RUMAH TINGGAL TIPE 22 S.D. 70 2,23% 1,17% 1,21% 1,26% 1,09% 1,23% 1,26% 1,22% 1,06%
PEMILIKAN RUMAH TINGGAL TIPE DIATAS 70 1,52% 2,68% 2,80% 2,90% 2,64% 2,69% 3,02% 3,18% 2,78%
PEMILIKAN FLAT ATAU APARTEMEN S.D. TIPE 21 2,50% 1,70% 1,37% 1,46%
PEMILIKAN FLAT ATAU APARTEMEN TIPE 22 S.D. 70 0,04% 2,97% 1,84% 1,80% 2,89% 3,58% 1,54% 1,51% 1,24%
PEMILIKAN FLAT ATAU APARTEMEN TIPE DIATAS 70 3,00% 1,63% 3,05% 3,36% 9,56% 8,45% 2,76% 2,78% 2,53%
PEMILIKAN RUMAH TOKO (RUKO) ATAU RUMAH KANTOR (RUKAN) 3,94% 2,43% 4,25% 3,43% 2,01% 1,89% 8,81% 37,08% 17,78%
PEMILIKAN MOBIL RODA EMPAT 4,33% 3,37% 2,45% 2,87% 2,23% 2,09% 1,91% 1,89% 1,63%
PEMILIKAN SEPEDA BERMOTOR 0,77% 4,59% 2,75% 3,17%
PEMILIKAN TRUK DAN KENDARAAN RODA ENAM ATAU LEBIH 1,89% 0,75% 3,36% 3,60% 1,02% 0,98% 1,81% 2,29% 0,82%
PEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR LAINNYA 1,80% 1,92% 4,19% 3,36% 1,58% 1,86% 3,54% 3,48% 3,54%
PEMILIKAN FURNITUR DAN PERALATAN RUMAH TANGGA 0,40% 1,30% 0,83% 1,13% 2,55% 1,19% 1,31% 1,25% 0,95%
PEMILIKAN TELEVISI, RADIO, DAN ALAT ELEKTRONIK 1,76% 0,37% 2,54% 1,04%
PEMILIKAN KOMPUTER DAN ALAT KOMUNIKASI 0,31% 1,09% 2,02% 1,73% 0,42% 0,28% 1,82% 1,75% 1,47%
PEMILIKAN PERALATAN LAINNYA 3,09% 0,95% 1,36% 1,77% 1,46% 1,83% 2,65% 2,72% 1,48%
KEPERLUAN MULTIGUNA 1,02% 4,29% 1,71% 3,94% 3,45% 2,71% 1,26% 2,16% 2,57%
KEPERLUAN LAINNYA 0,89% 0,85% 1,24% 0,84% 0,70% 0,50% 0,31% 0,50% 1,03%
Sumber: Bank Indonesia, diolah 0,47% 1,02% 1,01% 1,15%
0,51% 1,79% 2,10% 0,52% 0,61% 1,96% 2,52% 2,57%
2,97% 8,29% 4,39% 7,49% 7,26%
0,60% 0,68% 0,75% 0,98% 0,82%
1,03% 1,09% 1,20% 1,12% 0,96%

0,57% 0,57% 0,67% 0,59% 0,56%

120%

100%

80%

60%

40% 11,65%
56,33%
20% 26,33% KREDIT PEMILIKAN RUMAH TINGGAL S.D. TIPE 21
KREDIT PEMILIKAN RUMAH TINGGAL TIPE 22 S.D. 70
0% 1,18% KREDIT PEMILIKAN RUMAH TINGGAL TIPE DIATAS 70
4,51% KREDIT PEMILIKIAN FLAT/APARTEMEN
-20% KREDIT PEMILIKAN RUMAH TOKO (RUKO)
ATAU RUMAH KANTOR (RUKAN)
-40%

-60% II III IV I II III IV
I II III IV I II III IV I 2017 2018

2015 2016

KREDIT PEMILIKAN RUMAH TOKO (RUKO) ATAU RUMAH KANTOR (RUKAN) KREDIT PEMILIKAN RUMAH TINGGAL TIPE 22 S.D. 70
KREDIT PEMILIKAN RUMAH TINGGAL S.D. TIPE 21 KREDIT PEMILIKAN RUMAH TINGGAL TIPE DIATAS 70

Grafik 4.14 Perkembangan Pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah Sumber:DJPB Kanwil Jawa Tengah Kemenkeu, diolah
di Jawa Tengah
Grafik 4.15 Pangsa Kredit Pemilikan Rumah di Jawa Tengah
Pada triwulan IV 2018, kredit pemilikan rumah
(KPR) tumbuh sebesar 10,41% (yoy), sedikit Rumah tinggal tipe diatas 70 (pangsa 26,33%)
meningkat dibandingkan triwulan lalu (10,36%; mengalami akselerasi pertumbuhan menjadi 9,89%
yoy). Pertumbuhan penyaluran kredit terjadi untuk tipe (yoy). Penyaluran kredit pada rumah tinggal s.d. tipe 21
rumah tinggal tipe 22 s.d. 70 dan tipe diatas 70. Rumah mengalami kontraksi sebesar 7,30% (yoy), lebih dalam
tinggal tipe 22 s.d. 70 yang menjadi kontributor utama dibandingkan triwulan lalu. Naiknya kebutuhan
KPR (pangsa 56,33%) tumbuh sebesar 25,75% (yoy). pembiayaan pada berbagai jenis rumah tinggal sejalan
dengan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR)
5% II III IV I II III IV I II III IV I II III IV yang menunjukkan adanya peningkatan harga untuk
5% 2015 2016 2017 2018 seluruh tipe properti residensial.
4%
4% Pada triwulan laporan, kredit kendaraan
3% bermotor (KKB) bertumbuh sebesar 13,96% (yoy),
3% lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu (11,98%;
2% yoy). Penyaluran KKB mayoritas ditujukan untuk
2% membiayai kepemilikan mobil roda empat (70,38%)
1% dan sepeda bermotor (27,28%). Oleh sebab itu,

I

KREDIT PEMILIKAN RUMAH TINGGAL S.D. TIPE 21
KREDIT PEMILIKAN RUMAH TINGGAL TIPE 22 S.D. 70
KREDIT PEMILIKAN RUMAH TINGGAL TIPE DIATAS 70
KREDIT PEMILIKAN RUMAH TOKO (RUKO) ATAU RUMAH KANTOR (RUKAN)

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 4.16 Perkembangan NPL Kredit Pemilikan Rumah di Jawa Tengah


Click to View FlipBook Version