The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by 111201206551, 2021-12-30 19:15:41

zSSKS2020-Full

zSSKS2020-Full

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

N Uraian 2016 2017 Tahun 2020 N Uraian Tahun 2020
o 2018 2019 o 2016 2017 2018 2019 (7)
159
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (1) (2) (3) (4) (5) (6)
84
1 Angkatan Kerja : 3 Jumlah Kasus Perselisihan 208 157 124 150 n/a
Hubungan Industrial yang n/a
 Jumlah Bekerja 836.837 899.796 872.827 907.937 925.963 Ditangani n/a
51.229 63.700 48.724 43.198 98.001
 Jumlah 4 Jumlah Kasus Perselisihan
Pengangguran Hubungan Industrial yang
Terbuka
Diselesaikan :
 Total Angkatan 888.066 963.496 921.551 951.135 1.023.964  Dalam Bentuk PB 28 32 62 83
Kerja
 Tahap Anjuran Mediator 13 0 76 53
2 Bukan Angkatan
 Secara Bipartite Usai 4 0 4 21
Kerja :

 Sekolah 283.252 138.537 166.175 174.979 151.538 Mediasi

 Mengurus 306.753 229.010 268.388 245.101 232.208  Diasumsikan Selesai 163 125 42 14
Rumah Tangga
Bipartite Tidak Melapor

 Lainnya 20.466 47.895 49.490 60.779 57.411

 Total Bukan 610.471 415.442 484.053 480.859 441.157
Angkatan Kerja

Perkembangan Angkatan Kerja, Bukan Angkatan Kerja dan Kasus Perselisihan Hubungan Industrial di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020

Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang & Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2021

4.2.2. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Perkembangan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kota Semarang, terlihat bahwa indikator Indeks
Pembangunan Gender (IPG) selama lima tahun terakhir mengalami kecenderungan yang menurun dari 96,62 di tahun 2016 menjadi
sebesar 95,49 di akhir tahun 2020. Kondisi tersebut diikuti oleh pergerakan angka Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yaitu sebesar
76,53 di tahun 2016 menurun menjadi 75,55 di akhir tahun 2020. Sedangkan angka rasio KDRT mengalami penurunan dari sebesar
0,037 persen di tahun 2016 menjadi 0,020 di tahun 2020. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

IV-17

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 N Uraian Tahun 2020
o 2018 o 2016 2017 2018 2019 (7)
20
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (1) (2) (3) (4) (5) (6)
50
1 Indeks Pembangunan 96,62 95,69 95,82 95,55 95,49 8 Persentase Perempuan di 24 24 24 22
Gender (IPG) 76.53 75.22 75.55 75.55 75,55 Lembaga Legislative 0,23
0,037 0,053 0,055 0,038 0,020 49 68 83 40
2 Indeks Pemberdayaan 2,79 7,04 7,00 7,60 7,13 9 Jumlah Anak Korban 0,01 0,02 0,27 0,23 100,00
Gender (IDG) Kekerasan
97,21 97,21 97,21 96,40 96,40 100,00 100,00 100,00 100,00 97
4 Rasio KDRT 10 Prevalensi Kekerasan 64 68 96 97
56,09 56,09 56,09 56,34 56,34 Terhadap Anak
5 Persentase Partisipasi
Perempuan di Lembaga 11 Pemberdayaan Terhadap
Pemerintah Korban KDRT

6 Persentase Partisipasi 12 Cakupan Program
Perempuan di Lembaga Pengarusutamaan Gender
Swasta

7 Partisipasi Angkatan
Kerja Perempuan

Perkembangan Angkatan Kerja, Bukan Angkatan Kerja dan Kasus Perselisihan Hubungan Industrial di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020

Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak Kota Semarang & Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2021

4.2.3. Urusan Pangan

Perkembangan Urusan Pangan dapat dilihat dari indikator – indikator, antara lain Ketersediaan Pangan Utama, Skor Pola
Pangan Harapan (PPH), dan Jumlah Keluarga Rawan Pangan yang Dibantu. Pada akhir tahun 2020, indikator ketersediaan pangan
penduduk bernilai sebesar 3.055 kkal/kapita/hari yang meningkat dari tahun 2016 yang sebesar 3.050 kkal/kapita/hari. Sedangkan
nilai Skor Pola Pangan Harapan (PPH) mengalami penurunan dari tahun 2016 yang sebesar 91,00 menjadi sebesar 88,70 di tahun 2020.
Upaya yang dilakukan dalam pembangunan urusan pangan diantaranya Peningkatan Pemahaman Pentingnya Konsumsi Pangan
Beragam Bergizi, Seimbang dan Aman ( B2SA ) dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) untuk pemenuhan kebutuhan Gizi Keluarga,
disamping pemantauan ketersediaan dan keamanan pangan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

IV-18

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

No Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
(3) (4) (6) (7)
(1) (2) 2018
3.050 3.051 (5) 3.054 3.055
1 Ketersediaan Pangan Penduduk – [Kkal/Kapita/ hari] 87,20 94,00 88,70
3.052
2 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) – [poin] 91,00 13 0 0
80,00 87,70 76,01 91,26
3 Cakupan Daerah Rentan Pangan – [kelurahan] 45
0
4 Tingkat Keamanan Pangan – [%] 80,00
83,56

Perkembangan Indikator Urusan Pangan di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, 2021

4.2.4. Urusan Pertanahan

Perkembangan Urusan Pertanahan dilihat dari indikator Tertib Administrasi Pertanahan (Peningkatan Data Base Pertanahan)
dan indikator Penyelesaian Kasus Tanah Negara. Pada tahun 2020 Dinas Penataan Ruang Kota Semarang melakukan Verifikasi dan
Validasi data berdasarkan pada Jumlah SPPT PBB tahun 2020 sebanyak 750.360 lembar SPPT, diperoleh data tervalidasi sebanyak
662.344 data. Dari kegiatan Verifikasi dan Validasi data tahun 2020 ada penambahan jumlah SPPT PBB sebesar 219.748 dari data SPPT
PBB tahun 2019 sebesar 530.612. Nilai persentase penertiban administrasi pertanahan selalu meningkat dari tahun 2016 yang sebesar
30,00 persen menjadi 88,27 persen di akhir tahun 2020. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020

(1) (2) (3) (4) 2018 (6) (7)

1 Tertib Administrasi Pertanahan 30,00 34,72 (5) 57,00 88,27
( Peningkatan Data Base Pertanahan) – [%]
37,00 100,00 % 100,00 %
2 Penyelesaian Kasus Tanah Negara – [%] 100,00 % 100,00 % ( 7 kasus ) ( 15 kasus )
( 20 kasus ) ( 15 kasus ) 100,00 %
( 15 kasus )

Perkembangan Indikator Urusan Pertanahan di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : BPN dan Dinas Penataan Ruang Kota Semarang, 2021

IV-19

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

4.2.5. Urusan Lingkungan Hidup

Perkembangan Urusan Lingkungan Hidup selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal
tersebut dapat terlihat pada indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang semula di tahun 2016 sebesar 44,84 persen
meningkat menjadi sebesar 66,05 persen di tahun 2020 serta peningkatan indikator Persentase Ruang Terbuka Hijau yang semual
sebesar 43,76 persen menjadi sebesar 44,21 persen di tahun 2020. Dalam hal yang berkaitan dengan manajemen pengelolaan sampah,
Kota Semarang telah menghadirkan aplikasi pelaporan sampah berbasis digital yaitu SILAMPAH (Sistem Lapor Sampah). Aplikasi
SILAMPAH adalah sebuah inovasi untuk penanganan sampah, untuk mengatasi timbulan sampah yang belum terangkut. Masyarakat
dapat melaporkan titik sampah yang belum terangkut tersebut secara online dengan mengisikan data pada aplikasi ini. Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup mengukur keberhasilan program pengelolaan lingkungan di daerah dan menjadi bahan masukan bagi para
pengambil keputusan baik ditingkat pusat maupun daerah untuk menentukan arah kebijakan pengelolaan lingkungan dimasa depan.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

N Uraian 2016 2017 Tahun 2020 N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
o (3) (4) 2018 2019 (7) o (3) (4) 2018 (6) (7)
60 60 60
(1) (2) (5) (6) 60 (1) (2) 44,84 50,93 (5) 62,88 66,05

1 Pencemaran Status Mutu Air 60 60 99 4 Indeks Kualitas Lingkungan 31,88 51,94 55,90
Hidup (IKLH) 45,25 50,44
2 Cakupan Penghijauan 41 46 51 56 61,72 95,20
Wilayah Rawan Longsor & 43,76 44,21
Sumber Mata Air 5 Indeks Tutupan Vegetasi 50,90 56,51 56,51
39,00 31,01 48,75
3 Cakupan Pengawasan 95 97 109 112 6 Indeks kualitas air (IKA) 62,90 74,27 85,50
Terhadap Pelaksanaan Amdal 44,06 44,06 44,15
(Jumlah Perusahaan yg 7 Indeks kualitas udara (IKU)
Diawasi)
8 Persentase Ruang Terbuka
Hijau

Perkembangan Indikator Urusan Lingkungan Hidup di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang & Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2021

IV-20

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

4.2.6. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Perkembangan Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil menunjukkan keberhasilan yang cukup siginifikan,
hal ini dapat terlihat dari beberapa indicator, antara lain Rasio Penduduk ber KTP per Satuan Penduduk, Rasio Bayi Berakta Kelahiran,
Rasio Penduduk ber NIK dan Kepemilikan Kartu Identitas Anak (KIA). Dimasa pandemic Covid-19, dalam menjaga pelayanan terkait
administrasi penduduk dengan tidak meninggalkan protokol Kesehatan, Langkah yang ditempuh diantaranya, membangun aplikasi
berbasis online untuk perekaman e-KTP dan permohonan cetak melalui website http://eservices.dispendukcapil.semarangkota.go.id
dan aplikasi berbasis android Si D’Nok serta pelayanan adminstrasi kependudukan dating jemput bola bagi warga yang tidak bisa
menerima layanan ditempat perekaman data.

N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 N Uraian 2016 Tahun 2020
o (3) (4) 2018 (6) (7) o (3) (7)
2017 2018 2019
(1) (2) 94,43 91,46 (5) 97,14 98,11 (1) (2) 100,00 (4) (5) (6) 100,00

1 Rasio Penduduk ber KTP per 94,94 5 Rasio keluarga berKK 100,00 100,00 100,00
Satuan Penduduk – [%] (Kartu Keluarga) – [%]

2 Rasio Bayi Berakta Kelahiran – 89,29 92,78 95,46 97,15 97,00 6 Rasio Pasangan Berakta 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
[%] Nikah
ada ada ada ada ada
3 Rasio Penduduk ber NIK – [%] 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 7 Tersedianya Data
Registrasi Terkait
4 Kepemilikan Kartu Identitas 0,00 2,00 12,94 37,16 60,57 Kelahiran & Kematian –
Anak (KIA) – [%] [ada/tidak]

Perkembangan Indikator Urusan Administrasi Kependudukan & Pencatatan Sipil di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil Kota Semarang & Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2021

Berdasarkan data capaian dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang selama lima tahun terkahir, terlihat bahwa
kinerja yang berkaitan dengan pemberkasan adminstrasi kependudukan sudah sangat bagus dengan mencapai angka 100 persen.
Namun masih ada beberapa catatan antara lain, Rasio Penduduk ber KTP di tahun 2016 sebesar 94,43 persen meningkan menjadi 98,11
persen di akhir tahun 98,11 persen yang berarti masih terdapat sekitar hampir 2 persen penduduk yang belum mempunyai KTP. Hal

IV-21

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

tersebut juga diikuti dengan angka Rasio Bayi Berakta Kelahiran yang bernilai 89,29 persen di tahun 2016 meningkat cukup signifikan
menjadi sebesar 97,00 persen ditahun 2020, dengan kata lain bahwa masih terdapat sebesar 3 persen bayi yang belum mempunyai
akta kelahiran. Sedangkan jika dilihat dari indicator Kepemilikan Kartu Identitas Anak (KIA), sampai dengan akhir tahun 2020 mencapai
angka sebesar 60,57 persen, hal ini perlu menjadi perhatian bahwa banyak masyarakat terutama orang tua yang belum terlalu perduli
dengan perlunya KIA sebagai indentitas anak.

4.2.7. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan

Perkembangan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan terkihat dari pemberdayaan masyarakat serta keterlibatan
lembaga masyarakat. Dalam penanganan terkait pemberdayaan masyarakat dan kelurahan, pemerintah memerlukan dukungan serta
peran dari semua pihak baik swasta, stakeholder, perguruan tinggi, LSM dan masyarakat. Kegotongroyongan dan kepedulian
masyarakat kembali ditunjukkan pada saat penanganan pandemi Covid-19, yang menempatkan Kota Semarang menjadi persebaran
kasus Corona tertinggi di Jawa Tengah. Kebijakan yang dipilih saat itu adalah penerapan pembatasan wilayah non Pembatasan Sosial
berskala Besar (PSBB) dengan model Jogo Tonggo. Jogo Tonggo ini merupakan gerakan gotong royong diseluruh elemen masyarakat
dengan kontrol dari pemerintah untuk melakukan karantina wilayah disertai sistem lumbung pangan. Untuk lebih lengkapnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :

N Uraian 2016 2017 Tahun 2020 N Uraian 2016 Tahun 2020
o (3) (4) 2018 2019 (7) o (3) 2017 2018 2019 (7)

(1) (2) 100,00 100,00 (5) (6) 100,00 (1) (2) 100,00 (4) (5) (6) 100,00

1 Persentase PKK Aktif – [%] 100,00 100,00 4 Persentase Posyandu Aktif 100,00 100,00 100,00

2 Jumlah Kelompok Binaan PKK 32 32 32 32 32 5 Jumlah Posyandu Mandiri 590 588 588 808 808

3 Jumlah LPM yang Aktif 18 18 18 18 18 6 Jumlah Posyantek yang 16 16 16 16 16
Aktif/ Berfungsi

Perkembangan Indikator Urusan Administrasi Kependudukan & Pencatatan Sipil di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang, 2021

IV-22

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

4.2.8. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Perkembangan Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana selama lima tahun terakhir menunjukkan hal yang
perlu diperhatikan secara intens. Ditunjukkan dari banyaknya jumlah peserta KB yang terus menurun dari tahun 2016 yang sebanyak
202.207 pasangan menjadi 194.631 pasangan. Sedangkan cakupan tingkat putus alat kontrasepsi (DO) dan cakupan PUS unmet need
mengalami pergerakan yang cukup fluktuatif namun nilainya dapat dikatakan masih rendah ( dibawah 20 persen ), hal ini disebabkan
karena kesadaran masyarakat yang masih kurang dan terjadi peningkatan jumlah pernikahan dini, yaitu usia istri yang kurang dari 20
tahun. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
o (3) (4) 2018 (6) (7) o (3) (4) 2018 (6) (7)
8,42
(1) (2) 202.207 218.185 (5) 199.001 194.631 (1) (2) 12,30 12,66 (5) 12,16

1 Jumlah Peserta KB 205.201 4 Cakupan Tingkat Putus Alat 7,66 10,46
Aktif Kontrasepsi (DO)

2 Rasio Akseptor KB 76,88 78,61 78,10 77,47 76,94 5 Cakupan PUS unmet need 10,44 9,59 8,94 9,63
per 100 PUS – [%]

3 Jumlah PIK Remaja 78 75 70 70 73

per Jumlah Kelurahan

Perkembangan Indikator Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Pengendalian Penduduk & KB Kota Semarang, 2021

Banyak kegiatan sosialisasi / pemberian informasi kepada pasangan yang sudah menikah tentang pentingnya ber-KB, pembentukan
forum – forum kelompok masyarakat maupun jejaring / kemitraan yang peduli KB serta pembentukan pusat – pusat informasi dan
konseling bagi remaja dengan tujuan penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna
memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi telah secara massif dilakukan. Hal yang sama juga perlu
dilakukan untuk koordinasi lintas sector dalam pembinaan & penyuluhan kepada Kader PUS unmetneed tentang pentingnya
menggunakan alat kontrasepsi.

IV-23

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

4.2.9. Urusan Perhubungan

Perkembangan Urusan Perhubungan selama lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Dari
indikator jumlah koridor BRT yang menjadi sebanyak 8 koridor di akhir tahun 2020, meliputi :

o Koridor I : Mangkang – Penggaron (25 armada bus besar);

o Koridor II : Terboyo – Ungaran (26 armada bus sedang);

o Koridor III : Tanjung Mas – Akpol (18 armada bus sedang);

o Koridor IV : Stasiun Tawang – Cangkiran (26 armada bus sedang);

o Koridor V : Meteseh – PRPP (16 armada bus sedang);

o Koridor VI : Undip – Unnes (16 armada bus sedang);

o Koridor VII : Terboyo – Bangetayu – Pemuda (15 armada bus sedang);

o Koridor VIII : Terminal Cangkiran – Gunungpati – Simpang Lima (18 armada bus sedang);

o Feeder I : Ngaliyan – PRPP (24 armada mikro bus);

o Feeder II : Bangetayu – Kaligawe (24 armada mikro bus);

o Feeder IV : Ungaran – BSB (27 armada mikro bus);

o Dan pada tahun 2021 direncanakan beroperasi Feeder III ( Penggaron – Sumur Jurang )

Hal ini ditunjang dengan penambahan jumlah halte BRT dari 239 unit di tahun 2016 menjadi 376 unit di akhir tahun 2020 serta secara
otomatis jumlah penumpang BRT juga mengalami peningkatan dari tahun 2016 yang sebanyak 7.725.490 orang menjadi sebanyak
10.935.306 orang di tahun 2020. Dan untuk menunjang kenyamanan transportasi, telah dilakukan langkah – langkah diantaranya
dilakukan penertiban parkir on street yang mengganggu kelancaran lalu lintas serta mengoptimalkan potensi sektor perparkiran yang
belum tertangani dengan capaian persentase penertiban parkir di kawasan strategis sebesar 83,42 persen di akhir tahun 2020. Dan
juga penambahan fasilitas perlengkapan jalan sebesar 63,13 persen serta peningkatan jumlah ATCS menjadi 46 simpangan sampai
dengan akhir tahun 2020. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

IV-24

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
o (3) (4) 2018 (6) (7) o (3) (4) 2018 (6) (7)
6 6 8 8
(1) (2) (5) (1) (2) 71,84 75,74 (5) 81,32 83,42

1 Pelayanan Angkutan Umum 7 5 Persentase Ketertiban 55,00 78,47 63,13
Massal (BRT) – [koridor] Parkir di Kawasan Strategis
25 46
2 Jumlah Halte BRT – [unit] 239 271 283 376 376 6 Tersedianya Fasilitas 7 59,00 60,87 61,73 3
3 Jumlah Penumpang BRT – 7.725. 9.125. 10.210. 10.233. 10.935. Perlengkapan Jalan (rambu,
490 793 marka, & guardrill) 30 32 38
[orang] 49,00 56,38 296 291 306 654
4 Persentase Kendaraan Lulus 46,98 66,42 54,94 7 Jumlah ATCS – [simpangan]

Uji Laik Jalan 8 Jumlah Titik / Ruas Rawan
Macet – [tiik/ruas]

Perkembangan Indikator Urusan Perhubungan di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Semarang, 2021

N Uraian Tahun 2020 N Uraian Tahun 2019 2020
o 2016 2017 2018 2019 o 2016 2017 2018
(6) (7)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (1) (2) (3) (4) (5)
- -
1 Jumlah Perusahaan Otobis – 42 8 8 8 42 3 Bus Antar Provinsi : --- - -
[unit] --- 89 0
a) Ekonomi : 25 89 89 178 0
2 Bus Dalam Provinsi : 40 178 178 - -
a) Lambat / Slow : --- - - o Jumlah Bus --- 120 0
o Jumlah Bus 74 120 120 240 0
o Jumlah Rit --- - - o Jumlah Rit 148 240 240 - -
b) Cepat / Rapid : --- 13 13
o Jumlah Bus 136 40 40 40 136 b) Non Ekonomi : 13 13 13 20 0
o Jumlah Rit 20 20 20
544 160 160 160 544 o Jumlah Bus

- - - - - o Jumlah Rit
4 Bus Cadangan :
10 10 10 10 10
o Dalam Provinsi

40 40 40 40 40 o Luar Provinsi

Perkembangan Perusahaan Otobis (PO) Antar Kabupaten/Kota dan Jumlah Kendaraannya di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Semarang & Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2021

IV-25

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

4.2.10. Urusan Komunikasi dan Informatika

Perkembangan Urusan Komunikasi dan Informatika di Kota Semarang secara umum berkaitan dengan pelayanan informasi
publik dan penyediaan infrastruktur berbasis teknologi informatika untuk menunjang kegiatan pelayanan publik dan pemerintahan
yang juga ditujukan dalam rangka menuju Kota Semarang sebagai Smart City. Dalam melaksanakan urusan Komunikasi dan Informatika
terkait dengan keterbukaan informasi publik, telah banyak layanan yang diwujudkan, diantaranya SDK (Semarang Digital Kreatif) yang
memfasilitasi masyarakat Kota semarang untuk tertarik dan menjadikan digital kreatif sebagai salah satu fokus kewirausahaan, dan
komunitas yang bergabung dan aktif semakin meningkat; Pusat Informasi Publik (PIP) yang memberikan layanan Data dan Informasi,
Layanan Pengaduan dan Layanan fasilitas untuk umum dan gratis; Terbangunnya fasilitas publik baru Co Working Space di Gedung
Olahraga Tri Lomba Juang; Free Wifi pada tempat public; Aktivasi jaringan Internet kelurahan, Internet CCTV RT se-Kota Semarang;
dan Penunjukan Pejabat Pengelola Informasi Dan Dokumentasi Utama Dan Pembantu Pada Badan Publik ; penilaian Komisi Informasi
Provinsi Jawa Tengah dengan hasil Pemerintah Kota Semarang sebagai Badan Publik Informatif; Penyusunan Peta Rencana SPBE
Pemerintah Kota Semarang dan terlaksananya Evaluasi Smart City Kota Semarang. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :

N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
o (3) (4) 2018 (6) (7) o (3) (4) 2018 (6) (7)
20 106 479 479 36 53 78 210
(1) (2) (5) (1) (2) (5)

1 Jumlah domain & subdomain 479 5 Jumlah Penyiaran Radio/ 76
semarangkota.go.id TV Nasional & Local

2 Jumlah Wifi di Area Public 20 70 100 120 150 6 Presentase Pelayanan 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

3 Jumlah Jaringan Komunikasi – 67 80 257 277 327 Informasi Publik

[lokasi] 7 Presentase Tertanganinya 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

4 Jumlah Surat Kabar Nasional / 11 10 10 8 10 Pengaduan Masyarakat

Local

Perkembangan Indikator Urusan Komunikasi dan Informatika di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik & Persandian Kota Semarang, 2021

IV-26

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

4.2.11. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Perkembangan Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah di Kota Semarang selama lima tahun terkahir mengalami
pergerakan yang berfluktuatif. Hal ini ditunjukkan dari jumlah koperasi aktif dari tahun 2016 sebanyak 686 unit dari sebanyak 778 unit
keseluruhan koperasi, menjadi sebanyak 637 unit yang aktif dari sebanyak 718 koperasi yang terdata. Namun jika dilihat dari
persentasenya mengalami peningkatan dari 88,17 persen di tahun 2016 menjadi 88,72 persen di tahun 2020. Pemerintah Kota
Semarang mengembangkan program – program inovatif untuk mendukung pencapaian kinerja koperasi, usaha kecil dan menengah
yaitu pemasaran produk – produk UMKM secara online melalui GULO ASEM (Gerai Usaha Mikro lokal online Asli Semarang) yang pada
tahun 2020 sudah sebanyak 600 jumlah produk kuliner dan kriya. Selain itu, memfasilitasi akses pemasaran dilakukan dengan
menyelenggarakan temu usaha dan Fasilitasi galeri di Kawasan Kota Lama, Gedung Balaikota, Pasar Bulu dan Pasar Srondol serta Gelar
Karya Produk Unggulan UMKM Gerai Kopimi di 9 Kecamatan yaitu Kecamatan Semarang Utara, Genuk, Tugu, Banyumanik, Gunungpati,
Semarang Timur, Gajahmungkur, Pedurungan, dan Gayamsari yang bekerjasama dengan BRI, Sukasari, Restomart Nayati dan Bogasari
guna membantu/menfasilitasi pemasaran bagi pelaku usaha mikro yang terdampak pandemi Covid 19. Namun masih terdapat kendala
terkait jangkauan pemasaran produk usaha mikro (pemasaran secara online) serta masih minimnya kepemilikan Sertifikasi
perlindungan produk antara lain PIRT, HALAL dan HAKI. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
o (3) (4) 2018 (6) (7) o (3) (4) 2018 (6) (7)
778 801 715 718
(1) (2) 51,00 53,87 (5) 59,68 30,12 (1) (2) (5)
88,17 88,72
1 Prosentase Meningkatnya 56,07 4 Jumlah Seluruh Koperasi – 699
Kualitas Usaha Mikro yang [unit]
Dibina – [%]
5 Persentase Koperasi 88,26 88,41 88,67
Aktif – [%]
2 Jumlah UMKM yang Dibina – 1.500 3.115 2.140 2.857 2.822
[orang]

3 Jumlah Koperasi Aktif – [unit] 686 707 618 634 637

Perkembangan Indikator Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Koperasi & Usaha Mikro Kecil Kota Semarang, 2021

IV-27

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

4.2.12. Urusan Penanaman Modal

Perkembangan Urusan Penanaman Modal di Kota Semarang selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 terus mengalami
peningkatan yang cukup signifikan, namun di tahun 2020 mengalami penurunan cukup tajam yang dikarenakan . Hal ini terlihat dari
indikator nilai penanaman modal daerah dari senilai 10.5 triliyun di tahun 2016 menjadi 36,53 triliyun di tahun 2019, namun
mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi 21,84 triliyun di tahun 2020. Kejadian kontraksi ini dikarenakan imbas dari
adanya pandemic Covid-19. Namun dengan kebijakan kemudahan dalam pelayanan perijinan serta kepastian hukum merupakan salah
satu faktor untuk menarik minat investor, hal ini terlihat dari indikator Persentase Ijin Terbit Sesuai SP dari 97,00 persen di tahun 2016
yang meningkat menjadi sebesar 98,70 persen di tahun 2020 yang menyebabkan peningkatan Jumlah Investor Berskala Nasional
(PMDN/PMA) dari sebanyak 152 di tahun 2016 menjadi sebanyak 344 di akhir tahun 2020. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :

N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
o (3) (4) 2018 (6) (7) o (3) (4) 2018 (6) (7)

(1) (2) 10.500.000 20.594.936 (5) 36.534.709 21.842.472 (1) (2) 10,00 96,14 (5) 32,61 -39,99
27.549.279
1 Nilai 4 Laju Pertumbuhan 33,77
Penanaman Investasi – [%]
Modal Daerah
5 Jumlah Investor Berskala 152 205 317 312 344
– [juta Rp.] Nasional (PMDN/PMA)

2 Penanaman 2.950.000 1.246.416 3.800.234 2.876.099 3.632.700 6 Jumlah Daya Serap Tenaga 32.025 29.223 41.430 35.345 64.981
Modal Asing Kerja – [orang]
(PMA)
7 Prosentase Ijin Terbit 97,00 97,00 97,50 98,20 98,70
– [juta Rp.] Sesuai SP – [%]

3 Penanaman 7.550.000 19.348.520 23.749.045 33.658.609 18.209.772 8 Survey Kepuasan 78,00 83,90 86,37 91,76 92,13
Masyarakat
Modal Dalam

Negeri (PMDN)

– [juta Rp.]

Perkembangan Indikator Urusan Penanaman Modal di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Penanaman Modal & PTSP Kota Semarang, 2021

IV-28

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

Namun masih terdapat kendala terkait regulasi yang berkaitan dengan penetapan Perubahan Peraturan Daerah Kota Semarang tentang
RTRW. Selain itu mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik, pengajuan perizinan berusaha serta pengajuan perizinan lainnya di wilayah Pemerintah Kota Semarang dan daerah
lainnya menggunakan layanan melalui OSS (Online Single Submissions). Dalam hal meningkatan pelayanan terkait kemudahan perijinan
ijin berusaha, dilakukan integrasi system antara lembaga pengampu OSS yang melakukan penambahan fitur notifikasi pelaku usaha di
OSS dengan aplikasi SIIMUT yang dimiliki Kota Semarang.

4.2.13. Urusan Kepemudaan dan Olahraga

Perkembangan Urusan Kepemudaan dan Olahraga di Kota Semarang selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 cukup
baik. Pemuda sebagai motor penggerak pembangunan mempunyai peran serta dan arti penting bagi pelaksanaan pembangunan.
Pembangunan kepemudaan dan olahraga merupakan salah satu upaya penting dalam peningkatan terhadap kualitas SDM yang
seutuhnya, selain itu dalam rangka meningkatkan kepedulian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan daerah. Hal ini terlihat dari
aktivitas kepemudaan, perkembangan jumlah organisi kepemudaan yang aktif sampai dengan akhir tahun 2020 adalah sebanyak 164
buah dengan rincian 51 buah bidang politik, 8 buah bidang olahraga, 33 buah bidang ekonomi dan 72 buah bidang ekonomi. Serta
jumlah gelenggang / balai remaja (selain milik swasta) mesih menunjukkan kondisi yang stagnan sejak dari tahun 2013 dan belum
menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Jumlah Organisasi Olahraga di Kota Semarang sampai dengan akhir tahun 2020 adalah sebanyak 63 buah. Peningkatan jumlah
Organisasi Olahraga juga diikuti dengan peningkatan fasilitas sarana dan prasaranan olahraga (GOR, Stadion, lapangan olahraga) yang
sampai dengan akhir tahun 2020 mencapai sebanyak 300 buah lapangan. Berkaitan dengan aktivitas Olahraga, jumlah organisasi
olahraga cenderung mengalami peningkatan yang cukup signifikan di jumlah 42 buah di tahun 2016 menjadi sebanyak 63 buah di tahun
2020, dan untuk Jumlah klub olahraga dan gedung olahraga cenderung stagnan. Serta jumlah lapangan olahraga mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2016 yang sebanyak 275 buah menjadi 300 di akhir tahun 2020. Untuk lebih lengkapnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

IV-29

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
o (3) (4) 2018 (6) (7) o (3) (4) 2018 (6) (7)
60 94 90 74 10 9 6 2
(1) (2) (5) (1) (2) (5)
4 4
1 Jumlah Organisasi 75 4 Jumlah Kegiatan Olahraga 9
Kepemudaan yang Aktif 275 300
5 Jumlah Gedung Olahraga 444

2 Gelanggang / Balai Remaja 45555 6 Jumlah Lapangan Olahraga 300 300 300
(selain milik swasta)

3 Jumlah Organisasi Olahraga 42 46 45 61 63

Perkembangan Indikator Urusan Kepemudaan dan Olahraga di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Pemudan dan Olahraga Kota Semarang, 2021

4.2.14. Urusan Statistik

Perkembangan Urusan Statistik di Kota Semarang ditandai dengan ketersediaan publikasi Kota Semarang Dalam Angka dan
publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Semarang selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2020, serta tingkat
ketersedian data statistik pembangunan daerah yang terintegrasi yang dikeluarkan oleh Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kota
Semarang sebagai Walidata yang dari sebesar 80,00 persen di tahun 2016 meningkat menjadi 98,78 persen di tahun 2020. Dengan
perubahan konsep publikasi data yang mengedepankan kemudahan akses maka publikasi – publikasi yang disediakan berupa soft file
yang bisa dilihat dan dibaca secara online ataupun di download, sehingga banyaknya publikasi data mengalami penurunan dari
sebanyak 13 buku di tahun 2016 menjadi sebanyak 2 buku di tahun 2020.

Namun dalam menyelenggarakan statistik sektoral masih terdapat beberapa kendala, diantaranya belum semua Perangkat Daerah
melakukan pengelolaan data sektoral secara sistematis dan mengikuti kaidah statistik, selain itu juga ketersediaan data makro pada
level Kab/Kota publikasi oleh BPS belum sesuai dengan jadwal penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan, bahkan 6 indikator
makro yang menjadi indicator wajib dalam LPPD Kab/Kota tidak semuanya dilakukan perhitungan /publikasi oleh BPS dan atau
publikasinya tidak sinkron dengan jadwal penyusunan Perencanaan Pembangunan.

IV-30

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

Untuk lebih lengkap terkait Indiaktor Urusan Statistik dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
o (3) (4) 2018 (6) (7) o (3) (4) 2018 (6) (7)
13 8 4 2 Ada Ada Ada Ada
(1) (2) (5) (1) (2) (5)
80,00 98,78
1 Banyaknya Publikasi Data 5 3 Buku ”Kota/Kabupaten Ada
Dalam Angka”
2 Tingkat Ketersediaan Data 78,00 79,00 81,00
Statistik Pembangunan
Daerah Yang Terintegrasi 4 Buku ”PDRB Kota /Kab” Ada Ada Ada Ada Ada

Perkembangan Indikator Urusan Statistik di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kota Semarang, 2021

4.2.15. Urusan Persandian

Perkembangan Urusan Persandian di Kota Semarang terkait dengan pengamanan informasi yaitu pola hubungan komunikasi
sandi antar Perangkat Daerah. Sampai dengan saat ini kinerja diukur dengan peningkatan jumlah sistem informasi di Perangkat Daerah
untuk meningkatkan pengelolaan manajemen dengan pemanfaatan teknologi, serta software yang terpasang pada server agar
melindungi data dan informasi pemerintahan dari gangguan external , juga penggunaan Tanda Tangan Elektronik pada beberapa
aplikasi yang digunakan OPD, sehingga data dan informasi yang dipakai untuk penyelenggaraan pemerintahan dapat terlindung
keamanannya. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

N Uraian 2016 2017 Tahun 2020 N Uraian 2016 Tahun 2020
o (3) (4) 2018 2019 (7) o (3) 2017 2018 2019 (7)

(1) (2) 100,00 100,00 (5) (6) 100,00 (1) (2) 100,00 (4) (5) (6) 100,00

1 Rasio Pelayanan Persandian 100,00 100,00 3 Terwujudnya Keamanan 100,00 100,00 100,00
Informasi Penyelenggaraan
2 Tersedianya SDM dan Sarpras 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Pemerintah Kota Semarang
Persandian

Perkembangan Indikator Urusan Persandian di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kota Semarang, 2021

IV-31

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

4.2.16. Urusan Kebudayaan

Perkembangan Urusan Kebudayaan di Kota Semarang terkait pengembangan nilai – nilai budaya, pengembangan kebebasan
berkreasi dalam berkesenian, pelestarian apresiasi nilai kesenian dan kebudayaan lokal, perwujudan kesenian dan kebudayaan
tradisional sebagai wahana pengembangan pariwisata. Hal ini terlihat dari indikator tingkat kearifan budaya local sebesar 20,35 persen
di tahun 2016 meningkat menjadi sebesar 90,85 persen di akhir tahun 2020 serta semakn banyaknya jumlah benda, situs, kawasan
cagar budaya yang dilestarikan di tahun 2016 yang sebanyak 101 buah meningkat cukup tinggi sebanyak 364 buah di akhir tahun 2020.
Ditambah dengan indikator tingkat pelestarian warisan budaya yang meningkat dari angka 24,26 persen di tahun 2016 menjadi
sebebsar 157,79 persen di akhir tahun 2020. Sedangkan untuk jumlah bangunan cagar budaya yang dilindungi; situs cagar budaya yang
dilindungi; kawasan cagar budaya yang dilindungi dan jumlah obyek cagar budaya yang juga merupakan obyek wisata memiliki jumlah
yang tetap yaitu masing – masing 315; 6; 12dan 12 buah. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
o (3) (4) 2018 (6) (7) o (3) (4) 2018 (6) (7)
228 228 272 78
(1) (2) (5) (1) (2) 20,35 30,14 (5) 84,75 90,85

1 Penyelenggaraan Festival Seni 258 6 Tingkat Kearifan Budaya 73,95
& Budaya – [Kegiatan] Lokal

2 Bangunan Cagar Budaya yang 315 315 315 315 315 7 Persentase Apresiasi 16,45 25,18 59,56 77,34 23,92
Dilindungi – [Buah] Terhadap Kesenian Lokal

3 Situs Cagar Budaya yang 6 6 6 6 6 8 Tingkat Pelestarian 24,26 35,10 88,35 92,16 157,79
Dilindungi – [Buah] Warisan Budaya

4 Kawasan Cagar Budaya yang 12 12 12 12 12 9 Jumlah Sanggar Seni & 428 488 781 813 876
Dilindungi – [Kawasan] Budaya Di Kota Semarang

5 Jumlah Obyek Cagar Budaya 3 12 12 12 12 10 Benda, Situs, Kawasan 101 153 220 256 364

yang Juga Merupakan Obyek Cagar Budaya yang
Wisata – [Buah] Dilestarikan

Perkembangan Indikator Urusan Kebudayaan di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Semarang, 2021

IV-32

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

Sedangkan untuk jumlah penyelenggaraan festival seni & budaya serta persentase apresiasi terhadap kesenian lokal mengalami
penurunan yang cukup signifikan dari tahun 2019 ke tahun 2020, ini dikarenakan terdampak dari pandemi Covid-19. Serta hal yang
perlu mendapat perhatian lebih yaitu kurang tertariknya minat generasi muda terhadap seni dan budaya lokal, untuk itu upaya
menumbuhkan minat generasi muda dengan selalu mencoba melibatkan dan memperkenalkan budaya lokal melalui kegiatan atraksi
seni dan budaya yang lebih atraktif serta kreatif antara lain melalui media sekolah, lembaga kepemudaan dan sanggar seni budaya.
Selain itu juga masih rendahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap objek cagar budaya dan nilai warisan cagar budaya
yang ditunjukkan dengan beberapa kasus pengrusakan, pencurian maupun perilaku vandalisme terhadap objek cagar budaya dan nilai
warisan cagar budaya.

4.2.17. Urusan Perpustakaan

Perkembangan Urusan Perpustakaan di Kota Semarang dapat terlihat dari peningkatan jumlah pengunjung perpustakaan,
peminjam buku perpustakaan, koleksi buku, dan peningkatan budaya baca menunjukkan kinerja yang positif. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat saat ini, pengunjung perpustakaan diperkirakan akan semakin
berkurang di mana orang cenderung lebih banyak membaca melalui platform online, fakta tersebut tentu menjadi hal yang tidak dapat
diabaikan oleh pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dan pelayanan perpustakaan bagi masyarakat ke depannya. Oleh karena itu
dilakukan pengembangan dalam hal pinjam online sehingga masyarakat luas bisa meminjam buku untuk lama waktu tertentu untuk
dibaca melalui smartphone. Koleksi ebook perpustakaan Kota Semarang juga akan disediakan di beberapa tempat umum yang bisa
diakses tanpa menggunakan koneksi internet, tetapi cukup dengan koneksi bluetooth dengan aplikasi tertentu. Pengembangan
teknologi digital di Perpustakaan Kota Semarang akan terus dilakukan untuk meningkatkan layanan masyarakat di bidang literasi
dengan harapan mampu meningkatkan budaya baca menjadi sebesar 89%. Selain itu untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung
dan mendekatkan dengan user potensial (mahasiswa), pada tanggal 2 Mei 2021 Gedung Perpustakaan Kota Semarang dilakukan
pemindahan dari Gedung Pandanaran ke Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan di Jalan Prof Soedarto, Tembalang. Untuk lebih
lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

IV-33

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 N Uraian Tahun
o (3) (4) 2018 (6) (7) o 2016 2017 2018 2019 2020
1 1 1 1
(1) (2) (5) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Jumlah Perpustakaan Milik 1 4 Jumlah Koleksi Buku 116.652 125.876 132.171 140.046 140.046
Pemerintah – [buah] perpustakaan – [buku]
86,00 87,00 88,00 89,00 89,00
2 Jumlah Perpustakaan Milik 188 190 191 192 192 5 Peningkatan Budaya Baca /
Swasta – [buah] Gemar Membaca – [%]

3 Jumlah Peminjam Buku 5.400 6.032 6.604 7.266 10.471
Perpustakaan – [orang]

Perkembangan Indikator Urusan Perpustakaan di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang, 2021

4.2.18. Urusan Kearsipan

Perkembangan Urusan Kearsipan di Kota Semarang mengalami peningkatan, hal ini ditandai dengan semakian banyaknya OPD
yang terlibat dalam penataan dokumen / kearsipan daerah. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

N Uraian Tahun N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
o 2016 2017 2018 2019 2020 o (3) (4) 2018 (6) (7)
45 60 60 60
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (1) (2) (5)

1 Jumlah Arsip Dengan System 18.453 22.032 22.582 25.141 28.055 4 Jumlah SKPD yang 60
Administrasi Yang Baik Dilibatkan Dalam
22.650 23.650 60.000 74.382 83.491 Pendataan Dan Penataan
2 Jumlah Dokumen Yang Dokumen/ Arsip Daerah
Berhasil Di Digitalisasi 56% 65% 66% 67% 68%

3 Aksesbilitas / Ketersediaan
Layanan Informasi Kearsipan

Perkembangan Indikator Urusan Kearsipan di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020

Sumber : Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang, 2021

IV-34

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

4.3. Fokus Layanan Urusan Penunjang

Layanan Urusan Penunjnag di Kota Semarang selama periode tahun 2016 – 2020, sesuai dengan Undang – undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, terdiri dari Urusan Kelautan dan Perikanan, Urusan Pariwisata, Urusan Pertanian, Urusan
Perdagangan dan Urusan Perindustrian.

4.3.1. Urusan Kelautan dan Perikanan

Perkembangan Urusan Kelautan dan Perikanan di Kota Semarang secara signifikan terus diupayakan terkait dengan
peningkatan dan pemberdayaa perekonomian masyarakat pesisir melalui fasilitasi dan pembinaan kelompok-kelompok pelaku usaha
perikanan. Pada urusan kelautan dan perikanan menunjukkan keberhasilan terlihat dari peningkatan konsumsi ikan per kapita, pada
tahun 2016 sebesar 30,94 kg/kapita/tahun (86 gram ikan /hari) menjadi 40,16 kg/kapita/tahun (111 gram ikan/hari) pada tahun
2020. Meski sudah menunjukkan peningkatan kinerja, namun masih rendahnya produksi budidaya ikan disebabkan belum optimalnya
pemanfaatan lahan dan pengetahuan masyarakat tentang budidaya ikan, belum optimalnya produksi hasil ikan tangkapan bila
dibandingkan dengan peluang dan transaksi pasar yang ada di Kota Semarang dan masih rendahnya tingkat konsumsi makan ikan,
belum tersedianya TPI yang representative, dan makin minimnya ketersediaan ikan diperikanan umum. Untuk lebih lengkapnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :

N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
o 2018 o (3) (4) 2018 (6) (7)
45 60 60 60
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (1) (2) (5)

1 Produksi Perikanan 3.200,57 3.595,61 3.419,24 3.725,78 3.738,10 4 Produksi Olahan Hasil 60
Budidaya (Ton) Perikanan

2 Produksi Perikanan 2.392,56 2.429,12 3.079,54 3.153,45 2.801,12 5 Meningkatkan Konsumsi 30,94 33,07 33,14 38,56 40,16
Tangkap (Ton) Ikan

3 Produksi Olahan 16.427,90 16.841,05 17.397,86 17.919 17.485
Hasil Perikanan

Perkembangan Indikator Urusan Kelautan dan Perikanan di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020

Sumber : Dinas Perikanan Kota Semarang, 2021

IV-35

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

4.3.2. Urusan Pariwisata

Perkembangan Urusan Pariwisata di Kota Semarang secara umum mengalami hantaman akibat pandemic Covid-19, dimana
dalam rangka social distancing beberapa obyek wisata dilakukan pembatasan kapasitas pengunjung bahkan sampai dengan penutupan
operasionalisasinya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu jumlah kunjungan wisatawan yang penurunannya bahkan
sampai hampir sebesar 60% dari tahun 2019 yang sebesar 7.305.559 orang. Jumlah wisatawan yang berkunjung pada tahun 2020
sebanyak 3.266.931 orang ,yang terdiri dari wisata mancanegara sebanyak 6.628 orang dan wisatawan domestik sebanyak 3.260.303
orang. Demikian pula dengan kunjungan wisata MICE yang pada tahun 2019 sebesar 8.619 orang menurun menjadi sebesar 5.109 orang
pada tahun 2020 , karena pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) dalam rangka percepatan penanganan corono virus
(covid-19) pada kegiatan sosial budaya (event).

Di Kota Semarang terdapat 76 obyek wisata yang terdiri dari 16 wisata alam, 27 wisata budaya dan 33 wisata buatan, di Kota
Semarang. Dari 76 obyek ini yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang dan tercatat dalam aset Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Semarang sebanyak 5 destinasi, yaitu Goa Kreo, Hutan Wisata Tinjomoyo, Taman Budaya Raden Saleh, Taman Margasatwa Semarang
dan Kampoeng Wisata Taman Lele yang mempunyai potensi untuk kembali memulihkan perekonomian di Kota Semarang pasca
pandemic. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
o 2018 o (3) (4) 2018 (6) (7)
6,50 7,80
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (1) (2) (5) 26,62 -55,28

1 Jumlah Wisatawan yang Berkunjung Ke Kota Semarang : 4 Persentase Kenaikan 8,60
Kunjungan wisata
 Mancanegara 59.252 59.672 66.105 82.030 6.628

 Domestik 4.605.570 4.964.804 5.703.282 7.223.529 3.260.303 5 Jumlah Destinasi Wisata 64 64 71 71 76
7.354 8.003 8.549 8.619 5.109
2 Pendapatan Sector 160.856 205.866,3 256.362,7 312.195,5 190.758,3 6 Jumlah Kunjungan Wisata
Pariwisata MICE

Perkembangan Indikator Urusan Pariwisata di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Semarang, 2021

IV-36

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

Pandemi tidak menghentikan inovasi, terlihat penyelenggaraan urusan pariwisata dapat beberapa prestasi dan penghargaan,
diantaranya : Penghargaan ASEAN Clean Tourist City Standard 2020-2022, Lomba Inovasi Daerah "New Normal" Sektor Wisata dan
Sektor Hotel serta Fasilitasi Forum Pengembangan Destinasi Pariwisata Kawasan dan Wilayah KSPN Melalui Event Bersama
“Kedungsepur”.

4.3.3. Urusan Pertanian

Perkembangan Urusan Pertanian di Kota Semarang cukup mengalami peningkatan luas lahan tanaman pangan organik yang
pada tahun 2019 seluas 10 Ha, pada tahun 2020 meningkat 40 % menjadi seluas 14 Ha. Hal ini mengindikasikan kesadaran masyarakat
untuk konsumsi tanaman organik meningkat, meskipun secara ekonomi nilainya lebih tinggi. Disisis lain lahan pertanian pangan
berkelanjutan masih dapat dipertahankan seluas 2.251,41 Ha. Dibidang peternakan kasus penyakit hewan menular terus dapat ditekan,
dimana pada tahun 2019 sebesar 27 kasus, namun pada tahun 2020 menurun menjadi sebesar 14 kasus. Hal ini ditunjang
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak serta penanggulangan penyakit hewan menular melalui biosecurity,
vaksinasi, dan surveillance. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
o (3) (4) 2018 (6) (7) o (3) (4) 2018 (6) (7)
13 14 19 24
(1) (2) 30.818 33.325,60 (5) 37.347 35.046 (1) (2) (5)
9.010
1 Jumlah Produksi 54.978 55.494 33.702 51.696 51.379 4 Jumlah kelompok tani yang 18
Peternakan(Ton) terbina (kelompok) 27
10.642 10.696 51.009 13.541 16.730
2 Jumlah Produksi 5 Jumlah petani yang 9.603 9.679 9.492 10.265
Pertanian (Ton) 10.854 tergabung dalam kelompok
tani (orang)
3 Produksi komoditas
holtikultura (Ton) 6 Jumlah tenaga penyuluh 27 25 29 27
Pertanian (orang)

Perkembangan Indikator Urusan Pertanian di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang, 2021

IV-37

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

Kinerja produksi pertanian trendnya semakin menurun, namun disisi ain untuk tanaman holtikultura justru terjadi peningkatan
produktivitas. Hal ini diantaranya disebabkan perubahan iklim yang mengakibatkan terjadinya peningkatan serangan Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) dan kekeringan pada lahan sawah yang menyebabkan jadwal tanam mundur. Selain itu juga alih fungsi
lahan pertanian ke non pertanian dan alih komoditas. Demikian pula untuk produksi hasil peternakan, yang menurun produksinya
sebesar 6,16% dibandingkan dengan produksi tahun 2019. Penurunan ini secara umum disebabkan menurunnya daya beli masyarakat
akibat pandemi. Sehingga jumlah pemotongan hewan kurban, permintaan hotel, restaurant, warung, catering juga menurun.

4.3.4. Urusan Perdagangan

Perkembangan Urusan Perdagangan di Kota Semarang secara makro mengalami penurunan yang ditunjukkan dari angka PDRB
pada poin nilai ekspor Kota Semarang, penurunan tersebut dikarenakan adanya persaingan dagang antara China dan Amerika, dimana
Amerika Serikat mengurangi impor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dari Indonesia, sehingga terjadi penurunan nilai ekspor Kota
Semarang yang mana komoditas Tekstil dan Produk Tekstil cukup memiliki andil besar dalam nilai ekspor Kota Semarang. Masih
dibidang perdagangan, dalam meningkatkan pelayanan dilakukan peningkatan sarana perdagangan yang representatif, sehingga
perekonomian rakyat tetap berkembang seiring dengan maraknya supermarket/swalayan/toko modern. Pemerintah Kota Semarang
sangat memperhatikan perkembangan sarpras perdagangan terutama untuk pasar rakyat. Pada tahun 2020 jumlah sarana
perdagangan yang representative masih sama dengan tahun 2019 yaitu sebanyak 17 unit dimana selama pandemi rata-rata penurunan
omset mencapai 40 %, dan sempat pasar tradisional menjadi klaster penyebaran covid.

Beberapa penghargaan menambah capaian kinerja pada Urusan Perdagangan, diantaranya Pameran Produk Unggulan Khas
Daerah dan Investasi , Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 Sektor Pasar Tradisional dan Sektor
Pasar Modern , Penghargaan aplikasi e-retribusi pasar tradisonal (Si Pariem) sebagai Kota Inovatif dalam IGA Award. Untuk lebih
lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

IV-38

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
o 2018 o (3) (7)
(4) 2018 (6)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (1) (2) 1.218. (5) 3.084.
036. 1.826. 1.101. 439.
1 Kontribusi sector 30,87 31,13 31,19 30,74 28,56 3 Transaksi dan distribusi 901 171. 1.163. 478. 326,82
Perdagangan dan komoditas ekspor non US$ 393 718. 622 US$
jasa terhadap PDRB 11 13 15 17 migas 5% US$ 499 US$
ADB (8 dari 17 241 US$ 260
kategori PDRB) kali kali
17 4 Jumlah Pengawasan Barang 238 252 260
2 Tingkat yang beredar kali kali kali
ketersediaan
sarana & prasarana
perdagangan yang
representative

Perkembangan Indikator Urusan Perdagangan di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020

Sumber : Dinas Perdagangan Kota Semarang, 2021

4.3.5. Urusan Perindustrian

Perkembangan Urusan Perindustrain di Kota Semarang diarahkan untuk menumbuh kembangkan industri secara intensif
dengan mengutamakan industri/usaha kecil dan menengah melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sumber daya manusia.
Tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan perekonomian daerah, hasil atau capaian pembangunan dalam urusan perindustrian juga
berdampak pada penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran. Hal ini menjadikan sektor industri
memiliki peran penting bagi perekonomian Kota Semarang Perkembangan urusan industri dapat dilihat dari beberapa variable yaitu
kontribusi sektor industri terhadap PDRB dan pertumbuhan industri.

Perkembangan pelayanan pada urusan industri dapat dilihat dari perkembangan jumlah industri dan jumlah kelompok pengrajin yang
ada diKota Semarang, juga peningkatan pelaku ekonomi kreatif yang bergerak disub sector videografi, fotografi, seni pertunjukkan,
fashion, aplikasi, DKV musik, film, animasi, kriya, denok kenang, komunitas pegiat wisata, PKL kota lama dan lainnya.

IV-39

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang

Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
o 2018 o (3) (4) 2018 (6) (7)
530 530 530 530
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (1) (2) (5)

1 Kontribusi kategori 27,81 27,65 27,88 27,44 28,64 4 Cakupan bina kelompok 530
Industri pengrajin
Pengolahan 2.758 2.767 2.782 2.790 2.805 10 10 10 10 10
terhadap PDRB 3.495 3.523 3.542 3.570 3.587 5 Jumlah kluster industri 20 20 20 20 20
(atas dasar harga
berlaku) 6 Pengembangan kawasan 0 0 568 594 618
sentra- sentra industri
2 Berkembangnya potensial
industri kreatif dan
industri kecil 7 Bertambahnya Industri
Kreatif
3 Jumlah Industri
Kecil & Menengah

Perkembangan Indikator Urusan Perindustrian di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020

Sumber : Dinas Perindustrian Kota Semarang, 2021

IV-40

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab V. Kemampuan Daya Saing Daerah Kota Semarang

BAB V
KEMAMPUAN DAYA SAING DAERAH KOTA SEMARANG

Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi
dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan provinsi dan kabupaten/kota lainnya yang berdekatan, nasional
atau internasional. Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim
berinvestasi dan sumber daya manusia.

5.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

5.1.1. Pengeluaran Per Kapita dan Komposisi Konsumsi Kota Semarang

Kebutuhan makanan merupakan kebutuhan utama, sehingga kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan tersebut akan
semakin meningkat. Namun kebutuhan ini mempunyai titik jenuh, sehingga pada tingkat pendapatan yang lebih tinggi pengeluaran
akan dialihkan ke kebutuhan lain. Oleh karena itu persentase pengeluaran makanan dan non makanan dapat dijadikan sebagai indikator
tingkat kesejahteraan penduduk. Besarnya konsumsi untuk makanan menandakan bahwa sebagian besar penduduk masih
mementingkan kebutuhan pokok. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

No Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
(3) (4) (6) (7)
(1) (2) 2018
A Rata rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan (Rupiah) 1.362,35 1.432, 80 (5) 1.648,49 1.648,49

1.771,15 38,83 39,45

1 Persentase Makanan (%) 38,63 38,63 39,95 61,17 60,55
2 Persentase Non Makanan (%) 66,29 61,37 60,05

Perkembangan Pengeluaran Konsumsi Pangan Rumah Tangga Per Kapita di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2021

V-1

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab V. Kemampuan Daya Saing Daerah Kota Semarang

5.2. Fokus Fasilitas Wilayah / Infrastruktur
Ketersediaan fasilitas wilayah / infrastruktur Kota Semarang meliputi aksesibilitas wilayah, penataan wilayah, ketersediaan

air bersih, ketersediaan fasilitas listrik dan telepon, fasilitas perdagangan dan jasa serta ketersediaan fasilitas lainnya. Ketersediaan
infrastruktur yang memadai merupakan salah satu daya tarik Kota Semarang dalam meningkatkan daya saing daerah.

5.2.1. Aksesbilitas Daerah
Kota Semarang selain merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah, juga merupakan jalur perlintasan dari wilayah barat (Jakarta)

menuju wilayah Timur (Surabaya) dan Selatan (Jogyakarta) atau sebaliknya sehingga Kota Semarang merupakan penopang jalur
distribusi perekonomian Jawa Tengah. Kondisi infrastruktur merupakan unsur penting yang perlu mendapatkan perhatian agar dapat
berfungsi dengan optimal. Daya saing lainnya di bidang Sarana prasarana perhubungan adalah dimilikinya pelabuhan udara/laut,
terminal bus, stasiun kereta api yang mampu menghubungkan seluruh kota di Indonesia. Ketersediaan sarana yang memadai dalam
mendukung aksesibilitas daerah di Kota Semarang antara lain :

a]. Sarana jalan di Kota Semarang sesuai dengan SK Walikota Semarang tentang Penetapan Status Jalan Kota Semarang, dengan
panjang total 839,901 kilometer dan persentase jalan kondisi baik sepanjang 731.013 km (87,04%), jalan kondisi sedang
sepanjang 47.108 km (5,61%) , kondisi rusak ringan sepanjang 37.855 km (4,51%) dan kondisi rusak berat sepanjang 23.925
km (2,85%). Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan serta perawatan jalan yang semakin intens membuahkan hasil yang
maksimal.

b]. Bandar Udara Internasional Ahmad Yani yang dapat melayani penumpang domestik antar pulau juga dapat melayani
penumpang internasional. Pada tahun 2020, menurut BPS Prov Jateng, jumlah kedatangan penumpang dari pintu domestik
mencapai 675.907 penumpang, sedangkan dari sektor keberangkatan mencapai angka sebanyak 656.930 penumpang. Dengan
sebanyak 8.345 penerbangan yang datang serta sebanyak 8.347 penerbangan yang berangkat. Sedangkan jika dilihat dari pintu
kedatangan internasional mencapai 22.120 penumpang dengan jumlah penerbangan sebanyak 206 penerbangan, dan dari
pintu keberangkatan mencapai 20.482 penumpang dengan jumlah penerbangan yang mencapai angka 207 penerbangan.

V-2

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab V. Kemampuan Daya Saing Daerah Kota Semarang

c]. Pelabuhan Tanjung Emas yang merupakan pelabuhan pelayaran nusantara untuk melayani penumpang kapal antar Provinsi,
namun demikian beberapa kapal pesiar internasional juga dapat singgah di pelabuhan ini. Selain itu pelabuhan Tanjung Emas
juga untuk melayani angkutan barang yaitu dengan adanya Terminal Peti Kemas untuk melayani bongkar muat muatan baik
nasional maupun internasional. Pada tahun 2020 jumlah kunjungan kapal untuk pelayaran nusantara mencapai 2.260 kapal,
untuk pelayaran rakyat sebanyak 189 kapal, untuk pelayaran khusus (non pelayaran) sejumlah 45 kapal, untuk jenis pelayaran
samudra mencapai angka sebesar 589 kapal. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

V-3

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab V. Kemampuan Daya Saing Daerah Kota Semarang

No Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 No Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
2018 (3) (4) (6) (7)
(1) (2) 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Jenis Pelayaran (5)
Jenis Pelayaran
1 Pelayaran Samudra :
1 Pelayaran Samudra : ▪ Bongkar
▪ Muat
▪ Unit Kapal 706 786 798 718 589 1.125.856 1.153.608 1.239.151 968.824 909.654
2 Pelayaran Rakyat : 131.720 91.566 118.064 124.290 46.578
▪ Gross Tonage 14.076.063 15.719.491 17.003.273 15.621.292 13.632.220 ▪ Bongkar
▪ Muat
2 Pelayaran Rakyat :
3 Pelayaran Rakyat :
▪ Unit Kapal 3.131 2.572 2.934 2.582 2.260 ▪ Bongkar 2.633.883 4.194.812 3.797.617 3.361.085 2.899.358
▪ Muat 143.175 118.262 146.267 129.850 66.637
▪ Gross Tonage 9.338.612 9.071.942 11.861.013 8.855.932 9.760.465
6 Pelayaran Rakyat :
3 Pelayaran Rakyat : ▪ Bongkar
▪ Muat
▪ Unit Kapal 116 250 156 226 189 00000
5 Pelayaran Rakyat : 00000
▪ Gross Tonage 24.129 50.184 36.346 50.601 40.092 ▪ Bongkar
▪ Muat
6 Pelayaran Rakyat :
6 TOTAL
▪ Unit Kapal 58 41 45 30 45 ▪ Bongkar 00000
▪ Muat 00000
▪ Gross Tonage 184.443 157.901 140.298 132.720 132.009

5 Pelayaran Rakyat :

▪ Unit Kapal 188 109 88 215 201 2.141.030 177.972 1.745.044 2.312.167 2.298.334
0 0 740 0 83.400
▪ Gross Tonage 3.542.072 2.015.385 3.447.614 4.068.708 3.625.565

6 TOTAL

▪ Unit Kapal 4.199 3.758 4.021 3.771 3.284 5.900.769 5.526.392 6.781.812 6.642.076 6.107.346
274.895 209.828 265.071 254.140 196.615
▪ Gross Tonage 27.165.319 27.014.903 32.488.544 28.729.253 27.190.351

Perkembangan Kunjungan Kapal serta Bongkar dan Muat Barang (Ton) Melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Menurut Jenis Pelayaran
Tahun 2016 – 2020

Sumber : Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas dan Badan Pusat Statistik Prov. Jateng, 2021

V-4

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab V. Kemampuan Daya Saing Daerah Kota Semarang

d]. Stasiun kereta api di Kota Semarang untuk melayani angkutan penumpang dan barang. Untuk pelayanan angkutan kelas
Eksekutif dan Bisnis pelayanan di utamakan di Stasiun Tawang, sedangkan pelayanan angkutan kelas ekonomi dan bisnis
dipusatkan di Stasiun Poncol.

Banyaknya Penumpang dan Kiriman Barang Pendapatan Penumpang dan Kiriman Barang
Melalui PT. Kereta Api Daerah Operasi IV Semarang Melalui PT. Kereta Api Daerah Operasi IV Semarang [ Juta Rp. ]

N Bulan Penumpang Barang Barang JUMLAH N Bulan Penumpang Barang Barang JUMLAH
o Hantaran Kiriman o Hantaran Kiriman
(3) & Bagasi (6) (3) & Bagasi (6)
(1) (2) Biasa (1) (2) Biasa
541.295,00 (4) 7.923,00 62.290,24 (4) 3.325,15
1 Januari (5) 1 Januari (5)
758,00 470,80
7.165,00 2.854,36

2 Februari 515.538,00 664,00 6.209,00 6.873,00 2 Februari 53.893,17 403,01 2.806,07 3.209,08

3 Maret 374.989,00 641,00 6.080,00 6.721,00 3 Maret 38.100,00 383,62 2.925,78 3.309,39

4 April 49.277,00 484,00 9.690,00 10.174,00 4 April 4.022,56 276,70 2.861,93 3.138,63

5 Mei 277,00 341,00 4.915,00 5.256,00 5 Mei 101,44 209,20 2.447,59 2.656,79

6 Juni 28.477,00 561,00 6.220,00 6.781,00 6 Juni 1.698,91 335,96 1.656,96 1.992,92

7 Juli 79.307,00 606,70 6.385,00 6.991,70 7 Juli 5.415,01 417,57 2.605,91 3.023,47

8 Agustus 123.446,00 519,90 3.380,00 3.899,90 8 Agustus 11.065,04 352,20 2.534,81 2.887,02

9 September 118.287,00 502,95 5.720,00 6.222,95 9 September 10.100,41 384,97 2.478,93 2.863,90

10 Oktober 134.659,00 524,03 5.685,00 6.209,03 10 Oktober 11.681,08 403,18 2.636,88 3.040,06

11 Nopember 154.795,00 560,17 8.935,00 9.495,17 11 Nopember 14.947,69 428,37 2.684,57 3.112,93

12 Desember 152.265,00 558,50 6.400,00 6.958,50 12 Desember 15.039,08 423,42 2.466,46 2.889,88

JUMLAH 2.272.612,00 6.721,25 76.784,00 83.505,25 JUMLAH 62.290,24 470,80 2.854,36 3.325,15

Perkembangan Penumpang & Kiriman Barang Melalui PT. KA (Persero) DaOp IV Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Jateng, 2021

V-5

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab V. Kemampuan Daya Saing Daerah Kota Semarang

e]. Terminal Bus untuk melayani angkutan bus didalam kota, antar kota bahkan antar Provinsi. Beberapa terminal di Kota
Semarang berdasarkan tipe pelayanan yaitu: Tipe A terminal berada di Kelurahan Mangkang Kulon Kecamatan Tugu, terminal
penumpang B di kelurahan Terboyo Kecamatan Genuk dan Terminal tipe B penggaron di kecamatan Pedurungan. Terminal
dengan Tipe C yaitu di kelurahan Cangkiran kecamatan Mijen, di kelurahan Cepoko Kecamatan Gunungpati, di Kelurahan
Tanjung Mas kecamatan Semarang Utara dan Meteseh Kecamatan Tembalang.

5.2.2. Ketersediaan Fasilitas Perdagangan dan Jasa

Kota Semarang sebagai kota perdagangan dan jasa, dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas hotel, penginapan, restoran/rumah
makan, pasar modern dan pasar tradisional. Sampai dengan tahun 2020 jumlah fasilitas perdagangan dan jasa mengalami peningkatan,
jumlah restoran/rumah makan sebanyak 190 buah. Hal ini didukung juga oleh banyaknya Hotel sebanyak 169 buah.

Banyaknya Penginapan / Hotel Menurut Jenis di Kota Semarang Banyaknya Restoran Menurut Jenis di Kota Semarang

N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 N Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020
o o
(3) (4) 2018 (6) (7) (3) (4) 2018 (6) (7)
(1) (2) (1) (2)
6 6 (5) 6 6 162 173 (5) 1.001 215
1 Hotel Bintang 5 6 6 15 12 1 Jumlah Restoran 175 176 176 177
2 Hotel Bintang 4 15 15 6 17 24 187
3 Hotel Bintang 3 17 17 11 16 26 2 Jumlah Rumah 176
6 Hotel Bintang 2 9 13 17 10 13 Makan
5 Hotel Bintang 1 74 75 16 76 88
6 Hotel Melati 127 132 10 140 169 3 Jumlah Cafe 91 91 95 129 145
76 81 82 108 118 121
TOTAL 136 6 Jumlah Bar 15 15 17 36 39

5 Jumlah Jasa Boga
Catering

Perkembangan Penginapan / Hotel dan Restoran / Rumah Makan Menurut Jenisnya di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Kebidayaan & Pariwisata Kota Semarang, 2021

V-6

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab V. Kemampuan Daya Saing Daerah Kota Semarang

5.3. Fokus Iklim Investasi
Daya tarik investor untuk memanamkan modalnya sangat dipengaruhi faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, kebijakan

perpajakan dan regulasi perbankan, sebagai infrastruktur dasar yang berpengaruh terhadap kegiatan investasi. Iklim investasi juga
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mendorong berkembangnya investasi antara lain kondisi keamanan dan ketertiban
wilayah serta kemudahan proses perijinan.

5.2.1. Kemudahan Perijinan
Perijinan dalam berinvestasi dilaksanakan dengan pelayanan perijinan satu pintu, melalui Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP )Kota Semarang, Penyelesaian ijin usaha bagi investor dilaksanakan dengan menggunakan
aplikasi lokal SIIMUT (Sistem Izin Investasi Mudah dan Terpadu) dengan 27 jenis layanan. Selanjutnya mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, pengajuan perizinan
berusaha serta pengajuan perizinan lainnya di wilayah Pemerintah Kota Semarang dan daerah lainnya menggunakan layanan melalui
OSS (Online Single Submissions) yang dikembangkan pemerintah pusat untuk semua proses registrasi. Adapun karakteristik izin
berusaha oleh pelaku usaha adalah : berbentuk badan usaha maupun perorangan; Usaha mikro, kecil, menengah maupun besar; Usaha
perorangan/badan usaha baik yang baru maupun yang sudah berdiri sebelum operasionalisasi OSS. Usaha dengan modal yang
seluruhnya berasal dari dalam negeri, maupun terdapat komposisi modal asing.

Tentunya dalam masa peralihannya, terdapat beberapa kendala dalam pelayanan periijinan tersebut. Dan sampai dengan saat
ini telah dilakukan integrasi secara bertahap antara sistem OSS dengan SIIMUT, meski belum sepenuhnya dapat terwujud. Dalam
peningkatan pelayanan tentang perijinan berusaha, selain dilakukannya integrasi sistem juga mengajukan ijin kepada Lembaga OSS
untuk mendapatkan Notifikasi Komitmen pelaku usaha di OSS, serta tetap mengoperasionalkan SIIMUT bagi perijinan dan Non
perijinan yang tidak terfasilitasi dalam OSS dan PP Nomor 24 tahun 2018.

V-7

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab V. Kemampuan Daya Saing Daerah Kota Semarang

5.4. Fokus Sumber Daya Manusia
Manusia sebagai subyek dalam keberlangsungan pembangunan daerah memiliki peran penting dalam menentukan

pembangunan daerah. Sumber daya manusia dalam bentuk tenaga kerja menjadi salah satu penentu pembangunan daerah. Semakin
berkualitas tenaga kerja di suatu daerah makan semakin memudahkan pembangunan daerah. Kualitas tenaga kerja juga menjadi
penentu daya saing daerah. SDM yang dimiliki Kota Semarang menyumbang angka yang cukup tinggi dalam mempengaruhi Indeks
Daya Saing Daerah yaitu mencapai 0,084. Kualitas SDM ditentukan oleh dukungan pendidikan baik formal maupun non formal.

5.4.1. Jumlah Aparatur Pemerintah

Perkembangan jumlah aparatur pemerintah Kota Semarang dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Dilihat pada jumlah
Pegawai negeri Sipil yang ada di Kota Semarang dari tahun 2016 – 2020 mengalami pergerakan yang fluktuatif.

No Uraian 2016 2017 Tahun 2019 2020 Pada tahun 2016 jumlah Aparatur Sipil Negara
2018 (ASN) di Kota Semarang sebanyak 12.063 orang,
(1) (2) (3) (4) (6) (7)
(5) angka tersebut terus mengalami penurunan
1 Jumlah aparatur golongan I – [orang] 213 185 116 81 selama 5 tahun kedepan yang sampai pada kondisi
2 Jumlah aparatur golongan II – [orang] 132 1.289
3 Jumlah aparatur golongan III – [orang] 5.916 akhir tahun 2020 mengalami penurunan yang
4 Jumlah aparatur golongan IV – [orang] 2.289 2.001 1.605 1.487 2.480 signifikan yaitu menjadi sebanyak 9.766 orang.
5 Total Aparatur Pemerintah – [orang] 9.766
5.826 5.601 5.769 6.192 Hal ini disebabkan karena jumlah Aparatur Sipil
Negara (ASN) pensiun tidak sebanding atau tidak
3.735 3.502 3.155 2.810
diimbangi dengan banyaknya penerimaan
12.063 11.289 10.661 10.605 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dibutuhkan.

Perkembangan Aparatur Pemerintah / Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2021; data diolah.

V-8

[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab VI. Penutup

BAB VI
PENUTUP

Penyusunan publikasi Buku Statistik Sektoral Kota Semarang merupakan salah satu bentuk pelaporan pencapaian kinerja
daerah yang dilaksanakan pada tahun 2016 samapi dengan 2020. Isi dari publikasi ini merupakan hasil dari kinerja penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pengampu/OPD. Kondisi yang disampaikan dalam laporan ini
bersifat makro maupun mikro.

Kondisi pembangunan daerah secara makro disampaikan melalui aspek kesejahteraan masyarakat dan sosial yang meliputi
pertumbuhan PDRB, pertumbuhan ekonomi, inflasi, kondisi kemiskinan, indeks pemabangunan manusia, indeks pembangunan gender
dan indeks pemberdayaan gender. Sementara itu untuk menggambarkan kondisi pembangunan daerah Kota Semarang secara mikro
disampaikan melalui indikator-indikator daerah yang melekat pada masin-masing OPD berdasarakan urusan penyelenggaraan
pemerintahan.

Dengan tersusunnya laporan indikator kinerja pembangunan daerah ini diharapakan akan memberikan gambaran positif bagi
siapapun yang membaca buku laporan ini. Hasil penyajian laporan ini tentunya diharapkan akan memberikan masukan kepada yang
berkepantingan dalam rangka melakukan berbagai pembenahan terhadap kondisi-kondisi yang masih dianggap kurang memenuhi
kebutuhan masyarakat. Selain itu, gambaran kondisi kinerja yang ada saat ini dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam menyusun
perencanaan selanjutnya untuk menjadi lebih baik.

--------------- ooo0ooo --------------

VI-1


Click to View FlipBook Version