[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]  Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
N           Uraian    2016  2017  Tahun                     2020  N                    Uraian                                       Tahun  2020
o                                 2018 2019                       o                                             2016 2017 2018 2019         (7)
                                                                                                                                           159
(1) (2)               (3) (4) (5) (6)                       (7) (1)                             (2)             (3) (4) (5) (6)
                                                                                                                                            84
1 Angkatan Kerja :                                                3 Jumlah Kasus Perselisihan 208 157 124 150                               n/a
                                                                        Hubungan Industrial yang                                            n/a
    Jumlah Bekerja   836.837 899.796 872.827 907.937 925.963           Ditangani                                                           n/a
                      51.229 63.700 48.724 43.198 98.001
    Jumlah                                                       4 Jumlah Kasus Perselisihan
      Pengangguran                                                      Hubungan Industrial yang
      Terbuka
                                                                     Diselesaikan :
    Total Angkatan   888.066 963.496 921.551 951.135 1.023.964       Dalam Bentuk PB                          28 32 62 83
      Kerja
                                                                      Tahap Anjuran Mediator 13 0 76 53
2 Bukan Angkatan
                                                                      Secara Bipartite Usai                    4 0 4 21
   Kerja :
    Sekolah          283.252 138.537 166.175 174.979 151.538                          Mediasi
    Mengurus         306.753 229.010 268.388 245.101 232.208         Diasumsikan Selesai                      163 125  42  14
      Rumah Tangga
                                                                                       Bipartite Tidak Melapor
    Lainnya          20.466 47.895 49.490 60.779 57.411
    Total Bukan      610.471 415.442 484.053 480.859 441.157
      Angkatan Kerja
Perkembangan Angkatan Kerja, Bukan Angkatan Kerja dan Kasus Perselisihan Hubungan Industrial di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang & Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2021
4.2.2. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
          Perkembangan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kota Semarang, terlihat bahwa indikator Indeks
Pembangunan Gender (IPG) selama lima tahun terakhir mengalami kecenderungan yang menurun dari 96,62 di tahun 2016 menjadi
sebesar 95,49 di akhir tahun 2020. Kondisi tersebut diikuti oleh pergerakan angka Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yaitu sebesar
76,53 di tahun 2016 menurun menjadi 75,55 di akhir tahun 2020. Sedangkan angka rasio KDRT mengalami penurunan dari sebesar
0,037 persen di tahun 2016 menjadi 0,020 di tahun 2020. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
                                                                                                                                           IV-17
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]       Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
N  Uraian                   2016   2017   Tahun  2019   2020   N  Uraian                                         Tahun           2020
o                                          2018                o                             2016 2017 2018 2019                   (7)
                                                                                                                                   20
(1) (2)                       (3)    (4)    (5)    (6)    (7)  (1) (2)                         (3) (4) (5) (6)
                                                                                                                                   50
1 Indeks Pembangunan        96,62  95,69  95,82  95,55  95,49  8 Persentase Perempuan di       24 24 24 22
      Gender (IPG)          76.53  75.22  75.55  75.55  75,55        Lembaga Legislative                                          0,23
                            0,037  0,053  0,055  0,038  0,020                                  49 68 83 40
2 Indeks Pemberdayaan       2,79   7,04   7,00   7,60   7,13   9 Jumlah Anak Korban           0,01 0,02 0,27 0,23                100,00
      Gender (IDG)                                                   Kekerasan
                            97,21  97,21  97,21  96,40  96,40                                100,00 100,00 100,00 100,00           97
4 Rasio KDRT                                                   10 Prevalensi Kekerasan         64 68 96 97
                            56,09  56,09  56,09  56,34  56,34        Terhadap Anak
5 Persentase Partisipasi
      Perempuan di Lembaga                                     11 Pemberdayaan Terhadap
      Pemerintah                                                     Korban KDRT
6 Persentase Partisipasi                                       12 Cakupan Program
      Perempuan di Lembaga                                           Pengarusutamaan Gender
      Swasta
7 Partisipasi Angkatan
      Kerja Perempuan
Perkembangan Angkatan Kerja, Bukan Angkatan Kerja dan Kasus Perselisihan Hubungan Industrial di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak Kota Semarang & Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2021
4.2.3. Urusan Pangan
          Perkembangan Urusan Pangan dapat dilihat dari indikator – indikator, antara lain Ketersediaan Pangan Utama, Skor Pola
Pangan Harapan (PPH), dan Jumlah Keluarga Rawan Pangan yang Dibantu. Pada akhir tahun 2020, indikator ketersediaan pangan
penduduk bernilai sebesar 3.055 kkal/kapita/hari yang meningkat dari tahun 2016 yang sebesar 3.050 kkal/kapita/hari. Sedangkan
nilai Skor Pola Pangan Harapan (PPH) mengalami penurunan dari tahun 2016 yang sebesar 91,00 menjadi sebesar 88,70 di tahun 2020.
Upaya yang dilakukan dalam pembangunan urusan pangan diantaranya Peningkatan Pemahaman Pentingnya Konsumsi Pangan
Beragam Bergizi, Seimbang dan Aman ( B2SA ) dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) untuk pemenuhan kebutuhan Gizi Keluarga,
disamping pemantauan ketersediaan dan keamanan pangan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
                                                                                                                                 IV-18
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]         Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
No Uraian                                              2016              2017     Tahun         2019         2020
                                                         (3)               (4)                    (6)          (7)
(1) (2)                                                                            2018
                                                       3.050             3.051        (5)       3.054        3.055
 1 Ketersediaan Pangan Penduduk – [Kkal/Kapita/ hari]                    87,20                  94,00        88,70
                                                                                   3.052
2 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) – [poin]              91,00               13                     0            0
                                                                         80,00     87,70        76,01        91,26
3 Cakupan Daerah Rentan Pangan – [kelurahan]           45
                                                                                      0
4 Tingkat Keamanan Pangan – [%]                        80,00
                                                                                   83,56
Perkembangan Indikator Urusan Pangan di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, 2021
4.2.4. Urusan Pertanahan
          Perkembangan Urusan Pertanahan dilihat dari indikator Tertib Administrasi Pertanahan (Peningkatan Data Base Pertanahan)
dan indikator Penyelesaian Kasus Tanah Negara. Pada tahun 2020 Dinas Penataan Ruang Kota Semarang melakukan Verifikasi dan
Validasi data berdasarkan pada Jumlah SPPT PBB tahun 2020 sebanyak 750.360 lembar SPPT, diperoleh data tervalidasi sebanyak
662.344 data. Dari kegiatan Verifikasi dan Validasi data tahun 2020 ada penambahan jumlah SPPT PBB sebesar 219.748 dari data SPPT
PBB tahun 2019 sebesar 530.612. Nilai persentase penertiban administrasi pertanahan selalu meningkat dari tahun 2016 yang sebesar
30,00 persen menjadi 88,27 persen di akhir tahun 2020. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No Uraian                                              2016              2017       Tahun          2019         2020
(1) (2)                                                  (3)               (4)       2018             (6)           (7)
 1 Tertib Administrasi Pertanahan                      30,00             34,72           (5)       57,00        88,27
         ( Peningkatan Data Base Pertanahan) – [%]
                                                                                     37,00      100,00 %      100,00 %
2 Penyelesaian Kasus Tanah Negara – [%]                 100,00 % 100,00 %                       ( 7 kasus )  ( 15 kasus )
                                                       ( 20 kasus ) ( 15 kasus )   100,00 %
                                                                                  ( 15 kasus )
Perkembangan Indikator Urusan Pertanahan di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : BPN dan Dinas Penataan Ruang Kota Semarang, 2021
                                                                                                                           IV-19
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]         Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
4.2.5. Urusan Lingkungan Hidup
          Perkembangan Urusan Lingkungan Hidup selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal
tersebut dapat terlihat pada indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang semula di tahun 2016 sebesar 44,84 persen
meningkat menjadi sebesar 66,05 persen di tahun 2020 serta peningkatan indikator Persentase Ruang Terbuka Hijau yang semual
sebesar 43,76 persen menjadi sebesar 44,21 persen di tahun 2020. Dalam hal yang berkaitan dengan manajemen pengelolaan sampah,
Kota Semarang telah menghadirkan aplikasi pelaporan sampah berbasis digital yaitu SILAMPAH (Sistem Lapor Sampah). Aplikasi
SILAMPAH adalah sebuah inovasi untuk penanganan sampah, untuk mengatasi timbulan sampah yang belum terangkut. Masyarakat
dapat melaporkan titik sampah yang belum terangkut tersebut secara online dengan mengisikan data pada aplikasi ini. Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup mengukur keberhasilan program pengelolaan lingkungan di daerah dan menjadi bahan masukan bagi para
pengambil keputusan baik ditingkat pusat maupun daerah untuk menentukan arah kebijakan pengelolaan lingkungan dimasa depan.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
N  Uraian                         2016  2017   Tahun      2020  N                          Uraian  2016   2017   Tahun   2019   2020
o                                  (3)    (4)  2018 2019   (7)  o                                    (3)    (4)   2018     (6)    (7)
                                   60     60               60
(1) (2)                                          (5) (6)   60   (1) (2)                            44,84  50,93     (5)  62,88  66,05
1 Pencemaran Status Mutu Air                     60 60     99   4 Indeks Kualitas Lingkungan       31,88          51,94         55,90
                                                                      Hidup (IKLH)                 45,25                        50,44
2 Cakupan Penghijauan             41 46 51 56                                                      61,72                        95,20
      Wilayah Rawan Longsor &                                                                      43,76                        44,21
      Sumber Mata Air                                           5 Indeks Tutupan Vegetasi                 50,90  56,51   56,51
                                                                                                          39,00  31,01   48,75
3 Cakupan Pengawasan              95    97 109 112              6 Indeks kualitas air (IKA)               62,90  74,27   85,50
      Terhadap Pelaksanaan Amdal                                                                          44,06  44,06   44,15
      (Jumlah Perusahaan yg                                     7 Indeks kualitas udara (IKU)
      Diawasi)
                                                                8 Persentase Ruang Terbuka
                                                                      Hijau
Perkembangan Indikator Urusan Lingkungan Hidup di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang & Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2021
                                                                                                                                IV-20
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]          Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
4.2.6. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
          Perkembangan Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil menunjukkan keberhasilan yang cukup siginifikan,
hal ini dapat terlihat dari beberapa indicator, antara lain Rasio Penduduk ber KTP per Satuan Penduduk, Rasio Bayi Berakta Kelahiran,
Rasio Penduduk ber NIK dan Kepemilikan Kartu Identitas Anak (KIA). Dimasa pandemic Covid-19, dalam menjaga pelayanan terkait
administrasi penduduk dengan tidak meninggalkan protokol Kesehatan, Langkah yang ditempuh diantaranya, membangun aplikasi
berbasis online untuk perekaman e-KTP dan permohonan cetak melalui website http://eservices.dispendukcapil.semarangkota.go.id
dan aplikasi berbasis android Si D’Nok serta pelayanan adminstrasi kependudukan dating jemput bola bagi warga yang tidak bisa
menerima layanan ditempat perekaman data.
N  Uraian                      2016   2017   Tahun  2019   2020    N  Uraian                     2016              Tahun       2020
o                                (3)    (4)  2018     (6)    (7)   o                               (3)                           (7)
                                                                                                         2017 2018 2019
(1) (2)                        94,43  91,46    (5)  97,14  98,11   (1) (2)                       100,00    (4) (5) (6)         100,00
1 Rasio Penduduk ber KTP per                 94,94                 5 Rasio keluarga berKK                100,00 100,00 100,00
      Satuan Penduduk – [%]                                              (Kartu Keluarga) – [%]
2 Rasio Bayi Berakta Kelahiran – 89,29 92,78 95,46 97,15 97,00     6 Rasio Pasangan Berakta      100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
      [%]                                                                Nikah
                                                                                                 ada ada ada ada ada
3 Rasio Penduduk ber NIK – [%] 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00  7 Tersedianya Data
                                                                         Registrasi Terkait
4 Kepemilikan Kartu Identitas  0,00 2,00 12,94 37,16 60,57               Kelahiran & Kematian –
      Anak (KIA) – [%]                                                   [ada/tidak]
Perkembangan Indikator Urusan Administrasi Kependudukan & Pencatatan Sipil di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil Kota Semarang & Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2021
Berdasarkan data capaian dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang selama lima tahun terkahir, terlihat bahwa
kinerja yang berkaitan dengan pemberkasan adminstrasi kependudukan sudah sangat bagus dengan mencapai angka 100 persen.
Namun masih ada beberapa catatan antara lain, Rasio Penduduk ber KTP di tahun 2016 sebesar 94,43 persen meningkan menjadi 98,11
persen di akhir tahun 98,11 persen yang berarti masih terdapat sekitar hampir 2 persen penduduk yang belum mempunyai KTP. Hal
                                                                                                                               IV-21
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]            Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
tersebut juga diikuti dengan angka Rasio Bayi Berakta Kelahiran yang bernilai 89,29 persen di tahun 2016 meningkat cukup signifikan
menjadi sebesar 97,00 persen ditahun 2020, dengan kata lain bahwa masih terdapat sebesar 3 persen bayi yang belum mempunyai
akta kelahiran. Sedangkan jika dilihat dari indicator Kepemilikan Kartu Identitas Anak (KIA), sampai dengan akhir tahun 2020 mencapai
angka sebesar 60,57 persen, hal ini perlu menjadi perhatian bahwa banyak masyarakat terutama orang tua yang belum terlalu perduli
dengan perlunya KIA sebagai indentitas anak.
4.2.7. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan
          Perkembangan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan terkihat dari pemberdayaan masyarakat serta keterlibatan
lembaga masyarakat. Dalam penanganan terkait pemberdayaan masyarakat dan kelurahan, pemerintah memerlukan dukungan serta
peran dari semua pihak baik swasta, stakeholder, perguruan tinggi, LSM dan masyarakat. Kegotongroyongan dan kepedulian
masyarakat kembali ditunjukkan pada saat penanganan pandemi Covid-19, yang menempatkan Kota Semarang menjadi persebaran
kasus Corona tertinggi di Jawa Tengah. Kebijakan yang dipilih saat itu adalah penerapan pembatasan wilayah non Pembatasan Sosial
berskala Besar (PSBB) dengan model Jogo Tonggo. Jogo Tonggo ini merupakan gerakan gotong royong diseluruh elemen masyarakat
dengan kontrol dari pemerintah untuk melakukan karantina wilayah disertai sistem lumbung pangan. Untuk lebih lengkapnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
N  Uraian                     2016    2017    Tahun          2020    N  Uraian                               2016              Tahun       2020
o                               (3)     (4)   2018 2019        (7)   o                                         (3)   2017 2018 2019          (7)
(1) (2)                       100,00  100,00    (5) (6)      100,00  (1) (2)                                 100,00    (4) (5) (6)         100,00
1 Persentase PKK Aktif – [%]                  100,00 100,00          4 Persentase Posyandu Aktif                     100,00 100,00 100,00
2 Jumlah Kelompok Binaan PKK 32 32 32 32 32 5 Jumlah Posyandu Mandiri 590 588 588 808 808
3 Jumlah LPM yang Aktif       18 18 18 18 18 6 Jumlah Posyantek yang                                         16 16 16 16 16
                                                                                           Aktif/ Berfungsi
Perkembangan Indikator Urusan Administrasi Kependudukan & Pencatatan Sipil di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang, 2021
                                                                                                                                           IV-22
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]            Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
4.2.8. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
          Perkembangan Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana selama lima tahun terakhir menunjukkan hal yang
perlu diperhatikan secara intens. Ditunjukkan dari banyaknya jumlah peserta KB yang terus menurun dari tahun 2016 yang sebanyak
202.207 pasangan menjadi 194.631 pasangan. Sedangkan cakupan tingkat putus alat kontrasepsi (DO) dan cakupan PUS unmet need
mengalami pergerakan yang cukup fluktuatif namun nilainya dapat dikatakan masih rendah ( dibawah 20 persen ), hal ini disebabkan
karena kesadaran masyarakat yang masih kurang dan terjadi peningkatan jumlah pernikahan dini, yaitu usia istri yang kurang dari 20
tahun. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
N  Uraian                 2016     2017    Tahun     2019     2020    N  Uraian                     2016   2017   Tahun   2019  2020
o                           (3)      (4)    2018       (6)      (7)   o                               (3)    (4)   2018    (6)    (7)
                                                                                                                          8,42
(1) (2)                  202.207  218.185     (5)   199.001  194.631  (1) (2)                       12,30  12,66     (5)        12,16
1 Jumlah Peserta KB                        205.201                    4 Cakupan Tingkat Putus Alat                 7,66         10,46
      Aktif                                                                 Kontrasepsi (DO)
2 Rasio Akseptor KB      76,88 78,61 78,10 77,47 76,94                5 Cakupan PUS unmet need 10,44 9,59 8,94 9,63
      per 100 PUS – [%]
3 Jumlah PIK Remaja      78 75 70 70 73
   per Jumlah Kelurahan
Perkembangan Indikator Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Pengendalian Penduduk & KB Kota Semarang, 2021
Banyak kegiatan sosialisasi / pemberian informasi kepada pasangan yang sudah menikah tentang pentingnya ber-KB, pembentukan
forum – forum kelompok masyarakat maupun jejaring / kemitraan yang peduli KB serta pembentukan pusat – pusat informasi dan
konseling bagi remaja dengan tujuan penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna
memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi telah secara massif dilakukan. Hal yang sama juga perlu
dilakukan untuk koordinasi lintas sector dalam pembinaan & penyuluhan kepada Kader PUS unmetneed tentang pentingnya
menggunakan alat kontrasepsi.
                                                                                                                                IV-23
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]  Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
4.2.9. Urusan Perhubungan
          Perkembangan Urusan Perhubungan selama lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Dari
indikator jumlah koridor BRT yang menjadi sebanyak 8 koridor di akhir tahun 2020, meliputi :
o Koridor I  : Mangkang – Penggaron (25 armada bus besar);
o Koridor II : Terboyo – Ungaran (26 armada bus sedang);
o Koridor III : Tanjung Mas – Akpol (18 armada bus sedang);
o Koridor IV : Stasiun Tawang – Cangkiran (26 armada bus sedang);
o Koridor V : Meteseh – PRPP (16 armada bus sedang);
o Koridor VI : Undip – Unnes (16 armada bus sedang);
o Koridor VII : Terboyo – Bangetayu – Pemuda (15 armada bus sedang);
o Koridor VIII : Terminal Cangkiran – Gunungpati – Simpang Lima (18 armada bus sedang);
o Feeder I   : Ngaliyan – PRPP (24 armada mikro bus);
o Feeder II  : Bangetayu – Kaligawe (24 armada mikro bus);
o Feeder IV : Ungaran – BSB (27 armada mikro bus);
o Dan pada tahun 2021 direncanakan beroperasi Feeder III ( Penggaron – Sumur Jurang )
Hal ini ditunjang dengan penambahan jumlah halte BRT dari 239 unit di tahun 2016 menjadi 376 unit di akhir tahun 2020 serta secara
otomatis jumlah penumpang BRT juga mengalami peningkatan dari tahun 2016 yang sebanyak 7.725.490 orang menjadi sebanyak
10.935.306 orang di tahun 2020. Dan untuk menunjang kenyamanan transportasi, telah dilakukan langkah – langkah diantaranya
dilakukan penertiban parkir on street yang mengganggu kelancaran lalu lintas serta mengoptimalkan potensi sektor perparkiran yang
belum tertangani dengan capaian persentase penertiban parkir di kawasan strategis sebesar 83,42 persen di akhir tahun 2020. Dan
juga penambahan fasilitas perlengkapan jalan sebesar 63,13 persen serta peningkatan jumlah ATCS menjadi 46 simpangan sampai
dengan akhir tahun 2020. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
                                                                                         IV-24
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]             Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
N  Uraian                       2016    2017    Tahun   2019  2020       N            Uraian                2016   2017   Tahun        2019   2020
o                                (3)      (4)    2018    (6)   (7)       o                                    (3)    (4)   2018          (6)    (7)
                                  6       6               8     8
(1) (2)                                            (5)                   (1) (2)                            71,84  75,74     (5)       81,32  83,42
1 Pelayanan Angkutan Umum                          7                     5 Persentase Ketertiban            55,00          78,47              63,13
      Massal (BRT) – [koridor]                                                 Parkir di Kawasan Strategis
                                                                                                             25                                46
2 Jumlah Halte BRT – [unit]      239     271     283 376 376             6 Tersedianya Fasilitas              7    59,00 60,87 61,73            3
3 Jumlah Penumpang BRT –        7.725.  9.125.  10.210. 10.233. 10.935.        Perlengkapan Jalan (rambu,
                                 490     793                                   marka, & guardrill)                 30 32 38
      [orang]                   49,00   56,38     296 291 306                                                      654
4 Persentase Kendaraan Lulus                    46,98 66,42 54,94        7 Jumlah ATCS – [simpangan]
      Uji Laik Jalan                                                     8 Jumlah Titik / Ruas Rawan
                                                                               Macet – [tiik/ruas]
Perkembangan Indikator Urusan Perhubungan di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Semarang, 2021
N  Uraian                                            Tahun    2020       N            Uraian                                    Tahun  2019   2020
o                               2016 2017 2018 2019                      o                                  2016 2017 2018
                                                                                                                                        (6)    (7)
(1) (2)                         (3) (4) (5) (6) (7) (1)                               (2)                   (3) (4) (5)
                                                                                                                                         -      -
1 Jumlah Perusahaan Otobis –    42 8 8 8 42 3 Bus Antar Provinsi :                                           ---                         -      -
      [unit]                                                                                                 ---                        89      0
                                                                            a) Ekonomi :                    25 89 89                   178      0
2 Bus Dalam Provinsi :                                                                                      40 178 178                   -      -
      a) Lambat / Slow :        --- - -                                               o Jumlah Bus           ---                       120      0
           o Jumlah Bus                                                                                     74 120 120                 240      0
           o Jumlah Rit         --- - -                                               o Jumlah Rit          148 240 240                  -      -
      b) Cepat / Rapid :                                                                                     ---                        13     13
           o Jumlah Bus         136 40 40 40 136                            b) Non Ekonomi :                13 13 13                    20      0
           o Jumlah Rit                                                                                     20 20 20
                                544 160 160 160 544                                   o Jumlah Bus
                                -       -       -       -     -                    o Jumlah Rit
                                                                         4 Bus Cadangan :
                                10 10 10 10 10
                                                                                      o Dalam Provinsi
                                40 40 40 40 40                                        o Luar Provinsi
Perkembangan Perusahaan Otobis (PO) Antar Kabupaten/Kota dan Jumlah Kendaraannya di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Semarang & Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2021
                                                                                                                                              IV-25
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]  Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
4.2.10. Urusan Komunikasi dan Informatika
          Perkembangan Urusan Komunikasi dan Informatika di Kota Semarang secara umum berkaitan dengan pelayanan informasi
publik dan penyediaan infrastruktur berbasis teknologi informatika untuk menunjang kegiatan pelayanan publik dan pemerintahan
yang juga ditujukan dalam rangka menuju Kota Semarang sebagai Smart City. Dalam melaksanakan urusan Komunikasi dan Informatika
terkait dengan keterbukaan informasi publik, telah banyak layanan yang diwujudkan, diantaranya SDK (Semarang Digital Kreatif) yang
memfasilitasi masyarakat Kota semarang untuk tertarik dan menjadikan digital kreatif sebagai salah satu fokus kewirausahaan, dan
komunitas yang bergabung dan aktif semakin meningkat; Pusat Informasi Publik (PIP) yang memberikan layanan Data dan Informasi,
Layanan Pengaduan dan Layanan fasilitas untuk umum dan gratis; Terbangunnya fasilitas publik baru Co Working Space di Gedung
Olahraga Tri Lomba Juang; Free Wifi pada tempat public; Aktivasi jaringan Internet kelurahan, Internet CCTV RT se-Kota Semarang;
dan Penunjukan Pejabat Pengelola Informasi Dan Dokumentasi Utama Dan Pembantu Pada Badan Publik ; penilaian Komisi Informasi
Provinsi Jawa Tengah dengan hasil Pemerintah Kota Semarang sebagai Badan Publik Informatif; Penyusunan Peta Rencana SPBE
Pemerintah Kota Semarang dan terlaksananya Evaluasi Smart City Kota Semarang. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
N            Uraian           2016  2017   Tahun  2019       2020  N  Uraian                   2016  2017  Tahun   2019  2020
o                              (3)    (4)  2018    (6)        (7)  o                            (3)   (4)   2018    (6)   (7)
                               20    106          479        479                                36    53            78   210
(1) (2)                                      (5)                   (1) (2)                                    (5)
1 Jumlah domain & subdomain                 479                    5 Jumlah Penyiaran Radio/                 76
      semarangkota.go.id                                                 TV Nasional & Local
2 Jumlah Wifi di Area Public  20 70 100 120 150 6 Presentase Pelayanan                         100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
3 Jumlah Jaringan Komunikasi – 67   80 257 277 327                    Informasi Publik
   [lokasi]                                                        7 Presentase Tertanganinya  100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
4 Jumlah Surat Kabar Nasional / 11 10 10 8 10                         Pengaduan Masyarakat
   Local
Perkembangan Indikator Urusan Komunikasi dan Informatika di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik & Persandian Kota Semarang, 2021
                                                                                                                         IV-26
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]            Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
4.2.11. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
          Perkembangan Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah di Kota Semarang selama lima tahun terkahir mengalami
pergerakan yang berfluktuatif. Hal ini ditunjukkan dari jumlah koperasi aktif dari tahun 2016 sebanyak 686 unit dari sebanyak 778 unit
keseluruhan koperasi, menjadi sebanyak 637 unit yang aktif dari sebanyak 718 koperasi yang terdata. Namun jika dilihat dari
persentasenya mengalami peningkatan dari 88,17 persen di tahun 2016 menjadi 88,72 persen di tahun 2020. Pemerintah Kota
Semarang mengembangkan program – program inovatif untuk mendukung pencapaian kinerja koperasi, usaha kecil dan menengah
yaitu pemasaran produk – produk UMKM secara online melalui GULO ASEM (Gerai Usaha Mikro lokal online Asli Semarang) yang pada
tahun 2020 sudah sebanyak 600 jumlah produk kuliner dan kriya. Selain itu, memfasilitasi akses pemasaran dilakukan dengan
menyelenggarakan temu usaha dan Fasilitasi galeri di Kawasan Kota Lama, Gedung Balaikota, Pasar Bulu dan Pasar Srondol serta Gelar
Karya Produk Unggulan UMKM Gerai Kopimi di 9 Kecamatan yaitu Kecamatan Semarang Utara, Genuk, Tugu, Banyumanik, Gunungpati,
Semarang Timur, Gajahmungkur, Pedurungan, dan Gayamsari yang bekerjasama dengan BRI, Sukasari, Restomart Nayati dan Bogasari
guna membantu/menfasilitasi pemasaran bagi pelaku usaha mikro yang terdampak pandemi Covid 19. Namun masih terdapat kendala
terkait jangkauan pemasaran produk usaha mikro (pemasaran secara online) serta masih minimnya kepemilikan Sertifikasi
perlindungan produk antara lain PIRT, HALAL dan HAKI. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
N  Uraian                        2016   2017   Tahun  2019   2020   N  Uraian                        2016   2017  Tahun   2019  2020
o                                  (3)    (4)  2018     (6)    (7)  o                                  (3)   (4)   2018    (6)    (7)
                                                                                                      778   801           715    718
(1) (2)                          51,00  53,87    (5)  59,68  30,12  (1) (2)                                          (5)
                                                                                                     88,17                      88,72
1 Prosentase Meningkatnya                      56,07                4 Jumlah Seluruh Koperasi –                     699
      Kualitas Usaha Mikro yang                                           [unit]
      Dibina – [%]
                                                                    5 Persentase Koperasi                   88,26 88,41 88,67
                                                                          Aktif – [%]
2 Jumlah UMKM yang Dibina –      1.500 3.115 2.140 2.857 2.822
      [orang]
3 Jumlah Koperasi Aktif – [unit] 686 707 618 634 637
Perkembangan Indikator Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Koperasi & Usaha Mikro Kecil Kota Semarang, 2021
                                                                                                                                IV-27
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]             Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
4.2.12. Urusan Penanaman Modal
          Perkembangan Urusan Penanaman Modal di Kota Semarang selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 terus mengalami
peningkatan yang cukup signifikan, namun di tahun 2020 mengalami penurunan cukup tajam yang dikarenakan . Hal ini terlihat dari
indikator nilai penanaman modal daerah dari senilai 10.5 triliyun di tahun 2016 menjadi 36,53 triliyun di tahun 2019, namun
mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi 21,84 triliyun di tahun 2020. Kejadian kontraksi ini dikarenakan imbas dari
adanya pandemic Covid-19. Namun dengan kebijakan kemudahan dalam pelayanan perijinan serta kepastian hukum merupakan salah
satu faktor untuk menarik minat investor, hal ini terlihat dari indikator Persentase Ijin Terbit Sesuai SP dari 97,00 persen di tahun 2016
yang meningkat menjadi sebesar 98,70 persen di tahun 2020 yang menyebabkan peningkatan Jumlah Investor Berskala Nasional
(PMDN/PMA) dari sebanyak 152 di tahun 2016 menjadi sebanyak 344 di akhir tahun 2020. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
N  Uraian             2016        2017       Tahun        2019        2020      N  Uraian                   2016   2017   Tahun   2019   2020
o                       (3)         (4)       2018          (6)         (7)     o                             (3)    (4)   2018     (6)    (7)
(1) (2)             10.500.000  20.594.936      (5)     36.534.709  21.842.472  (1) (2)                     10,00  96,14     (5)  32,61  -39,99
                                            27.549.279
1 Nilai                                                                         4 Laju Pertumbuhan                         33,77
      Penanaman                                                                       Investasi – [%]
      Modal Daerah
                                                                                5 Jumlah Investor Berskala  152 205 317 312 344
      – [juta Rp.]                                                                    Nasional (PMDN/PMA)
2 Penanaman         2.950.000 1.246.416 3.800.234 2.876.099 3.632.700           6 Jumlah Daya Serap Tenaga  32.025 29.223 41.430 35.345 64.981
      Modal Asing                                                                     Kerja – [orang]
      (PMA)
                                                                                7 Prosentase Ijin Terbit    97,00 97,00 97,50 98,20 98,70
      – [juta Rp.]                                                                    Sesuai SP – [%]
3 Penanaman         7.550.000 19.348.520 23.749.045 33.658.609 18.209.772       8 Survey Kepuasan           78,00 83,90 86,37 91,76 92,13
                                                                                      Masyarakat
   Modal Dalam
   Negeri (PMDN)
   – [juta Rp.]
Perkembangan Indikator Urusan Penanaman Modal di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Penanaman Modal & PTSP Kota Semarang, 2021
                                                                                                                                         IV-28
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]  Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
Namun masih terdapat kendala terkait regulasi yang berkaitan dengan penetapan Perubahan Peraturan Daerah Kota Semarang tentang
RTRW. Selain itu mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik, pengajuan perizinan berusaha serta pengajuan perizinan lainnya di wilayah Pemerintah Kota Semarang dan daerah
lainnya menggunakan layanan melalui OSS (Online Single Submissions). Dalam hal meningkatan pelayanan terkait kemudahan perijinan
ijin berusaha, dilakukan integrasi system antara lembaga pengampu OSS yang melakukan penambahan fitur notifikasi pelaku usaha di
OSS dengan aplikasi SIIMUT yang dimiliki Kota Semarang.
4.2.13. Urusan Kepemudaan dan Olahraga
          Perkembangan Urusan Kepemudaan dan Olahraga di Kota Semarang selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 cukup
baik. Pemuda sebagai motor penggerak pembangunan mempunyai peran serta dan arti penting bagi pelaksanaan pembangunan.
Pembangunan kepemudaan dan olahraga merupakan salah satu upaya penting dalam peningkatan terhadap kualitas SDM yang
seutuhnya, selain itu dalam rangka meningkatkan kepedulian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan daerah. Hal ini terlihat dari
aktivitas kepemudaan, perkembangan jumlah organisi kepemudaan yang aktif sampai dengan akhir tahun 2020 adalah sebanyak 164
buah dengan rincian 51 buah bidang politik, 8 buah bidang olahraga, 33 buah bidang ekonomi dan 72 buah bidang ekonomi. Serta
jumlah gelenggang / balai remaja (selain milik swasta) mesih menunjukkan kondisi yang stagnan sejak dari tahun 2013 dan belum
menunjukkan peningkatan yang signifikan.
          Jumlah Organisasi Olahraga di Kota Semarang sampai dengan akhir tahun 2020 adalah sebanyak 63 buah. Peningkatan jumlah
Organisasi Olahraga juga diikuti dengan peningkatan fasilitas sarana dan prasaranan olahraga (GOR, Stadion, lapangan olahraga) yang
sampai dengan akhir tahun 2020 mencapai sebanyak 300 buah lapangan. Berkaitan dengan aktivitas Olahraga, jumlah organisasi
olahraga cenderung mengalami peningkatan yang cukup signifikan di jumlah 42 buah di tahun 2016 menjadi sebanyak 63 buah di tahun
2020, dan untuk Jumlah klub olahraga dan gedung olahraga cenderung stagnan. Serta jumlah lapangan olahraga mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2016 yang sebanyak 275 buah menjadi 300 di akhir tahun 2020. Untuk lebih lengkapnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
                                                IV-29
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]        Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
N  Uraian                     2016  2017   Tahun   2019  2020  N  Uraian                   2016  2017  Tahun   2019  2020
o                              (3)    (4)   2018    (6)   (7)  o                            (3)   (4)   2018    (6)   (7)
                               60    94             90    74                                10     9             6     2
(1) (2)                                       (5)              (1) (2)                                    (5)
                                                                                             4                         4
1 Jumlah Organisasi                          75                4 Jumlah Kegiatan Olahraga                 9
      Kepemudaan yang Aktif                                                                275                       300
                                                               5 Jumlah Gedung Olahraga          444
2 Gelanggang / Balai Remaja   45555                            6 Jumlah Lapangan Olahraga        300 300 300
      (selain milik swasta)
3 Jumlah Organisasi Olahraga  42 46 45 61 63
Perkembangan Indikator Urusan Kepemudaan dan Olahraga di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Pemudan dan Olahraga Kota Semarang, 2021
4.2.14. Urusan Statistik
          Perkembangan Urusan Statistik di Kota Semarang ditandai dengan ketersediaan publikasi Kota Semarang Dalam Angka dan
publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Semarang selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2020, serta tingkat
ketersedian data statistik pembangunan daerah yang terintegrasi yang dikeluarkan oleh Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kota
Semarang sebagai Walidata yang dari sebesar 80,00 persen di tahun 2016 meningkat menjadi 98,78 persen di tahun 2020. Dengan
perubahan konsep publikasi data yang mengedepankan kemudahan akses maka publikasi – publikasi yang disediakan berupa soft file
yang bisa dilihat dan dibaca secara online ataupun di download, sehingga banyaknya publikasi data mengalami penurunan dari
sebanyak 13 buku di tahun 2016 menjadi sebanyak 2 buku di tahun 2020.
Namun dalam menyelenggarakan statistik sektoral masih terdapat beberapa kendala, diantaranya belum semua Perangkat Daerah
melakukan pengelolaan data sektoral secara sistematis dan mengikuti kaidah statistik, selain itu juga ketersediaan data makro pada
level Kab/Kota publikasi oleh BPS belum sesuai dengan jadwal penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan, bahkan 6 indikator
makro yang menjadi indicator wajib dalam LPPD Kab/Kota tidak semuanya dilakukan perhitungan /publikasi oleh BPS dan atau
publikasinya tidak sinkron dengan jadwal penyusunan Perencanaan Pembangunan.
                                                                                                                     IV-30
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]              Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
Untuk lebih lengkap terkait Indiaktor Urusan Statistik dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
N  Uraian                       2016    2017    Tahun   2019   2020    N     Uraian                     2016    2017  Tahun   2019    2020
o                                 (3)     (4)    2018    (6)     (7)   o                                 (3)     (4)   2018    (6)     (7)
                                 13       8               4      2                                      Ada     Ada           Ada     Ada
(1) (2)                                            (5)                 (1) (2)                                           (5)
                                80,00                          98,78
1 Banyaknya Publikasi Data                         5                   3 Buku ”Kota/Kabupaten                           Ada
                                                                             Dalam Angka”
2 Tingkat Ketersediaan Data             78,00 79,00 81,00
      Statistik Pembangunan
      Daerah Yang Terintegrasi                                         4 Buku ”PDRB Kota /Kab”          Ada Ada Ada Ada Ada
Perkembangan Indikator Urusan Statistik di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kota Semarang, 2021
4.2.15. Urusan Persandian
          Perkembangan Urusan Persandian di Kota Semarang terkait dengan pengamanan informasi yaitu pola hubungan komunikasi
sandi antar Perangkat Daerah. Sampai dengan saat ini kinerja diukur dengan peningkatan jumlah sistem informasi di Perangkat Daerah
untuk meningkatkan pengelolaan manajemen dengan pemanfaatan teknologi, serta software yang terpasang pada server agar
melindungi data dan informasi pemerintahan dari gangguan external , juga penggunaan Tanda Tangan Elektronik pada beberapa
aplikasi yang digunakan OPD, sehingga data dan informasi yang dipakai untuk penyelenggaraan pemerintahan dapat terlindung
keamanannya. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
N  Uraian                       2016    2017    Tahun          2020    N     Uraian                     2016              Tahun       2020
o                                 (3)     (4)    2018 2019       (7)   o                                  (3)   2017 2018 2019          (7)
(1) (2)                         100,00  100,00     (5) (6)     100,00  (1) (2)                          100,00    (4) (5) (6)         100,00
1 Rasio Pelayanan Persandian                    100,00 100,00          3 Terwujudnya Keamanan                   100,00 100,00 100,00
                                                                             Informasi Penyelenggaraan
2 Tersedianya SDM dan Sarpras 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00             Pemerintah Kota Semarang
      Persandian
Perkembangan Indikator Urusan Persandian di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kota Semarang, 2021
                                                                                                                                      IV-31
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]           Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
4.2.16. Urusan Kebudayaan
          Perkembangan Urusan Kebudayaan di Kota Semarang terkait pengembangan nilai – nilai budaya, pengembangan kebebasan
berkreasi dalam berkesenian, pelestarian apresiasi nilai kesenian dan kebudayaan lokal, perwujudan kesenian dan kebudayaan
tradisional sebagai wahana pengembangan pariwisata. Hal ini terlihat dari indikator tingkat kearifan budaya local sebesar 20,35 persen
di tahun 2016 meningkat menjadi sebesar 90,85 persen di akhir tahun 2020 serta semakn banyaknya jumlah benda, situs, kawasan
cagar budaya yang dilestarikan di tahun 2016 yang sebanyak 101 buah meningkat cukup tinggi sebanyak 364 buah di akhir tahun 2020.
Ditambah dengan indikator tingkat pelestarian warisan budaya yang meningkat dari angka 24,26 persen di tahun 2016 menjadi
sebebsar 157,79 persen di akhir tahun 2020. Sedangkan untuk jumlah bangunan cagar budaya yang dilindungi; situs cagar budaya yang
dilindungi; kawasan cagar budaya yang dilindungi dan jumlah obyek cagar budaya yang juga merupakan obyek wisata memiliki jumlah
yang tetap yaitu masing – masing 315; 6; 12dan 12 buah. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
N  Uraian                        2016  2017   Tahun   2019  2020  N          Uraian                          2016   2017   Tahun   2019   2020
o                                 (3)    (4)   2018    (6)   (7)  o                                            (3)    (4)   2018     (6)    (7)
                                 228    228           272    78
(1) (2)                                          (5)              (1) (2)                                    20,35  30,14     (5)  84,75  90,85
1 Penyelenggaraan Festival Seni                 258               6 Tingkat Kearifan Budaya                                 73,95
      & Budaya – [Kegiatan]                                             Lokal
2 Bangunan Cagar Budaya yang 315 315 315 315 315                  7 Persentase Apresiasi                     16,45 25,18 59,56 77,34 23,92
      Dilindungi – [Buah]                                               Terhadap Kesenian Lokal
3 Situs Cagar Budaya yang        6 6 6 6 6 8 Tingkat Pelestarian                                             24,26 35,10 88,35 92,16 157,79
      Dilindungi – [Buah]                                                                    Warisan Budaya
4 Kawasan Cagar Budaya yang 12 12 12 12 12                        9 Jumlah Sanggar Seni &                    428 488 781 813 876
      Dilindungi – [Kawasan]                                            Budaya Di Kota Semarang
5 Jumlah Obyek Cagar Budaya 3 12 12 12 12 10 Benda, Situs, Kawasan                                           101 153 220 256 364
   yang Juga Merupakan Obyek                                         Cagar Budaya yang
   Wisata – [Buah]                                                   Dilestarikan
Perkembangan Indikator Urusan Kebudayaan di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Semarang, 2021
                                                                                                                                          IV-32
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]  Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
Sedangkan untuk jumlah penyelenggaraan festival seni & budaya serta persentase apresiasi terhadap kesenian lokal mengalami
penurunan yang cukup signifikan dari tahun 2019 ke tahun 2020, ini dikarenakan terdampak dari pandemi Covid-19. Serta hal yang
perlu mendapat perhatian lebih yaitu kurang tertariknya minat generasi muda terhadap seni dan budaya lokal, untuk itu upaya
menumbuhkan minat generasi muda dengan selalu mencoba melibatkan dan memperkenalkan budaya lokal melalui kegiatan atraksi
seni dan budaya yang lebih atraktif serta kreatif antara lain melalui media sekolah, lembaga kepemudaan dan sanggar seni budaya.
Selain itu juga masih rendahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap objek cagar budaya dan nilai warisan cagar budaya
yang ditunjukkan dengan beberapa kasus pengrusakan, pencurian maupun perilaku vandalisme terhadap objek cagar budaya dan nilai
warisan cagar budaya.
4.2.17. Urusan Perpustakaan
          Perkembangan Urusan Perpustakaan di Kota Semarang dapat terlihat dari peningkatan jumlah pengunjung perpustakaan,
peminjam buku perpustakaan, koleksi buku, dan peningkatan budaya baca menunjukkan kinerja yang positif. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat saat ini, pengunjung perpustakaan diperkirakan akan semakin
berkurang di mana orang cenderung lebih banyak membaca melalui platform online, fakta tersebut tentu menjadi hal yang tidak dapat
diabaikan oleh pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dan pelayanan perpustakaan bagi masyarakat ke depannya. Oleh karena itu
dilakukan pengembangan dalam hal pinjam online sehingga masyarakat luas bisa meminjam buku untuk lama waktu tertentu untuk
dibaca melalui smartphone. Koleksi ebook perpustakaan Kota Semarang juga akan disediakan di beberapa tempat umum yang bisa
diakses tanpa menggunakan koneksi internet, tetapi cukup dengan koneksi bluetooth dengan aplikasi tertentu. Pengembangan
teknologi digital di Perpustakaan Kota Semarang akan terus dilakukan untuk meningkatkan layanan masyarakat di bidang literasi
dengan harapan mampu meningkatkan budaya baca menjadi sebesar 89%. Selain itu untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung
dan mendekatkan dengan user potensial (mahasiswa), pada tanggal 2 Mei 2021 Gedung Perpustakaan Kota Semarang dilakukan
pemindahan dari Gedung Pandanaran ke Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan di Jalan Prof Soedarto, Tembalang. Untuk lebih
lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
                                                IV-33
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]                Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
N  Uraian                          2016  2017   Tahun      2019  2020  N       Uraian                                     Tahun
o                                   (3)    (4)   2018       (6)   (7)  o                              2016 2017 2018 2019 2020
                                     1     1                 1     1
(1) (2)                                            (5)                 (1) (2)                          (3) (4) (5) (6) (7)
1 Jumlah Perpustakaan Milik                        1                   4 Jumlah Koleksi Buku         116.652 125.876 132.171 140.046 140.046
      Pemerintah – [buah]                                                    perpustakaan – [buku]
                                                                                                      86,00 87,00 88,00 89,00 89,00
2 Jumlah Perpustakaan Milik        188 190 191 192 192                 5 Peningkatan Budaya Baca /
      Swasta – [buah]                                                        Gemar Membaca – [%]
3 Jumlah Peminjam Buku             5.400 6.032 6.604 7.266 10.471
      Perpustakaan – [orang]
Perkembangan Indikator Urusan Perpustakaan di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang, 2021
4.2.18. Urusan Kearsipan
          Perkembangan Urusan Kearsipan di Kota Semarang mengalami peningkatan, hal ini ditandai dengan semakian banyaknya OPD
yang terlibat dalam penataan dokumen / kearsipan daerah. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
N  Uraian                                              Tahun           N       Uraian                2016  2017  Tahun   2019  2020
o                                  2016 2017 2018 2019 2020            o                              (3)   (4)   2018    (6)   (7)
                                                                                                      45    60            60    60
(1) (2)                              (3) (4) (5) (6) (7)               (1) (2)                                      (5)
1 Jumlah Arsip Dengan System       18.453 22.032 22.582 25.141 28.055  4 Jumlah SKPD yang                          60
      Administrasi Yang Baik                                                 Dilibatkan Dalam
                                   22.650 23.650 60.000 74.382 83.491        Pendataan Dan Penataan
2 Jumlah Dokumen Yang                                                        Dokumen/ Arsip Daerah
      Berhasil Di Digitalisasi      56% 65% 66% 67% 68%
3 Aksesbilitas / Ketersediaan
      Layanan Informasi Kearsipan
Perkembangan Indikator Urusan Kearsipan di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang, 2021
                                                                                                                               IV-34
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]          Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
4.3. Fokus Layanan Urusan Penunjang
          Layanan Urusan Penunjnag di Kota Semarang selama periode tahun 2016 – 2020, sesuai dengan Undang – undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, terdiri dari Urusan Kelautan dan Perikanan, Urusan Pariwisata, Urusan Pertanian, Urusan
Perdagangan dan Urusan Perindustrian.
4.3.1. Urusan Kelautan dan Perikanan
          Perkembangan Urusan Kelautan dan Perikanan di Kota Semarang secara signifikan terus diupayakan terkait dengan
peningkatan dan pemberdayaa perekonomian masyarakat pesisir melalui fasilitasi dan pembinaan kelompok-kelompok pelaku usaha
perikanan. Pada urusan kelautan dan perikanan menunjukkan keberhasilan terlihat dari peningkatan konsumsi ikan per kapita, pada
tahun 2016 sebesar 30,94 kg/kapita/tahun (86 gram ikan /hari) menjadi 40,16 kg/kapita/tahun (111 gram ikan/hari) pada tahun
2020. Meski sudah menunjukkan peningkatan kinerja, namun masih rendahnya produksi budidaya ikan disebabkan belum optimalnya
pemanfaatan lahan dan pengetahuan masyarakat tentang budidaya ikan, belum optimalnya produksi hasil ikan tangkapan bila
dibandingkan dengan peluang dan transaksi pasar yang ada di Kota Semarang dan masih rendahnya tingkat konsumsi makan ikan,
belum tersedianya TPI yang representative, dan makin minimnya ketersediaan ikan diperikanan umum. Untuk lebih lengkapnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
N  Uraian              2016  2017             Tahun  2019  2020     N  Uraian                2016  2017  Tahun   2019  2020
o                                              2018                 o                         (3)   (4)   2018    (6)   (7)
                                                                                              45    60            60    60
(1) (2)                (3) (4) (5) (6) (7)                          (1) (2)                                 (5)
1 Produksi Perikanan 3.200,57 3.595,61 3.419,24 3.725,78 3.738,10   4 Produksi Olahan Hasil                60
      Budidaya (Ton)                                                      Perikanan
2 Produksi Perikanan 2.392,56 2.429,12 3.079,54 3.153,45 2.801,12   5 Meningkatkan Konsumsi  30,94 33,07 33,14 38,56 40,16
      Tangkap (Ton)                                                       Ikan
3 Produksi Olahan      16.427,90 16.841,05 17.397,86 17.919 17.485
      Hasil Perikanan
Perkembangan Indikator Urusan Kelautan dan Perikanan di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Perikanan Kota Semarang, 2021
                                                                                                                       IV-35
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]            Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
4.3.2. Urusan Pariwisata
          Perkembangan Urusan Pariwisata di Kota Semarang secara umum mengalami hantaman akibat pandemic Covid-19, dimana
dalam rangka social distancing beberapa obyek wisata dilakukan pembatasan kapasitas pengunjung bahkan sampai dengan penutupan
operasionalisasinya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu jumlah kunjungan wisatawan yang penurunannya bahkan
sampai hampir sebesar 60% dari tahun 2019 yang sebesar 7.305.559 orang. Jumlah wisatawan yang berkunjung pada tahun 2020
sebanyak 3.266.931 orang ,yang terdiri dari wisata mancanegara sebanyak 6.628 orang dan wisatawan domestik sebanyak 3.260.303
orang. Demikian pula dengan kunjungan wisata MICE yang pada tahun 2019 sebesar 8.619 orang menurun menjadi sebesar 5.109 orang
pada tahun 2020 , karena pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) dalam rangka percepatan penanganan corono virus
(covid-19) pada kegiatan sosial budaya (event).
          Di Kota Semarang terdapat 76 obyek wisata yang terdiri dari 16 wisata alam, 27 wisata budaya dan 33 wisata buatan, di Kota
Semarang. Dari 76 obyek ini yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang dan tercatat dalam aset Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Semarang sebanyak 5 destinasi, yaitu Goa Kreo, Hutan Wisata Tinjomoyo, Taman Budaya Raden Saleh, Taman Margasatwa Semarang
dan Kampoeng Wisata Taman Lele yang mempunyai potensi untuk kembali memulihkan perekonomian di Kota Semarang pasca
pandemic. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
N  Uraian         2016  2017  Tahun                    2019  2020    N       Uraian             2016  2017  Tahun   2019   2020
o                              2018                                  o                           (3)   (4)   2018     (6)    (7)
                                                                                                6,50  7,80
(1) (2)           (3) (4) (5) (6) (7)                                (1) (2)                                   (5)  26,62  -55,28
1 Jumlah Wisatawan yang Berkunjung Ke Kota Semarang :                4 Persentase Kenaikan                   8,60
                                                                           Kunjungan wisata
    Mancanegara  59.252 59.672 66.105 82.030 6.628
    Domestik     4.605.570 4.964.804 5.703.282 7.223.529 3.260.303  5 Jumlah Destinasi Wisata   64 64 71 71 76
                                                                                                7.354 8.003 8.549 8.619 5.109
2 Pendapatan Sector 160.856 205.866,3 256.362,7 312.195,5 190.758,3  6 Jumlah Kunjungan Wisata
      Pariwisata                                                           MICE
Perkembangan Indikator Urusan Pariwisata di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Semarang, 2021
                                                                                                                           IV-36
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]            Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
Pandemi tidak menghentikan inovasi, terlihat penyelenggaraan urusan pariwisata dapat beberapa prestasi dan penghargaan,
diantaranya : Penghargaan ASEAN Clean Tourist City Standard 2020-2022, Lomba Inovasi Daerah "New Normal" Sektor Wisata dan
Sektor Hotel serta Fasilitasi Forum Pengembangan Destinasi Pariwisata Kawasan dan Wilayah KSPN Melalui Event Bersama
“Kedungsepur”.
4.3.3. Urusan Pertanian
          Perkembangan Urusan Pertanian di Kota Semarang cukup mengalami peningkatan luas lahan tanaman pangan organik yang
pada tahun 2019 seluas 10 Ha, pada tahun 2020 meningkat 40 % menjadi seluas 14 Ha. Hal ini mengindikasikan kesadaran masyarakat
untuk konsumsi tanaman organik meningkat, meskipun secara ekonomi nilainya lebih tinggi. Disisis lain lahan pertanian pangan
berkelanjutan masih dapat dipertahankan seluas 2.251,41 Ha. Dibidang peternakan kasus penyakit hewan menular terus dapat ditekan,
dimana pada tahun 2019 sebesar 27 kasus, namun pada tahun 2020 menurun menjadi sebesar 14 kasus. Hal ini ditunjang
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak serta penanggulangan penyakit hewan menular melalui biosecurity,
vaksinasi, dan surveillance. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
N  Uraian                 2016      2017     Tahun   2019    2020    N      Uraian                  2016   2017  Tahun   2019  2020
o                           (3)        (4)    2018     (6)     (7)   o                                (3)   (4)   2018    (6)   (7)
                                                                                                     13     14            19    24
(1) (2)                   30.818  33.325,60     (5)  37.347  35.046  (1) (2)                                        (5)
                                                                                                    9.010
1 Jumlah Produksi         54.978   55.494    33.702  51.696  51.379  4 Jumlah kelompok tani yang                   18
      Peternakan(Ton)                                                     terbina (kelompok)         27
                          10.642   10.696    51.009  13.541  16.730
2 Jumlah Produksi                                                    5 Jumlah petani yang                  9.603 9.679 9.492 10.265
      Pertanian (Ton)                        10.854                       tergabung dalam kelompok
                                                                          tani (orang)
3 Produksi komoditas
      holtikultura (Ton)                                             6 Jumlah tenaga penyuluh              27 25 29 27
                                                                          Pertanian (orang)
Perkembangan Indikator Urusan Pertanian di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang, 2021
                                                                                                                               IV-37
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]  Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
Kinerja produksi pertanian trendnya semakin menurun, namun disisi ain untuk tanaman holtikultura justru terjadi peningkatan
produktivitas. Hal ini diantaranya disebabkan perubahan iklim yang mengakibatkan terjadinya peningkatan serangan Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) dan kekeringan pada lahan sawah yang menyebabkan jadwal tanam mundur. Selain itu juga alih fungsi
lahan pertanian ke non pertanian dan alih komoditas. Demikian pula untuk produksi hasil peternakan, yang menurun produksinya
sebesar 6,16% dibandingkan dengan produksi tahun 2019. Penurunan ini secara umum disebabkan menurunnya daya beli masyarakat
akibat pandemi. Sehingga jumlah pemotongan hewan kurban, permintaan hotel, restaurant, warung, catering juga menurun.
4.3.4. Urusan Perdagangan
          Perkembangan Urusan Perdagangan di Kota Semarang secara makro mengalami penurunan yang ditunjukkan dari angka PDRB
pada poin nilai ekspor Kota Semarang, penurunan tersebut dikarenakan adanya persaingan dagang antara China dan Amerika, dimana
Amerika Serikat mengurangi impor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dari Indonesia, sehingga terjadi penurunan nilai ekspor Kota
Semarang yang mana komoditas Tekstil dan Produk Tekstil cukup memiliki andil besar dalam nilai ekspor Kota Semarang. Masih
dibidang perdagangan, dalam meningkatkan pelayanan dilakukan peningkatan sarana perdagangan yang representatif, sehingga
perekonomian rakyat tetap berkembang seiring dengan maraknya supermarket/swalayan/toko modern. Pemerintah Kota Semarang
sangat memperhatikan perkembangan sarpras perdagangan terutama untuk pasar rakyat. Pada tahun 2020 jumlah sarana
perdagangan yang representative masih sama dengan tahun 2019 yaitu sebanyak 17 unit dimana selama pandemi rata-rata penurunan
omset mencapai 40 %, dan sempat pasar tradisional menjadi klaster penyebaran covid.
          Beberapa penghargaan menambah capaian kinerja pada Urusan Perdagangan, diantaranya Pameran Produk Unggulan Khas
Daerah dan Investasi , Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 Sektor Pasar Tradisional dan Sektor
Pasar Modern , Penghargaan aplikasi e-retribusi pasar tradisonal (Si Pariem) sebagai Kota Inovatif dalam IGA Award. Untuk lebih
lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
                                                IV-38
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]             Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
N  Uraian                 2016   2017           Tahun  2019   2020   N        Uraian             2016    2017    Tahun   2019    2020
o                                                2018                o                             (3)                             (7)
                                                                                                           (4)    2018     (6)
(1) (2)                     (3)    (4)            (5)    (6)    (7)  (1) (2)                     1.218.             (5)          3.084.
                                                                                                  036.   1.826.          1.101.   439.
1 Kontribusi sector       30,87  31,13          31,19  30,74  28,56  3 Transaksi dan distribusi   901     171.   1.163.   478.   326,82
      Perdagangan dan                                                      komoditas ekspor non   US$     393     718.    622     US$
      jasa terhadap PDRB   11     13             15     17                 migas 5%                       US$      499    US$
      ADB (8 dari 17                                                                              241             US$             260
      kategori PDRB)                                                                              kali                            kali
                                                              17     4 Jumlah Pengawasan Barang          238 252 260
2 Tingkat                                                                 yang beredar                   kali kali kali
      ketersediaan
      sarana & prasarana
      perdagangan yang
      representative
Perkembangan Indikator Urusan Perdagangan di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Perdagangan Kota Semarang, 2021
4.3.5. Urusan Perindustrian
          Perkembangan Urusan Perindustrain di Kota Semarang diarahkan untuk menumbuh kembangkan industri secara intensif
dengan mengutamakan industri/usaha kecil dan menengah melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sumber daya manusia.
Tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan perekonomian daerah, hasil atau capaian pembangunan dalam urusan perindustrian juga
berdampak pada penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran. Hal ini menjadikan sektor industri
memiliki peran penting bagi perekonomian Kota Semarang Perkembangan urusan industri dapat dilihat dari beberapa variable yaitu
kontribusi sektor industri terhadap PDRB dan pertumbuhan industri.
Perkembangan pelayanan pada urusan industri dapat dilihat dari perkembangan jumlah industri dan jumlah kelompok pengrajin yang
ada diKota Semarang, juga peningkatan pelaku ekonomi kreatif yang bergerak disub sector videografi, fotografi, seni pertunjukkan,
fashion, aplikasi, DKV musik, film, animasi, kriya, denok kenang, komunitas pegiat wisata, PKL kota lama dan lainnya.
                                                                                                                                 IV-39
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]               Bab IV. Analisa Statistik Sektoral Urusan Pemerintahan Kota Semarang
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
N  Uraian                   2016   2017           Tahun  2019   2020   N        Uraian                2016  2017  Tahun   2019  2020
o                                                  2018                o                               (3)   (4)   2018    (6)   (7)
                                                                                                      530   530           530   530
(1) (2)                       (3)    (4)            (5)    (6)    (7)  (1) (2)                                       (5)
1 Kontribusi kategori       27,81  27,65          27,88  27,44  28,64  4 Cakupan bina kelompok                      530
      Industri                                                               pengrajin
      Pengolahan            2.758  2.767          2.782  2.790  2.805                                 10 10 10 10 10
      terhadap PDRB         3.495  3.523          3.542  3.570  3.587  5 Jumlah kluster industri      20 20 20 20 20
      (atas dasar harga
      berlaku)                                                         6 Pengembangan kawasan         0 0 568 594 618
                                                                             sentra- sentra industri
2 Berkembangnya                                                              potensial
      industri kreatif dan
      industri kecil                                                   7 Bertambahnya Industri
                                                                             Kreatif
3 Jumlah Industri
      Kecil & Menengah
Perkembangan Indikator Urusan Perindustrian di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Perindustrian Kota Semarang, 2021
                                                                                                                                IV-40
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab V. Kemampuan Daya Saing Daerah Kota Semarang
                                 BAB V
KEMAMPUAN DAYA SAING DAERAH KOTA SEMARANG
          Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi
dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan provinsi dan kabupaten/kota lainnya yang berdekatan, nasional
atau internasional. Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim
berinvestasi dan sumber daya manusia.
5.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
5.1.1. Pengeluaran Per Kapita dan Komposisi Konsumsi Kota Semarang
          Kebutuhan makanan merupakan kebutuhan utama, sehingga kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan tersebut akan
semakin meningkat. Namun kebutuhan ini mempunyai titik jenuh, sehingga pada tingkat pendapatan yang lebih tinggi pengeluaran
akan dialihkan ke kebutuhan lain. Oleh karena itu persentase pengeluaran makanan dan non makanan dapat dijadikan sebagai indikator
tingkat kesejahteraan penduduk. Besarnya konsumsi untuk makanan menandakan bahwa sebagian besar penduduk masih
mementingkan kebutuhan pokok. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :
No Uraian                                              2016      2017      Tahun                       2019      2020
                                                         (3)       (4)                                   (6)       (7)
(1) (2)                                                                     2018
A Rata rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan (Rupiah)  1.362,35  1.432, 80      (5)                    1.648,49  1.648,49
                                                                          1.771,15                     38,83    39,45
1 Persentase Makanan (%)                             38,63     38,63      39,95                        61,17    60,55
2 Persentase Non Makanan (%)                         66,29     61,37      60,05
Perkembangan Pengeluaran Konsumsi Pangan Rumah Tangga Per Kapita di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2021
                                                                                                               V-1
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab V. Kemampuan Daya Saing Daerah Kota Semarang
5.2. Fokus Fasilitas Wilayah / Infrastruktur
          Ketersediaan fasilitas wilayah / infrastruktur Kota Semarang meliputi aksesibilitas wilayah, penataan wilayah, ketersediaan
air bersih, ketersediaan fasilitas listrik dan telepon, fasilitas perdagangan dan jasa serta ketersediaan fasilitas lainnya. Ketersediaan
infrastruktur yang memadai merupakan salah satu daya tarik Kota Semarang dalam meningkatkan daya saing daerah.
5.2.1. Aksesbilitas Daerah
          Kota Semarang selain merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah, juga merupakan jalur perlintasan dari wilayah barat (Jakarta)
menuju wilayah Timur (Surabaya) dan Selatan (Jogyakarta) atau sebaliknya sehingga Kota Semarang merupakan penopang jalur
distribusi perekonomian Jawa Tengah. Kondisi infrastruktur merupakan unsur penting yang perlu mendapatkan perhatian agar dapat
berfungsi dengan optimal. Daya saing lainnya di bidang Sarana prasarana perhubungan adalah dimilikinya pelabuhan udara/laut,
terminal bus, stasiun kereta api yang mampu menghubungkan seluruh kota di Indonesia. Ketersediaan sarana yang memadai dalam
mendukung aksesibilitas daerah di Kota Semarang antara lain :
a]. Sarana jalan di Kota Semarang sesuai dengan SK Walikota Semarang tentang Penetapan Status Jalan Kota Semarang, dengan
          panjang total 839,901 kilometer dan persentase jalan kondisi baik sepanjang 731.013 km (87,04%), jalan kondisi sedang
          sepanjang 47.108 km (5,61%) , kondisi rusak ringan sepanjang 37.855 km (4,51%) dan kondisi rusak berat sepanjang 23.925
          km (2,85%). Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan serta perawatan jalan yang semakin intens membuahkan hasil yang
          maksimal.
b]. Bandar Udara Internasional Ahmad Yani yang dapat melayani penumpang domestik antar pulau juga dapat melayani
          penumpang internasional. Pada tahun 2020, menurut BPS Prov Jateng, jumlah kedatangan penumpang dari pintu domestik
          mencapai 675.907 penumpang, sedangkan dari sektor keberangkatan mencapai angka sebanyak 656.930 penumpang. Dengan
          sebanyak 8.345 penerbangan yang datang serta sebanyak 8.347 penerbangan yang berangkat. Sedangkan jika dilihat dari pintu
          kedatangan internasional mencapai 22.120 penumpang dengan jumlah penerbangan sebanyak 206 penerbangan, dan dari
          pintu keberangkatan mencapai 20.482 penumpang dengan jumlah penerbangan yang mencapai angka 207 penerbangan.
                                                                                                                                                                                                        V-2
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab V. Kemampuan Daya Saing Daerah Kota Semarang
c]. Pelabuhan Tanjung Emas yang merupakan pelabuhan pelayaran nusantara untuk melayani penumpang kapal antar Provinsi,
          namun demikian beberapa kapal pesiar internasional juga dapat singgah di pelabuhan ini. Selain itu pelabuhan Tanjung Emas
          juga untuk melayani angkutan barang yaitu dengan adanya Terminal Peti Kemas untuk melayani bongkar muat muatan baik
          nasional maupun internasional. Pada tahun 2020 jumlah kunjungan kapal untuk pelayaran nusantara mencapai 2.260 kapal,
          untuk pelayaran rakyat sebanyak 189 kapal, untuk pelayaran khusus (non pelayaran) sejumlah 45 kapal, untuk jenis pelayaran
          samudra mencapai angka sebesar 589 kapal. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
                                                                                                                                                                                                        V-3
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab V. Kemampuan Daya Saing Daerah Kota Semarang
No Uraian               2016    2017    Tahun   2019    2020                    No Uraian               2016        2017       Tahun      2019        2020
                                        2018                                                             (3)         (4)                   (6)         (7)
                                                                                (1) (2)                                        2018
(1) (2)                 (3) (4) (5) (6) (7)                                            Jenis Pelayaran                           (5)
       Jenis Pelayaran
                                                                                 1 Pelayaran Samudra :
1 Pelayaran Samudra :                                                                  ▪ Bongkar
                                                                                       ▪ Muat
▪ Unit Kapal            706 786 798 718 589                                                             1.125.856   1.153.608  1.239.151  968.824     909.654
                                                                                 2 Pelayaran Rakyat :     131.720      91.566    118.064  124.290      46.578
▪ Gross Tonage          14.076.063 15.719.491 17.003.273 15.621.292 13.632.220         ▪ Bongkar
                                                                                       ▪ Muat
2 Pelayaran Rakyat :
                                                                                 3 Pelayaran Rakyat :
▪ Unit Kapal            3.131   2.572   2.934   2.582   2.260                          ▪ Bongkar        2.633.883   4.194.812  3.797.617  3.361.085   2.899.358
                                                                                       ▪ Muat             143.175     118.262    146.267    129.850      66.637
▪ Gross Tonage          9.338.612 9.071.942 11.861.013 8.855.932 9.760.465
                                                                                 6 Pelayaran Rakyat :
3 Pelayaran Rakyat :                                                                   ▪ Bongkar
                                                                                       ▪ Muat
▪ Unit Kapal            116 250 156 226 189                                                                   00000
                                                                                 5 Pelayaran Rakyat :         00000
▪ Gross Tonage          24.129  50.184  36.346  50.601  40.092                         ▪ Bongkar
                                                                                       ▪ Muat
6 Pelayaran Rakyat :
                                                                                 6 TOTAL
▪ Unit Kapal            58 41 45 30 45                                                 ▪ Bongkar              00000
                                                                                       ▪ Muat                 00000
▪ Gross Tonage          184.443 157.901 140.298 132.720 132.009
5 Pelayaran Rakyat :
▪ Unit Kapal            188 109         88 215 201                                                      2.141.030   177.972    1.745.044  2.312.167   2.298.334
                                                                                                                 0         0         740           0     83.400
▪ Gross Tonage          3.542.072 2.015.385 3.447.614 4.068.708 3.625.565
6 TOTAL
▪ Unit Kapal            4.199   3.758   4.021   3.771   3.284                                           5.900.769   5.526.392  6.781.812  6.642.076   6.107.346
                                                                                                          274.895     209.828    265.071    254.140     196.615
▪ Gross Tonage          27.165.319 27.014.903 32.488.544 28.729.253 27.190.351
Perkembangan Kunjungan Kapal serta Bongkar dan Muat Barang (Ton) Melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Menurut Jenis Pelayaran
Tahun 2016 – 2020
Sumber : Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas dan Badan Pusat Statistik Prov. Jateng, 2021
                                                                                                                                                      V-4
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab V. Kemampuan Daya Saing Daerah Kota Semarang
d]. Stasiun kereta api di Kota Semarang untuk melayani angkutan penumpang dan barang. Untuk pelayanan angkutan kelas
          Eksekutif dan Bisnis pelayanan di utamakan di Stasiun Tawang, sedangkan pelayanan angkutan kelas ekonomi dan bisnis
          dipusatkan di Stasiun Poncol.
Banyaknya Penumpang dan Kiriman Barang                         Pendapatan Penumpang dan Kiriman Barang
Melalui PT. Kereta Api Daerah Operasi IV Semarang              Melalui PT. Kereta Api Daerah Operasi IV Semarang [ Juta Rp. ]
N  Bulan     Penumpang      Barang      Barang     JUMLAH      N  Bulan   Penumpang       Barang      Barang     JUMLAH
o                          Hantaran     Kiriman                o                         Hantaran     Kiriman
                     (3)   & Bagasi                     (6)                       (3)    & Bagasi                     (6)
(1) (2)                                  Biasa                 (1) (2)                                 Biasa
               541.295,00        (4)                 7.923,00                 62.290,24        (4)                 3.325,15
1 Januari                                    (5)               1 Januari                                   (5)
                                758,00                                                        470,80
                                         7.165,00                                                      2.854,36
2 Februari   515.538,00    664,00 6.209,00         6.873,00 2 Februari    53.893,17      403,01 2.806,07         3.209,08
3 Maret      374.989,00    641,00 6.080,00         6.721,00 3 Maret       38.100,00      383,62 2.925,78         3.309,39
4 April      49.277,00     484,00 9.690,00 10.174,00 4 April              4.022,56       276,70 2.861,93         3.138,63
5 Mei        277,00        341,00 4.915,00         5.256,00 5 Mei         101,44         209,20 2.447,59         2.656,79
6 Juni       28.477,00     561,00 6.220,00         6.781,00 6 Juni        1.698,91       335,96 1.656,96         1.992,92
7 Juli       79.307,00     606,70 6.385,00         6.991,70 7 Juli        5.415,01       417,57 2.605,91         3.023,47
8 Agustus    123.446,00    519,90 3.380,00         3.899,90 8 Agustus     11.065,04      352,20 2.534,81         2.887,02
9 September 118.287,00     502,95 5.720,00         6.222,95 9 September   10.100,41      384,97 2.478,93         2.863,90
10 Oktober   134.659,00    524,03 5.685,00         6.209,03 10 Oktober    11.681,08      403,18 2.636,88         3.040,06
11 Nopember 154.795,00     560,17 8.935,00         9.495,17 11 Nopember   14.947,69      428,37 2.684,57         3.112,93
12 Desember  152.265,00    558,50 6.400,00         6.958,50 12 Desember   15.039,08      423,42 2.466,46         2.889,88
   JUMLAH 2.272.612,00 6.721,25 76.784,00 83.505,25               JUMLAH  62.290,24      470,80 2.854,36         3.325,15
Perkembangan Penumpang & Kiriman Barang Melalui PT. KA (Persero) DaOp IV Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Jateng, 2021
                                                                                                                 V-5
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab V. Kemampuan Daya Saing Daerah Kota Semarang
e]. Terminal Bus untuk melayani angkutan bus didalam kota, antar kota bahkan antar Provinsi. Beberapa terminal di Kota
          Semarang berdasarkan tipe pelayanan yaitu: Tipe A terminal berada di Kelurahan Mangkang Kulon Kecamatan Tugu, terminal
          penumpang B di kelurahan Terboyo Kecamatan Genuk dan Terminal tipe B penggaron di kecamatan Pedurungan. Terminal
          dengan Tipe C yaitu di kelurahan Cangkiran kecamatan Mijen, di kelurahan Cepoko Kecamatan Gunungpati, di Kelurahan
          Tanjung Mas kecamatan Semarang Utara dan Meteseh Kecamatan Tembalang.
5.2.2. Ketersediaan Fasilitas Perdagangan dan Jasa
          Kota Semarang sebagai kota perdagangan dan jasa, dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas hotel, penginapan, restoran/rumah
makan, pasar modern dan pasar tradisional. Sampai dengan tahun 2020 jumlah fasilitas perdagangan dan jasa mengalami peningkatan,
jumlah restoran/rumah makan sebanyak 190 buah. Hal ini didukung juga oleh banyaknya Hotel sebanyak 169 buah.
Banyaknya Penginapan / Hotel Menurut Jenis di Kota Semarang Banyaknya Restoran Menurut Jenis di Kota Semarang
N  Uraian          2016   2017   Tahun   2019   2020   N  Uraian            2016   2017   Tahun                 2019   2020
o                                                      o
                     (3)    (4)  2018      (6)    (7)                         (3)    (4)  2018                    (6)    (7)
(1) (2)                                                (1) (2)
                     6      6       (5)    6      6                          162    173      (5)                1.001   215
1 Hotel Bintang 5    6      6             15     12    1 Jumlah Restoran     175    176                          176    177
2 Hotel Bintang 4   15     15       6     17     24                                        187
3 Hotel Bintang 3   17     17      11     16     26    2  Jumlah Rumah                     176
6 Hotel Bintang 2    9     13      17     10     13       Makan
5 Hotel Bintang 1   74     75      16     76     88
6 Hotel Melati      127    132     10     140    169   3 Jumlah Cafe        91 91 95 129 145
                                   76                                       81 82 108 118 121
      TOTAL                        136                 6 Jumlah Bar         15 15 17 36 39
                                                       5  Jumlah Jasa Boga
                                                          Catering
Perkembangan Penginapan / Hotel dan Restoran / Rumah Makan Menurut Jenisnya di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Dinas Kebidayaan & Pariwisata Kota Semarang, 2021
                                                                                                                       V-6
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab V. Kemampuan Daya Saing Daerah Kota Semarang
5.3. Fokus Iklim Investasi
          Daya tarik investor untuk memanamkan modalnya sangat dipengaruhi faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, kebijakan
perpajakan dan regulasi perbankan, sebagai infrastruktur dasar yang berpengaruh terhadap kegiatan investasi. Iklim investasi juga
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mendorong berkembangnya investasi antara lain kondisi keamanan dan ketertiban
wilayah serta kemudahan proses perijinan.
5.2.1. Kemudahan Perijinan
          Perijinan dalam berinvestasi dilaksanakan dengan pelayanan perijinan satu pintu, melalui Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP )Kota Semarang, Penyelesaian ijin usaha bagi investor dilaksanakan dengan menggunakan
aplikasi lokal SIIMUT (Sistem Izin Investasi Mudah dan Terpadu) dengan 27 jenis layanan. Selanjutnya mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, pengajuan perizinan
berusaha serta pengajuan perizinan lainnya di wilayah Pemerintah Kota Semarang dan daerah lainnya menggunakan layanan melalui
OSS (Online Single Submissions) yang dikembangkan pemerintah pusat untuk semua proses registrasi. Adapun karakteristik izin
berusaha oleh pelaku usaha adalah : berbentuk badan usaha maupun perorangan; Usaha mikro, kecil, menengah maupun besar; Usaha
perorangan/badan usaha baik yang baru maupun yang sudah berdiri sebelum operasionalisasi OSS. Usaha dengan modal yang
seluruhnya berasal dari dalam negeri, maupun terdapat komposisi modal asing.
          Tentunya dalam masa peralihannya, terdapat beberapa kendala dalam pelayanan periijinan tersebut. Dan sampai dengan saat
ini telah dilakukan integrasi secara bertahap antara sistem OSS dengan SIIMUT, meski belum sepenuhnya dapat terwujud. Dalam
peningkatan pelayanan tentang perijinan berusaha, selain dilakukannya integrasi sistem juga mengajukan ijin kepada Lembaga OSS
untuk mendapatkan Notifikasi Komitmen pelaku usaha di OSS, serta tetap mengoperasionalkan SIIMUT bagi perijinan dan Non
perijinan yang tidak terfasilitasi dalam OSS dan PP Nomor 24 tahun 2018.
                                                                                                                                                                                                        V-7
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ] Bab V. Kemampuan Daya Saing Daerah Kota Semarang
5.4. Fokus Sumber Daya Manusia
          Manusia sebagai subyek dalam keberlangsungan pembangunan daerah memiliki peran penting dalam menentukan
pembangunan daerah. Sumber daya manusia dalam bentuk tenaga kerja menjadi salah satu penentu pembangunan daerah. Semakin
berkualitas tenaga kerja di suatu daerah makan semakin memudahkan pembangunan daerah. Kualitas tenaga kerja juga menjadi
penentu daya saing daerah. SDM yang dimiliki Kota Semarang menyumbang angka yang cukup tinggi dalam mempengaruhi Indeks
Daya Saing Daerah yaitu mencapai 0,084. Kualitas SDM ditentukan oleh dukungan pendidikan baik formal maupun non formal.
5.4.1. Jumlah Aparatur Pemerintah
          Perkembangan jumlah aparatur pemerintah Kota Semarang dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Dilihat pada jumlah
Pegawai negeri Sipil yang ada di Kota Semarang dari tahun 2016 – 2020 mengalami pergerakan yang fluktuatif.
No Uraian                                 2016   2017   Tahun   2019   2020        Pada tahun 2016 jumlah Aparatur Sipil Negara
                                                        2018                    (ASN) di Kota Semarang sebanyak 12.063 orang,
(1) (2)                                     (3)    (4)            (6)    (7)
                                                           (5)                        angka tersebut terus mengalami penurunan
1 Jumlah aparatur golongan I – [orang]     213    185            116     81   selama 5 tahun kedepan yang sampai pada kondisi
2 Jumlah aparatur golongan II – [orang]                   132          1.289
3 Jumlah aparatur golongan III – [orang]                               5.916        akhir tahun 2020 mengalami penurunan yang
4 Jumlah aparatur golongan IV – [orang]   2.289 2.001 1.605 1.487      2.480      signifikan yaitu menjadi sebanyak 9.766 orang.
5 Total Aparatur Pemerintah – [orang]                                  9.766
                                          5.826 5.601 5.769 6.192                Hal ini disebabkan karena jumlah Aparatur Sipil
                                                                               Negara (ASN) pensiun tidak sebanding atau tidak
                                          3.735 3.502 3.155 2.810
                                                                                         diimbangi dengan banyaknya penerimaan
                                          12.063 11.289 10.661 10.605              Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dibutuhkan.
Perkembangan Aparatur Pemerintah / Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Semarang Tahun 2016 – 2020
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2021; data diolah.
                                                                                                   V-8
[ PUBLIKASI STATISTIK SEKTORAL KOTA SEMARANG ]  Bab VI. Penutup
                                BAB VI
                              PENUTUP
          Penyusunan publikasi Buku Statistik Sektoral Kota Semarang merupakan salah satu bentuk pelaporan pencapaian kinerja
daerah yang dilaksanakan pada tahun 2016 samapi dengan 2020. Isi dari publikasi ini merupakan hasil dari kinerja penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pengampu/OPD. Kondisi yang disampaikan dalam laporan ini
bersifat makro maupun mikro.
          Kondisi pembangunan daerah secara makro disampaikan melalui aspek kesejahteraan masyarakat dan sosial yang meliputi
pertumbuhan PDRB, pertumbuhan ekonomi, inflasi, kondisi kemiskinan, indeks pemabangunan manusia, indeks pembangunan gender
dan indeks pemberdayaan gender. Sementara itu untuk menggambarkan kondisi pembangunan daerah Kota Semarang secara mikro
disampaikan melalui indikator-indikator daerah yang melekat pada masin-masing OPD berdasarakan urusan penyelenggaraan
pemerintahan.
          Dengan tersusunnya laporan indikator kinerja pembangunan daerah ini diharapakan akan memberikan gambaran positif bagi
siapapun yang membaca buku laporan ini. Hasil penyajian laporan ini tentunya diharapkan akan memberikan masukan kepada yang
berkepantingan dalam rangka melakukan berbagai pembenahan terhadap kondisi-kondisi yang masih dianggap kurang memenuhi
kebutuhan masyarakat. Selain itu, gambaran kondisi kinerja yang ada saat ini dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam menyusun
perencanaan selanjutnya untuk menjadi lebih baik.
                                                                 --------------- ooo0ooo --------------
                                                VI-1
