The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by 111201206551, 2021-05-10 22:46:50

KEKR Provinsi Jawa Tengah November 2018

KEKR Provinsi Jawa Tengah November 2018

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL
PROVINSI JAWA TENGAH

NOVEMBER 2018



KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-
Nya ”Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa Tengah November 2018” dapat
dipublikasikan. Buku ini menyajikan berbagai informasi mengenai perkembangan beberapa
indikator perekonomian daerah khususnya bidang moneter, perbankan, sistem
pembayaran, dan keuangan daerah, yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan
internal Bank Indonesia juga sebagai bahan informasi bagi pihak eksternal.
Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ini. Harapan kami,
hubungan kerja sama yang baik selama ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan lagi pada
masa yang akan datang. Kami juga mengharapkan masukan dari berbagai pihak guna lebih
meningkatkan kualitas buku kajian ini sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih
besar bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkah dan karunia-Nya serta
kemudahan kepada kita semua dalam upaya menyumbangkan pemikiran dalam
pengembangan ekonomi regional khususnya dan pengembangan ekonomi nasional pada
umumnya.

Semarang, November 2018
KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA

PROVINSI JAWA TENGAH

Ttd

Hamid Ponco Wibowo
Direktur Eksekutif

iii

Daftar Isi

Kata Pengantar iii BAB I
Daftar Isi iv
Daftar Grak vii PERKEMBANGAN
Daftar Tabel xii EKONOMI MAKRO
Tabel Indikator xiv REGIONAL
Ringkasan Eksekutif 01
1.1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional 09

Triwulan III 2018

1.1.1 Perkembangan Ekonomi Sisi Pengeluaran 11

1.1.2 Perkembangan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha 25

1.2 Tracking Perkembangan Ekonomi Makro 33

SUPLEMEN Regional Triwulan IV 2018

SUPLEMEN I 39 1.2.1 Tracking Perkembangan Ekonomi Triwulan IV 33

Penyusunan Roadmap Upaya Penurunan Desit 85 2018 Sisi Pengeluaran

Neraca Transaksi Berjalan Di Jawa Tengah Dengan 123 1.2.2 Tracking Perkembangan Ekonomi Triwulan IV 36

Pendekatan Growth Strategy 2018 Sisi Lapangan Usaha

SUPLEMEN II BAB II 47
Analisis Indikator Financial Imbalances Jawa 47
Tengah berdasarkan Regional Financial Account KEUANGAN PEMERINTAH 48
and Balance Sheet (RFABS) 49
Triwulan II 2018 2.1. Gambaran Umum APBD 2018 51
2.2. Realisasi APBD Triwulan III 2018
SUPLEMEN III 2.2.1. Realisasi Pendapatan Triwulan III 2018
Gambaran dan Potensi Industri Otomotif di Wilayah 2.2.2. Realisasi Belanja Triwulan III 2018
Soloraya 2.3. APBN Provinsi Jawa Tengah 2018

iv

KAJIAN EKONOMI DAN
KEUANGAN REGIONAL

NOVEMBER 2018

BAB III BAB IV

PERKEMBANGAN STABILITAS KEUANGAN DAERAH,
INFLASI DAERAH PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN
DAN UMKM

3.1. Inasi Secara Umum 55 4.1. Perkembangan Stabilitas Sistem Keuangan Jawa Tengah 69
3.2. Inasi Berdasarkan Kelompok 56
3.2.1. Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan 57 4.1.1. Ketahanan Lapangan Usaha Jawa Tengah Triwulan III 69
Olahraga
3.2.2. Kelompok Transportasi, Komunikasi, dan 58 4.1.2. Ketahanan Sektor Korporasi Jawa Tengah Pada 71
Jasa Keuangan
3.2.3. Kelompok Sandang 59 Triwulan III 2018
3.2.4. Kelompok Bahan Makanan 59
3.3. Inasi Kota – Kota di Provinsi Jawa Tengah 60 4.1.3. Kerentanan Sektor Rumah Tangga Pada Triwulan III 72
3.3.1. Disagregasi Inasi Kota Semarang 61
3.3.2. Disagregasi Inasi Kota Tegal 62 2018
3.3.3. Disagregasi Inasi Kota Surakarta 62
3.4. Tracking Inasi 63 4.2. Kondisi Umum Perbankan Jawa Tengah 76
3.4.1. Inasi Oktober 2018 63
3.4.2. Inasi Provinsi Jawa Tengah Triwulan IV 64 4.2.1. Perkembangan Bank Umum 77
2018
3.5. Program Pengendalian Inasi Daerah 65 4.3. Perkembangan Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 81

Provinsi Jawa Tengah

4.4. Perkembangan Kredit Usaha Mikro, Kecil, Menengah 83

(UMKM)

BAB V

PENYELENGGARAAN
SISTEM PEMBAYARAN DAN
PENGELOLAAN UANG RUPIAH

5.1. Perkembangan Transaksi Sistem Kliring Nasional Bank 93

Indonesia (SKNBI)

5.2. Perkembangan Pengelolaan Uang Rupiah 95

5.3. Perkembangan Transaksi Penukaran Valuta Asing 97

5.4. Perkembangan Elektronikasi dan Keuangan Inklusif 98

v

KAJIAN EKONOMI DAN
KEUANGAN REGIONAL

NOVEMBER 2018

BAB VI 103
106
KETENAGAKERJAAN 107
DAN KESEJAHTERAAN 110
111
6.1. Ketenagakerjaan 113
6.2. Pengangguran
6.3. Nilai Tukar Petani
6.4. Tingkat Kemiskinan
6.5. Pembangunan Manusia
6.6. Pemerataan Penduduk

BAB VII

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

7.1. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2019 dan 117

Tahun 2019

7.1.1. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran 118

7.1.2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha 119

7.1.3. Prospek Inasi Triwulan I 2019 dan Keseluruhan Tahun 121

2019

vi

Grafik

Grak 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah 09 Grak 1.18 Perkembangan SBT Realisasi Investasi (SKDU) 17
dan Pertumbuhan PDRB Investasi
Grak 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah, Jawa, 09 Grak 1.19 Perkembangan SBT Realisasi Investasi 17
Berdasarkan Sektor Usaha (hasil SKDU)
dan Nasional Grak 1.20 Perkembangan Investasi Pelaku Usaha (Hasil 17
Liaison)
Grak 1.3 Struktur Perekonomian Kawasan Jawa 10 Grak 1.21 Likert Scale Investasi (Hasil Liaison) 17
Grak 1.22 Realisasi Penanaman Modal Asing dan Dalam 18
berdasarkan Provinsi Negeri
Grak 1.23 Pertumbuhan PDRB Ekspor Luar Negeri 19
Grak 1.4 Pertumbuhan Tahunan Kredit Perbankan dan 10 Grak 1.24 Komposisi Ekspor Luar Negeri Nonmigas 19
Berdasarkan Komoditas
Pertumbuhan Ekonomi Grak 1.25 Pertumbuhan Nilai Ekspor TPT 19
Grak 1.26 Pertumbuhan Volume Ekspor TPT 19
Grak 1.5 Pertumbuhan Tahunan Outow Uang Kartal, 10 Grak 1.27 Pertumbuhan Nilai Ekspor Kayu 20
Grak 1.28 Pertumbuhan Volume Ekspor Kayu 20
Rata-Rata Perputaran Kliring Harian, dan Pertumbuhan Grak 1.29 Struktur Ekspor Nonmigas Berdasarkan Negara 21
Tujuan
Ekonomi Grak 1.30 Pertumbuhan Ekspor Nonmigas Berdasarkan 21
Negara Tujuan
Grak 1.6 Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga 12 Grak 1.31 Pertumbuhan PDRB Impor Luar Negeri 21
Grak 1.32 Perkembangan Impor Jawa Tengah 22
Grak 1.7 Indeks Tendensi Konsumen 13 Grak 1.33 Pertumbuhan Impor Migas dan Nonmigas Jawa 22
Tengah
Grak 1.8 Perkembangan Inasi dan Pertumbuhan 13 Grak 1.34 Struktur Impor Nonmigas Jawa Tengah 22
Berdasarkan Jenis Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga Grak 1.35 Perkembangan Nilai Impor Provinsi Jawa Tengah 22
Berdasarkan Jenis Pengeluaran
Grak 1.9 Perkembangan Kredit Konsumsi, DPK 14 Grak 1.36 Pertumbuhan Nilai Impor Berdasarkan Jenis 23
Penggunaan
Perorangan, dan Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Grak 1.37 Pertumbuhan Nilai Impor Berdasarkan Komoditas 23

Grak 1.10 Perkembangan Kredit Konsumsi berdasarkan 14

Jenis Konsumsi

Grak 1.11 Pertumbuhan Konsumsi LNPRT 14

Grak 1.12 Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah 14

Grak 1.13 Persentase Realisasi Pendapatan dan Belanja 15

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

Grak 1.14 Pertumbuhan Giro Pemerintah dan PDRB 15

Konsumsi Pemerintah

Grak 1.15 Pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap 16

Bruto

Grak 1.16 Pertumbuhan PDRB Investasi, PDRB 16

Konstruksi, dan Konsumsi Semen

Grak 1.17 Pertumbuhan Kredit Investasi dan Suku Bunga 16

Kredit Investasi

vii

Grafik

Grak 1.38 Pangsa Negara Asal Impor Jawa Tengah 24 Grak 1.54 Pertumbuhan PDRB Perdagangan Besar- 31

Grak 1.39 Perkembangan Nilai Impor Provinsi Jawa 24 Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor

Tengah Berdasarkan Negara Asal Grak 1.55 SBT Kegiatan Usaha, Likert Scale 31

Grak 1.40 Pertumbuhan Impor Provinsi Jawa Tengah 24 Penjualan Domestik, Pertumbuhan PDRB Perdagangan

Berdasarkan Negara Asal Grak 1.56 Indeks Penjualan Riil (Hasil SPE) dan 32

Grak 1.41 Pertumbuhan PDRB Net Ekspor 25 Pertumbuhan PDRB Perdagangan

Antardaerah Grak 1.57 IPR Perrdagangan Eceran berdasarkan 32

Grak 1.42 Pertumbuhan PDRB Pertanian, Kehutanan, 27 Kelompok Komoditas

dan Perikanan Grak 1.58 Pertumbuhan PDRB Informasi dan 32

Grak 1.43 Perkembangan Luas Tanam dan Panen 27 Komunikasi

Padi di Jawa Tengah Grak 1.59 Pertumbuhan PDRB Jasa Perusahaan 32

Grak 1.44 Pertumbuhan Luas Tanam dan Luas Panen 27 Grak 1.60 Pertumbuhan PDRB Konstruksi 33

Padi di Jawa Tengah Grak 1.61 SBT Kegiatan Usaha, SBT Kegiatan 33

Grak 1.45Perkembangan Hasil Produksi Padi di Jawa 27 Investasi Bangunan dan Pertumbuhan Konsumsi

Tengah Semen

Grak 1.46 Perkembangan SBT Realisasi Kegiatan 28 Grak 2.1 APBD Provinsi Jawa Tengah T.A. 2017 dan 48

Usaha (SKDU) dan Pertumbuhan PDRB Pertanian T.A. 2018

Grak 1.47 Pertumbuhan dan NPL Kredit Pertanian 28 Grak 2.2 Realisasi APBD Provinsi Jawa Tengah 48

Grak 1.48 Pertumbuhan PDRB Industri Pengolahan 28 Triwulan III 2017 & 2018

Grak 1.49 SBT Kegiatan Usaha, Likert Scale 29 Grak 2.3 Realisasi Pendapatan Daerah 48

Penjualan Domestik, dan Pertumbuhan PDRB Industri Grak 2.4 Realisasi Belanja Daerah 48

Pengolahan Grak 2.5 Pertumbuhan Tahunan Pajak Daerah dan 49

Grak 1.50 Pertumbuhan dan NPL Kredit Industri 29 Pendapatan Jawa Tengah

Pengolahan Grak 2.6 Kontribusi Pos Pendapatan Daerah Triwulan 49

Grak 1.51 Perkembangan Kapasitas Produksi 30 III 2018

Terpakai Subsektor Industri Pengolahan (Hasil SKDU) Grak 2.7 Kontribusi Pos Belanja Daerah Triwulan III 50

Grak 1.52 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur 30 2018

Besar dan Sedang berdasarkan Sektor (%, YOY) Grak 3.1 Perkembangan Inasi Jawa Tengah dan 55

Grak 1.53 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur 30 Nasional

Mikro dan Kecil berdasarkan Sektor (%, YOY)

viii

KAJIAN EKONOMI DAN
KEUANGAN REGIONAL

NOVEMBER 2018

Grak 3.2 Perkembangan Inasi Triwulanan Provinsi Jawa 55 Grak 4.2 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi, Kredit, 70

Tengah dan Risiko Sektor Konstruksi

Grak 3.3 Inasi Tahunan Provinsi di Jawa 55 Grak 4.3 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi, Kredit, 70

Grak 3.4 Inasi Bulanan Provinsi di Jawa 55 dan Risiko Sektor Industri Pengolahan

Grak 3.5 Perkembangan Andil Inasi Tahunan – Kelompok 58 Grak 4.4 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi, Kredit, 70

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga serta Risiko Sektor Perdagangan Besar dan Eceran

Grak 3.6 Perkembangan Andil Inasi Tahunan – Kelompok 58 Grak 4.5 Perkembangan ROA, ROE Korporasi Jawa Tengah 71

Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Grak 4.6 Perkembangan Debt to Equity Ratio Korporasi 71

Grak 3.7 Perkembangan Andil Inasi Tahunan – Kelompok 59 Jawa Tengah

Sandang Grak 4.7 Perkembangan TA/TL Korporasi Jawa Tengah 72

Grak 3.8 Perkembangan Andil Inasi Tahunan – Kelompok 60 Grak 4.8 Perkembangan Current Ratio Korporasi Jawa 72

Bahan Makanan Tengah

Grak 3.9 Inasi Tahunan Triwulan III 2018 pada Seluruh 60 Grak 4.9 Perkembangan Pertumbuhan DPK, Perseorangan, 73

Kota Pantauan di Jawa Tengah dan Bukan Perseorangan Jawa Tengah

Grak 3.10 Perkembangan Inasi Tahunan Kota Pantauan di 61 Grak 4.10 Perkembangan Pangsa DPK, Perseorangan, dan 73

Jawa Tengah Bukan Perseorangan Jawa Tengah

Grak 3.11 Inasi Kota di Provinsi Jawa Tengah per 61 Grak 4.11 Perkembangan Ekspektasi Masyarakat terhadap 73

Kelompok pada Tw III 2018 Peningkatan Tabungan Berdasarkan Survei Konsumen

Grak 3.12 Perkembangan Inasi Kota Semarang 62 Grak 4.12 Perkembangan Pertumbuhan Kredit Rumah 74

Berdasarkan Kelompok Tangga Jawa Tengah

Grak 3.13 Perkembangan Inasi Kota Tegal Berdasarkan 62 Grak 4.13 Perkembangan Pangsa Kredit Rumah Tangga 74

Kelompok Jawa Tengah

Grak 3.14 Perkembangan Inasi Kota Surakarta 63 Grak 4.14 Perkembangan Pertumbuhan Kredit Pemilikan 74

Berdasarkan Kelompok Rumah di Jawa Tengah

Grak 3.15 Ekspektasi Harga Berdasarkan Survei Konsumen 65 Grak 4.15 Pangsa Kredit Pemilikan Rumah di Jawa Tengah 75

Grak 3.16 Ekspektasi Harga Berdasarkan Survei Pedagang 65 Grak 4.16 Perkembangan NPL Kredit Pemilikan Rumah di 75

Eceran Jawa Tengah

Grak 4.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi, Kredit, 70 Grak 4.17 Perkembangan Pertumbuhan Kredit Kendaraan 75

dan Risiko Sektor Pertanian Bermotor di Jawa Tengah

ix

Grafik

Grak 4.18 Perkembangan NPL Kredit Kendaraan 75 Grak 4.31 Perkembangan Pangsa Deposito Perbankan 79
Bermotor di Jawa Tengah 76
Grak 4.19 Pangsa Kredit Kendaraan Bermotor di 76 di Jawa Tengah Berdasarkan Kelompok Nilai
Jawa Tengah 76
Grak 4.20 Perkembangan Pertumbuhan Aset 76 Grak 4.32 Perkembangan Pertumbuhan DPK 79
Perbankan di Pulau Jawa 77
Grak 4.21 Perkembangan Pertumbuhan Kredit 77 Perbankan Jawa Tengah
Perbankan di Pulau Jawa 77
Grak 4.22 Perkembangan Pertumbuhan DPK 77 Grak 4.33 Perkembangan Nominal Kredit Perbankan 80
Perbankan di Jawa Tengah 78
Grak 4.23 Perkembangan Rasio Non-Performing 79 Jawa Tengah Berdasarkan Sektor
Loan (NPL) Kredit Perbankan Jawa Tengah
Grak 4.24 Perkembangan Rasio Loan to Deposit 79 Grak 4.34 Perkembangan Pertumbuhan Kredit 80
Ratio (LDR) Perbankan Jawa Tengah
Grak 4.25 Perkembangan Indikator Perbankan Jawa 79 Perbankan Jawa Tengah Berdasarkan Sektor
Tengah
Grak 4.26 Perkembangan Pertumbuhan Indikator Grak 4.35 Perkembangan Suku Bunga Simpanan 81
Perbankan Jawa Tengah
Grak 4.27 Perkembangan DPK Perbankan Umum Perbankan Jawa Tengah
Jawa Tengah
Grak 4.28 Perkembangan Pertumbuhan Tabungan Grak 4.36 Perkembangan Suku Bunga Kredit 81
Perbankan di Jawa Tengah Berdasarkan Kelompok
Nilai Perbankan Jawa Tengah
Grak 4.29 Perkembangan Pangsa Tabungan
Perbankan di Jawa Tengah Berdasarkan Kelompok Grak 4.37 Perkembangan Suku Bunga Sektor Ekonomi 81
Nilai
Grak 4.30 Perkembangan Pertumbuhan Deposito Utama di Jawa Tengah
Perbankan di Jawa Tengah Berdasarkan Kelompok
Nilai Grak 4.38 Perkembangan Pertumbuhan Aset BPR di 82

Jawa Tengah

Grak 4.39 Perkembangan Pertumbuhan DPK BPR di 82

Jawa Tengah

Grak 4.40 Pangsa Dana Pihak Ketiga BPR di Jawa 82

Tengah

Grak 4.41 Perkembangan Pertumbuhan Kredit BPR di 82

Jawa Tengah

Grak 4.42 Pangsa Kredit BPR di Jawa Tengah 82

Grak 4.43 Pangsa Penyaluran Kredit BPR di Jawa 83

Tengah

Grak 4.44 Perkembangan Pertumbuhan Kredit BPR di 83

Jawa Tengah

Grak 4.45 Perkembangan NPL BPR di Jawa Tengah 83

Grak 4.46 Perkembangan Rasio FDR BPR Jawa 83

Tengah

x

KAJIAN EKONOMI DAN
KEUANGAN REGIONAL

NOVEMBER 2018

Grak 4.47 Perkembangan Pertumbuhan Kredit UMKM 83 Grak 5.12 Temuan Uang Palsu Berdasarkan Sumber 97

berdasarkan Tujuan Temuan

Grak 4.48 Perkembangan Pertumbuhan Kredit UMKM di 84 Grak 5.13 Transaksi Penukaran Valuta Asing dan 97

Jawa Tengah Kunjungan Wisatawan Asing di Jawa Tengah

Grak 4.49 Perkembangan Rasio NPL Kredit UMKM di Jawa 84 Grak 5.14 Pangsa Valuta Asing yang ditukarkan melalui 97

Tengah KUPVA Bukan Bank di Jawa Tengah

Grak 4.50 Perkembangan Pertumbuhan Kredit UMKM Jawa 84 Grak 5.15 Rasio Ketersediaan Layanan Keuangan di 98

Tengah Jawa Tengah dibandingkan 100.000 Penduduk Dewasa

Grak 4.51 Perkembangan Rasio NPL Kredit UMKM Jawa 84 Grak 5.16 Rasio Ketersediaan Layanan Keuangan di 98

Tengah Jawa Tengah dibandingkan 1.000 km2 Luas Wilayah

Grak 5.1 Perkembangan Rata-Rata Perputaran Kliring 93 Grak 6.1 Perkembangan NTP Subsektor Hortikultura, 104

Harian di Jawa Tengah Peternakan, dan Perikanan dalam 5 Tahun Terakhir

Grak 5.2 Pertumbuhan Tahunan Rata-Rata Perputaran 93 Grak 6.2 Indeks Kondisi Ketenagakerjaan dan 107

Kliring dan IPR SPE Grak 6.3 Indeks Kondisi Ketenagakerjaan, Penghasilan, 107

Grak 5.3 Pangsa Volume Transaksi SKNBI Berdasarkan 94 dan Kegiatan Usaha yang Akan Datang

Daerah Pengiriman Grak 6.4 NTP dan PDRB Lapangan Usaha Pertanian 108

Grak 5.4 Pangsa Nominal Transaksi SKNBI Berdasarkan 94 Grak 6.5 NTP Jawa Tengah dan Komponen 109

Daerah Pengiriman Penyusunnya

Grak 5.5 Perkembangan Rata-Rata Penarikan Cek dan 94 Grak 6.6 NTP Berdasarkan Subsektor di Jawa Tengah 109

Bilyet Giro Kosong Harian di Jawa Tengah Grak 6.7 Indeks yang Diterima berdasarkan Subsektor 109

Grak 5.6 Perkembangan Pola Penarikan dan Setoran Uang 95 Grak 6.8 Indeks yang Dibayar berdasarkan Subsektor 109

Kartal melalui Bank Indonesia di Jawa Tengah Grak 6.9 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Jawa 110

Grak 5.7 Perkembangan Pola Penarikan dan Setoran Uang 95 Tengah Tahun 2014-2018 (ribuan orang)

Kartal Berdasarkan Wilayah Grak 6.10 Perkembangan IPM Jawa Tengah dan 112

Grak 5.8 Frekuensi dan Nominal Kas Keliling 96 Nasional

Grak 5.9 Perkembangan Penarikan dan Pemusnahan 96 Grak 6.11 Perkembangan Koesien Gini Jawa Tengah 113

Uang Tidak Layak Edar dan Nasional

Grak 5.10 Temuan Uang Palsu Berdasarkan Wilayah 97 Grak 6.12 Perkembangan Koesien Gini Berdasarkan 113

Grak 5.11 Persentase Temuan Uang Palsu Berdasarkan 97 Wilayah

Pecahan Grak 7.1 Proyeksi Inasi Tahun 2018-2019 122

xi

Tabel

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di 10 Tabel 2.7 Realisasi APBN berdasarkan Fungsi pada 52

Kawasan Jawa (%, yoy) Triwulan III 2017 dan 2018

Tabel 1.2 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHB 11 Tabel 2.8 Realisasi APBN berdasarkan Jenis Belanja 52

menurut Pengeluaran (Rp Miliar) pada Triwulan III 2017 dan 2018

Tabel 1.3 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHK 11 Tabel 3.1 Tabel Komoditas Utama Penyumbang 56

2010 menurut Pengeluaran (Rp Miliar) Inasi Bulanan

Tabel 1.4 Pertumbuhan Tahunan PDRB 12 Tabel 3.2 Tabel Komoditas Utama Penyumbang 56

Provinsi Jawa Tengah menurut Pengeluaran Deasi Bulanan

(%, YOY) Tabel 3.3 Tabel Inasi Tahunan Kota Jawa Tengah 56

Tabel 1.5 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHB 25 Tabel 3.4 Perkembangan Inasi Tahunan 57

2010 menurut Lapangan Usaha (Rp Miliar) Berdasarkan Kelompok

Tabel 1.6 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHK 26 Tabel 3.5 Perkembangan Andil Inasi Tahunan 57

2010 menurut Lapangan Usaha (Rp Miliar) Berdasarkan Kelompok

Tabel 1.7 Pertumbuhan Tahunan PDRB 26 Tabel 3.6 Perkembangan Inasi Triwulanan 57

Provinsi Jawa Tengah menurut Lapangan Berdasarkan Kelompok

Usaha (%, YOY) Tabel 4.1 Pengelompokan Tabungan Perseorangan 73

Tabel 2.1 Anggaran & Realisasi APBD Jawa 47 Berdasarkan Nilainya

Tengah 2018p (Rp Miliar) Tabel 4.2 Perkembangan Rasio Non-Performing 74

Tabel 2.2 Realisasi Pendapatan Triwulan III 48 Loan Kredit Rumah Tangga Jawa Tengah

Tahun 2017 & 2018 Tabel 4.3 Perkembangan Jaringan Kantor Perbankan 78

Tabel 2.3 Realisasi Belanja Triwulan III 2017 50 di Jawa Tengah

dan 2018 Tabel 4.4 Pengelompokkan DPK Berdasarkan Nilai 79
Tabel 4.5 Pengelompokkan Kredit Berdasarkan Nilai 81
Tabel 2.4 Pagu APBN berdasarkan 51 Tabel 6.1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut 103
Jenis Kegiatan Utama (juta orang)
Kementerian/Lembaga Penerima Utama Tahun

2017 dan 2018

Tabel 2.5 Alokasi Anggaran APBN berdasarkan 51 Tabel 6.2. Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas 104
Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama,
Fungsi

Tabel 2.6 Alokasi Anggaran APBN berdasarkan 26 (juta orang)

Jenis Belanja

xii

KAJIAN EKONOMI DAN
KEUANGAN REGIONAL

NOVEMBER 2018

Tabel 6.3. Jumlah Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas 105

Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan, Februari 2015 –

Februari 2018 (juta orang)

Tabel 6.4. Jumlah Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas 106

Yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja (juta orang)

Tabel 6.5. Jumlah Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas 106

Yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan (juta orang)

Tabel 6.6 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian 110

(NTUP)

Tabel 6.7 Garis Kemiskinan Menurut Daerah, 2011-2018 111

(Rupiah)

Tabel 6.8 Perbandingan IPM Provinsi Peers 112

Tabel 6.9 IPM Jawa Tengah Menurut Komponen 112

Tabel 6.10 Perbandingan Koesien Gini Provinsi Peers 113

Tabel 7.1 Outlook Pertumbuhan Ekonomi Sisi 117

Penggunaan

Tabel 7.2 Outlook Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan 119

Usaha

xiii

xiv TABEL INDIKATOR
PROVINSI JAWA TENGAH

KAJIAN EKONOMI TABEL INDIKATOR EKONOMI PROVINSI JAWA TENGAH
DAN KEUANGAN REGIONAL
A. PDRB & Inflasi 2016 2017 2018
PROVINSI JAWA TENGAH I II III 2017
INDIKATOR IV I II III

EKONOMI MAKRO REGIONAL *) 5,27 5,32 5,18 5,17 5,40 5,27 5,40 5,48 5,25
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (%, YOY)
PERTUMBUHAN BERDASARKAN SEKTOR 2,28 10,06 -3,49 -0,22 0,36 1,46 1,72 5,14 3,88
- PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN 18,98 6,70 7,77 2,06 4,56 5,19 1,85 5,69 2,17
- PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 3,74 5,04 4,25 4,34 4,35 4,85 4,39 3,98
- INDUSTRI PENGOLAHAN 4,10 4,05 5,52 7,61 3,81 5,22 4,11 5,36 6,36
- PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 4,57 7,19 6,10 6,91 5,88 6,51 7,11 5,76 4,05
- PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN DAUR ULANG 2,17 5,55 7,08 7,44 8,33 7,13 6,56 6,07 7,83
- KONSTRUKSI 6,52 5,40 8,07 7,18 3,84 6,10 4,81 4,53 5,25
- PERDAGANGAN BESAR-ECERAN DAN REPARASI MOBIL-SEPEDA MOTOR 5,61 6,24 8,44 6,18 4,46 6,30 5,47 9,21 7,08
- TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 4,91 6,06 5,89 6,24 8,13 6,59 8,91 7,67 6,82
- PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM 6,40 7,08 13,15 13,80 18,81 13,27 15,86 11,83 11,56
- INFORMASI DAN KOMUNIKASI 8,31 4,71 7,37 5,72 3,78 5,38 6,80 3,61 2,34
- JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 9,11 7,22 6,77 6,27 5,76 6,49 5,51 5,09 4,67
- REAL ESTATE 6,80 8,08 10,03 5,51 11,23 8,72 9,88 11,04 9,48
- JASA PERUSAHAAN 10,62 -0,83 -0,10 3,65 7,57 2,57 4,08 4,27 2,62
- ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB 2,37 1,83 8,01 9,80 8,93 7,15 7,29 5,83 7,79
- JASA PENDIDIKAN 7,64 4,68 9,84 9,83 9,99 8,60 8,82 5,99 8,84
- JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 9,86 6,25 9,92 9,88 9,85 8,99 9,22 9,93 8,92
- JASA LAINNYA 8,62
PERTUMBUHAN BERDASARKAN PERMINTAAN
- KONSUMSI RUMAH TANGGA 4,56 4,65 4,89 4,32 4,65 4,63 4,67 5,15 4,30
- KONSUMSI LNPRT 5,61 3,24 6,19 3,94 4,33 4,43 4,62 6,71 9,20
- KONSUMSI PEMERINTAH -0,59 2,22 -4,97 6,64 5,81 2,93 5,26 2,48 2,38
- PMTB 5,99 5,61 7,41 9,39 7,48 7,50 6,37 8,94 10,15
- EKSPOR LUAR NEGERI -2,25 8,30 -1,71 33,93 13,22 12,55 12,33 15,71 16,26
- IMPOR LUAR NEGERI -9,05 16,19 -11,75 12,81 25,07 9,98 18,36 45,54 47,74
- NET EKSPOR ANTARDAERAH -3,35 20,88 -12,05 -13,55 115,20 2,04 14,07 45,04 39,71
- PERUBAHAN INVENTORI 9,85 29,98 2,68 -63,16 -35,01 6,75 28,80 19,49 244,93
EKSPOR
- NILAI EKSPOR NON MIGAS (USD JUTA) 6.253 1.717 1.673 1.889 1.908 7.186 1.975 1.903 2.153
- VOLUME EKSPOR NON MIGAS (RIBUOTN) 2.989 685 699 773 748 2.906 714 710 793
IMPOR
- NILAI IMPOR NON MIGAS (USD JUTA) 5.411 1.500 1.572 1.659 2.158 6.889 2.022 2.311 2.585
- VOLUME IMPOR NON MIGAS (RIBU OT N) 4.278 1.153 1.310 1.169 1.371 5.003 1.179 1.242 1.443
INDEKS HARGA KONSUMEN
PROVINSI JAWA TENGAH 124,71 126,65 128,35 128,12 129,34 129,34 130,94 131,85 131,69
KOTA PURWOKERTO 123,23 125,22 127,23 126,71 128,05 128,05 129,19 130,53 130,30
KOTA SURAKARTA 122,41 124,24 125,88 124,64 126,21 126,21 127,76 128,86 127,98
KOTA SEMARANG 124,59 126,35 127,85 128,07 129,13 129,13 130,71 131,45 131,57
KOTA TEGAL 122,49 123,94 126,23 126,19 127,43 127,43 128,62 130,17 129,95
KOTA KUDUS 131,20 134,15 136,05 135,51 136,67 136,67 138,90 139,55 139,44
KOTA CILACAP 127,81 130,59 132,67 132,12 133,45 133,45 135,58 136,35 136,12
LAJU INFLASI TAHUNAN (%, YOY)
PROVINSI JAWA TENGAH 2,36 3,30 4,61 3,58 3,71 3,71 3,39 2,72 2,79
KOTA PURWOKERTO 2,42 3,22 4,84 4,02 3,91 3,91 3,17 2,59 2,83
KOTA SURAKARTA 2,15 2,83 4,11 2,64 3,10 3,10 2,83 2,37 2,68
KOTA SEMARANG 2,32 3,27 4,44 3,62 3,64 3,64 3,45 2,82 2,74
KOTA TEGAL 2,71 3,17 4,71 3,51 4,03 4,03 3,78 3,12 2,98
KOTA KUDUS 2,32 3,86 5,56 4,48 4,17 4,17 3,54 2,57 2,90
KOTA CILACAP 2,77 4,21 5,47 4,06 4,41 4,41 3,82 2,77 3,03

*Mulai tahun 2014 perhitungan IHK menggunakan SBH 2012
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah

TABEL INDIKATOR xv
PROVINSI JAWA TENGAH

B. Perbankan dan Sistem Pembayaran KAJIAN EKONOMI
DAN KEUANGAN REGIONAL
INDIKATOR 2016 I 2017 IV 2018 III
II III 2017 PROVINSI JAWA TENGAH
245,78 262,97 282,04
35,81 32,77 I II 39,06

PERBANKAN **) 240,40 119,59 252,59 257,35 138,37 262,97 270,39 279,53 144,28
DANA PIHAK KETIGA (RP TRILIUN) 30,25 90,38 35,91 35,65 91,83 32,77 39,99 40,68 98,70
- GIRO
- TABUNGAN 123,34 237,77 125,19 128,37 258,42 138,37 135,66 142,07 272,37
- DEPOSITO 86,81 125,47 91,49 93,33 138,34 91,83 94,74 96,78 149,63
KREDIT (RP TRILIUN)
- MODAL KERJA 236,76 40,23 247,13 250,76 41,83 258,42 260,10 268,37 41,60
- KONSUMSI 125,63 72,08 132,20 134,51 78,26 138,34 138,00 145,53 81,14
- INVESTASI 96,74 98,27 96,57
LOAN TO DEPOSIT RATIO (%) 39,82 40,71 40,93 41,83 42,50 43,31
NPL GROSS (%) 71,30 3,06 74,21 75,33 2,22 78,26 79,59 79,53 2,59
98,49 97,82 97,44 98,27 96,19 96,01

2,84 3,23 3,00 2,22 2,43 2,43

**Data Perbankan merupakan data bank umum yang ada di Jawa Tengah (Lokasi Bank Pelapor)

C. Sistem Pembayaran 2016 I 2017 2018
II III 2017
INDIKATOR IV I II III

SISTEM PEMBAYARAN 855 770 707 681 679 709 653 714 702
TRANSAKSI KLIRING 19.035 18.555 18.814 17.340 17.732 18.110 17.035 18.382 17.601
- RATA-RATA HARIAN NOMINAL TRANSAKSI (RP MILIAR)
- RATA-RATA HARIAN VOLUME TRANSAKSI (LEMBAR) 72,49 18,38 13,91 29,38 14,71 76,39 20,97 24,38 24,77
TRANSAKSI KAS (RP TRILIUN) 52,98 10,12 24,32 9,92 15,98 60,34 11,34 29,85 11,41
-INFLOW
-OUTFLOW



RINGKASAN
UMUM

02 RINGKASAN
UMUM

KAJIAN EKONOMI Perkembangan Ekonomi Makro Daerah
DAN KEUANGAN REGIONAL
Pada triwulan III 2018, perekonomian Jawa Tengah mencatatkan
PROVINSI JAWA TENGAH perlambatan pertumbuhan ekonomi yang tercatat sebesar 5,25%
(yoy) atau lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan
ekonomi triwulan II 2018 yang tercatat sebesar 5,48% (yoy). Kinerja
perekonomian Jawa Tengah tersebut berada di atas pertumbuhan
ekonomi nasional yang tercatat pada level 5,17% (yoy). Di sisi lain,
pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah lebih rendah dibandingkan
Kawasan Jawa sebesar 5,74% (yoy).

Ditinjau dari sisi pengeluaran, melambatnya perekonomian Jawa
Tengah pada periode laporan terutama disebabkan oleh
melemahnya konsumsi, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga
dan konsumsi pemerintah. Hal tersebut seiring dengan normalisasi
pengeluaran rumah tangga pasca mencapai puncak pada periode
Ramadan dan Idul Fitri di triwulan II 2018. Sementara itu, konsumsi
lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) masih
tumbuh meningkat dibanding triwulan II 2018 sejalan dengan
dimulainya aktivitas persiapan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan
Presiden. Di sisi lain, impor luar negeri yang merupakan komponen
pengurang PDRB justru kembali mencatatkan peningkatan di tengah
terbatasnya perbaikan ekspor luar negeri, sehingga turut menahan
laju pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, investasi yang
merupakan komponen pengeluaran dengan pangsa terbesar kedua
mencatatkan akserelasi yang cukup signifikan, didorong oleh
berlanjutnya investasi nonbangunan, sehingga dapat menahan
perlambatan pertumbuhan ekonomi lebih dalam.

Ditinjau dari sisi lapangan usaha, perlambatan pertumbuhan
ekonomi Jawa Tengah disebabkan oleh melemahnya kinerja
lapangan usaha industri pengolahan dan pertanian. Pertumbuhan
lapangan usaha industri pengolahan mencatatkan perlambatan,
yang salah satunya dipengaruhi oleh penurunan produksi industri
pengilangan migas pasca normalisasi permintaan BBM setelah
lebaran. Lapangan usaha pertanian terpantau tumbuh melambat,
disebabkan oleh turunnya tingkat produksi padi pasca panen raya
yang terjadi di triwulan II. Sementara itu, kinerja lapangan usaha
perdagangan mengalami perbaikan, yang didorong oleh akselerasi
perdagangan mobil dan sepeda motor.

RINGKASAN 03
UMUM

Keuangan Pemerintah Pada triwulan IV 2018, tekanan inflasi tahunan KAJIAN EKONOMI
diperkirakan meningkat seiring dengan berkurangnya DAN KEUANGAN REGIONAL
Realisasi pendapatan APBD pada triwulan laporan pasokan produksi komoditas hortikultura serta
meningkat dibandingkan triwulan lalu, dan secara peningkatan konsumsi masyarakat menjelang akhir PROVINSI JAWA TENGAH
kumulatif mencapai 76,93%; utamanya berasal dari tahun. Namun demikian peningkatan inflasi tersebut
komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan lain-lain diperkirakan masih akan terjaga di rentang bawah
PAD yang sah. Peningkatan kontribusi PAD target sasaran inflasi nasional sebesar 3,5±1%.
meningkatkan Derajat Otonomi Fiskal menjadi
53,17%. Di sisi lain, serapan belanja APBD juga Stabilitas Keuangan Daerah, Pengembangan
meningkat, dengan kumulatif realisasi sebesar 64,86% Akses Keuangan, dan UMKM
disumbang oleh realisasi belanja barang dan jasa, dan
belanja hibah. Hal ini diantaranya untuk mendukung Di tengah kinerja perekonomian yang tumbuh
penyaluran bantuan sosial dan Program Keluarga melambat, penyaluran kredit masih menunjukkan
Harapan. Secara keseluruhan, pada triwulan laporan, peningkatan pertumbuhan. Pada sektor RT, kredit
postur APBD Jawa Tengah mencatatkan surplus sebesar utamanya digunakan untuk membiayai multiguna,
Rp 3,33 triliun. KPR, dan KKB, dengan NPL masing-masing terjaga,
jauh di bawah batas aman. Pada sektor korporasi,
Alokasi pagu APBN Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 normalisasi permintaan pasca HBKN dan pelemahan
sejalan dengan prioritas capaian Jawa Tengah yaitu nilai tukar Rupiah menjadi faktor yang menahan kinerja
pengentasan kemiskinan dan pembangunan penjualan dan profitabilitas, namun likuiditas korporasi
infrastruktur. Kumulatif hingga triwulan III 2018, masih terjaga.
realisasi APBN mencapai 60,8% dari pagu. Realisasi
terutama ditujukan untuk belanja pegawai, belanja Terkait upaya pengembangan dan akses keuangan,
barang, dan penyaluran Dana Desa, sesuai dengan penyaluran kredit UMKM di Jawa Tengah konsisten
target penyaluran dana desa tahap I sebesar 60%, menunjukkan akselerasi pertumbuhan. Pada triwulan
paling lambat di bulan Juli 2018. laporan, pangsa kredit UMKM mencapai 40,41% dari
total kredit, dengan kualitas kredit yang relatif terjaga.
Perkembangan Inflasi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan
Pada triwulan III 2018 inflasi Provinsi Jawa Tengah Pengelolaan Uang Rupiah
secara tahunan lebih rendah dibandingkan dengan
triwulan II 2018. Perkembangan indikator sistem pembayaran tunai dan
non tunai di Jawa Tengah pada triwulan III 2018
Berdasarkan disagregasi kelompoknya, penurunan menunjukkan kinerja perekonomian daerah yang
inflasi tahunan terutama disebabkan oleh perlambatan membaik, secara triwulanan maupun tahunan.
inflasi kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
serta kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Pertumbuhan nilai transaksi melalui SKNBI mengalami
Keuangan. Normalisasi permintaan mobilisasi perbaikan 10,92% (qtq) dibandingkan triwulan
masyarakat pasca hari raya keagamaan serta sebelumnya, sejalan dengan pertumbuhan tahunan
peningkatan harga yang terjaga moderat pada biaya yang mengalami kontraksi sebesar 3,21% (yoy).
pendidikan menjadi penyebab utama penurunan inflasi
tahunan pada triwulan III 2018.

04 RINGKASAN
UMUM

KAJIAN EKONOMI Aliran uang di Jawa Tengah mencatatkan posisi net pertanian dan hortikultura di Jawa Tengah setelah
DAN KEUANGAN REGIONAL inflow sebesar Rp13,36 triliun seiring dengan kembali mengalami gangguan akibat fenomena El Nino di
masuknya aliran uang ke BI akibat normalisasi konsumsi tahun 2016.
PROVINSI JAWA TENGAH masyarakat setelah periode Idul Fitri.
Indeks Pembangunan Manusia relatif meningkat, yang
Penerapan elektronifikasi pembayaran jalan tol dan diindikasikan perbaikan di aspek pendidikan dan
penyaluran bantuan sosial non tunai dapat kesehatan. Selanjutnya, tingkat ketimpangan
terselenggara dengan baik. Penetrasi elektronifikasi pengeluaran penduduk di Jawa Tengah pada Maret
pembayaran jalan tol tetap terjaga sebesar 98%. Mulai 2018 sedikit meningkat dibandingkan Maret 2017. Jika
akhir triwulan III 2018 akan dilakukan perluasan dibandingkan dengan provinsi lain di kawasan Jawa,
penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di 16 koefisien Gini Jawa Tengah menempati urutan pertama
kabupaten/kota di Jawa Tengah. terendah.

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Prospek Perekonomian Daerah

Kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah pada triwulan Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah triwulan I 2019
III 2018 relatif membaik, tercermin dari berkurangnya diperkirakan masih mengalami peningkatan
persentase kemiskinan dan perbaikan Nilai Tukar Petani dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan
(NTP). Angka kemiskinan Jawa Tengah pada Maret ekonomi Jawa Tengah periode tersebut diproyeksikan
2018 mengalami penurunan dibandingkan dengan berada di kisaran 5,2%-5,6% (yoy). Ditinjau dari sisi
periode yang sama tahun lalu. Penurunan angka pengeluaran, perbaikan bersumber dari konsumsi
kemiskinan pada Maret 2018 terutama didorong oleh rumah tangga, konsumsi pemerintah, serta investasi.
penurunan jumlah penduduk miskin di daerah Kinerja ekspor luar negeri diperkirakan masih tertahan
perdesaan. di awal tahun, di tengah berlanjutnya penguatan impor
luar negeri. Sementara itu, dari sisi lapangan usaha,
Jumlah penduduk usia kerja di Jawa Tengah pada peningkatan diperkirakan terjadi pada dua lapangan
periode Agustus 2018 meningkat dibandingkan usaha utama Jawa Tengah, yaitu lapangan usaha
periode yang sama pada tahun lalu yang industri pengolahan serta pertanian, kehutanan, dan
mencerminkan potensi ketersediaan tenaga kerja. perikanan, sedangkan lapangan usaha perdagangan
Sedangkan angka pengangguran sedikit menurun besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor
pada Agustus 2018 dibandingkan periode yang sama diprediksi tumbuh melambat.
tahun sebelumnya, berbanding terbalik dengan
peningkatan jumlah angkatan kerja. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Provinsi
Jawa Tengah pada 2019 diperkirakan mengalami
Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan III 2018 perbaikan dibandingkan 2018, meski relatif terbatas.
menunjukkan perbaikan dibandingkan triwulan II 2018 Ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2019 diperkirakan
maupun triwulan yang sama tahun sebelumnya. tumbuh pada rentang 5,3%-5,7% (yoy), lebih tinggi
Perkembangan ini menunjukan tren yang sama dengan dibandingkan pertumbuhan tahun 2018 yang
tahun 2017 yang menunjukkan peningkatan NTP, diperkirakan 5,2%-5,6%. Peningkatan permintaan
sebagai dampak pemulihan produktivitas tanaman terutama didorong oleh optimisme terhadap

RINGKASAN 05
UMUM

meningkatnya permintaan domestik. Optimisme inflasi perlu terus diperkuat terutama dalam KAJIAN EKONOMI
tersebut ditopang oleh prospek belanja pemilu, menghadapi sejumlah risiko terkait penyesuaian tarif DAN KEUANGAN REGIONAL
terjaganya daya beli, serta dukungan belanja energi sejalan dengan kebijakan lanjutan reformasi
pemerintah melalui penyaluran bansos, yang subsidi energi oleh Pemerintah. Selanjutnya, dalam PROVINSI JAWA TENGAH
selanjutnya dapat berdampak pada peningkatan rangka menjaga kestabilan harga dan pasokan
kinerja konsumsi. Sementara itu, pendapatan ekspor komoditas pangan strategis, Bank Indonesia bersama
diperkirakan lebih terbatas, yang disebabkan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa
meningkatnya risiko ketidakpastian perekonomian Tengah sudah mempersiapkan berbagai program
global. Pertumbuhan ekonomi global yang pengendalian inflasi di tahun 2018.
diperkirakan tumbuh melandai dan tidak merata, serta
risiko meningkatnya ketegangan hubungan
perdagangan antarnegara akan berdampak pada tetap
rendahnya volume perdagangan dunia, sehingga
berpengaruh terhadap kinerja ekspor. Selanjutnya,
komitmen pemerintah yang tinggi dalam
meningkatkan kemudahan investasi dan berusaha di
Indonesia, serta komitmen dalam penyelesaian
pembangunan infrastruktur diperkirakan mendukung
percepatan pertumbuhan ekonomi pada 2019.
Sementara dari sisi lapangan usaha, peningkatan
pertumbuhan berasal dari ketiga lapangan usaha
utama Jawa Tengah, yaitu industri pengolahan,
pertanian, dan perdagangan. Sejalan dengan
perbaikan permintaan domestik, permintaan terhadap
hasil produksi Jawa Tengah diperkirakan mengalami
peningkatan yang mendorong perbaikan kinerja
lapangan usaha perdagangan, serta industri
pengolahan.

Inflasi tahunan Jawa Tengah pada triwulan I 2019
diperkirakan mengalami penurunan. Faktor utama
yang diperkirakan mendorong penurunan laju inflasi
terutama berasal dari kelompok Bahan Makanan serta
kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan.
Sesuai dengan mandatnya, Bank Indonesia akan
berusaha menjaga capaian inflasi berada pada sasaran
inflasi 2018, yaitu 3,5±1% (yoy). Koordinasi kebijakan
Pemerintah dan Bank Indonesia dalam pengendalian



BAB

I

PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

Perekonomian Provinsi Jawa Tengah triwulan III 2018 tercatat tumbuh
melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Ditinjau dari sisi pengeluaran, perlambatan pertumbuhan triwulan laporan didorong oleh
melemahnya konsumsi rumah tangga seiring dengan normalisasi permintaan pasca
Ramadan dan Idul Fitri. Kembali menguatnya impor luar negeri di tengah terbatasnya
perbaikan ekspor luar negeri juga menjadi penyebab melambatnya pertumbuhan. Namun
demikian, akselerasi investasi yang didorong oleh berlanjutnya investasi nonbangunan
menahan perlambatan pertumbuhan ekonomi lebih dalam.
Ditinjau dari sisi lapangan usaha, lapangan usaha pertanian dan industri pengolahan
mencatatkan perlambatan, sedangkan kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan
eceran mengalami perbaikan dibandingkan triwulan II 2018.



PERKEMBANGAN 09
EKONOMI MAKRO REGIONAL

1.1. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO laporan yaitu provinsi Jawa Barat (5,58%) dan Jawa KAJIAN EKONOMI
REGIONAL TRIWULAN III 20181 Timur (5,40%). DAN KEUANGAN REGIONAL

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah Pada triwulan III 2018, perekonomian Provinsi Jawa PROVINSI JAWA TENGAH
pada triwulan III 2018 tercatat sebesar 5,25% Tengah menyumbang 8,65% terhadap perekonomian
(yoy). Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan Nasional, atau 14,60% terhadap perekonomian
dengan pertumbuhan ekonomi triwulan II 2018 yang kawasan Jawa. Nilai ini tidak banyak berubah
tercatat sebesar 5,48% (yoy). Kinerja perekonomian dibandingkan periode sebelumnya. Dengan besar
Jawa Tengah tersebut berada di atas pertumbuhan sumbangan tersebut, Jawa Tengah menjadi provinsi
ekonomi nasional yang tercatat pada level 5,17% (yoy). penyumbang keempat terbesar dalam perekonomian
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah lebih nasional maupun kawasan Jawa, setelah DKI Jakarta,
rendah dibandingkan Kawasan Jawa sebesar 5,74% Jawa Timur, dan Jawa Barat. Perekonomian kawasan
(yoy). Lebih lanjut, secara triwulanan, Produk Domestik Jawa secara dominan masih disumbang oleh Provinsi
Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah tumbuh 2,36% DKI Jakarta dan Jawa Timur dengan pangsa dari kedua
(qtq), lebih rendah dibandingkan triwulan yang sama daerah ini mencapai lebih dari 50%.
tahun sebelumnya yang tercatat tumbuh 2,58% (qtq).
Kegiatan ekonomi dapat tercermin dari beberapa
Perlambatan pertumbuhan yang terjadi di Jawa Tengah sarana pendukungnya, seperti aktivitas sistem
berbeda arah dengan perekonomian kawasan Jawa pembayaran. Seiring dengan melemahnya
yang tercatat mengalami perbaikan. Pada triwulan III pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, kebutuhan akan
2018, tiga provinsi di kawasan Jawa mencatatkan uang kartal untuk kegiatan ekonomi di Jawa Tengah
peningkatan pertumbuhan ekonomi dibanding turut mengalami perlambatan. Hal tersebut tercermin
triwulan sebelumnya, yaitu DKI Jakarta (6,41%), dari aliran keluar (outflow) uang kartal melalui Kantor
Banten (5,89%), dan Daerah Istimewa Yogyakarta Perwakilan Bank Indonesia di Jawa Tengah yang
(6,03%). Sementara tiga provinsi lainnya mencatatkan tumbuh 14,95% (yoy) pada triwulan laporan, lebih
perlambatan pertumbuhan, termasuk di antaranya
adalah Jawa Tengah. Provinsi lain yang juga
mencatatkan deselerasi pertumbuhan pada periode

8% 7 %, YOY
6
4 6
2
0 5
-2
-4 4
-6
II III IV I II III IV I II III IV I II III 3
I 2018 I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2015 2016 2017 2018

PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) JAWA JATENG NASIONAL

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah, Jawa, dan Nasional

1. Perkembangan Ekonomi Jawa Tengah diambil dari Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Triwulan III 2018 dengan menggunakan tahun dasar 2010
berbasis SNA 2008 yang dikeluarkan BPS Provinsi Jawa Tengah. Apabila terdapat perbedaan angka pertumbuhan tahunan yang tertera pada BRS periode saat ini dengan
perhitungan ADHK rilis periode ini dengan periode sebelumnya, yang menjadi acuan dalam penulisan KEKR adalah angka PDRB ADHK berdasarkan BRS pada saat periode
laporan. Hal ini dimungkinkan mengingat besaran PDRB tahun 2018, 2017, dan 2016 masih bersifat sementara.

10 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Kawasan Jawa (%, yoy)
DAN KEUANGAN REGIONAL
II 29,84 24,88 22,30 14,63 6,92 1,43 PROVINSI TW II 2018 TW III 2018
PROVINSI JAWA TENGAH 2018
% % % % % % DKI JAKARTA 5,94 6,41
BANTEN 5,54 5,89
III 29,90 25,04 22,07 14,60 6,92 1,47 JABAR 5,65 5,58
2018 JATENG 5,48 5,25
% % % % % % DIY 5,92 6,03
JATIM 5,59 5,40
DKI JATIM JABAR JATENG BANTEN DIY JAWA 5,68 5,74
Sumber: BPS, diolah
Sumber: BPS, diolah

Grafik 1.3 Struktur Perekonomian Kawasan Jawa berdasarkan Provinsi

23 %, YOY %, YOY 7 100 %, YOY %, YOY 7

80

19 6 60 6

15 40
5
20 5
11
0
4
7 -20 4

-40

33 -60 3
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

KREDIT PERBANKAN PDRB - SKALA KANAN OUTFLOW UANG KARTAL PDRB - SKALA KANAN NILAI RATA-RATA PERPUTARAN KLIRING HARIAN

Sumber: Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber: Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 1.4 Pertumbuhan Tahunan Kredit Perbankan dan Grafik 1.5 Pertumbuhan Tahunan Outflow Uang Kartal, Rata-Rata
Pertumbuhan Ekonomi Perputaran Kliring Harian, dan Pertumbuhan Ekonomi

rendah dari pertumbuhan triwulan II 2018 (22,74%; Ditinjau dari sisi pengeluaran, perlambatan
yoy). Aliran masuk (inflow) uang kartal juga tercatat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan III
kontraksi 15,67% (yoy), setelah pada triwulan 2018 terutama disumbang oleh komponen konsumsi
sebelumnya tumbuh 75,28% (yoy). Hal ini rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan net ekspor
mengindikasikan aliran masuk uang masyarakat ke antardaerah. Sementara itu, sebagai elemen
perbankan dari hasil produksi menurun seiring dengan pengurang, impor luar negeri kembali tumbuh lebih
melemahnya kegiatan perekonomian di Jawa Tengah, tinggi dan menjadi penahan laju perekonomian
sebagai contoh di sektor pertanian mengingat Jawa triwulan laporan untuk tumbuh lebih tinggi. Lebih
Tengah merupakan daerah sentra produksi pertanian. lanjut, dari sisi lapangan usaha, perlambatan
Meskipun aktivitas ekonomi Jawa Tengah pada pertumbuhan pada periode laporan dialami oleh dua
triwulan III 2018 mengalami perlambatan, kebutuhan lapangan usaha utama yaitu industri pengolahan serta
akan pembiayaan masih terpantau meningkat. Hal pertanian, kehutanan, dan perikanan, sedangkan
tersebut tercermin dari penyaluran kredit perbankan lapangan usaha perdagangan besar-eceran dan
yang tumbuh lebih tinggi pada periode tersebut. Pada reparasi mobil-sepeda motor tercatat tumbuh lebih
triwulan laporan, pertumbuhan kredit perbankan yang cepat.
disalurkan di Jawa Tengah tercatat 8,09% (yoy),
meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang
sebesar 7,14% (yoy)2.

2. Pertumbuhan kredit pada Bab I menggunakan lokasi proyek Jawa Tengah, yang berarti
kredit yang disalurkan oleh bank se-Indonesia ke debitur atau proyek di Jawa Tengah.

PERKEMBANGAN 11
EKONOMI MAKRO REGIONAL

1.1.1 Perkembangan Ekonomi Sisi Pengeluaran Melambatnya perekonomian Jawa Tengah pada KAJIAN EKONOMI
Berdasarkan sisi pengeluaran, perekonomian periode laporan terutama disebabkan oleh DAN KEUANGAN REGIONAL
Jawa Tengah pada triwulan III 2018 masih melemahnya konsumsi, yaitu pengeluaran konsumsi
ditopang oleh konsumsi rumah tangga dengan rumah tangga dan konsumsi pemerintah. Sementara PROVINSI JAWA TENGAH
pangsa 59,35%. Pembentukan modal tetap bruto itu konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah
(PMTB) atau investasi juga memberikan kontribusi tangga (LNPRT) masih tumbuh meningkat dibanding
signifikan, yaitu sebesar 32,76%. Lebih lanjut, pangsa triwulan II 2018. Di sisi lain, impor luar negeri yang
ekspor luar negeri sebesar 10,42%, net ekspor merupakan komponen pengurang PDRB justru kembali
antardaerah sebesar 8,45%, dan pengeluaran mencatatkan peningkatan di tengah terbatasnya
konsumsi pemerintah sebesar 7,16%. Pangsa impor perbaikan ekspor luar negeri, sehingga turut menahan
luar negeri, sebagai elemen pengurang dalam laju pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, investasi
perekonomian Jawa Tengah, juga berkontribusi cukup yang merupakan komponen pengeluaran dengan
besar, yaitu 21,99%. Komposisi ini tidak banyak pangsa terbesar kedua mencatatkan akserelasi yang
berubah dibandingkan tahun sebelumnya, namun cukup signifikan, didorong oleh berlanjutnya investasi
demikian peningkatan impor luar negeri perlu nonbangunan, sehingga dapat menahan perlambatan
diwaspadai mengingat pangsa komponen tersebut pertumbuhan ekonomi lebih dalam.
pada periode laporan lebih tinggi dibanding rata-rata
periode yang sama dalam tiga tahun terakhir (14,88%).

Tabel 1.2 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHB menurut Pengeluaran (Rp Miliar)

KOMPONEN PENGELUARAN 2014 2015 2016* 2017** 2017** 2018**
II
KONSUMSI RUMAH TANGGA 570,433 I II III IV 720.706 I III
KONSUMSI LNPRT 10,773 13.193 193.115
KONSUMSI PEMERINTAH 75,556 620,264 666.628 174.589 179.274 182.779 184.064 93.714 188.148 3.630 197.005
INVESTASI 3.201 3.378 3.443 3.651
EKSPOR LUAR NEGERI 274,558 11,439 12.257 3.329 3.284 366.766 21.532
IMPOR LUAR NEGERI 84,542 14.017 36.796 109.893 15.302 101.167 23.773
NET EKSPOR ANTARDAERAH 85,226 87.964 84.796 20.244 22.658 98.594 178.897 93.337 108.746
PERUBAHAN INVENTORI 220,421 26.273 29.538 30.427 30.244
PDRB 99,974 308,702 333.977 42.374 89.288 94.089 54.864 49.996 54.139 62.712 34.604
*Angka Sementara **Angka Sangat Sementara 27,054 17.593 11.676 24.950 26.435 72.993
*SuAmngbkear :SBemPSePnrtoarvain*si*JAanwgakTaeSnagnagha,tdSioelmahentara 92,813 94.566 25.355 28.727 5.371 1.187.049 28.039
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah 922,471 6.356 (1.368) 8.433 7.472
188,360 153.817 284.451 38.786 42.872 301.509 309.901 320.883 9.131
331.955
66,634 43.313 11.024 16.008 2018**
II III
14,269 8.233 5.229 1.458
139.037 140.445
1,010,987 1.093.121 294.958 306.131 2.392 2.402

Tabel 1.3 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHK 2010 menurut Pengeluaran (Rp Miliar) 13.070 14.534
70.573 74.780
KOMPONEN PENGELUARAN 2014 2015 2016* 2017** 2017** 20.309 22.921
32.145 35.968
KONSUMSI RUMAH TANGGA 465.234 485.947 508.108 I II III IV 531.614 I 19.070 20.010
KONSUMSI LNPRT 8.299 8.047 8.499 8.875
KONSUMSI PEMERINTAH 129.872 132.228 134.661 134.853 135.941 3.446 2.195
INVESTASI 56.643 58.118 57.772 2.177 2.257 59.467 2.278 235.752 241.320
EKSPOR LUAR NEGERI 220.773 232.335 246.247 9.286 2.242 2.200 264.716 9.775
IMPOR LUAR NEGERI 23.231
NET EKSPOR ANTARDAERAH 68.523 68.717 67.169 61.805 12.753 14.196 70.240 75.597 65.744
PERUBAHAN INVENTORI 118.498 99.894 90.856 18.362 19.968 99.925 20.627
PDRB 48.419 46.798 24.166 64.784 67.888 29.327 47.753 28.604
47.723 16.154 18.427
16.261 5.076 5.576 17.552 19.715 4.129 5.953
764.959 806.765 849.313 3.513 (1.080) 894.050 4.525
217.003 22.086 24.345 224.270 228.712

13.148 14.322

2.883 636

223.504 229.274

12 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI Tabel 1.4 Pertumbuhan Tahunan PDRB Provinsi Jawa Tengah menurut Pengeluaran (%, YOY)
DAN KEUANGAN REGIONAL
KOMPONEN PENGELUARAN 2014 2015 2016* 2017** 2017** 2018**
PROVINSI JAWA TENGAH II
KONSUMSI RUMAH TANGGA 4,31 4,45 4,56 I II III IV 4,63 I III
KONSUMSI LNPRT 8,62 (3,04) 5,61 4,43 5,15
KONSUMSI PEMERINTAH 2,19 (0,59) 4,65 4,89 4,32 4,65 2,93 4,67 6,71 4,30
INVESTASI 4,52 2,60 5,99 3,24 4,33 7,50 4,62 2,48 9,20
EKSPOR LUAR NEGERI 10,66 5,24 (2,25) 2,22 6,19 3,94 5,81 12,55 5,26 8,94 2,38
IMPOR LUAR NEGERI (7,29) 0,28 (9,05) 5,61 7,48 9,98 6,37 15,71 10,15
NET EKSPOR ANTARDAERAH (6,80) (15,70) (3,35) 8,30 (4,97) 6,64 13,22 2,04 12,33 45,54 16,26
PERUBAHAN INVENTORI (22,63) 1,46 9,85 16,19 25,07 6,75 18,36 45,04 47,74
PDRB 5,27 (68,78) 5,27 20,88 7,41 9,39 115,20 5,27 14,07 19,49 39,71
*Angka Sementara **Angka Sangat Sementara 5,47 29,98 (35,01) 28,80 5,48 244,93
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah 5,32 (1,71) 33,93 5,40 5,40 5,25

(11,75) 12,81

(12,05) (13,55)

2,68 (63,16)

5,18 5,17

1.1.1.1 Pengeluaran Konsumsi Perlambatan kinerja konsumsi rumah tangga terjadi
Secara keseluruhan, pengeluaran konsumsi seiring dengan pola normalisasi setelah di triwulan II
mengalami perlambatan pertumbuhan pada pola konsumsi dan permintaan masyarakat mengalami
triwulan laporan. Konsumsi rumah tangga dan peningkatan pada bulan Ramadan dan perayaan Idul
konsumsi pemerintah masih mencatatkan Fitri. Lebih lagi Jawa Tengah merupakan salah satu
pertumbuhan positif walaupun melambat daerah tujuan utama pemudik dari provinsi lain,
dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu, sehingga konsumsi masyarakat di triwulan sebelumnya
pertumbuhan komponen konsumsi swasta lainnya naik signifikan, ditambah faktor libur Lebaran yang
yaitu lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga lebih panjang. Lebih lanjut, pergeseran arus balik
(LNPRT) mengalami perbaikan dibanding triwulan II Lebaran yang pada tahun 2017 sebagian masih
2018. berlangsung di triwulan III, pada tahun ini bergeser
menjadi berlangsung penuh di triwulan II 2018
Konsumsi rumah tangga sebagai komponen sehingga turut memengaruhi perlambatan konsumsi
pengeluaran dengan pangsa terbesar tumbuh masyarakat triwulan laporan.
4,30% (yoy) pada triwulan III 2018, melambat
dibandingkan triwulan II 2018 yang sebesar Hasil Focus Group Discussion (FGD) menunjukkan
5,15% (yoy). Secara triwulanan, konsumsi rumah bahwa berdasarkan jenis konsumsinya, hampir seluruh
tangga triwulan laporan tumbuh 1,01% (qtq), juga komponen konsumsi rumah tangga mengalami
lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada periode perlambatan dari triwulan II 2018, kecuali komponen
yang sama tahun sebelumnya yaitu 1,84% (qtq). pengeluaran pendidikan dan rekreasi budaya yang
masih tercatat meningkat seiring dengan kegiatan
6% II III IV I II III IV I II III IV I II III tahun ajaran baru pada awal triwulan III. Pangsa
5 2018 konsumsi rumah tangga yang hampir mencapai 60%
4 dari total PDRB menyebabkan deselerasi kinerja
3 konsumsi rumah tangga berpengaruh besar terhadap
2 tertahannya pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah
1 secara keseluruhan.
-
(1)

I

2015 2016 2017

PERTUMBUHAN TRIWULANAN PERTUMBUHAN TAHUNAN

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 1.6 Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga

PERKEMBANGAN 13
EKONOMI MAKRO REGIONAL

140 INDEKS 10 %, YOY %, YOY 6 KAJIAN EKONOMI
DAN KEUANGAN REGIONAL
130 8
PROVINSI JAWA TENGAH
120 5
6

110 4
4
100
2

90 -3
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

ITK VOLUME KONSUMSI BARANG/JASA INFLASI PDRB KONSUMSI - SKALA KANAN
PENDAPATAN RUMAH TANGGA PENGARUH INFLASI TERHADAP TINGKAT KONSUMSI

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 1.7 Indeks Tendensi Konsumen Grafik 1.8 Perkembangan Inflasi dan Pertumbuhan Konsumsi
Rumah Tangga

Perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini Hal tersebut mengkonfirmasi adanya konsolidasi
terkonfirmasi dari hasil Survei Tendensi Konsumen yang belanja masyarakat selepas berakhirnya momen
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan Ramadan dan Idul Fitri pada triwulan II.
survei tersebut, optimisme rumah tangga terhadap
kondisi ekonomi rumah tangga triwulan laporan Lebih lanjut, kegiatan konsumsi yang melambat juga
melemah. Perkembangan tersebut ditunjukkan oleh tercermin dari konsumsi listrik kelompok rumah tangga
nilai Indeks Tendensi Konsumen (ITK) triwulan III 2018 yang tumbuh 0,57% (yoy) pada triwulan laporan, lebih
yang sebesar 99,51; lebih rendah dari ITK triwulan II rendah dibanding triwulan II 2018 (5,02%; yoy) dan
2018 sebesar 126,73. Melemahnya optimisme triwulan yang sama tahun sebelumnya (0,95%; yoy). Di
terhadap kondisi ekonomi rumah tangga ini terutama sisi lain, penyaluran kredit konsumsi masih
bersumber dari penurunan pendapatan rumah tangga, mencatatkan peningkatan pada triwulan laporan.
yang tercermin dari indeks 93,82. Penurunan Penyaluran kredit konsumsi di Jawa Tengah oleh
pendapatan pada periode laporan tidak terlepas dari perbankan tumbuh 8,19% (yoy); sedikit membaik
pengaruh musiman berupa perayaan Idul Fitri di dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar
triwulan sebelumnya. Pada triwulan II 2018, rumah 7,85% (yoy). Penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah
tangga mendapatkan tambahan pendapatan karena (KPR) tumbuh meningkat dari 8,01% (yoy) menjadi
memperoleh Tunjangan Hari Raya (THR) maupun 10,36% (yoy). Pertumbuhan Kredit Kepemilikan
peningkatan keuntungan usaha seiring meningkatnya Kendaraan Bermotor (KKB) juga terpantau naik, yaitu
volume penjualan/produksi sektor riil. dari 10,12% (yoy) menjadi 11,98% (yoy). Sementara
itu, kredit konsumsi yang mengalami perlambatan
Lebih lanjut, volume konsumsi barang dan jasa yang pertumbuhan pada periode laporan terjadi pada
dilakukan rumah tangga masih terpantau meningkat, penyaluran kredit pembelian peralatan rumah tangga
tercermin dari besaran indeks yang di atas angka 100 dan kredit multiguna lainnya.
yaitu sebesar 102,05. Peningkatan paling tinggi terjadi
pada konsumsi pendidikan, yang ditunjukkan dengan Konsumsi lembaga nonprofit yang melayani
indeks 124,45. Sementara itu, beberapa barang dan rumah tangga (LNPRT) pada triwulan III 2018
jasa mengalami penurunan volume konsumsi tumbuh 9,20% (yoy), meningkat dibandingkan
dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu konsumsi pertumbuhan triwulan II 2018 yang tercatat 6,71%
pakaian, akomodasi, dan rekreasi dengan nilai indeks (yoy). Meskipun pada triwulan laporan terjadi
masing-masing sebesar 81,84; 94,73; dan 99,89. penurunan kegiatan sosial yang dilakukan masyarakat

14 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI 16 %, YOY %, YOY 6 25 %, YOY %, YOY 140
DAN KEUANGAN REGIONAL
14 20 120
PROVINSI JAWA TENGAH 100
12 5
15
10 80

10 60

84 5 40

6 20
0

0
-5 -20

43 -10 -40
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

KREDIT KONSUMSI PDRB KONSUMSI - SKALA KANAN DPK PERORANGAN KKB KPR PERALATAN RUMAH TANGGA LAINNYA - SKALA KANAN

Sumber: Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Grafik 1.10 Perkembangan Kredit Konsumsi berdasarkan Jenis Konsumsi

Grafik 1.9 Perkembangan Kredit Konsumsi, DPK Perorangan, dan
Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga

seiring berakhirnya masa Ramadan dan Idul Fitri, Sementara itu, pertumbuhan konsumsi
kegiatan organisasi masyarakat atau partai politik pemerintah masih menunjukkan perlambatan
dalam rangka persiapan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan pertumbuhan pada triwulan III 2018. Konsumsi
Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 yang mulai pemerintah tumbuh 2,38% (yoy); sedikit melambat
meningkat menjadi pendorong pertumbuhan dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,48%
komponen konsumsi LNPRT. Pada triwulan III 2018, (yoy). Secara triwulanan, komponen pengeluaran ini
tengah berlangsung tahapan Pemilu yaitu pencalonan tercatat tumbuh 11,20% (qtq) pada triwulan laporan,
anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD juga lebih rendah dibanding pertumbuhan triwulan
kabupaten/kota serta pencalonan presiden dan wakil yang sama tahun sebelumnya sebesar 11,31% (qtq).
presiden hingga 21 September 2018, sehingga
kegiatan tersebut diyakini mendorong dinamika Berdasarkan hasil FGD, perlambatan terutama
kegiatan ormas dan partai politik di periode laporan. disebabkan oleh realisasi APBD Kabupaten/Kota yang
Meskipun mengalami akselerasi, komponen ini hanya belum optimal. Dilihat dari komponen belanja pada
menyumbang 1,10% dari total perekonomian Jawa APBD Pemerintah Provinsi, penurunan realisasi
Tengah, sehingga akselerasi pertumbuhan komponen anggaran terjadi pada belanja bantuan keuangan
ini tidak memberikan dampak signifikan secara kepada kabupaten/kota. Lebih lanjut, realisasi Transfer
langsung. Namun demikian, perbaikan kinerja ke Daerah dan Dana Desa yang belum maksimal
komponen ini dapat memberikan dampak tidak disebabkan oleh masih rendahnya penyerapan Dana
langsung terhadap perekonomian terutama melalui Desa dan Dana Insentif Daerah dibanding triwulan III
peningkatan konsumsi rumah tangga. 2017. Penyerapan Dana Desa dan Dana Insentif Daerah

30 15 % % 80
20 60
10 10 40
20
- 5 0
(10) -20
(20) 0 -40
-60
I -5 -80

-10

II III IV I II III IV I II III IV I II III -15 II III IV I II III
2017 2018 I II III IV I II III IV I 2017 2018

2015 2016 PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) 2015 2016

PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) - SKALA KANAN PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY)

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 1.11 Pertumbuhan Konsumsi LNPRT Grafik 1.12 Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah

PERKEMBANGAN 15
EKONOMI MAKRO REGIONAL

120 % 50 %, YOY %, YOY 15 KAJIAN EKONOMI
DAN KEUANGAN REGIONAL
100 40 10
30 PROVINSI JAWA TENGAH
80 20 5

60 10 0

40 0 -5
-10
20 -20 -10

0 II III IV I II III IV I II III IV I II III -30 -15
I 2015 2016 2017 2018 I II III IV I II III IV I II III IV I II III

REALISASI BELANJA 2015 2016 2017 2018

REALISASI PENDAPATAN GIRO SEKTOR PEMERINTAH PDRB KONSUMSI PEMERINTAH - SKALA KANAN

Sumber: Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber: Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 1.13 Persentase Realisasi Pendapatan dan Belanja Grafik 1.14 Pertumbuhan Giro Pemerintah dan PDRB Konsumsi

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Pemerintah

sampai dengan triwulan III 2018 terpantau sebesar Faktor yang menahan perlambatan konsumsi
65% dan 89% dari alokasi anggaran, lebih rendah pemerintah lebih dalam yaitu pencairan gaji ke-13 bagi
dibanding realisasi pada periode yang sama tahun lalu Aparatur Sipil Negara (ASN), serta meningkatnya
mencapai 70% dan 100%. Sampai dengan triwulan realisasi belanja bantuan sosial seiring dengan
laporan, realisasi penyaluran dana desa di Jawa Tengah penyaluran bansos Program Keluarga Harapan (PKH)
baru sebesar Rp4,39 triliun, dari alokasi anggaran dan penyaluran Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).
sebesar Rp6,74 triliun. Kendala yang dihadapi dalam Seperti halnya konsumsi LNPRT, sumbangan konsumsi
penyerapan dana desa adalah perubahan kebijakan pemerintah tidak terlalu besar terhadap pertumbuhan
terkait pelaksanaan program padat karya tunai di desa ekonomi, namun komponen pengeluaran ini
yang mewajibkan 30% dana desa digunakan untuk memberikan dampak secara tidak langsung yang dapat
upah tenaga kerja. Perubahan kebijakan tersebut juga memicu pertumbuhan konsumsi rumah tangga menjadi
menyebabkan perlunya perubahan Anggaran lebih tinggi. Sebagai contoh adalah pembayaran gaji,
Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) sebagai syarat hibah, dan bantuan sosial pada konsumsi pemerintah.
penyaluran dana desa. Kegiatan tersebut dapat memberikan pendapatan
tambahan bagi rumah tangga dan membantu daya beli
Pertumbuhan tahunan konsumsi pemerintah yang masyarakat yang terlibat sehingga berpotensi
melambat pada periode ini juga tidak terlepas dari mendorong pengeluaran konsumsi rumah tangga.
faktor base-year effect dimana pertumbuhan konsumsi
pemerintah di periode yang sama tahun 2017 tercatat 1.1.1.2 Pengeluaran Investasi
cukup tinggi sebesar 6,64% (yoy). Pada triwulan Pada triwulan III 2018, investasi yang tercermin
laporan, realisasi belanja Pemerintah Provinsi Jawa dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
Tengah tercatat 61,26% dari total anggaran belanja, tumbuh sebesar 10,15% (yoy), kembali terakselerasi
lebih tinggi dibanding realisasi pada periode yang sama dibanding triwulan lalu yang tumbuh 8,94% (yoy).
tahun sebelumnya sebesar 55,67%; seiring dengan Percepatan pertumbuhan investasi menjadi penahan
realisasi pendapatan yang mengalami perbaikan. deselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah secara
Sementara itu, simpanan giro pemerintah yang keseluruhan pada periode laporan. Secara triwulanan,
terdapat pada perbankan di Jawa Tengah terpantau investasi tercatat tumbuh 5,96% (qtq), lebih tinggi
mengalami penurunan, yaitu tumbuh negatif 2,03% dibandingkan triwulan III 2017 yang tumbuh 4,79%
(yoy), dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh (qtq). Peningkatan kinerja ini diindikasikan terjadi pada
12,94% (yoy). investasi dalam bentuk nonbangunan.

16 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI 12 bernilai USD2,7 miliar atau setara dengan Rp30 triliun,
DAN KEUANGAN REGIONAL dengan target penyelesaian pada tahun 2020. Sampai
10 dengan triwulan III 2018, progress pembangunan PLTU
PROVINSI JAWA TENGAH mencapai 58% dan ditargetkan akan diuji coba pada
8 April 2019 untuk Unit I dan September 2019 untuk Unit
II, sehingga diperkirakan investasi masih tumbuh cukup
6 tinggi hingga tahun mendatang.

4 Sementara itu, investasi bangunan masih terpantau
meningkat pada triwulan III 2018. Hal tersebut
2 tercermin dari data penjualan semen di Jawa Tengah
pada periode laporan yang tumbuh 11,16% (yoy), lebih
- tinggi dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya
5% (yoy). Pertumbuhan investasi bangunan tidak
(2) terlepas dari masih berlanjutnya penyelesaian beberapa
proyek infrastruktur, antara lain Tol Trans Jawa, Bandara
(4) Baru Ahmad Yani, dan Bandara Jenderal Soedirman
(Bandara Wirasaba), meskipun beberapa proyek
(6) tersebut saat ini telah memasuki tahap finalisasi.
Perkembangan tersebut tercermin dari pertumbuhan
(8) PDRB lapangan usaha konstruksi yang juga meningkat
I II III IV I II III IV I II III IV I II III menjadi 7,83% (yoy) pada triwulan laporan, lebih
tinggi dari triwulan II 2018 (6,07%; yoy). Peningkatan
2015 2016 2017 2018 tersebut juga dikonfirmasi oleh realisasi belanja modal
pemerintah provinsi Jawa Tengah yang pada triwulan
PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) laporan mencapai 38,05% dari total anggaran, atau
lebih tinggi dibanding realisasi pada periode yang sama
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah tahun 2017 sebesar 28,83%.

Grafik 1.15 Pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto

Pertumbuhan investasi pada dua triwulan terakhir
tergolong signifikan. Pertumbuhan investasi pada
triwulan II dan III 2018 merupakan yang tertinggi
dibanding rata-rata pertumbuhan investasi triwulan II
dan III selama lima tahun terakhir (2013-2017) yang
sebesar 6,35% dan 6,63%. Peningkatan kinerja
investasi diindikasikan dalam bentuk nonbangunan,
yang tercermin dari masih kuatnya impor barang modal
menjadi 132,40% (yoy) dari pertumbuhan 110,67%
(yoy) pada triwulan sebelumnya. Meningkatnya impor
barang modal terutama berupa mesin-mesin yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan
PLTU serta investasi pembelian mesin oleh swasta.
Komponen mesin dan perlengkapannya yang paling
banyak diimpor pada periode laporan meliputi impor
mesin pembangkit, alat listrik dan alat telekomunikasi.
Berdasarkan hasil FGD, impor barang modal tersebut
terkait dengan penyelesaian investasi proyek
pembangkit listrik di Batang, Cilacap, dan Jepara.
Sebagai informasi,investasi pembangunan PLTU Batang

35 %, YOY 40 %, YOY % 14

30 30 13

25

20 20 12

15 10 11

10 - 10

5

0 (10) 9

-5 (20) 8
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I
II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

PDRB INVESTASI KONSUMSI SEMEN PDRB KONSTRUKSI RRT SUKU BUNGA KREDIT INVESTASI - SKALA KANAN KREDIT INVESTASI
*) data konsumsi semen s.d. Mei 2018
Grafik 1.17 Pertumbuhan Kredit Investasi dan Suku Bunga Kredit
Sumber: Kemenperin, Kemendag, BPS Provinsi Jawa Tengah Investasi

Grafik 1.16 Pertumbuhan PDRB Investasi, PDRB Konstruksi,
dan Konsumsi Semen

PERKEMBANGAN 17
EKONOMI MAKRO REGIONAL

20 %, SBT %, YOY 12 4 %, SBTPERTANIAN TRIWULAN II 2018
3 PERTAMBANGAN TRIWULAN III 2018
2
18 1 INDUSTRI
16 10 0 PENGOLAHAN
-1
14 8 LISTRIK,
12 GAS DAN AIR BERSIH

10 6 BANGUNAN
PERDAGANGAN, HOTEL
8
64 DAN RESTORAN
PENGANGKUTAN DAN
42
2 KOMUNIKASI
KEUANGAN,
-0 PERSEWAAN DAN
I II III IV I II III IV I II III IV I II III JASA PERUSAHAAN

2015 2016 2017 2018 JASA-JASA
KAJIAN EKONOMI
SBT REALISASI INVESTASI (SKDU) PMTB - SKALA KANAN
DAN KEUANGAN REGIONAL
PROVINSI JAWA TENGAH

Sumber: Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Grafik 1.19 Perkembangan SBT Realisasi Investasi Berdasarkan
Sektor Usaha (SKDU)
Grafik 1.18 Perkembangan SBT Realisasi Investasi (SKDU)
dan Pertumbuhan PDRB Investasi

Pihak perbankan juga mengonfirmasi adanya Percepatan kegiatan investasi juga tercermin dari hasil
peningkatan pertumbuhan investasi pada triwulan III kegiatan liaison pada triwulan laporan. Nilai likert scale
2018. Pertumbuhan kredit yang disalurkan bank umum (LS) realisasi investasi triwulan laporan sebesar 0,92
untuk kegiatan investasi di Jawa Tengah mengalami lebih tinggi dibanding LS triwulan sebelumnya sebesar
kenaikan menjadi 8,33% (yoy), dari tumbuh 6,53% 0,65. Peningkatan tersebut didorong oleh
(yoy) pada triwulan sebelumnya; meskipun rata-rata bertambahnya responden yang menyatakan terdapat
tertimbang suku bunga kredit investasi cenderung peningkatan kegiatan investasi menjadi sejumlah
meningkat dari 10,10% menjadi 10,48% pada periode 53,03% responden, sedangkan sejumlah 46,97%
laporan. responden mengkonfirmasi bahwa kegiatan investasi
pada triwulan berjalan relatif tetap.
Pada sisi swasta, percepatan investasi terkonfirmasi dari
hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang Peningkatan investasi mengindikasikan optimisme
dilakukan Bank Indonesia. Berdasarkan hasil SKDU, pelaku usaha terhadap kondisi perekonomian ke depan
Saldo Bersih Tertimbang (SBT) realisasi investasi pada yang masih akan membaik. Pelaku usaha masih
triwulan laporan tercatat 18,01%; lebih tinggi melakukan investasi baik berupa investasi rutin
dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar maupun multiyears. Investasi rutin yang dilakukan
14,06%. Hasil survei menunjukkan bahwa meliputi pemeliharaan dan peremajaan mesin serta
peningkatan terjadi pada lapangan usaha industri sarana-prasarana, dan juga penggantian ataupun
pengolahan, jasa-jasa, serta keuangan, persewaan dan perbaikan peralatan operasional. Sementara investasi
jasa perusahaan. multiyears yang dilakukan antara lain pembangunan

1,60

1,40

1,20

1,00

II III 0,80
2018 2018
0,60

0,40

0,20

0,00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018

NAIK TETAP TURUN Grafik 1.21 Likert Scale Investasi (Hasil Liaison)

Grafik 1.20 Perkembangan Investasi Pelaku Usaha (Hasil Liaison)

18 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI 800 %, YOY dipengaruhi oleh kembali normalnya jumlah hari kerja
DAN KEUANGAN REGIONAL untuk pengiriman barang setelah pada triwulan
700 sebelumnya berkurang karena event Ramadan dan Idul
PROVINSI JAWA TENGAH Fitri. Secara triwulanan, ekspor luar negeri pada
600 triwulan III 2018 tumbuh 12,86% (qtq), atau
meningkat dibanding pertumbuhan pada triwulan
500 yang sama tahun sebelumnya (12,32%; qtq).

400 Ekspor luar negeri Jawa Tengah didominasi oleh ekspor
komoditas tekstil dan produk tekstil atau TPT dengan
300 pangsa pada triwulan laporan mencapai 48,86%, serta
kayu dan barang dari kayu dengan pangsa 17,05%.
200 Selain kedua komoditas tersebut, ekspor bahan
makanan, ekspor permesinan dan alat transportasi,
100 serta ekspor kimia juga turut berperan walaupun
dengan pangsa masing-masing yang berada di bawah
0 10%. Komposisi ini relatif persisten selama beberapa
tahun terakhir. Berdasarkan jenis komoditasnya, ekspor
-100 mebel dan kayu olahan serta permesinan dan alat
transportasi mencatatkan perbaikan pertumbuhan
-200 pada triwulan III 2018. Sementara itu, ekspor
I II III IV I II III IV I II III IV I II III komoditas tekstil dan produk tekstil (TPT) serta bahan
makanan masih mencatatkan pertumbuhan yang
2015 2016 2017 2018 cukup tinggi, meskipun lebih lambat dibanding
triwulan II 2018.
PMA PMDN
Sebagai komoditas ekspor dengan nilai pangsa terbesar
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal, diolah di Jawa Tengah, ekspor TPT mencatatkan pertumbuhan
yang relatif tinggi, meskipun melambat dibanding
Grafik 1.22 Realisasi Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri triwulan sebelumnya. Pada triwulan III 2018,
pertumbuhan ekspor TPT tercatat 15,13% (yoy),
kantor dan pabrik baru, perluasan pabrik, penambahan kembali melambat dibanding triwulan sebelumnya
lini produksi, penambahan dan perluasan outlet yang tumbuh 18,72% (yoy). Perlambatan tersebut
penjualan, pembelian mesin baik untuk otomasi terutama berasal dari melambatnya ekspor tekstil
produksi dan peningkatan kapasitas, renovasi jalan, berupa benang dan kain, yaitu sebesar 2,68% (yoy)
dan sebagainya. Investasi multi-years utamanya pada triwulan laporan, jauh melambat dibanding
dilakukan oleh pelaku usaha pada sub-sektor industri pertumbuhan triwulan sebelumnya (24,23%; yoy).
tekstil, kayu, penyediaan akomodasi, konstruksi, dan Sementara itu, ekspor garmen atau pakaian jadi masih
ketenagalistrikan. mencatatkan peningkatan pertumbuhan meski

Ditinjau berdasarkan asal penanaman modal, akselerasi
investasi diindikasikan terjadi pada investasi yang
berasal dari pihak asing, sedangkan pertumbuhan
investasi dalam negeri cenderung mengalami
perlambatan. Pada triwulan III 2018 penanaman modal
asing di Jawa Tengah adalah sebesar USD657,69 juta;
atau tumbuh meningkat menjadi 20,58% (yoy) dari
triwulan II 2018 yang tumbuh 17,20% (yoy).
Sementara itu, nilai penanaman modal dalam negeri
pada triwulan laporan sebesar Rp5.493,66 miliar; atau
tumbuh 4,11% (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya
tumbuh signifikan mencapai 68,14% (yoy).

1.1.1.3 Ekspor dan Impor Luar Negeri
1.1.1.3.1 Ekspor Luar Negeri

Pada triwulan III 2018, kinerja ekspor luar negeri
mencatatkan pertumbuhan sebesar 16,26% (yoy).
Meskipun cukup tinggi, perbaikan pertumbuhan
ekspor luar negeri relatif terbatas jika dibandingkan
triwulan sebelumnya yang tumbuh 15,71% (yoy).
Menurut hasil FGD, peningkatan ekspor salah satunya

PERKEMBANGAN 19
EKONOMI MAKRO REGIONAL

40 % II 47,13 18,18 6,82 2,49 4,60 20,79 KAJIAN EKONOMI
30 2018 DAN KEUANGAN REGIONAL
20 % % % % % %
10 PROVINSI JAWA TENGAH

- III 48,86 17,05 6,75 2,55 4,78 20,01
(10) 2018
(20) % % % % % %
(30)
II III IV I II III IV I II III IV I II III
I 2015 2016 2017 2018

TPT (SITC 65,84) MEBEL DAN KAYU OLAHAN (SITC 63, 82) BAHAN MAKANAN (SITC 0) KIMIA (SITC 5)
PERMESINAN DAN ALAT TRANSPORTASI (SITC 7) LAINNYA
PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ)

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah

Grafik 1.23 Pertumbuhan PDRB Ekspor Luar Negeri Grafik 1.24 Komposisi Ekspor Luar Negeri Nonmigas Berdasarkan
Komoditas

terbatas, yaitu dari 16,57% (yoy) pada triwulan II 2018 Kompetisi pasar yang semakin ketat, terutama dengan
menjadi 20,11%. Ekspor komoditas pakaian jadi secara
konsisten mencatatkan pertumbuhan selama hampir 5 Vietnam, masih menjadi tantangan utama dalam
tahun terakhir, walaupun terjadi perlambatan di
beberapa periode. kegiatan ekspor TPT. Di sisi hulu, daya saing industri

tekstil hulu (benang dan kain) sangat tergantung pada

teknologi permesinan yang digunakan atau lebih

bersifat padat modal, sehingga restrukturisasi/

Meskipun nilai ekspor pakaian jadi jauh lebih dominan modernisasi teknologi mesin menjadi faktor utama
dibanding nilai ekspor benang dan kain, perlambatan
yang cukup dalam pada komoditas benang dan kain penentu daya saing ekspor. Sementara di sisi hilir,
akhirnya menahan pertumbuhan ekspor TPT di periode
laporan. Ekspor benang dan kain mengalami industri garmen/pakaian jadi merupakan industri yang
perlambatan pada hampir seluruh pasar ekspor utama
Jawa Tengah, dengan perlambatan terdalam terjadi bersifat padat karya sehingga biaya produksi dan harga
untuk ekspor ke negara Tiongkok dan Korea Selatan.
Sementara ekspor ke Amerika Serikat, baik berupa jual lebih bergantung pada upah tenaga kerja.
benang dan kain maupun pakaian jadi masih terpantau
meningkat. Hasil liaison Bank Indonesia menunjukkan Kinerja ekspor kayu dan barang dari kayu Jawa Tengah
bahwa perlambatan penjualan disebabkan oleh pada triwulan laporan mengalami perbaikan
terbatasnya kapasitas produksi existing sehingga belum dibandingkan triwulan lalu. Secara nilai, ekspor
mampu memenuhi semua permintaan, di samping komoditas tersebut mencatatkan pertumbuhan
karena faktor daya saing terutama di pasar Eropa. sebesar 10,33% (yoy), lebih tinggi dibanding
pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 7,02%
(yoy). Berlanjutnya tren pelemahan nilai tukar rupiah
pada triwulan laporan dirasakan berdampak terhadap

1.200 USD JUTA %, YOY 45 200 JUTA TON % YOY 40
40
1.000 35 30
30
800 25 20
20
600 15 10
10
400 5 100
I II III IV 0
2015 -5 0
-10
-10
I II III
2018 -20

- -30
I
I II III IV I II III IV II III IV I II III IV I II III IV I II III
2018
2016 2017 2015 2016 2017

NILAI EKSPOR PERTUMBUHAN TAHUNAN VOLUME EKSPOR PERTUMBUHAN TAHUNAN

Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Grafik 1.25 Pertumbuhan Nilai Ekspor TPT Grafik 1.26 Pertumbuhan Volume Ekspor TPT

20 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI meningkatnya ekspor produk yang berbahan baku dan Tiongkok. Kedua negara tersebut mampu
DAN KEUANGAN REGIONAL domestik seperti kayu dan barang dari kayu. Pada menawarkan produk dengan harga yang lebih murah,
triwulan III 2018, rata-rata nilai tukar rupiah terhadap karena memperoleh dukungan pemerintah di
PROVINSI JAWA TENGAH dolar AS sebesar Rp14.603 atau melemah 4,64% (qtq) negaranya, seperti dalam aspek UMK, energi, regulasi,
dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar bahan baku, maupun pembiayaan. Lebih lanjut,
Rp13.9563. industri ini juga mengalami tantangan dalam
pemenuhan bahan baku, tenaga kerja terampil, serta
Peningkatan ekspor terjadi baik pada komoditas sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang
barang olahan kayu dan gabus maupun dalam bentuk dinilai belum efektif.
mebel, baik secara nilai maupun volume. Secara nilai,
ekspor komoditas barang olahan kayu dan gabus Secara keseluruhan, mitra dagang utama Jawa Tengah
tercatat tumbuh meningkat menjadi 8,54% (yoy), dari untuk ekspor nonmigas masih belum mengalami
triwulan sebelumnya sebesar 6,07% (yoy). Ekspor perubahan signifikan dibandingkan periode
komoditas mebel juga tercatat mengalami perbaikan sebelumnya, yaitu Amerika Serikat dan Eropa, dengan
menjadi tumbuh 12,94% (yoy), dari triwulan II 2018 pangsa masing-masing 31,84% dan 14,79%. Setelah
sebesar 8,31% (yoy). Pertumbuhan positif ekspor kedua mitra tersebut, ekspor dengan negara-negara
komoditas mebel secara berturut-turut dalam lima tujuan ke Asia juga memegang peran cukup besar, yaitu
triwulan terakhir mengindikasikan adanya perbaikan Jepang (12,09%), Tiongkok (8,29%), dan ASEAN
kinerja ekspor setelah hampir selalu tercatat kontraksi (6,93%). Pada triwulan laporan, peningkatan kinerja
sejak pertengahan tahun 2015. terjadi untuk ekspor ke negara ASEAN, Jepang, dan
Eropa. Pertumbuhan ekspor ke Amerika Serikat relatif
Ditinjau lebih jauh, ekspor komoditas kayu dan barang stabil dibanding triwulan lalu, sedangkan ekspor ke
dari kayu terutama ditujukan untuk negara Amerika Tiongkok mengalami perlambatan pertumbuhan.
Serikat (22,42%); negara-negara di kawasan Eropa
(16,64%); serta Tiongkok (14,12%). Pada triwulan Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat yang merupakan
laporan, perbaikan ekspor komoditas ini terutama negara tujuan dengan pangsa terbesar masih tercatat
terjadi untuk negara tujuan Tiongkok. Berdasarkan tumbuh tinggi sebesar 21,72% (yoy) pada triwulan
hasil liaison, beberapa tantangan dalam ekspor laporan, relatif stabil dibanding triwulan II 2018 yang
komoditas kayu dan barang dari kayu di antaranya yaitu tumbuh 21,74% (yoy). Pertumbuhan ekspor nonmigas
persaingan yang semakin ketat dengan negara pesaing Jawa Tengah ke ASEAN mengalami akselerasi menjadi
yang memiliki kapasitas produksi masal seperti Vietnam tumbuh 16,79% (yoy), berbalik arah setelah kontraksi

500 USD JUTA %,YOY 20 300 JUTA TON %,YOY 40

10 270 30
400
20
0 240

300 10
-10 210

0

180 -10

200 -20 150 -20
I I
II III IV I II III IV I II III IV I II III II III IV I II III IV I II III IV I II III
2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

NILAI EKSPOR PERTUMBUHAN TAHUNAN VOLUME EKSPOR PERTUMBUHAN TAHUNAN

Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Grafik 1.27 Pertumbuhan Nilai Ekspor Kayu Grafik 1.28 Pertumbuhan Volume Ekspor Kayu

3. Data nilai tukar rupiah bersumber dari rata-rata Kurs Tengah BI pada suatu periode
tertentu

PERKEMBANGAN 21
EKONOMI MAKRO REGIONAL

50 %, YOY KAJIAN EKONOMI
DAN KEUANGAN REGIONAL
40
PROVINSI JAWA TENGAH
II 31,21 7,23 10,43 8,01 17,09 26,03 30
2018
% % % % % % 20

10

0

-10

-20

III 31,84 6,93 12,09 8,29 14,79 26,05 -30
2018
% % % % % % -40
I II III IV I II III IV I II III
IV I II III
2018
2015 2016 2017

AS ASEAN JEPANG TIONGKOK EROPA LAINNYA AS TIONGKOK EROPA JEPANG ASEAN

Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Grafik 1.29 Struktur Ekspor Nonmigas Berdasarkan Negara Tujuan Grafik 1.30 Pertumbuhan Ekspor Nonmigas Berdasarkan Negara Tujuan

6,91% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Ekspor lebih tinggi. Secara triwulanan, impor luar negeri
nonmigas ke negara mitra dagang utama lain seperti tumbuh 11,89% (qtq), lebih tinggi dibanding triwulan
Jepang dan Eropa juga mencatatkan peningkatan yang sama tahun 2017 yang tumbuh 10,23% (qtq).
pertumbuhan, yaitu masing-masing dari 9,39% (yoy)
dan 8,61% (yoy) pada triwulan II 2018 menjadi 16,98% Pada triwulan laporan, impor luar negeri meningkat
(yoy) dan 10,37% (yoy) pada periode laporan. signifikan terutama didorong oleh kenaikan impor
Sebaliknya, pertumbuhan ekspor ke Tiongkok nonmigas. Di sisi lain, pertumbuhan impor komoditas
menunjukkan perlambatan yaitu sebesar 9,31% (yoy), migas pada triwulan laporan tercatat melambat.
lebih rendah dari triwulan II 2018 (11,13%; yoy). Perlambatan pertumbuhan impor migas terjadi seiring
dengan kembali normalnya kebutuhan BBM pasca
1.1.1.3.2 Impor Luar Negeri periode puncak arus mudik-balik Lebaran yang terjadi
Kinerja impor luar negeri Jawa Tengah kembali pada triwulan II 2018. Impor migas Jawa Tengah pada
mencatatkan pertumbuhan signifikan pada triwulan laporan mencatatkan pangsa sebesar 39,11%
triwulan III 2018. Pada periode laporan, impor luar dari total impor Jawa Tengah, sedangkan pangsa impor
negeri Jawa Tengah tercatat tumbuh sebesar 47,74% komoditas nonmigas yaitu 60,89%. Impor komoditas
(yoy), kembali meningkat dibanding triwulan migas masih memiliki peran signifikan terhadap total
sebelumnya yang telah tumbuh signifikan (45,54%; impor di Jawa Tengah. Hal tersebut terkait dengan
yoy). Sebagai komponen pengurang PDRB, pemenuhan kebutuhan bahan baku industri
berlanjutnya penguatan impor luar negeri di tengah pengilangan minyak di Cilacap, yang merupakan salah
perbaikan ekspor yang relatif terbatas menjadi penahan satu kilang minyak terbesar di Indonesia dengan
laju perekonomian triwulan laporan untuk tumbuh kapasitas produksi 348.000 barel/hari. Unit pengolahan
ini bernilai strategis karena memasok 33,3%
60 % kebutuhan BBM nasional, atau 60% kebutuhan BBM di
50 Pulau Jawa.

40

30

20 Seiring dengan normalisasi permintaan BBM pasca
fenomena perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional
10 (HBKN) di triwulan II, impor luar negeri Jawa Tengah
untuk komoditas migas mengalami perlambatan secara
- nominal. Pada triwulan III 2018, impor migas
mencatatkan perlambatan menjadi tumbuh
(10)

(20)

(30)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018

PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ)

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah

Grafik 1.31 Pertumbuhan PDRB Impor Luar Negeri

22 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI 4,500 USD JUTA 100 %, YOY
DAN KEUANGAN REGIONAL
4,000 80
PROVINSI JAWA TENGAH
3,500 60

3,000 40

2,500 20

2,000 0

1,500

1,000 -20

500 -40

0 -60 II III IV I II III IV I II III IV I II III
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I 2015 2016 2017 2018

2015 2016 2017 2018 NONMIGAS

MIGAS NONMIGAS MIGAS TOTAL

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 1.32 Perkembangan Impor Jawa Tengah Grafik 1.33 Pertumbuhan Impor Migas dan Nonmigas Jawa Tengah

3.000 USD JUTA

II 57,98 28,83 13,19 2.500
2018
% % % 2.000

1.500

1.000

III 57,78 30,89 11,33 500
2018
% % % -
I
II III IV I II III IV I II III IV I II III
2015 2016 2017 2018

BAHAN BAKU BARANG MODAL BARANG KONSUMSI BAHAN BAKU BARANG MODAL BARANG KONSUMSI

Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Grafik 1.34 Struktur Impor Nonmigas Jawa Tengah Grafik 1.35 Perkembangan Nilai Impor Provinsi Jawa Tengah
Berdasarkan Jenis Pengeluaran Berdasarkan Jenis Pengeluaran

60,40% (yoy), lebih rendah dibanding triwulan lalu yang Iran, meskipun telah menurun sejak minggu IV Oktober
mencapai 74,66% (yoy); meskipun angka 2018 akibat pelonggaran sanksi AS terhadap Iran.
pertumbuhannya masih tergolong tinggi. Angka
pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibanding rata-rata Berbeda dengan impor migas yang mencatatkan
historis pertumbuhan impor migas triwulan III dalam perlambatan, pada triwulan laporan komoditas
kurun lima tahun terakhir (2013-2017) yang tercatat nonmigas justru menunjukkan peningkatan
kontraksi 5,05%. Tingginya pertumbuhan impor migas pertumbuhan dan menjadi pendorong kembali
secara nominal ditengarai juga dipengaruhi oleh faktor menguatnya impor luar negeri secara keseluruhan.
kenaikan harga. Impor nonmigas Jawa Tengah tercatat tumbuh 58,49%
(yoy), menguat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh
Harga minyak dunia menunjukkan tren yang meningkat 49,35% (yoy). Impor komoditas nonmigas Jawa Tengah
sejak triwulan akhir 2017, yang disebabkan oleh dapat dikatakan cukup produktif. Impor tersebut
meningkatnya permintaan, ketidakpastian pencapaian utamanya ditujukan untuk kegiatan produktif, yaitu
produksi OPEC dan Non-OPEC pasca pertemuan bahan baku dengan pangsa mencapai 57,78% dari
Vienna, serta dampak kebijakan sanksi AS terhadap Iran total impor nonmigas Jawa Tengah, dan impor barang
berupa larangan impor minyak dari Iran. Pada triwulan III modal dengan pangsa 30,89%. Sementara itu, impor
2018, rata-rata harga minyak WTI dan Minas masing- barang konsumsi memiliki pangsa 11,33%. Komposisi
masing meningkat menjadi USD69,61 dan USD77,53 ini tidak banyak berubah dari periode sebelumnya,
per barel, dibandingkan triwulan sebelumnya yang meskipun terdapat peningkatan pangsa impor barang
sebesar USD67,97 dan USD72,68 per barel. Harga modal yang lebih tinggi dibanding rata-rata pangsa
minyak pada awal Oktober 2018 kembali naik tajam historis tahun 2015-2017 (23,03%).
hingga menembus USD80 per barel akibat sanksi AS ke

PERKEMBANGAN 23
EKONOMI MAKRO REGIONAL

Secara nilai, percepatan pertumbuhan impor nonmigas Selanjutnya, impor bahan baku yang memiliki pangsa KAJIAN EKONOMI
triwulan laporan didorong oleh peningkatan impor terbesar juga mencatatkan kenaikan pertumbuhan, DAN KEUANGAN REGIONAL
barang modal, bahan baku, serta barang konsumsi. meskipun tidak setajam kenaikan impor barang modal.
Impor barang modal yang memiliki pangsa terbesar Impor bahan baku tumbuh menjadi 29,20% (yoy) pada PROVINSI JAWA TENGAH
kedua menunjukkan pertumbuhan signifikan menjadi triwulan laporan, dari 25,33% (yoy) pada triwulan II
132,40% (yoy), dari pertumbuhan triwulan 2018. Impor bahan baku terutama meningkat untuk
sebelumnya yang sudah tergolong tinggi (110,67%; komoditas bahan makanan-minuman mentah dan
yoy). Peningkatan impor ini terutama dalam bentuk barang mentah lainnya untuk industri. Jika ditelusuri
nonbangunan, yaitu barang modal selain peralatan lebih lanjut, impor bahan makanan yang mengalami
transportasi dan aksesori barang modal untuk peningkatan, di antaranya buah dan sayuran, pakan
kepentingan industri. Hal tersebut juga tercermin dari ternak, gula dan gula rafinasi, serta tembakau.
pertumbuhan impor komoditas mesin dan alat
transportasi yang tumbuh 129,49% (yoy) pada Sementara itu, meskipun memiliki pangsa terkecil
triwulan laporan, lebih tinggi dibanding triwulan II terhadap total impor Jawa Tengah, impor barang
2018 (115,73%; yoy). Berdasarkan komoditasnya, konsumsi juga tercatat tumbuh meningkat dan berada
peningkatan impor permesinan terutama berupa mesin pada level yang cukup tinggi. Pada triwulan laporan,
pembangkit listrik, mesin industri dan perlengkapan, impor barang konsumsi tercatat tumbuh 83,83% (yoy),
dan mesin listrik, aparat dan peralatannya. Peningkatan meningkat dibanding triwulan II 2018 yang tumbuh
impor barang modal ini sejalan dengan menguatnya 63,93% (yoy). Angka pertumbuhan ini jauh lebih tinggi
kinerja investasi nonbangunan pada periode laporan, dibanding rata-rata pertumbuhan triwulan III selama
terutama terkait dengan penyelesaian investasi lima tahun terakhir (2013-2017) yang sebesar 16,84%
pembangkit listrik di sejumlah daerah di Jawa Tengah. (yoy). Percepatan impor barang konsumsi utamanya
Di samping telah terealisasi dalam bentuk investasi, dipengaruhi oleh meningkatnya impor makanan-
peningkatan impor barang modal juga masih ada yang minuman untuk konsumsi rumah tangga; serta barang
berbentuk inventory. Hal ini tercermin dari tingginya konsumsi baik yang tidak tahan lama, semi-tahan lama,
pertumbuhan perubahan inventory triwulan laporan maupun tahan lama. Meskipun impor barang konsumsi
sebesar 244,93% (yoy), meningkat signifikan dari mengalami akselerasi, kinerja konsumsi RT pada
triwulan sebelumnya (19,49%; yoy). triwulan laporan justru tercatat tumbuh melambat. Hal
tersebut dapat mengindikasikan bahwa barang

150 %, YOY 140 %, YOY

120

100 100

80

50 60

40

0 20

0

-50 -20

-40

-100 II III IV I II III IV I II III IV I II III -60 II III IV I II III IV I II III IV I II III
I 2015 2016 2017 2018 I

2015 2016 2017 2018

BARANG MODAL BAHAN BAKU BARANG KONSUMSI TPT (SITC 26 & 65) BAHAN MAKANAN (SITC 0) MESIN DAN ALAT TRANSPORTASI (SITC 7)

Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Grafik 1.36 Pertumbuhan Nilai Impor Berdasarkan Jenis Penggunaan Grafik 1.37 Pertumbuhan Nilai Impor Berdasarkan Komoditas

24 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI 3,000 USD JUTA
DAN KEUANGAN REGIONAL
II 14,96 9,53 39,16 3,80 5,95 26,60 2,500
PROVINSI JAWA TENGAH 2018
% % % % % %

2,000

1,500

1,000

III 8,32 8,24 45,54 4,93 8,05 24,92 500
2018
% % % % % %

- I II III IV I II III
I II III IV I II III IV 2017 2018

AS ASEAN TIONGKOK EROPA JEPANG LAINNYA 2015 2016 EROPA JEPANG LAINNYA

Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah AMERIKA SERIKAT ASEAN TIONGKOK

Grafik 1.38 Pangsa Negara Asal Impor Jawa Tengah Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Grafik 1.39 Perkembangan Nilai Impor Provinsi Jawa Tengah
Berdasarkan Negara Asal

konsumsi yang diimpor tidak digunakan langsung oleh 1.1.1.4 Net Ekspor Antardaerah
rumah tangga di Jawa Tengah, melainkan cenderung Pada triwulan laporan net ekspor antardaerah
diperdagangkan. Hal ini tercermin dari meningkatnya tumbuh 39,71% (yoy), melambat dibanding
kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, pertumbuhan triwulan II 2018 sebesar 45,04% (yoy).
di tengah perlambatan kinerja sektor primer dan Perlambatan diindikasikan berasal dari melambatnya
sekunder. ekspor antardaerah, di tengah perlambatan
pertumbuhan impor antardaerah yang cukup dalam.
Secara keseluruhan, impor nonmigas Jawa Tengah
terutama berasal dari Tiongkok dengan pangsa Melemahnya ekspor antardaerah terindikasi dari
45,54%. Selain Tiongkok, negara asal impor utama perlambatan arus muat barang komoditas migas dari
lainnya yaitu Amerika Serikat (8,32%), ASEAN (8,24%), pelabuhan Jawa Tengah untuk perdagangan dalam
Jepang (8,05%), dan Eropa (4,93%). Mitra dagang negeri yang tumbuh 0,02% (yoy) pada triwulan
utama ini tidak banyak berubah sepanjang waktu. Pada laporan; lebih rendah dibandingkan triwulan II 2018
periode laporan, impor luar negeri tercatat meningkat, (63,71%; yoy). Kinerja ekspor migas Jawa Tengah ke
terutama didorong oleh naiknya impor yang berasal daerah lain diindikasikan menurun, seiring dengan
dari negara Jepang, Tiongkok, dan kawasan Eropa. turunnya aktivitas industri pengilangan migas akibat
Sementara itu, impor dari Amerika Serikat dan ASEAN normalisasi permintaan. Lebih lanjut, sejalan dengan
mengalami perlambatan pertumbuhan pada triwulan kinerja lapangan usaha industri pengolahan yang
laporan. melambat, ekspor barang hasil produksi ke luar provinsi
menunjukkan penurunan. Provinsi Jawa Tengah
300 %, YOY merupakan salah satu lumbung pangan nasional
sehingga pangsa komoditas bahan makanan dalam
250 ekspor antardaerah cukup signifikan. Sejalan dengan
kinerja lapangan usaha pertanian yang melambat,
200 ekspor komoditas bahan makanan ke luar provinsi
diperkirakan menurun. Lebih lanjut, melambatnya
150 konsumsi masyarakat diperkirakan menahan
permintaan domestik dari daerah lain terhadap produk
100 ekspor Jawa Tengah.

50

-

(50)

(100)

I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2015 2016 2017 2018

AMERIKA SERIKAT ASEAN TIONGKOK EROPA JEPANG

Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Grafik 1.40 Pertumbuhan Impor Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan
Negara Asal

PERKEMBANGAN 25
EKONOMI MAKRO REGIONAL

750 % 1.1.2. Perkembangan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha KAJIAN EKONOMI
650 I Perekonomian Jawa Tengah masih bersumber dari DAN KEUANGAN REGIONAL
550 tiga lapangan usaha utama, yaitu industri
450 pengolahan (33,90%); pertanian, kehutanan dan PROVINSI JAWA TENGAH
350 perikanan (15,31%); serta perdagangan besar-eceran
250 dan reparasi mobil-sepeda motor (13,30%). Komposisi
150 ini tidak banyak mengalami perubahan dari periode
sebelumnya. Pada triwulan III 2018, kinerja lapangan
50 usaha industri pengolahan dan lapangan usaha
(50) pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami
(150) perlambatan dan mendorong perlambatan
(250) pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Sementara
itu, kinerja lapangan usaha perdagangan besar-eceran
II III IV I II III IV I II III IV I II III dan reparasi mobil-sepeda motor mengalami
perbaikan, sehingga menahan perlambatan lebih
2015 2016 2017 2018 dalam.

PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ)

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah

Grafik 1.41 Pertumbuhan PDRB Net Ekspor Antardaerah

Sementara itu, impor antardaerah Jawa Tengah
diperkirakan tumbuh melambat cukup dalam. Hal
tersebut terindikasi dari kontraksi jumlah bongkar
barang komoditas nonmigas di pelabuhan Jawa Tengah
yang berasal dari perdagangan antar pulau (-22,66%,
yoy); lebih rendah dari jumlah bongkar triwulan
sebelumnya yang tumbuh 15,40% (yoy). Perlambatan
impor antardaerah ditengarai dipengaruhi oleh
melemahnya pertumbuhan lapangan usaha industri
pengolahan di Jawa Tengah pada triwulan laporan.

Tabel 1.5 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHB 2010 menurut Lapangan Usaha (Rp Miliar)

LAPANGAN USAHA 2017** 2017** 2018**
II
A PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN I II III IV 167.247 I III
B PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 30.023 44.610
C INDUSTRI PENGOLAHAN 41.895 41.470 47.607 36.275 44.689 8.424 50.833
D PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 7.109 7.285 7.475 8.153 414.989 7.806 8.442
E PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN DAUR ULANG 1.128 111.708
F KONSTRUKSI 99.537 103.515 104.787 107.150 711 107.508 306 112.524
G PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN; REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR 269 277 285 297 299 187 317
H TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 173 176 180 183 122.937 186 188
I PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM 161.417 33.258
J INFORMASI DAN KOMUNIKASI 28.694 30.113 31.392 32.737 31.759 43.623 35.450
K JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 38.721 40.622 40.825 41.249 38.028 41.956 10.670 44.143
L REAL ESTATE 38.019 10.394 10.759
M,N JASA PERUSAHAAN 8.946 9.420 9.841 9.821 39.126 9.899 10.816 10.580
O ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB 9.104 9.426 9.590 9.899 35.219 10.170 11.085
P JASA PENDIDIKAN 9.037 10.484 19.837 10.498 9.412
Q JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 8.415 9.678 9.928 9.090 5.281 9.453
R,S,T,U JASA LAINNYA 4.802 8.788 8.927 5.159 4.465 9.270 1.280 5.363
1.065 4.892 4.984 1.175 33.086 5.212 8.758 1.243
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 7.752 1.121 1.104 8.859 52.022 1.209 14.224 8.554
*Angka Sementara **Angka Sangat Sementara 12.109 13.521 10.360 8.336 2.835 14.908
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah 2.440 8.099 8.376 2.692 18.437 13.544 5.095 2.942
4.384 12.886 13.505 4.765 1.187.049 2.734 320.883 5.170
284.451 301.509 4.825 331.955
2.602 2.626 309.901

4.588 4.700
294.958 306.131

26 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI Tabel 1.6 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHK 2010 menurut Lapangan Usaha (Rp Miliar)
DAN KEUANGAN REGIONAL
LAPANGAN USAHA 2017** 2017** 2018**
PROVINSI JAWA TENGAH II
A PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN I II III IV 118.126 I III
B PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 20.373 31.056
C INDUSTRI PENGOLAHAN 30.151 29.539 33.355 25.081 30.669 5.296 34.650
D PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 4.932 5.322 308.821 5.023 5.219
E PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN DAUR ULANG 5.011 5.108 977 81.032
F KONSTRUKSI 74.951 78.524 628 78.583 253 80.814
G PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN; REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR 237 77.627 77.720 254 246 165 261
H TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 153 161 92.762 164 165
I PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM 241 245 129.342 24.236
J INFORMASI DAN KOMUNIKASI 21.914 24.340 23.353 34.065 25.512
K JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 31.326 156 159 32.830 29.867 32.831 34.309
L REAL ESTATE 28.426 8.093
M,N JASA PERUSAHAAN 7.260 22.849 23.659 7.611 40.486 7.657 7.596 8.123
O ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB 6.882 7.346 24.878 7.495 11.210 7.631
P JASA PENDIDIKAN 9.377 32.590 32.597 10.841 16.857 10.864 6.464 11.429
Q JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 5.999 6.345 6.407 4.391 6.442
R,S,T,U JASA LAINNYA 4.119 7.410 7.586 4.320 3.297 4.346 4.438
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 23.305 920
794 7.055 7.143 862 33.819 872 5.976 890
5.621 6.139 5.851 9.005 5.966
8.019 10.024 10.244 8.601 7.526 8.604 2.009 9.368
1.789 1.940 14.562 1.946 3.985 2.070
3.479 6.239 6.294 3.754 894.050 3.800 235.752 4.035
217.003 224.270 228.712 241.320
4.178 4.240

829 813

5.731 5.813

8.508 8.691

1.895 1.902

3.625 3.704

223.504 229.274

Tabel 1.7 Pertumbuhan Tahunan PDRB Provinsi Jawa Tengah menurut Lapangan Usaha (%, YOY)

LAPANGAN USAHA 2017** 2017** 2018**
II
A PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN I II III IV 1,46 I III
B PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 5,19 5,14
C INDUSTRI PENGOLAHAN 10,06 -3,49 -0,22 0,36 4,35 1,72 5,69 3,88
D PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 6,70 4,56 5,22 1,85 4,39 2,17
E PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN DAUR ULANG 3,74 7,77 2,06 4,34 6,51 4,85 5,36 3,98
F KONSTRUKSI 4,05 5,04 4,25 3,81 7,13 4,11 5,76 6,36
G PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN; REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR 7,19 5,52 7,61 5,88 6,10 7,11 6,07 4,05
H TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 5,55 6,10 6,91 8,33 6,30 6,56 4,53 7,83
I PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM 5,40 3,84 6,59 4,81 9,21 5,25
J INFORMASI DAN KOMUNIKASI 6,24 7,08 7,44 4,46 13,27 5,47 7,67 7,08
K JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 6,06 8,07 7,18 8,13 5,38 8,91 11,83 6,82
L REAL ESTATE 7,08 8,44 6,18 18,81 6,49 15,86 3,61 11,56
M,N JASA PERUSAHAAN 4,71 3,78 8,72 6,80 5,09 2,34
O ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB 7,22 5,89 6,24 5,76 2,57 5,51 11,04 4,67
P JASA PENDIDIKAN 8,08 13,15 13,80 11,23 7,15 9,88 4,27 9,48
Q JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL -0,83 7,57 8,60 4,08 5,83 2,62
R,S,T,U JASA LAINNYA 1,83 7,37 5,72 8,93 8,99 7,29 5,99 7,79
4,68 6,77 6,27 9,99 5,27 8,82 9,93 8,84
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6,25 9,85 9,22 5,48 8,92
*Angka Sementara **Angka Sangat Sementara 5,32 10,03 5,51 5,40 5,40 5,25
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah -0,10 3,65
8,01 9,80
9,84 9,83

9,92 9,88
5,18 5,17

1.1.2.1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menurun dari 0,80 menjadi -0,62. Meskipun
Lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan melambat, pertumbuhan lapangan usaha pertanian
perikanan tumbuh 3,88% (yoy), melambat setelah sebesar 3,88% (yoy) pada triwulan laporan lebih tinggi
mencatatkan pertumbuhan 5,14% (yoy) pada dibanding rata-rata historis pertumbuhan triwulan III
triwulan II 2018. Secara triwulanan, lapangan usaha selama lima tahun terakhir (2013-2017) sebesar
ini menunjukkan pertumbuhan 11,57% (qtq), lebih 2,49%.
rendah dibandingkan capaian triwulan yang sama pada
tahun sebelumnya yang tumbuh 12,92% (qtq). Hasil Kinerja lapangan usaha pertanian yang tumbuh
liaison yang dilakukan oleh Bank Indonesia juga melambat pada triwulan laporan terutama dipengaruhi
mengkonfirmasi perlambatan kinerja sektor pertanian. oleh subsektor tanaman bahan makanan. Berdasarkan
Likert scale penjualan domestik sektor pertanian

PERKEMBANGAN 27
EKONOMI MAKRO REGIONAL

40 % 60,00 %, YOY KAJIAN EKONOMI
30 DAN KEUANGAN REGIONAL
20 50,00
10 PROVINSI JAWA TENGAH
40,00
-
(10) 30,00
(20)
(30) 20,00
(40)
10,00
I
-

(10,00)

(20,00)

II III IV I II III IV I II III IV I II III (30,00)
2017 2018 I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2015 2016
2015 2016 2017 2018

PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ)

PERTUMBUHAN LUAS TANAM PADI PERTUMBUHAN LUAS PANEN PADI

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Sumber: Dinas Pertanian TPH Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 1.42 Pertumbuhan PDRB Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Grafik 1.44 Pertumbuhan Luas Tanam dan Luas Panen Padi di Jawa Tengah

hasil FGD, perlambatan disebabkan oleh turunnya berpengaruh terhadap kinerja sektor pertanian, karena
tingkat produksi padi selepas berakhirnya musim panen hasil panen periode laporan merupakan bawaan/hasil
raya yang berlangsung di triwulan II 2018. Hasil FGD dari musim tanam sebelumnya (MT II 2018). Fenomena
menunjukkan bahwa panen yang masih berlangsung di kekeringan diperkirakan lebih berpengaruh terhadap
triwulan III merupakan sisa panen dari lahan pertanian musim tanam selanjutnya (MT III 2018), akibat
yang musim tanamnya mundur. Pada triwulan laporan, mundurnya awal musim hujan 2018/2019 dari periode
hasil panen komoditas padi yang merupakan normal. Hal tersebut diindikasikan oleh berkurangnya
komoditas pertanian utama Jawa Tengah mengalami luas tanam padi pada triwulan III 2018 menjadi sekitar
penurunan. Luas panen pada triwulan III diperkirakan 195 ribu hektar.
menjadi sekitar 464,8 ribu hektar, atau menurun dari
triwulan sebelumnya yang seluas 566,2 ribu hektar. Berdasarkan monitoring BMKG terhadap distribusi
Berkurangnya luas panen berdampak terhadap angka hujan di musim kemarau, peluang turun hujan sangat
produksi padi yang diperkirakan juga menurun menjadi kecil diprakirakan sampai dengan bulan Agustus dan
±2,6 juta ton GKG, lebih rendah dari triwulan II 2018 September. BMKG juga mengkonfirmasi adanya
yang sekitar 3,2 juta ton GKG. Sejalan dengan fenomena El Nino tingkat Lemah – Moderat pada
penurunan pasokan produksi padi akibat berakhirnya Oktober 2018 hingga Februari 2019, yang ditandai
masa panen raya, pada September 2018 komoditas dengan mundurnya periode musim hujan selama 10-30
beras mencatatkan inflasi, berbalik arah dari tren deflasi hari dari periode normalnya. BMKG memprakirakan
yang telah berlangsung sejak Maret 2018. awal musim hujan akan berlangsung bervariasi di
Jateng antara bulan Oktober hingga awal Desember
Lebih lanjut, musim kemarau panjang yang terjadi di 2018, sehingga diperkirakan musim tanam selanjutnya
triwulan laporan diperkirakan belum terlalu (MT III 2018) secara umum akan mundur. Hal ini

900.000 HEKTAR 5,000 RIBU TON %, YOY 50

800.000 40
30
700.000 4,000

600.000

500.000 3,000 20
2,000 10
400.000 0

300.000

200.000 -10
-20
100.000 1,000

0 - -30
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018

2015 2016 2017 2018

LUAS TANAM LUAS PANEN PRODUKSI PADI PERTUMBUHAN PRODUKSI PADI - SKALA KANAN

Sumber: Dinas Pertanian TPH Provinsi Jawa Tengah Sumber: Dinas Pertanian TPH Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 1.43 Perkembangan Luas Tanam dan Panen Padi di Jawa Tengah Grafik 1.45 Perkembangan Hasil Panen Padi di Jawa Tengah

28 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI 12 %,YOY % 85 40 %, YOY % 14
DAN KEUANGAN REGIONAL 10 12
80 35 10
PROVINSI JAWA TENGAH 8 8
6 75 30 6
4 4
2 70 25 2
0 0
-2 65 20
-4
-6 60 15
I II III
I II III 10
2015 2018
5

IV I II III IV I II III IV 0
2016 2017 I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018

PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) SBT KAPASITAS PRODUKSI TERPAKAI - SKALA KANAN PERTUMBUHAN KREDIT PERTANIAN NPL PERTANIAN - SKALA KANAN

Sumber: Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Grafik 1.47 Pertumbuhan dan NPL Kredit Pertanian

Grafik 1.46 Perkembangan SBT Realisasi Kegiatan Usaha (SKDU) 1.1.2.2 Industri Pengolahan
dan Pertumbuhan PDRB Pertanian Seiring dengan perlambatan konsumsi domestik
dan terbatasnya perbaikan kinerja ekspor luar
mendorong potensi kekeringan lahan pertanian di negeri, lapangan usaha industri pengolahan
beberapa daerah seperti Kab. Wonogiri, Sragen, dan tumbuh melambat pada periode laporan. Pada
Sukoharjo yang masuk kategori kekeringan ekstrim. triwulan III 2018, kinerja industri pengolahan tercatat
Lain halnya dengan subsektor tanaman bahan tumbuh 3,98% (yoy), melambat dibandingkan
makanan yang kurang diuntungkan dengan kondisi pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 4,39%
musim kemarau yang terlalu panjang, kinerja tanaman (yoy). Sebagai lapangan usaha yang memiliki pangsa
perkebunan semusim seperti tembakau dan tebu justru terbesar dalam perekonomian Jawa Tengah,
mengalami perbaikan. melambatnya pertumbuhan lapangan usaha industri
pengolahan menjadi pendorong perlambatan
Perkembangan di lapangan usaha ini juga terkonfirmasi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Secara
dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank triwulanan, lapangan usaha ini tercatat mengalami
Indonesia, yang menunjukkan adanya perlambatan kontraksi 0,27% (qtq), berbalik arah dari periode yang
kegiatan usaha dari sektor pertanian. Saldo Bersih sama tahun sebelumnya yang tumbuh 0,12% (qtq).
Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pertanian mengalami
penurunan dari 9,75% pada triwulan II 2018 menjadi Berdasarkan hasil FGD, melambatnya kinerja industri
2,87% pada periode laporan. Kapasitas produksi pengolahan salah satunya dipengaruhi oleh penurunan
terpakai di sektor pertanian juga mencatatkan produksi industri pengilangan migas seiring dengan
penurunan dari 82,47% pada triwulan II 2018 menjadi normalisasi permintaan BBM masyarakat pasca
75,34%. Penurunan tersebut disebabkan oleh
turunnya kapasitas produksi di seluruh subsektor 10 % YOY
pertanian, dengan tingkat kapasitas terendah
terpantau pada subsektor perikanan (SBT 71,10%), 9
diikuti tanaman bahan makanan (SBT 71,87%) dan
kehutanan (SBT 76,83%). Meskipun kinerja sektor 8
pertanian mengalami perlambatan, penyaluran kredit
perbankan ke sektor pertanian masih tercatat 7
meningkat. Pada triwulan laporan, penyaluran kredit ke
sektor pertanian Jawa Tengah tumbuh 1,57% (yoy), 6
meningkat dari triwulan sebelumnya (0,11%; yoy).
5

4

3

2

1

-

(1)

(2)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018

PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ)

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah

Grafik 1.48 Pertumbuhan PDRB Industri Pengolahan

PERKEMBANGAN 29
EKONOMI MAKRO REGIONAL

mencapai puncak saat periode Lebaran di triwulan II tersebut tercermin dari LS penjualan ekspor sebesar KAJIAN EKONOMI
2018. Selain itu, sub-industri pengolahan yang juga 0,29, lebih rendah dari triwulan sebelumnya dengan LS DAN KEUANGAN REGIONAL
tumbuh melambat yaitu industri pengolahan 0,38. Melambatnya kinerja industri pengolahan juga
tembakau. Melemahnya kinerja industri pengolahan terkonfirmasi dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha PROVINSI JAWA TENGAH
tembakau disebabkan karena pada triwulan laporan (SKDU) Bank Indonesia. Berdasarkan survei tersebut,
tengah menunggu pasokan tembakau dari petani yang terindikasi adanya penurunan kapasitas produksi
sedang dalam masa panen, sehingga saat ini industri terpakai di industri pengolahan, yaitu dari 79,76%
belum banyak berproduksi. Beberapa industri lain yang pada triwulan II 2018 menjadi 71,24% pada periode
juga tumbuh melambat sehingga menarik laporan. Penurunan kapasitas produksi terpakai terjadi
pertumbuhan industri pengolahan secara keseluruhan di hampir seluruh subsektor industri pengolahan,
ke bawah, antara lain industri kimia; industri karet, dengan penurunan terbesar pada industri alat angkut,
barang dari karet dan plastik; serta industri barang mesin dan peralatannya serta industri pupuk, kimia dan
galian bukan logam. Perlambatan yang lebih parah barang dari karet. Prompt Manufacturing Index (PMI)
terutama terjadi pada industri yang memiliki yang dihasilkan dari SKDU juga menunjukkan
ketergantungan bahan baku impor tinggi, sebab penurunan menjadi 50,65%, dari triwulan II 2018
pemenuhan bahan baku impor menjadi lebih mahal sebesar 60,55%, yang disebabkan oleh turunnya
nilainya seiring dengan berlanjutnya tren pelemahan indikator volume pesanan, volume produksi, sera
nilai tukar rupiah. Sementara itu, terdapat beberapa persediaan barang jadi.
industri yang masih mengalami perbaikan kinerja dan
menahan perlambatan lebih dalam, di antaranya Sisi perbankan mengonfirmasi perlambatan kinerja
industri tekstil dan pakaian jadi; industri kayu dan industri pengolahan pada triwulan laporan. Penyaluran
barang dari kayu; serta industri furnitur. kredit pada lapangan usaha ini mengalami penurunan
dari tumbuh 1,55% (yoy) pada triwulan II 2018 menjadi
Hasil liaison menunjukkan bahwa kinerja industri kontraksi 4,32% (yoy) pada periode laporan. Hal
pengolahan di pasar domestik tercatat mengalami tersebut dipengaruhi oleh turunnya penyaluran kredit
penurunan pada triwulan laporan. Nilai likert scale (LS) modal kerja dan kredit investasi. Kualitas kredit juga
penjualan domestik pada triwulan III 2018 sebesar mencerminkan melambatnya kinerja tersebut. Pada
-0,33, turun dari LS triwulan II 2018 sebesar 0,68. Tidak triwulan III 2018, industri pengolahan mencatatkan
sedalam penurunan penjualan domestik, kinerja rasio Non Performing Loan (NPL) 3,14%; meningkat
penjualan ekspor juga mengalami perlambatan. Hal dari rasio NPL triwulan sebelumnya sebesar 2,12%.

9% 2,0 30 %, YOY %8
8
7 1,5 20 6
6
5 1,0
4
3 10 4
2
1 0,5
0
-1 0,0 02

I II III -0,5 -10 0
2015 IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

SBT KEGIATAN USAHA PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) LIKERT SCALE PENJUALAN DOMESTIK - SKALA KANAN PERTUMBUHAN KREDIT INDUSTRI PENGOLAHAN NPL KREDIT INDUSTRI PENGOLAHAN - SKALA KANAN

Grafik 1.49 SBT Kegiatan Usaha, Likert Scale Penjualan Domestik, Grafik 1.50 Pertumbuhan dan NPL Kredit Industri Pengolahan
dan Pertumbuhan PDRB Industri Pengolahan

30 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI MAKANAN, MINUMAN DAN TEMBAKAU dipengaruhi oleh penurunan permintaan domestik,
DAN KEUANGAN REGIONAL mengingat industri-industri di atas memiliki orientasi
TEKSTIL, BRG KULIT & ALAS KAKI pasar domestik. Di sisi lain, mampu menahan
PROVINSI JAWA TENGAH perlambatan lebih dalam, beberapa subsektor industri
BARANG KAYU & HASIL HUTAN LAINNYA yang berorientasi ekspor masih mencatatkan
peningkatan pertumbuhan seperti industri tekstil dan
KERTAS DAN BARANG CETAKAN pakaian jadi; industri kayu, barang dari kayu; serta
industri furnitur. Peningkatan pertumbuhan subsektor
PUPUK, KIMIA & BARANG DARI KARET industri yang berorientasi ekspor tersebut
mengindikasikan bahwa permintaan dari eksternal
SEMEN & BARANG GALIAN NON LOGAM masih relatif baik, meski di tengah meningkatnya
ketidakpastian perekonomian global. Hal tersebut
LOGAM DASAR, BESI DAN BAJA ditengarai dipengaruhi oleh menguatnya pertumbuhan
negara tujuan ekspor utama Jawa Tengah yaitu
ALAT ANGKUT, MESIN & PERALATANNYA Amerika Serikat.

BARANG LAINNYA Sementara itu, produksi industri manufaktur mikro dan
kecil tumbuh membaik dari 0,01% (yoy) di triwulan II
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2018 menjadi 5,20% (yoy) pada periode laporan. Pada
TRIWULAN III 2018 industri skala mikro dan kecil, peningkatan
TRIWULAN II 2018 pertumbuhan produksi tercatat pada industri
minuman; kayu dan barang dari kayu; furnitur; farmasi
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah dan obat tradisional; serta industri tekstil. Di sisi lain,
beberapa subsektor mencatatkan perlambatan
Grafik 1.51 Perkembangan Kapasitas Produksi Terpakai Subsektor pertumbuhan seperti di subsektor industri makanan;
Industri Pengolahan (SKDU) kulit, barang dari kulit dan alas kaki; serta industri
bahan kimia.
Berdasarkan skalanya, pelemahan terutama terjadi
pada industri besar dan sedang, sementara industri
mikro dan kecil masih mengalami peningkatan. Hal ini
tercermin dari pertumbuhan produksi industri
manufaktur yang disurvei oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) Provinsi Jawa Tengah. Hasil survei tersebut
menunjukkan bahwa produksi industri manufaktur
besar dan sedang melambat dari pertumbuhan 7,42%
(yoy) pada triwulan II 2018 menjadi 6% (yoy) pada
triwulan III 2018. Perlambatan pertumbuhan produksi
di industri besar dan sedang terutama terjadi pada
subsektor industri pengolahan tembakau; industri
karet, barang dari karet dan plastik; industri barang
galian bukan logam; serta industri logam dasar.
Melemahnya kinerja subsektor tersebut ditengarai

INDUSTRI MAKANAN INDUSTRI MAKANAN
INDUSTRI MINUMAN
INDUSTRI MINUMAN
INDUSTRI TEKSTIL
INDUSTRI PENGOLAHAN TEMBAKAU INDUSTRI PAKAIAN JADI
INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT & ALAS KAKI
INDUSTRI TEKSTIL
INDUSTRI KAYU
INDUSTRI PAKAIAN JADI INDUSTRI BAHAN KIMIA
INDUSTRI FARMASI DAN OBAT TRADISIONAL
INDUSTRI KAYU, BARANG DARI KAYU
INDUSTRI KARET
INDUSTRI KARET, BARANG DARI KARET DAN PLASTIK INDUSTRI PERALATAN LISTRIK

INDUSTRI LOGAM DASAR INDUSTRI FURNITUR

INDUSTRI FURNITUR

-20 0 20 40 60 -60 -40 -20 0 20 40 60

TRIWULAN II 2018 TRIWULAN III 2018 TRIWULAN II 2018 TRIWULAN III 2018

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah

Grafik 1.52 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Grafik 1.53 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan
dan Sedang berdasarkan Sektor (%, YOY) Kecil berdasarkan Sektor (%, YOY)

PERKEMBANGAN 31
EKONOMI MAKRO REGIONAL

1.1.2.3 Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Percepatan pertumbuhan lapangan usaha ini ditopang KAJIAN EKONOMI
Mobil-Sepeda Motor oleh daya beli konsumen yang masih terjaga. Stimulus DAN KEUANGAN REGIONAL
fiskal pemerintah melalui penyaluran bantuan sosial
Pada triwulan laporan, lapangan usaha Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan PROVINSI JAWA TENGAH
perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil- Nontunai (BPNT) serta terkendalinya tingkat inflasi
sepeda motor mencatatkan perbaikan diperkirakan turut mendukung daya beli masyarakat.
pertumbuhan menjadi 5,25% (yoy), lebih tinggi Meskipun sedikit meningkat, pada triwulan III 2018
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh Jawa Tengah mencatatkan inflasi yang masih terkendali
4,53% (yoy). Secara triwulanan, lapangan usaha ini sebesar 2,79% (yoy); sedikit lebih tinggi dibanding
tercatat tumbuh 0,72% (qtq), meningkat dibanding inflasi triwulan II 2018 (2,72%; yoy).
pertumbuhan triwulan III 2017 yang sebesar 0,02%
(qtq). Peningkatan kinerja lapangan usaha perdagangan
sejalan dengan menguatnya penyaluran kredit di
Meskipun pengeluaran konsumsi rumah tangga di lapangan usaha ini. Pada triwulan III 2018, penyaluran
triwulan III 2018 mengalami perlambatan seiring kredit perdagangan tercatat tumbuh 10,35% (yoy),
dengan normalisasi belanja pasca perayaan HBKN, meningkat dari pertumbuhan triwulan sebelumnya
kinerja lapangan usaha perdagangan masih sebesar 6,65% (yoy). Perbaikan tersebut didorong oleh
mencatatkan peningkatan di triwulan laporan. perbaikan kredit investasi dan kredit modal kerja. Lebih
Peningkatan perdagangan tersebut ditengarai terkait lanjut, pertumbuhan penyaluran kredit konsumsi juga
dengan kenaikan impor barang konsumsi yang tidak meningkat dari 7,85% (yoy) di triwulan II 2018 menjadi
digunakan langsung oleh rumah tangga, melainkan 8,19% (yoy) pada triwulan laporan, yang salah satunya
menjadi komoditas yang diperdagangkan. Berdasarkan didorong oleh naiknya pertumbuhan kredit kendaraan
hasil FGD, menguatnya kinerja perdagangan besar dan bermotor. Penyaluran kredit yang meningkat
eceran pada periode laporan didorong oleh menandakan adanya peningkatan aktivitas di sektor
peningkatan perdagangan mobil dan sepeda motor. perdagangan besar dan eceran.
Hal tersebut terkonfirmasi dari data pendaftaran
kendaraan baru yang meningkat signifikan serta
kenaikan penyaluran kredit kendaraan bermotor dari
tumbuh 10,12% (yoy) menjadi 11,98% (yoy) pada
triwulan III 2018.

10 12 %, YOY 2,5

10 2,0

5 8 1,5

6 1,0

0

4 0,5

-5 2 0,0

- -0,5

10 II III IV I II III IV I II III IV I II III (2) -1,0
I I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) SBT KEGIATAN USAHA PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) LIKERT SCALE PENJUALAN DOMESTIK - SKALA KANAN

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, Bank Indonesia, diolah

Grafik 1.54 Pertumbuhan PDRB Perdagangan Besar-Eceran Grafik 1.55 SBT Kegiatan Usaha, Likert Scale Penjualan Domestik,

dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor Pertumbuhan PDRB Perdagangan

32 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI220 INDEKS %, YOY 10,00 500 INDEKS TRIWULAN II 2018
DAN KEUANGAN REGIONAL 400 TRIWULAN III 2018
300
PROVINSI JAWA TENGAH 200
SUKU CADANG100

AKSESORIS0
MAKANAN, MINUMAN

DAN TEMBAKAU
BAHAN BAKAR

KENDARAAN BERMOTOR
PERALATAN DAN

KOMUNIKASI DI TOKO
PERLENGKAPAN

RUMAH TANGGA
LAINNYA

BARANG BUDAYA
DAN REKREASI

BARANG LAINNYA
SANDANG
200 8,00

180 6,00

160 4,00

140 2,00

120 0,00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018

INDEKS PENJUALAN RIIL PERTUMBUHAN PDRB PERDAGANGAN - SKALA KANAN

Sumber: Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Grafik 1.57 IPR Perdagangan Eceran berdasarkan Kelompok Komoditas

Grafik 1.56 Indeks Penjualan Riil (Hasil SPE) dan Pertumbuhan kegiatan usaha semakin masif. Hal tersebut dapat
PDRB Perdagangan terlihat dari maraknya perkembangan e-commerce,
dan start up company yang berbasis teknologi
1.1.2.4 Lapangan Usaha Lainnya informasi.
Di luar ketiga lapangan usaha utama Jawa Tengah yang
telah dijelaskan sebelumnya, seluruh lapangan usaha Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi kedua
mencatatkan pertumbuhan positif pada triwulan yaitu lapangan usaha jasa perusahaan. Pada triwulan III
laporan. Lapangan usaha dengan pertumbuhan 2018, lapangan usaha ini tumbuh 9,48% (yoy),
tertinggi adalah lapangan usaha informasi dan melambat dari triwulan II 2018 yang tumbuh 11,04%
komunikasi (11,56%; yoy). Seiring dengan (yoy). Perlambatan tersebut ditengarai dipengaruhi
ketergantungan terhadap teknologi informasi, oleh kembali normalnya permintaan akan jasa
lapangan usaha informasi dan komunikasi secara penyelenggara acara (event organizer) untuk hajatan di
konsisten mencatatkan pertumbuhan tinggi dan selalu periode menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Selain itu,
mencatatkan pertumbuhan double digit dalam kurun jasa persewaan seperti kendaraan mobil atau motor
enam triwulan terakhir. Pada triwulan III 2018, kinerja juga diindikasikan mengalami penurunan setelah
lapangan usaha informasi dan komunikasi sedikit berakhirnya musim liburan.
melambat dari tumbuh 11,83% (yoy) di triwulan lalu,
yang diperkirakan lebih dipengaruhi oleh faktor Sementara itu, lapangan usaha konstruksi yang
musiman pasca Lebaran. Namun demikian secara merupakan lapangan usaha dengan pangsa terbesar
umum perkembangan teknologi yang diikuti dengan
meningkatnya kesadaran teknologi masyarakat
mendorong penggunaan teknologi informasi dalam

20 %, YOY 12 %, YOY

18

16 10

14 8

12

10 6

8

6 4

4 2

2

0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah

Grafik 1.58 Pertumbuhan PDRB Informasi dan Komunikasi Grafik 1.59 Pertumbuhan PDRB Jasa Perusahaan

PERKEMBANGAN 33
EKONOMI MAKRO REGIONAL

9 %, YOY 3 %, YOY %, YOY 35 KAJIAN EKONOMI
DAN KEUANGAN REGIONAL
8 2 30
PROVINSI JAWA TENGAH
7 1 25
20
6
0
5 15

4 -1
10
3
-2 5
2
-3 0
1

0 -4 -5
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

LS PENJUALAN SEKTOR BANGUNAN LS KAPASITAS UTILISASI BANGUNAN
PERTUMBUHAN KONSUMSI SEMEN - SKALA KANAN

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Sumber: Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah,

Grafik 1.60 Pertumbuhan PDRB Konstruksi Grafik 1.61 SBT Kegiatan Usaha, SBT Kegiatan Investasi Bangunan
dan Pertumbuhan Konsumsi Semen
keempat di Jawa Tengah mencatatkan perbaikan
kinerja pada triwulan III 2018. Pada periode laporan, meningkat terbatas, di tengah masih berlanjutnya
lapangan usaha konstruksi tumbuh meningkat dari kenaikan impor luar negeri dalam rangka pemenuhan
6,07% (yoy) pada triwulan II 2018 menjadi tumbuh kebutuhan barang modal guna mendukung kegiatan
sebesar 7,83% (yoy). Akselerasi tersebut tercermin dari investasi. Sementara itu, berdasarkan lapangan usaha,
kenaikan pertumbuhan penjualan semen menjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi diprakirakan
sebesar 11,16% (yoy), dari tumbuh 5% (yoy) di terjadi pada lapangan usaha industri pengolahan dan
triwulan II 2018. Membaiknya kinerja lapangan usaha perdagangan seiring dengan peningkatan permintaan
ini juga dikonfirmasi dari hasil liaison, di mana likert domestik pada akhir tahun. Sementara itu, lapangan
scale penjualan dan kapasitas utilisasi di sektor usaha pertanian diperkirakan tumbuh melambat
bangunan mengalami peningkatan dari masing- dibanding triwulan III 2018, yang disebabkan oleh
masing sebesar 0,4 dan -0,20 pada triwulan II 2018 mundurnya musim tanam (MT) III 2018 akibat
menjadi masing-masing sebesar 0,5 pada periode pengaruh musim kemarau panjang. Pertumbuhan
laporan. ekonomi Jawa Tengah triwulan IV 2018 diproyeksikan
berada di kisaran 5,2%-5,6% (yoy).

1.2. TRACKING PERKEMBANGAN EKONOMI 1.2.1. Tracking Perkembangan Ekonomi
MAKRO REGIONAL TRIWULAN IV 2018 Triwulan IV 2018 Sisi Pengeluaran

Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah diperkirakan Pada triwulan IV 2018, pertumbuhan ekonomi
kembali meningkat pada triwulan IV 2018. Dari sisi diperkirakan kembali meningkat terutama
pengeluaran, perbaikan pertumbuhan ekonomi didorong oleh kenaikan konsumsi, khususnya
triwulan IV 2018 didorong oleh meningkatnya konsumsi swasta yang terdiri dari konsumsi rumah
komponen konsumsi rumah tangga dan konsumsi tangga dan konsumsi lembaga nonprofit yang melayani
LNPRT seiring dengan pola musiman akhir tahun. rumah tangga (LNPRT). Pertumbuhan konsumsi rumah
Kegiatan investasi diperkirakan masih menguat tangga diperkirakan kembali meningkat dipengaruhi
terutama didorong berlanjutnya penyelesaian investasi oleh faktor musiman pada akhir tahun. Dengan pangsa
nonbangunan dalam rangka pembangunan PLTU. lebih dari 60%, akselerasi pada komponen
Konsumsi pemerintah juga diperkirakan mengalami pengeluaran tersebut akan mendorong percepatan
perbaikan dalam rangka mengejar realisasi anggaran p e r t u m b u h a n e k o n o m i J a w a Te n g a h s e c a r a
yang masih rendah. Ekspor luar negeri diperkirakan keseluruhan.

34 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI Pengeluaran konsumsi rumah tangga hampir seluruh kategori komoditas, kecuali barang
DAN KEUANGAN REGIONAL diperkirakan tumbuh lebih cepat pada triwulan IV budaya dan rekreasi, suku cadang dan aksesori, serta
2018. Perayaan hari raya Natal dan Tahun Baru kelompok sandang.
PROVINSI JAWA TENGAH diperkirakan mendorong konsumsi masyarakat. Pada
periode tersebut, konsumsi masyarakat cenderung Terjaganya kinerja konsumsi rumah tangga juga
meningkat karena adanya kegiatan perayaan maupun dipengaruhi oleh tingkat inflasi yang terkendali. Pada
liburan akhir tahun. Selain itu, strategi promosi yang Oktober 2018, inflasi Jawa Tengah masih berada pada
umumnya diberikan pusat perbelanjaan melalui rentang sasaran 3,5%±1%, yaitu sebesar 3,15% (yoy)
program diskon untuk mengejar target penjualan akhir dan 2,13% (ytd). Namun demikian, tren kenaikan
tahun diperkirakan turut memicu konsumsi lebih tinggi. harga minyak dunia yang diikuti dengan meningkatnya
Peningkatan ini juga didorong oleh berlanjutnya harga BBM nonsubsidi dikhawatirkan dapat
kegiatan pembangunan infrastruktur swasta dan mengganggu daya beli masyarakat, meskipun hingga
pemerintah yang diyakini mampu mendorong tingkat saat ini tingkat inflasi Jawa Tengah masih relatif
mobilisasi dan konsumsi masyarakat di Jawa Tengah. terkendali.

Perkiraan peningkatan konsumsi rumah tangga pada Pertumbuhan konsumsi lembaga non profit yang
triwulan IV 2018 sesuai dengan optimisme konsumen melayani rumah tangga (LNPRT) diperkirakan
yang tercermin dari hasil Survei Konsumen yang kembali menguat. Kegiatan kampanye dalam rangka
dilakukan Bank Indonesia. Berdasarkan hasil survei pemilihan legislatif dan presiden tahun 2019 yang telah
tersebut, keyakinan konsumen berada pada level dimulai sejak akhir triwulan III 2018 diperkirakan
optimis, tercermin dari rata-rata Indeks Keyakinan mendorong aktivitas lembaga nonprofit seperti ormas
Konsumen (IKK) triwulan IV 2018 (s.d November 2018) dan partai politik. Perayaan hari raya Natal juga
tercatat 129,23; lebih tinggi dari rata-rata IKK triwulan diharapkan akan meningkatkan aktivitas lembaga
sebelumnya sebesar 126,37. Peningkatan tersebut sosial keagamaan pada akhir triwulan IV 2018.
didorong oleh naiknya dua indeks pembentuk IKK,
yaitu indeks kondisi ekonomi saat ini (IKE) dan indeks Pada sisi pemerintah, konsumsi diperkirakan
ekspektasi konsumen (IEK). IKE meningkat dari 116,57 mengalami peningkatan pada triwulan IV 2018.
menjadi 117,52, sedangkan IEK naik dari 136,16 Konsumsi pemerintah akan digenjot untuk mengejar
menjadi 140,95 pada triwulan laporan. Meningkatnya realisasi program di akhir semester II 2018, termasuk
optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi realisasi Dana Desa dan Dana Insentif Daerah yang
triwulan IV 2018 terutama didorong oleh menguatnya penyerapannya sampai dengan triwulan III masih
keyakinan atas ketersediaan lapangan kerja. tergolong rendah. Sampai dengan triwulan III 2018,
realisasi Dana Desa baru mencapai 65% dari total
Peningkatan konsumsi rumah tangga juga dikonfirmasi anggaran, atau lebih rendah daripada realisasi Dana
oleh pedagang eceran. Hal tersebut tercermin dari hasil Desa pada periode yang sama di tahun sebelumnya
Survei Penjualan Eceran (SPE), di mana rata-rata indeks yaitu sebesar 70%. Sementara, realisasi Dana Insentif
penjualan riil meningkat dari triwulan III 2018 sebesar Daerah pada tahun lalu telah mencapai 100% pada
181,2, menjadi 184,2 pada triwulan IV 2018 (rata-rata triwulan III. Berbeda kondisiniya dengan realisasi tahun
s.d November 2018). Peningkatan ini terjadi pada ini, yang baru mencapai 89% sampai dengan triwulan
III 2018. Lebih lanjut, realisasi Bantuan Sosial


Click to View FlipBook Version