MODUL PEMBELAJARAN
BIOLOGI
Oleh:
Septi Irma Suryani
Sistem Gerak Manusia
Siswa Kelas XI MIPA SMA/MA
Program Studi Tadris Biologi
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Jember
أ
Modul Pembelajaran Biologi
Sistem Gerak Manusia
Untuk Kelas XI MIPA SMA/MA
Penyusun : Septi Irma Suryani
Dosen Pembimbing : Bayu Sandika, S.Si., M.Si.
Modul Pembelajaran ini disusun dan dirancang oleh Penyusun
dengan menggunakan Microsoft Office Word 2010 dan Corel Draw
Program Studi Tadris Biologi
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Jember
2021
i
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat, taufiq, serta
hidayah-Nya, Penyusun dapat menyelesaikan modul yang berjudul “Modul
Pembelajaran Biologi Sistem Gerak Manusia Untuk Siswa Kelas XI MIPA
SMA/MA”.
Modul biologi yang dilengkapi tokoh kartun ini menyajikan materi tentang
sistem gerak manusia yang terdiri atas struktur dan fungsi tulang, sendi, dan otot,
gangguan-gangguannya serta teknologi yang berhubungan dengan sistem gerak
manusia. Modul ini juga dilengkapi tokoh kartun yaitu Nobita sebagai visualisasi
objek dalam menyampaikan materi. Modul ini disusun dengan harapan dapat
memberikan penjelasan materi sistem gerak manusia, sehingga dapat dipahami
dengan mudah oleh siswa.
Penyusun menyadari bahwa sepenuhnya modul ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang ada relevansinya dengan
penyempurnaan modul ini senantiasa penyusun harapkan Semoga modul ini
mampu memberikan manfaat dan mampu memberikan nilai tambah kepada para
pemakainya.
Jember, Maret 2021
Septi Irma Suryani
T20178073
ii
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
PETA KONSEP .................................................................................... iv
GLOSARIUM ....................................................................................... v
I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Kompetensi Dasar dan Indikator.................................................. 1
B. Deskripsi Modul ......................................................................... 1
C. Petunjuk Penggunaan Modul ...................................................... 2
D. Tujuan Pembelajaran................................................................... 2
II. PEMBELAJARAN ........................................................................ 3
A. Struktur dan Fungsi pada Sistem Gerak ................................. 3
1. Tulang .................................................................................. 3
2. Sendi .................................................................................... 9
3. Otot ...................................................................................... 10
B. Gangguan pada Sistem Gerak ................................................. 15
1. Gangguan pada Tulang ......................................................... 15
2. Gangguan pada Sendi ........................................................... 15
3. Gangguan pada Otot ............................................................. 16
4. Teknologi yang Berhubungan dengan Sistem Gerak ............. 16
RANGKUMAN ..................................................................................... 18
EVALUASI ........................................................................................... 19
KUNCI JAWABAN .............................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 27
iii
iii
PETA
Sistem G
Struktur dan Fungsi pada Sistem Gerak
Terdiri atas
hasa
Tulang Sendi
Membentuk Klasifikasi Berd. Sistem Gerak
Rangka Sinarthrosis Diarthrosis Amfiarthrosis
Berd. Fungsi Berd. Jenis
R. Aksial R. Apendikular T. Keras T. Rawan Engsel Peluru Pelana
Berd. Matriks Berd. Serabut
Pipa Pipih Pendek Hialin Elastis Fibrosa
iv
A KONSEP
Gervavk Manusia
Membahas Tentanghasa
Berd. Jenis Otot Gangguan pada Sistem
Gerak
Berd. Sistem Kerja
Terdiri atas
Polos Lurik Jantung Sinergis Antagonis hasa
Putar Luncur Kondiloid Gangguan pada Tulang
Gangguan pada Sendi
Gangguan pada Otot
Teknologi yang
Berhubungan Sistem Gerak
iv
v
GLOSARIUM
ADP : Adenosin diposfat
Amfiarthrosis : Hubungan antartulang yang memungkinkan adanya sedikit
gerakan
Ankilosis : Gangguan persendian yang disebabkan oleh pembengkakan
kantung synovial (jaringann ikat pembungkus sendi) Aktin
Bentuk jaringan otot yang berfungsi untuk membentuk
permukaan sel, pigmen penyusun otot yang berdinding tipis,
protein yang merupakan unsur kontraksi dalam otot
ATP : Adenosin triposfat
Ekstenstabilitas: Kemampuan otot untuk berelaksasi atau memanjang dari ukuran
semula
Elastisitas : Kemampuan otot untuk dapat kembali ke ukuran semula setelah
berkontraksi
Diarthrosis : Hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerakan
secara leluasa
Kifosis : Posisi bagian punggung dan panggul menjorok ke belakang
Kontraktibilitas : Kemampuan otot untuk berkontraksi (mengerut) sehingga otot
menjadi lebih pendek
Lordosis : Posisi bagian leher dan panggul menjorok ke depan
Myosin : Protein dalam otot yang mengantuk kontraksi dan relaksasi
filament penyusun otot yang berdinding tebal
Scoliosis : Posisi bagian punggung membengkok ke samping
Sinarthrosis : Hubungan antartulang yang tidak dapat digerakkan
v
v
I. PENDAHULUAN
A. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
Menganalisis hubungan antara 1. Mengidentifikasi struktur dan
struktur jaringan penyusun organ fungsi tulang, sendi, dan otot
pada sistem gerak dalam kaitannya pada sistem gerak manusia
dengan bioproses dan gangguan 2. Menjelaskan gangguan yang
fungsi yang dapat terjadi pada dapat terjadi dan teknologi yang
sistem gerak manusia berhubungan dengan sistem
gerak manusia
B. Deskripsi Modul
Modul biologi dilengkapi tokoh kartun ini disusun dengan harapan
dapat memberikan penjelasan materi sistem gerak manusia khususnya
struktur dan fungsi tulang, sendi, dan otot, gangguan-gangguannya dan
teknologi yang berhubungan dengan sistem gerak manusia yang
dibutuhkan oleh siswa kelas XI MIPA SMA/MA. Modul ini dapat
digunakan dengan atau tanpa seorang guru yang memberikan penjelasan
materi.
Tujuan penyusunan modul biologi dilengkapi tokoh kartun ini
adalah dapat memfasilitasi siswa dalam memahami materi sistem gerak
manusia. Selain itu, diharapkan dengan menggunakan modul ini siswa
dapat belajar mandiri atau sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing,
karena pada dasarnya penggunaan modul dalam pembelajaran
menggunakan sistem secara individual, sehingga siswa dapat melakukan
pembelajaran tanpa bergantung penjelasan dari seorang guru.
1
1
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk mempelajari modul ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan
oleh siswa, yaitu sebagai berikut:
1. Berdoalah sejenak sesuai agama/keyakinan anda.
2. Baca dan pahami pengantar modul dengan seksama.
3. Baca dan pahami kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran.
4. Baca dan pahami secara mendalam petunjuk penggunaan modul.
5. Bacalah uraian materi secara seksama.
6. Ulangi apabila anda kurang memahami materi yang disajikan,
lanjutkan bila anda sudah menguasai materi tersebut.
7. Diskusikan dengan teman atau guru anda terkait materi yang belum
anda pahami.
8. Kerjakan soal latihan dan evaluasi untuk mengukur tingkat
pemahaman materi sebagai hasil pembelajaran.
9. Kerjakan soal latihan dan evaluasi tanpa melihat kunci jawaban.
10. Jika hasil anda belum memuaskan jangan putus asa, cobalah lebih giat
lagi dalam belajar.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu:
1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi tulang, sendi, dan otot pada
sistem gerak manusia.
2. Menjelaskan gangguan yang dapat terjadi dan teknologi yang berkaitan
dengan sistem gerak manusia.
2
2
II. PEMBELAJARAN
SISTEM GERAK
Setiap saat anda bergerak, apakah itu berjalan, mengangkat beban, menulis
atau yang lainnya. Walaupun anda sekarang sedang duduk, pasti ada bagian
tubuh anda yang bergerak, misalnya jantung anda berdetak atau mata anda
berkedip. Sungguh suatu kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Gerak pada manusia terjadi karena manusia memiliki alat gerak.
Organ-organ apa saja yang membentuk sistem gerak pada manusia tersebut?
Bagaimana proses gerak itu sendiri? Apa sajakah yang berperan dalam proses
bergerak? Cobalah amati diri anda sendiri. Kemudian pelajarilah bab ini
dengan baik. Dalam materi ini, anda akan mempelajari bermacam-macam
tulang, sendi, otot, gangguan dan teknologi pada sistem gerak manusia.
A. Struktur dan Fungsi pada Sistem Gerak
1. Tulang
Tulang adalah salah satu bagian sistem rangka yang terbuat dari
jaringan ikat tulang. Tulang sebagai alat gerak pasif karena tidak dapat
bergerak tanpa bantuan otot. Tulang sangat berguna bagi manusia. Apakah
anda mengetahui fungsi dari tulang?.
Beberapa fungsi tulang sebagai berikut:
a. Sebagai alat gerak bersama dengan otot,
b. Sebagai tempat melekatnya otot,
c. Sebagai pelindung organ lunak dan vital,
d. Tempat memproduksi sel-sel darah,
e. Tempat penyimpanan cadangan mineral,
berupa kalsium dan fosfat, serta cadangan lemak.
3
3
a. Klasifikasi Tulang
Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi dua, yaitu
tulang rawan (kartilago) dan tulang keras keras (osteon).
1) Tulang rawan
Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan yang disebut
kondroblas. Sel-sel ini mengeluarkan matriks yang disebut
kondrin. Lama-kelamaan kondroblas akan terkurung oleh
matriksnya sendiri dalam ruangan yang disebut lakuna. Di dalam
lakuna terdapat kondroblas yang bersifat tidak aktif disebut
kondrosit (sel tulang rawan).
Berdasarkan susunan serabutnya, tulang rawan dapat
digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
a) Tulang rawan hialin, mempunyai
serabut tersebar dalam anyaman
yang halus dan rapat. Tulang rawan
hialin terdapat di ujung-ujung tulang
rusuk yang menempel ke tulang
dada.
b) Tulang rawan elastis, susunan sel
dan matriksnya mirip tulang rawan
hialin, tetapi tidak sehalus dan
serapat tulang rawan hialin. Tulang
rawan elastis terdapat di daun
telinga, laring dan epiglottis.
c) Tulang rawan fibrosa, matriksnya
tersusun kasar dan tidak beraturan.
Tulang rawan fibrosa terdapat di
cakram antar tulang belakang dan
simfisis pubis (pertautan tulang
kemaluan).
4
4
2) Tulang keras (osteon)
Tulang keras adalah kumpulan sel tulang yang
mengeluarkan matriks yang mengandung zat kapur dan fosfat.
Kedua zat ini menyebabkan tulang menjadi keras. Pada tulang
keras, osteoblas pada lakuna menjadi tidak aktif dan disebut
osteosit (sel tulang). Antara lakuna satu dengan lakuna lainnya
dihubungkan oleh kanalikuli. Di dalam kanalikuli terdapat
sitoplasma dan pembuluh darah yang bertugas memenuhi
kebutuhan nutrisi osteosit.
Berdasarkan matriksnya, tulang keras dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
Tulang kompak, matriks tersusun rapat
dan padat misalnya tulang pipa.
Tulang spons, matriks berongga.
Rongga-rongga pada tulang spons diisi
oleh jaringan sumsum tulang. Apabila
berwarna merah berarti mengandung
sel-sel darah merah, misalnya pada
epifisis tulang pipa. Apabila berwarna
kuning berarti mengandung sel-sel
lemak, misalnya pada diafisis tulang
pipa.
5
5
Berdasarkan bentuknya, tulang keras dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu sebagai berikut:
a) Tulang pipa
Tulang pipa berbentuk seperti tabung,
kedua ujungnya bulat, dan bagian
tengahnya silindris (diafisis). Hampir
seluruh bagian tulang pipa terdiri dari
tulang kompak (tulang padat) dengan
sedikit komponen tulang spongiosa
(tulang berongga-rongga). Pada bagian
dalam tulang tersebut terdapat rongga
berisi sumsum tulang. Contoh: tulang
paha, tungkai bawah, dan tungkai atas.
b) Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk gepeng
memipih. Tulang pipih mempunyai dua
lapisan tulang kompak, yaitu lamina
eksterna dan interna ossis karnii. Kedua
lapisan dipisahkan oleh satu lapisan
tulang spongiosa disebut diploe.
Contoh: tulang tengkorak, tulang rusuk,
dan tulang belikat.
c) Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk seperti kubus
atau pendek tidak beraturan. Tulang ini
mempunyai inti tulang spongiosa yang
dikelilingi tulang kompak. Contoh:
tulang telapak tangan dan kaki, serta
ruas-ruas tulang belakang.
6
6
b. Rangka Tubuh
Rangka manusia terdiri atas kurang lebih 206 tulang.
Berdasarkan fungsinya rangka dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1) Rangka Aksial, berfungsi menjaga organ utama tubuh dan
meliputi:
a) Tulang kepala tersusun dari 22 Tulang Kepala
tulang yang membentuk satu
kesatuan dan berfungsi untuk
melindungi organ-organ tubuh
yang berada di bagian kepala,
misalnya mata, telinga dalam,
dan otak.
b) Tulang belakang berfungsi
menopang hampir dua pertiga
dari berat badan, melindungi Tulang
saraf-saraf tulang belakang. Belakang
Ruas tulang belakang manusia
berjumlah 33 buah. Tulang-
tulang tersebut membentuk
suatu kesatuan memanjang
yang membentuk sumbu tubuh
dan menopang tengkorak.
c) Tulang rongga dada berfungsi
sebagai pelindung organ
jantung dan paru- paru. Tulang Rongga Dada
Dibangun oleh tulang
belakang, tulang rusuk dan
tulang dada.
7
7
2) Rangka Apendikular adalah rangka tubuh yang berhubungan
dengan pergerakan dan meliputi:
a) Gelang bahu terdiri dari tulang selangka dan tulang belikat.
b) Tulang anggota gerak atas terdiri
dari:
i) Tulang lengan atas,
ii) Tulang hasta, Tulang Gelang
iii) Tulang pengumpil, Anggota Bahu
Gerak Atas
iv) 8 tulang pergelangan tangan,
v) 5 tulang telapak tangan,
vi) 14 tulang jari-jari tangan.
c) Gelang panggul terdiri dari tulang pinggul kanan dan kiri.
d) Tulang anggota gerak bawah
terdiri dari:
i) Tulang paha, Tulang Gelang
ii) Tulang betis, Anggota Panggul
iii) Tulang kering, Gerak
iv) Tulang tempurung lutut, Bawah
v) 7 tulang pergelangan kaki,
vi) 5 tulang telapak kaki, dan
vii) 14 tulang jari-jari kaki.
Latihan 1
Kerjakan soal berikut dibuku latihan anda
1. Sebutkan klasifikasi tulang keras (osteon) berdasaran bentuk dan
ukurannya!
2. Perhatikan gambar disamping ini
Sebutkan tulang anggota gerak bawah!
8
8
2. Sendi
Sendi adalah hubungan antartulang yang memungkinkan
pergerakan. Berdasarkan sifat geraknya, persendian terbagi menjadi tiga
jenis, yaitu: Tulang Kepala
a. Sinarthrosis (sendi mati), hubungan
antartulang yang tidak dapat
digerakkan. Misalnya hubungan
antartulang yang membentuk
tengkorak kepala. kaku), Tulang Belakang
b. Amfiarthrosis (sendi
hubungan antartulang yang
memungkinkan adanya sedikit
gerakan (terbatas). Misalnya
hubungan antar ruas-ruas tulang
belakang.
c. Diarthsis (sendi gerak), hubungan anatartulang yang dapat bergerak
dengan leluasa. Dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu:
1) Sendi engsel, yaitu persendian yang dapat
bergerak satu arah. Misalnya sendi pada siku.
2) Sendi peluru, yaitu persendian yang dapat
bergerak keseluruh arah. Misalnya sendi pada
pinggul.
3) Sendi pelana, yaitu persendian yang dapat
bergerak dua arah. Misalnya sendi pada pangkal
ibu jari.
4) Sendi putar, yaitu persendian dimana tulang yang satu berputar
terhadap tulang yang lain. Misalnya sendi pada leher.
5) Sendi luncur, yaitu persendian tempat ujung tulang yang satu
menggeser ujung tulang yang lain. Misalnya sendi pada
pergelangan kaki.
9
9
6) Sendi kondiloid, sendi yang dapat bergerak dan rotasi di setiap
arah keculai aksial. Misalnya sendi pada pergelangan tangan.
Latihan 2
Kerjakan soal berikut dibuku latihan anda
1. Sebutkan persendian berdasarkan sifat geraknya!
2. Perhatikan gambar dibawah ini
X
Bagian bertanda X termasuk sendi apa?
3. Otot
Otot adalah bagian sistem rangka
yang berfungsi sebagai alat gerak aktif.
Terdapat lebih dari 600 buah otot pada
tubuh manusia. Sebagian besar otot
dilekatkan pada tulang-tulang kerangka
oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang
melekat di bawah permukaan kulit. Semua
sel otot mempunyai kekhususan untuk
berkontraksi.
Otot mempunyai tiga karakteristik, yaitu: Kontraktibilitas, Ekstensibilitas,
dan Elastisitas. Kontraktibiltas berarti otot mempunyai kemampuan untuk
memendek dari ukuran semula (kontraksi). Ekstensibilitas berarti otot
mempunyai kemampuan untuk memanjang dari ukuran semula (relaksasi).
Elastisitas berarti otot mempunyai kemampuan untuk dapat kembali pada
ukuran semula.
10
10
a. Klasifikasi otot
1) Otot lurik, mempunyai banyak inti yang
letaknya tersebar. Berbentuk silindris.
Serabut otot mudah terlihat karena tersusun
secara serat lintang. Sifat kerjanya secara
sadar (volunter) sehingga reaksi terhadap
rangsangan sangat cepat.
2) Otot polos, berbentuk gelendong (kedua
ujungnya meruncing), satu sel satu inti. Sifat
kerjanya secara tidak sadar atau di luar
kesadaran, sehingga tanggapan terhadap
rangsangan lambat atau tidak cepat.
3) Otot jantung, mempunyai struktur mirip
dengan struktur otot lurik. Hal yang
membedakannya adalah serabut otot jantung
memiliki percabangan di serabut-serabut
ototnya. Otot jantung menggerakkan jantung
dan jenis sarafnya adalah saraf otonom. Oleh
karena itu, otot jantung sifat kerjanya secara
tidak sadar.
b. Sifat kerja otot
Sifat kerja otot dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1) Otot sinergis, yaitu otot yang dalam
pekerjaannya bekerja secara bersama-sama.
Contohnya gerak supinasi (gerakan otot
lengan menengadahkan tangan) dan pronasi
(gerakan otot lengan menelungkupkan
tangan).
11
11
2) Otot antagonis, yaitu otot yang dalam pekerjaannya bekerja secara
berlawanan. Contohnya sebagai berikut:
a) Fleksi dan Ekstensi, Fleksi adalah gerak
menekuk atau membengkokkan.
Ekstensi adalah gerakan untuk
meluruskan. Contoh: gerakan ayunan
tangan. Gerakan ayunan ke depan
adalah (ante) fleksi dan ayunan ke
belakang disebut (retro) fleksi/ ekstensi.
Ayunan ke belakang lebih lanjut disebut
hiperekstensi.
b) Adduksi dan Abduksi, Adduksi adalah
gerakan mendekati tubuh. Abduksi
adalah gerakan menjauhi tubuh.
Contoh: gerakan membuka tungkai kaki
pada posisi istirahat di tempat adalah
gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila
kaki digerakkan kembali ke posisi siap
adalah gerakan adduksi (mendekati
tubuh).
c) Elevasi dan Depresi, Elevasi adalah
gerakan mengangkat. Depresi adalah
gerakan menurunkan. Contohnya:
Gerakan membuka mulut (elevasi) dan
menutupnya (depresi) juga gerakan
pundak keatas (elevasi) dan kebawah
(depresi).
12
12
d) Inversi dan Eversi, Inversi adalah gerak
memiringkan telapak kaki ke dalam
tubuh. Eversi adalah gerakan
memiringkan telapak kaki ke luar
(*penyebutan hanya untuk pergelangan
kaki saja).
c. Mekanisme Kerja Otot
Untuk mengetahui mekanisme gerak otot, dua orang peneliti, yaitu
Hansen dan Huxly pada tahun 1955 melakukan penelitian dengan cara
mengamati gerakan otot menggunakan mikroskop elektron dan difraksi
sinar X. Teori yang dikemukakan mereka sekarang dikenal dengan
sebutan teori model Sliding Filamen. Teori ini menyatakan bahwa
kontraksi otot terjadi sebagai akibat adanya dua set filamen di dalam sel
otot kontraktil. Kedua set filamen tersebut, yaitu filamen aktin dan
filamen myosin.
Teori di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada saat terjadi
rangsangan yang diterima asetilkolin, rangsangan itu menyebabkan
aktomiosin mengerut (berkontraksi). Kontraksi yang terjadi membutuhkan
energi. Pada saat kontraksi terjadi, filamen aktin akan berjalan di antara
miosin ke dalam zona H (zona H, yaitu bagian terang di antara dua pita
gelap). Dengan keadaan yang demikian itu, terjadi pemendekan serabut
otot. Namun demikian, ada serabut yang tetap panjang, yaitu garis M
(anisotrop/pita gelap), sedangkan garis Z (isotrop/pita terang) dan daerah
H bertambah pendek waktu terjadi kontraksi. Bagian ujung miosin dapat
13
13
berkaitan dengan ATP dan menghidrolisis ATP tersebut menjadi ADP.
Energi dilepaskan dengan cara mencegah pemindahan ATP ke miosin
yang diubah bentuk menjadi konfigurasi energi tinggi. Miosin yang
berenergi tinggi tersebut kemudian berikatan dengan aktin membentuk
jembatan silang. Selanjutnya, energi yang tersimpan pada miosin akan
dilepaskan sehingga ujung miosin berelaksasi menghasilkan energi yang
rendah. Relaksasi yang terjadi akan mengubah sudut ikatan ujung miosin
menjadi miosin ekor. Ikatan yang terjadi antara miosin berenergi rendah
dan aktin akan terpecah, pada saat molekul baru ATP bergabung dengan
ujung miosin. Siklus tersebut akan terus berulang.
Latihan 3
Kerjakan soal berikut dibuku latihan anda
1. Bagaimana sifat kerja otot!
2. Perhatikan gambar dibawah ini
Gerakan tersebut termasuk gerak apa?
14
14
B. Gangguan pada Sistem Gerak
Gangguan pada sistem gerak dapat mengakibatkan terganggunya
aktivitas sehari-hari. Berikut ini beberapa gangguan yang dapat menyerang
sistem gerak.
1. Gangguan pada Tulang
a. Osteoporosis
Penurunan berat tulang karena lambatnya osfikasi dan terjadi
penghambatan reabsorbsi bahan tulang. Keadaan ini dapat
disebabkan oleh gangguan fungsi hormone parathormon.
b. Lordosis
Lordosis ditandai dengan tulang belakang terlalu bengkong ke arah
depan.
c. Kifosis
Kifosis ditandai dengan tulang belakang terlalu bengkok ke arah
belakang.
d. Scoliosis
Scoliosis ditandai dengan tulang belakang terlalu bengkong ke arah
samping.
Lordosis Kifosis Scoliosis
2. Gangguan pada Sendi
a. Ankilosis
Ankilosis adalah gangguan yang menjadikan persendian tidak dapat
digerakkan lagi.
15
15
3. Gangguan pada Otot
a. Atrofi
Keadaan otot menjadi sangat kecil sehingga tidak mampu
berkontraksi. Pada umumnya, atrofi terjadi karena lama tidak
menggunakan otot tersebut.
b. Tetanus
Keadaan otot yang kejang karena terus-menerus menerima rangsang.
Penyakit tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani, bakteri yang
menghasilkan zat serupa asetilkolin sehingga otot terus terangsang
untuk berkontraksi.
4. Teknologi yang Berhubungan dengan Sistem Gerak
Ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang di segala
bidang. Termasuk di dalamnya teknologi yang mengatasi berbagai
masalah yang berhubungan dengan sistem gerak manusia. Teknologi yang
berhubungan dengan sistem gerak adalah sebagai berikut.
1. Kaki atau Tangan Palsu
Orang yang kehilangan kaki atau
tangannya dapat dibantu dengan
menggunakan kaki atau tangan palsu.
Kaki dan tangan palsu ini terus
dikembangkan sehingga mempunyai
bentuk dengan fungsi yang maksimal,
yaitu menggantikan kaki dan tangan yang
asli.
2. Kursi roda. Kursi roda digunakan oleh
orang-orang yang kakinya tidak dapat
digunakan lagi secara normal.
16
16
Latihan 4
Kerjakan soal berikut dibuku latihan anda
1. Bagaimana penyakit osteoporosis itu dapat menyerang tulang manusia?
2. Perhatikan gambar dibawah ini
Sebutkan kegunaan dari teknologi tersebut bagi sistem gerak!
17
17
RANGKUMAN
Tulang adalah alat gerak pasif, Persendian (Hubungan
tidak dapat bergerak tanpa antartulang) dibedakan menjadi
bantuan otot. tiga jenis, yaitu sinarthrosis,
Berdasarkan jenisnya, tulang amfiathrosis, dan diarthrosis.
dibedakan menjadi dua jenis, Diarthrosis dibagi menjadi enam
yaitu tulang rawan (kartilago) jenis, yaitu sendi engsel, sendi
dan tulang keras (osteon). peluru, sendi pelana, sendi putar,
Tulang keras (osteon) sendi luncur, dan sendi elipsoid.
berdasarkan matriksnya Otot adalah alat gerak aktif. Otot
dibedakan menjadi dua jenis, dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu tulang kompak dan tulang yaitu otot lurik, otot polos dan
spons. Sedangkan berdasarkan otot jantung. Mekanisme kerja
bentuk dan ukurannya dibedakan otot diakibatkan mekanisme
menjadi lima jenis, yaitu tulang kontraksi dan relaksasi.
pipa, tulang pipih, tulang pendek Mekanisme kontraksasi yaitu
dan tulang tidak beraturan. terbentuknya aktomiosin dari
Tulang rangka manusia terdiri aktin dan myosin, sedangkan
atas lebih dari 206 tulang. Tulang relaksasi yaitu terurainya
tersebut dibedakan menjadi aktomiosin menjadi aktin
rangka aksial dan rangka myosin.
apendikular. Rangka aksial Gangguan yang dapat menyerang
terdiri dari tulang kepala, tulang sistem gerak diantaranya:
belakang dan tulang rongga dada. Osteoporosis, Lordosis, Kifosis,
Sedangkan tulang apendikular Scoliosis, Ankilosis dll.
terdiri dari gelang bahu, tulang Teknologi yang berhubungan
gerak atas, gelang panggul dan dengan sistem gerak misalnya,
tuang gerak bawah. kaki atau tangan palsu.
18
18
EVALUASI
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Fungsi rangka manusia sebagai berikut, kecuali …
a. Memberi bentuk tubuh
b. Menyokong tubuh
c. Tempat melekatnya otot
d. Alat gerak aktif
2. Rangka aksial terdiri atas …
a. Tulang kepala, tulang belakang dan tulang rongga dada
b. Tulang belakang dan tulang bahu
c. Telapak kaki, telapak tangan dan pinggul
d. Gelang bahu, tulang anggota gerak atas, gelang pinggul dan tulang
anggota gerak bawah
3. Hubungan antartulang yang tidak dapat digerakkan disebut …
a. Amfiarthrosis
b. Sinarthrosis
c. Diarthrosis
d. Sendi Kaku
Untuk menjawab pertanyaan nomor 4 hingga 8, perhatikan gambar
berikut.
19
19
4. Bagian yang berfungsi untuk melindungi otak dalam ditunjukkan pada
gambar oleh nomor …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
5. Bagian yang termasuk tulang anggota gerak atas ditunjukkan pada gambar
oleh nomor …
a. 3 dan 7
b. 2 dan 3
c. 3 dan 5
d. 5 dan 6
6. Anggota tubuh aksial ditunjukkan pada gambar oleh nomor …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
7. Persendian dimana tulang yang satu berputar terhadap tulang yang lain
ditunjukkan pada gambar oleh nomor …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
8. Tulang pendek terdapat pada gambar dan ditunjukkan oleh nomor …
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
20
20
9. Mempunyai banyak inti yang letaknya tersebar, berbentuk silindris,
serabut otot mudah terlihat karena tersusun secara serat lintang, sifat
kerjanya secara sadar (volunter). Berikut ini merupakan ciri-ciri dari …
a. Otot Lurik
b. Otot Polos
c. Otot Jantung
d. Otot Sadar
10. Sifat dari kerja otot secara sinergis adalah …
a. Supinasi dan Pronasi
b. Fleksi dan Ekstensi
c. Adduksi dan Abduksi
d. Elevasi dan Depresi
11. Mekanisme kerja otot diakibatkan oleh …
a. Kontraksi
b. Kontraksi dan Relaksasi
c. Kontraktibilitas
d. Ekstensibilitas
12. Penurunan berat tulang karena lambatnya osfikasi dan terjadi
penghambatan reabsorbsi bahan tulang disebut …
a. Osteoporosis
b. Fraktura
c. Lordosis
d. Kifosis
13. Ankilosis merupakan gangguan sistem gerak pada organ …
a. Otot
b. Tulang
c. Sendi
d. Rangka
21
21
14. Penyakit yang disebabkan selaput peritoneal yang membatasi rongga perut
melemah sehingga tidak mampu menyangga usus disebut …
e. Hernia
f. Kram
g. Kelelahan Otot
h. Osteoporosis
15. Salah satu teknologi yang berhubungan dengan gangguan sistem gerak,
kecuali …
a. Kursi Roda
b. Kaki Palsu
c. Tangan Palsu
d. Elektrokardiograf
B. Isilah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!
1. Jelaskan perbedaan tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon)!
2. Perhatikan gambar dibawah ini
Jelaskan gerakan tersebut!
3. Bagaimana mekanisme kerja otot?
4. Sebutkan tiga gangguan yang dapat mengganggu sistem gerak manusia!
5. Ibu Septi menengok tetangganya, seorang bapak yang mengalami
kecelakaan sepeda motor saat pulang kerja. Bersama bapak tersebut,
anaknya yang berumur 5 tahun ikut menjadi korban. Keduanya
mengalami patah tulang. Dokter memberitahukan bahwasannya bekas
luka bapakter kadang akan terasa nyeri, meskipun lukanya sudah sembuh.
Sementara itu, anak akan sembuh total. Mengapa hal ini bisa terjadi?
22
22
Setelah anda mengerjakan Soal Latihan 1 s.d 4, kerjakan Soal Evaluasi pilihan
ganda nomor 1 s.d 15 dan soal uraian nomor 1 s.d 5 diatas dengan sungguh-
sungguh. Cek hasil pekerjaan anda dengan rumus berikut ini.
Pilihan Ganda
Skor = Jumlah soal yang dikerjakan benar x 4
Soal Uraian
Skor = Jumalh soal yang dikerjakan benar x 8
Total Skor Nilai = Jumlah skor pilihan ganda + Jumlah skor soal
uraian
Jika skor yang anda peroleh ≥70, Congratulation! Anda telah memahami
materi sistem gerak manusia, jika skor yang anda peroleh <70, anda dimohon
untuk mempelajari materi kembali dan mengerjakan Soal Latihan 1 s.d 4 pada
bagian yang belum anda pahami dan jika mengalami kesulitan diskusikan
dengan temanmu, kemudian coba kerjakan kembali soal Evaluasi diatas.
23
23
KUNCI JAWABAN
Latihan 1
1. Tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek dan tulang tidak beraturan
2. Tulang paha, betis, kering, tempurung lutut, pergelangan kaki, telapak kaki,
dan jari-jari kaki
Latihan 2
1. Sinarthrosis (sendi mati), Amfiarthrosis (sendi kaku) dan Diarthrosis (sendi
gerak)
2. Sendi putar, yaitu persendian dimana tulang yang satu berputar terhadap
tulang yang lain. Contohnya sendi pada leher.
Latihan 3
1. Otot bekerja secara sinergis dan antagonis. Otot sinergis, yaitu otot yang
dalam pekerjaannya bekerja secara bersama-sama, sedangkan otot antagonis,
yaitu otot yang dalam pekerjaannya bekerja secara berlawanan.
2. Gerak adduksi adalah gerakan mendekati tubuh, sedangkan abduksi adalah
gerakan menjauhi tubuh. Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi
istirahat di tempat adalah gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki
digerakkan kembali ke posisi siap adalah gerakan adduksi (mendekati tubuh).
Latihan 4
1. Penurunan berat tulang karena lambatnya osfikasi dan terjadi penghambatan
reabsorbsi bahan tulang. Keadaan ini dapat disebabkan oleh gangguan fungsi
hormone parathormon.
2. Tangan palsu digunakan oleh orang-orang yang kehilangan tangannya
Evaluasi
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. D. Alat gerak aktif
2. A. Tulang kepala, tulang belakang dan tulang rongga dada
3. B. Sinarthrosis
4. A. 1
5. D. 5 dan 6
6. A. 1
24
24
7. B. 2
8. C. 8
9. A. Otot Lurik
10. A. Supinasi dan Pronasi
11. B. Kontraksi dan Relaksasi
12. A. Osteoporosis
13. C. Sendi
14. A. Hernia
15. D. Elektrokardiograf
B. Isilah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!
1. Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondrosit), serabut
kolagen, dan matriks. Sel-sel tulang rawan dibentuk oleh bakal-bakal sel-
sel tulang rawan, yaitu kondroblas. Sedangkan tulang keras matriksnya
banyak mengandung kalsium dan fosfat. Matriks tulang juga banyak
mengandung zat perekat. Di dalamnya terdapat jaringan-jaringan seperti
sarang lebah yang sangat keras dan kuat, pada bagian tengan tulang
terdapat sumsum tulang yang bertugas membuat sel darah merah dan sel
darah putih.
2. Gerak supinasi (gerakan otot lengan menengadahkan tangan) dan pronasi
(gerakan otot lengan menelungkupkan tangan).
3. Kontraksi otot terjadi sebagai akibat adanya dua set filamen di dalam sel
otot kontraktil. Kedua set filamen tersebut, yaitu filamen aktin dan
filamen myosin.
4. Gangguan yang dapat menyerang sistem gerak adalah Osteoporosis,
Lordosis, Kifosis, Scoliosis, Ankilosis dan lain-lain.
5. Karena tulang pada anak masih bagus dan masih banyak zat kapur dan zat
perekatnya yaitu kolagen, sedangkan pada tulang orang dewasa banyak
zat kapur tetapi sedikit zat perekatnya maka dari itu tulang pada anak
masih lentur sedangkan tulang pada orang dewasa sudah agak keropos.
Tulang pada orang dewasa keropos karena zat untuk tulang digunakan
25
25
untuk kebutuhan organ lainnya. Banyak lansia yang mengalami
osteoporosis kurangnya asupan untuk tulang.
26
26
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar, Suaha. Biologi Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2011.
Diastuti, Renni. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI 2. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
Ferdinand P, Fictor dan Moekti Ariebowo. Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan
Alam 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,
2009.
Lestari, Sri Endang dan Idun Kistinnah. Biologi Makhluk Hidup dan
Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
Purnomo, Sudjino, Trijoko dan Suwarno Hadisusanto. Biologi Kelas XI Untuk
SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2009.
Rachmawati, Faidah, Nurul Urifah dan Ari Wijayati. Biologi Untuk SMA/MA
Kelas XI Program IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, 2009.
Setiadi. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.
27
27
Program Studi Tadris Biologi
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Jember
28