LAPORAN
FINAL
AKTUALISASI Di susun Oleh:
Ns. Erna Silviabudi Anggarwati, S. Kep
199301022020122024
Latsar CPNS Golongan III Angkatan 124
PENINGKATAN CAPAIAN SKRINING DIABETES MELITUS
MENGGUNAKAN FORM SKRINING BERBASIS WEB
LAPORAN FINAL AKTUALISASI
PENINGKATAN CAPAIAN SKRINING DIABETES
MELITUS MENGGUNAKAN FORM SKRINING
BERBASIS WEB
PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG
Disusun Oleh :
Erna Silviabudi Anggarwati
NIP : 199301022020122024
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN
124
2022
i
ii
iii
iv
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa :
Nama : Erna Silviabudi Anggarwati
NIP : 199301022020122024
Pangkat/golongan : III A
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Unit Kerja : Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Kertas Kerja Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah
diajukan pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di mana pun.
Kertas Kerja Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Angkatan 124 Tahun 2022 ini adalah murni gagasan, rumusan dan
penelitian saya sendiri sesuai arahan Coach dan Mentor. Kertas Kerja
Laporan Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi secara
jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar
pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di
kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam
pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan
yang berlaku di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
v
ABSTRAK
Erna Silviabudi Anggarwati, 199301022020122024, Perawat Ahli Pertama,
Peningkatan Capaian Skrining Diabetes Melitus Menggunakan Form Skrining
Berbasis Web di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang. Capaian skrining diabetes
melitus merupakan salah satu standar pelayanan mutu dibidang kesehatan untuk
mencegah penambahan kasus penyakit tidak menular. Skrining diabetes melitus
dibutuhkan untuk mendeteksi secara dini masyarakat yang memiliki risiko tinggi diabetes
melitus agar tidak terjadi peningkatan jumlah penderita diabetes melitus dengan komplikasi
di Indonesia khususnya DKI Jakarta. Capaian persentase skrining diabetes melitus di
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang masih rendah. Penyebab utama isu tersebut adalah
form skrining diabetes melitus masih manual. Gagasan kreatif sebagai pemecahan
masalah tersebut yaitu pembuatan form skrining diabetes melitus berbasis web.
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dilakukan pada tanggal 18 April- 3 Juni 2022 yang
dimulai dengan menyusun draft rancangan, membuat form skrining berbasis web,
melakukan uji coba form skrining, melakukan sosialisasi, melakukan penerapan form
skrining dengan web, melakukan pemeriksaan kesehatan, membuat laporan kegiatan.
Seluruh kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Capaian pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini yaitu terlaksananya 174 nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK da hasil akhir menunjukkan adanya peningkatan masyarakat terdiagnosa
diabetes melitus baru dari 48 orang pada bulan mei menjadi 103 orang pada bulan juni.
Dengan pelaksanaan aktualisasi ini diharapkan peserta sebagai calon PNS mampu
mengembangkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK dalam bentuk sikap, perilaku, dan
keterampilan untuk membentuk citra diri sesuai dengan nilai-nilai budaya organisasi yang
berlaku di instansi tempat bertugas.
Kata Kunci: Aktualisasi, BerAKHLAK, Diabetes Melitus, Skrining
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
berkah dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan Laporan Final
Aktualisasi yang merupakan salah satu tugas akhir dari Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satu materi
pembelajaran selama Pelatihan Dasar CPNS yaitu pendalaman mengenai
nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) yang akan
diaktualisasikan di unit kerja masing-masing.
Internalisasi nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK dalam kegiatan
aktualisasi diharapkan dapat mendorong CPNS untuk memulai suatu
perubahan kecil yang berdampak positif bagi lingkungan kerja. Dengan
perubahan tersebut, maka akan terwujud PNS yang BerAKHLAK dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Penyelesaian Rancangan aktualisasi ini melibatkan banyak pihak
yang telah memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung,
moral dan/atau material. Oleh karena itu pada kesempatan ini Penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Mochamad Miftahulloh Tamary, S.STP., M.T., M.Sc selaku
Kepala BPSDM Provinsi DKI Jakarta;
2. Ibu Indang Muminingsih, S.Pd., MM, Kepala Bidang Pengembangan
Kompetensi Dasar, Manajerial, dan Fungsional BPSDM Provinsi DKI
Jakarta;
3. Ibu Fitrianda, S.Psi., M.Si, Kepala Sub Bidang Pengembangan
Kompetensi Dasar dan Kader BPSDM Provinsi DKI Jakarta;
4. Bapak Dr. Haryanto, M.Pd, selaku penguji dalam pelaksanaan
aktualisasi di tempat kerja;
5. Ibu dr. Ovi Norfiana , MKM selaku Mentor yang telah mendukung penulis
dalam merancang kegiatan aktualisasi di tempat kerja;
vii
6. Bapak Haris Iriyanto, A.Md., S.Sos., M.Pd., selaku coach yang dengan
tegas dan cekatan selalu menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
membimbing Penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini;
7. Para Widyaiswara dalam kegiatan pembelajaran, Tutor Agenda 1 Bapak
Eko Hariadi, PhD., Tutor Agenda 2 Ibu Ns Ai Siti Sutilah, S.Kep.,
M.Kes., Tutor Agenda 3 Ibu Sarah Hidayati, MPH yang telah
memberikan ilmu dan pembelajaran dalam kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS Tahun 2022;
8. Keluarga tercinta, Ibu, Bapak, Kakak, Adik serta Arif Rahman yang
selalu mendukung memberikan support, baik secara moral ataupun
materil;
9. Keluarga besar Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Provinsi DKI
Jakarta khususnya Poli PTM yang sangat membantu dengan
memberikan bantuan hingga aktualisasi ini tersusun;
10. Teman-teman CPNS Provinsi DKI Jakarta Angkatan 124, khususnya
Kelompok 3 yang berjuang bersama dalam perjalanan ini, tempat
bertukar pikiran, pembakar semangat, dan humoris.
Penulis berharap laporan ini dapat memberikan sebaik-baiknya
manfaat bagi para pembaca.
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ...............................................................................................ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii
LAMPIRAN................................................................................................xv
BAB I ......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan Aktualisasi ........................................................................... 4
C. Manfaat Aktualisasi ......................................................................... 5
BAB II ........................................................................................................ 6
PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI ........................................... 6
A. Visi dan Misi .................................................................................... 6
B. Nilai-Nilai Organisasi ....................................................................... 7
C. Tugas Organisasi ............................................................................ 7
D. Uraian Rincian Tugas Jabatan Peserta ........................................... 8
BAB III ..................................................................................................... 10
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI .......... 10
A. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual ................................................ 10
B. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS
untuk Mendukung Terwujudnya SMART Governance.......................... 16
C. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif ............. 19
BAB IV..................................................................................................... 22
RENCANA AKTUALISASI ...................................................................... 22
A. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ............................... 22
B. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS .............. 90
C. Penjadwalan.................................................................................. 93
D. Aktor yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi .................... 98
BAB V.................................................................................................... 100
PELAKSANAAN AKTUALISASI .......................................................... 100
A. Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS .................... 100
ix
B. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi ............................................... 204
C. Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi ........................................ 212
BAB VI................................................................................................... 231
RENCANA TINDAK LANJUT ............................................................... 231
A. Penetapan Isu Lanjutan/Alternatif ............................................... 231
B. Gagasan Kreatif .......................................................................... 231
C. Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Lanjutan .................. 232
BAB VII.................................................................................................. 246
PENUTUP.............................................................................................. 246
A. Kesimpulan.................................................................................. 246
B. Saran........................................................................................... 248
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 249
LAMPIRAN ............................................................................................ 251
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Penyakit Penyebab Kematian Terbanyak di Rumah 2020 12
Tabel 2. Data Penyakit Penyebab Kematian Terbanyak di Rumah 2021 13
Tabel 3. Identifikasi Isu Pada Uraian Tugas ............................................ 13
Tabel 4. Analisis isu menggunakan APKL ............................................... 15
Tabel 5. Penilaian kualitas Isu Prioritas ................................................... 15
Tabel 6. Analisis Penyebab Masalah Prioritas Menggunakan USG......... 18
Tabel 7. Analisa Tapisan Mc Namara untuk Menentukan Alternatif Solusi
Penyelesaian Masalah............................................................................. 20
Tabel 8. Tahapan Kegiatan...................................................................... 23
Tabel 9. Rancangan Aktualisasi dan Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS .. 28
Tabel 10. Matriks Rencana Penerapan Nilai-nilai Dasar PNS ................. 90
Tabel 11. Jadwal Kegiatan Aktualisasi..................................................... 93
Tabel 12. Pihak-pihak yang terlibat dan peran dalam kegiatan aktualisasi
................................................................................................................. 98
Tabel 13. Matriks Capaian Pelaksanaan Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN
............................................................................................................... 205
Tabel 14. Tabel Rencana dan Realisasi Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS
............................................................................................................... 207
Tabel 15.Tabel Rencana dan Realisasi Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS
............................................................................................................... 208
Tabel 16.Tabel Rencana dan Realisasi Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS
............................................................................................................... 209
Tabel 17. Tabel Rencana dan Realisasi Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS
............................................................................................................... 210
Tabel 18. Tabel Rencana dan Realisasi Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS
............................................................................................................... 211
Tabel 19. Tabel Rencana dan Realisasi Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS
............................................................................................................... 211
Tabel 20. Tabel Rencana dan Realisasi Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS
............................................................................................................... 212
Tabel 21. Rencana Tindak Lanjut Penerapan Nilai-nilai Dasar PNS ..... 232
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi .................................................................. 9
Gambar 2. Jumlah Pasien Prolanis Hipertensi PKC Tanah Abang.......... 11
Gambar 3. Persentase pencapaian skrining Diabetes Melitus Puskesmas
Kecamatan Tanah Abang ........................................................................ 12
Gambar 4. Identifikasi Penyebab Masalah Menggunakan Diagram
Fishbone .................................................................................................. 17
Gambar 5. Hasil diskusi dengan PJ PTM terkait revisi form skrining
diabetes melitus ..................................................................................... 102
Gambar 6. Diskusi dengan PJ PTM sebagai sumber informasi ............. 103
Gambar 7. Pencarian referensi faktor risiko diabetes melitus................ 103
Gambar 8. Diskusi dengan PJ Promkes ................................................ 106
Gambar 9. Hasil diskusi dengan PJ Promkes terkait aturan pedoman
penulisan publikasi web dari dinkes....................................................... 107
Gambar 10. Hasil diskusi dengan IT Puskesmas................................... 110
Gambar 11. Diskusi dengan IT Puskesmas ........................................... 110
Gambar 12. Diskusi dengan Mentor ...................................................... 113
Gambar 13. Hasil diskusi dengan Mentor .............................................. 113
Gambar 14. Form skrining risiko tinggi diabates melitus........................ 115
Gambar 15. Flowchart web .................................................................... 116
Gambar 16. Penyampaian ide dan gagasan kepada IT Puskesmas ..... 119
Gambar 17. Notulensi konsultasi dengan ahli IT.................................... 119
Gambar 18. Diskusi dengan PJ PTM..................................................... 122
Gambar 19. Screenshoot web yang masih belum sesuai ...................... 123
Gambar 20. Hasil diskusi dengan PJ PTM terkait tampilan akhir form
skrining diabetes melitus berbasis web.................................................. 124
Gambar 21. Diskusi dengan PJ UKM .................................................... 126
Gambar 22. Hasil diskusi dengan PJ UKM ............................................ 127
Gambar 23. Kolaborasi revisi isi web dengan ahli IT ............................. 130
Gambar 24. Kolaborasi revisi isi web dengan ahli IT ............................. 130
Gambar 25. Hasil revisi kalimat pembuka form skrining ........................ 131
Gambar 26. Hasil revisi gambar pada tampilan awal web ..................... 131
Gambar 27. Hasil diskusi dengan Mentor .............................................. 134
Gambar 28. Diskusi dengan mentor ...................................................... 134
Gambar 29. Hasil bukti screenshoot chat whatsapp dalam membuat janji
pelaksanaan uji coba ............................................................................. 136
Gambar 30. Dokumentasi foto uji coba form skrining dengan rekan kerja
............................................................................................................... 139
Gambar 31. Data masalah yang ditemukan saat uji coba...................... 141
Gambar 32. Kolaborasi revisi isi web dengan IT.................................... 144
Gambar 33. Notulensi dan hasil revisi terkait web ................................. 144
xii
Gambar 34. Dokumentasi konsultasi dengan mentor ............................ 146
Gambar 35. Hasil notulensi konsultasi dengan mentor.......................... 147
Gambar 36. Hasil koordinasi dengan kader terkait jadwal sosialisasi.... 150
Gambar 37. Link Zoom Meeting Kegiatan Sosialisasi Form Skrining .... 152
Gambar 38. Proses Pembuatan Undangan Sosialisasi ......................... 154
Gambar 39. Surat Undangan Sosialisasi untuk Kader Posbindu ........... 155
Gambar 40. Bukti Penyebaran Surat Undangan Sosialisasi .................. 155
Gambar 41. Surat undangan untuk PTM Puskesmas Kelurahan Area
Tanah Abang ......................................................................................... 156
Gambar 42. Screenshoot kegiatan sosialisasi via zoom meeting .......... 159
Gambar 43. Video tutorial cara pengisian form skrining risiko tinggi
diabetes melitus ..................................................................................... 161
Gambar 44. Laporan kegiatan sosialisasi form skrining risiko tinggi
diabetes melitus ..................................................................................... 163
Gambar 45. Hasil bukti screenshoot pengiriman link web form skrining
risiko tinggi diabetes melitus kepada kader Posbindu............................ 165
Gambar 46. Hasil bukti screenshoot arahan untuk membagikan link web
form skrining risiko tinggi diabetes melitus kepada masyarakat ............ 167
Gambar 47. Bukti screenshoot monitoring penyebaran link yang dilakukan
oleh kader Posbindu .............................................................................. 169
Gambar 48. Notulensi monitoring penyebaran link ................................ 170
Gambar 49. Proses pembuatan Scan QR Code web skrining risiko tinggi
............................................................................................................... 172
Gambar 50. Scan QR Code web skrining risiko tinggi ........................... 173
Gambar 51. Dokumentasi arahan pengisian form skrining risiko tinggi
diabetes melitus ..................................................................................... 175
Gambar 52. Dokumentasi data hasil pengisian link form skrining risiko
tinggi diabetes melitus ........................................................................... 178
Gambar 53. Screenshoot data spreedsheet hasil pengisian link form
skrining risiko tinggi diabetes melitus..................................................... 178
Gambar 54. Koordinasi dengan Pengelola pasar Tanah Abang Blok F . 181
Gambar 55. Pemeriksaan Kesehatan di Pasar Tanah Abang Blok F .... 184
Gambar 56. Bukti screenshoot pengiriman informasi ............................ 186
Gambar 57. Pemeriksaan skrining diabetes melitus di Puskesmas
Kecamatan Tanah Abang ...................................................................... 189
Gambar 58. Rekap hasil data pemeriksaan kesehatan ......................... 191
Gambar 59. Diagram data masyarakat terdiagnosa diabetes melitus.... 194
Gambar 60. Bukti Chat Penyebaran dan Hasil Angket Kepada Masyarakat
............................................................................................................... 196
Gambar 61. Testimoni Ibu Pokja IV, Kader, Masyarakat ....................... 197
Gambar 62. Penyusunan draft laporan kegiatan.................................... 199
Gambar 63. Konsultasi dengan Mentor ................................................. 201
Gambar 64. Revisi laporan kegiatan...................................................... 203
xiii
Gambar 65. Hasil skrining yang memiliki risiko/tidak risiko terhadap DM
............................................................................................................... 213
Gambar 66. Hasil Pemeriksaan Kesehatan Gula Darah........................ 214
Gambar 67. Peningkatan Jumlah Pasien Baru Terdiagnosa DM........... 214
Gambar 68. Peningkatan Jumlah Pasien Baru Terdiagnosa DM........... 215
xiv
LAMPIRAN
Lampiran 1: Bukti Berita Acara Kegiatan Konsultasi Isu di Unit Kerja (14
April 2022)…………………………………………………………………….251
Lampiran 2: Bukti Berita Acara Kegiatan Konsultasi Isu di Unit Kerja (14
April 2022) ............................................................................................. 252
Lampiran 3: Surat Persetujuan Isu Prioritas dari Mentor (14 April 2022)253
Lampiran 4: FGD dengan rekan kerja menentukan Isu Prioritas dengan
APKL...................................................................................................... 254
Lampiran 5: FGD dengan rekan kerja menentukan penyebab utama
masalah dengan USG............................................................................ 255
Lampiran 6: FGD dengan rekan kerja menentukan alternatif solusi dengan
MC-NAMARA......................................................................................... 256
Lampiran 7: Dokumentasi Kegiatan Konsultasi Isu di Unit Kerja ........... 257
Lampiran 8. Bukti Belajar Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS... 258
Lampiran 9. Laporan Kegiatan Sosialisasi Form Skrining Risiko Tinggi
Diabetes Melitus .................................................................................... 258
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan yang besar terjadi di kalangan para Pegawai Negeri
Sipil dewasa ini. Salah satu cara mengembalikan kepercayan
masyarakat terhadap pemerintah, maka dibuatlah suatu peraturan
tentang ASN (Aparatur Sipil Negara), yaitu UU No. 5 Tahun 2014. Pada
undang-undang tersebut dijelaskan bahwa kebijakan pemerintah akan
dijalankan oleh ASN. Selain itu, UU No. 5 Tahun 2014 secara implisit
menghendaki bahwa ASN yang disebut birokrat bukan sekedar merujuk
kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan
publik. Oleh karena itu, para ASN dituntut untuk dapat melaksanakan
profesinya sebaik-baiknya dengan berdasarkan prinsip nilai dasar, kode
etik, komitmen, integritas moral, tanggung jawab pada pelayanan publik,
kompetensi sesuai bidangnya, kualifikasi akademik, jaminan
perlindungan hukum, dan profesionalisme jabatan.
Peraturan LAN Nomor 12 Tahun 2018 tentang pelatihan dasar
calon pegawai negeri sipil pada pasal 1 menyatakan Pelatihan dasar
CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang
dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Berdasarkan
keputusan Kepala LAN No. 93 tahun 2021 menyatakan pelaksanaan
pelatihan dasar CPNS dilakukan skenario Distance Learning dalam
keadaan daurat seperti adanya pandemi.
Berdasarkan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Pasal 1
menyatakan bahwa Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
1
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan. Perawat sebagai ASN sekaligus sebagai pemberi pelayanan
kesehatan wajib bersikap professional dalam menjalankan tugasnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi RI No. 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional
Perawat, secara garis besar tugas Perawat Ahli Pertama yaitu
melakukan pengkajian, merumuskan diagnosis keperawatan, menyusun
rencana tindakan keperawatan, melakukan evaluasi tindakan
keperawatan, dan melakukan pendokumentasian keperawatan. Adapun
yang menjadi konsentrasi dalam rancangan ini adalah belum optimalnya
pelayanan PTM dipelayanan kesehatan Puskesmas.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
menyatakan bahwa penanggulangan PTM adalah upaya kesehatan
yang mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa mengabaikan
aspek kuratif dan rehabilitatif serta paliatif yang ditujukkan untuk
menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian yang
dilaksanakan secara komprehensif, efektif, efisien, dan berkelanjutan.
Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 386 Tahun 2016 Puskesmas
Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif selain kuratif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di tingkat Kecamatan.
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan ancaman serius dan
tantangan utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Global Report on
Noncommunicable Disease, pada tahun 2014 menjelaskan persentase
kematian akibat PTM sebesar 68% dari seluruh kematian di dunia. WHO
memperkirakan kematian akibat PTM akan terus meningkat. Tahun 2030
2
diprediksi akan ada 52 juta jiwa kematian per tahun karena penyakit tidak
menular. Lebih dari dua pertiga (70%) dari populasi global akan
meninggal akibat penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit
jantung, stroke dan diabetes.
Mengacu pada capaian RPJMN 2015-2019 beberapa indikator
terkait Penyakit Tidak Menular (PTM) menunjukkan angka capaian target
yang dikelompokkan dalam indikator yang sulit dicapai, meskipun
indikator Rencana Strategis PTM 2015 - 2019 telah tercapai. Penyakit
tidak menular yang menjadi permasalahan penting diantaranya diabetes,
hipertensi, dan stroke. Prevalensi hipertensi di Provinsi DKI Jakarta
meningkat dari 25% menjadi 34,1% (Riskesdas, 2018). Hipertensi
menyebabkan setidaknya 45% kematian karena penyakit jantung. Selain
itu, pasien hipertensi belum rutin kontrol setiap bulan ke fasilitas
kesehatan sehingga tingkat kesehatan tidak terpantau secara maksimal.
Jumlah pasien hipertensi terkendali di Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang menurun dari bulan Januari ke Februari yaitu dari 12 menjadi 9
pasien (5,2%). Penurunan tersebut disebabkan salah satunya karena
kurangnya kepatuhan rutin kontrol dan pola hidup pasien yang kurang
benar sehingga kadar gula darah belum terkontrol dengan baik. Hal
tersebut dapat memberikan dampak yaitu menyebabkan munculnya
komplikasi lain dari diabetes seperti penyakit jantung dan ginjal yang
menyebakan kematian di Indonesia.
Penyakit jantung menempati posisi tertinggi dalam kasus kematian
pada tahun 2020 di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang yaitu 180
orang. Kematian mendadak yang disebabkan oleh serangan jantung
menyebabkan keluarga pasien terlambat dalam membawa pasien ke
fasilitas kesehatan terdekat sehingga pasien meninggal di rumah.
Adanya pandemi covid 19 juga menjadi salah satu penyebab masyarakat
mengalami penurunan minat untuk kontrol ke Puskesmas.
Penyakit diabetes melitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat
mengakibatkan terjadinya berbagai penyulit menahun seperti penyakit
3
serebrovaskular, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah
tungkai, gangguan pada mata, ginjal, dan syaraf. Prevalensi pasien
diabetes melitus di DKI Jakarta meningkat dari 2,6 pada tahun 2013
menjadi 4,1 pada tahun 2018. Pengendalian PTM terkait penyakit
diabates adalah dengan adanya skrining atau deteksi dini pada
masyarakat dengan risiko tinggi diabetes melitus.
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang berperan penting dalam
pencegahan peningkatan PTM bagi warga sekitar karena merupakan
suatu daerah yang cukup kompleks dengan keanekaragaman
masyarakatnya. Isu terkait PTM yang banyak dijadikan pembahasan di
Puskesmas Tanah Abang adalah terkait rendahnya persentase capaian
skrining diabetes melitus. Pencapaian skrining diabetes melitus tahun
2020 yaitu 71,84% selanjutnya mengalami penurunan pada tahun 2021
yaitu sebesar 55,06%. Apabila permasalahan ini dibiarkan, maka akan
menimbulkan berbagai dampak seperti meningkatnya pasien diabetes
melitus yang datang ke fasilitas kesehatan dengan kadar gula darah
tinggi sehingga proses penyembuhan menjadi normal sangat sulit jika
sudah terjadi penyulit. Selain itu, tidak tercapainya indikator pencapaian
menyebabkan berkurangnya penilaian kinerja terhadap Puskesmas
sehingga menyebakan pengurangan pembayaran kinerja pegawai
kesehatan. Maka dari itu, diperlukan alternatif pemecahan solusi melalui
pelaksanaan aktualisasi berjudul “Peningkatan Capaian Skrining
Diabetes Melitus Menggunakan Form Skrining Berbasis WEB”
B. Tujuan Aktualisasi
Pelaksanaan aktualisasi bertujuan agar peserta diklat mampu
menerapkan nilai-nilai dasar PNS dalam unit kerja. Tujuan dari
aktualisasi ini adalah:
4
1. Peserta dapat membangun kinerja yang professional dan berkarakter
dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang berlandaskan pada
sikap dan perilaku bela negara melalui aktualisasi di tempat kerja.
2. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif melalui aktualisasi di tempat kerja.
3. Mengimplementasikan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
melalui kegiatan yang akan dilakukan di tempat kerja.
4. Menerapkan penggunaan media form skrining berbasis WEB dalam
rangka meningkatkan capaian skrining diabetes melitus.
5. Melaksanakan poin 1, 2, dan 3 secara terus menerus dan
berkelanjutan.
C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat yang ingin dicapai dalam aktualisasi ini adalah:
1. Diri Sendiri
Melalui kegiatan aktualisasi ini diharapkan penulis dapat
menerapkan nilai-nilai dasar PNS pada kehidupan sehari-hari dalam
menjalankan tugas dan fungsi sebagai Perawat Ahli Pertama di
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.
2. Organisasi
Melalui kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat membentuk ASN
yang professional dengan terinternalisasinya nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK sehingga Puskesmas Kecamatan Tanah Abang mampu
memberikan kualitas pelayanan prima kepada masyarakat.
3. Masyarakat
Dengan dilaksanakannya aktualisasi ini, diharapkan pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat menjadi optimal.
5
BAB II
PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI
A. Visi dan Misi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun
2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun
2017-2022, Visi dan Misi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu:
Visi: Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat
dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi
semua.
Misi:
1. Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya,
dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang
kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan,
menggerakkan dan memanusiakan.
2. Menjadikan Jakarta kota yang memajukan kesejahteraan umum
melalui terciptanya lapangan kerja, kestabilan dan
keterjangkauan kebutuhan pokok, meningkatnya keadilan
social, percepatan pembangunan infrastruktur, kemudahan
investasi dan berbisnis, serta perbaikan pengelolaan tata ruang.
3. Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang
berkarya, mengabdi, melayani, serta menyelesaikan berbagai
permasalahan kota dan warga, secara efektif, meritokratis dan
berintegritas.
4. Menjadikan Jakarta kota yang lestari, dengan pembangunan dan
tata kehidupan yang memperkuat daya dukung lingkungan dan
sosial.
5. Menjadikan Jakarta ibukota yang dinamis sebagai simpul
kemajuan Indonesia yang bercirikan keadilan, kebangsaan dan
kebhinekaan
6
B. Nilai-Nilai Organisasi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta
No. 54 Tahun 2020 Tentang Budaya Kerja, nilai-nilai budaya kerja
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu:
1. Berintegritas
Keselarasan antara perkataan dan perbuatan dengan memegang
teguh prinsip, aturan dan norma yang berlaku.
2. Kolaboratif
Bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk
mencapai tujuan bersama dengan membentuk tim dan membangun
kemitraan yang efektif.
3. Akuntabel
Melaksanakan pekerjaan secara tuntas dan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan target kinerja
4. Inovatif
Menciptakan gagasan baru untuk meningkatkan mutu layanan
melalui evaluasi, pemecahan masalah dan perbaikan secara terus-
menerus.
5. Berkeadilan
Kepedulian/ kepekaan untuk memastikan hak berbagai pihak dapat
terakomodasi.
C. Tugas Organisasi
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang merupakan salah satu
Puskesmas yang melaksanakan kegiatan pengembangan pembinaan
dan pelayanan kesehatan masyarakat. Berdasarkan Peraturan Gubernur
No. 386 Tahun 2016 Puskesmas Kecamatan mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif
7
selain kuratif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di tingkat Kecamatan.
D. Uraian Rincian Tugas Jabatan Peserta
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 35 Tahun 2019 Tentang
Jabatan Fungsional Perawat, uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional
Perawat Ahli Pertama yaitu:
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
3. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
4. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah
keperawatan
5. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu
6. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
7. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
8. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
9. Melakukan tindakan keperawatan spesifik yang kompleks di area
komunitas
10. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
Berdasarkan SK dari Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.
Tugas Pokok dijabarkan sebagai berikut:
1. Melakukan pelayanan keperawatan perorangan (UKP)
2. Melakukan analisa masalah kesehatan keperawatan (UKM)
3. Melaksanakan pengendalian masalah penyakit tidak menular
4. Melaksanakan pengendalian masalah penyakit menular
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi upaya kesehatan
masyarakat
8
Berdasarkan SK dari Puskesmas Kecamatan Tanah Abang. Tugas
Tambahan sesuai SK dari Puskesmams Kecamatan Tanah Abang:
1. Melakukan penginputan SI PTM manual
2. Membuat laporan kunjungan PTM bulanan
3. Membuat laporan surveilans mingguan
4. Mengelola program prolanis
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 386
Tahun 2016 Tentang Susunan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Puskesmas Kecamatan terdiri dari Kepala Puskesmas, Kepala Sub
Bagian Tata Usaha, Kepala Satuan Pelayanan UKP dan UKM, dan
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Dokter Umum, Dokter Gigi,
Perawat, Bidan, Farmasi, Sanitarian, Analis, dan Gizi. Bagan struktur
organisasi dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Struktur Organisasi
9
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
A. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
Berdasarkan uraian tugas perawat dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI No. 35
Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat, terdapat beberapa
uraian tugas Perawat Ahli Pertama sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
2. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
3. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
4. Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada
individu
5. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
komunitas
6. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama
dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi
pasien
Dilihat dari uraian tugas tersebut, dilakukan identifikasi isu di unit
kerja secara FGD (Focus Group Discussion) dengan rekan kerja satu
unit, isu yang didapatkan adalah:
1. Pasien Hipertensi
Berdasarkan data Monev BPJS Jakarta Pusat Triwulan I 2022
didapatkan data bahwa pasien hipertensi terkendali masih sangat
sedikit yaitu pada bulan Januari terdapat 12 pasien dari 229 (7%)
pasien hipertensi terkendali. Hipertensi terkendali yaitu pasien
hipertensi dengan tekanan darah yang normal yaitu dengan kriteria
usia 18-65 tahun dengan sistol 120-130 mmHg dan diastol 70-79
mmHg, dan usia > 65 tahun dengan sistol 130-139 mmHg dan diastol
70-79 mmHg. Jumlah pasien hipertensi terkendali menurun dari bulan
Januari ke Februari yaitu dari 12 menjadi 9 pasien (5,2%).
10
Pasien Hipertensi Pasien Hipertensi
Terkendali bulan Januari Terkendali bulan Februari
2022 2022
5% Terkendali 4% Terkendali
95% 96%
Tidak Tidak
Terkendali Terkendali
Gambar 2. Jumlah Pasien Prolanis Hipertensi PKC Tanah Abang
Sumber: Laporan data bulanan dari BPJS Jakarta Pusat
2. Pasien Diabetes Melitus
Pencapaian skrining diabetes melitus tahun 2020 yaitu 2740
orang (71,84%) dari indikator pencapaian yaitu 3815 orang. Target
pencapaian skrining pasien diabetes melitus pada tahun 2021 dari
Sudinkes adalah sejumlah 5768 orang dalam satu tahun dan
pencapaian skrining DM yang didapatkan oleh Puskesmas
Kecamatan Tanah Abang yaitu sejumlah 3176 orang (55,06%). Target
pencapaian skrining pasien diabetes melitus pada tahun 2022 dari
Sudinkes adalah sejumlah 5801 orang.
Hal tersebut belum memenuhi target pencapaian yang
ditetapkan oleh Sudinkes sehingga menyebabkan penilaian kinerja
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang menurun sehingga
berpengaruh terhadap pembayaran kinerja. Indikator pencapaian
skrining pasien diabetes melitus pada tahun 2022 meningkat menjadi
5801 dalam setahun. Hasil skrining diabetes melitus pada akhir maret
2022 yaitu 25,15%, sehingga masih dibutuhkan berbagai upaya untuk
memenuhi target skrining tersebut.
11
Skrining Diabetes Melitus
71,84%
55,06%
2020 2021
2020 2021
Gambar 3. Persentase pencapaian skrining Diabetes
Melitus Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Sumber: Laporan data PTM Sudinkes Jakarta Pusat
3. Pasien Jantung
Berdasarkan data laporan tahunan kematian di Puskesmas
Kecamatan Tanah Abang tahun 2020, didapatkan data kematian
tertinggi pasien di rumah yaitu pasien jantung. Penyakit jantung
menempati posisi tertinggi pertama dalam kasus kematian pada tahun
2020 yaitu 180 orang. Kematian mendadak yang disebabkan oleh
serangan jantung menyebabkan keluarga pasien terlambat dalam
membawa pasien ke fasilitas kesehatan terdekat sehingga pasien
meninggal di rumah. Jumlah kematian pasien jantung di rumah
mengalami penurunan pada tahun 2021 yaitu 151 orang. Peran
perawat dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi upaya
kesehatan masyarakat menjadi hal penting untuk mengurangi jumlah
kematian pasien jantung di rumah. Perawat mempunyai peran penting
untuk edukasi keluarga terkait penanganan kesehatan pasien jantung.
Tabel 1. Data Penyakit Penyebab Kematian Terbanyak di Rumah 2020
No Kode Nama Penyakit Jumlah
1. I00-I99 Diseases of the circulatory 180
system (penyakit jantung)
2. A00-B99 Certain infectious and parasitic 99
diseases
12
No Kode Nama Penyakit Jumlah
3. R00-R99 Symptoms, signs and abnormal 99
clinical and laboratory findings,
not elsewhere classified
Tabel 2. Data Penyakit Penyebab Kematian Terbanyak di Rumah 2021
No Kode Nama Penyakit Jumlah
1. A00-B99 Certain infectious and parasitic 161
diseases
2. I00-I99 Diseases of the circulatory 151
system (penyakit jantung)
3. R00-R99 Symptoms, signs and 92
abnormal clinical and
laboratory findings, not
elsewhere classified
Tabel berikut ini menjelaskan isu yang ada pada masing-masing
uraian tugas dan deskripsi keterkaitan dengan mata pelatihan Agenda 3.
Tabel 3. Identifikasi Isu Pada Uraian Tugas
No Uraian Tugas Isu Peran Deskripsi Data/Fakta/Output
Keterkaitan Dengan Mata Data
12 3
1. Melakukan Pasien Pelatihan Agenda 3 5
Hipertensi 4 Jumlah pasien
pemantauan hipertensi terkendali
atau penilaian Manajemen ASN: yaitu:
kondisi pasien Peran ASN sebagai Januari 2022: 12
selama perencana, pelaksana, dan pasien hipertensi
dilakukan pengawas terkendali dari 229
tindakan penyelenggaraan tugas prolanis hipertensi
keperawatan umum pemerintahan Februari 2022: 9
spesifik sesuai melalui pelaksanaan pasien hipertensi
kasus dan kebijakan dan pelayanan terkendali dari 229
kondisi pasien publik yang professional prolanis hipertensi
dengan memperbaiki
pelayanan yang sudah
diberikan sebelumnya
terutama dalam melakukan
pemantauan pada
kesehatan pasien hipertensi
Smart ASN:
Penerapan digital skill yaitu
kemampuan mengetahui,
memahami, dan
menggunakan perangkat
keras (komputer/hp) dan
perangkat lunak dalam
13
membuat gagasan baru
untuk pemantauan kondisi
pasien dalam hal kontrol
rutin dan pola hidup sehat
2. Melaksanakan Pasien Manajemen ASN: Persentase
Salah satu kewajiban ASN pencapaian skrining
case finding/ Diabetes melaksanakan tugas diabetes melitus
kedinasan dengan penuh tahun 2020 yaitu
deteksi dini pada Melitus pengabdian, kejujuran, 2740 orang
kesadaran, dan tanggung (71,84%) dan
individu jawab dalam memberikan menurun pada 2021
pelayanan kepada yaitu sebesar
masyarakat. Salah satu (55,06%).
cara yang dapat dilakukan
yaitu dengan menerapkan
inovasi untuk membantu
efisiensi dalam melakukan
pelayanan
Smart ASN:
Perlunya penerapan literasi
digital yaitu digital skill
dalam mengembangkan
inovasi form skrining
berbasis web
3. Melakukan Pasien Manajemen ASN: Penyakit jantung
Peran ASN sebagai menempati posisi
penatalaksanaan Jantung perencana, pelaksana, dan tertinggi pertama
pengawas penyelenggara dalam kasus
manajemen tugas umum pemerintah kematian di rumah
melalui pelaksanaan pada tahun 2020
gejala kebiajkan dan pelayanan yaitu 180 orang.
publik yang professional
dengan meningkatkan
pelayanan terutama dalam
hal penatalaksanaan
manajemen gelaja penyakit
kronik di rumah
Setelah mengidentifikasi beberapa isu sebagaimana di atas, maka
langkah selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan metode
APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak) melalui Focus
Group Discussion (FGD) dengan rekan kerja di Poli PTM. Metode APKL
adalah alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan
memperhatikan tingkat aktual, problematik, kekhalayakan dan layak dari isu
yang ditemukan di lingkungan unit kerja menggunakan skor dan ranking.
14
Tabel 4. Analisis isu menggunakan APKL
No Penilaian Situasi Kriteria Total Ranking
APK
L
1. Pasien Hipertensi 5444 17 2
2. Pasien Dibates Melitus 5 4 5 5 19 1
3. Pasien Jantung 4 44 4 16 3
Keterangan: A (Aktual), P (Problematik), K (Khalayak), L (Layak)
Skala Likert: 1: Sangat rendah; 2: Rendah; 3: Sedang; 4: Tinggi; 5: Sangat tinggi
Isu terpilih atau isu prioritas berdasarkan analisis APKL adalah
“Pasien Diabetes Melitus”. Adapun penilaian terhadap kualitas isu
prioritas dijelaskan pada tabel 5.
Tabel 5. Penilaian kualitas Isu Prioritas
No Analisis APKL Kualitas Isu Data/Fakta/Sumber
1. Aktual
Isu pasien diabetes melitus Pencapaian skrining diabetes
Benar-benar terjadi sangat hangat dibicarakan, melitus tahun 2020 yaitu
dan sedang hangat karena tidak terpenuhinya 71,84% dan menurun pada
dibicarakan pelaporan skrining diabetes tahun 2021 yaitu 55,06%.
melitus pada tahun 2020
2. Problematik dan 2021. Hal tersebut Berdasarkan hasil FGD
Isu yang memiliki tidak memenuhi batas dengan 3 rekan kerja di Poli
dimensi masalah minimal yang ditentukan PTM, didapatkan skor 5 yang
kompleks, sehingga oleh sudinkes Jakarta artinya menyatakan isu ini
perlu dicarikan Pusat sehingga sangat aktual.
solusinya mengurangi capaian kinerja
Puskesmas Tanah Abang
yang berpengaruh terhadap
pengurangan pembayaran
kinerja terhadap karyawan.
Pasien diabetes melitus Diabetes dengan komplikasi
memiliki masalah yang menduduki peringkat ke 3 di
kompleks jika tidak diatasi Indonesia dalam hal
karena dapat menyebabkan kematian
menyebabkan (Kemenkes, 2010).
meningkatnya komplikasi
yang bisa terjadi pada Berdasarkan hasil FGD
pasien DM. Komplikasi dengan rekan kerja di Poli
tersebut contohnya adalah PTM, didapatkan skor 4 yang
masalah baru terkait artinya menyatakan isu pasien
kesehatan yaitu seperti diabetes problematik.
penyakit jantung dan ginjal.
Peningkatan komplikasi
yang terjadi menyebabkan
penurunan taraf kesehatan
masyarakat Indonesia dan
15
No Analisis APKL Kualitas Isu Data/Fakta/Sumber
3. Kekhalayakan menjadi indikator gagalnya
Isu yang menyangkut menekan dan mengurangi
hajat hidup orang jumlah pasien PTM di
banyak Indonesia.
4. Layak Pasien diabetes menjadi Berdasarkan hasil FGD
Isu yang masuk akal isu yang menyangkut hajat dengan rekan kerja di Poli
dan realistis serta hidup orang banyak bila PTM, didapatkan skor 5 yang
relevan untuk tidak ditemukan artinya menyatakan isu pasien
dimunculkan inisiatif menggunakan skrining diabetes sangat khalayak.
pemecahan karena akan menyebabkan
masalahnya peningkatan pasien
diabetes melitus yang
berkunjung ke pelayanan
kesehatan setelah kondisi
kesehatannya memburuk.
Pasien diabetes melitus Terjadinya peningkatan jumlah
memungkinkan untuk pasien terdiagnosa DM di
dimunculkan penyelesaian Puskesmas Kecamatan Tanah
masalahnya dengan Abang pada bulan januari
penggunaan form skrining 2022 sebanyak 1877 dan pada
dengan memanfaatkan februari 2022 sebanyak 1899
media digital sehingga orang.
informasi lebih cepat
manjangkau ke masyarakat Berdasarkan hasil FGD
luas. dengan rekan kerja di Poli
PTM, didapatkan skor 5 yang
artinya menyatakan isu pasien
diabetes sangat layak untuk
dimunculkan pemecahan
masalahnya.
B. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS
untuk Mendukung Terwujudnya SMART Governance
Berdasarkan analisa di atas, maka rumusan isu prioritas pasien
diabetes melitus adalah “Rendahnya Persentase Capaian Skrining
Risiko Tinggi Diabetes Melitus”. Isu prioritas ini muncul karena
beberapa penyebab sebagai berikut:
1. Terbatasnya SDM untuk melakukan skrining diabetes melitus
dikarenakan banyaknya program lain yang harus dijalankan
2. Cara skrining diabetes melitus masih terbatas hanya melalui skrining
langsung pada acara pemeriksaan kesehatan
16
3. Form skrining diabetes melitus masih manual (dengan lembar kertas)
4. Pandemi covid 19 yang menyebabkan kegiatan luar gedung terbatas
Setelah ditentukan isu utama (core issue), dilakukan identifikasi
masalah dengan menggunakan pendekatan fishbone diagram. Fishbone
diagram digunakan untuk memahami persoalan dengan memetakan
masalah berdasarkan cabang-cabang terkait dan lebih menekankan
pada hubungan sebab akibat.
Gambar 4. Identifikasi Penyebab Masalah Menggunakan Diagram
Fishbone
Penyebab-penyebab masalah dikelompokkan dalam enam
kategori utama (6M) yang terdiri dari manusia (man), metode (method),
mesin (machine), material (material), pengukuran (measurement), dan
lingkungan (mother nature). Hasil identifikasi penyebab masalah
disajikan dalam Gambar 4.
Dari penyebab-penyebab masalah yang telah teridentifikasi,
dilakukan penapisan untuk menentukan penyebab utama masalah yang
akan dicarikan solusinya. Metode penapisan yang digunakan adalah
metode USG (Urgency, Seriousness and Growth). Metode USG ini
menggunakan teknik scoring dengan skala penilaian untuk masing-
17
masing parameter adalah 1 – 5. Penyebab yang memiliki total skor
tertinggi akan dipilih untuk dicari solusinya pada Tabel 6. Analisis
penyebab masalah dilakukan secara FGD dengan rekan kerja di poli
PTM Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.
Tabel 6. Analisis Penyebab Masalah Prioritas Menggunakan USG
No Penyebab Masalah U S G Total
1. Form skrining diabetes melitus masih manual 5 4 5 14
(lembar kertas)
2. Terbatasnya SDM untuk melakukan skrining 4 4 3 11
diabetes melitus secara berkala
3. Adanya pandemi covid 19 sehingga kegiatan 3 3 3 9
luar gedung terbatas
4. Cara skrining diabetes melitus masih
terbatas melalui skrining langsung pada 4 3 3 10
acara pemeriksaan kesehatan
Keterangan: U (Urgency), S (Seriousness), G (Growth)
Skala Likert: 1: Sangat rendah; 2: Rendah; 3: Sedang; 4: Tinggi; 5: Sangat
tinggi
Berdasarkan analisa di atas, maka ditetapkan penyebab yang
paling berpengaruh terhadap rendahnya pencapaian skrining risiko tinggi
Diabetes Melitus” yaitu “Form skrining diabetes melitus masih
manual”. Penyebab tersebut perlu diperbaiki sehingga pencapaian
skrining risiko tinggi diabetes melitus dapat meningkat dan
mensukseskan program pemerintah dalam pengendalian pertumbuhan
penyakit tidak menular seperti diabates melitus. Sebagai pemberi
pelayanan publik dibutuhkan sikap yang berkompeten, profesional, dan
berintegritas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Penyebab
masalah prioritas tersebut muncul sebagai bentuk perlunya penerapan
SMART ASN dalam memberikan pelayanan publik yaitu digital skill
(kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat
keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan
sehari-hari). Penerapan digital skill dalam memberikan pelayanan
kesehatan merupakan salah satu bentuk peran PNS yaitu sebagai
perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
18
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
C. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Berdasarakn hasil analisis isu didapat bahwa isu utama yang harus
diselesaikan adalah rendahnya pencapaian skrining risiko tinggi
Diabetes Melitus. Jika permasalahan ini tidak segera dipecahkan, maka
akan menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
1. Kurang terdeteksi pasien dengan risiko tinggi mengalami diabetes
melitus menyebabkan peningkatan jumlah penderita diabetes
melitus yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan dengan kadar
gula darah tinggi
2. Peningkatan penyakit Diabetes Melitus dengan komplikasi.
3. Peningkatan komplikasi penyakit dari DM menyebabkan penurunan
taraf kesehatan masyarakat Indonesia dan menjadi indikator
gagalnya menekan dan mengurangi jumlah pasien PTM di
Indonesia.
4. Penyakit tidak menular salah satunya diabetes melitus bersifat kronik
sehingga membutuhkan waktu yang tidak sebentar dalam
pengobatan dan kebutuhan pembiayaan yang besar oleh negara.
5. Tidak terpenuhinya capaian standar pelayanan minimal terhadap
pasien diabetes melitus yang menyebabkan pengurangan
pembayaran tunjangan kinerja pegawai kesehatan.
Setelah melihat penyebab masalah prioritas tersebut di atas yaitu
Form skrining diabetes melitus masih manual, maka alternatif
penyelesaian masalah yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Membuat form skrining risiko tinggi diabetes melitus berbasis web
2. Membuat form skrining risiko tinggi diabetes melitus berbasis aplikasi
android
19
3. Membuat form skrining risiko tinggi diabetes melitus dengan google
form
Setelah menentukan penyebab utama dari masalah utama maka
tahapan selanjutnya adalah menentukan alternatif solusi untuk
menyelesaikan masalah tersebut dengan penapisan menggunakan
metode MCNAMARA. Metode MCNAMARA menggunakan teknik
scoring dengan skala penilaian 1 – 5 untuk masing-masing parameter,
yaitu Efektifitas, Kemudahan dan Biaya. Solusi yang memiliki total skor
tertinggi akan dipilih untuk diimplementasikan.
Tabel 7. Analisa Tapisan Mc Namara untuk Menentukan Alternatif Solusi
Penyelesaian Masalah
No Alternatif Solusi Efektifitas Kemudahan Biaya Total
1. Membuat form skrining 5 5 4 14
risiko tinggi diabetes
melitus berbasis web
2. Membuat form skrining 4 4 3 11
risiko tinggi diabetes
melitus berbasis aplikasi
android
3. Membuat form skrining 4 4 4 12
risiko tinggi diabetes
melitus dengan google
form
Skala Likert: 1: Sangat rendah; 2: Rendah; 3: Sedang; 4: Tinggi; 5: Sangat tinggi
Berdasarkan analisis di atas, gagasan kreatif yang paling cocok
untuk diimplementasikan adalah “Membuat form skrining risiko tinggi
diabetes melitus berbasis web”. Gagasan ini sebagai pemecahan isu
yang akan dilanjutkan untuk menyusun rancangan aktualisasi yang berjudul
“Peningkatan Capaian Skrining Diabetes Melitus Menggunakan Form
Skrining Berbasis WEB”
Gagasan kreatif penggunaan skrining risiko tinggi diabetes melitus
berbasis web digunakan untuk dapat menjangkau masyarakat secara lebih
luas. Pembuatan form skrining berbasis web bekerja sama dengan pihak IT
Puskesmas. Skrining risiko tinggi diabetes melitus berbasis web akan
20
disebarluaskan dengan bantuan koordinasi dengan kader Posbindu (Pos
Pembinaan Terpadu) ke masyarakat area Kecamatan Tanah Abang.
Pengisian form skrining oleh masyarakat wilayah tanah abang diharapkan
dapat meningkatkan cakupan deteksi dini masyarakat risiko tinggi terhadap
penyakit diabetes melitus. Setelah dilakukan rekap data terhadap hasil
skrining maka akan ditindaklanjuti dengan edukasi melakukan pemeriksaan
kesehatan secara lengkap ke pelayanan kesehatan Puskesmas
Kecamatan Tanah Abang.
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan pada saat jadwal aktualisasi
di tempat kerja yaitu pada tanggal 18 April 2022 sampai 3 Juni 2022. Dalam
pelaksanaan aktualisasi saya berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas
Kecamatan Tanah Abang sebagai pembimbing, Petugas IT sebagai
koordinasi dalam proses pembuatan web skrining diabetes melitus, PJ
Promosi Kesehatan dalam hal arahan terkait panduan pedoman
pembuatan web, rekan sejawat di poli PTM sebagai pelaksana kegiatan,
serta kader Posbindu sebagai perantara dalam menyebarkan form skrining
diabetes melitus.
Gagasan kreatif berupa penggunaan skrining diabetes melitus
berbasis web merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam
meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan guna meningkatkan
capaian pelayanan kesehatan terhadap pasien diabetes melitus, sesuai
dengan salah satu tugas PNS yaitu memberikan pelayanan publik. Selain
itu, pembuatan media informasi digital merupakan salah satu bentuk
penerapan SMART ASN dalam memberikan pelayanan publik yaitu digital
skill (kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat
keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan
sehari-hari).
21
BAB IV
RENCANA AKTUALISASI
A. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Rancangan aktualisasi merupakan bentuk deskripsi rencana
pelaksanaan dan kontribusi hasil kegiatan yang didasari aktualisasi nilai-
nilai dasar PNS serta mendeskripsikan prediksi hasil kegiatan yang akan
dilandasi oleh substansi mata pelatihan agenda nilai-nilai dasar PNS
terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan penguatan nilai-
nilai organisasi. Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dilakukan
dengan menyusun kegiatan-kegiatan dengan menerapkan nilai-nilai
dasar PNS Ber-AKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam setiap kegiatannya.
Penerapan tersebut dilakukan agar calon PNS mampu mengaplikasikan
secara langsung nilai-nilai dasar PNS dalam menjalankan tugas pokok
dan fungsinya sebagai upaya membangun PNS yang berkarakter dan
profesional.
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode APKL
didapatkan masalah utama yaitu rendahnya capaian skrining diabetes
melitus di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang. Setelah itu dilakukan
identifikasi penyebab isu tersebut dengan teknik USG dan didapatkan
hasil yaitu karena kurangnya pengetahuan dan kurang kepatuhan dalam
rutin kontrol setiap bulannya. Maka dari itu, dibutuhkan penyelesaian
dengan teknik MCNAMARA yaitu pemilihan pemecahan masalah yang
dianggap efektif, mudah, dan ekonomis yaitu dengan penggunaan form
skrining diabetes melitus berbasis web. Adapun kegiata-kegiatan yang
direncanakan antara lain:
1. Penyusunan draft rancangan form skrining risiko tinggi diabetes
melitus berbasis web
2. Pembuatan form skrining risiko tinggi diabetes melitus berbasis web
3. Uji coba form skrining risiko tinggi diabates melitus berbasis web
22
4. Sosialisasi penggunaan form skrining risiko tinggi diabetes melitus
kepada kader Posbindu
5. Penerapan penggunaan form skrining risiko tinggi diabetes melitus
berbasis web
6. Pemeriksaan kesehatan pada masyarakat risiko tinggi diabetes
melitus di luar dan di dalam gedung Puskesmas
7. Evaluasi dan pelaporan kegiatan
Tabel 8. Tahapan Kegiatan
No Kegiatan/Tahapan Output/Hasil
1. Kegiatan 1: Penyusunan draft rancangan form skrining risiko tinggi diabetes melitus
berbasis web
Output Kegiatan: Format draft form skrining risiko tinggi diabetes melitus berbasis web
1. Melakukan diskusi dengan PJ Poli PTM Hasil:
terkait isi poin form skrining risiko tinggi Dokumentasi kegiatan diskusi terkait
diabetes melitus form skrining risiko tinggi diabetes
melitus
Notulensi hasil diskusi
2. Melakukan diskusi dengan PJ Promosi Hasil:
Kesehatan terkait pedoman penulisan Dokumentasi kegiatan diskusi terkait
dari dinkes dalam pembuatan form pedoman penulisan dari dinkes dalam
skrining berbasis web pembuatan form skrining berbasis web
dan notulensi hasil diskusi
3. Melakukan diskusi dengan IT terkait Hasil:
konsep menu dan materi dalam Dokumentasi kegiatan diskusi terkait
pembuatan web terkait skrining risiko konsep menu dan materi dalam
tinggi diabetes melitus pembuatan web dan notulensi hasil
diskusi konsep pembuatan web
4. Melakukan diskusi dengan mentor Hasil:
terkait draft rancangan form skrining Dokumentasi kegiatan diskusi
dalam bentuk berbasis web Notulensi hasil diskusi dengan mentor
5. Membuat draft form skrining risiko Hasil:
tinggi diabetes melitus berbasis web Rancangan akhir draft form skrining
sesuai dengan hasil diskusi risiko tinggi diabetes melitus
No Kegiatan/Tahapan Output/Hasil
2. Kegiatan 2: Pembuatan form skrining risiko tinggi diabetes melitus berbasis web
Output Kegiatan: Tersusunnya form skrining risiko tinggi diabetes melitus berbasis web
23
No Kegiatan/Tahapan Output/Hasil
1. Menyampaikan ide dan gagasan Hasil:
desain dalam pembuatan web skrining Dokumentasi dan form skrining
diabetes melitus kepada IT diabetes melitus berbasis web
2. Melakukan konsultasi dengan PJ Poli Hasil:
PTM terkait tampilan akhir skrining Dokumentasi dan notulensi masukan
diabetes melitus berbasis web dan saran terkait tampilan form skrining
pada web
3. Melakukan konsultasi dengan PJ UKM Hasil:
terkait tampilan akhir skrining diabetes Dokumentasi dan notulensi masukan
melitus berbasis web dan saran terkait tampilan form skrining
pada web
4. Melakukan kolaborasi dengan IT Hasil:
dalam merevisi tampilan akhir skrining Dokumentasi dan tampilan web hasil
diabetes melitus berbasis web sesuai revisi
masukan dan arahan
5. Melakukan konsultasi tampilan akhir Hasil:
skrining diabetes melitus berbasis web Form skrining diabetes melitus
kepada mentor berbasis web
No Kegiatan/Tahapan Output/Hasil
3. Kegiatan 3: Uji coba form skrining risiko tinggi diabetes melitus berbasis web
Output Kegiatan: Terujinya penggunaan form skrining risiko tinggi diabetes melitus
berbasis web
1. Membuat janji dengan rekan kerja Hasil:
untuk melakukan uji coba pemakaian Bukti chat persetujuan rekan kerja
link skrining diabetes melitus berbasis dalam kegiatan uji coba
web
2. Melakukan uji coba penggunaan link Hasil:
skrining risiko tinggi diabetes melitus Dokumentasi dan notulensi saat uji
berbasis web dengan rekan kerja coba link skrining diabetes melitus
berbasis web
3. Mendata permasalahan yang muncul Hasil:
saat penggunaan link skrining diabetes Catatan data permasalahan yang
melitus berbasis web muncul saat uji coba
4. Memperbaiki form skrining diabetes Hasil:
melitus berbasis web sesuai Form skrining diabetes melitus
permasalahan saat uji coba berbasis web yang telah diperbaiki
5. Melakukan konsultasi tampilan akhir Hasil:
skrining diabetes melitus berbasis web Notulensi konsultasi bersama mentor
kepada mentor
No Kegiatan/Tahapan Output/Hasil
4. Kegiatan 4: Sosialisasi terkait penggunaan form skrining risiko tinggi diabetes melitus
berbasis web
Output Kegiatan: Tersampaikannya informasi terkait cara pengisian form skrining risiko
tinggi diabetes melitus berbasis web
24
No Kegiatan/Tahapan Output/Hasil
1. Melakukan koordinasi dengan kader Hasil:
Posbindu mengenai jadwal Bukti chat melakukan koordinasi
diadakannya sosialisasi via zoom mengenai jadwal diadakannya
meeting sosialisasi form skrining risiko tinggi
diabetes melitus via zoom
2. Membuat link zoom meeting Hasil:
Link zoom meeting
3. Membuat undangan sosialisasi form Hasil:
skrining risiko tinggi diabetes melitus Kertas undangan sosialisasi
dan menyebarkan via whatsapp
4. Melakukan sosialisasi form skrining Hasil:
diabetes melitus berbasis web dengan Bukti screenshoot pertemuan zoom
zoom meeting meeting dengan kader Posbindu dan
video record pelaksanaan zoom
5. Membuat laporan kegiatan sosialisasi Hasil:
Laporan kegiatan sosialisasi
Kegiatan/Tahapan Output/Hasil
5. Kegiatan 5: Penerapan penggunaan form skrining risiko tinggi diabetes melitus
berbasis web
Output Kegiatan: Proses skrining risiko tinggi diabetes melitus terjadi dan pengisian isi
form secara lengkap oleh masyarakat
1. Mengirimkan link web form skrining Hasil:
risiko tinggi diabetes melitus kepada Bukti screenshoot pengiriman link web
kader Posbindu form skrining risiko tinggi diabetes
melitus kepada kader Posbindu
2. Memberikan arahan pada kader Hasil:
Posbindu untuk membagikan link web Bukti screenshoot kader Posbindu
form skrining risiko tinggi diabetes membagikan link web form skrining
melitus kepada masyarakat risiko tinggi diabetes melitus kepada
masyarakat
3. Melakukan monitoring terhadap Hasil:
penyebaran link yang dilakukan oleh Bukti screenshoot chat terkait
kader posbindu monitoring
4. Membuat scan QR code form skrining Hasil:
risiko tinggi diabetes melitus berbasis QR code form skrining risiko tinggi
web diabetes melitus
5. Memberikan arahan dalam pengisian Hasil:
form skrining risiko tinggi diabetes Video masyarakat melakukan
melitus berbasis web dengan scan QR pengisian form menggunakan scan
code pada pemeriksaan luar gedung QR code
25
6. Merekap data hasil pengisian link form Hasil:
skrining risiko tinggi diabetes melitus Data masyarakat di sekitar wilayah
berbasis web Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
yang telah mengisi link web form
skrining risiko tinggi diabetes melitus
No Kegiatan/Tahapan Output/Hasil
6. Kegiatan 6: Pemeriksaan kesehatan pada masyarakat risiko tinggi diabetes melitus
di luar dan di dalam gedung Puskesmas
Output Kegiatan: Data hasil pemeriksaan kesehatan masyarakat risiko tinggi diabetes
melitus
1. Melakukan koordinasi dengan petugas Hasil:
pasar Blok F Tanah Abang untuk Bukti foto chat dan foto koordinasi
melakukan pemeriksaan kesehatan dengan petugas pasar Blok F Tanah
Abang
2. Melakukan pemeriksaan kesehatan Hasil:
pada masyarakat risiko tinggi diabetes Dokumentasi melakukan pemeriksaan
melitus di luar gedung Puskesmas tanda-tanda vital dan pemeriksaan gula
darah di luar gedung
3. Melakukan pengiriman informasi Hasil:
tentang anjuran pemeriksaan Bukti screenshoot chat pemberian
kesehatan terhadap masyarakat risiko informasi anjuran untuk melakukan
tinggi diabetes melitus pemeriksaan kesehatan
4. Melakukan pemeriksaan kesehatan Hasil:
pada masyarakat risiko tinggi diabetes Dokumentasi melakukan pemeriksaan
melitus yang datang ke Puskesmas tanda-tanda vital dan pemeriksaan gula
darah di dalam gedung
5. Merekap data hasil pemeriksaan Hasil:
masyarakat risiko tinggi Diabetes Data rekap hasil pemeriksaan
Melitus masyarakat dengan risiko tinggi
Diabetes Melitus
No Kegiatan/Tahapan Output/Hasil
7. Kegiatan 7: Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan
Output Kegiatan: Laporan aktualisasi masyarakat Hasil:
1. Melakukan rekap data Data hasil capaian skrining
diabetes melitus
terdiagnosa diabetes melitus Hasil:
Video testimoni dan hasil angket
2. Membuat testimoni terhadap penggunaan Hasil:
form skrining risiko tinggi diabetes melitus Draft pelaporan kegiatan
3. Menyusun draft pelaporan kegiatan
26
4. Melakukan konsultasi bersama dengan Hasil:
mentor terkait hasil kegiatan Notulensi hasil diskusi
5. Melakukan revisi laporan hasil kegiatan Hasil:
penggunaan form skrining diabetes melitus Laporan aktualisasi revisi
berbasis web
27
Tabel 9. Rancangan Aktualisasi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaita
evidens Pelati
12 3 4
1. Penyusunan 1.1 Melakukan Dokumentasi Berorientas
draft diskusi dengan kegiatan Saya akan b
rancangan PJ Poli PTM diskusi terkait memberikan
form skrining terkait isi poin form skrining demi kepuas
risiko tinggi form skrining risiko tinggi dengan mela
diabetes risiko tinggi diabetes dengan PJ P
melitus diabetes melitus dan pertanyaan t
berbasis web melitus notulensi hasil ditambahkan
diskusi Hal ini dilaku
meningkatka
skrining risik
melitus. Tind
lakukan ini u
kualitas for
digunakan.
Akuntabel
Saya akan b
atas keperca
dengan berd
Poli PTM da
informasi ter
diabetes me
yang valid se
n Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS
an Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
ihan Agenda 2 Terhadap Visi-Misi Organisasi
5 Organisasi 7
si Pelayanan 6 Penyusunan draft
berkomitmen rancangan form
n pelayanan prima Dengan adanya skrining risiko tinggi
san masyarakat susunan draft diabetes melitus
akukan konsultasi rancangan form berbasis web
Poli PTM terkait skrining risiko tinggi memenuhi nilai-nilai
tambahan yang perlu diabetes melitus budaya kerja
n pada form skrining. berbasis web akuntabel, inovatif,
ukan untuk berkontribusi kolaboratif.
an kualitas dari form terhadap visi
ko tinggi diabetes provinsi DKI Jakarta Inovatif karena saya
dakan yang saya untuk menjadikan berinovasi dalam
untuk meningkatkan Jakarta kota maju, penyusunan form
rm skrining yang akan lestari dan skrining risiko tinggi
berbudaya yang diabetes melitus
bertanggungjawab warganya terlibat berbasis web yang
ayaan yang diberikan dalam berbasis digital
diskusi bersama PJ mewujudkan mengikuti
alam mencari keberadaban, perkembangan zaman
rkait form skrining keadilan dan dan lebih inovatif.
elitus dari sumber kesejahteraan
ehingga semua bagi semua. Akuntabel karena
saya bertanggung
Selain itu, dengan jawab dengan
melakukan
konsultasi,
28
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaita
evidens Pelati
12 3 4
informasi ya
dipertanggun
baik. Tindak
ini merupaka
sikap perilak
dalam menc
Kompeten
Saya akan te
mengemban
dengan cara
konsultasi be
dalam menc
relevan sebe
finalisasi akh
tinggi diabet
yang saya la
penerapan a
learning agi
solusi.
Loyal
Saya akan b
mengutamak
bangsa dan
berusaha se
mencari refe
form skrining
diabetes me
saya lakukan
an Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
ihan Agenda 2 Terhadap Visi-Misi Organisasi
5 Organisasi 7
ang saya tulis dapat sungguh-sungguh
ngjawabkan dengan 6 melakukan
kan yang saya lakukan koordinasi dan penyusunan draft form
an penerapan atas kerjasama dengan skrining risiko tinggi
ku integritas tinggi atasan dan pihak diabetes melitus
cari solusi. lain yang berwenang berbasis web dengan
perbaikan mencari referensi dari
erus belajar dan pelayanan pasien, berbagai sumber agar
ngkan kapabilitas maka saya juga mendapatkan hasil
a melakukan telah memberikan terbaik.
ersama PJ Poli PTM kontribusi terhadap
cari referensi yang pencapaian Misi ke- Kolaboratif karena
elum saya melakukan 3 yaitu menjadikan saya bekerja sama
hir form skrining risiko Jakarta tempat dengan rekan kerja
tes melitus. Tindakan wahana aparatur yang sesuai tupoksi
akukan ini merupakan negara yang dalam penyusunan
atas sikap perilaku berkarya, draft form skrining
ility dalam mencari mengabdi, risiko tinggi diabetes
melayani, serta melitus berbasis web
berdedikasi dan akan menyelesaikan
kan kepentingan berbagai
negara dengan cara permasalahan kota
ecara maksimal dan warga, secara
erensi terbaik terkait efektif, meritokratis
g risiko tinggi dan berintegritas.
elitus. Tindakan yang
n ini merupakan
29
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaita
evidens Pelati
12 3 4
penerapan s
dedikasi say
mendapatka
terbaik dalam
skrining DM.
Adaptif
Saya akan b
cara berdisk
PTM terkait m
pertanyaan p
diabetes me
saya lakukan
penerapan s
proaktif.
Kolaboratif
Saya akan m
sama yang s
kerja saya d
cara berdisk
pertanyaan p
agar lebih m
masyarakat.
lakukan seba
untuk hasil
1.2 Melakukan Dokumentasi Berorientas
diskusi dengan kegiatan Saya akan b
an Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
ihan Agenda 2 Terhadap Visi-Misi Organisasi
5 Organisasi 7
sikap perilaku 6
ya untuk
an ide gagasan
m meningkatkan
.
berinovasi dengan
kusi dengan PJ Poli
modifikasi
pada form skrining
elitus. Tindakan yang
n ini merupakan
sikap perilaku
membangun kerja
sinergis dengan rekan
di poli PTM dengan
kusi terkait kalimat
pada form skrining
mudah dipahami
. Tindakan ini saya
agai bentuk sinergi
yang lebih baik.
si Pelayanan
berkomitmen
30
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaita
evidens Pelati
12 3 4
PJ Promosi diskusi terkait
Kesehatan pedoman memberikan
terkait pedoman penulisan dari demi kepuas
penulisan dari dinkes dalam dengan mela
dinkes dalam pembuatan dengan PJ P
pembuatan form skrining terkait pandu
form skrining berbasis web penulisan da
berbasis web dan notulensi pembuatan f
hasil diskusi dapat dipubl
Tindakan ya
sebagai ben
menemukan
masalah.
Akuntabel
Saya akan b
atas keperca
sebagai pera
berdiskusi te
format pandu
skrining diab
web. Tindak
ini merupaka
sikap perilak
terhadap ide
dilakukan.
Kompeten
Saya akan te
mengemban
dalam bentu