I
PRAKATA
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah
SWT yang telah melipatkan segala rahmat dan hidayahnya atas
kesempatan dalam menempuh pendidikan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan Bahan Ajar yang berjudul
“Protista”. Bahan Ajar ini disusun bedasarkan referensi yang
dianggap relevan dan sesuai dengan materi. Penulis menyadari
selama penyusunan Bahan Ajar ini penulis mendapatkan ilmu
yang bermanfaat dari segi penyusunan Bahan Ajar ini dan dari
segi materi yang dibahas dalam Bahan Ajar ini.
Penulis dapat menyelesaikan Bahan Ajar ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak dan kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan rasa terimakasih yan sebesar-besarnya
kepada dosen pengampu mata kuliah Pengembang Bahan dan
Media Ajar yaitu Bapak Dr. Iwan Setia Kurniawan, M.Pd dan
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh
penulis, atas dukungan dan bantuannya penulis mengucapkan
banyak terimakasih.
Penulis menyadari bahwa Bahan Ajar ini masih banyak
kekurangan. Maka dari itu, dengan segala kerendahan hati
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak,
serta semoga Bahan Ajar ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak.
Bandung, 18 Oktober 2021
Penulis
II
DAFTAR ISI
PRAKATA................................................................................ II
DAFTAR ISI ...........................................................................III
DAFTAR GAMBAR................................................................ V
PROPOSISI ............................................................................. VI
STRUKTUR MAKRO ......................................................... VII
PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Deskripsi Singkat........................................................ 1
B. Kompetensi Dasar ...................................................... 1
C. Capaian Kompetensi .................................................. 1
D. Tujuan Pembelajaran ................................................ 2
PETA KONSEP ........................................................................ 3
PROTISTA ................................................................................ 4
A. Pengertian Protista..................................................... 4
B. Ciri-ciri Umum Protista............................................. 5
C. Klasifikasi Protista ..................................................... 6
D. Reproduksi Dan Siklus Hidup Pada Masing-Masing
Protista ................................................................................. 12
E. Keanekaragaman Struktural & Fungsional Pada
Protista ................................................................................. 17
F. Protista Memainkan Berbagai Peran Penting Dalam
Hubungan Ekologis............................................................. 21
G. Peran protista ........................................................... 23
LEMBAR KERJA SISWA .................................................... 26
RANGKUMAN ....................................................................... 32
LEMBAR PERTANYAAN .................................................... 33
KRITIK DAN SARAN ........................................................... 34
LATIHAN DAN RAMBU-RAMBU JAWABAN ................ 35
III
Daftar Pustaka ........................................................................ 38
GLOSARIUM ......................................................................... 39
INDEKS ................................................................................... 41
KUNCI JAWABAN ................................................................ 43
IV
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Protista........................................................................ 4
Gambar 2 Protista Mirip Hewan ................................................. 6
Gambar 3 Protista Mirip Tumbuhan ........................................... 8
Gambar 4 siklus hidup Chlamydomonas, jenis kelompok
Chlorophyta............................................................................... 13
Gambar 5 siklus hidup Laminaria, jenis kelompok Phaeophyta.
Contohnya pergiliran generasi. ................................................. 14
Gambar 6 Giardia intestinalis, parasite diaplomonad ............... 18
Gambar 7 keanekaragaman diatom ........................................... 19
Gambar 8 globigerina, foram dalam kelompok rhizaria ........... 19
Gambar 9 volvox, alga hijau di air tawar kolonial .................... 20
Gambar 10 amoeba unikota....................................................... 21
Gambar 11 protista merupakan produsen penting dalam
komunitas aquatik. .................................................................... 22
V
PROPOSISI
1. Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang
belum mempunyai diferensiasi jaringan.
2. Bedasarkan kemiripan ciri-cirinya dalam memperoleh nutrisi
protista dibedakan ke dalam tiga subkingdom.
3. Hidup di air tawar, bahari, tanah, dalam badan organisme,
seagian hidup bebas dan yang lainnya parasit.
4. Bedasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi empat
filum.
5. Algae bisa menciptakan makanan sendiri melalui proses
fotosintesis, mirip tumbuhan alasannya yaitu mempunyai
klorofil.
6. Reproduksi dan siklus hidup juga bervariasi pada masing-
masing protista.
7. Keanekaragaman struktural dan fungsional pada protista.
8. Protista memainkan berbagai peran penting dalam hubungan
ekologis.
9. Protista berperan merugikan bagi lingkunganya.
VI
STRUKTUR MAKRO
1. Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang
belum mempunyai diferensiasi jaringan.
1.1 Ada juga yang berkoloni dan multiseluler.
2. Bedasarkan kemiripan ciri-cirinya dalam memperoleh
nutrisi protista dibedakan ke dalam tiga subkingdom.
2.1 Protista mirip hewan (protozoa)
2.2 Protista mirip tumbuhan (algae)
2.3 Protista mirip jamur (fungi protista)
3. Hidup di air tawar, bahari, tanah, dalam badan organisme,
seagian hidup bebas dan yang lainnya parasit.
4. Bedasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi
empat filum.
4.1 Rhizopoda (sarcodina)
4.1.1 Rhizopoda adalah protoza yang bergerak
menggunakan kaki semu (pseudopodia).
4.1.2 Contoh rhizopoda antara lain Amoeba,
Actinopoda, dan Foraminifera.
4.2 Flagellata (zoomastigophora)
4.2.1 Flagellata adalah protozoa yang bergerak
menggunakan flagela atau bulu cambuk.
4.2.2 Contoh flagellata antara lain Trypanosoma
evansi, Trypanosoma cruzi, Giardia lamblia,
Leishmania donovani, dan Leishmania
tropica.
4.3 Ciliata (ciliophora)
4.3.1 Ciliata adalah protozoa yang bergerak
menggunakan silia atau rambut getar.
4.3.2 Contoh ciliata antara lain Paramecium,
Bursaria, Didinium, Coleps, Acineto,
Stylonichia, dan Vorticella.
4.4 Sprozoa (apicomplexa)
VII
4.4.1 Sporozoa adalah protozoa yang tidak
memiliki alat gerak.
4.4.2 Sporozoa sepenuhnya hidup sebagai parasit
pada manusia dan hewan seperti burung dan
tikus.
5. Algae bisa menciptakan makanan sendiri melalui proses
fotosintesis, mirip tumbuhan alasannya yaitu mempunyai
klorofil.
6. Reproduksi dan siklus hidup juga bervariasi pada masing-
masing protista.
7. Keanekaragaman struktural dan fungsional pada protista.
7.1 Protista menunjukkan keanekaragaman struktural
dan fungsional yang lebih tinggi daripada kelompok
kelompok eukariota lainnya.
7.2 Keanekaragaman protista ini terdiri dari :
7.2.1 Excavata.
7.2.2 Chromalveolata.
7.2.3 Rhizia.
7.2.4 Archaeplastida.
7.2.5 Unikota.
8. Protista memainkan berbagai peran penting dalam
hubungan ekologis.
8.1 Peran pertama yaitu protista simbiotik juga
mencakup parasite-parasit yang telah merugikan
negara, yang dimana protista ini memiliki efek-efek
sangat merugikan pada komunitas alam.
9. Protista berperan merugikan bagi lingkunganya.
9.1 Kematian ikan akibat red tide
9.2 Penyakit gigi dan gusi (ginggivalis)
9.3 Penyakit tidur Afrika, dibawa lalat tsetse
VIII
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat
Protista adalah organisme yang sebagian bedar bersifat
uniseluler dan memiliki struktur sel eukariotik
(Stern,1991:280). Bedasarkan habitatnya protista ditemui
hidup di perairan, baik di sungai, danau, waduk, kolam,
mapun diperairan payu dan laut (Fachrul, 2007: 89). Didalam
ekosistem perairan protista memiliki peranan yang sangat
penting sebagai dasar kehidupan. Cara hidup protista secara
fotoautotrof atau heterotrof, bersifat aerob atau anaerob,
hidup bebas atau bersimbiosis. Reproduksi secara seksual
dengan konjugasi dan aseksual dengan pembelahan biner.
Protista dibagi menjadi tiga ada yang tumbuhan (alga
mikroskopis uniseluler), protista mirip hewan (protozoa) dan
protista mirip jamur.
B. Kompetensi Dasar
3.6. Mengelompokkan protista bedasarkan ciri-ciri umum
kelas dan mengaitkan perannannya dalam kehidupan.
4.6. Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai
peran protista dalam kehidupan.
C. Capaian Kompetensi
Setelah memahami bahan ajar ini siswa diharapkan dapat :
1
1. Memahami konsepan dasar protista, karakteristik
protista, ciri-ciri protista mirip tumbuhan, hewan, dan
jamur serta habitatnya.
2. Dapat mengelompokkan protista bedasarkan ciri-ciri
umum kelas dan mengaitkan perannannya dalam
kehidupan.
3. Memiliki keaktifan dan kemampuan dalam berpikir kritis
terhadap berbagai masalah dalam memahami protista
4. Dapat menyajikan laporan hasil investigasi tentang
berbagai peran protista dalam kehidupan.
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan mempelajari bahan ajar ini dihrapkan siswa dapat :
1. Siswa dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya.
2. Siswa dapat menunjujkan perilaku jujur, dispilin,
tanggung jawab, peduli, sopan, santun, resfonsif,
proaktif, dan percaya diri.
3. Siswa dapat memahami & mengenal protista.
4. Siswa dapat mengudentifikasi ciri-ciri umum dari setiap
filum.
5. Siswa dapat mengklasifikasin protista.
6. Siswa dapat menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi,
dan peranan protista.
2
PETA KONSEP
PROTISTA
Protista mirip Protista mirip Protista mirip Keanekaragaman
hewan (Protozoa) tumbuhan (Alga) jamur protista
Cilliata Eunglenoid Mycomycota Excavate
Chryophyta
Rhizopoda Acrasiomycota Chromalve
Bacilloriophyta
Flagellata Oomycota Rhizaria
Phyrrophyta
Sporozoa
Chlorophyta Archaeplastida
Unikonta
Phaeophyta
Rhodophyta
\
3
PROTISTA
A. Pengertian Protista
Gambar 1 Protista
Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang
belum mempunyai diferensiasi jaringan, namun ada juga
yang berkoloni dan multiseluler. Protista memiliki ragam
macam, ada yang aerobic dan memiliki mitokondria sebagai
alat respirasinya, dan ada pula yang anaerobic. Selain itu ada
yang fotoautotrof karena memilki kloropals, tetapi ada pula
yang hidup secara heterotof drngan cara menyerap molekul
organik atau memakan organisme lainnya.
Bedasarkan kemiripan ciri-cirinya dalam memperoleh
nutrisi protista dibedakan ke dalam tiga subkingdom :
1. Protista mirip hewan (Protozoa)
Protozoa meliputi kelompok Matigospora (protista
berbulu cambuk), Sarcodina (protista berkaki semu),
Ciliophora (protista bersilia), dan Sporozoa (protista
berspora).
4
2. Protista mirip tumbuhan (Algae)
Algae meliputi kelompok Euglenophyta (euglena),
Chrysophyta (alga kemasan), Pyrrophyta (alga api),
Chlorophyta (alga hijau), Phaeophyta (alga coklat),
Rhodophyta (alga merah).
3. Protista mirip jamur (Fungi Protista)
Protista mirip jamur meliputi kelompok jamur lendir dan
jamur air (Oomycota). Jamur lendir terbagi menjadi
jamur lendir plasmodoal (Myxomycota) dan jamur lendir
seluler (Acrasiomycota).
B. Ciri-ciri Umum Protista
- Organisme eukariotik sederhana.
- Protista tersusun atas satu sel/uniselule tetapi ada juga
yang multiseluler.
- Protista memiliki membaran inti sehingga disebut
sebagai sel eukariotik.
- Protista dapat hidup bebas dengan cara menguntungkan
satu sama lain. Tetapi juga dapat bersifat parasit bagi
organisme lainnya.
- Hidupnya di air tawar, bahari, tanah, dalam badan
organisme.
- Bersifat aerob karena memerlukan oksigen untuk proses
respirasi yang bertempat pada mitokondria. Bersifat
anaerob karena tidak memerlukan oksigen pada respirasi
dengan bersimbiosis bersama bakteri yang bersifat aerob.
- Protista mempunyai alat gerak seperti flagel atau bulu
cambuk, silia atau rambut getar, dan dan pseudopodia
5
atau kaki semu. Dengan demikian protista dapat disebut
dengan motil yang bergerak bebas.
- Beberapa spesies memiliki siklus hidup kompleks yang
melibatka beberapa organisme.
- Berkembang biak dengan mitosis dan beberapa mampu
meiosis untuk reproduksi sekusal.
C. Klasifikasi Protista
a) Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Gambar 2 Protista Mirip Hewan
Protista mirip hewan adalah yang kita sebut sebagai
protozoa. Protozoa bisa bergerak aktif seperti hewan dan
dapat bereproduksi dengan cara seksual maupun
aseksual. Berikut ini ciri-ciri protista mirip hewan :
- Merupakan protista uniseluler dengan ukuran sekitar
10-200 µm
- Sebagian besarnya bersifat heterotrof dan memiliki
alat gerak
- Tidak memiliki dinding sel
6
- Bisa ditemukan hidup bebas atau sebagai parasit
untuk organisme lain
- Reproduksinya bisa dilakukan secara seskual maupun
aseksual
Bedasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi
empat yaitu :
1. Rhizopoda (Sarcodina)
Rhizopoda adalah protoza yang bergerak
menggunakan kaki semu (pseudopodia). Protista
jenis ini bersifat heterotrof dan mendapatkan
makanan dengan cara mengonsumsi organisme lain
seperti ciliata atau alga uniseluler.
Rhizopoda bisa hidup bebas di air tawar, air laut,
atau tanah yang berair dan lembap. Protista jenis ini
juga bisa hidup sebagai parasit yang menyebabkan
penyakit pada organisme yang ditumpanginya.
Contoh rhizopoda antara lain Amoeba,
Actinopoda, dan Foraminifera.
2. Flagellata (Zoomastigophora)
Flagellata adalah protozoa yang bergerak
menggunakan flagela atau bulu cambuk. Organisme
ini sebagian besarnya hidup sebagai parasit di tubuh
manusia dan hewan. Sedangkan sebagian kecilnya
hidup secara bebas di air laut atau air tawar.
Contoh flagellata antara lain Trypanosoma
evansi, Trypanosoma cruzi, Giardia lamblia,
Leishmania donovani, dan Leishmania tropica.
3. Ciliata (Ciliophora)
7
Ciliata adalah protozoa yang bergerak
menggunakan silia atau rambut getar. Silia yang ada
menutupi seluruh permukaan ciliata secara merata.
Selain untuk membantu bergerak, silia juga
digunakan untuk memasukkan makanan ke dalam
tubuh ciliata.
Bentuk ciliata sangat bervariasi tiap jenisnya.
Contoh ciliata antara lain Paramecium, Bursaria,
Didinium, Coleps, Acineto, Stylonichia, dan
Vorticella.
4. Sporozoa (Apicomplexa)
Sporozoa adalah protozoa yang tidak memiliki
alat gerak. Namun, organisme ini bisa berpindah dari
satu tempat ke tempat lainnya melalui aliran darah
inang yang ditumpanginya.
Sporozoa sepenuhnya hidup sebagai parasit pada
manusia dan hewan seperti burung dan tikus.
Protozoa jenis ini akan masuk ke tubuh inang melalui
perantara, seperti Plasmodium yang bisa masuk ke
tubuh manusia lewat gigitan nyamuk.
b) Protista Mirip Tumbuhan (Algae)
Gambar 3 Protista Mirip Tumbuhan
8
Protista mirip tumbuhan ada yang uniseluler dan
ada yang multiseluler. Protista mirip tumbuhan yang
uniseluler disebut sebagai fitoplankton, sedangkan yang
multiseluler disebut sebagai alga atau ganggang. Algae
bisa menciptakan makanan sendiri melalui fotosintesis
mirip tumbuhan alasanya yaitu mempunyai klorofil.
Secara umum, protista mirip tumbuhan dibagi menjadi
tujuh, yaitu:
1. Euglenophyta
Euglenphyta adalah organisme uniseluler yang
memiliki flagela vakuola kontraktil, stigma yang
dapat mengangkap cahaya, dan kloroplas. Organisme
ini bisa hidup secara heterotof maupun autotrof dan
berkembang biak secara aseksual lewat pembelahan
biner.
2. Chrysophyta
Chrysophyta sering disebut juga sebagai alga
cokelat keemasan yang kebanyakan hidup di air
tawar. Organisme ini memiliki pigmen fotosintetik
klorofil A, klorofil C, xantofil, dan pigmen karoten.
Contoh protista mirip tumbuhan ini adalah
Dinobryon.
3. Bacilloriophyta
Bacilliariophyta memiliki komponen pigmen
fotosintetik yang sama dengan chrysophyta dan dapat
ditemukan baik di air tawar maupun air laut. Jenis
protista mirip tumbuhan yang satu ini disebut juga
sebagai diatom.
9
Berbeda dari protista lain yang cenderung
memicu penyakit, diatom bisa digunakan untuk
berbagai hal yang bermanfaat seperti dijadikan
indikator kualitas air dan sebagai penunjuk usia fosil.
Contoh Bacilliariophyta antara lain Triceratium
pentacrinus, Arachnoidiscus ehrenbergi, dan Trinaria
regina.
4. Pyrrophyta
Pyrrophyta memiliki dua flagella mirip cambuk,
sehingga sering juga disebut sebagai dinoflagellata.
Organisme ini umumnya hidup di air laut. Contohnya
adalah Ceratium sp.
Protista mirip tumbuhan yang satu ini memiliki
klorofil hijau yang ditutupi oleh pigemen merah. Saat
malam hari, ia akan terlihat memancarkan cahaya
hijau kebiruan di dalam air.
5. Rhodophyta
Rhodophyta adalah alga merah yang bentuknya
mirip dengan tumbuhan yang memiliki batang
bercabang. Protista ini berfungsi untuk menyokong
kehidupan terumbu karang dan sering digunakan
sebagai bahan pembuat puding dan es krim.
6. Phaeophyta
Phaeophyta disebut sebagai alga cokelat dan hanya
memiliki pigmen xantofil. Alga ini biasanya dipakai
sebagai bahan makanan, pupuk, hingga bahan
pembuat kosmetik.
7. Chlorophyta
10
Jenis protista mirip tumbuhan yang terakhir adalah
chlorophyta alias alga hijau. Ia banyak hidup sebagai
plankton, di tanah yang basah, salju, atau membentuk
simbiosis dengan organisme lain.
c) Protista Mirip Jamur
Protista mirip jamur memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini:
- Bersifat eukariotik
- Tidak memiliki klorofil
- Dapat menghasilkan spora
- Bersifat heterotrof
Ciri-ciri di atas memang cukup mirip dengan jamur.
Namun organisme ini tidak dikelompokkan ke dalam
kingdom fungsi karena secara struktur dan cara
reproduksinya berbeda dari jamur. Prostista mirip jamur
dibagi lagi menjadi tiga, yaitu :
1. Myxomycota
Myxomycota adalah protista mirip jamur yang
bisa juga disebut sebagai jamur lendir. Nama tersebut
diberikan karena bentuknya yang licin, mengkilap,
dan basah seperti gelatin. Protista ini juga paling
mirip jamur dibanding dengan Oomycota dan
Acrasiamycota.
Mayortias jamur lendir berwarna kuning, namun
ada juga yang berwarna putih dan merah. Jamur ini
memiliki peran khusus dalam ekosistem yaitu sebagai
dekomposer yang akan memicu proses pembusukan
pada organisme tertentu.
11
Protista mirip jamur ini banyak ditemukan di
tanah yang lembap, kayu serta daun busuk.
2. Oomycota
Oomycota adalah protista mirip jamur yang
sering juga disebut sebagai jamur air. Organisme ini
ada banyak jenisnya, sebagian uniseluler sebagian
lagi multiseluler yang memiliki hifa halus, tidak
bersekat, dan memiliki inti yang banyak.
Oomycota adalah organisme pengurai yang akan
mengurai organisme yang sudah mati. Protista ini
juga dapat hidup sebagai parasit.
Contoh Oomycota antara lain Saprolegnia sp.,
Phythophthora sp, dan Phytophthora infestans.
3. Acrasiomycota
Acrasiomycota adalah protista mirip jamur yang
hampir serupa dengan Myxomycota. Habitat
hidupnya adalah di tempat-tempat yang mengandung
kotoran dan di tumbuhan-tumbuhan yang sudah
membusuk. Protista ini bereproduksi secara aseksual
dan seksual.
D. Reproduksi Dan Siklus Hidup Pada Masing-Masing
Protista
1. Protista mirip tumbuhan
a. Euglenophyta
Bereproduksi dengan melakukan pembelahan
biner, yakni suatu pembelahan sederhana sebuah
organisme utuh menjadi 2 bagian yang sama.
12
Kemudian tumbuh membentuk individu baru.
Pembelahan selnya dapat dapat terjadi Ketika sel
bergerak, yang dimana pembelahan longitudinal yang
dimulai pada ujung anterior.
b. Chrysophyta / Alga keemaasan
Siklus pada alga keemesan melakukan reproduksi
aseksual/ melakukan pembelahan biner. Pada alga
uniseluler reproduksinya dapat dilakukan
pembentukan spora. Sedangkan pada alga
multiseluler reproduksi seksualnya dilakukan melalui
penyatuan dari jenis gametnya.
c. Chlorophyta / Alga hijau
Kebanyakan siklus chlorophyta memiliki siklus
hidup yang kompleks, dengan tahap-tahap
reproduktif seksual atau aseksual. Hampir semuan
kelompok chlorophyta bereproduksi secara seksual
dengan gamet-gamer bigflagela yang memiliki
kloroplas-kloroplas berbentuk mangkuk.
Gambar 4 siklus hidup Chlamydomonas, jenis kelompok Chlorophyta
13
d. Phaeophyta / Alga cokelat
Siklus hidup yang kompleks dari alga cokelat
contohnya Laminaria yang merupakan contoh dari
pergiliran generasi. Individu diploid disebut sporofit
karena dia menghasilkan spora. Spora bersifat
haploid dan bergerak dengan flagella, spora
berflagela disebut zoospore dan betina, yang
menghasilkan gamet (fertilisasi atau singami) yang
menghasilkan zigot diploid, yang dewasa
menghasilkan sporofit baru. Pada Laminaria kedua
generasi ini bersifat heteromorfik yang berarti bahwa
sporofita dan gametofita berbeda secara struktural.
Siklus hidup alga yang lain memiliki pergiliran
generasi isomorfik yang sporofit dan gametofitnya
terlihat mirip satu sama lain, walaupun mereka
berbeda dalam jumlah kromosomnya.
Gambar 5 siklus hidup Laminaria, jenis kelompok Phaeophyta. Contohnya pergiliran
generasi.
14
e. Rhodophyta / alga merah
Siklus hidupnya sangat beraneka ragam, dan
pergiliran generasi umum terjadi. Namun, berbeda
dengan alga lain, mereka tidak memiliki tahap
berfagela pada siklus hidupnya dan bergantung pada
arus air untuk menyatukan gamet-gamet pada saat
fertilisasi.
f. Baciloriophyta
Pada siklus baciloriophyta contohnya diatom
yang memiliki siklus hidup diplontic, sehingga
bentuknya diploid (n=2) lebih dominan dibandingkan
haploid (n=1). Reproduksi pada diatom ini sebgian
besar seksual, sehingga sel anak terbentuk di dalam
sel induk oleh proses mitosis. Reproduksi diatom
dengan cara yaitu membelah diri dengan pemisahan
epiteka dan hipoteka.
g. Pyrrophyta / Alga api
Reproduksi di pyrrophyta dilakukan melalui 2
tahap : yaitu cara pertama, secara aseksual dilakukan
dengan pembelahan biner, jika sel memiliki panser,
maka selubung akan pecah. Cara lainnya dengan
pembelahan membujur dengan protoplas sehingga
dihasilkan diri dan kemudian masing-masing sel akan
membentuk panser. Kedua, secaar seksual yaitu
dengan pembentukan 4 isogamet yang masing-
masing menggandakan perkawinan dengan
isogamete dari individu lain.
15
2. Protista mirip hewan
a. Rhizopoda
Siklus hidupnya dilakukan dengan reproduksi
aseksual yang melalui pembelahan biner.
Sebelumnya rhizopoda terlihat seperti bola. Yang
dimana nucleus mengalami mitosis saat sitoplasma
menambah menjadi dua bagian.
b. Flagellata
Siklus hidupnya terjadi dua macam yaitu, secara
vegetatif dan generative. Vegetatif dengan cara
pembelahan biner secara longitudinal. Sedangkan
secara generative terjadi karena persatuan antara
ovum dan spermatezoid.
c. Cilliata
Cilliata umumnya bereproduksi secara aseksual
melalui pembelahan biner, ketika makronukleus yang
telah ada sebelumnya hancur dan makrnukleus yang
baru terbentuk dari makronukleus sel. Masing-
masing makronukleus biasanya mengandung banyak
selain genom siliata. Gen-gen dalam makronukleus
mengontrol fungsi.
d. Sporozoan
Sporozoa melakukan reproduksi dengan cara
vegetatif maupun generative. Reproduksi secara
vegatatif dilakukan dengan pembelahan biner.
Sedangkan pada generative dilakukan dengan
peleburan antara gamet jantan dan gamet betina.
16
3. Protista mirip jamur
a. Myxomycota
Reproduksi myxomycota dilakukan dengan du
acara yaitu : secara generatif dan vegetatif. Dengan
cara generatif akan melibatkan peleburan sel gamet
dengan cara singami. Dan secara vegatatif dilakukan
dengan spora yang nantinya akan membentuk sel
gamet.
b. Oomycota
Reproduksi oomycote malakukan 2 cara
reproduksi, yiatu aseksual dan seksual. Aseksual
dilakukan dengan cara membentuk spora yang
disebut zoospora. Dan pada seksual dilakukan dengan
cara pembentukan gamet yang kemudian akan
merubah membentuk zigot.
c. Acrasiomycota
Reproduksi acrasiomycota dapat bereproduksi
secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksualnya
dengan membentuk askospora di dalam askus,
sedangkan reproduksi aseksualnya dengan
membentuk konidium tunggal atau berantai pada
ujung hifa khusu yang disebut konidiofor,
E. Keanekaragaman Struktural & Fungsional Pada Protista
Protista menunjukkan keanekaragaman struktural dan
fungsional yang lebih tinggi daripada kelompok kelompok
eukariota lainnya. Keanekaragaman pada protista ini terdiri
dari :
17
1. Excavata. Kelompok excavata ini memiliki lekukkan
‘’hasil galian’’ pada salah satu sisi dari badan selnya. Dua
clade/kelompok utama yaitu (parabasalid & diplomonad)
yang memiliki mitokondria termodifikasi. Kelompok
lainnya (eglenozoa) memiliki flagella yang strukturnya
berbeda dari flagela organisme lainnya. Excavata
mencangkup parasit-parasit seperti Giardia, seperti
halnya banyak spesies predator dan fotosintetik.
Gambar 6 Giardia intestinalis, parasite diaplomonad
2. Chromalveolata. Kelompok ini berasal dari peristiwa
endosymbiosis sukunder purba. Chromalveolata
mencangkup beberapa dari organisme fotosintetik yang
paling penting dibumi, seperti diatom-diatom,
dinoflagellate, apicomplexa, cilliata, alga pirang, alga
coklat, oomycetes.
18
Gambar 7 keanekaragaman diatom
3. Rhizia. Kelompok ini terdiri dari spesies-spesies amoba,
kebanyakan memiliki pseupodia yang berbentuk seperti
benang. Psuepodia adalah perpanjangan yang dapat
menjulur dari bagian mana pun, kaki semu itu digunakan
dalam pergerakan dan penangkapan mangsa. Contoh
lainnya chlorarachniophyta, foram, radiolaria.
Gambar 8 globigerina, foram dalam kelompok rhizaria
19
4. Archaeplastida. Kelompok ini mencangkup alga merah
dan alga hijau Bersama dengan tumbuhan darat (kindom
plantae) alga merah dan alga hijau mencakup spesies
uniseluler. Spesies colonial (contohnya alaga
hijau,volvox) dan spesies multiseluler. Banyak alga besar
yang dikenal secara informal sebagai rumput laut adalah
alga merah atau alga hijau multiselular. Protista dalam
Archaeplastida mencakup spesies fotosintetik kunci yang
membentuk dasar jejaring makanan pada beberapa
komunitas akuatik.
Gambar 9 volvox, alga hijau di air tawar kolonial
5. Unikota. Kelompok ini mencakup amoeba yang memiliki
pseudopodia berbentuk lobus atau tabung, seperti
halnyaa hewan, fungi, dan protista yang berkerabat dekat
dengan hewan atau fungi. Menurut satu hipotesis terbaru,
unikota mungkin merupakan kelompok eukariota
pertama yang berdivergensi dari eukariota lain, akan
tetapi hipotesis ini belum diterima secara luas.
20
Gambar 10 amoeba unikota
F. Protista Memainkan Berbagai Peran Penting Dalam
Hubungan Ekologis
Kebanyakan protista adalah aquatic, dan mereka
ditemukan hamper disemua tempat yang terdapat air,
teramasuk habitat daratan yang lembab seperti tanah lembab
dan sampah dedauna. Di lautan, kolam, danau adalah banyak
protista penghuni dasar yang melekat ke bebatuan dan
substrat lain atau menyerap melalui pasir dan endapan
lumpur. Protista yang lain merupakan penyusun penting dari
plankton. Disini kita akan berfokus pada dua peran kunci
yang dimainkan oleh golongan protista di berbagai habitat
dia hidup, sebagai simbion dan sebagai produsen. Peran
pertama yaitu protista simbiotik juga mencakup parasite-
parasit yang telah merugikan negara, yang dimana protista ini
memiliki efek-efek sangat merugikan pada komunitas alam.
Peran kedua protista fotosintetik yang dimana protista ini
merupakan produsen penting organisme yang merupakan
energi dari cahaya atau zat kimia anorganik untuk mengubah
21
karbon dioksida menjadi senyawa organik. Produsen
membentuk dasar jejaring makanan ekologis. Produsen
utamanya adalah protista dan prokariota fotosintetik
Sehingga semua organime lainnya bergantung pada mereka
untuk memperoleh makannnya, baik secara langsung
(dengan makanan produsen) atau tidak langsung misalnya
(dengan memangsa organime lain yang sudah memakan
produsen).
Gambar 11 protista merupakan produsen penting dalam komunitas aquatik.
Jejaring makanan yang disederhanakan ini menggambarkan
bagaimana organisme-organisme dalam komunitas aquatic
tergntung secara langsung maupun tidak langsung pada
protista fotosintetik untuk memperoleh makanan. Tanda
panah biru mengarah pada sumber makanan ke organisme
yang memakannya.
22
G. Peran protista
a. Peran protista yang menguntungkan dalam kehidupan :
Spesies Peranan
Protista Sebagai detritivor alami
Alga/ganggang Fitoplankton di air dan penyusun karang
Euglena viridis Parameter pencemaran
Paramecium sp.
Giardia lamblia
Rhodophyta Penghasil karageenan untuk es krim dan agar-
agar
Phaeophyta Penghasil alginat untuk pengemulsi es krim,
obat-obatan, kosmetik dan cat
Laminaria lavaniea Bahan pupuk dan pakan ternak
Laminaria digitalis Penghasil iodium untuk obat gondok
Eucheuma Rumput laut untuk pangan, untuk es krim, agar-
agar dan kosmetik
Gellidium
Gracillaria
Sargassum
Ulva Sayur laut untuk pangan
Caulerpa
Enteromorpha
Chlorella sp. Penghasil protein sel tunggal yang bergizi
Diatom Alat penggosok, campuran semen, bahan
dinamit, bahan pasta gigi
Foraminifera Pendeteksi hidrokarbon, penghasil tanah
globigerina
23
Radiolaria Penghasil lumpur radiolaria untuk campuran
semen
b. Peran protista yang merugikan kehidupan
Spesies Penyakit
Pyrrophyta Kematian ikan akibat red tide
Entamoeba Disentri
histolytica
Entamoeba dysentriae
Entamoeba Penyakit gigi dan gusi (ginggivalis)
ginggivitis
Entamoeba coli Diare
Trypanosoma Penyakit tidur Afrika, dibawa lalat tsetse
gambiense
Trypanosoma rhodesiense
Trypanosoma cruzi Anemia anak-anak
Trypanosoma Penyakit sura/malas hewan, dibawa lalat tabanus
evansi
Trypanosoma Penyakit nagana hewan
brucei
Trichomonas Penyakit alat kelamin wanita dan pria
vaginalis
Leismenia Penyakit kala azar (pembengkakan limpa),
donovani dibawa lalat Pholotobomus
Leishmania tropica Penyakit kulit oriental
Balantidium coli Diare balantidiosis
24
Plasmodium Malaria tropika
falciparum
Plasmodium vivax Malaria tertiana
Plasmodium Malaria kuartana
malariae
Plasmodium ovale Malaria tertiana ovale
Toxoplasma gondii Toksoplasmosis (radang hati, paru-paru, otot dan
saraf)
Saprolegnia Parasit ikan
Phytophthora Jamur pada anggur
viticola
Phytophthora Jamur pada kentang dan tomat
infestans
Phytophthora faberi Jamur pada sadapan pohon karet
Phytium Jamur pada kecambah
debaryanum
Albugo candida Jamur kol dan kubis
Pseudoperonospora Jamur mentimun
cubensis
Lagenidium Parasit alga
rabenhorstii
25
LEMBAR KERJA SISWA
1. Perhatikan pernyataan berikut :
1) Soliter/koloni
2) Uniseluler
3) Multiseluler
4) Prokariotik
Yang merupakan ciri protista yaitu…
a. 1, 2
b. 1, 2, 3, 4
c. 2, 3, 4
d. 1, 3
e. 3, 4
2. Protista diklasifikasikan bedasarkan…
a. Pigmentasi
b. Alat gerak
c. Bentuk tubuh
d. Cara hidup
e. Ekologi
3. Protozoa yang bergerak dengan rambut getar yaitu
kelompok…
a. Flagellata, contohnya trypanosoma
b. Rhizopoda, contohnya amoeba
c. Cilliata, contohnya paramecium
d. Sporozoan, contohnya plasmodium
e. Eunglenophyta, contohnya euglena
4. Protozoa dan alga termasuk kedalam kingdom protista.
Namun, protozoa berbeda dengan alga karena alga bersifat…
26
a. Heterotrof
b. Fotoautotrof
c. Tidak memiliki alat gerak
d. Kemoautotrof
e. Eukariotik
5. Protista mirip tumbuhan yang salah satu anggotanya apabila
populasinya meledak menyebabkan gelombang marah (red
tide) berasal dari phyulum…
a. Euglenophyta
b. Apicomplexa
c. Actinopoda
d. Dinoflagellata
e. Rhodophyta
6. Pigmen dominan yang terdapat dalam pheophyta adalah…
a. Xantofil
b. Fikobilin
c. Klorofil a
d. Klorofil b
e. Fukosantin
7. Alat untuk mempertahakan diri dari musuh yang dimiliki
cilliata yaitu…
a. Vakuola kontraktil
b. Vakuola makanan
c. Rambut getar
d. Pelikel
e. Trikokis
8. Chlorococcum merupakan chlorophyta yang kloroplasnya
berbentuk…
27
a. Cakram
b. Bulat
c. Mangkuk
d. Spiral
e. Jalan
9. Anggota dari filum chlorophyta yang hidup berkeloni
yaitu…
a. Synura dan volvox
b. Chlorella dan hydrodictyon
c. Hydrodictyon dan volvox
d. Chlorella dan chlamydomonas
e. Chlamydomonas dan hydrodictyon
10. Gangga yang dapat dimanfaatkan sebagai obat penyakit
gondok adalah…
a. Ulva
b. Enteromorpha
c. Laminaria
d. Eucheuma
e. Gelidium
11. Ikbal mengamati ganggang biru. Dari pengamatanya, dia
menemukan tanda-tanda ganggang biru sebagai berikut :
dapat bergerak, berbentuk benang, dan mempunyai sel yang
pipih. Dengan demikian, dia berkesimpulan bahwa ganggang
biru ini adalah kelompok…
a. Chromonas
b. Nostoc
c. Oscillatoria
d. Anabena
28
e. Chroococus
12. Alga yang cara hidupnya melekat pada hewan disebut…
a. Neuston
b. Epilitik
c. Epipelik
d. Epifitik
e. Epizoic
13. Alga chorophyta yang hidup bersama jamur membentuk
symbiosis mutualisme yaitu…
a. Lumut
b. Lumut kerak
c. Mikoriza
d. Nodul akar
e. Tunas adventif
14. Chlorophyta dalam jumlah banyak menyebabkan bak air
kolam berwarna hijau. Saat terkena matahari, kumpulan alga
di air kolam itu tampak mengeluarkan gas. Gas tersebut
yaitu…
a. Oksigen
b. Karbon dioksida
c. Nitrogen
d. Hidrogen
e. Metena
15. Alga coklat dapat menghasilkan bahan pengental misalnya
sirup, lem, dan krim wajah. Bahan pengental tersebut yaitu…
a. Asam nitrat
b. Asam askorbut
c. Asam alginate
29
d. Keragenan
e. Gelatin
16. Jamur oomycota yang hidup parasit pada tubuh ikan dan
serangga yaitu…
a. Physarum
b. Plasmopora
c. Pythium
d. Phytophthora
e. Saprolegnia
17. Proses pembelahan diatom akan berhenti pada saat…
a. Tidak lagi persedian makanan
b. Sel kehabisan energi
c. Ada zat kimia penghambat pembelahan
d. Sel baru yang terbentuk sudah terlalu kecil
e. Sel anak tak mampu bereproduksi
18. Siklus hidup alga coklat yaitu…
a. Kompleks
b. Sederhana
c. Tunggal
d. Kompleks, tunggal
e. Sederhana, tunggal
19. Kelompok excavata yaitu…
a. Diplomonad, parabasalid, euglenozoa
b. Diplomonad dan euglenozoan
c. Parabasalid
d. Euglenozoan
e. Diplomonad dan euglenozoan
30
20. gangga mempunyai kloroplas yang berisi pirenoid yang
berfungsi sebagai…
a. Alat reproduksi
b. Zat pigmen
c. Pusat pembentukan energi
d. Pusat pembentukan protein dan lemak
e. Pusat pembentukan amilum atau cadangan makanan
31
RANGKUMAN
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
….………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…….……………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……….…………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………….………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………….……………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………….…………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
32
LEMBAR PERTANYAAN
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
….………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…….……………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……….…………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………….………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………….……………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………….…………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
33
KRITIK DAN SARAN
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
….………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…….……………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……….…………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………….………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………….……………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………….…………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
34
LATIHAN DAN RAMBU-RAMBU JAWABAN
1. Bagamaina protista berkembang biak?
Jawaban :
Protista dapat berkembang biak dengan cara aseksual serta
seksual. Dalam berkembang biak melalui aseksual atau
vegetatif, mikroorganisme yang satu ini akan melakukan
pembelahan biner. Sementara perkembangbiakan secara
seksual atau generatif, protista dapat berkembang biak
dengan cara berkonjugasi, gametogami baik yang isogami
maupun anisogami.
2. Mengapa protista disebut sebagai organisme eukariotik?
Jawban :
Karena protista terdiri dari sel-sel eukariotik, yaitu sel yang
memiliki membran inti.
3. Apakah fase vegetatif dari jamur lendir plasmodial?
Jawaban :
Fase plasmodium (fase lendir), yaitu fase atau masa dari
jamur yang bentuknya berupa lendir yang merupakan
sitoplasma tidak berdinding dan memiliki inti banyaklah.
4. Mengapa protista mirip jamur tidak dimasukkan kedalam
kelompok jamur?
Jawaban :
Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena
struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi
jamur mirip fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya
35
mirip amoeba (protozoa). Meskipun tidak berklorofil,
struktur membran jamur ini mirip ganggang.
5. Bagaimana protista mirip jamur memperoleh makanan dan
energinya?
Jawaban :
Protista mirip jamur mendapatkan makanan dengan cara
parasit (merugikan tumbuhan lain) dan menguraikan dari
material yang membusuk. Memperoleh energi dari
menguraikan makanan.
6. Bagaimana protista mirip jamur memperoleh makanan dan
energinya?
Jawaban :
Protista mirip jamur mendapatkan makanan dengan cara
parasit (merugikan tumbuhan lain) dan merugikan dari
material yang membusuk. Memperoleh energi dari
merugikan makanan.
7. Mengapa Chrysophyta disebut juga alga pirang?
Jawaban :
Chrysophyta disebut alga pirang disebabkan adanya dua
faktor, faktor yang pertama adalah faktor bahasa, dan kedua
adalah faktor biologisnya. Sedangkan faktor biologisnya
adalah alga ini mempunyai kombinasi pigmen xantofil atau
keemasan dan pigmen karoten atau oranye sehingga
campuran keduanya menghasilkan warna pirang.
8. Jelaskan tentang Radiolaria!
Jawaban :
36
Radiolaria sering disebut kelompok Actinopoda memiliki
pseudopodia yang ramping dan menyebar yang disebut
axopodia dan umumnya berbentuk seperti bola.
9. Jelaskan yang dimaksud dengan karpogonium?
Jawaban :
Karpogonium adalah organ kelamin betina pada alga merah
yang bagian dasarnya berfungsi sebagai gamet betina.
10. Mengapa Suctoria sering dikelompokkan ke dalam kelas
Ciliata?
Jawaban :
Suctoria merupakan salah satu kelas protozoa. suctoria sering
dikelompokan kedalam ciliata karena pada tahap awal
hidupnya memiliki bulu getar. Suctoria pada saat dewasa
bersifat sessil yaitu melekat pada suatu tempat. Contoh
suctoria: Podophyra dan Sphenophyra yang hidup parasit
pada Paramaecium dan Stentor.
37
Daftar Pustaka
Campbell, N. &. (2008). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3.
Terjemahan : Darming Tyas Wulandari. Jakarta:
Erlangga.
Imaningtyas, A. S. (2013). Biologi SMA/SMK kelas X jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Nugroho, S. H. (2019, April 30). Karakteristik Umum Diatom
dan Aplikasinya pada Bidang Geosains. Retrieved from
Oseana:
https://doi.org/10.14203/oseana.2019.Vol.44No.1.32
Nurlaelatun, H. (2018). Keanekaragaman dan Keterampilan
Diatom (Bacillariphyceae) di Pantai Jarangjang Desa
Taman Ayu Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok
Barat. Jurnal Biologi Tropis,
https://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JBT/issue/view/
60.
38
GLOSARIUM
Protista : Mikroorganisme eukariotik yang
memiliki inti sel
Organisme : kumpulan-kumpulan molekul yang
saling mempengaruhi
Uniseluler : makhluk hidup yang terdiri dari satu sel
tunggal
Multiseluler : makhluk hidup yang terdiri dari dari
banyak sel
Koloni : berkelompok
Respirasi : pertukaran oksigen dari udara luar ke
dalam sel
Fotoautotrof : fotosintesis untuk memperoleh energi
Kloroplas : bagian dari plastid yang mengandung
klorofil
Protozoa : protista mirip hewan
Alga : protista mirip tumbuhan
Eukariotik : organisme dengan sel yang memiliki
nucleus
Parasit : organisme yang hidup di makhluk hidup
lain dengan menyerap nutrisi
Mitosis : pembelahan sel melalui tahap-tahap
profase, metaphase, anafase, dan telofase
Meiosis : pembelahan sel terjadi pada organisme
yang bereproduksi secara seksual
Seksual : pembentukan individu melalui
perpaduan antara dua sel kelamin
39
Aseksual : melibatkan induk tunggal, tidak melauli
peleburan atau perpaduan dua sel kelamin
Heterotrof : organisme yang tidak bisa membuat
makannnya sendiri
Vakuola kontraktil : struktur yang berfungsi untuk
memasukan air ke dalam sel
Fotosintetik : bakteri yang menggunakan energi
cahaya matahari untuk merduksi karbon dioksida menjadi
karbohidrat
Pembelahan biner : proses reproduksi aseksual
Gamet : sel haploid
Fertilisasi : proses penyatuan kedua sel gamet
Singami : peleburan dua gamet yang dapat berupa
nucleus untuk membentuk sel tunggal
40
INDEKS
A G
Aerobic, 5
Algae, VI, 5, 10 Gelatin, 13
Anaerobic, 5 Generative., 18, 19
Aseksual., 8, 15, 20
H
B Heterotof, 5, 11
Berkoloni, 5
Biner, 1, 11, 15, 18, 19, 38 I
Inang, 10
C J
Cambuk, 5, 7, 9, 12 Jamur, 1, 2, 6, 13, 14, 19,
D 32, 38, 39
Dekomposer, 13 Jaringan, VI, 5
Dinding Sel, 8
Diploid, 16, 17 K
Diplontic,, 17 Kaki Semu, 7, 8, 22
Kingdom, 13, 29
E Klorofil, VI, 10, 11, 12, 13
Eukariotik, VI, 1, 5, 6, 13, Kloropals, 5
Kompleks, 7, 15, 16
38
M
F Meiosis, 7
Flagel, 7 Mitokondria, 5, 6, 20
Fotoautotrof, 1, 5 Mitosis, 7, 18
41
Multiseluler, 5, 6, 10, 14, 18, 19, 20, 22, 24, 25, 29,
15, 22 30, 38, 39
Protozoa, 5, 7, 10, 29
N
Nucleus, 18 S
Seksual, 1, 8, 14, 15, 17,
O
Organisme, VI, 1, 5, 6, 7, 8, 18, 20, 38
Sel, 1, 6, 15, 17, 18, 19, 26,
9, 11, 12, 13, 14, 15, 20,
21, 24, 25, 38 31, 38
Silia, 7, 9
P Spora, 13, 15, 16, 19, 20
Panser, 18
Parasit, VI, 6, 8, 9, 10, 14, U
Uniseluler, VI, 1, 5, 8, 10,
21, 24, 32, 39, 40
Peleburan, 19 11, 14, 15, 22
Pengurai, 14
Protista, II, III, V, VI, 1, 4, V
vegetatif, 18, 19, 38
5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14,
42