The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Majalah Komunikasi Internal
Paroki Santo Gabriel Pulo Gebang

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Teguh Kristanto, 2020-04-23 22:55:33

DIAGA II PASKAH 2020

Majalah Komunikasi Internal
Paroki Santo Gabriel Pulo Gebang

Keywords: gereja,katolik,santogabriel,pulog,ebang,jakartatimur,komsos,majalah,rohani

EDISI II - 2020|UNTUK KALANGAN SENDIRI



TIM REDAKSI Surat Redaksi

Pelindung : “Apakah Aku Diutus di Tengah Wabah?”
Dewan Paroki St.Gabriel Pulo Gebang Menjadi topik yang dipilih tim redaksi Komsos
DiaGa kali ini berkenaan dengan situasi pandemi
Penasihat : yang melanda seluruh dunia, tanpa kecuali
Romo A.Setya Gunawan, Pr Indonesia. Tulisan Romo A. Susilo Wijoyo Pr.,
dalam Surat Gembalanya mewakili perasaan
Koordinator dan Redaksi pada umumnya umat Paroki Pulo Gebang, beliau
Christine Lerin memahami sekaligus mendoakan seluruh
dombanya. DiaGa kali ini berusaha menangkap
Redaktur Pelaksana & Editor pertanyaan-pertanyaan umat secara rohani dan
Denny Kus Indarto, memberikan jawaban dalam banyak renungan
Yunita Wardhani (Cika) baik dari Romo A. Setya Gunawan Pr., juga Bapa
Uskup Ignatius Kardinal Suharyo dalam beberapa
Artistik & Layout : kali homilinya melalui misa live streaming.
Teguh Kristanto, Juan Constantine, Diharapkan dapat membantu umat memahami
Jenar Maheswari pandemi dari kacamata iman.

Tim Redaksi Redaksi juga menyajikan informasi tentang
Dolly Silviana, Triesly Wigati, bentuk bantuan apa saja yang sudah dilakukan
Irene Bonnie, Ferdinand Lamak Paroki melalui Unit Karya terkait kepada umat
terdampak dan potongan-potongan kisah realita
Kontributor yang terjadi saat ini, bagaimana perjuangan
Sr. Clara Ludwiga PIJ, Dion Setiawan, saudara-saudari di garda depan yang kebetulan
Lusiana Bintang Siregar M.Psi (Psikolog), adalah umat Paroki Pulo Gebang yang secara
Jus Soekidjo, Emanuela Haryati, Dina, langsung menghadapi wabah ini dan berusaha
Rita Suryani, Vanessa J, dr. Edho Yuwono, memenangkan kesembuhan bahkan nyawa
Aldi, Naryo pasiennya.

Tim Fotografi Tentu berdiam #DiRumahAja harus menjadi
Bonnie, Aldi, OMK, Dina pilihan dalam perutusan saat ini, walau banyak
sekali saudara lain yang harus menerima
Iklan dampaknya, yaitu mengalami kemerosotan
Panitia Paskah 2020 Wilayah XIV dan XV ekonomi keluarga. Maka memilih perutusan
yang sesuai dengan kapasitas masing-masing
Bagi Umat Paroki Pulo Gebang yang menjadi sangat penting misalkan sebagai
ingin mengirimkan artikel atau tulisan pendoa, pewarta firman, pemberi bantuan materi,
mengenai kegiatan di seksi, kategorial, pemberi informasi yang benar, penyemangat
wilayah/lingkungan silahkan menghubungi ataupun sebagai pelindung yaitu berhati-hati jika
Seksi Komsos atau melalui E-mail: harus beraktivitas di luar rumah, semuanya bisa
[email protected] menjadi daya dorong yang indah dan luar biasa
dalam melewati pandemi ini bersama.

Keputusan menyediakan majalah DiaGa
dalam bentuk softcopy juga merupakan bagian
dari menjawab perutusan untuk menggunakan
anggaran cetaknya menjadi anggaran bantuan
kemanusiaan serta mengurangi distribusi
kertas pada warga yang dapat ditumpangi virus
Covid-19.

Selamat membaca.
Kristus siap menemani perutusan apapun
yang dipilih!

Redaksi Komsos

Daftar Isi

GERBANG 5 INSPIRASI
8
Surat Gembala 30 Kisah Kasih Nasi Bungkus
12 34 Perawat D Menguatkan
RENUNGAN
Hati Hadapi Covid-19
Nilai-Nilai Terdalam Saat
Wabah Corona 36 Shift Malam Panjang di
Tengah Wabah
LIPUTAN UTAMA
40 Pengalaman Para Suster
Jangan Berdiri di Pinggir Jalan! 42 Behind the Scene Penggerak

16Menjadi Manusia yang Ekaristis -PaGer, HAAK, PSE Paket Sembako

Mengapa Disebut Jumat Agung? 19 46 Paskah yang Nyata Ditengah Wabah
Mengapa Bukan Jumat Sengsara? 48 Masker Home Made bagi Ojol dan

Hura-Hura Atas Nama Tuhan itu 20 Buruh
Semu
INSPIRASI PSIKOLOGI
Pesan Paskah Kardinal Suharyo di 22
Tengah Wabah Corona 28 50 Belajar Tenang Menghadapi
Bertobatlah dan Percayalah Pandemi
kepada Injil
INSPIRASI TEKNOLOGI

52 Memilih Teknologi Komunikasi
Sesuai Kebutuhan

INSPIRASI KESEHATAN

56 COVID-19

ANEKA

58 Behind the Scene OMK and The
Passion of The Christ

69 Asak Goes To Seminari Wacana
Bhakti 2020

70 Peran Gereja dalam Memutus
Rantai Wabah

Sumber foto dan ilustrasi : Dokumentasi GPC | www.freepik.com | Google Images

GERBANG

Surat Gembala

Salam Damai Kristus, Misa Nusantara, bahkan membuat Taman
Saudara-saudari yang terkasih, ketika Jalan Salib di kompleks gereja (walau
menulis Surat Gembala ini perasaan saya belum diresmikan). Bersyukur Panitia
campur aduk antara bersyukur, tetapi Penggerak Tahun Keadilan Sosial sempat
sedih dan sebaliknya antara sedih, tetapi mengadakan seminar. Bahkan bergerak
bersyukur. Selebihnya berharap dan mengadakan bantuan darurat sosial bagi
berserah atau sebaliknya berserah dan yang terkena dampak pandemi virus
berharap dengan penuh iman. ini, terutama untuk umat yang sangat
Sedih, karena tiba-tiba kita (Jakarta, membutuhkan. Sudah dilaksanakan untuk
Indonesia dan dunia) digoncang oleh tahap 1 dan direncanakan ada tahap 2 dan
pandemi virus Covid-19 atau Corona. 3.
Semua program yang telah kita
rencanakan, baik pribadi, keluarga, Akibat pandemi virus ini, muncullah
lingkungan, wilayah, dan paroki pada himbauan Gereja KAJ. Muncul pula
sekitar awal bulan Maret 2020 (dan himbauan Pemerintah, baik daerah (DKI)
entah sampai kapan?) menjadi tidak bisa dan Pusat (BNPB) serta Dunia (WHO).
dilaksanakan (untuk tidak mengatakan Semua satu suara: kita harus “Di Rumah
“berantakan”). Saja”. Inilah salah satu cara untuk
Di paroki kita Santo Gabriel, Pulo memutus mata rantai penularan virus yang
Gebang setidaknya ada 4 kepanitiaan bisa mematikan ini. Yang membuat sedih,
yang sudah dibentuk: 1) Panitia Imlek dari semua gerak hidup tidak bisa berjalan
Wilayah 8; 2) Panitia Paskah dari Wilayah dengan normal. Bahkan tak jarang banyak
14 dan 15; 3) Panitia HUT ke-25 Paroki umat menjadi takut dan panik. Sekolah,
dari Wilayah 3 dan 4; 4) Panitia Penggerak mal, beberapa kantor, rumah ibadah
Tahun Keadilan Sosial dari Seksi Keadilan termasuk gereja kita “tutup”. Misa tidak
dan Perdamaian, PSE dan HAAK. Bersyukur lagi di dalam gereja dalam persekutuan
Perayaan Imlek telah terlaksana dengan yang menggembirakan, tetapi Misa “live
baik dan lancar. Bersyukur Masa Prapaskah streaming” lewat HP atau laptop atau TV
bisa kita awali dengan Misa Rabu Abu
dengan normal. Bahkan sempat juga umat
melaksanakan Renungan Prapaskah di
lingkungan serta Ibadat Jalan Salib di
gereja dengan normal. Bersyukur Panitia
HUT ke-25 Paroki telah membuka dengan

5

di rumah masing-masing. Berarti tidak Terimakasih untuk Dewan Paroki Harian
bisa menerima Tubuh dan Darah Kristus/ dan Pleno, Panitia dan Donatur serta Umat
Komuni secara “real” tapi “komuni batin”. Sekalian yang telah ikut himbauan di atas
Bahkan ini terjadi di saat kita merayakan dengan setia. Tetaplah waspada tapi jangan
Misa Tri Hari Suci Paskah. Oh, hal ini panik. Jaga kebersihan dan perkuat daya
sungguh sangat menyedihkan kita semua. tahan tubuh dan daya tahan mental (hindari
Paskah yang biasanya meriah menjadi berita buruk apalagi hoax via media sosial
hening (untuk tidak mengatakan sepi). yang bisa melemahkan kita). Kuatkan Iman,
Harapannya: perjumpaan kita sebagai Harapan dan Kasih. Tumbuhkan Belarasa
pribadi dengan Tuhan Yesus Sang Cahaya dan Persaudaraan terutama pada yang
Dunia dalam Kegelapan, tetap indah di hati berduka, sakit dan kurang beruntung.
yang terdalam.
Akhirnya, saya sebagai Pastor Paroki
Ada kesedihan, tetapi juga ada rahmat mengucapkan (walau tak bisa berjumpa
terselubung (“blessing in disguise”) yang dan berjabat tangan, tapi hati kita tetap
patut kita syukuri: 1) Lebih akrab dengan bersahabat): “Paskah adalah gelap menjadi
Keluarga, berkomunikasi dan Berdoa terang, jatuh menjadi bangun, wafat
bersama (walau harus jaga jarak), 2) Lebih menjadi bangkit, berdosa menjadi selamat.
Rajin Berdoa, 3) Lebih punya semangat Pada orang beriman yang tidak boleh
Pertobatan, 4) Lebih peduli akan hidup hilang adalah Harapan. Badai virus ini pasti
Bersih dan Sehat 5) Lebih peduli untuk akan berlalu. Kapan? Semua akan indah
Membantu Sesama yang lebih sulit 6) Lebih pada waktu-NYA. SELAMAT PASAKAH.
Rindu akan Misa atau Perayaan Ekaristi Tuhan Yesus Kristus memberkati. Bunda
yang sebenarnya 7) Lebih bersih dan cerah Maria mendoakan”.
langit di Jakarta, Tanggerang dan Bekasi,
dan lain sebagainya (kita bisa tambahkan Teriring Berkat dan Doa,
sendiri... sesuai dengan refleksi dan Rm. A. Susilo Wijoyo, Pr
kontemplasi masing-masing).

6

7

RENUNGAN

Nilai-Nilai hal-hal rohani. Dengan ajakan pemerintah
Terdalam Saat untuk tetap di rumah, belajar dan bekerja
Wabah Corona di rumah, ternyata ada kesempatan yang
sangat baik untuk berkumpul dan menjalin
Romo A. Setya Gunawan, Pr relasi lebih intens untuk keluarga, saling
mengenal lebih dalam satu sama lain,
Sejak 21 Maret 2020, Keuskupan mengenal suami/ istri/ anak yang biasanya
Agung Jakarta (KAJ) mendukung kebijakan sibuk dengan urusan masing-masing,
pemerintah dalam upaya penanganan kuantitas bahkan kualitas bertemu sangat
dan pencegahan penyebaran Covid-19 sedikit. Sekarang di rumah bisa berdoa
yaitu tidak menggelar misa harian dan bersama, olah raga bersama dan kegiatan
mingguan di gereja bahkan sampai dengan lain di rumah bersama.
saat peringatan Tri Hari Suci yang jatuh
di pekan kedua April ini. Prosesi Paskah Dahulu suami istri itu hubungannya
yang biasanya diikuti ratusan umat yang renggang tetapi sekarang semakin penuh
hadir di setiap gereja di masing-masing keakraban. Begitupun juga di gereja,
paroki tetapi untuk sampai saat ini, umat biasanya kegiatan luar biasa banyak dan
hanya bisa mengikuti misa secara online padat. Sekarang sebaliknya tidak boleh
(live streaming via Youtube) maupun siaran kegiatan atau seminimal mungkin. Dari sisi
langsung lewat TV. positif, Tuhan memberikan kesempatan kita
untuk bisa merefleksikan diri, tentang apa
Melihat fenomena ini, Tim Komsos itu gereja, sakramen, kasih, kegiatan sosial
mencoba sharing dengan Romo Paroki dan lainnya.
Pulo Gebang, Romo A. Setya Gunawan Pr,
karena baru kali pertama, gereja secara Komsos : Romo, banyak yang
kolektif meniadakan ibadah tatap muka mengatakan musibah ini adalah
termasuk di Gereja Santo Gabriel Paroki pemurnian, apakah Katolik memandang
Pulo Gebang. Berikut sesi tanya jawab Tim musibah sebagai pemurnian atau
Komsos dengan Romo Gunawan. pembersihan dunia?

Komsos : Romo Gunawan, mungkin Romo Gun : Mungkin dalam arti yang
banyak umat yang bertanya-tanya dalam sangat luas bahwa adanya sesuatu yang
hatinya, sebenarnya apa maksud Tuhan baru maka yang lama harus hilang,
dari kondisi pandemi wabah Covid-19 saat seperti adanya kebangkitan karena ada
ini? kematian. Mungkin bukan hanya pemikiran
permurnian tetapi saat sekarang ini kita
Romo Gun : Kita tidak bisa mereka- harus merefleksi diri dan mawas diri
reka mengapa fenomena ini terjadi, tetapi apakah perbuatan dan tindakan kita adalah
kita bisa ambil dari sisi positifnya saja sesuatu yang murni yang datang dari hati,
bahwa dalam budaya apapun juga pasti kadang-kadang ada orang yang berbuat
ada nilai-nilai atau hikmah terdalam atas baik tetapi punya motivasi lain dibaliknya.
kejadian ini. Salah satu contoh saja yang
pernah sharing sama saya, pengalaman Contoh lain misalnya pemurnian di
suatu keluarga, mungkin juga dialami dalam keluarga, bahwa kesibukan masing-
oleh keluarga lain saat ini. Orang-orang masing anggota keluarga dari pagi sampai
seringkali menyibukkan diri sendiri dengan malam membuat pesan-pesan Tuhan
hal-hal duniawi dan mungkin melupakan sering terhapus dengan nilai-nilai duniawi.

Sekarang diberikan kesempatan untuk
berdoa dan berelasi bersama lebih akrab
dan penuh kasih.

8

RENUNGAN

Komsos : Atas kejadian pandemi ini, tentunya merasakan keindahan yang luar
pesan apa yang ingin disampaikan Tuhan biasa.
ya Mo?
Komsos : Pesan untuk keluarga dalam
Romo Gun : Seperti perjalanan umat merayakan Paskah tidak di gereja tetapi
Israel dan sejarah gereja dari awal bahwa meresapi di rumah masing-masing?
sekarang baru terbaca setelah semuanya
terjadi. Kitab Suci bukan buku sejarah Romo Gun : Dalam menyambut
tetapi refleksi masa lampau. Kejadian Trihari Suci ini, refleksi kasih yang paling
pandemi sekarang ini nantinya setelah sempurna dan puncak segalanya adalah
selesai pasti ada suatu refleksi, Tuhan pengorbanan Yesus di kayu salib. Kuasa
yang hadir untuk berpesan sesuatu, seperti kegelapan dikalahkan dengan kasih yang
Kitab Suci setelah beberapa tahun baru sejati dalam peristiwa Yesus disalib.
direfleksikan dengan iman ternyata Tuhan Kebangkitan adalah suatu kemenangan.
berkarya disana. Dalam iman kristiani, kejahatan tidak bisa
dibalas dengan kejahatan tetapi oleh kasih.
Dari sisi positif sekarang ini, kita bisa Begitu juga dalam menghadapi pandemi ini
melihat kerukunan, kerjasama, jiwa sosial kita diingatkan tidak boleh sombong, nekad,
dan humanisme lebih tumbuh. Dengan tidak isolasi diri.
pandemi ini kita tidak membeda-bedakan
lagi, sebuah nilai universalitas terhadap Tetapi kita hadapi dengan mengikuti
manusia ditumbuhkan kembali. Nilai aturan pemerintah untuk tetap di rumah,
kemanusiaan anugerah Tuhan mulai berdoa bersama dan mengikuti misa
direfleksikan kembali. bersama di rumah. Merefleksikan diri
tentang kasih Tuhan secara mendalam
Komsos : Bagaimana ya Mo, tips bersama keluarga di rumah.
mengobati kerinduan pada komuni?
Ditulis kembali oleh DenyKuz
Romo Gun : Ada baiknya juga tumbuh
kerinduan, setelah normal akan merasa
betapa berharganya sebuah Ekaristi.
Sementara prihatin dulu, ada kerinduan
untuk bertemu. Bila pandemi selesai maka
semuanya akan jauh lebih indah. Ternyata
sebuah nilai tertinggi itu akan kita rasakan
bila sedang hilang atau tampak jauh. Suatu
kerinduan anak terhadap ayah yang pergi
keluar kota, sebuah nilai
tertinggi akan muncul
dan dirasakan bila
nantinya bertemu. Saat
ini kita hanya bisa sedih
bahkan menangis saat
Ekaristi di rumah.
Sebuah pengharapan
akan kasih dan cinta
lewat kehadiran Tuhan
akan hadir kembali nanti,

9

Prakata Panitia Paskah Covid-19 hingga 30 April 2020. Secara
Prapaskah dan Paskah di otomatis, perayaan Pekan Suci di Gereja
Saat Pandemi Covid-19 Santo Gabriel ditiadakan.

“Sebab rancangan-Ku bukanlah Semua Seksi telah sempat bekerja dan
rancanganmu, dan jalanmu bukanlah akhirnya sebagian besar pekerjaan harus
jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. terhenti karena kondisi yang ada. Kami
Seperti tingginya langit dari bumi, mendapatkan pengalaman iman yang
demikianlah tingginya jalan-Ku dari luar biasa tentang Tuhan yang sungguh
jalanmu dan rancangan-Ku dari meraja dalam segala hal, termasuk dalam
rancanganmu.” (Yes. 55:8-9) pelayanan Panitia Paskah.

Sejak pengumuman pemerintah Pada kesempatan ini, kami ingin
mengenai kasus pertama Covid-19 di menyampaikan terima kasih kepada Romo
Indonesia di awal Maret 2020, hingga Paroki & DPH atas kepercayaan yang
pada tanggal 19 Maret KAJ mengeluarkan diberikan kepada Wilayah XIV dan XV untuk
surat keputusan yang salah satu isinya menjadi Panitia Paskah 2020, kepada
mengenai ditiadakannya semua kegiatan para donatur yang memberikan bantuan
gerejani yang mengumpulkan orang baik dalam bentuk barang maupun dana
banyak hingga tanggal 3 April 2020, melalui pemasangan iklan/ ucapan
umat harus mengikuti misa secara live selamat Paskah di Majalah Diaga. Dengan
streaming. mempertimbangkan situasi saat ini, Seksi
Komsos Paroki memutuskan Majalah
Beberapa acara di gereja termasuk Diaga edisi Paskah 2020 diterbitkan dalam
acara yang dipersiapkan oleh Panitia bentuk softcopy. Kami sampaikan pula
Paskah satu persatu dibatalkan seperti apresiasi setinggi-tingginya kepada para
Seminar Via Dolorosa (kerjasama dengan Ketua Lingkungan dalam pengumpulan
Panitia HUT Paroki ke-25 dan Komunitas amplop Paskah dan juga kepada seluruh
Dei Verbum), visualisasi jalan salib umat. Seluruh sumbangan dana Paskah
(kerjasama dengan OMK), dan acara ramah tersebut, setelah dipotong pengeluaran
tamah bersama Komunitas Adiyuswa. panitia, akan diserahkan kepada Paroki
Ditengah-tengah berita pandemi yang terutama untuk bantuan kemanusiaan
semakin mengkhawatirkan, pada tanggal akibat dampak pandemi Covid-19. Kami
24 Maret 2020 KAJ mengeluarkan lagi mohon maaf apabila di dalam pelayanan
surat keputusan yang salah satu isinya kami ada ucapan dan tindakan yang
mengenai perpanjangan masa darurat kurang berkenan. Semoga kita semua
tetap diberikan kesehatan dan Covid-19
dapat segera berlalu. Tuhan memberkati
kita semua.


(Anto)

10

11

LIPUTAN UTAMA

Jangan Berdiri di
Pinggir Jalan!

Pada awal homili Bapa Uskup Ignatius menyatakan bahwa Kristus sungguh
Kardinal Suharyo di dalam perayaan mati untuk kita.
Minggu Palma yang diperingati oleh
seluruh umat Katolik satu minggu Ketiga ; Menjadi murid Yesus
sebelum memasuki Pekan Suci, sejak awal bukanlah hal yang mudah
mengajukan pertanyaan yang selama ini karena ditolak, difitnah, dihina.
mungkin kebanyakan umat Katolik juga Lebih mudah megikuti arus jaman,
pertanyakan. Mengapakah kisah sengsara daripada mengikuti Kristus. Maka
Yesus di Injil ditulis dengan begitu murid Yesus mencari makna di dalam
panjang? Bukankah kegagalan, nasib yang penderitaan Yesus. Terungkap dari
tidak baik sebaiknya tidak diceritakan? Rasul Paulus yang menyatakan :
(Matius 26:14 – 27:66) “Sekarang aku bersukacita bahwa aku
boleh menderita karena kamu dan
Kisah sengsara Yesus ditulis dengan menggenapkan di dalam dagingku apa
panjang dan detail karena tiga hal; yang kurang dari penderitaan Kristus
untuk tubuh-Nya yaitu jemaat.” (Kolose
Pertama ; Bagi umat Katolik sejak 1:24)
awal mengimani bahwa kisah sengsara
Yesus adalah wujud dari kisah setia Allah Kardinal Suharyo mengingatkan
yang tanpa batas. Mengutip perkataan bahwa kita dapat menemukan
Paulus kepada jemaat di Roma ; “Sebab sekurang-kurangnya dua
tidak mudah seorang mau mati untuk orang makna dalam kisah sengsara
benar, tetapi mungkin untuk orang yang baik Kristus dari perayaan Minggu
ada yang berani mati.” (Roma 5:7) Tetapi
Allah menunjukkan kasih setianya kepada
kita, dengan Kristus yang telah mati untuk
kita saat kita masih berdosa.

Kedua ; Orang tidak percaya bahwa
Yesus sungguh-sungguh mati, mereka
berpikir yang mati adalah orang lain.
Maka kisah sengsara Kristus ditulis
begitu panjang dan detail untuk

12

Palma ini, yang sesuai dengan kondisi LIPUTAN UTAMA
sekarang, yaitu ;
1. Kita diajak untuk mengikuti Yesus Jalan kasih selalu ada pengorbanan.
Maka kita dapat terlibat secara langsung
ke dalam Yerusalem. Tidak cukup dengan diam di rumah, mengikuti ajakan
kita mengelu-elukan sedahsyat para pemimpin kita. Walaupun tidak
apapun kalau kita tidak ikut terlibat menyenangkan, tapi menjadi wujud
mengikuti Kristus di dalam jalan pengorbanan kita untuk menghentikan
kasih-Nya. wabah ini. Bagi kita yang memiliki
2. Diajak untuk membaca pengalaman kemampuan materi, supaya membaginya
hidup kita dalam terang kasih Yesus kepada saudara-saudara yang terdampak
yang terwujud dalam pengorbanan atau saudara kita yang ada di garda depan.
Kristus.
Kasih yang terbatas itu sederhana, tapi
Sekarang kita perlu bertanya kasih yang tak terbatas itu luar biasa
kepada diri sendiri dalam mewujudkan
keterlibatan kita mengikuti Yesus di Perayaan Minggu Palem 5 April, 2020
jalan kasih-Nya. Melihat saudara- Oleh Bapa Uskup Ignatius Kardinal
saudara kita yang karena tanggung Suharyo
jawab dan kerelaannya mengemban Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke
tugas kemanusiaan, mempertaruhkan Surga
keselamatannya untuk membantu Paroki Katedral – Jakarta
sesama. Ditulis oleh Erin

13





LIPUTAN UTAMA

Menjadi Manusia Paus Fransiskus mencium kaki imigran sebelum memimpin
yang Ekaristis Castelnuovo, dekat Roma, Italia, Kamis (24/3/2016). (Reuter

Perayaan Kamis Putih, mengenangkan dan konselebran RP Yohanes Maryana,
perjamuan malam terakhir antara Yesus SJ serta RP Christoforus Kristiono Puspo,
dan murid-murid-Nya dimasa lalu, kali SJ ini tepat dimulai pada pukul 17.00 WIB.
ini diselenggarakan dengan cara yang Di awal misa, Romo Hani mengajak umat
berbeda dari biasanya. Awal dari rangkaian semua untuk bergabung dan berhimpun
Trihari Suci yang biasanya dirayakan bersama seperti Yesus dan murid-murid-
dengan meriah, kini dinikmati lewat Nya saat merayakan perjamuan malam
kesederhanaan sebuah layar kaca persegi terakhir, dimana Yesus memberikan
panjang yang ada di rumah. kenangan kepada kita akan kasih-Nya,
akan wasiat-Nya, agar kita semua saling
Hari Kamis (9 /4/20) ketika waktu mengasihi dan berani untuk merendahkan
menunjukkan pukul 16.30 WIB, sudah diri, melayani, bahkan mengorbankan diri.
terlihat angka yang menunjukkan berapa
orang yang sedang menunggu untuk Dalam homili yang dibawakan oleh
terhubung dengan Perayaan Ekaristi di Romo Kristiono, beliau mengatakan bahwa
hari Kamis Putih yang disiarkan secara dalam Perayaan Kamis Putih ada dua
langsung dari Gereja Santa Perawan Maria peristiwa penting, yaitu saat dimana Yesus
Diangkat ke Surga, Paroki Katedral Jakarta membasuh kaki ke-dua belas murid-Nya
lewat YouTube Channel. dan saat Yesus makan bersama murid-
murid-Nya untuk yang terakhir kalinya.
Misa konselebrasi dengan selebran
utama RP Albertus Hani Rudi Hartoko, SJ Saat membasuh bagian tubuh kita, kita

16

LIPUTAN UTAMA

Sumber foto : https://www.liputan6.com/photo/read/2467693/luar-biasa-paus-n misa Kamis Putih, di sebuah lokasi penampungan diNya sendiri sepenuh-penuhnya sebagai
fransiskus-cium-kaki-imigran-muslim?page=1rs/ Osservatore Romano) suatu keutuhan untuk orang lain. Dengan
demikian, kita diundang untuk menjadi
membersihkan bagian lahiriah diri kita. orang yang selalu berani berbagi, menjadi
Melalui peristiwa Yesus membasuh kaki manusia yang ekaristis. Dalam kondisi
para murid-Nya, kita diingatkan perlunya seperti sekarang, beliau mengajak kita
tidak hanya membasuh bagian tubuh untuk berbagi sehat dengan tetap menjaga
kita, namun kita diundang juga untuk kesehatan, karena jika kita sehat, maka
membiarkan hati kita dibasuh oleh Kasih orang lain pun sehat. Kesehatan kita
Allah sehingga kita menjadi bersih dari iri saat ini tergantung pada orang lain dan
hati, kesombongan, intoleransi, dendam, demikian pula sebaliknya. Beliau juga
serta ketidakpekaan terhadap orang lain. mengajak kita untuk melakukan aksi nyata
Lebih jauh lagi, beliau mengajak kita untuk untuk membantu orang-orang sekitar
mengasihi sesama kita seperti kita telah kita dengan cara apapun yang bisa kita
dikasihi oleh Allah sendiri, dengan saling usahakan walaupun dengan cara atau
berbagi satu dengan yang lain, mulai dari bentuk kepedulian yang sangat sederhana
orang-orang yang terdekat dengan kita, agar orang lain juga mampu merasakan
yaitu keluarga kita masing-masing. kasih Allah melalui diri kita sebagai
pengikut Kristus.
Saat melakukan perjamuan malam
terakhir, Yesus tidak hanya memberikan Perayaan Kamis Putih yang mendapat
roti kepada para murid-Nya yang 14.287 views ini ditutup oleh kata-kata
merupakan makanan jasmaniah, namun Romo Hani yang menganjurkan para
lebih jauh lagi Yesus memberikan diri- keluarga untuk makan bersama dan
berdoa bersama untuk menemani Yesus
malam ini, serta berpesan agar kita tetap
di rumah, tetap tenang, tetap bersemangat,
tetap menjaga kebersihan, kesehatan,
dan hati kita serta jemari kita, agar saring
sebelum sharing.

Untuk mengakhiri misa, Romo Hani pun
sedikit berpantun :

Beli buah manggis untuk keponakan
Dibawa rapi dalam keranjang anyaman
Hari Kamis Putih kita kenangkan
Dalam wujud pelayanan

Burung tekukur berkicau diwaktu pagi
Indah mengena di hati
Bersyukur dan berbagi
Itulah makna Ekaristi sejati

Misa Kamis Putih Gereja Santa Perawan Maria
Diangkat ke Surga Paroki Katedral Jakarta
Homili oleh RP Albertus Hani Rudi Hartoko, SJ

Ditulis oleh dee_5217

17



LIPUTAN UTAMA

Mengapa Disebut

Jumat Agung?

Mengapa Bukan

Jumat Sengsara?

Melalui bacaan Injil ( Yoh. 18:1-19:42) panjang yang diawali dengan pengantar “inilah
kisah sengsara Tuhan Yesus”, kita semua diajak menyimak bahwa sebenarnya yang kita
dengarkan bukan kisah sengsara, tetapi kisah Keagungan Kasih Tuhan, oleh karena itu,
hari ini tidak disebut jumat sengsara tetapi Jumat Agung. Dalam kisah, tidak diceritakan
Yesus ditangkap seperti seorang pesakitan, yang diceritakan adalah Yesus menyerahkan
diri. Ketika dihina, ditampar, Dia diam, seolah-olah bertanya kepada kita, siapa yang lebih
bermartabat, yang melakukan kekerasan atau yang diperlakukan tidak adil? Dan ketika Dia
wafat, Ia berkata sudah selesai, apa yang selesai? Yang selesai adalah tugas perutusan-Nya
menyatakan bahwa Allah adalah kasih. Membuat kita teringat sabda Yesus : “makanan-Ku
adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya”,
atau sabda lain, ketika Yesus berkata: “tiada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang
yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Sambil berharap untuk menerima
buah-buah penebusan secara melimpah, Bapa Uskup menutup homilinya dengan mengajak
umat untuk menghaturkan doa-doa permohonan kita.
Ibadat Jumat Agung, pkl 15.00
Oleh Bapa Uskup Ignatius Kardinal Suharyo
Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga
Paroki Katedral – Jakarta
Ditulis oleh Limut

19

LIPUTAN UTAMA Mari kita simak puisi Gusmus KH Mustopa
Bisri yang berjudul Tuhan Mengajarkan
Hura-Hura melalui Corona ini ;
Atas Nama
Tuhan itu Tuhan Mengajarkan melalui Corona
Semu Vatikan Sepi. Yerusalem Sunyi

Merayakan Paskah berbeda Tembok ratapan dipagari. Paskah tidak pasti
dengan mengalami Paskah. Ka’bah ditutup. Shalat Jumat dirumahkan
Umroh batal. Shalat Tarawih Ramadhan
Kita bersama-sama merayakan mungkin juga bakal sepi
Paskah dalam suasana yang Corona datang seolah-olah membawa
khusus dan berbeda. Kita tidak pesan bahwa ritual itu rapuh
bisa
Bahwa hura-hura atas nama Tuhan itu semu.
merayakan Paskah di dalam Bahwa simbol dan upacara itu banyak yang
gereja bersama para Imam dan
umat lainnya. Kita merayakan hanya menjadi topeng dan
Paskah dalam suasana komoditi dagangan saja.
keprihatinan bersama-sama Ketika Corona datang, engkau dipaksa
dengan seluruh umat manusia
yang dilanda virus Corona. Maka mencari Tuhan.
yang menjadi pertanyaannya Bukan di Basilika Santo Petrus, bukan di Ka’bah,
adalah? Apa makna yang bisa bukan di dalam gereja , bukan di masjid, bukan
kita petik kita merayakan Paskah di mimbar kotbah, bukan di majelis ta’lim, bukan
dalam suasana yang demikian? dalam misa minggu, bukan dalam shalat jumat.
Dan pesan Paskah macam Melainkan dalam kesendirianmu. Pada mulutmu
apa yang boleh kita wartakan
sebagaimana Yesus mengutus yang terkunci. Pada hakikat yang senyap.
perempuan-perempuan sebagai Pada keheningan yang bermakna.
saksi kebangkitan Kristus.
Merayakan Paskah dan mengalami Corona mengajarimu Tuhan itu bukan melulu
Paskah, kadang kala itu pada keramaian. Tuhan itu bukan
merupakan dua hal yang berbeda. melulu pada ritual.
Seringkali kita merayakan
Paskah dengan meriah, tetapi Tuhan itu ada pada jalan keputusasaanmu
mengalami Paskah merupakan dengan dunia yang berpenyakit.
hal yang berbeda. Semoga dalam
kesempatan kali ini, kita sungguh Corona memurnikan agama. Maka tidak ada
mengalami Paskah.Namun akan yang boleh tersisa kecuali Tuhan sendri.
sangat menggembirakan jika kita
bisa merayakan dan sekaligus Tidak ada lagi indoktrinasi yang menjajah nalar.
mengalami Paskah. Tidak ada lagi sorak sorai

2201 memperdagangkan nama Tuhan.
Datangi, temui dan kenali DIA di dalam relung

jiwa dan hati nuranimu sendiri.
Temukan Dia di saat yang teduh, dimana engkau

hanya sendiri bersama-Nya.
Sesungguhnya Kerajaan Tuhan adalah ada

dalam dirimu. Hati orang yang beriman
adalah Rumah Allah.

Biarlah hanya Tuhan yang ada. Biarlah hanya
nuranimu yang bicara. Biarlah para pedagang,

makelar, politikus dan para penjual agama
disadarkan oleh Tuhan melalui kejadian ini.
Semoga kita belajar mengambil hikmah dari

kejadian ini.

LIPUTAN UTAMA

Kiranya puisi yang sangat bagus ini yang bangkit tidak bisa dikurung oleh
boleh menjadi permenungan kita bersama, maut, oleh batu juga oleh Covid-19.
kita sebagai orang Kristiani. Suka cita Kuasa kebangkitan-Nya tetap bekerja
Injil memenuhi setiap orang yang telah dan ingin menjamah Anda semua.
mengalami perjumpaan pribadi dengan Terimalah Kristus yang bangkit dalam
Yesus dan setiap perjumpaan pribadi hidupmu, bahkan kalau engkau merasa
dengan Yesus yang bangkit membawa jauh, ambil langkah kecil datang kepada-
buah pembaharuan hidup dan pertobatan. Nya, Yesus menantimu dengan tangan
Paskah berarti bangkit melangkah. Paskah terbuka. Bagi orang Kristiani tidak ada
berarti menjadi manusia baru. Paskah jalan buntu. Bagi orang Kristiani selalu
berarti transformasi. Kita diajak untuk ada jalan , pengharapan. Semoga kita
bertransformasi dari takut, duka cita, sungguh mengalami Paskah. Berkat kuasa
kegagalan, frustasi, amarah, dendam, kebangkitan Kristus kita semakin kokoh
ragu, skeptis, apatis. Itulah batu-batu beriman, semakin imun terhadap segala
yang menutup pintu hati kita. Semoga kita virus dan kita juga semakin aman dan
semakin mengalami perjumpaan dengan karena itu kita percaya amin. Iman, imun,
Kristus yang bangkit yang membawa aman dan amin.
pembaharuan dan sumber suka cita kita.
Misa Sabtu Vigili, pkl. 19.00
Pintu gereja boleh dikunci tapi tak Oleh Rm. Hani Rudi Hartoko, SJ
boleh menutup pintu hati. Dimana ada Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke
kebangkitan dan suka cita memperkokoh Surga
fondasi iman kita. Membuat kita menjadi Paroki Katedral – Jakarta
pribadi yang sehat memiliki imunitas Ditulis oeh Cika Tobing
daya tahan. Kita yakin bahwa Yesus

Vatikan memutuskan menutup Basilika dan lapangan Santo 21
Petrus untuk turis. (liputan6.com-11/03/2020)

https://www.liputan6.com/global/read/4198966/foto-khawatir-corona-vatikan-tutup-basilika-dan-lapangan-santo-petrus?page=1





LIPUTAN UTAMA

Pesan Paskah
Kardinal
Suharyo di
Tengah Wabah
Corona

“Pertama-tama saya ingin pada umumnya dan bangsa Indonesia
mengucapkan Selamat Hari Raya Paskah pada khususnya, sedang mengalami
kepada saudari-saudara sekalian, pandemi wabah virus Corona ini?
keluarga-keluarga dan komunitas saudara. Sebab Merebaknya Wabah
Kita berharap semoga Kristus yang bangkit
menjadi kekuatan bagi kita untuk terus Ada berbagai pendapat yang berbeda-
melangkah maju penuh harapan akan beda. Salah satu pendapat yang menarik,
masa depan yang lebih baik,” ungkap disampaikan dengan sangat hati-hati.
Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Ignatius Masuk akal, akal budi kita tetapi juga
Kardinal Suharyo saat homili pada Misa akal iman kita. Pendapatnya begini:
Hari Raya Paskah. bisa jadi wabah adalah reaksi natural
atas kesalahan manusia secara kolektif
Misa Paskah ini disiarkan langsung terhadap alam. Dalam bahasa iman: wabah
oleh TVRI dan secara live streaming oleh antara lain disebabkan oleh dosa ekologis.
Hidup TV dari Gereja Katedral Jakarta pada Yang dimaksudkan kira-kira begini : wabah
Minggu, 12 April 2020 pukul 09.00 WIB. muncul karena manusia telah merusak
Lebih lanjut beliau mengungkapkan dalam tatanan dan harmoni alam. Perusakan
homili singkatnya: alam itu membuat alam tidak seimbang
lagi dan ini mempunyai akibat yang sangat
Perayaan Paskah selalu ditandai luas dan beragam. Misalnya : pemanasan
dengan Lilin Paskah. Dan pada setiap bumi, perubahan iklim, polusi yang
Lilin Paskah selalu ditulis tahun ketika mengotori semua elemen alam di darat,
Paskah itu dirayakan. Oleh karena itu di laut, maupun di udara dan munculnya
yang tertulis pada Lilin Paskah ini adalah berbagai macam penyakit baru.
tahun 2020. Pesannya jelas, yaitu agar
perayaan Paskah terus berarti, bermakna Ketidakseimbangan alam ini membuat
dan relevan, khususnya pada tahun ketika tubuh manusia tidak seimbang pula.
Paskah itu dirayakan. Oleh karena itu kita Imunitas melemah sehingga manusia
bisa bertanya, apa relevansi perayaan menjadi rentan terhadap wabah.
Paskah pada masa kita umat manusia Seharusnya alam memiliki caranya sendiri

24

LIPUTAN UTAMA

Uskup Ignatius Kardinal Suharyo sedang memberikan berkat penutup saat Misa
Paskah Live Streaming melalui kanal Youtube Komsos Katedral

untuk meredam wabah. Tetapi ketika solidaritas yang dahsyat dalam berbagai
nafsu keserakahan dan kesombongan macam bentuknya. Dalam bahasa
manusia telah merusak alam, wabah tidak iman : tumbuhnya kerelaan berkorban,
terbendung. tumbuhnya solidaritas adalah Paskah yang
Dosa Ekologis nyata.

Mengenai keserakahan manusia Semoga semua yang baik, tidak
ini, Paus Fransiskus mengatakan ; berhenti ketika nanti wabah ini lewat.
“Dengan keserakahannya, manusia mau Tetapi kita juga masih berharap, bahkan
menggantikan tempat Allah dan dengan dituntut untuk merayakan Paskah yang
demikian akhirnya membangkitkan lain, yakni Paskah Ekologis. Ketika kita
pemberontakan alam.” Kita semua terlibat dibebaskan dari dosa ekologi, kolektif
di dalam dosa terhadap harmoni alam maupun pribadi, dibebaskan dari sikap
yang telah diciptakan oleh Allah sebagai tidak peduli terhadap alam, atau bahkan
semua baik dan amat baik adanya. Itulah nafsu merusak alam dan dianugerahkan
yang disebut, sekali lagi, dosa ekologis. kepada kita kekuatan untuk terus
mewujudkan Paskah Ekologis itu.
Wabah menurut pendapat ini adalah Memulihkan alam yang rusak, merawat
isyarat alamiah, bahwa manusia telah dan menjaganya sebagai Ibu Bumi, rahim
mengingkari jati dirinya sebagai citra kehidupan yang sejahtera.
Allah yang bertugas untuk menjaga
harmoni alam, bukan merusaknya. Wabah Selamat Paskah dan moga-moga Tuhan
menyadarkan bahwa manusia adalah yang bangkit menguatkan kita dalam niat-
ciptaan yang rapuh, yang tidak mungkin niat baik kita.
bertahan jika alam ciptaan lainnya
dihancurkan. Misa Minggu Paskah, pkl.09.00
Lahirnya Kebaikan demi Kebaikan Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke
Surga
Kita bersyukur karena di tengah- Paroki Katedral – Jakarta
tengah pandemi wabah virus Corona ini, Ditulis oleh DenyKuz
kita menyaksikan kerelaan berkorban,

25





LIPUTAN UTAMA

Photo by twinsfisch on Unsplash

Bertobatlah Masa Prapaskah bagi orang Katolik
dan Percayalah diawali dengan memperingati Hari Rabu
kepada Injil Abu. Peringatan Rabu Abu adalah sebuah
peristiwa dimana dahi kita diberi tanda
salib dari abu yang sudah diberkati
oleh Imam sebagai tanda bahwa kita
manusia yang berasal dari debu dan
akan kembali menjadi debu. Abu yang
diberkati merupakan abu yang berasal
dari pembakaran daun palma kering yang
kita gunakan untuk merayakan peristiwa
Minggu Palma pada tahun sebelumnya.
Peristiwa yang menandakan saat dimana
Yesus disambut di gerbang Yerusalem
sebelum kemudian menjalani kisah
sengsara-Nya. Abu yang ditandai di dahi
kita diharapkan dapat menjadi pengingat

28

LIPUTAN UTAMA

bagi kita bahwa kita adalah manusia lemah untuk memperdalam doa-doa yang kita
dan mudah jatuh dalam dosa, namun ungkapkan kepada Tuhan. Kita tidak lagi
sekaligus kita membutuhkan rahmat dan hanya berdoa tentang keinginan diri
belas kasih Tuhan. sendiri, melainkan mendoakan orang-
orang yang membutuhkan belas kasih
Masa Prapaskah yang kita jalani sering Tuhan dan pertolongan Tuhan. Dan yang
juga disebut dengan Retret Agung. Retret berikutnya adalah puasa dan berpantang,
sendiri mempunyai makna religius yang kegiatan ini sesungguhnya tidak diarahkan
cukup dalam, yakni meluangkan waktu untuk diri kita sendiri. Melalui berpuasa
dari keseharian kita untuk berefleksi, dan berpantang, secara tidak sadar akan
berdoa, bermeditasi dan berbuat baik. membawa kita pada sikap hidup yang
Memasuki Masa Prapaskah, kita diajak lebih baik, semakin jujur, semakin adil dan
untuk mengarungi tiga rangkaian waktu. memampukan kita untuk memandang
Pertama, waktu yang lalu (masa lalu) kita orang lain dengan lebih bijaksana.
diajak untuk merenungkan perbuatan-
perbuatan kita pada masa yang lalu, yang Rabu Abu yang kita peringati
sekiranya membuat kita menjauh dari sebagai awal Masa Prapaskah adalah
kuasa Tuhan. Kedua, masa sekarang. tradisi yang kita ikuti dari sejak gereja
Dengan berkaca pada kenangan di masa didirikan. Tradisi Paskah Yahudi yang
yang telah lalu, kita diharapkan dapat merupakan pembebasan bangsa Israel
memiliki hidup yang baik untuk diri kita dari perbudakan Mesir selama 40 tahun
sendiri lalu kemudian akan berdampak yang tertulis dalam Perjanjian Lama,
baik juga bagi orang-orang maupun mempunyai penghayatan yang baru di
lingkungan hidup di sekitar kita. Lalu dalam Perjanjian Baru. Paskah dalam
yang ketiga adalah di masa yang akan Perjanjian Baru tidak hanya mengacu pada
datang, dengan hidup baik yang sudah berakhirnya perbudakan bangsa Israel dari
kita terapkan di masa sekarang kelak Mesir, melainkan terputusnya perbudakan
diharapkan bisa menjadi kebaikan untuk manusia dari dosa yang ditebus dengan
diri kita dan orang lain di masa depan. pertumpahan darah Yesus di kayu
salib. Dan untuk mempersiapkan diri
Dalam bacaan Injil di hari Rabu Abu, menyambut pertobatan yang Yesus sendiri
tersirat beberapa hal sebagai gambaran lakukan, Masa Prapaskah diharapkan
yang dapat menuntun kita kepada hidup menjadi semangat baru bagi kita untuk
baik selama kita menjalankan masa memusatkan diri kita untuk membangun
prapaskah diantaranya ; derma, doa dan kembali relasi kita dengan Tuhan Allah
puasa / pantang. Derma atau amal kasih yang sempat rusak karena kuasa si
secara langsung mengajak kita untuk jahat dengan melakukan derma, doa dan
berbagi hal-hal baik yang ada dalam hidup berpuasa.
kita untuk sesama yang membutuhkan
dengan ketulusan hati tanpa hasrat untuk Mari kita mempersiapkan diri kita
memamerkan pada orang lain. Berikutnya dengan meningkatkan kualitas hidup kita
adalah doa. Dalam Masa Prapaskah ini, agar semakin baik dan menghayati penuh
kita diajak untuk meningkatkan doa- masa pertobatan kita untuk menyambut
doa kita secara kuantitatif dan kualitatif. Yesus sendiri yang mengorbankan diri,
Dari yang biasanya hanya doa pagi dan menebus dan menyelamatkan kita dari
malam, kita meningkatkannya dengan belenggu dosa yang membuat manusia
menambah jumlah doa dalam satu hari, itu terpisah dari Tuhan dan menderita. Tuhan
yang dimaksud meningkatkan doa secara Yesus Memberkati kita. Amin.
kuantitatif. Sedangkan, meningkatkan doa-
doa kita secara kualitatif, kita diingatkan Cika Tobing

29

INSPIRASI

Kisah Kasih Pulo Indah dan Komplek Mas Naga juga
Nasi Bungkus menyumbangkan nasi bungkus kepada
saudara terdampak banjir.
Hujan yang deras dengan durasi
yang cukup lama pada bulan Februari Hingga pada siang hari nasi bungkus
lalu membuat beberapa wilayah di kota yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan
Jakarta mengalami kebanjiran. Tidak laporan Kaling untuk warga terdampak
luput di beberapa lingkungan yang banjir adalah sekitar 500 bungkus dan
ada di dalam Paroki Pulo Gebang juga pada malam harinya PSE dan Tim PaGer
kebanjiran. Tercatat dan dilaporkan oleh kembali membuat dan mengumpulkan
Ketua Lingkungan kepada Paroki ada 9 sekitar 500 nasi bungkus untuk memenuhi
lingkungan yang masuk dalam 3 wilayah kebutuhan warga akan makanan siap
terdampak banjir, yaitu Wilayah 2, 6 dan santap.
13.

Ketinggian air beragam dari sekitar
semata kaki yang masuk ke dalam rumah,
hingga selutut orang dewasa. Kesulitan
yang dialami warga saat air cukup tinggi
adalah sulitnya warga untuk bergerak
keluar dan mencari kebutuhan makanan
bagi keluarga. Sehingga Seksi PSE Paroki
Pulo Gebang menggalang bantuan untuk
membantu merigankan kesulitan warga
tersebut.

Bantuan yang diberikan harus yang
bisa langsung dikonsumsi mengingat
air yang masuk ke dalam rumah akan
menyulitkan warga jika harus memasak
lagi. Maka nasi bungkus menjadi pilihan
praktis sekaligus memberikan energi bagi
warga untuk bebersih setelah air surut.

Dapur umum dadakan pun digelar di
rumah Koordinator Tim PaGer (Panitia
Gerakan Tahun Keadilan Sosial) di Pulo
Gebang blok A yang kebetulan juga Ibu
Ninik adalah bagian dari Seksi PSE,
sehingga terbentuk sinergi antara
Seksi PSE dan Tim PaGer. Tidak lama
secara tangkas beberapa ibu-ibu paroki
datang untuk bekerjasama memasak
dan membungkus. Keluarga dari Taman

30

INSPIRASI

Untuk pendistribusian nasi
bungkus, OMK dengan penuh
sukacita hadir membantu. Orang-
orang muda ini tidak enggan
turun ke wilayah terdampak banjir
walaupun kaki harus terendam air
selama berjam-jam , menyusuri
jalan-jalan sepanjang Harapan Baru
Regency, Kayu Tinggi dan PGP blok
H sambil membawa jinjingan berat
makanan dan mengetuk setiap pintu
warga untuk memberikan bantuan.

Terimakasih untuk sinergi yang
indah, sehingga dapat meringankan
kesulitan saudara-saudara kita.

Tuhan memberkati
(Iwan, Ari, Aldi)
Erin/Foto : OMK

31





INSPIRASI

Perawat D Menguatkan dalam membantu pasien juga hati
Hati Hadapi Covid-19 yang kuat serta tak lupa berdoa mohon
penyertaan Tuhan.
Seorang ibu sekaligus perawat di
sebuah RS Swasta ini menyanggupi diri Ibu D pernah merasa mengalami
untuk masuk dalam barisan terdepan kekalahan saat satu pasiennya meninggal,
membela pasien yang terinfeki virus tapi hal tersebut tidak membuatnya
Covid-19. Bukan pasien yang bergejala berlama bersedih, hatinya harus kembali
ringan, tapi pasien darurat yang tegar untuk melanjutkan perjuangan.
sudah mengalami gagal nafas dan Belum lama Ibu D mampu memenangkan
harus menggunakan ventilator untuk satu pertandingan, pasiennya yang
menyambung hidupnya. terinfeki Covid-19 berhasil sembuh
setelah berjuang di ICU mengalami gagal
Dalam wawancara, ibu yang nafas yang rasanya lebih mirip dibekap
mempunyai satu putri dan dua putra ini hidung dan mulut dengan plastik, hingga
mengaku tidak gentar, karena energi seberapapun berusaha hidungnya tidak
berani sangat diperlukan untuk maju bisa digunakan untuk menarik udara sama
menghadapi virus ini, berani dalam arti sekali, ujar pasien yang berhasil pulih dan
menggunakan APD (Alat Perlindungan Diri) bisa berkomunikasi kembali.
sesuai aturan, mempunyai pengalaman
yang cukup baik sehingga bisa tangkas Saat menggunakan APD, Ibu D
mengalami keterbatasan gerak,
ketumpulan indra pendengaran,
penciuman dan peraba. Dalam
keterbatasan tersebut tenaga medis
dengan pakaian Hazmat yaitu pakaian
pelindung juga tidak bisa makan, minum
ataupun ke kamar mandi, semua harus
ditahan hingga shift berikutnya. Setelah
tugas selesai Ibu D harus segera
melepaskan perlengakapan APD sekali
pakainya tersebut dan langsung mandi,
berganti pakaian sebelum kembali ke
rumah. Pernah juga karena keterbatasan
APD Ibu D menggunakan plastik sampah,
dengan tetap melindungi bagian wajah
semaksimal mungkin. Tapi baginya hal
terebut bukan keluhan besar, apalagi
setelah melihat perjuangan pasien
diujung maut yang sedang berjuang untuk
bernafas. “Sudah yakin saja saya pasti
bisa.” Ujarnya meneguhkan hati.

Pasien positif Covid-19 bukan hanya
harus berjuang untuk melawan sakitnya
sekujur tubuh dan sulitnya bernafas,
tapi juga harus berusaha mendapatkan

34

INSPIRASI

https://news.detik.com/x/detail/intermeso/20200406/Bahu-Membahu-Bantu-Tenaga-Medis/

pengobatan yang mumpuni. Rata-rata satu Ucapnya diakhir wawancara.
pasien akan membutuhkan 10 botol obat Ya, semoga kondisi ini cepat berlalu.
dalam seharinya yang dapat membantu
meningkatkan imun tubuh, satu botolnya Jika tenaga medis dan siapapun yang
saja harganya berkisar 4-5 juta, jadi jika berada di baris depan sudah berjuang
harus di ICU selama lima hari, total akan mempertaruhkan keselamatan dan
membutuhkan sekitar 50 botol. “Mahal meletakkan diri dan hati keluarganya
sekali kan? Maka saya mohon di rumah diurutan kedua dengan mengutamakan
saja, jangan keluar-keluar jika tidak pasien Covid-19, maka layaklah kita yang
penting sekali. Jika harus berbelanja membaca ini juga teguh diam di rumah
bersihkan semua barang di luar sebelum saja dengan keterbatasan apapun yang
dibawa masuk ke dalam rumah.” Ibu D dialami, guna memutus rantai penyebaran
mengingatkan. virus. Semoga kita bisa memiliki hati
seperti perawat Ibu D, yaitu selalu
Perawat berhati baja ini sempat merasa melindungi diri dan orang sekitar dengan
sedih jika teringat putra putrinya yang menjaga jarak, rajin mencuci tangan dan
harus bersekolah di rumah yang terkadang menguatkan hati.
karena keterbatasan waktu dan tenaganya
tidak selalu bisa membantu membimbing Stay safe
mereka membuat tugas dari sekolahan. Stay hope
Badai pasti berlalu!
“Semoga kondisi ini cepat pulih, Erin
sehingga semua bisa kembali normal.”

35

INSPIRASI

Shift Malam
Panjang di
Tengah Wabah

Seorang TTK (Tenaga Teknis prosedur ketat, misalkan saat
Kefarmasian) yang berdinas di sebuah harus ke toilet, pakaian APD yang
farmasi disalah satu RS swasta di Jakarta dibuka harus langsung dibuang dan
mengungkapkan bahwa dirinya tidak setelah dari toilet mereka harus
menyangka akan mendapatkan tugas di mandi untuk mengenakan APD baru
farmasi bagian UGD ISPA, yaitu farmasi lagi. Tantangan jam yang demikian
24 jam di dalam RS yang membantu panjang menuntut tim farmasi harus
menyediakan kebutuhan obat dari pasien pandai mengelola rasa haus ditengah
UGD ISPA di RS tersebut. suhu udara rungan yang cukup dingin.
Mereka tidak makan apalagi makanan
Karena UGD ini beroperasi selama yang cepat menimbulkan rasa haus,
24 jam, maka bagian farmasi pun harus tapi tetap harus rajin membasahi
berjaga selama 24 jam dengan sistem tenggorokan menjaga supaya tidak
shift. Awal menjalani tugas, ibu dengan dua kering.
putri satu putra ini mendapat shift malam
hari, pukul 19.00 hingga 08.00. Selama Pasien yang datang dengan
bertugas ibu yang akrab dipanggil Rini keluhan demam dan batuk akan
harus mengenakan APD lengkap dari ujung diarahkan ke klinik ISPA bagian luar
kepala hingga ujung kaki. Jam tugas yang untuk diobservasi, jika hasil observasi
demikian panjang menuntut tim farmasi pasien dalam kondisi baik dan tidak
harus selalu dalam kondisi prima, apalagi mengarah pada gejala suspect Covid-19
harus mengalami keterbatasan makan, maka pasien boleh pulang dan dibekali
minum hingga ke toilet. paket obat demam dan batuk. Tapi jika
pasien mengalami sesak hingga kesakitan
Walaupun tidak menghadapi pasien maka RS akan langsung mengarahkan
berskala berat secara langsung, Ibu pasien ke UGD ISPA untuk diberikan
RIni dan kawan-kawan harus menjalani

36

INSPIRASI

bantuan ventilator sambil menjalani Dirinya merasa bersyukur bahwa keluarga
proses observasi. Saat kondisi pasien dan orang-orang disekitarnya mendukung
sudah stabil, maka pasien akan dirawat profesi dan pelayanannya.
di ruangan khusus. Selanjutnya pasien
menunggu hasil lab untuk memastikan Ibu Rini memberikan catatan, bahwa
positif Covid-19 atau tidak. Pasien akan jika kita merasakan gejala seperti
didaftarkan ke RS rujukan bila hasil lab demam, batuk dan sesak harus bersegera
menunjukkan hasil positif, pun kalau memeriksakan diri ke RS, kita juga harus
masuk dalam daftar antrian pihak RS akan jujur saat diminta keterangan oleh pihak
merawat hingga mendapatkan ruangan di RS. Misalkan keluhan apa saja yang kita
RS rujukan dengan diantar menggunakan rasakan, informasikan perjalanan yang
ambulan. pernah atau baru saja kita lakukan dan
dengan siapa saja kita sudah berinteraksi.
Ibu Rini dan kawan-kawan dalam Supaya tim dokter dapat memberikan
tim farmasi UGD ISPA inilah yang akan penanganan yang tepat. Karena jika
menyiapkan semua kebutuhan obat yang ada hal yang kita sembunyikan lalu
diperlukan oleh pasien di dalam UGD kita ditempatkan pada lokasi dan cara
ISPA. Rumah sakit melindungi tim farmasi penanganan yang tidak tepat maka akan
berakibat sangat fatal baik bagi diri sendiri
dengan mengarahkan maupun orang lain.
pasien menebus obat
melalui jendela yang Mari jaga kesehatan, istirahat cukup,
sudah diberi tirai olahraga, makan dan minum cukup serta
berbahan plastik tebal yang terpenting adalah berpikir positif,
yang membatasi yakin bahwa esok akan lebih baik.
pasien dengan
Rini/Erin/Foto : Rini dan tim
petugas farmasi. Jika
Ibu Rini bertugas
mengantarkan obat
ke UGD langsung,
maka dirinya
harus memeriksa
kelayakan APD

yang dikenakannya
sekali lagi sebelum
masuk dan
memberikan obat
kepada perawat.
Selesai bertugas sebelum pulang ke
rumah tim farmasi kembali melepaskan
APD untuk mandi. Ibu Rini setibanya di
rumah sebelum masuk, sang suami sudah
bersiap dengan semprotan disinfektannya
membantu membersihkan barang-barang
yang dibawanya, lalu segera pergi mandi
sebelum berinteraksi dengan keluarga.

37

38

39

INSPIRASI

PENGALAMAN
PARA
SUSTER

#DiBiaraAja

Virus Corona atau Covid-19 kian dengan Social Distancing (jarak sosial).
merebak di seluruh dunia. Virus Kebijakan ini berdampak langsung pada
yang membahayakan ini menyerang beberapa bidang terutama sekolah, tempat
siapapun melalui berbagai cara dan sarana peribadatan, kantor-kantor, dll. Maka
yang mungkin selama ini tidak terpikirkan pemerintah menghimbau agar semua
oleh kita sehingga kita menjadi was-was dilakukan dari rumah secara online untuk
dan takut. Bahkan mungkin kita menjadi mengurangi penyebaran Virus Corona.
sangat parno (ketakutan yang berlebihan)
karena tidak ada yang bisa memprediksi Sebagai para Suster yang berkarya di
virus ini akan menyerang kita lewat apa. sekolah dan pastoral kami pun mentaati
Virus ini juga bisa mematikan bila imun himbaun tersebut. Selama di rumah aja (di
tubuh seseorang sedang lemah atau biara) banyak kegiatan yang dilakukan baik
tidak kuat. Sudah beberapa pekan ini secara bersama maupun pribadi sesuai
Covid-19 masuk dan menyerang Bangsa dengan tugas dan tanggungjawabnya
Indonesia. Hingga kini tidak sedikit orang masing-masing. Hal-hal yang dilakukan
yang terkena, belum lagi yang PDP (Pasien antara lain doa bersama sebagaimana
Dalam Pengawasan) dan tidak sedikit juga biasanya dilakukan yaitu doa pagi, sore,
yang meninggal. Meskipun kita tidak bisa dan malam, adorasi, meditasi, doa
menyimpulkan bahwa mereka meninggal, pribadi serta sembah sujud. Tetapi untuk
murni hanya karena Covid-19, beberapa waktu-waktu ini kami mengadakan juga
kasus ditemui pasien meninggal selain ibadat siang bersama yang didahului doa
terkena Covid-19 tapi juga memiliki riwayat Kerahiman dan sore hari doa Rosario
sakit yang lain, sehingga imunnya memang bersama setiap hari dengan intensi khusus
lemah. Namun kita tetap bersyukur karena bagi korban Covid-19, tim medis, tenaga
banyak juga yang akhirnya sembuh. sukarelawan, aparat pemerintah dan
memohon berakhirnya wabah Covid-19
Dengan adanya situasi demikian, ini. Lebih banyak hening dan mengisinya
maka pemerintah mengambil berbagai dengan meningkatkan hidup doa pribadi
kebijakan dan langkah, salah satunya secara khusus berdoa untuk para korban

40

INSPIRASI

Covid-19 dan para tim medis. Mengikuti adalah yang terbaik. Lebih banyak waktu
perayaan misa live streaming setiap hari di untuk membaca buku-buku rohani.
beberapa tempat, baik Jakarta, Bandung Semakin mencintai kebersihan. Tetap
dan Malang. Mendengarkan renungan bersyukur atas anugerah Kasih Allah
yang dikirim oleh Romo Susilo. Saling yang tetap setia menyertai meski dalam
memberikan sapaan, semangat dan saling situasi yang sulit sekalipun. Membuka
mendoakan. hati untuk lebih setia kepada-Nya,
menguatkan semangat Iman dan hidup
Selain itu juga mengerjakan semakin bersatu dengan Tuhan (sambil
pembukuan, olahraga, berjemur, merenungkan Mazmur 62 dan 63). Demi
melakukan pekerjaan rumah (menyapu, keselamatan diri dan pribadi, mentaati
menyetrika, membersihkan kamar pribadi, aturan baik dari Pemerintah maupun
mengepel, merapikan barang-barang, Gereja. Menjaga stamina agar tetap sehat
membersihkan halaman, dll). Menjaga dan bahagia. Semakin tumbuh sikap
kebersihan dan kesehatan diri. Selain itu peduli satu sama lain. Melatih kesabaran
acara-acara bersama dalam komunitas dan ketekunan dalam menghadapi situasi
lebih banyak terlaksana, bahkan dalam saat ini.
sarapan pagi yang biasanya cepat-cepat
tetapi sekarang ada waktu untuk bercerita Demikian kurang lebih yang dilakukan
serta bersendau gurau satu sama lain. para suster PIJ dengan #DiBiaraAja. Mari
Bekerja secara online dalam tugas yang kita saling mendoakan dan menyebarkan
menyangkut sekolah, menyapa mitra kerja berita baik dan benar.
(guru/karyawan) meskipun melalui WA.
Rangkuman Pengalaman Para Suster PIJ
Hikmah yang dapat dipetik dari Komunitas Cakung
peristiwa ini yakni semakin berpasrah
pada kehendak Tuhan dengan tetap TUHAN MEMBERKATI
berharap dan yakin pada rencana Tuhan
bahwa akan ada sesuatu yang indah
dibalik ini semua karena waktu Tuhan

41

INSPIRASI 400 paket

Behind sembako darurat Covid19
the Scene
Penggerak Proyek tanpa tanda jasa, hanya doa
semoga berguna
-PaGer, HAAK, PSE-

Paket Sembako

Mandi disinfektan sebelum
mengangkut sembako

Rehat setelah packing
400 paket sembako

Didoakan dan diberkati
oleh Romo Joy

Bongkar muatan

42

Menjalani proses
disinfektan lagi
supaya benar-benar aman
sampai ke umat

Halo pah!
Sembakonya udah dateng ini,

buruan pulang...

Saya dapat sembako
apa surat cinta to’ mas_

Tanda Tangan jendral...
sekarang!

Untung jadi korwil,
lumayan dapet masker
hehehe....

Walaupun lelah
tetap tersenyum

43





INSPIRASI

Paskah yang Nyata
Ditengah Wabah

Penerapan WFH (Work from Home) 3. Lomba menghias telur Paskah.
oleh pemerintah karena merebaknya virus Hasil karya ataupun proses pembuatan
Covid-19 bersamaan waktunya dengan ditampilkan dalam bentuk foto atau video
umat Katolik yang menyambut perayaan dan dikirim ke pengurus. Berikut beberapa
Paskah. Ketua Wanita Katolik RI Cabang ketentuan dalam lomba Menghias Telur
St. Gabriel, Henny Gunawan, ingin supaya Paskah yang akan dikumpulkan paling
Wanita Katolik yang ada di Cabang St. lambat tanggal 8 April 2020.
Gabriel merasakan Paskah yang nyata,
kemudian beliau menggelar rapat dengan a. Ketua Ranting menunjuk 1 (satu)
para pengurus cabang melalui media online, orang perwakilan untuk membuat hiasan
dan memperoleh kesepakatan bahwa : telur paskah dan mengirimkan hasil
rekaman video atau foto ke nomer WA yang
1. Seluruh anggota Wanita Katolik RI sudah ditentukan.
di Cabang St. Gabriel yang terdiri dari 11
ranting berjumlah 327 orang mendapatkan b. Durasi video paling lama 3 menit,
bantuan Vitamin C, dana diambil dari kas atau foto paling banyak 3 slide. Terdiri dari
cabang. Pengambilan Vitamin dilakukan proses pembuatan sampai menjadi hiasan
oleh ketua ranting masing-masing di depan telur Paskah yang sempurna.
Gereja St. Gabriel.
c. Telur Paskah yang dihias maksimal 3
2. Setiap anggo ta ranting diharapkan butir.
membuat gerakan Paskah yang nyata
dengan memberikan bantuan minimal 1 d. Hiasan selain dilukis, boleh
telur kepada siapapun yang kehilangan/ ditambahkan aneka bahan yang ramah
kekurangan penghasilan akibat virus lingkungan.
Covid-19.
e. Keputusan juri tidak dapat diganggu
gugat dan semua video atau foto yang
diterima akan dipublikasikan.

f. Hadiah:
• Juara I Rp 200.000
• Juara II Rp 150.000

46

INSPIRASI

• Juara III Rp 100.000 ditempel gambar bahan tisu (de coupage),
Sungguh diluar dugaan, 3 poin tersebut telur anti Corona, telur aneka bentuk lucu,
di atas ditanggapi dengan antusias oleh dan sebagainya yang dikreasikan dengan
ibu-ibu di ranting. Bantuan yang diberikan indah dan menggemaskan.
berupa sembako, misalnya minyak
goreng, telur 1 kg, beras, dan keperluan Juripun mengalami kesulitan karena
sembako lainnya. Aneka bentuk bantuan telur yang dihias dikerjakan dengan
tersebut diberikan kepada tukang peyek, sungguh-sungguh dan semuanya
tukang sampah, pekerja serabutan, tukang tampak indah. Setelah menimbang dan
bangunan dan lain-lain. Dari Ranting Petrus menghitung maka keluarlah pengumuman
memberikan bantuan berupa masker yang pemenangnya sebagai berikut : Juara I
dijahit sendiri oleh anggota ranting dan Ranting Kristoforus, perolehan poin 240
diberikan ke petugas kebersihan, satpam dengan tema Stay at Home, Juara II Ranting
dan pemulung. Elizabeth dengan perolehan poin 235 yang
Untuk lomba Menghias Telur Paskah memanfaatkan aneka bumbu dapur, dan
yang dilakukan di rumah masing-masing, Juara III Ranting Yakobus dengan perolehan
Ibu Christine Erin dari Komsos membantu poin 230 yang menampilkan telur dalam
menghitung poin sesuai spesifikasi yang sarang burung merpati. Selamat bagi para
sudah ditetapkan. Peserta mengirimkan pemenang dan selamat bagi ibu-ibu WK
aneka bentuk kreasi telur dan cara yang telah berpartisipasi. Semoga dapat
menghiasnya dalam bentuk foto dan video. terus menginspirasi dengan Gerakan
Ada telur yang dibuat menjadi boneka dari Paskah Nyata. Tuhan memberkati.
kain flanel dan kardus, telur di tempel
bahan rempah menjadi hiasan indah, telur Rita/Er/Foto : Ibu-ibu WK

KARYA YANA RANTING WK YAKOBUS

BAHAN2 YG DISEDIAKAN:
- telur rebus
- lem dan vernish
- tissue dapur bermotif
- gunting
- kuas

Tissue bermotif digunting
sesuai selera
Tissue dilepaskan sampai diperoleh
lapisan yg paling tipis lalu dilem
kepermukaan telur.
Setelah lem kering, lalu diolesi vernish .

Siap dipajang...

47

INSPIRASI

Masker Home Made
bagi Ojol dan Buruh

Berawal dari sebuah pertemuan arisan April sembako serta masker kami bagikan
rutin setiap bulan yang wajib kami hadiri, untuk Ojol dan Ojek sekolahan.
namun karena adanya pandemi Covid-19
ini kami harus melakukan arisan secara Namun ternyata tidak sampai disitu
online. Pada saat itulah para pengurus saja, Ibu-ibu WK Ranting Petrus masih tetap
WKRI Ranting Petrus berdiskusi tentang berapi-api dalam menjahit masker, bahkan
kontribusi apa yang mampu diberikan untuk Tuhan mengirimkan donatur dari Ibu WK
membantu bangsa dan negara dalam upaya Ranting Petrus untuk menyumbangkan
pencegahan penyebaran Covid-19, terutama vitamin, sehingga pada tanggal 11 April
bagi saudara-saudara yang terdekat. 2020 bisa kembali berbagi masker dan
vitamin untuk satpam komplek blok G dan
Lalu lahirlah ide untuk membuat C-D, Ojol, pedagang pinggir jalan, serta
paket sembako dan masker untuk penggali tanah yang sering berkumpul di
dibagikan kepada Ojol di sekitar Wilayah perempatan jalan Pulo Gebang Permai.
I. Paket sembako ini kami buat dari hasil
uang konsumsi arisan bulan April serta Ibu-ibu WK Ranting Petrus berharap
beberapa donatur Ibu-ibu WKRI Ranting akan ada sesi bantuan berikutnya serta
Petrus. Masker yang dibagikan tidak dibeli semakin banyak juga donatur yang tergerak
tetapi dijahit oleh Ibu-ibu WK ranting yang untuk membantu meringankan beban
mempunyai kemampuan menjahit dan saudara-saudara yang terdampak secara
rela memberikan waktu dan tenaga serta ekonomi akibat pandemi Covid19 ini.
kain demi upaya pencegahan penyebaran
Covid-19. Setelah semua selesai, tanggal 04 Tuhan Memberkati
E.Haryati/ Foto : E. Haryatti

48



INSPIRASI PSIKOLOGI

Belajar Tenang
Menghadapi Pandemi

Kenali gejala kesehatan mental keluarga yang mungkin terpengaruh oleh kondisi
pandemi dan bagaimana mengatasinya.

Beberapa waktu ini mungkin banyak kehidupan ekonomi dari masing-masing
dari kita yang merasa gelisah di tengah karyawan dan keluarganya. Dari segi
pandemi Covid-19. Berbagai pemberitaan pendidikan, siswa diberikan tugas-tugas
dan banjir informasi di sosial media turut melalui media-media Whatsapp, email,
mempengaruhi pikiran kita. video, dan mengharuskan tiap rumah atau
minimalnya tiap rumah memiliki akses
Ya, situasi Jakarta bahkan Indonesia internet sehingga dapat mengakses tugas.
saat ini sedang berjuang untuk memerangi Dari segi kehidupan sosial budaya juga
virus Covid-19. Berbagai situasi muncul menjadi terganggu, ada yang pernikahannya
merespon pandemi ini. Di beberapa wilayah ditunda bahkan dibatalkan.
terjadi kepanikan sosial seperti penolakan
pasien terindikasi Covid di beberapa unit Beberapa dinamika dampak di atas
kesehatan, penolakan jenazah, hingga memicu hadirnya gejala-gejala yang lebih
pengusiran terhadap tenaga kesehatan dari dalam yaitu dari segi psikis. Pada masa
kontrakan. Meski juga banyak pihak mulai ini wajar jika sering merasa bingung,
tergerak untuk saling membantu. Semua sedih, khawatir dan marah. Jika emosi ini
saling mengingatkan dan bahu-membahu berkepanjangan dan tidak dapat dikelola
untuk membantu pasien, mengembangkan maka menimbulkan gangguan-gangguan
gerakan masyarakat untuk peka terhadap psikologis, yaitu gangguan kecemasan,
kebersihan, juga kepedulian terhadap gangguan panik, gangguan psikosomatis
tenaga medis yang sudah merawat (merasa dirinya sakit, lalu muncul batuk,
dan harus jauh dari keluarga. Ada juga sesak dan lainnya), juga ada resiko
gerakan membantu masyarakat yang gangguan OCD (seseorang cenderung
kesejahteraannya menurun dikarenakan melakukan sesuatu berulang-ulang) dan
dampak gejolak ekonomi. lainnya.

Kehidupan selalu berimbang, dampak Untuk diketahui, kondisi sehat mental
lain yang dirasakan dalam situasi menurut WHO adalah ketika seseorang
memerangi Covid-19 ini adalah hal-hal yang dapat melakukan kegiatan sehari-hari
negatif. Adanya pembatasan pertemuan dengan mandiri, dapat mengambil
antar pribadi sehingga masing-masing keputusan dan mengenali potensi diri,
tempat kerja membuat kebijakan Work dapat produktif dan bekerja menghasilkan
From Home (WFH). Bagi sebagian kantor sesuatu, serta dapat memiliki kemampuan
tidak dapat memberikan gaji kepada berinteraksi dengan orang lain di
karyawannya dikarenakan tidak ada lingkungannya.
aktivitas produksi dalam beberapa waktu.
Hal ini akan berdampak juga terhadap Bila aspek-aspek ini masih dimiliki,
maka tidak perlu ada kekhawatiran. Sebab

50


Click to View FlipBook Version