The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Lamtiar Panjaitan, 2024-01-11 03:02:32

Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembelajaran atau Pembimbingan

Dokumen Perencanaan Pembelajaran atau Pembimbingan

DOKUMENLKH1.1DOKUMEN28SD NEGERI 002 NONGSA Lamtiar Panjaitan , S.Pd


CAPAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR Institusi : SDN 002 NONGSA Mata Pelajaran : PJOK Kelas : FASE B Tahun Pelajaran : 2023/2024 A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) Pendidikan jasmani, yang di Indonesia dikenal sebagai Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, menurut William H Freeman (2007: 27-28) adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani untuk meningkatkan individu peserta didik secara menyeluruh berupa aspek jasmani, mental, dan emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan setiap peserta didik sebagai satu kesatuan utuh antara jiwa dan raga. Pernyataan tersebut menjadikan pendidikan jasmani sebagai bidang kajian yang sangat luas dan menarik dengan titik berat pada peningkatan pergerakan manusia (human movement). Pembelajaran pendidikan jasmani dilaksanakan dengan menggunakan berbagai pendekatan, model, strategi, metode, gaya, dan teknik sesuai dengan karakteristik tugas gerak, peserta didik, dan lingkungan belajar. Pembelajaran diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah (psikomotor, kognitif, dan afektif) setiap peserta didik dengan menekankan pada kualitas kebugaran jasmani dan perbendaharaan gerak. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan dilaksanakan di sekolah secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat mengembangkan sikap positif peserta didik yang dapat menghargai manfaat aktivitas jasmani untuk meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh. Berbagai penjelasan ini menyiratkan bahwa pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan bukan semata-mata berurusan dengan pembentukan raga, tetapi melibatkan seluruh aspek perkembangan manusia sesuai dengan cita-cita terbentuknya Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri. B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) Tujuan mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah membentuk individu yang terliterasi secara jasmani, dengan uraian sebagai berikut: 1. Mengembangkan kesadaran arti penting aktivitas jasmani untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan individu, serta gaya hidup aktif sepanjang hayat. 2. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya meningkatkan dan memelihara kebugaran jasmani, kesejahteraan diri, serta pola perilaku hidup sehat. 3. Mengembangkan pola gerak dasar (fundamental movement pattern) dan keterampilan gerak (motor skills) yang dilandasi dengan penerapan konsep, prinsip, strategi, dan taktik secara umum. 4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai kepercayaan diri, sportif, jujur, disiplin, kerja sama, pengendalian diri, kepemimpinan, dan demokratis dalam melakukan aktivitas jasmani sebagai cerminan rasa tanggung jawab personal dan sosial (personal and social responsibility).


5. Menciptakan suasana rekreatif yang berisi keriangan, interaksi sosial, tantangan, dan ekspresi diri. 6. Mengembangkan Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri melalui aktivitas jasmani. C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan sebagai sebuah bidang kajian memiliki karakteristik: 1. Diorientasikan pada pembentukan peserta didik yang terliterasi secara jasmani dan mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata sepanjang hayat. 2. Melibatkan peserta didik dalam pengalaman langsung, riil, dan otentik untuk meningkatkan kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, dan keterampilan berkomunikasi, serta berfikir ke tingkat yang lebih tinggi melalui aktivitas jasmani. 3. Mempertimbangkan karakteristik peserta didik, tugas gerak (movement task), dan dukungan lingkungan yang berprinsip developmentally appropriate practices (DAP). 4. Penyelenggaraan di sekolah didasari nilai-nilai luhur bangsa untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila. 5. Memuat elemen-elemen keterampilan gerak, pengetahuan gerak, pemanfaatan gerak, serta pengembangan karakter dan internalisasi nilai-nilai gerak. Adapun elemen-elemen tersebut dideskripsikan sebagaimana dalam tabel berikut. Elemen-elemen Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PJOK serta Deskripsinya ELEMEN DESKRIPSI Keterampilan Gerak Elemen ini berupa kekhasan pembelajaran PJOK yang merupakan proses pendidikan tentang dan melalui aktivitas jasmani, terdiri dari sub elemen: a) Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar (Fundamental Movement Pattern), dan b) Aktivitas Pengembangan Keterampilan Gerak (Motor Skills) berupa Aktivitas Pilihan Permainan dan Olahraga, Aktivitas Senam, Aktivitas Gerak Berirama, serta Aktivitas Permainan dan Olahraga Air (kondisional) Pengetahuan Gerak Elemen ini berupa pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, serta kreasi konsep, prinsip, prosedur, taktik dan strategi gerak sebagai landasan dalam melakukan keterampilan, kinerja, serta budaya hidup aktif pada setiap sub elemen: a) Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar (Fundamental Movement Pattern), dan b) Aktivitas Pengembangan Keterampilan Gerak (Motor Skills) berupa Aktivitas Pilihan Permainan dan Olahraga, Aktivitas Senam, Aktivitas Gerak Berirama, serta Aktivitas Permainan dan Olahraga Air (kondisional) Pemanfaatan Gerak Elemen ini berupa pengetahuan dan keterampilan gerak serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, terdiri dari sub elemen: a) Aktivitas Pemeliharaan dan Peningkatan Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan dan Keterampilan, dan b) Pola Perilaku Hidup Sehat Pengembangan Karakter dan Internalisasi Nilainilai Gerak Elemen ini berupa pengembangan karakter dan internalisasi nilai-nilai gerak secara gradual yang dirancang melalui berbagai aktivitas jasmani, terdiri dari sub elemen: a) Tanggung Jawab Personal dan Sosial, serta b) Nilai-nilai Keriangan, Tantangan, Ekspresi Diri, dan Interaksi Sosial


CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN (PJOK) FASE B (UMUMNYA KELAS III DAN IV SD/MI/PROGRAM PAKET A) Pada akhir fase B, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam memvariasikan dan mengombinasikan berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak secara mandiri (tanpa meniru contoh) dilandasi dengan penerapan prosedur gerak yang benar, menerapkan prosedur aktivitas jasmani untuk pengembangan kebugaran dan pola perilaku hidup sehat, menunjukkan perilaku tanggung jawab personal dan sosial dalam jangka waktu tertentu secara konsisten, serta mendukung nilai-nilai aktivitas jasmani. ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN Elemen Keterampilan Gerak Pada akhir fase B peserta didik menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan variasi dan kombinasi aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak secara mandiri (tanpa meniru contoh) berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional). Elemen Pengetahuan Gerak Pada akhir fase B peserta didik menerapkan prosedur variasi dan kombinasi pola gerak dasar dan keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional). Elemen Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase B peserta didik dapat menerapkan prosedur dan mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jasmani sesuai ukuran dan intensitas aktivitas jasmani (ringan hingga sedang), menunjukkan kemampuan dalam menerapkan pola perilaku hidup sehat berupa perlunya aktivitas jasmani, istirahat, pengisian waktu luang, serta memilih makanan bergizi dan seimbang. Peserta didik juga dapat menunjukkan kemampuan dalam menerapkan prosedur pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, serta kesehatan diri dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menular. Elemen Pengembangan Karakter dan Internalisasi Nilai- nilai Gerak Pada akhir fase B peserta didik dapat menunjukkan perilaku bertanggung jawab untuk belajar mengarahkan diri dalam proses pembelajaran, menerima dan mengimplementasikan arahan dan umpan balik yang diberikan guru, serta mendukung adanya keriangan di dalam aktivitas jasmani.


ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN FASE B (KELAS IV) RASIONAL Rasional Alur Tujuan Pembelajaran adalah rangkaian tujuan yang disusun secara logis menurut ururtan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan dilaksanakan dengan menggunakan berbagai pendekatan, model, strategi, metode, gaya, dan teknik sesuai dengan karakteristik tugas gerak, peserta didik, dan lingkungan belajar. Semua itu diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah (keterampilan, pengetahuan, dan sikap) setiap peserta didik dengan menekankan pada kualitas kebugaran jasmani dan pembendaharaan gerak. Alur Tujuan Pembelajaran disusun berdasarkan metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran dilakukan berdasarkan pengalaman peserta didik pada fase B. CAPAIAN PEMBELAJARAN Pada akhir fase B ini, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam memvariasikan dan mengkombinasikan berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak dilandasi dengan pengetahuan yang benar secara mandiri, menerapkan prosedur aktivitas jasmani dan kebugaran untuk kesehatan, menunjukkan perilaku tanggungjawab personal dan sosial dalam jangka waktu tertentu secara konsisten, serta menerapkan nilai-nilai aktivitas jasmani. ELEMEN KETERAMPILAN GERAK Pada akhir fase ini peserta didik menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan variasi aktivitas pola gerak dasar, permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas olahraga air (kondisional) secara mandiri. Sub Elemen Keterampilan Pengembangan Pola Gerak Dasar Mempraktikkan variasi pola gerak dasar lokomotor, non- lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional. Alur Tujuan Pembelajaran Kata frasa Kunci/Topik konten dan Penjelasan Singkat Indikator Penilaian Profil Pelajar Pancasila Prakiraan Jam Glosarium 1. Mempraktikkan Variasi Aktivitas Pola Pengembangan Gerak Dasar Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam dalam Profil Pelajar Pancasila adalah tujuan besar (atau bahkan misi) yang ingin diwujudkan melalui sistem pendidikan. Profil lulusan, dalam 1.1 Mempraktikkan berbagai variasi pola Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan Melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, 8 – 12 JP


gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai permainan invasi. kemampuan dalam mempraktikkan berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai permainan invasi diantaranya: 1) Permainan sepak bola: menendang/mengoper, menghentikan, dan menggiring bola dengan benar. 2) Permainan bola tangan: melempar/mengoper, menangkap, dan menggiring bola dengan benar. non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan menendang/mengoper , menghentikan, dan menggiring bola permainan sepak bola. Melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan melempar/mengoper, menangkap, dan menggiring bola permainan bola tangan. Fase ini adalah dimensi Mandiri dan Gotong Royong. konteks ini adalah Profil Pelajar Pancasila, merupakan jawaban dari pertanyaan penting: “Karakter serta kemampuan esensial apa yang perlu dipelajari dan dikembangkan terusmenerus oleh setiap individu warga negara Indonesia, sejak pendidikan anak usia dini hingga mereka menamatkan sekolah menengah atas?” Keterampilan gerak adalah gerakangerakan dasar dalam olahraga yang dilakukan dengan satu teknik, kemudian gerakan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Untuk menjadi seorang olahragawan diperlukan keterampilan gerak yang baik agar dapat mencapai prestasi. Gerak dasar: Suatu pola gerakan yang mendasari suatu gerakan mulai dari kemampuan gerak yang sederhana hingga kemampuan gerak yang komplek, seperti: gerak dasar manusia (berjalan, berlari, melompat, dan melempar). Gerak lokomotor: Gerakan berpindah tempat dimana bagian tubuh tertentu saja yang digerakkan, seperti: berjalan, berlari, dan meloncat. Gerak non lokomotor: Gerakan yang tidak berpindah tempat, dimana 1.2 Mempraktikkan berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai permainan net. Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, non- lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai permainan net diantaranya: 1) Permainan bola voli: passing bawah, passing atas, dan servis bawah dengan benar. 2) Permainan bulu tangkis: memegang raket, posisi berdiri/ stance, gerakan Melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan passing bawah, passing atas, dan servis bawah permainan bola voli. Melakukan variasi perpaduan pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan memegang raket, posisi berdiri/ stance, 8 – 12 JP


kaki/footwork, servis panjang, servis pendek, pukulan forehand, dan pukulan backhand dengan benar. 3) Permainan tenis meja: memegang bet, posisi berdiri/ stance, gerakan kaki/ footwork, servis forehand, servis backhand, pukulan forehand, pukulan dan backhand dengan benar. gerakan kaki/footwork, servis panjang, servis pendek, pukulan forehand, dan pukulan backhand permainan bulu tangkis. Melakukan variasi perpaduan pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan memegang bet, posisi berdiri/ stance, gerakan kaki/ footwork, servis forehand, servis backhand, pukulan forehand, pukulan dan backhand permainan tenis meja. bagian tubuh tertentu saja yang digerakan, seperti: mendorong, menarik, menekuk, dan memutar. Gerak manipulatif: Gerakan dimaa ada sesuatu yang digerakkan, seperti: melempar, menangkap, menyepak, dan lain sebagainya. 1.3 Mempraktikkan berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai permainan lapangan. Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, non- lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai permainan lapangan diantaranya: 1) Permainan kasti: melempar/mengoper bola, menangkap, Melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan permainan kasti. Melakukan variasi pola 8 – 12 JP


memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan dengan benar. 2) Permainan rounders: melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan dengan benar. 3) Permainan bola bakar: melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan dengan benar. gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan permainan rounders. Melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan permainan bola bakar. 1.4 Mempraktikkan berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai beladiri. Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai beladiri diantaranya: 1) Pencak silat: kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, Melakukan pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan kudakuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat. Melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, 8 – 12 JP


elakan, dan hindaran dengan benar. 2) Karate: kuda-kuda, pukulan, tendangan, tangkisan, kihon, kata, dan komite dengan benar. non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan kudakuda, pukulan, tendangan, tangkisan, kihon, kata, dan komite beladiri karate. 1.5 Mempraktikkan berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai olahraga atletik. Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, non- lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai olahraga atletik diantaranya: 1) Jalan cepat: start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis dengan benar. 2) Lari jarak pendek: start, gerakan lari jarak pendek, dan memasuki garis finis dengan benar. 3) Lompat jauh: awalan, tolakan/ tumpuan, melayang di udara, dan mendarat dengan benar. 4) Tolak peluru: memegang peluru, awalan, menolak peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru dengan benar. Melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis jalan cepat. Melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan start, gerakan lari jarak pendek, dan memasuki garis finis lari jarak pendek. Melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan awalan, tolakan/ tumpuan, melayang di udara, dan mendarat lompat jauh. 8 – 12 JP


Melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan memegang peluru, awalan, menolak peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru. 1.6 Mempraktikkan berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai olahraga tradisional anak Indonesia. Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai olahraga tradisional anak Indonesia diantaranya: permainan egrang, balap karung, mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa, dan lain-lain dengan benar. Melakukan berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai olahraga tradisional anak Indonesia diantaranya: permainan egrang, balap karung, mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa, dan lain-lain. Melakukan berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai olahraga tradisional anak Indonesia diantaranya: permainan egrang, balap karung, 8 – 12 JP


mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa, dan lain-lain dalam bentuk permainan sederhana. Sub Elemen Keterampilan Aktivitas Gerak Berirama 2. Mempraktikkan pola gerak dasar lokomotor dan non-lokomotor aktivitas gerak berirama. Mempraktikkan pola gerak dasar langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/ dengan musik dalam aktivitas gerak berirama. Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan pola langkah dasar, gerak dan ayunan lengan dan tangan, pelurusan sendi, dan irama gerak dengan benar. Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan pola langkah dasar, gerak dan ayunan lengan dan tangan, pelurusan sendi, dan irama gerak mengarah pada tarian daerah dengan benar. Melakukan pola langkah dasar, gerak dan ayunan lengan dan tangan, pelurusan sendi, dan irama gerak aktivitas gerak berirama. Melakukan pola langkah dasar, gerak dan ayunan lengan dan tangan, pelurusan sendi, dan irama gerak mengarah pada tarian daerah aktivitas gerak berirama. Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam dalam Fase ini adalah dimensi Mandiri dan Gotong Royong. 4 – 8 JP 6 Sub Elemen Keterampilan Aktivitas Senam 3. Mempraktikkan berbagai variasi pola gerak dominan dalam aktivitas senam. Mempraktikkan variasi Pada akhir fase ini peserta Melakukan berbagai Profil Pelajar 4 – 8


berbagai pola gerak dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/ lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai. didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan berbagai perpaduan pola gerak dominan senam lantai tanpa menggunakan alat dengan benar. Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan berbagai perpaduan pola gerak dominan senam lantai dengan mengguna-kan alat dengan benar. perpaduan pola gerak dominan senam lantai tanpa menggunakan alat diantaranya: berdiri dengan menggunakan tumpuan kepala, berguling ke depan, berguling ke belakang, berguling ke samping kiri dan kanan, dan rangkaian senam ketangkasan aktivitas senam lantai. Melakukan berbagai perpaduan pola gerak dominan senam lantai dengan menggunakan alat diantaranya: lompat kangkang melewati teman yang berjongkok, lompat kangkang melewati kuda-kuda lompat, lompat kangkang melewati peti lompat, dan lompat jongkok melewati mistar aktivitas senam lantai. Pancasila yang dikembangkan dalam dalam Fase ini adalah dimensi Mandiri dan Gotong Royong. JP Sub Elemen Keterampilan Aktivitas Permainan dan Olahraga Air (Pilihan) 4. Mempraktikkan gerak dasar satu gaya renang dalam dan aktivitas pilihan permainan dan olahraga air.


Mempraktikkan gerak dasar salah satu gaya renang. Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan gerak dasar pengenalan air, gerakan meluncur, gerakan kaki, gerakan lengan, gerakan mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada menempuh jarak 15 meter dengan benar. Melakukan gerak dasar pengenalan air, gerakan meluncur, gerakan kaki, gerakan lengan, gerakan mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada menempuh jarak 15 m dan 25 m. Melakukan berbagai gerak renang gaya dada diantaranya: gerak posisi badan, gerakan kaki, gerakan lengan, dan mengambil napas dalam bentuk perlombaan menempuh jarak 15 m dan 25 m secara berpasangan dan berkelompok. Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam dalam Fase ini adalah dimensi Mandiri dan Gotong Royong. 6 – 9 JP ELEMEN PENGETAHUAN GERAK Pada akhir fase ini peserta didik memahami prosedur variasi pola gerak dasar, permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas olahraga air (kondisional). Sub Elemen Pengetahuan Pengembangan Pola Gerak Dasar Memahami variasi pola gerak dasar lokomotor, gerak dasar non-lokomotor, dan gerak dasar manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional. Alur Tujuan Pembelajaran Kata frasa Kunci/Topik konten dan Penjelasan Indikator Penilaian Profil Pelajar Pancasila Prakiraan Jam Glosarium


Singkat 1. Memahami Variasi Aktivitas Pola Pengembangan Gerak Dasar Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam dalam Fase ini adalah dimensi Mandiri dan Gotong Royong. Pengetahuan gerak adalah cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agar bermanfaat bagi semua makhluk hidup. Selain itu keterampilan ilmu pengetahuan tersebut berfungi untuk menyempurnakan atau memperbaiki serta mengembangkan ilmu pengtahuan yang sudah diteliti maupun ditemukan sebelumnya. 1.1 Memahami berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai permainan invasi. Pada akhir fase ini peserta didik dapat memahami berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai permainan invasi diantaranya: 1) Permainan sepak bola: menendang/mengoper, menghentikan, dan menggiring bola dengan benar. 2) Permainan bola tangan: melempar/mengoper, menangkap, dan menggiring bola dengan benar. Mengidentifikasi variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan menendang/mengoper , menghentikan, dan menggiring bola permainan sepak bola. Menjelaskan variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan menendang/mengoper , menghentikan, dan menggiring bola permainan sepak bola. Menjelaskan cara melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan menendang/mengoper , menghentikan, dan menggiring bola permainan sepak bola. 8 – 12 JP


Menjelaskan variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan melempar/mengoper, menangkap, dan menggiring bola permainan bola tangan. Menjelaskan cara melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan melempar/mengoper, menangkap, dan menggiring bola permainan bola tangan 1.2 Memahami berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai permainan net. Pada akhir fase ini peserta didik dapat memahami berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai permainan net diantaranya: 1) Permainan bola voli: passing bawah, passing atas, dan servis bawah dengan benar. 2) Permainan bulu tangkis: Mengidentifikasi variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan passing bawah, passing atas, dan servis bawah permainan bola voli. Menjelaskan variasi pola gerak dasar lokomotor, non8 – 12 JP


memegang raket, posisi berdiri/ stance, gerakan kaki/footwork, servis panjang, servis pendek, pukulan forehand, dan pukulan backhand dengan benar. 3) Permainan tenis meja: memegang bet, posisi berdiri/ stance, gerakan kaki/ footwork, servis forehand, servis backhand, pukulan forehand, pukulan dan backhand dengan benar. lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan passing bawah, passing atas, dan servis bawah permainan bola voli. Menjelaskan cara melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan passing bawah, passing atas, dan servis bawah permainan bola voli. Mengidentifikasi variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan memegang raket, posisi berdiri/ stance, gerakan kaki/footwork, servis panjang, servis pendek, pukulan forehand, dan pukulan backhand permainan bulu tangkis. Menjelaskan variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan


manipulatif dalam berbagai gerakan memegang raket, posisi berdiri/stance, gerakan kaki/footwork, servis panjang, servis pendek, pukulan forehand, dan pukulan backhand permainan bulu tangkis. Menjelaskan cara melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan memegang raket, posisi berdiri/ stance, gerakan kaki/footwork, servis panjang, servis pendek, pukulan forehand, dan pukulan backhand permainan bulu tangkis. Mengidentifikasi variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan memegang bet, posisi berdiri/ stance,


gerakan kaki/ footwork, servis forehand, servis backhand, pukulan forehand, pukulan dan backhand permainan tenis meja. Menjelaskan variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan memegang bet, posisi berdiri/stance, gerakan kaki/footwork, servis forehand, servis backhand, pukulan forehand, pukulan dan backhand permainan tenis meja. Menjelaskan cara melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan memegang bet, posisi berdiri/ stance, gerakan kaki/ footwork, servis forehand, servis


backhand, pukulan forehand, pukulan dan backhand permainan tenis meja. 1.3 Memahami berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai permainan lapangan. Pada akhir fase ini peserta didik dapat memahami berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai permainan lapangan diantaranya: 1) Permainan kasti: melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan dengan benar. 2) Permainan rounders: melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan dengan benar. 3) Permainan bola bakar: melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan Mengidentifikasi variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan melempar/ mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan permainan kasti. Menjelaskan variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan melempar/ mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan permainan kasti. Menjelaskan cara melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan 8 – 12 JP


dengan benar. manipulatif dalam berbagai gerakan melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan permainan kasti. Mengidentifikasi variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan permainan rounders. Menjelaskan variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan permainan rounders. Menjelaskan cara


melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan permainan rounders. Mengidentifikasi variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan permainan bola bakar. Menjelaskan variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan


mematikan lawan permainan bola bakar. Menjelaskan cara melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan permainan bola bakar. 1.4 Memahami berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai beladiri. Pada akhir fase ini peserta didik dapat memahami berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai beladiri diantaranya: 1) Pencak silat: kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran dengan benar. 2) Karate: kuda-kuda, pukulan, tendangan, tangkisan, kihon, kata, dan komite dengan benar. Mengidentifikasi variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan kudakuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat. Menjelaskan variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan kudakuda, pola langkah, pukulan, tendangan, 8 – 12 JP


tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat. Menjelaskan cara melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan kudakuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat. Mengidentifikasi variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan kudakuda, pukulan, tendangan, tangkisan, kihon, kata, dan komite beladiri karate. Menjelaskan variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan kudakuda, pukulan, tendangan, tangkisan, kihon, kata, dan komite


beladiri karate. Menjelaskan cara melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan kudakuda, pukulan, tendangan, tangkisan, kihon, kata, dan komite beladiri karate. 1.5 Memahami berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai olahraga atletik. Pada akhir fase ini peserta didik dapat memahami berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai olahraga atletik diantaranya: 1) Jalan cepat: start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis dengan benar. 2) Lari jarak pendek: start, gerakan lari jarak pendek, dan memasuki garis finis dengan benar. 3) Lompat jauh: awalan, tolakan/ tumpuan, melayang di udara, dan mendarat dengan benar. 4) Tolak peluru: memegang peluru, awalan, menolak peluru, dan gerak Mengidentifikasi variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis jalan cepat. Menjelaskan variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis jalan cepat. Menjelaskan cara melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan 8 – 12 JP


lanjutan tolak peluru dengan benar. manipulatif dalam berbagai gerakan start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis jalan cepat. Mengidentifikasi variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan start, gerakan lari jarak pendek, dan memasuki garis finis lari jarak pendek. Menjelaskan variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan start, gerakan lari jarak pendek, dan memasuki garis finis lari jarak pendek. Menjelaskan cara melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan start, gerakan lari jarak pendek, dan memasuki


garis finis lari jarak pendek. Mengidentifikasi variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan awalan, tolakan/ tumpuan, melayang di udara, dan mendarat lompat jauh. Menjelaskan variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan awalan, tolakan/ tumpuan, melayang di udara, dan mendarat lompat jauh. Menjelaskan cara melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan awalan, tolakan/ tumpuan, melayang di udara, dan mendarat lompat jauh. Mengidentifikasi


variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan memegang peluru, awalan, menolak peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru. Menjelaskan variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan memegang peluru, awalan, menolak peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru. Menjelaskan cara melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan memegang peluru, awalan, menolak peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru. 1.6 Mempraktikkan berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonPada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan berbagai Mengidentifikasi berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan 8 – 12 JP


lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai olahraga tradisional anak Indonesia. variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai olahraga tradisional anak Indonesia diantaranya: permainan egrang, balap karung, mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa, dan lain-lain dengan benar. manipulatif dalam berbagai olahraga tradisional anak Indonesia diantaranya: permainan egrang, balap karung, mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa, dan lain-lain. Menjelaskan berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai olahraga tradisional anak Indonesia diantaranya: permainan egrang, balap karung, mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa, dan lain-lain. Menjelaskan cara melakukan berbagai variasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai olahraga tradisional anak Indonesia diantaranya: permainan egrang, balap karung,


mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa, dan lain-lain. Sub Elemen Pengetahuan Aktivitas Gerak Berirama 2. Memahami pola gerak dasar lokomotor dan non-lokomotor aktivitas gerak berirama. Memahami pola gerak dasar langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/ dengan musik dalam aktivitas gerak berirama. Pada akhir fase ini peserta didik dapat memahami pola langkah dasar, gerak dan ayunan lengan dan tangan, pelurusan sendi, dan irama gerak dengan benar. Pada akhir fase ini peserta didik dapat memahami pola langkah dasar, gerak dan ayunan lengan dan tangan, pelurusan sendi, dan irama gerak mengarah pada tarian daerah dengan benar. Mengidentifikasi pola langkah dasar, gerak dan ayunan lengan dan tangan, pelurusan sendi, dan irama gerak aktivitas gerak berirama. Menjelaskan pola langkah dasar, gerak dan ayunan lengan dan tangan, pelurusan sendi, dan irama gerak aktivitas gerak berirama. Menjelaskan cara melakukan pola langkah dasar, gerak dan ayunan lengan dan tangan, pelurusan sendi, dan irama gerak aktivitas gerak berirama. Mengidentifikasi pola langkah dasar, gerak dan ayunan lengan dan tangan, pelurusan sendi, dan irama gerak Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam dalam Fase ini adalah dimensi Mandiri dan Gotong Royong. 4 – 8 JP 6


mengarah pada tarian daerah aktivitas gerak berirama. Menjelaskan pola langkah dasar, gerak dan ayunan lengan dan tangan, pelurusan sendi, dan irama gerak mengarah pada tarian daerah aktivitas gerak berirama. Menjelaskan cara melakukan pola langkah dasar, gerak dan ayunan lengan dan tangan, pelurusan sendi, dan irama gerak mengarah pada tarian daerah aktivitas gerak berirama. Sub Elemen Pengetahuan Aktivitas Senam 3. Memahami berbagai variasi pola gerak dominan dalam aktivitas senam. Memahami variasi berbagai pola gerak dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/ lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai. Pada akhir fase ini peserta didik dapat memahami berbagai variasi pola gerak dominan senam lantai tanpa menggunakan alat dengan benar. Pada akhir fase ini peserta didik dapat memhami variasi berbagai pola Mengidentifikasi berbagai variasi pola gerak dominan senam lantai tanpa mengguna-kan alat diantaranya: berdiri dengan menggunakan tumpuan kepala, berguling ke depan, berguling ke belakang, Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam dalam Fase ini adalah dimensi Mandiri dan Gotong Royong. 4 – 8 JP


gerak dominan senam lantai dengan menggunakan alat dengan benar. berguling ke samping kiri dan kanan, dan rangkaian senam ketangkasan aktivitas senam lantai. Menjelaskan berbagai variasi pola gerak dominan senam lantai tanpa mengguna-kan alat diantaranya: berdiri dengan menggunakan tumpuan kepala, berguling ke depan, berguling ke belakang, berguling ke samping kiri dan kanan, dan rangkaian senam ketangkasan aktivitas senam lantai. Menjelaskan cara melakukan berbagai variasi pola gerak dominan senam lantai tanpa mengguna-kan alat diantaranya: berdiri dengan menggunakan tumpuan kepala, berguling ke depan, berguling ke belakang, berguling ke samping kiri dan kanan, dan


rangkaian senam ketangkasan aktivitas senam lantai. Mengidentifikasi berbagai variasi pola gerak dominan senam lantai dengan menggunakan alat diantaranya: lompat kangkang melewati teman yang berjongkok, lompat kangkang melewati kuda-kuda lompat, lompat kangkang melewati peti lompat, dan lompat jongkok melewati mistar aktivitas senam lantai. Menjelaskan berbagai variasi pola gerak dominan senam lantai dengan menggunakan alat diantaranya: lompat kangkang melewati teman yang berjongkok, lompat kangkang melewati kuda-kuda lompat, lompat kangkang melewati peti lompat, dan lompat jongkok melewati mistar aktivitas senam lantai.


Menjelaskan cara melakukan berbagai variasi pola gerak dominan senam lantai dengan menggunakan alat diantaranya: lompat kangkang melewati teman yang berjongkok, lompat kangkang melewati kuda-kuda lompat, lompat kangkang melewati peti lompat, dan lompat jongkok melewati mistar aktivitas senam lantai. Sub Elemen Pengetahuan Aktivitas Permainan dan Olahraga Air (Pilihan) 4. Memahami gerak dasar satu gaya renang dalam dan aktivitas pilihan permainan dan olahraga air. Memahami gerak dasar salah satu gaya renang. Pada akhir fase ini peserta didik dapat memahami gerak dasar pengenalan air, gerakan meluncur, gerakan kaki, gerakan lengan, gerakan mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada menempuh jarak 15 meter dengan benar. Mengidentifikasi gerak dasar pengenalan air, gerakan meluncur, gerakan kaki, gerakan lengan, gerakan mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada menempuh jarak 15 m dan 25 m. Menjelaskan gerak dasar pengenalan air, gerakan meluncur, gerakan kaki, gerakan Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam dalam Fase ini adalah dimensi Mandiri dan Gotong Royong. 6 – 9 JP


lengan, gerakan mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada menempuh jarak 15 m dan 25 m. Menjelaskan cara melakukan gerak dasar pengenalan air, gerakan meluncur, gerakan kaki, gerakan lengan, gerakan mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada menempuh jarak 15 m dan 25 m. ELEMEN PEMANFAATAN GERAK Pada akhir fase ini peserta didik dapat memahami prosedur dan mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jasmani, menunjukkan kemampuan dalam menerapkan perilaku pola hidup sehat. Sub Elemen Aktivitas Jasmani dan Aktivitas Kebugaran untuk Pemeliharaan dan Peningkatan Kesehatan Pada akhir fase ini peserta didik mengetahui gerak dan mampu mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jasmani untuk kesehatan. Alur Tujuan Pembelajaran Kata frasa Kunci/Topik konten dan Penjelasan Singkat Indikator Penilaian Profil Pelajar Pancasila Prakiraan Jam Glosarium Mempraktikkan berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal. Pada akhir fase ini peserta didik dapat memahami dan mampu mempraktikkan berbagai bentuk latihan kekuatan otot, Memahami dan mamou mempraktikkan berbagai bentuk latihan kekuatan otot Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam dalam fase ini adalah dimensi 3 – 6 JP Pemanfaatan gerak adalah hasil yang diperoleh dari aktivitas fisik dan aktivitas kebugaran secara menyeluruh (total fitness) yang memungkinkan seseorang mampu untuk menjalankan kehidupan yang produktif dan dapat


daya tahan otot, dan kelenturan dengan benar. dan daya tahan otot diantaranya: saling mendorong bahu, saling mendorong bahu sambil merangkak, saling mendorong bahu berpasangan, tarikmenarik berpasangan, sit-up, mengangkat kedua kaki dari sikap duduk, sit-up sambil menangkap bola, pushup, latihan lompat tali perorangan, tarikmenarik seutas tali berpasangan, berjalan dengan kedua tangan, dan berjalan dengan satu kaki berkelompok. Memahami dan mampu mempraktikkan berbagai bentuk latihan kelenturan diantaranya: kelentukan sendi togok, sendi pinggang, sendi panggul, sendi lutut, sendi pergelangan kaki, dan sendi pergelangan tangan. Mandiri dan Gotong Royong. menyesuaikan diri pada tiap pembebanan fisik yang wajar.


Sub Elemen Pengembangan Pola Perilaku Hidup Sehat Pada akhir fase ini peserta didik memahami pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, serta kesehatan diri dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menular sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. Memaparkan konsep pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, serta kesehatan diri dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menular sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. Pada akhir fase ini peserta didik dapat memahami dan mampu menerapkan konsep pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, serta kesehatan diri dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menular sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. Mengidentifikasi konsep pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, serta kesehatan diri dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menular sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. Menjelaskan konsep pemeliharaan kebersih-an dan kesehatan alat reproduksi, serta kesehatan diri dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menular sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. Menjelaskan cara menerapkan konsep pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, serta kesehatan diri dan Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam dalam fase ini adalah dimensi Mandiri dan Gotong Royong. 3 – 6 JP Pola perilaku hidup sehat suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktorfaktor tertentu yang memengaruhi kesehatan, antara lain: makanan dan olahraga. Pola hidup sehat menyangkut aturan untuk mencapai kesehatan jasmani dan rohani, sebab pengertian hidup sehat yang sempurna mencakup aspek keduanya.


orang lain dari penyakit menular dan tidak menular sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. ELEMEN PENGEMBANGAN KARAKTER Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan perilaku bertanggung jawab untuk belajar mengarahkan diri dalam proses pembelajaran serta menerima dan mengimplementasikan arahan dan umpan balik yang diberikan guru. Sub Elemen Tanggung Jawab Personal (Mandiri) Indikator Alur Perkembangan Fase B di Akhir Fase B (Jenjang SD/MI, Usia 8-10 tahun), Sub Elemen Tanggung Jawab Personal (Kemandirian) Pelajar. Alur Tujuan Pembelajaran Kata frasa Kunci/Topik konten dan Penjelasan Singkat Indikator Penilaian Profil Pelajar Pancasila Prakiraan Jam Glosarium Menunjukkan perilaku sebagai individu yang memiliki pemahaman diri dan situasi yang dihadapi. Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi. Mengidentifikasi dan menggambarkan kemampuan, prestasi, dan ketertarikannya secara subjektif. Profil Pelajar Pancasila dicapai melalui internalisasi elemen pengembangan karakter (tanggung jawab personal dan sosial) Tidak diperlukan jam pembelajaran khusus karena pengembangan karakter dilakukan melalui dan selama proses pembelajaran pada elemen keterampilan dan pengetahuan gerak Pengembangan karakter merupa-kan unsur pokok dalam diri manusia yang dengannya membentuk karakter psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan nilai-nilai yang yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda. Mengembangkan refleksi diri Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan prestasi dirinya, dalam pengembangan diri. Menunjukkan perilaku sebagai individu yang dapat meregulasi diri. Regulasi emosi Mengetahui adanya pengaruh orang lain untuk mengekspresikan emosi secara tepat dengan mempertimbangkan perasaan dan kebutuhan orang lain disekitarnya. Penetapan tujuan dan rencana strategis pengembangan diri Menjelaskan tujuan dan berkomitmen dalam mencapainya serta


mengeksplorasi langkahlangkah yang sesuai untuk mencapainya. Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri Mempertimbangkan, memilih dan mengadopsi berbagai strategi untuk mendapatkan hasil belajar yang diinginkan. Mengembangkan disiplin diri Menjelaskan pentingnya mengatur diri secara mandiri dan menjalankan kegiatan dan tugas yang telah sepakati secara mandiri. Percaya diri, resilien, dan adaptif Percaya diri dalam mengerjakan tugas dan berusaha pantang menyerah. Sub Elemen Tanggung Jawab Sosial (Gotong Royong) Indikator Alur Perkembangan Fase B di Akhir Fase B (Jenjang SD/MI, Usia 8-10 Tahun), Sub Elemen Tanggung Jawab Sosial (Gotong Royong) Pelajar. Alur Tujuan Pembelajaran Kata frasa Kunci/Topik konten dan Penjelasan Singkat Indikator Penilaian Profil Pelajar Pancasila Prakiraan Jam Glosarium Menunjukkan perilaku sebagai individu yang mampu berkolaborasi Kerja sama Menerapkan tindakan yang sesuai dengan harapan dan tujuan kelompok. Profil Pelajar Pancasila dicapai melalui internalisasi elemen pengembangan karakter (tanggung jawab personal Tidak diperlukan jam pembelajaran khusus karena pengembangan karakter dilakukan melalui dan selama proses Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama Memahami informasi yang disampaikan orang lain dan menyampaikannya informasi secara akurat. Saling ketergantungan Menyadari bahwa setiap


positif orang membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya dan perlunya saling membantu. dan sosial) pembelajaran pada elemen keterampilan dan pengetahuan gerak. Koordinasi sosial Menyadari bahwa dirinya memiliki peran yang berbeda dengan orang lain/temannya dalam mencapai tujuan. Menunjukkan perilaku sebagai individu yang peduli Tanggap terhadap lingkungan sosial Peka dan mengapresiasi orang-orang dilingkungan sekitar dalam berelasi dengan orang lain. Persepsi sosial Memahami berbagai respon tertentu dari orang lain. Menunjukkan perilaku sebagai individu yang berbagi. Berperilaku sebagai individu yang berbagi Memberi dan menerima hal yang dianggap penting dan berharga kepada/dari orang-orang dilingkungan sekitar. ELEMEN NILAI-NILAI GERAK Pada akhir fase ini peserta didik dapat memahami ukuran dan intensitas aktivitas jasmani (ringan, sedang, berat) yang berhubungan dengan kesehatan, menumbuhkembangkan unsur kegembiraan, tantangan, percaya diri, serta dapat mengekspresikan diri ketika berinteraksi sosial. Sub Elemen Nilai-Nilai Aktivitas Jasmani untuk Kesehatan Indikator Alur Perkembangan Fase B di Akhir Fase B (Jenjang SD/MI, Usia 8-10 tahun), Sub Elemen Nilai-Nilai Aktivitas Jasmani untuk Kesehatan, Pelajar: Alur Tujuan Pembelajaran Kata frasa Kunci/Topik konten dan Penjelasan Singkat Indikator Penilaian Profil Pelajar Pancasila Prakiraan Jam Glosarium Memahami pentingnya aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan Memahami pentingnya aktivitas fisik pengembangan aktivitas Mengenali pentingnya aktivitas fisik pengembangan pola Profil Pelajar Pancasila dicapai melalui Tidak diperlukan jam pembelajaran Nilai-nilai gerak merupakan nilai-nilai yang terkandung dari aktivitas jasmani. Nilai-nilai ini mengiringi pelaksanakan diselenggarakannya aktivitas jasmani


permainan dan olahraga, aktivitas gerak berirama, aktivitas senam, dan aktivitas permainan dan olahraga air. gerak dasar untuk menjaga kesehatan. Mengenali pentingnya aktivitas aktivitas gerak berirama untuk menjaga kesehatan. Mengenali pentingnya aktivitas senam untuk menjaga kesehatan. Mengenali pentingnya aktivitas air untuk menjaga kesehatan. internalisasi elemen nilainilai gerak khusus karena pengembangan nilai-nilai dilakukan melalui dan selama proses pembelajaran pada elemen keterampilan dan pengetahuan gerak dalam pembelajaran PJOK. Sub Elemen Nilai-Nilai Aktivitas Jasmani untuk Kesenangan dan Tantangan Indikator Alur Perkembangan Fase B di Akhir Fase B (Jenjang SD/MI, Usia 8-10 tahun), Sub Elemen Nilai-Nilai Aktivitas Jasmani untuk Kesenangan dan Tandangan, Pelajar: Alur Tujuan Pembelajaran Kata frasa Kunci/Topik konten dan Penjelasan Singkat Indikator Penilaian Profil Pelajar Pancasila Prakiraan Jam Glosarium Memahami pentingnya aktivitas jasmani untuk kesenangan dan tantangan Memahami pentingnya aktivitas jasmani untuk kesenangan dan tantangan Memahami adanya unsur keriangan pada setiap aktivitas fisik memahami adanya tantangan pada setiap aktivitas fisik Profil Pelajar Pancasila dicapai melalui internalisasi elemen nilainilai gerak Tidak diperlukan jam pembelajaran khusus karena pengembangan nilai-nilai dilakukan melalui dan selama proses pembelajaran pada elemen keterampilan dan pengetahu-


an gerak. Sub Elemen Nilai-Nilai Aktivitas Jasmani untuk Ekspresi Diri dan Interaksi Sosial Indikator Alur Perkembangan Fase B di Akhir Fase B (Jenjang SD/MI, Usia 8-10 tahun), Sub Elemen Nilai-Nilai Aktivitas Jasmani untuk ekspresi Diri dan Interaksi Sosial, Pelajar: Alur Tujuan Pembelajaran Kata frasa Kunci/Topik konten dan Penjelasan Singkat Indikator Penilaian Profil Pelajar Pancasila Prakiraan Jam Glosarium Memahami pentingnya aktivitas jasmani untuk ekspresi diri dan interaksi sosial. Memahami pentingnya aktivitas jasmani untuk ekspresi diri dan interaksi sosial. Mengenali aktivitas fisik dan bermain yang dapat dinikmati dan untuk berinteraksi dengan teman Profil Pelajar Pancasila dicapai melalui internalisasi elemen nilainilai gerak Tidak diperlukan jam pembelajaran khusus karena pengembangan nilai-nilai dilakukan melalui dan selama proses pembelajaran pada elemen keterampilan dan pengetahuan gerak.


KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN(KKTP) TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024 Instansi : KKG PJOK NONGSA Mata Pelajaran : PJOK Fase / Kelas : C / IV (EMPAT) Semester : 1 (Ganjil) NO UNIT SUB POKOK DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN INTERVALPerlu Bimbingan (0 – 68) Cukup (68 – 78) Baik(79 –89) SangatBaik(90–100)1 UNIT 1 : Permainan Sepak Bola Aktivitas Pengembangan Pola gerak dasar lokomotor ,non lokomotor dan manipulatif Elemen Keterampilan Gerak Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional). Elemen Pengetahuan Gerak Peserta didik dapat menerapkan konsep dan prinsip modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional). Elemen Pemanfaatan Gerak Peserta didik dapat menerapkan konsep dan prinsip serta mempraktikkan aktivitas untuk pengembangan kebugaran jasmani terkait kesehatan (physical fittness related health), dan prosedur pengukurannya untuk 2 UNIT 2 : Permainan Bola Voli Aktivitas Pengembangan Pola gerak dasar lokomotor ,non lokomotor dan manipulatif 3 UNIT 3 : Permainan Kasti Aktivitas Pengembangan Pola gerak dasar lokomotor ,non lokomotor dan manipulatif 4 UNIT 4 : Pencak Silat Aktivitas Pengembangan Pola gerak dasar lokomotor ,non lokomotor dan manipulatif 5 UNIT 5 : Jalan Cepat Aktivitas Pengembangan Pola gerak dasar lokomotor ,non lokomotor dan manipulatif 6 UNIT 6 : Lari Jarak Pendek Aktivitas Pengembangan Pola gerak dasar lokomotor ,non lokomotor dan manipulatif 7 UNIT 7 : Lompat Jauh Aktivitas Pengembangan Pola gerak dasar lokomotor ,non lokomotor dan manipulatif


mengetahuikebugaranpPadafaseindidikjugampengetahuanpengembangperilakuhidberupabahamerokok,mminumankemenyalahgunarkotika,z(NAPZA)dberbahayalsertamemilpengetahuankemampuanmenghindardanberbagadalamaktivjasmanidanPengembanKarakterdInternalisaNilaiGerakPesertadidisecaraaktifprosespembyangdidasakesadaranpdantanggunsosialberuppenggunaanfasilitaspemsertamenghoranglain.SpesertadidikmeyakiniadinteraksisosaktivitasjasMengetahui Kepala Sekolah, Dana SundanaS.Pd.SD.NIP. 198210102009031002


status pribadi. ni, peserta memiliki n gan pola dup sehat aya meminum eras, dan unakan zat-zat aditif dan obat ainnya, iki n dan n untuk ri cidera ai risiko vitas n olahraga. ngan dan si Nilai- k ik terlibat f dalam belajaran ari personal ng jawab pa n alat dan mbelajaran, hargai Selain itu k juga danya sial melalui smani. Batam, 10 Juli 2023 Guru PJOK Kelas 4 SD/MI Lamtiar Panjaitan, S.PdNIP. 199603092023212032


KODE ETIK GURU INDONESIA 1. Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalahsuatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untukmencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia serta mengusai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalammewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab. 2. Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikananak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. GuruIndonesia memiliki kehandalan yang tinggi sebagai sumber daya utama untuk mewujudkantujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusiayang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warganegara yang demokratis dan bertanggung jawab. 3. Guru Indonesia adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa danbernegara, khususnya oleh peserta didik yang dalam melaksanakan tugas berpegang teguhpadaprinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”. Dalamusaha mewujudkan prinsip-prinsip tersebut guru Indonesia ketika menjalankan tugas-tugasprofessional sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. 4. Guru Indonesia bertanggungjawab mengantarkan siswanya untuk mencapai kedewasaan sebagai calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan. Untuk itu, pihak-pihak yangberkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru dan profesinya, agar bangsa dannegara dapat tumbuh sejajar dengan bangsa lain di negaramaju, baik pada masa sekarang maupunmasa yang akan datang. Kondisi seperti itu bisa mengisyaratkan bahwa guru dan profesinyamerupakan komponen kehidupan yangdibutuhkan oleh bangsa dan Negara ini sepanjang zaman. Hanya dengan pelaksanaan tugas guru secara profesional halitu dapat diwujudkan eksitensi bangsa dan Negara yang bermakna, terhormat dan dihormati dalam pergaulan antar bangsa- bangsa diduniaini. 5. Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan guru yang profesional, setiap siswa dapat menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas, kompetetif dan produktif sebagai asset nasional dalam menghadapi persaingan yang makin ketat dan berat sekarangdandimasa datang. 6. Dalam melaksanakan tugas profesinya guru Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa perluditetapkan Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku yangmengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai pendidikputera-puteri bangsa.


Bagian Satu Pengertian, tujuan, dan Fungsi Pasal1 (1) Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-guruIndonesia. Sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat dan warga negara. (2) Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalahnilai- nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidakbolehdilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas professionalnya untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, serta sikappergaulan sehari-hari di dalam dan luar sekolah. Pasal 2 (1) Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuanmenempatkangurusebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-undang. (2) Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yangmelandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan pesertadidik, orang tua/ wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintahsesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial,etika, dankemanusiaan. Bagian Dua Sumpah / Janji Guru Indonesia Pasal3 (1) Setiap guru mengucapkan sumpah/janji guru Indonesia sebagai wujud pemahaman,penerimaan, penghormatan, dan kesediaan untuk mematuhi nilai- nilai moral yang termuat didalamKodeEtik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku, baik disekolah maupundi lingkungan masyarakat. (2) Sumpah / janji guru Indonesia diucapkan di hadapan pengurus organisasi profesi gurudanpejabat yang berwenang di wilayah kerja masing-masing. (3) Setiap pengambilan sumpah / janji guru Indonesia dihadiri oleh penyelenggara satuanpendidikan. Pasal 4 (1) Naskah sumpah / janji guru Indonesia dilampirkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Kode Etik Guru Indonesia. (2) Pengambilan sumpah / janji guru Indonesia dapat dilaksanakan secara peroranganatau kelompok sebelumnya melaksanakan tugas. Bagian Tiga Nilai-nilaiDasar dan Nilai-nilai Operasional Pasal 5 Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari: (1) Nilai-nilai agama dan Pancasila. (2) Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dankompetensi profesional. (3) Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual. Pasal6 (1)Hubungan Guru dengan Peserta Didik: a. Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih, menilai,dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran. b. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkanhak- hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat.


c. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individualdanmasing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran. d. Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untukkepentinganproses kependidikan. e. Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yangmenyenangkansebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi pesertadidik. f. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang diluar batas kaidah pendidikan. g. Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik. h. Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya, termasuk kemampuannya untuk berkarya. i. Guru menjunjung tinggi hargadiri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkanmartabat peserta didiknya. j. Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil. k. Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan hak hak pesertadidiknya. l. Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatianbagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya. m. Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari kondisi- kondisi yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan. n. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan- alasan yangtidakada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan. o. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada peserta didikdengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama. p. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta didiknyauntuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi. (2) Hubungan Guru dengan Orang tua / wali Siswa : a. Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien denganOrang tua / Wali siswa dalam melaksanakan proses pedidikan. b. Guru memberikan informasi kepada Orang tua / wali secara jujur dan objektif mengenai perkembangan peserta didik. c. Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan orangtua / walinya. d. Guru memotivasi orangtua / wali siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasidalammemajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan. e. Guru berkomunikasi secara baik dengan orang tua / wali siswa mengenai kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya. f. Guru menjunjunng tinggi hak orang tua / wali siswa untuk berkonsultasi dengannya berkaitan dengan kesejahteraan kemajuan, dan cita-cita anak atau anak-anakakanpendidikan. g. Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan orang tua / walisiswa untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi. (3)Hubungan Guru dengan Masyarakat : a. Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan. b. Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembangkan danmeningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran. c. Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. d. Guru berkerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan prestise danmartabat profesinya. e. Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan masyarakatberperanaktif dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan peserta didiknya.


f. Guru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai agama, hukum,moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat. g. Guru tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya kepadamasyarakat. h. Guru tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupan masyarakat. (4) Hubungan Guru dengan sekolah a. Guru memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah. b. Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakanproses pendidikan. c. Guru menciptakan melaksanakan proses yang kondusif. d. Guru menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah. e. Guru menghormati rekan sejawat. f. Guru saling membimbing antar sesama rekan sejawat. g. Guru menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan denganstandar dan kearifan profesional. h. Guru dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan juniornya untuk tumbuhsecara profsional dan memilih jenis pelatihanya ngrelevan dengan tuntutan profesionalitasnya. i. Guru menerima otoritas kolega seniornya untuk mengekspresikan pendapat- pendapat profesional berkaitan dengan tugas-tugas pendidikan dan pembelajaran. j. Guru membasiskan diri pada nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalamsetiaptindakanprofesional dengan sejawat. k. Guru memliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan keefektifan pribadi sebagai guru dalam menjalankan tugas-tugas profesional pendidikan dan pembelajaran. l. Guru mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah- kaidahagama, moral,kemanusiaan, dan martabat profesionalnya. m.Guru tidakboleh mengeluarkan pernyataan-pernyataan keliru berkaitandengan kualifikasi dankompetensi sejawatataucalonsejawat. n. Gurutidakbolehmelakukantindakandanmengeluarkanpendapatyangakan merendahkanmartabatpribadi dan profesional sejawatnya. o. Guru tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan profesional sejawatnya atas dasarpendapat siswa atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarnya. p. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan- pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum. q. Guru tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak langsungakanmemunculkan konflik dengan sejawat. (5)Hubungan Guru dengan Profesi: a. Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah profesi. b. Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan bidangstudi yang diajarkan. c. Guru terus menerus meningkatkan kompetensinya. d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tugas profesionalnya dan bertanggung jawab atas konsekuensiinya. e.Guru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggung jawab, inisiatif individual,danintegritasdalam tindkan-tindakan profesional lainnya. f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan martabat profesionalnya. g. Guru tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan-tindakan proesionalnya. h. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas- tugasdan tanggung jawab yang muncul akibat kebijakan baru dibidang pendidikan dan pembelajaran. (6)Hubungan guru dengan Organisasi Profesinya : a. Guru menjadi anggota organisasi profesi guru dan berperan serta secara aktif dalammelaksanakan program-program organisasi bagi kepentingan kependidikan. b. Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang memberikan manfaatbagi kepentingan kependidikan.


c. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat informasi dan komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan masyarakat. d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankantugastugas organisasi profesi dan bertanggung jawab atas konsekuensinya. e. Guru menerima tugas-tugas organisasi profesi sebagai suatu bentuk tanggung jawab,inisiatif individual, dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional lainnya. f.Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang dapat merendahkan martabat dan eksistensis organisasi profesinya. g. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu untuk memperoleh keuntungan pribadi dari organisasi profesinya. h.Guru tidak boleh menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai organisasi profesi tanpaalasanyangdapat dipertanggung jawabkan. (7)HubunganGuru denganPemerintah: a. Guru memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan program pembangunan bidang pendidikansebagai mana ditetapkan dalam UUD 1945, Undang-Undang tentang SistemPendidikanNasional, Undang-Undang tentang Guru dan Dosen, dan ketentuanperundang-undangan lainnya. b. Guru membantu Program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan berbudaya. c.Guruberusaha menciptakan, memelihara, dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraberdasarkan pancasila dan UUD1945. d. Guru tidak boleh menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau satuanpendidikan untuk kemajuan pendidikan dan pembelajaran. e.Guru tidak boleh melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang berakibat padakerugian negara. Bagian Empat Pelaksanaan,Pelanggaran, dan sanksi Pasal7 (1)Guru dan organisasi profesi guru bertanggung jawab atas pelaksanaan Kode EtikGuru Indonesia. (2)Guru dan organisasi guru berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Guru Indonesiakepadarekan sejawat penyelenggara pendidikan, masyarakat,dan pemerintah. Pasal 8 (1) Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik GuruIndonesiadan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan protes guru. (2)Guru yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuanperaturan yang berlaku. (3)Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang, dan berat. Pasal 9 (1) Pemberian rekomendasi sanksi terhadap guruyang melakukan pelanggaran terhadapKode EtikGuru Indonesia merupakan wewenang Dewan Kehormatan Guru Indonesia. (2) Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimanadimaksud padaayat (1) harus objektif. (3)Rekomendasi Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud padaAyat (1) wajib dilaksanakan oleh organisasi profesi guru. (4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan upaya pembinaan kepada guruyangmelakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi guru. (5) Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Guru Indonesia wajib melapor kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia, organisasi profesi guru, atau pejabat yangberwenang. (6) Setiap pelanggaran dapat melakukan pembelaan diri dengan / atau tanpa bantuan organisasi profesi guru dan / atau penasehat hukum sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukandihadapan Dewan Kehormatan Guru Indonesia.


Bagian Lima KetentuanTambahan Pasal10 Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di Indonesiawajibmematuhi Kode Etik Guru Indonesia dan peraturan perundang-undangan. Bagian Enam Penutup Pasal11 (1) Setiap guru secara sungguh-sungguh menghayati, mengamalkan, sertamenjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia. (2) Guru yang belum menjadi anggota organisasi profesi guru harus memilih organisasiprofesi guru yang pembentukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (3) Dewan Kehormatan Guru Indonesia menetapkan sanksi kepada guru yang telahsecaranyata melanggar Kode Etik Guru Indonesia. Mengetahui Batam, 10 Juli 2023 Kepala Sekolah Guru PJOK Dana Sundana, S.Pd.SD Lamtiar Panjaitan,S.Pd NIP. 19821010 200903 1 002 NIP. 198207022022212026


Click to View FlipBook Version