The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by lprismam23, 2022-03-06 10:42:06

Booklet Diet DASH

Booklet Diet DASH

SELALU
ADA HAL
YANG BAIK

DIET DASH FOR
HYPERTENSION

FIFI LUTHFIANA

HIPERTENSI

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu
keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg
dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg.

FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

Faktor yang di modifikasi Faktor yang tidak dapat dimodifikasi

Merokok Umur

Diet rendah serat Jenis Kelamin

Dislipidemia Genetik

Konsumsi garam berlebih

Kurang aktivitas fisik

Stres

Berat badan berlebih/ kegemukan

Konsumsi alkohol

TANDA & GEJALA HIPERTENSI

Tidak ada gejala
Tidak ada gejala spesifik yang bisa dihubungkan untuk
peningkatan tekanan darah sebelum adanya penentuan tekanan
arteri oleh pemeriksa, artinya hipertensi tidak terdiagnosa jika
belum dilakukannya pengukuran tekanan arteri.

Gejala yang lazim
Gejala yang lazim di temui untuk hipertensi adalah kelelahan dan
nyeri kepala, dan gejala ini merupakan gejala yang sering
digunakan untuk pasien untuk mencari pertolongan medis.

PENYEBAB HIPERTENSI

Penyebab hipertensi dapat dibagi menjadi 2 yaitu hipertensi esensial
(primer) dan hipertensi sekunder.

Hipertensi esensial (primer) tidak memiliki etiologi yang jelas dan
sering dihubungkan dengan faktor gaya hidup yang buruk seperti
pola makan (konsumsi garam dan lemak yang sering, konsumsi
serat jarang, konsumsi kafein).
Hipertensi sekunder atau peningkatan tekanan darah sekunder
merupakan kondisi peningkatan tekanan darah yang disebabkan
oleh kondisi kesehatan lain yang mendasarinya. Hipertensi
sekunder dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan yang
melibatkan ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin pada tubuh.

KOMPLIKASI HIPERTENSI

Hipertensi menjadi sangat berbahaya ketika penderita
tidak mengontrolnya karena jika terjadi dalam waktu yang
lama akan dapat menimbulkan terjadinya komplikasi
penyakit seperti dapat menimbulkan penyakit jantung
koroner, stroke, gagal ginjal maupun gangguan
penglihatan(Hartono, 2011).

DIET DASH

Diet DASH (Dietary Approach to Stop
Hypertension) merupakan diet sayuran serta buah
yang banyak mengandung serat pangan (30
gram/ hari) dan mineral (kalium, magnesium serta
kalsium) sementara asupan garamnya di batasi.

TUJUAN DIET DASH

Mencegah lonjakan tekanan darah, sehingga dapat
mengatasi dan mencegah hipertensi.

WAKTU PELAKSANAAN DIET DASH

Pada pasien hipertensi, bisa diterapkan secara rutin.

LANGKAH-LANGKAH DIET DASH

Aturan sederhana Diet DASH, yaitu:
Membatasi konsumsi natrium, baik itu dalam bentuk garam
maupun makanan bersodium tinggi, seperti makanan dalam
kemasan (makanan kalengan), dan makanan cepat saji.
Membatasi konsumsi daging dan makanan mengandung
gula tinggi.
Mengurangi konsumsi makanan berkolesterol tinggi, dan
mengandung lemak trans.
Memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan
olahan susu rendah lemak.
Mengonsumsi ikan, daging unggas, kacang-kacangan, dan
makanan dengan gandum utuh.

Untuk membiasakan diri dalam dalam melaksanakan diet DASH, bisa memulainya
dengan hal berikut:

Batasi konsumsi gula
Batasi garam <5 gram (1 sendok teh)per hari
Kurangi garam saat memasak
Batasi makanan olahan dan cepat saji
Batasi daging berlemak dan minyak goreng (<5 sendok makan per hari)
Makan ikan sedikitnya 3 kali perminggu
5 porsi (400-500 gram) buah-buahan dan sayuran per hari (1 porsi setara
dengan 1 buah jeruk,apel, manga, pisang atau 3 sendok makan sayur yang
sudah dimasak)

MENGATUR MENU DIET DASH

1. Sayuran: minimal 45 porsi per hari
Brokoli, wortel, tomat, ubi, dan sayuran berdaun hijau yang kaya akan
vitamin, serat, dan mineral, seperti kalium dan magnesium. Sajikan
sayuran sebagai menu utama, bukan sebagai makanan pendamping.

2. Beras dan gandum:maksimal 6-8 porsi per hari
Beras, roti, pasta, dan sereal termasuk dalam kelompok beras dan
gandum. Pilih gandum utuh seperti beras merah dan roti gandum,
karena mengandung lebih banyak serat dan nutrisi. Gandum memiliki
kandungan rendah lemak, selama tidak dikonsumsi dengan mentega,
keju, atau krim.

3. Buah-buahan: minimal 4-5 porsi per hari
Sajikan buah-buahan sebagai camilan. Jika tidak suka makan buah,
olah menjadi jus tanpa tambahan gula. Salah satu buah yang baik
dikonsumsi penderita hipertensi adalah pisang, karena kaya akan
kalium.

4. Daging, ayam, dan ikan: maksimal 2 porsi per hari
Daging hewan merupakan sumber protein, zat besi, seng, dan
vitamin. Daging aman dikonsumsi penderita hipertensi asalkan tidak
melebihi 6 ons per hari. Dianjurkan mengonsumsi daging tanpa kulit
yang diolah dengan cara direbus atau dipanggang, bukan digoreng
agar daging tidak menjadi santapan tinggi kolesterol. Selain daging,
juga dapat mengonsumsi ikan salmon dan tongkol karena lebih sehat
dan kaya akan kandungan omega-3 yang bermanfaat dalam
menurunkan kolesterol.

5. Kacang-kacangan dan biji-bijian: 3-5 porsi per hari
Kacang-kacangan mengandung omega-3 dan serat yang
bermanfaat dalam menurunkan risiko penyakit jantung dan
menurunkan tekanan darah. Tapi di samping itu, kacang-kacangan
juga mengandung kalori, sehingga disarankan makan secukupnya
saja.
Alternatif lainnya adalah mengonsumsi produk olahan kacang kedelai,
seperti tempe dan tahu. Tempe dan tahu mengandung semua asam
amino yang dibutuhkan tubuh, sehingga bisa dijadikan alternatif
pengganti selain daging.

6. Lemak dan minyak: maksimal 2−3 porsi per hari
Dalam diet DASH, dianjurkan untuk mengonsumsi lemak tak jenuh
alias lemak baik. Lemak tak jenuh mampu menurunkan kadar
kolestrol dalam darah dan menekan risiko penyakit jantung, asalkan
dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai.

Lemak tak jenuh tunggal terdapat pada minyak zaitun, alpukat, dan
kacang-kacangan. Sedangkan lemak tak jenuh ganda banyak
ditemukan pada ikan salmon, tongkol, dan olahan kedelai.

7. Produk susu rendah lemak: maksimal 2−3 porsi per hari
Susu dan produk olahannya seperti keju dan yoghurt merupakan
sumber vitamin D, kalsium, dan protein. Pilih produk yang rendah
lemak untuk menghindari konsumsi lemak berlebih.

8. Makanan manis: maksimal 5 porsi per minggu
Dalam menjalani diet DASH, Anda tidak perlu menghilangkan
kebiasaan makan camilan manis. Namun disarankan untuk memilih
makanan manis, seperti jeli agar-agar, atau biskuit rendah lemak.

EVIDENCE BASED NURSING (EBN)

Rita Uliatiningsih dan Adhila Fayasari. 2019. Pengaruh Edukasi Diet
Dash (Dietaryapproaches To Stop Hypertension) Terhadap
Kepatuhan Diet Dan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di
Rumkital Marinir Cilandak. Jurnal Gizi Dan Pangan Soedirman.
Volume 3, Nomor 2, Halaman 120-132.

Kepatuhan diet merupakan salah satu faktor yang dapat
mencegah terjadinya komplikasi pada pasien hipertensi.
Berdasarkan penelitian Kusumastuti (2014) menyatakan bahwa
kepatuhan diet pada pasien hipertensi hanya mencapai 54,3%
dan penelitian Runtukahu, et al (2015) menunjukkan bahwa
sebanyak 74% pasien patuh terhadap diet. Lidner, et al (2003)
menjelaskan bahwa pemberian intervensi merupakan faktor
penting dalam perubahan sikap kepatuhan dalam pengobatan
penyakit kronik seperti perubahan sikap dalam kepatuhan minum
obat, kepatuhan diet dan kepatuhan aktivitas sehari-hari.
Intervensi edukasi diet DASH ini dilakukan dengan pemberian
intervensi sebanyak satu kali dengan materi edukasi tentang diet
DASH. Penelitian ini diawali dengan pretest kepatuhan diet
DASH yang kemudian diikuti dengan intervensi berupa edukasi
tentang diet DASH. Saat kunjungan berikutnya atau sebulan
kemudian dilakukan posttest kepatuhan diet DASH.

Ada pengaruh edukasi diet DASH terhadap kepatuhan diet
berdasarkan asupan Karbohidrat, Protein, Kalium, Magnesium,
Kalsum dan Serat sesuai dengan prinsip diet DASH dan tekanan
darah pada penderita hipertensi rawat jalan di Rumkital Marinir
Cilandak.

REFERENSI

Arum, Yuniar Tri Gesela. 2019. Hipertensi pada Penduduk Usia
Produktif (15-64 Tahun). Higeia. Volume 3, Nomor 3, Halaman
345-356.
Anshari, Zaim. 2020. Komplikasi Hipertensi Dalam Kaitannya
Dengan Pengetahuan Pasien Terhadap Hipertensi Dan Upaya
Pencegahannya. Jurnal Penelitian Keperawatan Medik. Volume
2, Nomor 2, Halaman 44-51.
Yasril, Abdi Iswahyudi, dan Widya Rahmadani. 2020. Hubungan
Pola Makan Dengan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kebun Sikolos Kota Padang Panjangtahun 2019.
Jurnal Sehat Mandiri. Volume 15, Nomor 2, Halaman 34-43.
Utami, Arga Pratiwi Dwi, Weni kurdanti, dan Isti Suryani. 2020.
Boodidash (BookletDiet DASH) Dapat Memperbaiki
Pengetahuan, Asupan Serat, dan Tekanan DarahPasien
Hipertensi di Puskesmas Gamping I. Jurnal Nutrisia. Volume 22,
Nomor 2, Halaman 69-77.
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic/apa-saja-faktor-risiko-
yang-menyebabkan-hipertensi


Click to View FlipBook Version