The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by anisamutiaradaniiswari, 2023-09-17 05:08:55

MANAGEMEN PERGELARAN

ART

Keywords: SENI TARI

MATERI AJAR MANAJEMEN PERGELARAN TARI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISUSUN OLEH: ANISA MUTIARA DANI ISWARI, S.Pd PROGRAM STUDI SENI BUDAYA PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KATEGORI 2 UNIVERSITAS SYIAH KUALA TAHUN 2022


MANAJEMEN PERGELARAN TARI A. KOMPETENSI INTI B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI KD 3.1 Merancang Manajemen \pergelaran tari (C6) 3.1.1 Menganalisis konsep perancangan pergelaran tari (C4) 3.1.2 Menganalisis prosedur pagelaran tari (C4) 3.1.3 Menilai konsep perancangan pergelaran tari (C5) 3.1.4 Menilai prosedur perancangan pagelaran tari (C5) 3.1.5 Merencanakan konsep perancangan pagelaran tari (C6) 3.1.6 Merencanakan prosedur perancangan pagelaran tari (C6) 3.1.7 Menyusun konsep perancangan pagelaran tari (C6) 3.1.8 Menyusun prosedur perancangan pagelaran (C6) 3.1.9 Memadukan konsep perancangan pergelaran KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak nyata KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan


C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti proses pembelajaran Merancang manajemen pergelaran tari peserta didik diharapkan dapat: 1. Dengan mengamati tayangan video siswa mampu menganalisis konsep perancangan pergelaran tari dengan baik 2. Dengan mempresentasikan LKPD Siswa mampu Menilai konsep perancangan pergelaran tari sesuai dengan konsep yang benar 3. Dengan melalui diskusi kelompok siswa mampu Merencanakan konsep perancangan pergelaran tari dengan tepat 4. Melalui kerja kelompok siswa mampu Menyusun konsep perancangan pergelaran tari dengan baik 5. Melalui game Quizizz siswa mampu Memadukan konsep perancangan pergelaran tari dengan tepat A. MATERI PEMBELAJARAN 1. Pengertian Manajemen Pergelaran Tari Manajemen pergelaran tari adalah pengaturan atau pengelolaan sumber daya yang ada sehingga pergelaran tari dapat berjalan dengan maksimal. Dalam suatu proses berkesenian profesional yang modern, upaya seniman dalam memublikasikan karyanya membutuhkan suatu konsep manajemen pergelaran yang mampu mengelola dan memasarkan produk karya seni yang diciptakannya kepada masyarakat. Mengapa demikian? Karena melalui manajemen pergelaran tari yang baik, karya seni yang diciptakannya dapat diapresiasi oleh masyarakat, dinilai, dan dihargai dengan baik sebagai suatu produk karya seni yang diciptakan dan diekspresikan oleh seniman yang mencurahkan jiwa seninya. Pentingnya memahami masalah manajemen pergelaran tari ini sama pentingnya dengan ketika seniman mempersiapkan karya seni tari yang berkualitas. Apalagi di zaman modern ini, seniman konvensional harus mampu bergelut dengan manajemen yang efektif agar dapat tetap eksisi di zaman yang serba cepat ini. Dalam persoalan manajemen juga terdapat berbagai tahapan yang mampu membantu seniman untuk memublikasikan karyanya pada apresiator dengan efektif dan efisien sehingga dapat berdampak maksimal. Beberapa tahapan tersebut meliputi tahapan perencanaan, pengawasan, pengorganisasian, hingga pada tahapan pemasaran karya tari yang dibuat seniman sesuai dengan fungsi pergelaran yang dilaksanakan. Lalu sebetulnya implementasi manajemen pada pergelaran tari itu seperti apa? Pada dasarnya, penerapan prinsip manajemen dalam seni tari lebih banyak diterapkan pada suatu kegiatan pergelaran tari yang memiliki nilai komersial atau ditiketkan. Konsep ini diterapkan untuk menekan biaya proses produksi agar tidak rugi secara pembiayaan dan pengeluaran.


Dalam hal ini konsep pengeluaran dan pemasukan menjadi pertimbangan penting agar proses produksi dapat terpenuhi dengan baik dan maksimal. Untuk mencapai itu semua diperlukan suatu persiapan dan konsep manajemen yang baik agar pergelaran tari yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik sesuai tujuan yang diharapkan. Untuk memahami pengertian manajemen pergelaran tari, ada baiknya kita memahami pengertian dari manajemen itu sendiri. 2. Pengertian Manajemen Meskipun prinsip manajemen tampaknya lebih menekankan pada persoalan komersial, tidak semua kegiatan manajemen pergelaran tari harus memiliki nilai ekonomis. Selain memiliki nilai dan fungsi komersial, ada pula kegiatan manajemen pergelaran tari dilakukan seniman tari untuk mengefisiensikan berbagai persiapan agar kegiatan pergelaran tari dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Jadi, bukan semata-mata untuk mencari keuntungan dari segi material atau keuntungan keuangan. Namun yang terpenting perlu memahami dahulu pengertian manajemen secara umum dan dalam kegiatan pergelaran tari agar pergelaran berjalan dengan lancar. Kata manajemen dalam bahasa inggris ditulis “management” dan berarti “mengatur”. “Management” sendiri berasal dari bahasa latin, yakni managiare atau dalam bahasa Itali maneggio yang artinya “mengurusi”, “mengendalikan”, atau “menangani”. Sementara itu menurut menurut Mary Parker Follet (dalam Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 127) manajemen adalah seni untuk menyelesaikan sesuatu melalui orangorang (sumber daya manusia). Manajemen memang menyangkut pengaturan atau pengelolaan sumber daya manusia yang ada sehingga didapatkan hasil yang maksimal. Terdapat pendapat lain pula yang mengartikan manajemen sebagai seni perencanaan, perorganisasian, penyusunan, pengarahan, serta pengendalian (pengawasan) dari sumber daya perusahaan guna mencapai goal atau tujuan yang telah diputuskan. Gambar 1: Contoh gambar pergelaran tari Sumber: (https://www.wartanasional.com/wisata/pr-3902785487/pergelaran-ramayana-siapramaikan-pekan-batik-nasional)


3. Prinsip-prinsip manajemen pergelaran tari Dalam kehidupan sehari-hari istilah manajemen sangat sering dikaitkan dengan makna kepemimpinan. Hal ini tidaklah mengherankan, karena arti manajemen itu sendiri memiliki makna sebagai sebuah perencanaan, perorganisasian, penyusunan, dan pengawasan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan. Agar mencapai tujuan tersebut diperlukan seorang yang memiliki jiwa kepemimpinan sehingga mampu mengelola kegiatan dengan baik, termasuk mampu mengondisikan seluruh anggota kegiatan untuk menjalankan peran dan tanggung jawabnya sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Selain itu, terdapat pula prinsip-prinsip yang harus diikuti agar kegiatan manajemen dapat dilakukan dengan baik. Beberapa prinsip-prinsip manajemen yang dapat diterapkan dalam kegiatan pergelaran tari adalah sebagai berikut. 1. Prinsip Pembagian Kerja. Sederhananya, prinsip ini berarti penempatan orang sesuai dengan keahlian dan minatnya. 2. Prinsip Wewenang dan Tanggung Jawab. Setiap orang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas masing-masing sesuai bidangnya. 3. Prinsip Tertib dan Disiplin. Memiliki kepatuhan dan ketaatan dalam melaksanakan tugas dan perannya. 4. Prinsip Kesatuan Komando. Dalam suatu kegiatan perlu adanya satu komando agar setiap anggota dapat mengetahui kepada siapa ia mesti bertanggung jawab. 5. Prinsip Semangat Kesatuan. Bekerja saling membantu dan bahu-membahu untuk mewujudkan hasil yang maksimal. 6. Prinsip Keadilan dan Kejujuran. Perlu ada keterbukaan secara bersama-sama dari ketercapaian hasil pekerjaan yang sudah dilakukannya. Untuk membina motivasi kerja yang sungguh-sungguh dan setia serta jujur dalam bekerja perlu dikembangkan reward sesuai perannya (Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 130). 4. Fungsi Manajemen Pergelaran Tari Kesuksesan dalam sebuah kegiatan pergelaran tari tidak hanya terfokus pada artis atau seniman yang berada di atas panggung saja. Akan tetapi, terdapat faktor lain yang mampu mendukung keberhasilan dari kegiatan pergelaran tari, yakni salah satunya faktor manajemen yang baik. Mengingat pentingnya manajemen yang baik dalam sebuah kegiatan pergelaran tari, maka perlu dirancang dan di susun dengan baik konsep manajemen yang dibutuhkan dalam sebuah kegiatan pergelaran tari.


Beberapa sumber menyebutkan tentang fungsi manajemen dalam sebuah organisasi atau kegiatan termasuk di antaranya untuk kegiatan pergelaran tari. Fungsi manajemen tersebut meliputi sebagai berikut. Kesuksesan dalam sebuah kegiatan pergelaran tari tidak hanya terfokus pada artis atau seniman yang berada di atas panggung saja. Akan tetapi, terdapat faktor lain yang mampu mendukung keberhasilan dari kegiatan pergelaran tari, yakni salah satunya faktor manajemen yang baik. Mengingat pentingnya manajemen yang baik dalam sebuah kegiatan pergelaran tari, maka perlu dirancang dan di susun dengan baik konsep manajemen yang dibutuhkan dalam sebuah kegiatan pergelaran tari. Beberapa sumber menyebutkan tentang fungsi manajemen dalam sebuah organisasi atau kegiatan termasuk di antaranya untuk kegiatan pergelaran tari. Fungsi manajemen tersebut meliputi sebagai berikut. 1. Fungsi Perencanaan (Planning). Yakni penyusunan langkah-langkah kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing). Proses pengaturan, proses penetapan susunan organisasi, tugas dan tanggung jawab, serta wewenang seseorang dalam kegiatan. 3. Fungsi Pergerakan (Actuating). Usaha atau tindakan dari pimpinan dalam rangka menimbulkan kemauan dan membuat bawahan mengetahui tugas dan tanggung jawabnya. 4. Fungsi Pengawasan (Controlling). Fungsi dan tugas dari pimpinan untuk mengetahui sampai di manakah program atau rencana yang telah ditetapkan dilaksanakan (Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 132). 5. Pembentukan Panitia Pergelaran Tari Selain penari dan pemain musik terdapat peran lain yang sama pentingnya pada suatu pergelaran tari. Peran tersebut adalah kepanitiaan pergelaran. Seperti apa pun konsep pergelaran dibuat, unsur kepanitiaan ini tentunya sangat dibutuhkan. Itu karena peran kepanitiaan ini memiliki andil sangat besar dalam menyukseskan kegiatan pertunjukan tari yang diselenggarakan. Tugas dan tanggung jawab kepanitiaan pergelaran adalah mengatur dan membantu setiap tahapan kegiatan pergelaran mulai dari tahapan awal, proses latihan, publikasi dan pemasaran pertunjukan, sampai pada pengaturan jalannya pertunjukan agar berjalan dengan sukses. Panitia terbagi menjasi 2, yaitu: - Steering comitee (panitia pengarah) Sebagai penasehat dan pemberi petunjuk paada kelompok bawahannya dalam melaksanakan tugas. - Organizing comitee (panitia pelaksana) Mempunyai tugas melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan di lapangan


TIM KERJA Tim Produksi Dipimpin oleh impinan Produksi yang bertugas mengorganizir pementasan suatu seni pertunjukkan dan membawaih: 1. Sekretaris Produksi : orang yang bertanggung jawab dalam membukukan dan mencatat semua kegiatan yang berhubunhan dengan produksi seni pertunjukkan 2. Bendahara : orang yang bertanggung jawab dalam hal keuangan 3. Seksi Dokumentasi : orang yang bertanggung jawab atas dokumentasi kegiatan 4. Seksi Publikasi : orang yang bertanggung jawab dengan segala hal yang berhubunhan dengan kegiatan promosi/publikasi kepada masyarakat yang dituju 5. Seksi Pendanaan : orang yang bertanggung jawab terhadap penyedia dana yang dibutuhkan dalam proses pelaksanaan pwmwntasan seni pertunjukkan 6. Tiketing : orang yang bertanggung jawab atas penjualan dan dan pembelian karcis/tiket pertunjukkan House Manajer Bertanggung jawab mengamban pelayanan public serta bertanggung jawab terhadap pimpinan produksi dalam layanan staf dan layanan publik 1. Keamanan : orang yang bertanggung jawab pada system keamanan 2. Akomodasi : orang yang bertanggung jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan akomodasi setiap proses pelaksanaan penyelenggaraan pertunjukkan 3. Konsumsi : orang yang bertanggung jawab terhadap urusan konsumsi 4. Transportasi : orang yang bertanggung jawab terhadap urusan penyediaan transportasi 5. Seksi Gedung : orang yang bertanggung jawab terhadap penyewaan atau penyedian gedung pertunjukkan Tim Artistik Tim artistic ini dipimpin oleh seorang sutradara/koreografer yang bertugas membuat konsep dari pertunjukkan, dan mengatur alur laku dari sebuah pertunjukkan. Sutradara membawahi: TIM PRODUKSI HOUSE MANAGER TIM ARTISTIK


1. PimpinanArtistik/Art Director: penanggung jawa artistic karya, perfoma penyajian hingga tata urut pementasaan agar dapat menyajikan urutan pementasan yang harmonis 2. Stage Manajer : orang yang mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada di panggung 3. Penata Panggung/Scenery : menjadi layanan pemenuhan kepada penyaji karya seni dan tuntuttan artistic garapan berdasarkan prasaran dari pimpinan artistik 4. Penata Cahaya : menjadi sumber sukses dari artistiknya pementasan karya seni yang dipergelarkan yang berhubungan dengan masalah pencahayaan, terang padamnya lampu, seta bagaimana caara mengatasi apabila terjadi kecelakaan matinya lampu dari PLN 5. Penata Rias dan Busana : penata rrias dan busana adalah orang yang bertugas atau bertanggung jawab dalam kepengurusan tata rias dan busana 6. Penata Suara : orang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengatur suara atau bunyi sselama pertunjukkan berlangsung 7. Penata Musik/Sound : menjadi sumber sukses dan kualitas music yang disajikan dalam pementasan


DAFTAR PUSTAKA Tim Kemdikbud. (2018). Seni Budaya XII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. slideshare.net/Vina WidyaPutri/makalah-seni-budaya-pergelara-tari-dan-kritik-senitari?from_action=save https://www.wartanasional.com/wisata/pr-3902785487/pergelaran-ramayana-siap-ramaikanpekan-batik-nasional


BAHAN AJAR MENERAPKAN MANAJEMEN DALAM PERGELARAN TARI (PRAKTIK) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISUSUN OLEH: ANISA MUTIARA DANI ISWARI, S.Pd PROGRAM STUDI SENI BUDAYA PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KATEGORI 2 UNIVERSITAS SYIAH KUALA TAHUN 2022


B. KOMPETENSI INTI KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak nyata KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan D. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI KD 4.1 Menerapkan manajemen dalam pergelaran 4.1.1 Menjelaskan Prosedur manajemen pergelaran tari (c2) 4.1.2 Mengklasifisikan prosedur manajemen pergelaran tari(c3) 4.1.3 Menggambarkan prosedur manajemen pergelaran tari dalam bentuk peta konsep(c3) 4.1.4 Menentukan prosedur manajemen pergelaran tari (c3) 4.1.5 Merancang prosedur manajemen pergelaran tari (c6) 4.1.6 Menampilkan prosedur manajemen pergelaran tari (c6) E. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti proses pembelajaran menerapkan prosedur manajemen dalam pergelaran tari, maka tujuan pembelajar dalam pertemuan ini adalah sebagai berikut:


1. Melalui kegiatan mengamati video pembelajaran, tentang prosedur manajemen pergelaran tari, siswa mampu menjelaskan langkah-langkah perancangan pergelaran tari dengan benar. 2. Melalui kegiatan diskusi kelompok siswa mampu mengklasifikasikan prosedur dalam pergelaran tari secara tepat. 3. Melalui kerja kelompok, siswa mampu menggambarkan prosedur manajemen pergelaran tari dalam bentuk peta konsep. 4. Melalui kegiatan diskusi kelompok siswa mampu menentukan prosedur manajemen pergelaran tari dengan tepat. 5. Melalui kegiatan diskusi kelompok siswa mampu merancang langkah-langkah pergelaran tari dengan benar. 6. Melalui kegiatan presentasi siswa mampu menampilkan hasil rancangan pergelaran tari. F. MATERI PEMBELAJARAN 1. Perencanaan Pergelaran Tari Perencanaan adalah suatu proses untuk menetapkan apa yang akan dicapai dan bagaimana mencapainya. Perencanaan adalah langkah awal sebelum melakukan langkahlangkah berikutnya dibuat dalam bentuk tertulis dengan jelas. Perencanaan yang dibuat secara tertulis disebut proposal Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat perencanaan tertulis yaitu dengan: menentukan tema pergelaran tari , menentukan rencana kegiatan, menyusun program pergelaran tari, menentukan tempat pergelaran tari, serta pengorganisasian atau pembentukan kepanitiaan pergelaran tari. a) Menentukan Tema Pergelaran Tema adalah sesuatu yang akan dicapai. Dengan kata lain tema merupakan jiwa sesuatu kegiatan. Tema pergelaran sangat penting karena sebagai pedoman untuk bertindak. Dalam pergelaran tari tema dapat dimunculka dalam kisah yang akan dipertunjukkan. Dalam menentukan tema, dapat juga dihubungkan dengan hari besar nasional misalnya tema perjuangan, kepahlawanan, kebudayaan, dan lain-lain. b) Menentukan Rencana Kegiatan Yang dimaksud rencana kegiatan adalah tindakan yang akan kita lakukan secara tertulis. Rencana kegiatan masih bersifat teknis dan berbentuk garis besar atau hal-hal yang pokok, misalnya: - Jenis kegiatan berupa pergelaran tari - Tempat pergelaran - Waktu pelaksanaan pergelaran - Karya yang akan dipergelarkan c) Menyusun Program Pergelaran Tari Setelah rencana kegiatan disepakati dan dipahami bersama, langkah berikutnya adalah menyusun program pergelaran tari. Program acara merupakan rencana kegiatan yang detail, misalnyaapakah dilakukan pada hari yang sama, macam pergelaran tari


yang akan dipergelarkan dan apa saja yang dilakukan pada saat pembukaan dan penutupan. d) Menentukan Tempat Pergelaran Tari Tempat merupakan komponen yang sangat penting dalam pergelaran tari. Letaknya berada di luar atau di dalam ruangan, dan kapasitasnya ora yang dapat ditampung banyak atau sedikit. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menentukan tempat pergelaran tari adalah: - Nyaman, memberikan keleluasaan bagi pengunjung untuk mengekspresikan karya seninya - Tertib dan lancer, pengaturan arus satu aeahsehingga pengunjung tidak bertabrakan. e) Pengorganisasian atau Pembentukan Kepanitiaan Pergelaran Tari Suatu wadah bekerja sama untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Dalam pergelaran tari organisasi dimaksudkan pembentukan panitia yang bertugas menyusun dan melaksanakan jalannya pergelaran tari. Tugas dan tanggung jawab kepanitiaan pergelaran adalah mengatur dan membantu setiap tahapan kegiatan pergelaran mulai dari tahapan awal, proses latihan, publikasi dan pemasaran pertunjukan, sampai pada pengaturan jalannya pertunjukan agar berjalan dengan sukses. Panitia terbagi menjasi 2, yaitu: - Steering comitee (panitia pengarah) Sebagai penasehat dan pemberi petunjuk paada kelompok bawahannya dalam melaksanakan tugas. - Organizing comitee (panitia pelaksana) Mempunyai tugas melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan di lapangan TIM KERJA Tim Produksi Dipimpin oleh impinan Produksi yang bertugas mengorganizir pementasan suatu seni pertunjukkan dan membawaih: 7. Sekretaris Produksi : orang yang bertanggung jawab dalam membukukan dan mencatat semua kegiatan yang berhubunhan dengan produksi seni pertunjukkan 8. Bendahara : orang yang bertanggung jawab dalam hal keuangan TIM PRODUKSI HOUSE MANAGER TIM ARTISTIK


9. Seksi Dokumentasi : orang yang bertanggung jawab atas dokumentasi kegiatan 10. Seksi Publikasi : orang yang bertanggung jawab dengan segala hal yang berhubunhan dengan kegiatan promosi/publikasi kepada masyarakat yang dituju 11. Seksi Pendanaan : orang yang bertanggung jawab terhadap penyedia dana yang dibutuhkan dalam proses pelaksanaan pwmwntasan seni pertunjukkan 12. Tiketing : orang yang bertanggung jawab atas penjualan dan dan pembelian karcis/tiket pertunjukkan House Manajer Bertanggung jawab mengamban pelayanan public serta bertanggung jawab terhadap pimpinan produksi dalam layanan staf dan layanan publik 6. Keamanan : orang yang bertanggung jawab pada system keamanan 7. Akomodasi : orang yang bertanggung jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan akomodasi setiap proses pelaksanaan penyelenggaraan pertunjukkan 8. Konsumsi : orang yang bertanggung jawab terhadap urusan konsumsi 9. Transportasi : orang yang bertanggung jawab terhadap urusan penyediaan transportasi 10. Seksi Gedung : orang yang bertanggung jawab terhadap penyewaan atau penyedian gedung pertunjukkan Tim Artistik Tim artistic ini dipimpin oleh seorang sutradara/koreografer yang bertugas membuat konsep dari pertunjukkan, dan mengatur alur laku dari sebuah pertunjukkan. Sutradara membawahi: 8. PimpinanArtistik/Art Director: penanggung jawa artistic karya, perfoma penyajian hingga tata urut pementasaan agar dapat menyajikan urutan pementasan yang harmonis 9. Stage Manajer : orang yang mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada di panggung 10. Penata Panggung/Scenery : menjadi layanan pemenuhan kepada penyaji karya seni dan tuntuttan artistic garapan berdasarkan prasaran dari pimpinan artistik 11. Penata Cahaya : menjadi sumber sukses dari artistiknya pementasan karya seni yang dipergelarkan yang berhubungan dengan masalah pencahayaan, terang padamnya lampu, seta bagaimana caara mengatasi apabila terjadi kecelakaan matinya lampu dari PLN 12. Penata Rias dan Busana : penata rrias dan busana adalah orang yang bertugas atau bertanggung jawab dalam kepengurusan tata rias dan busana 13. Penata Suara : orang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengatur suara atau bunyi sselama pertunjukkan berlangsung 14. Penata Musik/Sound : menjadi sumber sukses dan kualitas music yang disajikan dalam pementasan


DAFTAR PUSTAKA Tim Kemdikbud. (2018). Seni Budaya XII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. https://www.tulisanbagus.my.id/pengertian-manajemen-pergelaran-tari/


BAHAN AJAR KONSEP GARAP PERGELARAN TARI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISUSUN OLEH: ANISA MUTIARA DANI ISWARI, S.Pd PROGRAM STUDI SENI BUDAYA PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KATEGORI 2 UNIVERSITAS SYIAH KUALA TAHUN 2022


B. KOMPETENSI INTI KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak nyata KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan G. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 3.2 Merancang karya tari (C6) 3.2.1 Menentukan proses garap gerak tari (C3) 3.2.2 Menganalisis proses garap gerak tari (C4) 3.2.3 Merancang proses garap gerak tari (C6) H. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti proses pembelajaran merancang karya tari, maka tujuan pembelajar dalam pertemuan ini adalah sebagai berikut: 1. Melalui pengamatan video peserta didik dapat menentukan proses garap gerak tari dengan tepat. 2. Melalui kegiatan diskusi kelompok peserta didik dapat menganalisis proses garap gerak tari dengan tepat. 3. Melalui kerja kelompok peserta didik dapat merancang proses garap gerak tari dengan tepat.


KONSEP GARAP PERGELARAN TARI Konsep pergelaran tari meliputi berbagai urusan manajemen, unsur intrinsik (dalam) dan unsur ekstrinsik (luar) tari. Oleh karena itu, pergelaran tari merupakan pekerjaan yang akan melibatkan banyak orang karena terdiri dari banyak pekerjaan yang harus diselesaikan secara sekaligus. Sebetulnya bisa jadi tari yang akan kita pergelarkan disiapkan oleh pihak penarinya saja. Artinya, kita benar-benar hanya mempersiapkan pergelarannya saja. Namun, hal tersebut jarang terjadi pada pergelaran tari, karena pergelaran tari khusus menampilkan penampilan seni tari saja. Oleh karena itu, pada saat menggelar pergelaran kita juga harus mempersiapkan berbagai gerak tari yang akan disajikan. Bahkan boleh dibilang pada saat mengadakan pergelaran tari kita juga harus menggarap gerak tari yang akan dihadirkan. Bahkan ketika pihak ketiga akan mengisi tari tersebut, misalnya ketika suatu sanggar tari daerah yang akan menari pada pergelaran tari. Seseorang yang mengatur pergelaran tari setidaknya tetap harus menyiapkan konsep yang sesuai untuk menampilkan tari pihak ketiga tersebut agar dapat tampil dan mendapatkan sorotan sebagaimana mestinya. A. PROSES GARAP GERAK TARI KREASI Tentunya saat mengadakan pergelaran tari langkah awal yang harus kita lakukan adalah untuk menentukan seni tari apa yang akan dipergelarkan? Apakah pergelaran tarian daerah atau justru tarian kontemporer? Selain itu tari kreasi merupakan salah satu opsi yang dapat dipilih pula. Tari kreasi maksudnya adalah tari jenis tari yang koreografinya masih bertolak pada tari tradisional atau pengembangan dari pola-pola tari yang sudah ada. Proses garap gerak tari dapat kita lakukan dengan beberapa cara sebagai berikut; 1. Proses eksplorasi, 2. Stilasi dan seleksi gerak, 3. Proses penggabungan gerak.


Berikut adalah penjelasan dari masing-masing proses garap gerak tari. 1. PROSES EKSPLORASI Eksplorasi adalah proses penjajakan dan pencarian motif-motif gerak melalui berbagai cara yang dilakukan pada saat melakukan proses garap gerak tari. Pada proses ini diperlukan beberapa cara untuk menstimulus ide seperti melalui pancera indera kita, baik dengan cara melihat pemandangan, gerakan binatang, gerakan tari lain, atau sekedar browsing di internet. Melalui berbagai cara tersebut diharapkan sehingga mendapatkan ide atau gagasan dalam membuat motif-motif gerak untuk kebutuhan garapan tari. Dalam proses eksplorasi ada beberapa stimulus yang dapat digunakan oleh penata tari dalam melakukan proses garap. Beberapa stimulus tersebut di antaranya berupa rangsang auditif, visual, gagasan, dan rangsang kinestetik. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut. 1) Rangsang Dengar (Auditif) Rangsangan auditif adalah salah satu tahapan mengembangkan gagasan gerak yang diilhami oleh suara atau bunyi suatu benda atau perbuatan, seperti suara instrumen musik (gendang, seruling, gamelan, dan yang lainnya), suara manusia (nyanyian, puisi, tangisan, dan yang lainnya), suara alam atau lingkungan (gemuruh ombak, angin, kicauan burung, dan yang lainnya) sering kali menarik dan menjadi rangsang dinamis tari. 2) Rangsang Visual Rangsangan visual muncul karena pancaindra yang berupa mata menangkap berbagai hal yang menarik untuk diungkapkan dalam bentuk gerak tari. Rangsang visual ini dapat timbul dari objek gambar, warna, wujud, patung, melihat orang menari atau bergerak, dan lain sejenisnya. Seorang penata tari melalui gambaran visual tersebut dapat mengambil gagasan/konsep yang ada di balik hasil penglihatannya dan dengan segera mampu bereksplorasi menciptakan gerak tarian yang diinginkan. 3) Rangsang Kinestetik Rangsang kinestetik merupakan tahapan pengembangan gerak tari berdasarkan kesadaran pengolahan potensi tubuh kita. Dalam tahapan ini dapat dilakukan seperti pada saat mengolah gerak berdasarkan pola hitungan. 4) Rangsang Gagasan Rangsang gagasan adalah rangsang yang sering kali digunakan penata tari dalam membuat karyanya. Untuk menyampaikan gagasan atau cerita yang akan disajikan


biasanya gerak dirangsang dan dibentuk dengan kapasitas kemampuan penata tari (Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 140). 2. STILISASI DAN SELEKSI GERAKAN Dalam berkarya tari tentunya memerlukan bentuk-bentuk baru dari suatu gerak. Oleh karena itu, hasil dari eksplorasi dan improvisasi perlu diubah atau diperhalus dengan proses pengembangan. Adapun proses pengembangan dapat dilakukan dengan cara mengubah volume gerak, level, kesan, ragam gerak, struktur, dan elemen lainnya. Untuk mendapatkan bentuk baru dari pengembangan gerak yang diharapkan memerlukan kecermatan dan uji coba yang terus-menerus, berdasarkan kreativitas dari gerak tubuh yang terkecil sampai pada totalitas gerak tubuh sepenuhnya. Upaya koreksi terhadap alur gerak dari awal sampai akhir perlu terus ditinjau ulang, sehingga keberlangsungan gerak dapat terwujud dengan rapi. Proses penghalusan, memberikan kesan indah dari suatu gerak ini disebut dengan stilisasi. Setelah proses pembentukan gerak, selanjutnya dilakukan pemilihan gerak yang sesuai dengan ide atau disebut dengan proses seleksi. Pada tahap ini kegiatan memilih dan memilah gerak-gerak yang sudah diolah, diseleksi kembali untuk disesuaikan dengan ide garapan. Pemilihan gerak setidak-tidaknya dapat digunakan seefektif mungkin, sehingga mempunyai kualitas yang mantap dari karya yang akan dibuat. 3. PROSES PENGGABUNGAN GERAK Setelah proses eksplorasi serta stilasi dan seleksi gerakan telah dilakukan, tahapan selanjutnya adalah proses penghalusan dan pemilihan gerak kembali sesuai dengan kebutuhan penyajian garapan tari yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan. Tahapan ini penting dilakukan untuk menentukan pilihan dari motif-motif gerak yang dibuat dan yang akan dipakai pada garapan tari. Tahapan akhir dari proses ini adalah tahapan penggabungan dengan unsur-unsur pendukung lainnya, baik dengan musik iringan tari, penggunaan properti tari, atau dengan penggunaan artistik lainnya, termasuk penggunaan busana dan asesoris tari. a. Improvisasi Gerak dalam Tari Pada saat mengapresiasi karya tari, tentunya kita akan melihat berbagai adegan gerak yang berbeda dari yang lainnya, khususnya pada garapan karya tari kelompok. Perbedaan adegan gerak itu dapat dikategorikan sebagai adegan gerak yang disengaja atau sebaliknya. Sementara itu adegan yang tidak disengaja oleh salah satu penari tersebut dapat dikategorikan sebagai gerak improvisasi.


Namun pada pelaksanaannya juga gerak improvisasi dalam tari dapat dilakukan secara sengaja sesuai dengan kebutuhan konsep garap. Pada situasi tersebut, penari sudah dikondisikan untuk melakukan gerak-gerak improvisasi dalam pengadeganannya. Inti dari gerak impovisasi adalah bentuk-bentuk gerak yang dilakukan penari yang pada setiap saat dapat dilakukan berbeda, tetapi masih disesuaikan dengan maksud pengadeganan dari gerak itu sendiri. Improvisasi merupakan salah satu aspek penting yang harus direncanakan dan digarap pula, terutama pada pergelaran tari kreasi. Mengapa improviasai penting? karena Improvisasi dapat memberikan pengalaman berbeda dan menarik bagi penonton yang sudah melihat suatu tari berkali-kali. Improvisasi juga merupakan kesempatan besar agar dapat lebih terkait atau terhubung dengan tren saat ini yang kan membuat penonton semakin menarik. b. Konsep Tata Pentas Sebelumnya telah dijelaskan bahwa penyajian karya tari tidak hanya menampilkan gerak tubuh manusia saja. Malah justru terdapat banyak unsur pendukung lainnya yang memiliki peran penting dalam mendukung penyajian karya tari secara utuh. Unsur-unsur pendukung tersebut menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penyajian pergelaran tari. Unsur-unsur pendukung penyajian tari yang dimaksud di antaranya terdapat unsur musik, busana, rias, properti, dan unsur tata pentas yang membuat penyajian tari menjadi lebih menarik. Perlu digarisbawahi pula bahwa unsur tata pentas dalam suatu penyajian tari baik karya tari bertema dan nontematik sangat penting untuk dimunculkan. Hal itu karena keberadaannya memberikan dimensi ruang pertunjukan yang mampu mencerdaskan para penonton. Dimensi ruang yang dimaksud adalah memberikan kesan imajinasi peristiwa yang dibangun pada penyajian tari berdasarkan konsep penyajiannya. c. Jenis Panggung Dalam pembahasan lebih jauh, konsep tata pentas dalam pertunjukan tari akan terkait dengan masalah konsep tata panggung, tata lampu, dan tata artistik pertunjukan atau dekorasi panggung. Pada umumnya jenis panggung yang sering digunakan dalam pertunjukan tari terbagi menjadi beberapa jenis di antaranya ada jenis panggung arena, prosenium, dan jenis panggung campuran. ➢ Jenis panggung arena, adalah jenis panggung terbuka yang tidak terdapat batasan yang jelas antara garis pemain dan penonton. Pada umumnya jenis panggung arena ini dilakukan di lapangan atau dapat dilakukan di halaman rumah atau halaman yang lainnya.


➢ Jenis panggung prosenium, adalah jenis panggung yang sering digunakan dalam pertunjukan tari yang memiliki batasan yang jelas antara pemain dan penonton serta memiliki ketinggian khusus untuk tempat penari bergerak sehingga penonton menjadi lebih fokus melihatnya. ➢ panggung campuran, ciri dari jenis panggung ini biasanya menggunakan beberapa daerah tempat penari bergerak tetapi dalam peristiwa pertunjukan. Intinya adalah mengombinasikan jenis panggung arena dengan panggung prosenium sesuai dengan konsep garap karya tari yang dipertunjukkan (Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 149).


d. Unsur Pendukung Lainnya Selanjutnya penjelasan unsur pendukung lainnya, yakni tata lampu dan dekorasi pertunjukan. Kedua unsur pendukung ini penting untuk diperhatikan juga, karena memiliki peran dalam memperkuat dari pengadegan penyajian tarian. Perlu diketahui pula bahwa tata lampu memiliki beberapa fungsi, yakni: 1. sebagai penerang tempat menari, dan 2. memperkuat adegan serta suasana tarian. Adapun jenis dan warna lampu yang dipergunakan disesuaikan dengan kebutuhan pengadegan penyajian gerak tarinya. Sementara, masalah tata dekorasi panggung lebih difokuskan pada masalah penataan desain panggung agar terlihat lebih menarik dan lebih hidup. Tata dekorasi panggung harus dibuat dan disesuaikan dengan konsep pertunjukan tari yang ditampilkan.


DAFTAR PUSTAKA Tim Kemdikbud. (2018). Seni Budaya XII, semester 1. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. https://serupa.id/konsep-pergelaran-tari-proses-garap-improvisasi-tata-pentas/


BAHAN AJAR MEMBUAT KARYA TARI BERBASIS PROJECT BASED LEARNING (PJBL) DISUSUN OLEH: ANISA MUTIARA DANI ISWARI, S.Pd PROGRAM STUDI SENI BUDAYA PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KATEGORI 2 UNIVERSITAS SYIAH KUALA TAHUN 2022


A. KOMPETENSI INTI KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak nyata KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 4.2 Membuat karya tari berdasarkan bentuk, jenis, fungsi, nilai estetis dan teknik tata pentas • Menentukan gerak berdasarkan bentuk dalam karya tari yang telah ditentukan (P5) • Mengembangkan gerak berdasarkan bentuk dalam karya tari yang telah ditentukan(P4) • Menciptakankan gerak berdasarkan bentuk dalam karya tari yang telah ditentukan(P5) C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti proses pembelajaran merancang karya tari, maka tujuan pembelajaran dalam pertemuan ini adalah sebagai berikut: 1. Melalui pengamatan video, peserta didik dapat membuatan karya tari sesuai bentuk penyajian yang telah ditentukan dengan tepat. 2. Melalui kegiatan diskusi kelompok peserta didik dapat membuatan karya tari sesuai bentuk penyajian yang telah ditentukan dengan tepat. 3. Melalui kerja kelompok peserta didik dapat menciptakan gerak tari berdasarkan bentuk dalam karya tari yang telah ditentukan dengan tepat.


MEMBUAT KARYA TARI SESUAI BENTUK PENYAJIAN YANG TELAH DI TENTUKAN Perlu diketahui, bahwa dalam proses pembuatan karya tari banyak teknik dan cara yang dapat ditempuh dengan beberapa cara sebagai berikut: 1. Merencanakan tema dan bentuk penyajian Tema dan bentuk penyajian merupakan unsur yang terpenting dalam pembuatan suatu karya tari. a. Tema Tema dalam tari merupakan sebuah gagasan, pokok pikiran, dan juga ide dasar dalam suatu penciptaan karya tari. Tema tari akan menentukan isi dari tarian, bagaimana keseluruhan gerak tarinya, busana yang akan dikenakan, dan jenis musik yang mengiringinya. Tema tari akan dikomunikasikan kepada penonton melalui keseluruhan tarian. Tema dalam tari terdiri dari; tema dramatic, tema non dramatic, tema heroic (kepahlawanan), tema erotic (percintaan),pantomime, dan totemitis. b. Bentuk Penyajian Tari berdasarkan bentuk penyajian terdiri dari: 1) Tari Tunggal Menurut Muhdi Kurnia dalam Tari Tradisi Melayu: Eksistensi dan Revitalisasi Seni (2016), tari tunggal adalah jenis tarian yang dibawakan oleh seorang penari. Salah satu kelebihan tari tunggal adalah penari memiliki kebebasan untuk berekspresi. Selain itu, jenis tari ini juga biasanya menggambarkan tokoh tertentu. Contoh tari tunggal adalah tari Gatotkaca, tari Topeng Kelana, dan tari Panji. 2) Tari Berpasangan Dikutip dari buku Wayang Wong Priangan (2022) oleh Iyus Rusliana, tari berpasangan adalah jenis tarian yang dipentaskan oleh dua penari. Sebagian gerakan yang ditampilkan biasanya berlainan satu sama lain, tetapi membentuk satu kesatuan utuh yang padu. Tari berpasangan bisa dibawakan oleh dua penari pria, dua penari perempuan, atau perempuan dan pria. Contoh tari berpasangan adalah tari Payung, tari Bambangan Cakil, tari Legong, dan tari Yosim. 3) Tari Kelompok Adalah jenis tarian yang dibawakan lebih dari dua penari. Dalam tarian ini, tiap penari bisa memiliki gerakan dan kostum yang beragam. Sebab, penari terkadang memiliki peran yang berbeda.Walau begitu, tarian ini tetap


mempertimbangkan sisi estetika sesuai ruang yang digunakan beserta fungsi penyajian tarinya. Beberapa contoh tari kelompok adalah tari Piring, tari Jogi, tari Zapin Penyengat, dan tari Perisai. 4) Tari Massal Merupakan jenis tarian yang dipentaskan oleh banyak penari. Sering kali tarian ini membutuhkan tempat yang luas, seperti lapangan atau aula. Perbedaan tari kelompok dan tari massal adalah koreografi tariannya. Dalam tari massal, para penarinya membawakan koreografi tarian yang sama. Bahkan tak jarang pula, ada penari yang menggunakan tata rias dan kostum yang serupa. Sementara gerakan, tata rias, dan kostum antarpenari dalam tari berkelompok bisa berbeda antara satu dengan yang lain. Beberapa contoh tari massal ialah tari Saman, tari Kecak, tari Datun, tari Tor-Tor, serta tari Baris Gede. 2. Proses garap gerak tari Dalam pembuatan karya tari setelah tema dan bentuk penyajian ditentukan, langkah selanjutnya adalah proses garap gerak tari yang terdiri dari; a. Eksplorasi gerak Pada kegiatan ini, penata tari atau penyusun tari mencari gerak-gerak untuk dibuat menjadi gerak-gerak tari yang sesuai dengan tema tarinya. Pada langkah eksplorasi biasanya terbentuk karena adanya rangsal awal yang ditangkap oleh pancaindra. Melalui rangsang inilah, praktik ide dan gagasan mengembangkan gerak dapat dilakukan. Adapun rangsang dalam eksplorasi, sebagai berikut: 1) Rangsang Auditif (Pendengaran) 2) Rangsang Visual (Penglihatan) 3) Rangsang Kinestetik (Gerak tubuh) 4) Rangsang Gagasan (Ide) b. Seleksi Gerak Pada tahap ini, kegiatan memilah dan memilih gerak-gerak yang sudah diolah, diseleksi kembali untuk disesuaikan dengan ide garapan. Pemilihan gerak setidaknya dapat digunakan seefektif mungkin, sehingga mempunyai kualitas yang mantap dari karya yang akan dibuat. c. Stilisasi Gerak Pada kegiatan ini, hasil dari eksplorasi gerak perlu diubah atau diperhalus dengan proses pengembangan. Adapun proses pengembangan dapat dilakukan dengan cara: 1) Mengubah Volume Gerak Pada kegiatan ini, apabila jangkauan gerak kita besar akan membutuhkan ruang yang luas, sebaliknya apabila jangkauan gerak kita kecil maka akan membutuhkan ruang yang lebih kecil 2) Memberikan Level


Level gerak tari sendiri merupakan tingkat ketinggian yang mampu dijangkau oleh penari saat melakukan suatu gerakan. Hal ini tak jarang menjadi penanda kreativitas suatu gerak tari. Gerakan yang ditampilkan pun tidak selalu sama karena memiliki level gerak tinggi, sedang, dan rendah. a) Level Tinggi Teknik gerakan tari pada level tinggi biasanya ditujukan untuk memperlihatkan dua peran yang berbeda pada masing-masing penari. Pada umumnya gerak tari level tinggi digunakan dalam gerakan tari balet serta gerakan tari yang bertemakan perang. Umumnya gerak tari level tinggi dilakukan dengan melayang dan membutuhkan penguasaan teknik yang baik dalam melakukannya. Contoh gerakan tari tradisional pada level tinggi adalah Tari Mandau dari Kalimantan Tengah serta Tari Cakalele dari Maluku. b) Level Sedang Teknik gerakan tari pada level sedang biasanya ditujukan untuk memperlihatkan sosok yang kuat dan gagah. Pada umumnya gerak tari level sedang dilakukan oleh pria. Namun, para penari perempuan juga bisa melakukan gerak tari level sedang. Umumnya posisi tubuh saat sedang melakukan gerak tari level sedang adalah badan condong ke depan dan kaki dibuka lebar. Atau gerakan ini juga bisa dilakukan dengan mengangkat salah satu kaki sambil membawa tongkat yang dipegang dengan dua tangan. Contoh gerakan tari tradisional pada level sedang adalah Tari Piring dari Sumatera Barat srta Tari Tor-Tor dari Sumateran Utara. c) Level Rendah Teknik gerakan tari pada level rendah biasanya ditujukan untuk memperlihatkan gerakan tari yang terus bergerak tanpa lelah. Umumnya posisi tubuh saat sedang melakukan gerak tari level rendah adalah dengan merebahkan tubuh di atas lantai dan kemudian berguling. Contoh gerakan tari tradisional pada level rendah adalah Tari Sekapur Sirih dari Jambi serta Tari Saman dari Aceh.


d. Komposisi (Penggabungan Gerak) Pada tahap ini, kegiatan diakukan dengan menentukan; 1) Menentukan Musik Iringan Musik yang digunakan dalam suatu tarian terbagi dalam beberapa jenis. Pengelompokan jenis musik iringan tari tersebut berdasarkan asal bunyi atau musik yang digunakan. Ada setidaknya dua jenis musik iringan tari. Jenisjenis musik iringan tari tersebut ialah sebagai berikut: a) Musik Internal Musik internal adalah salah satu musik iringan tari yang berasal dari anggota tubuh manusia, yaitu meliputi tepukan tangan, tepukan tangan ke bagian tubuh lainnya, jentikan jari, hentakan kaki di tanah atau lantai, dan sebagainya. Jenis musik internal dapat ditemui di berbagai penampilan tarian daerah. Contohnya adalah tari Saman yang berasal dari Aceh, tari Kecak yang berasal dari Bali, dan lain-lain. b) Musik Eksternal Musik eksternal merupakan jenis musik iringan yang bunyi, musik, dan suaranya berasal dari hal-hal yang di luar tubuh manusia. Misalnya, seperti alat musik, dan sebagainya. Alat musik yang biasanya digunakan dalam mengiringi tarian adalah gamelan. Gamelan merupakan seni musik yang terdiri dari berbagai macam alat musik yang dimainkan secara bersamaan. Contoh tarian yang menggunakan musik eksternal adalah tari Kandagan dari Jawa Barat, tari Gandrung dari Banyuwangi, dan sebagainya. 2) Menentukan Pola Lantai Pola lantai taria adalah sebuah garis atau pola yang dibentuk sebagai cara bagi penari dalam berpindah, bergerak ke posisi untuk penguasaan panggung. Secara umum, ada dua jenis pola lantai, yaitu garis lurus dan lengkung. Jenis-jenis pola lantai tersebut memiliki keunggulannya masing-masing lho Moms. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini yuk, a) Pola Lantai Garis Lurus


b) Pola Melengkung e) Menentukan Unsur Pendukung Lainnya Pada tahap ini, kegiatan menggabungkan dengan unsur-unsur pendukung lainnya seperti rias dan busana, atau dengan penggunaan artistik lainnya.


DAFTAR PUSTAKA Tim Kemdikbud. (2018). Seni Budaya XII, semester 1. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. https://www.budayanusantara.web.id/2018/07/langkah-langkah-menyusun-kreasi-tari.html https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/05/080000969/jenis-tari-berdasarkan-bentukpenyajiannya?page=all https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/05/080000969/jenis-tari-berdasarkan-bentukpenyajiannya?page=all#:~:text=Berdasarkan%20bentuk%20penyajiannya%2C%20jenis %20tari,tari%20kelompok%2C%20serta%20tari%20massal. https://www.kompas.com/skola/read/2021/11/24/143000469/apa-itu-tema-tari?page=all https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/12/182054369/level-gerak-tari-dalam-senitari?page=all


Click to View FlipBook Version