The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by M Daffa Nugraha, S.Pd., 2023-06-24 06:22:57

PTK_PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR _MUHAMMAD DAFFA NUGRAHA_PPG PRAJABATAN PJKR

Penelitian Tindakan Kelas

43 pada peserta didik kelas VII I SMP N 1 Semarang tahun pelajaran 2022/2023 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4. 4 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Pengetahuan No Uraian Nilai Hasil Belajar Pengetahuan Kondisi Awal Siklus I Siklus II 1 Nilai Tertinggi 85 90 90 2 Nilai Terendah 55 65 70 3 Nilai Rata-rata 74 79 81 4 Pencapaian KKM 74% 85% 88% Sumber : Penulis Grafik batang peningkatan pencapaian hasil belajar pengetahuan dengan menggunakan media media pembelajaran games interaktif quizizz dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 4. 7 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Pengetahuan Sumber : Penulis Data peningkatan pencapaian hasil belajar dengan menggunakan media media pembelajaran games interaktif quizizz dapat meningkatkan hasil belajar pengetahuan mata pelajaran PJOK pada peserta didik kelas VII I SMP N 1 Semarang. Pada teori Kingsle hasil belajar dibagi menjadi 3 yaitu : (1) keterampilan dan kebiasaan; (2) pengetahuan dan pengertian; (3) sikap dan citacita yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah (Wlodkowski, 2017). Hal ini terjadi pada peserta didik kelas 65% 70% 75% 80% 85% 90% 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kondisi Awal Siklus I Siklus II Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata Pencapaian KKM


44 VII I, dimana peserta didik mempunyai keterampilan menggunakan teknologi dan mempunyai pengetehuan secara luas yang di dapatkan dari referensi internet. Keberhasilan proses belajar menurut Ricardo & Meilani (2017) siswa siswa mempunyai dorongan yang kuat untuk mempelajari bahan pelajaran lebih lanjut Dapat dilihat peningkatan pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diberikan, ketuntasan belajar meningkat dari kondisi awal pencapaian KKM sebesar 74%; pada siklus I menjadi 85% dan pada siklus II meningkat menjadi 88%. Sedangkan nilai rata rata pada kelas VII I mendapatkan nilai 81 pada siklus II. Peningkatan hasil belajar didukung dengan proses kegiatan pembelajaran yang asik dan menyenangkan sehingga peserta didik tidak mempunyai beban pada saat proses pembelajaran berlangsung. 4.2.3 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning dengan baik. Mulai dengan pemberian rangsangan atau stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pembuktian data dan menarik kesimpulan. Pada saat proses kegiatan pembelajaran guru dapat mengkondisikan kelas karena kelas mempunyai lingkungan yang asik dan menyenangkan sehingga peserta didik dapat aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan yang telah disampaikan oleh guru. Dapat dilihat gambar untuk peningkatan aktivitas guru dari siklus I dan siklus II sebagai berikut: Gambar 4. 8 Presentase Peningkatan Aktivitas Guru Sumber : Penulis 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Kurang Cukup Baik Sangat Baik PENINGKATAN AKTIVITAS GURU SIKLUS I DAN II Siklus II Siklus I


45 Aktivitas peserta didik dalam mengikuti proses pebelajaran berlangsung yeng menggunakan media pembelajaran games interaktif quizizz menurut pengamat atau observer termasuk dalam kategori baik dengan dibuktikan peningkatan pada persentase siklus I dan siklus II. Peningkatan ini dikarenakan peserta didik mempunyai rasa percaya diri dan senang pada saat proses pembelajaran berlangsung. Peserta didik tidak mengalami ketakutan atau beban pada saat proses belajar. Berikut gambar untuk peningkatan presentase aktivitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran PJOK di dalam kelas. Gambar 4. 9 Presentase Peningkatan Aktivitas Siswa Sumber : Penulis 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Kurang Cukup Baik Sangat Baik PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS I DAN II Siklus II Siklus I


46 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dan telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka simpulan yang dapat ditarik pada penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Penggunaan media pembelajaran games interaktif quizizz berhasil meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada siklus I dan siklus II. Rata rata pencapaian angket kuisoner motivasi belajar peserta didik kelas VII I SMP N 1 Semarang tahun pelajaran 2022/2023 dengan kondisi awal kategori baik sejumlah 6 peserta didik dengan presentase 18%; kategori cukup sejumlah 20 peserta didik dengan presentase 59%; kategori kurang sejumlah 8 peserta didik dengan presentase 24% kemudian pada siklus I mendapatkan mendapatkan kategori sangat baik dengan presentase 3%; kategori baik dengan presentase 19%; kategori cukup dengan presentase 12%. Pada siklus II mengalami kenaikan menjadi kategori sangat baik dengan presentase 12%; kategori baik dengan presentase 76%; kategori cukup dengan presentase 12% 2. Hasil belajar peserta didik kelas VII I SMP N 1 Semarang pada kondisi awal mencapai kriteria ketuntasan sebesar 25 peserta didik atau 74% dari jumlah keseluruhan pada kelas. Pada siklus I mencapai kriteria ketuntasan sebesar 29 peserta didik atau 85% dilanjutkan pengembangan pada siklus II kriteria ketuntasan meningkat menjadi 30 peserta didik atau 88% dari jumlah keseluruhan peserta didik pada kelas VII I. Pencapaian proges hasil belajar pengetahuan dari kondisi awal dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan sebanyak 5 atau 15,9% dari nilai awal. Dengan demikian tindakan yang telah dilakukan peneliti pada penelitian tindakan kelas ini telah berhasil dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII I SMP N 1 Semarang tahun ajaran 2022/2023.


47 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan penelitian tindakan kelas diatas, maka peneliti mempunyai beberapa saran yaitu: 1. Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran games interaktif quizizz pada materi kesehatan teori di kelas dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik pada kompetensi pengetahuan. Guru mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dapat menerapkan dalam proses pembelajaran teori didalam kelas. 2. Penggunaan media pembelajaran games interaktif quizizz dapat lebih optimal lagi dengan menggunakan data seluler untuk menghindari gangguan pada saat proses pelaksanaan pembelajaran. 3. Media pembelajaran games interaktif quizizz dapat sebagai media alternatif dalam proses pembelajaran teori di dalam kelas


48 DAFTAR PUSTAKA Anitah, S. (2013). Strategi Pembelajaran Ekonomi dan Koperasi. Strategi Pembelajaran, 2(2), 120. Anwar, Z. (2019). Hasil belajar mahasiswa Pgsd pada masa pandemi covid-19. Penggunaan Aplikasi Quizizz Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pgsd Pada Masa Pandemi Covid-19, 209–218. Beaulieu, S., Frati, L., Miconi, T., Lehman, J., Stanley, K. O., Clune, J., & Cheney, N. (2020). Learning to continually learn. Frontiers in Artificial Intelligence and Applications, 325, 992–1001. https://doi.org/10.3233/FAIA200193 Blok, L. (2013). Pembelajaran Satu-ke-Satu dengan iPad: Perencanaan & Evaluasi Pengembangan Keprofesian Guru. Sekolah Tinggi Pendidikan, Kepemimpinan & Konseling. Universitas ST.Thomas Minnesota. Budiningsih, C. A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Citra, C. A., & Rosy, B. (2020). Keefektifan Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Game Edukasi Quizizz Terhadap Hasil Belajar Teknologi Perkantoran Siswa Kelas X SMK Ketintang Surabaya. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 8(2), 261–272. https://doi.org/10.26740/jpap.v8n2.p261- 272 Firdaus, M. H., & Baisa, H. (2019). Jurnal Mitra Pendidikan ( JMP Online ). Jurnal Mitra Pendidikan, 3(4), 557–558. Fuertes, A. M. de C., Fernández, J. B., Mata, M. de los Á. G., Gómez, A. R., & Pascual, R. G. (2020). Relationship between personality and academic motivation in education degrees students. Education Sciences, 10(11), 1–14. https://doi.org/10.3390/educsci10110327 Hartikainen, S., Rintala, H., Pylväs, L., & Nokelainen, P. (2019). The concept of active learning and the measurement of learning outcomes: A review of research in engineering higher education. Education Sciences, 9(4), 9–12. https://doi.org/10.3390/educsci9040276


49 Kehidupan, R. (2019). AM, Sadirman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kumar Basak, S., Wotto, M., & Bélanger, P. (2018). E-learning, M-learning and Dlearning: Conceptual definition and comparative analysis. E-Learning and Digital Media, 15(4), 191–216. https://doi.org/10.1177/2042753018785180 lamsari purba, leony sanga. (2019). Peningkatan konsentrasi Belajar Mahasiswa Melalui Pemanfaatan Evaluasi Pembelajaran Quizizz Pada Mata Kuliah Kimia Fisika I. Jurnal Dinamika Pendidikan, 12(1), 29–39. Lawnsky, N. (2021). the Effect of Quizizz on English Achievement of Tenth Grade Efl Students. 5(2), 60–69. https://repo.undiksha.ac.id/id/eprint/6659%0Ahttps://repo.undiksha.ac.id/6659 /9/1712021129 - LAMPIRAN.pdf Lin, M. H., Chen, H. C., & Liu, K. S. (2017). A study of the effects of digital learning on learning motivation and learning outcome. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 13(7), 3553–3564. https://doi.org/10.12973/eurasia.2017.00744a Mulyana, D. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Pane, A., & Darwis Dasopang, M. (2017). Belajar Dan Pembelajaran. FITRAH:Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333. https://doi.org/10.24952/fitrah.v3i2.945 Pashler, H., McDaniel, M., Rohrer, D., & Bjork, R. (2017). Learning styles: Concepts and evidence (9 (3)). Psychological Science in the Public Interest. Ramadhania, C. K. (2017). Impact Of Goal Orientation , Personality Types And Campus Climate At Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Nursing Student ’ S Work ReadinesS semakin tinggi , sehingga persaingan menjadi ketat dalam memperoleh pekerjaan pengangguran terbuka dari lulusan perguru. 2, 179– 190.


50 Ricardo, R., & Meilani, R. I. (2017). Impak Minat dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 2(2), 79. https://doi.org/10.17509/jpm.v2i2.8108 Sandika, T. W. (2021). Pengaruh Pembelajaran Daring dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar. Invention: Journal Research and Education Studies, 5(5), 1–13. https://doi.org/10.51178/invention.v2i2.474 Santosa, C. A. H. F. (2016). Skala Motivasi Akademik Matematika untuk Mengukur Self-determination Matematis di Perguruan Tinggi. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran Matematika, 9(1), 40–49. Sistematis, T., Lim, T. M., & Yunus, M. (2021). Persepsi Guru terhadap Penggunaan Quizizz dalam Pembelajaran Bahasa Inggris : Sufiawan, N. A., Saibah, B. R. . M., & Werriantoni. (2022). Application of OnlineBased Mind Mapping Model as a Development Economy Learning Media for Economics Students at Regional Campus. Proceedings of the 4th International Conference on Educational Development and Quality Assurance (ICED-QA 2021), 650, 401–415. https://doi.org/10.2991/assehr.k.220303.072 Suswandari, M., Budiwan, J., & Sholihah, A. M. (2022). The Relationship of Digital Literacy with The Help of Anyflip.com to The Learning Motivation of Elementary School Students. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama, 14(1), 153–170. https://doi.org/10.37680/qalamuna.v14i1.1443 Wijayanto, E., & Istianah, F. (2017). Pengaruh penggunaan media game edukasi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Kajartengguli Prambon Sidoarjo. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5 (3)(254411.). Wlodkowski, R. J. (2017). Enhancing adult motivation to learn: A comprehensive guide for teaching all adults (John Wiley & Sons. (ed.)).


51 LAMPIRAN


52 Lampiran 1 : Modul Ajar Pra Siklus MODUL AJAR INFORMASI UMUM I. Identitas Modul Nama Penyusun : Muhammad Daffa Nugraha, S.Pd. Satuan Pendidikan : SMP N 1 Semarang Mata Pelajaran : PJOK Kelas/Fase : VII (Tujuh) / D Pokok Bahasan : Pola Perilaku Hidup Sehat Sub bab pokok bahasan : Perkembangan Tubuh remaja Alokasi Waktu : 1 Kali Pertemuan (2JP) Tahun Penyusun : 2023 II. Kompetensi Awal Pemahaman III. Profil Pelajar Pancasila Mandiri, gotong-royong dan aspek tanggung jawab IV. Sarana dan prasarana a. Laptop b. Proyektor c. Buku Pegangan Siswa d. LKPD e. Handphone f. Jaringan Internet / Wifi V. Target Peserta Didik Target peserta didik pada modul ajar ini adalah peserta didik reguler VI. Model Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran problem based learning dengan metode pembelajaran demonstrasi dan ceramah.


53 KOMPONEN INTI I. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam memahami dan dapat menerapkan pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai karakter seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. II. Pemahaman Bermakna peserta didik memahami dan mampu menerapkan perkembangan tubuh remaja dan pola makan sehat, bergizi dan seimbang sesuai dengan pola perilaku hidup sehat III. Pertanyaan Pemantik Mengapa peserta didik perlu memahami dan mampu menerapkan perkembangan tubuh remaja dan pola makan sehat, bergizi dan seimbang sesuai dengan pola perilaku hidup sehat IV. Persiapan Pembelajaran 1. Modul Ajar 2. Materi pertumbuhan dan perkembangan pada tubuh V. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan 1. Guru menyiapkan peserta didik di dalam kelas dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik. 2. Guru memerintahkan salah seorang peserta didik untuk memimpin doa. 3. Guru harus memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat. 4. Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan menjelaskan manfaat mempelajari dan memahami pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan


54 fisik sekunder, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. 5. Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan cara tanya jawab. 6. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari mempelajari tentang pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. 7. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. 8. Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai karakter seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.


55 Kegiatan Inti 1. Peserta didik membagi diri menjadi empat kelompok/sesuai dengan pokok bahasan, antara lain: pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental. 2. Setiap kelompok berdiskusi dan menuliskan hasil diskusi pada kertas tentang: pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental. 3. Setiap anggota kelompok membaca dan mencatat hasil diskusi kelompok lain yang ditempel, kemudian membuat pertanyaan sesuai dengan pokok bahasan tersebut (paling sedikit satu pertanyaan setiap kelompok/empat pertanyaan). 4. Setiap kelompok mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh kelompok lain yang membahas pokok bahasan sesuai pertanyaan tersebut, yaitu: pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental. 5. Setiap kelompok menyusun simpulan akhir dan membacakannya di depan kelas di akhir pembelajaran secara bergiliran. 6. Secara rinci bentuk-bentuk pembelajaran pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah sebagai berikut: a) Fakta, konsep, dan prosedur, serta mendiskusikan materi tentang hakikat pertumbuhan Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. b) Fakta, konsep, dan prosedur, serta mendiskusikan materi tentang hakikat perkembangan Perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa. Secara umum konsep perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka keseluruhan.


56 c) Fakta, konsep, dan prosedur, serta mendiskusikan materi tentang faktorfaktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor atau keadaan, seperti berikut ini: (1) Faktor Keturunan Artinya bila orang tuanya besar-besar, mungkin sekali anak-anaknya juga besar-besar. Kalau orang tuanya tinggi, anaknya juga tinggi. Kalau orang tuanya pandai, anaknya juga cerdas. Walaupun menurut hukum keturunan (hukum genetika, tidak selalu dapat demikian halnya). (2) Faktor Pembawaan Artinya, perkembangan seseorang sudah ditentukan pula oleh keadaannya selama di dalam kandungan. Misalnya ada anak-anak yang lahir dengan kelainan-kelainan pada bagian tubuhnya, seperti busung kepala atau hydrocephalus, bibir sumbing, langit-langit yang terbelah, perkembangan jaringan otak yang tidak sempurna, dan macam-macam cacat jasmani lainnya. (3) Faktor Luar Faktor luar ini penting sekali diperhatikan. Sebab kalau sebagai akibat faktor keturunan dan faktor pembawaan manusia tidak dapat berbuat banyak, maka manusia pada hakekatnya dapat mengendalikan faktor luar 7. Guru mengamati seluruh diskusi yang dilakukan oleh peserta didik secara individu maupun kelompok yang sangat berpengaruh bagi perkembangan jasmaninya 8. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal di buku paket Kegiatan Penutup 1. Guru menyampaikan kemajuan yang diperoleh peserta didik secara umum dan kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat berdiskusi. 2. Guru menginformasikan kepada peserta didik kelompok yang paling baik penampilannya selama melakukan diskusi. 3. Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam. VI. Assesmen a. Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa dalam pembelajaran yang meliputi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif


57 b. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan penilaian di quizizz c. Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek. Presentasi bersama teman materi tentang perkembangan tubuh remaja 1) Butir Tes Diskusi materi tentang perkembangan tubuh remaja dan pola makan sehat bersama temanmu. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan mempresentasikan materi (asesmen proses) dan ketepatan melakukan presentasi (asesmen produk). 2) Petunjuk Asesmen Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan mempresentasikan materi perkembangan tubuh remaja. 3) Rubrik Asesmen Keterampilan Presentasi/diskusi Contoh lembar asesmen proses presentasi/diskusi untuk perorangan (setiap peserta didik satu lembar asesmen). Nama :____________________________ Kelas: __________ Asesmen Presentasi/Diskusi Skor Akhir Keterangan Asesmen Proses Asesmen Produk (Berdiskusi) Persiapan awal menyiapkan materi diskusi (Skor 3) Sikap pelaksanaan melakukan diskusi (Skor 4) Menyimpulkan hasil diskusi (Skor 3) 4) Pedoman penskoran a) Pedoman penskoran (1) Persiapan awal menyiapkan materi diskusi Skor 3 jika: (a) mempersiapkan bahan diskusi. (b) melengkapi materi materi diskusi.


58 (c) sistimatika penyusunan materi diskusi. Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar. Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar. (2) Pelaksanaan melakukan diskusi Skor 4 jika: (a) membuka diskusi (b) menyampaikan materi dengan sistimatis. (c) ketepatan menyampaikan materi dengan runtun. (d) ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan runtun. Skor 3 jika: hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar. Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar. Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar. (3) Menyimpulkan hasil diskusi Skor 3 jika: (a) menyimpulkan hasil diskusi. (b) menyusun laporan secara sistimatis. (c) kelengkapan laporan hasil diskusi. Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar. Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar. b) Pengolahan skor Skor maksimum: 10 Skor perolehan peserta didik: SP Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10 5) Lembar pengamatan asesmen hasil penyajian tentang hakikat pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental. VII. Pengayaan dan Remedial Pengayaan Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan asesmen pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan materi dengan cara mengubah menambah materi yang dibelajarkan, serta menambah tingkat kesulitan tugas yang diberikan. Remedial Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level


59 kompetensi diketahui dari refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.. Apabila peserta didik mengalami hambatan atau kesulitan dapat diganti dengan mengerjakan tugas membuat makalah VIII. Refleksi Guru dan Peserta Didik Refleksi Guru 1. Kesulitan-kesulitan apa saja yang peserta didik alami/temukan dalam pembelajaran pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktorfaktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. 2. Kesalahan-kesalahan apa saja yang peserta didik alami/temukan dalam pembelajaran pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktorfaktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. 3. Bagaimana cara memperbaiki kesalahankesalahan yang peserta didik alami/ temukan dalam pembelajaran pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktorfaktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. Refleksi Peserta Didik 1. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik? 2. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses pembelajaran pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang


61 Lampiran 2: Modul Ajar Siklus I MODUL AJAR INFORMASI UMUM I. Identitas Modul Nama Penyusun : Muhammad Daffa Nugraha, S.Pd. Satuan Pendidikan : SMP N 1 Semarang Mata Pelajaran : PJOK Kelas/Fase : VII (Tujuh) / D Pokok Bahasan : Pola Perilaku Hidup Sehat Sub bab pokok bahasan : Perkembangan Tubuh remaja Alokasi Waktu : 1 Kali Pertemuan (2JP) Tahun Penyusun : 2023 II. Kompetensi Awal Pemahaman III. Profil Pelajar Pancasila Mandiri, gotong-royong dan aspek tanggung jawab IV. Sarana dan prasarana a. Laptop b. Proyektor c. Buku Pegangan Siswa d. LKPD e. Handphone f. Jaringan Internet / Wifi V. Target Peserta Didik Target peserta didik pada modul ajar ini adalah peserta didik reguler VI. Model Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran discovery learning dengan metode pembelajaran demonstrasi dan ceramah.


62 KOMPONEN INTI I. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam memahami dan dapat menerapkan pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai karakter seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. II. Pemahaman Bermakna peserta didik memahami dan mampu menerapkan perkembangan tubuh remaja dan pola makan sehat, bergizi dan seimbang sesuai dengan pola perilaku hidup sehat III. Pertanyaan Pemantik Mengapa peserta didik perlu memahami dan mampu menerapkan perkembangan tubuh remaja dan pola makan sehat, bergizi dan seimbang sesuai dengan pola perilaku hidup sehat IV. Persiapan Pembelajaran 1. Modul Ajar 2. Materi pertumbuhan dan perkembangan pada tubuh ; dan pola makan sehat V. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan 1. Guru menyiapkan peserta didik di dalam kelas dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik. 2. Guru memerintahkan salah seorang peserta didik untuk memimpin doa. 3. Guru harus memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat. 4. Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan menjelaskan manfaat mempelajari dan memahami


63 pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. 5. Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan cara tanya jawab. 6. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari mempelajari tentang pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. 7. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. 8. Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai karakter seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.


64 Kegiatan Inti 1. Peserta didik membagi diri menjadi empat kelompok/sesuai dengan pokok bahasan, antara lain: pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental. 2. Setiap kelompok berdiskusi dan menuliskan hasil diskusi pada kertas tentang: pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental. 3. Setiap anggota kelompok membaca dan mencatat hasil diskusi kelompok lain yang ditempel, kemudian membuat pertanyaan sesuai dengan pokok bahasan tersebut (paling sedikit satu pertanyaan setiap kelompok/empat pertanyaan). 4. Setiap kelompok mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh kelompok lain yang membahas pokok bahasan sesuai pertanyaan tersebut, yaitu: pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental. 5. Setiap kelompok menyusun simpulan akhir dan membacakannya di depan kelas di akhir pembelajaran secara bergiliran. 6. Secara rinci bentuk-bentuk pembelajaran pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah sebagai berikut: a) Fakta, konsep, dan prosedur, serta mendiskusikan materi tentang hakikat pertumbuhan Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. b) Fakta, konsep, dan prosedur, serta mendiskusikan materi tentang hakikat perkembangan Perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa. Secara umum konsep perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka keseluruhan.


65 c) Fakta, konsep, dan prosedur, serta mendiskusikan materi tentang faktorfaktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor atau keadaan, seperti berikut ini: (1) Faktor Keturunan Artinya bila orang tuanya besar-besar, mungkin sekali anak-anaknya juga besar-besar. Kalau orang tuanya tinggi, anaknya juga tinggi. Kalau orang tuanya pandai, anaknya juga cerdas. Walaupun menurut hukum keturunan (hukum genetika, tidak selalu dapat demikian halnya). (2) Faktor Pembawaan Artinya, perkembangan seseorang sudah ditentukan pula oleh keadaannya selama di dalam kandungan. Misalnya ada anak-anak yang lahir dengan kelainan-kelainan pada bagian tubuhnya, seperti busung kepala atau hydrocephalus, bibir sumbing, langit-langit yang terbelah, perkembangan jaringan otak yang tidak sempurna, dan macam-macam cacat jasmani lainnya. (3) Faktor Luar Faktor luar ini penting sekali diperhatikan. Sebab kalau sebagai akibat faktor keturunan dan faktor pembawaan manusia tidak dapat berbuat banyak, maka manusia pada hakekatnya dapat mengendalikan faktor luar 7. Guru mengamati seluruh diskusi yang dilakukan oleh peserta didik secara individu maupun kelompok yang sangat berpengaruh bagi perkembangan jasmaninya 8. Guru meminta peserta didik untuk membuka hp dan membuka quizizz di google 9. Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal – soal yang telah diberikan guru pada quizizz 10. Guru mengamati seluruh aktivitas pembelajaran peserta didik dalam mengerjakan soal quizizz tentang perkembangan tubuh remaja secara seksama 11. Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran mengerjakan soal di quizizz Kegiatan Penutup 1. Guru menyampaikan kemajuan yang diperoleh peserta didik secara umum dan kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat berdiskusi. 2. Guru menginformasikan kepada peserta didik kelompok yang paling baik penampilannya selama melakukan diskusi. 3. Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam. VI. Assesmen a. Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa dalam pembelajaran yang meliputi beriman, bertakwa kepada


66 Tuhan yang Maha Esa, Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif b. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan penilaian di quizizz c. Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek. Presentasi bersama teman materi tentang perkembangan tubuh remaja dan pola makan sehat 1) Butir Tes Diskusi materi tentang perkembangan tubuh remaja dan pola makan sehat bersama temanmu. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan mempresentasikan materi (asesmen proses) dan ketepatan melakukan presentasi (asesmen produk). 2) Petunjuk Asesmen Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan mempresentasikan materi perkembangan tubuh remaja. 3) Rubrik Asesmen Keterampilan Presentasi/diskusi Contoh lembar asesmen proses presentasi/diskusi untuk perorangan (setiap peserta didik satu lembar asesmen). Nama :____________________________ Kelas: __________ Asesmen Presentasi/Diskusi Skor Akhir Keterangan Asesmen Proses Asesmen Produk (Berdiskusi) Persiapan awal menyiapkan materi diskusi (Skor 3) Sikap pelaksanaan melakukan diskusi (Skor 4) Menyimpulkan hasil diskusi (Skor 3)


67 4) Pedoman penskoran a) Pedoman penskoran (1) Persiapan awal menyiapkan materi diskusi Skor 3 jika: (a) mempersiapkan bahan diskusi. (b) melengkapi materi materi diskusi. (c) sistimatika penyusunan materi diskusi. Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar. Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar. (2) Pelaksanaan melakukan diskusi Skor 4 jika: (a) membuka diskusi (b) menyampaikan materi dengan sistimatis. (c) ketepatan menyampaikan materi dengan runtun. (d) ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan runtun. Skor 3 jika: hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar. Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar. Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar. (3) Menyimpulkan hasil diskusi Skor 3 jika: (a) menyimpulkan hasil diskusi. (b) menyusun laporan secara sistimatis. (c) kelengkapan laporan hasil diskusi. Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar. Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar. b) Pengolahan skor Skor maksimum: 10 Skor perolehan peserta didik: SP Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10 5) Lembar pengamatan asesmen hasil penyajian tentang hakikat pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental. VII. Pengayaan dan Remedial Pengayaan Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan asesmen pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan materi dengan cara mengubah menambah


68 materi yang dibelajarkan, serta menambah tingkat kesulitan tugas yang diberikan. Remedial Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.. Apabila peserta didik mengalami hambatan atau kesulitan dapat diganti dengan mengerjakan tugas membuat makalah VIII. Refleksi Guru dan Peserta Didik Refleksi Guru 1. Kesulitan-kesulitan apa saja yang peserta didik alami/temukan dalam pembelajaran pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktorfaktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. 2. Kesalahan-kesalahan apa saja yang peserta didik alami/temukan dalam pembelajaran pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktorfaktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. 3. Bagaimana cara memperbaiki kesalahankesalahan yang peserta didik alami/ temukan dalam pembelajaran pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktorfaktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat.


70 Lampiran 3: Modul Ajar Siklus II MODUL AJAR INFORMASI UMUM I. Identitas Modul Nama Penyusun : Muhammad Daffa Nugraha, S.Pd. Satuan Pendidikan : SMP N 1 Semarang Mata Pelajaran : PJOK Kelas/Fase : VII (Tujuh) / D Pokok Bahasan : Pola Perilaku Hidup Sehat Sub bab pokok bahasan : Pola Makan Sehat Alokasi Waktu : 1 Kali Pertemuan (2JP) Tahun Penyusun : 2023 II. Kompetensi Awal Pemahaman III. Profil Pelajar Pancasila Mandiri, gotong-royong dan aspek tanggung jawab IV. Sarana dan prasarana g. Laptop h. Proyektor i. Buku Pegangan Siswa j. LKPD k. Handphone l. Jaringan Internet / Wifi V. Target Peserta Didik Target peserta didik pada modul ajar ini adalah peserta didik reguler VI. Model Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran discovery learning dengan metode pembelajaran demonstrasi dan ceramah.


71 KOMPONEN INTI I. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam memahami dan dapat menerapkan pola makan sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai karakter seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan seharihari. II. Pemahaman Bermakna peserta didik memahami dan mampu menerapkan pola makan sehat, bergizi dan seimbang sesuai dengan pola perilaku hidup sehat III. Pertanyaan Pemantik Mengapa peserta didik perlu memahami dan mampu menerapkan pola makan sehat, bergizi dan seimbang sesuai dengan pola perilaku hidup sehat IV. Persiapan Pembelajaran 1. Modul Ajar 2. Materi Pola Makan Sehat V. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan 1. Guru menyiapkan peserta didik di dalam kelas dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik. 2. Guru memerintahkan salah seorang peserta didik untuk memimpin doa. 3. Guru harus memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat. 4. Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan menjelaskan manfaat mempelajari dan memahami pola makan sehat, zat gizi makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan untuk mewujudkan budaya hidup sehat. 5. Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan cara tanya jawab.


72 6. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari mempelajari tentang pola makan sehat, zat gizi makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan untuk mewujudkan budaya hidup sehat. 7. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: pola makan sehat, zat gizi makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan untuk mewujudkan budaya hidup sehat. 8. Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai karakter seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.


73 Kegiatan Inti 1. Guru menyajikan/menyampaikan sebuah fenomena yaitu: sebuah kejadian di suatu tempat terhadap gizi buruk. Masalah utamanya adalah pola makan sehat, zat gizi makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan untuk mewujudkan budaya hidup sehat. 2. Peserta didik dengan difasilitasi oleh guru menemukan dan mengklarifikasi masalah tersebut. 3. Peserta didik mengidentifikasi masalah dan melakukan curah pendapat dengan difasilitasi oleh guru. 4. Peserta didik dalam kelompok mengklasifikasi apa yang diketahui, apa yang perlu diketahui, apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah, dengan menyusun pertanyaan seperti: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mendiskusikan apa permasalahan yang berkenaan dengan pola makan sehat, zat gizi makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan untuk mewujudkan budaya hidup sehat? Sebagai negara yang sedang berkembang dan sedang membangun, bangsa Indonesia masih memiliki beberapa ketertinggalan dan kekurangan jika dibandingkan negara lain yang sudah lebih maju. Salah satunya adalah dalam bidang kesehatan, khususnya soal gizi. Berkaitan dengan gizi, Indonesia adalah negara yang mengalami dua masalah gizi sekaligus yaitu kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Dengan kata lain, di satu sisi bangsa Indonesia masih harus berjuang memerangi berbagai macam penyakit infeksi dan kurang gizi yang saling berinteraksi satu sama lain menjadikan tingkat kesehatan masyarakat Indonesia tidak kunjung meningkat secara signifikan. Sedangkan di sisi lain, di beberapa daerah lain atau pada sekelompok masyarakat Indonesia yang lain terutama di kota-kota besar, masalah kesehatan masyarakat utama justru dipicu dengan adanya kelebihan gizi. Salah satu contoh kejadian kekurangan gizi di Indonesia adalah balita pendek atau biasa disebut dengan stunting. Data Prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4% (Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia, 2018). Di Indonesia, stunting merupakan masalah serius dan juga merupakan masalah gizi utama yang sedang dihadapi (Situasi Balita


74 Pendek (Stunting) di Indonesia, 2018). Bila masalah ini bersifat kronis, maka akan memengaruhi fungsi kognitif yakni tingkat kecerdasan yang rendah dan berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Masalah stunting memiliki dampak yang cukup serius; antara lain, jangka pendek terkait dengan morbiditas dan mortalitas pada bayi/balita, jangka menengah terkait dengan intelektualitas dan kemampuan kognitif yang rendah, dan jangka panjang terkait dengan kualitas sumberdaya manusia dan masalah penyakit degeneratif di usia dewasa (Aryastami, 2017; Saputri dan Tumangger, 2019). Hasil Riset Kesehatan Dasar menunjukan bahwa dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, lebih dari separuhnya memiliki angka prevalensi diatas rata-rata nasional. Kesenjangan prevalens Stunting antar provinsi yang masih lebar antara DIY (22,5%) dan NTT (58,4%) menunjukkan adanya ketimpangan dan pembangunan yang tidak merata. Ditambah juga pengalaman dan bukti Internasional menunjukkan bahwa stunting dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan produktivitas pasar kerja, sehingga mengakibatkan hilangnya 11% GDP (Gross Domestic Products) serta mengurangi pendapatan pekerja dewasa hingga 20%. Selain itu, stunting jugadapat berkontribusi pada melebarnya kesenjangan/ inequality, sehingga mengurangi 10% dari total pendapatan seumur hidup dan juga menyebabkan kemiskinan antar-generasi (10 Kabupaten/Koota Prioritas untuk Itervensi Anak Kerdil (Stunting), 2017). Sebenarnya, telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Hal ini terlihat dari turunnya prevalensi Balita stunting dari 37,2% pada tahun 2013 menjadi 30,8% pada tahun 2018. Prevalensi Baduta stunting juga mengalami penurunan dari 32,8% pada tahun 2013 menjadi 29,9% pada tahun 2018 (Satriawan, 2018). Namun meski demikian, penurunan angka tersebut masih jauh dari yang ditargetkan. Penurunan angka stunting hanya mencapai 4% antara tahun 1992 hingga 2013 (Aryastami, 2017). Kondisi bertambah sulit karena pada level implementer program dan masyarakat, persoalan stunting seolah masih terdengar asing. Masih terdapat banyak masyarakat yang belum mengetahui perihal stunting, baik dari definisi, penyebab, dampak yang ditimbulkan hingga penanggulangan yang dapat dilakukan. Hal ini terlihat kontras sekali dengan kondisi di hulu, yang mana pemerintah telah banyak mengeluarkan kebijakan dan menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk program penanggulangan stunting yang tentu saja semestinya


75 sampai dan dirasakan oleh masyarakat (Saputri dan Tumangger, 2019; Aryastami dan Tarigan, 2017). Modernisasi dan kecenderungan pasar global yang telah dirasakan di sebagian besar negara-negara berkembang telah memberikan kepada masyarakat beberapa kemajuan dalam standar kehidupan dan pelayanan yang tersedia. Akan tetapi, modernisasi juga telah membawa beberapa konsekuensi negatif yang secara langsung dan tidak langsung telah mengarahkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan pola makan dan aktivitas fisik yang berperanan penting terhadap munculnya salah satu contoh penyakit kelebihan gizi yaitu obesitas. Saat ini terdapat bukti bahwa prevalensi kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas meningkat sangat tajam di seluruh dunia yang mencapai tingkatan yang membahayakan. Kejadian obesitas di negara-negara maju seperti di negara-negara Eropa, USA, dan Australia telah mencapai tingkatan epidemi. Akan tetapi hal ini tidak hanya terjadi di negara-negara maju, di beberapa negara berkembang seperti Indonesia obesitas juga telah menjadi masalah kesehatan yang serius. Di Indonesia pada masa akhir Orde Baru saja tahun 1996/1997 di ibukota seluruh provinsi Indonesia menunjukkan bahwa 8,1% penduduk laki-laki dewasa (> =18 tahun) mengalami overweight (BMI 25- 27) dan 6.8% mengalami obesitas, 10,5% penduduk wanita dewasa mengalami over-weight dan 13,5% mengalami obesitas. Pada kelompok umur 40-49 tahun overweight maupun obesitas mencapai puncaknya yaitu masing-masing 24,4% dan 23% pada laki-laki dan 30,4% dan 43% pada wanita. Beberapa survei yang dilakukan secara terpisah di beberapa kota besar menujukkan bahwa prevalensi obesitas pada anak sekolah dan remaja cukup tinggi. Pada anak SD prevalensi obesitas mencapai 9,7% di Yogyakarta (5) dan 15,8% di Denpasar (6). Survei obesitas yang dilakukan pada anak remaja siswa/siswi SMP di Yogyakarta juga menunjukkan bahwa 7,8% remaja di perkotaan dan 2% remaja di daerah pedesaan mengalami obesitas. Angka prevalensi obesitas di atas sudah merupakan warning bagi pemerintah dan masyarakat luas bahwa obesitas dan segala implikasinya sudah merupakan ancaman yang serius bagi masyarakat Indonesia khususnya di kota-kota besar (Hadi, 2004). 5. Setelah peserta didik membaca dan menyimak teks di atas, peserta didik diminta untuk mendeskripsikan latar belakang kekurangan dan kelebihan gizi.


76 6. Guru mengamati seluruh diskusi yang dilakukan oleh peserta didik secara individu maupun kelompok yang sangat berpengaruh bagi perkembangan jasmaninya 7. Guru meminta peserta didik untuk membuka hp dan membuka quizizz di google 8. Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal – soal yang telah diberikan guru pada quizizz 9. Guru mengamati seluruh aktivitas pembelajaran peserta didik dalam mengerjakan soal quizizz tentang perkembangan tubuh remaja secara seksama 10. Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran mengerjakan soal di quizizz Kegiatan Penutup 1. Guru menyampaikan kemajuan yang diperoleh peserta didik secara umum dan kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat berdiskusi. 2. Guru menginformasikan kepada peserta didik kelompok yang paling baik penampilannya selama melakukan diskusi. 3. Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam. VI. Assesmen a. Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa dalam pembelajaran yang meliputi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif b. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan penilaian di quizizz c. Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek.


77 Presentasi bersama teman materi tentang perkembangan tubuh remaja dan pola makan sehat 1) Butir Tes Diskusi materi tentang perkembangan tubuh remaja dan pola makan sehat bersama temanmu. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan mempresentasikan materi (asesmen proses) dan ketepatan melakukan presentasi (asesmen produk). 2) Petunjuk Asesmen Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan mempresentasikan materi perkembangan tubuh remaja dan pola makan sehat yang diharapkan. 3) Rubrik Asesmen Keterampilan Presentasi/diskusi Contoh lembar asesmen proses presentasi/diskusi untuk perorangan (setiap peserta didik satu lembar asesmen). Nama :____________________________ Kelas: __________ Asesmen Presentasi/Diskusi Skor Akhir Keterangan Asesmen Proses Asesmen Produk (Berdiskusi) Persiapan awal menyiapkan materi diskusi (Skor 3) Sikap pelaksanaan melakukan diskusi (Skor 4) Menyimpulkan hasil diskusi (Skor 3) 4) Pedoman penskoran a) Pedoman penskoran (1) Persiapan awal menyiapkan materi diskusi Skor 3 jika: (d) mempersiapkan bahan diskusi. (e) melengkapi materi materi diskusi. (f) sistimatika penyusunan materi diskusi. Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar. Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar. (2) Pelaksanaan melakukan diskusi Skor 4 jika: (e) membuka diskusi (f) menyampaikan materi dengan sistimatis. (g) ketepatan menyampaikan materi dengan runtun. (h) ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan runtun. Skor 3 jika: hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar. Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar. Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar. (3) Menyimpulkan hasil diskusi


78 Skor 3 jika: (d) menyimpulkan hasil diskusi. (e) menyusun laporan secara sistimatis. (f) kelengkapan laporan hasil diskusi. Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar. Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar. b) Pengolahan skor Skor maksimum: 10 Skor perolehan peserta didik: SP Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10 5) Lembar pengamatan asesmen hasil penyajian tentang hakikat pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental. VII. Pengayaan dan Remedial Pengayaan Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan asesmen pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan materi dengan cara mengubah menambah materi yang dibelajarkan, serta menambah tingkat kesulitan tugas yang diberikan. Remedial Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.. Apabila peserta didik mengalami hambatan atau kesulitan dapat diganti dengan mengerjakan tugas membuat makalah VIII. Refleksi Guru dan Peserta Didik Refleksi Guru 1. Kesulitan-kesulitan apa saja yang peserta didik alami/temukan dalam pembelajaran pola makan sehat.


80 Lampiran 4 : Daftar Nama Peserta Didik Kelas DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS VII I SMP N 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2022/2023 NISN NIS NAMA JENIS KELAMIN 0108154524 20620 AIMAROSA C. ANKE POERWANTO P 0095762279 20621 ALIZA SYIFA NURTYANINGSIH P 0099754367 20622 ANINDITA NABILA NOVANTO P 0097840284 20623 ANISSA ANZANI P 0097684404 20624 ARASKA DUBY PRASETYA L 0101479612 20625 ARKANANTA HAIKAL AL GHIFARI L 3090715840 20626 ARTHANTI SYIFA ASTUTININGTYAS P 0106671546 20627 ATHA MIRZA PURNOMO L 0098056373 20628 AULIA NASHA SYAHRANIE P 0101311072 20629 BALQIS SHAFARAZ WINSA P 0097245117 20630 BHIMA MAJID ARYASATYA L 0102036371 20631 DHIENARUM SWASTRI WATINA RAMADHINI P 0096158371 20632 DISA WULAN PRATISTA P 0101190019 20633 EL MYRA ANDREANTA P 0097547280 20634 FARRA FIDELA ANDRAYA P 0109706796 20635 GADIS 'ALYAA' KUSUMAWATI P 0104386271 20636 GLADYS ZAHRA APRILIA P 0105654349 20637 HAIDAR YAAFI ALWAAN L 0097005028 20638 HASNA CHAERUNNISA P 0108417761 20639 HELENE SYAHQUITA MURSITO P 0107493075 20640 IMAM SAFII L 0098523441 20641 INDURASMI GURIT WENING P 0107606950 20642 JENNYFA MASIMILLIANA SETYA AR RAHMAN P 0091254844 20643 KEVIN ARKANDIA PUTRA L 0095938152 20644 KRISHTIAN RAMA ALJAVANY L 0101058890 20645 M. JAUHAR AL MAHMUDI L 0098050544 20646 MUHAMMAD LINDU TRI WACHIDI L 0102912456 20647 NAUFAL HILMI TAUFIQUR RAHMAN L 0107367581 20648 RAISHA BENITA WIDYADHANA P 0094298114 20649 RANIA MELODI SUTOPO P 0091821422 20650 RIO MARVIN LUCKYANTO L 0107754868 20651 RIRIN KARLINA P 0091568679 20652 SUKMAWATI BUDIANTOPUTRI P 0106681554 20653 ZIFARA DWI FEBRIANA P


Lampiran 5 : Motivasi Pra Siklus HASIL MOTIVASI BELAJAR SI NAMA LENGKAP NO KELAS 1 2 3 4 5 6 Aimarossa C Anke P. 1 7i 2 2 3 3 3 3 Aliza Syifa Nurtyaningsih 2 7i 3 3 4 3 3 2 Anindita Nabila Novanto 3 7i 2 3 4 3 3 2 Anissa Anzani 4 7i 3 3 3 3 2 2 Araska duby prasetya 5 7i 3 3 3 2 3 3 Arkananta haikal al ghifari 6 7i 3 3 3 2 2 2 Arthanti Syifa Astutiningtyas 7 7I 3 2 2 3 3 3 Atha Mirza Purnomo 8 7i 3 3 3 2 3 4 Aulia Nasha Syahranie 9 7i 3 4 3 2 3 3 Balqis Shafaraz Winsa 10 7i 2 2 2 3 3 3 Bhima Majid Aryasatya 11 7i 2 3 3 3 2 2 dhienarum swastri watina ramadhini 12 7i 3 2 3 3 3 3 Disa Wulan Pratista 13 71 2 2 3 3 3 2 El myra andreanta 14 7i 2 3 3 2 3 3 Farra Fidela Andraya 15 7i 3 3 3 3 3 2 Gadis 'alyaa' kusumawati 16 7i 2 2 3 3 3 2 Gladys Zahra Aprilia 17 7i 3 3 2 3 3 2 Haidar Yaafi Alwaan 18 7i 2 2 3 2 3 3 Hasna Chaerunnisa 19 7i 3 3 2 2 2 3 Helene Syahquita Mursito 20 7i 2 2 3 2 2 2


ISWA PADA PRA SIKLUS SOAL SKOR NILAI KATEGORI 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 41 68.33 Cukup 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 40 66.67 Cukup 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 38 63.33 Kurang 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 42 70.00 Cukup 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 43 71.67 Baik 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 41 68.33 Cukup 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 42 70.00 Cukup 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 41 68.33 Cukup 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 39 65.00 Cukup 3 2 2 2 3 4 2 2 2 2 36 60.00 Kurang 2 3 3 3 3 3 2 4 2 2 40 66.67 Cukup 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 73.33 Baik 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 38 63.33 Kurang 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 39 65.00 Cukup 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 43 71.67 Baik 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 40 66.67 Cukup 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 39 65.00 Cukup 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 38 63.33 Kurang 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 40 66.67 Cukup 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 38 63.33 Kurang 81


imam safii 21 7i 3 3 3 2 2 2 Indurasmi Gurit Wening 22 7i 3 3 3 2 3 3 Jennyfa Masimilliana Setya Ar.rahman 23 7i 2 2 2 3 3 Kevin Arkandia Putra 24 7I 3 3 3 3 3 2 Krishtian Rama Aljavany 25 7i 3 3 3 3 3 2 M. Jauhar Al Mahmudi 26 7I 3 2 3 2 3 3 Muhammad Lindu Tri Wachidi 27 7i 3 3 3 3 3 3 Naufal Hilmi Taufiqur Rahman 28 7I 2 2 3 2 3 2 Raisha Benita Widyadhana 29 7i 2 3 3 3 3 Rania melodi sutopo 30 7i 3 2 2 3 2 2 Rio Marvin Luckyanto 31 7i 2 3 2 2 2 2 Ririn Karlina 32 7i 2 3 2 3 3 3 Sukmawati Budiantoputri 33 7i 2 2 3 3 3 2 Zifara Dwi Febriana 34 7i 3 3 3 3 3 2 Keterangan : a. Skor: Sangat Baik (4), Baik (3), Cukup (2), Kurang (1) b. Kategori: Sangat Baik (86-100), Baik (71-85), Cukup (65-70), Kurang (<65) PENCAPAIAN FREKUENSI HASIL M NO KATEGORI FREKU 1 Sangat Baik 0 2 Baik 6 3 Cukup 20 4 Kurang 8 JUMLAH 34


2 3 3 3 2 4 3 3 3 2 41 68.33 Cukup 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 40 66.67 Cukup 1 1 3 2 2 2 2 2 2 4 33 55.00 Kurang 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 73.33 Baik 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 40 66.67 Cukup 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 71.67 Baik 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75.00 Baik 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 39 65.00 Cukup 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 39 65.00 Cukup 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 37 61.67 Kurang 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 37 61.67 Kurang 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 40 66.67 Cukup 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 40 66.67 Cukup 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 42 70.00 Cukup MOTIVASI PADA PRA SIKLUS UENSI PRESENTASE 0% 18% 59% 24% 100% 8 2


Lampiran 6 : Motivasi Siklus I HASIL MOTIVASI BELAJAR NAMA LENGKAP NO KELAS 1 2 3 4 5 6 7 Aimarossa C Anke P. 1 7i 4 3 3 3 3 1 1 Aliza Syifa Nurtyaningsih 2 7i 3 3 4 3 4 2 2 Anindita Nabila Novanto 3 7i 4 4 4 3 3 1 4 Anissa Anzani 4 7i 3 3 3 3 3 2 2 Araska duby prasetya 5 7i 4 4 4 2 3 1 2 Arkananta haikal al ghifari 6 7i 3 3 3 2 3 2 2 Arthanti Syifa Astutiningtyas 7 7I 3 4 3 3 3 3 3 Atha Mirza Purnomo 8 7i 3 4 4 2 3 4 2 Aulia Nasha Syahranie 9 7i 4 4 4 2 3 1 1 Balqis Shafaraz Winsa 10 7i 4 4 4 4 4 1 1 Bhima Majid Aryasatya 11 7i 3 3 3 3 2 1 3 dhienarum swastri watina ramadhini 12 7i 3 3 3 3 3 3 3 Disa Wulan Pratista 13 71 3 3 3 4 3 2 2 El myra andreanta 14 7i 3 3 2 2 3 2 2 Farra Fidela Andraya 15 7i 3 4 3 3 3 2 2 Gadis 'alyaa' kusumawati 16 7i 4 2 3 3 3 2 2 Gladys Zahra Aprilia 17 7i 3 4 4 3 3 2 2 Haidar Yaafi Alwaan 18 7i 4 4 3 2 3 2 1 Hasna Chaerunnisa 19 7i 1 2 2 2 2 2 3 Helene Syahquita Mursito 20 7i 3 3 4 2 4 1 1


R SISWA PADA SIKLUS I SOAL SKOR NILAI KATEGORI 8 9 10 11 12 13 14 15 3 3 3 3 4 4 3 3 44 73.33 Baik 4 3 4 3 3 3 4 4 49 81.67 Baik 4 4 4 4 4 4 4 4 55 91.67 Sangat Baik 3 3 3 3 3 2 3 3 42 70.00 Cukup 3 2 3 3 3 4 3 3 44 73.33 Baik 3 3 3 3 3 3 3 2 41 68.33 Cukup 3 3 3 3 3 3 3 3 46 76.67 Baik 4 3 3 4 4 4 4 3 51 85.00 Baik 3 4 4 4 4 4 4 4 50 83.33 Baik 4 4 4 4 4 4 4 4 54 90.00 Sangat Baik 3 3 3 2 4 4 4 2 43 71.67 Baik 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75.00 Baik 3 3 3 4 4 4 3 3 47 78.33 Baik 2 2 3 2 4 4 4 3 41 68.33 Cukup 4 3 4 3 3 4 3 3 47 78.33 Baik 4 3 3 2 3 3 3 3 43 71.67 Baik 2 3 4 2 2 2 2 4 42 70.00 Cukup 3 4 4 3 4 4 4 3 48 80.00 Baik 2 4 3 2 3 4 4 5 41 68.33 Cukup 4 3 3 3 3 4 4 4 46 76.67 Baik 8 3


imam safii 21 7i 3 4 3 2 2 2 2 Indurasmi Gurit Wening 22 7i 4 4 3 2 4 1 1 Jennyfa Masimilliana Setya Ar.rahman 23 7i 4 3 3 2 3 3 2 Kevin Arkandia Putra 24 7I 4 4 4 4 4 1 1 Krishtian Rama Aljavany 25 7i 3 3 3 3 3 2 3 M. Jauhar Al Mahmudi 26 7I 3 3 3 2 3 2 2 Muhammad Lindu Tri Wachidi 27 7i 3 3 3 3 3 3 3 Naufal Hilmi Taufiqur Rahman 28 7I 3 3 3 3 3 3 2 Raisha Benita Widyadhana 29 7i 4 4 4 3 3 2 1 Rania melodi sutopo 30 7i 4 3 3 4 3 1 1 Rio Marvin Luckyanto 31 7i 4 4 3 3 3 2 2 Ririn Karlina 32 7i 4 3 3 2 3 2 2 Sukmawati Budiantoputri 33 7i 4 3 2 3 3 2 2 Zifara Dwi Febriana 34 7i 3 2 2 2 4 3 2 Keterangan : a. Skor: Sangat Baik (4), Baik (3), Cukup (2), Kurang (1) b. Kategori: Sangat Baik (86-100), Baik (71-85), Cukup (65-70), Kurang (<65) PENCAPAIAN FREKUENSI HASIL NO KATEGORI FREKU 1 Sangat Baik 3 2 Baik 19 3 Cukup 12 4 Kurang 0 JUMLAH 34


3 3 3 3 4 3 3 2 42 70.00 Cukup 3 3 4 4 3 3 3 4 46 76.67 Baik 4 3 3 3 4 4 4 3 48 80.00 Baik 4 4 4 4 4 4 4 4 54 90.00 Sangat Baik 3 3 3 3 3 3 3 3 44 73.33 Baik 3 3 3 3 4 4 3 2 43 71.67 Baik 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75.00 Baik 2 2 3 3 3 3 3 3 42 70.00 Cukup 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75.00 Baik 1 4 3 3 2 4 3 3 42 70.00 Cukup 1 3 2 3 3 2 3 3 41 68.33 Cukup 2 3 2 2 3 3 4 3 41 68.33 Cukup 2 2 2 3 3 3 2 4 40 66.67 Cukup 2 2 2 3 3 4 4 4 42 70.00 Cukup MOTIVASI PADA SIKLUS I UENSI PRESENTASE 9% 56% 35% 0% 100% 8 4


Lampiran 7 : Motivasi Siklus II HASIL MOTIVASI BELAJAR NAMA LENGKAP NO KELAS S 1 2 3 4 5 6 7 8 Aimarossa C Anke P. 1 7i 4 3 3 3 3 3 1 3 Aliza Syifa Nurtyaningsih 2 7i 3 3 4 3 4 2 2 4 Anindita Nabila Novanto 3 7i 4 4 4 3 3 3 4 4 Anissa Anzani 4 7i 3 3 3 3 3 3 2 3 Araska duby prasetya 5 7i 4 4 4 2 3 3 2 3 Arkananta haikal al ghifari 6 7i 3 3 3 2 3 2 2 3 Arthanti Syifa Astutiningtyas 7 7I 3 4 3 3 3 3 3 3 Atha Mirza Purnomo 8 7i 3 4 4 2 3 4 2 4 Aulia Nasha Syahranie 9 7i 4 4 4 2 3 2 1 4 Balqis Shafaraz Winsa 10 7i 4 4 4 4 4 2 1 4 Bhima Majid Aryasatya 11 7i 3 3 3 3 2 2 3 3 dhienarum swastri watina ramadhini 12 7i 3 3 3 3 3 3 3 3 Disa Wulan Pratista 13 71 3 3 3 4 3 3 2 3 El myra andreanta 14 7i 3 3 2 2 3 3 3 2 Farra Fidela Andraya 15 7i 3 4 3 3 3 2 2 4 Gadis 'alyaa' kusumawati 16 7i 4 2 3 3 3 2 2 4 Gladys Zahra Aprilia 17 7i 3 4 4 3 3 3 2 2 Haidar Yaafi Alwaan 18 7i 4 4 3 2 3 3 1 3 Hasna Chaerunnisa 19 7i 1 2 2 2 2 3 4 2 Helene Syahquita Mursito 20 7i 3 3 4 2 4 3 1 4


SISWA PADA SIKLUS II SOAL SKOR NILAI KATEGORI 9 10 11 12 13 14 15 3 3 3 4 4 3 3 46 76.67 Baik 3 4 3 3 3 4 4 49 81.67 Baik 4 4 4 4 4 4 4 57 95.00 Sangat Baik 3 3 3 3 2 3 3 43 71.67 Baik 2 3 3 3 4 3 3 46 76.67 Baik 3 3 3 3 3 3 2 41 68.33 Cukup 3 3 3 3 3 3 3 46 76.67 Baik 3 3 4 4 4 4 3 51 85.00 Baik 4 4 4 4 4 4 4 52 86.67 Sangat Baik 4 4 4 4 4 4 4 55 91.67 Sangat Baik 3 3 2 4 4 4 2 44 73.33 Baik 3 3 3 3 3 3 3 45 75.00 Baik 3 3 4 4 4 3 3 48 80.00 Baik 2 3 2 4 4 4 3 43 71.67 Baik 3 4 3 3 4 3 3 47 78.33 Baik 3 3 2 3 3 3 3 43 71.67 Baik 3 4 2 2 2 2 4 43 71.67 Baik 4 4 3 4 4 4 3 49 81.67 Baik 4 3 2 3 4 4 5 43 71.67 Baik 3 3 3 3 4 4 4 48 80.00 Baik 8 5


imam safii 21 7i 3 4 3 2 2 2 2 3 Indurasmi Gurit Wening 22 7i 4 4 3 2 4 1 1 3 Jennyfa Masimilliana Setya Ar.rahman 23 7i 4 3 3 2 3 3 2 4 Kevin Arkandia Putra 24 7I 4 4 4 4 4 1 1 4 Krishtian Rama Aljavany 25 7i 3 3 3 3 3 2 3 3 M. Jauhar Al Mahmudi 26 7I 3 3 3 2 3 2 2 3 Muhammad Lindu Tri Wachidi 27 7i 3 3 3 3 3 3 3 3 Naufal Hilmi Taufiqur Rahman 28 7I 3 3 3 3 3 3 2 2 Raisha Benita Widyadhana 29 7i 4 4 4 3 3 2 1 3 Rania melodi sutopo 30 7i 4 3 3 4 3 1 3 3 Rio Marvin Luckyanto 31 7i 4 4 3 3 3 2 2 3 Ririn Karlina 32 7i 4 3 3 2 3 2 3 2 Sukmawati Budiantoputri 33 7i 4 3 2 3 3 3 3 2 Zifara Dwi Febriana 34 7i 3 2 2 2 4 3 2 2 Keterangan : a. Skor: Sangat Baik (4), Baik (3), Cukup (2), Kurang (1) b. Kategori: Sangat Baik (86-100), Baik (71-85), Cukup (65-70), Kurang (<65) PENCAPAIAN FREKUENSI HASIL NO KATEGORI FREKU 1 Sangat Baik 4 2 Baik 25 3 Cukup 4 4 Kurang 0 JUMLAH 33


3 3 3 4 3 3 2 42 70.00 Cukup 3 4 4 3 3 3 4 46 76.67 Baik 3 3 3 4 4 4 3 48 80.00 Baik 4 4 4 4 4 4 4 54 90.00 Sangat Baik 3 3 3 3 3 3 3 44 73.33 Baik 3 3 3 4 4 3 2 43 71.67 Baik 3 3 3 3 3 3 3 45 75.00 Baik 3 2 3 3 3 3 3 42 70.00 Cukup 3 3 3 3 3 3 3 45 75.00 Baik 4 3 3 2 4 3 3 46 76.67 Baik 3 2 3 3 2 3 3 43 71.67 Baik 3 2 2 3 3 4 3 42 70.00 Cukup 3 2 3 3 3 2 4 43 71.67 Baik 2 3 3 3 4 4 4 43 71.67 Baik MOTIVASI PADA SIKLUS II UENSI PRESENTASE 12% 76% 12% 0% 100% 8 6


Click to View FlipBook Version