The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by victorsholla80, 2023-03-06 05:24:52

E-Warna Vol. 8

E-WARNA-VOL 8

TIMREDAKSI PENANGGUNG JAWAB SEKERTARIS Freddy Sampeliling Pnt. Vierly Upa Agreani Tangkelangi’ BENDAHARA PIMPINAN REDAKSI Sara Thalia Subroto EDITOR Pdt. Jaffray Sandang Sara Thalia Subroto GI. Yulius Keda Mande PELINDUNG BPM Sinode Gereja KIBAID LAYOUT DESIGNER Victor Sholla Sara Thalia Subroto MARKETING Robert Buntu


GI. Herodion, S. Fil. Teol Azarya Matana CP. Vivi Jelcypia Bandangan, S.Th Robert Buntu Joffri Herman Yarden GI. Yunika Bertin TIMREDAKSI Sara Thalia Subroto Agreani Tangkelangi’ Grace Carolina Sambano dr. Joshua Tande Jayapratama


Amsal 17:22 TB Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. Salam Redaksi Syalom. Salam sejahtera buat kita sekalian! Puji syukur dan terima kasih saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang oleh karena kasih-Nya telah menghantarkan kita di tahun 2023 ini! Bersyukur E-Buletin WARNA volume 8 bisa diterbitkan pada bulan Maret 2023. Salah satu hal spesial dalam edisi kali ini adalah Pengumuman Lomba Cerpen yang sudah kita tunggu-tunggu dan pada edisi ini, kita bisa langsung membaca karya yang terpilih. Wah, pasti sangat seru! Mungkin saat ini adalah waktu-waktu yang sulit buat Kamu, semangat memudar, sedang menghadapi masalah, dan merasa hidup yang Kamu jalani hanya rutinitas yang melelahkan. Kiranya edisi kali ini yang mengangkat tema "With All Your Heart" bisa mengingatkan dan menguatkan kita semua bahwa apapun yang kita perbuat harus dilakukan dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Lihat Kolose 3:23). Tetap semangat dan terus andalkan Tuhan dalam kehidupan kita! Selamat membaca dan kiranya bisa menjadi berkat bagi kita semua. Segala kemuliaan untuk Tuhan! PKM KIBAID, MAJU! Pimpinan Redaksi Sara Thalia Subroto EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 Salam Redaksi


2


SepenuhHatiUntuk Tuhan (KOLOSE 3:23) “Tidak usah kerja kalau hanya setengah-setengah, percuma kerja kalau cuma asal-asalan, percuma pelayanan kalau tidak sepenuh hati.” Mungkin kritikan tersebut pernah ditujukan kepada anda atau pernah anda tujukan kepada orang lain ketika berada dalam sebuah pekerjaan atau pelayanan, bisa jadi pimpinan atau rekan kerja kita yang menyampaikan kritikan tersebut. Dalam melakukan sebuah pekerjaan atau pelayanan, tentu pimpinan kita sangat mengharapkan bahwa kita hadir dan mengerjakan tugas dengan baik, bertanggung jawab dengan tujuan mendapatkan hasil yang maksimal, tentu sangat dibutuhkan motivasi dan komitmen yang benar dalam mengerjakannya, tanpa motivasi dan komitmen yang benar pastilah pekerjaan atau pelayanan yang dilakukan tidak akan maksimal. Di dalam seluruh aspek kehidupan, tidak ada hal-hal sempurna yang dapat dikerjakan oleh manusia, karna kita penuh dengan keterbatasan, Tuhan pun tidak pernah menuntut kesempurnaan dalam hidup kita sebagai orang percaya, karna Dia tahu manusia penuh dengan keterbatasan, Penulis: GI. Herodion, S.Fil Theol EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 3


Kolose pasal 3 ini berbicara tentang hidup yang telah ditebus oleh Kristus seharusnya menjadi hidup yang berkenan kepadaNya, tidak lagi diperbudak oleh dosa melainkan kita siap untuk masuk dalam proses Tuhan, yaitu mengenakan manusia baru (hidup baru) yang terus-menerus diperbaharui dengan tujuan supaya kita mengenal Allah dengan sempurna dan hal itu ditandai dengan seluruh perbuatan kita selalu tertuju kepada Tuhan dan dikerjakan dengan sepenuh hati. Sepenuh hati berarti kita melakukan pekerjaan atau pelayanan dengan rajin dan tekun bukan bermalas-malasan, dengan gembira dan semangat, bukan bersungut-sungut, BAGAIMANAKAH LANGKAH/PROSES YANG HARUS DITEMPUH SEHINGGA HIDUP KITA BENAR-BENAR DAPAT DIPERSEMBAHKAN SEPENUH HATI KEPADA TUHAN? namun itu bukan alasan untuk tidak melakukan yang terbaik kepada-Nya, karna sangat jelas dalam Matius 22:37 “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” artinya kita menunjukkan bahwa kita benar-banar mengasihi Tuhan lewat cara hidup dan perbuatan kita. EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 4


Dosa adalah penghalang orang percaya dalam pertumbuhan iman dan mempersembahkan hidup sepenuh hati kepada Tuhan. Namun bukan berarti orang percaya tidak akan pernah lagi jatuh dalam dosa ketika mengikut Tuhan, dosa yang dimaksudkan di sini ialah ketika seseorang masih diperhamba atau masih melakukan dosa dengan sengaja dan dilakukan terus menerus, itulah bukti bahwa kita masih diperbudak oleh dosa. Firman Tuhan dengan jelas mengatakan dalam Kolose 3 ayat 5-9 untuk kita meninggalkan dosa yaitu “matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi” (ay.5), “buanglah semuanya” (ay. 8), “jangan lagi” (ay. 9), “menanggalkan manusia lama” (ay. 9b), artinya tidak ada lagi kompromi dengan dosa dan ketika kita masih kompromi dan diperbudak maka ada konsekuensi yang akan kita alami yaitu murka Allah (ay.6). Iblis memiliki banyak cara untuk menjatuhkan kita, oleh sebab itu dibutuhkan komitmen untuk selalu berjaga-jaga dan berdoa, karna Tuhanlah yang akan menolong kita sehingga kita tidak jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan. Menanggalkan dosa (ay. 5-9) 1. BAGAIMANAKAH LANGKAH/PROSES YANG HARUS DITEMPUH SEHINGGA HIDUP KITA BENAR-BENAR DAPAT DIPERSEMBAHKAN SEPENUH HATI KEPADA TUHAN? EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 5


Ketika kita sadar akan dosa yang telah merintangi hidup ini dan rindu dibaharui, pada saat itulah kita masuk dalam proses mengenakan manusia baru atau mulai hidup baru, artinya kita tidak lagi kembali kepada kehidupan lama yang dipenuni dengan dosa. Dalam proses itu kemungkinan masih akan jatuh bangun dalam dosa namun bedanya adalah kita tidak lagi terikat dan diperbudak oleh dosa, dan punya kesadaran penuh untuk bertobat mengakui kesalahan dihadapan Tuhan dan mau selalu dibantuk oleh Tuhan. Dalam proses ini juga ada janji firman Tuhan yaitu kita akan diperbaharui terusmenerus oleh Tuhan sampai kita masuk dalam kedewasaan rohani. Ada banyak point-point penting yang dijelaskan firman Tuhan mengenai proses menuju kedewasaan rohani mulai dari ayat 10-16 yang pada intinya hal yang paling penting ialah kasih yang akan membawa kita kepada keserupaan dengan Kristus yaitu kita memiliki hati dan pikiran Kristus yang dinyatakan dalam hidup kita (ay. 14- 16) 2. Mengenakan manusia baru (ay. 10-16) BAGAIMANAKAH LANGKAH/PROSES YANG HARUS DITEMPUH SEHINGGA HIDUP KITA BENAR-BENAR DAPAT DIPERSEMBAHKAN SEPENUH HATI KEPADA TUHAN? EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 6


BERIKAN SARAN DAN MENANGKAN HADIAH Isi link saran berikut ini sebelum 31 Maret ya! Pemenang akan dihubungi oleh tim redaksi. HTTPS://TINYURL.COM/SARANWARNA8 EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 7


9 Setiap orang pernah berada di sebuah lingkaran pilihan. Bahkan tanpa disadari pilihan itu selalu ada. Memilih untuk bangun atau tetap tidur, memilih untuk bekerja atau duduk, memilih untuk makan atau tidak, memilih bukan lagi hal yang asing. Biasanya orang memilih suatu pilihan itu mendengar kata hatinya, hal yang membuatnya nyaman, senang, atau hal yang menurut dia baik. Tapi kadang pula orang memilih suatu pilihan dengan terpaksa, artinya bukan keinginannya melainkan karena masukan dari luar yang belum tentu buat dia senang untuk melakukannya. Ketika kita berada dalam situasi tersebut, apa yang hendak kita lakukan? Hati kita menginginkan ini tetapi masukan dari luar menyuruh kita untuk melakukan hal itu, apalagi yang menyampaikan adalah orang tua. Apa yang ingin kamu lakukan? Tetap ikut kata hati, tapi melawan orang tua. Tetap ikut kata orang tua? Tapi menyiksa diri kita sendiri, karena melakukan hal yang tidak kita inginkan. Lalu apa yang harus dilakukan ? Dan saya merasakan hal tersebut. Saya adalah anak anak perempuan pertama dan memiliki dua adik laki-laki. Ayah saya petani dan Ibu saya sudah pensiun. Nama saya, Ocha dan saat ini saya berusia 22 tahun dan sebentar lagi saya berusia 23 tahun. Saat ini saya berada di semester akhir yang tentunya masalah sangat berat dan pilihan juga berat. Biasanya orang diusia tersebut sudah mampu mengatur planningnya sendiri dan berharap dapat berjalan dengan baik sesuai dealinenya. Begitupula dengan saya, saya mempunyai planning untuk bisa menyelesaikan kuliah saya tepat waktu, setelah itu saya mendapatkan pekerjaan. Tentu ini harapan semua orang jika selesai kuliah, ingin mendapatkan pekerjaan. Namun, sebelum saya bekerja, saya mempunyai visi yang sudah ada dari awal masuk kuliah. Visi itu ialah mengikuti bakti sosial dari organisasi Kristen yang saya ikuti selama kuliah. Selama menyusun skripsi, saya selalu mengerjakan dengan semangat karena ingin membahagiakan kedua orang tua saya, dan ini adalah kerinduan dari mereka. Satu hal yang menjadi semangat saya selama saya kuliah ialah, dulu ayah saya kuliah dengan mengambil jurusan yang sama dengan saya saat ini, namun karena keadaan ekonomi ayah saya harus berhenti. Selain itu, ibu saya juga ingin mengambil jurusan yang saya ambil saat ini, namun ibu saya tidak lulus. Sedangkan saya, dulu ingin mengambil jurusan administrasi namun saya tidak lulus dan akhirnya saya mengambil jurusan sastra. GOD PROVIDES (TUHAN MENYEDIAKAN) Penulis: Grace Carolina Sambano


10 Saya yakin, bahwa Tuhan sudah mengatur kehidupan anak-Nya sejak ia masih berada didalam kandungan sesuai yang dikatakan dalam Yesaya 44:2. Bukan sebuah kebetulan ayah dan ibu saya bertemu, bukan sebuah kebetulan saya hadir ditengah-tengah mereka. Melainkan ini semua dalam rencana Tuhan. Akhirnya saya dapat menyelesaikan pendidikan saya dan melihat orang tua saya yang bisa senyum lebar. Sesuai dengan planning saya bahwa ketika selesai wisuda saya ingin mengikuti bakti sosial yang dilakukan organisasi saya terhadap suku-suku yang terabaikan. Saya tahu bahwa ini adalah hal yang sangat baik, secara khusus karena peduli terhadap suku-suku yang terabaikan atau orangorang yang belum mengenal Tuhan. Namun, apa yang direncakan tidak selamanya berjalan dengan lancar. Ketika saya sudah selesai wisuda dan ingin pergi bakti sosial, kedua orang tua saya tidak mengijinkan saya untuk pergi. Sebenarnya, dari awal tahun mereka memang tidak mengijinkan, namun selama ini saya hanya berharap apabila waktunya telah mendekat orang tua saya bisa mengijinkan saya. Saya : “Ibu, Ayah, saya sudah menyelesaikan pendidikan saya, namun masih ada satu visi yang perlu saya tuntaskan, yaitu mengikuti bakti sosial.” Ibu : “Ibukan sudah sampaikan dari awal, kalau ibu tidak ijinkan kamu pergi.” Saya : “Mengapa ibu tidak ijinkan saya untuk pergi, inikan baik. Ini adalah pelayanan Tuhan?” Ibu : “Memang betul adalah pelayanan Tuhan, dan melayani Tuhan juga tidak perlu ikut langsungkan, bisa melalui doa atau dana.” Saya : “Iya saya tahu, tapi ini kerinduan saya bisa pergi bu, ayah.” Ibu : “Kamu pikir yah, kamu masih punya adik dua yang masih sekolah dan ibu sudah pensiun. Harapan ibu setelah kamu selesai kuliah kamu bisa dapat pekerjaan dan bisa menyekolahkan adikmu.” Saya : “Iya bu saya paham. Selama ini saya cari info pekerjaan kok, memang belum ada yang terbuka untuk jurusanku. Saya juga tetap mencari info lowongan pekerjaan selama persiapan bakti sosial ini. Lagian saya pergi bakti sosial ini hanya dua minggu ibu.” Ibu : “Lalu bagaimana jika saat kamu ditempat bakti sosial ada pekerjaan terbuka atau panggilan untukmu?” Saya : “Jika memang itu ada, itu berarti bukan waktu yang tepat untuk saya. Lalu bagaimana jika selama kegiatan bakti sosial bahkan ketika temantemanku sudah pulang namun tetap saja pekerjaan itu belum ada?


11 Tentu hal itu yang menjadi pengganggu dalam pikiran dan hati saya terus menerus.” Ibu : “Ibu tetap tidak ijinkan kamu. Mending kamu berdoa dan cari info lapangan pekerjaan.” Ayah : “Ibu kamu itu benar nak, kita lagi butuhkan biaya untuk adikmu sekolah. Kami harapnya kamu bisa membantu kami dalam membiayai adikmu.” Saya : “Iya ayah, saya pasti akan membiayai adik sekolah. Tapi saya ingin pergi bakti sosial, hanya dua minggu saja.” Ayah : “Ayah dan ibu tetap tidak ijinkan kamu. Coba kamu pikir baik-baik.” Sayapun langsung masuk kamar dengan perasaan kecewa. Tapi dalam hati kecil saya, saya tidak boleh perlihatkan didepan mereka kekecewaan saya, masih ada waktu bagi saya untuk mengubah pendapat orangtua saya. Ini merupakan pilihan terberat saya, apakah saya perlu berhenti sampai saat ini dan mengikuti nasihat dari orang tua saya ataukah mengikuti kerinduan saya untuk pergi. Saya bingung harus bagaimana. Namun ada waktu dimana saya dan beberapa teman dalam organisasi saya samasama berkumpul dan mengadakan doa semalam suntuk bersama. Ini adalah rutinitas yang kami lakukan setiap akhir bulan, dan ini adalah doa semalam suntuk terakhir karena beberapa minggu lagi kami akan berangkat. Dalam doa semalam suntuk tersebut, saya menyampaikan bahan doa saya kepada teman-teman untuk mendoakan saya karena kedua orang tua tidak mengijinkan saya pergi tapi saya memiliki kerinduan untuk bisa pergi. Setelah kami melakukan ibadah doa semalam suntuk, ketua pelaksana bakti sosial bertemu dengan saya. Joko : “Kalau boleh tahu kenapa orang tua kamu tidak mengijinkan kamu untuk pergi?” Saya : “Alasannya karena saya harus mencari pekerjaan saat ini untuk bisa membantu orang tua saya dalam membiayai sekolah adik saya.” Joko : “Apakah kamu sudah jelaskan kepada orang tuamu bahwa kita hanya pergi dua minggu dan kamu tetap cari info pekerjaan kan?” Saya : “Iya saya sudah jelaskan bahwa kami hanya pergi dua minggu, dan selama ini saya tetap cari info pekerjaan cuman belum ada dan saya tidak pergipun belum tentu juga saya bisa dapatkan.”


12 Joko : “Dua tahun kita sudah programkan untuk kegiatan ini, dan dari awal pembentukan program ini kita selalu berdoa kiranya Tuhan bukakan jalan bagi setiap orang yang Tuhan pilih untuk bisa pergi. Masih ada bebrapa minggu, kamu masih bisa berdoa dan meyakinkan orang tuamu. Kami tetap mendukungnya dalam doa.” Saya : “Iya Ko, selagai masih ada waktu, saya masih ada harapan” Joko : “Benar, Tuhan pasti menyediakan.” Selama satu minggu, saya gumulinya dalam doa agar orang tua bisa mengijinkan saya. Tetapi ternyata masih tidak diijinkan, bahkan sampai keempat kalinya orang tua saya belum mengijinkan. Namun, saya masih bisa berjuang selagi masih ada waktu. Saya perlu berusaha dengan baik untuk meyakinkan kedua orang tua saya. Tiga hari lagi kami akan berangkat, namun saya belum mendapat ijin dari orang tua, dan ternyata juga belum ada senior yang siap untuk bisa mendampingi kami. Padahal salah satu syarat untuk bisa pergi ialah ada pendamping yaitu senior tua. Pada malam itu, kami sepakat berdoa bersama ditempat kami masing-masing. Keesokan harinya, Tuhan sudah menjawab doa kami. Kami mendapatkan senior yang bersedia untuk mendampingi kami. Mendengar info itu, saya yakin pula bahwa kedua orang tua saya juga mengijinkan saya. Ketika saya melihat mereka hanya lagi bersantai, waktu yang tepat untuk bisa berbicara lagi dengan mereka. Namun sebelum bertemu dengan mereka, saya mengambil waktu berdoa. Ini adalah keputusan terakhir, karena nama yang pasti pergi akan segera disampaikan. Saya : “Ayah, Ibu, saya masih ingin pergi bakti sosial dengan organisasi saya. Saya berharap ayah dan ibu bisa ijinkan saya karena hari ini adalah penentuan terakhir bagi yang akan berangkat.” Ibu : “Ayah dan ibu ijinkan kamu, kami berharap sepulang bakti kegiatan kamu bisa mendengar nasehat ayah dan ibu.” Saya : “Iya saya janji. Dan saya tahu Tuhan pasti menyediakan pekerjaan bagi saya.” Tuhan Yesus sangat baik. Ketika kita berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan, ketika dari awal kita sudah menyerahkannya kepada Tuhan, Tuhan selalu menyediakan jalan bagi anak-Nya sesuai dengan waktu Tuhan yang terbaik. Kamipun dapat pergi dengan penuh sukacita dan kembali dengan sukacita. Selama kegiatan, kami selalu melihat bagaimana luar biasanya pertolongan Tuhan dalam kegiatan ini. Bahkan dari awal perencanaan


13 hingga selesainya, apa yang kami tidak pernah pikirkan itu yang Tuhan sediakan. Mengumpulkan dana yang sangat besar selama kurang dari satu tahun, bagi kami itu mustahil, bahkan saat berangkatpun kami masih pikir apakah dana bisa mencukupi atau tidak. Tetapi, yang kami alami saat pulang misi, hal yang tidak kami dugapun terjadi. Hal yang kami pikir ini mustahil, ternyata bagi Tuhan tidak mustahil. Dana yang kami pikir tidak cukup, ternyata masih ada lebihnya. Teringat dengan lima roti dan dua ikan, Tuhan mampu memberi makan kepada lima ribu orang lebih bahkan ada sisa dua belas bakul. Tuhan selalu menyediakan. Setelah mengikuti bakti sosial, beberapa minggu kedepan Tuhan menyediakan suatu pekerjaan bagi saya. Bahkan saya berfikir apakah mungkin saya bisa diterima di tempat itu. ternyata lagi dan lagi, apa yang tidak pernah kita pikirkan Tuhan menyediakan itu. Saya bisa diterima disalah satu sekolah yang internasional dan mengajar sebagai guru sastra, dan bukan hanya itu saya diberikan juga kepercayaan untuk menjadi administrasi di sekolah tersebut. Jurusan dan pekerjaan yang saya inginkan juga ternyata Tuhan mengijinkan saya alaminya. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya hal yang saya alami saat ini. Namun, dari awal kuliah saya tetap maju walaupun bukan dengan jurusan yang saya sangat inginkan. Saya terus berdoa dan berusaha untuk mendapat ijin dari orang tua untuk pergi bakti sosial dan dengan keyakinan bahwa ketika saya pulang Tuhan menyediakan pekerjaan itu. Akhirnya inilah jawaban Tuhan atas doa dan harapan saya selama ini. Tuhan Yesus sangat baik, saya tidak bisa menggambarkan bagaimana besarnya kebaikan Tuhan yang boleh saya alami. Tuhan sangat peduli, Tuhan selalu menyediakan dan Tuhan selalu menyertai. Ketika kita sudah melangkah dari awal dengan Tuhan, biarkan Tuhan yang bekerja selanjutnya. Percayalah Tuhan selalu menyediakan yang terbaik dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati kita semua. God Provides! Salam Kasih dari penulis, Grace Carolina Sambano PKM Jemaat Latimojong Klasis Makassar


EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 14


EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 15


Natal umum Gereja KIBAID merupakan suatu kegiatan skala nasional yang dilaksanakan sebagai wujud ungkapan syukur atas lahirnya sang juruselamat ke dunia, dengan tema : “AKU DATANG SUPAYA MEREKA MEMPUNYAI HIDUP, DAN MEMPUNYAINYA DALAM SEGALA KELIMPAHAN” Yoh. 10 : 10b. Kegiatan ini dilaksanakan hampir setiap tahun dengan tujuan untuk mempererat kebersamaan seluruh jemaat Gereja KIBAID dan saling memperlengkapi seluruh jemaat Gereja KIBAID agar menjadi saluran berkat. NATAL UMUM BERSAMA PKM SAMARINDA Penulis : Azarya Matana EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 16


Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari mulai tanggal 26-29 Desember 2022 yang mana didalamnya terdapat berbagai macam kegiatan seperti lomba-lomba, seminar, dan ibadah. Selama kegiatan, panitia memberi kepercayaan kepada beberapa klasis untuk mengambil bagian dalam pelayanan ibadah dan salah satunya adalah Klasis Samarinda. Klasis Samarinda diberi kesempatan untuk melayani dalam ibadah pada hari keempat (pagi). Klasis Samarinda memiliki antusias yang tinggi dalam rangka mengangkat pelayanan pada kegiatan ini serta berkontribusi dalam setiap kegiatan yang diadakan panitia dan Puji Tuhan boleh membawa 2 piala untuk lomba “KIBAID GOT TALENT” dan Bulu Tangkis Putri. EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 17


PKM GEREJA KIBAID JEMAAT SANGATTA (KLASIS BONTANG KUTAI TIMUR) PKM KIBAID Jemaat Sangatta mengadakan Ibadah Perdana setiap awal Tahun, Ibadah Perdana ini merupakan salah satu program kerja PKM Gereja KIBAID Jemaat Sangatta. Yang bertujuan untuk menyambut pemuda–pemudi yang baru bergabung dengan persekutuan pemuda. Kegiatan ini juga dilakukan untuk memberikan semangat kepada anggota PKM yang ada agar semakin aktif lagi dalam menghadiri setiap Ibadah PKM yang akan dilaksanakan kedepannya. PKM Gereja KIBAID Jemaat Sanggata merupakan salah satu PKM yang ada di Klasis Bontang Kutai Timur, salah kegiatan yang dilakukan oleh PKM Gereja KIBAID Jemaat Sangatta yaitu ibadah perdana PKM Gereja KIBAID Jemaat Sangatta ini dilaksanakan pada Sabtu, 18 Februari 2023 Bertempat Di Pemancingan Paino – Kabo Jaya Sangatta dengan Tema : “Indahnya Kebersamaan Dalam Persekutuan” dengan pembicara CP. Vivi Jelcyfia Bandangan, S.Th. Penulis : CP. Vivi Jelcypia Bandangan, S.Th EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 18


“Kebersamaan yang baik ditengah-tengah persekutuan akan membawah persekutuan itu lebih maju dan bahkan lebih penting menjadi alat kesaksian ditengah – tengah lingkungan yang ada”. Dalam ibadah perdana ini adapun kegiatan yang dilakukan ialah yang pertama ibadah, dengan tujuan bahwa setiap anggota PKM yang hadir bersama-sama bersatu dalam penyembahan kepada Tuhan, serta membawa anak-anak muda lebih dekat kepada Tuhan. Dalam ibadah ini pembicara menggunakan metode diskusi dengan pembagian kelompok, dimana di dalamnya setiap anggota kelompok berkerja sama untuk mencari tahu bagaimana membangun kebersamaan ditengah-tengah persekutuan berdasarkan Nats Alkitan yang dibagikan kepada masing-masing kelompok. Kemudian kegiatan yang kedua, ialah games, dengan tujuan agar setiap anggota PKM semakin lebih akrab. Yang ketiga, ialah Perkenalan dari setiap anggota PKM yang baru, dan keempat acara tukar kado. EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 19


Penulis : Sara Thalia Subroto Pada tanggal 21-22 Januari 2023, PKM KIBAID Jemaat Tangerang mengadakan kegiatan Retret yang bertempat di Vila Viola Bogor. Tahun ini, retret PKM KIBAID Jemaat Tangerang mengangkat tema "Together We Can" yang didasari dari Roma 12:4-6. Kegiatan retret ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mempererat kebersamaan antar pemuda gereja KIBAID Jemaat Tangerang. Dua hari yang dijalani bersama diisi dengan ibadah dan berbagai kegiatan seru lainnya. Retret pKM KIBAID Jemaat Tangerang EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 20


Tema yang diangkat berujuan untuk mengingatkan setiap kita bahwa dalam melayani Tuhan kita tidak bisa melakukannya sendirian. Sama seperti tubuh memiliki anggota-anggota dan fungsinya masing-masing, demikian juga dengan kita, para pemuda/i Kristen yang sudah diperlengkapi Tuhan dengan berbagai kemampuan dan karunia. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah kesatuan hati, rasa saling menghargai satu sama lain, serta motivasi yang benar dalam melayani Tuhan. Adapun kegiatan yang dilakukan selama retret antara lain adalah ibadah, sharing, talkshow dan diskusi seputar pelayanan hingga api unggun. Ibadah, api unggun, dan khotbah di Minggu pagi dibawakan oleh Pdt. Hermanto Suanglangi dan ibu Olivia Krismayani. EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 Ini merupakan retret pertama bagi PKM kami, namun kami bersyukur bisa menjalaninya bersama-sama dan dapat membangkitkan semangat pelayanan kami. 21


12:4 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, 12:5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. 12:6 Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. (Roma 12:4-6) EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 22


EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 23


EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 24


Penulis : GI. Yunika Bertin Kecenderungan kita sebagai manusia adalah bahwa apapun yang kita perbuat selalu ada hasrat untuk dilihat oleh orang lain. Dalam dunia kerja, kita ingin rekan-rekan melihat prestasi atau pencapaian-pencapaian kita. Dalam pelayanan di dalam persekutuan jemaat, kita ingin dilihat sebagai seorang yang hebat dan bertalenta, mampu memberi pengaruh besar dalam pelayanan-pelayanan. Apapun itu, tujuannya adalah ingin mendapatkan apresiasi dari orang di sekeliling kita, ingin agar dihargai dan dijunjung dalam komunitas kita berada. Namun, bagaimana jika hal itu tidak kita dapatkan? Inilah persoalan yang harus dibereskan segera. Inilah yang harus diubah yaitu memiliki pola atau mindset yang berbeda agar segala tanggung jawab yang dipercayakan bukan menjadi sebuah beban yang terlalu berat namun menjadi sebuah kegirangan tatkala pribadi orang itu menjalaninya. Benang merahnya adalah melakukan segala sesuatu dengan HATI. Hati dalam bahasa Inggris adalah “heart,” merupakan dasar seseorang dalam menggerakkan sesuatu. Hati merupakan pusat segala sesuatu. Ingin bangun jam berapa, tergantung dari hati. Ingin mengerjakan beberapa tugas hari itu, tergantung dari hati. Bahkan dalam dunia pelayanan (komunitas gereja) diperlukan hati yang besar. EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 25


Seorang mantan menteri kelautan, Susi Pujiastuti pernah berkata, “Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari otak, sedangkan bekerja ikhlas ialah bagian dari HATI.” Dalam dunia kerja, ini merupakan suatu pilihan setiap orang. Bekerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia guna mendapatkan sesuatu dan mencapai tujuan tertentu. Setiap orang pasti memiliki keinginan untuk bekerja. Dorongan bekerja itu dapat timbul dari diri sendiri, dan orang lain atau faktor internal maupun ekternal. Selain itu, seseorang bekerja bisa karena kemauan, kebutuhan, ataupun paksaan. Jika kita sudah memutuskan untuk bekerja maka bekerjalah dengan sepenuh HATI bukan sepenuh GAJI. Sama halnya dalam lingkup pelayanan, kita diajak sebagai pemuda-pemudi kristen untuk berpikir sejenak mengenai apa yang sebenarnya mendorong kita melayani di dalam organisasi gereja. Tentu jawabannya terdapat pada diri masing-masing namun satu poin yang tidak boleh ketinggalan yaitu bahwa semua beralaskan pada hati yang kuat, bukan karena ingin dilihat oleh sesama, bukan untuk mendapat apresiasi. Hal itu tentu sejalan dengan yang dikatakan dalam Firman Tuhan, Kolose 3:23, “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 26


Faktor Bekerja dan Melayani Tanpa Hati Banyak hal yang sebenarnya mempengaruhi manusia bekerja atau melayani tanpa melibatkan hati, salah satunya karena kekecewaan. Kekecewaan yang sering dirasakan adalah ketika apa yang dikerjakan, yang telah dilakukan tidak dihargai. Potensi untuk kecewa selalu ada dalam dunia kerja dan komunitas gereja terkhusus dalam kalangan Persekutuan Kaum Muda. Sadar atau tidak sadar, terlalu banyak fakta di dalam dunia kerja dan bahkan gereja lokal akan persoalan kecewa. Kecewa kepada sesama rekan, atasan, bahkan kecewa kepada gembala sidang. Karena alasan tersebutlah seseorang akhirnya mengesampingkan hati, bekerja seenaknya, bahkan dalam memenuhi jadwal-jadwal pelayanan bekerja “asal bapak senang”, masuk ke kantor hanya absen dan setor muka saja. Kekecewaan jika berlama-lama terpendam akan menjadi sebuah penyakit akut yang akan menjalar kepada bagian-bagian lain. Rekan kerja juga bisa menjadi salah satu faktor penghambat. Saat ada rekan kerja yang tidak sejalan dengan kita, biasanya seseorang menjadi malas untuk bekerja. Hal itu justru kadang yang mempengaruhi kinerja kita, yang tadinya semangat menggebu-gebu akhirnya menjadi surut. Dampak Bekerja dan Melayani dengan Hati Jika seseorang bekerja dengan HATI, maka banyak benefit yang dapat diperoleh. Kita akan mendapatkan banyakteman, banyak kolega, mendapatkan ketenangan baik fisik maupun batin serta keberkahan akan selalu mengikuti kita. Secara logika jika seseorang bekerja karena Tuhan dan dengan niat hati yang tulus ikhlas maka sekecil apapun hasil pekerjaan yang dilakukan akan terasa bermakna. Dengan mengesampingkan apakah orang lain menghargai ataupun tidak, karena manusia dapat salah menilai tetapi Allah tidak. EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 27


2. Kurangi hasrat bersaing. 1. Jika anak-anak muda ingin bekerja dan melayani dengan hati maka poin utama dan yang terpenting adalah melibatkan Allah di dalam setiap aspek. 3. Bangun tim dengan kesehatian Ketika kita bekerja dengan hati, kemauan kita akan lebih kuat. Pikiran kita akan semakin tajam, sehingga akan lebih produktif dibanding bekerja tanpa hati. Dorongan hatilah yang menggerakan pikiran, kemauan dan tindakan kita. Seorang yang memiliki etos kerja dan pelayanan secara professional akan memiliki penilaian bahwa bekerja dan melayani itu adalah anugerah Tuhan. Oleh karena itu anugerah, maka setiap pemuda harus selalu mencintai pekerjaan dan pelayanan, memiliki hati yang berlimpah syukur. Dengan syukur tersebut maka kita tahu persis posisi kita, pekerjaan kita, dunia, dan Tuhan. Dengan selalu bersyukur dalam mengerjakan tugas dan memberikan pelayanan, maka kita akan selalu ikhlas, tidak ada rasa ingin dipuji oleh orang lain baik teman maupun atasan, dan kita harus yakin bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan akan ada balasannya. TIPS AGAR BEKERJA DAN MELAYANI DENGAN HATI Catatan tambahan sebagai sebuah kutipan stagement: hati adalah sumber energi dan perasaan mendalam yang menuntut kita belajar, menciptakan kerjasama, memimpin dan melayani (Robert K. Cooper, Ph.D) EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 28


Saat ini, pandemi COVID-19 telah memasuki babak baru di mana kita sudah menyesuaikan diri dengan kondisi pandemi dan pemerintah telah memutuskan untuk mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Namun demikian, kondisi pandemi telah membawa perubahan dalam pola sosial, politik, maupun ekonomi. Sebagai contoh, terjadi perburukan kondisi kesehatan mental, stress, dan burnout atau rasa jenuh selama kondisi pandemi. Hal ini dipengaruhi salah satunya oleh ketidakpastian lapangan kerja, kehilangan sumber pendapatan finansial, dan perubahan mendasar dari kondisi kerja seperti bertambahnya beban kerja, ketidakseimbangan work-life balance, berkurangnya dukungan sesame pekerja di kantor, dan lain sebagainya. Beberapa contoh dampak psikologis/kesehatan mental dari pandemi COVID-19 antara lain: Mental Health Penulis : dr. Joshua Tande Jayapratama EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 29


1. Dampak jangka pendek: Peningkatan tekanan/stress dari segi mental pada awalnya mungkin merupakan respon dari ketidakpastian luar biasa yang tentu kita rasakan pada saat pandemi. Ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir dan apakah kehidupan akan kembali seperti sedia kala menjadi dua hal yang meningkatkan kekhawatiran dan tekanan pada masyarakat. Ketidakpastian yang muncul akibat kondisi pandemi dan kemudian meningkatkan tekanan psikologis pada akhirnya dapat menyebabkan gejala kecemasan, gangguan tidur, hingga depresi. 2. Dampak jangka panjang Dalam jangka waktu lama, kondisi gangguan kecemasan, gangguan mood, maupun stress seperti yang telah disebutkan sebelumnya dapat berdampak menjadi ketidakmampuan untuk beraktivitas/bekerja atau disebut sebagai disabilitas. Selain itu, pada usia anak-anak, remaja, hingga dewasa muda, penutupan sekolah maupun fasilitas pendidikan lainnya dapat mengurangi proses perkembangan sosioemosional, pertemanan, dan jiwa saling mendukung antar teman. EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 30


Kita sering kali mengabaikan kesehatan mental kita karena fokus terhadap kesehatan fisik saja, padahal gangguan dalam kesehatan mental sama buruknya dengan gangguan kesehatan fisik, terutama dalam kondisi pandemi di mana terjadi perubahan lingkungan sosial hingga pekerjaan secara global. Lalu, langkah apa saja yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental diri sendiri maupun sesama kita? 1 2 PRIORITASKAN KESEHATAN MENTAL SETARA DENGAN KESEHATAN FISIK KEMBANGKAN EMOSI YANG POSITIF Gembira, senang dengan cara melakukan kegiatan dan hobby yang disukai, baik sendiri maupun bersama keluarga atau teman. EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 31


3 4 KEMBANGKAN PIKIRAN POSITIF Menjauhkan diri dari informasi hoax, mengenang semua pengalaman yang menyenangkan, bicara pada diri sendiri tentang hal yang positif (positive self-talk), responsif (mencari solusi) terhadap kejadian, dan selalu yakin bahwa pandemi akan segera teratasi KEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL YANG POSITIF Memberi pujian, memberi harapan antar sesama, saling mengingatkan cara-cara positif, meningkatkan ikatan emosi dalam keluarga dan kelompok, menghindari diskusi yang negatif, dan saling memberi kabar dengan rekan kerja, teman atau seprofesi 5 SECARA RUTIN TETAP BERIBADAH Firman Tuhan dapat menjadi kekuatan bagi kita dalam menghadapi masa-masa sulit, seperti pandemi saat ini. EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 32


Ismavel, V.A., 2020. A Biblical Model for a Christian Hospital in India in the time of COVID-19. Christian Journal for Global Health, 7(1), pp.27-29. Kemenkes. 2020. Pedoman Dukungan Kesehatan Jiwa Dan Psikososial Pada Pandemi Covid-19 Kola, L., Kohrt, B.A., Hanlon, C., Naslund, J.A., Sikander, S., Balaji, M., Benjet, C., Cheung, E.Y.L., Eaton, J., Gonsalves, P. and Hailemariam, M., 2021. COVID-19 mental health impact and responses in low-income and middle-income countries: reimagining global mental health. The Lancet Psychiatry, 8(6), pp.535-550. Peters, S.E., Dennerlein, J.T., Wagner, G.R. and Sorensen, G., 2022. Work and worker health in the post-pandemic world: a public health perspective. The Lancet Public Health, 7(2), pp.e188-e194. https://setkab.go.id/presiden-jokowi-umumkanpencabutan-kebijakan-ppkm/. Diakses 20 Februari 2022. SUMBER: Penulis : dr. Joshua Tande Jayapratama (PKM KIBAID Jakarta) EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 33


Yuk Isi TTS! Screenshoot halaman selanjutnya dan isi TTS nya di gadget/ HP kalian (Isi jawaban di dalam kotak TTS ya) Kirim jawaban kamu ke WA nomor berikut 082191355866 sebelum tanggal 31 Maret 2023 Nantikan pengumumannya dan menangkan hadiah menari dari Tim Redaksi E buletin WARNA! Peserta adalah anggota PKM Gereja KIBAID. Semangat! Semoga berhasil EDISI JAN - MAR 2023 | VOL 8 34


E D I S I J A N - M A R 2 0 2 3 | V O L 8 3 5


36


Click to View FlipBook Version