The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by feliziaholiwono88, 2021-10-16 01:15:09

pdf_20211016_034438_0000

pdf_20211016_034438_0000

A SEEING THINGS IN DIFFERENT PERSPECTIVE

SEE TGHLRAOSUSGESH

MY

FELIZIA HOLIWONO

A LIFE STORY

DALAM BUKU INI, AKU MENULIS HAL-HAL
DAN KEJADIAN-KEJADIAN DALAM SUDUT

PANDANG KU. DENGAN ITU, TOLONG
DIMAKLUMI JIKA ADA ADA BAHASA

TERTENTU YANG NON-BAKU.

DAFTAR ISI





CHAPTER 1: SUMMER
-FELIZIA KECIL...........................................5
-TIMOR LESTE.............................................7
-SCHOOL......................................................10

CHAPTER 2: CLOUDY
-SURABAYA..................................................18

CHAPTER 3: AUTUMN
-NASIONALISM............................................22

CHAPTER 4: SPRING
-ACCEPTANCE..............................................26

CHAPTER 5: RAINY
-DAWN.........................................................28
-DUSK..........................................................31

PENUTUP......................................................35

CHAPTER 1
SUMMER

FELIZIA KECIL

september 28, 2004
Bali, Denpassar
Felizia Holiwono, itu namaku. dirumah aku dipanggil wanling atau
ling. aku lahir di bali, dan disitu aku dan keluargaku tinggal di
rumah tante ku Elisabeth Holiwono, yang ku panggil Jiko. aku
sempat tinggal beberapa tahun disana sebelum akhirnya pindah ke
Timor Leste.
aku adalah anak yang cerewet, suka nangis, dan sangat aktif. aku
mempunyai kepribadian yang agak berbeda dari cece ku aka
Kimberlie Holiwono. aku orangnya cenderung pemberani, suka
bersosialisasi, dan cenderung ceroboh. sedangkan ia orangnya
pendiam, suka mengalah dan bertanggung jawab. kami berdua
memang memiliki kepribadian yang sedikit berbeda dan darinya
aku belajar melihat dari kaca mata yang lain.

aku bertumbuh bersama dengan nya. saat TK cece kim
sering kali menangis disekolah, jadi aku juga ikut serta
dengan nya ke sekolah agar ia punya seorang teman kata
mama. saat disekolah cece kadang yang menyiapkan susu
ku, ia sering kali menangis jika di sekolah. bahkan hingga
ia Smp ia masih sering beralasan agar pulang ke rumah
terlebih dahulu.
suatu kali papa pulang dari luar negeri, ia membelikan kita
mainan berbentuk bundar, berbahan plastic yang ada
glitter and air di dalam nya dengan simbol macan
singapura. waktu itu saya ingat sudah ada adik saya cha-
cha (Clarissa Holiwono) sudah lahir. kami 4 bersaudara.
aku, ce Kim, Cha-cha dan Oriami(oriami Holiwono). dan
papa membelikan 3 mainan seperti itu warna ungu, pink
and hijau. saya mau warna pink, tapi cece kim juga mau,
tapi karena ia lebih dewasa dari saya, diapun akhirnya
mengalah. dan banyak kejadian lainnya yang seringkali
cece kim yang mengalah.

Dili, Timor Leste

aku dan keluarga ku tinggal di area audian, hingga kini. papa dan
mama memutuskan untuk membuka usaha di Timor Leste, karena
Timor saat itu masih negara yang baru dan peluang untuk membuka
usaha disana cukup besar.
"Boa Ventura" adalah nama toko ATK nya mama. nama Boa Ventura
sendiri terinspirasi dari Don Boa Ventura, raja yang memerintah di
Timor Leste selama sekitar setahun. Ia dari district Sàme. setau
ku, mama memang mempunyai keturunan dari Don BOa Ventura,
makanya nama belakang nya Mintura.
toko ini dibuka sekitar tahun 2005, aku masih umur setahun saat
itu. di toko itu ada banyak karyawan yang hingga kini masih
bekerja disini. ada Mana Abia, Mana Minggas, Mbak Erna dan
masih banyak lain nya. tapi favorit ku dulu adalah Tante Aja,
menurut ku ia baik dan ramah terhadap ku.

pernah sekali saat aku berlibur ke bali aku mengunakan hp
tante ku dan aku menelpon Tante Aja yang ada di Timor
Leste,

CALLING....
"Hello siapa ini?"
"Tante Aja ! ini Wanling." seru ku dengan girang
"oh wanling telpon tante Aja, kenapa wanling?"
" tante Aja mau oleh-oleh apa? ling lagi di bali."
"bawa oleh-oleh Rumah yah untuk tanta aja"
"hah? pesawatnya tidak bisa bawa rumah ke Timor" aku
bertanya dengan kebinggungan
"hahah iya"
BEEP

setelah berbincang dengan nya aku pun mengembalikan
telpon tante ku, dan coba tebak reaksi nya?
"wanling! kau buat apa? kenapa pulsa ku habis?" seru tante
ku, yang ku jawab "telpon tante aja" . tentu saja pulsanya
akan habis bagaimana tidak, itu termasuk international
call.



aku dulu di jaga oleh tante Mia, kata orang dialah yang mengajari ku
caranya maki/ mengucapkan kata-kata kasar. tidak dapat ku
lupakan saat-saat dimana mama memasukkan lombok kedalam mulut
ku, karena aku terus menerus maki, dibantu oleh Kak SIta ia menahan
aku supaya tetap diam di tempat selagi mama memasukkan lombok ke
mulut ku dan cece kim. ya kami berdua suka maki dulu, bukan hanya
aku sendiri :)
dari cerita di atas, kalian mungkin bisa menyimpulkan kalau aku
anaknya nakal. sebenarnya, kalian tidak salah. memang aku 'sedikit'
nakal dulu.

SCHOOL

Aku bersekolah di Sao Carlos dulu (TK) disitulah aku bertemu
Vanessa Vong. Ia menjadi sahabat ku hingga kini, ia mempunyai
badan yang kurus, ia adalah seorang yang pendiam dan pemalu dulu.
ia mempunyai seorang adik yang bernama Kevin Vong, sebenarnya aku
dan kevin seangkatan namun aku lompat kelas saat itu dan sekelas
sama Vanessa.
kata salah seorang karyawan ku aku dulu anaknya berani, jika ada
yang memukul ku aku akan memukul nya balik, jadi mereka tidak
perlu takut jika aku di bully atau semacamnya disekolah.

saat SD, aku sempat beberapa bulan bersekolah di Amegu De Jesus,
dan kemudian pindah ke Maharlika INternational School (MIS).
disitula aku bertemu dengan Teacher Noel D Rebuyon.

teacher Noel, itu nama panggilan yang aku dan murid lainnya memanggilkannya. ia dulu
adalah guru Civics & Culture ku, ia juga yang pada akhirnya dipercayakan kedua
orangtua ku untuk memberiku les privat di rumah. kata orangtua ku ia orang yang baik.
pernah sekali sulit bagiku untuk membedakan D dan B . itu adalah waktu yang sulit
untuknya, percayalah. aku benar-benar kesusahan membedakan B and D . hingga suatu
kali istrinya berkata, " kamu tau felizia, saat Tr Noel tidur ia mengigau dan berkata '
fel, B is bag, D is dog '" sampai kebawa mimpi, aku pun tertawa terbahak-bahak.

Di MIS, sering terjadi beberapa hal disana, seperti misalnya waktu itu ada contest
Science & Math, nilai math ku bagus tapi untuk pelajaran Science nilai ku tidak
sebagus itu. dan guruku memilih April, untuk mengikuti contest tersebut. aku komplain
kepada teacher Noel,
" kenapa aku tidak dipilih untuk mengikuti contest? nilai math ku lebih baik dari
April, sekalipun nilai science ku tidak sebagus itu, namun punya April juga tidak. "
"coba sampaikan kepada guru mu" katanya
aku pun menyampaikan keluhan ku pada Teacher Fransis, guru math ku. Ia berkata
karena nilai science ku tidak begitu bagus. akhirnya aku tidak mengikuti contest
tersebut.
sebenarnya, aku sedikit mencurigai April karena orangtua nya guru disekolah, dan
kadang aku dengar bahwa sebelum ujian ia mendapatkan contekan dari mama nya, yang
mama nya dapatkan dari guru-guru. itu sebabnya nilainya sering bagus jika di ujian.
April adalah teman KC, KC adalah putri dari kepala sekolah namun kC tidak diberikan
jawaban karena papa nya tidak menginginkan hal tersebut.

Teacher Noel memutuskan untuk keluar dari MIS dan bekerja di St
Therrace, aku dan cece ku ikut pindah kesana karena saat itu cece
mempunyai masalah dengan teman-teman nya. dan ia beritahu pada
mama bahwa ia tidak mau bersekolah disana lagi jadi mama
pindahkan kita ke St Therrace. seingatku aku kelas 3 saat pindah
ke sekolah tersebut.
saat di St Therrace, anak Teacher Noel datang bersama dengan
istrinya Teacher Cherry Amar Rebuyon. anak-anak nya bersekolah
di sana, nama mereka Isaiah CA Rebuyon dan Noela CA Rebuyon.
dari nama mereka mungkin anda dapat simpulkan bahwa mereka
orang Filipina. di situ aku sekelas sama Rui Any Lie dan Christine
Nyoo, mereka sekelas dengan ku dulu di MIS, mereka juga pindah
ke St Therrace.

isaiah dan noela menjadi teman ku dan cece kim. kita sering
bermain di lapangan bola tangkis di rumah ku. kami menonton
film Adventure Time sama-sama, main badminton dan banyak
lainnya. dulu isaiah pernah bercanda dan ber-akting seolah-
olah ia adanya wanita, kami hanya bisa menertawainya.
sampai akhirnya ia dimarahi papa nya karena katanya tidak
boleh biasakan diri seperti itu, karena ia lelaki.
pernah satu kali aku berlari dengan kencang dan tidak
memerhatikan depanku sehingga aku menabrak net bola
tangkis yang saat itu diikat sangat kencang,
BRUKK
akupun terjatuh ke lantai, jika anda pernah menabrak tembok
dan andalah yang jatuh kebelakang, ya seperti itulah kira-
kira kejadian nya. aku ingat saat itu aku berada di lantai,
lapangan itu sudah penuh dengan tawaan mereka, akupun
berdiri dan melanjutkan permainan ku. percayalah, jika anda
bertanya pada cece kim sekarang ia pasti masih mengingat
nya.

saat itu aku kelas 5 SD, saat Teacher Noel membuka sekolahnya
sendiri, LIS (Lighthouse International School) di Caicoli, di
sekolah tersebut awalnya hanya ada Christine Nyoo, kedua anak
teacher Noel, Andre , dede (anak kak sita), ce kim dan aku, atau
mungkin ada anak murid lainnya yang tidak ku sebut. tapi
kemudian ada Rui dan san-san adiknya yang pindah kesini, juga
Ata. dan banyak murid lainnya.
akan ku ceritakan sedikit mengenai Ata aka Syalomitha In the
Glory Taning. ia anak pendeta Abraham Living Taning, yang
adalah pendeta di gereja GPWC, gereja ku di Timor. aku dan ata
dulu sempat marahan, katanya karena kita menyukai cowok yang
sama. dan mungkin ada beberapa alasan lain. namun kami
sekarang sudah menjadi dekat, mungkin karena kita juga satu
group tamborin dulu di gereja, dan sudah mulai dewasa.
ia dan cece kim yang membantu ku mencari dress natal ku tahun
lalu, dan juga saat sweet 17th ku, dia membantu saat ada dinner
dan photoshoot.

di LIS lah dimana banyak kenangan dibuat. aku menyelesaikan
Masa SMP ku disana dengan teman-teman ku, yang menurut ku
adalah pengalaman yang sangat seru, apalagi kelas ku. kami
sekitar 10 orang saat itu ada Rui, Noela, Vanessa, Christine,
Alexander Barros, Grey, Ervito Perreira, Tovarishon, channa
arachige dan daniel yong yang adalah teman lama ku saat di
MIS. dulu juga ada Marichia Guterres. kelasku yang paling seru
(menurut ku) jika dibandingkan dengan kelas-kelas lainnya.
kami juga dulu salah satu kelas yang paling banyak muridnya,
kami kompak dan cukup kompetitif.
waktu itu beberapa dari kami tidak begitu menyukai Grey aka
Greysana Natalie Araujo. dikarenakan sifatnya, dan juga cara
ia berbicara kadang yang kita anggap kasar. pernah dulu saat
kita ada pembagian kelompok dan kelompok ku mendapat
murid-murid yang rajin, sedangkan kelompoknya bersama-sama
dengan anak cowok yang lain (yang mungkin tidak terlalu rajin
mengerjakan tugas) dan ia komplain dan meminta salah satu
anggota kami. aku yang tidak terimapun mulai berbicara
dengan teacher Ann aka Jeniebeth Ann Labaya, yang dulu
adalah wali kelas ku. dengan tersulut amarah saat itu, sambil
berdiri di kelas yang saat itu grey terlambat masuk kelas.
sebenarnya sebelum-sebelunya kami sudah mulai tidak
menyukainya jadi saat itu sekalipun itu perkara sederhana,
kita marah padanya. dan masih ada kejadian-kejadian lainnya
yang terjadi.

namun, kami mulai bertumbuh dewasa dan harus menempuh
pendidikan di jenjang lebih tinggi lagi, yaitu SMA. aku
pindah ke surabaya, teman ku tova ke Bali, dan ada yang

masih tetap di sekolah itu. aku ingat sebelum wisuda, aku
sudah menangis duluan beberapa bulan sebelumnya, dan

akhirnya tidak menangis saat di hari wisuda. aku bersyukur
punya teman seperti mereka. it was so fun!

chapter 2
cloudy

SURABAYA

Aku berangkat ke surabaya, untuk menempuh pendidikan disana. aku
ke sana menyusul cece kim yang 2 tahun sebelumnya sudah berangkat
duluan. Aku bersekolah di Sma Kristen Petra 1, sekolah ini dekat
dengan rumah ku, hanya beberapa meter jadi aku sering jalan kaki ke
sekolah. aku tinggal bersama sepupu ku Shania Giovanni Mintura aka
Cece San, Cece Kim dan dengan kaka yang membantu kami dengan
pekerjaan rumah.
sebelum masuk ke sekolah aku sudah terlebih dahulu mengenal
beberapa teman cece kim seperti Stephanie Jasmine, Jesslyn Sudarta,
Gabriella W, Debora, Sandra Jane, dan pastinya Ce Michelle Wibisono.
jadi aku sudah mengenal mereka dan beberapa kali keluar sama
mereka. jadi ketika aku masuk sekolah aku sudah mengenal beberapa
kaka kelas.
hari pertama aku mengikuti mpls(masa pengenalan lingkungan
sekolah) aku bertemu dengan jessica Irene, Jennifer dan Jesshelyn di
kelas XIPS3.
aku ingat saat pulang dari sekolah dan ketika ditanyai oleh orangtua
ku
"kamu dapat teman ga?"
dan ku jawab dengan " dapat, 3 biji"
"haha kalau teman mu dengar mereka akan memarahimu" canda mama
setelah aku test jurusan 2 kali karena ingin masuk kelas IPA, namun
sudah menjadi keputusan sekolah untuk memasukkan aku di kelas IPS.
aku masih tetap berada di kelas IPS 3, yang saat itu wali kelasnya
adalah Bu Rianti, guru PPKN ku. menurut ku ia seseorang yang tegas,
mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi dan agak galak.



sebelum aku masuk sekolah aku chat sama ce Jesu dan katanya
"jangan takut, pasti dapat temen kok. bilang kamu dari Timor
Leste jadi kamu akan mengunakan bahasa Inggris lebih sering.
mereka pasti ngerti kok."
sampai saat itu ia hampir kenalin aku dengan Gabby (Gabriela
Christiani) namun saat itu tidak jadi karena aku ada kelas waktu
itu. tapi kemudian aku bertemu Gabby di Connecting Group!
Jadi seperti saran ce Jesu, aku sering menggunkan bahasa Inggris
jika berbincang dengan teman ku, mereka pun memahami nya
karena mereka tau aku dari luar negeri. dari awal kedatangan ku
di sekolah, aku sudah mengatakan bahwa aku dari Timor Leste. hal
itu tidak kututupi. sampai aku berpikir bahwa alasan mengapa
beberapa orang mengenal ku itu karena aku sedikit berbeda dari
mereka. entah itu logat atau apapun itu. dan beberapa orang
mungkin mengenal ku karena teman nya mengatakan bahwa ada
anak dari Timor Leste (yang saat itu hanya aku yang dari Timor
Leste). entah itu aku yang GR atau memang demikian.
dengan aku yang dikenali sebagai orang Timor, membuat ku merasa
"aku harus bisa kejar pelajaran, baik dll karena aku secara tidak
langsung membawa nama baik Timor Leste!" jadi aku belajar
dengan baik, aku tidak begitu kesulitan dengan beradaptasi
dengan pelajaran-pelajaran ku. aku hanya memiliki sedikit
kesusahan dalam mata pelajaran bahasa mandarin, jawa dan
bahasa Indonesia. sisanya aku bisa mengerjakan nya dengan cukup
baik. dulu aku punya nilai KKM sendiri yaitu 80.

CHAPTER 3
AUTUMN

nasionalism

bersekolah di luar membuat ku jauh dari Negara Timor Leste, sejauh
882 mil! banyak hal yang kupelajari di surabaya bahkan aku merasa
pikiran ku mulai lebih terbuka dan aku menjadi sedikit lebih dewasa
dari sebelumnya. namun itu bukanlah satu-satunya hal yang tumbuh
didalam ku.
suatu kali aku mengikuti cece San ketika ia pergi untuk membuat
tugas kelompoknya di Tugu Pahlawan. disana aku bertemu dengan
orang yang menjaga keamanan tempat tersebut dan seorang wanita
paruh baya. saat itu aku bertanya mengenai temoat tersebut, karena
aku memang tertarik dengan sejarah. karena aku melayangkan
beberapa pertanyaan, mereka pun bertanya,
"loh emangnya kamu dari mana ? "
"Timor Leste tapi aku lahir di Bali".
ibu tersebut memberiku sebuah ekspresi, yang membuat sempat
berpikir 'kenapa ia berekspresi seperti itu?' dan kemudian ia berkata
'ohh tapi lahirnya di Bali jadi orang Indonesia' aku pun mengangguki
nya dan hanya tersenyum.
kemudian ada suatu hal yang dulu kupandang aneh adalah ketika cece
Kim, saat di tanya 'kamu dari mana ?'ia menjawab dari NTT. memang
benar kami dari NTT karena mama orang Atambua tapi kenapa ia tidak
menjawab Timor Leste? hal tersebut membuat ku awalnya merasa aneh.
di penuhi keingintahuan ku aku pun mulai bertanya dan memikirkan
hal tersebut. aku pernah sekali bertanya pada cece, 'kenapa tidak
bilang kita dari Timor Leste?' ia memberiku sebuah ekspresi yang
agak aneh, seingat ku ia berkata
"tidak apa-apa jawab saja NTT"
"tapi kenapa tidak Timor Leste, kau kan juga dari Timor Leste?
kenapa kau malu ka?" ia memberiku suatu ekspresi yang saat itu ku
rasa jawaban nya adalah 'iya'.

dari kejadian hingga kejadian, membuat ku berpikir
" apa yang salah dengan Timor Leste?"
"apakah aku harus malu mengakui aku dari Timor Leste ?"

namun disitulah aku mulai dengan berani menjawab ' aku dari Timor Leste',
sekalipun mungkin dengan jawaban demikian beberapa orang akan
memandang ku berbeda atau apapun itu. namun disitu timbul perasaan
bahwa suatu hari nanti, aku ingin membantu Timor Leste menjadi negara
yang lebih maju dan lebih baik lagi. memang sekarang kondisi ekonomi
negara ini masih kurang stabil,dan ia baru saja merdeka tahun 2002.
namun kenapa harus tidak bangga jika dari Timor Leste?

suatu kali aku berada ditempat les, dan aku disitu bersama dengan teman-
teman cece ku.dan ada sesorang yang berkata
' oh you're from Timor Leste?' yang ku jawab dengan percaya diri.
kalimat selanjutnya membuat ku kesal, ia berkata" oh that's the poorest
country in world right?"
ku respon dengan "but it's a good country"
ia terlihat santai dan berkata " yeah, but it's still the poorest country".
kejadian itu membuat ku kesal dan marah, dan tidak ku tutupi ekspresi ku
akan hal itu.
ada beberapa kejadian yang terjadi setelahnya, entah di sekolah atau di
luar. hal-hal tersebut memberi ku suatu perasaan untuk bersekolah dengan
baik dan menjadi orang yang lebih baik lagi. membanggakan Timor Leste
dan membantu membangunnya menjadi tempat yang lebih baik lagi.



chapter 4
spring

ACCEPTANCE

beberapa bulan ke depan, aku merasa sedikit off dengan
sekitar ku. aku rasa itu karena pemikiran bahwa , 'aku mau
berteman sama anak-anak yang aktif, famous, aku seperti
ingin membuat team 'ideal' ku. ' hal itu, adalah alasan
kenapa pada akhirnya buat aku sedikit tidak senang.
dibutuhkan beberapa bulan untuk bisa benar-benar
menerima, tepatnya pada akhir tahun 2019 dimana aku mulai
menerima teman-teman ku, aku mencoba untuk terima
mereka apa adanya, tidak mau menaruh kata 'seharusnya'
atau standar lainnya dalam mereka. dan aku saat itu
berpikir, "kalau kamu happy, nanti yang lain juga bakal
datang sendiri" dan bener aja! setelah aku mulai happy dan
terbuka sama mereka, teman-teman yang lain datang dengan
sendirinya. apalagi waktu itu aku ditempat dudukan
belakang. aku jadi berteman sama Alexander Tanjaya, Jordan
Maximus dan anak-anak lainnya.

CHAPTER 5
RAINY

dawn

sudah ku tunjukkan sisi dimana aku bahagia, belajar dan
bertumbuh. kaca mata kanan ku.

namun aku mau menunjukkan lensa sebelahnya juga,
sebelah kirinya.

kembali ketika aku berada di bangku SD, saat itu aku membully Nimia,
Sisilya, dan Lia. aku sebenarnya tidak melakukan suatu kekerasan kepada
mereka. namun, ketika mereka memiliki suatu hal yang ku mau, aku akan
memintanya secara paksa.
Saat aku berada di rumah, aku sering memukul adikku Cha-Cha dan Oriami.
Pada saat itu aku tidak terlalu memukul Oriami, karena ada suster yang
menjaganya. Akan tetapi, untuk Cha-Cha aku sering memukulnya,
memerlakukan secara kasar, "menekannya".
Saat aku kelas 5 aku sudah mulai berhenti membully teman-teman di
sekolah, hal tersebut juga dikarenakan support dari lingkungn dan teman-
temanku di sekolah. Namun, ketika aku kembali ke rumah. aku tetap
memukul adik-adikku dan memperlakukan mereka dengan kasar.
Dulu ketika sepupuku, Ko Hau dan Ko Cing masih tinggal bersama kami di
rumah. Aku sering berbicara tentang Ce Kim yang memukulku dan
memperlakukanku dengan kasar. Seolah-seolah aku melakukan "self pity"
agar mendapat simpati dari mereka.
Saat bersama keliarga besar, aku pernah berkata kepada kedua orang
tuaku yang tidak menyayangiku. Tapi sebenarnya tidak demikian. Aku saja
yang saat itu sangat nakal. Dan mereka memercayaiku, karena pikir mereka
anak kecil selalu jujur. Namun, saat itu aku sedang tidak jujur.
Ketika aku berantam dengan Ce Kim di rumah, ia lah yang sering kali
menangis. Dulu, saat aku memerlakukan sesorang dengan buruk, saat aku
menang dalam suatu perkelahian, Ku pikir Ku hebat.

Ketika aku mulai beranjak dewasa, aku mulai menyadari kesalahan-
kesalahnku. Suatu kali Ce Kim membuat Cha-Cha menangis karena suatu
kesalah pahaman. Dan saat itu aku melihat Cha-Cha yang menangis dan
menenggelamkan mukanya diantara kaki yang ia tekuk. Ia, terlihat
tertekan.
Hal itu sebenarnya sempat membuat ku berpikir siapa yng membuatnya
seperti itu. Dan aku menyadari bahwa itu karena aku yang dulu suka
menekannya. Ada bagian dalam diriku yang juga merasa tersakiti saat itu
melihatnya, menyadari itu adalah kesalahanku.



dusk

Aku mengakui dan meminta maaf kepada beberapa orang yang aku
bully, kepada Cha-Cha dan yang lain.
Namun sekarang, aku sudah meminta maaf kepada mereka. Ada satu
orang lagi yang juga butuh penerimaan, dimaafkan dan dimengerti.
Yaitu,
Aku.

Taukah ketika aku melihat kembali, aku sempat bertanya pada diriku
sendiri, "are you okay?" karena sebenarnya diam-diam aku merasa "i
dont think i am okay". Kenapa seolah-olah aku memiliki kepahitan
didalam diriku? Kenapa tiba-tiba bermain "self pity"?
Bukankah semua itu mempunyai sebuah alasan?
Taukah, bahwa saat seseorang menyakiti orang lain, iapun merasakan
kesakitan itu?
Aku mengingat diriku yang menangis di tengah malam, entah karena
penyesalan atau karena apapun itu. Masih ku ingat perkataanku pada
diriku sendiri 'you are not a good sister' 'you are so selfish' 'you
are a bad person' dan masih banyak lainnya yang kuucapkan pada
diriku sendiri.
Dibutuhkan waktu, untuk aku bisa benar-benar menerima diriku
sendiri.

"The noise from a motorcycle assults the driver more than anyone.
The driver has only himself to blame, when he is old and can't hear

anything.
When you speak ill of others, it hurts you more than anyone-

because your negativity is loudest within you".
-HAEMIN SUNIM-

tetapi,
bukankah kita harus mulai melangkah ke depan?
akupun belajar untuk pelan-pelan mengasihi diriku sendiri,
untuk belajar dari kesalahan ku dan bangkit darinya.



DESIGN BUKU INI TERINSPIRASI DARI BUKU "THINGS
YOU CAN SEE ONLY WHEN YOU SLOW DOWN"

FOTO ANIMASI YANG ADA DI BUKU INI DI AMBIL
DARI PINTEREST

WRITTEN BY
FELIZIA HOLIWONO


Click to View FlipBook Version