The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Lestariningsih, 2022-06-23 00:24:42

Sistem Pernafasan

SISTEM PERNAFASAN

ORGAN PERNAFASAN

Rongga hidung

Organ pertama yang membantu proses pernapasan kita adalah rongga
hidung. Rongga hidung merupakan rongga tempat masuknya udara untuk
kita bernafas. Pada rongga hidung terdapat rambut hidung yang berfungsi
menyaring udara yang masuk ke rongga hidung, di rongga hidung juga
terdapat ujung-ujung saraf pembau.
Jadi, secara keseluruhan fungsi rongga hidung kita adalah:

• Tempat masuknya udara.
• Penyaring udara melalui rambut-rambut halus dan lendir di dalam hidung.
• Sebagai indra penciuman.
Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran
pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi

menyaring partikel dan kotoran yg masuk bersama udara. Juga
terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi
mengahangatkan udara yang masuk.
Pangkal tenggorokan (laring)

Laring atau yang biasa disebut pangkal tenggorokan, berfungsi sebagai tempat
melekatnya selaput atau pita suara. Laring dapat terkena infeksi yang biasa
dikenal dengan penyakit laringitis. Penyebab infeksi ini adalah karena adanya
peradangan akibat sering teriak, iritasi, atau infeksi. Jadi kita harus menjaga pita
suara dengan cara minum air putih dan istirahat yang cukup .
Faring

Di bagian ini juga terdapat katup epiglottis, yaitu memisahkan
saluran makanan dengan saluran udara. yang berfungsi untuk membuka dan
menutup saluran pernafasan. Berikut ini adalah sistem kerja trakea:

• Ketika sedang berbicara, katup menutup, saluran makanan tertutup dan
saluran pernapasan terbuka.

• Ketika sedang menelan, katup membuka, saluran makanan terbuka dan
saluran pernapasan tertutup.

Trakea (batang tenggorokan)

Trakea menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi jalan bagi udara
dari leher ke bagian dada.Fungsi utamanya sebagai jalur udara untuk masuk dan
keluar dari paru-paru.Di trakea udara yang masih kotor disaring oleh silia. Trakea
terletak di depan kerongkongan dan terdiri dari tulang-tulang rawan berbentuk
cincin.
Bronkus (cabang batang tenggorokan)

Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan yang menyambungkan
antara trakea dan paru-paru. Hampir mirip dengan trakea, bronkus tersusun
atas tulang-tulang rawan yang berbentuk cincin. Namun, bronkus terdiri dari dua
cabang, yang di masing-masing cabang menyambungkan ke paru-paru kanan
dan paru-paru kiri.
Bronkiolus (anak cabang batang tenggorokan)

Bronkiolus merupakan percabangan bronkus yang terdapat dalam paru-
paru. Jumlah cabang pada bronkiolus sesuai dengan jumlah lobus (gelambir)
pada paru-paru. Pembagiannya adalah pada paru-paru sebelah kanan terdapat
3 lobus dan paru-paru kiri terdapat 2 lobus. Bronkiolus berfungsi untuk
menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli dan untuk mengontrol jumlah udara
yang masuk dan keluar saat proses bernapas berlangsung.
Paru-paru (pulmo)

Paru-paru merupakan organ vital pernapasan yang dibungkus oleh lapisan
bernama pleura. Pleura ini berfungsi sebagai pelumas agar paru – paru
mengembang dan mengempis dengan elastis pada saat manusia sedang
bernapas. Jika terdapat masalah pada pleura ini, maka saat kita bernapas akan
terasa nyeri seperti sedikit sesak dan ada yang menusuk. Lapisan pleura ini juga
lah yang memisahkan paru – paru dengan dinding dada setiap manusia.
Letaknya berada di rongga dada di atas diafragma Paru-paru terletak di dalam
rongga dada dan terdiri dari 3 gelambir pada paru-paru kanan dan 2 gelambir
pada paru-paru kiri. Di dalam paru-paru inilah terjadi pertukaran udara kotor
yang mengandung karbon dioksida (CO2) dengan udara bersih yang
mengandung oksigen (O2). Pertukaran udara ini tepatnya terjadi dalam
gelembung paru-paru (alveolus) yang bersentuhan dengan bronkiolus.
Pada alveoli juga ada kapiler pembuluh darah. Nantinya, darah akan melewati
kapiler dan dibawa oleh pembuluh darah vena dan arteri. Alveoli kemudian
menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan mengalirkannya
ke dalam darah. Setelah itu, karbon dioksida dari sel-sel tubuh mengalir bersama
darah ke alveoli untuk diembuskan keluar.

Diafragma
Diafragma merupakan otot yang kuat dan memisahkan antara rongga dada dan
rongga perut. Gerakan – Gerakan otot ini juga merupakan kerja organ yang
penting pada sistem pernapasan. Organ ini dapat berkontraksi dan rileks secara
bergantian, sehingga membuat udara dapat masuk dan keluar dari paru-paru.

Tulang rusuk
Tulang rusuk adalah tulang yang menopang rongga dada dan melindungi organ
dalam dada, seperti jantung dan paru-paru dari benturan atau goncangan.
Tulang rusuk akan mengembang dan mengempis mengikuti gerak paru saat
mengambil dan mengeluarkan napas.

MEKANISME PERNAFASAN

Pernafasan terdiri dari 2 langkah yaitu :
a. Inspirasi yaitu aktivitas menghirup udara dari atmosfer masuk ke dalam tubuh
melalui rongga hidung. Istilah lain dari inspirasi adalah inhalasi
b. Ekspirasi aktivitas pelepasan karbon dioksida dari dalam tubuh hingga kemudian
dibawa keluar melalui rongga hidung.

Pernafasan berdasarkan cara pernafasannya dibedakan menjadi dua yaitu pernafasan
dada dan pernafasan perut (lihat LKS hal 88)
Mekanisme Pernapasan:

1. Pernapasan Dada:
▪ Inspirasi: otot tulang rusuk berkontraksi → tulang rusuk terangkat → rongga
dada membesar → udara masuk.
▪ Ekspirasi: otot tulang rusuk relaksasi → tulang rusuk turun → rongga dada
mengecil → udara keluar.

2. Pernapasan Perut:
▪ Inspirasi: otot diafragma berkontraksi → diafragma mendatar → rongga
dada membesar → udara masuk.
▪ Ekspirasi: otot diafragma relaksasi → diafragma melengkung → rongga
dada mengecil → udara keluar.

Pernapasan berdasarkan lokasi terjadinya terdir atas pernapasan eksternal dan
internal.
Pernapasan eksternal adalah proses pernapasan yang terjadi di dalam paru-
paru, pertukaran udara ini adanya di permukaan alveolus, di dalam paru-paru.
Pernapasan internal merupakan pertukaran gas antara sel darah merah di
dalam pembuluh kapiler dengan jaringan di dalam tubuh.

Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernafasan
1. Usia

Jika kita perhatikan, bayi memiliki frekuensi pernapasan yang lebih cepat
dibandingkan dengan orang dewasa..
2. Aktivitas
Semakin berat aktivitas seseorang, maka frekuensi pernapasannya pun akan
semakin meningkat.
3. Jenis Kelamin
Jenis kelamin pun memiliki pengaruh terhadap frekuensi pernapasan pada
manusia. Laki-laki biasanya memiliki tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perempuan. Hal ini dikarenakan volume paru-paru wanita lebih kecil dibandingkan
laki-laki.

4. Suhu Tubuh
Ketika seseorang merasa kedinginan dan suhu tubuhnya menurun, otak akan
mengirim sinyal agar paru-paru meningkatkan frekuensi pernapasannya. Dengan
begitu, tubuh akan mempercepat pembakaran agar tetap hangat.

5. Posisi Tubuh
Jika seseorang berada dalam posisi berdiri, frekuensi pernapasannya akan lebih
tinggi dibandingkan jika ia sedang duduk atau berbaring. Hal ini terjadi karena
ketika ia berdiri, tubuh memerlukan energi yang lebih besar untuk menjaga agar
tetap seimbang, sehingga frekuensi pernapasan ditingkatkan untuk memenuhi
kebutuhan energi tersebut.

Volume Udara Pernafasan (LKS hal 89)
Volume udara pernapasan dapat diukur menggunakan respirometer. Secara garis
besar, volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi enam sebagai berikut :

1. Volume tidal/ udara pernafasan = 500 cc
2. Volume cadangan inspirasi / udara komplementer = 1500 cc
3. Volume cadangan ekspirasi / udara suplementer = 1500 cc
4. Volume sisa/ udara residu = 1000 cc
5. Kapasitas vital paru-paru = V. tidal + Udara komplementer+ udara suplementer =

3.500 cc
6. Kapasitas total paru-paru = Kapasitas vital + uadara residu = 4.500 cc

Kelainan / Penyakit pada Sistem Respirasi
Sistem pernapasan dapat mengalami berbagai gangguan, baik karena
kelainan sistem pernapasan atau akibat infeksi kuman. Beberapa jenis
gangguan antara lain : (LKS hal 89-90)

1. Asfiksi, gangguan pengangkutan dan penggunaan oksigen oleh
jaringan akibat tenggelam, pneumonia, keracunan CO.

2. Difteri, penyumbatan faring/laring oleh lendir akibat infeksi bakteri
Corynebacterium diphteriae

3. Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus influenza. Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin
dari si penderita

4. Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi
akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru
terbentuk jaringan parut yang luas.

5. Selesma (pilek yang mengiringi influensa), merupakan kondisi hidung
berair atau mungkin tersumbat

6. Mimisan, terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang ada di dalam
hidung

7. Polip, merupakan jenis tumor jinak yang menyumbat sebagian jalan
udara pada hidung. Sering menimbulkan suara yang sengau dan
dapat mengakibatkan kesulitan bernapas

8. ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), terjadi pada anak-anak atau

penduduk di wilayah yang kurang sehat.

Cara untuk menjaga organ pernapasan agar selalu sehat bisa dilakukan
dengan berbagai langkah. Di antaranya:

a. Hindari polutan yang dapat merusak saluran udara, di antaranya
asap, bahan kimia, dan gas radioaktif

b. Kenakan masker jika Anda terpapar asap, debu, atau jenis polutan
lainnya

c. Hindari merokok dan terpapar asap rokok
d. Konsumsi asupan sehat yang mengandung banyak buah dan

sayuran
e. Minum air putih yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi
f. Berolahraga secara teratur
g. Cegah infeksi dengan mencuci tangan sesering mungkin
h. Lakukan vaksinasi secara berkala.


Click to View FlipBook Version