The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Konsep Landasan Pendidikan Luar Sekolah, Materi MK. Filsafat Pendidikan Luar Sekolah

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Gubuk Pena Sang Gembala, 2023-10-29 04:12:03

Konsep Landasan Pendidikan Luar Sekolah

Konsep Landasan Pendidikan Luar Sekolah, Materi MK. Filsafat Pendidikan Luar Sekolah

Keywords: Konsep Landasan Pendidikan Luar Sekolah

KONSEP DAN WAWASAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA UNU CIREBON FAKULTAS PENDIDIKAN DAN KEGURUAN PROGRAM STUDI AGAMA ISLAM KBM ASSALAFIYYAH SITANGGAL TAHUN 2023 Oleh: Ahmad Falahudin, S.Pd.I., M.Pd.. MATERI MK. FILSAFAT PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


Konsep Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan luar sekolah sebenarnya sudah ada sebelum pendidikan formal lahir. Pendidikan luar sekolah (PLS) sesungguhnya bukan merupakan hal yang baru dalam kehidupan manusia (Faure, 1981: 2). Pendidikan luar sekolah berjalan sesuai dengan peradaban manusia yang diwujudkan melalui berbagai kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam pelaksanaan, masyarakat melakukannya melalui upacara-upacara tradisional, keagamaan, kebudayaan, dan kegiatan belajar membelajarkan dalam bentuk magang oleh orang tua kepada anaknya atau orang yang sudah tahu kepada orang yang ingin tahu secara tradisional Pendapat para pakar pendidikan luar sekolah mengenai definisi PLS cukup bervariasi. Philip H.Coombs berpendapat bahwa pendidikan luar sekolah adalah semua kegiatan pendidikan yang terorganisasi, sistematis dan dilaksanakan di luar sistem pendidikan formal, yang menghasilkan tipe-tipe belajar yang dikehendaki oleh kelompok orang dewasa maupun anak-anak


• Russel Kleis, dalam bukunya Non-formal Education mengemukakan bahwa pendidikan luar sekolah adalah usaha pendidikan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis. Biasanya pendidikan ini berbeda dengan pendidikan tradisional terutama yang menyangkut waktu, materi, isi dan media. Pendidikan luar sekolah dilaksanakan dengan sukarela dan selektif sesuai dengan keinginan serta kebutuhan peserta didik yang ingin belajar dengan sungguh-sungguh. • Axinn mengemukakan bahwa pendidikan luar sekolah merupakan kegiatan yang ditandai dengan kesengajaan dari kedua belah pihak, yaitu pendidik yang sengaja membelajarkan peserta didik, dan peserta didik yang sengaja untuk belajar. Suzanna Kindervatter mengemukakan definisi pendidikan luar sekolah sebagai berikut: pendidikan luar sekolah sebagai suatu metoda penerapan kebutuhan, minat orang dewasa dan pemuda putus sekolah di negara berkembang, membantu dan memotivasi mereka untuk mendapatkan keterampilan guna menyesuaikan pola tingkah laku dan aktivitas yang akan meningkatkan produktivitas dan meningkatkan standar hidup. Suzanna Kindervatter mengusulkan pendidikan pendidikan luar sekolah sebagai “empowering process”. Empowering process adalah pendekatan yang bertujuan untuk memberikan pengertian dan kesadaran kepada seseorang atau kelompok guna memahami dan mengontrol kekuatan sosial ekonomi dan politik sehingga dapat memperbaiki kedudukannya dalam masyarakat. Definisi PLS Menurut Para Ahli


Adikusumo (1986: 57) dalam bukunya Pendidikan Kemasyarakatan mengemukakan pengertian pendidikan luar sekolah sebagai berikut pendidikan luar sekolah adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah, dimana seseorang memperoleh informasi-informasi pengetahuan, latihan ataupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan hidupnya dengan tujuan mengembangkan tingkat kerterampilan, sikap-sikap peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarga bahkan masyarakat dan negaranya. Sudjana, mengemukakan pengertian pendidikan luar sekolah sebagai berikut: “Pendidikan luar sekolah adalah setiap kegiatan belajar membelajarkan, diselenggarakan luar jalur pendidikan sekolah dengan tujuan untuk membantu peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi diri berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, dan aspirasi yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat, lembaga, bangsa, dan negara Definisi dan pengertian pendidikan luar sekolah yang dikemukakan para pakar tersebut di atas pada prinsipnya menuju pada suatu wawasan mengenai pendidikan luar sekolah yaitu setiap kesempatan dimana teradapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah, guna membantu peserta didik dalam mengaktualisasikan potensi diri dalam mengembangkan tingkat pengetahuan, penalaran, keterampilan sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Hasil yang diperoleh dari pendidikan luar sekolah diharapkan dapat bermanfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Konsep dan Pengertian PLS Menurut Ahli


PENDIDIKAN KONSEP PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH 1. Kaplan (1964) mengemukakan bahwa “konsep adalah citra mental yang kita gunakan sebagai alat untuk memadukan pengamatan dan pengalaman yang memiliki kesaman”. Kaplan membedakan menjadi 3 kelompok fenomena yang dipelajari. Antara lain a. Yang mudah di obserfasi secara langsung (direct observation). Contohnya warna, buah, bentuk b. Fenomena yang lebih kompleks yang tidak bisa di obserfasi secara langsung (indirect observation). Contohnya yang menyatakan jenis kelamin pada lembar kwesioner Bentuk-bentuk teoritis yang didasarkan pada observasi yang tidak diperoleh secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya: Intelegency Quition (IQ) 2. Turner (1974) mengemukakan bahwa “konsep adalah unsure abstrak yang menunjukkan pengelompokan fenomena dalam suatu bidang studi tertentu” 3. Kemp (1985) mengemukakan bahwa “konsep di bentuk dengan berbagai fakta, benda, atau peristiwa yang memiliki kesamaan cirri yang kemudian diberi nama sendiri”


Kegiatan PLS Kegiatan Pembelajaran Praktek Ketrampilan


• Salah satu pendekatan yang sering digunakan dalam program-program pendidikan luar sekolah adalah pendekatan taksonomi. Taksonomi adalah klasifikasi atas dasar dan dalam bentuk hirarki. Taksonomi merupakan alat bagi para pengambil keputusan dan pengelola pendidikan untuk membuat penggolongan program pendidikan luar sekolah. • Harbinson (1973) menggolongkan program pendidikan luar sekolah menjadi 3: • 1. Program pendidikan untuk meningkatkan kemampuan kerja bagi mereka yang telah mempunyai pekerjaan. • 2. Program pendidikan untuk mempersiapkan angkatan kerja, terutama pada generasi muda yang akan memasuki dunia angkatan kerja. • 3. Program pendidikan untuk memperluas dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengetahuan, ketrampilan, dan sikap tentang dunia kerja. • Kemudian ada Coombs dan Ahmed (1974) mengelompokkan program-program pendidikan luar sekolah di daerah pedesaan menjadi 4 golongan: • 1. Pendekatan pendidikan perluasan • 2. Pendeketan latihan • 3. Pendekatan pengembangan swadaya masyarakat • 4. Pendekatan pembangunan terpadu Pendekatan Taksonomi PLS


• Sudjana (1988) program-program pendidikan luar sekolah ini dapat diklasifikasi kedalam 5 kategori: • 1. Pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan ideology Negara, mencangkup Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila bagi pegawai negeri, guru, fasilitator, siswa/santri, mahasiswa, dan anggota kelompok belajar Simulasi P4. • 2. Pendidikan dasar, yaitu Kelompok belajar paket A, untuk memberantas buta aksara dan angka, buta pengetahuan dasar, dan buta bahasa Indonesia. • 3. Pendidikan mata pencaharian yang mencangkup anatar lain Kelompok Belajar Usaha yang menyelelenggarakan kegiatan belajar dalam bidang industry. • 4. Pendidikan kejuruan atau keterampilan yang berkatian dengan latihan kerja, meliputi program kegiatan belajar dalam rumpun kesehatan, pertanian, kerajinan, dan industry, teknologi, kesenian dan bahasa. • 5. Pendidikan lainnya yang berupa penyuluhan melalui media elektronika dan media cetak, motivasi, pelatihan kepemudaan, kepramukaan, Kolompen Capir, dan penataran muballig. Program Pendidikan Luar Sekolah


Pendidikan nonformal : setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis diluar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu dalam mencapai tujuan belajarnya. Coombs (1973) membedakan pendidikan menjadi 3 bagian: Pendidikan Formal : kegitan sistematis, berstruktur, bertingkat, berjenjang, dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan setaraf dengannya 3 Jenis Pendidikan Pendidikan informal : proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap, dan pengetahuan yang bersumber dari pengalamn hidup sehari-hari, pengaruh lingkungan yang termasuk didalamnya adalah pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dalam tetangga,lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar, perpustakaan dan media masa.


Karakteristik Pendidikan Luar Sekolah Program PLS Oreantasi pada Ijasah Berorentasi Pada Masa Depan Dari segi isi program kurikul um disusun secara terpusat Kegiatan belajar mengajar dikendalikan oleh pendidikan atau guru professional yang diberi wewenang pada jenjang pendidikan tertentu Jangka panjang dan umum Dari segi waktu lebih Fleksibel Menggunakan waktu penuh dan terus menerus. Kurikulum lebih memberi bobot pada ranah kognisi dan teorirtis Diterima untuk diterapkan di masyarakat Ditolak Karena tidak sesuai


1. Semakin dewasapeserta didik maka berubah konsep dari sikap ketergantungan terhadap pendidikan kepada sikap mengarahkan diri dan saling belajar di antara mereka. 2. Semakin dewasa peserta didik maka semakin dewasa pula pengalaman belajar mereka yang dijikan sumber belajar. Sedangkan orientasi belajar berubah dari penguasaan materi kea rah pemecahan masalah. 3. Semakin dewasa peserta didik, makin diperlukan keterlibatan mereka dalam perencanaan, diagnosis kebutuhan,penentuan jumlah belajar,dan hasil belajar. 4. Semakin dewasa peserta didik, kesiapan belajarnya semakin dirasakan untuk menguasai tugas-tugas yang berkatian dengan peranan mereka dalam kehidupan. 5. Semakin dewasa peserta didik, prespektif waktu semakin berorientasi pada penggunaan hasil belajar yang dapat segera dimanfaatkan dalam kehidupan. Pendekatan kontinum yang dikemukakan oleh Knowless (1977):


Contoh Hasil Produk Ketrampilan PLS


Kegiatan Pembelajaran Praktek Ketrampilan


... terima kasih.


Click to View FlipBook Version