The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Mazuan Mazlan, 2019-12-14 15:42:02

KERTAS KERJA CTU 101 adam

KERTAS KERJA CTU 101 adam

KERTAS KERJA CTU 101
FUNDAMENTALS OF ISLAM
TAJUK:AKHLAK TERHADAP ALLAH DAN RASUL

NAMA :MOHAMAD MAZUAN BIN MOHD MADLAN
NO KAD PELAJAR : 2019836442
NAMA PENSYARAH: USTAZ ZAWAWI BIN TEMYATI

TAJUK : AKHLAK TERHADAP ALLAH DAN RASUL

ISI KANDUNGAN

PENGENALAN
Pembahasan
• A.PENGERTIAN AKHLAK KEPADA ALLAH
• B.ALASAN MENGAPA SEORANG MUSLIM HARUS BERAKHLAK KEPADA

ALLAH
• AKHLAK TERHADAP RASUL
• CARA BERAKHLAK KEPADA RASULULLAH SAW

KESIMPULAN
BIBLIOGRAFI

PENGENALAN

Akhlak merujuk kepada amalan dan tingkah laku tulus yang tidak dibuat-buat
yang menjadi kebiasaan. Manakala menurut istilah Islam, akhlak ialah sikap
keperibadian manusia terhadap Allah, manusia, diri sendiri dan makhluk lain,
sesuai dengan suruhan dan larangan serta petunjuk Al-Quran dan Sunnah
Rasulullah SAW.Ini menunjukkan akhlak merujuk kepada seluruh kelakuan
manusia sama ada berbentuk lahiriah ataupun batiniah yang merangkumi aspek
amal ibadah, percakapan,perbuatan, pergaulan, komunikasi, kasih sayang
dan sebagainya.

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN AKHLAK KEPADA ALLAH

Akhlak menurut bahasa yaitu berasal dari bahasa arab (‫ )اخلاق‬jamak dari kata ‫ خلق‬yang berarti
tingkah laku, perangai atau tabiat.

Sedangkan menurut istilah; akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan
dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnung lagi. Dengan demikian akhlak pada

hakikatnya adalah sikap yang melekat pada diri mausia, sehingga manusia dapat
melakuakannnya tanpa berfikir (spontan).

Di samping itu akhlak juga dikenal dengan istilah moral dan etika. Moral berasal dari bahasa
Latin mores yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang
diterima umum atau masyarakat. Karena itu adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam

menentukan baik dan buruknya.
Menurut Kahar Masyhur akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang

seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik.
Sehingga akhlak kepada Allah dapat diartikan Segala sikap atau perbuatan manusia yang
dilakukan tanpa dengan berfikir lagi (spontan) yang memang seharusnya ada pada diri manusia

(sebagai hamba) kepada Allah SWT. (sebagai Kholiq).

B.ALASAN MENGAPA SEORANG MUSLIM HARUS BERAKHLAK KEPADA ALLAH

Seorang muslim yang baik itu memang diharuskan berakhlak yang baik kepada Allah SWT.
Karena kita sebagai manusia itu diciptakan atas kehendak-Nya, sehingga alangkah baiknya kita

bersikap santun (berakhlak) kepada sang Kholliq sebagai rasa syukrur kita.

Menurut Kahar Mashyur , Sekurang-kurangnya ada empat alasan mengapa manusia perlu
beakhlak kepada Allah. Yaitu:1

Pertama, karena Allah-lah yang mencipatakan manusia. Dia yang menciptakan manusia dari air
yang ditumpahkan keluar dari tulang punggung dan tulang rusuk hal ini sebagai mana di
firmankan oleh Allah dalam surat at-Thariq ayat 5-7. sebagai berikut :

yang artinya : (5) "Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?, (6).
Dia tercipta dari air yang terpancar, (7). yang terpancar dari tulang sulbi dan tulang dada. (at-

Tariq:5-7)

Kedua, karena Allah-lah yang telah memberikan perlengkapan panca indera, berupa
pendengaran, penglihatan, akal pikiran dan hati sanubari, disamping anggota badan yang kokoh

dan sempurna kepada manusia. Firman Allah dalam surat, an-Nahl ayat, 78.

yang Artinya: "Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar

kamu bersyukur. ( Q.S an-Nahal : 78)

Ketiga, karena Allah-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan
bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuh-

tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan lainnya. Firman Allah dalam surat al-Jatsiyah ayat
12-13.

yang Artinya (13) "Allah-lah yang menundukkan lautan untuk kamu supaya kapal-kapal dapat
berlayar padanya dengan seizin-Nya, supaya kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya
dan mudah-mudahan kamu bersyukur. (13), "Dan Dia menundukkan untuk kamu apa yang ada
di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari pada Nya. Sesungguhnya

pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kamu yang berpikir.(Q.S al-
Jatsiyah :12-13 ).

Keempat, Allah-lah yang telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan, daratan
dan lautan. Firman Allah dalam surat Al-Israa' ayat, 70.

ynang Artinya: "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak cucu Adam, Kami angkut
mereka dari daratan dan lautan, Kami beri mereka dari rizki yang baik-baik dan Kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.

(Q.S al-Israa : 70).

C. AKHLAK SEORANG MUSLIM KEPADA ALLAH

Kita sebagai umat islam memang selayaknya harus berakhlak baik kepada Allah karena Allah lah
yang telah menyempurnakan kita sebagai manusia yang sempurna. Untuk itu akhlak kepada

Allah itu harus yang baik-baik jangan akhlak yang buruk. Seperti kalau kita sedang diberi nikmat,
kita harus bersyukur kepada Allah.

Menurut pendapat Quraish Shihab bahwa titik tolak akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan
kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji; demikian agung

sifat itu, jangankan manusia, malaikat pun tidak akan mampu menjangkaunya.

Seorang yang berakhlak luhur adalah seorang yang mampu berakhlak baik terhadap Allah ta’ala

dan sesamanya. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

‫ُيو ِجب‬ ‫َل ّلا‬ ‫ِم ْن‬ ‫ َو ُكل َما َيأْتِي‬، ‫َما َي ُكون ِم ْنك ُيو ِجب ُع ْذ ًرا‬ ‫َأ ْن َي ْعلَم أَ ّن ُكل‬ ‫ َو ُه َو‬، ‫ِق ْس َما ِن أَ َحده َما َم َع َل ّلا َع ّز َو َج ّل‬ ‫ا ْل ُخلُق‬ ‫ُح ْسن‬
‫َب ْين ُم َطالَ َعة َو ُش ُهود َع ْيب َن ْفسك َو َأ ْع َمالك‬ ‫إِلَ ْي ِه َسا ِئ ًرا إِلَ ْي ِه‬ ‫ َف َلا َت َزال َشا ِك ًرا لَ ُه ُم ْع َت ِذ ًرا‬، ‫ ُش ْك ًرا‬.

‫ َو َكف ا ْْلَ َذى َق ْو ًل َو ِف ْع ًلا‬، ‫ َب ْذل ا ْل َم ْع ُروف َق ْو ًل َو ِف ْع ًلا‬: ‫ َو َج َما َعة َأ ْم َرا ِن‬. ‫ ُح ْسن ا ْل ُخلُق َم َع ال ّناس‬: ‫َوا ْل ِق ْسم ال ّثا ِني‬

Keluhuran akhlak itu terbagi dua. Yang Pertama, akhlak yang baik kepada Allah, yaitu meyakini
bahwa segala amalan yang anda kerjakan mesti (mengandung kekurangan/ketidaksempurnaan)

sehingga membutuhkan udzur (dari-Nya) dan segala sesuatu yang berasal dari-Nya harus
disyukuri. Dengan demikian, anda senantiasa bersyukur kepada-Nya dan meminta maaf
kepada-Nya serta berjalan kepada-Nya sembari memperhatikan dan mengakui kekurangan diri
dan amalan anda. Kedua, akhlak yang baik terhadap sesama. kuncinya terdapat dalam dua
perkara, yaitu berbuat baik dan tidak mengganggu sesama dalam bentuk perkataan dan

perbuatan.2

Adapun contoh Akhlak kepada Allah itu antara lain:

a.Taqwa kepada Allah SWT.

Definisi taqwa adalah memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala Perintahnya
dan menjauhi segala larangannya.

b.Cinta kepada Allah SWT.
Definisi cinta yaitu kesadaran diri, perasaan jiwa dan dorongan hati yang menyebabkan
seseorang terpaut hatinya kepada apa yang dicintainya dengan penuh semangat dan rasa kasih

sayang.3

AKHLAK TERHADAP RASUL

Disamping akhlak kepada Allah Swt, sebagai muslim kita juga harus berakhlak
kepada Rasulullah Saw, meskipun beliau sudah wafat dan kita tidak berjumpa
dengannya, namun keimanan kita kepadanya membuat kita harus berakhlak baik
kepadanya, sebagaimana keimanan kita kepada Allah Swt membuat kita harus
berakhlak baik kepada-Nya. Meskipun demikian, akhlak baik kepada Rasul pada
masa sekarang tidak bisa kita wujudkan dalam bentuk lahiriyah atau jasmaniyah

secara langsung sebagaimana para sahabat telah melakukannya.

CARA BERAKHLAK KEPADA RASULULLAH SAW

Adapun diantara akhlak kita kepada Rasulullah SAW yaitu salah satunya ridho
dan beriman kepada rasul , ridho dalam beriman kepada rasul inilah sesuatu yang

harus kita nyatakan sebagaimana hadist Nabi SAW:“Aku ridho kepada allah
sebagai tuhan, islam sebagai agama dan muhammad sebagai nabi dan rasul.”

Beriman kepada nabi dan rasul, yaitu berarti bahwa kita beriman kepada para
Rasul itu sebagai utusan Tuhan kepada ummat manusia. Kita mengakui
kerasulannya dan menerima segala ajaran yang disampaikannya.

Banyak cara yang dilakukan dalam berkhlak kepada Rasulullah SAW. Diantaranya

adalah sebagai berikut:

1. Mengikuti dan mentaati Rasulullah SAW
Mengikuti dan menaati Rasul merupakan sesuatu yang bersifat mutlak bagi orang-

orang yang beriman. Karena itu, hal ini menjadi salah satu bagian penting dari
akhlak kepada Rasul, bahkan Allah SWT akan menempatkan orang yang mentaati

Allah dan Rasul ke dalam derajat yang tinggi dan mulia, hal ini terdapat dalam
firman Allah:

‫َو َح ُس َن‬ ‫َوال ّصا ِل ِحي َن‬ ‫َوال ُّش َه َداء‬ ‫َوال ِّص ِّديقِي َن‬ ‫ِّم َن ال ّنبِ ِّيي َن‬ ‫َعلَ ْي ِهم‬ ُ‫أَ ْن َع َم َللا‬ ‫الّ ِذي َن‬ ‫َم َع‬ ‫َفأُ ْو َلـ ِئ َك‬ ‫َوال ّر ُسو َل‬ ‫َلل َا‬ ‫ُي ِط ِع‬ ‫َو َمن‬
٦٩ ‫﴿ألنسا‬ ً‫َر ِفيقا‬ ‫﴾أُولَـئِ َك‬

Artinya: Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul, mereka itu akan
bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu
Nabi-nabi, orang-orang yang benar, orang-orang yang mati syahid dan orang-
orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya (QS An-Nisaa:69).

Disamping itu, manakala kita telah mengikuti dan mentaati Rasul SAW Allah SWT
akan mencintai kita yang membuat kita begitu mudah mendapatkan ampunan
dari Allah manakala kita melakukan kesalahan, Allah berfirman:

٣١‫﴾ قُ ْل إِن ُكن ُت ْم ُت ِح ُّبو َن َللاَ َفا ّتبِ ُعونِي ُي ْحبِ ْب ُك ُم َللاُ َو َي ْغفِ ْر َل ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َوَللاُ َغ ُفور ّر ِحيم ﴿الإمران‬

Artinya: Katakanlah: “jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah akan mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang (QS Ali Imran:31)

Oleh karena itu, dengan izin Allah Swt, Rasulullah SAW diutus memang untuk
ditaati, Allah SWT berfirman:

٦٤ ‫﴾ َو َما أَ ْر َس ْل َنا ِمن ّر ُسول إِلّ لِ ُي َطا َع بِإِ ْذ ِن َللاِ ﴿ألنسا‬

Artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan
izin Allah (QS An-Nisaa:64).

Manakala manusia telah menunjukkan akhlaknya yang mulia kepada Rasul
dengan mentaatinya, maka ketaatan itu berarti telah disamakan dengan ketaatan

kepada Allah SWT. Dengan demikian, ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya
menjadi seperti dua sisi mata uang yang tidak boleh dan tidak bisa dipisah-

pisahkan. Allah berfirman:

٨٠ ‫﴾ ّم ْن ُي ِط ِع ال ّر ُسو َل َف َق ْد أَ َطا َع َللاَ َو َمن َت َولّى َف َما أَ ْر َس ْل َنا َك َعلَ ْي ِه ْم َح ِفيظاً ﴿ألنسا‬

Artinya: Barangsiapa mentaati rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan
barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu

untuk menjadi pemelihara bagi mereka (QS An-Nisaa:80).

Tunduk dan patuh kepada ajaran yang disampaikan Rasul. Allah berfirman

٥٤ ‫﴾قُ ْل أَ ِطي ُعوا َل ّلاَ َوأَ ِطي ُعوا ال ّر ُسو َل ﴿ألنور‬

Artinya: Katakanlah: "Ta`atlah kepada Allah dan ta`atlah kepada rasul. (QS An-Nur
54).

2. Mencontoh akhlak Rasulullah SAW.

Jika Rasulullah SAW bersikap kasih sayang keras dalam mempertahankan prinsip,
dan seterusnya maka manusia juga harus demikian. Allah berfirman:

ِ‫ُّم َح ّمد ّر ُسو ُل َل ّلاِ َوالّ ِذي َن َم َع ُه أَ ِش ّداء َعلَى ا ْل ُك ّفا ِر ُر َح َماء َب ْي َن ُه ْم َت َرا ُه ْم ُر ّكعاً ُس ّجداً َي ْب َت ُغو َن َف ْضلاً ِّم َن َل ّلا‬
٢٩ ‫﴾ َو ِر ْض َواناً ﴿الفتح‬

Artinya: Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama
dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang
sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan

keridhaan-Nya.(QS Al-Fath:29).

KESIMPULAN

Seorang muslim itu harus berahlak baik kepada Allah SWT. Karena kita sebagai manusia yang di
ciptakan oleh Allah dan untuk menyembah kepada Allah, sesuai dengan firman Allah SWT yang
artinya dan tidaklah Kami (Allah) ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.
Dari uraian-uraian diatas dapat dipahami bahwa akhlak terhadap Allah SWT, manusia
seharusnya selalu mengabdikan diri hanya kepada-Nya semata dengan penuh keikhlasan dan
bersyukur kepada-Nya, sehingga ibadah yang dilakukan ditujukan untuk memperoleh
keridhaan-Nya.
Dalam melaksanakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah, terutama melaksanakan
ibadah-ibadah pokok, seperti shalat, zakat, puasa, haji, haruslah menjaga kebersihan badan dan
pakaian, lahir dan batin dengan penuh keikhlasan. Tentu yang tersebut bersumber kepada al-
Qur'an yang harus dipelajari dan dipelihara kemurnianya dan pelestarianya oleh umat Islam
Adapun akhlak kepada Allah itu antara lain:
1.Taqwa kepada Allah SWT.
2.Cinta kepada Allah SWT.
3.Ikhlas kepada Allah SWT.
4.Khauf dan raja’ terhadap Allah SWT.
5.Bersyukrur terhadap nikmat yang diberikan Allah SWT.
6.Muraqobah
7.Taubat kepada Allah SWT.
8.Berbaik sangka kepada Allah SWT.
9.Bertawakal kepada Allah SWT.
10.Senantiasa mengingat Allah SWT..

Bibliografi:

http://hisbulah.blogspot.com/2011/03/akhlak-seorang-muslim-kepada-allah-swt.html
http://mulqannuralfaruq.blogspot.com/2015/12/akhlak-terhadap-rasulullah-saw.html
https://www.academia.edu/14634468/_MAKALAH_AKHLAK_TERHADAP_ALLAH_SWT


Click to View FlipBook Version