The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by , 2016-08-08 16:01:54

Preview Profil CABUP INTAN JAYA

Preview Profil CABUP INTAN JAYA

MENUJU INTAN JAYA BARU



MENUJU INTAN JAYA BARU

DBatioa

2

3

RIWAYAT PENDIDIKAN JENJANG TAHUN LULUS
S2 (Magister Sains M.Si 2012
NO NAMA LEMBAGA PENDIDIKAN S1(Sarjana Kesehatan 2010
1 Universitas Cenderawasi Jayapura Masyarakat / SKM
2 Universitas Cenderawasi Jayapura Deploma III ( AKPER ) 2001
SPK ( SLTA ) 1987
3 Akademi Keperawatan Sorong
4 Sekolah Perawat Kesehatan SMP ( SLTP ) 1980
SD ( Sekolah Dasar) 1979
Manukwari
5 SMP Negeri 1 Nabire
6 SD Persamaan Negeri Nabire

RIWAYAT PEKERJAAN GOL / RUANG TAHUN
Pembina TK I IV/b 2015
NO JABATAN / PEKERJAAN
1 Kepala Badan Lingkungan Hidup Kab.Intan Pembina IV/a 2013
Penata TK I III/d 2009
Jaya
2 Kepala Dinas Kesehatan Kab. Intan jaya Penata III/c 2006
3 Kepala Dinas Kesehatan dan Sosial Penata Muda TK I 2004
III/b
Kab,Intan Jaya Penata Muda III/a 1997
4 Kepala Bidang P2M Dinkes Kab. Nabire
5 Ka.Subdin Pengamat Penyakit Dinkes Kab.

Nabire
6 Wasor TB & Kuta Kab. Nabire

PENGALAMAN ORGANSASI

NO NAMA ORGANISASI KEDUDUKAN TAHUN
2014
1 Golkar Penasehat/Pelindung 2011/2012
2010/2011
2 AMPI Anggota 2008/2009

3 KNPI Anggota 2010/2011
2010/2011
4 K0mite Sekolah SD/SMP Ketua

Negeri 2 Nabire

5 Kemahasiswaan Senat Ucen Sekretaris II

6 Badan Pengurus Mahasiswa/Pelajar Bendahara



4

Nama Lengkap : JACOB SANI , SKM,M.Si

Tempat Tanggal Lahir : SUGAPA, 15 JULI 1962

Jenis Kelamin : LAKI - LAKI

A g a m a : KRISTEN PROTESTAN

Alamat : KAMPUNG YOPARU,DISTRIK SUGAPA KAB.INTAN JAYA

Status : KAWIN

Pekerjaan : PEGAWAI NEGERI SIPIL

5

RIWAYAT PENDIDIKAN JENJANG TAHUN LULUS
S1 (SE) Belum Selesai
NO NAMA LEMBAGA PENDIDIKAN SMA 1996
1 Universitas Cenderawasih jayapura
2 SMA YPPK Nabire SMP 1993

3 SMP Negeri Beoga SD 1990

4 SD YYPGI Hitadipa

RIWAYAT PEKERJAAN GOL / RUANG TAHUN
Anggota Tim 2010/2014
NO JABATAN / PEKERJAAN Anggaran dan Ketua
1 Anggota DPRD Kab. Intan Jaya Fraksi Gabungan

PENGALAMAN ORGANSASI

NO NAMA ORGANISASI KEDUDUKAN TAHUN
1 Partai Amanat Nasional Ketua DPD 2016-2021

2 Partai Amanat Nasional Ketua DPD 2006-2016

6

Nama Lengkap : YOSEPH TAPANI

Tempat Tanggal Lahir : PUGISIGA, 16 DESEMBER 1976.

Jenis Kelamin : LAKI - LAKI

A g a m a : KRISTEN PROTESTAN

Alamat : DISTRIK SUGAPA KAB. INTAN JAYA

Status : KAWIN

Pekerjaan : SWASTA

7

PKenatgaantar

8

P uji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat
dan kelimpahan rahmat serta anugrahNya, kami dapat bernafas sebagaimana
adanya . Tentunya kami berterimakasih kepada Saudaraku Ketua Umum DPP -
Partai PAN Pusat di Jakarta yang akan memberikan dukungan dan kepercayaann
kepada kami dalam melengkapi persyaratan Bakal Calon Bupati Kabupaten Intan Jaya
Periode 2017 - 2022.
Sebelumnya kami memaparkan Visi dan Misi, yang merupakan Program dan strategi
Pembangunan Kabupaten Intan Jaya yang akan dipergunakan dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Pelaksanaan Pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat guna
menciptakan kestabilan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI) dan menata
kekuatan untuk kesejahteraan hidup warga negara Indonesia pada umumnya dan
secara khusus masyarakat Kabupaten Intan Jaya.
Penyampaian Visi dan Misi serta Program dan Strategi Pembangunan ini menjadi
penting agar Pemerintah Kabupaten Intan Jaya bersama dengan masyarakat
membangun wilayah Intan Jaya menjadi lebih maju. Dengan itu kami berharap agar
para pendukung dan pembaca memahami maksud dan dapat memberikan dukungan
secara positif.
Dalam penyempurnaan visi dan misi serta Program dan Strategi Pembangunan ini,
kami tidak menutup diri dalam menerima saran dan masukan .
Demikian atas Dukungan serta kerjasamanya dihaturkan terima-kasih, dan semoga
kita sekalian dapat memperoleh berkat dari Yang Maha Kuasa.

Sugapa, 14 Maret 2016
CALON BUPATI

JACOB SANI SKM,M.Si
Contac Person: 0811 4907 115

9

IDsi aftar

10

BIO DATA 2
FOTO PROFIL 3
RIWAYAT PEKERJAAN 4
KATA PENGGANTAR 8
DAFTAR ISI 10
BAB I. PENDAHULUAN 12
BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 16
A. Dasar Hukum 16
B. Letak Geografis Daerah 22
C. Flora 27
D. Kondisi Geologi 27
F. Pertumbuhan Ekonomi /PDRB 27

BAB III. ANALISA SWOT 28
Kekuatan 29
Kelemahan 30
Peluang 30
Acaman 30

BAB IV. VISI, MISI, DAN PROYEKSI PROGRAM 32
Visi 33
Misi 35
BAB V. PROGRAM PEMBANGUNAN 36
Beberapa Program Yang Akan Mencapai Sesuai Misi 37
Tujuan dan Sasaran 44
Strategi 44
Program 100 Hari Kerja 45

BAB VI. PENUTUP 46
Peta Wilayah 47
BAB VII. LAMPIRAN 48

11

PBenadb a1huluan

12

D alam penulisan ini menguras berbagai Impian,harapan serta cita-cita yang
disebut dengan VISI dan Misi. Untuk mencapai Visi dan Misi itu sudah tersusun
berbagai program yang merupakan program perioritas ketika saya dipilih
menjadi Kepala Daerah Kabupaten Intan Jaya periode 2017 - 2022. Seterusnya akan
dilakukan reformasi birokrsi secara besar-besaran , dengan tujuan Intan Jaya perlu
perubahan total dari segala aspek kehidupan. Harapan ini dapat terwujud,perlu
adanya kerja keras dan kerjasama saling bahu-membahu serta dukungan kuat yang
diberikan oleh seluruh masyarakat kabupaten intan jaya.
Kami selaku anak asli daerah mampu membaca, memahami serta merasakan kondisi
masyarakat kabupaten intan jaya pada saat ini. Maka dalam kondisi situasi ini Kami
Hadir guna memberjuangkan, mengangkat harkat dan martabat, harga diri anak
negeri yang selama ini diabaikan termasuk hak birokrasi, hak berpolitik, hak hidup
layak, dan hak mendapat pelayanan dari pemerintah melalui berbagai program yang
diturunkan oleh pemerintah, bukan jadi penonton di negerinya sendiri tetapi jadikan
mereka menjadi pelaku-pelaku pembangunan didaerahnya. Yang artinya anak putra
daerah menjadi Tuan diatas negerinya sendiri. (terjemakan OTSUS).
Untuk merubah kondisi ini, kami selaku Putra Asli Daerah Hadir dan siap maju dengan
suatu impian besar yang disebut dengan Visi dan Misi Calon Bupati yaitu “ Bangkit
Mandiri Menuju Intan Jaya Baru “. Visi dan Misi ini termuat berbagai macam program
pembangunan yang merupakan program perioritas yang pada umumnya berpihakan
kepada masyarakat.
Suatu harapan dari kami melalui visi dan misi adalah Perubahan, masyarakat Intan
Jaya menghendaki perlu ada perubahan total menuju Intan Jaya “Baru” maka sebagai
konsep masa depan sering disebut pembaharuan atau reformasi.
Untuk mencapai impian atau Visi,Misi saya ini, tidaklah mudah tercapai tanpa ada
dukungan dari berbagai pihak. Baik itu Pemerintah, Swasta/Pengusaha, LSM serta
semua komponen Masyarakat. Oleh karena itu saya ajak kepada seluruh komponen
masyarakat yang berdomisili di kabupaten intan jaya, berbatas Magataga (paniai)
sampai Mbulu-mbulu, Mbuiya agipa (Puncak) Bersama Jacob Sani SKM,M.Si, Bersatu
padu maju membangun intan jaya menuju Intan Jaya Baru yang penuh Perubahan.

13

Dengan demikian seorang pemimpin dalam era pembaharuan adalah seorang yang
mampu menciptakan suatu lingkungan kerja inovatif tidak menghambat kreatif yang
murni dari potensi kekuatan kerja. Pemimpin pembaharuan memberikan arah dan
pandangan keluar demi kebutuhan kerja bawahan atau staf. Pemimpin membantu
untuk menciptakan suatu lingkungan kebanggaan, loyalitas, bukan ketakutan dan
intimidasi. Peran seorang pemimpin pembaharuan menyangkut hal – hal strategis
sebagai berikut :

14

1. Memperbaiki penampilan Sumber Daya Manusia ( SDM ) dan Sumber Daya
lainnya serta untuk memperbaiki kualitas, meningkatkan hasil dan secara simultan
untuk menimbulkan kebanggaan bawahan.

2. Tidak hanya menentukan dan mencatat kegagalan Sumber Daya Manusia (SDM),
melainkan untuk menghasilkan sebab – sebab kegagalan, membantu bawahan
untuk melakukan tugas kerja yang lebih baik.

3. Menciptakan suatu lingkungan kerja yang produktif menampilkan kepemimpinan
yang inovatif dan melatih para bawahan demi keberhasilan melaksanakan tugas

Terkait dengan apa yang sudah kami singgung diatas, kenyataan membuktikan
bahwa keadaan, situasi dan kondisi pemerintahan kabupaten Intan Jaya saat ini
membutuhkan adanya figur seorang pemimpin yang berani membawa perubahan di
segala bidang kearah yang lebih baik.
Dengan berpedoman kepada apa yang telah kami kemukakan pada awal penulisan
ini. Saya JACOB SANI, SKM, MSi, telah siap untuk dicalonkan sebagai Bakal Calon
Bupati Kabupaten Intan Jaya di Provinsi Papua pada Periode Tahun 2017 - 2022.

15

GBab 2
ambaran Umum
Kabupaten Intan Jaya

16

Dasar Hukum

Bab ini menyajikan data-data terkait kondisi geografis dan demografis Kabupaten
Intan Jaya. Kondisi geografis secara umum menggambarkan kondisi fisik, topografi
dan batas wilayah. Sementara itu, kondisi demografi menjabarkan kondisi
kependudukan di Intan Jaya, meliputi struktur penduduk dan komposisi penduduk.

1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

Secara umum, karakteristik Intan Jaya dapat dikategorikan sebagai kawasan
pegunungan. Wilayah Intan Jaya terletak di jajaran Pegunungan Tengah Papua
sehingga sebagian besar distrik di Intan Jaya bersuhu dingin. Penjelasan yang lebih
rinci diuraikan dalam sub bab berikut ini:

2. Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Intan Jaya terbentuk pada tahun 2008 yang merupakan hasil pemekaran
dari Kabupaten Paniai. Kabupaten ini memiliki luas wilayah ± 790.996,8Haatau sekitar
luas wilayah indikatif tahun 2015). Secara administrasif Kabupaten yang terletak di
Pegunungan Tengah Papua ini diapit oleh beberapa kabupaten tetangga, adapun
secara lebih rinci batas-batas wilayah kabupaten ini adalah sebagai berikut:

• Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Waropen

• Sebelah Timur Laut : berbatasan dengan Kabupaten Memberamo Raya

• Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Puncak

17

• Sebelah Tenggara : berbatasan dengan Kabupaten Puncak

• Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Mimika

• Sebelah Barat Daya : berbatasan dengan Kabupaten Paniai

• Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Nabire

• Sebelah Barat Laut : berbatasan dengan Kabupaten Nabire

Dengan terbentuknya Kabupaten Intan Jaya,maka luas wilayah kabupaten Paniai
dikurangi dengan wilayah Kabupaten Intan Jaya mempunyai batas-batas wilayah:

• Sebelah utara berbatasan dengan Distrik Masirei Kabupaten Waropen

• Sebelah timur berbatasan dengan Distrik Dofo dan Distrik Beoga Kabupaten
Puncak.

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Distrik Duma-dama kabupaten Paniai

• Sebelah barat berbatasan dengan Distrik Bogobaida Kabupaten Paniai,Distrik
Napan Kabupaten Nabire.

Wilayah Kabupaten Intan Jaya terletak di Pegunungan tengah Papua, yang memiliki
posisi yang sangat strategis bagi Investor untuk menanam Saham baik investor
dari dalam negeri maupun luar negeri, dan potensi wisata Cartansz yang cukup
menjanjikan. Sehingga saat ini dan kedepan mepunyai peran yang sangat strategis
terhadap pembangunan, social budaya dan ekonomi .

Kabupaten Intan Jaya kedepan harus dibangun berdasarkan semangat cinta kasih,
kejujuran dan kebersamaan yang murni. Keharusan lahir dari keinginan yang luhur
sebagai wujud tanggung jawab moral dari interaksi dengan berbagai lapisan
masyarakat tanpa harus memandang status dan latar belakang social.

Pembangunan di wilayah ini secara langsung maupun tidak langsung sring
terkendala dengan kondisi geografis maupun social, ekonomi dan budaya yang
menyebabkan berbagai keterbatasan akses masyarakat terhadap berbagai aspek
pembangunan. Namun dalam diri masyarakat Intan jaya dari dulu hingga sekarang,
selalu ada keinginan untuk membangun daerah, menuju perubahan agar setara
dengan daerah-daerah atau kabupaten lain sekitarnya sehingga dengan berbagai
upaya yang dilakukan dalam keterbatasan ini melalui semangat penerapan UU
No. 21 tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Papua dapat terwujudnya cita-cita
bangsa, negara dan secara khusus masyarakat Kabupaten Intan Jaya dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk menterjemahkan makna Otsus
Papua di Kabupaten Intan Jaya harus melakukan penataan dan penyimbangan dalam
berbagai aspek pembangunan.

Visi, misi dan program pembangunan di Kabupaten Intan Jaya 2017-2022 yang kami
sajikan ini tentulah mengalir dari proses pemikiran dan diskusi yang mendalam demi
membangun masyarakat. Perwujudannya membutuhkan kebersamaan, kerja keras
dan kepemimpinan efektif yang mampu membangun dan mewujudkan cita-cita dan
harapan bersama.

18

Jika Tuhan berkenan dan seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Intan Jaya
mendukung “Bersama Rakyat kita akan membangun dan melakukan berbagai
kegiatan untuk perubahan, dan melalui visi “Bangkit Mandiri Menuju Intan Jaya Baru”,
sehingga terwujudnya masyarakat Intan Jaya yang sejahtera dan mandiri melalui Tata
Kelola Sumber Daya Stragis, berdasarkan Iman, hukum dan Peraturan Perundang-
undangan.
Gambar :1 Peta Administrasi Kabupaten Intan Jaya

Sumber: Hasil Kompilasi Data Tim PPKK Fisipol UGM, 2015
Pada saat awal terbentuk, Kabupaten Intan Jaya hanya memiliki 6 distrik yaitu
Distrik Sugapa sebagai ibukota kabupaten, Distrik Hitadipa, Distrik Homeyo, Distrik
Wandai, Distrik Mbiandoga, dan Distrik Agasiga. Ke enam distrik tersebut terbagi
dalam 86 kampung. Seiring perkembangan masyarakat, maka pada tahun 2013 terjadi
penambahan 2 distrik yaitu Distrik Ugimba yang merupakan pemekaran dari
Distrik Sugapa serta Distrik Tomosiga yang merupakan pemekaran dari Distrik
Agisiga. Penambahan distrik tersebut disertai penambahan jumlah kampung
menjadi 97 kampung.

19

Tabel ,1. Luas Distrik dan Nama Kampung di Kabupaten Intan Jaya Tahun 2015

NO DISTRIK IBUKOTA NAMA-NAMA KAMPUNG

1. Sugapa Bilogai Emondi, Mindau, Soambili, Yoparu, Yokatapa,
Bilogai, Puyagia, Yalai, Mamba, Titigi,
2. Homeyo Pogapa Eknemba, Wandoga, Pesiga, Mbilusiga,
Ndugusiga, Kumbalagupa, Buwisiga
3. Wandai Mbugulo Mapa, Bilai Dua Sanepa, Maya, Degesiga,
Pogapa, Bamba, Zombandoga, Kobae,
4. Mbiandoga Bugalaga Selemama, Kendetapa, Hiyabu, Ogeapa,
Bonogo, Agapa, Engganenga, Waiagepa,
Hugitapa, Bubisiga, Nggagemba, Sanepa,
Mbomogo
Mbugulo,Sabis, Dubandog, Debasig, Debasiga
Du, Isandog, Mogal, Ja, Hulapuga
Bugalaga, Danggatadi, Biandoga, Yagaito,
Kalawa

Yanei, Maniuwo, Tunggapo, Pagamba,

Maolagi, Aneya, Kigitadi, Ndabatadi,

Mayomataga, Pitadi, Ular Merah

5. Agisiga Agisiga Agisiga, Tausiga, Unabundoga, Mbamogo,

6. Hitadipa Jenetapa Najasiga, Soali, Tambage, Nabia,
7. Ugimba
8. Tomosiga Danggoa, Kombogosiga

Hitadipa Hitadipa,Wabui, Balama, Janamb, Kulapa,

Pugisiga, Soagama, Danggomba, Sakumba

Ugimba Ugimba, Bunaopai, Pigaba, Teteopa,

Dukendopa, Nggamagae

Tomosiga Tomosiga, Bigasiga, Dapiaga, Pewesiga,

Hegenagai, Gaimigi, Jawasiga, Diginggobo,

Sugulubagala

Sumber: Hasil Kompilasi Data Tim PPKK Fisipol UGM, 2015

Distrik Homeyo memiliki jumlah kampung terbanyak yaitu 21 kampung. Sementara,
Distrik Ugimba yang merupakan wilayah paling selatan dari Kabupaten Intan Jaya
hanya memiliki 6 kampung. Sugapa sebagai ibukota kabupaten memiliki jumlah
kampung relatif banyak yaitu 17 kampung, hampir sama dengan Distrik Mbiandoga
yang memiliki 16 kampung. Selain Ugimba, beberapa distrik yang memiliki jumlah
kampung sedikit atau kurang dari 10 kampung antara lain Wandai, Hitadipa dan
Tomosiga yang masing-masing hanya memiliki 9 kampung.

Letak Geografis Daerah

Kabupaten Intan Jaya terletak di,2O 57'19”– 3º54’04” LS dan 136º10’ 21” –
137º21’34”BT.memiliki Luas wilayah ± 780.124,00 Ha atau sekitar 7.801,24 km2.
Ibukota kabupaten berkedudukan di Distrik Sugapa.

20

Kabupaten Intan jaya terdiri dari Delapan (8) Distrik yaitu: Distrik Sugapa,Distrik
Homeyo,Distrik Wandae,Distrik Mbiandoga,Distrik Agisiga,Distrik Hitadipa,Distrik
Ugimba,Distrik Tomosiga.
Secara administrasi,Kabupaten intan Jaya memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut
• Sebelah utara berbatasan dengan Distrik Masirei Kabupaten Waropen.
• Sebelah timur berbatasan dengan Distrik Dofo dan Distrik Beoga
• kabupaten Puncak.
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Distrik Duma-dama kabupaten Paniai
• Sebelah barat berbatasan dengan Distrik Bogobaida Kabupaten Paniai,DistrikNapan

Kabupaten Nabire

21

Kondisi Demografis

Jumlah Penduduk

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2009 yang dilakukan oleh BPS Kabupaten
Intan Jaya Nampak bahwa jumlah penduduk Kabupaten Intan Jaya 90.045. jiwa, yang
terbesar pada 8 (Delapan) distrik, dengan kedatangan penduduk rata-rta 12,098 jiwa
per km2, terlihat seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel. 2. Jumlah Penduduk Menurut Distrik dan Jenis Kelamin

No Distrik KK Penduduk
12 3 Jiwa
4

1 Sugapa 3.346 22.139

2 Homeyo 2.852 16.878

3 Wandai 1.360 10.060

4 Biandoga 3.249 16.938

5 Agisiga 2.095 11.345

6 Hitadipa 1.248 12.685

7 Ugimba ……… ……….

8 Tomosiga ……… ……….


22

2. Potensi Pengembangan Wilayah

2.1. Pengembangan Kawasan Pariwisata

LetakKabupaten Intan Jaya sangat strategis dari segi kepariwisataan karena berada
di lereng Puncak Carstensz sebagai puncak gunung tertinggi di Indonesia. Selain itu,
Carstensz merupakan salah satu dari 7 puncak tertinggi dunia yang menarik bagi pendaki
gunung dari seluruh dunia. Di samping Carstensz, Kabupaten Intan Jaya juga memiliki
beberapa titik potensial untuk pengembangan pariwisata yaitu wisata air garam di
pegunungan serta wisata arung jeram yang keduanya juga terletak di Distrik Ugimba.

Tabel 3. Potensi Wisata di Kabupaten Intan Jaya

No. Potensi Wisata Lokasi
1 Puncak Carstensz Distrik Ugimba
2 Air Garam
3 Arung Jeram

Sumber: Hasil Analisis Tim PPKK Fisipol UGM, 2015

Ketiga titik potensial untuk pengembangan kepariwisataaan di atas karena letaknya
di Ugimba, maka sangat potensial untuk dikembangkan dengan sistem paket wisata.
Dengan strategi seperti itu, potensi wisata air garam dan arung jeram bisa menjadi
peluang untuk pengembangan diversifikasi tujuan wisata selain Puncak Carstensz.

2.1.2.Pengembangan Kawasan Budidaya Kehutanan

Status hutan di Kabupaten Intan Jaya terbagi atas hutan lindung, hutan produksi,
hutan produksi konversi, hutan produksi terbatas, areal penggunaan lain, taman nasional
dan suaka margasatwa. Mayoritas wilayah hutan di Kabupaten Intan Jaya masih asri
karena statusnya sebagai hutan yang tidak dapat dimanfaatkan seluas 645.925,50 Ha atau
82% dari total luas wilayah keseluruhan. Status hutan yang tidak dapat dimanfaatkan di
Intan Jaya adalah kawasan hutan lindung sebesar 572,768.40 Ha serta kawasan suaka
alam seluas 73.157,10 Ha. Sedangkan, total wilayah yang dapat dimanfaatkan hanya
seluas 145.070,80 Ha. Akan tetapi luas kawasan hutan pada tahun mendatang bisa saja
berubah drastis seiring dengan upaya Pemda untuk mengubah status hutan menjadi
kawasan produktif guna memperlancar pembangunan ibukota di Sugapa ataupun
memperlancar izin pembukaan kawasan pertambangan dan perkebunan.

Tabel 4 Luas Wilayah Kabupaten Intan Jaya Berdasarkan Status Hutan

Kawasan Hutan Luas (Ha)
Hutan Lindung 572,768.4
Suaka Alam 73,157.1
Hutan Produksi Tetap 9,116.8
Hutan Produksi Konversi 22,260.8
Hutan Produksi Terbatas 106,063.2
Areal Penggunaan Lain 7,629.9
Total Luas (Ha) 790,996.2
Sumber: Hasil Analisis Tim PPKK Fisipol UGM, 2015

23

Arah pengembangan kawasan budidaya kehutanan lebih ditekankan pada kawasan
hutan yang memang sudah termasuk ke dalam status hutan yang dapat dimanfaatkan.
Oleh karena itu, arah pengembangan sebaiknya difokuskan pada kawasan hutan
berstatus hutan produksi, hutan produksi konversi serta hutan produksi terbatas.
Rencana pembagian kawasan budidaya kehutanan secara lebih rinci dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

Tabel 5 Kawasan Potensial Budidaya Kehutanan

Rencana Kawasan Budidaya Luas (Ha)
Kawasan Potensi Hutan Produksi Konversi 187,1

Kawasan Hutan Potensi Produksi Terbatas 8.982,0

Kawasan Hutan Potensi Produksi Tetap 95.911,8

Sumber : Hasil Analisis Tim PPKK Fisipol UGM, 2015

Dari tabel di atas, kawasan potensial budidaya kawasan hutan potensi produksi
konversi hanya sebesar 2.1% dari total kawasan hutan potensi produksi konversi.
Luas tersebut sebanding dengan 0,02% dari total luas wilayah Kabupaten Intan
Jaya. Selanjutnya, kawasan potensial budidaya hutan potensi produksi terbatas
seluas 40,3% dari total kawasan hutan potensi produksi terbatas. Luas tersebut
hanya sebesar 1,14% dari total luas wilayah Kabupaten Intan Jaya keseluruhan.
Adapun kawasan potensial budidaya hutan potensi produksi tetap sebesar 95.911,8
Ha atau mencapai 90,4% dari total luas kawasan hutan potensi produksi tetap
keseluruhan. Luas tersebut sebanding dengan 12,13% dari total luas wilayah Intan
Jaya keseluruhan.

2.1.3. Pengembangan Kawasan Budidaya Pertanian dan
Perkebunan

Saat ini Kabupaten Intan Jaya sudah masuk ke dalam kategori eksportir komoditas
pertanian dan perkebunan seperti sayuran dan buah-buahan ke luar daerah. Per-
minggunya, diangkut sekitar 10 ton sayuran dan buah-buahan dari beberapa distrik
di Kabupaten Intan Jaya ke luar daerah terutama Tembaga Pura (Freeport). Capaian
tersebut dapat ditingkatkan di tahun-tahun mendatang dengan memaksimalkan
kawasan yang memang potensial untuk pengembangan kawasan pertanian dan
perkebunan. Adapun kawasan-kawasan yang potensial untuk pengembangan sektor
pertanian dan perkebunan pada tabel di bawah ini.

Tabel 6 Kawasan Potensial Budidaya Kehutanan

Rencana Kawasan Budidaya Luas (Ha)

Kawasan Potensi Perkebunan 6,850.9

Kawasan Potensi Tanaman Pangan Lahan Basah 13,952.7

Kawasan Potensi Tanaman Pangan Lahan Kering 12,564.4

Kawasan Potensi Tanaman Pangan Lahan Basah 4,733.9

Sumber: Hasil Analisis Tim PPKK Fisipol UGM, 2015

24

Wilayah Kabupaten Intan Jaya cukup potensial untuk pengembangan kawasan
tanaman pangan lahan basah dan kering. Hasil analisis menunjukkan bahwa sekitar
13.952,7 Ha dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan tanaman pangan
lahan basah atau sebesar 1,76% dari total luas wilayah Intan Jaya. Luas yang tidak
jauh berbeda pada kawasan potensi tanaman pangan lahan kering sebesar 12.564,4
Ha atau sebesar 1,59% dari total luas wilayah Intan Jaya. Akan tetapi, luas kawasan
potensi perkebunan jauh lebih kecil yakni hanya sekitar 6.850,9 Ha. Angka tersebut
bahkan hanya sebesar 49% dari total luas kawasan potensi tanaman pangan lahan
basah. Begitu juga dengan luas kawasan potensi tanaman lahan basah yang hanya
sekitar 4.733,9 Ha atau sebesar 0,60% dari total luas wilayah keseluruhan.

2.1.4. Pengembangan Kawasan Pertambangan

Sama seperti pertanian, wilayah Kabupaten Intan Jaya juga sangat potensial untuk
pengembangan kawasan pertambangan. Saat ini di wilayah Kabupaten Intan Jaya
sudah teraktivasi beberapa tambang tradisional yang dioperasikan oleh masyarakat
setempat. Sebenarnya, secara keseluruhan hanya sebesar 280,210.4 Ha atau sekitar
35% dari wilayah Kabupaten Intan Jaya potensial untuk pengembangan kawasan
pertambangan, namun luas kawasan izin perusahaan tambang mencapai 69% dari
total wilayah keseluruhan. Perbedaan tersebut mungkin saja terjadi karena kegiatan
pertambangan membutuhkan fasilitas pendukung lain seperti kantor, gudang
penyimpanan, lahan parkir alat berat dan lainnya yang juga membutuhkan wilayah
cukup luas.

25

Tabel 7. Total Luas Pertambangan Berdasarkan Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Kabupaten Intan Jaya

Izin Perusahaan Tambang Luas (Ha)

FREEPORT INDONESIA 129,859.6

IRJA EASTERN MINERALS 80,348.4

IRJA EASTERN MINERALS RL2 34,948.6

PT. IRIANA MUTIARA MINING RL2 283,277.5

PT. NABIRE BAKTI MINING 19,387.3

Total Luas (Ha) 547,821.2

Sumber: Hasil Analisis Tim PPKK Fisipol UGM, 2015

Dari beberapa IUP yang sudah dikeluarkan untuk wilayah Intan Jaya, PT. Iriana Mutiara
Mining RL2 memiliki izin dengan luas wilayah terbesar yang mencapai 36% dari total
luas wilayah keseluruhan di sebagian wilayah Distrik Tomosiga dan Nabire. Sementara
itu, PT. Freeport Indonesia mengelola sebesar 16% dari total luas wilayah keseluruhan
yang izinnya berada di sebagian besar wilayah Distrik Ugimba, sebagian Distrik
Sugapa, Hitadipa, Agisiga serta Wandai. PT. Irja Eastern Minerals dan Irja Eastern
Minerals RL2. Masing-masing perusahaan memiliki izin usaha sebesar 10% dan 4 %
dari total wilayah Kabupaten Intan Jaya keseluruhan yang berada di sebagian Distrik
Tomosiga dan Mbiandoga. Sementara PT. Nabire Bakti Mining dengan total wilayah
izin usaha hanya sebesar 3% dari luas wilayah Intan Jaya keseluruhan berada pada
sebagian distrik Homeyo dan Wandai.

Gambar 2 Peta Kontrak Karya Tambang di Kabupaten Intan Jaya

Sumber: Hasil Kompilasi Data Tim PPKK Fisipol UGM, 2015
26

D. FLORA

Flora, hutan di daerah ini yang pernah di survey atau diinvantarisir adalah
medang, pulai, agahtis, nyatoh, lau, merbau, kasai, aduale, ose, sinore, ampou,
aimamfiau,kenari, nausindor, melur, bitangur, dan binuang.Vinus.
Potensi lainnya adalah damar dan Pohon Karet merupakan bahan dagangan
yang komersial.

E. Kondisi Geologi

Kabupaten Intan Jaya terdapat berbagai jenis batuan sedimen, batuan beku, batuan
metamorf dengan sebaran cukup luas yang memungkinkan daerah ini mempunyai
berbagai jenis batuan tambang, jenis-jenis mineral yang ada meliputi emas, minyak
bumi, tembaga, nikel, aronium, dan gas alam, sedangkan bahan galian meliputi nikel,
batu kapur, granit, dan lainya serta cadangan besi tembaga.
Terdapat beberapa sungai yang merupakan pusat sumber mata air yang dapat
digunakan/ dijadikan sebagai air bersih untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari dan
akan dilakukan uji coba guna dapat dimanfaatkan juga sebagai pusat pembangkit
tenaga listrik (PLTA)
Potensi pariwisata yang sangat menjanjikan seperti obyek wisata Cartenz serta taman
Nasional Teluk Cenderawasih, dan barisan guung Sudiman serta tempat –tempat
penghasil garam tradional yang tidak kala menarik ivestor dan wisatawan pacanegara.

F. Pertumbuhan Ekonomi /PDRB

Tingkat pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indicator yang mencerminkan
produvitas penduduk dalam menghasilkan barang dan jasa pada pada suatu periode
atau juga mencerminkan kinerja sector-sektor ekonomi pertumbuhan,ekonomi dilihat
dari pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan satu tahun dibandingkan angka
tahun sebelumnya, secara niil laju pertumbuhan yang diukur dari besaran PDRB atas
dasar harga kostan yang hanya mencerminkan peningkatan atau penurunan produksi
saja karena faktor harga sudah dieliminir lewat harga berlaku. Hal ini disebabkan oleh
dampak krisis ekonomi moneter kepanjangan yang melanda perekonomian nasional,
baik secara langsung maupun tidak.



27

ABab 3

nalisis SWOT

Kabupaten Intan Jaya

28

Faktor-faktor dominan dalam lingkungan internal maupun eksternal yang
dijumpai sementara di wilayah Kabupaten Intan Jaya adalah :

A. Kekuatan (Strength)

4. Wilayah Kabupaten Intan jaya terletak di pedalaman Pegunungan Tengah Papua,
tepatnya kawasan Wisata Cartanz dengan luas ±12.011 km2 yang memanjang
pada garis pantai seluas 473 km.

5. Karena letaknya yang cukup strategis sehingga menjadi tempat Wisatawan bagi
manca negara.

6. Potensi SDA yang cukup menjanjikan karena Intan Jaya memiliki 645.925.50
Ha atau 82% dari total luas wilayah keseluruhan tanah, hasil hutan, hasil bumi
termasuk potensi potensi-potensi lain yang sangat menjanjikan.

7. Dataran rendah Kabupaten Intan Jaya yang cukup luas dan system kepemilikan
hak ulayat yang tidak berbelit, sehingga mempermudah perluasan kota
Intan Jaya.

8. Kabupaten Intan Jaya didominasi oleh penduduk hiterogen yang mayoritas
mengerti akan kehidupan berbangsa dan bernegara (Indonesia Mini)

9. Memiliki kualitas SDM masyarakat dan aparatur dalam berbagai sektor

29

B. Kelemahan (Weaknesses)

1. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan
pelayanan kemasyarakatan, potensi sumber daya strategis yang tersedia, tidak
dikelola secara optimal.

2. Keterbatasan kemanfaatan manajerial dalam pengambilan keputusan untuk
menangani isu-isu strategis yang muncul.

3. Pemerataan pembangunan kurang nampak antara ibukota Kabupaten dengan
Distrik-distrik dalam berbagai sector yang dirindukan oleh masyarakat.

4. Kurang tersedianya sarana dan prasarana penunjang dalam peningkatan berbagai
sektor pembangunan seperti : listrik, air bersih, jalan, jembatan, perumahan
masyarakat layak huni dll.

5. Penyelengaraan pemeintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada
masyarakat yang kurang optimal.

6. Tidak tersedianya data kebutuhan masyarakat perkampung/kelurahan di
Kabupaten Intan Jaya.

7. Sering dilakukan pergantian pejabat birokrasi.
8. Pudarnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah daerah.
9. Produksi hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan darat/.laut

belum optimal.
10. Kinerja aparatur Pemerintah masih belum menunjukkkan kemajuannya.
11. Koordinasi kerja antara pimpinan dengan bawaha perlu menjadi perhatian

C. Peluang (Opportunities)

1. Kota Intan Jaya merupakan Potensi Wisata karna memiliki Carstensz puncak
tertinggi urtan no 7 didunia yang berada di desa ugimba kabupaten intan jaya.

2. Memiliki luas kawasan pertambangan ± 280.210,4 Ha
3. Memiliki sumber tambang dan mineral, kayu, batu marmer, dan batu bara.
4. Berpotensi untuk pengembangan industri dan Agroindustri
5. Memiliki pengembangan budidaya pertanian dan perrkebunan.
6. Memiliki kawasan potensial budidaya kehutanan.

D. Ancaman (Treats)

1. Pertumbuhan penduduk relative cukup tinggi.
2. Arus urbanisasi cukup meningkat
3. Miras dan Peryudiaan (TOGEL) mempengaruhi tatanan keharmonisan/ eksistensi

kehidupan masyarakat terganggu.
4. Terbatasnya sentra pendidikan dan ketrampilan khusus sesuai dengan potensi

sumber daya alam setempat.
5. Tingkat harga barang dan jasa cukup tinggi, karena semua barang didatangkan

melalui transportasi udara (cargo).

30

Gambar. 4 Potensi Lonsor



31

VBab 4
isi, Misi dan Strategi

Pembangunan daerah

32

1.1 VISI

“ BANGKIT , MANDIRI , MENUJU INTAN JAYA BARU “

Ketika kami merenung dan berpikir sejenak untuk membangun Intan Jaya,timbul
pertanyaan dalam hati dan pikiran saya. Apakah mungkin orang lain mau,tekun
dan serius membangun daerah kami dengan sepenuh hati, jujur dan adil guna
mengangkat daerah dan masyarakat dari kemiskinan, keketinggalan, keterbelakangan
ketidak mampuan keterisolasian atau keterpurukan yang dialami oleh masyarakat
kabupaten Intan Jaya saat ini ?
Dari Pertanyaan saya “ JACOB SANI,SKM,M.Si “ merasa diri terpanggil, sebagai anak
daerah, anak adat, Suku Moni yang lahir disini, besar disini, dan juga bekerja sebagai
abdi negara, abdi pemerintah, abdi Tuhan serta abdi kepada masyarakat tercinta,
masyarakat kabupaten Intan Jaya. Dan barang tentu mempunyai hak adat atas
sumber daya alam (SDA) yang terkantung di perut bumi kabupaten intan jaya, Pada
kondisi ini saya dapat membaca dan memahami serta melihat secara nyata apa yang
dihadapi dan dirasakan oleh masyarakat kabupaten Intan Jaya. Maka dalam kondisi
ini saya selaku anak negeri merasa mempunyai tanggung jawab memperjuangkan
serta mengangkat hak-hak dasar Anak Negeri Suku Moni bahkan suku-suku lain
yang mendiami daerah Kabupaten Intan Jaya serta membangun daerah dari berbagai
sektor. Maka dengan demikian saya selaku anak negeri punya tanggungjawab moril
untuk merubah kondisi ini menuju Intan Jaya Baru, Sehingga saat ini saya ambil sikap
untuk tampil sebagai calon bupati (CABUP) kabupaten Intan jaya Periode 2017 -
2022.

Berbicara soal Pembagunan, kami
menyadari bahwa pembangun suatu
daerah tidak terlepas dari adanya
keberagaman yang dapat
terlihat pada penduduk,
agama, adat-istiadat serta
kondisi daerah. Masyarakat
pengunungan tengah
dengan adat dan budaya
yang beragam ini merupakan

33

salah satu aset atau potensi yang perlu dikaji, diukur untuk dikembangkan sebagai
program unggulan bagi pemerintah daerah serta sebagai suatu modal dasar
pembangunan yang sangat berguna apabila dikelolah secara arif dan bijaksana bagi
kepentingan untuk masyarakat.

Dengan tidak memandang agama, adat, budaya, suku dan ras sebagai suatu
perbedaan yang kami akan terus berupaya dan berusaha menyatukan perbedaan-
perbedaan ini untuk menyelesaikan semua bentuk kebijakan pembangunan daerah
agar terciptanya pemerataan pelayanan bagi seluruh masyarakat dikabupaten intan
jaya tanpa terkecuali. Kami memandang keberagaman agama, adat , budaya, ras dan
penduduk sebagai keuntungan walaupun terdapat kendala dalam keberagaman ini
sebagai faktor penghambat , namun kami berharap untuk tidak dijadikan polemik
berkepanjangan sebagai alasan untuk tidak membangun masyarakat Kabupaten Intan
Jaya secara baik menuju hari esok lebih baik dari hari ini, menuju Intan Jaya “ Baru “.

Saya selaku putra asli daerah melihat kondisi saat-saat ini,begitu banyak dana
OTONOMI KUSUS triliyunan turun ke propinsi papua, dan dari propinsi bagi
kedaerah/kabupaten/kota 80 dan 20, yang artinya; 80% untuk berikan ke kabupaten
kota dan 20% untuk propinsi. Kalau menurut hemat saya selaku anak putra daerah
dana otsus turun begitu besar ke-kabupaten intan jaya namun tidak dirasakkan
oleh masyarakat karena dana turun tidak tepat pada sasaranya. Karena bisa terlihat
masyarakat masih terisolir, miskin, pengetahuan rendah, kesehatan tidak terjamin,
pembangunan infastruktur tidak mancet akibatnya masyarakat masih tinggal terisolir,
ekonomi sangat lemah dilihat dari masyarakat masih lakukan istilah BALTER karena
uang tidak berputar dikabupaten intan jaya, masyarakat belum memiliki rumah tapi
masih tinggal dihoney, dan lain sebagainya. Ini semua terjadi karena pemeintah yang
ada tidak berpihakan kepada masyarakat dan tidak konsisten pada program.

Pemerintah RI,( Republik Indonesia) memberikan OTONOMI KHUSUS kepada Poropinsi
Papua dan Papua Barat dengan dana besar guna menjawab tuntutan Papua Merdeka,
maka itu program yang akan dibiayai oleh dana otsus harus berpiakan kepada
masyarakat/sasaran supaya masyarakat menikmati dan rasa memiliki melalui berbagai
sektor. Saya melihat pemerintah daerah kabupaten intan jaya tidak menterjemahkan
otonomi khusus ( OTSUS) dengan baik maka masyarakat intan jaya tidak merasakan
OTSUS itu. Karena dana OTSUS diberikan kepada rakyat papua atau lebih khusus
masyarakat intan jaya supaya mereka bisa menikmati pembangunan yang ada,menjadi
pelaku-pelaku pembangunan didaerah ini dan menjadi tuan diatas negerinya sendiri
bukan menjadi penonton setia. Dana Otsus diberikan ke daerah bukan memperkaya
diri oleh pejabat bupati atau penjabat tertentu dikabupaten,

Maka melihat kondisi ini saya merasa terpanggil untuk siap maju sebagai Bupati
Kabupaten Intan Jaya Periode 2017-2022, dengan hati yang besar, komitmen yang
tegas siap mengangkat dan membawa daerah dan masyarakat kabupaten intan jaya
keluar dari berbagai masalah dan kondisi yang dihadapi oleh masyarakat, supaya
masyarakat dan daerah kabupaten intan jaya setara dengan kabupaten-kabupaten lain
di pegunungan tengah.

\Sebagai pemimpin yang memiliki Visi, arah dan wujud dari masa depan yang jelas
harus berani bertindak dan menerima resiko sebagai akibat dari konsekuensi sebagai

34

pemimpin yang berani merubah dan menyatukan semua perbedaan yang ada di
Wilayah Kabupaten Intan Jaya Propinsi Papua.
Rumusan Visi tersebut merupakan landasan konseptual yang menjadi pedoman bagi
pemerintah Kabupate Intan Jaya dalam melaksanakan pembangunan sebagaimana
diamanat dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang- Undang Pemerintah
Daerah dngan menyusun Perencanaan pembangunan daerah.

1.2. MISI

Untuk mewujudkan visi yang dikemukakan diatas menjadi kenyataan, “ Bangkit
Mandiri Menuju Intan Jaya Baru” atau kata lain, menuju hari esok yang lebih baik
dari hari ini untuk mencapai masa depan yang lebih baik dari hari ini untuk mencapai
masa depan yang lebih baik bukan sesuatu yang sendirinya jatuh begitu saja dari
langit,tetapi masa depan yang penuh keberhasilan hanya dapat dirahi dibutuhkan
suatu usaha serta atas kerja keras tanpa pamrih serta adanya keterlibatan semua
komponen masyarakat
Pembangunan di wilayah kabupaten intan jaya merupakan proses berkelanjutan dan
berkesinambungan, proses ini merupakan suatu persoalan yang sangat panjang karna
penuh dengan berbagai macam hambatan,rintangan dan gangguan, untuk itu kita
juga harus mengukur dan mengetahui sampai sejauh mana tingkat kekuatan dan
kelemahan kita.
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Rumusan misi yang baik membantu lebih jelas gambaran visi yang
ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakuakan. Dalam suatu
dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi pentingg untunk memberikan kerangka
bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan
yang akan ditempuh untuk mencapai visi.

35

PBab 5

Permobgarnagmunan

36

BEBERAPA PROGRAM YANG AKAN
MENCAPAI MISI DALAM 5 TAHUN
KEDEPAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

Peningkatan Pembinaan Iman dan Taqwa

Program ini bertujuan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang beriman dan
bertaqwa, serta taat terhadap aturan yang berlaku, menuju masyarakat beriman dan
berbudaya yang tercermin dalam kerukunan hidup beragama.

Program ini memuat kegiatan-kegiatan pokok antara lain :

6. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
7. Peningkatan kerukunan antara umat beragama
8. Mendukung perayaan Hari-hari Besar Keagamaan
9. Mendukung Pembangunan Fasilitas gereja.
10. Meningkatkan kapasitas pelayanan kepada umat.

Meningkatkan Kualias Pendidikan

1. Pengembangan system pendidikan yang berbasis system kompetensi.

2. Pendataan bidang pendidikan, dilanjutkan dengan pembangunan sesuai
kebutuhan dan kecukupan dana.

37

3. Pembenahan sekolah-sekolah dimulai dari TK, SD. SLTP dan SLTA.
4. Mendukung sekoalhunguan dan berpola asrama
5. Menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi ternama dalam Negeri maupu Luar

Negeri demi pengembangan SDM melalui PT yang ada.
6. Membuka program pemberantasan Buta Huruf bagi masyarakat
7. Mendukung mahasiswa studi langkah.,
8. Pemambahan ruang belajar, lab, perpustakaan dan kantor sekolah
9. Peningkatan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
10. Peningkatan asrama bagi mahasiswa di beberapa kota studi baik dalam Papua

maupun luar Papua.
11. Penyiapan dan tambahan tenaga pengajar dan fasilitasnya.
12. Pemberian insentif guru yang memiliki dedikasi khusus yang bertugas di daerah

terpencil.
13. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan melalui

yayasan dan lembaga masyarakat lainnya.

Pelayanan Kesehatan

1. Peningkatan mutu dan jangkauan
pelayanan kesehatan masyarakat

2. Pendataan bidang kesehatan,
dilanjutkan dengan pembangunan
sesuai kebutuhan dan kecukupan dana.

3. Pemenahan terhadap puskesmas dan
pustu yang ada di tingkat distrik
dan kampung.

4. Pengadaan obat-obat generic.
5. Perbaikan gizi dan pemberantasan

penyakit menular
6. Peningkatan kualitas SDM yang

mendukung pelayanan dan mutu
kesehatan.
7. Pengadaan saran dan prasarana
kesehatan
8. Penempatan tenaga kesehatan/
bidan desa di pusat-pusat pelayanan
kesehatan.
9. Peningkatan dan pembangunan RSUD
dan GIS
10. Pengadaan Imunisasi
11. Penyuluhan kesehatan, sosialisasi
hidup sehat dan pengobatan masal di
Distrik dan Kampung

38

12. Pembangunan laboratorium kesehatan.
13. Peningkatan Pelayanan KPA.

Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

1. Pendataan dan perekonomian masyarakat untuk dikembangkan
2. Menetapkan kawasan sentra produksi pertanian, perikanan, perkebunan,

peternakan dan penyuluhan sesuai dengan kondisi geografis.
3. Memberikan kredit modal usaha bagi masyarakat local melalui kerjasama dengan

pihak perbankan.
4. Bantuan penguatan modal usaha bagi kelompok tani (Pertanian, perkebunan,

perikanan, peternakan, perkiosan dll).
5. Pembangunan pasar sentral dan los perkiosan di ibu kkota Kabupaten dan Distrik
6. Penyediaan bibit lingkup pertanian sesuai kondisi daerah dan penyediaan alat

kerja dan sarana pendukung ekonomi kerakyatan.
7. Membuka agen penyalur komoditi local.
8. Melakukan pembinaan kewirausahaan kepada kelompok usaha kecil dan

masyarakat.
9. Membuka pusat agen penyaluran sembako pada beberapa titik yang mudah

dijangkau masyarakat.
10. Memberikan sarana angkutan pemasaran bagi masyarakat penjual mama-

mama Papua.
11. Memberikan usaha ekonomi berbasis distrik dan kampung
12. Pemberian pinjaman modal usaha kepada masyarakat kurang mampu.
13. Penyediaan sarana dan prasarana dasar pengembangan kegiatan ekonomi

makro dan mikro.

Perhubungan Daerah dan Telekomunikasi

a. Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan

b. Perhubungan Udara
Peningkatan Bandar udara yang telah dilakukan/ dibangun oleh
pemerintah sebelumnya.

c. Perhubungan Laut
Melakukan survey untuk pengembangan pelabuhan Kabuppaten Waropen dan
pembangunan jalan dan jembatan menuju pelabuhan laut yang terdekat.

d. Telekomunikasi

1. Membangun/meningkatkan tower Telekomunikasi yang memadai supaya
pelayanannya secara optimal/pull time.

2. Membuka media cetak sebagai pusat informasi program pemerintah
3. Memuka data elektronik jaringan internet.

39

Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian
Lingkungan Hidup Masyarakat

1. Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia dapat dilakukan dengan
memasukkkan investor besar yang mampu menyerap tenaga kerja masyarakat
local dengan memperhitungkan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah
daerah.

2. Penetapan kawasan Hutan Lindung
3. Pengembangan Hutan Kemasyarakatan
4. Konservasi Sumber Daya Alam
5. Penetapan dan Perlindungan terhadap tempat-tempat keramat
6. Peningkatan sarana lingkungan melalui, penyediaan sanitasi, sosialisasi perilaku

bersih dan sehat lingkungan.

Pengembangan Infrastruktur Dasar Masyarakat

1. Pendataan ruas jalan dan jembatan yang menghubungkan antara kampung
di kampung dan distrik ke distrik ke ibu kota Kabupaten. Pendataan jalan dan

40

jembatan antar kabupaten dari kabupaten intan jaya menuju kabupaten Paniai
dan dari Intan Jaya ke kabupaten Puncak,
2. Jalan dan Jembatan
3. Pembangunan jalan dan jembatan yang memadai dari ibu kota Kabupaten
menuju setiap distrik yang dapat dijangkau
4. Membuka jalan jalur luar Kabupaten Intan Jaya

Penerangan

Penyediaan fasilitas listrik dan pembangunan PLTA di sungai Kemabu dan Pengadaan
mesin berkapasitas besar.

Air Bersih

1. Pengmbangan air bersih bagi masyarakat kampung
2. Pembangunan tempat penampungan pada titik sumber mata air (sungai Kemabu)
3. Pemukiman Rakyat

41

4. Pembangunan bantuan perumahan rakyat bagi masyarakat yang tidak mampu.
5. Pemberian Bantuan Bahan Bangunan Rumah (BBR) bagi masyarakat.
6. Meningkatkan Kondisi pemukiman melalui perbaikan rumah rakyat dan stimulus

rumah sehat.

Pengembangan Seni dan Budaya

Pengembangan seni budaya daerah melalui pembentukan kelompok sanggar (seni
music, tari, rupa, aneka jenis ukiran).

Pembinaan Pemuda dan Olah Raga

1. Peningkatan wawasan dan sikap mental pemuda dalam pembangunan
2. Pembangunan kreatifitas dan inovasi pemuda sebagai wadah penyalur minat dan

bakat.
3. Peningkatan prestasi olah raga.
4. Peningkatan profesionalis pelatih, manajer dan tenaga keolahragaan
Untuk mengoptimalkan kegiatan-kegiatan tersebut diatas akan diupayakan dengan
pengaktifan kembali.

Pelayanan Birokrasi Pemerintahan

1. Penerapan manajemen pemerintahan yang baik (Good Gobernance)
2. Penataan kelembagaan organiasi perangkat daerah
3. Penataan ketatalaksanaan dan hubungan kerja antar lembaga (pemerintah pusat,
42

provinsi dan dalam kabupaten)
4. Pembedayaan aparatur pemerintah kampung, RT/RW
5. Penempatan Pegawai Sesuai dengan bidang keahlian dan kecakapan yang dimiliki

(The RIGHT Man On the Right Place).
6. Penataan tabal batas antar wilayah dengan Kabupaten lain di sekitarnya.
7. Program penataan system pelayanan prima.
8. Memberantas berbagai bentuk KKN dalam birokrasi.
9. Peningkatan pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara
10. Meningkatkan integritas dan singkronisasi antara perencanaan pembangunan

dari bawah dan dari atas (Musrenbang), dan melaksanakan evaluasi dan
pengendalian pembangunan.
11. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan sumber daya aparatur
12. Mengembangkan system akuntabilitas kinerja satuan kerja perangkat daerah,
meningkatkan kualitas hasil pengawasan dan memproses tindak lanjut temuan
pemeriksaan secara hukum.
13. Menciptakan system administrasi dan kearsipan yang baik, efektif dan efisien, dan
14. Melakukan kunjungan Kerja(Kunker) ke Distrik dan Kampung.

Perluasan Lapangan Kerja

1. Meningkatkan pelatihan ketrampilan bagi pemuda dan pencari kerja;
2. Pendataan kesanggupan dan anak-anak sekolah ;
3. Menjalin kerja sama/ kemitraan dengan pengusaha dalam rangka penyerapan

tenaga kerja lokal.
4. Memacu penyediaan lapker baru dengan membuka peluang bagi investor dan

merancang Pembangunan kota baru Intan Jaya.

Pemberdayaan Kaum Perempuan

1. Peningkatan peran kaum perempuan pada birokrasi, politik dan
organisasi masyarakat.

2. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan kewanitaan
3. Peningkatan penyediaan gender
4. Perlindungan anak dan perempuan.

Kestabilan Keamanan Daerah

1. Memerangi konsumsi MIRAS dan Narkoba yang berorientasi untuk mengganggu
keamanan dan ketertiban umum.

2. Memerangi kriminalitas
3. Mengefektifkan pengamanan daerah bersama masyarakat melaluiu tiga pilar,

Polisi, TNI dan Pol PP.
4. Melengkapi fasilitas keamanan dan Ketertiban.

43

5. Mengaktifkan Hansip sebagai satgas dalam menegakkan kamtibmas
6. Membangun Posko Keamanan di masing-masing kampung.

B. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
KABUPATEN INTAN JAYA

Tujuan

Guna mewujudkan visi dan misi, perlu ditetapkan tujuan dan sasaran strategis
pengembangan Kabupaten IntanJaya untku dijadikan Pedoman / Acuan yang ingin
dicapai.

Adapun tujuan dari misi diatas adalah sebagai berikut :
7. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
8. Terpenuhi kebutuhan Sarana Prasarana Dasar Masyarakat
9. Meningkatkan Taraf hidup masyarakat sesuai tingkat derajat
1. Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang berkualitas
2. Meningkatnya kualitas Pengelolaan SDA dan Terciptanya Lingkungan yang sehat.
3. Meningkatnya produktifitas dan akuntabilitas pemerintah daerah;
4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat
5. Meningkatnya kualitas moral dan etika kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Sasaran

Adapun sasaran pembangunan Kabupaten Intan Jaya selama Lima Tahun kedepan
ditujukan kepada seluruh masyarakat yang menghuni wilayah pemerintah Kabupaten
Intan Jaya.

C. STRATEGI

Setelah mencermati tantangan dan peluang pembangunan Kabupaten Intan Jaya
kedepan, perlu dibangun komitmen antara pemerintah, swasta dan masyarakat guna
mengoptimalkan tata kelola sumber daya strategis yang tersedia melalui penataan isu-
isu strategis yang hingga saat ini dirindukan oleh masyarakat Kabupaten Intan Jaya,
antara lain :
1. Terciptanya rasa aman, nyaman dalam segala aktivitas kehidupan
2. Kehidupan Penerangan (Listrik)
3. Kebutuhan air bersih
4. Kebutuhan tempat rekreasi / taman hiburan
5. Pelayanan Kesehatan yang prima
6. Tersedianya sarana dan prasarana pengembangan ekonomi .
7. Penerobosan isolasi alam antar distrik di Kabupaten Intan Jaya termasuk

44

perluasan jalan
8. dan jembatan serta pelabuhan udara dan pelabuhan laut .
9. Adanya indikasi penegakan Hukum yang tidak maksimal
10. Terdapat penyelenggaraan pemerintahan yang tidak sesuai dengan Tata Laksana
11. pemerintahan yang sebenarnya.
12. Pengelolaan kebersihan lingkungan yang kurang optimal.
13. Kurang optimalnya peningkatan pendapatan asli daerah Kabupaten Intan Jaya.
14. Produksi hasil pertanian, perkebunan, perikanan darat dan peternakan kurang

optimal.
15. Koperasi usaha kecil dan menengah kurang berkembang.
16. Pengembangan usaha pelayanan jasa semakin tidak menentu
Dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan dan pelayanan kemasyarakatan
akan digunakan Motto : “Ayo Mari Bangkit ( MiE PaitiE” ) yang artinya; Bangkit
dari Kemiskinan,Ke-tidaktahuan,,Keterisolasian,ke-ketinggalan dari berbagai aspek
kehidupan, bahwa masyarakat ikut menentukan serta terlibat dalam arus gerak
majunya pembangunan.

D. PROGRAM 100 HARI KERJA

1. Mengadakan MUSREMBANG Kampung untuk menghimpun semua data
kampung/ kelurahan termasuk program-program yang dirindukan oleh
masyarakat Kabupaten Intan Jaya agar dapat ditindak lanjuti sesuai ketersediaan
dana.

2. Menata Birokrasi Pemerintah Daerah Kabupaten Intan Jaya mulai dari Kabupaten
sampai 8 Distrik dan 96 Kampung.

3. Penguatan Penyelenggaraan Pemerintahan melalui penataan kelembagaan,
penataan personil, penataan system administrasi serta pendataan asset daerah

4. Dan lain - lain.

45

PBab 6
enutup

46

M asa depan Kabupaten Intan Jaya akan lebih baik bila adanya kerja sama dan
keterlibatan pihak pemerintah, pihak swasta dan masyarakat yang dilandasi
dengan tekad dan kerja keras.
Landasan arah kedepan untuk membangun Kabupaten Nabire melalui visi
“Terwujudnya Masyarakat Intan Jaya Yang Mandiri, dan Sejahtera melalui Tata Kelola
Sumber Daya Strategis, Berdasarkan Iman dan Peraturan Perundang-undangan”. Visi
ini secara dinamis akan menginternalisasikan nilai-nilai baru yang terus berkembang.
Mewujudkan masa depan yang lebih baik butuh visi, misi, agenda dan program
yang jelas, tentunya membutuhkan kepemimpinan yang efektif serta mampu
mengimplementasikan dalam membangun dan mewujudkan harapan masyarakat.
Dengan jiwa dan semgangat seperti itulah buku visi dan misi ini dipersembahkan untuk
melakukan perubahan bersama masyarakat di Kabupaten Intan Jaya.
Gambar :1 Peta Administrasi Kabupaten Intan Jaya

Sumber: Hasil Kompilasi Data Tim PPKK Fisipol UGM, 2015
47

LBab 7
ampiran

48


Click to View FlipBook Version