The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

MODUL KE-8 B.INDONESIA (15-20 MARET 2021) BUKU FIKSI NONFIKSI PART 1

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by puji53486, 2021-03-16 00:08:30

MODUL KE-8 B.INDONESIA (15-20 MARET 2021) BUKU FIKSI NONFIKSI PART 1

MODUL KE-8 B.INDONESIA (15-20 MARET 2021) BUKU FIKSI NONFIKSI PART 1

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

MODUL KE-8 (15-20 MARET 2021)

MATERI BUKU FIKSI DAN NONFIKSI BAHASA INDONESIA KELAS VIII

Oleh Puji Lestari, S.Pd.

SMP MUHAMMADIYAH 2 KEBUMEN

Kompetensi Dasar:
3.17 Menggali dan menemukan informasi dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
3.18 Menelaah unsur buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.17 Membuat peta konsep/ garis alur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.18 Menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca.
Indikator Essensial :
3.17.1 Menjelaskan informasi-informasi yang didapatkan dari buku fiksi/nonfiksi.
3.18.1 Menelaah unsur kebahasaan dalam buku fiksi
4.17.1 Membuat peta pikiran isi buku
4.18.2 Menyajikanan tanggapan terhadap buku fiksi.

Buku Fiksi dan Nonfiksi

A. Menggali Informasi dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu : Menggali dan menemukan informasi dari
buku fiksi dan nonfiksi yang kamu baca.

Buku (bacaan) dapat dibagi
ke dalam dua jenis, yakni
buku fiksi dan nonfiksi.

a. Buku fiksi, contohnya

kumpulan dongeng,

cerpen, novel, dan drama.

b. Buku nonfiksi, contohnya
buku pelajaran, ilmiah
populer, dan biografi.

1. Keragaman Informasi dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi
Seseorang membaca buku fiksi pada umumnya untuk memperoleh hiburan ataupun kesenangan. Coba, kamu

pikirkan kembali, apa yang kamu inginkan ketika membaca novel? Ketika itu akan muncul berbagai perasaan yang
muncul seiring dengan perjalanan hidup yang dialami tokoh novel tersebut.

Tidak demikian halnya ketika kamu membaca buku pelajaran, buku ilmiah, ataupun buku nonfiksi lainnya;
yang kamu peroleh ketika itu adalah sejumlah informasi, pengetahuan, ataupunwawasan.

2. Informasi Buku Melalui Indeks
Perhatikan cuplikan buku berikut!

cara membaca kliping, 62 - 63
kosentrasi 49-53

Sesuaidenganjudulnya,cuplikan itudisebutdengan indeks.

Indeks adalah daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku cetakan. Indeks biasanya terdapat
pada halaman akhir dan tersusun menurut abjad. Seperti yang tampak pada contoh di atas bahwa, kata-kata yang
tercantum di dalamnya dimulai dengan kata alfabetis (A) dan di akhir dengan kata wawancara (W). Daftar kata
seperti itu berfungsi untuk memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah dalam buku itu.

1

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

Perhatikan contoh lain sebagai berikut!
ikhtisar buku, 61, 64 - 64
kamera 19-20
Berdasarkan indeks tersebut dapat diketahui bahwa kata-kata ikhitisar buku dijumpai pada halaman 61, 64–65.

Adapun istilah konsentrasi digunakan dalam halaman 49–53. Dengan demikian, indeks sangat membantu
pembaca dalam menelusuri suatu kata atau istilah dalam suatu buku.
3. Catatan tentang Isi Buku

Kamu sudah belajar memanfaatkan indeks saat menemukan informasi- informasi penting
yang ada di dalam suatu buku. Hal lain yang perlu kamu kuasai adalah membuat catatan tentang isi
buku berdasarkan kata/istilah-istilah dalam indeksnya itu.

Kamu harus dapat menentukan indeks yang pemaknaannya yang dicari. Kemudian,
mencatat semua penjelasan yang ada di buku itu tentang indeks yang dimaksud. Catatlah
penggunaan kata/istilah-istilah (indeks) yang kita anggap penting.

Susunlah catatan secara kreatif. Kamu dapat membubuhinya dengan pensil berwarna, gambar-
gambar, dan hal-hal menarik lainnya. Perlu diingat, catatan itu mudah diingat dan lebih semangat
untuk mempelajarinya.

2

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

B. Menyajikan PetaKonsepdari IsiBuku Fiksi/Nonfiksi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: membuat peta pikiran dari isi buku
nonfiksi/ buku fiksi yang kamu baca.
1. Peta Konsep Isi Buku
Catatan tentang isi buku atau bacaan banyak sekali manfaatnya. Apalagi kalau kamu

bermaksud membahas kembali isi bacaan itu. Kamu perlu melakukan persiapan, di antaranya
berupa catatan tentang pokok-pokok isi buku yang akan didiskusikan. Catatan yang kamu buat
akan lebih mudah dibahas kembali apabila disajikan dalam bentuk petakonsep.

Isi buku pada umumnya terdiri atas beberapa bab dan di dalam setiap bab terbagi pula ke
dalam beberapa sub bab. Pada setiap sub-babnya juga kembali dirinci ke dalam beberapa
bagian lagi. Pembahasan isi buku seperti itu akan lebih mudah apabila disajikan ke dalam suatu
pemetaan yang sering disebut dengan peta konsep.

Dengan pemetaan seperti itu, isi keseluruhan buku itu bisa tergambarkan dengan jelas;
begitu pun dengan susunan dan perinciannya.

Isisetiap bab dalam sebuah buku dapat lebih diperjelasdengan peta konsep seperti di atas. Satu
bab disajikan dalam satu bagan sehingga sistematikanya bisa lebih terperinci. Hubungan
antarbagiannya pun akan lebih mudah dipahami.

Akan tetapi, untuk buku-buku cerita semacam novel ataupun buku kumpulan cerpen/dongeng,
akan lebih mudah dipahami apabila disajikan dalam bentuk bagan alur. Dengan begitu rangkaian
cerita yang ada pada buku itu akan lebih jelas dan mudah terpahami.

3

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

Pada setiap bagiannya itu, kemudian diisi dengan catatan-catatan ringkas.

Misalnya, pada bagian pengenalan : 1) apa yang disampaikan pengarangnya,

2) gambaran tentang tokoh siapa, dan

3) di mana cerita itu bermula.

Pada bagian pengenalan peristiwa : perlu dicatat tentang latar belakang masalah yang dihadapi

tokoh utamanya.

Pada bagian konflik : diceritakan masalah yang dialami tokoh utama,

penyebab, dan reaksi yang dilakukan tokoh tersebut.

2. Teknik Membaca untuk Menemukan Isi Pokok Buku

Pemahaman tentang isi suatu buku secara keseluruhan dapat terus ditingkatkan dengan
latihan membaca cepat. Teknik membaca cepat dilakukan dengan gerakan mata yang menyapu
halaman demi halaman suatu buku dengan kecepatan tinggi. Membaca cepat dilakukan dengan
berbagai teknik. Salah satu di antaranya teknik fiksasi.

Berikut langkah-langkah membaca dengan teknik fiksasi.
a. Sediakan kertas yang diberi gambar berupa titik-titik.
b. Gerakan tatapan mata dengan mengikuti titik-titik hitam itu secara cepat.

c. Ulangi latihan itu berkali-kali dengan titik-titik hitam yang semakin dijarangkan.
d. Terapkanlah latihan itu terhadap bahan bacaan yang sesungguhnya. Bacalah halaman demi halaman

bacaan itu secara cepat. Tidak setiap kata kamu baca, tetapi baris atau kata tertentu saja. Misalnya,
pada baris pertama saja, baris terakhir saja, atau bagian-bagian lain yang kamu anggap penting dalam
halaman itu.
Proses membaca cepat dapat dilakukan dalam berbagai teknik. Pemilihan teknik membaca
bergantung pada jenis bacaannya. Bentuk zig-zag digunakan untuk teks yang sulit, bentuk spiral untuk teks yang
agaksulit,dan bentuk diagonal ataupunvertikaluntukteksyangmudah,misalnyakamusataupunsuratkabar.

4

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

C. MenelaahUnsur-UnsurPentingdalamBukuFiksidanNonfiksi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: menemukan unsur kebahasaan dan
menelaah unsur buku fiksi dan nonfiksi.
1. Ungkapan sebagai Unsur Kebahasaan dalam Buku Fiksi

Membaca buku tidak sekadar memperoleh sejumlah informasi dan memperluas wawasan. Membaca
buku fiksi khususnya, dapat menemukan hal lain yang tidak kalah menarik. Misalnya tentang diksi ataupun
ragam bahasanya.

Perhatikan kata-kata menyambung hidup dalam cuplikan cerita tersebut. Cobalah selidiki
kekhasannya. Bandingkanlah dengan kelompok-kelompok kata yang lain. Misalnya, dengan
menyambungkan tali, hidup sederhana, hidup susah. Dari cara itu, akan lebih tampak kekhasan
kata-kata tersebut!

Kelompok kata yang memiliki kekhasan seperti itu disebut sebagai ungkapan. Ungkapan adalah
kata atau kelompok kata yang bersusunan tetap dan mengandung makna kiasan. Contoh ungkapan
lainnya adalah lapang dada, berat hari, ringan tangan.

Dalam buku fiksi, ungkapan mudah untuk menjumpai. Di samping itu, dapat pula kamu
menemukan unsur menarik lainnya dari suatu fiksi, seperti tema yang khas, penggambaran latar yang
menakjubkan, karakter tokoh-tokoh yang memesona, dan amanat yang menyentuh relung hati.

2. Unsur-unsur Menarik Lainnya dalam Buku Fiksi
Ketertarikan seseorang untuk membaca pasti disebabkan oleh adanya sesuatu bermanfaat dalam

bacaan itu, bukan?
Misalnya, seorang petani akan membaca buku tentang cara pengelolaan lahan pertanian yang
efektif. Hal itu dilakukannya karena bacaan itu dianggapnya bermanfaat bagi dirinya sebagai seorang
petani.
Berbeda lagi kalau pembacanya itu seorang pelajar, ia akan lebih tertarik pada buku-buku yang
berkenaan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi ataupun berita-cerita yang terkait dengan
lomba karya ilmiah remaja. Bacaan-bacaan seperti itu dianggapnya menarik karena sesuai dengan
dunia atau kebutuhannya.

5

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

Daya tarik seperti itu juga dimiliki oleh karya-karya fiksi: seperti antologi puisi, cerita
pendek, atau novel. Tentu saja faktor penyebabnya tidak sama dengan bacaan yang berupa karya
nonfiksi. Seseorang membaca cerpen bukan untuk mendapatkan informasi, bukan? Pada umumnya
seseorang membaca cerpen untuk memperoleh hiburan ataupun pengalaman-pengalaman hidup.

Adapun daya hibur sebuah cerpen bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Seperti yang telah kita
pelajari terdahulu bahwa daya tarik sebuah cerita, bisa karena unsur tema, latar, penokohan,
amanatnya. Mungkin pula karena alurnya yang surprise dan penuh kejutan. Mungkin hal itu
karena konflik cerita itu yang menegangkan.

Banyak hal yang menyebabkan seseorang tertarik pada sebuah karya fiksi. Unsur penokohan
juga bisa menimbulkan kesan tersendiri. Kamu terkagum- kagum oleh sifat seorang tokoh yang
ada di dalamnya. Bisa pula kita terpesona oleh penyajian latar atau gaya bercerita pengarang
yang memukau dan menghanyutkan. Pilihan kata yang digunakan pengarang, dapat juga
menjadi penyebab ketertarikan seseorang terhadap karangan itu.

Daya tarik cuplikan cerita tersebut tampak pada temanya, yakni tentang cinta. Bagi orang
yang sedang mengalami perasaan seperti itu, tema ini sangat menarik.

Selain itu, cuplikan tersebut punya daya tarik dalam kata-katanya yang puitis. Misalnya,
pada kata-kata Seandainya aku tidak mencitaimu, tidak akan terbit rindu sekatu berpisah.

6

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

Cuplikan cerpen tersebut memiliki daya tarik pada cara pengarang mendeskripsikan
perasaan dan keadaan tokohnya. Pengarang begitu cermat sehingga pembaca mendapatkan
gambaran yang sejelas-jelasnya tentang suasana hati tokoh Leya.

Selain dalam cara bercerita, banyak hal yang dapat menyebabkan suatu cerpen menjadi
menarik. Daya tarik itu mungkin disebabkan oleh tema yang unik, alur yang mengejutkan, atau
konflik yang menegangkan. Apabila bacaan itu berupa buku secara utuh, daya tariknya itu mungkin
pula pada ilustrasi gambar atau jilid bukunya. Dengan daya-daya tarik itulah yang menyebabkan
pembaca mau menikmati suatu bacaan hingga tuntas.

Dapat disimpulkan perbedaan menelaah buku fiksi dan nonfiksi dalam tabel berikut.

BUKU FIKSI BUKU NONFIKSI

Karya fiksi: novel, cerpen, Karya nonfiksi:

puisi, drama, dongeng

Menelaah sampul (cover) Menelaah sampul (cover) buku: tulisan, gambar, warna

buku: tulisan, gambar,

warna

Menelaah Tokoh dan Menelaah rincian subbab dan judul subbab

Penokohan

Menelaah tema dan Menelaah isi buku : informasi-informasi data yang penting untuk

amanat diketahui pembaca bagian pendahuluan, paparan utama, dan

penutup.

Mencermati bahasa yang Cara menyajikan isi buku: petunjuk disertai gambar, contoh, atau

digunakan grafik yang dapat memperjelas informasi.

Mencermati penyajian alur Bahasa yang digunakan: denotatif, penulisan disampaikan

cerita secara langsung tanpa ada sekat-sekat yang berlebih-lebihan

Menelaah Sistematika Penyajian : Urutan-urutan ini dapat

Ananda temukan dimulai dalam daftar isi kemudian Ananda

teliti secara keseluruhan pada buku tersebut.

LATIHAN:

Cermatilah kutipan buku fiksi/ nonfiksi berikut

1. Menguraikan perwajahan buku

7

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

3. Menemukan tokoh dan cara penceritaan tokohnya

Dilarang Melamun di Kelas
Cerpen Andri Wikono

Pak Pandiko sebenarnya paham betul kalau murid-murid tak mengerti apa yang ia jelaskan. Terutama karena banyak

istilah ilmiah yang sengaja ia ucapkan. Kediaman dan anggukan murid-muridnya adalah kamuflase ketidakpahaman. Namun,

menurut Pak Pandiko, dunia memang sedang berada pada puncak peradaban, di mana cara berpikir manusia di dalamnya
senantiasa ilmiah. “Ini harus dipertahankembangkan,” pikir Pak Pandiko. Manusia harus objektif. Begitulah landasan berpikir

Pak Pandiko. Landasan ini pula yang ia pegang dalam menuangkan materi di kelas. Soal ketidakpahaman murid-muridnya,
bagi Pak Pandiko, hanyalah sebuah proses yang diyakini akan berujung pada terciptanya manusia-manusia logos, manusia

yang selalu berpikir dengan nalar, manusia yang berpikir objektif.
“Markiso?”

Pak Pandiko terpaksa kembali berhenti bicara soal materi. Ia melihat, Markiso tak memperhatikannya untuk kedua

kalinya. Markiso gelagapan, membuat kacamatanya berubah letak. Ia sadar kalau tadi dirinya melamun lagi.
“Apa yang kamu lihat di papan tulis itu?” tanya Pak Pandiko.

Markiso membenarkan letak kacamatanya. Lalu menatap Pak Pandiko.
“Apa kamu punya masalah?” tanya Pak Pandiko sekali lagi.

Markiso hanya diam dan menggeleng.
“Lalu kenapa kamu melamun terus?”

Markiso termenung. Tadi dirinya sempat membayangkan kalau di atas papan tulis, gambar burung garuda itu benar-
benar hidup. Burung itu melintas-melintas di udara. Ia turun menukik mendekati muka sungai yang airnya jernih. Di

permukaan air sungai itu sesekali melintas berbagai jenis capung. Di tepi sungai, ada batu. Dia atas batu lembab itu ada

banyak kupukupu warna kuning. Di pinggir sungai, ada orang memancing. Itu bukanlah corat-coret tentang materi pelajaran

belaka, tetapi lebih seperti sulur-sulur akar tanaman. Ia lihat kemudian, warna akarnya berubah agak putih kecokelatan.

Sesekali, di sela-sela akar itu ada ikan kecil seperti ikan gupi dan ikan-ikan berwarna perak yang mirip acang-acang.

Markiso sukar memberitahu itu semua pemandangan itu kepada Pak Pandiko. Ia takut jadi bahan olok-olok. Akan dianggap
aneh.

https://lakonhidup.com/2018/09/30/dilarang-melamun-di-kelas/4/

Jawablah pertanyaan berikut sesuai tabel yang tersedia.

Butir Jawaban Jawaban Alasan Jawaban Bukti jawaban

Siapa tokoh
utama dan
bagimana
wataknya?

Bagaimana cara
pengarang
menggambarkan
tokoh?

8

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

Cermatilah teks berikut

Mengenal Harrison Schmitt, Astronot yang Alergi pada Debu

Bulan Misteri alam semesta dan pemandangan luar angkasa yang mengundang decak kagum memberi motivasi
banyak orang untuk menjadi astronot. Tak jarang, cita-cita itu sering diucapkan oleh anak-anak. Satu di antara nama astronot
legendaris yang masih dikenang sampai saat ini adalah Harrison Hagan Schmitt, pria kelahiran New Mexico yang sukses
mendarat di bulan pada 1972. Namun, tahukah Anda jika Schmitt memiliki alergi pada debu Bulan? Melansir Science Times,
1 Juli 2019, Schmitt mengambil dalam misi terakhir Apollo NASA ke bulan dan menjadi manusia terakhir yang berjalan di
permukaannya. Ia mendarat di Lembah Bulan Taurus-Littrow pada 11 Desember 1972 dengan 11 orang lainnya. Menariknya,
ia merupakan satusatunya ilmuwan dari rombongannya dan telah melakukan serangkaian latihan untuk misi Apollo itu.

Ia mengklaim bahwa dirinya menderita penyakit setelah tak sengaja menghirup debu bulan. Sebagai bagian dari misi
mereka, para ilmuwan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan debu dan sampel dari permukaan bulan.
Menurutnya, partikel yang menempel di baju antariksa menyebabkan reaksi langsung setelah ia melepas pakaian itu.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/

Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan tabel yang tersedia.

Pertanyaan Jawaban Bukti Jawaban

Apa yang Anandaketahui
tentang Harrison Schmitt?

Schmitt mengaku alergi debu
bulan. Apa yang dialaminya?

Bagaimana cara Ananda

mengatasi permasalahan jika

Ananda mengalami hal serupa

seperti yang dialami Schmitt?

4. Menemukan amanat (sastra) dan pesan utama (nonsastra) pada teks.

“Aku harus mempertahankan rumah ini demi ibu. Jika disita, aku bisa merantau. Aku bisa tinggal beratapkan
langit. Namun, ibu? Sengat matahari dan angin malam tidak boleh menemani masa tuanya,” pikir Pria Jahe sambil terisak
dalam hati.

“Hai, Pria Jahe!”
Orang yang merasa disapa pun menoleh.
“Hai, Bob! Dari mana, kau?” balasnya menutupi hati yang gundah gulana.
“Aku baru saja meminjam uang dari bank kota untuk modal usahaku. Mereka memberikan bunga yang kecil,” ujar
yang dipanggil Bob itu.
“Benarkah?”
“Benar. Baiklah, aku pergi dulu.” Orang itu pun beranjak sambil melambaikan satu tangannya kepada Pria Jahe.
“Tahu seperti itu, aku tidak akan meminjam pada rentenir sarkastis itu! Nahas. Hm, apa aku harus…” Seketika
segurat senyum terpoles di bibirnya.
“Ke kota, Tuan,” ucap Pria Jahe ketika sebuah kereta kuda berhenti. Dengan bekal beberapa kue jahe dan uang
seadanya, ia mencoba mencari nasib di sebuah bank tengah kota.
Hari ini aku akan berdagang di kota, Bu,” ucapnya sedikit tidak jujur kala itu.

https://lakonhidup.com/2018/10/14/pria-jahe/5/

a. Rumuskanlah amanat dari cerita tersebut dengan meletakkannya sesuai dengan tabel berikut.

AMANAT ALASAN BUKTI JAWABAN

9

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

b. Bacalah teks berikut untuk menjawab pertanyaan yang menyertainya.
Isilah tabel berikut

5. Menemukan konfliks pada teks sastra

”Ibu, sampai saat ini aku tidak tahu di mana ayah dikuburkan. Mayatnya pun tak ada yang menemukan. Ibu
dimakamkan di sini sebagai janda konflik. Ibu adalah ibu sekaligus ayah bagiku. Dulu, mereka (pemerintah—Pen) yang
membuat lokasi pemakaman di sini. Alasannya, dekat dengan kompleks pemakaman pahlawan masa Belanda. Kini, mereka
pula yang akan menggerus pemakaman ini, Ibu. Pemerintah itu tidak punya otak, Ibu. Mereka hanya memikirkan uang, uang,
dan uang.”

Tangis Kamboja semakin menjadi. ”Ke mana ibu akan kubawa? Kita tak punya apa-apa lagi. Apa Ibu harus kubawa
ke kota tempatku sekarang? Di kota, aku menyewa rumah kontrakan sederhana sambil melanjutkan sekolah. Aku sekolah ke
kota demi Ibu. Ibu yang mengatakan bahwa perempuan juga harus punya cita-cita, harus sekolah tinggi. Kata Ibu, aku harus
sekolah hingga ke universitas. Dari jauh aku selalu berdoa agar Ibu bisa istirahat dengan tenang di kampung kita. Setiap libur
sekolah, aku selalu menjengukmu. Jika esok hari pemakaman ini akan diratakan oleh pemerintah demi gedung bertingkat,
ke mana lagi aku akan melihat Ibu saat libur semester nanti?”

( Kamboja di Atas Nisan oleh Herman RN) http://cerpen.print.kompas.com/2014/01/05/kamboja-di-atas-nisan/

Apa konflik cerita tersebut? Tulislah bukti jawaban Ananda!
Jawab: …………………………………………………………………………………

Bukti: …………………………………………………………………………………

10

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

6.Menemukan isi teks

Menyusun peta isi teks tentang manfaat batang pohon pisang tersebut.
11

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

D. Menanggapi isi buku

Dalam menganggapi isi buku, kita dapat memberi komentar tentang kelebihan/ keunggulan dan

kekurangan isi buku. Menanggapi isi buku fiksi berarti, mengomentari unsur-unsur buku fiksi, baik

kelebihan/ keunggulan maupuan kelamahan. Untuk buku nonfiksi, Ananda dapat mengomentari rincian

subbab buku, judul sub bab, isi buku, bahasa yang digunakan, dan sistematika penulisannya.

Dalam menanggapi isi buku fiksi, kita akan dipandu dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat

dijadikan pemicu untuk menganggapi isi buku sesuai dengan unsur-unsur buku fiksi yang akan

ditanggapi.

Contoh tabel menanggapi buku fiksi

Pertanyaan Unsur Buku yang Rumusan Komentar

Ditanggapi Judul buku” Sang Pemimpi”. Tema cerita berupa
Bagaimana judul dan tema Judul dan tema

dikembangkan? Apakah ada perjuangan para tokoh Arai, Ical, dan Jimbron dalam

keunikan dalam menggapai cita-cita/ mimpi-mimpinya. Ada keunikan

pengembangan judul dan dalam perjuangan, misalnya Arai seorang anak kampung

tema? yang selalu membuat kejutan dalam aksi perjuangannnya.

Ada saja ide-ide yang tak bisa diterka oleh tokoh lain.

Pengarang memberi gambaran bahwa ide kreatif dan rasa

percaya diri tinggi bisa saja lahir dari orang yang secara

Bagaimana pengarang ekonomi sangat sulit. (Keunggulan)
……………………… …………………………

mengembangkan latar

cerita?

Bagaimana pengarang ……………………… …………………………

mengembangkan tokoh dan

watak tokoh?

Bagaimana pilihan kata ……………………… …………………………

yang digunakan pengarang?

Apakah kalimat-kalimat ……………………… …………………………
yang digunakan pengarang
memiliki keunikan dan
kekuataan dalam
membangun cerita?

Bagaimana alur cerita yang ……………………… …………………………
dibangun oleh pengarang?
Bagaimana pengarang
memulai cerita, bagaimana
pengarang membangun
konflik? Apakah ada hal
yang istimewa. Bagaimana
cara pengarang mengakhiri
cerita?

12

Contoh tabel menanggapi buku nonfiksi Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

Pertanyaan Unsur Buku yang Rumusan Komentar

Ditanggapi Judul buku “Susastra sebagai Suatu Seni Pertunjukan”
sesuai dengan tema buku yaitu seluk beluk seni peran
Apakah judul dan tema Judul dan tema dan petunjuk praktis penggunaannya. Judul buku
menunjang temanya sehingga jika pembaca membaca
buku saling menunjang? judul, hal yang diinginkan sudah tergambar.
(Keunggulan)
Bidang ilmu apa yang Ide/ gagasan buku …………………………
dibahas dalam buku?

Garis besar apa yang ……………………… …………………………
disampaikan dalam ………………………
buku? Apa isi dari tiap Jika buku ini dilengkapi dengan gambar atau tabel
babnya? ……………………… atau sejensnya tentu para pembaca akan mudah
Apakah buku ditunjang memahami isinya. (Kelemahan
dengan gambar atau foto,
ilustrasi, tabel, dan …………………………
grafik? Apakah …………………………
penunjang tersebut cukup
mampu membantu
pembaca lebih
memahami isi buku?
Apakah sistematika
penulisan buku mudah
diikuti?

Apakah bahasa yang ………………………
digunakan dalam buku
mudah dipahami?

E. Menyajikan Hasil Bacaan dalam Forum Diskusi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: menyajikan secara tulis dan lisan hal-hal yang
disukai dari isi buku fiksi nonfiksi yang kamu baca.

1. Daya Tarik Bacaan

Perhatikanlah cuplikan berikut!

Cuplikan tersebut merupakan contoh penyampaian daya tarik buku. Hal itu bisa berkenaan
dengan aspek bahasa, isinya, maupun ilustrasi sampulnya. Khususnya buku yang berbentuk
cerita (fiksi), sebagaimana yang telah diungkapkan terdahulu, bahwa daya tarik suatu cerita,
baik itu yang berupa cerpen ataupun novel mungkin terdapat pada semua unsurnya.

Adapun daya tarik buku nonfiksi, mungkin dijumpai pada kekuatan argumentasi
penulis, orsinalitas gagasan, ataupun kelengkapan datanya, di samping daya tarik bahasa dan
ilustrasinya.
Perhatikan pula cuplikan berikut!
BukuPanduanKeluargaMemilihdan Menggunakan Obat karyaRahayu Widodo, S.Si.,Apt. berisi tentang
pengenalan obat, prinsip-prinsip memilih, dan menggunakan obat untuk diri sendiri, serta aspek sosialnya.
Buku ini bisa menjadi panduan bagi semua kalangan karena paparannya jelas. Buku ini juga dilengkapi istilah
medis beserta pengertian-pengertiannya. Menjadi lebih menarik karena sajikan buku ini dilengkapi banyak gambar
dan ilustrasi.

13

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

Untuk menemukan daya tarik sebuah bacaan, terutama yang berbentuk cerita, langkah-
langkahnya sebagai berikut.

1. Membaca buku itu secara keseluruhan. Dalam untuk menemukan kesan umumnya, kamu
dapat menggunakan teknik membaca cepat sebagaimana yang telah dipelajari didepan.

2. Memahami makna tema, penokohan, alur, dan unsur-unsur lain apabila bacaan itu berupa
fiksi. Memahami kelogisan dan kejelasan hubungan antargagasan dan fakta apabila buku
itu berupa karya nonfiksi.

Mencatat hal-hal menarik yang mungkin ada didalamnya, baik itu berkaitan dengan isi, bahasa,
maupun ilustrasinya.

Daya Tarik Buku Fiksi dan Nonfiksi

2. Berdiksusi tentang Isi Buku

Secara umum tujuan utama diskusi adalah memecahkan suatu masalah. Sebelum diskusi
berlangsung, satu hal utama yang harus ada di dalam suatu diskusi adalah masalah. Adapun yang
dimaksud dengan masalah adalah sesuatu yang harus dipecahkan atau diselesaikan.

Tanpa ada masalah, diskusi sesungguhnya tidaklah diperlukan. Hal ini karena diskusi itu penting
karena memang ada masalah bersama yang harus diselesaikan secara bersama-sama pula.

Berikut sumber masalah untuk bahan diskusi.
1. Hasil observasi terhadap lingkungan sekitar.
2. Ajuan peserta itu sendiri.
3. Menemukannya dari buku, majalah, jurnal, surat kabar, ataupun internet.

Dari berbagai sumber tersebut, buku (bahan bacaan) merupakan sumber yang baik di
dalam merumuskan masalah diskusi, termasuk solusi-solusi pemecahannya. Dari berbagai
bahan bacaan, kamu dapat banyak informasi dan pelajaran yang dapat kamu diskusikan.

Dengan membaca kamu dapat mengumpulkan informasi dan pengetahuan yang sebanyak-
banyaknya. Kamudapat menemukan solusi yang begitu melimpah. Berbagai pendapat ahli pun dapat
kamu temukan, sebagai bagan penting untuk didiskusikan.

Perhatikan kembali cerpen yang berjudul ”Hukuman Manis Buat Arya”. Berbagaihalyangbisa
kamu diskusikan tentang cerpen tersebut. Misalnya, tentang kepantasan sikap Arya yang telah
berbuat curang dalam ulangan Matematika ataupun kepantasan hukuman yang ia terima dari
ibunya. Masalah lain yang dapat pula kamu diskusikan adalah kelogisan alurnya, daya tarik
temanya, dan unsur-unsur lainnya.

14

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

Perhatikan pula cuplikan berikut!

Perempuan memang paling rentan terhadap anemia, terutama anemia karena kekurangan zat besi. Darah

memang sangat penting bagi perempuan. Hal ini terutama pada saat hamil, zat besi itu dibagi dua,

yaitu bagi si Ibu dan janinnya.
Apabila si Ibu mengalami anemia, bisa terjadi abortus, lahir prematur, dan juga kematian pada saat melahirkan.
Padahal, kita ingat, di Indonesia, angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi masih cukup tinggi. Bahkan,
bagi janin, zat besi juga dibutuhkan, terutama juga ada kaitannya dengan kecerdasan (dr. Risa Anwar dala
Republika).

Bacaan tersebut berkategori nonfiksi. Dari bacaan tersebut kamu dapat merumuskan
topik-topik diskusi seperti berikut.

1. Anemia sebagai penyakit berbahaya bagi perempuan
2. Sebab-sebab tingginya kematian bayi dan anak di Indonesia

Kedua hal di atas merupakan suatu permasalahan yang dapat dijadikan bahan diskusi untuk
dicari solusi atau pemecahannya.
Perhatikan pula cuplikan bacaan berikut!

Bacaan tersebut mengandung suatu persoalan yang layak dijadikan bahan diskusi ataupun
bahan perdebatan. Bacaan tersebut juga menyajikan solusi ataupun pemecahannya.

Adapun masalah yang dimaksud adalah, ”Bagaimana cara mengikuti wawancara yang
baik?”

Solusi yang ditawarkan dalam bacaan itu, sebagai berikut.
1. Berbicara harus jelas, tidak terlalu cepat atau lambat.
2. Harus tampil percaya diri.
3. Jawaban yang disampaikan harus relevan dengan pertanyaan.

15

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

Terhadap solusi-solusi yang ditawarkan dalam wacana itu, bisa saja kita setuju,
menyanggah, atau memberikan tambahan pendapat. Melalui forum diskusilah, kita bisa
memberikan sejumlah tanggapan sehingga kesimpulan yang dirumuskan punakan jauhlebihbaik
karena melibatkan banyak orang.

Menceritakan Isi Buku dengan Jujur
Menceritakan isi buku tidak boleh sesuka hati. Apalagi kalau sampai menjelek- jelekkan, padahal isinya bagus.
Misalnya, gara-gara buku itu menyindir kebiasaan kita atau isinya tidak sesuai dengan keyakinan kita selama ini.
Gara-gara buku itu ditulis oleh yang tidak kita sukai, lalu kita katakan sesuatu yang tidak benar. Apapun isi buku
itu, suka atau tidak, kita harus menceritakan dengan jujur.

16

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

LEMBAR SOAL & JAWABAN MODUL KE-8 (15-20 MARET 2021)
PENILAIAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

SMP MUHAMMADIYAH 2 KEBUMEN

Nama : Tgl Pengumpulan ........Maret 2021
Kelas : TTD Orang tua
Nilai
Materi 3.17.1 Menjelaskan informasi-informasi yang TTD Guru Mapel
didapatkan dari buku fiksi/nonfiksi.
4.17.1 Membuat peta pikiran isi buku

..........................

Puji Lestari,S.Pd.

KOMENTAR GURU: Kerjakan dengan teliti, dan perhatikan materi yang sudah disajikan!

SOAL

Bacalah kutipan buku berikut!
Berkomunikasi Secara Efektif

Komuniasi memegang peranan penting di Sebuah komunikasi dapat berjalan efektif
lingkungan kerja. Terdapat sejumlah alasan yang
mendasari pernyataan tadi. Kemampuan setiap jika memenuhi lima unsur berikut.
karyawan untuk berkomunikasi secara efektif
mendorong terwujudnya kerja sama yang baik di 1. Keterbukaan (openness)
antara karyawan. Sebaliknya, komunikasi yang
tidak baik menjadi salah satu alasan kegagalan Keterbukaan menunjukkan adanya sikap
karyawan menyelesaikan pekerjaan. Selain itu,
karyawan yang mampu berkomunikasi secara untuk saling terbuka di antara pelaku
efektif akan dapat memberikan pelayanan prima
kepada konsumen. Hasilnya, konsumen yang komunikasi (komunikator dan komunikan).
merasa puas akan loyal kepada perusahaan
sehingga perusahan dapat tumbuh berkembang. Kemampuan seseorang untuk
Dengan alasan tersebut, setiap karyawan perlu
memahami dan menerapkan komunikasi efektif memproyeksikan dirinya dalam peran orang
di tempat kerja.
lain.
Komunikasi memegang peranan penting
dalam bidang pariwisata. Wisatawan adalah 2. Empati (Emphaty)
orang yang sedang melakukan kegiatan
rekreasidan mencari kenyamanan lewat liburan. Kemampuan seseorang untuk
Mereka ingin melepaskan diri dari ritme kerja
sehari-hari yang melelahkan. memproyeksikan dirinya dalam peran orang

Anda yang bekerja pada industri pariwisata lain.
dituntut untuk selalu mempertahankan suasana
relaks dan nyaman. Suasana ini dapat terwujud 3. Kepositifan (Possitivenness)
jika Anda mampu berkomunikasi secara tulus dan
sabar. Anda harus bisa mendengarkan dan Kepositifan yaitu sikap positif terhadap
mencermari keinginan rekan kerja dan pelanggan
Anda. Inilah yang lazim disebut komunikasi diri sendiri maupun orang lain.
efektif.
4. Dukungan (Supportiveness)

Dukungan yaitu sikap pelaku komunikasi

yang mendukung terjadinya komunikasi

tersebut. Kalau yang diajak berkomunikasi

sudah menolak sejak awal, komunikasi yang

diharapkan tidak akan terjadi.

5. Kesamaan (Equality)

Kesamaan yaitu adanya unsur kesamaan

yang dimiliki oleh pihak- pihak yang

berkomunikasi, misalnya kesamaan bahasa

dan budaya akan memudahkan terjadinya

komunikasi yang efektif.

17

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

Berkomunikasi dengan rekan kerja dan 4. Dengarkan seluruh cerita yang ingin
pelanggan memerlukan suatu keterampilan dan disampaikan.
kecerdasan emosional. Anda dapat melatih diri
menjadi seorang yang senantiasa “dekat” dan 5. Berikan kesan bahwa waktu Anda adalah
diingat kolega ataupun pelanggan. Caranya dengan waktu mereka juga.
membiasakan diri untuk menjadi pribadi yang
menenteramkan dan memberikan kenyamanan 6. Akui perasaan dan emosi Anda.
kepada orang-orang yang ada di lingkungan Anda. 7. Ulangi pernyataannya untuk menunjukkan

Komunikasi yang efektif memerlukan pemahaman.
keaktifan bertanya dan mendengarkan. 8. Gunakan pertanyaan untuk mempertegas
Kemampuan ini sering dikaitkan dengan sikap
empati. Jika Anda mampu bersikap empati kepada pemahaman.
lawan bicara. Untuk menunjukkan empati, Anda 9. Berlakulah objektif.
dapat melakukan perbuatan berikut. 10. Hindari tindakan menolak diajak

1. Dengarkan kata-kata yang diucapkan. berkomunikasi.
2. Pahami perasaan dari komunikator.
3. Usahakan untuk tidak memberikan penilaian. Dikutip dari:Subadri,Eko dan Hendrawan Prasetyo, Pelayanan
Prima bagi Pelanggan & Kolega, Klaten, Saka Mitra
Kompetensi, 20213.

1. Tuliskan informasi-informasi penting dalam kutipan buku tersebut!
2. Buatlah peta konsep berdasarakan informasi-informasi penting dalam bacaan!

JAWABAN
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

18

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

LEMBAR SOAL & JAWABAN MODUL KE-8 (22-27 MARET 2021)
PENILAIAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

SMP MUHAMMADIYAH 2 KEBUMEN

Nama : Tgl Pengumpulan ........Maret 2021
Kelas : Nilai TTD Orang tua
TTD Guru Mapel

Materi 3.18 Menelaah buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.18 Menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi dan
nonfiksi yang dibaca. ..........................

Puji Lestari,S.Pd.

KOMENTAR GURU: Kerjakan dengan teliti, dan perhatikan materi yang sudah disajikan!

SOAL

1. Cermati kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal berikut!

Telah lebih dari satu dasawarsa ku lalui hidupku di rumah besar ini. Rumah di atas bukti kecil di
wilayah Tegal Alang. Tepatnya di sebelah kiri jalan menuju Kintamani. Tidak di tepi jalan raya, tetapi
di antara sawah dan terasering. Tak seperti rumah di sekitarnya yang tetap tradisional melebar, rumah
bercat putih ini berlantai dua, bergaya kolonial. Seperti sebuah kesendirian yang telah di rancang
sejak mula, rumah ini sangat tidak menyatu dengan lingkungannya.

(Sumber: "Pengakuan Rusmini', disarikan dari Kompas, Minggu, 20 Maret 2016, Wina Bojonegoro)

Hal yang dominan dibahas pada cerpen tersebut adalah ....
2. Cermati bagian buku berikut ini untuk menjawab soal berikut!

Judul Buku : Di Bawah Lindungan Ka'bah
Penulis : Prof. Dr. (Buya) Hamka
Penerbit : PT Bulan Bintang
Tahun Terbit : Jumadil Awal 1422 / Agustus 2001
Catatan Ke- : 25
Tebal Buku : 80 Halaman

Bagian buku tersebut tergolong ....
3. Perhatikan paragraf berikut!

Dari judulnya saja buku ini sudah mengundang selera untuk membaca. Pemberian judul “ Karena Buku
Senikmat Susu” benar-benar unik. Penulis ingin menawarkan bahwa aktivitas membaca sanggup setara
dengan kenikmatan minum susu. Buku ini ditulis dengan sistematika yang runtut sehingga sangat
gampang dipahami.

Tentukan hal yang dikomentari dalam paragraf tersebut!

JAWABAN
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................

19

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

20

Modul ke-8 (Buku Fiksi dan Nonfiksi)

21


Click to View FlipBook Version